HUBUNGAN PEMANFAATAN BAHAN PERPUSTAKAAN RUANG BACA FMIPA DENGAN PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA FMIPA JURUSAN MATEMATIKA UNIMED ANGKATAN 2002/2003
Proposal Skripsi D I S U S U N
OLEH : LEDY DYANA SILITONGA 050723008
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN MEDAN 2007 Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
1
LEMBARAN PERSETUJUAN
Judul skripsi
: Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan di Ruanhg Baca FMIPA Dengan Penulisan Skripsi Mahasiswa FMIPA Jurusan Matematika UNIMED Angkatan 2002/2003
Oleh
: Ledy Dyana Silitonga
Nim
: 050723008
Pembimbing I : Ishak, SS M.Hum Tanda Tangan : ________________ Tanggal
: ________________
Pembimbing II : Drs. Syakirin Pangaribuan, SH Tanda Tangan : ________________ Tanggal
: ________________
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
2
LEMBARAN PENGESAHAN Judul Skripsi
: Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan di Ruanhg Baca FMIPA Dengan Penulisan Skripsi Mahasiswa FMIPA Jurusan Matematika UNIMED Angkatan 2002/2003
Oleh
: Ledy Dyana Silitonga
Nim
: 050723008
DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI Ketua
: Drs. Jonner Hasugian, M.Si
Tanda Tangan : __________________ Tanggal
: __________________
FAKULTAS SASTRA Dekan
: Drs. Syaifuddin, M.A, Ph.D
Tanda Tangan : __________________ Tanggal
: ________________
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
3
Pernyataan Orisinalitas Karya ini adalah suatu karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu untuk dimuat pada media publikasi lain. Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat dan gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.
Medan, Desember 2007 Penulis,
Ledy Dyana Silitonga 050723008
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
4
Kata Pengantar Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan rahmat dan anugrah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelengkapan studi untuk menyelesaikan Program Sarjana Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan saran dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan trima kasih kepada : 1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D. selaku dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Jonner hasugian, M.Si selaku ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi. 3. Bapak Ishak, SS M.Hum selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Drs. Syakirin Pangaribuan, SH Selaku Dosen Pembimbing II atas segala petunjuk dan saran yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Kedua orangtua saya Bapak BS.Silitonga dan Ibu R. Sijabat yang selalu memberikan dukungan serta doa yang tiada henti-hentinya, dan selalu memberi semangat demi keberhasilan studi penulis. 6. Seluruh staf pengajar pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi fakultas Sastra USU yang telah mendidik penulis selama perkuliahan. 7. Bapak Drs. A. Ridwan Siregar, M. Lib. Selaku kepala Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
5
8. Seluruh staf Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan data dan informasi yang dibutuhkan penulis selama penyusunan skripsi ini. 9. Temanku Melva, Rani, Dina, Nanda yang telah banyak memberi semangat dan membantu penulis. 10. Teman satu angkatan ekstension 2005 yang yang ikut serta juga memberikan
dorongan
semangat
dan
memotivasi
penulis
dalam
penyelesaian skripsi ini terutama Kak Maria (MATO).
Medan,
2007
Penulis,
Ledy Dyana Silitonga NIM 050723008
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
6
Abstrak Silitonga, Ledy Dyana EMS. 2007. Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan Penulisan Skripsi Mahasiswa FMIPA Jurusan Matematika UNIMED Angkatan 2002/2003. Medan: Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan di Ruang Baca FMIPA Universitas Negeri Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemanfaatan bahan perpustakaan ruang baca FMIPA dengan penulisan skripsi mahasiswa FMIPA jurusan matematika UNIMED angkatan 2002/2003. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Ruang Baca FMIPA Universitas Negeri Medan yang dapat dijadikan sebagai masukan bagi ruang baca dalam menentukan kebijakan pengembangan koleksi terutama dalam penyediaan bahan perpustakaan yang berhubungan dengan kebutuhan mahasiswa FMIPA. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bahwa pentingnya pemanfaatan ruang baca FMIPA untuk mendukung penulisan skripsi mahasiswa FMIPA, bagi peneliti yaitu dapat menjadi pendukung bagi penelitian selanjutnya, bagi penulis, yaitu untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis serta pemahaman tentang pentingnya pemanfaatan ruang baca dalam penulisan skripsi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas MIPA tahun ajaran 2002 dan 2003 yang berjumlah 70 orang. Dalam menentukan jumlah sampel, penulis berpedoman pada pendapat Sugiyono, yaitu dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel karena mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini tidak terlalu besar yaitu sebanyak 70 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, kuesioner, dan studi kepustakaan. Pengukuran variabel yang dilakukan adalah skala likert. Interpretasi data dilakukan berdasarkan besar presentase jawaban dari responden. Dari hasil perhitungan korelasi Product Moment di atas diperoleh nilai koefisien korelasi atau r hitung sebesar 0,99. Perhitungan hasil korelasi yang mendekati +1, ini artinya Artinya bahwa antara variabel pemanfaatan ruang baca (X) dengan variabel penulisan skripsi Mahasiswa (Y) pada ruang baca FMIPA Universitas Negeri Medan memiliki hubungan yang kuat sekali dengan nilai korelasi 0,99. Hasil uji determinasi dilakukan dengan cara mengkuadratkan nilai r hitung, yaitu r hitung 0,99² = 0,98 atau 98 %. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dari variabel pemanfaatan ruang baca dapat menjelaskan variabel penulisan skripsi mahasiswa sebesar 98 %.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
7
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu persoalan berat yang dihadapi banyak mahasiswa dalam merampungkan kuliah adalah penyelesaian skripsi. Skripsi adalah karya ilmiah dalam suatu bidang studi yang dibuat oleh para mahasiswa strata 1 pada akhir masa studinya. Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program studi, skripsi yang dibuat harus didasarkan pada suatu penelitian ilmiah, baik penelitian lapangan, penelitian kepustakaan, ataupun penelitian pengembangan. Menurut Widharyanto ( 2001:1 ) Skripsi idealnya adalah ”manifestasi dari akumulasi pemahaman mahasiswa mengenai bidang keilmuan yang digelutinya selama kurang lebih 5 tahun masa studinya”. Skripsi adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi inilah yang juga menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3). Penyusunan skripsi merupakan syarat mengikuti ujian tahap akhir. Keharusan tersebut dimaksudkan agar mahasiswa mampu menerapkan ilmu dan kemampuan sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki. Skripsi merupakan tolak ukur sejauhmana tingkat pemahaman mahasiswa terhadap ilmu yang dimiliki. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skripsi diartikan sebagai karangan ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis. Menurut Syaiful (2003:1) Penyusunan skripsi adalah : Merupakan syarat mengikuti ujian tahap akhir. Keharusan tersebut dimaksudkan agar mahasiswa mampu menerapkan ilmu dan kemampuan sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki ke dalam kehidupan nyata. Skripsi merupakan tolak ukur sejauhmana tingkat pemahaman mahasiswa terhadap ilmu yang dimiliki. Akan tetapi penyelesaian skripsi menjadi salah satu persoalan berat yang dihadapi banyak mahasiswa dalam menyelesaikan kuliah terutama bagi mereka yang tidak menggunakan fasilitas perpustakaan dengan sebaik-baiknya. Skripsi dianggap berat karena dua pekerjaan yang harus dilakukan sekaligus. Pertama melakukan penelitian dan kedua bagaimana menuliskan hasil-hasil penelitian itu Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
8
secara ilmiah sesuai dengan metodologi penelitian. Kedua kegiatan ini sama beratnya, karena persiapan untuk keduanya relatif sangat minim. Sebagai karya tulis ilmiah, maka penyusunan skripsi harus memenuhi standar ilmiah. Syarat penulisan karya tulis ilmiah hendaklah membahas suatu tema tertentu dalam bentuk sajian yang sistematis, logis, kritis, mendalam dan didasarkan atas data-data ilmiah yang objektif. Penelitian yang dilakukan pun harus memenuhi prosedur ilmiah, seperti pengidentifikasian masalah, perumusan hipotesis, penggunaan metode penelitian, serta kerangka analisisnya. Semua itu memerlukan kemampuan akademik yang memadai. Namun tidak semua mahasiswa mempunyai kemampuan akademik yang cukup untuk menyusun skripsi, bahkan tidak tertarik dengan penelitian. Mereka inilah yang selama ini mengalami banyak kesulitan. Kesulitan-kesulitan tersebut dapat berupa kesulitan dalam mencari judul untuk skripsi, kesulitan dalam mencari literatur dan kesulitan juga disebabkan oleh faktor dosen pembimbing. Hal ini tentu saja sangat merugikan mahasiswa yang bersangkutan mengingat bahwa skripsi merupakan tahap paling akhir dan paling menentukan dalam mencapai gelar sarjana. Selain itu usaha dan kerja keras yang telah dilakukan bertahun-tahun sebelumnya menjadi sia-sia jika mahasiswa gagal menyelesaikan skripsi. Untuk itulah keberadaan sebuah perpustakaan di perguruan tinggi yang disertai dengan ketersediaan koleksi yang mutakhir yang dapat mendukung mahasiswa dalam proses penyusunan skripsi harus sesuai dengan kebutuhan sehingga akan mendorong terciptanya sebuah budaya baca yang baik dan selain itu dapat mendukung proses penulisan skripsi dengan cepat. Sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi, perguruan tinggi dikelola dengan berpedoman pada kepentingan sivitas akademika yang terdiri dari mahasiswa, tenaga pengajar dan karyawan. Dalam pelaksanaanya perguruan tinggi harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas guna mendukung keberhasilan tujuan dari program perguruan tinggi. Salah satu fasilitas pendukung keberhasilan suatu perguruan tinggi adalah melalui penyediaan perpustakaan yang turut melaksanakan tridharma melalui penyediaan, pengorganisasian, dan memberikan pelayanan kepada pengguna perpustakaan. Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
9
Tujuan utama diselenggarakannya perguruan tinggi adalah untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut upaya yang dilakukan oleh perpustakaan perguruan tinggi adalah dengan cara mengumpulkan, mengolah dan memanfaatkan bahan pustaka kepada pemakai jasa perpustakaan perguruan tinggi yaitu civitas akademika. Universitas Negeri Medan adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Universitas negeri Medan mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan akademi dan profesional pada sejumlah disiplin ilmu, teknologi, dan kesenian tertentu. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Universitas Negeri Medan mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan tinggi. 2. Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kesenian. 3. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. 4. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan. 5. Pelaksanaan kegiatan layanan administratif. (Buku Pedoman Universitas Negeri Medan, Tahun Akademik, 2005 : 13) Dengan melihat bahwa perguruan tinggi pada umumnya mengembangkan berbagai bidang studi, maka jelas bahwa perpustakaan yang ada di lingkungannya pun harus mampu mendukung segala kebutuhan informasi studi yang menjadi bidang pengembangannya. Hal ini menunjukan bahwa perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai sumber informasi yang sesuai dengan program perguruan tinggi yang bersangkutan, yaitu program-program akademis ilmiah yang sudah tertuang ke dalam kurikulum perguruan tinggi secara keseluruhan. Menurut Dikti ( 1994 : 3 ) Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah : Merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, merawat serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Ruang Baca FMIPA berada di bawah naungan Perpustakaan Pusat. Salah satu tugas Ruang Baca Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNIMED adalah menyediakan bahan literatur, fasilitas penggunaan literatur serta akses ke
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
10
perpustakaan Induk untuk pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar mahasiswa di lingkungan FMIPA UNIMED khususnya untuk bidang Jurusan Matematika. Perpustakaan perguruan tinggi yang baik adalah perpustakaan yang selalu memperhatikan penambahan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, memperhatikan mutu pelayanan bagi para pengguna serta melakukan perawatan yang baik terhadap koleksi perpustakaan yang tersedia demi kenyamanan pengguna perpustakaan. Ruang Baca FMIPA Universitas Negeri Medan adalah sebagai satu wujud dari perpustakaan perguruan tinggi yang merupakan perpustakaan yang memiliki jumlah koleksi sampai tahun 2007 berjumlah 5.668 judul dengan 7.093 eksemplar. Dengan rincian sebagai berikut : koleksi referensi sebanyak 157 judul dengan 273 eksemplar, buku ilmiah sebanyak 1.367 dengan 2.511 eksemplar, karya ilmiah/ tesis/ dan disertasis sebanyak 3.924, buku bacaan populer sebanyak 120 judul dengan 385 eksemplar, dan jumlah ilmiah yang diterbitkan Universitas sebanyak 100 buah. Pendidikan dan Perpustakaan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu pendidikan dan perpustakaan hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut bisa tercapai bila mahasiswa dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil yang baik. Keberhasilan seseorang ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang ada di luar individu adalah tersedianya bahan ajar yang memberi kemudahan bagi individu untuk mempelajarinya, sehingga menghasilkan belajar yang lebih baik. Selain itu juga tersedianya perpustakaan yang dapat mendukung mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikannya tepat waktu. Memperhatikan kondisi tersebut, maka perlu dilakukan penelitian terhadap hubungan pemanfaatan bahan perpustakaan dengan penulisan skripsi mahasiswa. Melalui penelitian ini, diharapkan akan dapat digambarkan hubungan antara pemanfaatan ruang baca dengan penulisan skripsi mahasiswa. Dilatarbelakangi hal tersebut, Penulis menetapkan judul penelitian yaitu “HUBUNGAN PEMANFAATAN BAHAN PERPUSTAKAAN DI RUANG BACA FMIPA Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
11
DENGAN PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA FMIPA
JURUSAN
MATEMATIKA UNIMED ANGKATAN 2002/2003”
1.2 Rumusan Masalah Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah : ”Bagaimanakah hubungan antara pemanfaatan ruang baca dengan penulisan skripsi mahasiswa FMIPA jurusan Metematika pendidikan UNIMED angkatan 2002 dan 2003 ?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan diadakannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan antara
pemanfaatan ruang baca dengan
penyelesaian penulisan skripsi. 2. Untuk mengetahui pemanfaatan ruang baca oleh mahasiswa untuk mendukung penulisan skripsi.
