HEART IN STORM _CASE FROM ‘SIGN’_ Twoshoot 2/2 END CAST : Song EunSeo Kim Jong Woon
Other : Byun Baekhyun
***
As always as usual, Arvi no prolog and no sequel. Jadi tunggu aja story berikutnya yang lebih bohay lagi dan lagi. oia, terharu ternyata banyak yang sayang sama EunSeo bahkan minta EunSeo cinlok sama pembunuhnya. Wkwkw ini komen siapa hayooo END nya vi bener-bener END. No sequel and no etc etc an. Cos bicos \lambrak\ vi suka buat judul. Wkwk jadi pengen terus buat title. Jadi buat storynya juga sering kejar tayang gatel buat judul. wkwk Dan Oia, Hehe peluk deh satu-satu yang udah doa-in sukses UN. Awignamastu ya.. amin deh. Dan karena TYPO is my style is my kreation, JADI JANGAN BAHAS TYPO LAGI OKE. BWAHAHAHAHA
__________
‘jaksa, kau dimana?’ ‘aku masih dijalan. Sekitaran 20 menit lagi adalah perbatasan NOWON’ Ucap EunSeo dingin. ‘Jaksa dengarkan aku, jangan ribut. Jangan kaget. Sekarang, orang disampingmu adalah pembunuhnya’
DEG Eunseo membeku. Matanya mendelik tajam. Ia menurunkan ponselnya dan menoleh kearah supir taxi. Supir itu juga menoleh dan tersenyum. EunSeo tidak mengindahkan ucapan-ucapan Kang Ta ditelinganya yang memintanya untuk tidak berulah. Ia malah menatap tajam si pembunuh yang sekarang sudah menyeringai padanya. EunSeo menegarkan hatinya, tapi sebelum bisa melakukan apa-apa, sebuah besi sudah menghantam kepalanya. BLAM!
***
Yesung tidak tahan, keterkejutan satu detik lalu kini membiaskan kekagetan ketika baru selangkah keluar dari ruang otopsi. Kronologinya, Kim Jong Woon, direktur dan dokter terbaik NFS baru saja menerjang tanah setelah menerima telepon Yang jelas sekarang otak Yesung bagai lumpuh, namun ia menyimpan ketenangan yang ia bangun jauhjauh dihatinya. Panik hanya akan menghambat segalanya. Pertama temukan EunSeo dalam keadaan selamat atau Yesung mungkin akan berakhir pula dimeja otopsi karena bunuh diri. Urusan membuat detektif tidak becus itu babak belur adalah plan terakhir. Detektif brengsek itu baru saja membiarkan istrinya masuk kedalam lubang buaya.
______
Kang Ta mengusap peluh didahinya dan mencoba fokus, ia pergi kepusat satelit transportasi dan KETEMU! ia melihat truk Byun Baekhyun si pembunuh berantai tertangkap kamera. “Nomor polisi 4351 jam 2:56 dini hari lewat plaza pusat” (korea ada plaza? Wkwkwk) Tim penyelidik fasilitas CCTV lalu lintas Korea mengabarkan pada Kang Ta. Detektif itu lalu dengan arogansi naik memerintahkan 10 mobil polisi menuju NOWON. Kang Ta langsung pergi. (ini gak tau di Korea ada CCTV macam itu atau enggak XD samain aja sama yang ada di Bali. Wkwkw) Sementara itu Yesung berlari masuk ke mobil dan segera menancap full kecepatan mobilnya dan
