BAB I PENDAHULUAN
1.1
Tinjauan Objek Penelitian
1.1.1 Sekilas Saung IT Saung IT (Information Technology) adalah sebuah komunitas non profit yang terdiri dari orang orang muda untuk mengembangkan ketrampilan dan karir di bidang IT di masyarakat yang dilaksanakan di wilayah Jawa Barat. Konsep saung IT adalah Social Education For Community, sebuah konsep pemerataan keilmuan dimana pengajar berasal dari komunitas dan dikembangkan oleh komunitas untuk mengentaskan
kesenjangan
pengembangan
komunitas,
digital Saung
di IT
masyarakat. dikawal
oleh
Dalam
perjalanan
beberapa
praktisi
dan perusahaan bidang IT yang berkompeten di bidangnya masing masing. Saat ini pengembangan komunitas yang dinaungi dan dikembangkan oleh saung IT terdiri dari: a. Komunitas Pengembang Android Sebuah komunitas pengembang aplikasi android, diarahkan kepada pendidikan pengembangan produk yang bisa terjual di pasar aplikasi bergerak. b. Komunitas Pengembang Web Komunitas web programming yang berbasiskan framework code igniter, sebuah framework atau kerangka kerja untuk membuat kode program berbasiskan php pada aplikasi web. c. Komunitas RT/RW SMS Komunitas pengembang sistem informasi SMS gateway untuk kepentingan RT/RW. d. Komunitas Multimedia Media Pengajaran Interaktif Adalah komunitas yang berisi para pengajar guru maupun dosen untuk membuat materi pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan. sumber: Awangga (2012:1)
1
1.1.2 Struktur Organisasi Gambar 1.1 merupakan struktur organisasi pada Komunitas Saung IT
Ketua Rolly Maulana Awangga
Koor. Mobile Programing - Muhtar - Trisna Irmayadi
Koor. Web Programming - Dilan Deswara - Afwan Auliyar
Koor. Kampus a. UIN : Dilan Deswara b. BSI : Muhtar c. STMIK-IM : Fauzi Firdaus d. UNIKOM : Eko Alfia
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Komunitas Saung IT Sumber: Wawancara 1.1.3 Logo Saung IT Gambar 1.2 merupakan gambar logo beserta artinya dari Komunitas Saung IT
Gambar 1.2. Logo Saung IT Sumber: Awangga (2012:1) Filosofi arti dari logo Komunitas Saung IT adalah gambar saung sebagai wadah untuk berkumpul. Di bawahnya ada gambar 3 (tiga) orang yang berarti
2
kebersamaan dalam wadah. Warna merah artinya memiliki jiwa kepemimpinan, warna hijau artinya memiliki rasa peduli lingkungan, dan warna biru artinya teknologi. Dengan jenis tulisan (font) Saung IT yang berarti penuh dengan keceriaan (Awangga, 2012:1).
1.2 Latar Belakang Penelitian Berkomunikasi dengan orang dari belahan dunia lain pada saat ini sudah sangat mudah dengan menggunakan kecanggihan teknologi informasi. Hingga sekarang perkembangan teknologi telah berkembang sangat pesat di segala aspek kehidupan, dari yang sederhana hingga yang mutakhir. Di berbagai negara maju dan berkembang, hadir teknologi-teknologi baru yang dapat membantu dalam hal pekerjaan. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan Teknologi Informasi (TI) diprediksi akan terus berkembang dan beberapa tetap mengalami peralihan. Banyak daerah-daerah yang dahulu belum terjangkau oleh teknologi, sekarang sudah dapat merasakan sebagai akibat dari penyebaran teknologi informasi yang sangat cepat. Tidak hanya di dunia, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia juga berkembang begitu pesat, sebagai bukti adalah sejak tahun 2009 pembangunan jaringan internet backbone di Indonesia Timur akan berdampak terhubungnya 440 kota dan kabupaten se-Indonesia. Demikian pula halnya dengan pembangunan infrastruktur perangkat mobile (HP) yang telah mencakup 80% wilayah kepulauan di Indonesia dan melebihi 110 juta pengguna sambungan telepon seluler. Ditambah lagi pengguna internet mencapai sekitar 30 juta orang. Bahkan sampai