BIOEDUKASI ISSN: 1693-2654 13 Siti 4, Khoiriyah TEY Volume Nomor 2– Kesadaran Lingkungan & Motivasi Berprestasi dalam Kegiatan Agustus 2011 Halaman 13-22
Kesadaran Lingkungan dan Motivasi Berprestasi Siswa SMA Negeri I Depok Tahun 2010/2011 Dalam Kegiatan Toyota EcoYouth (TEY) Siti Khoiriyah a, Ratna Ristianti b a
b
Guru SMA Negeri 1 Depok, Jawa Barat Guru SMA Negeri 1 Depok, Jawa Barat Diterima 21 Mei 2011, disetujui 25 Juli 2011
ABSTRACT- It has been widely accepted that environmental degradation is caused mainly by human anthropogenic activities. Indeed, injudicious exploitation towards natural resources has caused many negative externalities. Hence, cultural efforts are needed due to prevent further degree of degradation. According to the aforementioned goals, people behavior becomes a key factor of realizing sustainable environment. And this change of behavior can be achieved through education. As pertained to the importance of education in environmental conservation Toyota has contributed to to this good programme trough the programme called the Toyota Eco-Youth (TEY). This green programme is performed towards students of SMA Negeri 1 Depok. A research about environmental awareness then is needed to assess student’s motivation to participate in the Toyota Eco Youth programme. This research is considered as a quantitative research. Questionnaire was used to collect the data from all the responden. Samples are taken randomly in a proportional manner. The collected data were descriptively analyzed by using descriptive statistic. The result of this research shows that student of SMA Negeri 1 Depok is higly motivated in performing environmentally friendly action. This condition is a good physiological capital to realize chapaign to promote a good environmenta attitude towards the youth. Keywords : Environmental attitude, Student’s motivation, Toyota Eco Youth
Rusaknya sumber daya alam dan
Pendahuluan
Pada lingkungan hidup terdapat sumber daya yang dibutuhkan oleh manusia, seperti udara, air, pangan, sandang, dan papan. Artinya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, makhluk hidup
maka
diperlukan
lingkungan.
Selain itu manusia juga membuang segala yang
tidak dibutuhkannya lagi kem-
bali ke lingkungan. Jadi lingkungan juga dimanfaatkan manusia sebagai tempat buangannya; baik itu buangan gas sisa pernapasannya, buangan cair, dan angan padat.
bu-
meningkatnya suhu permukaan bumi beberapa dekade belakangan ini, merupakan dampak kegiatan manusia terhadap lingkungan. Dunia semakin menyadari bahwa eksploitasi sumber daya alam yang hanya berorientasi ekonomi tidak hanya membawa efek yang positif tetapi juga menimbulkan efek negatif bagi manusia. Dampak lingkungan ternyata tidak hanya bersifat lokal dan regional namun dapat berdampak global, seperti terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim (Setiawan, 2010).
BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 13-22 Perlindungan
dan
pengelolaan
14 yang memiliki wewenang untuk menen-
untuk
tukan kebijakan harus secepatnya “men-
kepentingan
jemput bola” agar dunia pendidikan kita
ekonomi dan kepentingan lingkungan
mampu melahirkan generasi masa depan
hidup. Oleh karena itu perlu suatu upaya
yang sadar
nyata
kepekaan terhadap
persoalan yang
mendapatkan lingkungan hidup yang
dihadapi
dan
baik dan sehat sebagai bagian dari per-
(Rhino’s blog)
lingkungan
hidup
menyeimbangkan
dan
lindungan
dilakukan antara
berkesinambungan
terhadap
untuk
keseluruhan
ekosistem.
lingkungan dan memiliki
masyarakat
bangsanya
Beberapa anak muda yang memiliki keprihatinan dengan kondisi ling-
Dalam rangka tujuan tersebut,
kungan di daerahnya telah mewujudkan
maka sasaran pembenahan kualitas ling-
tindakan
nyata
untuk
mengatasinya.
