BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
4.1.1 Sejarah Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
Berdasarkan Berdasa rkan Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk memeriksa meriksa tanggung jawab tentang Keuangan Negara diadakan suatu Badan Pemeriksa eriksa Keuangan yang peraturannya ditetapkan dengan Undang-Undang. Hasil pemeriksaan itu disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Berdasarkan amanat UUD Tahun 1945 tersebut telah dikeluarkan Surat Penetapan Pemerintah No.11/OEM tanggal 28 Desember 1946 tentang pembentukan Badan Pemeriksa Keuangan, pada tanggal 1 Januari 1947 yang berkedudukan sementara dikota Magelang. Pada waktu itu Badan Pemeriksa Keuangan hanya mempunyai 9 orang pegawai dan sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan pertama adalah R. Soerasno. Untuk memulai tugasnya, Badan Pemeriksa Keuangan dengan suratnya tanggal 12 April 1947 No.94-1 telah mengumumkan kepada semua instansi di Wilayah Republik Indonesia mengenai tugas dan kewajibannya dalam memeriksa tanggung jawab tentang Keuangan Negara, untuk sementara masih menggunakan peraturan perundang-undangan yang dulu berlaku bagi pelaksanaan tugas Algemene Rekenkamer (Badan Pemeriksa Keuangan Hindia Belanda), yaitu ICW dan IAR.
49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Dalam Penetapan Pemerintah No.6/1948 tanggal 6 Nopember 1948 tempat kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan dipindahkan dari Magelang ke Yogyakarta. Negara Republik Indonesia yang ibukotanya di Yogyakarta tetap mempunyai Badan Pemeriksa Keuangan sesuai pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945; Ketuanya diwakili oleh R. Kasirman yang diangkat berdasarkan SK Presiden RI tanggal 31 Januari 1950 No.13/A/1950 terhitung mulai 1 Agustus 1949.
Dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia Serikat (RIS) berdasarkan Piagam Konstitusi RIS tanggal 14 Desember 1949, maka dibentuk Dewan Pengawas Keuangan (berkedudukan di Bogor) yang merupakan salah satu alat perlengkapan negara RIS, sebagai Ketua diangkat R. Soerasno mulai tanggal 31 Desember 1949, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan di Yogyakarta. Dewan Pengawas Keuangan RIS berkantor di Bogor menempati bekas kantor Algemene Rekenkamer pada masa pemerintah Netherland Indies Civil Administration (NICA).
Dengan kembalinya bentuk Negara menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950, maka Dewan Pengawas Keuangan RIS yang berada di Bogor sejak tanggal 1 Oktober 1950 digabung dengan Badan Pemeriksa Keuangan berdasarkan UUDS 1950 dan berkedudukan di Bogor menempati bekas kantor Dewan Pengawas Keuangan RIS. Personalia Dewan Pengawas Keuangan RIS diambil dari unsur Badan Pemeriksa Keuangan di Yogyakarta dan dari Algemene Rekenkamer di Bogor.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Pada Tanggal 5 Juli 1959 dikeluarkan Dekrit Presiden RI yang menyatakan berlakunya kembali UUD Tahun 1945. Dengan demikian Dewan Pengawas Keuangan berdasarkan UUD 1950 kembali menjadi Badan Pemeriksa Keuangan berdasarkan Pasal 23 (5) UUD Tahun 1945.
Meskipun Badan Pemeriksa Keuangan berubah-ubah menjadi Dewan Pengawas Keuangan RIS berdasarkan konstitusi RIS Dewan Pengawas Keuangan RI (UUDS 1950), kemudian kembali menjadi Badan Pemeriksa Keuangan berdasarkan UUD Tahun 1945, namun landasan pelaksanaan kegiatannya masih tetap menggunakan ICW dan IAR.
Dalam amanat-amanat Presiden yaitu Deklarasi Ekonomi dan Ambeg Parama Arta, dan di dalam Ketetapan MPRS No. 11/MPRS/1960 serta resolusi MPRS No.1/Res/MPRS/1963 telah dikemukakan keinginan-keinginan untuk menyempurnakan Badan Pemeriksa Keuangan, sehingga dapat menjadi alat kontrol yang efektif. Untuk mencapai tujuan itu maka pada tanggal 12 Oktober 1963, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang No. 7 Tahun 1963 (LN No. 195 Tahun 1963) yang kemudian diganti dengan Undang-Undang (PERPU) No. 6 Tahun 1964 tentang Badan Pemeriksa Keuangan Gaya Baru.
Untuk mengganti PERPU tersebut, dikeluarkanlah UU No. 17 Tahun 1965 yang antara lain menetapkan bahwa Presiden, sebagai Pemimpin Besar Revolusi pemegang kekuasaan pemeriksaan dan penelitian tertinggi atas penyusunan dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
pengurusan Keuangan Negara. Ketua dan Wakil Ketua BPK RI berkedudukan masing-masing sebagai Menteri Koordinator dan Menteri.
Akhirnya oleh MPRS dengan Ketetapan No.X/MPRS/1966 Kedudukan BPK RI dikembalikan pada posisi dan fungsi semula sebagai Lembaga Tinggi Negara. Sehingga UU yang mendasari tugas BPK RI perlu diubah dan akhirnya baru direalisasikan pada Tahun 1973 dengan UU No. 5 Tahun 1973 Tentang Badan Pemeriksa Keuangan.
Dalam era Reformasi sekarang ini, Badan Pemeriksa Keuangan telah mendapatkan dukungan konstitusional dari MPR RI dalam Sidang Tahunan Tahun 2002 yang memperkuat kedudukan BPK RI sebagai lembaga pemeriksa eksternal di bidang Keuangan Negara, yaitu dengan dikeluarkannya TAP MPR No.VI/MPR/2002 yang antara lain menegaskan kembali kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan sebagai satu-satunya lembaga pemeriksa eksternal keuangan negara dan peranannya perlu lebih dimantapkan sebagai lembaga yang independen dan profesional.
Untuk lebih memantapkan tugas BPK RI, ketentuan yang mengatur BPK RI dalam UUD Tahun 1945 telah diamandemen. Sebelum amandemen BPK RI hanya diatur dalam satu ayat (pasal 23 ayat 5) kemudian dalam Perubahan Ketiga UUD 1945 dikembangkan menjadi satu bab tersendiri (Bab VIII A) dengan tiga pasal (23E, 23F, dan 23G) dan tujuh ayat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Untuk menunjang tugasnya, BPK RI didukung dengan seperangkat UndangUndang di bidang Keuangan Negara, yaitu; •
UU No.17 Tahun 2003 Tentang keuangan Negara
•
UU No.1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
•
UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
4.1.2 Tugas dan Peran BPK RI
BPK RI adalah sebuah lembaga Negara yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan Negara. Peran dan tugasnya bisa diuraikan dalam dua hal. Pertama,BPK RI adalah pemeriksa semua asal-usul dan besarnya penerimaan negara, dari manapun sumbernya. Kedua, BPK RI harus mengetahui tempat uang negara itu digunakan.
4.1.3 Visi dan Misi BPK RI • VISI Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar untuk berperan aktif dalam mendorong terwujudnya tata kelola keuangan negara yang akuntabel dan transparan. • MISI 1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; 2. Memberikan pendapat untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
tanggung jawab keuangan negara; dan 3. Berperan aktif dalam menemukan dan mencegah segala bentuk penyalahgunaan dan penyelewengan keuangan negara. sesuai dengan SK BPK RI. 4.1.4 Struktur Organisasi Untuk dapat menjalankan fungsi secara teratur, terkoordinasi, terkendali dan dapat di evaluasi untuk pengembangan mutu yang selalu lebih baik, manajemen BPK RI memakai struktur organisasi yang tepat guna, sederhana namun dinamis melakukan perubahan bila hal tesebut diyakini bermanfaat.
