14CDK6.IbuRahayu.WorldCongress2014.19Jul2014 INDO final
14 CDK 6 Ceramah Ibu Rahayu untuk Kongres Subud Dunia ke-14 di Puebla, Mexico CILANDAK 21 Juli 2014 Sumber: Rekaman 14 CDK 6 Copyright © 2014 by World Subud Association, Inc. All rights reserved
[02:09] Saudara-saudara Subud dan para hadirin semuanya yang saya hormati dan sayangi. Dengan puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa pada malam ini Kongres Subud Dunia yang diadakan di Meksiko, dapat dimulai. [03:07] Sebelum saya memberikan suatu acara kejiwaan, maka perkenankanlah saya mohon maaf kepada saudara-saudara, terutama saudara-saudara di Meksiko, bahwa saya tidak dapat ikut hadir di dalam Kongres Dunia yang keempat belas ini. Selain usia yang sudah lanjut, tetapi juga kekuatan fisik yang tidak begitu memadai atau kurang fit untuk nanti di dalam Kongres melakukan hal-hal yang diperlukan. Tetapi, saudara-saudara, saya ikut berdoa bahwa Kongres Dunia ini semoga dapat dijalankan dengan lancar, hingga dapat menemukan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia-manusia dewasa ini. [07:48] Umur Subud sudah hampir satu abad dan banyak saudara-saudara kita yang sudah berpulang, terutama para pionir pertama. Dan juga banyak yang sudah mengundurkan diri, karena mereka merasa Subud bukan sesuatu apa yang seperti dikehendaki. Selain itu, juga ada beberapa yang sudah menjadi nonaktif, di mana sudah tidak bisa aktif di dalam grup, tetapi merasa masih orang Subud. Tentu saja dengan keadaan ini berarti makin kurangnya anggota-anggota Subud di mana-mana. Tetapi atas kehendak Tuhan, toh bersemi – bersemi di mana-mana dan berkembang yang jalannya dari negara ke negara. Hingga sampai sekarang Subud merupakan persaudaraan kejiwaan atau organisasi perkumpulan persaudaraan, yang di mana merupakan suatu pengalaman bagi manusia, bahwa satu negara dengan satu negara lainnya mempunyai hubungan kejiwaan, yang mungkin di dalam sejarah manusia, belum ada. [11:33] Oleh karena itu, suatu Kongres Subud Dunia adalah tindakan yang bagus atau baik, di mana kita sesama saudara Subud, di dalam empat tahun sekali, dapat bertemu bersama dan dapat membuktikan bagaimana rasanya kalau kita berbakti kepada Tuhan di dalam suasana bersatu dan tidak memikirkan sesuatu yang ada, tetapi merasa bernaung di dalam satu kekuasaan, yaitu kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Jadi, ini suatu pengalaman yang bagus sekali. Saudara dapat menjadi saksi, bahwa di dalam suatu pengabdian pada Tuhan yang didasari oleh sesuatu kerukunan, sesuatu keikhlasan, adalah
Ivh/mvh/ar/rl/ml/al
1 of 11
6 November 2014
14CDK6.IbuRahayu.WorldCongress2014.19Jul2014 INDO final
menjadi1 kehendak Tuhan, karena di situlah akan timbul sesuatu kekuasaan yang besar yang akan kita alami. [18:15] Di dalam penerimaan Bapak, dikatakan bahwa Subud tidak hanya untuk Bapak atau hanya untuk keluarga Bapak, tetapi untuk manusia, yaitu yang membutuhkan jalan membaktikan dirinya melalui Latihan Kejiwaan. Oleh karena itu, walaupun Subud tidak mempergunakan propaganda di dalam perkembangannya, tetapi dengan ikhlas kita melakukan sesuatu untuk kepentingan manusia, maka Subud menjadi suatu organsisasi yang mendunia, ya artinya dapat masuk ke dalam beberapa negara. [22:40] Oleh karena itu, selain Subud mempunyai organisasi di tiap-tiap negara, yaitu national committee, tetapi juga mempunyai organisasi internasionalnya, yaitu World Subud Association. Jadi, dengan demikian, bahwa kita memerlukan suatu pedoman-pedoman di mana kita bisa bekerja sama di dalam keorganisasian maupun di dalam kejiwaan. Oleh karena itu, sebelum Bapak meninggal atau sebelum Bapak meninggalkan kita semua, Bapak telah menggariskan apa yang kita perlukan nanti, yaitu baik di dalam organisasi maupun di dalam kejiwaan. Apa perlunya Bapak memberi pedoman-pedoman ini? Agar ada keseragaman kita di dalam bekerja, hingga kita tidak seenaknya melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan isi daripada tujuan Subud. Oleh karena itu, mudah-mudahan ini dapat berjalan terus. [26:01] Tetapi kita juga harus waspada. Bahwa seperti