2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pelabuhan Perikanan Menurut Lubis (2002), pelabuhan perikanan adalah suatu pusat aktivitas dari sejumlah industri perikanan, merupakan pusat untuk semua kegiatan perikanan, ditambah pula bahwa pelabuhan perikanan merupakan tempat berlabuh bagi kapal-kapal yang pergi dan pulang dari operasi penangkapan ikan, tempat memperbaiki kapal dan melindungi kapal-kapal perikanan dari gelombang laut. Sedangkan menurut Bagakali (2000) yang diacu oleh Yumi (2007) pelabuhan perikanan adalah suatu komplek gabungan antara area perairan, area lahan dan berbagai sarana yang menjamin keselamatan tempat berlabuh bagi kapal penangkap ikan serta menyediakan pelayanan, terutama untuk keperluan melaut dan bongkar hasil tangkapan. Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan (Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan, 2006 yang diacu oleh Yumi, 2007).
2.2 Kebersihan 2.2.1 Definisi kebersihan Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya : debu, sampah dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen dan bahan kimia berbahaya. Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara membersihkn jendela dan perabot rumah
tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan, membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di depan rumah dari sampah (www.id.wikipedia.org). 2.2.2 Kebersihan pelabuhan Menurut Lubis (2005) pelabuhan perikanan tidak hanya dituntut kebersihan lingkungannya saja tetapi juga terhadap kebersihan fasilitas yang digunakan. Untuk menghadapi era globalisasi, pelabuhan perikanan perlu pembenahan di sana-sini terutama dalam hal kebersihan. 1) Kebersihan fasilitas seperti lantai TPI, seharusnya dibersihkan dengan air tawar setiap selesai dilakukan pelelangan ikan dan seminggu 2 x diberi desinfektan. Jadi bukan dicuci dengan air dari kolam pelabuhan yang sering juga dipakai untuk mencuci ikan. Perlunya kebersihan di kolam pelabuhan dengan menyaring terlebih dahulu air sisa-sisa aktivitas ke kolam pelabuhan. 2) Keranjang ikan juga dibersihkan setiap kali selesai pemakaian, agar ikan tidak terkontaminasi bakteri ketika ikan dimasukkan dalam keranjang Peraturan Uni Eropa yang sedang berjalan : (sejak 22/07/1991)
Aturan kebersihan di atas kapal/hygiene rules for fishermen on board;
Kondisi pengawetan ikan di atas kapal/conditions for preserve-tion of fish on board;
Kondisi penanganan ikan ketika didaratkan/conditions for handling on shore; dan
Kondisi pengolahan dan pengepakan/conditions for processing and packing.
2.2.3 Aspek kebersihan Aspek kebersihan sebagai salah satu indikator kesehatan lingkungan pelabuhan diperlukan dalam pengelolaan pelabuhan perikanan yang terpadu dan simultan. Keterbatasan perangkat kebersihan masih menjadi kendala pemenuhan kebutuhan pelayanan publik. Untuk itu, diperlukan terobosan pengelolaan yang bertumpu pada peran aktif masyarakat dan dunia usaha.
Salah satu obsesi
pemerintah dalam hal kebersihan adalah mengembangkan budaya hidup bersih
dan sehat.
Perwujudan program ini melalui kegiatan peningkatan pelayanan
kebersihan, peningkatan peran dunia usaha & partisipasi masyarakat dalam kebersihan,
penyediaan
tempat
pembuangan
sampah
(TPS)dan
tempat
pembuangan sampah akhir (TPA) yang efektif dan efisien (www.semarang.go.id). 2.2.4 Tingkat kebersihan pelabuhan perikanan Selama ini masyarakat kita pada umumnya masih belum sampai pada taraf sadar kebersihan tingkat tinggi.
Bahkan dapat dikatakan, sebagian besar
masyarakat kita belum memiliki kesadaran tersebut secara memadai. Hal ini dapat kita lihat dari kenyataan banyaknya lingkungan komunitas yang masih belum bersih, bahkan sebagian lagi mendekati kumuh. Sampah masih berserakan di pinggir-pinggir jalan, di halaman rumah, bahkan di tempat-tempat yang termasuk
penting
seperti
di
pelabuhan
perikanan
(www.
groups.yahoo.com/group/pakguruonline). Tingkat kebersihan di suatu lingkungan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan manusia.
