;/
&~~ "
.1."!\~&t .1 ..~~ j\}-~:.J~
~f;
DEWAN SYARIAH NASIONAL MUI National Shari a Board
- Indonesian
Council of Ulama
Sekretariat : Masj id Istiqlal Kamar 12 Taman Wijaya Kusuma, Jakarta Pusat 10710 Telp. (021) 3450932 Fax. (021) 23549175
FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL Nomor: 42/DSN-MUIN /2004 Tentang SYARIAH CHARGE CARD J::..':/1 -. ..- II . \.AU;[IA.§1.k . r--Ju. .
2-)r)~\r rf"\'r ,~,r
Dewan Syari'ah Nasional, setelah Menimbang
Mengingat
a.
bahwa untuk memberikan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan transaksi dan penarikan tunai diperlukan charge card;
b.
bahwa fasilitas charge card yang ada dewasa ini masih belum sesuai dengan prinsip-prinsip syariah;
c.
bahwa agar fasilitas tersebut dilaksanakan sesuai dengan Syari'ah, Dewan Syari'ah Nasional memandang perlu menetapkan fatwa mengenai hal tersebut untuk dijadikan pedoman.
1. Firman Allah SWT, antara lain: a. QS. al-Ma'idah [5]:1:
. .. -~~~ - (,;:,f\:?i J.J\ -
~~
aHaiorangyang beriman! Penuhilah aqad-aqad ilu...". b. QS.Yusuf[12]: 72:
-
.
.~)- ~-- lfI)~'
,
.
-
Jo.>~ ~G,. ~), ~\ - N - -
.}t.\~ W- \)Jt;
"Penyeru-penyeru itu berseru: 'Kami kehilangan piala Raja; dan barang siapa yang dapat mengembalilwnnya, akan memperoleh bahan malwnan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya.
,,,
c. QS. al-Ma'idah [5]: 2:
. . .~\)Jj\)
ti ~ \j)~ ~) 'lS}JI)~\ ~
\j)~). ..
... ''Dan tolong-menolonglah dalam (mengerjalwn) kebajilwn dan takwa, dan janganlah tolong-menolong dalam (mengerjakan) dosa dan pelanggaran... "
. "'''..' k..""","""".
~.... Syariah Charge Card 2
d. QS. al-Furqan 125]:67 , , "
0,)
,),
,
.
,
.t.:\J;~~ :.; 0l5') \J?; ~) \} ;-; ~ 'pi \~~ ~~\) "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-Iebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. " e. QS. AI-Isra' [17]: 26-27: "
"
0LS)
~WJ\ "
0\~1
'~o~
~,
\)t5' ~J~\ '"
01 ,\~~, ~-4 ':1).. . ),
#
)',
.I~y£.s;)
0\\":#~1\
'Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
f. QS. al-Isra' [17]: 34:
"
"-",
os.
.:J~
.),
0l5'"=4-J101 ,~~
,
I~ji)...
'Dan penuhilah janji; sesungguhnyajanji ilupasti diminra pertanggunganjawabannya. " g. QS. al-Qashash [28]: 26:
~~\ ,
0?L:.\ Jo ~ 01 ,~:rL:.1~~L; W\~l 8~ "
"
,
) 0 .,
0
.j:'":J' ''salah seorang dari kedua wanita ilu berkala, 'Hai ayahku! Ambillah ia sebagai orangyang bekerja (pada kila), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kila) adalah orangyang kual lagi dapal
dipercaya.'" h. QS. al-Baqarah [2]: 275:
~
)',),
,
<$lJI "
s. "',
0
",)0
r~W- ':110;~ ,0,
),
0
0]1illl I~ i' ,G') I I~. ~.'It
-:
~
~).
,
,~I
0)
~
0~\
u:c:::-
u, 'J
~u
Co ~
.0:'~~ ~, ,
'"
~~ ,
~
(.\1 0}5't; :;'JJ\ ,
, " / '# L.SI I II..; 0 )?'L, 2.U~
~y~:
,J,
,
,
"~
. '.
II
'...,
~ ~:;. ~~t,;,. ~ ,t;)It?) ,
,
~ }J\ y~f ~)t ,
'''f
':1
,
;~ :;0) ,Jj, J1 ~;f) "
"Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperli berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian ilu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya Dewan Syari 'ah Nasional MUI
.
... ,-.
