KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: KEP-06/BC/1996 TENTANG TATA CARA PEMESANAN PITA CUKAI HASIL TEMBAKAU DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, Menimbang
: a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 240/KMK.05/1996 tanggal 1 April 1996 tentang Pelunasan Cukai telah diatur mengenai pemesanan pita cukai; b. oleh karena itu dipandang perlu menetapkan tata cara pemesanan pita cukai yang akan dijadikan dasar pedoman bagi para pelaksana di daerah-daerah yang mengawasi;
Mengingat
: 1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3612); 2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Tahun Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3613); 3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 240/KMK.05/1996 tanggal 1 April 1996 tentang Pelunasan Cukai. MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG TATA CARA PEMESANAN PITA CUKAI HASIL TEMBAKAU.
Pasal 1 Pita cukai disediakan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan Kantor-kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Pasal 2 Pengusaha Pabrik atau Importir Hasil cukainya dengan cara pelekatan pemesanan/permintaan pita cukai kepada Cukai dengan dokumen CK-1 melalui Jenderal Bea dan Cukai.
Tembakau yang pelunasan pita cukai mengajukan Direktorat Jenderal Bea dan Kantor Inspeksi Direktorat
Pasal 3 (1) Tata cara pemesanan pita cukai yang pita cukainya disediakan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ditetapkan sesuai Lampiran I. (2) Tata cara pemesanan pita cukai yang pita cukainya disediakan di kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, ditetapkan sesuai Lampiran II. .Pasal 4 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan catatan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diperbaiki atau diadakan pembetulan sebagaimana mestinya. Salinan Keputusan ini disampaikan kepada: 1. Yth. Bpk. Menteri Keuangan Republik Indonesia; 2. Yth. Sdr. Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan Republik Indonesia; 3. Yth. Sdr. Inspektur Jenderal Departemen Keuangan Republik Indonesia; 4. Yth. Sdr. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; 5. Yyth. Sdr. Para Direktur dan Kepala Pusat di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; 6. Yth. Kepala Biro Hukum dan Humas Departemen Keuangan Republik Indonesia; 7. Yth. Sdr. Para Kepala Kantor Wilayah I s.d. DJBC di seluruh Indonesia; 8. Yth. Sdr. Para Kepala Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di seluruh Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 1 April 1996 Direktur Jenderal ttd. SOEHARDJO NIP 060013988
Lampiran I Surat Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : KEP-06/BC/1996 Tanggal : 1 April 1996
TATA CARA PEMESANAN PITA CUKAI YANG PITA CUKAINYA DISEDIAKAN DI KANTOR PUSAT DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 1. Pengusaha/Importir Hasil Tembakau mengajukan pemesanan pita cukai dengan cara mengisi CK-1 dengan benar dan jelas dan menandatanganinya. - Lembar ke-1 dan ke-3 : untuk Direktorat Cukai - Lembar ke-2 : untuk Bendaharawan Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai - Lembar ke-4 : untuk Pengusaha Pabrik/Importir - Lembar ke-5 : untuk Seksi Verifikasi Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai - Lembar ke-6 : untuk Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai - Lembar ke-7 : untuk Kantor Pelayanan Pajak - Lembat ke-8 : untuk Bank Persepsi atau Kantor Pos Untuk pemesanan pita cukai secara tunai, Pengusaha/Importir Hasil Tembakau melakukan pembayaran cukai dan PPN Hasil Tembakau pada Bank Persepsi atau Kantor PT (PERSERO) Pos Indonesia. Pengusaha/Importir Hasil Tembakau menyerahkan CK-1 ke Seksi Perbendaharaan pada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang mengawasi. Untuk Pabrik Rokok Kretek yang diwajibkan membeli cengkeh kepada BPPC harus dilampiri dengan Tanda Bukti Penyerahan Cengkeh (TBPC) lembar ke-1. 2. Kasubsi Pemeriksaan Dokumen pada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melakukan pemeriksaan kebenaran pengisian dan kelengkapan dokumen CK-1 meliputi: - Nama Pengusaha, - Nama Perusahan dan alamat perusahaan, - Nomor dan tanggal Surat Izin Usaha, - Merk, HJE dan tarif cukai, - Isi per bungkus, - Jumlah lembar, dan seri pita cukai, - Kebenaran perhitungan cukai, - Jumlah cukai, PPN, dan DCU (kalau ada), - Jaminan kridit (kalau ada), - Perhitungan pemakaian TBPC, Kemudian mengirimkan CK-1 ke Kasubsi Pembukuan Pember itahuan. 3. Kasubsi Pembukuan Pemberitahuan pada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menerima CK-1 dan melakukan kegiatan sebagai berikut: - Mencatat data CK-1 pada Buku Daftar Dokumen Pemesanan Pita Cukai (BDCK3). - Memberi nomor CK-1 dari buku BDCK-3. - Meneruskan CK-1 kepada Kasubsi Perbendaharaan Penerimaan. 4. Kasubsi Perbendaharaan Penerimaan pada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menerima CK-1 dan melakukan kegiatan sebagai berikut:
-
Apabila dipertaruhkan jaminan bank, memeriksa pada Buku Jaminan Bank untuk CK-1 Kredit. Untuk CK-1 Kredit, hutang cukai dicatat pada Buku Rekening Kredit (BCK-7) dan pada Carik CK-1. Untuk CK-1 tunai, mencatat No. dan tanggal SSBC pada carik I CK-1 dan No. dan tanggal SSP pada perhitungan PPN-nya. CK-1 diteruskan ke Kasi Perbendaharaan.