1.4 Manfaat Penelitian Setiap penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi peneliti yang melakukannya serta bagi orang lain. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi : 1. Bagi Ruang Baca FMIPA UNIMED Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi ruang baca dalam penyediaan bahan pustaka dengan kebutuhan studi mahasisa. 2. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bahwa pentingnya pemanfaatan ruang baca dalam menyelesaikan skripsi. 3. Bagi Penelitian Lanjutan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar atau pendukung penelitian selanjutnya, terutama yang berhubungan dengan penulisan skripsi.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
12
1.6 Hipotesis Penelitian Menurut Kountur (2003), hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara atas permasalahan penelitian dimana memerlukan data untuk menguji kebenaran dari dugaan-dugaan tersebut. Pada penelitian ini yang dijadikan hipotesis adalah terdapat hubungan positif antara pemanfaatan ruang baca dengan penulisan skripsi mahasiswa FMIPA Jurusan Matematika Pendidikan.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
13
BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DENGAN PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA
2.1 Hasil Penelitian Perguruan Tinggi di Indonesia Menurut http://www.asiaweek.com Data statistik menunjukkan bahwa publikasi ilmiah Indonesia di tingkat internasional hanya menyumbang 0,012% dari total publikasi ilmiah dari seluruh dunia. Padahal, menurut versi Asiaweek, kategori hasil penelitian bernilai 25% dari keseluruhan kriteria yang digunakan dalam penentuan peringkat universitas. Data tersebut juga menunjukkan dengan jelas betapa tertinggalnya Indonesia dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Thailand misalnya, menyumbang 0,086%, Malaysia 0,064%, Singapura 0,179% dan Filipina 0,035%. Kontribusi terbesar tentu saja diduduki oleh negaranegara maju, seperti Amerika Serikat 30,8%, Jepang 8,2% Inggris 7,9%, Jerman 7,2%, dan Prancis 5,6%. Sementara hasil penelitian tentang kualitas sistem pendidikan yang dilakukan oleh Political and Economic Risk Consultancy (PERC, 2001, dalam Mulyasana, 2002 : 4) terhadap 12 negara di Asia, menempatkan Indonesia pada urutan terakhir dari 12 negara yang diteliti. Menurut Kurniawan (2003 : 166) menyatakan bahwa : Hasil ini harus dicermati dan dikritisi sehingga pemerintah tidak terlena dengan bongkar pasang terhadap teori dan kebijakan penyelenggaraan pendidikan, tetapi yang paling penting adalah menetapkan standar, filosofi dan dasar yang jelas untuk dijadikan sebagai garis haluan bagi semua jajaran pendidikan, dan diperlukan strategi yang tepat untuk mewujudkannya. Khusus untuk kondisi perguruan tinggi di Indonesia, tahun 2001, laporan Asiaweek berjudul ''The Best Universities in Asia'' menyebutkan, UI peringkat ke61, UGM ke-68, UNAIR ke-73 dan UNDIP ke-75. Sementara ITB (perguruan tinggi khusus teknologi) menduduki peringkat ke-20 atau merosot lima tingkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peringkat ini bahkan menghilang tahun lalu. Artinya, tidak ada universitas dari Indonesia yang masuk rangking 100 Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
14
universitas terbaik di Asia. Padahal akses informasi dan kesempatan untuk maju dengan memanfaatkan teknologi semakin terbuka lebar. Data di atas juga menunjukkan bahwa perguruan tinggi kita sedang mengalami penurunan kualitas yang sangat signifikan. Signifikansi ini antara lain ditandai rendahnya publikasi ilmiah di tingkat internasional. Walaupun sudah banyak upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu SDM dan sumber daya investasi,
produktivitas
penelitian
dan
publikasi
di
Indonesia
tetap
memprihatinkan. Menurut Kurniawan (2003 : 166) menyatakan bahwa : Selain kelemahan individu peneliti, permasalahan yang dihadapi juga menyangkut insentif yang terlalu rendah, adanya kepincangan yang luar biasa antara gaji dosen di Indonesia dengan di negara-negara lain serta promosi karier yang tidak mendorong untuk melakukan penelitian di bidang masing-masing. Kelemahan lainnya berasal dari lingkungan kerja peneliti, seperti terbatasnya sumber daya dan sarana penelitian, keterbatasan informasi, situasi institusi yang tidak stabil, kekurangan tenaga pendukung, dan lain-lain. Hambatan-hambatan lain juga berasal dari lingkungan yang sifatnya makro, seperti tidak adanya iklim dan tradisi ilmiah yang mendukung, tidak adanya tuntutan untuk melakukan penelitian, sistem birokrasi yang terlalu kaku, minimnya investasi untuk melakukan penelitian, serta hambatan yang berasal dari sumber kebijakan dan politik. Hal ini merupakan indikasi yang banyak dijumpai di negara-negara berkembang pada umumnya, khususnya Indonesia.
2.2.
Pepustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan sebagai salah satu sarana pembelajaran dapat menjadi
sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa, sekaligus menjadi tempat yang menyenangkan dan mengasyikkan. Meski hasilnya tidak dapat dirasakan dengan segera, mengelola dan mengembangkan perpustakaan sama halnya dengan human investment dan memperkuat modal sosial. Dengan memposisikan institusi dan sumber pembelajaran maka kekuatan untuk mencapai posisi strategis dan berkompetisi semakin besar. Pendapat ini didukung oleh Hassan (2004 : 14) yang menyatakan bahwa “perpustakaan adalah pusat pembelajaran (learning center) yang berfungsi Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
15
sebagai agen perubahan sosial yang meningkatkan kualitas kehidupan dengan memenuhi kebutuhan informasi masyarakat”. Perpustakaan, dalam hal ini perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu institusi yang melekat pada jalur pendidikan formal yang berfungsi untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar di universitas, akademi, maupun sekolah tinggi lainnya. Line (1990:15) berpendapat bahwa : Sebuah universitas yang baik tidak hanya dilihat dari seberapa banyak jumlah peneliti dan kaum intelektualnya; seberapa besar jumlah departemen yang memiliki reputasi nasional dan internasional, tetapi juga dilihat dari perlengkapan dan fasilitas yang dimiliki termasuk labolatorium yang lengkap dan sebuah perpustakaan yang baik Jika suatu lembaga pendidikan tinggi ingin mendapatkan akreditasi resmi, maka perpusakaan dan segala isinya wajib ada. Artinya, akreditasi tidak akan diperoleh jika lembaga tersebut tidak memiliki perpustakaan. Secara teori, perpustakaan sebetulnya memiliki peran strategis dalam eksistensi pendidikan tinggi. Sebagai unsur penunjang penting, perpustakaan tidak dapat diabaikan, khususnya dalam hal pencapaian visi. Jika sebuah universitas ingin menjadi ‘universitas bertaraf internasional’, otomatis perpustakaan juga harus ikut menjadi ‘perpustakaan bertaraf internasional’. Menurut
Perpustakaan
Nasional
Republik
Indonesia
(1999:2)
perpustakaan perguruan tinggi adalah ”perpustakaan yang berada dalam suatu perguruan tinggi dan merupakan suatu unit kerja yang membantu perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan tujuannya”. Perpustakaan juga merupakan institusi sosial yang dewasa ini dituntut untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan intelektual bersaing dan berdaya guna. Perguruan tinggi meliputi universitas, institusi, sekolah tinggi, akademi, politeknik, dan perguruan tinggi lainnya yang sederajat Perpustakaan perguruan tinggi memegang peranan penting dalam proses pendidikan dan kelangsungan pendidikan itu sendiri, sehingga perpustakaan disebut sebagai jantung pendidikan yang memperlancar usaha dalam mencapai tujuan pendidikan. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan kumpulan bahan pustaka yang diorganisasikan secara sistematis sehingga dapat membantu para Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
16
mahasiswa meningkatkan mutu prestasi belajar mereka dan menyelesaikan skripsi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang diselenggarakan di universitas untuk memberikan pelayanan kepada para mahasiswa yang bertujuan untuk membantu pelaksanaan proses belajar dan meningkatkan mutu prestasi mahasiswa dan menyelesaikan skripsi melalui koleksi yang dimiliki perpustakaan. Perpustakaan dapat dijadikan sebagai tempat atau sarana untuk membantu menggairahkan semangat belajar, menumbuhkan minat baca, dan mendorong membiasakan diri untuk belajar secara mandiri. Penyelenggaraan perpustakaan sebagai sumber belajar merupakan suatu keharusan dan amat penting dalam pendidikan. Agar pemakai dapat memanfaatkan perpustakaan seefisien mungkin dan semaksimal mungkin semua bahan pustaka harus disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan oleh universitas dimana perpustakaan itu berada. Walaupun demikian koleksi harus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
2.2.1
Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan merupakan sarana yang sangat penting dan tidak dapat
dipisahkan dari seluruh kegiatan pendidikan dan kegiatan belajar di universitas. Perpustakaan perguruan tinggi yang tergolong dalam sarana pendidikan termasuk salah satu sumber belajar yang penting, yaitu memungkinkan para tenaga kependidikan dan peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas ilmu pengetahuan . Kehadiran perpustakaan perguruan tinggi dirasakan perlu karena kebutuhan akan adanya perpustakaan perguruan tinggi yang dapat menunjang kegiatan belajar di universitas dan pusat pelaksanaan kurikulum di universitas semakin meningkat. Menurut Septiyantono (2003:11) menyatakan bahwa : Dalam Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1990 tentang pendidikan tinggi, pembahasan mengenai perpustakaan dimuat dalam Pasal 27 butir 7 Ayat 10; Pasal 34 Ayat 2; Pasal 55 Ayat 1; Pasal 69 Ayat 1; Pasal 82 Ayat 1; Pasal 95 Ayat 1, yang pada dasarnya yang menyatakan bahwa perpustakaan ialah unsur penunjang yang perlu ada pada semua bentuk Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
17
perguruan tinggi, mulai dari universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, dan akademi. Perpustakaan perguruan tinggi haruslah merupakan pusat pelayanan informasi yang menyediakan berbagai jenis bahan pustaka terutama yang berhubungan dengan kurikulum pendidikan universitas. Dalam buku Pedoman Umum Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (1998 : 4) menyatakan bahwa : Perpustakaan perguruan tinggiadalah perpustakaan yang barada dalam suatu perguruan tinggi yang merupakan unit penunjang perguruan tinggi yang bersangkutan dalam mencapai tujuannya. Pengertian perpustakaan perguruan tinggi adalah unit-unit perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi baik perpustakaan departemen, fakultas, hingga universitas. Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki (1991 : 51 ) menyatakan bahwa : Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi , badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuanya. Tujuan perguruan tinggi di Indonesia dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni fungsi peneliti, pendidikan , dan pengabdian masyarakat. Perpustakaan perguruan tinggi termasuk didalamnya perpustakaan jurusan, bagian, fakultas, institute, sekolah tinggi, politeknik, akademi maupun perpustakaan non gelar. Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa perpustakaan perguruan tinggi berperan sebagai unit sarana kelengkapan pusat suatu perguruan tinggi yang bersifat akademis dalam menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan tinggi dan merupakan institusi yang melekat pada jalur pendidikan formal yang berfungsi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar bagi semua program studi yang dilaksanakan baik pada tingkat juruasan, fakultas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi hingga universitas. Karena pentingnya perpustakaan pada setiap institusi pendidikan tinggi, maka setiap lembaga harus memiliki perpustakaan yang lengkap serta dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat yang berada pada perguruan tinggi yang bersangkutan.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
18
2.2.2 Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi Sebagai bagian integral dari suatu perguruan tinggi, perpustakaan perguruan tinggi diselenggarakan dengan tujuan untuk menunjang pelaksanaan program Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 1. Darma pertama yaitu pendidikan dan pengajaran dilaksanakan dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi mahasiswa dan dosen sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 2. Darma yang kedua yaitu pneliti, dilakukan melalui kegiatan mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi para peneliti. 3. Darma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat diselenggarakan melalui kegiatan mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi masyarakat.(Perpustakaan Nasional RI, 1999:4 ). Tujuan perpustakaan perguruan tinggi menurut Septiyantono (2003 : 11) adalah : 1. Memenuhi keperluan informasi pengajar dan mahasiswa. 2. Menyediakan bahan literatur rujukan pada semua tingkat akademis. 3. Menyediakan jasa peminjaman serta jasa informasi aktif bagi pemakai Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah memenuhi informasi civitas akademika, serta menyediakan bahan rujukan bagi pengguna mulai dari lingkungan perguruan tinggi sampai pada lingkungan industri. Selain dari tujuan perpustakaan perguruan tinggi dalam melaksanakan tugasnya diperlukan juga apa yang namanya fungsi perpustakaan perguruan tinggi. Fungsi tersebut yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pusat pengumpulan bahan informasi/ bahan pustaka. Pusat pelestarian informasi/ bahan pustaka. Pusat pengelolaan informasi/ bahan pustaka. Pusat pemanfaatan informasi/ bahan pustaka. Pusat penyebarluasan informasi/ bahan pustaka. Pusat rekreasi. (Siregar, 1998 : 1).
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
19
Sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan misinya, peprustakaan memiliki berbagai fungsi sebagai berikut : 1. Fungsi Edukasi Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran. 2. Fungsi Informasi Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi. 3. Fungsi Riset Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan-bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki, karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan karya-karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang. 4. Fungsi Rekreasi Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermaksud untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan. 5. Fungsi Publikasi Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilakan oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas akademika dan staf non-akademika. 6. Fungsi Deposit Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya. 7. Fungsi Interpretasi Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya” (Departemen Pendidikan Nasional RI, 2004 : 3). Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan perguruan tinggi memiliki tujuh fungsi yakni fungsi edukasi, fungsi informasi, fungsi riset, fungsi rekreasi, fungsi publikasi, fungsi deposit dan fungsi interpretasi. Sedangkan peranan diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi secara umum adalah menyusun kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan , mengolah, dan merawat pustaka serta mendayagunakannya baik bagi civitas akademika maupun masyarakat diluar kampus. Peranan perpustakaan perguruan tinggi dapat dirinci sebagai berikut : Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
20
1. Mengikuti perkembangan kurikulum serta perkuliahan dan menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengajar. 2. Menyediakan pustakan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam rangka studinya. 3. Mengikuti perkembangan mengenai program-program penelitian yang diselenggarakan dilingkungan perguruan tinggi induknya dan berusaha menyediakan literatur ilmiah dan bahan lain yang diperlukan bagi para peneliti. 4. Memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang baru baik berupa tercetak maupun tidak tercetak. 5. Menyediakan fasilitas yang memungkinkan pengguna mengakses perpustakaan lain maupun pangkalan-pangkalan data melalui jaringan local (internet) maupun global (internet) dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi yang diperlukan. (Perpustakaan Nasional RI, 1999:5) Berdasarkan peranan perpustakaan perguruan tinggi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi memiliki peranan yang sangat penting sebagai sarana kegiatan belajar mengajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Untuk keperluan tersebut diatas dibutuhkan kerjasama yang erat antara pustakawan dengan pengajar, peneliti dan mahasiswa agar semua koleksi serta fasilitas yang disediakan benar-benar yang dibutuhkan pengguna.
