57
DAFTAR PUSTAKA 1. Siregar,F., “Epidimiologi dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia”, Fakultas Kesehatan Masyarakat, USU, 2004, p; 1-12 2. WHO, Global Strategy for Dengue Prevention and Control, World Health Organization, Perancis, 2012 3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Data dan informasi kesehatan [homepage on the Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2011 [diakses tanggal 1 Maret 2015]. 4. DEPKES RI, Pencegahan dan penanggulangan penyakit demam dengue dan demam berdarah dengue. (Editor: Suroso, T. Dkk). Terjemahan dari WHO Regional Publication SEARO No. 29: Prevention Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever, Jakarta, 2003 5. Anonim, Profil Kesehatan Sleman Tahun 2013, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Sleman. 2013, p; 32-33 6. Departemen Kesehatan Republik Indonesua, Demam Berdarah Dengue, Badan Litbang dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta, 2004 7. Kesumawati, U. H. Penyakit tular vector Demam Berdarah Dengue. Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Bogor http://upikke.ipb.ac.id (diakses 31 Mei 2015). 8. WHO, Integrated Marketing Communication for Behavioral Results in Health and Social Development-Summary of Concepts, WHO, New York, 2001. 9. Sungkar, S. Pemberantasan demam berdarah dengue: sebuah tantangan yang harus dijawab. Majalah Kedokteran Indonesia. 2007; 57 (6): p; 167-170 10. Goshali, R.J., Woodford, B.S., Akili, R.H. Hubungan Antara Tindakan Pencegahan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Wanea Kota Manado, Manado, 2013, p;1-10 11. Rendy, M.P. Hubungan Faktor Prilaku dan Faktor Lingkungan Dengan Keberadaan Larva Nyamuk AEDES AEGYPTI di Kelurahan Sawah Lama. (Skripsi), Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidyatullah Jakarta, 2013, p; 103, 12. Anonim,Profil Kesehatan Sleman Tahun 2014, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Sleman, 2014, p; 52 13. WHO, 1997, General Consideration, diakses dari www.who.int/csr/resources /publications/dengue/001-11.pdf pada 25 April 2014. 14. Mardiana Ratna. Panduan Lengkap Kesehatan: Mengenal, Mencegah dan Mengobati Penulara Penyakit dari Infeksi. Yogyakarta : Citra Pustaka. 2010
58
15. Rahayu, M., Baskoro, T., Wahyudi, B., CohortStudy on the Prevalence of Dengue Hemorrhagis Fever. Berita Kedokteran Masyarakat. 2010; 26 (4): p; 163 16. Pusat Data dan Surveilans Epidimiologi, Buletin Jendela Epidimiologi Demam Berdarah Dengue, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 2010, p; 1, 6, 9, 12 17. Supartha, I. W. Pengendalian Terpadu Vektor Virus Demam Berdrah Dengue, Aedes aegypti (Linn) dan Aedes Albipictus (Skuse)(Diptera: Culicidae). Denpasar: Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Pertemuan ilmiah, 2008. 18. Candra, A., Dengue Hemorrhagic Fever: Epidemiology, Pathogenesis, and Its Transmission Risk Factors, 2010, Apirator, 2, (2): p; 111, 112, 116, 117 19. Hanim Diffa, Program Pengendalian Penyakit Menular: Demam Berdarah Dengue, Fakultas Kedokteran UNS, 2013: p; 9, 10, 11, 12,13, 21, 22, 23 20. Adifan, Ishak, H., Ane, R.L., Adaptability in Breeding of Aedes Aegepti and Aedes Albopictus Mosquitoes in Breeding on the Type of Water, Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, UNHAS, Makassar, 2013. 21. Suhardiono, Sebuah Analisis Faktor Risiko Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Helvetia, Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia, Medan, 2005; 1 (2): p; 51, 52, 55, 56 22. World Health Organization South - East Asia Region. 2010. Situation Update Of Dengue In The SEA Region,World Health Organization South-East Asia Region. Hal 10 Tersedia di: http:/ww.searo.who.int/LinkFiles/Dengue_Dengue_update_SEA_2010.pff. Diakses 8 Agustus 2015. 23. Pratamawati, D.A., Peran Juru Pantau Jentik dalam Sistem Kewaspadaan Dini Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6 (6), 2012: p; 246 24. Widjaya Junus, Entomological Survey on Aedes spp Larvae in Minomartani Village Depok Sub-District. Aspirator 4 (2), Sleman, Yogyakarta, 2012: p; 66 25. Ramadhani, M.M., Astuty, H., Kepadatan dan Penyebaran Aedes Aegypti Setelah Penyuluhan DBD di Kelurahan Paseban, Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2009, (1); p; 1 26. Keraf AS, Dua M. Ilmu Pengetahuan, Sebuah Tinjauan Filosofis. Kanisius. Yogyakarta, 2001: p; 19-20 27. Notoamidjoyo Sokidjo. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta. Jakarta. 2007
59
