PERBANDINGAN DELAY VolP
WFQ DAN FIFO PADA END-TO-END
. Agung Sediyono, Hendry Rahman Jurusan Teknik Email: agung@
Informatika trisakti.ac.id
Universitas
Trisakti,
JI. Kyai
Tapa
No.1 ..
Grogol
Jakarta
11440
.
Kualitas
suara
pada
VolP
sangat
rentan
bandl1'idth secar~ bersamaan. Pad a sistem jaringan
terhadap delay. Permasalahan delay end-toend diatasi dengan pemilihan code voice yang cocok dan penerapan ODS. Penerapan OoS secara differensial dilakukan dengan
packet switching tanpa prioritas atau pengaturan, maka semua paket data diperlakukan dengan perlakuan yang sarna. Kondisi ini akan mempengaruhi kualitas suara karena VolP
penerapan penjadwalan paket dengan penerapan metode antrian. Oleh karena itu perlu dilakukan pemilihan kombinasi yang cocok antara code voice dan metode antrian yang akan digunakan sehingga delay endto-end menjadi minimum pada bandwitdh jaringan tertentu. Pene!itian ini mencoba untuk menentukan kombinasi tersebut. Dalam penelitian ini metode antrian yang akan diteliti adalah Weighted Fair Queuing (WFO) dan First In First Out (FIFO). Analisa perbandingan metode antrian WFO dan FIFO menggunakan software Network Simulator. Berdasarkan hasil simulasi, metode antrian WFO dengan code voice G.711 menghasilkan nilai rata-rata end-toend delay lebih rendah daripada metode antrian FIFO. Dan dapat memenuhi persyaratan rekomendasi ITU- T mengenai komunikasi one way delay yaitu kurang dari 150 ms.
merupakan aplikasi yang ~ensitif terhadap delay. Oleh karena itu, agar jaringan mampu melewatkan paket data berupa suara dengan kualitas tertentu, jaringan harus dimodifikasi sedemikian rupa sehingga mampu memberikan Qualio' <-?fService (QoS) yang diminta. Jika Quali!}' of Sen'ice data yang telah ditentukn!1 (\!~h k~bIJt(!han mi~imum
Kata Kunci: VolP
QoS,
Voice
Coding,
FIFO,
WFQ,
aplikasi tidak d~lr"'l lfipenuhi oleh int'rastruktur maka kualitas suarapun terganggu. QoS pada jaringan dclpat dilakukari pada node..node atau router yang dile\vati olel1 aplikasi. QoS jenis ini disebut sebagai QoS dilerensial karena penjaminan hanya bersifat bagian per bagian. Tahapan proses yang akan dijalankall untuk mewujudk,ill QoS, yaitu: "'farking atau klasifikasi, Metering, .5'llnpillg, Scheduling, Droppi/lg. Pc~nelitjan ini akan diasum~ikan trafik pn!\t! dalam keadaan normal tidak terjadi congl.:.~li()n sehingga proses dropping paket dianggap tidal.; flda. Olel1 karena 1tu, metode antrian akall bcrpcril.JlUo dominan dalam pencllpaian QoS, Ada tiga jenis sistem .\"cheduling yang paling banYi1k digunakan "llal,,11 j"ir.\"t In 1;'ir.\"1Vllr (fIFO), 11/c?ig;,ted rl/ir Queing (~VFQ), dan (_'Ias.\" Based
..dilakukan VolP ~er~lpakan te~~ologl yan,g me~'~ngklnkan komunikasl suara dljalankan dlatas In rastruktlJr
Weighted Fair QueiI1.."t (CBQ). Dalam penelitian ini akan diambil mclod\~ r:IFO dan wr:Q. karena antara WFQ dan CBFQ hampir bersepadanan dan akan penelitian iebih lanjut. Dengan mengatur agtrian trafik data yang berlainan maka trafik voice dapat dipisahkan dan diberikan perlal:uan khusus
.~ar~ngan fJack~r .\"Ivirchin,<:: yaitu menggunaknl~ ,~a:lngan ~erbasls IP ~/nferJ1(:!t Protocol). Tekno~og~ In\ bekelJa dengan Jalan merubah suara menjadl format data digital tel1entu yang dapat dikirimkan melaluijaringan lP',Jaringan lP merupakan jaringa.n packet swi/chiI1,rs dlmana data-data yang mengallr saling bersaing memperoleh bandwidth yang ada, sehingga kecepatan pengiriman data tergantung pacta banyak paket data yang bersaing memperoleh
dibanding dengan tratik jenis lainrlya. Dengan demikian delay trafik suara dapat dioptimalkan. Selain masalal1 metode anlrian unt.u~ menjamin kualitas, untuk menghe.mat band)vidth International Telepl10ny Vnion '(ITV) telah mengeluarkan beberapa standar baru untuk voice coding yang membutuhkan bandwidth lebih kecil antara lain 0.711, 0,726, 0.728" 0.729 dan 0.723.1 Dengan menghemat bandwidth maka akan menurunkan
Pendahuluan
delay dan packet loss yang mungkin terjadi pada saat pengiriman paket di jaringan komputer, Namun '.'
