BAB 3 OBJEK PENELITIAN
3.1
Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.1
Sejarah Singkat Perusahaan PT. Global Informasi Bermutu (Global TV) didirikan pada tanggal 22
Maret 1999 dengan akta No. 14 tanggal 22 Maret 1999 dan mendapat Ijin Prinsip Pendirian Lembaga Penyiaran Televisi Swasta No: 801/MP/PM/199 yang dikeluarkan oleh Menteri Penerangan RI, tertanggal 25 Oktober 1999. Dengan pangsa pasar anak muda dan mulai mengudara di Jakarta pada tanggal 8 Oktober 2002. Melakukan siaran perdana pada tahun 2002 dengan menayangkan program musik MTV selama 24 jam nonstop dengan jangkauan area di Jabotabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta. Global TV juga mendapatkan alokasi frekuensi untuk 7 kota yaitu Depansar, Samarinda, Pontianak, Makassar, Palembang, Manado dan Banjarmasin. Global TV adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional di Indonesia yang mengudara secara terestrial dari Jakarta. Berawal dari sebuah stasiun televisi swasta lokal di Jakarta, Global TV belakangan meluaskan siaran ke 5 kota besar lainnya. Global TV memiliki hak siar atas liga balap paling bergengsi di dunia, Formula 1 setelah sebelumnya hak siar Formula 1 dikuasai MNCTV, dan kejuaraan dunia balap antar negara, A1. Kedua ajang ini disiarkan Global TV sendirian. Global TV juga memiliki hak siar dalam ajang sepak bola Euro 2008, bersama RCTI dan MNCTV. Global TV juga pernah menayangkan Piala Dunia 2010 dan untuk tahun ini, Global TV dan MNCTV menayangkan Liga Utama 73
74 Inggris. Pada tahun 2011, Global TV juga memiliki hak siar dalam ajang sepak bola Liga Prima Indonesia, bersama RCTI dan MNCTV. Pada tahun 2003, Global TV mendapatkan tambahan alokasi frekuensi untuk 5 kota yaitu Pekanbaru, Padang, Jambi, Lampung dan Jayapura. Pada tahun 2005, Global TV melakukan perubahan format siarannya menjadi 12 jam siaran program Global TV dan 12 jam siaran program MTV. Kemudian, target market melebar menjadi anak – anak, anak muda dan keluarga muda. Saat ini Global TV telah mengudara di 143 kota di Indonesia setiap harinya dan ditangkap oleh 110 juta jiwa penonton dengan menggunakan 18 pemancar yang tersebar di wilayah Indonesia. Sejak Januari 2005 Global TV berhasil menambah warna baru dalam dunia industri pertelevisian di Indonesia, karena selain menyajikan program – program gaya hidup anak muda dan entertainment. Global TV juga mengkombinasikan program – program unggulannya dengan program bermutu, baik dari dalam maupun luar negeri. Global TV kini tampil dengan konsep baru sebagai stasiun TV yang berkonsenterasi kepada keluarga muda untuk segala kalangan. Pembagian jam tayang Global TV menjadi 8 jam program Global TV, 8 jam Program MTV, dan 8 jam program Nickleodeon. Global TV dimiliki oleh Bimantara secara tidak langsung melalui PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC). Di tahun 2007, Global TV akan memperluas jangkauan siarannya hingga 29 kota. Hingga saat ini penambahan transmisi telah dilakukan di kota Madiun, Kediri, dan Malang. Khusus untuk Denpasar, telah dilakukan penambahan kekuatan transmisi. Selain itu rencana perluasan transmisi ini akan juga dilakukan di Cirebon, Garut, Sukabumi, Purwokerto dan Tegal. Global TV juga menyajikan berbagai jenis program acara.
75 Mayoritas program acara yang disajikan adalah program – program acara seputar kehidupan anak muda atau remaja. Hal ini menjadikan program – program acara yang disajikan dapat dinikmati dan diterima oleh pemirsa muda. Penyajian masing – masing programpun dibuat sedemikian rupa untuk dapat dengan mudah dinikmati dan juga dicerna oleh masyarakat muda. Program – program acara yang ditayangkan oleh Global TV sendiri ada yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Dengan pembayaran 70 persen in house production (meliputi juga production house lokal) dan 30 persen program asing. Hal ini disebabkan program – program acara produksi dalam negeri sudah semakin bertambah dan bervariatif, hal ini juga seiring dengan munculnya rumah – rumah produksi yang memproduksi acara – acara berkualitas. Sehingga Global TV mengkombinasikan antara program yang dibuat oleh Global TV sendiri, sinetron hasil produksi production house diluar Global TV dan program acara asing.