menambrak tong sampah. Dia sudah tenang. Ini sudah radius tenang dari jutaan suami yang Yesung berani jamin tidak ada yang bisa setenang dirinya ketika tahu istrinya dibawa pembunuh pysco yang berantai. Sekarang ditelinganya terhubung dengan Kang Ta. Kang Ta memberanikan diri melakuka kontak full hanya untuk mengabari direktur NFS tersebut. Kang Ta tau dirinya akan diberikan bogem mentah disemua tubuhnya, dan Kang Ta iklas untuk itu asal EunSeo selamat. ‘jarak kematian semakin cepat. Jika dari Kwon Yu Ri dan Kim Taeyeon jarak kematiannya 1 hari. Hasil otopsi menggambarkan dari rangka satu ke rangka berikutnya, dari satu minggu, 5 hari, 3 hari, 2 hari. Aku takut korban berikutnya kurang dari sehari’ Ucapan Kang Ta membuat darah Yesung menguap. ‘kau berkata istriku akan mati kurang dari sehari BRENGSEK!!’ Bertepatan saat itu Yesung kehilangan kontrol, sebuah mobil datang dari arah depan dan nyaris menabraknya. Yesung melempar kemudi kearah kanan dan kontrol baik meskipun menambrak pembatas jalan. ‘Direktur! Dokter! dokter!’ Yesung mengangkat kepalanya yang terantuk setir kemudi. Sedikit, darah. Ditengah kesadarannya yang hampir menghilang Yesung memaksakan diri. Ia teringat wajah EunSeo yang selalu mengintimidasinya. Bagaimanapun mereka adalah pasangan tanpa hati yang hidup dengan baik. ‘asalkan dia hidup.. asalkan dia hidup....’ Hati Yesung mengungkapkannya. Ditengah kesadarannya yang terputus-putus, Yesung menyadari kenapa Cintanya harus ia sadari ketika orang yang ia inginkan sudah tidak disampingnya. Bagaimana caranya orang itu tahu.. Yesung menangis, air mata turun dari kelopaknya yang sedikit lagi akan terpejam ambruk. Tapi tiba-tiba angin berdesir, selingkup angin membentuk bayangan, seorang pria yang terbuat dari asap. Berpakaian serba putih dan pucat pasi. Melihat Yesung tak sadarkan diri, pria itu menjulurkan tangannya. Menyentuh tubuh Yesung dan lenyap masuk kedalamnya. YESUNG SADAR!
-
EunSeo tersadar saat tetesan air dari atap bocor mengenai wajahnya. Wajah cantik nan terhormat itu kini tertelungkup menyatu dengan tanah tanpa alasan. Debu yang menempel dan darah yang mengucur dari dahi. Jaksa itu susah payah membangkitkan tubuhnya. Tenang saja, pukulan itu tidak sampai membunuhnya.
Tiba-tiba Byun Baekhyun datang, wajah manis dan tampan, tapi saat ia berhenti tersenyum akan ada wajah miris perlu dikasihani namun menjadi pysco. “kau sudah sadar?” Dia mengambil bangku dan duduk didepan EunSeo secara terbalik. “apa sakit? Oh mianhayoo..?” Wajah tanpa dosa sialan! “tapi kau lebih beruntung nunna.. kau sudah tua, coba saja kau berusia 18 tahun, virginitasmu terjaga, maka kau typeku” EunSeo berdesis sinis. “apa kau melakukan semua ini demi kesenangan? Memperkosa gadis-gadis muda dan membunuh mereka?! jawan aku sial!” Baekhyun meletakan telunjuknya didepan dagu, dia kira dirinya manis?, justru memuakkan. “yang terakhir itu tidak menyenangkan. Matinya tidak seru. Saat aku memintanya untuk lari dariku, dia justru bersujud padaku. Memohon menghentikan semua ini, justru harusnya dia pergi saja, tapi dia kembali mengabaikan rasa cintaku, yasudah, kubunuh saja” “apa kau baru saja berkata Kim Taeyeon?” EunSeo masih dengan mimik tenangnya, tapi yeoja itu terus berusaha melepaskan ikatan tali dibelakang tubuhnya. . “Jika Kim Taeyeon kenapa anak-anak tidak tahu apa-apa itu juga!. apa salah mereka?!” Baekhyun menggeleng-geleng prihatin seolah-olah EunSeo ini idiot sekali. “kau ini kan orang dewasa, kau seharusnya tahu, orang tidak akan mati hanya karena mereka salah, tapi