KONSEP NIKAH SEPUPU DALAM PERSPEKTIF ADAT MINANGKABAU DAN HUKUM ISLAM STUDI KASUS DI LUHAK AGAM LUBUK BASUNG SUMATERA BARAT (ANTARA SYARI’AH DAN ADAT)
TESIS Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Magister Syari’ah (M.Sy) pada Program Studi Hukum Keluarga (Akhwal al-Syakhsiyyah)
Oleh:
FERLAN NIKO NIM: 21193104196
PROGRAM PASCASARJANA (PPS) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTAN SYARIF KASIM RIAU 2016 M/1436 H
ABSTRAK
Tesis ini berjudul:”KONSEP NIKAH SEPUPU DALAM PERSPEKTIF ADAT MINANGKABAU DAN HUKUM ISLAM STUDI KASUS LUHAK AGAM LUBUK BASUNG SUMATERA BARAT (ANTARA SYARI’AH DAN ADAT)”. Tesisi ini ditulis berdasarkan latar belakang bahwa adanya aturan adat Minangkabau yang memfasilitasi dan mengatur penikahan antara sesama saudara sepupu yang dikenal dengan istilah pernikahan Nikah Sepupu. Pernikahan Nikah Sepupu ini adalah pernikahan dengan anak dari saudara perempuan ayah, yang dalam adat Minangkabau merupakan pernikahan ideal, namun di satu sisi adat Minangkabau melarang pernikahan dengan saudara sepupu yang lainnya terutama pada saudara sepupu dari anak saudara perempuan ibu karena secara adat mereka dianggap bersaudara dan memiliki hubungan kekerabatan karena berasal dari ibu yang bersaudara tentu memiliki suku yang sama. Oleh karena itu dengan adanya hubungan kekerabatan yang demikian bagaimanakah konsep pernikahan Nikah Sepupu ini dalam tinjauan syari’ah dan hukum Islam. Permasalahan pada penelitian ini adalah: bagaimana Pengertian Bako Dalam Pandangan Adat Minangkabau, bagaimana Pandangan Adat Minangkabau Pada Saudara Sepupu Yang Bukan Bako, lalu Bagaimanakah Pandangan Hukum Islam Terhadap Konsep Nikah sepupu pada adat Minangkabau. Subjek penelitian ini adalah para datuk yang berada di Luhak Agam daerah Lubuk Basung Sumatera Barat. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh datuk yang berada di daerah Luhak agam daerah Lubuk Basung Sumatera Barat yaitu sebanyak 100 orang sedangkan yang menjadi sampel ialah 10 orang. yaitu diambil 10% dari 100 orang tersebut. Penelitian ini bersifat lapangan ( Field reaserch) yang berlokasi di Luhak Agam Sumatera Barat, dalam penulisan tesisi ini analisa data yang dipergunakan adalah analisa kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep Nikah Sepupu dalam pandangan adat Minangkabau, untuk mengetahui bagaimana pandangan adat Minangkabau terhadap saudara sepupu yang bukan Bako dan bagaimana pandangan Islam Terhadap Konsep Nikah Sepupu Di Lubuk Basung Kab. Agam Sumatra Barat.
Pelaksanaan konsep Nikah Sepupu adalah: diawali dengan keadaan para datuk yaitu lamanya waktu datuk telah menjadi datuk, keinginan diri / ambisi para datuk untuk menjadi datuk, usia para datuk pada saat sekarang ini, adanya para datuk memikiran apa-apa yang dibutuhkan oleh anak kemenakan, usaha para datuk untuk memberikan apa yang anak kemenakan butuhkan, tanggung jawab tentang masa depan anak kemenakan, pernikahan anak kemenakan harus mendapat izin dari datuk, anak kemenakan harus menikah dengan sesama orang Minangkabau, pernikahan Nikah Sepupu merupakan pernikahan yang sangat dianjurkan dalam adat Minangkabau, dan apakah para datuk juga melakukan pernikahan Nikah Sepupu.