GAMBAR 4.1 STUKTUR ORGANISASI BPK RI Sumber: BPK RI
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
4.2 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data masingmasing variabel yang telah diolah, adapun hasil olahan data dalam bentuk deskriptif statistik akan menampilkan karakteristik sampel yang digunakan didalam penelitian antara lain meliputi: jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean), minimum dan maksimum serta. standar deviasi (ϭ ) untuk masing-masing variabel, yang disajikan dalam Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1. Statistik Kompensasi Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. De Deviation
k1
97
2
5
3.89
.748
k2
97
1
5
3.78
.832
k3
97
1
5
3.57
1.009
k4
97
1
5
3.84
.886
k5
97
1
5
3.34
1.009
k6
97
1
5
3.67
.774
k7
97
1
5
3.43
1.108
k8
97
1
5
3.43
1.249
Valid N (listwise)
97
Sumber ber : Data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui statistic descriptif dari masingmasing pernyataan variabel kompensasi nilai tertinggi dinilai dengan skor 3.89 akan tetapi, untuk pernyataan upah lembur yang pegawai terima telah sesuai dengan kinerja dinilai paling rendah dengan skor 3.34.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
Tabel 4.2 Statistik Budaya Organisasi Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
BO1
97
3
5
4.35
.541
BO2
97
2
5
4.00
.707
BO3
97
3
5
4.44
.520
BO4
97
2
5
4.14
.595
BO5
97
1
5
4.42
.610
BO6
97
1
5
4.04
.706
BO7
97
4
7
4.39
.551
BO8
97
2
5
3.82
.750
BO9
97
2
5
3.78
.767
BO10
97
3
5
4.43
.538
BO11
97
3
5
4.32
.511
BO12
97
2
5
3.99
.637
BO13
97
2
5
4.13
.552
BO14
97
3
5
4.05
.635
BO15
97
3
5
3.93
.525
Valid N (listwise)
97
Sumber ber : Data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui statistic descriptif dari masingmasing pernyataan variabel budaya organisasi nilai tertinggi dinilai dengan skor 4.44 akan tetapi, untuk pernyataan pegawai melakukan pekerjaan berdasarkan pengalaman yang dimiliki dinilai paling rendah dengan skor 3.79.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
Tabel 4.3 Statistik Prestasi Kerja Pegawai Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
PK1
97
3
5
4.24
.609
PK2
97
2
5
4.19
.565
PK3
97
4
5
4.38
.488
PK4
97
3
5
4.34
.518
PK5
97
3
5
4.19
.583
PK6
97
3
5
4.23
.510
PK7
97
2
5
4.25
.613
PK8
97
2
5
3.64
.880
PK9
97
3
5
4.26
.564
PK10
97
3
5
4.08
.589
PK11
97
3
5
4.14
.500
Valid N (listwise)
97
Sumber ber : Data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui statistic descriptif dari masingmasing pernyataan variabel prestasi kerja pegawai nilai tertinggi dinilai dengan skor 4.38 akan tetapi, untuk pernyataan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan tak kenal waktu supaya pekerjaan cepat terselesaikan dinilai paling rendah dengan skor 3.64. 4.2.1 Karakteristik Responden
Pembahasan berikut ini merupakan hasil analisis yang di lakukan penulis terhadap data kuesioner yang telah di isi oleh 97 orang responden yang merupakan pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia di Jakarta. Penulis menganalisis frekuensi dan persentase pada karakteristik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
responden yang meliputi Jenis kelamin, usia, pendidikan terakir, masa kerja, dan golongan.
4.2.1.1 Karakteristik Jenis Kelamin Responden
Berikut ini merupakan hasil perhitungan frekuensi untuk mengetahui jenis kelamin responden yang merupakan pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan RI di Jakarta. Tabel 4.4 Karakteristik Berdasarkan Jenis kelamin Responden Jenis_Kelamin
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent Perce
63.9
63.9
63.9
35
36.1
36.1
100.0
97
100.0
100.0
Frequency
Percent
Laki-Laki
62
Perempuan Total
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 62 orang atau 63,9% yang berjenis kelamin laki-laki.
4.2.1.2 Karakteristik Usia Responden
Berikut ini merupakan hasil perhitungan frekuensi untuk mengetahui usia responden yang merupakan pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan RI di Jakarta.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
Tabel 4.5 Karakteristik Berdasarkan Usia Responden Usia
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
17.5
17.5
17.5
44
45.4
45.4
62.9
40-50 tahun
30
30.9
30.9
93.8
> 50 tahun
6
6.2
6.2
100.0
Total
97
100.0
100.0
Frequency
Percent
20-30 tahun
17
30-40 tahun
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa responden terbanyak yang berusia antara 30 sampai 40 tahun yaitu 44 orang atau 45.4 % .
4.2.1.3 Karakteristik Pendidikan Terakhir Responden
Berikut ini merupakan hasil perhitungan frekuensi untuk mengetahui Pendidikan terakhir responden yang merupakan pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan RI di Jakarta.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
Tabel 4.6 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan terakhir Responden Pendidikan
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
47.4
47.4
47.4
6
6.2
6.2
53.6
S1
42
43.3
43.3
96.9
S2
3
3.1
3.1
100.0
Total
97
100.0
100.0
Frequency
Percent
SMU
46
DIPLOMA
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden sebanyak 46 orang atau 47.4% merupakan lulusan SMU. Tabel distribusi frekuensi diatas mengindikasikan bahwa kebanyakan pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan RI di Jakarta merupakan lulusan SMU dan S1.
4.2.1.4 Karakteristik Masa Kerja Responden
Berikut ini merupakan hasil perhitungan frekuensi untuk mengetahui masa kerja responden yang merupakan pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan RI di Jakarta.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
Tabel 4.7 Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja Responden Masa_Kerja
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
48.5
48.5
48.5
41
42.3
42.3
90.7
21-30 tahun
6
6.2
6.2
96.9
>31
3
3.1
3.1
100.0
Total
97
100.0
100.0
Frequency
Percent
1-10 tahun
47
11-20 tahun
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu yang bekerja selama 1 sampai10 tahun sebanyak 47 orang atau 48.5%.
4.2.1.5 Karakteristik Golongan Responden
Berikut ini merupakan hasil perhitungan frekuensi untuk mengetahui golongan responden yang merupakan pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan RI di Jakarta Tabel 4.8 Karakteristik Berdasarkan Golongan Responden Golongan Valid
Cumulative
Percent
Percent
46.4
46.4
46.4
51
52.6
52.6
99.0
4
1
1.0
1.0
100.0
Total
97
100.0
100.0
Frequency
Percent
2
45
3 Valid
Sumber : Data Kuesioner yang Diolah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden sebanyak 51 orang atau 52.6 % merupakan golongan 3. Tabel distribusi frekuensi diatas mengindikasikan bahwa sebagian besar pegawai pada Badan Pemeriksa Keuangan RI di Jakarta merupakan golongan 3 yang merupakan lulusan S1.
4.2.2 Analisis Kompensasi
Analisis dilakukan dengan metode statistik distribusi frekuensi dan bertujuan untuk mengetahui pendapat responden mengenai kompensasi yang diberikan oleh BPK RI di Jakarta .
1.
Sistem kenaikan gaji yang diterapkan telah sesuai dengan masa kerja pegawai. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan pertama yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini: Tabel 4.9 Jawaban responden tentang pernyataan Sistem kenaikan gaji yang diterapkan telah sesuai dengan masa kerja pegawai
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
5
5.2
5.2
5.2
Kurang Setuju
18
18.6
18.6
23.7
Setuju
57
58.8
58.8
82.5
Sangat Setuju
17
17.5
17.5
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber : Data Kuesioner yang Diolah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 57 orang atau 58.8% menyatakan setuju.
