12/12/2010
LITOSFIR
Komponen Litosfir
Core, Ni, Fe T 3000-4000oC
Fe, Mg-silikat Si-Mg, Si-Al Tanah
1
12/12/2010
LITOSFIR Tata
Guna Lahan
Tanah:
Ekosistem Tanah
PENGARUH TERHADAP KESEHATAN
Menguntungkan
• Merugikan
Meningkatkan M i k tk kesejahteraan Mengganggu Kesehatan
2
12/12/2010
Pemakaian logam berat di dunia: Besi dan Baja: 740 juta ton/ ton/tahun tahun Alumunium:: 40 juta ton/ Alumunium ton/tahun tahun Mangan:: 22,4 juta ton/ Mangan ton/tahun tahun Tembaga dan Krom: Krom: masing masington/ i -masing i 8 juta j t ton/tahun t /t /tahun t h Nikel:: 0,7 juta ton/ Nikel ton/tahun tahun
Penggunaan Logam Berat Logam Alumunium
Penggunaan Pengepakan makanan dan minuman (38%), transportasi, elektronik
Kromium
Bahan pencampur baja
Tembaga
Konstruksi bangunan, alat2 elektronik
Besi
Mesin, produksi baja
Timbal (Pb)
Pencampur bensin, baterai, cat dan amunisi
Mangan
Pencampur p baja j agar g kuat
Nikel
Industri kimia, pencampur baja
Platinum
Konverter katalitik mobil, elektronik, medikal
Emas
Medikal, elektronik, perhiasan
Perak
Fotografi, elektronik, perhiasan
3
12/12/2010
Pengaruh Langsung Tanah: Gembur, mengandung mineral padat, zat organik, air dan ruang udara Interaksi antara litosfir, atmosfir, hidrosfir dan biosfir Pertukaran ion
Mikroorganisme patogen Polutan/pencemar
Reservoir Mikroorganisme Patogen
Bakteri: p bulanan-tahunan bulananClostridium tetani: spora Bacillus anthracis: spora 28 tahun Jamur: H. capsulatum A. fumigatus Cacing: E. vermicularis N. duodenale
4
12/12/2010
Polutan Logam berat: Cd, Hg Polutan organik
Pengaruh terhadap Kesehatan Tergantung dari Tata Guna Lahan
Jenis: Hutan
Industri
Taman
Transportasi
Bercocok tanam
P Permukiman ki
Danau, Rawa, Teluk
Eksploitasi Mineral
Perkotaan
5
12/12/2010
Usaha Kesehatan
Kesehatan Kelembagaan
Pengelolaan Limbah Padat
Pengelolaan g radioaktivitas
Kesehatan kelembagaan Usaha kesehatan institusi Institusi/lembaga: Organisasi/bangunan yang digunakan utk j tertentu tujuan
6
12/12/2010
Faktor-faktor kesehatan dari Faktorbangunan/perumahan
Kualitas Bangunan
Pemanfaatan Bangunan
Pemeliharaan
Fasilitas sanitasi
Infrastruktur
Planning: Tata Ruang/ Ruang/ Tata Kota Design: Bangunan Bangunan,, Sistem Penyaluran Air Kotor,, Sistem Penyediaan air Bersih Kotor Konstruksi Operasional Pemeliharaan Institusi/ Institusi /Lembaga
7
12/12/2010
KUALITAS BANGUNAN
Bahan bangunan dan konstruksi: mudah d h rusak/terbakar, k/t b k lembab, l b b panas sarang serangga/vektor penyakit, ventilasi Tata ruang/lay out Fasilitas Kesehatan Lingkungan: Sarana air bersih, limbah cair, limbah padat
PEMANFAATAN BANGUNAN
Kepadatan penghuni
Peruntukan bangunan
IMB: Izin Mendirikan Bangunan
8
12/12/2010
PEMELIHARAAN BANGUNAN
Ruangan, fasilitas pendukung
