KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH TSANAWIYAH TA’LIM AL-MUBTADI CIPONDOH
SKRIPSI Diajukan kepada Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh : ALIFA HANUM 18100110000026
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARRBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH TSANAWIYAH TA’LIM AL-MUBTADI CIPONDOH SKRIPSI Diajukan kepada Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh : Alifa Hanum 18100110000026
Di bawah Bimbingan
Masan. AF, M.Pd NIP. 195107161981031005
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARRBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi yang berjudul Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim AlMubtadi Cipondoh disusun oleh Alifa Hanum, NIM: 18100110000026, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuen yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 29 November 2014
Yang Mengesahkan Pembimbing Skripsi
Masan. AF, M.Pd NIP. 195107161981031005
ii
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi berjudul : “Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist Di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim AlMubtadi Cipondoh”. Disusun oleh Alifa Hanum Nomor Induk Mahasiswa 18100110000026, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 10 Januari 2015, dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 10 Januari 2015 Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua/Sekretaris Jurusan)
Tanggal
Tanda tangan
Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag
…………
……………......
………..
………………..
………..
……………......
NIP : 19580707 198703 1 005 Penguji 1 Dra. Djunaidatul Munawaroh, M.Ag NIP : 19580918 198701 2 001 Penguji 2 DR. Sururin, MA NIP : 19710319 199803 2 001
Mengetahui Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dra. Nurlena Rifa’i, Ma., Ph.D NIP : 19591020 198603 2 001 iii
SURAT PERNYATAAN KARYA
ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Alifa Hanum
Nama
:
NIM
:18100110000026
Jurusan
: Pendidikan Agama Islarn
Alamat
: Gg. Halimah No. 64 RT. 002/001 Cipondoh Kota Tangerang
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUIINYA Bahwa skripsi ya:rg berjudul Korelasi Antara Minat
Belajar Dengan prestasi
Belajar Dalam Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadifs Di Madrasah rsanawiyah
Ta'lim Al-Mubtadi cipondoh
adalah benar hasil karya sendiri
di bawah
bimbingan dosen: Nama Pembimbing
: Masan. AF, M.Pd
NIP
: 19510716198103100s
Jurusan/Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Demikian
$rat penyataan ini
saya buat dengan sebenarnya dan saya siap
menerima segala konsekuensinya apabila terbukti bahwa skripsi
ini bukan hasil
karya sendiri.
Jakarta, 29 November 2014
Yang Menyatakan
Alifa Hanum
tv
ABSTRAK Alifa Hanum (18100110000026) “Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh”. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Minat adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat juga merupakan suatu faktor yang berperan sebagai penggerak yang mendorong individu melakukan sesuatu atau tertarik kepada suatu objek. Dalam belajar rminat berperan sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan seberapa besar minat siswa dalam belajar Al-Qur’an Hadits dan hubungan nya dengan prestasi belajar siswa tersebut, khususnya di Madrasah Tsanwiyah Ta’lim Al-Mubtadi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelatif dengan metode survey tehnik korelasional, yaitu memusatkan perhatian pada pengumpulan data dalam kondisi dan waktu tertentu dari kedua variabel yang diteliti, kemudian dikorelasikan guna menjawab masalah yang telah dirumuskan. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa/siswi Kelas VIII MTs Ta’lim AlMubtadi Cipondoh Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014 yang seluruhnya berjumlah 61 siswa. Dari penelitian yang penulis lakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Setelah rxy dikonsultasikan dengan rtable baik pada taraf signifikansi 5% maupun taraf signifikansi 1% teryata nilai rxy lebih rendah. Oleh karena itu pengujian hipotesis ini menerima H0 dan menolak Ha.
ALIFA HANUM (PAI)
v
KATA PENGANTAR Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia, rahmat, hidayah, inayah serta kasih sayang yang berlimpah dan tiada batas kepada penulis sehingga skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan. Sholawat dan salam senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah menjadi sinar terang dalam perjalanan hidup umat manusia, semoga kita semua mendapatkan syafaatnya kelak di hari akhir .....Aamiin..... Penyusunan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang “Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini ada pihak-pihak yang telah berkontribusi memberikan bantuan, pengarahan, inspirasi serta do’a dan dukungannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Nurlena Rifa’i, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Abdul Madjid Khon, M.A, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Masan. AF, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan fikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. Bapak dan ibu dosen jurusan PAI yang telah mentransfer ilmu selama perkuliahan. 5. Misun, S.Pd.I, Kepala MTs Ta’lim Al-Mubtadi, paraguru,staf, dan siswa/siswi MTs Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh Kota Tangerang yang telah memberikan izin penelitian dan kerjasama yang baik dalam memberikan data-data yang diperlukan penulis dalam penelitian ini. 6. Kepada Ayah Bunda tercinta, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalamdalamnya, karena sudah mengasuh, membimbing, memotivasi serta mendo’akan dalam setiap langkah.
vi
7. Suami tercinta dan anakku tersayang yang selalu menjadi sumber penyemangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Sahabat dan teman-teman seperjuangan di DMS Jurusan Tarbiyah, semua teman PAI kelas Angkatan 2011 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan dan persaudaraan selama ini serta motivasi dan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 9. Terima kasih juga kepada semua pihak yang turut serta membantu dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan semua pihak didalamnya, penulis hanya mampu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga kebaikannya mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Mudah mudahan skripsi ini mampu memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca skripsi ini.
Penulis
Alifa Hanum 18100110000026
vii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................... LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... ABSTRAK ...................................................................................................... KATA PENGANTAR.................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................
i ii iii iv v vi viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................. B. Identifikasi Masalah ........................................................................ C. Pembatasan Masalah ....................................................................... D. Perumusan Masalah......................................................................... E. Tujuan Penelitian............................................................................. F. Kegunaan Peneitian .........................................................................
1 6 7 7 7 7
BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar : Pengertian, Aspek-aspek/Dimensi, Faktor dan Indikator Minat Belajar ................................................................................ 9 B. Prestasi Belajar .............................................................................. 17 C. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiyah ........... 22 D. Kerangka Berfikir .......................................................................... 29 E. Hipotesis ........................................................................................ 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan WaktuPenelitian ......................................................... B. Populasi dan Sampel ...................................................................... C. Metode Penelitian .......................................................................... D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ E. Teknik Analisis Data ..................................................................... F. Hipotesis Statistik ..........................................................................
31 32 33 34 36 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambar Lokasi Pendidikan……………………………… B. Deskripsi Minat Belajar Siswa ...................................................... C. Deskripsi Prestasi Belajar Siswa.................................................... D. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis .............. E. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... F. Keterbatasan Penelitian..................................................................
41 42 45 48 51 51
viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................... B. Implikasi ........................................................................................ C. Saran ............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ix
53 53 54
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan binatang. Belajar yang dilakukan oleh manusia merupakan bagian dalam hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja, dan di mana saja, baik di kampus, di kelas, di jalanan dalam waktu yang tak dapat ditentukan sebelumnya. Namun demikian, satu hal yang sudah pasti bahwa belajar yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh iktikad dan maksud tertentu. Berbeda halnya dengan kegiatan yang dilakukan oleh binatang. Dalam konteks merancang sistem belajar, konsep belajar ditafsirkan berbeda. Belajar dalam hal ini harus dilakukan dengan sengaja, direncanakan sebelumnya dengan struktur tertentu. Maksudnya agar proses belajar dan hasil-hasil yang dicapai dapat dikontrol secara cermat. Guru dengan sengaja menciptakan kondisi dan lingkungan yang menyediakan kesempatan belajar kepada para siswa untuk mencapai tujuan tertentu, dan diharapkan memberikan hasil tertentu pula kepada siswa. Hal ini dapat diketahui melalui sistem penilaian yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut menurut Oemar Hamalik dapat “diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan lain-lain.”1 Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku si subyek belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari sekian
1
Oemar Hamalik, Pelaksanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), Cet. I, h. 54
1
2
banyak faktor yang mempengaruhi itu, secara garis besar dapat dibagi dalam klasifikasi faktor intern (dari dalam) diri si subyek belajar dan faktor ekstern (dari luar) si subyek belajar. Faktor internal ini menyangkut faktor-faktor fisiologis dan faktor psikologis. Tetapi relevan dengan persoalan reinforcement, maka tinjauan mengenai faktor-faktor intern akan dikhususkan pada faktor-faktor psikologis. Kehadiran faktor-faktor psikologis dalam belajar akan memberikan andil cukup penting. Faktor-faktor psikologis akan senantiasa memberikan landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal, sebaliknya tanpa kehadiran faktor psikologis secara optimal bisa jadi memperlambat proses belajar, bahkan dapat pula menambah kesulitan dalam belajar. Faktor-faktor psikologis yang dikatakan memiliki peranan penting itu, dapat dipandang sebagai cara-cara berfungsinya pikiran siswa dalam hubungannya dengan pemahaman bahan pelajaran, sehingga penguasaan terhadap bahan yang disajikan lebih mudah dan efektif. Dengan demikian, sebagaimana dikatakan oleh Sardiman bahwa “proses belajar mengajar itu akan berhasil baik, kalau didukung oleh faktor-faktor psikologis dari si pelajar. Salah satu faktor psikologis adalah minat.2 Minat dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya minat yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya minat, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Di dalam kegiatan belajar mengajar, peranan minat baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan minat, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara dalam melakukan kegiatan belajar.
2
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. II, h. 39-40
3
Minat merupakan faktor dominan yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan yang diinginkan. Dalam proses belajar mengajar, kebutuhan berprestasi menggerakkan dan mengarahkan perbuatan, menopang tingkah laku dan menyeleksi perbuatan individu yang berorientasi kepada keberhasilan.
Untuk
itu
guru
harus
berupaya
menimbulkan
dan
mempertahankan perhatian dan dorongan siswa melakukan kegiatan belajar. Upaya memberikan perhatian dan dorongan belajar kepada siswa dilakukan guru sebelum mengajar dimulai, dan waktunya menurut Nana Sudjana yaitu “saat berlangsungnya proses belajar mengajar terutama pada saat siswa melakukan kegiatan belajar dan pada saat kondisi belajar mengalami kemunduran.”3 Kepiawaian guru dalam penguasaan strategi pembelajaran merupakan salah satu variabel yang patut dipertimbangkan. Setiap guru memiliki kelebihan dan keterbatasan pribadi. Sebagai contoh di lapangan kadangkadang ada guru yang jika menerangkan pelajaran sangat menarik perhatian dan jelas. Sementara ada guru lain yang walaupun menggunakan strategi pembelajaran yang sama dengan guru yang tadi, akan tetapi ia tidak mampu menarik perhatian siswa, bahkan cenderung membosankan. Hal ini terjadi mungkin karena guru yang pertama tadi memiliki kelebihan dalam hal seni mengajar. Untuk belajar sangat diperlukan adanya minat. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada minat. Semakin kuat minat yang dimiliki, akan semakin berhasil pula pelajaran itu. Jadi minat akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Sudah disadari baik oleh guru, siswa dan orang tua, bahwa dalam belajar di sekolah intelegensi (kemampuan intelektual) memainkan peranan penting, khususnya berpengaruh kuat terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa, maka semakin besar peluangnya untuk berprestasi. Sebaliknya, semakin 3
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1995), Cet. III, h. 160
4
rendah kemampuan intelegensi seorang siswa, maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh prestasi. Meskipun peranan intelegensi sedemikian besar, namun perlu diingat bahwa faktor-faktor lain pun tetap berpengaruh. Di antara faktor-faktor tersebut adalah “minat”. Dalam belajar, minat berperan sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat sikapnya senang terhadap pelajaran dan akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar. Sedangkan siswa yang kurang mempunyai minat sikapnya hanya menerima pelajaran. Mereka hanya tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk terus bisa tekun karena tidak ada pendorongnya. Ada beberapa hal yang mendasari pentingnya membahas minat dalam hubungannya dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh Kota Tangerang. Pertama, bahwa pelajaran Al-Qur’an Hadits merupakan salah satu pelajaran ilmu agama Islam yang diajarkan oleh guru di setiap Madrasah Tsanawiyah, khususnya di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi. Masalahnya pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di madrasah tersebut dinilai berjalan kurang efektif dengan adanya berbagai alasan, sehingga hasil prestasi belajar kurang maksimal. Kedua, bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, minat merupakan faktor yang sangat penting, karena bagi siswa yang memiliki minat yang kuat akan mempunyai energi untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sehingga boleh jadi siswa yang memiliki intelegensi yang cukup tinggi menjadi gagal karena kurangnya minat, sebab hasil belajar itu akan optimal bila terdapat minat yang tepat. Karenanya, bila siswa mengalami kegagalan dalam belajar, hal ini bukanlah semata-mata kesalahan siswa, tetapi mungkin saja guru tidak berhasil dalam menumbuhkan minat yang mampu membangkitkan semangat dalam kegiatan siswa untuk belajar. Adapun kenyataan yang ada di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim AlMubtadi, tidak semua siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap mata
5
pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan berbagai alasan dan latar belakang, sehingga hasil prestasi belajar mereka pun berbeda-beda, tergantung seberapa besar kadar minat belajar mereka terhadap pelajaran tersebut. Ketiga, bahwa di dalam kegiatan belajar mengajar, peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara dalam melakukan kegiatan belajar. Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi adalah bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadangkadang tepat, dan kadang-kadang juga kurang sesuai. Oleh karena itu, guru harus hati-hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik. Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak menguntungkan perkembangan belajar siswa. Kurangnya atau ketiadaan motivasi, baik yang bersifat intrinsik maupun yang bersifat ekstrinsik,
akan
menyebabkan
kurang bersemangatnya
siswa
dalam
melakukan proses pembelajaran materi-materi pelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Keempat, bahwa kepiawaian guru dalam penguasaan strategi pembelajaran merupakan salah satu variabel yang patut dipertimbangkan. Sebab setiap guru memiliki kelebihan dan keterbatasan pribadi masingmasing. Sebagai contoh di MTs Ta’lim Al-Mubtadi, kadang-kadang ada guru yang jika menerangkan pelajaran sangat menarik perhatian dan jelas. Sementara ada guru lain yang walaupun menggunakan strategi pembelajaran yang sama dengan guru yang tadi, akan tetapi ia tidak mampu menarik perhatian siswa, bahkan cenderung membosankan. Hal ini terjadi mungkin karena guru yang pertama tadi memiliki kelebihan dalam hal seni mengajar. Kelima, bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. “Sifat-sifat orang tua, praktek pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap
6
kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa”.
4
Sebagai contoh:
kebiasaan yang diterapkan orang tua siswa dalam mengelola keluarga yang keliru, seperti kelalaian orang tua dalam memonitor kegiatan anak, dapat menimbulkan dampak lebih buruk lagi. Dalam hal ini, bukan saja anak tidak mau belajar melainkan ia cenderung berperilaku menyimpang. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis ingin mengetahui lebih dalam lagi dan menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan mengambil judul: “KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH TSANAWIYAH TA’LIM AL-MUBTADI”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. 2. Kurangnya motivasi dari guru untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajara Al-Qur’an Hadits. 3. Pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs Ta’lim Al-Mubtadi kurang efektif. 4. Kurangnya fasilitas pembelajaran yang tersedia, sehingga guru tidak dapat menumbuhkan minat belajar kepada siswa dengan maksimal. 5. Ketidaktepatan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran AlQur’an Hadits, sehingga berpengaruh terhadap minat belajar siswa. 6. Lingkungan yang kurang mendukung, baik dari orang tua (keluarga) atau lingkungan pergaulan (di luar rumah). 7. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits belum memuaskan.