Dari tabel perhitungan frekuensi diatas dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden menjawab setuju . Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi selalu menerapkan sistem kenaikan gaji sesuai dengan masa kerja pegawai karena salah satu pertimbangan dalam menentukan besarnya peningkatan gaji adalah dengan lama masa kerja masing-masing pegawai. Pegawai yang telah bekerja lebih lama mendapatkan kenaikan gaji yang lebih tinggi daripada pegawai baru.
2.
Sistem kenaikan gaji yang diterkan telah sesuai dengan prestasi kerja pegawai.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-dua yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Tabel 4.10 Jawaban Responden tentang pernyataan Sistem kenaikan gaji yang diterapkan telah sesuai dengan prestasi kerja pegawai
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
8
8.2
8.2
9.3
Kurang Setuju
16
16.5
16.5
25.8
Setuju
58
59.8
59.8
85.6
Sangat Setuju
14
14.4
14.4
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 58 orang atau 58.8% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta sudah menerapkan sistem kenaikan gaji sesuai dengan prestasi
kerja pegawai karena salah satu pertimbangan dalam
menentukan besarnya peningkatan gaji adalah dengan prestasi kerja masingmasing pegawai. Pegawai yang telah berprestasi mendapatkan kenaikan gaji yang lebih tinggi daripada pegawai yang tidak memiliki prestasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
3.
Gaji pegawai mencukupi untuk biaya hidup dan keluarga Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-tiga yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini :
Tabel 4.11 Jawaban Responden tentang pernyataan .Gaji pegawai mencukupi untuk biaya hidup dan keluarga
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
5
5.2
5.2
5.2
Tidak Setuju
10
10.3
10.3
15.5
Kurang Setuju
19
19.6
19.6
35.1
Setuju
51
52.6
52.6
87.6
Sangat Setuju
12
12.4
12.4
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber umber : Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 51 orang atau 52.6% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi dalam memberikan gaji kepada pegawai sudah mencukupi untuk biaya hidup dan keluarga. Anggapan tersebut disebabkan karena standar kompensasi yang diberikan BPK RI pada umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan instansi lainya, sehingga gaji tersebut mencukupi biaya yang di keluarkan untuk hidup pegawai dan keluarga.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
4.
Gaji pegawai sebanding dengan tanggung jawab pekerjaan Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-empat yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
Tabel 4.12 Jawaban responden tentang pernyataan Gaji pegawai sebanding dengan tanggung jawab pekerjaan
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
7
7.2
7.2
8.2
Kurang Setuju
20
20.6
20.6
28.9
Setuju
48
49.5
49.5
78.4
Sangat Setuju
21
21.6
21.6
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 48 orang atau 49.5% menyatakan setuju. Dari tabel perhitungan frekuensi diatas dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden menjawab setuju . Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa instansi telah memberikan gaji sebanding dengan tanggung jawab pekerjaan. Pekerjaan dengan tanggung jawab yang lebih besar mendapatkan kompensasi lebih tinggi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
5.
Upah lembur yang pegawai terima telah sesuai dengan tugas yang di laksanakan.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke lima yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
Tabel 4.13 Jawaban responden tentang pernyataan Upah lembur yang pegawai terima telah sesuai dengan tugas yang di laksanakan
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
7
7.2
7.2
7.2
Tidak Setuju
8
8.2
8.2
15.5
Kurang Setuju
36
37.1
37.1
52.6
Setuju
37
38.1
38.1
90.7
Sangat Setuju
9
9.3
9.3
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan responden yaitu sebanyak 37 orang atau 38.1% menyatakan setuju.
Dari tabel perhitungan frekuensi diatas dapat
dinyatakan bahwa responden menjawab setuju jumlahnya lebih banyak. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
berpendapat bahwa upah lembur yang pegawai terima telah sesuai dengan tugas yang di laksanakan.
6.
Tunjangan yang pegawai terima telah sesuai dengan kinerja Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke enam yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
Tabel 4.14 Jawaban responden tentang pernyataan Tunjangan yang pegawai terima telah sesuai dengan kinerja
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
2
2.1
2.1
2.1
Tidak Setuju
6
6.2
6.2
8.2
Kurang Setuju
20
20.6
20.6
28.9
Setuju
63
64.9
64.9
93.8
Sangat Setuju
6
6.2
6.2
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan responden yaitu sebanyak 63 orang atau 64.9% menyatakan setuju. Dari tabel perhitungan frekuensi diatas dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden menjawab setuju .Dan dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa tunjangan yang pegawai terima telah sesuai dengan kinerja. Apabila pegawai memiliki kinerja
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
yang baik, maka pegawai tersebut akan mendapatkan tunjangan yang lebih besar dari pada pegawai yang kinerjanya.
7.
Program pemeliharaan kesehatan yang pegawai terima telah memenuhi
harapan.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-tujuh yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
Tabel 4.15 Jawaban responden tentang pernyataan Program pemeliharaan kesehatan yang pegawai terima telah memenuhi harapan.
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
8
8.2
8.2
8.2
Tidak Setuju
11
11.3
11.3
19.6
Kurang Setuju
21
21.6
21.6
41.2
Setuju
45
46.4
46.4
87.6
Sangat Setuju
12
12.4
12.4
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber : Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 45 orang atau 46.4% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat program pemeliharaan kesehatan yang pegawai terima telah memenuhi harapan. Program tersebut dapat digunakan apabila pegawai sakit tanpa prosedur yang berbelit.
8.
Instansi memberikan pegawai jaminan atas kecelakaan Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-delapan yang terkait dengan variabel kompensasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini: Tabel 4.16 Jawaban responden tentang pernyataan Instansi memberikan pegawai jaminan atas kecelakaan
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
11
11.3
11.3
11.3
Tidak Setuju
11
11.3
11.3
22.7
Kurang Setuju
19
19.6
19.6
42.3
Setuju
37
38.1
38.1
80.4
Sangat Setuju
19
19.6
19.6
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber : Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan responden yaitu sebanyak 37 orang atau 38.1% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi sudah memberikan pegawai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
jaminan atas kecelakaan. Jaminan ini dapat memberikan ketenangan karena pegawai tidak perlu kuatir mengeluarkan biaya untuk perawatan karena sudah dijamin oleh BPK RI.
Tabel 4.17 Rekapitulasi Kuesioner Variabel Kompensasi NO
Pernyataan
1
Kenaikan gaji sesuai masa kerja
2
Kenaikan gaji sesuai prestasi kerja pre
3
Gaji mencukupi biaya hidup
4
Gaji sebanding tanggung jawab pekerjaan ja
5
Upah lembur sesuai tugas
6
Tunjangan sesuai kinerja Tun
7
Pemeliharaan kesehatan sesuai harapan
8
Jaminan atas kecelakaan
Total (n=97) Sumber ber : Data Kuesioner diolah
STS
TS
KS
S
SS
0 0.00% 1 1.03% 5 5.15% 1 1.03% 7 7.22% 2 2.06% 8 8.25% 11 11.34%
5 5.15% 8 8.25% 10 10.31% 7 7.22% 8 8.25% 6 6.19% 11 11.34% 11 11.34%
18 18.56% 16 16.49% 19 19.59% 20 20.62% 36 37.11% 20 20.62% 21 21.65% 19 19.59%
57 58.76% 58 59.79% 51 52.58% 48 49.48% 37 38.14% 63 64.95% 45 46.39% 37 38.14%
17 17.53% 14 14.43% 12 12.37% 21 21.65% 9 9.28% 6 6.19% 12 12.37% 19 19.59%
4.51%
8.51%
21.78% 51.03% 14.18%
Berdasarkan data rekapitulasi hasil penelitian pada tabel diatas, untuk variabel kompensasi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden (51.03%) menyatakan setuju dan 4.51% responden sangat tidak setuju bahwa kompensasi di BPK RI sudah dilaksanakan dengan baik, 21.78% responden menjawab kurang setuju jika kompensasi di BPK RI sudah dilaksanakan dengan baik, 8.51% responden menjawab tidak setuju jika bahwa kompensasi di BPK
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
RI sudah dilaksanakan dengan baik dan 14.18% responden menjawab sangat setuju. Artinya dari keseluruhan responden yang diteliti, hampir seluruh responden yaitu 65.21.% menyatakan bahwa kompensasi di BPK RI sudah dilaksanakan dengan baik.