Fasilitas Sanitasi
PERMUKIMAN Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
Perlindungan dari penyakit menular
Perlindungan dari kecelakaan dan penyakit kronis
Perlindungan penyakit kejiwaan
Meningkatkan kesehatan
Perlindungan thd populasi penyandang resiko tinggi
9
12/12/2010
PERMUKIMAN(samb.) Kebijakan
aspek kesehatan dlm pembangunan b permukiman ki Kebijakan sos sos--ek. dalam tata guna lahan
Lembaga Pendidikan dan Latihan
Populasi: Pendidik dan Peserta/siswa
Deteksi siswa yang sakit
Kualitas gedung
Fasilitas sanitasi
Pemeliharaan
10
12/12/2010
Rumah Sakit
Populasi: p Sehat dan Sakit
Infeksi Nosokomial: penyakit yang didapat dari RS SK MenKes No. 491/PD.03.02.W1 thn 1990
Limbah Rumah Sakit
Limbah Rumah Sakit
Limbah Infeksius: Ekskreta, spesimen lab., bekas balutan, jaringan busuk
Limbah tajam: jarum bekas alat suntik, pecahan peralatan gelas
Limbah plastik
Limbah jaringan tubuh
11
12/12/2010
Limbah Rumah Sakit
Limbah sitotoksik teratogenik, teratogenik mutagenik
Limbah kimia dari Lab., farmasi
Limbah radioaktif
Limbah domestik
Limbah laundry
PERUSAHAAN DAN INDUSTRI ILMU KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
12
12/12/2010
Penyakit Jabatan Penyakit akibat kerja tidak dibenarkan: Lingkungan kerja adalah lingk., buatan manusia
Merugikan baik pekerja maupun perusahaan
Kerugian pada masyarakat
Usaha Pencegahan Penyakit Jabatan
Identifikasi faktorfaktor-faktor yyang g dpt p membahayakan kesehatan.
Evaluasi kualitas lingkungan NAB
Pengendalian
13
12/12/2010
Angkutan
Resiko kesehatan: kecelakaan dan penularan penyakit Pengendalian
Hotel dan Motel • Kualitas Bangunan • Fasilitas Sanitasi • Pengelolaan
PERSAMPAHAN Jenis:
Sampah membusuk
Sampah tidak membusuk
Sampah debu/abu
Sampah BB-3 (Bahan Beracun dan Berbahaya)
14
12/12/2010
Faktor-faktor yang mempengaruhi Faktorkualitas dan kuantitas sampah
Jumlah penduduk
Keadaan sosial ekonomi
Kemajuan teknologi
Pengaruh terhadap Kesehatan
Langsung: Kontak langsung dengan sampah (agen hidup/agen tdk hidup) Tidak langsung: Akibat proses dlm sampah: leachate/lindi, gas metan, pembakaran
15
12/12/2010
Penyakit Bawaan Sampah
Penyakit y bawaan lalat Disentri, kolera, tifus, cacing Penyakit bawaan pinjal pada tikus Pest, Leptospirosis Keracunan Gas metan, CO, H2S Logam berat
Penyakit Bawaan Sampah Bawaan Lalat : Disentri
Shigella shigae
Typhus
Salmonella typhi
Cholera
Vibrio cholerae
Ascariasis
Ascaris lumbricoides
Ankylostomiasis
Ascaris duodenale
16
12/12/2010
Bawaan Tikus : Pest
Pasteurella pestis
Leptospirosis ichterohaemorrhagica g
Leptospira ichterohaemorrhagica
Rat Bite Fever
Streptobacillus monilliformis
Keracunan : Metan Carbon monoxida, dioxida Hidrogen sulfida Logam Berat, dst.