3.1.2
Profil Global TV Global TV PT Global Infomasi Bermutu Diluncurkan 8 Oktober 2002 Pemilik Kantor pusat
Media Nusantara Citra Jakarta, Indonesia SINDOtv ( 2007-sekarang) RCTI (2002-sekarang) MNCTV (2003-sekarang) Saluran afiliasi MetroTV (2002-2003) Situs web www.globaltv.co.id Tabel 3.1 Profil Perusahaan Global TV
76 Struktur dewan direksi Global TV saat ini adalah sebagai berikut: No.
Nama
Jabatan
1
David Fernando Audy
Direktur Utama
2
Endang Mayawati
Direktur Program dan Produksi
3
Arya Mahendra Sinulingga Direktur Berita/Pemimpin Redaksi
4
Jarot Suwahjo
Direktur Keuangan/CFO
5
Tjut Nurlita
Direktur Penjualan dan Pemasaran
Tabel 3.2: Tabel Direksi
Daftar Direktur Utama yang pernah menjabat adalah sebagai berikut: No. 1 2 3 4 5 6
3.1.3
Nama Awal jabatan Nasir Tamara 1996 Adjie Gunawan 1999 Agus Sjafruddin 2002 Stephen K. Sulistyo 2004 Daniel Tatang Hartono 2008 David Fernando Audy 2010 Tabel 3.3: Tabel Direktur Utama
Logo Perusahaan Global TV
Logo Global TV pada tahun 2002-2006 Gambar 3.1
Logo Global TV pada tahun 2006-2008 Gambar 3.2
Akhir jabatan 1999 2002 2004 2008 2010 sekarang
77
Logo Global TV pada tahun 2008-2012 Gambar 3.3
Lambang bola dengan huruf ”G” Bentuk bola 3 dimensi ini selain melambangkan ”bola dunia” juga melambangkan ”fleksibilitas” globaltv sebagai stasiun televisi nasional yang mampu memberikan beragam sajian spesial terlengkap untuk setiap anggota keluarga Indonesia. Letak huruf ”G” yang berada di tengah dan menyatu dengan bola melambangkan posisi globaltv dengan visi dan misi strategis dalam menemani pemirsa lewat setiap program yang ditayangkan. Huruf ”Global TV” Penulisan kata ”globaltv” dengan huruf kecil, memberikan sentuhan baru pada globaltv sebagai stasiun televisi yang ramah dan bersahabat. Penulisan “tv” yang dipertebal disamping kata “global” memberikan kesan kuat dan kokoh. Sedangkan
warna
biru
yang
menyatu
dengan
bola
dunia
G
melambangkan globaltv suatu perusahaan yang kompak dan solid. Dengan mengemban filosofi dari logo ini, kini Global TV akan mengumandangkan diri sebagai KUDA HITAM DI INDUSTRI MEDIA TELEVISI INDONESIA, yang artinya Global TV dengan new look & new image ini akan membawa atmosfir yang beda dan tentunya kreativitas yang lebih baik, dengan ide dan gagasan
78 inovatif, yang dapat membawa kita semua menuju ke depan, ke satu dunia, dunia Global TV.
Logo Global TV pada tahun 2012-sekarang Gambar 3.4 3.1.4
Visi Perusahaan Global TV Sebagai satu-satunya media televisi yang menjadi sumber inspirasi,
informasi dan hiburan bagi anak muda dan mengerti serta memahami keinginan dan kebutuhan pemirsa yang sekaligus menjadi media terefektif bagi agencies dan pemasang iklan khususnya produk anak muda.