Syariah Charge Card 3
dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghunipenghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. " I.
QS. al-Baqarah [2]: 282: 0
,~
...~~u
"
~
,
~i Jl J~ "
~}'
~1J5 \~11:;1:;.lI1 4:~ , ,
'"
''Hai orang yang beriman! Jika kamu bermu'amalah tidak secara tunai sampai waktu tertentu, buatlah secara tertulis... ". j.
QS. al-Baqarah [2]: 280:
,,},
. . .;;.. :: ~
}"o
J! o)~
o~
:-~
""
:,~ 015' 01) '
"Dan jika ia (orang yang berhutang ftu) dalam kesulitan, berilah tangguh sampai ia berkelapangan ... " 2.
Hadis Nabi s.a.w.; antara lain:
a. Hadis Nabi riwayat Imam al-Tirmidzi dari 'Amr bin' Auf alMuzani, Nabi s.a.w. bersabda: ~ " ,, , ~ . '}' ~\;. ~i :,i 'J~ (?- ~ 'J~ ~b:- ~\
.
~
,,',
,
~\
,~
;;; ".
.~\;. J-i:,i 'J~ (?- l1? 'J~~/?
~
0~\)
"Perjanjian boleh dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perjCll~jianyang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram. " b. Hadis Nabi riwayat Imam Ibnu Majah, al-Daraquthni, dan yang lain, dari Abu Sa'id al-Khudri, Nabi s.a.w. bersabda: , , .
'Tidak
~\~'J) ~~'J
boleh membahayakan (merugikan) diri sendiri
maupun orang lain. "
c. Hadis Bukhari dari Salamah bin al-Akwa': . '"Nabi riwayat ," ' ~ ,~ I
~ .
:Jw
~~I~
'"
~
,
'#
:;;L3
",,}
Y.I
Gj~ " JI rc) ~.n)~ ..1J\ ~ ,,' /,},;
dJ :Jw ,tS~i ;j~ # ,
,
~
"
J' ~ ,~~ ,~,
,
"
,
~\ 0i ~'J:'~u~j; J." ~ ,
},
- },
,
#
,
Ju <,-~G, ~ \).G>:Ju ,~ :\~u~J;J. ~ n
#
.0
~
~~I
'
,
J~~ t;~; ~
'Telah dihadapkan kepada Rasulul/ah s.a.w. jenazah seorang laki-laki untuk disalatkan. Rasulullah bertanya, 'Apakah ia mempunyai hutang?' Sahabat menjawab, 'Tidak'. Maka, beliau mensalatkannya. Kemudian dihadapkan lagi jenazah lain, Rasulullah pun bertanya,
Dewan Syari 'ah Nasional MUI
.
Syariah Charge Card
4
'Apakah ia mempunyai hutang?' Mereka menjawab, 'Ya '. Rasulullah berkata, 'Salatkanlah temanmu itu' (beliau sendiri tidak mau mensalatkannya). Lalu Abu Qatadah berkata, 'Saya menjamin hutangnya, ya Rasulullah '. Maka Rasulullah pun menshalatkanjenazah
terse but. ..
d. Hadis Nabi riwayat Abu Daud, Tirmizi dan Ibn Hibban:
JU LI'~ J 1\ ~J ~~ J ~f ~) ~W\ i.:d ~f ~ , , ," '-", ",
""
n
,
J
~
.~!\i- ~) :r-cj ~\) ;u\ ~ ~\J~~ 'Za'im (penjamin) adalah gharim (orang yang menanggung hutang).
..
e. Hadis Nabi riwayat Abu Daud dari Sa'd Ibn Abi Waqqash, ia berkata:
.
,~:LJ~.~ .., lHP
,
"
. .
,
,J
Gjt.~) ~ ~1j:.J\~ L.:~~'1\J t$P (), " ''''',
,
0i G;i) 0~
:; r-c) ~\)~
~\
~ ~\J~~ GQ
.
. -;
~
.~)\~~ , ,
, '.
,
"Kami pernah menyewankan tanah dengan (bayaran) hasil pertaniannya; maka, Rasu/ullah me/arang kami me/akukan ha/ tersebut dan memerintahkan agar kami menyewakannya dengan emas a/au perak.
.