tadi yang saya katakan, bahwa apabila kita meneruskan dengan ikhlas apa yang sudah digariskan oleh Bapak, semoga semua itu akan berjalan. Tetapi dengan jalannya keadaan, terutama bagi adanya sekarang anggota-anggota baru dan banyak yang dari pemuda-pemuda, yang mungkin kurang di dalam mendapatkan peneranganpenerangan, yang tidak memahami2 bahwa Subud adalah suatu organisasi yang lain daripada yang lain. Jadi, dengan adanya kongres, itu merupakan suatu yang kita perlukan, karena pemegang yang mengerjakan dalam waktu itu harus memahami apa perlunya tadi, yaitu Bapak menggariskan pedoman-pedoman yang diperlukan untuk pelaksanaan Latihan Kejiwaan3 Subud. [28:52] Itu bukan suatu peraturan dan, kalau mungkin ada yang melanggar, juga tidak dipersoalkan. Tetapi, saudara-saudara, apa yang sudah digariskan oleh Bapak, itu adalah sesuatu yang ada hubungannya dengan jalannya organisasi itu 1
Kalimat "adalah menjadi artinya kemauan atau kehendak Tuhan," dirubah menjadi: " adalah menjadi kehendak Tuhan." 2 Kalimat: "yang menganggap bahwa Subud adalah suatu organisasi yang lain daripada yang lain." Dirubah menjadi: " yang tidak memahami bahwa Subud adalah suatu organisasi yang lain daripada yang lain." 3 Kalimat: "…Bapak menggariskan pedoman-pedoman yang diperlukan untuk pelaksanaan Subud." Dirubah menjadi: "...Bapak menggariskan pedoman-pedoman yang diperlukan untuk pelaksanaan Latihan Kejiwaan Subud."
2 of 11
14CDK6.IbuRahayu.WorldCongress2014.19Jul2014 INDO final
atau perkumpulan persaudaraan itu. Kalau kita merubah sesuatu, sedangkan yang merubah itu bukan yang menerima, tentu tidak mengerti, tidak tepatnya atau kurang tepatnya untuk merubah. Kalau orang satu dibiarkan merubah, maka yang lain juga ingin merubah. [30:37] Maka ini suatu kejadian yang biasa. Buktinya di dalam agama-agama yang asalnya dari satu utusan. Tapi setelah bertahun-tahun, yang dulunya mereka taat kepada apa yang telah ditentukan oleh nabi, dengan kejadian itu maka di dalam satu agama timbul bermacam-macam pendapat atau kepercayaan masing-masing. Baik di Islam juga, dari satu Islam mungkin sekarang ada seratus macam Islam. Jadi, ini sudah mulai ada di Subud4, maka saya terangterang, bahwa apa yang sudah ditentukan Bapak janganlah dirubah. Karena saudara ingin merubah, karena saudara belum mengerti, belum meresapi apa yang diterapkan di dalam pedoman itu oleh Bapak, sedangkan Bapak melihatnya sudah dari jauh. [42:48] Memang kejadian ini tidak hanya terjadi di zaman sekarang, tetapi sejak zaman ke zaman, yaitu menurut sejarah zaman. Maka saya akan mengulangi lagi, yang mungkin saudara-saudara juga sudah mendengar beberapa kali. Tetapi karena ini ada hubungannya dengan Subud atau dengan kejadian di Subud. Yaitu sejak Tuhan membuat atau menciptakan, ceritanya, langit-langit, maka Tuhan memerlukan isi untuk mengisi planet-planet itu. Maka pertama-tama, yaitu Tuhan menurunkan Adam, di mana Adam diturunkan di bumi ini, hingga menjadi manusia dan turun-temurun. Ya tentu saja setelah ada Eva. [44:49] Dan di dalam zaman itu, penghidupan masih liar. Karena mereka belum mengerti atau menginsafi kepercayaan yang satu, maka di zaman itu ada kepercayaan orang kepada batu, pada kayu, pada air, pada matahari dan pada semua yang dianggap bertuah. Maka dia percaya dan dianggap sebagai Tuhannya. Tentu saja di dalam keadaan yang demikian, manusia masih berkeliaran, saling membunuh dan saling berebut kekuasaan. Tetapi karena kasihnya Tuhan kepada manusia, karena Tuhan menciptakan manusia menjadi sifat umat yang tertinggi, maka Tuhan menurunkan nabi pertamanya, yaitu Nabi Ibrahim, yang artinya kawan Tuhan. Dengan diturunkan bukunya yang namanya Zabur, dengan nasihat-nasihatnya agar manusia menjadi taat atau percaya kepada Tuhan dan suka tolong-menolong. [47:33] Tetapi manusia adalah tetap manusia. Maka hingga Tuhan menurunkan lagi nabinya, yaitu Nabi Musa. Yaitu Nabi Musa dengan bukunya Taurat, di mana manusia dinasihati untuk mengetahui jalan mana yang benar dan jalan 4
Kalimat: "Jadi, ini sudah mulai..." dirubah menjadi: "Jadi, ini sudah mulai ada di Subud..."