3.1.5
Misi Perusahaan Global TV Sebagai media untuk menyalurkan energi, dinamika dan proses
kreatif anak muda Indonesia dengan memadukan tatanan perkembangan informasi dan hiburan yang berlandaskan etika dan budaya bangsa Indonesia melalui tayangan program yang mencakup kebutuhan informasi, pendidikan dan hiburan yang sesuai dengan generasi muda sebagai segmen utama pemirsa. 3.2
Metodologi Penelitian Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta pengaruh-pengaruhnya. Tujuan penelitian kuantitatif
adalah
mengembangkan
dan
menggunakan
model-model
matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
79 Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan pengaruh yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari pengaruh-pengaruh kuantitatif. Teori dalam penilitian kuantitatif menjadi hal yang sangat penting dan paling mendasar dalam proses penelitian. Pada proses ini peniliti melakukan analisis-analisis deduktif untuk mencoba menjawab permasalahan yang sedang dihadapi. Pada penilitian kuantitatif, teori atau paradigma teori digunakan untuk menuntun peneliti menemukan masalah penelitian, menemukan hipotesis, menemukan konsep-konsep, menemukan metodologi, dan menemukan alat-alat analisis data. Melihat pentingnya kedudukan teori dalam penelitian kuantitatif, maka merupakan sebuah keharusan setiap peneliti untuk memahami teori dana mengerti kedudukannya dalam penelitiannya. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti dituntut untuk bersikap objektif . Dengan kata lain bebas melakukan riset tanpa membatasi diri dalam menentukan ukuran data terhadap apa yang menjadi objek penelitiannya. Tetapi data yang akurat akan didapat setelah survey dilakukan dan akan menguatkan apa yang menjadi masalah dalam pembahasan ini. Dalam penelitian kuantitatif, bentuk – bentuk hubungan antara variabel penelitian tidak saja dipertimbangkan dalam analisis, tetapi merupakan hal yang pokok dalam penelitian kuantitatif. Pada umumnya, penellitian kuantitatif bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel – variabel tersebut, kemudian hubungan – hubungan itu diuji satu sama lain. (Bungin, 2009: 67) Pada penelitian ini, yang akan diuji adalah pengaruh antara tingkat popularitas Liga Utama Inggrs, yang berfungsi sebagai variabel X, dengan minat
80 menonton masyarakat terhadap tayangan Barclays Premier League di Global TV yang berfungsi sebagai variabel Y. 3.3
Populasi Populasi dalam metode penelitian, diartikan sebagai wilayah generalisasi yang
terdiri atas: subyek atau obyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi bisa berupa subyek maupun obyek penelitian. Populasi pun bukan sekedar jumlah pada subyek atau obyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek. Populasi memiliki dua status, yaitu : (1) sebagai obyek penelitian, jika populasi bukan sebagai sumber informasi, tetapi sebagai substansi yang diteliti, seperti kepuasan kerja, komitmen organisasional, kinerja karyawan (manajemen sumber daya manusia); perilaku konsumen, keputusan konsumen, pemasaran terpadu, strategi marketing (manajemen pemasaran); kebijakan dividen, profitabilitas, solvabilitas, rentabilitas (manajemen keuangan); serta (2) sebgai subyek penelitian, jika berfungsi sebagai sumber informasi. (Sangadji, 2010: 185) 3.4
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili). (Sangadji, 2010: 186)
81 3.5
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang akan dilakukan adalah Probability sampling.
Dalam bukunya, Riduwan (Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: CV Alfabeta) mengatakan bahwa probability sampling adalah cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk terambil sebagai sampel, yang tergolong teknik ini adalah: a. Simple random sampling Teknik pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan anggota populasi tersebut. b. Proportionate stratified random samplng Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, teknik ini digunakan apabila anggota populasi tidak homogen berkaitan dengan karakteristik yang diteliti. c Disproportionate random sampling Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi sebagian ada yang kurang proportional. d Area sampling Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari tiap wilayah geografis yang ada. Sebelum pengolahan sampel, Penulis menentukan terlebih dahulu populasi yang ada dalam Regency Melati Mas, dalam periode April 2012 yaitu sebesar 124. Kemudian perhitungan untuk mencari n dapat menggunakan rumus dari Taro Yamane sebagai berikut:
82 n =
N N.d² + 1
Keterangan: n
: jumlah sampel
N
: jumlah populasi
d²
: derajat ketelitian (presisi) (0,05; ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%)
Dengan data di atas, maka penghitungan sample yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai baerikut: n
=
124
=
94,656488 responden
124.(0,05)² + 1 = 3.6
95 responden
Metode Pengumpulan Data Dalam melakukan suatu penelitian, ada beberapa metode pengumpulan data yang
harus dilakukan oleh peneliti. Demi mendapatkan suatu data yang akurat, valid, dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka peneliti perlu menempuh beberapa teknik metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Observasi ”Observasi adalah metode pengumpulan data di mana situasi yang menarik perhatian diamati dan fakta relevan, tindakan, atau perilaku direkam”. (Churchill dan Lacobucci, 2005: 667) Metode observasi dilakukan untuk melakukan pengamatan secara langsung untuk mendapatkan data-data yang tidak ada diperusahaan secara tertulis.