juga karena mereka sial” EunSeo semakin bisa melepaskan ikatannya. “hukum ku tidak mempercayai itu. orang yang salah tetap akan ditangkap. Orang yang sial akan diselidiki, jika salah dia akan membusuk dipenjara. Sama sepertimu, kau juga akan membayar harganya agar membusuk di penjara” Baekhyun murka, wajah manisnya merengek tajam namun menyeramkan. “sebelum itu terjadi .. kau mati!” EunSeo menantang, talinya sudah lepas. Tapi wanita ular maniak intimidasi itu belum puas menerjang mental sakit Baekhyun. “jika kau pikir kau bisa membunuhku, coba saja. aku jelas tidak akan mati ditanganmu, anak kecil! Hyaaaaaaaat!!!!!” EunSeo menerjang Baekhyun hingga pria itu terjungkal keras. EunSeo bangkit, tapi bukannya lari, tapi menerjang dada Baekhyun dan menginjaknya. Seolah mengetahui titik lemah seseorang adalah dada dan pernafasan. Memperlemah dan membuat lawan cepat lelah. Tapi tanpa disangka pria itu menangkap kaki EunSeo, hingga wanita itu terjatuh keras, Baekhyun memanfaatkan itu untuk menangkap EunSeo, namun wanita itu menangkap balik. Mereka bertarung, namun fisik lelaki Baekhyun menang, ia melempar EunSeo ketumpukan kardus bekas.
BRUAAAAAAAK
EunSeo terlempar, kepalanya membentur ujung lemari rusak. Ia akan kehilangan kesadarannya lagi jika saja tidak memaksa untuk bertahan. Baekhyun menyeringai dan meraih sebuah besi. Memukul-mukulkan di telapak tangannya. “nunna kau jalang sekali,, kau sudah punya suami ya? Tenagamu bar-bar sekali” EunSeo memasang kuda-kuda mawas dan berusaha bangkit. Ia menyeret tubuhnya kebelakang selama Baekhyun mempermainkannya. “Bersiaplah nunnaa……….” “hyaaaaaaaaaaaaat!!!!!” BRUAAAAAK
Tendangan EunSeo membuat Baekyun terlempar kebelakang, berhasil. Wanita itu bangkit dan berlari dengan sisa tenaganya. Ia akhirnya bisa keluar dari rumah tua itu. berusaha mencari jalan keluar meskipun tidak kenal dengan daerah itu. si brengsek itu menipunya dan membawanya kedaerah terpencil begini. EunSeo melihat gerbang namun terkunci. Sedangkan dibelakangnya mesin truk menderu. TRUK YANG MIRIP!
Sama persis dengan yang digunakan olehnya membunuh korban-korbannya. “dimana kau nunnaaa….” Baekhyun bersiul dan menghidupkan musik keramat. Musik mematikan yang selalu ia dengarkan ketika membunuh korban-korbannya. Truk itu mendekat, Eunseo berlari, sedikit lagi nyaris menambraknya tapi truk itu berhenti, menyerempetnya, lalu memutar lagi, mengelilingi EunSeo. ‘jadi ini caramu membunuh korban-korbanmu, Byun Baekhyun?’ Alis EunSeo naik sebelah. Ia masih sempat menyelidiki cara yang Baekyun gunakan meskipun nyawanya fifty fifty sekarang. ‘kau memperlakukanku seperti tikus’ Gumamnya lagi. EunSeo terus berlari, lalu lelah, dan truk itu terus begitu begitu saja. dan sekarang Truk itu memutarmutar, membuat EunSeo berputar juga. Tubuh itu akan oleng, dan EunSeo tidak takut. Meskipun ia harus mati, paling tidak rahasia Byun Baekhyun akan ia bawa ke neraka! Tiba-tiba suara sirine polisi panjang dan banyak memekak telinga, EunSeo berlari, tapi lampu mobil Baekhyun menyala, mesin mobil menderu, seolah berkata ini akhirnya. “lariiiiiiiiiiiiii!!!!!!!!!!!!”