rrl'flj,dl1TJ.'.:i:;il'~r{ ~L~'~.l
~
rJr;~~Z[I};~
I
'I
,~,
rl~
. demikian
proses voice coding ,juga menyumbangkan
diantara
del(~v, sehingga perlu diketahui voice coding apa yang dapat memberikan penjumlahan delay propagasi dan delay prost:,$ voice coding yang minimal, Untuk itu selain p(~r{iilillan metode antrian, pemiliharl \o'oi,~e coding yang tepat juga dapat memperbaiki kualitas suara. Oleh karena itu, dalam peneliti'ln ini akan dicari kombinasi voice coding (jan metode antrian yaflf~ t(~pat sehingga kualitas
packet
voice
dan jaringan
telepon
umum atau PABX. G, 728 dide~;kripsikan sebagai low-delay 16 kbps yang merupakan variasi <.iari kompresi suara CELP G,'/29 dideskripsikan sebagai kompresi CELP yang memungkinkan suara dimampatkan pad a stream 8 kbps. Oua variasi dari standar ini (Ci.729 dan G,729 Annex A) mempunyai
c.
d.
dela}' f.'/7d-/o-end minimum,
per'Jedaan yang signifikan
Tulisan il1i 'dis,~jikan dl:nl~iJII linjauan pusta."a yang berisi teori 'dasar Voir pada seksi 2, dan dilanjutkan
komputasi dan keduanya melf1berikan ktlalili1s suara sebagus dari coding 32 kbps ADPCM. G,723,I dideskripsikan sebagai teknik
e.
untuk kompleksitas
dengan merodologi pel1l~ljtian yang berisi penetapan kriterm e\'aluasi dan peralJCan,l!,anpercobaan dengan
kompresi yang dapat dipergunakan kompresi suara atau komponen signal audio lainnya unluk
menggunakan simulator padll seksi 3, Selanjutnya ,seksi 4 akan menyajikan hasil percobaan dan analisis hasil dan tuli:;an ini diakhiri dengan kesimpulao dan saran pada seksi 5.
layanan multimedia yang memerlukan bit-rate .rendah, Dua bit-rate diasosiasikan untuk coding ini yaitu 5,3 dan 6,3 kbps, Bit-ra/e tertinggi berdasarkan pada teknologi MP-MIJQ dan
Tinjauan
memberikan kualitas terbaik. Sedangkan untuk bit-rate terendah berdasarkan pada CELP yang menyediakan kualila,5 bagus dan fitur
Pustaka
tleksibi I itas,
Proses pengiriman suara menggunakan jaringan I P, dimulai dengan handset telepon dan disalurkan ke " PABX. Oarl PABX dlle\\latk(1!' k", \/()!P nate\\',1" ' , , ,,':"..1 menuJujarln~ankompulerberha.5IsIP,[)arIJarlngar1 IP
d
'
k
'
k
1.lrlm
PAI
}
X
'
'e}
I
P(:II(~rlma
d
"
I
.
V
II
Incaul
.d
Qua! I
' ty Of Servlces (Q 0 S) ' , , Proses QoS dapat dlgambarkan sepel1Jpada Gambar I, ',1 I,. " I ' 11," IiI '" . 1' 1' / '.,
>
,rlarnlllB
0
b
kl'
d
gateway pa a SISI p~nerlll~a ,an era, ,llr p,a a handsel telepon pel1erlmn. Onrl proses Inl (.:rllhnl bahwa
voIr
y
mcme~tIO!! ,
untuk
Jt:lllbutulll
mcn
'
Voll>
"atC\\'ilY
,
mellgubuh
y al
.~
'
Sllarn
,'"
Inl
,
<Jlsebut
.,
slllyal
suara
:>
ml:ll Jndl coding,
akan
melewatl
Jarrngan
I
.."