83 2. Wawancara ”Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mngetahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.” (Sugiyono, 2006: 130). Pada metode penelitian lapangan ini, untuk memperoleh data yang akurat mengenai Pengaruh Tingkat Popularitas Liga Utama Inggris terhadap minat menonton program Liga Utama Inggris di Global TV, penulis melakukan wawancara langsung kepada individu yang berkompeten dan memiliki pengetahuan yang luas mengenai tayangan Barclays Premiere League Global TV. 3. Kuesioner ”Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi sperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawab.” (Sugiyono, 2006: 135). ”Multichotomous Question adalah suatu pernyataan dengan pilihan yang telah ditetapkan, responden diminta untuk menjawab alternatif yang paling mirip dan sesuai dengan posisi mereka dalam subjek.” (Churchill dan Lacobucci, 2005: 243) Pengumpulan data didapatkan melalui sebuah set pertanyaan yang disebarkan kepada koresponden secara langsung untuk mendapatkan penilaian mengenai pengaruh tingkat popularitas utama liga inggris terhadap minat menonton program Barclays Premiere League di Global TV.
84 4. Studi Literatur Studi dilakukan dari berbagai buku, jurnal, atau dokumen-dokumen perusahaan yang bersangkutan dan berhubungan dengan penelitian serta datadata yang penulis dapatkan melalui internet. Mulyana mengemukakan, ”Peneliti studi kasus menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti menggunakan berbagai metode: wawancara, pengamatan, menelaah dokumen, hasil survey, dan data apapun yang menguraikan kasus secara terperinci.” (Mulyana, 2001: 201) Dari beberapa teknik pengumpulan data yang telah dijabarkan diatas, metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam proses pengumpulan data menggunakan metode penelitian kuantitatif pada penelitian program Barclays Premiere League ini yakni, teknik pertama melakukan observasi terhadap responden yang telah ditentukan. Apakah responden yang telah ditentukan memiliki ketertarikan yang cukup besar terhadap program Barclays Premiere League di Global TV. Kemudian teknik kedua yang dilakukan adalah dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada responden yang telah ditentukan. Setelah mendapatkan hasil kuesioner, teknik ketiga yang dilakukan adalah melakukan studi literatur, yakni melakukan pengolahan data dengan berdasarkan pada ilmu pengetahuan yang beraku yang didapatkan dari buku, jurnal, maupun internet. 3.7 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah deskriptif analisis dimana data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
85 sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Langkah-langkah analisis secara garis besar sebagai berikut : Dalam penelitian ini ada banyak metode analisis yang digunakan. Analisis diawali pada instrumen penelitian, yaitu kuesioner dengan melakukan uji validitas dan realibilitas. Kemudian dari hasil kuesioner tersebut didapatkan data yang akan dianalisis lebih lanjut untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian, yaitu dengan analisis korelasi pearson, koefesien korelasi, dan regresi berganda. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan dengan bantuan computer dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.0 3.7.1
Skala Likert Skala Likert merupakan skala yang jaraknya sama, tetapi tidak
mempunyai nilai a (absolut). Menurut Sugiyono (2003: 86), Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut variabel penelitian. Dengan Skala Likert, maka variabel akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan dan pertanyaan. Dalam Skala Likert, kemungkinan jawaban tidak hanya sekedar ”setuju” dan ”tidak setuju” saja melainkan dibuat dengan lebih banyak kemungkinan jawaban (Rangkuti, 2005: 66). Jawaban dari setiap item instrument yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat negatif sampai sangat positif yang dapat berupa kata-kata antara lain:
86 1. Sangat Tidak Setuju (STS) 2. Tidak Setuju (TS) 3. Ragu-ragu (RR) 4. Setuju (S) 5. Sangat Setuju (SS) 3.7.2
Pembobotan Nilai Jawaban atas pertanyaan yang di kuisioner sebelum diolah diberikan
pembobotan
terlebih
dahulu.