saat ini pemerintah masih terus meningkatkan kualitas koneksi internet di Indonesia, salah satunya melalui proyek bernama Indonesia Broadband Plan. Tentu hal ini mempermudah hubungan antarmanusia dan organisasi di Indonesia (Hafil, 2014:1). Masyarakat Indonesia dewasa ini memerlukan teknologi dalam seluruh aspek kehidupannya seperti bekerja, berkomunikasi, mendapatkan informasi sampai kelangsungan aktifitas di kehidupan sosialnya. Banyak fungsi dan hal positif yang dirasakan manusia sejak banyaknya bermunculan alat teknologi komunikasi yang canggih. Sebagai contoh, mengirim data pekerjaan, tugas bahkan file-file penting
3
lain tidak perlu datang langsung, tetapi melalui electronic mail dengan sekali klik sudah bisa sampai pada tujuan. Berbisnis melalui internet juga sangat praktis untuk dilakukan, bahkan sekarang sudah banyak orang yang berbisnis tanpa harus meninggalkan rumah dan hanya bemodalkan jasa Internet. Gambar 1.3 merupakan prediksi peningkatan pengguna internet di dunia tahun 2015-2018 dan tabel 1.1 Rangking Negara Teratas dalam Penggunaan Internet Tahun 2015-2018 (Noviandari, 2014:2)
Jumlah Pengguna Internet di Dunia Tahun 2015-2018 (dalam Milyar) 3.7 3.6
3.6
3.5
3.42
3.4 3.3
3.25
3.2 3.1
3.07
3 2.9 2.8 2015
2016
2017
2018
Gambar 1.3. Jumlah Pengguna Internet di Dunia Tahun 2015-2018 Sumber: Noviandari (2014:2) Grafik diatas merupakan grafik jumlah pengguna internet di dunia, dimana pada tahun 2015 berjumlah 3.07 milyar pengguna, dan diprediksi akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2018 diprediksi hampir setengah dari populasi di bumi akan menggunakan internet. Tabel 1.1. Rangking Negara Teratas dalam Penggunaan Internet Tahun 20152018 No
Negara
2015
2016
2017
2018
1
China
669.8
700.1
736.2
777.0
2
US
259.3
264.9
269.7
274.1
4
3
India
252.3
283.8
313.8
346.3
4
Brazil
113.7
119.8
123.3
125.9
5
Jepang
103.6
104.5
105.0
105.4
6
Indonesia 93.4
102.8
112.6
123.0
Sumber: Noviandari (2014:4) Tabel diatas menunjukkan rangking Negara teratas dalam penggunaan internet tahun 2015-2018. Dari tabel dapat jelaskan bahwa pada saat ini, yaitu tahun 2015 pengguna internet di Indonesia menduduki rangking 6 dengan jumlah 93.4 juta, dan diprediksi pada tahun 2017 akan mengeser Jepang di posisi ke-5 dengan selisih 7.6 juta pengguna, yaitu Indonesia dengan jumlah 112.6 juta pengguna dan Jepang dengan 105 juta pengguna internet. Semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di abad ke-21 ini memunculkan banyak fenomena-fenomena baru di bidang komunikasi. Karena komunikasi berlangsung dalam berbagai aspek dan bidang, maka fenomena yang terjadi pun bermacam-macam. Sebagai contoh, dalam kaitannya dengan dunia pendidikan. Perkembangan TIK memperlebar kesenjangan digital dan emosional dalam hubungan antara guru dan murid. Peran guru kini semakin menyempit karena murid bisa mencari pengetahuan lebih mudah dan cepat melalui search engine di internet, di saat guru belum tentu dapat mengoperasikannya. Selain itu, telepon seluler mengalami peragaman fungsi. Tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menelepon dan berkirim pesan singkat, kini semua vendor ponsel berlomba menciptakan telepon seluler yang dapat digunakan juga sebagai modem internet, menonton TV, mendengarkan radio dan MP3 player, video call, blogging, merekam suara, dan lain sebagainya. Kebutuhan akan hiburan dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan telepon seluler. Jarang ada
pengguna
telepon
seluler
yang
bertahan
dengan
telepon
seluler
monokromnya. Karena terseret dengan kemajuan teknologi ini, orang umumnya segera menanggalkan telepon seluler yang lama dan beralih ke yang lebih modern.
