BAHAN DAN METODE PENELITLAN Bahan Penelitian a. Hewan percobaan
Hewan percobaan yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari 36 ekor Rusa (Cervus timorensis) yang klasifikasinya sebagai berikut : Kelas
: MammaIia
Ordo
: Artiodactyla
FarniIi : Cervidae Spesies : Cervus timorensis, Blainville. 1822 (rusa, rusa deer; atau Sunda sambar) (Schroeder, 1976) Ke 36 ekor Rusa (Cervustimorensis) ini berasal dari Camplong-NTT 12 ekor, Taman Safari Indonesia 12 ekor, dan dari sekitar Bogor 12 ekor b. Alat pengendalian hewan
I . Peraiatan untuk pengendalian hewan secara manual terdiri dari tali lasso (lariat) untuk rnenjerat lehedtanduk rusa.
2. Peralatan untuk pengendalian hewan secara kimia yang terdiri dari alat suntik khusus (telinject) lengkap dengan alat sumpitnya (blow pipe). 3.
Obat bius untuk imobilisasi yang terdiri dari kombinasi antara Zolazepam dan Tiletamine (Zoletil virbac), yang dibuat oleh Virbac Laboratories 065 16 Carros - France.
Dosis yang diberikan untuk imobilisasi rusa ini yaitu: 3-5 mg/Kg BE3 (disesuaikan dari dosis yang dianjurkan oleh Virbac untuk pemberian secara intramuskuler (IM) pada famili BovidaelCervidae yaitu: 3,5-33 mg/kg BB. c. Alatltempat untuk pengambilan darah
Sampel darah diambil dari vena jugularis di daerah leher dengan spuit plastik (disposable syringe), kemudian disimpan dalam tabung vakurn yang berisi Antikoagulan (sod. Heparin) uqtuk "whole b l o o d dan tabung vakurn tanpa anti koagulan (plain) untuk sampel serum. d. Alat / bahan pemeriksaan
-
darah dan serum
- Termometer air raksa (Celsius) untuk mengukur suhu tubuh dan Stetoskoplphonendoskop untuk pemeriksaan nadi dan respirasi.
-
Haemocytometer untuk pemeriksaan haemogram darah dan Spektrofotometer 4010 merk" Eppendorf " Boehnnger Mannheim GmbH untuk pemeriksaan kimia darah.
- Kit khusus (bahan kimia) untuk pemeriksaan kimia darah (Urea, Creatinin, ALT, AST dan LDH).
Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini metode pengambilan data dilakukan dengan mengambil sampel darah langsung dari populasi satwa di penangkaran. Tempat penangkaran terdiri atas 3 (tiga) lokasi yaitu :
"
-
(a). Kawasan Penangkaran Rusa "Camplong" Kupang, NTT Camplong terletak di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat I1 Kupang, yang beriklim kering dan dipengaruhi oleh angin Muson dengan musim hujan pendek yang jatuh pada bulan Desember sampai dengan bulan April dan musim kemarau antara bulan Mei sampai dengan bularr Nopember. Suhu udara rata-rata berkisar antara 30-
36 derajat Celsius dan suhu minimum berkisar antara 21-24 derajat Celsius. Sedangkan curah hujan rata-rata
1.605 mm per tahun dengan hari hujan 77 sampai
dengan 129 hari. Lokasi penangkaran berada di pinggir hutan, jauh dari pemukiman penduduk. Populasi rusa yang ada di sini, semuanya berasal dari hutan sekitar hingga sifat-sifatnya masih agak liar dan hanya bertemu petugas jagawana yang setiap hari memberi makanan.
(b). Kawasan Penangkaran Rusa "Tarnan Safari Indonesia", Cisarua - Bogor Taman Safari Indonesia ini berada di dalam wilayah Kabupaten Bogor yang beriklim tropikal basah dengan curah hujan berkisar antara 3.000-5.700 mm/tahun dengan hujan sepanjang tahun. Sedangkan kelembaban nisbi berkisar antara 81-89% dengan suhu udaraltemperatur rata-rata antara 23,l-24,lderajat Celsius. Lokasinya merupakan tempat rekreasi umum sekaligus sebagai tempat penangkaran ex-sifu
satwa-satwa langka. Rusa disini dilepas
berbaur dengan berbagai jenis satwa iainnya.
bebas di areal yang Iuas dan
Makanannya biasa diantar oleh
petugas, dan hampir setiap hari mereka bertemu manusia (pengunjung).
roto Lampiran 1 :-%pasang& (Cervus t i m m a ) rmiw pmauau~ cu Cipaytug - Ebgor.