4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), cet. III, h. 138
7
C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan masalah dalam skripsi ini, dan agar pembahasannya terarah maka penulis memberikan batasanbatasan yaitu pada masalah: 1. Minat belajar siswa MTs Ta’lim Al-Mubtadi, hasil angket yang disebar pada siswa/siswi MTs Ta’lim Al-Mubtadi 2. Prestasi belajar siswa MTs Ta’lim Al-Mubtadi, hasil belajar siswa yang diambil dari nilai raport.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas ada yang signifikan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana minat siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits? 2. Bagaimana prestasi siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits? 3. Adakah hubungan antara minat belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi dengan prestasi hasil belajar Al-Qur’an Hadits mereka?
E. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui seberapa besar minat belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi terhadap mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. 2. Untuk mengetahui seberapa besar prestasi minat belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi terhadap mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. 3. Untuk mengetahui adakah hubungan antara minat siswa terhadap mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan prestasi belajar siswa.
F. Kegunaan Penelitian 1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi rekanrekan agar menjadi bahan bacaan yang akan lebih disempurnakan
8
2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas prestasi belajar siswa di sekolah
BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar 1. Pengertian Minat Belajar Setiap individu mempunyai kecenderungan fundamental untuk berhubungan dengan sesuatu yang berada dalam lingkungannya. Apabila sesuatu itu memberikan kesenangan pada dirinya, kemungkinan ia akan berminat terhadap sesuatu itu. Minat timbul apabila tertarik kepada sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan berarti bagi dirinya dan ia pun akan berniat untuk mempelajarinya. “Dari segi bahasa minat berarti perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas, pekerjaan atau objek itu berharga atau berarti bagi individu”.1 “Menurut H.C Whiterington minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya”. 2 Minat itu akan timbul jika suatu objek yang dihadapi seseorang berguna bagi kebutuhan hidupnya. Pendapat lain dikemukakan oleh “W.S Winkel bahwa minat diartikan sebagai kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu”. 3 Jadi menurut pendapatnya kecenderungan dan kesadaran subjek yang sudah menetap dalam dirinya akan menyebabkan timbulnya minat dan merasa senang mempelajari materi yang diberikan.
1
J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), cet. 1, h. 255 2 H.C. Whiterington, Psikologi Pendidikan, Terjemah: M. Buchori, (Bandung: Aksara Baru, 1978), h. 124 3 W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), cet. 4, h. 188
9
10
Selanjutnya Alisuf Sabri mengatakan bahwa minat adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada sesuatu berarti ia sikapnya senang kepada sesuatu itu.4 Jadi aspek-aspek/dimensi-dimensi minat tersebut sebagai berikut: a. Kognisi Informasi obyek, melahirkan ketertarikan pada obyek yang dipelajari. b. Emosi Perasaan senang pada obyek yang dipelajari. c. Konasi Hasrat atau kemauan untuk memperhatikan pelajaran dan melakukan kegiatan belajar. Ahmad
D.
Marimba
berpendapat
bahwa
“minat
adalah
kecenderungan jiwa kearah sesuatu, karena sesuatu itu mempunyai arti bagi kita. Sesuatu itu dapat memenuhi kebutuhan kita dan dapat menyenangkan kita”.5 Selanjutnya, Drs. Mahfudh Shalahuddin menyatakan bahwa “minat adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan. Minat merupakan suatu sikap yang menyebabkan seseorang berubah aktif dalam suatu pekerjaan, dengan kata lain minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan”.6 Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat itu merupakan kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat secara terus menerus terhadap sesuatu (orang, benda atau kegiatan) yang
4
M. Alisuf Sabri, Op, cit, h. 84 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al-Ma’rif, 1989), cet. VIII, h. 88 6 Mahfudh Shalahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1990), h. 95 5
11
disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari serta membuktikannya lebih lanjut. 2. Aspek-Aspek Minat Aspek-aspek minat yang termasuk dimensi minat adalah: Crow and Crow sebagaimana dikutip Abd. Rachman Abror, mengatakan bahwa minat atau interest bisa berhubugan dengan daya gerak yang mendorong cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan partisipasi dalam kegiatan. Minat mengandung unsur kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan konasi (kehendak). Unsur kognisi maksudnya yaitu, minat itu didahului pengalaman dan informasi mengenal objek yang dituju oleh minat tersebut. Unsur emosi yaitu perasaan tertentu (biasanya perasaan senang). Sedang unsur konasi merupakan kelanjutan dari kedua unsure tersebut, yaitu yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan.7 Jadi aspek-aspek/dimensi-dimensi minat tersebut sebagai berikut: a. Kognisi Informasi obyek, melahirkan ketertarikan pada obyek yang dipelajari. b. Emosi Perasaan senang pada obyek yang dipelajari. c. Konasi Hasrat atau kemauan untuk memperhatikan pelajaran dan melakukan kegiatan belajar.
3. Macam-macam Minat Minat dapat digolongkan menjadi beberapa macam, antara lain berdasarkan timbulnya minat dan berdasarkan arahnya minat. a. Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) Minat Primitif
7
Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1993), cet. 4 h. 122
12
Minat primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan makanan, perasaan enak atau nyaman, kebebasan beraktifitas dan seks. 2) Minat Sosial “Minat sosial adalah minat yang timbulnya karena proses belajar. Minat ini tidak secara langsung berhubungan dengan diri kita”. 8 Misalnya minat belajar, individu punya pengalaman bahwa masyarakat atau lingkungan akan lebih menghargai orang-orang terpelajar dan pendidikan tinggi, sehingga hal ini akan menimbulkan minat individu untuk belajar dan berprestasi agar mendapat penghargaan dari lingkungan, hal ini mempunyai arti yang sangat penting bagi harga dirinya. b. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) Minat Intrinsik Minat intrinsik adalah minat yang langsung berhubugan dengan aktifitas itu sendiri, ini merupakan minat yang lebih mendasar. Misalnya seseorang belajar karena memang pada ilmu pengetahuan atau karena memang senang membaca, bukan karena ingin mendapatkan pujian atau penghargaan. 2) Minat Ekstrinsik “Minat ekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut, apabila tujuannya sudah tercapai ada kemungkinan minat tersebut hilang. Misalnya sesorang belajar dengan tujuan agar menjadi juara kelas”.9
4. Fungsi Minat Dalam Belajar Dalam proses belajar minat merupakan salah satu faktor psikologis yang penting dalam belajar, minat mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam belajar, sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu 8
Abdul Rahman Shaleh & Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 265 9 Ibid., h. 266
13
yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak akan mungkin melakukan sesuatu. Misalnya seorang anak menaruh minat terhadap bidang studi agama islam, maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang agama. Fungsi minat besar sekali terhadap kegiatan belajar, karena minat mempunyai andil yang sangat besar dalam menunjang keberhasilan. Seseorang akan memetik hasil dari belajarnya ketika ia berminat terhadap sesuatu yang ia pelajari dan dengan sendirinya ia akan menunjukkan keaktifannya dalam mengikuti pelajaran. Sebagaimana seperti yang dikatakan oleh William James (1980) melihat bahwa “minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa”. 10 Minat merupakan faktor pendorong bagi anak didik dalam melaksanakan usahanya untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Dengan demikian jelas terlihat bahwa “minat sangat penting dalam pendidikan, karena merupakan sumber usaha anak didik”.11 “Minat mendorong seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan. Minat akan mengarahkan dalam memilih macam pekerjaan yang akan dilakukan. Minat juga akan mengarahkan seseorang terhadap apa yang disenangi dan dikerjakannya”.12 Dengan demikian, kewajiban sekolah dan para guru untuk menyediakan lingkungan yang dapat merangsang minat siswa terhadap banyak kegiatan yang bermanfaat, khususnya yang berlangsung dalam proses belajar mengajar. Guru harus pintar-pintar menarik minat siswa agar hasil kegiatan belajar mengajar memuaskan. Dengan adanya minat, maka proses belajar mengajar akan berjalan lancar, dan tujuan pendidikan akan tercapai, sesuai dengan yang
10
Usman Uzer, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997), cet.
20, h. 27 11
Wayan Nurkancana dan Sumartana, Evaluasi Pendidikan, (Srabaya: Usaha Nasional, 1986), cet. IV, h. 230 12 Singgih D. Gunarsa dan NY. Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perawatan, (Jakarta: Gunung Mulia, 1989), h. 68
14
diharapkan. Karena minat sangat penting peranannya dalam pendidikan, maka yang harus mempunyai minat bukan hanya siswa, melainkan guru juga harus mempunyai minat untuk mengajar. Karena kesiapan keduanya merupakan penunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Minat sebagai salah satu pendorong dalam proses belajar tidak muncul dengan sendirinya, akan tetapi banyak faktor yang dapat menimbulkan minat siswa terhadap beberapa mata pelajaran yang diajarkan oleh guru bidang studi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut: a. Motivasi “Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik yang bersifat internal ataupun eksternal. Minat merupakan perpaduan keinginan dan kemampuan yang dapat dikembangkan jika ada motivasi”.13 b. Bahan Pelajaran Bahan pelajaran yang menarik minat siswa akan sering dipelajari oleh siswa. Sebaliknya bahan pelajaran yang tidak menarik siswa akan dikesampingkannya, sebagaimana yang telah disinyalir oleh Slameto bahwa: “Minat mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya”.14 c. Sikap Guru “Sikap guru yang diperlihatkan kepada siswa ketika mengajar memegang peranan penting dalam membangkitkan minat dan
13
DP. Tampubolon, Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak, (Bandung: Angkasa, 1993), h. 41 14 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Bina Aksara, 1988), h. 59
15
perhatian siswa. Guru yang tidak disukai murid akan sukar merangsang timbulnya minat dan perhatian siswa”.15 d. Pengalaman Sebagaimana yang diungkapkan oleh Singgih D. Gunarsa dan NY. Singgih D. Gunarsa bahwa: Keberhasilan dalam suatu aktifitas atau kegiatan menimbulkan perasaan yang menyenangkan atau menambah aktifitas. Sedangkan kegagalan justru menyebabkan kehilangan minat dan pengurangan aktifitas. “Dari pengalaman jelaslah bahwa aktifitas memerlukan usaha untuk menyelesaikan dan dalam penyelesaian aktifitas tersebut minat sangat mempengaruhi”.16 e. Keluarga Orang tua adalah orang yang terdekat dalam keluarga. Oleh karenanya sangat berpengaruh dalam menentukan minat seorang siswa terhadap pelajaran. Apa yang diberikan oleh keluarga sangat besar pengaruhnya
bagi
perkembangan
jiwa
anak.
Dalam
proses
perkembangan minat diperlukan dukungan, perhatian dan bimbingan dari keluarga, khususnya orang tua. f. Cita-cita Setiap manusia memiliki cita-cita di dalam hidupnya, termasuk para siswa. Cita-cita juga mempengaruhi minat belajar siswa, bahkan cita-cita juga dapat dikatakan sebagai perwujudan dari minat seseorang dalam prospek kehidupan kehidupan di masa yang akan datang. Citacita ini senantiasa dikejar dan diperjuangkan, bahkan tidak jarang meskipun mendapat rintangan, seseorang tetap berusaha untuk mencapainya. 6. Tanda-Tanda Anak Berminat Tanda-tanda anak berminat dapat diukur melalui: 15
Kurt Singer, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Terjemah: Bergman Sitorus, (Bandung: CV. Remadja Karya, 1987), h. 94 16 Singgih D Gunarsa dan NY. Singgih D. Gunarsa, Op. cit, h. 68
16
a. Kesukaan Pada umumnya individu yang suka pada sesuatu disebabkan karena adanya minat. biasanya apa yang paling disukai mudah sekali untuk diingat. Sama halnya dengan siswa yang berminat pada suatu mata pelajaran tertentu akan menyukai pelajaran itu. Kesukaan ini tampak dari kegairahan dan inisiatifnya dalam mengikuti pelajaran tersebut. Kegairahan dan inisiatif ini dapat diwujudkan dengan berbagai usaha yang dilakukan untuk menguasai ilmu pengetahuan yang terdapat dalam mata pelajaran tersebut dan tidak merasa lelah dan putus asa dalam mengembangkan pengetahuan dan selalu bersemangat, serta bergembira dalam mengerjakan tugas ataupun soal yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru di sekolah. b. Ketertarikan Seringkali dijumpai beberapa siswa yang merespon dan memberikan reaksi terhadap apa yang disampaikan guru pada saat proses belajar mengajar di kelas. Tanggapan yang diberikan menunjukkan apa yang disampaikan guru tersebut menarik perhatiannya, sehingga timbul rasa ingin tahu yang besar. c. Perhatian Semua siswa yang mempunyai minat terhadap pelajaran tertentu akan cenderung memberikan perhatian yang besar terhadap pelajaran itu. Melalui perhatiannya yang besar ini, seorang siswa akan mudah memahami inti dari pelajaran tersebut. d. Keterlibatan Keterlibatan, keuletan, dan kerja keras yang tampak melalui diri siswa menunjukkan bahwa siswa tersebut ada keterlibatannya dalam belajar di mana siswa selalu belajar lebih giat, berusaha menemukan hal-hal yang baru yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru di sekolah. Dengan demikian, siswa akan memiliki keinginan untuk memperluas
pengetahuan,
mengembangkan
kepercayaan diri, dan memiliki rasa ingin tahu.
diri,
memperoleh
17
B. Prestasi Belajar 1.
Pengertian Prestasi Belajar Istilah
prestasi
belajar
diberikan
kepada
keadaan
yang
menggambarkan tentang hasil optimal suatu aktifitas belajar. Bagi seorang siswa prestasi belajar biasanya yang diperhitungkan adalah hasilhasil yang dicapai oleh siswa dalam mempelajari mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia prestasi diartikan menjadi “hasil yang telah dicapai dari yang telah ditetapkan”.17 Kata prestasi dalam Kamus Besar Indonesia
berarti
“hasil
yang
telah
dicapai
dari
yang
telah
dilaksanakan”.18 Sedangkan yang dimaksud prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar. Dengan kata lain, prestasi belajar siswa dapat diartikan sebagai penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tertentu yang diperoleh dari tes hasil belajar. Biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf atau kalimat dan terdapat dalam setiap periode tertentu.19 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Muhibbin Syah “secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar pada diri seseorang atau individu terdiri atas dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal”.20 a. Faktor Internal Faktor
internal
(faktor
dari
dalam
diri
siswa),
yakni
keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor yang berasal dari diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah). 17
Sardiman A. M, Interaksi dan motivasiBelajar Mengajar, (Jakarta: PT,Raja Grafindo Persada, 2003), cet. 10, h. 38 18 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka Amanai, tt), h. 324 19 Sutratinah Tirtonegoro, Anak Supernormal dan Program Pendidikannya, (Jakarta: PT. Bina Aksara, tt), h. 43 20 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya , 2004), cet. 9, h. 132
18
Faktor kondisi fisiologis siswa terdiri dari kesehatan dan kebugaran fisik dan kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengaran. “Adapun faktor psikologis yang akan mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor: (1) minat, (2) bakat, (3) intelegensi, (4) motivasi”.21 1) Minat Menurut Slameto “minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. 22 Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena jika bahan pelajaran yang dipelajarinya tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa itu sendiri harus berusaha mencintai setiap bahan pelajaran yang diberikan. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat menangkap semua bahan pelajaran tersebut dengan baik. 2) Bakat “Bakat adalah salah satu kemampuan manusia untuk melakukan suatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada”.23 Hal ini dekat dengan persoalan intelegensi yang merupakan struktur mental yang melahirkan “kemampuan” untuk memahami sesuatu. Bakat pada diri siswa dapat dilatih dan dikembangkan sesuai denan potensi yang dimilikinya dengan baik. Dengan demikian, bakat itu dapat mempengaruhi
belajar
siswa,
khususnya
berkenaan
dengan
keberhasilan atau prestasi belajar siswa itu sendiri. 3) Intelegensi Menurut Reber yang dikutip Muhibbin Syah “intelegensi dapat diartiakan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat”.24 Jadi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja,
21 22
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), cet.2, h. 60 Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1995),
h. 57 23
Sardiman, Op. cit, h. 46 Muhibbin Syah, Op. cit, h. 133
24
19
melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari pada peran-peran organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan “menara pengontrol” hampir seluruh aktifitas manusia. Tingkat kecerdasan atau intelegensi yang dimiliki siswa merupakan wadah bagi kemungkinan tercapainya prestasi belajar. Dengan demikian, siswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi akan lebih berhasil dari pada siswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang rendah. 4) Motivasi Seseorang itu akan berhasil dalam belajar, jika pada dirinya sendiri terdapat keinginan untuk belajar. “Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi”. Dalam konsep pembelajaran “motivasi berarti seni mendorong peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai”. James O. Whittaker memberikan pengertian secara umum mengenai penggunaan istilah “motivation” di bidang psikologi. Ia mengatakan bahwa “motivasi adalah kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut”.25 Motivasi belajar pada dasarnya mempengaruhi tingkah laku belajar. Motivasi belajar menentukan jumlah waktu yang digunakan siswa dalam belajar dan jumlah waktu yang digunakan ini merupakan salah satu peramal yang dapat dipercaya bagi pencapaian prestasi belajar siswa. Jadi, bila kita membandingkan dua orang siswa yang mempunyai kecerdasan yang sama, maka siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi akan menghabiskan waktu belajar lebih sedikit untuk belajar sehingga prestasi belajarnya akan lebih tinggi dari pada
25
Soemanto, Op. cit., h. 205.