Askariasis
Penyebab y infeksi cacing g usus adalah Ascaris lumbricoides atau lebih dikenal dengan cacing gelang yang penularannya dengan perantaraan tanah (“Soil Transmited Helminths Helminths”). ”). Pada umumnya orang yang kena infeksi tidak menunjukkan gejala gejala,, tetapi dengan jumlah cacing yang cukup besar (hyperinfeksi) hyperinfeksi) terutama pada anakanak-anak akan menimbulkan kekurangan gizi gizi,, selain itu cacing itu sendiri dapat mengeluarkan cairan tubuh yang menimbulkan reaksi toksik sehingga terjadi gejala seperti demam typhoid yang disertai dengan tanda alergi seperti urtikaria urtikaria,, odema diwajah,, konjungtivitis dan iritasi pernapasan bagian atas. diwajah atas. Cacing dewasa dapat pula menimbulkan berbagai akibat mekanik seperti obstruksi usus,perforasi ulkus di usus. usus.
17
12/12/2010
Ancylostomiasis
Ancylostomiasis y merupakan p infeksi yang y g disebabkan oleh cacing g tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale). Ancylostoma sp. merupakan cacing kait kelas Nematoda yang umum ditemukan pada anjing dan kucing. Telur cacing tambang terdapat pada lahan yang kotor, dan infeksi terjadi jika terjadi kontak langsung dengan telur cacing tambang dari tanah yang terkontaminasi atau dari lahan yang kotor. Bisa saja timbul iritasi kulit dimana cacing masuk bahkan timbul rasa gatal--gatal. Pada paru gatal paru--paru dapat terjadi asma atau pneumonia. Gejala yang paling unum dari infeksi cacing tambang berasal dari kehadirannya dalam usus. Di sini, cacing tambang dapat menimbulkan sakit perut, diare, turunnya berat badan, kurangnya nafsu makan dan produksi gas yang berlebih.
Tetanus
Tetanus disebabkan oleh bakteri bernama Clostridium tetani. Bakteri ini merupakan bakteri gram positif anaerob yang berbentuk batang. batang. Bakteri Clostridium banyak ditemukan di tanah, tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan, peliharaan, dan juga pada daerah pertanian pertanian.. Penyebaran bakteri ini terutama melalui perairan (hidrosfir) dan tanah (litosfir).
18
12/12/2010
Tidak Menular : • Keracunan : – Itay - itay Byo – Fluorosis – Goiter/Gondok
Cd Fluor kekurangan Yodium
Anthrax
B. anthracis PENYEBAB: •Bakteri Bacillus-anthracis; bentuk batang (ruas-ruas) berukuran 3-8 чm. •Antraks A t k d dapatt memasuki ki ttubuh b h manusia i melalui l l i usus kkecil, il paru-paru (dihirup), atau kulit (melalui luka). •Di dalam tubuh penderita, B. antracis terdapat di dalam darah dan organorgan dalam, terutama limpa. •Antraks tidak mungkin tersebar melalui manusia kepada manusia.
19
12/12/2010
Anthrax
Sumber penularan anthrax: S i kambing, Sapi, k bi kerbau, k b domba, d b kuda, k d babi, b bi burung unta tikus, marmut (hewan (hewan--hewan yang peka terhadap anthrax)
Pemusnahan bakteri: Spora B.anthracis dimusnahkan dengan uap air bersuhu 90 derajad C; 45 menit atau dengan suhu 100 derajad C; 10 menit
Pengelolaan Sampah : 1. Mencegah terjadinya penyakit 2. Konservasi S.D.A. 3. Mencegah gangguan estetika 4. Insentif se bagi bag dau daur u ulang a g 5. Jumlah dan kualitas meningkat
20
12/12/2010
Masalah dalam Pengelolaan Sampah
Efisiensi pengelolaan sampah Daur ulang yang tidak sempurna Keterbatasan lahan tempat pembuangan sampah Pengawasan dalam pelaksanaan peraturan Rendahnya partisipasi masyarakat Udara panas pembusukan cepat sulit menyimpan sampah sementara
Teknik Pengelolaan Sampah
Sumber:: pengurangan kuantitas Sumber
TPS: Tempat Pembuangan Sementara
TPA: Tempat Pembuangan Akhir Pengolahan:: Komposting, Pengolahan Komposting, Insinerasi
21
12/12/2010
Radiasi Ion
Kesehatan Radiologis
Radioaktivitas : P Proses di dimana mineral i l yang mempunyai inti yang tidak stabil mengalami disinterasi spontan melepaskan energi
Proses
Decay, y Paruh, Luruh
Emisi radiasi , ,
22
12/12/2010
Jenis radiasi ion: 1 1. 2. 3. 4 4. 5.