4.2.3 Analisis Budaya Organisasi 1.
Pegawai didorong untuk melakukan inovasi dalam bekerja Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan pertama yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
Tabel 4.18 Jawaban responden tentang pernyataan Pegawai didorong untuk melakukan inovasi dalam bekerja
Vald
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Kurang Setuju
3
3.1
3.1
3.1
Setuju
57
58.8
58.8
61.9
Sangat Setuju
37
38.1
38.1
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber: Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 57 orang atau 58.8% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi sudah memberikan dorongan kepada pegawai untuk melakukan inovasi dalam bekerja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
2.
Dalam memperkenalkan ide baru pegawai berani mengambil resiko untuk mewujudkan ide yang kreatif menjadi realitas Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-dua yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini: Tabel 4.19 Jawaban responden tentang pernyataan Dalam memperkenalkan ide baru pegawai berani mengambil resiko untuk mewujudkan ide yang kreatif menjadi realitas
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
3
3.1
3.1
3.1
Kurang Setuju
15
15.5
15.5
18.6
Setuju
58
59.8
59.8
78.4
Sangat Setuju
21
21.6
21.6
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 58 orang atau 59.8% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat organisasi dalam memperkenalkan ide baru pegawai berani mengambil resiko untuk mewujudkan ide yang kreatif menjadi realitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
3.
Pegawai diharapkan memperhatikan kecermatan dalam bekerja Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-tiga yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini: Tabel 4.20 Jawaban responden tentang pernyataan Pegawai diharapkan memperhatikan kecermatan dalam bekerja
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Kurang Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Setuju
52
53.6
53.6
54.6
Sangat Setuju
44
45.4
45.4
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 52 orang atau 53.6% menyatakan setuju Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa instansi
mengharapkan para
pegawai untuk memperhatikan kecermatan dalam bekerja. 4.
Dalam melakukan pekerjaan pegawai melakukan analisis pekerjaan Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-empat yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
Tabel 4.21 Jawaban responden tentang pernyataan Dalam melakukan pekerjaan pegawai melakukan analisis pekerjaan
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
2.1
2.1
2.1
Kurang Setuju
5
5.2
5.2
7.2
Setuju
67
69.1
69.1
76.3
Sangat Setuju
23
23.7
23.7
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 67 orang atau 69.1% menyatakan setuju. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi mengharapkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan untuk melakukan analisis pekerjaan.
5.
Pegawai diharapkan memperhatikan ketelitian dalam pelaksanaan kerja Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-lima yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
Tabel 4.22 Jawaban responden tentang pernyataan Pegawai diharapkan memperhatikan ketelitian dalam pelaksanaan kerja
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Setuju
52
53.6
53.6
54.6
Sangat Setuju
44
45.4
45.4
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 52 orang atau 53.6% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi mengharapkan para pegawai memperhatikan ketelitian dalam pelaksanaan kerja. 6.
Instansi memusatkan perhatian pada hasil pekerjaan yang bagus Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-enam yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
Tabel 4.23 Jawaban responden tentang pernyataan Instansi memusatkan perhatian pada hasil pekerjaan yang bagus
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
2.1
Kurang Setuju
13
13.4
13.4
15.5
Setuju
60
61.9
61.9
77.3
Sangat Setuju
22
22.7
22.7
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 60 orang atau 61.9% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi memusatkan perhatian pada hasil pekerjaan yang bagus.
7.
Dalam melakukan pekerjaan pegawai dituntut menerapkan standar yang ditentukan Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-tujuh yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
Tabel 4.24 Jawaban responden tentang pernyataan Dalam melakukan pekerjaan pegawai dituntut menerapkan standar yang ditentukan
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Setuju
61
62.9
62.9
62.9
Sangat Setuju
35
36.1
36.1
99.0
Kurang Setuju
1
1.0
1.0
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 61 orang atau 62.9% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat instansi menerapkan standar yang telah ditentukan pada para pegawai dalam melakukan pekerjaan.
8.
Pegawai dalam melakukan pekerjaan mengacu pada hasil Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-delapan yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
Tabel 4.25 Jawaban responden tentang pernyataan Pegawai dalam melakukan pekerjaan mengacu pada hasil
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
3
3.1
3.1
3.1
Kurang Setuju
28
28.9
28.9
32.0
Setuju
49
50.5
50.5
82.5
Sangat Setuju
17
17.5
17.5
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 49 orang atau 50.5% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa pegawai dalam melakukan pekerjaan mengacu pada hasil.
9.
Pegawai melakukan pekerjaan berdasarkan pengalaman yang dimiliki Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-sembilan yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
Tabel 4.26 Jawaban responden tentang pernyataan Pegawai melakukan pekerjaan berdasarkan pengalaman yang dimiliki
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
6
6.2
6.2
6.2
Kurang Setuju
23
23.7
23.7
29.9
Setuju
54
55.7
55.7
85.6
Sangat Setuju
14
14.4
14.4
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 54 orang atau 55.7% menyatakan setuju. Dengan demikian , para pegawai BPK RI di Jakarta sebagian besar berpendapat bahwa Pegawai melakukan pekerjaan berdasarkan pengalaman yang dimiliki.
10.
Pegawai dalam Kerjasama tim dapat membantu menyelesaikan pekerjaan Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-sepuluh yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
Tabel 4.27 Jawaban responden tentang pernyataan Pegawai dalam Kerjasama tim dapat membantu menyelesaikan pekejaan
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Kurang Setuju
2
2.1
2.1
2.1
Setuju
51
52.6
52.6
54.6
Sangat Setuju
44
45.4
45.4
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 51 orang atau 52.6% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta mayoritas berpendapat bahwa Pegawai dalam Kerjasama tim dapat membantu menyelesaikan pekejaan.
11.
Pegawai dalam anggota tim memiliki semangat kerjasama dalam satu tim organisasi Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-sebelas yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
Tabel 4.28 Jawaban responden tentang pernyataan Pegawai dalam anggota tim memiliki semangat kerjasama dalam satu tim organisasi
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Kurang Setuju
2
2.1
2.1
2.1
Setuju
62
63.9
63.9
66.0
Sangat Setuju
33
34.0
34.0
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber: ber: Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 62 orang atau 63.9% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa sebagian besar para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa Pegawai dalam anggota tim memiliki semangat kerjasama dalam satu tim organisasi.
12.
Pegawai
diberikan
dorongan
untuk
bersikap
agresif
dalam
melaksanakan tugasnya Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang pernyataan ke-duabelas yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
Tabel 4.29 Jawaban responden tentang pernyataan Pegawai diberikan dorongan untuk bersikap agresif dalam melaksanakan tugasnya
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
2
2.1
2.1
2.1
Kurang Setuju
14
14.4
14.4
16.5
Setuju
64
66.0
66.0
82.5
Sangat Setuju
17
17.5
17.5
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 64 orang atau 66.0% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa mayoritas para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa instansi telah memberikan dorongan pada pegawai untuk bersikap agresif dalam melaksanakan tugasnya.