Ivh/mvh/ar/rl/ml/al
3 of 11
6 November 2014
14CDK6.IbuRahayu.WorldCongress2014.19Jul2014 INDO final
mana yang tidak benar. Tetapi tentu saja, manusia pada waktu itu lebih menyukai segala sesuatunya yang berhubungan dengan keduniaan. Mereka masih mementingkan pengaruh-pengaruh keduniaan daripada pengaruh jiwa. [49:05] Setelah jalannya zaman, maka Tuhan mengirimkan lagi utusan, yaitu Kristus yang berarti roh Allah. Ya, “roh Allah” di situ dikatakan bahwa artinya terkasih. Yaitu bahwa Kristus adalah terkasih dari Tuhan, hingga dapat dikatakan hubungannya seperti anak dan Ayah5. Dengan demikian, saudarasaudara, semua utusan, ya artinya nasihat-nasihatnya tidak salah. Semuanya benar, karena itu adalah dari Tuhan. [50:30] Hingga terakhir Nabi Muhammad yang diturunkan ke bumi. Yaitu sebagai Rasul Allah, ya artinya wakil Tuhan di dunia ini. Dengan Nabi Muhammad juga diajarin manusia-manusia, dinasihati, agar percaya kepada Tuhan dan harus rukun sesama manusia. Tapi untuk ini juga atau usaha Tuhan, setelah dapat berjalan dengan baik, maka timbul juga kemajuan-kemajuan di dalam teknologi, hingga membuat manusia tambah pintar. Hingga sedikit yang memikirkan kebesaran Tuhan. Kalau ada, maka sudah tidak seperti orisinilnya, tidak seperti aslinya, tidak seperti Islam yang dulu dibawa oleh Nabi Muhammad. Jadi, itulah sejarah dari zaman ke zaman. [52:58] Hingga waktu itu, Bapak sebagai Bapak. Bapak itu memang orangnya, menurut ceritanya Bapak, orang yang suka kejiwaan. Bapak memang berguru, tapi Bapak mengatakan, bahwa yang di Subud atau yang Bapak terima di Subud, itu tidak dari mana-mana, tapi dari Tuhan. Dan pada sewaktu-waktu, waktu Bapak masih bekerja, Bapak menerima, bahwa nanti, setelah Bapak berumur tiga puluh atau tiga puluh satu tahun, akan dipanggil Tuhan. Ya pikiran Bapak, dipanggil itu akan meninggal. Tapi Bapak ya ikhlas kalau memang itu sudah waktunya dan dikehendaki oleh Tuhan. [1:04:27] Berhubungan dengan penerimaan Bapak ini, dengan sejarah zamanzaman nabi tadi, ada orang Subud sudah mulai mengatakan sesuatu, yaitu bahwa kalau Bapak sudah menerima penerimaan, mengapa Bapak di dalam Subud ini masih menyebut-nyebut nabi-nabi atau masih mengatakan contohcontoh dari agama-agama? Jadi, dia mengatakan bahwa kenapa Bapak, kalau sudah Subud, kenapa masih nyebut-nyebut juga di dalam Subud, nabi-nabi? Jadi, di situ saya menjawab, bahwa Subud ini bukan agama, tetapi kita ini dari lahir, ya dari kecil, terbawa oleh orangtua mempercayai sesuatu kekuasaan, yaitu Tuhan. Jadi, kita tahu nama Tuhan. Ya mungkin yang lain tidak nyebut Tuhan, tapi lainnya. Jadi, anak-anak ini sudah terbawa, mengerti nama Tuhan dan mengerti nabi-nabi dan mengerti agama. Sedangkan Bapak sendiri ya orang 5
Kalimat: "… hingga dapat dikatakan hubungannya seperti anak dan..." dirubah menjadi: "... hingga dapat dikatakan hubungannya seperti anak dan Ayah."