2.3 Pemanfaatan Perpustakaan Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber informasi tampaknya masih terbatas pada kalangan tertentu seperti pelajar, mahasiswa, pengajar, dan peneliti untuk tujuan belajar-mengajar serta penulisan skripsi, tesis, disertasi, proposal dan laporan penelitian Perpustakaan sebagai media informasi jauh ketinggalan dibandingkan dengan institusi ilmiah lainnya. Penyebabnya antara lain adalah masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap eksistensi perpustakaan dan kurangnya upaya pustakawan memberikan pelayanan kepada pengunjung perpustakaan. Akibatnya jika kurangnya pelayanan yang memuaskan maka pengunjung perpustakaan tidak banyak yang memanfaatkan jasa perpustakaan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1990 : 555) disebutkan bahwa pemanfaatan mengandung arti “proses, cara, perbuatan memanfaatkan”. Dari definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemanfaatan perpustakaan Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
21
mengandung arti adanya aktivitas dalam menggunakan berbagai jenis pelayanan perpustakaan
oleh
pengguna
untuk
memenuhi
kebutuhan
informasinya.
Pemanfaatan layanan yang dimaksud adalah keseluruhan jenis layanan yang disediakan oleh perpustakaan, baik layanan yang langsung atau tidak langsung yang ditujukan untuk mempermudah pengguna menemukan informasi yang dibutuhkan. Pemanfaatan layanan perpustakaan dapat dilakukan oleh pengguna apabila pengguna tersebut mengetahui cara memanfaatkan setiap layanan yang tersedia serta mengetahui manfaat dari setiap layanan tersebut. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan akan bermanfaat bila perpustakaan atau pustakawan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pengguna perpustakaan, maka keinginan untuk mengunjungi perpustakaan akan meningkat. Selain itu pustakawan haruslah berusaha meningkatkan dan menanamkan kepada pengguna perpustakaan. Kunjungan perpustakaan merupakan bagian dari pelayanan pengguna, dimana pelayanan pengguna adalah pelayanan yang diberikan oleh petugas perpustakaan kepada pengguna berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan. Bermanfaat atau tidaknya sebuah perpustakaan, berkaitan erat dengan adanya pembinaan layanan yang diberikan oleh pihak perpustakaan, yaitu upaya untuk mendayagunakan semua koleksi dan sarana prasarana perpustakaan yang tersedia untuk dimanfaatkan secara optimal oleh pengguna perpustakaan. Dalam
menyelenggarakan
perpustakaan,
hal
yang
utama
adalah
mengupayakan agar semua koleksi dan layanan perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pengguna dengan baik. Tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah mengembangkan koleksi, mengolah dan merawat bahan perpustakaan, memberi layanan serta melaksanakan administrasi perpustakaan. Kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan sistim administrasi dan organisasi ynag berlaku bagi penyelenggaraan sebuah perpustakaan di perguruan tinggi. Apabila pemanfaatan perpustakaan belum digunakan secara optimal, maka perlu diadakan pembinaan terhadap pemakai perpustakaan. Menurut Sutarno (2003 : 102), pembinaan masyarakat pemakai perpustakaan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
22
1. Mengadakan bimbingan pemakai perpustakaan, yaitu menuntun, mengarahkan, memberikan penjelasan tentang cara-cara menggunakan kartu catalog, menelusur sumber informasi dan menggunakan pedoman perpustakaan yang lain. 2. Memberikan pendidikan pemakai, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh petugas layanan mengenai seluk-beluk perpustakaan, manfaat perpustakaan, cara menjadi anggota, persyaratan keanggotaan, tata tertib, jenis layanan, kegunaan sistem katalogisasi dan klasifikasi, partisipasi masyarakat di dalam perpustakaan. Semua tu dilakukan dalam rangka memberikan pengetahuandan ketrampilan pemakai dalam memanfaatkan perpustakaan, secara cepat dan tepat tanpa mengalami banyak kesulitan. 3. Melakukan sosialisasi, publikasi dan promosi perpustakaan. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan perguruan tinggi harus memberi bimbingan pemanfaatan perpustakaan kepada pengguna secara cepat guna sehingga dalam memanfaatkan berbagai pelayanan, pengguna tidak mangalami banyak kesulitan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Darmono (2001 : 23) yang menjelaskan bahwa,”pemanfaatan perpustakaan berkenaan erat dengan adanya proses bimbingan pemanfaatan perpustakaan”. Proses bimbingan perpustakaan dikenal juga dengan istilah pendidikan pemakai perpustakaan atau dikenal dengan istilah library tour. Pendidikan pemakai adalah kegiatan membimbing atau memberikan petunjuk kepada pengguna dan calon pengguna agar mampu memanfaatkan kemudahan dan pelayanan perpustakaan dengan efektif dan efesien. Peserta pendidikan pengguna adalah sivitas akademika” Menurut Departemen Pendidikan Nasional RI, 2004 : 95) Pendidikan pengguna bertujuan untuk : 1. Meningkatkan ketrampilan pengguna agar mampu memanfaatkan kemudahan dan sumberdaya perpustakaan secara mandiri. 2. Membekali pengguna dengan teknk yang memadai dan sesuai untuk menemukan informasi dalam subjek tertentu. 3. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya dan layanan perpustakaan. 4. Mempromosikan layanan perpustakaan. 5. Menyiapkan pengguna agar dapat mengantisipasi perkembangan ilmu dan teknologi.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
23
Untuk mencapai tujuan tersebut, hal berikut perlu diperhatikan : 1. Petugas harus menciptakan lingkungan yang memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan sumber daya dan fasilitas perpustakaan secara optimal. 2. Materi dan metode pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. 3. Petugas perlu melibatkan dosen jurusan atau fakultas. 4. Pendidikan dilakukan baik secara terprogram maupun sewaktu-waktu. Menurut Darmono (2001 : 23) “materi bimbingan pemanfaatan perpustakaan antara lain adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pengenalan terhadap denah perpustakaan Peraturan perpustakaan Alat penelusuran informasi Pengenalan terhadap bagian-bagian layanan perpustakaan pengenalan terhadap penempatan koleksi Pengenalan terhadap ruang baca” Secara umum, materi bimbingan pemanfaatan perpustakaan hampir sama
untuk setiap jenis perpustakaan. Perbedaannya mungkin terletak pada kedalaman penjelasan yang diberikan oleh pihak perpustakaan yang bersangkutan. Pada dasarnya materi bimbingan tersebut merupakan bagian penting dalam mempermudah pemanfaatan perpustakaan bagi pengguna perpustakaan. Dengan demikian berfungsi atau tidaknya perpustakaan dapat dilihat dari frekuensi pemanfaatan oleh pengguna terhadap semua jenis layanan yang tersedia. . 2.4 Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi Koleksi adalah salah satu hal yang selalu menjadi sorotan pengguna perpustakaan di perguruan tinggi. Tidak sedikit pengguna yang selalu mengeluh bahwa koleksi perpustakaan tidak pernah berkembang dan koleksi sudah ketinggalan jaman. Sebenarnya ini adalah salah satu akibat dari kurangnya anggaran dana yang diberikan universitas kepada perpustakaan. Salah satu solusi yang mungkin adalah melakukan usaha-usaha kerjasama dengan perpustakaan lain, sehingga ada usaha saling menguntungkan antara perpustakaan perguruan tinggi. Hal lain yang perlu dilakukan adalah mengadakan survey dan seleksi pengadaan koleksi yang lebih baik, sehingga anggaran dana yang minim dapat Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
24
digunakan semaksimal mungkin. Hal ini untuk menghindari pemborosan, karena pembelian koleksi yang asal-asalan akan mengakibatkan ketidakmanfaatan pada koleksi yang ada. Pada berbagai perpustakaan sering kita temui koleksi yang tidak pernah digunakan sama sekali oleh pengguna selama bertahun-tahun. Tentu halhal semacam ini ke depan harus dapat dihilangkan. Menurut Dikti dalam edisi ketiga dikatakan bahwa : “Perpustakaan perguruan tinggi wajib menyediakan 80% dari bahan bacaan wajib mata kuliah yang ditawarkan di perguruan tinggi. Masing-masing judul bahan bacaan tersebut disediakan 3 eksemplar untuk tiap 100 mahasiswa. Koleksi merupakan salah satu unsur pokok yang harus terdapat dalam perpustakaan . Tugas utama setiap perpustakaan adalah membangun koleksi yang kuat demi tujuan dan kepentingan pengguna perpustakaan. Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat pengguna informasi. Untuk dapat memberikan pelayanan informasi secara maksimal, maka perpustakaan harus berusaha menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Menurut Prytherch (1990 :174) Koleksi adalah “kumpulan buku atau bahan literatur lainnya yang terdiri dari satu subjek atau lebih, atau bahan literatur yang sejenis atau lebih dari satu jenis, yang dikoleksi oleh seseorang maupun organisasi”. Menurut Siregar (1998 : 2) perpustakaan perguruan tinggi menyediakan koleksi dengan tujuan sebagai berikut : 1. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan civitas akademika perguruan tinggi induknya. 2. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka bidang-bidang tertentu yang berhubungan dengan tujuan perguruan tinggi penaungnya. 3. Memiliki koleksi bahan/ dokumen yang lampau dan mutakhir dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, kebudayaan, hasil penelitian, dan lainlain yang erat hubungannya dengan program perguruan tinggi tersebut. 4. Memiliki koleksi yang dapat menunjang pendidikan dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi induknya 5. Memiliki bahan pustaka/ informasi yang berhubungan dengan sejarah dan cirri perguruan tinggi tempatnya bernaung.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
25
Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perguruan tinggi memiliki tujuan mengumpulkan dan memiliki koleksi perpustakaan serta informasi lainnya yang dibutuhkan civitas akademika perguruan tinggi induknya. Sesuai dengan tujuan penyediaan koleksi perpustakaan di atas, dapat dilihat juga apa fungsi dari koleksi perpustakaan tersebut. Adapun fungsi koleksi perpustakaan menurut Siregar (1998 : 3) adalah sebagai berikut : 1. Fungsi pendidikan, yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat umum, kelompok dan lembaga yang membutuhkan. 2. Fungsi penelitian, yaitu menunjang penelitian yang dilakukan oleh masyarakat/ pengguna. 3. Fungsi referensi, yaitu menjadi bahan referensi bagi masyarakat / pengguna perpustakaan. 4. Fungsi umum, dimana peprustkaan menjadi pusat informasi bagi masyarakat, fungsi ini berhubungan dengan pengabdian bagi masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budi daya manusia lainnya. Dari uraian di atas jelaslah bahwa koleksi perpustakaan adalah unsur pokok yang harus dibina secara teratur dan terencana sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan dan koleksi perpustakaan yang dipilih harus sesuai dengan fungsi perpustakaan, dan harus mencerminkan kemajuan-kemajuan manusia disegala bidang. Dalam Buku Pedoman perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:51) menjelaskan bahwa yang termasuk ke dalam komponen koleksi peprustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut : 1. Koleksi rujukan seperti ensiklopedi umum dan khusus, kamus umum dan khusus, buku pegangan, direktori, abstrak, indeks, bibliografi. 2. Bahan ajar, baik ynag diwajibkan maupun yang dianjurkan untuk mata kuliah tertentu. 3. Terbitan berkala seperti majalah umum, jurnal dan surat kabar. 4. Terbitan pemerintah seperti lembaran negara, himpunan peraturan Negara, kebijakan, laporan tahunan, pidato resmi dan sebagainya. 5. Koleksi khusus, yang berhubungan dengan minat khusus perpustakaan, seperti koleksi tentang kebudayaan daerah tertentu, subyek tertentu, dan sebagainya 6. Koleksi bukan buku yang berupa koleksi audio visual (film, tape, cassette, video tape, piringan hitam, dan sebagainya). 7. Pengembangan ilmu, yang melengkapi dan memperkaya pengetahuan pemakai selain dari bidang studi dasar. . Dari berbagai jenis koleksi perpustakaan tersebut di atas, dapat disimpulkan, bahwa penyediaan koleksi perpustakaan tersebut ditujukan untuk Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
26
memberi pelayanan kepada civitas akademika dan melaksanakan tridharma perguruan tinggi dibidang pendidikan/ pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
2.5 Teknik Mengukur Keterpakaian/ Pemanfaatan Koleksi Menurut Mount Sunt Vincent University (Dalam Marisa, 2001 : 9) mengemukakan bahwa ada beberapa teknik untuk mengevaluasi tingkat pemanfaatan koleksi, yaitu : 1. Memperhatikan tingkat judul berdasarkan standar umum, dapat dilihat melalui : a. Katalog Perpustakaan b. Bibliografi c. Analisis Sitasi d. Review Essay e. Bibliografi Khusus f. Daftar usulan dari staff pengajar 2. Sistem Data Perpustakaan Mencakup keseluruhan judul dalam subyek tertentu dan berhubungan dengan pengadaan, frekuensi sirkulasi peminjaman dan statistik. 3. Menguji secara langsung ke rak termasuk evaluasi kondisi fisik buku, dan 4. Survey pengguna tentang cakupan, kedalaman, kesesuaian dan kemutakhiran koleksi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen koleksi adalah kegiatan yang meliputi pengembangan koleksi, pemeliharaan dan pengelolaan koleksi. Tujuan manajemen koleksi yaitu untuk kelengkapan, ketersediaan kemampuan untuk adanya browsing, penggunaan, keterbacaan dan kesiagaan. Seleksi, evaluasi dan penyiangan merupakan bagian dari kebijakan pengembangan koleksi. Dalam hal penyiangan, koleksi yang sedikit digunakan sebaiknya dikelompokkan pada rak khusus sehingga lebih menarik dan memudahkan pengguna untuk menemukan koleksi yang diinginkan. Manajemen koleksi berkaitan dengan evaluasi pemanfaatan koleksi. Perpustakaan sering menghadapi kecilnya koleksi yang dimanfaatkan oleh penggunanya atau bahkan tidak seimbang pemanfaatanya dari sisi judul. Menghadapi masalah yang sedemikian ini, perpustakaan dapat menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk mengetahui seberapa besar koleksi yang dimanfaatkan. Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
27
Hal ini dapat dilakukan melalui analisis teknik pendekatan yang berpusat pada pengguna dan penggunaan yang tujuannya untuk mengetahui oleh siapa koleksi yang dimanfaatkan dan koleksi apa yang dimanfaatkan, kemudian teknik pendekatan yang berpusat pada koleksi yang tujuannya untuk mengetahui cakupan koleksi baik kedalaman, kesesuaian, maupun kemutakhirannya. Alat ukur atau teknik yang digunakan dalam melakukan evaluasi koleksi untuk menemukan bagian koleksi yang banyak dimanfaatkan maupun bagian koleksi yang kurang atau tidak dimanfaatkan sama sekali, biasanya menggunakan teori yang dikemukakan olek ALA yaitu memeriksa daftar buku yang mencakup usia buku (tahun terbit), riwayat sirkulasi dan penggunaan terakhir buku.