13.
Pegawai diberikan dorongan untuk kompetitif dalam melaksanankan tugasnya Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-tigabelas yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
Tabel 4.30 Jawaban responden tentang pernyataan Pegawai diberikan dorongan untuk kompetitif dalam melaksanankan tugasnya
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Kurang Setuju
6
6.2
6.2
7.2
Setuju
69
71.1
71.1
78.4
Sangat Setuju
21
21.6
21.6
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 69 orang atau 71.1% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta sebagian besar berpendapat bahwa instansi telah memberikan dorongan pada pegawai untuk kompetitif dalam melaksanakan tugasnya.
14.
Dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai melihat keadaan sekarang Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-empatbelas yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
Tabel 4.31 Jawaban responden tentang pernyataan Dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai melihat keadaan sekarang
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Kurang Setuju
17
17.5
17.5
17.5
Setuju
58
59.8
59.8
77.3
Sangat Setuju
22
22.7
22.7
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber: ber: Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 58 orang atau 59.8% menyatakan setuju. Dari tabel perhitungan frekuensi diatas dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai melihat keadaan sekarang.
15.
Dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai melihat keadaan yang akan datang Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-limabelas yang terkait dengan variabel budaya organisasi dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
Tabel 4.32 Jawaban responden tentang pernyataan Dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai melihat keadaan datang
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Kurang Setuju
17
17.5
17.5
17.5
Setuju
70
72.2
72.2
89.7
Sangat Setuju
10
10.3
10.3
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 70 orang atau 72.2% menyatakan setuju.. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta sebagian besar berpendapat bahwa dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai melihat keadaan yang akan datang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
Tabel 4.33 Rekapitulasi Kuesioner Variabel Budaya Organisasi NO
Pernyataan
1
Inovasi dalam bekerja
2
Pengambilan resiko
3
Kecermatan
4
Analisis
5
Ketelitian
6
Produk yang dihasilkan
7
Standar
8
Pengaruh hasil
9
Pengalaman
10
Kerja sama Ker
11
Hubungan antar Kelompok
12
Kreatif
13
Kompetitif
14
Kondisi sekarang
15
Kondisi yang akan datang Total (n=97)
STS
TS
KS
S
SS
0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 1 1.03% 1 1.03% 1 1.03% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0.21%
0 0.00% 3 3.09% 0 0.00% 2 2.06% 0 0.00% 1 1.03% 0 0.00% 3 3.09% 6 6.19% 0 0.00% 0 0.00% 2 2.06% 1 1.03% 0 0.00% 0 0.00% 1.24%
3 3.09% 15 15.46% 1 1.03% 5 5.15% 0 0.00% 13 13.40% 0 0.00% 28 28.87% 23 23.71% 2 2.06% 2 2.06% 14 14.43% 6 6.19% 17 17.53% 17 17.53% 10.03%
57 58.76% 58 59.79% 52 53.61% 67 69.07% 52 53.61% 60 61.86% 61 62.89% 49 50.52% 54 55.67% 51 52.58% 62 63.92% 64 65.98% 69 71.13% 58 59.79% 70 72.16% 60.76%
37 38.14% 21 21.65% 44 45.36% 23 23.71% 44 45.36% 22 22.68% 35 36.08% 17 17.53% 14 14.43% 44 45.36% 33 34.02% 17 17.53% 21 21.65% 22 22.68% 10 10.31% 27.77%
Sumber : Data Kuesioner diolah
Berdasarkan data rekapitulasi hasil penelitian pada tabel diatas, untuk variabel budaya organisasi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden (60.76%) menyatakan setuju dan 0.21% responden sangat tidak setuju bahwa budaya organisasi di BPK RI sudah dilaksanakan dengan baik, 27.77%
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
responden menjawab sangat setuju jika budaya organisasi di BPK RI sudah dilaksanakan dengan baik, 1,24% responden menjawab tidak setuju jika bahwa budaya organisasi di BPK RI sudah dilaksanakan dengan baik dan 10.03% responden menjawab kurang setuju. Artinya dari keseluruhan responden yang diteliti, hampir seluruh responden yaitu 88.53% menyatakan bahwa budaya organisasi di BPK RI sudah dilaksanakan dengan baik.
4.2.4 Analisis Prestasi Kerja 1.
Pegawai dalam bekerja konsisten mentaati ketetapan peraturan kedinasan yang diberikan atasan Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan pertama yang terkait dengan variabel prestasi kerja dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini: Tabel 4.34 Jawaban responden tentang pernyataan Pegawai dalam bekerja konsisten mentaati ketetapan peraturan kedinasan yang diberikan atasan Cumulative Cum
Frequency
Percent
Valid Percent
Kurang Setuju
9
9.3
9.3
9.3
Setuju
56
57.7
57.7
67.0
Sangat Setuju
32
33.0
33.0
100.0
Total
97
100.0
100.0
Percent
Valid
Sumber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 56 orang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
atau 57.7% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa para pegawai dalam bekerja konsisten mentaati ketetapan peraturan kedinasan yang diberikan atasan.
2.
Sebelum melakukan pekerjaan pegawai melakukan prioritas kerja Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-dua yang terkait dengan variabel prestasi kerja dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini: Tabel 4.35 Jawaban responden tentang pernyataan Sebelum melakukan pekerjaan pegawai melakukan prioritas kerja
Valid
Cumulative Cum
Frequency
Percent
Valid Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Kurang Setuju
5
5.2
5.2
6.2
Setuju
66
68.0
68.0
74.2
Sangat Setuju
25
25.8
25.8
100.0
Total
97
100.0
100.0
Percent Perce
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 66 orang atau 68.0% menyatakan setuju.. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa sebelum melakukan pekerjaan pegawai melakukan prioritas kerja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
3.
Pegawai berusaha lebih cermat dalam menyelesaikan pekerjaan Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-tiga yang terkait dengan variabel prestasi kerja dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini: Tabel 4.36 Jawaban responden tentang pernyataan Pegawai berusaha lebih cermat dalam menyelesaikan pekerjaan
Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent Perce
61.9
61.9
61.9
37
38.1
38.1
100.0
97
100.0
100.0
Frequency
Percent
Setuju
60
Sangat Setuju Total
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 60 orang atau 61.9% menyatakan setuju.. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai harus lebih cermat.
4.
Pegawai melakukan pekerjaan harus dengan kualitas yang maksimal Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-empat yang terkait dengan prestasi kerjavariabel dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
91
Tabel 4.37 Jawaban responden tentang pernyataan Pegawai melakukan pekerjaan harus dengan kualitas yang maksimal Cumulative
Frequency
Percent
Valid Percent
Kurang Setuju
2
2.1
2.1
2.1
Setuju
60
61.9
61.9
63.9
Sangat Setuju
35
36.1
36.1
100.0
Total
97
100.0
100.0
Percent
Valid
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 60 orang atau 61.9% menyatakan setuju.. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa pegawai dalam melakukan pekerjaan harus dengan kualitas yang maksimal.
5.
Dalam bekerja pegawai menyelesaikan tugasnya dengan tepat dan cepat Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-lima yang terkait dengan variabel prestasi kerja dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
92
Tabel 4.38 Jawaban responden tentang pernyataan Dalam bekerja pegawai menyelesaikan tugasnya dengan tepat dan cepat Cumulative
Frequency
Percent
Valid Percent
Kurang Setuju
9
9.3
9.3
9.3
Setuju
61
62.9
62.9
72.2
Sangat Setuju
27
27.8
27.8
100.0
Total
97
100.0
100.0
Percent
Valid
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 61 orang atau 62.9% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa dalam menyelesaikan tugas pegawai bekerja dengan tepat dan cepat.