4 of 11
14CDK6.IbuRahayu.WorldCongress2014.19Jul2014 INDO final
beragama. Dan saya katakan, bahwa meskipun Subud ini bukan agama, tetapi anggota-anggotanya adalah orang beragama. [1:08:00] Jadi, di dalam Bapak menerima, karena agama, Bapak sudah mengerti atau menginsafi bahwa Bapak adalah umat dari Tuhan. Dengan Bapak sebagai seorang yang beragama dan sudah menerima, tidak berarti bahwa Bapak menyalahkan dirinya atau menyalahkan agama. Karena di dalam penerimaan Bapak sendiri, bahwa Bapak me… apa witness ki? Raymond: “menyaksikan” Ibu Rahayu: Bahwa Bapak menyaksikan sendiri adanya kekuasaan Tuhan. [1:09:34] Jadi, tidak berarti bahwa, kalau kita ini sudah Subud, terus lupa Tuhan. Tidak. Kita malah memperdalam, dan dipertontonkan dan disaksikan oleh orang itu, meskipun tidak lihat Tuhan kayak apa. Tidak ada yang bisa6 melihat Tuhan. Mengapa? Karena Tuhan itu meliputi seluruh alam7. Maka, kita tidak bisa melihat Tuhan, karena tertutup8 kekuasaanNya. Kita tidak tahu wujud Tuhan, tapi bisa merasakan kekuasaanNya. Juga di dalam menuntun – itu kalau sudah ada yang mengalami – suaraNya ada. Jadi, ini kalau dibilangkan kepada orang lain, tentu tidak percaya. Tapi itulah Subud, yaitu ilmu yang nyata – ilmu Tuhan yang nyata. [1:11:06] Nah, itu ada yang tanya itu tadi, “Kenapa di ceramah-ceramahnya Bapak, kok Bapak masih nyebut-nyebut nabi-nabi? Kalau Subud itu suatu penerimaan, kita tidak usah... Ya artinya, tidak usah kita memasukkan nabi-nabi itu.” Wong nabi-nabinya tidak salah kok. Yang salah itu orang-orangnya. Ya jadi, Subud juga begitu. Nanti dia juga nyalah-nyalahkan Subud, yang Subud itu tidak salah. Ya orang-orang itu yang salah – belum bisa mengetrapkan apa yang dikehendaki Tuhan. Jadi, itu suatu ada hubungannya. Makanya perlu saya ceritakan adanya atau sejarahnya nabi-nabi, biar manusia itu tahu, kalau manusia itu diciptakan juga oleh Tuhan. Tapi dia tidak mau tahu, dikira ya terus jadi manusia, terus punya pikiran, tidak tahu kalau pikiran itu juga dari Tuhan. Semuanya ya dari Tuhan. [1:12:35] Jadi, ini suatu contoh saja. Ini adalah kewajiban dari pembantu pelatih sebetulnya, untuk menerangkan yang detail. Karena pikiran manusia makin lama, makin tinggi. Karena tingginya, dia sudah tidak tahu lagi. Jadi, mau berusaha kebenaran – kebenaran dari atau menurut pikirannya sendiri. Padahal pikiran manusia itu hanya terbatas paling lama seratus tahun. Orang sekarang 6
Kalimat: " Tidak ada yang diberi Tuhan untuk melihat Tuhan." Dirubah menjadi: "Tidak ada yang bisa melihat Tuhan." 7 Kalimat: " Karena Tuhan itu menutupi segala dunia, segala alam." Dirubah menjadi: " Karena Tuhan itu meliputi seluruh alam." 8 Kalimat: " Jadi, kita tidak bisa melihat Tuhan, karena ini udah ditutup, ketutup." Dirubah menjadi: "Maka, kita tidak bisa melihat Tuhan, karena tertutup."
Ivh/mvh/ar/rl/ml/al
5 of 11
6 November 2014
14CDK6.IbuRahayu.WorldCongress2014.19Jul2014 INDO final
sebelum seratus tahun sudah lupa ingatan. Kalau Tuhan, tidak melarang orang pakai pikiran. Ya memang kita hidup harus pakai pikiran. Tapi untuk mengetahui Tuhan, untuk mencari Tuhan, itu jalannya tidak dengan akal pikiran. [1:13:57] Jadi, ini perlu sekali. Makanya saya itu tidak suka menasihati para pembantu pelatih9: sebagai pembantu pelatih itu tidak mudah, apalagi kalau pembantu pelatih itu sudah menjadi pembantu pelatih yang kejiwaan yang sudah mengalami pengalaman-pengalaman kejiwaan10 – punya banyak tanggung-jawab. Jadi, di dalam penerangan itu perlu sekali. Jadi, kalau orang itu dari bawah sudah diberi penerangan, dia tidak akan berani, “Kok kenapa Bapak nyebut-nyebut nabi-nabi? Kenapa Bapak masih percaya pada agama?” Loh, Bapak orang beragama! [1:14:58] Sudah dikatakan bahwa Subud itu bukan suatu agama, tapi suatu kemurahan Tuhan. Kalau Subud itu agama, tentu saja tidak bisa menerima anggota-anggota yang berlainan agama. Tapi tidak. Semua agama bisa masuk Subud. Semua orang beragama, kalau sudah masuk Subud, bisa membuka orang yang