Dari kejauhan Kang Ta berdiri di jendela mobil polisi, bertriak keras, namun terlambat, Truk itu sudah melaju full, EunSeo berhenti. Menyerahkan diri dengan gagah. Merentangkan tangan, menatap dengan pasti bahwa Byun Baekhyun juga harus berakhir dan mereka akan berperang lagi di neraka. Baekhyun bertriak penuh kemenangan membuat EunSeo membuka matanya lebar-lebar, bersiap benda keras itu akan membuat tubuhnya terpental, “matilah kaaaaaaaaaaaaauuuuuu”
BRAAAAAAAAAAK
Tapi sebelum badan truk besi itu menyentuh seujung kuku EunSeo, sebuah Maybach hitam menyongsong truk dari arah kanan. Sangat kuat hingga kepala Baekhyun terpental mengenai kaca mobil dan tak sadarkan diri. Kaca truknya retak Tindakan heroik itu terjadi begitu cepat. EunSeo melemas, Tubuh tegap itu rubuh, terduduk dengan nafas yang tidak konstan lagi. Sirine polisi ramai, penuh, penat, tapi tidak menyadarkan EunSeo sedikit pun dari keterkejutannya. Kang Ta membuka truk Baekhyun dan mengecek. Ternyata Baekhyun masih hidup. “panggil ambulan!!” EunSeo akhirnya tersadar dari keterkejutan, ia berdiri linglung dan mendekati mobil yang menambrak truk Baekhyun. Tidak ada siapapun hanya pecahan kaca dan darah di stir. EunSeo limbung, Maybach hitam ini adalah mobil yang mengantarkannya saat hari pernikahan. Mobil ini selalu terparkir disamping mobilnya setiap pagi dan malam, dan mobil ini juga meninggalkan aroma orang yang EunSeo kenal. Kenal, amat sangat kenal. Sesuatu dalam diri EunSeo nyaris meledak, tapi ia tidak bisa menangis. Kejadian 6 tahun lalu. Kecelakaan mobil itu karena keegoisannya, sekarang haruskah ada hal yang sama terjadi 2 kali. Ini tidak adil, EunSeo nyaris bertriak jika saja suara familiar itu tidak masuk kependengarannya. “gwencanayo?” Ternyata Yesung sudah melompat sebelum menambrakan mobilnya. EunSeo memandang Yesung blank. Tapi Yesung terus saja mengoceh seolah-olah tidak terjadi apa-apa. “kau –tidak apa? kau mendengarku?” Yesung tetap diam di tempat, karena EunSeo sudah mendekatinya. Sedikit lagi seolah-olah dada Yesung adalah bantal sekarang. EunSeo ingin tidur, lelah sekali hari ini.
“kau terluka?” EunSeo menggeleng, dan akhirnya menangis sambil menjatuhkan diri kepelukan Yesung. Yesung terkejut. EunSeo menangis. Untuknya? Kang Ta mendekat membawa selimut, menyelimuti EunSeo. Ia mengacungkan jempol pada Yesung yang menatapnya garang. “arraso arraso kau boleh memukulku nanti, tapi yang tadi itu timing yang pas bung!” Kang Ta tersenyum dengan dua jempol yang dibalas wajah datar dari Yesung. Lelaki itu bingung dengan tindakan EunSeo padanya. Karena pada dasarnya Yesung memiliki hasrat kepekaan yang nyaris non aktif. Yesung hanya menepuk-nepuk punggung EunSeo yang tidak berniat untuk berhenti menangis. Dirinya pun mungkin tidak sadar ketika menangis, karena suara tangisannya direndam oleh sirine polisi yang memekak telinga Dan sesosok bayangan putih itu menatap mereka dari kejauhan, Yunho tersenyum dan membaur menjadi awan.