5
Fenomena lain yang muncul sebagai dampak dari perkembangan TIK adalah munculnya blog sebagai media literasi baru. Berjuta-juta artikel elektronik ini dapat diakses di berbagai belahan dunia, melambangkan konvergensi global antar komputer. Semua orang dapat menyampaikan idenya dan dibaca oleh banyak orang tanpa harus mengirimkannya ke media cetak atau penerbit sekalipun (Indra, 2014:1). Dengan melihat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang dari tahun ke tahun, hal ini memunculkan banyak orang yang mempunyai hobi yang sama yaitu khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi melakukan kegiatan berkumpul bersama untuk saling bertukar pikiran mengenai hobinya ataupun untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang bisa diterapkan pada teknologi yang ada untuk digunakan dalam mempermudah melakukan pekerjaan manusia. Dalam istilah lain, perkumpulan tersebut biasa disebut dengan komunitas. Kota Bandung, yang merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi ini, terdapat banyak komunitas di kota Bandung. Beragam bentuk dan jenis komunitas bisa ditemui di kota ini dengan sangat mudah. Mulai dari komunitas-komunitas kecil yang berhubungan dengan hobby hingga komunitas besar dan serius yang dibentuk atas tujuan tertentu (Sebandung, 2014:2). Daftar komunitas di Kota Bandung berdasarkan jenisnya yang terdaftar dalam Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung terdapat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Daftar Komunitas di Kota Bandung Berdasarkan Jenisnya No
Jenis Komunitas
Jumlah
1
Otomotif
67
2
Film / Fotografi
17
3
Event Organizer
1
4
Lingkungan
6
5
Pecinta Hewan
6
6
Teknologi
6
6
7
Seni dan Budaya
20
8
Pendidikan
1
9
Fashion
3
10
Sosial
19
11
Kuliner
1
12
Olahraga
7
13
Kreatif
5
14
Wisata
2
Berdasarkan tabel di atas, komunitas yang tergolong pada jenis teknologi yang terdaftar pada pemerintah kota bandung masih sedikit, yakni 6 komunitas. 6 komunitas tersebut adalah Komunitas TIK Saung IT, Forum Web Anak Bandung, Kaskus Entrepreneur Club Bandung (EXBC Bandung), Kaskus Regional Bandung, Gamers Bandung on KASKUS, dan Bandung Blog Village. Dapat disimpulkan dari komunitas teknologi yang terdaftar, hanya Saung IT yang bergerak dalam pengembangan TIK. Ditambah dengan informasi yang diperoleh dari
hasil
wawancara
dengan
Dinas
Komunikasi
dan
Informatika
(DISKOMINFO) bahwa hanya sedikit komunitas TIK yang pernah bekerja sama dengan Diskominfo. Begitu juga dengan wawancara yang dilakukan dengan komunitas Saung IT, dijelaskan bahwa komunitas yang bergerak pada bidang TIK di Kota Bandung bisa dibilang masih sedikit. Ada Relawan TIK dan Saung Android yang dikemukakan oleh narasumber. Padahal banyak anak muda di Kota Bandung yang mempunyai minat dan bakat pada bidang TIK yang mana jika dikembangkan akan bisa menghasilkan produk dalam hal ini adalah aplikasi yang bisa diterapkan pada teknologi yang bisa dijual di masyarakat. Masalah yang dihadapi oleh Komunitas Saung IT adalah meskipun saat ini anggota Saung IT sudah banyak yaitu sekitar 200 anggota yang terdaftar, namun kesolidan antar anggota masih kurang. Sebagai contoh berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan salah satu anggota komunitas adalah ketika diadakan jadwal untuk berkumpul bersama, terlihat hanya beberapa anggota saja yang
7
datang. Dengan demikian, penulis ingin meneliti mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkumpulan pada komunitas untuk meningkatkan kesolidan setiap anggota komunitas Saung IT Bandung. Dengan melihat fenomena yang terjadi dan dengan adanya masalah yang ada pada Saung IT, penulis ingin meneliti faktor apa saja yang bisa mempengaruhi perkumpulan pada komunitas Saung IT. Dengan demikian penulis memilih judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PERKUMPULAN KOMUNITAS SAUNG IT BANDUNG MENGGUNAKAN EXPLORATORY FACTOR ANALYSIS.
1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkumpulan pada komunitas Saung IT Bandung? 2. Faktor mana yang paling dominan mempengaruhi perkumpulan pada komunitas Saung IT Bandung?
1.4
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkumpulan pada komunitas Saung IT Bandung. 2. Untuk mengetahui faktor mana yang paling dominan mempengaruhi perkumpulan pada komunitas Saung IT Bandung.
1.5 Kegunaan Penelitian Dari kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan, yaitu: a. Akademik Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat memberikan informasi, serta memberikan wawasan khususnya penggunaan Exploratory Factor Analysis sekaligus digunakan sebagai perbandingan antara teori yang didapat selama perkuliahan dan penerapan secara nyata.
8
b. Kegunaan Praktis Bagi komunitas, hasil penelitian ini dapat membantu Ketua atau pendiri komunitas Saung IT untuk lebih mengutamakan faktor yang penting untuk diterapkan di dalam komunitas agar Komunitas Saung IT bisa tetap bertahan dan mendapatkan lebih banyak anggota lagi serta bisa menghasilkan produk yang berguna bagi semua orang.
1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan dan untuk kejelasan penulisan hasil penelitian. Dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang tinjauan objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dan teori penunjang dalam memecahkan masalah, kerangka pemikiran penelitian dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai pendekatan, metode dan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai analisis dari data-data yang telah didapatkan dengan menggunakan metode analisis yang telah ditetapkan sebelumnya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menyajikan kesimpulan terhadap hasil analisis penelitian serta memberikan saran-saran kepada komunitas dari hasil penelitian yang dilakukan.
9