pun tidak yang Subud. Jadi, itu suatu kekuasaan Tuhan. Jadi, mereka itu tidak tahu kalau semua itu saksi. Yang menyaksikan, ya manusianya itu. [1:15:48] Jadi, waktu Bapak berumur tiga puluh tiga tahun, yaitu Bapak mengalami suatu, ya ritual, seperti ritual latihan. Itu sampai seribu hari. Ya seribu hari itu tiga tahun. Lama. Dan Bapak ya mengalami ada yang enak, ada yang tidak enak. Jadi, ya, harapan saya kepada para pembantu pelatih itu, kalau menerangkan itu sesuatu yang meskipun tidak harus dipelajari, tapi kita mengerti sumbernya – sumber-sumbernya. Dan mengenai pengalaman Bapak ini, karena ini dimasukkan di dalam autobiografi, maka tidak perlu saya ceritakan di sini. Nanti ceramahnya terlalu panjang. Jadi, kalau ada minat, ya baca saja bukunya Bapak. [1:17:35] Jadi, saya meneruskan penerimaan Bapak tadi, yaitu seperti apa yang saudara saksikan sesudah saudara-saudara dibuka. Dan meskipun pelan, tapi merasakan hidup dengan latihan. Kita sebagai manusia memang, artinya hidup di dunia ini, mempunyai dua kewajiban. Yaitu mengikuti kebutuhan hidup di dunia ini, misalnya untuk mencari makan, untuk kerja, ya untuk beristri dan untuk kebutuhan hidup di akhirat nanti11. 9
Kalimat: "Makanya saya itu suka ya menasihati pembantu pelatih… para pembantu pelatih..." dirubah menjadi: "Makanya saya itu tidak suka menasihati para pembantu pelatih..." 10 Kalimat: "...menjadi pembantu pelatih yang kejiwaan betul." dirubah menjadi: "…menjadi pembantu pelatih yang kejiwaan yang sudah mengalami pengalaman-pengalaman kejiwaan." 11 Kalimat: "Yaitu satu mengikuti hidup di dunia untuk mencari makan, untuk kerja, ya untuk beristri dan yang perempuan ya bersuami dan sebagainya." dirubah menjadi: "Yaitu mengikuti kebutuhan] hidup di dunia ini, misalnya untuk mencari makan, untuk kerja, ya untuk beristri dan untuk kebutuhan hidup di akhirat nanti."
6 of 11
14CDK6.IbuRahayu.WorldCongress2014.19Jul2014 INDO final
[1:33:50] Untuk menjadi anggota Subud, yaitu kita harus melalui pembukaan. Dan waktu Subud belum berkembang, artinya masih sedikit, maka semua pembukaan dilakukan oleh Bapak sendiri. Tapi tentu saja setelah berkembang, maka tidak mungkin Bapak dapat mengerjakan sendiri. Oleh karena itu, ditunjuk oleh Bapak atau diperlukan adanya pembantu pelatih. Untuk pembantu pelatih ini pun ada pedoman-pedomannya. Malah sudah dibukukan. Tetapi kenyataannya, bahwa menurut kenyataan, para pembantu pelatih ini kurang di dalam memberi penerangan kepada calon-calon anggota ini. Kenyataannya dari surat-surat yang saya terima, di mana menggambarkan bahwa kurang sekali di dalam menerangkan mengenai anggota yang mau masuk Subud atau pengertian pembantu pelatihnya sendiri. Kadang-kadang kelihatannya mereka bahkan mungkin tidak pernah membaca pedoman-pedoman itu. [1:37:05] Terus saya tanya: “Apakah saudara sebelum pembantu pelatih tidak pernah membaca?” Karenanya itu, kalau sudah jadi pembantu pelatih, jadi mereka bekerja caranya sendiri. Ya, saya tidak tahu apa ternyata begitu apa tidak. Artinya tidak membaca lagi buku-buku itu, tapi tanya, misalnya kepada pembantu pelatih yang lama, “Bagaimana cara-caranya?”. Yang dijawab oleh pembantu pelatih yang tua ini, “Sudah menyerah saja. Nanti kan jalan sendiri.” Wah, repot ini kalau jawabannya begitu12. Jadi, seolah-olah pedoman yang sudah diadakan Bapak itu tidak tersalur ke pembantu pelatih yang akan datang. [1:38:24] Jadi, ini saya ingatkan kembali kepada bagian ke-pembantu-pelatihan, itu masih diperlukan sekali pedoman-pedoman ke-pembantu-pelatih-an. Karena pembantu pelatih itu sebagai pintu gerbang Subud13. Kalau masuk tidak mengerti sesuatu tentang Subud, itu susah untuk mengerti Subud. Nanti keburu didahului14 oleh pikiran manusianya ini, yang me-reka-reka. Hingga15 mereka tidak mengerti lagi keaslian tugasnya apa. Padahal sebetulnya kalau pembantu pelatih itu memang tempat, dianggap tempat yang bisa menjawab – ya sebisanya – kekurangan dan kebutuhan para anggota. [1:40:16] Dan sekarang ini rupanya – atau16 memang sudah dikehendaki oleh Tuhan dan sudah waktunya – banyak orang-orang Subud itu menerima. Tapi penerimaannya suka lain. Misalnya saja, orang yang didatangi oleh ancestor12