Skala
jawaban
dalam
kuisioner
dengan
menggunakan Skala Likert (J. Supranto, 2003) terdapat pada tabel 3.4 di bawah ini: Tabel 3.4 Skala Likert Skor
Penilaian
5
Sangat Setuju
4
Setuju
3
Ragu-Ragu
2
Tidak Setuju
1
Sangat Tidak Setuju (Sumber
:
J.Supranto)
Berdasarkan kategori-kategori tersebut dapat diketahui bobot nilai tertinggi adalah 5 dan bobot nilai terendah adalah 1. Untuk mengetahui range maka selisih antara bobot nilai tertinggi dan bobot nilai terendah adalah 5 – 1 = 4, dan untuk mengetahui jumlah interval kelas dan besar interval kelas dapat digunakan dengan rumus sebagai berikut:
87 R i =
4 =
k
= 0,8 5
Keterangan: R
: Range (rentang kelas)
k
: Jumlah Interval Kelas
i
: Besar Interval Kelas
Berdasarkan ketentuan di atas maka penulis mengelompokkan tanggapan responden berdasarkan batas-batas penelitian terhadap bagian- bagian yang dievaluasi sehingga dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 3.5 Tabel Batas Penelitian Batasan
Keterangan
1 – 1,8
Sangat Tidak Setuju
1,81 – 2,6
Tidak Setuju
2,61 – 3,4
Ragu - ragu
3,41 – 4,2 4,3 – 5
Setuju Sangat Setuju
(Sumber: Andi Supangat, 2007: 19) 3.7.3
Uji Validitas dan Reliabilitas Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi instrumen penelitian agat dapat
dinyatakan kualitas baik, kriteria yang di maksud adalah validitas, reliabilitas dan praktibilitas. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas
88 tinggi dan sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang valid. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Syarat yang ketiga yang harus dipenuhi adalah keterpakaian, pertama instrumen ini harus ekonomis baik ditinjau dari sudut uang maupun waktu. Kedua instrument tersebut harus mudah dilaksanakan dan diberi skor. Ketiga instrumen harus mampu menyediakan hasil yang dapat di interpretasikan (Riduwan, 2007: 347).
3.7.4
Korelasi Pearson Product Moment Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r
harga
= 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. r=
n(ΣXY ) − (ΣX ).(ΣY )
{n.ΣX
2
}{
− (ΣX ) . n.ΣY 2 − (ΣY ) 2 2
Keterangan: r
: Koefisien Korelasi
X
: Variabel bebas X
Y
: Variabel terikat Y
n
: Banyaknya pasangan data
}
89 Arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel interpretasi Nilai r sebagai berikut. Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
lemah
0,00 – 0,199
Sangat lemah
Sumber : Ridwan dan Kuncoro (2008: 62) Dasar pengambilan keputusan : a. Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid. b. Jika r hitung positif serta r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. c. Jika r hitung > r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. Variabel X dikatakan mempengaruhi variabel Y, jika hubungan nilai X akan menyebabkan perubahan nilai Y; artinya naik turunnya Y adalah sedemikian rupa sehingga nilai Y bervariasi, tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkan. Dalam penelitian ini, variabel Y ditujukan kepada minat menonton tayangan Barclays Premiere League di Global TV, maka besarnya nilai Y tidak hanya disebabkan oleh adanya variabel X, yakni variabel yang dimaksud adalah
90 tingkat popularitas Liga Utama Inggris pada masyarakat, melainkan juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal lainnya. Dari pernyataan diatas, kemudian timbul pertanyaan, seberapa besar kontribusi variabel X mempengaruhi naik turunnya besarnya nilai variabel Y? Dan untuk menjawab pertanyaan ini, maka perlu dilakukan perhitungan suatu koefisien yang dinamakan korelasi penentu (koefisien determinasi). Koefisien penentu ditulis sebagai KP, maka perhitungan KP dirumuskan sebagai berikut: KP
=
r2 x 100%
Keterangan: KP
: koefisien penentu
r
: koefisien korelasi pearson
Hipotesis : Ha = Variabel X berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y Ho = Variabel X tidak berperngaruh secara signifikan terhadap variabel Y Dasar Pengambilan Keputusan : a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima,
91 artinya signifikan. “Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan suatu konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala yang sama”. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. (Umar, 2005: 194) “Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner”. Kuesioner yang reliable adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Asumsinya, tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. (Simanora, 2004: 63-69) Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono, 2004: 110) Keandalan (realibilitas) suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi di mana instrumen mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran (Sekaran, 2006: 40). Pada program SPSS metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas ini adalah dengan menggunakan metode alpha cronbach yang dimana satu kuesioner dianggap realible apabila cronbach alpha > 0,6 (Sekaran 2006: 40).
