BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Air dan tubuh adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. air adalah unsur penting dalam
pembentukan sel bagi setiap makhluk hidup baik tumbuhan, hewan, dan manusia. Kebutuhan cairan dalam tubuh tidak menentu tergantung dengan berat badan orang tersebut. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi banyaknya kebutuhan seseorang akan air minum, antara lain postur tubuh, aktivitas, kadar air pada makanan yang dikonsumsi, suhu lingkungan, dan kelembapan udara sekitar. Biasanya, kita minum air hanya disaat haus saja dan tidak memiliki aturan, padahal air minum memiliki banyak manfaat untuk tubuh kita dan juga minum air putih itu ada aturannya. Sangat disayangkan apabila kita tidak memanfaatkan air minum sebaik – baiknya. Selain sebagai salah satu elemen pembentukan sel dalam tubuh, air juga memiliki manfaat antara lain memperlancar sistem perncernaan, mengembalikan cairan tubuh yang hilang, mencegah batu ginjal, penurun berat badan dan menyehatkan jantung. (Tilong, A. D, 2015). Menurut Dr. dr. H. Gaga Irawan SpGK, M.Gizi, dokter ahli gizi RS Al-Islam Bandung menyatakan bahwa kurang minum dapat berdampak pada kesehatan, menurunkan kemampuan fisik, menurunkan daya ingat atau konsentrasi, kulit kering, sulit buang air kecil dan besar, pingsan hingga kematian, Seseorang dapat bertahan hidup selama berharihari tanpa makan, tetapi hanya dapat hidup selama 2-5 hari tanpa minuman (Hildreth B,1979). Menurut penelitian dari The Indonesian Regional Hydration Study (THIRST) 49,1 % Subjek penelitian mengalami kurang air atau hipovolemia ringan. Kejadian ini lebih tinggi pada remaja (53,5%) dibandingkan orang dewasa (46,5%) (Hardinsyah, 2010). Menurut Dr, Kavaouras (2012) mengatakan bahwa penelitian tersebut pada 1200 subjek mengungkapkan bahwa 71% penduduk Indonesia lebih menyukai minum air putih dibanding minuman lainnya. Namun hal yang perlu menjadi perhatian kita bersama, sekitar separuh orang dewasa dan remaja mengalami dehidrasi ringan. Dehidrasi ringan kronik yang disebabkan rendahnya asupan air dibanding air yang hilang bukan hanya menjadi masalah di Indonesia tetapi merupakan isu global. Dalam kondisi normal pria dewasa minimal membutuhkan 2500mL dan wanita 2000mL air per hari, yang termasuk di dalamnya air dari minum (80%) dan makanan padat (20%). Orang yang minum air yang cukup per hari memiliki risiko Chronic Kidney Disease 1
(CKD) yang rendah. Peningkatan asupan air yang cukup memiliki kaitan dengan penurunan risiko CKD hingga 30-50% dibandingkan dengan mereka yang kurang asupan air. Hal tersebut karena asupan air yang masuk ke dalam tubuh dapat melindungi ginjal dari risiko kerusakan. Pencegahan CKD dapat dilakukan antara lain dengan melakukan kebiasaan mudah, yaitu dengan minum air putih yang teratur, dengan jumlah dan waktu yang tepat serta berkualitas (Stripolli, 2011). Untuk itu perlu diubah kebiasaan remaja khususnya untuk merubah perilaku agar mengkonsumsi air putih dengan waktu dan jumlah yang tepat. Kebiasaan sulit untuk merubah perilaku minum air putih yang tepat di kalangan remaja ini karena banyaknya stimulan dari luar atau dengan kata lain remaja sudah terbiasa dengan minuman selain air putih. Hal ini tidak terlepas dari peran periklanan sendiri membuat minuman berasa lain nya itu lebih baik di mata konsumen. Akibat nya jika terbiasa akan minuman manis, lidah nya akan terbiasa dengan minuman yang manis juga. Orang yang terbiasa dengan yang manis terus akan menuntut ada nya gula dalam minuman nya. Mengkonsumsi air putih ada aturannya yaitu minum dua gelas air (600ml) pada saat bangun dari tidur sangat membantu mengairi sel-sel pada daerah pencernaan. Selain itu juga dapat membantu dalam membuang sisa-sisa makanan dengan baik, meminum satu gelas air (300ml) pada saat setengah jam sebelum makan dapat membantu dalam asupan cairan yang baik bagi semua sel di dalam tubuh, untuk membantu dalam penyerapan nutrisi ketika setelah sarapan. Meminum satu gelas air (300 ml) pada saat satu jam sebelum makan siang dan tidak minum selama makan siang atau segera setelah makan siang akan membantu dalam proses makanan masuk pada jalur pencernaan dan semua enzim pencernaan berada pada kondisi kental/konsentrasi, sehingga proses pencernaan berlangsung dengan cepat dan mudah. Ini juga menghilangkan perasaan berat, tidak nyaman dan perut