5. Kasi Perbendaharan setelah menerima CK-1 melakukan kegiatan sebagai berikut: - Apabila kepadapatn telah sesuai dan benar menandatangani CK-1; - Untuk CK-1 kredit dengan jaminan bank swasta, menandatangani jaminan bank; - Meneliti perhitungan TPBC menandasahkan CK-1 dari Pabrik Rokok Kretek, apabila dilampiri dengan copy TPBC, menandasahkan TPBC tersebut; - CK-1 lembar ke 1 dan ke-3 diserahkan kepada pengusaha/importir dalam amplop tertutup untuk diteruskan ke Kasubdit Pita Cukai di Jakarta. - CK-1 lembar lainnya dikirimkan ke Kasubsi Pembukuan Pemberitahuan untuk didistribusikan. 6. Pengusaha/Kuasanya di Jakarta menyerahkan CK-1 lembar ke-1 dan ke-3 dalam amlop tertutup kepada Kasubdit Pita Cukai untuk penerimaan pita cukainya. 7. Kasubdit Pita Cukai kemudian meneruskan CK-1 kepada Kasi Penyaluran Pita Cukai. 8. Kasi Penya luran Pita Cukai menerima Ck-1 kemudian: - Memeriksa ulang kebenaran pengisian CK-1 meliputi merk, harga eceran, tarif cukai, jumlah dan seri pita cukai; - Mencatat pada buku bantu (Buku Daftar CK-1); - Mencatat data pemakaian TBPC pada buku kontrol TPBC untuk masing-masing Pabrik Rokok Kretek. - Apabila kedapatan benar dan sesuai memberikan persetujuan penyerahan pita cukai kepada Pabrik Hasil Tembakau/kuasanya ; - CK-1 diteruskan ke Kasi Pengadaan Pita Cukai untuk penyediaan pita cukainya. 9. Kasi Pengadaan Pita Cukai menyediakan dan mengirimkan pita cukai sesuai permintaan yang tertera pada CK-1 kepada Kasi Penyeluran Pita Cukai. 10. Kasi Penyaluran Pita Cukai menerima pita cukai kemudian: - Menyerahkan pita cukai kepada pabrikan/kuasanya; - Mengirim Carik III CK-1 lembar ke-1 (bukti penyerahan pita cukai) kepada Kasi Perbendaharaan Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; - Untuk CK-1 kredit mengirim Carik I lembar ke-1 CK-1 kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang bersangkutan. 11. Pabrikan/Kuasanya: - Menerima pita cukai dari Kasi Penyaluran Pita Cukai sesuai jumlah permintaan dalam CK-1; - Menandatangani Carik II lembar ke-1 CK-1 dan srtuk bukti penerimaan pita cukai.
Lampiran II Surat Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : KEP-06/BC/1996 Tanggal : 1 April 1996
TATA CARA PEMESANAN PITA CUKAI YANG PITA CUKAINYA DISEDIAKAN KANTOR INSPEKSI DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 1. Pada tahap awal Kepala Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai c.q. Kasi Perbendaharan menga jukan permohonan pengiriman Pita Cukai kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai c.q. Kasubdit Pita Cukai yang jumlahnya disesuaikan dengan perkiraan kebutuhan selama dua bulan. Untuk selanjutnya Kasi Perbendaharaan membuat Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Pita Cukai rangkap 5 setiap tanggal 1 untuk persediaan dan pemakaian Pita Cukai bulan yang lalu. Pada SPJ tersebut diajukan permintaan Pita Cukai tambahan sesuai perkiraan pemakaian untuk bulan berikutnya. 2. Kepala Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menandatangani Surat Pengantar dan mengirimkan Surat Pertanggungjawabkan tersebut kepada Direktur Cukai c.q. Kasubdit Pita Cukai. 3. Kasubdit Pita Cukai memeriksa dan meneliti kemudian meneruskan SPJ tersebut kepada Kasi Penyaluran Pita Cukai. 4. Kasi Penyaluran Pita Cukai setelah menerima Surat Pertanggungjawaban melakukan kegiatan sebagai berikut: - meneliti, memeriksa dan menetapkan jumlah pita cukai yang akan dikirimkan; - mencatat data pemakaian pita cukai, jumlah CK-1, jumlah cukai dan persediaan pita cukai pada buku bantu; - membuat Surat Pengantar Pengiriman Pita Cukai yang akan ditandatangani Kasubdit Pita Cukai; - membuat dan menandatangani Surat Permintaan Pita Cukai kemudian mengirimkan Surat Permintaan Pita Cukai tersebut beserta Surat Pengantarnya kepada Kasi Pengadaan Pita Cukai. 5. Kasi Pengadaan Pita Cukai setelah menerima Surat Permintaan Pita Cukai melakukan kegiatan sebagai berikut : - meneliti persediaan pita cukai sesuai data permintaan; - mencatat pengeluar an pita cukai pada buku kontrol; - menyerahkan pita cukai yang diminta kepada Kepala Seksi Penyaluran Pita Cukai. 6. Kasi Penya luran Pita Cukai menerima pita cukai dan mempersiapkan pengiriman pita cukai (mengepak, memberi tanda/label dan sebagainya), kemudian mengirim pita cukai dengan Surat Pengantar dan Daftar Pengiriman Pita Cukai yang ditandatangani Kasubdit Pita Cukai ke Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. 7. Kepala Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tujuan menerima, meneliti dan mencocokan kebenaran fisik dan administrasi pita cukai, serta membuat dan mengirimkan Surat Tanda Bukti Penerimaan Pita Cukai kepada Kasubdit Pita Cukai.