kungan adalah dengan cara merubah
British Council telah memfasilitasi mere-
perilaku masyarakat. Untuk mengubah
ka untuk bergabung dalam program
perilaku orang secara cepat adalah me-
Climate Generation, yaitu sebuah pro-
lalui pendidikan formal. Oleh karena itu
gram yang mendorong anak-anak muda
unsur gerakan sadar lingkungan sangat
yang punya keprihatinan terhadap peru-
perlu untuk dimasukkan ke dalam ku-
bahan iklim agar dapat membentuk jejar-
rikulum maupun ekstrakulikuler sekolah
ing yang lebih luas. Bagi para youngsters
(Indopos, 2011)
itu, British Council menyediakan akses
Budaya cinta lingkungan hidup
pengembangan diri di Indonesia maupun
ini penting dikembangkan melalui dunia
luar dan akses jejaring internasional
pendidikan, karena jutaan anak bangsa
untuk mendukung program.Program ter-
kini tengah gencar menuntut ilmu di
sebut diantaranya adalah mengolah hasil
bangku pendidikan. Merekalah yang
laut yang tadinya dianggap sampah men-
kelak akan menjadi penentu kebijakan
jadi barang bermanfaat. mencegah pe-
mengenai penanganan dan pengelolaan
rusakan terumbu karang lebih lanjut
lingkungan
Me-
dengan melakukan edukasi kepada anak-
nanamkan nilai-nilai budaya cinta ling-
anak. Upaya penghematan energi dengan
kungan hidup kepada anak-anak bangsa
menggagas World Silent Day, sebuah
melalui bangku pendidikan sama saja
program yang mengajak orang di seluruh
menyelamatkan lingkungan hidup dari
dunia untuk selama empat jam saja tak
kerusakan yang makin parah. Dan itu ha-
menggunakan energi. Kemudian program
rus dimulai sekarang juga. Depdiknas
Pertanian Integrasi di Makassar dan
hidup
yang
baik.
15
Siti Khoiriyah – Kesadaran Lingkungan & Motivasi Berprestasi dalam Kegiatan TEY
program pendidikan lingkungan hidup
menggunakan air minum sesuai dengan
berbasis di Bogor. Ada juga di Tulunga-
keperluan, menghemat alat tulis/spidol
gung yang mengajak masyarakat desanya
dengan tinta isi ulang, atau menggunakan
untuk melestarikan Danau Buret, danau
lembar balik kertas yang tidak dipakai
di desanya yang kini terancam akibat perusakan lingkungan.(Kompas.com)
Reuse
adalah
menggunakan
barang secara berulang-ulang. Misalnya
Toyota Eco Youth adalah upaya
membuat tas dari bungkus makanan kecil
terkini dari Toyota Indonesia untuk
yang sudah tidak terpakai. Bentuk tinda-
memberikan kontribusi sekecil apapun
kan dari reuse adalah memilah sampah
dalam upaya penyelamatan lingkungan
plastic bekas kemasan makanan kecil,
hidup. Tujuan dari program ini adalah
dipilah dan dibersihkan, kemudian dijahit
untuk menumbuhkan dan meningkatkan
menjadi tas, dompet atau kerajinan yang
kepedulian lingkungan hidup di kalangan
lain.
generasi muda dan masyarakat pada umumnya.
Program
ini
Recycle adalah membuat sesuatu
mengambil
yang baru dari barang lama dengan jalan
bentuk kontes perbaikan lingkungan
mengubah kandungan kimia atau fisik
hidup di area SMA/SMK, yang melibat-
barang. Misalnya sampah daun menjadi
kan sekitar 50 SMA/SMK yang tersebar
kompos.
di 16 kota dari sabang sampai merauke.