**
Eunseo sadar dan mendapatkan dirinya tertidur diranjang rumah sakit. Ah ya dia baru saja menjadi umpan beberapa jam yang lalu. Eunseo membuka tirai pembatas ranjang inap disampingnya. Dan pemandangan yang ia dapatkan adalah kepala besar yang berisikan perban, lalu mulut yang mengunyah apel, dan terakhir pose kaki yang naik sebelah dengan remot tv ditangannya. Wow. “hey, oyasumi” EunSeo berdecih, ia melipat tangan didepan dada dan menyender dengan angkuh ke belakang. “sejak kapan ruangan eksekutif dihuni oleh dua orang? Rumah sakit ini perlu kubawa kepengadilan” Yesung tergelak, ia menggigit apel dengan kesal dan keras, bahkan suara gigitannya membuat gusi EunSeo geli. “ruangan ini aku yang bayar, jadi kaulah yang akan kutuntut balik” Ucapnya sambil mengunyah apel dengan kesal. “Woah woah kau hebat. Jadi kau memanfaatkan kondisiku yang tidak sadarkan diri untuk membayarkan biaya perawatanku dan menggunakannya sebagai jaminan agar aku bertrimakasih padamu, wow standing applause untukmu” Yesung tidak terima mendengarnya, ia menggulingkan dirinya menghadap kesamping, masih dengan mengunyah apel dengan gaya yang menyebalkan.
“kau baru saja memfitnah direktur NFS?!” “benar direktur Kim yang gila hormat” “kau tahu memfitnah itu adalah sebuah kejahatan jaksa Song EunSeo?” EunSeo mengerling jijik dan prihatin. “tahu apa kau soal hukum?” Yesung baru saja hendak membalas istrinya, tiba-tiba ada panggilan masuk. ‘ini aku’ Sahutan dingin itu sangat mempengaruhi EunSeo, sudah ia katakan jika si kepala besar ini memiliki 2 wajah. ‘apa? siapa yang baru saja melangkahi wewenangku! Hentikan otopsinya!!!” Pekikan Yesung ditelepon nyaris membuat nafas EunSeo tertinggal ditenggorokan. Menyangkut dicelah faring mungkin. Cukup tahu saja Yesung adalah manusia paling arogan didunia ini, setelah dirinya mungkin, karena EunSeo sekarang sudah melihat punggung itu menjauh menghilang dari pintu. Dasar otoriter.
***
Kang Ta memarkirkan mobilnya di lobi rumah yang kelebihan halaman ini. untung saja Kang Ta berinisiatif membawa mobilnya masuk, dari depan rumah ini terlihat sangat minimalis, tapi ketika masuk, ia mesti berfikir ribuan kali untuk tidak kehilangan berat badannya. “lahan seluas ini akan kubangun penjara” Ongkaran EunSeo membuat Kang Ta jengkel. Ia membuka lock key di jok belakang. “apa ada yang ingin kau sampaikan pada direktur NFS Kim Jong Woon?” Mendengar panggilan resmi pada pasangan yang selama ini EunSeo titahkan kali ini membuat Kang Ta mual. “katakan saja dia harus mengganti uang bahan bakarku. Katakan juga aku hanya menjadi sopirmu untuk 2 x 24 jam” EunSeo tersenyum mendengarnya tapi kembali berdehem. “selamat siang” BRAK Kang Ta tercengang. SEJAK KAPAN KATA TERIMAKASIH DIGANTIKAN SELAMAT SIANG?!!
DASAR PASANGAN BERACUN!
____________________
EunSeo masuk kedalam rumahnya yang kelewat sepi seperti kuburan. Yah, hanya ada mobil putihnya di garasi, dan suara anjing buldog besar didepan gerbang. Ngomongngomong anjing itu tadi menyalak dan nyaris membuat Kang Ta menambrak tiang cctv dirumah ini. Drrttt..