P
yang
.erse
beker,a
berdasarkan
..' J~nls
packet
s\,;ltchlng
dlmana
dl~erlukan balk, Oleh .d. V?IC~
.co
data
bercall~pur,
dan
~ersalng,
maka
QoS unt,uk menJa~ln ~ualltas,suara teta~ karena Itu perlu dltmjau teorl mengenal Ing
d
an
Q
?
Sd'"
I Jarlngan
se
,\<.
,\«
keluar
1
yang 0,
arl
d
«SI "'
l
.
proses
.111
k
I
k
«,'il "
ulltuk
k"
1I/(lr
In,?,
1,
II
yallo
emu<.
-
merupakan
dilnkuknll
Irallk
smu
kl
masuk
hurllS
QS 0 . pl~r
plOSI.:S
dan
-mUI:al11
sarlI
h.
Ingga
d
apat
bcro<.:<.ia
,
I//(lrk/l1g
Id kh
-bedn,
I,
I<.:wal
' Ian ,:>
.,
Inl
muka
d I
usus
a
k
am
Untuk
II I . l )crl
'
omunl
k
network
b t k d dI h IiI Id 0' of' I m, ' an Ie Jpe u
a
a
a
layer.
untuk
melakukan
d t
d I
aa dihasilkan
aam
c
as~.
o}
dlSI:Ulilkarl
' TCP/IP
asl
I'
I
seua1Jrlngn. meteril7g
'a
S')
SI:
F''
.Ie
payer
ada
ini
uah
'
Id
I '
aliran
Y ano :> a dapatA up/ digunakan u/ selanjutnya, au/put
untuk
., VoIce Coding. Untuk menghasllkan delay yang rendah: lembaga ITU- T telah menstandar-kall skema. coding C~LP,
proses lI/elering biasanya akan diseSllaikall dengan Caml77i/ed In/ormation Ra/e (CIR) yallg dijanjikan, Jika trafik nlasih berada dalam batasan CIR, perlakuannya akan berbeda ketika trafik telah
MP.-MLQ PCM dan, ADPC.M pada leko~nendasl Gseries. Standard voice coding ,yang p.alln.g popul~r untuk tel.ephony da~ packet voice mellputl (Bhumlp
melampaui CIR, ,s'hapillg merupakan proses llntuk membatasi aliran data yang melampaui batas-batas yang telah ditentukan melalui CIR, Proses
Khasnablsh, 2003) ,
pembatasan dilakukan
G.711
dideskripsikan
codin,';; 64 kbps PCM,
b.
sebagai
teknik
voice
e/7coded voice G.711
proses
b
-Ie
(T 0 S) Pad a mekanisme
kecepatan
'
Id/
dltelltl apa yang menJadl permasalahan,
a.
mempengaruhi
c
0;1
'~ ,t ' OJ service merupakan
pengukuran
b
proses
service
Me/erillg
kl:periliall
"
tclah
'
l d
semua
.a/a layanan
1
yang
proses
I'
Karena
...Ie
Inl
ua
cllkentlll
p<.~rlakuan
sllI y al
:
voice
I
b se
o<.:rlll,ll:ilOI
"
clap;l!
I
pertama'
, ~-
k(~m\ldlilll
tiS!
yang
bcrfuo"si '"
unaloo
" proses
<
)anOun
,.
I)rotokol
akarl
"',
sin
'
l
.mel11
l )l~rol:daUII
..,
"omunlk:ISI,
dlglli1/,
'",'
tIll
Irafik
langkah
I)enlln!!
/)cranan
'Jatewa ::;
tI
terhadap
dengan
cara
meneruskan
trafik ketikatrafik CIR akan belum didilampaui, dan jika telah melampaui queue dalam perangkat tersebut dan akan dikeluarkan
perlahan-lahan
sesuai
merupnkan format '/Ullg teput lIntllk penghantaran digital voice melalui jaringan telepon umum atau melalui Private Au/oma/ic Branch eXchanges (PABXs), G,726 dideskripsikan untuk codillg ADPCM
dengan ",odel '\'chedlillng ytlng berlaku, SchetlllllJlg .merupakan proses pengaturan keluar masuknya queing dari paket -paket data yang dianggap melebihi CIR yang ditetapkan. Aturan keluar masuknya data ini bisa dibuat dengan berdasarkan
u~tuk 40, 32, 24 dar1 16 kbps, Sclain ilu b!sa dlgunakan ullluk pcrtukarall suara AOPCM
klasifikasi ynng tclah dibum scbclunmya, Tiga jcllis sislem ~'cheduling yang palillg bar1yak diglJllakan
'
~"'c'
adalah First In Fir.\'t Out (FIFO), Weighted Fair Queing {WFQ}, dan Class Based Weighted Fair Queing (WFQ). Dropping adalah proses pembuangan paket jika paket-paket menumpuk dan tidak ada tempat yang tersedia. Proses dropping. juga memiliki beberapa mekanisme, yaitu dropping Weighted Randonl Early Detection. Flow-Based Weighted Random Early Detection, dan Commited Access Rate.