Lima aspek manajemen
ling-
Tujuan akhir dari Toyota Eco-Youth
kungan adalah : 1) Regulasi, adalah
(TEY) ini adalah menciptakan sekolah
semua undang-undang dan aturan tentang
model untuk pembelajaran lingkungan
lingkungan hidup yang diimplementasi-
bagi sekolah-sekolah di sekitarnya. Pe-
kan dalam bentuk kebijakan dan pera-
doman TEY program adalah sekolah
turan pelaksanaan kegiatan lingkungan
dengan system manajemen lingkungan
hidup di sekolah. 2) Kelembagaan,
:3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan 5
adalah upaya untuk mengintegrasikan
aspek manajemen lingkungan.
kegiatan lingkungan hidup ke dalam
Reduce adalah tindakan mengu-
proses manajemen sekolah sehari-hari;
rangi sampah sejak awal, tidak boros dan
3)Partisipasi,
menggunakan sedikit bahan. Contoh
meningkatkan kesadaran dan melibatkan
bentuk tindakan 3R di sekolah adalah
semua unsur sekolah dalam kegiatan
misalnya
atau
lingkungan hidup; 4) Teknologi, adalah
menggunakan air mineral dan sejenisnya
upaya untuk menginvestasikan kreativi-
dalam kemasan plastic, mengambil dan
tas dan inovasi tepat guna untuk mem-
tidak
menjual
adalah
upaya
untuk
BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 13-22
16
bantu mengatasi masalah lingkungan;
digunakan sebagai tempat berkumpulnya
5)Pendanaan,
sekolah
limbah cair dari pemukiman penduduk
dalam
baik limbah rumah tangga ataupun
rangka meningkatkan sumber dana untuk
limbah dari ternak penduduk, termasuk
melanjutkan pelaksanaan kegiatan ling-
air buangan dari SMA Negeri 1 Depok.
kungan hidup di sekolah.
Konsumsi air dari SMA Negeri 1 Depok
untuk
adalah
membangun
upaya kemitraan
SMA Negeri 1 Depok merupakan
berasal dari air tanah digunakan untuk
sekolah yang berwawasan lingkungan
wudhlu, keperluan kantin dan MCK.
yang memiliki perhatian yang besar
SMA
terhadap masalah perbaikan lingkungan,
mengupayakan IPAL dari kantin dan air
sehingga sejak tahun 2005 dipilih sebagai
bekas wudhlu, yang dapat digunakan lagi
sekolah peserta program TEY. Dengan
untuk menyiram tanaman di area sekolah.
luas area sekitar 7000m2, dan RTH
Selain itu juga telah diupayakan pengel-
kurang dari 25%, maka SMA 1 depok
olakan sampah organik menjadi kompos,
berupaya agar mampu berperan sebagai
pembuatan biopori, konservasi setu rawa
agent of change dalam pengelolaan ling-
Lio dengan cara riparian, penanaman
kungan. SMA Negeri 1 Depok pada
tumbuhan
tahun pelajaran 2010/2011 memiliki
hidroponik.
sekitar 728 siswa yang terbagi atas 21
Negeri
1
Depok
aromatik,
Pelaksanaan
telah
budidaya
perbaikan
ling-
rombongan belajar. Kelas X ada 7
kungan yang telah dilakukan oleh SMA
rombongan belajar, kelas XI IPA ada 5
Negeri 1 Depok dengan bekerjasama
rombongan belajar dan kelas XI IPS ada
dengan
2 rombongan belajar. Kelas XII IPA ada
menimbulkan suatu harapan besar agar
5 rombongan belajar dan XII IPS ada 2
kegiatan
rombongan belajar.
berkesinambungan
pemerintah
tetap
kota
berjalan dan
Depok
secara
meluas
ke
SMA Negeri 1 Depok, berada di
masyarakat Depok. Kegiatan yang telah
pusat kota Depok yang berpenduduk
dirintis dan dilaksanakan selama ini bisa
padat, heterogen, serta aktivitas bisnis
terhenti dan kembali ke titik nol apabila
yang ramai. Lokasi SMA Negeri 1
tidak adanya kesadaran perbaikan dan
Depok di Jalan Nusantara Raya No.317
pemeliharaan lingkungan terutama oleh
Depok dan tepat dibelakangnya terdapat
civitas akademika SMA Negeri 1 Depok,
setu rawa besar Lio, yang merupakan
sehingga muncul pertanyaan bagaima-
setu atau danau paling besar di wilayah
nakah kesadaran lingkungan
Depok.Setu rawa besar Lio selama ini
dipupuk supaya konservasi lingkungan
selalu
17
Siti Khoiriyah – Kesadaran Lingkungan & Motivasi Berprestasi dalam Kegiatan TEY
tetap berjalan? Berdasarkan
fenomena-
fenomena yang telah dijelaskan di atas,
BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 13-22 maka
penelitian
ini
mencoba
18 Depok
Jawa
Barat
tahun
pelajaran
mengkaji upaya pemupukan kesadaran
2010/2011. Dalam penelitian ini sampel
lingkungan terhadap motivasi berprestasi
diambil secara
TEY. (Studi kasus terhadap para siswa
sampling. Penelitian ini mengambil tem-
SMA Negeri 1 Depok)
pat di SMA negeri 1 Depok, yang berada
Dengan melihat latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan adalah
proportional random
di Jalan Nusantara Raya No.317 Kota Depok.