20
siswa dengan motivasi rendah. Selain mempengaruhi jumlah waktu yang digunakan, motivasi belajar yang menimbulkan keinginan untuk belajar serta menentukan banyaknya materi yang akan dimiliki banyak energi untuk belajar sehingga prestasinya menjadi lebih tinggi. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal juga terdiri atas dua macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. 1) Lingkungan Sosial Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Selanjutnya, yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat, tetangga juga teman-teman sepermainan disekitar perkampungan siswa tersebut. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga siswa tersebut. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga dan ketegangan keluarga semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa. 2) Lingkungan Nonsosial Faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alatalat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Sebagai contoh, kondisi rumah yang berantakan dan sempit serta perkampungan yang terlalu padat dan tidak memiliki sarana umum untuk kegiatan remaja (seperti lapangan voli) akan mendorong siswa berkeliaran ke tempat-tempat yang sebenarnya tidak pantas untuk dikunjungi. Kondisi rumah dan perkampungan yang seperti itu jelas berpengaruh buruk terhadap kegiatan belajar siswa.
21
3. Jenis/Bentuk Prestasi Belajar Jenis/bentuk prestasi belajar adalah: a. Penjelasan Dimaksudkan sebagai kemampuan untuk menguraikan atau merinci suatu materi atau bahan menjadi komponen-komponen atau bagianbagian agar struktur organisasinya dapat dipahami. Ini mencakup identifikasi bagian-bagian, mengkaji (menganalisis) hubungan antar bagian-bagian dan mengenali prinsip-prinsip organisasi yang terlibat. b. Pengetahuan Pengetahuan didefinisikan sebagai ingatan tentang materi-materi atau bahan yang telah dipelajari sebelumnya. Ini mencakup mengingat semua hal, dari fakta khusus sampai pada teori-teori yang lengkap mencakup pemikiran tentang informasi yang bermanfaat. c. Penguasaan Pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan (pengetahuan, kepandaian, dsb). d. Keterampilan Dimaksudkan sebagai kemampuan untuk menggabungkan bagianbagian untuk membentuk suatu keseluruhan yang baru. Ini mencakup produksi dari satu komunikasi yang unit, suatu rencana operasi atau seperangkat hubungan-hubungan yang abstrak. Penekanannya pada tingkah laku yang kreatif sebagai hasil belajar. Namun dengan penekanan utama pada formulasi pola-pola dan struktu-struktur baru. e. Penguasaan Sikap kemampuan atau kesanggupan untuk mengendalikan perilaku dan tindakan yang sesuai dengan norma-norma agama. f. Nilai Dimaksudkan sebagai kemampuan memberikan penilaian atau pertimbangan terhadap suatu gejala, obyek atau tingkah laku tertentu, seperti menerima, menolak, atau tidak menghiraukan.
22
4. Sumber Data Prestasi Belajar Sumber data prestasi belajar dapat diperoleh dari: a. Pengetahuan tes b. Latihan non tes C. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiyah 1. Pengertian Al-Qur’an Hadits a. Al-Qur’an “Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab, dari kata qara’a yang berarti ”mengumpulkan” dan “menghimpun”, yaitu menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapi”.26 Ada beberapa definisi tentang al-Qur’an yang disebutkan oleh para Ulama diantaranya adalah “Kalam Allah berbahasa Arab diturunkan kepada Rasulullah SAW yang dinilai ibadah membacanya, yang menantang untuk membuat tandingan surah terpendek darinya, diawali dengan surah al-Fatihah dan ditutup dengan surah an-Nas”.27
Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. (Q.S. al-Qiyamah: 17-18)
26
Manna Khalil al Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, (Jakarta: PT Pustaka Litera Antar Nusa, 2004), cet 13, h. 16 27 Rasyad Hasan Khalil, Tarikh Tasyri’, (Jakarta: Amzah, 2010), cet 2, h. 139
23
Dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. (Q.S. al-A’raf: 204) M. Quraish Shihab mengutip Dr. Shubhi Shalih dalam bukunya Mabahits fi ‘Ulum Al-Qur’an sebagai berikut: “Kalam Allah yang mengandung mukjizat, diturunkan kepada Nabi SAW, tertulis pada mushhaf, diriwayatkan secara mutawatir dan yang dinilai ibadah dengan membacanya.28 Dari definisi di atas secara sederhana dapat dijelaskan bahwa: a. Al-Qur’an adalah firman Allah, bukan sabda Nabi, bukan perkataan manusia dan bukan pula perkataan malaikat. b. Al-Qur’an mengandung mukjizat seluruh kandungannya sekalipun sekecil huruf dan titiknyapun yang dapat mengalahkan lawanlawannya. c. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (tentunya melalui Malaikat Jibril) secara mutawatir (diriwayatkan banyak orang yang mustahil sepakat bohong). d. Membaca al-Qur’an dinilai ibadah (membaca satu huruf dari al-Qur’an dibalas 10 kebaikan sebagaimana keterangan dalam hadits Nabi). Selain nama al- Qur’an, kitab suci ini juga memperkenalkan dirinya dengan beberapa nama, antara lain sebagai berikut: a.
Al-Kitab, berarti buku atau tulisan.
b.
Al-Furqan, berarti pembeda yang baik dan yang buruk.
c.
Al-Dzikr, berarti pengingat atau pemberi peringatan.
d.
At-Tanzil, berarti yang diturunkan. Al-Qur’an sebagai wahyu tidak sama dengan hadits qudsi, yang terkadang dianggap sebagian ulama sebagai wahyu. Bedanya ialah bahwa al-Qur’an itu dari Allah, baik lafal maupun maknanya. Maka ia adalah wahyu, baik dalam lafal atau pun maknanya. Sedangkan
28
61
M. Quraish Shihab, Sejarah dan Ulumul Al-Qur’an (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), h.
24
hadits qudsi maknanya saja yang dari Allah, sedang lafalnya dari Rasulullah s.a.w.29 Wahyu itu sendiri berasal dari kata waha yang berarti turunan dari Tuhan yang ditujukan kepada makhluknya, yang disampaikan melalui para Rasul. Di dalam al-Qur’an kata wahyu mempunyai arti antara lain: 1) Isyarat 2) Ilham 3) Bisikan 4) Pesan Sebagian ulama membedakan antara wahyu dengan ilham. Wahyu ditujukan kepada Nabi, sedangkan ilham ditujukan kepada umat manusia secara umum. al-Qur’an sebagai wahyu Ilahi disampaikan kepada Muhammad Saw melalui proses yang disebut inzal, yaitu proses perwujudan al-Qur’an dengan cara Allah mengajarkan kepada malaikat jibril, kemudian Jibril menyampaikannya kepada Nabi Muhammad SAW.30 Wahyu diturunkan melalui beberapa proses, antara lain berupa ilham, inspirasi dalam bentuk mimpi, seperti kisah Nabi Ibrahim menerima perintah lewat mimpi untuk menyembelih putranya, Ismail. Bentuk lahir al-Qur’an berbahasa Arab, karena itu kedudukan bahasa Arab menjadi penting. Bahasa Arab dimuliakan bukan karena ia sebagai bahasa kultural atau bahasa ilmiah, sebab dalam hal ini bahasa Persia juga memegang peranan penting, tetapi tidak sama posisinya dengan bahasa Arab. Diturunkannya al-Qur’an secara berangsur-angsur mempunyai beberapa hikmah. Diantaranya sebagai berikut: 1. Untuk meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW. Mengingat keras watak masyarakat yang dihadapi Nabi, dengan diturunkannya alQur’an secara berangsur-angsur memperkuat hati Nabi.
29
Manna Khalil al-Qattan, Op. cit, h..27 M. Quraish Shihab, Sejarah dan Ulum Al-Qur’an, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), Cet 2, h. 18 30
25
2. Sebagai mu’jizat. Mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi Nabi dari kaum kafir, termasuk pertanyaan-pertanyaan yang bernada memojokan, seperti tentang hal-hal gaib, Nabi merasa terbantu dengan diturunkanya ayat yang menjelaskan pertanyaanpertanyaan tersebut. 3. Untuk memudahkan hafalan dan pemahaman al-Qur’an. Sekiranya al-Qur’an diturunkan sekaligus, sulit untuk dihafal dan dipahami isinya. 4. Untuk menerapkan hukum secara bertahap. Penghapusan beberapa tradisi masyarakat Arab secara serentak amat sulit dilakukan. Dengan proses pentahapan, lambat laun masyarakat tersebut lebih bisa menerima hukum-hukum baru dari al-Qur’an. 5. Sebagai bukti bahwa al-Qur’an adalah bukan rekayasa Nabi Muhmmad atau manusia biasa. b. Hadits Istilah Arab “Hadits” = baru, tidak lama, ucapan, pembicaraan, cerita. Menurut ahli Hadits “segala ucapan, perbuatan, dan keadaan Nabi Muhammad SAW atau segala berita yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW berupa ucapan, perbuatan, takrir (peneguhan kebenaran dengan alasan), maupun deskripsi sifat-sifat Nabi Muhammad SAW. Menurut ahli Ushul Fiqh “segala perkataan, perbuatan, dan takrir Nabi Muhammad SAW yang bersangkut paut dengan hukum.31 Istilah lain untuk sebutan hadits ialah sunnah, khabar, dan atsar. Menurut sebagian ulama, cakupan sunnah lebih luas karena ia diberi pengertian segala yang dinukilkan dari Nabi Muhammad SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, takrir, maupun pengajaran, sifat, kelakuan, perjalanan hidup, dan baik itu terjadi sebelum masa kerasulan maupun sesudahnya. Selain itu titik berat penekanan sunah adalah kebiasaan normatif Nabi Muhammad SAW. 31
Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 1994), cet. 3, h. 41
26
2.
Perbedaan Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi Secara umum perbedaan antara hadits qudsi dan hadits nabawi adalah sebagai berikut: a. Pada hadits nabawi Rasul SAW menjadi sandaran sumber pemberitaan, sedang pada hadits qudsi beliau menyandarkannya kepada Allah SWT. Pada hadits qudsi, Nabi memberitakan apa yang disandarkan kepada Allah SWT dengan menggunakan redaksinya sendiri. b. Pada hadits qudsi Nabi hanya memberitakan perkataan atau qawli sedang pada hadits nabawi pemberitaannya meliputi perkataan (qawli), perbuatan (fi’li), dan persetujuan (taqriri). c. Hadits nabawi merupakan penjelasan dari kandungan wahyu, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Maksud wahyu yang tidak secara langsung, Nabi berijtihad terlebih dahulu dalam menjawab suatu masalah. Jawaban itu terkadang sesuai dengan wahyu dan adakalanya tidak sesuai dengan wahyu. Jika tidak sesuai dengan wahyu, maka datanglah wahyu untuk meluruskannya. Hadits qudsi wahyu langsung dari Allah SWT. d. Hadits nabawi lafal dan maknanya dari Nabi menurut sebagian pendapat, sedang hadits qudsi maknanya dari Allah redaksinya disusun oleh Nabi. e. Hadits qudsi selalu menggunakan ungkapan orang pertama (dhamir mutakallim) : Aku (Allah) … Hai hamba-Ku … sedang hadits nabawi tidak menggunakan ungkapan tersebut.
3. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Bidang Studi Al-Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiyah Mata pelajaran al-Qur’an dan Hadits merupakan unsur mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Madrasah yang memberikan pendidikan kepada peserta didik untuk memahami dan mencintai al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber ajaran Islam dan mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.
27
a. Tujuan Mata pelajaran al-Qur’an hadits bertujuan untuk: 1) Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap al-Qur’an dan hadits 2) Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan 3) Meningkatkan pemahaman dan pengamalan isi kandungan alQur’an dan hadis yang dilandasi oleh dasar-dasar keilmuan tentang al-Qur’an dan hadis. b. Ruang Lingkup Al-Qur’an Hadits 1) Masalah dasar-dasar ilmu al-Qur’an dan al-Hadits, meliputi: a) Pengertian al-Qur’an menurut para ahli, pengertian Hadits, sunnah, khabar, atsar dan hadits qudsi. b) Bukti keotentikan al-Qur’an ditinjau dari segi keunikan redaksinya, kemukjizatannya, dan sejarahnya. c) Isi pokok ajaran al-Qur’an dan pemahaman kandungan ayatayat yang terkait dengan isi pokok ajaran al-Qur’an. d) Fungsi al-Qur’an dalam kehidupan e) Fungsi hadits terhadap al-Qur’an f) Pengenalan kitab-kitab yang berhubungan dengan cara-cara mencari surat dan ayat dalam al-Qur’an g) Pembagian hadis dari segi kuantitas dan kualitasnya 2) Tema-tema yang ditinjau dari perspektif al-Qur’an dan al-Hadits, yaitu: a) Manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi b) Demokrasi c) Keikhlasan dalam beribadah d) Nikmat Allah dan cara mensyukurinya e) Perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup f) Pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para dhuafa
28
g) Berkopentensi dalam kebaikan h) Amar ma’ruf nahi munkar i) Ujian dan cobaan manusia j) Tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat k) Berlaku adil dan jujur l) Toleransi dan etika pergaulan m) Etos kerja n) Makanan yang halal dan baik o) Ilmu pengetahuan dan teknologi (disalin dari lampiran peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah) c. Indikator Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadits di MTs 1) Menjelaskan
pengertian
al-Qur’an
menurut
para
ahli,
pengertian Hadits, sunnah, khabar, atsar dan hadits qudsi. 2) Menunjukkan contoh bukti-bukti keautentikan al-Qur’an ditinjau dari segi keunikan redaksinya, kemukjizatannya, dan sejarahnya. 3) Memahami isi pokok ajaran al-Qur’an. 4) Memahami kandungan ayat-ayat yang terkait dengan isi pokok ajaran al-Qur’an. 5) Memahami fungsi al-Qur’an dalam kehidupan 6) Memahami fungsi hadits terhadap al-Qur’an 7) Mendeskripsikan pembagian hadis dari segi kuantitas dan kualitasnya d. Fungsi Mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits pada Madrasah memiliki fungsi sebagai berikut: 1) Pemahaman, yaitu menyampaikan ilmu pengetahuan cara membaca dan menulis al-Qur’an serta kandungan al-Qur’an dan Hadits.