92 Teknik Cronbach Alpha dilakukan dengan menghitung varians tiap butir pertanyaan dan varians total dari pertanyaan-pertanyaan. Rumus Cronbach Alpha dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Selanjutnya varians butir dan varians total tersebut dimasukkan ke dalam rumus Cronbach Alpha 2 k ∑σ b r= 1 − σ t 2 (k − 1)
Keterangan: r
= koefisien reabilitas instrumen (cronbrach alpha)
k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σ σt2
2 b
= total varians butir
= total varians
Dasar pengambilan keputusan : a. Jika r alpha positif dan r alpha > r tabel, maka butir atau variabel tersebut reliable. b. Jika r alpha positif dan r alpha < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak reliable. c. Jika r alpha > r tabel tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak reliable.
93 3.7.5
Regresi Linier Sederhana Menurut Sugiyono (2001: 243) ”Regresi sederhana didasarkan pada
hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen”. Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah efektif atau tidak efektif, efektifitas minat penonton (variabel y) dipengaruhi oleh tingkat popularitas (variabel x). Persamaan umum regresi linier sederhana menurut Sugiyono (2007: 244) adalah : Y = a + bX Keterangan : Y
=
Subyek dalam variabel dependen yang di prediksikan
a
=
Konstanta
b
=
Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka
peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan X 3.8
=
Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
Hipotesis Berdasarkan tujuan-tujuan penelitian, maka rancangan uji hipotesis yang dapat
dibuat merupakan rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini disajikan berdasarkan tujuan penelitian. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, sehingga tingkat presisi atau batas ketidakakuratan sebesar (α) = 5% = 0,05. Dasar Pengambilan Keputusan: a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih atau sama dengan nilai probabilitas sig
94 atau [0,05 ≤ sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 ≥ sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 3.9
Definisi Operasional Definisi operasional variable dapat diukur, sementara variable merupakan
definisi dari suatu konsep atau merupakan penurunan tingkat abstraksi dari konsep ketingkat yang lebih rendah yang lebih dekat dengan pernyataan empiris yang hendak diukur. Variabel berasal dari kata bahasa Inggris variable yang berarti faktor tak tetap atau berubah – ubah. Namun bahasa Indonesia kontemporer telah terbiasa menggunakan kata variabel ini dengan pengertian yang lebih tepat disebut bervariasi. Dengan demikian variabel adalah fenomena yang bervariasi dalam bentuk, kualitas, kuantitas, mutu standar, dan sebagainya. (Bungin, 2009: 59) Tipe-tipe variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi variabel dalam hubungan antara variable. Dalam penelitian ini jenis variabel yang digunakan adalah variabel independent (X) dan variabel dependen (Y). Variabel Independen adalah tipe variable yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel Dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. (Sangadji, 2010: 136) Variabel Independen dinamakan pula variabel yang diduga sebagai sebab (presumed cause variable) dari variabel dependen, yaitu variabel yang diduga sebagai akibat (presumed effect variable). Variabel independen dapat pula disebut sebagai
95 variabel yang mendahului (antecedent variable) dan variabel dependen sebagai variabel konsekuensi (consequent variable). (Sangadji, 2010: 136) Pada penelitian ini, tingkat popularitas Liga Utama Inggris diasumsikan sebagai variabel independen (X), sedangkan minat menonton tayangan Barclays Premier League diasumsikan sebagai variabel dependen (Y). Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis, yg menyatakan ada atau tidaknya pengaruh yang diberikan oleh variabel X terhadap besarnya variabel Y.