menyangkut kesadaran lingkungan siswa
Menurut Lofland (1984) dalam
SMA Negeri 1 Depok terhadap upaya
Moelong (2002) sumber utama dalam
perlindungan/konservasi lingkungan serta
penelitian kualitatif adalah kata-kata,
bagaimanakah
berprestasi
selebihnya data yang berupa dokumen-
berprestasi siswa SMA Negeri 1 Depok
dokumen. Pada kegiatan penelitian ini,
dalam
Eco-Youth?.
data dan sumber data yang digunakan
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah
adalah memberikan kuesioner kepada
untuk menjelaskan gambaran kesadaran
siswa, kemudian dilakukan studi doku-
lingkungan siswa SMA Negeri 1 Depok
mentasi. Data yang diperoleh kemudian
terhadap upaya konservasi lingkungan
diolah secara kualitatif dan ditampilkan
dan untuk mendeskripsikan sejauh mana
dalam bentuk prosentase.
motivasi
kegiatan
Toyota
motivasi berprestasi siswa SMA Negeri 1 Depok dalam kegiatan TEY Metode Penelitian
Analisis data dilakukan dengan menelaah semua data yang diperoleh melalui
kuesioner
tanggapan
siswa
kesadaran lingkungan dalam kegiatan Penelitian merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, bertujuan menggambarkan kesadaran lingkungan pada siswa SMA Negeri 1 Depok. Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus. Subyek penelitian ini adalah 30 siswa dari 700 siswa SMA negeri 1
TEY. yang kemudian dianalisis dengan statistik deskriprif Analisis Penelitian dilakukan dalam waktu kurang lebih 4 (empat) bulan, yang dimulai dari tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 15 April 2011, mendapatkan hasil sebagai berikut.
19
Siti Khoiriyah – Kesadaran Lingkungan & Motivasi Berprestasi dalam Kegiatan TEY
Tabel 1. Prosentase Tanggapan siswa tentang kesadaran Lingkungan Siswa, Motivasi Berprestasi dalam kegiatan lingkungan hidup, dan harapan ke depan terhadap lingkungan Di SMA Negeri 1 Depok. No
Instrument
SS (%)
S(%)
TT(%)
TS (%)
STS(%)
66,67
30
3,33
-
-
90
10
-
-
-
63,34
33,34
3,34
-
-
73,34
26,67
-
-
-
-
-
20
36,67
43,34
50
36,67
13,34
-
-
56,67
36,67
6,67
-
-
70
26,67
3,33
-
-
50
26,67
13,33
6,67
3,33
80
20
-
-
-
3,33
10
20
23,33
43,33
66,67
33,33
-
-
-
6,67
13,33
20
16,67
43,33
50
36,67
10
0
3,33
10
23,33
16,67
13,34
36,67
3,33
20
16,67
20
40
Dimensi kesadaran lingkungan 1. 2. 3 4 5
6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
Kebersihan adalah hal penting dalam kehidupan saya Kebersihan lingkungan sekolah memberikan kenyamanan saya dalam pembelajaran Menjaga kebersihan merupakan kewajiban seluruh warga sekolah Lingkungan sekolah yang hijau dan asri mempengaruhi kenyamanan di SMA N 1 Depok Kepuasan saya dalam mengelola lingkungan di sekitar SMA N 1 Depok hanya akan terwujud bila ada penghargaan (reward) tentang hasil kerja yang telah saya lakukan. Pengelolaan lingkungan yang sehat merupakan hal yang menarik dan penting untuk dilombakan Pemisahan sampah organik dan anorganik merupakan hal penting dalam pengelolaan lingkungan Kebersihan kelas merupakan tanggungjawab seluruh anggota kelas yang secara rutin harus dijaga. Lingkungan bersih dan sehat di SMA N 1 Depok hanya bisa terwujud dengan adanya peraturan resmi dari SMA N 1 Depok dengan memberlakukan sistem “reward and punishment” Lingkungan yang sehat, nyaman, dan