penuh setelah makan siang, dan kemudian meminum air lebih banyak air sesuai dengan kebutuhan setelah jarak waktu dua setengah jam dari makan siang, meminum satu gelas air (300 ml) pada saat sebelum makan malam dan tidak minum selama makan malam atau segera setelah makan malam, Meminum satu gelas air (300 ml) pada saat sebelum tidur sangat bermanfaat untuk keseimbangan tubuh saat istirahat dan menghindari dari serangan stroke non hemoragic atau serangan jantung. (Hari dalam Maulana, 2010:10). Dengan keadaan yang telah dijabarkan maka perlu dipikirkan solusi yang tepat untuk mengajak masyarakat agar mulai meningkatkan kesadaran akan mengkonsumsi air putih guna menjaga kesehatan. Untuk mensosialisasikan mengenai waktu dan jumlah yang tepat untuk mengkonsumsi air putih ini dibutuhkan media yang informatif dan menarik minat
2
remaja khususnya untuk lebih mementingkan kesehatan tubuh mereka dengan cara mengkonsumi air putih dengan teratur dan tepat. Diharapkan dengan dibuatnya kampanye melalui media ini bisa tepat sasaran dan didukung komunikasi yang tepat dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan dan menciptakan masa depan bangsa yang lebih sehat. 1.2
Masalah Perancangan
1.2.1 Identifikasi Masalah Dengan latar belakang masalah seperti uraian diatas maka identifikasi masalah menyangkut masalah - masalah sebagai berikut :
1. Minimnya wawasan serta pengetahuan masyarakat khususnya remaja tentang manfaat minum air putih dan waktu yang baik untuk minum air putih. 2. Perilaku mengkonsumsi air putih bagi remaja masih kurang. 3. Diperlukan media yang efektif dan komunikatif untuk menyampa ika n informasi mengenai air putih. 4. 1.2.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana merancang strategi kampanye yang tepat untuk menginformasikan tentang manfaat air putih dan waktu yang baik untuk minum air putih? 2. Bagaimana merancang strategi media yang tepat untuk memberikan informasi yang baik dan selalu mengingatkan remaja agar mengkonsumsi air putih disetiap saat?
1.3
Ruang Lingkup Agar pembahasan lebih terarah, maka penulis menuliskan ruang lingkup pernelitian.
Dalam menentukan ruang lingkup, penulis menggunakan metode 5W + 1H antara lain : 1.What: Apa yang akan dirancang ? Yang akan dirancang adalah sebuah kampanye sosial minum air putih untuk kalangan remaja di Kota Bandung. 2.Who: Siapa target audience untuk perancangan ini ? Target utama yaitu remaja usia 15 tahun - 17 tahun kota Bandung, remaja wanita dan pria, remaja dengan status pendidikan Sekolah Menengah Umum. Kaitannya
3
dengan teori mengenai mengambil target utama remaja adalah Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini, mood (suasana hati) bisa berubah-ubah dengan sangat cepat. Hasil penelitian di Chicago oleh Milhalyi Csikszentmihalyi dan Reed Larson (1984), menemukan bahwa remaja rata-rata memerlukan hanya empat puluh lima (45) menit untuk berubah dari mood “senang luar biasa” ke “sedih luar biasa”, sementara orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk hal yang sama. Perubahan mood (swing) yang drastis pada para remaja ini dikarenakan beban pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau kegiatan seharihari di rumah. Meskipun mood remaja mudah berubah-ubah dengan cepat, hal tersebut belum tentu merupakan gejala atau masalah psikologis. Sehingga penulis disini lebih memilih remaja karena kebanyakan dari mereka belum memikirkan kesehatan mereka dikarenakan stimulan dari luar yang selalu mereka lakukan diluar sana sehingga mereka tidak tahu manfaat dan aturan untuk mengkonsumsi air yang. 3. Where : Dimana kampanye sosial ini akan publikasikan ? kampanye sosial ini akan dipublikasikan di Kota Bandung. 4. When : Kapan kampanye sosial ini akan dipublikasikan? Kampanye sosial ini dipublikasikan saat sosialisasi atau penyuluhan mengenai manfaat air mineral. 5. Why : Mengapa kampanye sosial ini dirancang ? kampanye sosial ini dirancang karena minimnya wawasan serta pengetahuan masyarakat khususnya remaja tentang manfaat minum air putih dan waktu yang baik untuk minum air putih. 6. How : Bagaimana mengatasi masalah remaja yang belum mengetahui informasi tentang waktu dan jumlah air minum yang? Cara mengatasinya dengan merancang kampanye sosial dengan unsur afektif serta menggunakan visual yang sesuai dan menarik perhatian remaja 15 – 17 tahun sehingga informasi yang disampaikan mudah diterima.