ix
Yang menjadi faktor penghambat ialah: mengenai anjuran pernikahan Nikah Sepupu yang hanya cukup dianjurkan oleh para datuk sehingga bukanlah hal yang di wajibkan para datuk, mengenai kateguhan para datuk memegang teguh adat Minangkabau, selanjutnya anak kemenakan dalam memegang teguh aturan adat Minangkabau, selanjutnya mengenai konsep Nikah Sepupu bukan merupakan aturan yang kuat di Minangkabau, tidak bolehnya menikah anak dari dua orang laki-aki bersaudara, tidak bolehnya anak dari dua orang perempuan yang bersaudara, ada anjuran kepada anak kemenakan menikah dengan kerabat sekampung., tidak adanya anjuran kepada anak kemenakan pernikahan dengan kerabat yang masih memiliki hubungan darah/persaudaraan. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa merujuk pada firman allah SWT dan hadits Rasulullah serta berdasar pada analogi hukum Islam maka konsep nikah sepupu pada adat Minangkabau yang dibagi pada dua hal yaitu pada pernikahan sepupu yang bako tidak bertentangan dengan hukum Islam, Akan tetapi pelarangan pernikahan kepada sepupu yang lain menjadi hal yang bertentangan dengan hukum Islam.
x
ABSTRACT
This thesis titled: "CONCEPT OF NIKAH SEPUPU IN PERSPECTIVE OF MINANGKABAU TRADITION AND ISLAMIC LAW OF CASE STUDY OF LUHAK AGAM OF LUBUK BASUNG WEST SUMATRA (BETWEEN SYARI'AH AND TRADITION)". This thesis was written based on the background that the Minangkabau tradition rules that facilitated and regulated marriage among cousins known as Nikah Sepupu wedding. Nikah Sepupu wedding is marriage with the son or daughter of father’s sister, It is an ideal wedding in Minangkabau tradition, but on one side of the Minangkabau tradition forbids marriage with others cousin mainly on a cousin of the children of mother's sister because customarily they were considered brothers and has a kinship because it comes from mothers were sisters would have the same tribe, therefore, the presences of that kinship how concept of Nikah Sepupu was studied in syari'ah and Islamic law perspective. Problems in this research were: How definition of Bako in Minangkabau tradition, how the view of Minangkabau on Cousin that was not Bako. Then how view of Islam Law on Concept Nikah Sepupu. This Subject of the research was the progenitor that was located in Luhak Agam of Lubuk Basung West Sumatra. The Population in this research was all of progenitor that was located in the area Luhak agam of lubuk basung West Sumatra namely 100 people, while the sample namely10 people.10% from 100 people. This research was a field (Field research) located in Luhak Agam West Sumatra, in the writing of this research used qualitative analysis. This research had aims to determine how the concept of Nikah Sepupu in perspective of Minangkabau tradition, to determine how view of Minangkabau tradition on cousins were not Bako and how Islam view on thr Concept of Nikah Sepupu in Lubuk Basung of Agam Regency of West Sumatra.
Implementation of the concept of Nikah Sepupu namely: beginning with a state of the progenitor namely the length of progenitor time has become progenitor, ambition of the progenitor to be the progenitor, the age of progenitors at this time, the existence of progenitor what was needed by the children and nephew , the efforts of progenitor to provide what children and nephew need, the responsibility on the nephew’s future, nephew marriage must be obtained permission from the progenitor, nephew should marriage with Minangkabau people, Nikah Sepupu is a marriage that was not most recommended in the Minangkabau tradition and whether the progenitor also do Nikah Sepupu wedding. The Obstacle factors namely: the suggestion of Nikah Sepupu wedding who just recommended by the progenitor and not required by the progenitor, the consistency of progenitor to conduct Minangkabau tradition, then nephew take care to the rules of Minangkabau tradition, concept of Nikah Sepupu was not a strong rule in Minangkabau traditon, may not married two brothers, may not married sisters, Nephew was suggested married with same village people, no
xi
suggestion to nephew to marriage with relatives who still have blood relations / brotherhood. Based on research that has been done, it can be concluded that the reference to the word of Allah Almighty and the hadith of the Prophet as well as Islamic law based on the analogy of the concept of Nikah Sepupu did not argue with Islamic law.