"
f. Hadis riwayat 'Abd ar-Razzaq dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id al-Khudri, Nabi s.a.w. bersabda: ' J,. . " -;" f~' 1' ~'~J:Ji~ \ -..r.:-=""\
'Or
('Barang siapa upahnya. "
mempekerjakan
pekerja,
1 if
r"::"--
"
,
beritahukanlah
g. Hadis Nabi riwayat-' Muslim, Nabi bersabda: I . J " JI , I y:?, ,
~, ~}'
~
,
;U\
C)
,t;:u\ .
,y}'
"
J. ~}' ~ J- C):; . ... . ,
"
.~i ?Y- ~ ~I:;jlrl;C ~II ?Y- ~ ~Ij ,~~I r".Y"Orang yang melepaskan seorang muslim dari kesulilannya di dunia, Allah akan me/epaskan kesulitannya di hari kiamal; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia (suka) menolong saudaranya" h. Hadis Nabi riwayat Jama'ah, Nabi bersabda:
.
. J.
. . .r-
I..>"' 1u--
I
~I\:, ~ .~1 I\...:
"Penundaan (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu adalah sua/u kezaliman... " 1. Hadis Nabi riwayat Nasa'i, Abu Daud, Ibn Majah, dan Ahmad, Nabi bersabda: J
.~~)
J
~~ ~
'J'
~\)\
~
"Penundaan (pembayaran) yang dilakukan oleh orang Dewan Syari 'ah Nasiona/ MUI
Syariah Charge Card
5
mampu, menghalalkan harga diri dan memberikan sanksi. kepadanya.
"
j. Hadis Nabi riwayat Bukhari, Nabi bersabda: ,}
. ~~Fi;S~
.
,}
~
0~
"Orang yang terbaik di an/ara kamu adalah orang yang paling baik dalam pembayaran hutangnya. " 3.
Kaidah Fiqh; antara,..lain:
a.
.If:~;'; ~ ~~ J~ 0i :l~~~~\ ~)G~\ ~ J.o~\ "Pada dasarnya, semua bentukmuamalahbolehdilakukan
~
.,~}
.,
.
}"
kecuali ada dali! yang mengharamkannya. " b.
, :::1\
.~:
}",.,
~
:J\
;j;'~
"Kesulitan dapat menarik kemudahan. " ,
c.
' ,
,
}
.,
}
.o~)~\ dJ? J; ~ ~W\ , , 'Keperluan dapat menduduki posisi darura/.
,,,..-'..~\
,
d.
" ""..
. ~~\
.t.r~ :=-:~u ~
~,
,d
}
~d
/'"'~
'Sesuatu yang berlaku berdasarkan ada/ kebiasaan sama dengan sesuatu yang berlaku berdasarkan syara' (selama tidak bertentangan dengan syari 'at). "
. .
e.
','
~
.~W\
~
,.
J
r~ -::u:J1~~;
"Menghindarkan kerusakan (kerugian) harus didahulukan (diprioritaskan) atas mendatangkan kemaslahatan. " Memperhatikan
1.
Pendapat fuqaha'; antara lain dalam:
a.
Kitab /'anah al-Thalibin, jilid III177-78 :
:;.)f :Jli::'{5-~:,:; "'~:'J (J':,i J~ ~ , , .'"