2.6 Mahasiswa dan Penulisan Skripsi Seperti yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya, mahasiswa adalah individu yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi. Sedangkan karya ilmiah (skripsi) adalah karya tulis hasil ungkapan pikiran secara sistematis sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan. Menurut Sarwono (dalam Nugraha, 2001 : 6) menyatakan bahwa : Mahasiswa adalah suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya selalu dalam kaitannya dengan perguruan tinggi. Sedangkan perguruan tinggi didefinisikan sebagai lembaga pendidikan formal di atas sekolah lanjutan menengah ke atas, yang terutama memberikan pendidikan teori dari suatu ilmu pengetahuan, disamping mengerjakan ketrampilan tertentu. Mahasiswa
dalam
menyelesaikan
studinya
di
perguruan
tinggi,
diisyaratkan untuk menyusun suatu karya tulis ilmiah atau yang sering disebut dengan skripsi. Skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis mahasiswa program sarjana pada akhir masa studinya berdasarkan hasil penelitian atau kajian kepustakaan, atau pengembangan terhadap suatu masalah yang dilakukan. Menurut Darmono( 2003:1) Penulisan skripsi mempunyai tujuan: memberi pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam menyelesaikan masalah secara ilmiah, dengan cara melakukan penelitian sendiri, menganalisis dan menarik kesimpulan, serta menyusunnya menjadi bentuk karya ilmiah.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
28
Mahasiswa dengan segenap potensi yang dimilikinya mempunyai peluang yang cukup besar untuk mengembangkan kemampuannya dalam penulisan karya ilmiah. Teori-teori akademik yang telah diperoleh di bangku kuliah dapat diimplementasikan secara nyata. Peranan skripsi sebagai karya ilmiah yaitu merupakan kegiatan belajar yang mengarahkan mahasiswa untuk meningkatkan pengalaman belajarnya dalam menghadapi suatu masalah secara mendalam, merupakan sarana kegiatan belajar mahasiswa untuk meningkatkan
kemampuannya dalam mengintegrasikan
pengalaman dan ketrampilannya yang telah diperoleh, dan memberi peluang kepada mahasiswa untuk melatih diri dalam hal mengemukakan dan menyelesaikan masalah secara mandiri dan ilmiah. Riewanto (2003 : 1) dengan tegas menyatakan bahwa : Sebaiknya perguruan tinggi mewajibkan setiap mahasiswa program sarjana untuk membuat skripsi atau karya ilmiah. Hal ini harus dilakukan guna menumbuhkan mental akademik dan intelektual, melatih keterampilan bagi mahasiswa untuk berargumentasi secara rasional dan ilmiah dengan cara menulis dalam bentuk laporan ilmiah. Hasan (2001 : 1) mengidentifikasi dua makna penting dari esensi sebuah penulisan karya ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa, di antaranya: 1. Sebagai wahana komunikasi hasil-hasil penelitian ilmiah dan masyarakat akademiknya untuk diuji secara terbuka dan objektif untuk mendapatkan koreksi dan kritik; 3. Wahana untuk menyajikan nilai-nilai praktis maupun nilai-nilai teoritis hasil pengkajian dan penelitian. Perguruan tinggi idealnya dapat memberikan kesempatan yang seluasluasnya kepada mahasiswa dalam menumbuh kembangkan penulisan karya ilmiah. Jacob (2002 : 1) melihat adanya beberapa kendala yang menyebabkan kurang optimalnya peran serta mahasiswa dalam penulisan karya ilmiah, di antaranya: 1) Mahasiswa belum memiliki wawasan yang luas tentang perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini. 2) Mahasiswa memiliki keterbatasan pengetahuan dan keterampilan pada aspek metodologi dalam penulisan karya ilmiah. 3) Mahasiswa belum/ kurang menumbuh kembangkan budaya membaca dan menulis. Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
29
4) Mahasiswa sebagian besar kurang menyadari pentingnya penulisan karya ilmiah terhadap pengembangan akademis, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat sekitarnya. 5) Mahasiswa belum/ kurang berpikir dan bernalar secara logis, kritis, dan matematis secara cermat. Dengan melihat kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa di atas, maka perguruan tinggi harus menyikapi permasalahan ini secara jeli. Perguruan tinggi harus mampu menciptakan iklim ilmiah yang kondusif terhadap terciptanya budaya ilmiah di kalangan sivitas akademik, sehingga dengan sendirinya kita dapat berharap tuntutan dan fungsi perguruan tinggi sebagai basis pengembang ilmu pengetahuan dapat direalisasikan secara nyata
2.7 Pengertian Skripsi/ Karya Ilmiah/ Tugas Akhir Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu kegiatan pokok di perguruan tinggi. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang telah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni. Karya ilmiah ditulis sesuai dengan tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan tinggi. Menurut Soemanto (2002 : 6) skripsi adalah : Karya ilmiah yang ditulis melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan hasil penelitian ilmiah oleh mahasiswa jenjang program sarjana muda atau sarjana. Skripsi dapat merupakan tugas akhir bagi mahasiswa untuk mencapai gelar keserjanaannya. Melalui pembuatan karya ilmiah, masyarakat akademik pada suatu perguruan tinggi dapat mengomunikasikan informasi baru, gagasan, kajian, dan/ atau hasil penelitian. Pelaporan karya ilmiah memerlukan suatu pedoman tentang pembuatan karya ilmiah, khususnya karya ilmiah tertulis. Alwasilah (2001 : 1) mengatakan, “Universities are distinguished from other educational institutions by scientific orientation. They stand on the front line of exploring and developing science and technology, including concepts, methods and values”. Perguruan tinggi sebagai pusat intelektual dan kultur akademik diharapkan mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Situasi yang sangat kondusif bagi pengembangan ilmu pengetahuan Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
30
di perguruan tinggi harus dijawab secara nyata pula oleh dosen dan mahasiswa dalam bentuk penulisan karya-karya ilmiah dan hasil-hasil temuan di bidang ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Boyer (dalam Jacob, 2002 : 1) mengutip ungkapan seorang Profesor psikologi yang mengatakan bahwa mengajar adalah “penting, tetapi penelitian dan publikasi ilmiah adalah lebih penting”. Dosen sebagai seorang yang profesional dalam keilmuannya diharapkan menjadi unit dasar perubahan dan pengembangan masyarakat ilmiah. Dalam hal ini, dosen berkewajiban memberikan bimbingan dan motivasi kepada mahasiswa, sehingga terjalin interaksi ilmiah yang kondusif terhadap pengembangan ilmu pengetahuan di perguruan tinggi. Setiap pedoman yang diterbitkan perguruan tinggi untuk keperluan sivitas akademikanya mempunyai definisi sendiri mengenai skripsi. Secara etimologis kata “skripsi” berasal dari bahasa scriptio, yang arti harafiahnya, hal menulis, karangan tertulis mengenai sesuatu, uaraian, skripsi. Skripsi adalah alat komunikasi ilmiah setelah mahasiswa selesai melaksanakan
penelitian.
Skripsi,
selain
sebagai
syarat
formal
untuk
menyelesaikan studi di perguruan tinggi, juga merupakan pertanggungjawaban ilmiah tentang apa yang dilakukan dan hasil yang diperoleh berkaitan dengan penelitian. Skripsi memuat uraian lengkap : latar belakang, permasalahan, kerangka berfikir, metode, hasil dan pembahasan , agar pembaca, termasuk dosen penguji dan dosen pembimbing, mengertu tujuan dan hasil yang dicapai dalam suatu penelitian yang sudah dilakukan. Bagi mahasiswa, skripsi juga menjadi bukti ilmiah yang sah tentang temuan dan gagasan yang dapat dipertanggungjawabkan, dan sebagai kekayaan intelektual yang harus dilindungi. Isi skripsi lebih lanjut dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah yang sangat efektif sebagai pengumuman kepada dunia ilmiah dan masyarakat profesi tentang suatu penemuan atau gagasan yang sudah dihasilkan oleh mahasiswa. Pengumuman ini akan lebih efektif apabila dikomunikasikan dalam bentuk publikasi didalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi maupun jurnal internasional.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
31
Skripsi juga sebagai harta intelektual berupa hasil penelitian yang dapat dipergunakan sebagai komunikasi ilmiah formal agar dapat dimanfaatkan oleh pihak ketiga. Pihak yang dapat memanfaatkan hasil penelitian adalah : 1. Kelompok professional (pakar, ilmuan dan pemerhati dalam bidang ilmu sejenis tentang pengembangan ilmu dan pengetahuan. 2. Birokrasi (pemerintah, birokrat dan teknokrat yang berhubungan dengan kebijakan public. 3. Masyarakat/ perorangan atao kelompok (Situmorang, 2005 : 3). Dengan mengikuti kriteria pendefinisian tertentu, skripsi tersebut dapat digambarkan ke dalam dua buah kerekteristik berikut ini : 1. Skripsi sebagai karya tulis formal yang berfungsi untuk menyampaikan identifikasi masalah yang bersifat diagnostik. Skripsi yang berfungsi untuk mendiagnose sesuatu adalah skripsi yang berfungsi untuk mengidentifikasi masalah melalui tanda-tanda (signs), petunjuk dalam bentuk bukti yang membimbing peneliti dan penulis ke pemecahan masalah (clues), dan gejala-gejala (symptoms), misalnya, gejala kemiskinana, pengangguran, kurang gizi, salah gizi, pengeroposan tulang, kangker hati, dan kekerasan terhadap anak-anak dan pelecehan atas perempuan. Sifat diagnostik sebuah skripsi menunjukan bahwa skripsi, sebagai suatu karya tulis ilmiah itu, harus mengkaji masalah secara kritis dan berhati-hati, khususnya untuk menentukan sifat (characteristics), hakikat (nature), dan pentingnya masalah. 2. Skripsi sebagai karya tulis ilmiah yang menjadi salah satu syarat untuk mencapai peringkat sarjana Strata 1 dalam perguruan tinggi. Skripsi, sebagai karya tulis ilmiah, melekat dengan tugas kesarjanaan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi, seperti universitas, institute, sekolah tinggi, dan akademi. (Sastradipoera, 2005 : 3). Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penulisan skripsi di perguruan tinggi, sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa untuk menjadi seorang sarjana dalam perguruan tinggi.
2.7.1 Tujuan Penulisan Skripsi Karena skripsi begitu penting sebagai komunikasi dan dokumen ilmiah, maka skripsi harus disusun oleh mahasiswa dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan menurut kaidah tata bahasa yang benar. Kalimat dalam skripsi harus utuh dan lengkap, dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Kata ganti orang terutama kata ganti orang pertama (saya dan kami), sebaiknya dihindarkan (tidak boleh digunakan) dalam kalimat skripsi, kecuali dalam kalimat Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
32
kutipan atau dalam kata pengantar. . Tujuan utama penulisan skripsi adalah memberi bekal pengalaman belajar ilmiah sehingga mahasiswa mampu : 1. 2. 3. 4.
Berfikir dan bekerja secara ilmiah. Merencanakan penelitian ilmiah. melaksanakan penelitian ilmiah. Menuliskan karya ilmiah hasil penelitian. (Soemanto, 2002 : 6).
Walaupun harus merumuskan tujuan penulisan dan penelitian berbeda, namun tujuan tersebut pada dasarnya perlu dirumuskan secara eksplisit. Hal ini terutama berhubungan dengan premise atau teori dasar (grang theory), teori, konstruk, konsep, metodologi, dan metode yang akhirnya perlu dijelaskan. Menurut tradisi dalam kehidupan akademi, tujuan penulisan skripsi antara lain meliputi tujuan-tujuan seperti berikut : 1. Untuk melengkapi latihan dalam organisasi dan kolerasi antara fakta dan pikiran. Melalui tulisan ilmiah seperti skripsi, mahasiswa bukan saja akan mengenal teori-teori tetapi juga masalah-masalah yang faktual. 2. Untuk memperoleh pengalaman luas, dan mendalam bagaimana seorang ilmuan menulis yang merupakan salah satu cara berkomunikasi yang sangat hakiki dalam pendidikan tingkat akademis. 3. Untuk menyiapkan mahasiswa sarjana atau pascasarjana suatu praktek terbimbing dalam melakukan dan menyajikan hasil-hasil penelitian; memperlengkapi mahasiswa untuk melakukan penelitian dan menulis karya tulis bermutu. 4. Untuk memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan atau mengembangkan sikap atau prilaku dalam beberapa kegiatan. Penulisan skripsi manciptakan kajian mahasiswa lebih dari sekedar latihan belajar. (Sastradipoera, 2005 : 5). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penulisan skripsi di perguruan tinggi adalah merupakan salah satu syarat kelulusan mahasiswa, memberikan pemahaman terhadap mahasiswa agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.
2.7.2 Kode Etik Penulisan kripsi Menurut Tanjung, (2005 : 7) Kode etik adalah ”seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan skripsi. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
33
penyebutan sumber data atau informan”. Dalam penulisan skripsi, penulis harus secara jujur menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu sumber atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat diidentikkan dengan pencurian. Penulisan skripsi harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat. Plagiat merupakan tindakan kecurangan yang berupa pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau hasil pemikirannya sendiri. Oleh karena itu, penulis skripsi wajib membuat dan mencantumkan pernyataan dalam skripsi bahwa karyanya itu bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain.
2.8 Bagian Isi Skripsi Menurut Situmorang (2005 : 5) “Bagian isi skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab, yang diawali dengan bab pendahuluan dan diakhiri dengan bab kesimpulan”. Jumlah bab tidak distandarkan
tergantung keperluan dalam
pembahasan isi skripsi dan tiap bab ditulis pada halaman terpisah.