xii
ﻣﻠﺧص
ﻛﺎ ﻧت ھذه اﻟرﺳﺎﻟﺔ اﻟﻣﺎﺟﺳﺗﯾرﺑﻌﻧوان :ﻣﻔﮭﻮم اﻟﺰواج ﻣﻦ أوﻻد اﻷﻋﻤﺎم ﻓﻲ ﺿﻮء ﺗﻘﺎﻟﯿﺪ ﻣﯿﻨﻨﺞ ﻛﺎﺑﺎو واﻟﺸﺮﯾﻌﺔ اﻹﺳﻼﻣﯿﺔ ﺑﻤﻨﻄﻘﺔ ﻟﻮﺑﻮك ﺑﺎﺳﻮﻧﺞ ـ ﺳﻮﻣﻄﺮى اﻟﻐﺮﺑﯿﺔ. ﺗﻤّﺖ ﻛﺘﺎﺑﺔ ھﺬه اﻟﺮﺳﺎﻟﺔ ﺑﻨﺎ ًء ﻋﻠﻰ اﻟﺨﻠﻔﯿﺔ أن وﺟﻮد اﻟﺘﻘﺎﻟﯿﺪ اﻟﻤﺤﻠﯿّﺔ ﻓﻲ ﻣﯿﻨﻨﺞ ﻛﺎﺑﺎو اﻟﺬي ﯾﺤﻜﻢ اﻟﺰواج ﻣﻦ أوﻻد اﻷﻋﻤﺎم اﻟﻤﻌﺮو ﻓﮭﺬا اﻟﺰواج ھﻲ زواج اﺑﻨﺔ اﻷب واﻟﺬي ﯾﻌﺘﺒﺮه اﻟﺘﻘﺎﻟﯿﺪ اﻟﻤﯿﻨﻨﺠﯿﺔ زواﺟﺎ ﻣﺜﺎﻟﯿﺎ ،إﻻ أن اﻟﺘﻘﺎﻟﯿﺪ اﻟﻤﯿﻨﻨﺠﯿﺔ ﺗﺤﺮّم اﻟﺰواج ﻣﻦ أوﻻد اﻷﺧﻮال ،ﻓﺈن اﻟﺘﻘﺎﻟﯿﺪ ﺗﺮى أن ﻋﻼﻗﺔ اﻟﺨﺆوﻟﺔ ﻋﻼﻗﺔ وﺛﯿﻘﺔ ﻗﺮﯾﺒﺔ ﻷﻧﮭﺎ ﻋﻼﻗﺔ ﺗﻜﻮن ﻣﻦ ﺟﮭﺔ اﻷمّ ،ﻓﺘﻜﻮن ﻧﺴﺒﺔ اﻟﻘﺒﯿﻠﺔ ﻓﻲ اﻟﺘﻘﺎﻟﯿﺪ اﻟﻤﯿﻨﻨﺠﯿﺔ ﻣﻦ ﻧﺴﻞ اﻷ ّم ﻓﻠﯿﺲ ﻣﻦ ﻧﺴﻞ اﻷب .ﻓﺎﻟﻌﻼﻗﺔ اﻷﺳﺮﯾﺔ ﻓﻲ ﻣﺜﻞ ھﺬا ،ﺗﻘﺘﻀﻲ اﻟﺸﺮﯾﻌﺔ اﻹﺳﻼﻣﯿﺔ ﺗﺤﻜﻢ ﻋﻠﯿﮭﺎ وﺗﻀﻌُﮭﺎ ﻓﻲ ﻣﻮﺿ ٍﻊ أﻗﺮّه اﻟﺸﺮع. واﻟﻤﺸﻜﻠﺔ ﻓﻲ ھﺬا اﻟﺒﺤﺚ ھﻮ ﺗﻌﺮﯾﻒ اﻟﺰواج ﻣﻦ أوﻻد اﻷﻋﻤﺎم ﻓﻲ ﺿﻮء اﻟﺘﻘﺎﻟﯿﺪ اﻟﻤﯿﻨﻨﺠﻜﺎﺑﻮﯾﺔ ،وﻛﯿﻒ ﻣﻮﻗﻒ اﻟﺸﺮﯾﻌﺔ اﻹﺳﻼﻣﯿﺔ ﻣﻨﮫ .أﻣﺎ أﻓﺮاد اﻟﺒﺤﺚ ﻓﮭﻢ ﺷﯿﻮخ اﻟﻘﺒﯿﻠﺔ ﻓﻲ ﻣﻨﻄﻘﺔ ﻟﻮﺑﻮك ﺑﺎﺳﻮﻧﺞ ،وﯾﺒﻠﻎ ﻋﺪدھﻢ إﻟﻰ ﻣﺎﺋﺔ ﻧﻔ ٍﺮ وأﻣﺎ اﻟﻌﯿﻨﺔ ﻓﺘﻜﻮن ﻓﻲ ﻋﺸﺮة أﻧﻔﺎرٍ ،ﻓﻨﺴﺒﺔ اﻟﻌﯿﻨﺔ ٪١٠ﻣﻦ ١٠٠ﺷﺧﺻﺎ. أﻣﺎ طﺮﯾﻘﺔ اﻟﺰواج ﻣﻦ أوﻻد اﻷﻋﻤﺎم ﺗُﺒﺪأ ﻣﻦ ﺣﺎل رؤﺳﺎء اﻟﻘﺒﯿﻠﺔ وھﻲ ﻣﺪّة اﻟﺮﯾﺎﺳﺔ ﻓﻲ اﻟﻘﺒﯿﻠﺔ، واﻟﺮﻏﺒﺎت ﻓﻲ اﻟﻮﺻﻮل إﻟﻰ ﻣﻨﺼﺐ اﻟﺮﯾﺎﺳﺔ ،و اﻷﻋﻤﺎر .ﻓﮭﻢ أﻣﻨﺎء ﻋﻠﻰ أوﻻد اﻹﺧﻮة ﻓﻲ ﺣﺎﺟﺎﺗﮭﻢ وﻣﺴﺘﻘﺒﻠﮭﻢ ،وزواﺟﮭﻢ ﯾﺠﺐ أن ﯾﺘﺤﻘﻖ ﺑﺈذنٍ ﻣﻨﮭﻢ .وأن ﯾﻜﻮن اﻟﺰواج ﻣﻦ ﻧﻔﺲ اﻟﻘﺒﯿﻠﺔ اﻟﻤﯿﻨﻨﺠﻜﺎﺑﻮﯾﺔ .واﻟﺘﻘﺎﻟﯿﺪ اﻟﻤﯿﻨﻨﺠﯿﺔ ﺗﺤﺚّ ﻋﻠﻰ ﻣﺜﻞ ھﺬا اﻟﺰواج .وھﻞ ﺷﯿﻮخ اﻟﻘﺒﯿﻠﺔ ﯾﻔﻌﻠﻮﻧﮫ؟ أﻣﺎ اﻟﻤﺎﻧﻊ ھﻮ ﻧﻈﺎم اﻟﺰواج ﻣﻦ أوﻻد اﻷﻋﻤﺎم ھﻮ زواج ﯾﺴﺘﺤﺴﻨﻮﻧﮫ اﻟﺸﯿﻮخ وﻻ ﯾﺮون ﺑﺈﯾﺠﺎﺑﮫ.و ﺗﻤﺴّﻚ اﻟﺸﯿﻮخ ﺑﺎﻟﺘﻘﺎﻟﯿﺪ واﻋﺘﻨﺎؤھﻢ ﺑﮭﺎ ،و اھﺘﻤﺎم اﻷﺑﻨﺎء ﺑﮭﺎ ،و ﻣﻔﮭﻮم اﻟﺰواج ﻣﺜﻞ ھﺬا ﻟﯿﺲ ﻧﻈﺎﻣﺎ ﻗﺎطﻌﺎ ،وﻋﺪم ﺟﻮاز اﻟﺰواج ﺑﯿﻦ أﺑﻨﺎء اﻟﺸﻘﯿﻘﯿﻦ وأﺑﻨﺎء اﻟﺸﻘﯿﻘﺘﯿﻦ ووﺟﻮد اﺳﺘﺤﺒﺎب زواج اﻷﺑﻨﺎء ﻣﻦ اﻷﻗﺎرب ﻓﻲ اﻟﻘﺮﯾﺔ .وﻋﺪم اﺳﺘﺤﺒﺎب اﻟﺰواج ﻣﻦ اﻷﻗﺎرب ذات ﺻﻠﺔ ﻗﺮﯾﺒﺔ. ﻓﺒﻨﺎ ًء ﻋﻠﻰ ھﺬا اﻟﺒﺤﺚ اﻟﺬي ﻗﺎم ﺑﮫ اﻟﺒﺎﺣﺚ ،ﻓﺘﻜﻮن اﻟﺨﻼﺻﺔ أن ﻣﻦ ﺧﻼل اﻟﺮﺟﻮع إﻟﻰ ﻣﺼﺎدر اﻟﺸﺮﯾﻌﺔ اﻹﺳﻼﻣﯿﺔ اﻟﻘﺮآن اﻟﻜﺮﯾﻢ واﻟﺴﻨﺔ اﻟﻤﻄﮭﺮة واﻟﻘﯿﺎس ﻓﻜﺎن ﻣﻔﮭﻮم اﻟﺰواج ﻣﻦ اﻷﻗﺎرب اﻟﺬي ﯾﻨﻘﺴﻢ إﻟﻰ ﻗﺴﻤﯿﻦ وھﻤﺎ :اﻟﺰواج ﻣﻦ أوﻻد اﻷﻋﻤﺎم واﻟﺰواج ﻣﻦ أوﻻد اﻷﺧﻮال ،ﻓﻜﺎن اﻷول ﻓﻘﺪ أﻗﺮّه اﻟﺸﺮع ،وﺑﯿﻨﻤﺎ اﻟﺜﺎﻧﻲ ﯾﺨﺎﻟﻒ اﻟﺸﺮﯾﻌﺔ اﻹﺳﻼﻣﯿﺔ.
xiii