29
2) Sumber Nilai, yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat 3) Sumber Motivasi, yaitu memberikan dorongan untuk meningkatkan kualitas hidup beragama, bermasyarakat, dan bernegara. 4) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik dalam meyakini kebenaran ajaran Agama Islam, melanjutkan upaya yang telah dilaksanakan dalam lingkungan keluarga maupun jenjang pendidikan sebelumnya. 5) Perbaikan,
yaitu
memperbaiki
kesalahan-kesalahan
dalam
keyakinan, pemahaman dan pengamalan ajaran Islam peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. 6) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan atau budaya lain yang dapat membahayakan diri peserta didik dan menghambat perkembangannya menuju manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Pembiasaan, yaitu menyampaikan pengetahuan, pendidikan dan penanaman nilai-nilai al-Qur’an dan Hadits pada peserta didik sebagai petunjuk dan pedoman dalam seluruh kehidupannya.
D. Kerangka Berfikir Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan-kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Karena tidak ada daya tarik baginya, ia malas untuk belajar dan tidak memperoleh kepuasan dari belajar itu. Bahan pelajaran yang menarik siswa lebih mudah dihafalkan dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar. Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi belajar dan hasilnya. Maka minat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar
30
siswa dalam bidang-bidang tertentu. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. Maka apabila seorang siswa mempunyai minat yang besar terhadap suatu bidang studi ia akan memusatkan perhatian lebih banyak dari teman-temannya. Kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang tinggi dalam bidang studi tersebut. Demikian pula hasilnya dengan minat siswa terhadap bidag studi Al-Qur’an Hadits, apabila sorang siswa mempunyai minat yang besar terhadap bidang studi Al-Qur’an Hadits maka siswa tersebut akan memusatkan perhatiannya terhadap bidag studi Al-Qur’an Hadits dan lebih giat dalam mempelajari bidang studi itu dan prestasinya pun akan lebih baik atau memuaskan.
E. Hipotesis Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, minat dengan prestasi belajar ada hubungannya. Maka hipotesisnya sebagai berikut: Ha :
Ada hubungan positif yang signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh
Ho :
Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Ta’lim Al-Mubtadi Kota Tangerang, Jl. Maulana Hasanudin
No. 37 RT: 03/03 Sipon kelurahan
Cipondoh Kecamatan Cipondoh Kota Tangrang Provinsi Banten. Objek penelitian ini, yaitu peserta didik kelas VIII Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan sekitar dua bulan, terhitung mulai bulan April sampai Mei 2014. Izin Observasi
04 April 2014
Melakukan observasi
14 April 2014
Angket
05 Mei 2014
Variable Penelitian Kata “variabel” berasal dari bahasa Inggris Variable dengan arti “ubahan”, “faktor tak tetap”, atau “gejala yang dapat diubah-ubah”. Variabel pada dasarnya bersifat kualitatif namun dilambangkan dengan angka.” 1 Variabel penelitian ini, dikaji hubungan antara variabel bebas dengan terikat. Yang dimaksud variabel bebas adalah minat belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits (X), sedangkan variabel terikat adalah prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits (Y). Nilai ini diambil dari hasil belajar siswa yang meliputi nilai harian, nilai mingguan, nilai mid semester ganjil, kemudian nilai tersebut diolah menjadi nilai raport semester.
1
Anas Sujiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h. 36
31
32
B. Populasi dan Sampel 1.
Populasi “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”2 Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa MTs Ta’lim AlMubatadi kelas VII sampai dengan kelas IX Tahun Pelajaran 2013/2014 berjumlah 179 siswa, dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas VIII s/d IX
2.
KELAS
POPULASI
VII
66
VIII
61
IX
52
JUMLAH
179
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili). Sampelnya adalah seluruh siswa kelas VIII, berjumlah 61 siswa.
Penulis mengambil sampel pada kelas VIII dengan alasan bahwa siswa kelas
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), cet. 11, h. 297
33
VIII relatif lebih dewasa dibandingkan dengan siswa kelas VII. Mereka bisa berfikir lebih baik dan lebih jernih sehingga mereka tahu apa yang mereka mau. Siswa kelas VIII telah melewati proses belajar Al-Qur’an Hadits cukup lama khususnya sewaktu di kelas VII. Pengalaman belajar Al-Qur’an Hadits di kelas VII sedikit banyak akan berpengaruh terhadap minat belajar mereka pada mata pelajaran tersebut. Pengalaman belajar Al-Qur’an Hadits di kelas VII yang menyenangkan atau tidak menyenangkan akan berdampak juga terhadap minat belajar pada mata pelajaran tersebut. Semakin nyaman dan menyenangkan pengalaman belajar pada mata pelajaran tersebut maka siswa akan semakin besar memiliki minat terhadap pelajaran itu sehingga hasil belajar yang diperoleh akan semakin maksimal.
C. Metode Penelitian Penelitian ini, menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah survey dengan teknik korelasional. Pendekatan Kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, “teknik sampling, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik" 3 dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode
survey adalah
pemeriksaan
atau
penelitian
secara
komprehensif. Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, tes, wawancara terstruktur dan sebagainya. Sedang korelasional adalah suatu penelian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel. Adanya hubungan antara variabel 3
Syamsudin, Statistik Deskriptif, (Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2002), Cet. 1, h. 10
34
ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Jenis penelitian ini biasanya melibatkan ukuran statistik/tingkat hubungan yang disebut dengan korelasi. Penelitian korelasional menggunakan instrument untuk menentukan apakah, dan untuk tingkat apa, terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih yang dapat dikuantitatifkan. Dengan menggunakan metode ini, penulis berharap:
dapat
menggambarkan apakah terdapat hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar Al-Qur’an Hadits siswa kelas VIII MTs Ta’lim Al-Mubtadi Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014. Mengetahui bagaimanakah hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar Al-Qur’an Hadits siswa kelas VIII MTs Ta’lim Al-Mubtadi Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014.
D. Teknik Pengumpulan Data Tenik pengumpulan data dari penelitian ini, penulis menggunakan berbagai cara: a.
Observasi Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dengan teliti serta pencatatan secara sistematis. Penulis dalam penelitian ini, menggunakan observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat, tetapi dalam pengamatan itu pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan kegiatan kelompok yang sedang diamati. Observasi partisipan dilaksanakan sepenuhnya. Jika pengamat benar-benar mengikuti kegiatan kelompok, bukan hanya pura-pura. Dengan demikian, ia dapat menghayati dan merasakan seperti apa yang dirasakan orang-orang dalam kelompok yang diamati. Pada tahap ini, penulis melakukan pengamatan terhadap sekolah dan objek penelitian.
35
b.
Kuesioner Kuesioner sering juga dikenal sebagai angket. Pada dasarnya, “kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden).” 4 Dengan kuesioner ini, orang dapat diketahui tentang keadaan/data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya, dan lain-lain. Ditinjau dari segi siapa yang menjawab, maka ada bentuk kuesioner langsung dan tidak langsung. Dalam hal ini, penulis menggunakan kuesioner langsung yaitu kuesioner tersebut dikirim dan diisi langsung oleh siswa yang terpilih sebagai responden. Selanjutnya, ditinjau dari segi menjawabnya maka dibedakan atas kuesioner tertutup dan terbuka. Dalam hal ini, penulis menggunakan kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Tujuan dari kuesioner ini, yaitu dapat mengukur minat belajar dan prestasi belajar Al-Qur’an Hadits siswa MTs Ta’lim Al-Mubtadi Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014. Jenis angket yang digunakan adalah pilihan ganda dengan empat pilihan, yaitu: Selalu, Sering, Kadang-kadang, dan Tidak Pernah. Penskoran yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Penskoran untuk Pernyataan Positif
4
Alternatif Pilihan
Skor
Selalu
4
Sering
3
Kadang-kadang
2
Tidak Pernah
1
Sugiyono, Op cit., h. 199
36
Untuk variabel Y, prestasi belajar siswa pada mata pelajaran AlQur’an Hadits tidak menggunakan angket data. Untuk variabel Y diambil dari nilai raport semester I melalui wali kelas VIII MTs Ta’lim AlMubtadi.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Variabel X
No
1
Dimensi
Kognisi
Indikator
- Mempraktekkan dalam
No Item
25
kehidupan sehari-hari
Emosi
- Motivasi dari keluarga
24, 30
- Menerima pelajaran dengan
5, 26, 27, 4,
senang
6, 15, 16, 17, 11, 12, 18, 22
- Cara guru menyampaikan
2, 14, 21, 28
pelajaran Konasi
- Rasa ingin tahu
3, 8, 13, 19
- Mendapatkan prestasi yang baik 9, 20 - Mengerjakan tugas dari guru
10
Faktor-
- Memberikan fasilitas yang baik
1, 23
Faktor
- Memberi kesempatan untuk
7, 29
bertanya
E. Teknik Analisis Data Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya oleh
37
orang yang meneliti tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Untuk menganalisa data, penelitian menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Editing Editing merupakan pemeriksaan kembali jawaban daftar pertanyaan yang diserahkan oleh responden. Kemudian angket tersebut diperiksa satu persatu, tujuannya untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada pada daftar pertanyaan yang telah diselesaikan. Jika ada jawaban yang diragukan atau tidak dijawab, maka penulis menghubungi responden yang bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya.
2. Skoring Skoring yaitu merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pernyataan yang terdapat dalam angket. Pada setiap pernyataan dalam angket terdapat 4 butir jawaban yaitu : selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah yang harus dipilih oleh responden. a. Selalu
:4
b. Sering
:3
c. kadang-kadang
:2
d. tidak pernah
:1
3. Tabulating Tabulating adalah perhitungan terhadap hasil skor yang telah ada. Berdasarkan sifat masalah dan jenis data dalam penelitian ini, maka penulis menganalisa data dengan menggunakan teknik analisa korelasional. Teknik analisa korelasional adalah teknik analisa statistic mengenai hubungan antara dua fariabel atau lebih. Untuk mengetahui apakah ada korelasi antara minat dengan prestasi belajar siswa, disini penulis menggunakan rumus korelasi antara dua variabel, yaitu sebagai berikut:
38
a. Analisis Tes Student Analisis ini digunakan untuk menilai scor variabel X (minat belajar) dan variabel Y (prestasi belajar): 1) Nilai minimal – maksimal 2) Mean 3) Median 4) Modus Boleh dilakukan kategori skor berdasarkan rentang distribusi frekuensi data (skor): 1) Kurang/Rendah 2) Sedang 3) Tinggi
b. Korelasi Tujuan dari korelasi adalah untuk mengetahui apakah benar terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y atau sebaliknya. Adapun langkah-langkah sebagai berikut: 1) Tabel Kerja a) Kolom 1 = Subjek Penelitian b) Kolom 2 = Skor Variabel X c) Kolom 3 = Skor Variabel Y d) Kolom 4 = Hasil Pengkuadratan X2 e) Kolom 5 = Hasil Perkalian Y2 f) Kolom 6 = Hasil Perkalian Skor X dan Y (XY) 2) Mencari angka indeks korelasi “r” dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment:
rxy
n XY ( X )( Y )
{n X 2 ( X ) 2 }{n Y 2 ( Y ) 2 }
39
Keterangan: X
= Minat siswa dalam bidang studi Al-Qur’an Hadits
Y
= Prestasi belajar yang diperoleh siswa di sekolah
rxy
= Angka Indeks Korelasi “r” product moment
N
= Number of Cases
∑ XY
= Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
∑X
= Jumlah seluruh skor X
∑Y
= Jumlah seluruh skor Y
3) Memberikan interpretasi terhadap rxy yaitu: Setelah nilai rxy diketahui, untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang sedang diteliti, penulis berpatokan pada tingkat koefisien korelasi (r), yaitu: Tabel 3.4 Koefisiensi Korelasi Besar r Product Moment Besarnya “r” product
Interpretasi
moment (rxy) Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu 0,00-0,20
sangan lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan Variabel Y). Antara variabel X dan variabel Y terdapat
0,20-0,40
korelasi yang lemah atau rendah. Antara variabel X dan Variabel Y terdapat
0,40-0,70
korelasi yang sedang atau cukupan Antara variabel X dan variabel Y terdapat
0,70-0,90
korelasi yang kuat atau tinggi.
40
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang 0,90-1,00
sangat kuat atau sangat tinggi.5
F. Hipotesis Statistik Pada bagian akhir bab II telah dijelaskan tentang hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis dirumuskan dalam bentuk hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Pada penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut:
Ha :
Ada hubungan positif yang signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh
Ho :
Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh Berdasarkan hipotesis penelitian di atas dapat dirumuskan dengan
menggunakan hipotesis statistiknya yaitu:
Ha : ρ ≤ 0 Ho : ρ > 0
Ho adalah hipotesis penelitian, sedangkan Ha adalah negasi atau ingkaran dari Ho yang akan diuji melalui data sampel secara statistic. Jadi dalam pengujian hipotesis yang diuji adalah Ha. sedangkan kesimpulan mengenai Ho adalah konsekuensi logis dari hasil pengujian Ha. Hal ini mengandung arti jika Ho ditolak maka Ha diterima dan sebaliknya.
5
Anas Sujiono, Op. cit., h. 193
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil pengolahan data penelitian dalam bentuk deskripsi data, penguji persyaratan analisis data dan pengujian hipotesis, pembahasan hasil penelitian, dan keterbatasan penelitian. A. Sekilas Gambaran Lokasi Pendidikan 1. Sekilas Tentang MTs Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi didirikan pada tahun 1995. Secara geografis, letak MTs Ta’lim Al-Mubtadi berada di Jl. Maulana Hasanudin Cipondoh Kota Tangerang Banten. Madrasah ini berada di tengah-tengah perumahan penduduk yang boleh dikatakan cukup padat dan terletak di atas tanah seluas 2500 meter dengan halaman yang dilengkapi lapangan bulu tangkis serta lapangan basket. Dilingkungan sekolahpun terdapat masjid sebagai sarana ibadah siswa, sehingga sejak dini siswa terbiasa melakukan ibadah terutama shalat lima waktu. Suasana kehidupan kepribadian sekolah tercermin dari prilaku siswa dan gurunya dalam berbagai kegiatan, mulai dari kegiatan keagamaan, sampai kegiatan pengamatan dan teknologi yang menunjang kegiatan belajar mengajar, dari pembelajaran dikelas sampai diskusi-diskusi dikalangan siswa/siswinya serta portofolio dan publikasinya didukung oleh budaya mutu yang dilandasi oleh sifat teliti, tekun, rajin, sabar, tabah dan ulet serta tuntas dan didukung suasana yang kondusif dalam mendorong pendidikan siswanya yang dikenal dengan tujuh prinsip MTs Ta’lim AlMubtadi yaitu belajar dan mendidik sebagai suatu panggilan yang mulia, berlaku jujur dan adil, kasih sayang dan cinta pada sesama, kerjasama dengan keselarasan untuk melayani, peka terhadap perubahan dan cepat menyesuaikan diri kemajuan zaman, komitmen terhadap mutu, bersyukur dan berterima kasih. Tujuan
Madrasah
Tsanawiyah
Ta’lim
Al-Mubtadi
adalah
memberikan pendidikan yang bermutu kepada masyarakat dalam
41
42
menghadapi situasi persaingan global, dan membentuk pribadi yang mampu belajar sepanjang hayat dan berkarakter, yang dikelola oleh sumber daya manusia profesional dan berkompeten. 2. Visi dan MTs Ta’lim Al-Mubtadi a. Visi MTs Ta’lim Al-Mubtadi Menjadi madrasah unggulan terpadu yang berkarakter dan berwawasan global. b. Misi Mts Ta’lim Al-Mubtadi 1) Menyelenggarakan Pendidikan Islam dalam suasana yang nyaman dan menyenangkan. 2) Mempersiapkan generasi yang berakhlak mulia, berkarakter dan mempunyai kreatifitas berfikir tinggi, berjiwa sosial dan mandiri. 3) Mengembangkan keterampilan kepemimpinan (leadership) dan kewirausahaan (entrepreneurship). 4)
Membidangi lahirnya peserta didik yang unggul dan mampu menghadapi persaingan dan kerjasama global.