>.J
, ,:. ;'u
I
-h
sehingga mungkin
-iJ8
,
alokasi dan pemberian ba/1d~lith
.tertentu
riD
dapat
prioritas daP.at
dilakukarl
EQII~.-
I j
Pada
V
Classify
Police
~na~
and
fiio
Schedule
~;.r WRED
_.j
G
b am
I
0
ar
b tImer.
.
tanpa
menyisihkan
t eer.
J
W
d pa I I eCler.
Q a
Wl:-Q
aliran
sebuah
diimplementasikan sistem
pada
saat
paket
S
bandl11ith .'-
0
2000)
antrlan
II
diartikan sebagai usaha untuk mengurangi delay dan mengatur kongesti dengan cara mengalokasikan tiga hal yang independen yaitu: bandwith, promptne~..\' dan bl/fferin,l,'.
diterima
pad a masing-masing .'. berdasarkan
menggunakan
metode
persaingan
pertama masuk akan dilayani berikutnya
router
sampai
pakel
.
'
I
.
paket
ada .
pada
prlorltasnya
[':::~ ~ .._~
~-- -~~~l "', I I,==::!.I I ".~.1 r Qjdr:;..~'
~ \\~"'~~I \(
==~~~ --=,
4-, l.}
I ."..."""'Ou.u.
l
\ .J .::~';~,":=' -.~',';."~,
paket yang paket pertama
yang dan
me a UI per Iitungar. villI/a I start time clan \'irtl/al end time. Pada saat paket melewati blrjjer atau setelah paket keluar dari antrian, \\,'FQ server melakukan llpdali/lg tl:~rhadap interval waktu layanan. Updalin,r; illi juga melibatkan perhitungan ulang jumlah keseluruhan waktu la~,'anan yang dibutllhkan oleh St:mllu paket yang berat1a dalam antrian sehingga memberikan pengarull yang baik dan dinamis terhaJarl alokasi bandlt'lfll yang diberikan WFQ .\'Cfll.'lill.'el kepada raket yang ada palla antrian.
yang
lebih dulu dan paket
harus menunggu
oleh
paket
panjang
.
antrian
disebut
.
mempunyai masalah perfo~ma yang berbeda. Queu;"g Ad"pun metode antrlan atau Queing dapat
metode
yang ...
k I . h I engan pa et menga arlll proses Ingga se esal. Cara kerja antrian \,fFQ adalah mengalokasikan
Schedul;'l/,' dan Queu;,,/,' .~ Terdapat perbedaan diantaru dua kelas algotitme pada router yang berhubungan dengan congestion control, yaitu scheduling dan quel/e /lla/lagemenl. Algurilma schedl/li/lg diarlikan penentuan paket mana yang akan dikirim untuk masuk ke sistem antrian I ql/eue dan digunakan untuk mengatur alokasi bmld11'ildh, Sementara queue /llanageme/11 digunakan untuk mengatur pan.iang antrian paket dengan cara dropping atall membuang raket jika diperlukan. Kedua mekanisme pad a router ini saling berhubungan satu sarna lain, tetapi keduanya
FI Fir.\'t FO /1,n)erupakan First Out (FIsuatu FO)
kerja
dengan
WFQ ~.erver yang berlugas untuk menanganl d
'
.. perasl-operasl P
router
menggunakan mulai
SI,ape
yang
dilakukan pad a suatu seefisien aliran
lain di dalam suatu antrian.
_8'.-.
(S
.
.
~
A
JYeighted f'air Queing (WFQ) Metode antrian WFQ merupakan salah satu pengembangan Fair Ql/euing. Cara kerja antrian WFQ menggunakan perhitungan virtual .\'tarl lime dan virtl/al.!inish time yang panjangnya dipengaruhi oleh panjang paket Gan prioritas flow yang masuk
ke antrian. Untuk perhitunLan ini ditujukan agar terjadi pembagian alokasi bandwith yang dinamis II k . d d d -tergantung pa aJum" I pa et yang a a pa a antrlan,
t. fQ S pera Ions 0 0
The 0
menampung lagi data yang masuk dan kemungkinan delay akan terjadi.