2.8.1 Pendahuluan Pandahuluan adalah bab pertama dari skripsi yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti. Untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan dan sebagian besar materinya berupa penyempurnaan dari materi “usulan penelitian”. Menurut Situmorang (2005:5) Bab pertama pendahuluan memuat : 1. Latar belakang masalah berupa penjelasan latar belakang munculnya masalah yang akan dicari jawabannya, penjelasan tentang letak masalah yang akan diteliti. 2. Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan pertanyaanpertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti. 3. Tujuan Penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam peneltian. Isi dan rumus tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
34
4. Manfaaat penelitian hendaknya dijelaskan kegunaanya apabila masalah penelitian berhasil dicari jawabannya. 5. Ruang lingkup dan Keterbatasan penelitian adalah yang berisikan variable yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. 6. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang diajukan. Hipotesis dapat juaga sebagai jawaban terhadap masalah riset berdasarkan pengetahuan yang ada. 2.8.2 Kesimpulan Bab penutup, sering diberi judul PENUTUP atau KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN merupakan bab penghabisan dalam skripsi. DAlam bab ini membahas mengenai kesimpulan umum dari keseluruhan penelitian serta kesimpulan khusus dari hasil penelitian, implikasi atau kegunaan hasil penelitian, serta dikemukakan juga saran-saran terhadap kemungkinan kegunaan praktis di lapangan serta bagi peneliti lebih lanjut sebagai tindak lanjut. 2.8.3 Tinjauan Pustaka Disebut juga sebagai kajian pustaka atau studi pustaka. Tinjauan pustaka sangat
penting
bagi
pembaca
skripsi
yaitu
merupakan
penyajian
pertanggungjawaban ilmiah terhadap pustaka yang berhubungan dengan topic penelitian. Dalam tinjauan pustaka akan terlihat gambaran alur pikiran peneliti dalam menelusuri kajian ilmu sejenis. Penulisan Tinjauan pustaka bertujuan membuat isi laporan menjadi rasional, mudah dimengerti, dan mempunyai landasan ilmiah yang pasti dan dapat dipertanggungjawabkan Beberapa pedoman yang perlu diperhatikan dalm menulis tinjauan pustaka, yaitu : 1. Buktikan bahwa literatur yang berhubungan dengan isi skripsi yang ditulis telah dikumpulkan, diketahui, dan dipahami mulai dari artikel yang paling tua sampai artikel trkini. 2. Sumber bacaan yang dikutip hanya yang relevan dan terpenting. Tidak menjadi masalah apabila artikel rujukan sedikit atau banya, tergantung pada topik penelitian. Jangan menikutsertakan artikel atau bahan bacaaan yang tidak dirujuk di dalam skripsi. 3. Kajian pustaka harus memuat komponen penting penelitian berupa sub topik yang digunakan sebagai landasan ilmiah penelitian. Diurutkan dalam alur cerita yaitu satu topik dengan topik yang lain saling berhubungan dalam konteks penelitian, dimulai dasar pemikiran, komponen penelitian, Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
35
alternatif pemecahan masalah yang sudah ada, sampai pada pemecahan permasalahan yang sudah dilakukan dalam penelitian. 4. Memuat tujuan penelitian sebagai gambaran hasil penelitian. Tujuan dapat berupa penemuan baru, pengembangan, menguraikan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan, dll. Tujuan dapat dioperasionalkan menjadi tujuan khusus agar tingkat pencapaian penelitian menjadi luas. 5. Memuat kerangka berfikir yang diperlukan di dalam menyelesaikan permasalahan penelitian, termasuk diantaranya asumsi-asumsi yang dapat dijadikan sebagai landasan di dalam peneltian. (Situmorang, 2005:7). 2.8.4 Daftar Pustaka Daftar pustaka bukan merupakan bab tersendiri, oleh karena itu tidak diberi nomor bab. Daftar pustaka ditulis di halaman baru dengan judul DAFTAR PUSTAKA dan dicetak dengan jarak 3 cm di bawah tepi atas kertas. Data pustaka dicetak tebal dengan huruf kapital dan tanpa titik di belakang huruf terakhir. Daftar pustaka hanya memuat referensi yang dirujuk oleh penulis skripsi yang tercantum dalam skripsi tersebut. Referensi yang tidak tercantum dalam skripsi, tidak boleh di tulis sebagai daftar pustaka. Dianjurkan agar mahasiswa lebih banyak merujuk pada jurnal ilmiah dan diusahakan pustaka yang paling mutakhir. Daftar pustaka, biasanya di buat pada halaman akhir skripsi atau laporan penelitian sebelum lampiran. Daftar pustaka dapat juga di buat sebagai referens berupa footnote pada bagian bawah halaman naskah, atau endnote pada halaman akhir dokumen.
2.9 Motivasi Mengerjakan Skripsi Setiap mahasiswa harus mempunyai motivasi untuk dapat mengakhiri kuliahnya dan lulus dengan mendapatkan gelar sarjana. Saat-saat terakhir itulah mahasiswa diuji kemampuannya melalui pembuatan skripsi. Motivasi yang baik akan tetap mengiringi setiap langkah mahasiswa, termasuk saat menyelesaikan skripsinya. Sejalan dengan Handoko (1992 : 2) yang mengatakan bahwa ”motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya”. Dalam pengertian umum, motivasi dikatakan sebagai kebutuhan yang mendorong perbuatan ke arah suatu tujuan tertentu. Setiap manusia pada Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
36
hakikatnya mempunyai sejumlah kebutuhan yang pada saat tertentu menuntut pemuasan, dimana hal-hal yang dapat memberikan pemuasan pada suatu kebutuhan adalah menjadi tujuan dari kebutuhan tersebut. Mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi butuh kosentrasi untuk memadukan semua tingkah lakunya hanya untuk mengerjakan skripsinya sampai selesai, dan bahkan harus optimis untuk memenangkan argumentasi pada saat ujian skripsi. Suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang individu akan terlaksana dengan baik dan membuahkan hasil secara maksimal jika individu menaruh minat pada kegiatan tersebut, dalam hal ini adalah kegiatan membaca. Hurlock (1999 : 1) Mengatakan bahwa ”seseorang senang mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan minatnya akan mencapai hasil dan tujuan. Serta dampak dari minat itu sendiri dari hasil studi yang utama adalah untuk memahami motivasi intrinsik itu sendiri” Mahasiswa
yang
sedang
mengerjakan
skripsi
harus
mempunyai
kemampuan membaca yang baik, sehingga pada saat menggunakan banyak acuan skripsi mahasiswa dapat membuat suatu hubungan dari berbagai teori dan temuan terkini. Melalui diktat dan bukuteks, mahasiswa dapat menambah teori yang dibutuhkan sebagai landasan untuk membahas skrispsinya. Melalui laporan penelitian dan jurnal, mahasiswa dapat memperkaya teori sehingga alur pembahasan dapat semakin jelas dan tegas. Semakin besar minat seseorang terhadap sesuatu, maka semakin kuat pula hubungannya dengan sesuatu itu, dan hal ini diikuti oleh perasaan lebih suka dan tertarik pada sesuatu hal tersebut. Melalui diktat, buku teks, laporan penelitian dan jurnal mengkoleksi banyak teori untuk selanjutnya dicoba membangun teori. Hal ini tentu membutuhkan berbagai cara dan tahapan, baik membaca, memfotokopi, membaca berulang-ulang, meresapkan sari yang diperoleh maupun membangun teori dan mengkaji-ulang keluaran tersebut. “Dalam membuat skripsi, mahasiswa harus mempunyai motivasi yang baik, yaitu agar skripsinya dapat diselesaikan dengan baik pula. Sementara, motivasi didasari oleh adanya kebutuhan internal yang mendorong dan mengontrol tingkahlaku individu”. (Ariyanto, 1999 :1). Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
37
Jika mahasiswa mempunyai motivasi yang baik dalam mengerjakan skripsi maka semua tingkah lakunya harus dimaksudkan untuk dapat menyelesaikan skripsi tersebut. Menurut Rusyan (1992 : 1) suatu kegiatan akan berjalan dengan lancar apabila ada minat, minat itu dapat ditimbulkan dengan cara sebagai berikut : a. Membangkitkan suatu kebutuhan, misalnya untuk mendapatkan penghargaan. b. Menghubungkan dengan pengalaman-pengalaman yang lampau. c. Membeberkan untuk mendapatkan hasil yang baik. (Hurlock, 1999 : 251) menyatakan bahwa : Minat memainkan peranan penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap, jadi dapat dikatakan minat merupakan sumber motivasi yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan yang mereka inginkan. Dalam pengertian umum, motivasi dikatakan sebagai kebutuhan yang mendorong perbuatan ke arah suatu tujuan tertentu. Setiap manusia pada hakikatnya mempunyai sejumlah kebutuhan yang pada saat tertentu menuntut pemuasan, dimana hal-hal yang dapat memberikan pemuasan pada suatu kebutuhan adalah menjadi tujuan dari kebutuhan tersebut. Prinsip yang umum berlaku bagi kebutuhan manusia adalah setelah kebutuhan itu terpuaskan lagi. Kemunculan kembali ini dapat dalam bentuk tujuan yang sama ataupun dengan tujuan yang sudah berubah.
2.10 Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan Dengan Penulisan Skripsi Bagi mahasiswa, menyelesaikan skripsi merupakan salah satu bentuk dari prestasi. Akibatnya karena ketidakmampuan dalam menulis karya ilmiah ini, tidak jarang mahasiswa banyak yang menunda pekerjaan skripsi atau bahkan tidak menyelesaikan skripsi. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Slamat (2003:2) bahwa penyebab kegagalan skripsi dikarenakan tidak semua mahasiswa mempunyai kemampuan dalam tulis menulis dan kemampuan akademis yang memadai. Kesulitan lain adalah perasaan cemas ynag dialami mahasiswa ketika menghadapi dosen pembimbing.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
38
Seperti yang dikemukakan oleh Endah (1993:2) yang mengatakan bahwa : dalam penyusunan skripsi akan terlihat dua tipe mahasiswa, yaitu mahasiswa yang benar-benar serius dan mahasiswa yang sekedar memenuhi kewajiban akhirnya. Mahasiswa yang serius akan terlihat gigih mengejar bahan pustaka yang akan menunjang topiknya. Sebaliknya mahasiswa yang tidak serius akan bekerja apa adanya. Bahkan mereka membayar orang lain untuk menyelesaikan skripsi atau mencari skripsi yang mempunyai topik yang sama dan mereka tinggal mencontohnya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perpustakaan dituntut untuk terus mengembangkan koleksi, baik dalam bentuk tercetak maupun elektronis seta menyediakan fasilitas/ sarana untuk memanfaatkan informasi yang ada. Menurut Tjitropranoto (1993:2) pemanfaatan perpustakaan adalah : Mencakup pemanfaatan koleksi dan berbagai layanan yang tersedia di perpustakaan dan juga merupakan indikator pemanfaatan perpustakaan oleh peneliti, karena selain perpustakaan juga tersedia internet yang memudahkan peneliti untuk mengakses berbagai sumber informasi. Pemanfaatan perpustakaan tersebut meliputi frekuensi kunjungan ke perpustakaan, pengenalan terhadap jenis layanan dan pemanfaatan koleksi serta layanan yang tersedia di perpustakaan. Jika hal tersebut dapat dilakukan dengan baik dan mahasiswa benar-benar memperoleh nilai tambah atas keberadaan perpustakaan, maka pada saat itu pengunjung dan pemakai perpustakaan merupakan salah satu potensi dan kekuatan yang perlu terus dibina sehingga kesuksesan studi yang dijalani akan lebih mudah tercapai terutama dalam penulisan skripsi. Untuk itu perpustakaan berperan sebagai unit sarana kelengkapan pusat suatu perguruan tinggi yang bersifat akademis dalam menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut. Karena begitu pentingnya perpustakaan pada setiap institusi pendidikan tinggi terutama bagi mahasiswa yang sedang skripsi, maka mahasiswa mau tidak mau harus memanfaatkaan perpustakaan untuk membantu mereka mencari seluruh koleksi yang mereka butuhkan. Maka untuk menyelesaikan
penulisan
skripsi
mahasiswa
dapat
memanfaatkan
jasa
perpustakaan.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
39
BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data dengan tujuan tertentu. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menganalisis data, salah satu diantaranya adalah metode Deskriptif. Menurut Sugiyono (1999 : 142) metode deskriptif adalah ”metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif.
3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Perpustakaan FMIPA, yang berlokasi di jalan Willem Iskandar Medan.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi “Populasi adalah objek atau sumber data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Sugiyono (1999 : 72) mengemukakan bahwa : ”populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan pernyataaan di atas, maka pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah Mahasiswa Fakultas MIPA Matematika Pendidikan tahun ajaran 2002 dan 2003 yang sedang menyelesaikan penulisan skripsi sebanyak 70 orang dan jumlah tersebut sekaligus menjadi populasi penelitian ini.
3.2.2 Sampel Dalam suatu penelitian pengambilan sampel yang tepat merupakan langkah awal dari keberhasilan. Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi sebagai sumber data. “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. ( Sugiyono, 1999 : 35 ). Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
40
3.3 Instrumen Penelitian Pada dasarnya alat pengumpulan data dalam suatu penelitian terdiri dari beberapa macam, hal itu erat hubungannya dengan sifat penelitian yang dilakukan. Menurut Sugiyono (1999 : 97) Instrumen Penelitian adalah “suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Secara spesifik semua fenomena ini disebut Variabel Penelitian. Pada penelitian ini penulis menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian, sedangkan variabel penelitian ini mencakup pemanfaatan perpustakaan dan penulisan skripsi.
3.3.1 Kuesioner Angket sebagai instrumen penelitian berisi sejumlah pertanyaan yang akan dijawab oleh responden sebagai sumber data. Angket hanya berbeda dalam bentuknya, yaitu angket tersusun dalam bentuk kalimat pertanyaan, sedangkan kuesioner tersusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Menurut Sugiyono (1999 : 40) kuesioner adalah ”sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Pada penelitian ini kuesioner disusun dalam bentuk pernyataan serta menggunakan pengukuran skala likert dimana setiap pernyataan kuesioner dan pernyataaan berpedoman pada kisi-kisi angket.
3.3.2 Kisi-kisi Kuesioner Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penilis menggunakan kuesioner. Kuesioner yang akan disusun berdasarkan kisi-kisi kuesioner seperti pada tabel berikut ini : Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner No
Variabel
Indikator yang diukur
1
Pemanfaatan Ruang Baca (X)
1. Tujuan Pemanfaatan Ruang Baca 2. Pelayanan Ruang Baca 3. Koleksi
2
Penulisan Skripsi 1. Layanan menulis skripsi lebih cepat Mahasiswa (Y) 2. Kualitas penulisan Skripsi
No item kuesioener 1 - 10
1–5
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
41
Jumlah Item 10
5
3. Kajian Teoritis 15 3.4 Jenis dan sumber Data Jenis dan sumber data penelitian ini adalah : 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner dan wawancara. 2. Data sekunder, yaitu data yang mendukung data primer yang bersumber dari jurnal, buku, majalah, laporan tahunan dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.
3.5 Penyebaran dan Pengumpulan Data Penyebaran angket dilakukan dalam waktu dua minggu yaitu hari Senin s.d Sabtu pada pukul 09.30 s/d 13.00 WIB dengan cara angket diberikan langsung kepada responden yang sedang menulis skripsi
yaitu angket diisi ditempat
sehingga angket yang diedarkan dapat dikumpulkan pada waktu itu juga.