B. Deskripsi Minat Belajar Siswa Skor minat belajar siswa yang telah diolah menghasilkan hasil perhitungan yaitu skor terendah 63 dan skor tertinggi 98. Diperoleh rata-rata skor (mean) sebesar 86,23, modus 87, dan median 85,5. Data selengkapnya distribusi frekuensi disajikan sebagai berikut : Tabel 4.1. Minat Belajar Siswa
Resp
Nilai
Resp
Nilai
Resp
Nilai
1
83
21
83
41
93
2
77
22
86
42
84
3
90
23
90
43
97
4
81
24
79
44
88
5
96
25
84
45
90
43
6
89
26
77
46
85
7
96
27
90
47
76
8
94
28
92
48
98
9
87
29
83
49
79
10
84
30
63
50
84
11
89
31
73
51
92
12
88
32
85
52
98
13
77
33
80
53
90
14
89
34
93
54
94
15
85
35
87
55
97
16
73
36
97
56
71
17
74
37
97
57
92
18
96
38
95
58
86
19
91
39
84
59
93
20
81
40
87
60
79
61
69
Σ
5260
Mean
86.23
Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Minat Belajar Siswa Berdasarkan Peringkat Resp
Nilai
Resp
Nilai
Resp
Nilai
1
98
21
90
41
84
2
98
22
90
42
84
3
97
23
90
43
83
4
97
24
90
44
83
5
97
25
89
45
83
6
97
26
89
46
81
7
96
27
89
47
81
8
96
28
88
48
80
44
9
96
29
88
49
79
10
95
30
87
50
79
11
94
31
87
51
79
12
94
32
87
52
77
13
93
33
86
53
77
14
93
34
86
54
77
15
93
35
85
55
76
16
92
36
85
56
74
17
92
37
85
57
73
18
92
38
84
58
73
19
91
39
84
59
71
20
90
40
84
60
69
61
63
Σ
5260
Tabel 4.3. Mean Prestasi Belajar Siswa
X
F
Fx
X
F
fX
63
1
63
86
2
172
69
1
69
87
3
261
71
1
71
88
2
176
73
2
146
89
3
267
74
1
74
90
5
450
76
1
76
91
1
91
77
3
231
92
3
276
79
3
237
93
3
279
80
1
80
94
2
188
81
2
162
95
1
95
83
3
249
96
3
288
84
5
420
97
4
388
45
85
3
255
98
2
196
Σ
61
5260
Mᵪ
86.23
Dari tabel di atas dapat diketahui hasil sebagai berikut: Mean (rata-rata) = 86.23 Nilai di bawah rata-rata sebanyak 27 siswa Nilai di atas rata-rata sebanyak 34 siswa Hasil penelitian memperlihatkan bahwa siswa yang memiliki minat belajar yang paling tinggi pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di sekolah sebanyak 34 siswa yang memperoleh nilai pada interval 86-98, siswa yang kurang berminat pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits disekolah sebanyak 27 siswa yang memperoleh nilai pada interval 63-85.
C. Deskripsi Prestasi Belajar Siswa Skor minat belajar siswa yang telah diolah menghasilkan hasil perhitungan yaitu skor terendah 60 dan skor tertinggi 90. Diperoleh rata-rata skor (mean) sebesar 76.56, modus 80, dan median 75,5. Data selengkapnya distribusi frekuensi disajikan sebagai berikut : Tabel 4.4. Nilai Responden Prestasi Belajar Siswa
Resp
Nilai
Resp
Nilai
Resp
Nilai
1
85
21
85
41
82
2
75
22
85
42
75
3
85
23
83
43
77
4
80
24
82
44
90
5
80
25
85
45
75
6
75
26
75
46
70
7
75
27
77
47
84
8
85
28
90
48
74
9
80
29
72
49
75
46
10
80
30
72
50
77
11
90
31
60
51
65
12
90
32
74
52
70
13
83
33
65
53
75
14
85
34
65
54
67
15
84
35
72
55
65
16
67
36
80
56
60
17
70
37
70
57
70
18
85
38
76
58
68
19
85
39
80
59
65
20
76
40
68
60
75
61
80
Σ
4670
Mean
76.56
Tabel 4.5. Rekapitulasi Nilai Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan Peringkat Resp
Nilai
Resp
Nilai
Resp
Nilai
1
90
21
80
41
74
2
90
22
80
42
74
3
90
23
80
43
72
4
90
24
80
44
72
5
85
25
80
45
72
6
85
26
80
46
70
7
85
27
77
47
70
8
85
28
77
48
70
9
85
29
77
49
70
10
85
30
76
50
70
11
85
31
76
51
68
12
85
32
75
52
68
47
13
85
33
75
53
67
14
84
34
75
54
67
15
84
35
75
55
65
16
83
36
75
56
65
17
83
37
75
57
65
18
82
38
75
58
65
19
82
39
75
59
65
20
80
40
75
60
60
61
60
Σ
4670
Tabel 4.6. Mean Prestasi Belajar Siswa
X
F
fX
X
f
fX
60
2
120
76
2
152
65
5
325
77
3
231
67
2
134
80
7
560
68
2
136
82
2
164
70
5
350
83
2
166
72
3
216
84
2
168
74
2
148
85
9
765
75
9
675
90
4
360
Σ
61
4670
Mᵪ
76.56
Dari tabel di atas dapat diketahui hasil sebagai berikut: Mean (rata-rata) = 76.56 Nilai di bawah rata-rata sebanyak 32 siswa Nilai di atas rata-rata sebanyak 29 siswa
48
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa siswa yang memiliki prestasi belajar yang paling tinggi pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di sekolah sebanyak 29 siswa yang memperoleh nilai pada interval 76-90, siswa yang kurang berprestasi pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits disekolah sebanyak 32 siswa yang memperoleh nilai pada interval 60-75.
D. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Uji Normalitas Pengujian normalitas terhadap variabel penelitian menggunakan uji Lillefors (L0). Perhitungan hasil uji normalitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2, 3, dan 6, rangkuman hasil analisis disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Data No.
Variabel
L0
L table
Kesimpulan
1.
X
9,612
0,886
Normal
2.
Y
5,518
0,886
Normal
Keterangan Variabel : X
: Minat Belajar Siswa
Y
: Prestasi Belajar Siswa
Hasil perhitungan tersebut menunjukan seluruh nilai L0 lebih kecil dari Ltabel, yaitu : pada X harga L0 =9,612 Ltabel = 0,886, maka diketahui bahwa data normal, dan pada Y harga L0 = 5,518 Ltabel = 0,886 dengan demikian data berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Dalam perhitungan penelitian ini dilakukan uji homogenitas seperti terdapat pada lampiran 4 Hasil selengkapnya dapat disajikan dalam tabel berikut :
49
Tabel 4.8. Hasil Uji Homogenitas Data Sampel
N
db=(n-2)
Fhitung=
F tabel=
Minat
61
59
0,01
144,35
Prestasi
61
59
Diperoleh bahwa nilai Fhitung= 0,01 < Ftabel = 144,35 dengan demikian data berdistibusi homogen.
3. Uji Hipotesis Penelitian Berdasarkan hasil analisis data diperolehlah hasil xy=
x=
5260, y= 4670,
403143, x2= 457394, y2= 361082, (x)2= 27667600, (y)2= 21808900,
data lengkap akan dilampirkan pada lampiran 5 sehingga di konsultasikan dalam rumus korelasi product momentyaitu: Tabel 4.9. Aplikasi Perhitungan Koefisien Korelasi Dengan Rumus Korelasi Product Moment Resp
X
Y
x2
y2
xy
Resp
X
Y
x2
y2
xy
1
83
85
6889
7225
7055
31
73
60
5329
3600
4380
2
77
75
5929
5625
5775
32
85
74
7225
5476
6290
3
90
85
8100
7225
7650
33
80
65
6400
4225
5200
4
81
80
6561
6400
6480
34
93
65
8649
4225
6045
5
96
80
9216
6400
7680
35
87
72
7569
5184
6264
6
89
75
7921
5625
6675
36
97
80
9409
6400
7760
7
96
75
9216
5625
7200
37
97
70
9409
4900
6790
8
94
85
8836
7225
7990
38
95
76
9025
5776
7220
9
87
80
7569
6400
6960
39
84
80
7056
6400
6720
10
84
80
7056
6400
6720
40
87
68
7569
4624
5916
11
89
90
7921
8100
8010
41
93
82
8649
6724
7626
12
88
90
7744
8100
7920
42
84
75
7056
5625
6300
13
77
83
5929
6889
6391
43
97
77
9409
5929
7469
14
89
85
7921
7225
7565
44
88
90
7744
8100
7920
50
15
85
84
7225
7056
7140
45
90
75
8100
5625
6750
16
73
67
5329
4489
4891
46
85
70
7225
4900
5950
17
74
70
5476
4900
5180
47
76
84
5776
7056
6384
18
96
85
9216
7225
8160
48
98
74
9604
5476
7252
19
91
85
8281
7225
7735
49
79
75
6241
5625
5925
20
81
76
6561
5776
6156
50
84
77
7056
5929
6468
21
83
85
6889
7225
7055
51
92
65
8464
4225
5980
22
86
85
7396
7225
7310
52
98
70
9604
4900
6860
23
90
83
8100
6889
7470
53
90
75
8100
5625
6750
24
79
82
6241
6724
6478
54
94
67
8836
4489
6298
25
84
85
7056
7225
7140
55
97
65
9409
4225
6305
26
77
75
5929
5625
5775
56
71
60
5041
3600
4260
27
90
77
8100
5929
6930
57
92
70
8464
4900
6440
28
92
90
8464
8100
8280
58
86
68
7396
4624
5848
29
83
72
6889
5184
5976
59
93
65
8649
4225
6045
30
63
72
3969
5184
4536
60
79
75
6241
5625
5925
61
69
80
4761
6400
5520
Σ
5260
4670
457394
361082
403143
rxy
N xy x y
N x 2 x N y 2 y 2
2
Dengan perhitungan : 61 x 403143 – (5260)(4670)
rxy =
| 61 x 457394 – (457394) 2 || 61 x 361082 - (361082)2| =
24591723 - 24564200 √[233434] [217102]
=
27523 √50678988268
=
27523 225119,942
51
rxy=
0,1222259271 atau 0,12
Maka diperolelah rxy = 0,12, rxy ini kemudian dikonsultasikan dengan rtabel pada derajat kebebasan (n-2) = 59. Untuk taraf signifikansi 5% diperoleh sebesar 0,266 dan pada taraf signifikansi 1% diperoleh sebesar 0,345. Dengan demikian
rxy < rtabel
5% (0,266), rxy< rtabel 1% (0,345) atau (0,12 < 0,266 < 0,345). Setelah rxy dikonsultasikan dengan rtabel baik pada taraf signifikansi 5% maupun taraf signifikansi 1% ternyata nilai rxy lebih rendah. Oleh karena itu pengujian hipotesis ini menerima H0 dan menolak Ha sehingga dapat dikatakan bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits memiliki korelasi yang sangat rendah atau tidak signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits.
E. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan sebelumnya diperoleh bahwa Ha ditolak. Dengan H0 diterima yang menyatakan minat belajar siswa pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits tidak terdapat korelasi positif atau terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah terhadap prestasi belajar siswa pada taraf signifikansi 5 % atau 0,05. Artinya, walaupun minat merupakan faktor yang sangat penting dan berpengaruh terhadap prestasi belajar seseorang tapi kurangnya dukungan dari sekolah, para guru atau pembina dan orang tua di sekolah dalam memotivasi siswa agar memiliki minat yang tinggi terhadap mata pelajaran al-Qur’an Hadits. Sehingga pada akhirnya minat siswa yang kurang mendapat dukungan tersebut tidak memiliki pengaruh yang kuat bagi prestasi belajar siswa pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits.
F. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari penelitian belum sempurna, dikarenakan penelitian ini mempunyai keterbatasan diantaranya : 1. Penelitian ini hanya meneliti korelasi antara minat dan prestasi belajar
pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits siswa kelas VIII MTs Ta’lim AlMubtadi Cipondoh Kota Tangerang, dan keadaan hubungan korelasi
52
tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini tidak sampai pada tahap perbaikan prestasi belajar siswa. 2. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan maupun pengolahan data
masih sederhana, sehingga belum dapat menjamin untuk mengungkap seluruh aspek yang akan diteliti, bahkan kemungkinan besar instrument kurang variabel dan reliable. 3. Dan penelitian ini masih sangat terbatas dikarenakan keterbatasan biaya,
waktu dan tenaga.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian, keterangan, dan analisis dari bab-bab terdahulu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari nilai angket yaitu dengan nilai rata-rata 86.23, menunjukkan bahwa siswa/siswi MTs Ta’lim Al-Mubtadi mempunyai minat yang tinggi terhadap mata pelajaran al-Qur’an Hadits. 2. Prestasi belajar Al-Qur’an Hadits yang diperoleh siswa/siswi MTs Ta’lim Al-Mubtadi dari nilai raport yaitu dengan nilai rata-rata 76,5. Ini menunjukkan bahwa prestasi tersebut merupakan prestasi yang cukup baik dan perlu adanya perbaikan peningkatan ke arah yang lebih baik lagi. 3. Terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi product moment Maka diperolelah rxy = 0,12, rxy ini kemudian dikonsultasikan dengan rtabel pada derajat kebebasan (n-2) = 59. Setelah rxy dikonsultasikan dengan rtabel baik pada taraf signifikansi 5% maupun taraf signifikansi 1% ternyata nilai rxy lebih rendah. Oleh karena itu pengujian hipotesis ini menerima H0 dan menolak Ha.
4. Walaupun secara logika kurang masuk akal kesimpulan yang diperoleh khususnya tentang hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits, akan tetapi demikianlah hasil penelitian ini bila menggunakan rumus product moment.
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan di atas, bahwa pada hasil penelitian ini hubungan antara prestasi belajar dan minat belajar siswa sangat lemah atau bisa dikatakan tidak ada hubungan. Padahal prestasi belajar Al-Qur’an Hadits harus ditingkatkan. Oleh karena itu perlu adanya pendekatan lain selain
53
54
minat, misalnya pendekatan keteladanan, motivasi, atau peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung terlaksananya pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan baik.
C. Saran 1. Hendaknya guru dan orang tua berusaha agar selalu meningkatkan minat belajar siswa. Karena telah dibuktikan pada peneliti ini semakun tinggi minat siswa untuk belajar semakin tinggi prestasi yang dicapai. Selain itu hendaknya guru dalam mengajar harus mempresentasikan faktor-faktor yang harus ada pada diri seorang guru seperti kompetensi dalam mengajar, keadaan ekonomi, latar belakang pendidikan, pengalaman, kesehatan jasmani dan rohani dan sebagainya. Dan kesemuanya itu akan mempengaruhi siswa dalam proses belajar mengajar. 2. Hendaknya pihak sekolah lebih meningkatkan lagi sarana dan prasarana belajar yang kurang memadai untuk menambah wawasan siswa khususnya dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. 3. Untuk mengembangkan minat dan prestasi belajar para siswa/siswi MTs Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh hendaknya diberi kesempatan lebih banyak untuk mengembangkan aktifitas belajar mereka. Sehingga dalam diri mereka tumbuh suatu inisiatif untuk meningkatkan kreatifitas belajar baik secara individu maupun kelompok.