6.
Pegawai loyal pada pekerjaan selalu memberikan yang terbaik terhadap profesi yang dilakukanya dalam organisasi Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-enam yang terkait dengan variabel prestasi kerja dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
Tabel 4.39 Jawaban responden tentang pernyataan Pegawai loyal pada pekerjaan selalu memberikan yang terbaik terhadap profesi yang dilakukanya dalam organisasi Cumulative
Frequency
Percent
Valid Percent
Kurang Setuju
4
4.1
4.1
4.1
Setuju
67
69.1
69.1
73.2
Sangat Setuju
26
26.8
26.8
100.0
Total
97
100.0
100.0
Percent
Valid
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 67 orang atau 69.1% menyatakan setuju.. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa pegawai loyal pada pekerjaan selalu memberikan yang terbaik terhadap profesi yang dilakukanya dalam organisasi.
7.
Pegawai menjalankan pekerjaan dengan tenang dan fokus sehingga waktunya efektif Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-tujuh yang terkait dengan variabel prestasi kerja dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
94
Tabel 4.40 Jawaban responden tentang pernyataan Pegawai menjalankan pekerjaan dengan tenang dan fokus sehingga waktunya efektif
Valid
Cumulative
Frequency
Percent
Valid Percent
Tidak Setuju
1
1.0
1.0
1.0
Kurang Setuju
6
6.2
6.2
7.2
Setuju
58
59.8
59.8
67.0
Sangat Setuju
32
33.0
33.0
100.0
Total
97
100.0
100.0
Percent
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 58 orang atau 59.8% menyatakan setuju.
sehingga dapat dinyatakan bahwa mayoritas
responden menjawab setuju . Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa pegawai dalam menjalankan pekerjaan dengan tenang dan fokus sehingga waktunya efektif.
8.
Pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan tak kenal waktu supaya pekerjaan cepat terselesaikan Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-delapan yang terkait dengan variabel prestasi kerja kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dalam
95
Tabel 4.41 Jawaban responden tentang pernyataan Pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan tak kenal waktu supaya pekerjaan cepat terselesaikan
Valid
Cumulative
Frequency
Percent
Valid Percent
Tidak Setuju
8
8.2
8.2
8.2
Kurang Setuju
37
38.1
38.1
46.4
Setuju
34
35.1
35.1
81.4
Sangat Setuju
18
18.6
18.6
100.0
Total
97
100.0
100.0
Percent
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan 37 orang atau 38.1% menjawab kurang setuju. Dari tabel perhitungan frekuensi diatas dapat dinyatakan bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju . Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat kurang setuju bahwa pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan tak kenal waktu supaya pekerjaan cepat terselesaikan.
9.
Dalam bekerja Setiap pegawai wajib melaksanakan perintah dari atasan dengan penuh tangung jawab Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-sembilan yang terkait dengan variabel prestasi kerja dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
96
Tabel 4.42 Jawaban responden tentang pernyataan Dalam bekerja Setiap pegawai wajib melaksanakan perintah dari atasan dengan penuh tangung jawab
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Kurang Setuju
6
6.2
6.2
6.2
Setuju
60
61.9
61.9
68.0
Sangat Setuju
31
32.0
32.0
100.0
Total
97
100.0
100.0
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 60 orang atau 61.9% menyatakan setuju. Dari tabel perhitungan frekuensi diatas dapat dinyatakan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju . Sehingga, dapat dinyatakan bahwa para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat dalam bekerja Setiap pegawai wajib melaksanakan perintah dari atasan dengan penuh tangung jawab.
10.
Pegawai dalam melaksanakan tugas berusaha mandiri sehingga bebas dari ketergantungan orang lain Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-sepuluh yang terkait dengan variabel prestasi kerja dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
97
Tabel 4.43 Jawaban responden tentang pernyataan Pegawai dalam melaksanakan tugas berusaha mandiri sehingga bebas dari ketergantungan orang lain Cumulative
Frequency
Percent
Valid Percent
Kurang Setuju
13
13.4
13.4
13.4
Setuju
63
64.9
64.9
78.4
Sangat Setuju
21
21.6
21.6
100.0
Total
97
100.0
100.0
Percent
Valid
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 63 orang atau 64.9% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa mayoritas para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa dalam melaksanakan
tugas
pegawai
berusaha
mandiri
sehingga
bebas
dari
ketergantungan orang lain.
11.
Memiliki ide-ide yang baru untuk dikemukakan dalam mengatasi masalah Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jawaban responden tentang
pernyataan ke-sebelas yang terkait dengan variabel prestasi kerja dalam kuesioner, dapat dilihat pada analisis frekuensi berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
98
Tabel 4.44 Jawaban responden tentang pernyataan Memiliki ide-ide yang baru untuk dikemukakan dalam mengatasi masalah
Cumulative
Frequency
Percent
Valid Percent
Kurang Setuju
6
6.2
6.2
6.2
Setuju
71
73.2
73.2
79.4
Sangat Setuju
20
20.6
20.6
100.0
Total
97
100.0
100.0
Percent
Valid
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil perhitungan frekuensi pada pernyataan tersebut menunjukkan mayoritas responden yaitu sebanyak 71 orang atau 73.2% menyatakan setuju. Dengan demikian , dapat dinyatakan bahwa mayoritas para pegawai BPK RI di Jakarta berpendapat bahwa dalam mengatasi masalah pegawai supaya memiliki ide-ide baru untuk dikemukakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
99
Tabel 4.45 Rekapitulasi Kuesioner Variabel Prestasi Kerja
NO
Pernyataan
1
Konsisten
2
Priritas Kerja
3
Cermat Cer
4
Kualitas
5
Berdaya Guna
6
Loyal
7
Efek Efektif
8
Tak kenal waktu
9
Aturan kerja
10
Mandiri
11
Inisiatif Total (n=97)
STS 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0.00%
TS 0 0.00% 1 1.03% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 1 1.03% 8 8.25% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 0.94%
KS 9 9.28% 5 5.15% 0 0.00% 2 2.06% 9 9.28% 4 4.12% 6 6.19% 37 38.14% 6 6.19% 13 13.40% 6 6.19% 9.09%
S 56 57.73% 66 68.04% 60 61.86% 60 61.86% 61 62.89% 67 69.07% 58 59.79% 34 35.05% 60 61.86% 63 64.95% 71 73.20% 61.48%
SS 32 32.99% 25 25.77% 37 38.14% 35 36.08% 27 27.84% 26 26.80% 32 32.99% 18 18.56% 31 31.96% 21 21.65% 20 20.62% 28.49%
Sumber : Data Kuesioner diolah Berdasarkan data rekapitulasi hasil penelitian pada tabel diatas, untuk variabel prestasi kerja dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden (61.48%) menyatakan setuju dan 0.94% responden tidak setuju bahwa prestasi kerja pegawai di BPK RI sudah terlaksana dengan baik, 28.49% responden menjawab sangat setuju jika prestasi kerja pegawai di BPK RI sudah terlaksana dengan baik, dan 9.09% responden menjawab kurang setuju jika bahwa prestasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
100
kerja pegawai di BPK RI sudah terlaksana dengan baik dengan baik . Artinya dari keseluruhan responden yang diteliti, hampir seluruh responden yaitu 89.97.% menyatakan bahwa prestasi kerja pegawai di BPK RI sudah dilaksanakan dengan baik. 4.3
Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Pengujian validitas dan reliabilitas instrument uji validitas dimaksudkan apakah butir-butir pertanyaan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 21.0 for windows. Berdasarkan uji validtas variabel kompensasi menunjukkan bahwa nilai korelasi tiap item peryataan pada variabel kompensasi dengan total skor yang diperoleh lebih besar dari 0.3 sehingga dapat dijelaskan bahwa item pernyataan yang digunakan dalam analisis data tersebut adalah valid.
