BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering disebut sebagai demam berdarah. Menurut para ahli, demam berdarah dengue disebut sebagai penyakit (terutama sering dijumpai) yang disebabkan oleh virus Dengue dengan gejala utama demam, nyeri otot, dan sendi diikuti dengan gejala pendarahan spontan seperti : bintik merah pada kulit,mimisan, bahkan pada keadaan yang parah disertai muntah atau BAB berdarah. Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu infeksi arbovirus yang paling umum muncul di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Infeksinya
disebarkan
oleh
nyamuk
yang
menyebakan
demam,
pembengkakan, dan perdarahan di simpul kelenjar getah bening. Juga menyebabkan rasa sakit yang sangat diotot dan persendian ini, seringkali diderita oleh anak di bawah 10 tahun, dan infeksinya bisa kambuh lagi pada tahun berikutnya (Mursalin, 2011). Di beberapa Negara di dunia khususnya di Indonesia Kejadian Luar Biasa (KLB) terutama khususnya yang disebabkan oleh penyakit menular sepereti demam berdarah (DHF), Malaria, Diare dan lain-lain masih terjadi. Penyakit ini cenderung meluas ke seluruh nusantara. Angka motilitas dan morbilitas yang disebabkan oleh penyakit menular ini masih tinggi, terutama yang disebabkan oleh penyakit DHF.
1 Asuhan Keperawatan Dengan..., TARUNA RIQI MAULANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
2
Penyakit DHF merupakan masalah kesehatan yang masih memerlukan pencegahan dan penanggulangan yang sungguh-sungguh, karena tidak sedikit angka kesakitan dan kematian yang terjadi akibat penyakit DHF ini Penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa dan remaja tetapi juga menyerang anak-anak. Pada tahun 2014, sampai pertengahan bulan Desember tercatat penderita DBD di 34 provinsi di Indonesia sebanyak 71.668 orang, dan 641 diantaranya meninggal dunia. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, yakni tahun 2013 dengan jumlah penderita sebanyak 112.511 orang dan jumlah kasus meninggal sebanyak 871 penderita, (Kemenkes RI). Angka kejadian penyakit DHF di Provinsi Jawa Tengah Khususnya di Kabupaten Purbalingga angka kesakitan penyakit DHF ini cukup tinggi. Dari data yang di peroleh dari RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata pada tahun 2013 mencapai 537 pasien. Dari data terakhir periode Januari sampai Mei 2015 khususnya di ruang Flamboyan tercatat ada sebanyak 240 pasien dengan penyakit DHF, dengan jumlah pasien laki-laki ada 135 dan pasien perempuan 105 pasien. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit DHF merupakan tanggung jawab bersama baik lintas sector program maupun masyarakat. Peran utama perawat melakukan pencegahan terhadap penderita penyakit.
Asuhan Keperawatan Dengan..., TARUNA RIQI MAULANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
3
Dari data diatas, maka penulis ingin memaparkan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ny. F Di Ruang Flamboyan Dengan Dengue Hemoragic Fever (DHF). B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Melaporkan penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan Dengue Hemoragic Fever ( DHF ) secara komprehensif. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penulisan adalah : a. Melakukan pengkjian pada Ny. F dengan Dengue Hemoragic Fever (DHF). b. Mengkaji analisis data dari pengkajian dan penetapan diagnose keperawataan pada Ny. F dengan Dengue Hemoragic Fever (DHF). c. Membuat penerapan rencana tindakan keperawatan pada Ny. F dengan Dengue Hemoragic Fever (DHF). d. Melakukan Implementasi Keperawatan pada Ny. F dengan Dengue Hemoragic Fever (DHF). e. Melakukan
Evaluasi
pada
pelaksanaan
asuhan
keperrawatan yang dilakukan pada Ny. F dengan Dengue Hemoragic Fever (DHF).
Asuhan Keperawatan Dengan..., TARUNA RIQI MAULANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
4
f. Melakukan pendokumentasian terhadap pelaksanaan asuhan keperawatanyang dilakukan pada Ny. F dengan Dengue Hemoragic Fever (DHF). C. PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data ini penulis menggunakan metode sebagai berikut : 1. Obsevarsi partisipatif Penulis mengamati keadaan langsung mengenai keadaan fisik dan respon pasien terhadap masalah keperawatan yang sedang dialami oleh pasien. 2. Allo dan auto anamnesa Pada tahap ini penulis mengumpulkan data dengan Tanya Jawab, baik dengan pasien maupun keluarga pasien atau penunggu pasien. Penulis juga melakukan Tanya jawab dengan dokter, perawat ruangan dan tenaga kesehatan lain yang ada di ruangan. 3. Telaah Pustaka Penulis mengumpulkan data dengan teori yang ada di literature lapangan dan untuk mempersiapkan keterampilan dan pengetahuan perawat sebelum berhubungan dengan pasien, penulis merujuk nuku keperawatan dan penunjang kesehatan yang lain. Dari literature tersebut penulis mengacu dalam pembuatan laporan kasus. 4. Data dan catatan status pasien di ruangan
Asuhan Keperawatan Dengan..., TARUNA RIQI MAULANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
5
Pengumpulan data status pasien, penulis mengumpulkan data-data yang menunjang diagnose yang ada pada status pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Goeteng Taroenadibrata. D.
MANFAAT PENULISAN Hasil laporan kasus diharapkan dapat memberikan manfaat praktis
dalam keperawatan yaitu sebagai panduan perawat dalam pengelolaan pada pasien dengue hemoragic fever khususnya dengan masalah nyeri. Bagi klien diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai dengue hemoragic fever dan penanganan nyeri. Bagi institusi laporan kasus ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam memberikan asukan keperawatan pada pasien dengue hemoragic fever dengan masalah nyeri abdomen. E. TEMPAT DAN WAKTU Asuhan keperawatan ini dilakukan di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Goeteeng Taroenadibrata pada tanggal 2425 Juni 2015.
F. SISTEMATIKA PENULISAN Sedangkan uraian sistem penulisan laporan kasus sebagai berikut : o BAB I
: Pendahuluan. Membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penulisan, dan tempat serta waktu termasuk sistematika penulisan.
Asuhan Keperawatan Dengan..., TARUNA RIQI MAULANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
6
BAB II
: Tinjauan Pustaka. Menguraikan tentang penelitian, klasifikasi, patofisiologi,
etiologi,
anatomi
manifestasi
dan
klinis,
fisiologi,
pemeriksaan
penunjang, penatalaksanaan, pathway, dan uraian masalah prioritas. BAB III
: Laporan Kusus. Membahas Tentang tinjauan kasus.
o BAB IV
: Pembahasan. Menguraikan tentang pembahasan kasus yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, rencana intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan.
o BAB V
: Simpulan dan Saran. Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diberikan terkait denagn kasus.
Asuhan Keperawatan Dengan..., TARUNA RIQI MAULANA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015