I~
r~ ~) .~~ . ~
r>-")~
'
}}
~:l ~t:.:o L
~-;)~:; .~ . n~G 0~ "." ~j , , ,0 :,i ~W\, ,
~~I
~)t; ,
~
N
0
~ ",
~~)
;u ,t?~ 0
u1:;;;L. ,0
~t..:J1~~ ~~ ~~I 0"
,
,
? ~
,
~w, 4J t.lj .. .dJt..\lA. :;.}\ : Jij :,J) :~~ , " } },
,.,
"
r~ ~ ~ ~ },0~ .~:')I\~ ~G, 0\5' ,."', .0C.H ~:')I\ 0i ~ , ~
\~';.,:~ }
:; (.JyG ,
,
"(Tidak sab akad penjaminan [dhaman] terhadap sesuatu yang akan menjadi kewajiban, seperti hutang dari akad qardh) yang akan dilakukan Misalnya ia berkata: 'Berilah orang ini hutang sebanyak seratus dan aku menjaminnya.' Penjaminan tersebut tidak sab, karena hutang orang itu belum terjadi. Dalam pasal tentang Qardh, pensyarah telah menuturkan masalah ini --penjaminan Dewan Syari 'ah Nasional MUI
Syariah Charge Card 6
terhadap suatu kewajiban (hutang) yang belum terjadi -- dan rnenyatakan bahwa ia sah rnenjadi penjamin. Redaksi dalam pasal tersebut adalah sebagai berikut: 'Seandainya seseorang berkata, Berilah orang ini hutang sebanyak seratus ... dan aku menjaminnya. Kernudian orang yang diajak bicara memberikan hutang kepada orang dimaksud sebanyak seratus atau sebagiannya, maka orang tersebut rnenjadi penjamin menurut pendapat yang paling kuat (awjah).' Dengan demikian, pemyataan pensyarah di sini (dalam pasal tentang dhaman) yang menyatakan dhaman (terhadap sesuatu yang akan menjadi kewajiban) itu tidak sah bertentangan dengan pemyataannya sendiri dalam pasal tentang qardh di atas yang menegaskan bahwa hal tersebut adalah (sah sebagai) dhaman." b. ,Kitab Mughni'~"al-Muhtaj, jilid II: 201-202:
JG-
(~t)
,
,
G
0~ ,
0
,0
,
,
~~I ~j)
...~0'
"0'"
J
d .kj'".;j)
lk- (~.f') .. .~JJI }j (0~I " J
J
~
tJ t.:0L..:p
"
0
~
n
.41 y.x ~ ~WI 0'1 '~.i~'~ ~ :,i ~~:.='~ ~~ , "
0
,~\
(~
,
"(Hal yang dijamin) yaitu hutang (disyaratkan harns berupa hak yang telah terjadi) pada saat akad. Oleh karena itu, tidak sah menjamin hutang yang belum menjadi kewajiban... (Qaul qadim --Imam al-Syati'i-- menyatakan sah penjaminan terhadap hutang yang akan menjadi kewajiban), seperti harga barang yang akan dijual atau sesuatu yang akan dihutangkan. Hal itu karena hajat --kebutuhan orang-terkadang mendorong adanya penjaminan tersebut." c.
Kitab al-Muhadzdzab,juz I Kitab al-Ijarah hal. 394:
~L-:JI J~;;"WI0'1j...~~\ ~cj ~ ~)~yi~ j~ 0\~) ~~,:;i ~ 2\ ~.)k- tS ,~~,:;iJ~~~~ .~cjl ~. ~~kyi~ j~ "Boleh melakukan akad ijarah (sewa menyewa) atas manfaat yang dibolehkan... karena keperluan terhadap manfaat sama dengan keperluan terhadap benda. Manakala akad jual beli atas benda dibolehkan, maka sudah seharusnya dibolehkan pula akad ijarah atas manfaat." d.
Kitab Fiqh al-Sunnahjilid 4/221-222 :0" , 0 0
0
J
.LIt.: ~(.I\ ,0:<:'1\,'. o~ .:I~ " .r;,~ ~ ir..s-; J
-II'
~,:
J (JL
J",
0
djl&}( )
"Kafalah Gaminan) harta yaitu kafil (penjamin}berkewajiban mernberikan jamimin dalam bentuk harta." e.
Dewan Syari 'ah Nasional MUI
Pendapat Majrna' al-Fiqh al-Islami & Hai'ah al-Muhasabah wa al-Muraja'ah li-al-Mu'assasah al-Maliyah al-Islamiyah,' Bahrain, al-Ma'ayir al-Syar'iyah Mei 2001: al-Mi'yar alSyar'i, nornor 2 tentang Bithaqah al-Hasm waBithaqah alI'timan.
Syariah Charge Card
7
2.
Substansi Fatwa DSNNo. 9/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah; Substansi Fatwa DSN No.lllDSN-MUUIV 12000 tentang Kafalah; Substansi Fatwa DSN No. I9/DSN-MUl/IV 12001 tentang Qardh;
3.
Surat-surat masuk Bank BII Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Danamon Syariah dan lain-lain, perihal pennohonan fatwa tentang kartu berdasarkan prinsip syariah.