3.6 Analisis Data Mengingat penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu pemanfaatan ruang baca dan penulisan skripsi, maka teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum. Dalam mendeskripsikan data, setiap hasil pertanyaan akan diolah sehinggga menghasilkan deskripsi jawaban yang akan diolah dalam bentuk tabulasi. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji korelasi dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson yaitu : rxy
=
∑ xy (∑ x )(∑ y ) 2
2
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
42
15
Keterangan : rxy
: Koefesien Korelasi Pearson
XY
: Jumlah perkalian antara x dan y
Untuk mengukur kedekatan korelasi antara variabel pemanfaatan ruang baca dengan penulisan skripsi, menggunakan koefisien korelasi disimbolkan ”r” dengan kategori sebagai berikut: Setelah diperoleh hasil perhitungan koefisien korelasi dari rumus Pearson maka dapat ditentukan sejauhmana hubungan antara pemanfaatan ruang baca terhadap penulisan skriprsi mahasiswa jurusan matematika pendidikan UNIMED. Untuk mengukur korelasi Product Moment memrlukan bobot, maka setiap jawaban yang diberikan responden dari setiap indikator pertanyaan akan digunakan sistem skor Skala Likert’s dengan ketentuan sebagai berikut : a.
Jawaban sangat setuju mempunyai nilai 4
b.
Jawaban setuju mempunyai nilai 3
c.
Jawaban kurang setuju mempunyai nilai 2
d.
Jawaban tidak setuju mempunyai nilai 1
Hasil perhitungan korelasi bergerak antara -1 sampai dengan +1. Jadi, kalau ada hasil perhitungan korelasi lebih besar dari pada +1 atau kurang dari -1 maka perhitungan tersebut terjadi kesalahan. Setelah diperoleh nilai korelasi dari variabel x dan variabel y, langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis. Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah pengujian data secara statistik dimana tujuannya untuk mengetahui apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak. Irianto (2004 : 97-98) manyatakan : Setiap problem yang akan diperoleh selalu mengandung dua jawaban yaitu, dengan demikian maka kita akan menghadapi dua macam hipotesis adalah : 1. Ho (hipotesis nol) yang memprediksi tidak adanya hubungan suatu kondisi dengan kondisi lainnya. 2. Ha (hipotesis kerja atau hipotesis alternatif) yang memprediksi adanya hubungan antara suatu kondisi dengan kondisi lainnya. Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : a. Ho : β = 0 (Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemanfaatan ruang baca dengan penulisan skripsi. b. Ha : β1 ≠ 0 (Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemanfaatan ruang baca dengan penulisan skripsi). Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
43
Menurut Sugiyono (1999 :35) bahwa “uji signifikansi korelasi Product Moment dapat dilakukan secara praktis, yaitu tidak perlu menghitung, tetapi langsung
dikonsultasikan
pada
tabel
r
product
moment”.
Untuk
mengkonsultasikan nilai r tabel, maka harus terlebih dahulu ditentukan nilai α (taraf kesalahan). Setelah diperoleh nilai r tabel, langkah selanjutnya adalah menentukan rumusan atau formula untuk menentukan apakah Ha diterima atau Ho ditolak atau sebaliknya. Untuk itu dilakukan uji hipotesis dengan membandingkan rh dan rt. Untuk itu hipotesis teoritis harus dijadikan hipotesis kerja yaitu : 1. Bila r hitung (rh) ≥ r tabel (rt) = Hipotesis diterima 2. Bila r hitung (rh) ≤ r tabel (rt) = hipotesis ditolak (Sugiyono, 1999 : 151). Langkah selanjutnya adalah analisis korelasi dengan menghitung koefisien determinasi dengan cara mengkuadratkan nilai r hitung. Analisis data menggunakan SPSS 10.0 for Windows
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambara Umum Responden Berdasarkan uraian pada Bab sebelumnya bahwa mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa tahun ajaran 2002/ 2003 sebanyak 70 orang dengn rincian 41 orang mahasiswa angkatan 2002 dan 29 orang mahasiswa angkatan 2003. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 70 lembar dikembalikan semuanya oleh mahasiswa karena angket diisi ditempat sehingga angket yang diedarkan dapat dikumpulkan pada waktu itu juga.
4.2 Analisis Deskripsi 4.2.1
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pemanfaatan ruang baca Variabel pemanfaatan ruang baca diukur berdasarkan indikator Oleh
sebab itu pada pembahasan ini diuraikan berbagai indikator yang digunakan dalam pengukuran tingkat pemanfaatan ruang baca oleh mahasiswa dalam hal penulisan skripsi. Untuk mengetahui tanggapan responden (mahasiswa) terhadap pemanfaatan ruang baca pada Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan dapat dilihat dari jawaban pada setiap indikator pertanyaan angket nomor 1 sampai 10. Adapun proses perhitungan data dengan menggunakan program aplikasi komputer SPSS.
4.2.2.1 Pemanfaatan Ruang Baca Pada dasarnya materi bimbingan Pemanfaatan ruang baca merupakan bagian yang penting dalam mempermudah mahasiswa untuk memanfaatkan ruang baca dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian berfungsi atau tidaknya ruang baca dapat dilihat dari frekuensi pemanfaatan oleh mahasiswa terhadap semua jenis layanan yang tersedia di ruang baca
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
45
Pendapat responden terhadap indikator pemanfaatan ruang baca di Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
Tabel 3: Pemanfaatan Ruang Baca Nomor Kategori Jawaban Pertanyaan 1
Frekuensi
Persentase
42 27 1 70
60,0 38,6 1,4 100,0
S SS TS
Jumlah
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa dari 70 responden, 42 responden (6o%) memilih opsi S (setuju) bahwa pengetahuan tentang pemanfaatan ruang baca pada Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan sejak awal masa studi adalah penting, 27 responden (38,6%) memilih opsi SS (sangat setuju) bahwa pengetahuan pemanfaatan ruang baca adalah penting, dan 1 responden (1,4%) memilih opsi TS (tidak setuju) bahwa pengetahuan tentang pemanfaatan ruang baca tidak penting bagi mahasiswa sejak awal masa studi. Berdasarkan persentase di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden menyatakan pemanfaatan ruang baca Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan adalah penting sejak awal masa studi agar mahasiswa mampu memanfaatkan ruang baca dengan sebaik-baiknya.
4.2.2.2 Manfaat Ruang Baca Manfaat ruang baca dalam konteks penelitian ini adalah manfaat yang dapat diberikan ruang baca dalam hal perkembangan kreativitas mahasiswa dalam penulisan skripsi. Pendapat responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
46
Tabel 4: Manfaat Ruang Baca Nomor Kategori jawaban Pertanyaan 2
S SS TS
Jumlah
Frekuensi
Persentase
49 18 3 70
70,0 25,7 4,3 100,0
Dari tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa terdapat sebagian besar responden memilih opsi S (setuju) yaitu sebanyak 49 responden (70,0%) yang berpendapat bahwa ruang baca FMIPA Universitas Negeri Medan dapat memberikan manfaat terhadap perkembangan kreativitas belajar mahasiswa , dan sebanyak 18 responden (25,7%) memilih opsi SS (Sangat Setuju) bahwa ruang baca FMIPA Universitas Negeri Medan dapat memberikan manfaat terhadap perkembangan kreativitas belajar mahasiswa, dan sebagian kecil responden memilih opsi TS (Tidak Setuju) bahwa ruang baca FMIPA Universitas Negeri Medan tidak dapat memberikan manfaat terhadap perkembangan kreativitas belajar mahasiswa, yaitu 3 responden (4,3%). Dengan demikian berdasarkan tabel 3 dapat disimpulkan pada umumnya responden setuju bahwa ruang baca FMIPA Universitas Negeri Medan dapat memberikan manfaat terhadap perkembangan kreativitas belajar mahasiswa dalam penulisan skripsi.
4.2.2.3 Peluang Penyelesaian Skripsi Peluang penyelesaian skripsi dalam konteks penelitian ini adalah peluang mahasiswa dalam penyelesaian skripsi secara tepat waktu dengan memanfaatkan pelayanan ruang baca. Pendapat responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
47
Tabel 5: Peluang Penyelesaian Skripsi Nomor Kategori jawaban Pertanyaan 3
S SS TS
Jumlah
Frekuensi
Persentase
34 8 28 70
48,6 11,4 40,0 100,0
Berdasarkan Tabel 5 di atas diketahui bahwa dari 70 responden, 34 responden (48,6%) memilih opsi S (Setuju) bahwa dengan memanfaatkan ruang baca maka mahasiswa memiliki peluang yang cukup besar untuk menyelesaikan skripsi secara cepat waktu, sebagian kecil 8 responden (11,4%) memilih opsi SS (sangat setuju) bahwa mahasiswa memiliki peluang yang cukup besar menyelesaikan skripsi dengan cepat waktu jika memanfaatkan ruang baca dengan sebaiknya, 28 responden (40,0%) memilih opsi TS (tidak setuju) jika memanfaatkan ruang baca FMIPA Universitas Negeri Medan mahasiswa memiliki peluang yang cukup besar untuk menyelesaikan skripsi dengan cepat waktu. Berdasarkan persentase di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya mahasiswa memiliki peluang yang cukup besar untuk menyelesaikan skripsi secara tepat waktu dengan memanfaatkan fasilitas dan pelayanan ruang baca.
4.2.2.4 Kesulitan Penyelesaian Skripsi Kesulitan penulisan skripsi dalam konteks penelitian ini adalah kendala yang dihadapi mahasiswa dalam penulisan skripsi jika tidak memanfaatkan pelayanan dan fasilitasruang baca. Pendapat responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 6: Kesulitan Penyelesaian Skripsi
Nomor Kategori Jawaban Pertanyaan
4
S SS STS TS
Jumlah
Frekuensi
Persentase
25 10 7 28 70
35,7 14,3 10,0 40,0 100,0
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
48
Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa terdapat hampir setengah responden memilih opsi TS (Tidak Setuju) yaitu sebanyak 28 responden (40,0%) yang menyatakan bahwa mahasiswa belum tentu menemui kesulitan dalam penyelesaian skripsi walaupun tidak memanfaatkan ruang baca, dan sebanyak 25 responden (35,7%) memilih opsi setuju (Setuju) bahwa mahasiswa akan menemui kesulitan dalam penyelesaian skripsi jika tidak memanfaatkan ruang baca, dan sebanyak 10 responden (14,3%) memilih opsi sangat setuju bahwa mahasiswa akan menemui kesulitan dalam penyelesaian skripsi jika tidak memanfaatkan ruang baca. Sebagian kecil responden memilih opsi sangat tidak setuju (STS) bahwa mahasiswa akan menemui kesulitan dalam penyelesaian skripsi jika tidak memanfaatkan ruang baca. Dengan demikian dari persentase di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa belum tentu menemui kesulitan dalam penyelesaian skripsi walaupun tidak memanfaatkan ruang baca. 4.2.2.5 Guna Koleksi Ruang Baca Guna koleksi ruang baca dalam konteks penelitian ini adalah kegunaan koleksi yang tersedia pada ruang baca FMIPA Universitas Negeri Medan dalam hal membantu mahasiswa memahami materi penulisan skripsi. Pendapat responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 7: Guna Koleksi Ruang Baca
Nomor Kategori jawaban Pertanyaan 5
S SS TS
Jumlah
Frekuensi
Persentase
51 17 2 70
72,9 24,3 2,9 100,0
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
49
Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa terdapat sebagian besar responden memilih opsi S (Setuju) yaitu sebanyak 51 responden (72,9%) yang setuju bahwa koleksi yang tersedia di ruang baca FMIPA dapat berguna dan membantu mahasiswa memahami materi menyelesaikan skripsi, kemudian sebagian kecil responden memilih opsi SS (Sangat Setuju) sebanyak 17 responden (24,3%) yang menyatakan bahwa koleksi yang tersedia di ruang baca sangat berguna dan membantu mahasiswa, dan TS (Tidak Setuju) sebanyak 2 responden (2,9 %) yang menyatakan bahwa koleksi yang terdapat di ruang baca tidak membantu mahasiswa untuk memahami materi menyelesaikan skripsi. Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
seluruh
responden
menyatakan koleksi yang tersedia di ruang baca FMIPA dapat berguna membantu mahasiswa memahami materi ketika menyelesaikan skripsi.
4.2.2.6 Staf pada Ruang Baca Staf pada ruang baca dalam konteks penelitan ini adalah bantuan yang dapat diberikan oleh staf ruang baca FMIPA dalam mencari informasi di ruang baca FMIPA Universitas Negeri Medan. Pendapat responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 8: Staf Ruang Baca Nomor Kategori Jawaban Pertanyaan
6
S SS STS TS
Jumlah
Frekuensi
Persentase
26 4 10 30 70
37,1 5,7 14,3 42,9 100,0
Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat diketahui bahwa terdapat hampir setengah responden memilih opsi TS (Tidak Setuju) yaitu sebanyak 30 responden (42,9%) yang menyatakan bahwa staf ruang baca memiliki kemampuan untuk membantu mahasiswa dalam hal mencari informasi yang dibutuhkan, dan sebanyak 26 responden (37,1%) memilih opsi S (setuju) bahwa staf ruang baca Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
50
FMIPA universitas Negeri Medan memiliki kemampuan untuk membantu mahasiswa.
Dan 10 responden (14,3%) memilih opsi sangat tidak setuju
(STS)yang menyatakan bahwa staf ruang baca memiliki kemampuan untuk membantu mahasiswa dalam hal mencari informasi yang dibutuhkan, dan hanya 4 responden (5,7%) menyatakan setuju (S) bahwa staf ruang baca memiliki kemampuan untuk membantu mahasiswa dalam hal mencari informasi yang dibutuhkan. Dengan demikian dari persentase di atas dapat disimpulkan bahwa staf ruang baca kurang memiliki kemampuan untuk membantu mahasiswa dalam hal mencari informasi yang dibutuhkan.