Partikel alpha Partikel beta Netrons Radiasi gama X-rays
Partikel alpha:
dilepaskan dari nukleus atom radioaktif kecepatan tinggi dan energi tinggi, daya tembus (penetrasi) rendah, jarak maksimum di udara: 10 cm dapat dicegah dgn penghalang dr kertas atau bagian luar kulit.
Portal of entry ke dalam tubuh manusia: inhalasi inhalasi, oral, dan luka di kulit.
Terkonsentrasi dalam: tulang, organ tubuh spt paru2, hati atau ginjal
23
12/12/2010
Partikel beta
dilepaskan dari nukleus atom radioaktif
Kekuatan penetrasi > partikel alpha (kayu s.d 4 cm, tubuh manusia 1 cm)
Berbahaya bagi bagian dalam tubuh manusia
POE idem Partikel alpha
Dapat dicegah dengan dinding tembok atau lempengan alumunium dengan ketebalan 1,3 cm
Neutrons
Partikel yang dilepaskan saat terjadi desintegrasi isotop radioaktif. radioaktif. Daya penetrasi tinggi, tinggi, memerlukan penghalang yg kuat Mampu menembus tubuh manusia s.d s.d.. beberapa cm Di dalam tubuh dapat merusak jaringan krn pelepasan enerji yang berlebih
24
12/12/2010
Radiasi gama
Dihasilkan oleh nukleus dari atom
Dapat menembus sangat dalam ke jaringan
Menyebabkan luka bakar
Menyebabkan mutasi sel
Menurunkan jumlah sel darah putih menyebabkan infeksi
Sinar--X Sinar
Menyebabkan kanker akibat mutasi sel
25
12/12/2010
Bahaya Internal: bahaya yang didapatkan dari materi radioaktif bisa materi tersebut masuk kedalam tubuh ((seperti p oral). ) Radiasi α dan β yyang g menyebabkan y bahaya internal External: walaupun tidak masuk/kontak, radiasi dari emisi sinar γ, neutron dan sinar X, X, sinarnya dapat memasuki (penetrasi) kedalam tubuh Toksisitas isotop radioaktif berbedaberbeda-beda: Kelas I (very high toxicity): Sr Sr--90; YY-90; Pb Pb--210; Bi Bi-210; Ra Ra--226, dll. Kelas II (high toxicity): Ca Ca--45; Fe Fe--59; Sr Sr--89; YY-91; II-131, dll. Kelas III (mod. toxicity): Na Na--22; Na Na--24; PP-32; Cl Cl--36; K-42; MnMn-52; MnMn-54; dll. Kelas IV (low toxicity): H-3; Be Be--7; CC-14; Cr Cr--51; dll.