Valid
tidaknya
suatu
item
instrument
dapat
diketahui
dengan
membandingkan indeks korelasi Product Moment Pearson dengan level tingkat kesalahan 5% atau probabilitas/ signifikansi/ alpha sebesar 0,05 dan r tabel sebesar 0,3 (Sarwono, 2012). Uji validitas dengan menggunakan product moment correlation pearson dengan nilai perhitungan <0,05 dikatakan valid dan mempunyai nilai suatu item dikatakan valid apabila memiliki nilai >0.3.
Pengujian reliabilitas hanya dilakukan pada butir-butir yang sudah valid. Kemudian untuk menentukan reliabilitas dilihat dari nilai Alpha jika nilai alpha lebih besar dari nilai 0.6 tabel maka bisa dikatakan reliabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
101
4.3.1 Uji Validitas Uji
validitas
dilakukan
dengan
mengkorelasikan
masing-masing
pernyataan dengan jumlah skor masing-masing variabel. Validitas di definisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Oleh karena itu, penulis menguji tingkat validitas kuesioner yang disebarkan kepada para pegawai. Hasil uji validitas masing-masing variabel adalah sebagai berikut : Tabel 4.46 Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi ( X1) No 1 2 3 4 5 6 7 8
Pernyataan Sistem kenaikan gaji yang diterapkan telah sesuai dengan masa kerja pegawai Sistem kenaikan gaji yang ditrapkan telah sesuai dengan Prestasi kerja pegawai Gaji pegawai mencukupi untuk biaya hidup dan keluarga Gaji pegawai sebanding dengan tanggung jawab pekerjaan Upah lembur yang pegawai terima telah sesuai dengan tugas yang dilaksanakan Tunjangan yang pegawai terima telah sesuai dengan kinerja Program pemeliharaan kesehatan yang pegawai terima telah memenuhi harapan Instansi memberikan pegawai jaminan atas kecelakaan
correlation
Valid / Tidak Valid
.653
Valid
.775
Valid
.732
Valid
.692
Valid
.716
Valid
.678
Valid
.814
Valid
.765
Valid
Sumber : kuesioner (data diolah kembali)
Valid
tidaknya
suatu
item
instrument
dapat
diketahui
dengan
membandingkan indeks korelasi Product Moment Pearson dengan level tingkat kesalahan 5% atau probabilitas/ signifikansi/ alpha sebesar 0,05 dan r tabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
102
sebesar 0,3 (Sarwono, 2012). Uji validitas dengan menggunakan product moment correlation pearson dengan nilai perhitungan <0,05 dikatakan valid dan mempunyai nilai suatu item dikatakan valid apabila memiliki nilai >0.3.
Tabel 4.47 Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi (X2) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Pernyataan Pegawai didorong untuk melakukan inovasi dalam beker bekerja Dalam memperkenalkan ide baru pegawai berani mengambil resiko untuk mewujudkan ide yang kreatif menjadi realitas Pegawai diharapkan mem memperhatikan kecermatan dalam beker bekerja Dalam melakukan pekerjaan pegawai melakukan analisis pekerjaan Pegawai diharapkan memperhatikan ketelitian dalam pelaksanaan kerja Instansi memusatkan perhatian pada hasil pekerjaan peke yang bagus Dalam melakukan pekerjaan pegawai dituntut menerapkan standar yang telah ditentukan. mene Pegawai dalam melakukan pekerjaan mengacu pada hasil Pegawai melakukan pekerjaan berdasarkan pengalaman yang dimiliki Pegawai dalam Kerjasama tim dapat membantu menyelesaikan pekejaan Pegawai dalam anggota tim memiliki semangat kerjasama dalam satu tim organisasi Pegawai diberikan dorongan untuk bersikap agresif dalam melaksanakan tugasnya Pegawai diberikan dorongan untuk kompetitif dalam melaksanankan tugasnya Dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai melihat keadaan sekarang Dalam menyelesaikan pekerjaan pegawai melihat keadaan yang akan datang .
Sumber : kuesioner (data diolah kembali)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
correlation
Valid / Tidak Valid
.502
valid
.695
Valid
.586
Valid
.443
Valid
.606
Valid
.477
Valid
.374
Valid
.475
valid
.595
valid
.410
Valid
.671
Valid
.662
Valid
.620
Valid
.372
Valid
.568
Valid
103
Berdasarkan uji validtas variabel budaya organisasi menunjukkan bahwa nilai korelasi tiap item peryataan pada variabel budaya organisasi dengan total skor yang diperoleh >0.3 sehingga dapat dijelaskan bahwa item pernyataan yang digunakan dalam analisis data tersebut adalah valid.
Tabel 4.48 Hasil Uji Validitas Variabel Prestasi Kerja ( Y ) No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pernyataan Pegawai dalam bekerja konsisten mentaati ketetapan peraturan kedinasan yang diberikan atasan Sebelum melakukan pekerjaan pegawai melakukan prioritas kerja Pegawai berusaha lebih cermat dalam menyelesaikan pekerjaan Pegawai melakukan pekerjaan harus dengan kualitas yang maksimal Dalam bekerja pegawai menyelesaikan tugasnya dengan tepat dan cepat. Pegawai loyal pada pekerjaan selalu memberikan yang terbaik terhadap profesi yang dilakukanya dalam organisasi Pegawai menjalankan pekerjaan dengan tenang dan fokus sehingga waktunya efektif Pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan tak kenal waktu supaya pekerjaan cepat terselesaikan Dalam bekerja Setiap pegawai wajib melaksanakan perintah dari atasan dengan penuh tangung jawab. Pegawai dalam melaksanakan tugas berusaha mandiri sehingga bebas dari ketergantungan orang lain Memiliki ide-ide yang baru untuk dikemukakan dalam mengatasi masalah
Sumber : kuesioner (data diolah kembali)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
correlation
Valid / Tidak Valid
.640
valid
.561
Valid
.651
Valid
.573
Valid
.573
Valid
.605
Valid
.561
Valid
.537
valid
.493
valid
.534
Valid
.506
Valid
104
Berdasarkan uji validtas variabel prestasi kerja (Y) menunjukkan bahwa nilai korelasi tiap item peryataan pada prestasi kerja ( Y) dengan total skor yang diperoleh lebih besar dari 0.3 sehingga dapat dijelaskan bahwa item pernyataan yang digunakan dalam analisis data tersebut adalah valid.
4.3.2. Uji Reliabilitas
Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 21 Pengujian reliabilitas hanya dilakukan pada butir-butir yang sudah valid. Kemudian mudian untuk menentukan reliabilitas dilihat dari nilai Alpha jika nilai alpha lebih bih besar dari nilai 0.6 tabel maka bisa dikatakan reliable. B Berdasarkan hasil uji reliabilitas butir-butir variabel kompensasi (X1) sangat relialibel.
Tabel 4.49 Uji Reliabilitas Variabel Kompensasi Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized zed Items
N of Items
0.777
0.909
9
Sumber : Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan tabel di atas uji reliabilitas variabel kompensasi (X1) bertujuan untuk mengetahui konsistensi tanggapan para responden terhadap pernyataanpernyataan yang diberikan. Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap semua item dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa semua item
http://digilib.mercubuana.ac.id/
105
penelitian dapat dikatakan reliable karena nilai koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha sebesar 0.777 lebih besar dari 0.6 dengan demikian dapat dikatakan semua item pernyataan reliable.