_/'. r-;:'=;'"l( Ll/)LS~
~~
i """"""""'" WeiQhI..
'oj,
'coedu
~"...0"",_. ,
.. Gambar 2 Cara kerja metode antrlan WFQ (Sumber:
www.IPtelephony.org)
selesai. Didalam met ode ini, anlrian hanya menggunakan salu antrian sehingga ciri khas dari metode antrian FIFO adalah sangat bergantung pada .iumlah paket yang masuk ke antrian. Pada saat data trafik masuk ke dalam saluran yang sangat pad at, maka delay keseluruhan aliran akan meningkat. Dan pada saat bliffer telah penuh, trafik yang datang setemhnyn aknn dihllang karenu hl![(er tidnk dupat
fN:irlirdlIT1/:.,
!2"r/,
rlj~ ,~:;
'4:, ~~r~7~~j
ilfJ
. Metodologi
Penelitian .Ukuran Dalam membuktlkan keurggulan suatu metode ..., ..voice dlsml akan dlgunakan metodologl experImental ., dengan langkah-langkah sebagal, berlkut: (I) ., '.. b ( "'krlterla )C k d ..erJum penetapan evaluasl, (II) perancangan perco aan, III ara pengu 'urarl an ana ISIS, serta d kh ' . d b ':'l k ' I la Irl engan pengam I an .eslmpu an,
lJkuran
Paket paket harlJs disesuaikan dengan metode d' d ' ' co mg I tam b aI I dengan 12 b~ tes RTP h ea d er, 8 b~tes UDP h ead er , 20 . b~te.\" IP header d an 14 bytes Ethernet header, sehlngga ukuran total header b Ia1I 54 b~te~', U ntu k men d apa tk an h asl" ' percobaan yang makslmal maka pengukuran akan d .1 k k d b b ' d' I a u an pa a e erapa voice co mg yang
.
,
.
P t K ..., I .direkomendasikan ene apan rltcrla r.va uasl Ad t I I h k I .dapat alga 1a yang suara t d Imempen1!aru k ~, I I d 'ua .'lIas (H d V IP ' pa a 0 yal u, e ay, pa clost an Jlter an, Jeong-Soo et al., 2002), Delay menjadi faktor
.
, ..,
ITU- T. Hal ini dilakukan untuk " . mengetahul vo./ce collIng mana yang dapal .",' .memberlkan klllerJa terbalk dalam mengkantarkan k tV IP pa eo. .
.
penting yang harus dijaga
sf.~hillgga kualitas suara '. , VolP tetap balk. Delay !11f-'engaruhl oleh voice d' d k d 'I d " co mg ymlg Ipa al an {It! aJ' pa a Jarmgall komputer itu sendiri Pack",t loss akan k d h' d I mempengaru I e ay arena a anyu permlntaan kembali pcngirimun pak('I. Oleh karellu itu dalam penelitiurl ini packet lo,\"s tida~: akan dimasukan dan dianggup menjadi satll dengan besaran delay. Sd k .. d d d " e .ang 'aJ~ .Iller pa a prll:slpl.1ya I~tasl engan!!ter bulTer ~,ehl,ngga,besaran 1111Juga tldak (lkan ~lllhat lagl, Jadl tu.luan utama adalall bagalmana karakteristik end-to-e/1d delcl)' .terhadap perbedaan metode arltrian dan voice coIling pad a bandwidth yang beragam. Dari argumen tt~rsebut maka kriteria evaluasi urltuk menetapl-.3n pilihan terbaik adalah berdasarkan enl1-to-end d,,'/,11' ,
'
Peranc3ngan Percobaan Percobaan akan dilakukan menOllunakan simulator ::;::0 Network Simulator dengan topolugi jaringan seperti pada Gambar 3. Selain itu \"oicI~ coding yang akan diterapkan diimplementasikwl dalam. simulator menjadi besaran-besaran ukuran paket, delay proses dan delay serialisasi, SedangkwI untuk network direpresent~isikan mengglJnakml delay propagasi, .saluran.
.~ Delay Serialisasi Delay serialiasi adalah delay yang disebabkan oleh proses pengurutan data ke saluran transmisi digital, Penetapan besarnya delay serialisasi dan pengaruhnya terhadap QoS adalah seperti yang terlihat dalam label delay serialisasi di bawah ini yang berfungsi sebagai ukuran paket dan kecepatan
.