DAFTAR PUSTAKA Abror, Abd. Rachman, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1993. Ali, Muhammad, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Jakarta: Pustaka Amanai, tt. Arifin, M, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Sekolah Dengan Rumah Tangga, Jakarta: Bulan Bintang, 1976. Chaplin, J.P, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004. Dalyono, M, Psikologi Pendidikan, Jakarta:PT. Rineka Cipta, 1997. . Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 1994. Gunarsa, Singgih D dan Gunarsa, NY. Singgih D, Psikologi Perawatan, Jakarta: Gunung Mulia, 1989. Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003. Khalil, Rasyad Hasan, Tarikh Tasyri’, Jakarta: Amzah, 2010. Marimba, Ahmad D, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT. AlMa’rif, 1989. Masitoh, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009. Nasution, S, Teknologi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1999. Nurkancana, Wayan dan
Sumartana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha
Nasional, 1986. Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996. Sardiman, Interaksi dan motivasiBelajar Mengajar, Jakarta: PT,Raja Grafindo Persada, 2003 Shalahuddin, Mahfudh, Pengantar Psikologi Pendidikan, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1990. Shaleh, Abdul Rahman & Wahab, Muhbib Abdul, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2004.
Shihab, M. Quraish, Sejarah dan Ulum Al-Qur’an, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000. Singer, Kurt, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Terjemah: Bergman Sitorus, Bandung: CV. Remadja Karya, 1987. Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rieneka Cipta, 1995. -------, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Bina Aksara, 1988. Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1998 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010. Sujiono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya , 2004. -------, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996. Syamsudin, Statistik Deskriptif, Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2002. Syarifudin, Tatang, Landasan Pendidikan, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009. Tampubolon, DP, Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak, Bandung: Angkasa, 1993. Tirtonegoro, Sutratinah, Anak Supernormal dan Program Pendidikannya, Jakarta: PT. Bina Aksara, tt. Uzer, Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997. Whiterington, H.C, Psikologi Pendidikan, Terjemah: M. Buchori, Bandung: Aksara Baru, 1978. Winkel, W.S, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1996. Al Qattan, Manna Khalil, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, Jakarta: PT Pustaka Litera Antar Nusa, 2004.
LEMBAR
Nama NIM Jurusan Judul Skripsi
LTJI REFERENSI
: Alifa Hanum :801011000542 : Pendidikan Agama Islam : Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar
Siswa Dalam Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadits Di Madrasah Tsanawiyah Ta'lim Al-Mubtadi
Paraf Pembimbins
Judul dan llalaman Buku/ Referensi
No
BAB I I
Wasty Soemanto, Psikoktgi Pendidikan, (Jakarta, PT.
RinekaCipta, 1998), cet.4,h. 104
2
Masitoh, Strat e gi
P emh el aj aran, (J
akarta: Direklorat
Jenderai Pendidikan Islam Departemen Agama R[,
2009), h. 3
a J
Tatang Syarifudin, Landasan Pendidikan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
(Jakarta:
Depar.temen
Agama RI, 2009), cet. 1, h. 86.
4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996), cet, 3.
h. 133
5
M. Arifin,
di
Hubungesn T'imbal
Balik Pendidikan Agama
Sekolah Dengan Rumah Tangga, {Jakarta: Bulan
Bintang, 1976),h.173
Oemar Hamalik, Prases Belajar Mengalar, (Jakarta: PT
Bumi Aksara,2003), cet. 2, h. 50
S. Nasution, Teknologi Pendid.ikan, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 1999), cet. 2, h. 43
A. M, Interaksi dan
Sardiman
motivasiBelajar
Mengajar, (Jakarta: PT,Raja Grafindo Persada, 2003), cet. 10, h. 38
Muhammad
Ali,
Kamus Lengkap Balzasa Indonesia
Modern, (Jakarta: Pustaka Amanai, ItJ,h.324
10
Sutratinah Tirtonegoro, Anak P r o gr am P
e
Supernormal
d{rn
nd i d i kanny a, $ akarta'. PT. Bina Aksara, tt),
h.43
11
Muhibbin Syah,
Psikologi
Pendiclikan dengan
Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya , 2004), cet. 9, h.132
12 | Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan (Jakarta:
Pedoman
Ilmu Jaya, 1996), cet.2, h. 60
l3
| Slameto, Belaiar dan Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta. Rieneka Cipta, 1995), h. 57
14 I M. Dalyono, I'sikologi Pendidikan, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 1997), cet. 1, h. 54
15
J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2AA4), cet. 1, h. 255
16
H.C. Whiterington, P,tikologi Pendidikan, Terjemah: M. Buchori, (Bandung: Aksara Baru, 1978), h.124
17
W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, (Iakarta: Grasindo,
1996),ce,t.4,h. 188
l8
Abd.
Rachman Abror, Psikologi Pendidikan,
(Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1993), cet. 4 h. t22
19 | Ahmad D. Marimba, Pengantar trilsafat Pendidikan Islam, (Bandung:PT. Al-Ma'rif, 1989), cet. VIII, h. 88
20 | Mahfudh
Shalahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan,
(Surabaya: PT. Bina
21
Ilmu, 1990), h. 95
Abdul Rahman Shaleh 8. Muhbib Abdul
Wahab,
Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2A04), h. 265 22
Usman Uzer, Menladi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997), cet. 20,h. 27
23 | Wayan Nurkancana
dan
Sumartana, Evaluasr
Pendidikan, (Srabaya: Usaha Nasional, 1986), cet. IV,
h.230
24 | Singgih D. Gunarsa dan NY. Singgih D.
Gunarsa,
Psikologi Perawatan, (Jakarta: Gunung Mulia, 1989), h. 68
25
I
DP.
Tampubolon, Mengembangkan
Minat
dan
Kebiasaan Membaca Pada Anak, (Bandung: Angkasa,
i993), h. 41
26 | Slameto,
Belalar dan F-ahor-.faktor yeng
Mempengaruhinya, (Jakarta: Bina Aksara, 1988), h. 59
27 | Kurt Singer, Membina Hasrat Belajar di
Sekolalt,
Terjemah: Bergman Sitorus, (Bandung: CV. Remadja
Karya,1987), h. 94
28 | Manna Khalil
al
Qattan, Studi IImu-IImu Qur'an,
(Jakarta: PT Pustaka Litera Antar Nusa, 2004), cet 13, h.
l6
29
| Rasyad Hasan
Khalil, Tarikh Tasyri ', (Jakarta: Amzah,
2010), cet2,h. 139
30 | M. Quraish Shihab, Sejarah dan Uum Al-Qlff'an, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), Cet 2, h. 18
3l
I
Ensiklapedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 1994), cet. 3, h. 41
BAB
II
32 | Anas Sujiono, Pengantar Statistik Pendidikan,
(Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada,2011), h. 36
33 | Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, 2010), cet. 1 1, h.297
1^d (Bandung:
\r
34
Syamsudin, Statistik Deskriptif,
(Surakarta:
Muhammadiyah University Press, 20A2)" Cet. 1, h. 10
Jakarta, 29 November 2014
Pembirnbing Skripsi
M4san. AF. M.Pd NrP. 19510716198103100s
ffi,
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
dffi
:
* xr**{
i
i%s*#$i
; Tgl. Terbit :
FORM {FR}
No.
Dokumen
FITK-FR-AKD-081
No.
Revisi: :
01
1 Maret
2010
Jl. lr. H. Juanda No 95 Apubt 16412 thdonesia
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nonror : Un.01/F.l/KM.01
Lamp. :-
Hal
.3/1p7,117014
Jakarta,2 April 2014
: Bimbingan Skripsi Kepada Yth. Mqsan 4I'" M.A Pembimbing Skripsi Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN syarif Hidayatullah Jakarta. A
ss
al amu' al aikum wr. wb.
ini diltarapkan
Dengan
kesediaan Saudara untuk rnenjadi pembimbing
I/ll
(materi/teknis)
penulisan skripsi mahasiswa: Nama Tempat
Alifu Hanum
& Tanggal Lahir
Surabaya, T Aprll1973
NIM
801
Jurusan
Pendidikan Agama Islam
Semester
VIII
11
1000579
Judul Skripsi
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DBNGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN ALQURAN IIADIS DI MTS TA'LIM AL.MUBTADI Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 29 Maret 2014, abstraksi/ortline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dalrulu.
Birnbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. LVas s al amu'
al ai ku m wr. vs b. a"n: Dekan
Kajur
Dr. H.
$ Nre. Tembusan: Dekan FITK Mahasiswa,vbs.
l. 2.
r
ikan Agama Islam
Majid Khon, M.Ag 07 198703 r00s
I
KEMENTERIAN AGAMA e_ffi]l%' UtN JAKARTA
FlrK
w.6,-,; Jl
No.
FORM (FR)
lr. H Juanda Na 95 Coulal 15412 tndanesta
Dokumen
:
Tgl. Terbit
No.
FITK-FR-AKD-082 1
Revisi: :
Hal
Maret
2010
01
1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor : Un 01/F 1iKM 01 lt?\frAZOq Lamp. . Outline/Proposal Hal . Permohonan lzin Penelitian
Jakarta, 2 April2014
Kepada Yth. Kepala MTs Ta'lim Al-Mubtadi di
Tempat Assalam u' ala iku m wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama NIM Jurusan
:Alifa Hanum
Semester
:
Judul
:80111'1000579 : Pendidikan Agama lslam
Vlll
Skripsi : Korelasi Antara Minat Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa
Dalam
Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadits Di Madrasah Tsanawiyah Ta'lim Al-Mubtadi
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset)
di
instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk
itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan
mahasiswa tersebut
melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassal am u' alaiku m wr.wb.
Ka
didikan Agama
[slarr-r
: Afd\l Majid Khon, M.Ag r9580707 198703 1005 Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
I
l,
ir^}i',Y| a-ijlJ bJdt
d,"
a*,'
3A
YAYASAN PETDIDIKAN ISLAM TA'LTM AL.MUBTADI {YASPITA)
Mts.
TA'LIM AL- MUBTADI
Jl. KH. Majlana Hasanudin, Sipon Cipondah - Kota Tangerang 15t48. Tetp. (021) 55754815
SI]RAT I(ETERAI\GAI{ Nomor : 033/MTs-YPT lVUzAl4
Yang bertanda tangan di bawah
ini Kepala MTs Ta'lim Al-Mubtadi Cipondoh Kota
Tangerang Provinsi Banten, menerangkan bahwa
Nama Ternpat dan Tanggal
:
Lahir
:
Alifa Hanum
: Surabaya, 07
April
1973
NIM
:8011i1000579
Fakultas
:FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jurusan
: Pendidikan Agama
Islam
Telah melaksanakan penelitian di MTs Ta'lim Al-Mubtadi dari bulan April sid Juni 2A14, untuk mengumpulkan data dalam penyusunan skripsi yang berjudul: KORELASI ANTARA MINAT BELA'AR DENGAN PRESTASI
BEWAR SISWA DAIAM
MATA PEWARAN AL.QUR'AN HADITS DI MADRASAH TSANAWIYAH TA'LIM AL. MUBTADI
Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
ANGKET KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH TSANAWIYAH TA’LIM AL-MUBTADI CIPONDOH KOTA TANGERANG Nama : ………………………….. Kelas : …………………………..
Petunjuk: 1.
Isilah nama dan kelas pada tempat yang telah disediakan
2.
Bacalah dengan baik dan teliti setiap soal berikut pilihlah jawabannya sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam angket ini
3.
Jawablah sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya
4.
Berilah tanda “ √ ” pada kolom S, SR, KD, atau TP sesuai dengan minat atau yang kamu lakukan ! Keterangan S
= Selalu
KD
= Kadang-kadang
SR
= Sering
TP
= Tidak Pernah
NO
PERNYATAAN
1
Buku paket Al-Qur’an Hadits yang saya perlukan tersedia diperpustakaan
2
Ketika guru menyampaikan materi Al-Qur’an Hadits saya ikuti dengan tekun
3
Saya bertanya kepada guru terhadap materi yang belum saya pahami
1
S
SR
KD TP
4
Saya menyukai posisi duduk paling depan pada saat pelajaran Al-Qur’an Hadits berlangsung
5
Saya memperhatikan guru dengan sungguh-sungguh pada saat guru menerangkan pelajaran Al-Qur’an Hadits
6
Saya mencatat penjelasan guru yang saya anggap penting
7
Pertanyaan yang saya ajukan di jawab oleh guru dengan memuaskan
8
Saya tetap berada di kelas dan membaca buku pelajaran Al-Qur’an Hadits walaupun guru Al-Qur’an Hadits tidak hadir
9
Saya diberi hadiah oleh guru apabila nilai pelajaran AlQur’an Hadits saya bagus
10
Saya mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan oleh guru Al-Qur’an Hadits
11
Saya
mengerjakan
sendiri
dalam
menyelesaikan
Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan oleh guru AlQur’an Hadits
12
Saya mengalami kesulitan dalam belajar Al-Qur’an Hadits
13
Saya rajin mempelajari pelajaran Al-Qur’an Hadits karena saya ingin sekali mengetahui pelajaran itu
2
14
Guru kurang jelas dalam menerangkan sehingga menyebabkan saya mengalami kesulitan belajar AlQur’an Hadits
15
Salah satu usaha saya untuk mengatasi kesulitan belajar Al-Qur’an
Hadits
adalah
dengan
memperbanyak
membaca buku/majalah tentang Al-Qur’an Hadits
16
Salah satu cara saya dalam meningkatkan prestasi belajar Al-Qur’an Hadits adalah dngan membaca buku setiap hari
17
Salah satu usaha saya dalam meningkatkan prestasi belajar adalah berkonsultasi dengan guru Al-Qur’an Hadits/ wali kelas saya
18
Usaha yang saya lakukan untuk mendapatkan prestasi belajar Al-Qur’an Hadits yang optimal adalah dengan memperbaiki cara belajar saya
19
Saya merasa puas dengan nilai yang saya peroleh dalam pelajaran Al-Qur’an Hadits
20
Saya ingin berprestasi dalam belajar agar mendapatkan peluang untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi tanpa tes
21
Guru selalu memberikan semangat belajar keras kepada saya dalam rangka mencapai prestasi belajar yang tinggi
22
Sarana yang diberikan kepada saya cukup menunjang prestasi belajar
3
23
Sekolah
menyediakan
fasilitas
belajar
yaitu,
perpustakaan, computer, buku teks, dan lain-lain
24
Apabila keadaan ekonomi keluarga saya rendah, saya tidak malu dan tetap semangat untuk belajar
25
Pelajaran Al-Qur’an Hadits merupakan pelajaran yang harus saya praktekkan dalam kehidupan sehari-hari
26
Apabila guru Al-Qur’an Hadits memberikan ulangan mendadak, maka saya siap
27
Pelajaran Al-Qur’an Hadits adalah pelajaran yang sangat banyak memberikan manfaat buat saya
28
Setiap kali pertemuan guru memberi pertanyaan tentang pelajaran yang sudah dipelajari
29
Apabila saya belum mengerti guru memberi kesempatan bertanya kepada saya tentang pelajaran yang sudah dipelajari
30
Apabila saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan PR, maka keluarga membantu mengerjakannya
4
@
ra-
o\
€
\o o\
+
c.l
!t
tf,
an
+
ai cl
N
d
at i
*
+
d
d
-{t ol
N
d
r+ c.l .+
e.l
N
r+
af,
al
ti
rl 2 p o\
c. o
€ N a
F-"
at A) \o
cl
ra)
(.r
al
at
al
N
rt
d
!+
tY.
rd
z
-a f.l ;)
v F
F
z o
o
rd
v)
v
o
6
a
I
at N
t
N
<.t
an
N
-t
rf
:f
!t
-t
+
$
F O
ct
al
a.l
g
d ad
L
a J
ct
6l
a
N
n
!+ a.l
t
+
!t
N
al
c.l
+
a,l
{t:
e.I
c.l
tf,
e{ a
tt
rt
+
+
+
N
.+ -t
+
ol
*
z a
rt)
e.t
-t
a
at
t
tt
rf,
d
.+
.+
ri
-l
d
rl
=t
d
v
d
d
lt
.t
cl
-+
N
d
d
-i
.+
.+
d
.+
rt
+
d
d
d
d
s
t
d
\o F-
€
t
-l
N
d
!+
d
N
N
T
.+ d
d
d
N
e.l
d
d
d
c.l
E .i
c.l
t
t
q
d
"+ '+
t
N
+
qf,
+
.+
N
!t
d
t
c..t
!t
tf
rt
(\
rf
*
rf,
rf
N
=
rt
d
c.t
a.l
an
n
.f,
!t
!?