Suara getaran ponsel membuat EunSeo sebal. Siapa yang meneleponnya dalam keadaan menyedihkan seperti ini? Tidak ada jas gagah dan sepatu lencana dada kebanggaannya. Yang ada sekarang hanyalah wanita yang berpakaian dress putih dan perban luka dikepala. Ia seperti ajjumha-ajjumha yang terkena penyakit kronis saja.
‘Ye Ra’
Oh, ternyata adik iparnya.
“ya ini aku” ‘eoni kau sudah sampai dengan selamat kan dirumah?’ EunSeo memutar bola matanya sambil satu tangan membuka pintu kamarnya. Woah, jadi begini ya situasi kamarnya disiang hari? Hampir tidak pernah ia berada di kamar ini saat siang hari. Malam haripun dikejar kantuk, jadi tidak sempat memperhatikan seisi rumah. Keesokan harinya, ia hanya akan mengejar waktu, itupun jika pulang. Kadang kala rumah ini tidak terjamah oleh mereka berdua. ‘eoni kau masih disana kan?’ “Heum, aku sampai dengan baik, detektif itu tidak mungkin berani mencelakaiku, dan aku masih disini” Terdengar hembusan nafas lega diseberang sana. ‘syukurlah, kau tidak keberatan kan kututup teleponnya?” “dengan senang hati” Ye Ra kembali mendengus. Haha
KLEK Suara pintu mengangetkan EunSeo yang sedang duduk diranjang, aksi meraba selimut tempat tidurnya jadi terganggu. Ia menoleh kebelakang dan melihat Yesung disana. menatapnya lama, seakan mengatakan ‘disini kau rupanya’. EunSeo menatap Yesung dengan tatapan datarnya dan melihat gerak demi gerak pria itu mendekatinya. “aku tidak mendengar suara mobilmu datang” Yesung menggeleng prihatin. “kuharap benturan kepalamu tidak menyebabkan amnesia permanen. Kau lupa mobilku sedang sekarat?” Oh benar. “hei” Sekarang Yesung sudah duduk dihadapannya, tangannya yang membelai seprai tadi sekarang ditimpa telapak tangan hangat Yesung. Jantung EunSeo sedikit terpompa. Ah sekarang sangat terpompa saat pria itu meraih belakang kepala EunSeo yang tidak dililit perban, dan menyatukan kening mereka. “aku menginginkanmu sekarang, bagaimana?” EunSeo belum menyahut, ia justru menatap prihatin dan sendu kearah suaminya. Yesung benar-benar malang. “lakukan apa yang kau mau” Yesung tersenyum dan langsung menangkupkan tangan kirinya di rahang tegas wanita itu, menciumnya dengan keras, dalam dan penuh penekanan. Dan salah satu tangannya, tetap berada diatas tangan EunSeo. Menggenggamnya, dan mengusapnya, pelan, hangat, dan panas. “hh…hh” Desahan EunSeo terlepas dari bibirnya. Tangan Yesung terulur ke punggung EunSeo dan menemukan apa yang ia cari. Ia melepaskannya satu persatu. Baju terusannya dan semuanya. Kemudian menyusul EunSeo dengan merangkak diatasnya. Eunseo menatap suaminya dengan takjub. Lihatlah dokter bar-bar ini benar-benar memiliki anggota tubuh yang lengkap dan membuatnya bergidik. Lalu EunSeo menangkap tatapn memuja dari suaminya. Tidak ada lagi tatapan dingin dan formalitas. “what will you do if I kiss you here?” Ucap Yesung penuh penekanan mengarahkan pada leher wanita itu. “i will kill you as soon as posible” “oke please Kill me” “Kim Jong Woon!!” Yesung hanya membalasnya sebuah tindakan yang membuat ruangan ini dipenuhi oleh suara EunSeo.
FIN