4.2.2.7 Pelayanan pada Ruang Baca Pelayanan pada ruang baca dalam konteks penelitian ini adalah kualitas pelayanan yang diberikan kepada pengguna perpustakaan, baik dalam hal ketepatan maupun kecepatan penemuan informasi. Pendapat responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 9: Pelayanan pada Ruang Baca Nomor Kategori Jawaban Pertanyaan 7
S SS STS TS
Jumlah
Frekuensi
Persentase
25 1 11 33 70
35,7 1,4 15,7 47,1 100,0
Berdasarkan Tabel 9 di atas dapat diketahui bahwa terdapat hampir setengah responden yaitu 33 (47,1%) memilih opsi TS (Tidak Setuju) bahwa pelayanan yang ada di ruang baca FMIPA belum memberikan kualitas yang cepat dalam pelayanan, dan sebanyak 25 responden (35,7%) memilih opsi S (setuju). Bahwa pelayanan pada ruang baca FMIPA sudah memberikan kualitas yang cepat. Sedangkan sebagian kecil responden memilih opsi STS (Sangat Tidak Setuju) yaitu 11 responden (15,7%) yang menyatakan bahwa pelayanan pada ruang baca FMIPA belum memberikan kualitas yang cepat, dan 1 responden
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
51
(1,4%) memilih opsi SS (Sangat Setuju) bahwa pelayanan pada ruang baca FMIPA Universitas Negeri Medan sudah memberikan kualitas yang baik. Dengan demikian pada persentase di atas dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden berpendapat bahwa pelayanan pada ruang baca FMIPA belum memberikan kualitas yang signifikan dalam hal kecepatan dan ketepatan pelayanan.
4.2.2.8 Peraturan Peminjaman Koleksi Peraturan peminjaman koleksi dalam konteks penelitian ini adalah kesesuaian antara peraturan jangka waktu peminjaman buku yang ada dengan kebutuhan pengguna. Pendapat responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 10: Peraturan Peminjaman Koleksi Nomor Kategori Jawaban Pertanyaan
8
S SS STS TS
Jumlah
Frekuensi
Persentase
20 4 11 35 70
28,6 5,7 15,7 50,0 100,0
Berdasarkan Tabel 10 di atas dapat diketahui terdapat setengah responden yang memilih opsi TS (Tidak Setuju) yaitu 35 responden (50,0%) yang menyatakan bahwa peraturan peminjaman koleksi ruang baca FMIPA belum sesuai dengan kebutuhan mahasiswa ketika menyelesaikan skripsi. Kemudian hampir setengah responden memilih opsi S (Setuju) yaitu 20 responden (28,6%) yang berpendapat bahwa peraturan peminjaman koleksi sudah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Sedangkan sisanya terdapat sebagian kecil responden yang memilih opsi STS (Sangat Tidak Setuju) sebanyak 11 responden (15,7%) menyatakan bahwa peraturan peminjaman koleksi ruang baca FMIPA belum sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, dan 4 responden (5,7%) memilih opsi SS Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
52
(Sangat Setuju) bahwa peraturan peminjaman koleksi sudah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Dengan demikian dari tabel 10 di atas dapat disimpulkan bahwa setengah responden tidak setuju bahwa peraturan peminjaman koleksi ruang baca FMIPA belum sesuai dengan kebutuhan mahasiswa ketika menyelesaikan skripsi.
4.2.2.9 Temu Balik Informasi Temu balik informasi dalam konteks penelitian ini adalah proses menemukan koleksi di ruang baca FMIPA yang dapat dijadikan bahan dan sumber informasi penulisan skripsi. Pendapat responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 11: Temu Balik Informasi Nomor Kategori jawaban Pertanyaan 9
S SS TS
Jumlah
Frekuensi
Persentase
47 7 16 70
67,1 10,0 22,9 100,0
Berdasarkan Tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa terdapat sebagian besar responden atau 47 responden (67,1%) memilih opsi S (Setuju) yang berpendapat bahwa temu balik informasi pada ruang baca FMIPA merupakan informasi yang sesungguhnya untuk mendukung proses penyelesaian skripsi. Sedangkan sebagian kecil responden memilih opsi TS (Tidak Setuju) yaitu sebanyak16 responden (22,9%) berpendapat bahwa temu balik informasi pada ruang baca FMIPA belum sesungguhnya dapat mendukung proses penyelesaian skripsi, dan sebanyak 7 responden (10%) memilih opsi SS (Sangat Setuju) bahwa temu balik informasi sudah mendukung mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
53
Dengan demikian dari persentase di atas dapat disimpulkan bahwa temu balik informasi pada ruang baca FMIPA merupakan perolehan informasi yang sesungguhnya untuk mendukung mahasiswa dalam proses penyelesaian skripsi.
4.2.2.10 Pencarian Literatur Pencarian literatur dalam konteks penelitian ini adalah seringnya praktek pencarian literatur yang dibutuhkan di ruang baca dapat memberikan pemahaman yang komperhensif serta memperluas wawasan. Pendapat responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 12: Pencarian Literatur Nomor Kategori jawaban Pertanyaan 10
S SS TS
Jumlah
Frekuensi
Persentase
54 10 6 70
77,1 14,3 8,6 100,0
Berdasarkan Tabel 12 di atas dapat diketahui bahwa sebagaian besar responden memilih opsi S (Setuju) yaitu 54 responden (77,1%) yang menyatakan bahwa pencarian literatur topik skripsi dapat memberikan pemahaman dan wawasan yang lebih luas terhadap mahasiswa. Kemudian sebagian kecil responden memilih opsi SS (Sangat Setuju) yaitu 10 responden (14,3%) yang menyatakan bahwa literatur yang berkaitan dengan topik skripsi dapat memberikan pemahaman dan wawasan yang lebih luas terhadap mahasiswa. Dan sebanyak 6 responden (8,6%) memilih opsi tidak setuju (TS) bahwa literatur dapat memberikan pemahaman dan wawasan terhadap mahasiswa. Dengan demikian dari persentase di atas dapat disimpulkan bahwa pencarian literatur yang berkaitan dengan topik skripsi dapat memberikan pemahaman dan wawasan yang lebih luas terhadap mahasiswa.
4.3 Penulisan Skripsi Mahasiswa Penulisan skripsi merupakan klimaks dari suatu sistem perkuliahan pada setiap tingkat kesarjanaan. Oleh sebab itu variabel penulisan skripsi juga dirasa
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
54
berkaitan dengan proses pemanfaatan koleksi diruang baca, khususnya pada ruang baca FMIPA Universitas Negeri Medan.
4.3.1 Penulisan Skripsi Penulisan skripsi dalam konteks penelitian ini adalah persepsi mahasiswa tentang keberadaan berbagai teori yang mendukung topik skripsi yang memberikan kemudahan dalam penyelesaian penulisan skripsi. Pendapat responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 13: Penulisan Skripsi Nomor Kategori jawaban Pertanyaan S SS TS
11
Jumlah
Frekuensi
Persentase
38 16 16 70
54,3 22,9 22,9 100,0
Berdasarkan Tabel 13 di atas dapat diketahui bahwa terdapat 38 responden (54,3%) menyatakan setuju (S) bahwa dengan adanya berbagai teori yang mendukung topik skripsi di ruang baca dapat memberikan kemudahan dalam hal penyelesaian skripsi oleh mahasiswa, 16 responden (22,9%) memilih sangat setuju (SS) bahwa teori yang mendukung topik skripsi di ruang baca dapat memberikan kemudahan dalam hal penyelesaian skripsi mahasiswa, dan sebanyak 16 responden (22,9%) menyatakan tidak setuju (TS) bahwa teori yang mendukung topik skripsi di ruang baca tidak dapat memberikan kemudahan dalam hal penyelesaian skripsi oleh mahasiswa Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya berbagai teori yang mendukung topik skripsi di ruang baca FMIPA dapat memberikan kemudahan dalam hal penyelesaian skripsi mahasiswa.
4.3.2 Koreksi terhadap Skripsi Koreksi terhadap skripsi dalam konteks penelitian ini adalah koreksi yang diberikan dosen yang membimbing mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi, yaitu tingkat kualitas input yang diberikan dosen pembimbing kepada mahasiwa. Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
55
Tabel 14: Koreksi terhadap Skripsi Nomor Kategori Jawaban Pertanyaan
12
S SS STS TS
Jumlah
Frekuensi
Persentase
41 22 6 1 70
58,6 31,4 8,6 1,4 100,0
Berdasarkan Tabel 14 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 41 responden (58,6%) menyatakan setuju (S) bahwa hasil koreksi dosen pebimbing memberikan informasi baru yang belum dikuasai mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi. Sebanyak 22 responden (31,4%) menyatakan sangat setuju (SS) bahwa hasil koreksi dari dosen pebimbing memberikan informasi baru yang belum dikuasai mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi. Sebanyak 6 responden (8,6%) menyatakan sangat tidak setuju bahwa hasil koreksi dari dosen pebimbing dapat memberikan informasi baru yang belum dikuasai mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi begitu juga dengan 1 responden (1,4%) menyatakan tidak setuju (TS) bahwa hasil koreksi dari dosen pebimbing dapat memberikan informasi baru yang belum dikuasai mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil koreksi yang diberikan dosen pemimbing dapat memberikan informasi baru yang belum dikuasai mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi.
4.3.3 Frekuensi Pemanfaatan Ruang Baca Frekuensi pemanfaatan ruang baca dalam konteks penelitian ini adalah adanya keterkaitan antara kekerapan (keseringan) memanfaatan koleksi pada ruang baca FMIPA dengan kualitan skripsi yang diselesaikan. Pendapat responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
56
Tabel 15: Frekuensi Pemanfaatan Ruang Baca Nomor Kategori jawaban Pertanyaan S SS TS
13
Jumlah
Berdasarkan Tabel
Frekuensi
Persentase
37 12 21 70
52,9 17,1 30,0 100,0
15 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 37
responden (52,9% )menyatakan setuju (S) bahwa pemanfaatan koleksi pada ruang baca FMIPA secara teratur memberikan indikasi terciptanya skripsi dengan kualitas yang baik. Sebanyak 12 responden (17,1%) menyatakan sangat setuju (SS) bahwa pemanfaatan koleksi pada ruang baca FMIPA secara teratur sangat memberikan indikasi terciptanya skripsi dengan kualitas yang baik. Sebanyak 21 responden (30,0%) menyatakan tidak setuju (TS) bahwa pemanfaatan koleksi pada ruang baca FMIPA dapat memberikan indikasi terciptanya skripsi dengan kualitas yang baik Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan koleksi pada ruang baca FMIPA secara teratur memberikan indikasi terciptanya skripsi dengan kualitas yang baik.
4.3.4 Hambatan Penulisan Skripsi Hambatan penulisan skripsi dalam konteks penelitian ini adalah hambatan yang ditemui mahasiswa dalam penulisan skripsi pada umumnya dikarenakan kurangnya kajian teoritis yang dapat dimanfaatkan. Pendapat responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 16 : Hambatan Penulisan Skripsi Nomor Kategori Jawaban Pertanyaan
14
S SS STS TS
Jumlah
Frekuensi
Persentase
34 9 4 23 70
48,6 12,9 5,7 32,9 100,0
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
57
Berdasarkan Tabel 16 di atas dapat diketahui bahwa 34 responden (48,6%) menyatakan setuju (S) bahwa kurangnya kajian teoritis yang dibutuhkan dapat menjadi hambatan dalam penyelesaian skripsi oleh mahasiswa. Sebanyak 9 responden (12,9%) menyatakan sangat setuju (SS) bahwa kurangnya kajian teoritis yang dibutuhkan benar-benar dapat menjadi hambatan dalam penyelesaian skripsi oleh mahasiswa. Sebanyak 4 responden (5,7%) menjawab sangat tidak setuju (STS) bahwa kurangnya kajian teoritis yang dibutuhkan tidak menjadi hambatan dalam penyelesaian skripsi oleh mahasiswa, begitu juga dengan 23 responden (32,9%) menjawab tidak setuju (TS) bahwa kurangnya kajian teoritis yang dibutuhkan tidak akan menjadi hambatan dalam penyelesaian skripsi oleh mahasiswa Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kurangnya kajian teoritis yang dibutuhkan dapat menjadi hambatan dalam penyelesaian skripsi oleh mahasiswa.