4
1.4
Tujuan Perancangan Dalam proses perancangan ini hendaknya ada beberapa tujuan yang ingin dicapai
oleh penulis yaitu :
1. Merancang strategi yang kreatif dengan membuat perancangan media komunikasi yang efektif, tepat dan terarah untuk membantu sosialsasi kampanye gerakan minum air putih. 2. Meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat khususnya para remaja mengenai pentingnya mengkonsumsi air putih, waktu yang tepat serta jumlah yang tepat melalui perancangan kampanye sosial minum air putih. 1.5
Manfaat Perancangan Adapun manfaat dari perancangan tugas akhir ini adalah :
Bagi Akademis : Dapat menerapkan ilmu desain komunikasi visual ke dalam ruang lingkup kesehatan sehingga memberikan dampak positif kepada bidang keilmuan tersebut. Bagi Masyarakat : 1. Masyarakat khususnya remaja akan lebih mengetahui tentang waktu dan jumlah yang tepat dalam mengkonsumsi air putih. 2. Dengan adanya kampanye sosial ini diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat khususnya remaja untuk menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan dari kampanye ini. Bagi Penulis : Menambah wawasan mengenai manfaat air minum serta mulai merubah perilaku untuk mengkonsumsi air minum dengan aturan yang tepat dan mengetahui secara jelas tentang proses perancangan kampanye sosial. 1.6
Metode Pengumpulan Data dan Analisis
1.6.1 Metode yang digunakan Dalam pengumpulan data penelitian, penulis menggunakan metode pendekatan
5
kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan metode untuk mengekslorasi dan memahami makna yang berasal dari masalah yang bersifat social dan kemanusiaan (Crasswell, 2013:4)
1.
Observasi
Penulis juga sebagai peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu – individu di lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti mengamati perilaku remaja untuk mendapatkan informasi mengenai pola hidup mereka.
2.
Wawancara
Data juga diperoleh dengan mewawancarai ahli gizi yaitu Dr. dr. Gaga Irawan N., SpGK, MGizi untuk mendapatkan informasi mendetail tentang manfaat, waktu dan jumlah yang tepat mengkonsumsi air putih.
3.
Studi Pustaka
Metode ini merupakan metode yang menggunakan teori-teori yang terdapat didalam buku. Teori tersebut diharapkan menunjang kegiatan penelitian sebagai sumber sekunder. Buku yang digunakan adalah buku yang berhubungan langsung dengan air putih, kesehatan, psikologi, desain komunikasi visual, kampanye dan iklan.
6
1.7
Kerangka Perancangan
Gambar 1.1 Kerangka Penelitian Sumber: Data Penulis
1.8
Pembabakan
Dalam penyajian tugas akhir ini, digunakan sistematika penulisan sebagai berikut:
1. BAB I Pendahuluan Pada bab ini peneliti
menjelaskan
tentang
latar belakang
masalah
kejadian/fenomena yang diangkat dan dijadikan topik tugas akhir dan mengarah pada permasalahan. Permasalahan meliputi indentifikasi masalah, rumusan
masalah, dan ruang lingkup
masalah.
Terdapat pula tujuan
perancangan cara pengumpulan dan analisis data, kerangka perancangan dan pembabakan. 2. BAB II Dasar Pemikiran Berisikan teori-teori sebagai landasan dalam melaksanakan perancangan media yang informatif bagi masyarakat Kota Bandung khususnya remaja
7
Kota Bandung. Teori-teori yang digunakan antara lain mengenai teori kampanye, teori iklan, teori desain komunikasi visual, teori kesehatan, teori psikologi remaja. 3. BAB III Data dan Analisis Masalah Pada bab ini berisikan data-data yang sudah didapat dan dikumpulkan peneliti melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka, serta menjelaskan analis is terhadap masalah yang diangkat guna perancangan tugas akhir. Analis is tersebut dapat menggunakan cara seperti AISAS dan SWOT. 4. BAB IV Konsep dan Hasil Perancangan Pada bab ini berisikan penjelasan konsep perancangan meliputi ide besar, pendekatan, media, dan visual guna memperoleh hasil perancangan yang baik dan tepat 5. BAB V Penutup Pada bab ini berisikan dan saran berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dan pada waktu sidang.
8