4. Pendapat Rapat Pleno Dewan Syari'ah Nasional MUI pada hari Kamis, 07 Rabi'ul Akhir 1425 H. 127 Mei 2004.
MEMUTUSKAN Menetapkan
FATWA TENTANGSYARIAH CHARGE CARD
Pertama
Hukum Penggunaan charge card secara syariah dibolehkan, dengan ketentuan-ketentuan ~ebagaiberikut: Ketentuan Umum Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan: a. Syariah Charge Card adalah fasilitas kartu talangan yang dipergunakan oleh pemegang kartu (hamil al-bithaqah) sebagai alat bayar atau pengambilan uang tunai pada tempat-tempat tertentu yang harns dibayar lunas kepada pihak yang memberikan talangan (mushdir al-bithaqah)
Kedua
.
pada waktu yang telah ditetapkan.
Ketiga
Dewan Syari 'ah Nasional MUI
>
b. Membership Fee (rusum al- 'udhwiyah) adalah iuran keanggotaan, tennasuk perpanjangan masa keanggotaan dari pemegang kartu sebagai imbalan izin menggunakan fasilitas kartu; c. Merchant Fee adalah fee yang diambil dari harga objek transaksi atau pelayanan sebagai upah/imbalan (ujrah samsarah), pemasaran (taswiq) dan penagihan (tahsil aldayn); d. Fee Penarikan Dang Tunai adalah fee atas penggunaan fasilitas untuk penarikan uang tunai (rusum sahb alnuqud) e. Denda keterlambatan (Late Charge) adalah denda akibat keterlambatan pembayaran yang akan diakui sebagai dana sosial. f. Denda karena melampaui pagu (Overlimit Charge) adalah denda yang dikenakan karena melampaui pagu yang diberikan (overlimit charge) tanpa persetujuan penerbit kartu dan akan diakui sebagai dana sosial. Ketentuan Akad Akad yang dapat digunakan untuk Syariah Charge Card adalah:
Syariah Charge Card 8
a. Untuk transaksi pemegang kartu (hamil al-bithaqah) melalui merchant (qabil al-bithaqah/penerima kartu), akad yang digunakan adalah akad Kafalah wal Ijarah. b. Untuk transaksi pengambilan uang tunai digunakan akad al-Qardh wal Ijarah. Keempat
1.
Ketentuan dan batasan (dhawabith wa hudud) Syariah Charge Card: a. Tidak boleh menimbulkan riba. b. Tidak digunakan untuk transaksi objek yang haram atau maksiat. c. Tidak mendorong israf (pengeluaranyang berlebihan) antara lain dengan cara menetapkan pagu. d. Tidak mengakibatkan hutang yang tidak pernah lunas (ghCIlabah al-dayn).
2.
Kelima
e. Pemegang kartu utama hams memiliki kemampuan finansial untuk melunasi pada waktunya. Ketentuan Fee: a. luran keanggotaan (Membership fee) Penerbit kartu boleh menerima iuran keanggotaan (rusum al- 'udhwiyah) termasuk perpanjangan masa keanggotaan dari pemegang kartu sebagai imbalan izin penggunaan fasilitas kartu. b. Ujrah (Merchant Fee) Penerbit kartu boleh menerima fee yang diambil dari harga objek transaksi atau pelayanan sebagai upah/imbalan (ujrah samsarah), pemasaran (taswiq) dan penagihan (tahsil al-dayn). c. Fee Penarikan Uang Tunai Penerbit kartu boleh menerima fee penarikan uang tunai (rusum sahb al-nuqud) sebagai fee atas pelayanan dan penggunaan fasilitas yang besarnya tidak dikaitkan dengan jumlah penarikan. . Ketentuan De/Ida a. Denda Keterlambatan (Late Charge) Penerbit kartu boleh mengenakan denda keterlambatan pembayaran yang akan diakui sebagai dana sosial. b. Denda karena melampaui pagu (Overlimit Charge) Penerbit kartu boleh mengenakan denda karena pemegang kartu melampaui pagu yang diberikan (overlimit charge) tanpa persetujuan penerbit kartu dan akan diakui sebagai dana sosial.
Keenam
Ketentuan Penutup 1.
Dewan Syari 'ah Nasional MUI
Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara pihak-pihak terkait, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Hadan Arbitrase Syari'ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.
,'-
., .. Syariah Charge Card 9
2.
Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari temyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di: Pada Tanggal:
Jakarta 07 Rabi'ul Akhir 1425 H 27 Mei 2004 M
DEW AN SYARI' AH NASIONAL MAJELISULAMAINDONESIA Ketua,
Sekretaris,
-, Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin
Dewan Syari 'ah Nasional MUI