Tabel 3.7 Tabel Operasional Konsep Variable
Konseptual Variable Popularitas Seberapa besar (X) Liga Utama Inggris dikenal, disukai,serta dikagumi oleh masyarakat, khususnya para pecinta sepak bola
Indikator Variabel
Skala Pengukuran
Penonton melihat iklan melalui media massa Pemampangan iklan di tempat umum Memanfaatkan media internet untuk mengakses informasi mengenai BPL
Likert
Word of Mouth
Penonton menceritakan hal-hal yang positif kepada orang lain Penonton merekomendasikan kepada orang lain Penonton mendorong orang lain untuk menonton
Likert
Pencitraan
Setiap klub sepak bola pada Liga Inggris memiliki pelatih yang
Likert
Sub Variable Promosi
96 profesional Liga Inggris memiliki pemain dengan kredibilitas yang tinggi Liga inggris memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan liga yang lainnya Liga Inggris telah dikenal oleh masyarakat luas Minat Menonton (Y)
Faktor yang ada dalam diri seseorang, yang menyebabkan ia tertarik atau menolak untuk menyaksikan tayangan Barclays Premiere League di Global TV
Kognitif
Afektif
Penonton dapat menyaksikan pertandingan dari klub yang diinginkan Penonton dapat memperoleh informasi terkini mengenai pertandingan yang sedang berlangsung Penonton dapat menyaksikan pertandingan yang menarik dari tayangan BPL Penonton dapat merasakan euphoria menonton pertandingan dengan nyata Penonton dapat merasakan setiap kejadian yang terjadi dalam pertandingan layaknya menonton secara langsung Penonton merasa terhibur dengan menyaksikan tayangan BPL
Likert
Likert
97
Behavioral Penonton tergerak untuk terus menyaksikan setiap pertandingan yang ditayangkan Penonton menyaksikan tayangan Barclays Premiere League tanpa mengganti ke tayangan yang lainnya saat jeda iklan Penonton dapat terpicu untuk melakukan olahraga sepak bola dalam kegiatan seharihari
3.10
Likert
Prosedur yang Berlaku Dalam melakukan proses penelitian ini tentu dibutuhkan adanya beberapa
prosedur yang berlaku di dalamnya. Prosedur – prosedur tersebut dibutuhkan untuk mendapatkan data yang akurat, terpercaya, dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, sehingga dapat digunakan untuk menjadi bahan penelitian pada skripsi ini. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode penelitian kuanttatif, dimana penulis diharuskan dapat memahami arti dan tujuan dari penelitian kuantitatif tersebut. Pengetahuan peneliti mengenai penelitian kuantitatif yang akan dilakukan menjadi landasan untuk dapat mengobservasi objek yang akan diteliti dan langkah – langkah yang harus ditempuh dalam melakukan penelitian ini.
98 Prosedur – prosedur yang dibutuhkan oleh penulis untuk dapat melakukan sebuah penelitian adalah: a) Menentukan objek yang akan diteliti Sebelum melakukan proses penelitian, tentunya setiap penulis diharuskan menentukan objek yang akan diteliti. Objek penelitian merupakan target bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Adanya objek tersebut membantu peneliti untuk mendapatkan hasil dari sebuah penelitian, sehingga dapat menghasilkan suatu pengetahuan baru bagi para pembaca skripsi ini. Dalam penelitian ini, peneliti memilih objek penelitian yaitu responden atau para penonton tayangan Barclays Premiere League di daerah yang telah ditetukan oleh peneliti. b) Membuat surat keterangan Surat keterangan diperlukan penulis untuk dapat melakukan sebuah penelitian. Surat keterangan didapatkan dari Universitas yang bertuliskan tentang perizinan kepada Global TV agar bersedia dijadikan sebagai sebuah objek penelitian, dan bersedia memberikan data – data dan informasi yang diperlukan peneliti selama proses penelitian. Dengan adanya surat keterangan dari Universitas kepada Global TV untuk melakukan survey, diharapkan proses penelitian dapat berjalan dengan lancer dan sesuai prosedur yang telah ditentukan oleh kedua belah pihak. Berbeda halnya, dalam melakukan proses wawancara dan observasi, tidak diperlukan adanya surat keterangan dari Universitas dikarenakan dapat dikoordinasikan secara langsung dengan pihak layanan mahasiswa Universitas Bina Nusantara, selama berada diluar jam kerja.