Satuan pengukuran radiasi Rad
Satuan dosis terabsorbsi untuk radiasi ion, 1 rad = 100 erg/g materi pengabsorb
Roentgent (r) Satuan dosis paparan dari radiasi sinarsinar-x atau radiasi gamma. 1 r = jumlah radiasi terabsorb yang menghasilkan ionisasi 1 unit elektrostatik per cm3 udara Rem
Dosis radiasi ion yang menyebabkan efek yang sama dengan dosis 1r radiasi gama atau –X, 1 rad radiasi –X, gamma atau beta, 0,1 rad neutron atau proton energi tinggi
Curie
Laju dimana materi radiaoktif melepaskan partikel 1 curie = 3,7 x 10 10 disintegration per second
26
12/12/2010
Dosis dan Efek terhadap sel somatik Manusia Dosis (r)
Efek
750
LD 100
400 – 600
LD 50 dalam satu bulan
200 – 400
Beberapa meninggal, cacat
50 - 200
Lekas lelah, kelainan gambaran darah Terjadi Perubahan
25
Waktu paruh isotop radioaktif Element
Symbol
Carbon
C
BM 14
Waktu paruh (thn) 5730
Emisi radiasi P
Cesium
Cs
137
30
P, R
Cobalt
Co
60
5,3
P,R
Iodine
I
131
0,02
P
Iron
Fe
55
2,6
R
Nickel
Ni
63
92
P
Polonium
Po
210
8000
P
Radium
Ra
226
1602
P,R PR P,R
Radon
Rn
222
3 82 3,82
Selenium
Se
75
0,3
P
Sodium
Na
22
2,6
P P
Strontium
Sr
90
28
Sulfur
S
35
0,2
P
Uranium
U
238
4,5 x 109
P
27
12/12/2010
Paparan radiasi pengion Sumber Radiasi
Laju dosis ekivalen (mrem/th)
Sinar-x dari alat kedoktern Sinar(termasuk dr gigi) Pasien Pekerja
20 0,4
Isotop radioaktif Pasien Pekerja
3 0,15
P Pengujian ji senjata j
45 4,5
Produk untuk konsumen
4,5
Industri dgn enerji nuklir Lingkungan
1,0
Pekerja
0,15
Paparan radiasi (lanj lanj.) .) Laboratorium
0,2
Penggunaan di utk keperluan militer
0,04
Penggunaan di industri
0,01
Transportasi udara
0,5
Radiasi alamiah Cosmic
28
Terestrial
28
28
12/12/2010
Dose limits Employees aged >18 yrs
Employees aged<18 yrs
Any other person
Whole bodyy
50mSv ((5.0 rem)
15mSv ((1.5 rem)
5mSv ((0.5 rem)
Induvidual organs and tissues
500mSv (50 rem)
150mSv (15 rem)
50mSv (5.0 rem)
Lens of the eye
150mSv (50 rem)
45mSv (4.5 rem)
15mSv (1.5rem)
Women of reproductive capacity: Dose limit for the abdomen 13 mSv (1.3 rem) in any consecutive 3 month interval Pregnant women: Dose limit during the declared tern of pregnancy 10mSv (1.0 rem)
Dasar Pengamanan
WAKTU: Semakin lama waktu paparan WAKTU: semakin besar radiasi yang diterima Contoh: Sumber 100mrem/jam; selama 2 jam 200mrem; 4 jam 400mrem, dst. JARAK:: Aktivitas berkurang dengan 1/D2, JARAK bila jarak bertambah sebayak D Contoh: Sumber dengan 1000 unit pada 1 ft; untuk 2 ft 250 unit; 3 ft 111 unit, dst.
29
12/12/2010
PERISAI: hitung ketebalan yang diperlukan PERISAI: untuk mencapai standar Ada ‘half value layer’ layer’ (HVL): Material
Pb Cu Fe Zn Beton
Cobalt-60 0,49 in 0,83 in 0,87 in 1,05 in 2,6 in
Cesium-137 0,25 in 0,65 in 0,68 in 0,81 in 2,10 in
Pengelolaan : – Jarak – Waktu Pemaparan – Dosis Pemantauan : – Tingkat Radioaktivitas alamiah – Perubahan tingkat radioaktivitas – Kebocoran – Penentuan Standar Cara Membuang : – Dilute + Disperse ((bila bila aktivitas rendah rendah)) – Delay & Decay ((bila bila waktu paruh pendek pendek)) – Concentrate & Contain ((bila bila aktivitas tinggi, tinggi, waktu paruh panjang) panjang)
30