bersih hanya bisa terwujud bila ada kerjasama dan kepedulian seluruh warga sekolah baik ketika ada kompetisi ataupun tidak Saya membutuhkan reward dari pihak tertentu (kepala sekolah, dinas tertentu, atau lembaga tertentu) untuk meningkatkan motivasi saya dalam mengelola lingkungan SMA Negeri 1 Depok Dimensi Motivasi Berprestasi Saya merasa tertantang dan termotivasi untuk menjadikan SMA N 1 Depok sebagai sekolah yang layak untuk menjadi sekolah plasma dalam pengelolaan lingkungan Keinginan untuk menang merupakan tujuan saya menjaga lingkungan yang hijau, asri, bersih, dan sehat Ada atau tidaknya kompetisi tentang pengelolaan lingkungan tidak mempengaruhi kepedulian saya untuk berpartisipasi dalam mewujudkan lingkungan bersih, sehat dan asri di SMA N 1 Depok Kebersihan kelas hanya bisa terwujud ketika ada kompetisi atau acara tertentu seperti lomba kebersihan kelas, lomba adipura, lomba toyota EcoYouth atau saat kunjungan dari pihak tertentu Adanya Toyota Eco Youth program tidak mempengaruhi saya dalam mengelola lingkungan di SMA N 1 Depok dan sekitarnya
BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 13-22 No
Instrument
17
Saya merasa bangga bila berhasil dalam kompetisi pengelolaan lingkungan sekolah dalam Toyota Eco Youth Program Keinginan untuk berprestasi dalam kompetisi Toyota Eco Youh Program meningkatkan minat dan kepedulian saya dalam mewujudkan lingkungan sehat di wilayah SMA N 1 Depok Pengelolaan lingkungan dalam Toyota Eco Youth Program merupakan program insidental yang hanya dilakukan pada saat kompetisi Prestasi dalam Toyota Eco Youth Program sesuai dengan kondisi pengelolaan lingkungan yang dilakukan di SMA N 1 Depok Saya lebih bersemangat dalam mengelola lingkungan sekolah ketika ada kompetisi atau perlombaan Ketertarikan saya dalam mewujudkan lingkungan sehat di SMA N 1 Depok hanya untuk mendapatkan predikat sebagai “juara” dalam Toyota Eco Youth Program Saya merasa puas dan bangga ketika berhasil mewujudkan lingkungan yang sehat, asri, dan bersih walaupun tidak sedang dilaksanakan kompetisi Dimensi Harapan Ke Depan Perlu adanya wadah atau kegiatan untuk menyalurkan ketertarikan dalam pengelolaan lingkungan sehat di SMA N 1 Depok Perlu ada keberlanjutan program yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam pengelolaan lingkungan SMA N 1 Depok selama Toyota Ecoyouth Program, walaupun kompetisinya telah berakhir jumlah
18
19
20
21
22
23
24
25
20 SS (%) 60
S(%)
TT(%)
STS(%)
10
TS (%) -
30
56,67
30
13,33
-
-
6,67
13,33
16,67
16,67
46,67
36,67
46,67
13,33
-
3,33
40
23,33
13,33
20
3,33
3,33
10
0,67
36,67
43,33
76,67
16,67
6,67
-
-
83,33
16,67
66,67
23,33
10
-
-
-
Keterangan:
setuju pada dimensi kesadaran ling-
SS : Sangat Setuju
kungan. Kesadaran itu muncul dalam
S
kehidupan sehari-hari, yang telah merasa
: Setuju
TT : Tidak Tahu
bahwa
kebersihan
adalah
hal
yang
TS : Tidak Setuju
penting, baik dalam aktivitas di rumah
STS : Sangat Tidak Setuju
maupun
di sekolah.Semua responden
Berdasarkan Tabel 1 diatas, ter-
setuju apabila lingkungan sekolah yang
lihat bahwa secara umum siswa telah
hijau dan asri akan memberikan ke-
memiliki kesadaran lingkungan yang
nyamanan dalam proses pembelajaran.