.i
it
a.l
ri
+
.+
N
an
rf
an
N
+
el
'+
d
d -$
d
a^l
s
=l ct N GI
al
c.l
ot
an
r+
N
ol
{
-f
an
c.l
.+
N
N
d
N
d
+
-+
N
d
!l
N
c.l
ol al
{
N
d
rlf
r*
ct
ct
d
c.t
at
c.t
c.l
d
al r,l
+
cl c'l ol
-+
at o{ CI
!i
N
ot
e.l
ol
e.l
al
e.t
e.l
al =t al
.f,
d
ct
+
c.t
+
-+
c.l
tf,
e.l
an
al
d
6t
o.l
+
.+ $
c.t
rt
al at
a.l
c.l
et 6t d
e.l
.+
N
+ +
ol
c.l
tf
d
e'l
+
e.t
at
e.l
+
a,l
+
d
r+
(\
ct
FI
at
c.t
al
a.l
al
c.l
N
a.,l
N ol
ol
c.l
t
ri
-+ !t
c.l
.+
(\
rt
rf
t
c^l
ol ci =t rl
d
al
al
-f,
N
c{
!t
d
z 2 z
c.t
al c.l
\o
e.t
a.l
6t
cil c^l
-t
d
!!t
N
al al
{
+
a.l
al
N
ol
*
cl d
!f,
-t
+
$
.+
s
€ o oo.l
d
2 a
a.l
al
f.l
-+
c.l
z z
e.l
a.l
=f,
d
+
cl
d
d
s
d
s
.+ d
.+ .+
d
+ s
d
=t
a.l
ta.t
d
F. d
\o
a\
a^t
d
al
*
ol
*
+
c.l
.+
-f
e.t
5l
d
ol
ri
+
c.l
N
=+
c.l
c.l
a.l
t+
s
z z 2 z 2
=f,
s
'+ .+ d
r-
d
c.l
GI
cl
.i
ol
d
rf,
d
at
c.l
c.l
(\
an
* !t
o
+
€
d
cl
o\
d
ot o\
N
a,l
+
o o\
d
e.l
tt
a-'
r.l t
N
.+
N
F.
N
=t
r €
*
I
a.l
z z z z
cl
oa
N
c.t
d
+ +
a.l
!f,
N al al
.+ .+ .+ !i .+
d
c.l
*
.+ -+
*
c.l
(\
o\ o\ F
=f
*
q
t
*
d
d
o{ d
e.l
at c.l
\o
t
$
d
d
t
qt
at ,+ d
.+ q
al
!f
rt
N
d
c.t
-t
€
=l
-t
N
r+
+
d
N
-{ :i
{t
d
d
cl
!+ N
a.l
t
-i
6l
B
zf-l o z
N
t
t
.+
a $
!t
.+
c.l
-
t
d
!t
1t .+
s
!t
!t
+
ot
+
-t
.+
.+
N
6t -it
-t
.+
d
a^l
ti
*
tl
-t
-f
-f
*
=t d
!t
qt
rf
!l.
.+
-f
\o € € €
-n
d
+
\o o\ o\
@
+
-t
r
00
,$
rf
d
F-
t--
.+
a.l
+
F--
=t .+ -l
'+
an
!t
co ao
+
-t
l'
00
'+ '+
.+
d
o
+
d
'+ '+ .+ .+ +
tt
N
CA
ol
d
a
4
+
-t
f
GI
-tr
.+
an
a
o\
-J
c.l
n
&
o z o z
€ t6
-i
\o
.A
F.
N
N
&
gl
!f, q\
d
rt
6
a
at
FI
o\
.+
oo
@
6
at 6l
2 2 z
N
cl
d
2 a z
Erl
&
o z
d
!f
f.r
*
ol
rt
\o a-
0a
c^l
d
a.l
d
d
-+ N
d
€ GT
o\
c.l
a\
00
o\
€
I..
o\ o\ or
F-
& t, 00
+
!i
a{
N
*
al
(r-'
c.l
rt
.+
.+
d
d
{
d
{
d
.+
:f,
+
N
t
+ d
!t
.+
+
rt
i*
N
+
-+
+
-+ -t
d
N
s
N
E
t
v t
N
d
d
at ct
d
+
rt
d
{ !l
c,l
.+
+
e.l
+
d
+
6t
t
al
+
a^l
+
6l
!t
!f,
al
+
a{ -+
+
d
tf,
tf,
-t
.+
*
rt
t
ar
€
a 6
lt
a
tt
.+
s +
.+
2
N
N
N
a.l
t
z r €
m lf
a{
c.l
al
o.t
6l
N d
al
cl
.+
(\
r*
al
an
c.t
=f,
a!
a.t
tt
+
.+
!f,
=f
d =f
o{ .*
rf
e.t
N
al
o.l
ol
c.t
c.l
ol
c.t
+
c.l
a.l
OT
FI
al !t
*
.+
i+
+
!+
.tr
: {z
it € !t
o\ .f,
-l
-+
=f
N
$
N
$
d
\o a,
z a
*
.+ t--
2
€ + o\ +
r
LZ',C
90'c s6'I
pIIe^
L,I ptF
0z'0 6n't L'l pIIe^
+
r+
r+
+ rf +
.+
R
+ +
d
8Z'0
i+ !l
t
+
:l
t
N
r+
PII"A
L'l
PIIs^
ol 9€'0
z6't L'l
PITE^
LZ'0
zt't L'l
PIIs^
N
9€'0 96'V L'l PIIB.{ al 6E'0 8I'S L'T pI[u^
-+
at at 6g'0
*
a.t
r+
ot
nz't L'l
sf 'c E,.S
+
=t
0I'' L'l
d
PIIB^
0g'0 6€'f L'l prc^ 8Z'0
at 8E'0
=f
zzs L'l
t(,'t L'l p!p^
tI's Ll
PIIB^
a.l
c^l
It'0
's
L'I pll?^
N
a| -+
c.l
e.l
8€'0 T,t'9
LI prs^
tf,
ol
d
ct
-+
=i
+
{
+
+
!l
ai
d
e^l
.f,
.i
c.t
+
.+
+
a.l
d
a.l
rt
6l
t
al
*
=t
'+ +
+
N
+
N
=t
N
d
\c
f6'I L'l L'l
plIE^ PIIEA
8€€ L'l plp^
L'l PIIs^
Et'0 L9't L'1 plls^
rI's
L'1
PITB^
d
rt tz't
LL'T
L'1
p{e^
0t'( tt'5
1,1
pII€^ PITB^
+
N
ts'( b9'9 L'l
*t -t
N
0t'(
I
d
tt't
0r's L'l pIIs^
N
6n'(.
fl'9 L'l
r+
* {
€ o\ 2 2 z z 2 2 2 z
rt
Lt'9 L'l p!Ie^
8t-{
N
a-
=t
6I',(]
PIIB^
d
.+ t
d
90'0
sL'l L'l
8Z'0 9Z'n
f{
a.l
-+
-t
al
+
-+
8e
Ie '0 00's
cl t,r
!t
r) cl 2 a
*
c.l
a,l
90'0
c{ cl 6t1)
+
'+ N
r+
=+
6t ot
tt
z
o\ 6
ot
+
+
a
t
e,l
!t
+ + +
e.l
d
t
tl
c.l
lf
+ rtr* e 2
-
ct
ei
e.l
+
r+ c.l '+
+
t
{
.+
.+
d
rt al
+
+
d
+
6l
d
+ t
+
+
a.l
N
-|
at
+
if
q
N
+
rt
d
ct al c{ rt'
al
t $
N
e.t
ol
d
d
!i
d
q
*
at
d
=f
2 2 e
o\
$
!t
g
d
+
g
t
v
d
d
€
.f
rf,
T
d
d
a.l
N
.+
d
6l
d
a.t
z 2 z
st
a.t
t
T
N
s
d
ol ot at =t
(\
"+
.if
a t+
N
s
rl
r
v
{ v
'+
-+
00
o\ o\ o\ o\ o\ t-, o\
+
d
!f,
+
N
d
q
=!
-+
0\
c\ t-- 6
N
!f,
N
00
.+
-f
N
Fr
!f,
-f
t
\o
=t
rf
d
f d
N
+
.+ t
\t $
a
d
N
s
N
.+
d
o\
t
N d
r oo 6
=i ri
.+
t .+
{ {
a
d
+
e.l
o\ =l oo
F-
€
o\
bo
['E L'l p!p^
ho
o\ 0
-o
P[e,\
a! oo
o o
V
$r E
a
-sa
o.t ca x -li-'t i,i q q r/)l:F
en
rrl
oo
o o
o
a
\o
(\l
\o r\l
.ri
c\
C\l
co
f.)
o
o o
00
\o
o\
co
e\
O
(}\
o
sr
oo
cl
-q
o
-l:
!+ @
+ oo
.+
O
o
.rr
l'-
(li
o ^q xitr E rr- o\ o o oo € fr.trO o \o \o o o
oq
oq
gz
t\
(!=
rl
cn
oo
o a
\o tr-
oo
cn
ao
:1.
c.l
oo
o\
c-t
C-l
V tH
X
aq
\
N
6t
cr)
co
(\l ral oo @ oo
\o @ o\
c! q
a
Fr
z F
a J
X
&
z
oq oo oo
o o
o
O
ca
q
tri to .f, \o t.- r-- r'r o\ o\ \o \o F* fr F- r,* F- r.r F.. Fr o\ Fr r-- t-
m o\
c-\1
aa
tar
cn
c\i
g o\
\o o\
Fq
o\
q
o
c,
o €
00
€
r+
ral
\o rr
aa
6
ta oo
€ + € ca
.+ 6
.
t\
a-l c.) (\.l c.l c.t
oo
$ $
rat € € €
v-) tat 0|o
\o \o
oo 00 00
FI (\.l cr:
s
rat
\o
r-
N
6 o\
co
ao
o\
C-l
s
n
t\t
\o F-
c.l on
oo
N
o\
C-l
a F 'J
s
z o z &
6 !)
rf O \o
\o o\ tr)
O
4
Fi
+
c! O
t*:
€ o\ r-
t v o \o
$
\o
ia:
a a J14 JEI
6
z
tr A
Fl
ca l--
to a
ol kr
z
oo F-
o\
\o
lat
t-- o.l
r*
co
M v v z v z & z 2
oo
r-I
\o
o\I O
to € eoI \o F- c^
\o o\ \o r
€
m \o O o\ o\ t.-
oo 00 oo
t00 ttr-
O t\ o\ o\
co
€
c.l Cg tr
& c€
J
f-l
&
co !f
la' \o tr-
z z 2 a
&
o\
zza z
c.l co
2
z
.+
ral
\o F*
zz
2
€
o\
a
r\ c.l + a\ c.l c.l N t\ (\t
ra)
\o Fr 00 o\ c\t (\l 6I C\l
zzaaazzza z
\o
c.l
q
.
rat
ra) €
oo
O
o rr
m
co
ci
co
ail
ca
-.i
€
Fr t-r tr oo o\ oo oo oo oo oo oo
tn
O
o\ o\
€
oo
O
o\
\o tr oo co -f, an c-) c.l co C.) c.t c.) C\.t
CN
m
O
+
o\ o\ o\
\t'
:l
lal
00
oq
O
<)
\o
\o
o
\o 6 O
\o
o\
€ -i
ca
ol
t'r
€ q
o J
.; c.l cl.
o\
r* q
r00
F-
O
A
\o oq
00 e.t
o\
q
Fr
@
oo
a\
lal
c-l
sf
C.)
\n
ra)
.+
o.l
\o
<>
c\l
j
*
*
*.;
to
rr
O.!
l'l c.l co m m !f, .+ rat \o \o \o F- r- t-- F- € 00 o\ o\ o\ o\ o\ o\ o\ 6 o\ o\ o\ o\ o\ o\ o\ o\ o\
s * \o + r+ € '+
a{ ca sf, !f,
.+
s
.+
rat
o oq
oq
ca
sf
q
*;
cn
C\
co
c.l
la) oo
oo
r'
tal
\ o
i.}
oo
$
c.t
o \o o
\o
lr! -i
ra)
o\ $
c\
t.l
.+
rat rat lat tai tat
rat
\o ttral lrt
oo
rn
o\
o\
q
a.) co c..!
a X
c.) co ra)
O ra t'- F" ttoo o\ oo o\ o\
\o t,*
€
O
C'l ca
<. |r) \o F*
ra)
01
tf,
€
2
z
2 a
oo
o\
€ o\ $ :f, z 2 2 z
ca cr) c.) cft C' cfl ca co co ca
z z
F- co
+ € t* o\ a-l
ao oo
o\
lr| €
\o
to .+ |f) \o t+ =l
$ tf $ \f a 2 z z
€
o\
F- o\ Fr
+ €
€ * o\ + lrl z 2 z
O t'o\ o\ o' =l o\ o\
c.t oo
ol
c.t
tal tar lar
srri
rat
|rl
ol r- o\
\o
c.t
\o Fla) ra)
00
n
z z a z z
2
oo
rat
in
\o \o
c.l
\o r.- \o oo oo
O
c-.t
C)
o\ ch o\ F- \o
\o \o
z 2 a
N CN
o
z
'JJ -v
-.x -= 3'=*- c.) catstr o
&
ao
\o c.l
o
g6
.+
ch
ta
ca
a
-q
O
9r
^€F x'c
I,r- E
00
tr
F-
00
oo
(\.l
a-
01
f\i
lr)
c\
c-l
oo
00
co oo
\o
Ol
lf!
a.)
sl
m 00
oq
o
O
az (n
r!)
6t
m
c.l
o\
V
o F a r-l fr 0r
rn
oo
(\ o\
oo oo
$
oo
X
o o \o \o
lfl rn ta) lat rat F- F- € 6 \o \o \o \o \o \o \o \o \o O r- o F-
z
c..l
oo
I'r
q o
o\
ts-
N
q 00
o
o o o c-I (\ Fr t-' r-r r- r*
at {f,
tf,
tr a- t-
ra)
.al tat
ra)
r-
aat
C.l
m .+
c!
o.t
rar (\
ta)
m
€
r- r-
ra)
lat
\o Fr
oo
6t
o\ (\.t
GI rat rat F* Fr F*
o\
c.t Fr
t-
h
F- F- rr t*-
F] tr1
cq
&
c.l
s
lat
\o t--
oo
o\
o
C-I
(ri
\o \o
o
t
rn \o t-- oo o\
o a\l
o
\o
c-l c\l
t\i
t\
a F
I
s
ti a
cn
&
€ m
z
fr
c-l
q
€,)
r-
O
o
il:
F
o r-
ca
g
o\
rla)
\o
o\
00 cn
rf, \o
fa:
a (A ,l .llrl E]
14
M
!4
z I (5 z4 z z
&
G
z
n q
rt
ra)
A
N co tf, o. o" o.
F1 oo l-r
z
rat €
oo
tal o 6 r-
F-
|rl
rat o € oo
\o
F*
€
m
t-I
rr
oo
\o
+ Fr
oo
O crl |rl o\ o\ 6 oo
I
I
00
€
+ oo
r*
\o r.-
ral lat 00 oo
c-
ra)
oo oo oo oo
ca R!