" ab e,II Uk uran Pa ke t V /)IP B erd asark an Penggunaan d E d melD e nco mg
.
.
Voice 0 III' PCM. G.711 AOPCM, G.726 1.0CI~LP. G.728 MPMLQ G.723.1 CSACELP, G.729
.
..
I--~
..
~~~-~
~ n.-
I
: -.'
~_.-
..,
~.'
-"
..-
"N'
-i
I .-,
..~, ~
1
~
-.~
J ~
Packet
64kbp~
160+54
214
32 kbps
80 + 54
134
16 kbps
60 + 54
114
24 + 54
78
20 + 54
74 "
1;.:1kbp~ -8,0 kbps
I
raket
74
711
114
IkbiiS
bytes
bvles ~.-
bvl':s
13..
214
64
9.25
9.75
14,25
16.75
26,75
128
4,625
4,875
7,125
8,375
13,375
256
2,3125
2,4375
3,5625
4,1875
6,6875
b tes
1,15625 1,21875 1,7812> 2,09375 3,34375
0,578125 0,609375 0,890625 1,046875 1,671875
;-~ ~~ Canbar
Payload+Healler
ate---
SlIlurliu
512
-.102..
-.-,
B. R
T:~::~S~;A~ilai delay seriali::I~rA"
BI. I ~-i
C d .,t
-,
..,.
3, Topologi
Jaringan
Delay Proses Untuk memenuhi standar suara yang dikeluarkan .melalui rekomendasi I'J'U- T mengenai one-way delOJ' maksimum dengan kualitasjaringan tetap sebesar 100150 ms atau 200-300 ms untuk delay dua arah, dibutuhkan suatu toleransi terhadap jitter yang cukup besar. Toleransi jitter digunakan agar terjadinya delay maksimum sesuai dengan rekomendasi ITU- T G.114.
.
Penetapan delay processing pada paket voice yang melewati link terdiri dengan menggunakan
dari voice yang dikompresi metode encoding yang diatur
150 145
oleh ITU-T sepeni 0.726, G.728 dan 0,729. Menurut rekomendasi ITU- T,0.711, delay 0.723, codec total
~'iii ::: 130
untuk masing-masing kompresi pada saluran kabel,. besarnya adalah (2x code & .framing delay) + look al1ead delay, Rumus ini dapat dilihat pada tabel 3.
~ 125 120 115 110
_._;"~: ~-.::~.. --, ---+-WFQ
(G.725) ::- WFQ IG.7111
._-,;-, ~ 64
Tabel3, Perbandingan Metode Encoding
[ -':"'-:-WFQ(G.721) ::~ :::;:::
..
128
~6
512
1024
Kbp. Kbp. Kbp. Kbps Kbps Ba"dwltdi1
Kon .C..lay £nc od.sumslBandll'l AI 1 Cod De~ k.'uu D I Ing T ec I
od Met e Ellcodmg ,
Look
Code +
~'
e ay
Idh
liS
K6 b4
: 0,711
-125 ~;;
0.729
30ms
5 ms
tes
67.5ms
.20 8 Kbps
b2~s
25 ms
Dclay Propagasi Penctapan besarnya delay propagasi dan pengaruhnya terhadap kualitas layanan adalah sebagai berikut: I) Nilai rrnmrllri,n lim(-' hllhlln~al' n:1ri masingmasing hosl ke router sebesar 20 ms sehingga delay satu arah sebesar 10 ms. 2) Nilai rmmd trip lime antara kedua router adalah" 150 InS, sehingga bl;,.)ar delay satu arahnya sebesar 75 InS.
Pengukuran
Berd~s~rkan
dan Analisis " .berkurang hasll slmulasl pad a Oambar
grafik
4,
.,sa terllhat
bahwa
penggunaan
metode
antrlan
WFQ
yang
mu
a
I
saluran
tertentu
"
. ill yang
ervarlaSI
"
0 .-, 7 9
renggunaan
saluran
., ke
""
,--',
Inetodc
dan
1 . Ik 1aSI
metode
el1codl11g
d
d
d
I
b . 0 .,711 yang ter esar yaltu 726 d 0 728 d k, ., .,se ang an .-~,yangan
meng
t k er eci 0 7 0
yang
antrlan
bervariasi
an
en
WI-Q
dari
-to-en
dengan
64 sId
e
karasltas
IV24
khps,
pt~nambahan kapasilas saluran. Meskipun dari keseluruhan hasil simulasi
menggunakan metode antrian WFQ dengan .kapasitas saluran clan metode encoding bervariasi, hasil nilai rata-rata end-io-end delay-nya tetap dapat
hasil
gl'at-ik pada Oambar
...