8. Pengusaha Hasil Tembakau mengajukan pemesanan pita cukai dengan cara mengisi CK-1 dalam rangkap 8 dengan benar dan jelas dan menandatanganinya. Untuk pemesanan pita cukai secra tunai , melakukan pembayaran cukai dan PPN Hasil Tembakau pada Bank Persepsi atau Kantor PT (PERSERO) Pos Indonesia. Menyerahkan CK-1 ke Seksi Perbendaharaan pada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang mengawasi. Untuk Pabrik Rokok Kretek yang diwajibkan membeli cengkeh kepada BPPC harus dilampiri dengan Ta nda Bukti Penyerahan Cengkeh (TBPC) lembar ke-1. 9. Kasubsi Pemeriksaan Dokumen pada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melakukan pemeriksaan kebenaran pengisian dan kelengkapan dokumen CK-1 meliputi: - Nama pengusaha - Nama perusahaan dan alamat perusahaan - Nomor dan tanggal Surat Izin Usaha - Merk, Harga Jual Eceran, dan tarif Cukai - Isi per bungkus - Jumlah lembar, dan Seri Pita Cukai - Kebenaran perhitungan cukai - Jumlah cukai, PPN, dan DCU (kalau ada) - Jaminan kredit (kalau ada) - Perhitungan pemakaian TBPC kemudian mengirimkan CK-1 ke Kasubsi Pembukuan Pemberitahuan. 10. Kasubsi Pembukuan Pemberitahuan pada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menerima CK-1 dan melakukan kegiatan sebagai berikut: - mencatat data CK-1 pada Buku Daftar Dokumen Pemesanan Pita Cukai (BDCK3); - memberi nomor CK-1 dari buku BDCK-3; - meneruskan CK-1 kepada Kasubsi Perbendaharaan Penerimaan. 11. Kasubsi Perbendaharaan Penerimaan pada Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menerima CK-1 dan melakukan kegiatan sebagai berikut: - apabila dipertaruhkan jamina n bank, memeriksa Buku Jaminan Bank untuk CK-1 Kredit; - untuk CK-1, hutang cukai dicatat pada Buku Rekening Kredit (BCK-7) dan pada Carik CK-1; - untuk CK-1 tunai, mencatat nomor dan tanggal SSBC pada carik I CK-1 dan nomor dan tanggal SSP pada perhitungan PPN-nya. 12. Kasi Perbendaharaan setalah menerima CK-1 melakukan Kegiatan sebagai berikut: - apabila kedapatan telah sesuai dan benar menandatangani CK-1; - untuk CK-1 kredit dengan jaminan Bank Swasta, menandatangani jaminan bank; - meneliti perhitungan TBPC untuk CK-1 dari Pabrik Rokok Kretek, apabila dilampiri dengan copy TBPC menandasahkan copy TBPC tersebut; - menyerahkan pita cukai kepada Pengusaha Hasil Tembakau/kuasanya dan mencatat pengeluaran pita cukai pada Buku Persediaan Pita Cukai; - CK-1 lembar I dan III dikirimkan ke Kasubdit Pita Cukai sebagai pertanggungjawaban pemakaian pita cukai;
-
CK-1 lembar lainnya dikirimkan ke Kasubsi Pembukuan Pemberitahuan untuk didistribusikan.
13. Pengusaha Hasil Tembakau: - menerima pita cukai seperti yang disebut dalam CK-1; - menandatangani Carik II CK-1 dan srtuk tanda penerimaan sebagai bukti penerimaan pita cukainya.