Foro Lamp~rauL : aekawanan Rusa (Cervus titnoremis) milik penduduk di Cipayng - Bogor.
Foto I a m p h 3 : Kawamn Rusa (Cemustimnrensis)di Taman &&i Indonesia, Cisarua- Bagor.
Foto Lampiran 4 : Penangkapan seekor Rusa (Cervus rrmorensis) di Tarnan
Safari Indonesia, Cisarua - Bogor.
Foto Lampiran 5 : Penelitiitn Rusa (Cervus firnorensis)di Camplong, Kupang - NTT
Foto Lampiran 6 : Penelitian Rusa (Cervus rimorensis) di Camplong, Kupang- NTT. (Pengendalian hewan dengan pembiusan)
(c). Kawasan Penangkaran Rusa di Sekitar Bogor, Jawa Barat Data diambil dan pemeliharaan rusa yang berlokasi di Cibeureum, Cilember, Cipayung,
Citeureup,
Gunung Putri
dan Bogor Utara.
Jadi
keadaan
iklim,
kelembaban dan curah hujannya hampir sama saja dengan Taman Safari Indonesia di Cisarua, Bogor. Urnumnya rusa-rusa ini milik penduduk, baik di Kotamadya maupun Kabupaten Bogor
yang dipelihara dan dirawat sejak kecil. Biasanya rusa ini
dipelihara sebagai hewan kesayangan hingga amat jinak dan bisa didekati.
2. Asumsi Penelitian
Adanya perbedaan letak geografik, iklim, Iingkungan sekitar serta kualitas pakan yang dikonsumsi di setiap tempat penelitian akan memberikan respon yang amat bervarjasi terhadap hasil penelitian ini. selanjutnya
di
dalam
penelitian
ini hanya
Dengan demikian maka untuk akan
difokuskan pada
pengaruh
pengendalian saja, dengan mengasumsikan bahwa tidak terdapat perbedaan letakgeoyafik, iklim dan pakan.
3. Pengendalian hewan Perlakuan yang dikerjakan di dalani penelitian m i terdiri dari:
(a). Manual (tanpa pembiusan) Rusa langsung ditangkap secara manual dengan cara menjeratnya dengan tambang atau tali lasso, kemudian diukur temperatur, nadi dan respirasinya, juga diambil sampel darahnya.
(b). Pembiusan
.
Rusa ditangkap melalui pembiusan umum dengan Zoletil RVirbacyang disuntikkan secara intra muskular dengan menggunakan telinjecf dan hlowplpe, kemudian dilakukan ha1 yang sama seperti pada pengendalian manual.
4. Pengambilan data
Pengambilan data, baik untuk pengendalian manual maupun untuk pembiusan masing-masing dilakukan sebanyak tiga kali yaitu: segera setelah rusa dapat ditangkap; kemudian sesudah 15 menit berikutnya; dan yang ketiga yaitu 30 menit sesudah rusa ditangkap atau 15 menit setelah pengambilan data yang kedua. Peubah (parameter) yang diukur ialah : a. Temperatur, frekuensi denyut jantung dan frekuensi respirasi
b. Hematologi (SDM, SDP, HB, HCT dan Indeks SDM)
c. Kadar kimia darah yang terdiri dari :Urea, Creatinin, ALT, AST dan LDH.
Rancangan Penelitian Dan Analisis Data Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan tersarang (nested). Data diarnbil dari tiga lokasi yang berbeda yaitu Camplong-NTT; Taman Safari IndonesiaBogor dan sekitar KodyaKabupaten Bogor, JawaBarat.
Pengendalian dilakukan secara manual dan pembiusan, dan dari masing-masing rusa diambil datanya sebanyak tiga kali dalam waktu yang berbeda yaitu 0 menit, 15 menit dan 30 menit. Dengan demikian maka model statistiknya ialah sebagai berikut :
Yijkl
=p
+ Ai + 6iI + Bj + ABij + yijl+ Ck
+ A C i k t BCjk+ ABCijk+ ~ i j k l
A
=
Lokasi
B
=
Pengendalian (Restraint)
C
=
Waktu (Lama pengendalian)
i
=
1,2,3
(Camplong, Safari, Bogor)
j
=
1,2
(Manual, Pembiusan)
k = 1,2,3
l
=
(0 menit, 15 menit, 30 menit)
I , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 (ulangan)
Analisis Data Semua data yang diperoleh yaitu temperatur, nadi, respirasi, nilai hematologi dan kimia darah dianahsis secara statistik dengan rancangan tersarang (Steel and Torie, 1989).