Kalimat: "Wah, repot ini kalau pertanyaanya… kalau jawabannya begitu." dirubah menjadi: "Wah, repot ini kalau jawabannya begitu." 13 Kalimat: "Karena pembantu pelatih itu sebagai ya pintu gerbang orang Subud." Dirubah menjadi: "Karena pembantu pelatih itu sebagai pintu gerbang Subud." 14 Kata: " didului," dirubah menjadi: "didahului." 15 Kalimat: "yang… Hingga mereka tidak mengerti lagi keaslian tugasnya apa." Dirubah menjadi: "Hingga mereka tidak mengerti lagi keaslian tugasnya apa." 16 Kalimat: "…memang atau memang sudah dikehendaki oleh Tuhan dan sudah waktunya..." dirubah menjadi: "...atau memang sudah dikehendaki oleh Tuhan dan sudah waktunya..."
Ivh/mvh/ar/rl/ml/al
7 of 11
6 November 2014
14CDK6.IbuRahayu.WorldCongress2014.19Jul2014 INDO final
nya yang sudah umur lima ratus tahun. Terus tanya sama saya, begini-begini. Itu ancestor-nya itu, ya di situ di dalam keadaan susah, sedih. Karena dia sudah bertahun-tahun, lima ratus tahun, tunggu di tempat itu. Tunggu ada yang menolong. Ya karena… mungkin ya waktu itu belum ada Subud. Ya terus saya tanya, “Kok kenapa kamu kok bisa ketemu sama ancestor?17 Itu bukan pekerjaan kamu. Hubungannya ancestor itu hanya dengan Tuhan, tidak dengan manusia. Kamu hanya bisa berdoa kepada Tuhan untuk menolong dia. Tapi bukan kamu sendiri yang berhubungan.” Itu macam-macam. [1:42:42] Ya karena sekarang ini banyak aliran-aliran. Yang dikatakan oleh mereka, yang dari aliran lain sebelumnya masuk Subud, yang katanya dulunya dia meguru kepada siapa-siapa. Jadi, masuk Subud dia malah seperti pembersihan – ya artinya berat untuk dia. Ya nasihat saya, kalau saya tidak bisa membersihkan; yang hanya membersihkan, merubah manusia, itu hanya Tuhan. [1:43:43] Jadi, di sini ini memang sekarang banyak kejadian-kejadian yang18 menunjukkan banyak kenyataan – yaitu di dalam kita melakukan latihan – bahwa Subud itu, ya karena kita, kepercayaan kita kepada Tuhan dengan ikhlas, maka hingga dapat menolong orang lain. Dan itu juga karena Tuhan tahu, bahwa orang19 Subud betul-betul ikhlas di dalam baktinya kepada Tuhan. Jadi, semua itu membawa kenyataan-kenyataan. Dari20 cerita-ceritanya orang-orang yang sudah lanjut usia, itu juga sudah lain. Jadi, artinya manusia Subud itu sudah masuk di dalam lingkaran jasmani. Tapi kita harus tahu bahwa jasmani itu juga tingkat-tingkat. Jasmani itu juga ada tujuh tingkat. Jadi, meskipun jiwanya sudah ada, manusia, tapi manusia yang ke berapa? Itu sampai kelima aja, itu masih bisa kena godaan, masih kalah dengan nafsu. [1:46:49] Oleh karena itu, latihan itu tidak ada hentinya. Apa mau ngaso dulu? Wah, tidak. Nanti pengaruhnya malah masuk lagi. Ya. Ya, artinya latihan itu sesuatu kenyataan. Kenyataan yang harus diraih oleh manusianya sendiri. Tidak dapat dititip-titipkan. (Kepada Mahrus McKingley) Ya, Mahrus tidak bisa titip saya. Nanti, misalnya ini, “Kalau Ibu ke surga, saya dibawa.” Tidak bisa. Saya tidak bisa bawa. Harus sendiri. Harus sendiri, jalan sendiri. Jadi, Latihan Kejiwaan ini tidak ada hentinya – tidak ada berhenti; tidak ada selesainya. Karena latihan ini, nantinya kalau saudara sudah tidak di dunia ini, maka akan terus hidup di akhirat. Dan kenapa Tuhan mengkodratkan kita hidup 17
Kalimat: " Kok kenapa kamu kok …apa?… kok bisa ketemu sama ancestor?" dirubah menjadi: " Kok kenapa kamu kok bisa ketemu sama ancestor?" 18 Kalimat: "...banyak kejadian-kejadian yang… yang menunjukkan..." dirubah menjadi: "... banyak kejadiankejadian yang menunjukkan..." 19 Kalimat: "Dan itu juga karena Tuhan tahu, bahwa Subud..." dirubah menjadi: " Dan itu juga karena Tuhan tahu, bahwa orang Subud..." 20 Kalimat: "Dan cerita-ceritanya orang-orang yang sudah lanjut usia..." dirubah menjadi: "Dari cerita-ceritanya orang-orang yang sudah lanjut usia..."