tinggi terhadap upaya perbaikan ling
Siswa sadar bahwa menjaga kebersihan
kungan hidup. Kriteria tinggi ditunjukkan
lingkungan
dengan lebih dari 70% siswa yang
seluruh warga sekolah, dan 80% siswa
menunjukkan sikap sangat setuju dan
menyatakan
adalah
puas
tanggung
melakukan
jawab
upaya
21
Siti Khoiriyah – Kesadaran Lingkungan & Motivasi Berprestasi dalam Kegiatan TEY
pengelolaan, walau tanpa penghargaan atau reward. Lebih dari 76%
Partisipasi adalah upaya untuk
siswa
meningkatkan kesadaran dan melibatkan
beranggapan bahwa lingkungan sekolah
semua unsur sekolah dalam kegiatan
yang bersih dan sehat bias terwujud
lingkungan hidup. Bentuk partsisipasi
dengan adanya peraturan resmi dari
yang telah diterapkan di sekolah misal-
sekolah. Hal ini sejalan dengan lima
nya melibatkan semua unsur sekolah
aspek manajemen lingkungan yang telah
dalam
diterapkan di SMA Negeri 1 Depok, yai-
mengadakan pelatihan kompos terhadap
tu
masyarakat sekitar dan penguatan ling-
aspek
regulasi,
kelembagaan,
partisipasi, teknologi, dan pendanaan. Regulasi adalah semua undangundang dan aturan tentang lingkungan
kegiatan
lingkungan
hidup,
kungan hidup kepada seluruh unsur di sekolah
dan
membangun
kerjasama
dengan pihak-pihak terkait.
hidup yang diimplementasikan dalam
Teknologi adalah upaya untuk
bentuk kebijakan dan peraturan pelaksa-
menginvestasikan kreativitas dan inovasi
naan kegiatan lingkungan hidup di
tepat guna untuk membantu mengatasi
sekolah. Bentuk regulasi diterapkan di
masalah lingkungan. Bentuk teknologi
SMA
misalnya
yang biasa diterapkan di sekolah misal-
kewajiban membuang dan memilah sam-
nya membuat kompos dengan teknik
pah
kaspary, membuat instalasi pengolahan
Negeri
1
depok
sesuai kategorinya, keharusan
menghemat energi listrik.
air limbah kantin dan air bekas wudhlu
Kelembagaan, adalah upaya untuk mengintegrasikan kegiatan lingkungan
dan riset teknologi energy alternative (bioethanol, biofuel).
hidup ke dalam proses manajemen
Pendanaan adalah upaya sekolah
sekolah sehari-hari.Bentuk kelembagaan
untuk
yang biasa diterapkan di sekolah misal-
rangka meningkatkan sumber dana untuk
nya
organisasi
melanjutkan pelaksanaan kegiatan ling-
pelaksana kegiatan lingkungan hidup
kungan hidup di sekolah. Bentuk penda-
sekolah, membangun materi pembelaja-
naan yang biasa diterapkan di sekolah
ran muatan local tentang lingkungan
misalnya menjual produk hasil pengel-
hidup,
olaan lingkungan di sekolah kepada
membentuk
dan
struktur
memfasilitasi
kelompok-
membangun
kompos)
dalam
kelompok siswa pecinta lingkungan.
masyarakat
Kelompok pecinta lingkungan di SMA
kemitraan dengan pihak swasta peduli.