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ ﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan berkah, rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW, untuk keluarga, para sahabat, dan seluruh ummat di segala penjuru dunia, khususnya kita semua. 'Amin. Penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat dalam penyelesaian studi untuk meraih gelar Magister Syari’ah (M.Sy) di Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penulis merasa bahwa tesis dengan judul “KONSEP
NIKAH
SEPUPU
DALAM
PERPEKTIF
ADAT
MINANGKABAU DAN HUKUM ISLAM STUDI KASUS DI LUHAK AGAM LUBUK BASUNG SUMATRA BARAT (ANTARA SYARI’AH DAN ADAT)” ini bukan merupakan karya penulis semata, tetapi juga merupakan hasil dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis juga merasa bahwa di dalam tesis ini terdapat banyak kekurangan, untuk itu saran dan keritikan yang membangun sangat penulis harapkan. Selanjutnya tidak lupa penulis haturkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas segala bimbingan dan bantuan sehingga terselesainya tesis ini, semoga amal baik tersebut mendapat balasan dari Allah SWT. 'Amin Ya Rabbal 'Alamin. Sebagai rasa hormat dan syukur, serta ucapan terima kasih kepada:
i
1. Kedua orang tua Ayahanda Muslim Sutan Pamenan (alm) dan Ibunda Yermanelis (almh), yang kasih sayangnya selalu berbekas dalam sanubari. Ayah dan Ibu mertua tercinta (H. Ali Munir dan Hj. Rita Ariani) yang sangat men-suport penulis dalam penyelesian tesis ini. Istri tercinta (Winda Alisriani M.Sy), serta keluarga besar penulis, abang dan uni yang senantiasa memberikan bantuan serta motivasi. Berkat kasih sayang, pengorbanan, dorongan, dan doanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini. 2. Bapak Rektor UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Riau. 3. Bapak Prof. Dr. Ilyas Husti, MA, Direktur Program Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau. 4. Bapak Dr. Hidayatullah Ismail, MA, selaku Ketua Prodi Hukum Islam Program Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau. 5. Bapak
Prof. Dr. Zikri Darussamin. MA dan Dr. Khairunnas Jamal. MA