F'I FO
dall
metode
pl~rsyaratan
Yl1ng direkomcndl1sikan 150 m.
komunikasi
ITlJ-T
(}ne
II'av
5, kinerja
encoding
0.711
dengan kapasitas saluran yang bervariasi dari 64 sid 1024 kbps, menunjukkarl bahwa perubahan hasil nilai rata-rata end-to-/?ncl delay relatif konstan seiring terjadinya penambahan kapasitas I M k ., 'k ' d ' k Iuru h an h asl uran, es Ipun Clem I 'Ian arl ese 1 . I ' k d k t as sa Iuran J d e enco d Ing b ervarlaSI, 'apasl (an meto mengguna
an
mero
e
antrlan
.
.
.
FIFO
..
d
engan
...
hasll nllal rata-rata end-io-end delay-nya tetap dapat , .. memenuhl persyar~t~n komunlkasl one way delay d 'Ire k omen d asl . k 'an ITlJ -yaltu T . k'tlrang d arl . 150'
~
InS.
150 145 'iii 140
-FIFO
E 135 ~ 130 ~ 125
FIFO (G.723) _FIFO (G.725) _FIFO (G.7281
120 memenuhi
.
. k k I . menunJu an 'Iner.la yang optima dalam mengurangi nilai rala"tata delay menjadi lebih rendah. Hal ini disebabkall dengan encodin,1;!;O.i' I] proses pentransmisian voice call bisa berlangsung cepat karena ditllnjal1t~ oleh bit rale pak(~t pada 64 kbps, Tetapi penggunaan encoding 0.71 J meng~kibatkan ukur~n paket membesar, St~dangkan kine~ja mF:tn,je r'!1"':"~ FII:-O dan metode encoding 0.728 menunjukkan Ilasil nilai rata-rata del(1Y cukup besar. Hal ini disebabkan udak seimbangnya antara penghanr~ran ukur(ln raker besar dengan proses pentransmisian yang lambat, Berdasark::-In hasif grafik simulasi penggunaan metode afltrian FIFO
ay
menunjukkan bahwa perubahan hasil nilai rata-rata eI1d-lo-end delay relatif konstan berkurang seiring terjadiny~ demikian
antrian
asl
kapaslt~s
b
Berdasarkan
.
..slmu pad
-
delay pada WFQ terhadap
erubahanbandw!(!!!~.t!~~.~~p~din
metode
-bYII:~
Hasil
'
Oambar 4. Karakteri.5lik
0.250n1S bl60
K6b3s
10 ms
Pm.1-..1
oIa
S
0.723
UkurnI!
.,
IG.7291
FIFO (G.7111
delay
Yl1itu kura"ng dari
::: 64
125 256
512
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
1024 Kbp.
Bandwijdh
Oambar 5, Karakteristik delay pada FIFO terhadap erubahan bandwidth untuk berba ai voice codin .
'~4i'flj[lllJT1l1ji:II:.r~~/:;~ '~11 'jr;-~rJrf1;~ -s
,~
-.I
"U~:"
delay
pada
seperti -WFQIG.72'1
3)
120
64
sid
IG.7211
nilai
--FIFO
(G.7211
b
-+-WFQ
IG.7261
--FIFO
IG.7261
WFQ (G.7111 .FIFO IG.7111
115 110
Perlu
dilakukan
b
k
6
am
ar
..
.Kara
terhadap
d
I
terlstl
perubahan
codin
k
WFQ
d
e. a.}'
pa
d
a
FIFO
dengan enera
an.
g
bandwidth
untuk
berbagal
voice
p
simulasi
yang
tampak
pada
Daftar
Ja
ter
.
In
d arl
.
perubal«lll
delay
d
pengujian
lebih
jaringan
64
relatif
ya
konstan b alan I
penam
lanjut
dengan
kbps,
karakteristik G
menunjukkall
... selrm
FIFO
b ervarlaSI
saluran.
.bandwidth
dibawall
clan
..
yang
end-to-end
g
er'uran
lainnya
G.711.
WFQ
I uran
kbps,
k
ka p asitas
clan
antrian sa
1024 rata-rata
encoding
G.729
metode kapasltas .
dengan
FIFO IG.7231
metode
G.726,
Penggunaan
-._FIFO WFQ IG.7Z81 fG.7231
.WFQ
keempat
G.72J,
untuk
kondisi
kapa~tas
sehingga
end-to-end
dibawah
dilpat
delay
kategori bandwidth an di daerah rural.
diketilhui
untuk
jaringan
terbatas
seperti
pada
p
.