28. Azwar, S., Sikap Manusia, Teori dan Pengukuran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2007 29. Anies. Seri lingkungan dan penyakit: manajemen berbasis lingkungan. Elek Media Komputindo. Jakarta, 2006: p; 68-69. 30. Notoatmodjo, S. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta. 2012, p; 125, 184 31. Jeffry, J.T., Jocye, R.B., 2012, The Misuse of Slovin’s Formula. The Philippine Statician, Philippine,61(1); p; 129-130 32. Anonim, Laporan Kependudukan Bulan Agustus Kabupaten Slema Kecamatan Gamping 2015, Sleman, 2015 33. Surat Keputusan Gubernur Dearah Istimewa Yogyakarta Nomor 25/KEP/2014tentang Upah Minimum Kabupaten /Kota (UMK) Tahun 2015 di Daerah Istimewa Yogyakarta, tersediadi http://www.nakertrans.jogjaprov.go.id/dwload.php, diakses 22 November 2015 34. Zulaikhah, U. Hubungan Pengetahuan Masyarakat Terhadap Praktik Pencegahan Demam Berdarah Dengue pada Masyarakat di RW 022 Kelurahan Pamulang Barat. Skripsi. Fakutas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2014. p; 36 35. Macpal, S.D.C., Joseph, W.B.S., Rattu, J.A.M., Kapantow, N.H. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue pada Masyarakat di Kelurahan Batu Kota Lingkungan III, Manado, 2013 36. Yudhastuti, Ririh, dkk. Hubungan Kondisi lingkungan, Kontainer, dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegepty di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue Surabaya. Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR., Surabaya. 2005 37. Al-Dubai, S.A.R, Ganaseragan, k., Alwan, M.R., Alshagga, M.A., and Ali, R.S., Factor Affecting Dengue fever Knowledge, attitudes and Practices Among Selected Urban, Semi- Urban and Rural Communities in Malaysia, Souheast Asian Journal, Malaysia, 2013 (45) 1. 38. De Von, H. A., Block, M.E., Moyle-Wright, P., Ernst, D. M., Hayden, S. J.,Lazzara, D. A psychometric Toolboxfor testing Validity and Reliability. Journal of Nursingscholarship, 39(2), 2007, p; 155-164 39. Sugiyono, Metode Penelitian Manejeman, Penerbit Alfabeta, Bandung. 2013 40. Dahlan M. S. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta. 2011
60
41. Priyatno, D. SPSS 22 Pengolahan Data Terperaktis, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2014, p;129 42. Joharina, A. S., Widiarti. Kepadatan Larva Nyamuk Vektor sebagai Indikator Penularan Demam Berdarah Dengue di Daerah Endemis di Jawa Timur. Jurnal Vektor Penyakit, Vol 8 (2), 2014; p; 33-40 43. Harmani, N. D. K., Hamal. Hubungan Antara Karakteristik Ibu dengan Priaku Pencegahan Penyakit DBD di Kabupaten Karang Tengah Kecamatan Cianjur Provinsi Jawa Barat. FIKES UHAMKA, 2013 44. Wulandari, M. U., Hubungan Karakteristik dan Pengetahuan Ibu dengan Prilaku PSN-DBD di Kelurahan Sumgai Jawi Pontianak, Fakultas Kedoteran Universitas Tanjungpura, Pontianak, 2013: p; 10, 11 45. Montoung, D. Hubungan Antara Karakteristik Individu, Pengetahuan, Sikap dengan Tindakan Masyarakat dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kolongan Minahasa Utara. (Tesis), Manado: Universitas Sam Ratulangi, 2012 46. Wuryaningsih, T. 2008. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Persepsi Dengan Perilaku Masyarakat Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) Di Kota Kediri. (Tesis), Surakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret. 47. Monintja, T. C. N., Relationship Between Individual Characteristic, Knowledge Attitude With PSN DBD Of Community In Kelurahan Malalayang 1 Kecamatan Malalayang City Of Manado. JIKMU 5 (2b); 2015: p; 507, 510, 511 48. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Edisi 2012. Rineka Cipta, 2012: p; 17, 137,138, 140 dan 143. 49. Anonim, Modul Pelatihan Bagi Pelatih Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD) dengan Pendekatan Komunikasi Perubahan Peilaku (communication for Behavioral Impact), Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 2009 50. Kurniyawati, I., Hubungan Karakteristikdan Pengetahuan Kepala Keluarga dengan Prilaku Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Bangetayu Wetan RW 05 Kota Semarang. Skripsi JTPTUNIMUS, Universitas Muhammadiyah Semarang, 2011. 51. Santhi, H. Pengaruh Karakteristik Individu terhadap Prilaku Ibu dalam Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Helvita Tengah Kecamatan Medan Helvita, (Skripsi). Universitas Sumatera Utara, 2005. Tersedia di: http://repository.usuac.id/handle/123456789/31999.
61
52. Notoatmodjo, S. Konsep Prilaku Kesehatan. Promosi Kesehatan teori dan aplikasi edisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta, 2010: p; 43-64 53. Nasir, A. R., Ibrahim, E., Manyullei, S. Hubungan Penegtahuan dan Sikap Masyarakar dengan Kepadatan Larva Aedes aegepty di Wlayah Endemis DBD Kota Makassar. Makassar, 2014: p; 5, 6, 8, 9 54. Yudhastuti, R., Vidiyani, A. Hubungan Kondisi Lingkungan, Kontainer, dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegepty di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan vol 1 (2), 2005: p; 179 55. Nahumarury, N. A., Ibrahim, E., Seleno, M. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan PSN Aedes aegepty dengan keberadaan larva di Kelurahan Kassi-kassi Kota Makassar. Makassar, 2013: p; 11