4/16/2012
16/04/2012 11:16
¾ D. Conyers dan Hills (1984): Perencanaan adalah proses yang kontinyu, terdiri dari keputusan atau pilihan dari berbagai cara untuk menggunakan sumber daya yang ada, dengan de ga sasa sasaran a u untuk tu mencapai e capa tujua tujuan te tertentu te tu d di masa asa mendatang. e data g ¾
MT Todaro (Economic Development, 7 th ed., 2000):
Perencanaan Ekonomi adalah upaya pemerintah secara sengaja untuk mengkoordinir pengambilan keputusan ekonom dalam jangka panjang serta mempengaruhi, mengatur dan dalam beberapa hal mengontrol tingkat dan laju pertumbuhan berbagai variable ekonomi yang utama untuk mencapai tujuan pembangunan yang tela ditentukan d te tu a sebe sebelumnya u ya ¾
Jhingan:
Perencanaan adalah teknik/cara untuk mencapai tujuan, untuk mewujudkan maksud dan sasaran tertentu yang telah ditentukan sebelumnya dan telah dirumuskan dengan baik oleh Badan Perencana Pusat. Tujuan tersebut mungkin untuk mencapai sasaran social, politik atau lainnya. 16/04/2012 11:16
1
4/16/2012
Lingkup Kegiatan Perencanaan ¾
Klassifikasi berdasarkan disiplin / profesi Sosio economic Planning Natural Resourceb Planning g Architectural and Engineering Planning
¾ ¾
Berdasarkan sektor (Pertanian, Industri dsb) Pendekatan antar disiplin (Ekonomi, Sosiologi, Politik, SDA, dsb)
Tingkatan Spasial dari Kegiatan Perencanaan ¾ International Planning ¾ National Planning ¾ Regional Planning/Local Planning ¾ Town/Village Planning ¾ Individual/Family/Enterprice Planning 16/04/2012 11:16
¾
Perencanaan uniter: perencanaan menyeluruh (komprehensif) yang disusun oleh satu lembaga t t t umumnya oleh tertentu, l h pemerintah. i t h
¾
Perencanaan plural mencoba melihat dari berbagai pihak, misalnya perencanaan yang didasarkan atas ”Polical bargaining process”. Dalam hal ini pemerintah harus dapat memfasilitasi peraturan dan kebijakan yang dapat menangkap seluruh aspirasi masyarakat.
16/04/2012 11:16
2
4/16/2012
¾
Apakah perencanaan yang diusulkan kaum pluralis ini dapat berjalan ? Jika dikaitkan dengan isu dominasi orang kaya terhadap orang miskin, kelompok elit terhadap orang ”biasa”, militer terhadap non militer atau peran media masa.
¾
Memunculkan perencanaan partisipatif partisipatif, advokasi dan komunikatif.
16/04/2012 11:16
¾
Konsep advokasi / pembelaan muncul dari praktek hukum yang berimplikasi pada sanggahan / perlawanan yang muncul dari masing-masing pihak yang memiliki dua pandangan yang saling bersaing.
¾
Umumnya perencanaan advokasi dilaksanakan bukan oleh perencana (formal), melainkan oleh pekerja sosial dan organisator kemasyarakatan terlatih dan mahasiswa.
¾
Perencanaan advokasi muncul karena pada umumnya ada p masyarakat y yyang g membutuhkan bantuan suatu kelompok perencana pada saat proses pembangunan berlangsung, yang pada umumnya berada dalam kelompok berpenghasilan rendah.