4.3.5 Kesalahan pada Penulisan Skripsi Kesalahan pada penulisan skripsi dalam konteks penelitian ini adalah kesalahan ketika penyelesaian skripsi disebabkan oleh kurangnya literatur yang dibutuhkan. Pendapat responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 17: Kesalahan Penulisan Skripsi Nomor Kategori jawaban Pertanyaan 15
S SS TS
Jumlah
Frekuensi
Persentase
9 15 46 70
12,9 21,4 65,7 100,0
Berdasarkan Tabel 17 di atas dapat diketahui bahwa 9 responden (12,9%) menjawab setuju (S) bahwa kesalahan penulisan skripsi disebabkan kurangnya literatur yang mendukung topik penelitian. Sebanyak 15 responden (21,4%) Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
58
menjawab sangat tidak setuju (STS) bahwa kesalahan penulisan skripsi disebabkan kurangnya literatur yang tidak mendukung topik penelitian. Sebanyak 46 responden (65,7%) menjawab tidak setuju (TS) bahwa kesalahan penulisan skripsi disebabkan kurangnya literatur yang tidak mendukung topik penelitian. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden tidak setuju bahwa kesalahan penulisan skripsi disebabkan kurangnya literatur yang mendukung topik penelitian. 4.4 Analisis Statistik 4.4.1 Analisis Korelasi Untuk mengetahui bagaimana hubungan atau korelasi antara pemanfaatan ruang baca Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan dengan penulisan skripsi mahasiswa FMIPA jurusan matematika dapat dilihat dari hasil perhitungan korelasi Product Moment. Sebelum dilakukan perhitungan menggunakan rumus korelasi, maka terlebih dahulu dilakukan pembobotan atas jawaban responden yang dapat dilihat pada lampiran 4. Berdasarkan nilai variabel X dan variabel Y dapat diketahui nilai korelasi dari variabel X dan variabel Y dengan rumus korelasi sebagai berikut :
rxy
=
∑ xy (∑ x )(∑ y ) 2
2
26904 = ( 55185) ( 13377) 26904 27170,01
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
59
Dari hasil perhitungan korelasi Product Moment di atas diperoleh nilai koefisien korelasi atau r hitung sebesar 0,99. Perhitungan hasil korelasi yang mendekati +1, ini artinya bahwa antara variabel pemanfaatan ruang baca (X) dengan variabel Penulisan skripsi mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Medan (Y) memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai korelasi 0,99. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi dengan nilai 0,99, ini artinya bahwa setiap kenaikan skor atau nilai 0,99 pada variabel ( X ) akan diikuti dengan kenaikan skor atau nilai 0,99 pada variabel ( Y ). Sebaiknya, jika variabel X mengalami penurunasn nilai 0,99 maka akan diikuti juga dengan penurunan nilai 0,99 pada variabel Y. 4.4.2 Pengujian Hipotesis Berdasarkan analisis hasil korelasi maka selanjutnya penulis melakukan pengujian hipotesis yaitu dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada tingkat kepercayaan 95 % atau α 0,05, maka diperoleh nilai r tabel 0,235 jauh lebih kecil dari r hitung maka hipotesis diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pemanfaatan ruang baca dengan penulisan skripsi mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Medan.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
60
4.4. Perhitungan Korelasi Berdasarkan perhitungan korelasi dengan menggunakan program aplikasi komputer SPSS 10.0 for Windows diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 18: Correlations
Pemanfaatan Bahan Perpustakaan
Penulisan Skripsi Mahasiswa
Pemanfaatan Bahan Penulisan Skripsi Perpustakaan Mahasiswa Pearson Correlation 1,000 ,570** Sig. (2-tailed) , ,000 N 70 70 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
,570** ,000 70
1,000 , 70
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan data pada Tabel 18 di atas diperoleh hasil korelasi r = 0,570 dan memiliki tanda bintang yang berarti hasil korelasi signifikan. Hal ini sesuai dengan kriteria hipotesis penelitian sebagai berikut : 1. Bila r hitung (rh) ≤ r tabel (rt) = H0 diterima dan Ha ditolak. 2. Bila r hitung (rh) ≥ r tabel (rt) = Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian, berdasarkan kriteri pengujian hipotesis tersebut, hasil r hitung dapat diimplementasikan ke dalam kriteria sebagai berikut : R hitung (rh) : 0,570 ≥ r tabel (rt) : 0,195 (pada uji dua pihak α = 0,05) Dengan mengacu pada hasil uji hipotesis tersebut maka diperoleh hasil bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat diketahui bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pemanfaatan perpustakaan dengan penulisan skripsi mahasiswa.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
61
BAB V SARAN DAN KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian
dan analisisdata serta pembahasan yang
dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemanfaatan ruang baca Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan dengan penulisan skripsi mahasiswa Fakultas MIPA memiliki hubungan yang signifikan. Artinya ruang baca tersebut sangat bermanfaat bagi penulisan skripsi. 2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemanfaatan ruang baca
FMIPA dengan perkembangan kreativitas mahasiswa jurusan
Matematika UNIMED. 3. Pemanfaatan ruang baca memiliki kontribusi pengaruh 98 % terhada[ penulisan skripsi mahasiswa, selebihnya 2 % dipengarihu oleh faktorfaktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
5.2 Saran 1. Oleh karena pemanfaatan ruang baca diketahui memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penulisan skripsi mahasiswa, maka pihak staff pada ruang baca FMIPA UNOMED diharapkan perlu memperhatikan koleksi
khususnya yang berhubungan dengan kajian teoritis untuk
penulisan skripsi. 2. Oleh karena pemanfaatan ruang baca memiliki kontribusi pengaruh 98 % terhadap penulisan skripsi mahasiswa.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
62
DAFTAR PUSTAKA Alwasilah, C. (2001). Language, Culture, and Education: A Portrait of Contemporary Indonesia. Bandung: Andira. American Library association. 1990. Guidelines for Branch Libraries in College and Universities. http://www.ala.org/ala/acr//acr/standards/guidelinebranch.htm. Akses tanggal 17 Juni 2007 Ariyanto. 1999. Motivasional Gravity Pada Mahasiswa. Jakarta : UI. Departemen Pendidikan Nasional RI. 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Pedoman Universitas Negeri Medan tahun akademik 2004/2005. Medan UNIMED. Darmono. 2001. Manajemen Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Grasindo Darmono. 2003. Menyelesaikan Skripsi dalam Satu Semester. Jakarta : Grasindo. Depdikbud. 1994. Perpustakaan Perguruan Tinggi : Pedoman Umum. Jakarta : depdikbud RI. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Depdiknas. 2004. Pendidikan Pengguna. Jakarta : Depdiknas RI. Endah, Josie.1993. Menggebrak Dunia Mahasiswa. Jakarta : Puspa Swara. Handoko, Martin. 1992. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta : Kanisius. Hassan, Fuad. 2004. Perpustakaan Sebagai Pusat Pembelajaran dan Agen Perubahan Sosial.http://202.151.38.12/download/pdf/e_papers/2004515135625.pdf (Aksees tanggal 10 Mei 2007). Hasan, S. H. (2001). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Laporan buku, makalah, skripsi, tesis, disertasi). Bandung: UPI. Hurlock, Elizabeth B. 1999. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
63
Indonesia, Perpustakaan Nasional RI. 1999. Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : Proyek Pengembangan Sistem Nasional Perpustakaan. Jacob, C. (2002). Meningkatkan Peran Serta Mahasiswa Dalam Penulisan Karya Ilmiah. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Matematika: Peranan Matematika dalam Peningkatan Kualitas SDM untuk Menghadapi era Industri dan Informasi. BEM HIMAPTIKA ‘Identika FPMIPA UPI Bandung, 23 Januari 2002. Kountur, Ronny. 2003. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta : PPM. Kurniawan, Khaerudin. 2003. Transformasi Perguruan Tinggi Menuju Indonesia Baru. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, edisi Maret 2003, tahun ke-9 No. 041. Line, Maurice B. 1990. Academic Library Management. London : Library association Publication. Marisa, Elista. 2001. Kertas Karya. Tingkat Keterpakaian Koleksi Bidang Ilmu Sosial Pada Perpustakaan Herna Napitupulu UDA. Medan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Mulyasana. 2002. Rnagking of The Best College http://www.collegeconfidential.com/ (17 Mei 2007).
Libraries.
Mu’tadin, Zainun. 2002. Kesulitan Menulis Skripsi. Http://www.epsikologi.com/remaja/040402.htm. Diakses pada tanggal 15 Mei 2007. Nugraha, D.K.R. 2001. AQ dan Creative Leadership Pada Mahasiswa yang Menduduki Posisi Pimpinan Organisasi Kemahasiswaan. Depok : UI Perpustakaan Nasional RI. 1998. Pedoman Umum Pengelolaan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : PNRI -------------1999. Pedoman Umum Pengelolaan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI. Prytherch, Ray. 1990. Harrod’s Librarians’s, Documentation, and The Book Crafts. England : Gower Publishing. Rangking of The Besat College Libraries. //www.collegeconfidential.com/ ( 25 Mei 2007).
2005.
Riewanto, A. (2003). Skripsi Barometer Intelektualitas (http://www.suaramerdeka.com/harian/0302/05/Kha3.htm)
http
Mahasiswa.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
64
:
Rusyan, Tabrani. 1992. Kemampuan Mengerjakan Skripsi. Jakarta : UI Sastradipoera, Komaruddin. 2005. Mencari Makna di Balik Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi. Bandung : Kappa-Sigma. Septiyantono, Tri. 2003. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta : IAIN Sunan Kalijaga. Situmorang, Manihar. 2005. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa. Medan : UNIMED Siregar, Belling. 1998. Pembinaan Koleksi Perpustakaan dan Pengetahuan Literatur. Medan : Bahan Pelatihan Tenaga Teknis Perpustakaan Proyek Pembinaan Perpustakaan Sumatera Utara. Slamat. 2003. Sistematika Penulisan Skripsi. Bandung : Tarsito. Soemanto, Wasty. 2002. Pedoman Teknik Penulisan Skripsi. Jakarta : Bumi Aksara. Sugiyono. 1999. Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta. Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Sutarno, N. S. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Syaiful. 2003. Skripsi, mengapa Tidak? Suara merdeka. 15 Januari 2007 Tanjung, Bahdin Nur. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Proposal, Skripsi, dan tesis. Jakarta : Kencana. The 100 Best Universities In Asia. http://www.asiaweek.com (26 Mei 2007). Tjitropranoto, P. 1993. Pemanfaatan Perpustakaan Oleh Peneliti. Jurnal Perpustakaan Pertanian 2(2): 36-42. Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Wahidah, Hindun. 1997. Majalah Bina Diknakes Edisi Nomor 26 Desember 1997. “Eksistensi Perpustakaan AKL Swasta”. Jakarta : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. Widharyanto. 2001. Kecenderungan Penulisan Skripsi. Yogyakarta : Widya Dharma.
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
65
LAMPIRAN I
KUESIONER PENELITIAN Dengan Hormat Saya mengharapkan kesediaan Saudara untuk berpartisipasi dalam mengisi kuesioner ini dalam rangka pelaksanaan penelitian tentang Hubungan Bahan Perpustakaan Ruang Baca Dengan Penulisan Skripsi Mahasiswa FMIPA Jurusan Matematika Pendidikan UNIMED. Atas perhatian Saudara diucapkan terimakasih. __________________________________________________________________ Petunjuk Pengisisan : 1. Mohon Kesediaan Saudara untuk mengisi kuesioner dengan identitas dan jawaban Saudara dengan benar. 2. Berilah tanda check list ( √ ) pada salah satu kolom jawaban yang Saudara anggap sesuai dengan pendapat Saudara. 3. Untuk poin nomor 1 – 20 ikuti petunjuk yang tertera di bawah ini :
Nama NIM
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju.
: :
__________________________________________________________________
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
66
I
Pertanyaan Pemanfaatan Perpustakaan
No Pernyataan 1 Pemanfaatan Ruang Baca Fakultas MIPA Unimed sejak awal masa studi adalah penting agar setiap mahasiswa mampu memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. 2 Dengan memanfaatkan Ruang Baca Fakultas MIPA dapat menumbuh kembang kreativitas Saudara dalam penulisan skripsi (Karya Ilmiah) 3
Dengan memanfaatkan Ruang Baca Fakultas MIPA berarti Saudara mempunyai peluang yang cukup besar untuk menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu.
4
Tanpa memanfaatkan koleksi Ruang Baca Fakultas MIPA maka sangat sulit bagi Saudara untuk menyelesaikan skripsi. Koleksi Ruang Baca Fakultas MIPA berguna untuk membantu saudara memahami materi skripsi
5 6
Staf Ruang Baca Fakultas MIPA memiliki kemampuan membantu Saudara mencari informasi yang anda inginkan
7
Ruang Baca Fakultas MIPA telah memberikan pelayanan secara efisien.
8
Peraturan jangka waktu peminjaman buku pada bagian pelayanan sudah sesuai dengan kebutuhan Saudara.
9
Menemukan bahan perpustakaan untuk skripsi berarti mendapatkan suatu sumber informasi dan membacanya adalah memperoleh informasi yang sesungguhnya.
10
Membaca berbagai literatur di Ruang Baca berkaitan dengan topik skripsi memberikan pemahaman yang komprehensif dan memperluas wawasan.
S
SS
TS
STS
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
67
II
Pertanyaan Penulisan Skripsi Mahasiswa
No Pernyataan 1 Menurut Saudara, menulis skripsi tidak sulit asalkan didukung dengan teori yang baik. 2
Koreksi dari dosen pembimbing terhadap skripsi Saudara dapat memberi informasi mengenai materi yang belum saudara kuasai.
3
Semakin sering memanfaatkan koleksi Ruang Baca, maka skripsi Saudara semakin berkualitas.
4
Skripsi Saudara Terhambat karena kurangnya bahan kajian teoritis.
5
Ketika melakukan kesalahan dalam pengerjaan skripsi reaksi pertama Saudara adalah menyalahkan literatur.
S
SS
TS
STS
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
68
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah ......................................................
1
1.2
Rumusan Masalah................................................................
5
1.3
Tujuan Penelitian .................................................................
5
1.4
Manfaat Penelitian ...............................................................
5
1.5
Hipotesis ..............................................................................
6
KAJIAN TEORITIS TENTANG PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PENULISAN SKRIPSI 2.1
Perguruan Tinggi di Indonesia.............................................
7
2.2
Perpustakaan Perguruan Tinggi ...........................................
8
2.2.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi................
10
2.2.2 Tujuan dan fungsi perpustakaan Perguruan Tinggi ....
12
2.3
Pemanfaatan Perpustakaan ..................................................
14
2.4
Koleksi Perpustakaan...........................................................
17
2.5
Teknik Mengukur Keterpakaian/ Pemanfaatan Koleksi......
20
2.6
Mahasiswa dan Penulisan Skripsi........................................
21
2.7
Pengertian Skripsi/ Karya Ilmiah/ Tugas akhir............... ....
23
2.7.1 Tujuan Penulisan Skripsi ............................................
25
2.7.2 Kode Etik Penulisan Skripsi .......................................
26
2.8
Bagian-bagian Skripsi 2.8.1 Pendahuluan................................................................
27
2.8.2 Kesimpulan .................................................................
28
2.8.3 Tinjauan Pustaka.........................................................
28
2.8.4 Daftar Pustaka.............................................................
29
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
69
2.9
Motivasi Mengerjakan skripsi .............................................
29
2.10 Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan dan Penulisan Skripsi. ...........................................................
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1
Lokasi Penelitian .................................................................
3.2
Populasi dan Sampel
33
3.2.1 Populasi .......................................................................
33
3.2.2 Sampel.........................................................................
33
Instrumen Penelitian ............................................................
34
3.3.1 Angket (kuesioner.......................................................
34
3.3.2 Kisi-kisi Angket (kuesioner).......................................
34
3.4
Jenis Dan Sumber Data ........................................................
35
3.5
Penyebaran dan Pengumpulan Data ....................................
35
3.6
Analisis Data........................................................................
35
3.3
BAB IV
31
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Gambaran Umu Responden .................................................
38
4.2
Pemanfaatan Ruang Baca ....................................................
38
4.2.1 Manfaat Ruang Baca................................................
39
4.2.2 Peluang Penyelesaian Skripsi ..................................
40
4.2.3 Kesulitan Penyelesaian Skripsi ................................
40
4.2.4 Guna Koleksi Ruang Baca .......................................
41
4.2.5 Staf Pada Ruang Baca..............................................
41
4.2.6 Pelayanan Pada Ruang baca.....................................
42
4.2.7 Peraturan peminjaman Koleksi ................................
42
4.2.8 Temu Balik Informasi ..............................................
43
4.2.9 Pencarian Literatur...................................................
44
Penulisan Skripsi Mahasiswa...............................................
44
4.3.1 Penulisan Skripsi......................................................
44
4.3.2 Koreksi Terhadap Skripsi ........................................
45
4.3.3 Frekuensi Pemanfaatan Ruang Baca........................
46
4.3
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
70
BAB V
4.3.4 Hambatan Penulisan Skripsi ....................................
46
4.3.5 Kesalahan pada penulisan Skripsi............................
47
4.4 Perhitungan Korelasi ..............................................................
47
SARAN DAN KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan .............................................................................
49
5.2 Saran.......................................................................................
49
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
Ledy Dyana Silitonga : Hubungan Pemanfaatan Bahan Perpustakaan Ruang Baca FMIPA Dengan…, 2007 USU e-Repository © 2008
71