sebagai dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan motivasi kepada penulis sehingga tesis ini bisa terselesaikan. 6. Pihak Perpustakaan Universitas dan Perpustakaan Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau yang telah memberika pelayanan dan penyediaan bukubuku referensi, sehingga penulis dapat merampungkan tesis ini. 7. Kepada segenap dosen yang selama ini telah memberikan tetesan ilmu dari samudra ilmu yang begitu luas kepada penulis sehingga penulis dapat mengetahui apa yang sebelumnya belum diketahui. 8. Kepada teman-teman seperjuangan penulis, yang telah menjadi sparing partner penulis dalam bertukar pikiran.
ii
9. Semua pihak yang karena keterbatasan ruang dalam tesis ini, tanpa mengurangi rasa terima kasih yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu. Ini merupakan karya tulis kedua penulis dalam dunia akademis semoga banyak terlahir kelak karya penulis berikutnya pada bidang akdemis. Amin. Akhir kata, penulis berharap semoga semua yang telah dilakukan menjadi amal saleh dan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Dan semoga Tesis ini bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya, dan para pembaca pada umumnya. 'Amin-'Amin-'Amin ya Rabbal 'Alamin.
Pekanbaru, 11 Desember 2015
Ferlan Niko NIM: 21193104196
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i DAFTAR ISI........................................................................................................ iv DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................ vii ABSTRAK ........................................................................................................... ix BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 11 C. Batasan Masalah........................................................................... 12 D. Rumusan Permasalahan ............................................................... 12 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.................................................. 13 F. Tinjauan Kepustakaan .................................................................. 14 G. Penjelasan Istilah.......................................................................... 15 H. Kerangka Teoritis......................................................................... 16 I. Metode Penelitian .......................................................................... 21 J. Sistematika Penulisan.................................................................... 24