Tabel 4.50 Uji Reliabilitas Budaya Organisasi Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.737
.859
N of Items 16
Sumber ber : Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan tabel di atas Uji reliabilitas variabel budaya organisasi bertujuan untuk mengetahui konsistensi tanggapan para responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diberikan. Pengujian reliabilitas menggunakan program SPSS 21. Pengujian reliabilitas hanya dilakukan pada butir-butir yang sudah valid. Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap semua item dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua item penelitian dapat dikatakan reliable karena nilai koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha sebesar 0.737 lebih besar dari 0.6 dengan demikian dapat dikatakan semua item pernyataan reliable
http://digilib.mercubuana.ac.id/
106
Tabel 4.51 Uji Reliabilitas Prestasi Kerja Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.738
.842
N of Items 12
Sumber : Data Kuesioner yang Diolah
Berdasarkan tabel di atas Uji reliabilitas variabel prestasi kerja (Y) bertujuan untuk mengetahui konsistensi tanggapan para responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diberikan. Pengujian reliabilitas menggunakan program IBM SPSS 21. Pengujian reliabilitas hanya dilakukan pada butir-butir yang sudah valid. Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap semua item dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua item penelitian dapat dikatakan reliable karena nilai koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha sebesar 0.738 lebih besar dari 0.6 dengan demikian dapat dikatakan semua item pernyataan reliable.
4.4
Analisa pengaruh kompensasi dan Budaya Organisasi terhadap
Prestasi Kerja.
Untuk mengetahui adanya pengaruh kompensasi dan budaya organisasi terhadap prestasi kerja, dalam penelitian ini menggunakan analisa jalur dengan persamaan sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
107
Y=ρYX1X1+ ρYX2X2 + ρY +ε Berikut gambar jalur pengaruh kompensasi dan budaya organisasi tehadap prestasi kerja:
KOMPENSASI ( X1) PRESTASI KERJA (y) BUDAYA ORGANISASI BUDAYA ORGANISASI (X2) (X2 )
GAMBAR 4.2 DIAGRAM JALUR 4.4.1 Pengaruh Kompensasi terhadap Prestasi Kerja
Uji t (t-test) ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh secara parsial (individu) variabel dan variabel independen (Kompensasi) terhadap variabel dependen (Prestasi Kerja).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
108
Tabel 4.52 Uji t Kompensasi Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
B (Constant) kompensasi 1
budaya_organisasi
Standardized Coefficients
T
Sig.
3.24
0.002
15.511
Std. Error 4.787
Beta
0.169
0.058
0.261
2.94
0.004
0.41
0.066
0.556
6.256
0
a. Dependent pendent Variable: prestasi_kerja
Berdasarkan uji t maka diperoleh nilai t hitung sebesar 2.94 dengan nilai Berdasa Sig sebesar 0.004. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kompensasi mempunyai pengaruh parsial terhadap prestasi kerja karena nilai Sig 0.004 lebih kecil dari 0.05. Sedangkan Tabel 4.52 penelitian ini mempunyai nilai standar eror sebesar 0.058
4.4.2 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap prestasi kerja
Uji t (t-test) ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh secara parsial (individu) variabel dan variabel independen (Budaya Organisasi) terhadap variabel dependen (Prestasi Kerja).
Berdasarkan uji t maka diperoleh nilai t hitung sebesar 6.256 dengan nilai Sig sebesar 0.000. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kompensasi mempunyai pengaruh parsial terhadap prestasi kerja karena nilai Sig 0.000 lebih
http://digilib.mercubuana.ac.id/
109
kecil dari 0.05. Dan pada tabel diatas, penelitian ini mempunyai nilai standar eror sebesar 0.066. Sehingga di peroleh persamaan sebagai berikut;
Y = 0.261 X1 + 0.556 X2 + 0.834
Dan gambar tabelnya adalah sebagai berikut ;
= 0.261 KOMPENSASI (X1)
=0.834 PRESTASI KERJA ( Y)
BUDAYA BUDAYA ORGANISASI (X2) ORGANISASI (X2 )
= 0.556
GAMBAR 4.3 DIAGRAM JALUR Dengan mengacu pada model dari analisis jalur seperti pada model diagram jalur dapat dihitung besarnya pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen. Besar pengaruh total (total efek) baik langsung maupun tak langsung antar variabel, yaitu variabel kompensasi dan budaya organisasi terhadap prestasi kerja. Dengan perhitungan sebagai berikut:
ρY ε = 1 − R y2. x1. x 2 = 1 − 0,304 = 0,696 = 0,834 Y = 0.261 ( Sig : 0.004) X1 + 0.556 ( Sig 0.00)X2 + 0.834 ( ρy + ε1 ) Kompensasi = 0.2612 = 0.068 = 6.8 %
http://digilib.mercubuana.ac.id/
110
Budaya Organisasi = 0.5562 = 0.309 = 30.9% Kontribusi Kompensasi ( X1 ) yang secara langsung mempengaruhi prestasi kerja ( Y ) = 0.2612 = 0.068 = 6.8 % Kontribusi Budaya Organisasi ( X2) yang secara langsung mempengaruhi prestasi kerja (Y) = 0.5562 = 0.309 = 30.9 % 4.5. Pembahasan
Berdasarkan hasil regresi Uji T diketahui bahwa variabel kompensasi dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap prestasi kerja. Variabel kompensasi berpengaruh positip terhadap prestasi kerja pegawai. Kompensasi yang baik akan member bebrapa efek positif pada organisasi diantaranya adalah sebagai berikut ; mendapatkan pegawai berkualitas baik, memacu pekerja untuk bekerja lebih giat dan meraih prestasi gemilang.
Di BPK telah diterapkan renumerasi yang dikenal dengan Tunjangan Kegiatan dan Pembinaan Khusus (TKPK). Besaran jumlah renumerasi ditetapkan berdasarkan Job Grade atau pemeringkatan jabatan. Job Grade disusun berdasarkan hasil evaluasi jabatan yang menggunakan analisa beban kerja. Jadi pegawai diberikan penghasilan berdasarkan jabatanya. Unsur yang dipertimbangkan dalam evaluasi jabatan dilakukan dengan memperhatikan tiga faktor yaitu ability, process, dan outcome. Faktor ability yaitu pendidikan , kompetensi atau keahlian. Kemudian unsur process yaitu bagaimana kompleksitas pekerjaan yang dilaksanakan apakah dia bekerja secara terstruktur
http://digilib.mercubuana.ac.id/
111
atau tidak. Faktor outcome mempertimbangkan dampak pekerjaan terhadap BPK apakah ruang lingkupnya kecil dan hanya bersifat internal, atau besar dan bersifat eksternal.
Menurut Mangkunegara (2007) salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah besar kecilnya penghasilan yang diperoleh sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kompensasi berpengaruh dalam prestasi kerja. Sedangkan berdasarkan hasil uji regresi menunjukan adanya pengaruh positif kompensasi terhadap prestasi pegawai. Hal itu mengartikan bahwa semakin tinggi kompensasi yang diterima pegawai semakin baik prestasi kerja pegawai. Ini tidak sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Veronika Selviati mengatakan bawah prestasi tidak dipengaruhi oleh kompensasi.
Budaya organisasi berpengaruh positip terhadap prestasi kerja pegawai. Menurut Mangkunegara (2005) budaya perusahaan yang disosialisasikan dengan komunikasi yang baik dapat menentukan kekuatan menyeluruh perusahaan, kinerja dan daya saing dalam jangka panjang.. Berdasarkan hasil uji regresi menunjukan adanya pengaruh positif budaya organisasi terhadap prestasi kerja pegawai ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustina Heryanti yang menyimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signikan terhadap kinerja kerja karyawan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/