c) Mengunjungi perusahaan
99 Setelah peneliti telah mendapatkan surat survey dari pihak Universitas, maka penelitian dapat dilanjutkan, yaitu ke tahap melakukan kunjungan ke perusahaan yang bersangkutan, yakni Global TV. Peneliti mengunjungi perusahaan, Global TV, untuk menyerahkan surat survey perusahaan yang telah didapatkan dari Universitas tersebut diatas. Kemudian, setelah surat survey tersebut diterima oleh perusahaan , maka peneliti harus menunggu jawaban dari perusahaan, Global TV, mengenai data – data yang dibutuhkan oleh peneliti yang diajukan melewati surat survey tersebut. Setelah mendapatkan konfirmasi dari Global TV, maka peneliti akan mendapatkan data – data sebagaimana yang dibutuhkan oleh peneliti dalam melakukan penelitian terhadap perusahaan Global TV.
d) Melakukan penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data melalui metode penelitian kuantitaif adalah dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada responden yang telah ditentukan sebelumnya. kuesioner yang disebar kepada responden yang telah ditentukan, berisikan tentang pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan mengenai program yang akan diteliti. Responden diharapkan dapat menjawab pertanyaan kuesioner dengan baik, sehingga hasil penelitian kelak yang didapatkan oleh peneliti sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah ditentukan oleh peneliti. e) Mencatat hasil penelitian Setelah peneliti menyebarkan kuesioner, kemudian kuesioner di serahkan kembali kepada peneliti setelah dilengkapi oleh responden. Hasil kuesioner yang
100 telah didapatkan dari responden, kemugkinan besar memiliki isi yang berbeda – beda. Untuk mendapatkan kesimpulan dari hasil keseluruhan kuesioner yang telah disebar kepada responden, maka peneliti harus mencatat satu per satu jawaban kuesioner yang telah diisi. Kemudian hasil yang telah dicatat, diolah, dan diambil kesimpulannya hingga mencapai suatu jawaban yang merupakan hasil penelitian seperti apa yang dikehendaki oleh peneliti. 3.11
Permasalahan yang ada Setiap pekerjaan, tentu memiliki kendala dalam proses pengerjaan maupun
penyelesaiannya. Dalam penelitian ini, peneliti menghadapi beberapa kendala yang masih terbilang sebagai kendala yang wajar dialami setiap peneliti dalam melakukan penelitian. Kejenuhan dalam diri yang dirasakan oleh peneliti, merupakan kendala terbesar yang terkadang sulit untuk dihindari. Kejenuhan bagi seorang peneliti untuk menyelesaikan proses penelitian bersumber dari kegiatan sehari – hari sang peneliti yang bersifat tidak variatif, sehingga memunculkan rasa jenuh dari dalam diri setiap peneliti. Selain itu, kendala yang juga dirasakan oleh peneliti adalah minimnya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan penelitian hingga menyelesaikan penelitian. Tetapi dengan adanya kendala tersebutlah yang menguji mental seorang peneliti agar dapat terus menyelesakan penelitian. Kendala yang dihadapi setiap peneliti menjadikan acuan yang paling mendasar untuk peneliti dapat menyelasaikan penelitian ini. Hadirnya beberapa permasalahan yang dihadapi menambahkan rasa keingin tahuan dari peneliti untuk dapat menjawab segala keraguan yang dirasakan oleh peneliti. Ketertarikan peneliti terhadap topic yang diangkat, terutama pada program yang diteliti, yakni Barclays Premier League, menjadi acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Ketertarikan yang dimiliki menjadi motivator tersendiri bagi peneliti selama
101 meakukan penelitian. Sedangkan bagi para responden, program Barclays Premier League yang menjadi topic utama dalam penelitian ini merupakan program yang sedang memiliki ketertarikan tertinggi, bagi para pecinta sepak bola khusunya, sehingga peneliti dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan bagi penelitian ini. 3.12
Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner terhadap responden
yang telah ditentukan, yakni masyarakat Regency Melati Mas Blok C RW 017. Waktu penelitian berlangsung pada bulan Mei 2012.