Lr
A
a f-l
C!
J
&
ra)
A
F.
o\
A 6. ft A
(\l pi
aa
A A
r+ lal \o F* 00 o\ (> t N ca .+ lar \o c- oo o\ (\l (\l a.l t\ al o{ al a.l r.l (\ A4 o- A{ O{ oi 0r Fr p{ C{ A A A A A
rr ,,.)
c{ la)
o\ \o
rn
$
=l 00
(\.l
oo
00
rat
\ o
o
\o
\o
a*
00
00
c,
c,.l
ca
|f! cf)
c.t
s
!f,
.+
$
c..t
aa
trr
c-l
N
+
q
\
o\
o
00 oq
€
oq
O
r* O
oo
Fr
tr)
\o
t\
o\
$
€
cr
.j
rn \o \o t-. r.- n\ O c) ..r I-* F- F- F- F. oo oo oo oo 00
m
(o
o\
a.l trt
+
rat
\o
an ca C.t c4 C.l a.l
t-
oo o\ co ca c.)
$
o a
oo
!f,
c! m sl" !f, .+ .+
6t c.l
€ €
n
la) ra| ta) tat in rat rat ral co cr| SF oo oo oo '+ 00 oo oo oo oo 00 oo 00 oo
a
lat \o F+ + s
00
st
o\
s
t\ m .+ lat \o ral lal tal ra) ta) lat la)
rin
Fr €
t-
o\ d]
cr)
oo
oo
.j
|rl
\
(3
O O a F o\ o\ o\ o\ ro .+
oo rar
o\ tat
\o \o
ail
\o \o
tt-
r- r-
la| rr \o \o O *
n X 2c) zo a
c\
.+
co
(n cq (a
ra)
rat c.l
f-- \o F- \o \o
c.l co
.+ c7)
Oi O. O" O" O.
r-
oo F*
tat
\o t--
r- o oo \o
oo
o\
ca co ao ca co O" O* a
oo
\o
(\t
€
la) F-
o
.f)
tr- F- o\ r.*
€ r- $
rat rat t- lal O oo |r) |r) Fr Fr F- \o t-. F* \o \o \o t-* \0 \o r-
$ rr) F*
a €
N co tf, tat \o tr- oo o\ |rl lat c.t ca $ ta| \o Fr @ O ral rn ra) ra) ra) rat ral aa) sl- *
s
Lampiran 4
Uji Homogenitas VariabelX dan Variabel Y
Sampel
n
66=(n-2)
s2
(n-l)S2
Minat
61
59
63 78
3762.80
1.80
106.47
Prestasi
6T
59
59.32
3499.93
r.77
104.62
118
l23.to
7262.72
SDX
7.986
SDY
7.702
52gab:
f,(n-2)S2
61 55
I(n-2)
f
0.01
t'*u"r: I tu.ls lanSampel
n
6tr=(n_2)
Minat
6l 6t
59 59
Prestasi
v2 A
hifrrno-
0.01
X2 ro*r= 144.35
log
52
(db)log 52
211.09
a rl trI]Z IY. IA
5E V9
z=f: -i
r-l
a> l';Er
;ri
IE Ma z<
3E
zo DE
rat rn tat o o O ral O rat rft O O ao ra} o o t\O o\ \o a |rl a- lat oo oo t.+ o\ 00 \o co \o lat lal o\ \o (\I co r- rr .+ t-O t- \o s \o \o (\l o\ o\ t* o o\ m tr) € F- o\ at Fo ca .+ .+ c- rn tr* \o l'- \o a- F- \o \o 6 t- \o Fr F- !f rat oo F* \o F- F- F- \o rr n \o 6
o
F
€
?a iri
ie=
HE
tuz
dx $e !t er
in
n
rat
o o
|rl
rr |rl o
(\ t\t o O ol (\.t o \) c.l .q o.l \o \o t\ r+ t t\ \o 6l \o \o lrl lrl F- \o \o c- lrl Fr =l'
q!
c\
oo
\o \o \o (}\ \o o\ o\ o \o t\ m \o rat C\ ot |r! (\l 00 o\ o\ c^l € tat O €l\ \o rat @ \o c\ t.- o\ € F- Fr F-
h
\
X
in u oo
X
s
oo
rat
O
i
in
o
ral
*
a oo
ra)
lat rat \o lal |rl o\ rf, lfi r..l F" at c-l 00 N t\ C-l F- c\ o.l 00 F- 6t
\o
.+ 01 rat o\ \o \o o\ \o $ (\l 6t 6I r\ roo \o oo o\ rn oo crt F. o\ o\ o'l co 6l 6t Fr in F* F. rn .rr o\ 00 \o \o t--
s
O
co rat
+
tr c)
F
a
C\it
m $
oo
\o o\ \o .+
g o\
oo F. o\ lat crt oo 00 oo F- 00 oo c-
o\
00
o\
Or
F* €
lfi
\o r,r
00
o\ O
ln o\
(\t C.l O \o o\ F- rl! t'- t-- \o \o Fr rn ra) 00
ral n &
F- @ 00 oo t-- r.- oo oo oo o\ o\ 00 oo 00 \o F* oo
m rr
oo
r.l
a o at c\ |rl 6 t.t o tf o\ 6t \o F- f-. * t t\
O o\
rit \o t* o\ o\
oa
\o lat + C! o \o tr-
n
ra)
c.l
€
c\
oo oo oo
co
\o
o o\
o\
a c\t
c\ (n
c\l (\l
+
\o
F* oo oo
6
o\ cn o\ tal
tat in oo t-r
s\o I
+ oo
a-
o ch
r-
o
!t t-r\l F- oo F- o\ 6
lar (tl H
O. Rt
rl
-ss
la
a
c.,l
m .f,
\at
\o F*
oo
o\
GI
C-l
rrl \o a- co t\ ol (\.I .\t
\o \o r- co 00 o\ rr, co c-l o\ ta) + \o
{
$ $
oo 00 ra)
rat
o
o c-I
lar
c) s t \o \o o\ a'l N t.t a-- r- cil Fr O \o \o t'- \o Fr \o in
\o \o |r) r .+ t*- (\t t\l 00 O tr \o ttr + c\I C-l + o\ m rat t + |rl \o + lat \o
*
-la)
ol \c
o aa
o\ \o
.+ s lar o\ (\l c.l a.l c{ \o rr \o o\ !+ \o |rl rat
(\
o o 00
!t o\ o\ o\ ral o\ o\ o\ o\ |rl \o o\ o\ \o oo \o ct.t ci o + \o c> 6t lat \o \r tal O + ra) \o 00 o\ co c.l sl' \o ra) sl + r,* CN rat t-- \o & r- o\ o\ o\ F- r- oo tr o\ r-
N o.l rr t'-
ao co oo \o
o\ O
$
|.'
ral ait
a- \o \o F- 00
m tr
c.t rn crt
la)
oo 00
c\t
ci
m m
o r-
I-
ca t*- tt' F- lar o\ oo o\ o\ c\
s
lrl \o F-
ca co
m
€
aal ca
00
.+ a-
€
oo
O .+
rat
la)
.+
t*
oo oo Ol oo
*
ca
!f, C-l ra)
rat
s
\o tf \o + + O \o o\ O sl rr) \o o m \o c.l O !+ \o 00 .+ o\ \o Fr oo o\ oo € o\
F*
o\
00
\o
s
|r} € r-
cf)
lat (\
co
.$ rf,
ra!
r-
It*
00
Irr F
o o\
rat 0lo
\o
€ o\
t-*
t*- oo
o\ o c.t m \f, rat \o t-r € o\ m .+ .+ .+ .+ !+ r+ .+ .+ .+ !t |rI
c\.l
oo
o s
a\
cn
o\ o\ o\
ra)
sta)
F-
o\
N
o(l
co
t
*\o a
$
\o o\ o\ rf, \o co o\ (o '+ \o c'l tr- rc- oo \o .+ |rl
+
c- |rl o rat t- rt O o oo ra, ra) F* \o F- t'r \o \o \o t- \o \o F-
o\ $
X
o(t
.+
.+ ra) rn O e{ rat O \o \o ral o\ ln rr o\ ra) @ (\T 00 e.l rn Fr C-l c.l (\l c{ t\ a-l 6l \o o\ \o o c.l o\ \o + 6I \o o\ \o C.l \o t+ sl ra, t$ F- ial ra) rI + e !f, to \r "+ .+ lat \o \o
*
F- o\
6l
tat ra) 0|o tat
C\ FC-l coo t-. lal
oo c.l
\o
€
in a 0|o rat rl O O ral o\ \o .+ + oo c..l o\ c4 N o\ .+ o\ oo f.* cl ca t\ .+ ao <> o\ ro\ =r Fr \o lar \o t.- lfr \o \o \o \o \o + \o rn \o .at t'- \o F-
\o \0
r- C.l o\
|rl \o
F*
ral ra) rat
€
a F\o
sl
o
N
x
o(t
a
\o m o\ o\ \o X oo o\ Fr \o N ct) lar
q o\ lar rn
\o \o
olJ
c
'i; o, o o !Jb0 !, 6t
'..i fd H'; b
5E
-
:-:S ., *obts d I Y=:i iod .9 0 ai boJ.b:
t-u&
[[5l
ooooo\ er$€e6 ::::^' AU9UU
oa{t\o00 CCCOCO-
I
1
c{
aa
6l ra)
$ q o
Fc.l ral
c!
r..
6l o\ in t\ el 6l
c.il
t Fr
a\
sl
c.l
+ + rf, F] H ca ral vl co oi N t\
-F-
Itr
ca
1 .+ + cl\ co
\o F\o c.t \o |r) $ trl ti
a F Q
h > x R ot3
f:l
&
F;
$
oo
CO
|,\r $r} co
GI
\
x
\)
\o to a\
*-
O
\o o\ r@ \o O \o 00 F-
a-l
\
t\.1
6t
x 's :ll b(
t\
Fi FT
h' :ll olJ
a x ;) o R
[i
fr
\
lt
G
:l|
sx I
a{
h
I
-
<>
(\.l
o H
\:
&
:l] cr
ri SB a a k p
I
9B
9B
r{
\i
t
5 )r o6
e
cr
e I
a\
"H
E
l^'
ds ds il s 'l"g
d (! 4
,e;
3 Ri
a
€d}d €(}
il
t
J
(B
.o A 4
qt
z
l*
\
FFI
|a ,.J
tf, n 0c * F* C l|n r* in tf, 0C O\ rn - C f- - S * c} (} 0O f- !C \C Vl t|n qf rrl Fl Fr € q' fri O O0 F} 11 r"j r{ n! : F! e.i e! I'l q q q q r! tr! ry '..! Rt ,:
-fi L
L 7, L f
n v
Ir
tn* cti
.{ t*- c\ C Ul.] - m c\ f\l tf, r*. C r.a € O rn C rt * r/| - C cC r- |/t "f t rri r{ c-t - e C c^, Ch r. 10 S ,':c!,"1 ,'j .1 rjri..l .Jrjqqrlryt\! :::-
Fi FI
ryrftd.C-0r0recr'-fF--tti 9- =f Q\ -t 0C .f lr1-$t*€qirnf4(\.l-CCS 0C 0d r* f. !n -j rq fl r! |...l N r.1 r'l N f'l .t f\l fq -
ac a+
-u
li U
{.| rF
:
|.i! {l
tr
b t*-1
00
l.{
ti s I
t
*
lf,
c rrl."l tt lr?
s
IJ
!f, f'- r-i f" f{ O g A Or F- 0C $ rn t F- fl t"i c6r\mmr-t\€€slFl -orFln$(g) t(\lc,l F1qriFi .1 r"lr'! :::::::::
! f"" \C
0c
\c t..
ttl.
l-
vlF 7r
I
ls
{J
fi F-
f\l !t
rfl ||.1 S C\ O n r* rn S !S rfi C (\! G |fl rl F' qi n r.r r.t - g Q\ o[ m r-, r.- € \9 \o g tf -rfi c CIo € r! r\;t'lflr!
{n!
rl
l::aaa:::ta
!
s(fI t--
FI Fl
{
OJ
F
ilt
t
!!
*# ES
s*
=lta rJ ro
c(!
.!oE (I' J
qlFl€FmorQ*f'.1fqr(frnSF* *-fr#H
n
cc
qrgrrC * frl (\tr rrt
rn1
A
", l,fi-r
rri**r:
Tf,BEL H HII.SI4ilLS r SQgtGT tffitfiC]lf ....
.
T:wd:Sg-#tan
'ffir, .,$* T% {-;: l0,gs7 *,, Io"ffio $iW s S'E8S ff, t{';
$. s'
ln*
I CISll o,zr*, f 10.7trl I osoe
,$,*,
.*f ffi,
1 ..
TsS$ffii 5%
*#
.O,$il7
s
qslt
0,rt6fi
70
&$(s
O;af*
3t
O'ffii
*sss
75
,S#SS
3g ,]:.
s,+{a
S,$q
m
0*s
0,+{4.
.o,{44
8S
&&tg
0,@
o'4ry
s0
,097s
.s.,{s 0ffi ,o,sd' 0,ffi, s,{t8,
's
,,s$fi4
.
*t
o"iffi
l,* ls*t
,s. &s{
losss
s
,q'''
g3lr,"
J0,5U
t$, | 0514
a,{97
:.S&
gdm $@G
1g
o,@ s,ryp $'4tr ,f"sffi
fls
0;dc4
o$er fi,$#t o"5$r or5ffi s"sI$ 0"s0$ s"49€
*1
a43il
m
g,{a3
E$
o,,*13
24 g$.
qider
0.ffi
s' o,d
f% .g,g{5 ,$n$S
'$8
t1
le t7 t$
s?t
s,$r* lo,*za lo,47o
s{.
l{
.-S,
s,ffi
loeo o,m
1$
10,4s7
29,
rs
m
136
TstS,ffi*an
!*
',
Sr^W
t'
sg6!
,S,lS sFfio
rs
,ire
rfl'l4ta
Ole*
O,q e0
ors
8,1S1
S,rtlS 'I
&
s$Ja
u
.lff
''0;ru9
0330
o.st$ '&&s
&, #r
,lsl!
o,g1?
O'tre ,4tss
&'
'fi
s
q0
o*t0
0#06 s,30{
s,@ o,3s
:0,s6,
0,1{s 0"1ffi
0,mt
w
s,aqg
sm
&ss8.
sJ15
o,{tg
0"#f 0iS{
ss
45
s3s{
0,39c
ruo
0,074
0,097
{s
0,491
0,37S
ffi
$;s70,
8,ff!
47
s,gse
*,472
48
ry
0,9&4
CI,3fiS
lSg{}
4S
*,?sr
50
s3ru
s,s64 0i3s1
qry$' 9,10s
0,@. 0,fiffi 0;0ffi
0,ffi,t
BIODATA PENULIS
Nama
: ALIFA HANUM
Tempat / Tgl Lahir
: Surabaya, 7 April 1973
NIM
: 18100110000026
Alamat Rumah
: Jl. KH. Hasyim Ashari Gg. Halimah No. 64 RT: 002/001 Kel. Poris Plawad Utara, Kec. Cipondoh Kota Tangerang
Pendidikan
: 1. Lulus TK ‘Aisyiyah Surabaya Tahun 1979 2. Lulus MI Yapisthon Surabaya Tahun 1985 3. Lulus SMP Khodijah Surabaya Tahun 1988 4. Lulus SMA Muhammadiyah 3 Surabaya Tahun 1991
Pekerjaan
: 1. Tahun 2006 s/d 2008 MI Saef ed Daulah Kota Tangerang 2. Tahun 2008 s/d sekarang MTs Ta’lim Al-Mubtadi Kota Tangerang 3. Tahun 2009 s/d sekarang SD Al-Azhar IV Kebayoran Lama Jakarta Selatan