Negeri 1 Depok, tergabung dalam KIR.
(misal
kemitraan
dan
Pada motivasi berprestasi, dapat diketahui
bahwa,
seluruh
responden
BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 13-22
22
merasa termotivasi dan tertantang untuk
dengan
ekstrakurikuler KIR dengan
menjadi sekolah plasma dalam pengel-
program utama pengelolaan lingkungan
olaan lingkungan. Hal ini berarti bahwa
bersih dan sehat. Sejumlah 90% respond-
kesadaran yang tinggi pada sebagian
en, juga mengharapakan adanya keber-
siswa untuk menularkan pengalamannya
lanjutan program dalam pengelolaan
dalam pengelolaan lingkungan kepada
lingkungan SMA N 1 Depok, baik sela-
siswa sekolah lain. Kelompok siswa
ma Toyota Ecoyouth Program masih ber-
tersebut memiliki kesadaran dan kepedu-
langsung atau pun tidak.
lian yang sangat tinggi terhadap ling-
Berdasarkan data diatas, maka
kungan bersih. Ada 86% lebih responden
diharapkan minat dan ketertarikan dari
yang masuk dalam katergori tersebut.
responden siswa SMAN 1 Depok dapat
Hasil
bahwa
diwujudkan dalam upaya pengelolaan
dalam
lingkungan sekolah, menuju terciptan
survey
memang
membuktikan,
adanya
kompetisi
kegiatan TEY mempengaruhi motivasi siswa dalam pengelolaan lingkungan.
Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian,
Tetapi 80% responden siswa menyatakan
dapat disimpulkan bahwa: 1) Kesadaran
bahwa predikat juara bukan tujuan utama
lingkungan siswa SMA Negeri 1 Depok
dalam pengelolaan lingkungan.Sekitar
terhadap upaya konservasi lingkungan
13,33% menyatakan bahwa karena ingin
adalah tinggi sehingga perlu didukung
mendapatkan predikat juara, maka mere-
sepenuhnya dari pihak sekolah dan
ka tertarik mewujudkan lingkungan yang
unsur-unsure terkait; 2) Kesadaran ling-
bersih. Faktor keinginan akan apa yang
kungan siswa SMA negeri 1 Depok
diperoleh, memang sangat mendasari
menjadi
adanya suatu upaya yang kuat. Jika pun,
meningkatkan
upaya itu berhasil baik, maka lebih dari
dalam kegiatan Toyota Eco-Youth.
landasan
yang motivasi
kuat
untuk
berprestasi
90% responden siswa menyatakan puas
Upaya pengelolaan lingkungan di
dan bangga dengan terwujudnya ling-
SMA Negeri 1 Depok perlu ditularkan
kungan yang sehat dan bersih.
kepada masyarakat sekitar, sehingga
Dalam dimensi harapan ke depan,
sekolah betul-betul sebagai “agent of
siswa
change” teknologi ke masyarakat. Pihak
menginginkan adanya wadah untuk pen-
dinas terkait (Dinas Pendidikan, KLH,
yaluran
tersebut.
DKP) hendaknya mendukung penuh
Sampai dengan sekarang, SMA Negeri 1
upaya siswa SMA Negeri 1 Depok dalam
Depok
kegiatan pengelolaan lingkungan yang
ketertarikan
100%
minat
telah
responden
pengelolaan
memfasilitasi
mereka
t i t l e | 23
bersih dan sehat. Pihak swasta, LSM,
Daftar Pustaka
NGO yang bergerak di bidang pengel-
Indopos, edisi 17 MARET 2010, Jakarta Kompas.com Moeleong, L.J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Panduan TEY Program. 2010. Toyota manufacturing. Jakarta Rhino’s blog.com 12 Peb 2011 Setiawan Bayu Nur, 2010, Implikasi UU 32/2009 Bagi Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan, Makalah Badan Lingkungan Hidup Kab. Purwakarta
olaan lingkungan, hendaknya juga memberikan perhatian yang besar pada upaya SMA negeri 1 Depok dalam pengelolaan lingkungan sekolah.