8 of 11
14CDK6.IbuRahayu.WorldCongress2014.19Jul2014 INDO final
di dunia ini dulu, tidak langsung aja dibawa ke langit manusia? Jadi, Tuhan mengkodratkan kita di sini agar kita mempunyai pengalaman bagaimana hidup di bumi ini dan sesudahnya kita meninggalkan bumi ini. Dan pengalamanpengalaman ini supaya menjadi21 “guru” apa yang kita kerjakan atau yang kita harus memperbaikinya. [2:05:11] Sekarang ini banyak... Ya ini kembali lagi ke pembantu pelatih. Jadi, pembantu pelatih itu banyak sekali pekerjaan sebetulnya. Dan karena kadangkadang karena ulahnya, kadang-kadang membuat kesalahan juga. Misalnya sekarang ini, orang itu banyak yang senang, kepingin jadi pembantu pelatih. Ya mungkin mengira, kalau sudah pembantu pelatih itu, sudah tinggi. Karena di grupnya sendiri dia tidak pernah dijadikan pembantu pelatih, maka dia pergi, cari tempat di mana tidak ada orang atau belum ada grup. Dia pindah. Pindah di tempat lain dan tidak tahu siapa yang menjadikan dia pembantu pelatih, tapi dia jadi pembantu pelatih. Karena22 dia merasa dia orang pertama di situ. Jadi, dia itu belum mengerti23 aturan-aturannya. Kalau dia itu bikin grup, harus ada orangnya segini, harus ada pembantu pelatih. Dia di sana mengatakan sudah pembantu pelatih, bisa membuka. Sedangkan dia belum pembantu pelatih, jadi belum ada pengalaman. Dan membuka saudara-saudara baru. Dan grupnya juga grup liar. Ya ini… Ya ini tugas dari organisasi. [2:07:24] Dan juga supaya jadi penerangan di dalam ke-pembantu-pelatih-an, artinya, membuat grup itu tidak boleh sembarangan. Ya saya kira itu yang salah24. Karena grupnya25 itu liar, jadi kadang-kadang sudah tidak mau berhubungan lagi dengan pusat. Jadi, seperti bikin grup sendiri26. Itu sekarang ada. [2:08:20] Jadi, itu supaya dihangatkan lagi dalam Subud, bahwa pedomanpedomannya Bapak itu perlu sekali. Jadi, misalnya untuk pembantu pelatih harus ada bukunya. Jadi, kalau dipilih menjadi pembantu pelatih, harus sudah baca pedoman itu. Hingga sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pembantu pelatih yang dulu-dulu. Jadi, supaya ada keseragamaan dan ada tanggung jawab. [2:09:10] Jadi, sekarang ini memang, ya sudah waktunya mungkin. Ya nyatanya banyak sekarang anggota-anggota baru dari anak-anak muda, tapi kita juga 21
Kalimat: " Dan pengalaman-pengalaman ini supaya menjadi… menjadi “guru”..." dirubah menjadi: "Dan pengalaman-pengalaman ini supaya menjadi “guru”..." 22 Kalimat: : "Karena mereka… dia merasa dia orang pertama di situ." Dirubah menjadi: " Karena dia merasa dia orang pertama di situ." 23 Kalimat: " Jadi, dia itu belum mengerti …apa… aturan-aturannya." Dirubah menjadi: "Jadi, dia itu belum mengerti aturan-aturannya." 24 Kata "salah" ditambahkan pada kalimat: "Ya saya kira itu yang salah." 25 Kalimat: " Karena pembantu pelatih, eh karena grupnya itu liar..." dirubah menjadi: " Karena grupnya itu liar." 26 Kalimat: "Jadi, seperti bikin sendiri grupnya." Dirubah menjadi: " Jadi, seperti bikin grup sendiri."