Berdasarkan
grafik
gambar
6,
bekelja
bahwa
keseluruhan
cukup
percobaan yang
baik
dengan
bervariasi
ITU-
T
150
encoding
Yimg
metode
bl'kl'rja
encoding
G.711.
I-Jal
bisa
e/7coding
rata-rata
paling
nilai
dela~
G.726,
padil dan
G.
dengan
I:-q
,I'pee,!
delay' link
.\peed
penggunaan 120
m.~ 121
dan
bisa
T etapi
I;'IFO
I'ui.;'".
o\'er
2006.
Voice
Cisco
Press.
If
Fir~.t-Step.
2002.
Stlldy
traffic
of
network.
of
delay
end-to-end
International
patterns users
on
Jollrnal
of
Management. I{ecommcndation
Peter
G.114.
Time. J. 2003.
January QI/ali1)J
(If
One
~f/a_\'
2003 ,~e/"ice.fi)r
Vnic('
(JI'C'r II' diakscs
18Mei2007:0l),10WIB) Quelle
Ma~agement
Vol?
Architecture
(httP://w~\lw..!r!.e!~llliony.org) (http://www.
voi~now.org)
delay
menghasilkan metode
llkuran
menjadi
Peters.
(!!!lP:i/www,~!lIl!~!,!J!!;1!,!l\;~~~!J;.ll\;!'a:1;.II~~)
dengan
f'IFO
T
Welcher,
simulasi
rnenghasilkan
et al.
Tran~'mission
dengan
kbps
kekllrangan
memblJat
membengkak
metllJc ~~dangkan
metode
ms.
ITIJ-
pada
New
Press.
voice
VolP
Nelwork
G.723,
kbps
ms.
WFQ'
hasil
mcIIglla.~ilkall
1024
metode
delay
64
l1,111 140
the
Quality. Professional.
James,
~005.
weighted
Service
()\!Cl'
Publication,
Indianapolis.
Ci~co
Jeong-Soo,
delay
bukti,
\\'IQ
ms
menghasilk:ln
e//,'udin,1,'
Han, of
dengan
~~ebagai
melOOl'
delay
nilai
metu(jc 721).
link
menggun31-an
dengan
menghasilkan
all.j
Voice
Sons,lllc
Networking
Fl/ndamental.
Kevin.
&
Volf
Hill
Indiarlapolis.
FIF'O
Implementin,f!;
Wiley
2003.
Jonathan If
Wallace,
yang
dan
d(bandingkarl
rala-ralil
simulasi
percobilall WFQ
C.
McGraw
over
encodin,~
John
William
Davidson,
dibandingkan
bahwa
J 1
yaitu
2003.
Jersey.
York.
metode
metode
mclode
rendah
delay satu
baik
yailu
terlihat
G.7
G.728
ini
rilin~
menggunakan
dengall
II!ay
Bhumip. New
Hardy,
rekomendasi
t~rdapat
lainnY8
ini
dilakukar
Tetari
If.
encoding
memenuhi Vile
ms.
Khasnabih,
seluruh
metode
dapat
komllnikasi
dari
encoding dari
penggunaan tetap
untuk
kurang
metode
mt::ngingat
Pustaka
encoding
raket
menjadi
2 J 4 bytes.
, Kesimpulan Dari
analisa
dilakukan I)
dan pada
Metooe lebih
dan
Tindak
hasil
pengamatan
percobaan antrian
baik
untuk
WF'()
Vol?
.iaringan
antrian
dan
bahwa basil
metode dengan
kinerja
antrian
tingkat
tinggi,
end-t(J"!I1J stabil
telah
disimpulkan
memiliki
yang
WFQ
rendah
yang
dapat
dibandingkan
trafik
trafik
Lanjut
Dengan (Ielay
dibandingkan
FIFO
kepadatan metode
relatif metode
lebih antrian
FIFO. 2)
Metode pada dan
encoding kondisi menghasilkan
Sedangkan kurang delay
G.71
maksimal
delay
encoding karena
tinggi
cukup
optimal.
bandwitdh
nilai
metode
paling
J bekerja
penggunaan
tertentu
lebih
rendah,
G.728
bekerja
menghasilkan
dibandingkan
nilai hasil
nilai
:
.