Kebersihan di rumah berbeda dengan
kebersihan kamar bedah di rumah sakit, sedangkan kebersihan di pabrik makanan berbeda dengan kebersihan di pabrik semikonduktor yang bebas debu (www.id.wikipedia.org). Mungkin tidak semua orang bisa menilai dengan objektif tingkat kebersihan lingkungan dan kota di negaranya.
Sebabnya antara lain: tingkat kebersihan
itu sendiri relatif, nilai estetika masing-masing orang bisa berbeda-beda. Itu semua bisa dipengaruhi oleh pengalaman individu dan tingkat kepekaannya terhadap kebersihan.
Pengalaman yang dimaksud di sini adalah pernah atau
tidaknya seseorang tinggal di lingkungan kota yang lebih terpelihara kebersihannya.
Dengan begitu ada pengalaman pembanding sehingga
kepekaannya tersentuh (www. groups.yahoo.com/group/pakguruonline).
2.3 Jenis dan Sumber Sampah Sebagian
sampah yang ditemui di PPN Palabuhanratu berupa sampah
rumah tangga, sampah pasar dan sampah dari kegiatan perikanan. Sampah yang berasal dari rumah tangga terdiri dari sampah organik dan sampah an-organik. Sampah organik antara lain sampah yang berasal dari tanaman yang ada di sekitar
pekarangan pelabuhan seperti bunga, daun dan dahan yang berjatuhan karena sudah layu atau dipangkas. Sampah an-organik adalah sampah yang berasal dari wadah atau kemasan bahan makanan yang terbuat dari plastik dan kaleng (berasal dari warung-warung kecil dan pedagang kaki lima di sekitar pelabuhan). Sampah yang berasal kegiatan perikanan antara lain sisa-sisa potongan ikan, lendir dan darah ikan yang berceceran di sekitar dermaga bongkar, TPI, dan gudang penyimpanan serta air sisa cucian ikan yang menggenang akibat saluran drainase yang tersumbat. 2.4 Kondisi Kebersihan di PPN Palabuhanratu Kesadaran pelaku (nelayan dan pedagang ikan) akan pentingnya kebersihan masih kurang sehingga mencemari lingkungan pelabuhan. Pelaku masih banyak yang membuang sampah (bungkusan nasi, punting rokok dan plastik) tidak pada tempatnya.
Lokasi pelabuhan yang dekat dengan pasar ikan yang kotor
menambah kotornya lingkungan pelabuhan perikanan. Orang (pengunjung) bebas masuk ke dermaga dan TPI tanpa adanya pengawasan kebersihan terhadap pengunjung tersebut (Priatna, 2007).
2.5 Penerapan Penanganan Kebersihan di Pelabuhan Penerapan penanganan kebersihan dan sanitasi di lingkungan pelabuhan perikanan, menurut Departemen Pertanian (2002) yang diacu oleh Faubianny (2008) dibagi dalam dua bagian yaitu : i.
Penerapan kegiatan pembuatan perangkat lunak yang terdiri atas aspek hukum dan peraturan, aspek pengelolaan kebersihan, sanitasi dan aspek peran serta masyarakat
ii.
Pengadaan saranan dan prasarana air cuci, atau penanganan ikan , air bersih/air tawar, pananganan pengolahan air limbah, drainase, dan persampahan serta kegiatan lainnya yang dilakukan bersama-sama dengan boding perawatan
Pembuatan perangkat lunak perlu diterapkan untuk menciptakan lingkungan pelabuhan yang bersih, indah dan nyaman. Upaya tersebut antara lain berupa pemberian sanksi hukum bagi yang melanggar ketentuan, membuat slogan atau spanduk yang mendukung terciptanya kebersihan dan melakukan kegiatan yang
melibatkan masyarakat
seperti gotong royong membersihkan lingkungan
pelabuhan dan pemberian penghargaan bagi masyarakat yang ikut berjasa menjaga dan menciptakan lingkungan pelabuhan yang nyaman dan bersih. Kegiatan rehabillitasi sarana dan prasarana harus tetap berjalan seiring dan dapat diperbaharui selalu untuk kemajuan pemeliharaan sanitasi dan kebersihan serta pengembangan pelabuhan perikanan.