Ivh/mvh/ar/rl/ml/al
9 of 11
6 November 2014
14CDK6.IbuRahayu.WorldCongress2014.19Jul2014 INDO final
belum tahu mereka interest-nya itu di mana. Ada yang mereka tidak puas di dalam agamanya, ada yang macam-macam. [2:10:16] Dan kita ini sebagai anggota Subud, kita juga harus menyaksikan setiap tindakan kita: apakah ini dari nafsu, apakah dari Tuhan? Tidak perlu kita test. Testing itu sebetulnya seperti untuk menambah kekurangan kita, ya karena kita suka kurang di dalam mempercayai Tuhan. Kadang-kadang kalau kita sial, apa sakit, kan kita malah marahnya kepada Tuhan. “Kenapa kok saya diberi sakit? Kenapa kok saya tidak punya uang?” Itu semua yang disalahkan Tuhan27. Jadi, kita harus bisa menyaksikan apa yang dinasihatkan oleh Bapak28. Saya itu mengharapkan anak-anak Subud ini bisa menjadi saksi Latihan Kejiwaan ini. Kita tidak perlu propaganda. Propaganda, kalau kita tidak bisa memenuhi kita sendiri, apa perlunya? Kita malah jadi ejekan. Ya kita bisa omong, tapi bisa mengerjakan. [2:12:34] Dan saya bicara ini, karena saya ini kan sudah tua. Ya tentu ya tidak lama lagi toh akan bersama saudara-saudara sekalian. Jadi, saudara itu… Latihan tidak perlu dipaksa. Karena kalau kita sudah biasa, meskipun sekali atau dua kali seminggu, tapi kalau latihan itu sudah ada di situ, itu jalan sendiri. Ada yang mengatakan, “Saya sudah latihan terus, tapi kok tidak naik-naik?” Saya bilang, “Ya, naik ke mana?” [2:13:43] Jadi, demikian, saudara-saudara, kalau mengenai kejiwaan saya kira itu ceramah-ceramah Bapak sudah cukup, lebih29 dari cukup. Sudah ada ribuan ya? Berapa? Ada enam ribu? Belum? Raymond Lee: Kira-kira30 seribu enam ratus. Ibu Rahayu: Oh, kira-kira31 seribu enam ratus. [2:14:29] Jadi, kalau, ya artinya ada waktu, baca buku. Dan dimengerti. Jadi, jangan dibaca aja, seperti buku cerita. Jangan. Ya syukur kalau bisa melaksanakan. Ya, sedikit banyak membaca ceramah-ceramah Bapak. Itu saudara nanti ya bisa menerangkan. Boleh saja saudara menerangkan, niru apa yang dikatakan di Bapak. Itu memang perlu. Daripada saudara cerita sendiri yang tidak benar, ya lebih baik meniru apa yang di dalam cerita Bapak. Makanya saya katakan, bahwa sumber dari Subud itu, ya Bapak. Ya penerimaan Bapak. Ya kita harus menyelamatkan itu, apa yang ditinggalkan oleh Bapak. Nanti kalau tidak ada yang ngopèni, itu bisa diambil orang lain. 27
Kalimat: "Itu semua Tuhan disalahkan." Dirubah menjadi: " Itu semua yang disalahkan Tuhan." Kalimat: "Jadi, kita harus bisa menyaksikan kenyataan apa Bapak itu menasihatkan." Dirubah menjadi: "Jadi, kita harus bisa menyaksikan apa yang dinasihatkan oleh Bapak." 29 Kalimat: "...sudah cukup, dari cukup." Dirubah menjadi: "...sudah cukup, lebih dari cukup." 30 Menambahkan kata: "kira-kira". 31 Menambahkan kata: "kira-kira". 28
10 of 11
14CDK6.IbuRahayu.WorldCongress2014.19Jul2014 INDO final
[2:15:46] Jadi, demikian, saudara-saudara, semoga cerita atau ya sajian kejiwaan di kongres ini dapat diikuti oleh saudara-saudara sekalian. Dan semoga saudara-saudara bisa mawas diri, yang masih kurang di dalam pengabdian saudara kepada Tuhan. Maka lakukanlah dengan ikhlas. Karena kebutuhan keduniaan, itu makin sulit. Ya, sebetulnya, sulitnya dibikin sendiri oleh manusia. [2:17:22] Maka meskipun saya tidak dapat datang di kongres, tapi saya berdoa, bahwa Subud terus hidup. Malah ini menjadi tugas daripada yang baru-baru, tunas-tunas baru untuk memperbaiki dan menempatkan Subud kembali. Jangan kita malah meniru orang lain. Tapi dengan keadaan kita bisa ditiru oleh orang lain, itu suatu kejadian yang luar biasa. [2:18:21] Demikian, saudara-saudara. Dan terima kasih atas kesempatan ini mendengarkan ceramah dari video. ___________
Ivh/mvh/ar/rl/ml/al
11 of 11
6 November 2014