16/04/2012 11:16
3
4/16/2012
¾
¾
¾
Berawal dari pengamatan pada prilaku perencana dan karakteristik proses perencanaan rasional. Pada umumnya perencana mengenali dan menjelaskan segala hal (persoalan pembangunan) dalam wilayah publik berdasarkan kekuatan dan kekuasaan ekonomi dan birokrasi. Manusia bukan subyek yang berdiri sendiri secara kompetitif berusaha untuk mengejar keinginan individual, tapi manusia adalah makluk yang mamiliki kesadaran akan diri sendiri dan keinginan yang muncul melalui hubungan antar sesama melalui komunikasi dan kerjasama kolektif yang diakibatkannya. diakibatkannya Dalam perencanaan komunikatif, perencanaan dilakukan secara dialogis, sehingga praktek-praktek kmunikatif, seperti mendengar, belajar dan memahami satu sama lain menjadi diperlukan. 16/04/2012 11:16
¾
Perencanaan yang menjadikan masyarakat sebagai salah satu sumber daya terbesar yang dianggap sangat memahami potensi dan masalah yang ada, lebih dari pemerintah sekalipun.
¾
Dalam perencanaan partisipatif masyarakat diberi kesempatan untuk menyertakan masalah yang dihadapi dan gagasan-gagasan gagasan gagasan sebagai masukan untuk berlangsungnya proses perencanaan berdasarkan kemampuan masyarakat itu sendiri.
16/04/2012 11:16
4
4/16/2012
¾
Perencanaan Sektor Riil Adalah perencanaan pada sektor riil, seperti: pertanian, industri dll, dimana suplainya adalah produksi dan demannya adalah pasar. Perencanaan pada sektor pertanian ataupun sektor industri yang perlu diperhatikan adalah upaya dalam meningkatkan produktivitas.
¾
Perencanaan Sektor Penunjang Adalah perencanaan sektor yang menunjang sektor riil, seperti: sektor transpotasi, dimana suplainya adalah kapasitas dan demannya adalah pasar. 16/04/2012 11:16
16/04/2012 11:16
5
4/16/2012
16/04/2012 11:16
16/04/2012 11:16
6
4/16/2012
Wilayah Homogen ¾ Wilayah Nodal ¾ Wilayah Administrasi ¾ Wilayah Wil h Perencanaan P ¾
16/04/2012 11:16
merupakan wilayah yang dipandang dari satu aspek/kriteria mempunyai sifat-sifat sifat sifat atau ciri ciri-ciri ciri yang relatif sama. Seperti ditinjau dari aspek: ¾ Ekonomi : daerah dengan struktur produksi dan konsumsi yang homogen, daerah dengan tingkat pendapatan rendah/miskin, dll ¾ Geografi G fi : wilayah il h yang mempunyaii ttopografifi atau iklim yang sama ¾ Agama, suku dll 16/04/2012 11:16
7
4/16/2012
merupakan wilayah yang secara fungsional mempunyai ketergantungan antara pusat (i ti) d (inti) dan daerah d h belakangnya b l k (hinterland). (hi t l d) Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari : ¾ Arus penduduk ¾ Faktor produksi p ¾ Barang dan Jasa ¾ Komunikasi dan Transportasi ¾ dll 16/04/2012 11:16
wilayah yang batas-batasnya ditentukan berdasarkan kepentingan administrasi pemerintahan atau politik, seperti: Propinsi, Kabupaten/Kotamadya, Kecamatan, Desa/Kelurahan,, dan RT/RW
16/04/2012 11:16
8
4/16/2012
Boudeville (dalam Glasson, 1978) didefiniskan sebagai wilayah yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi ekonomi. Wilayah perencanaan dapat dilihat sebagai wilayah yang cukup besar untuk memnungkinkan terjadinya perubahanperubahan penting dalam penyebaran penduduk d kkesempatan dan t kerja, k j namun cukup k kecil k il untuk t k memungkinkan persoalan-persoalan perencanaan dapat dipandang sebagai suatu kesatuan. 16/04/2012 11:16
¾
¾
¾ ¾
¾
¾
Cukup besar untuk mengambil keputusan-keputusan investasi yang berskala ekonomi ekonomi. Mampu nengubah industrinya sendiri dengan tenaga kerja yang ada. Mempunyai struktur ekonomi yang homogen Mempunyai sekurang-kurangnya satu titik pertumbuhan (g p (growth p point)) Menggunkan suatu cara pendekatan perencanaan pembangunan Masyarakat dalam wilayah itu mempunyai kesadaran bersama terhadap persoalan-persoalannya. 16/04/2012 11:16
9