BAB II
ADAT DAN ISLAM DI MINANGKABAU A. Riwayat Ringkas Tentang Minangkabau .................................... 26 B. Batas dan Wilayah Kultural Minangkabau ................................. 34 C. Adat Istiadat Minangkabau .......................................................... 38 D. Hubungan Kekerabatan Minangkabau......................................... 60 E. Agama dan Kepercayaan Pra Islam.............................................. 66
iv
F. Masuknya Islam Di Minangkabau ................................................ 71 BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG MAHRAM DAN PERKAWINAN DALAM ADAT MINANGKABAU. A. Pengertian Mahram ...................................................................... 81 B. Dasar Hukum Mahram ................................................................ 82 C. Pembagiaan Mahram.................................................................... 85 D. Mahram Menurut Perundang-Undanngan ................................... 92 E. Perkawinan Dalam Minangkabau................................................. 96 F. Sekilas Tentang Induk Bako dan Anak Pisang........................... 104 BAB IV
KONSEP PULANG KABAKO DALAM PERSPEKTIF ADAT MINANGKABAU DAN HUKUM ISLAM A. Pelaksanaan Konsep Pulang Kabako Di Luhak Agam Lubuk Basung Sumatera Barat............................................................. 107 B. Faktor Penghambat Pelaksanaan Konsep Pulang Kabako di Lubuk Basung Sumatera Barat............................................................. 120 C. Konsep Pulang Kabako Menurut Hukum Islam........................ 130 D. Analisa Penulis.......................................................................... 136
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................. 137 B. Saran ............................................................................................ 138 DAFTAR PUSTAKA
v