BAB I TIDAK ADA YANG HARAM?
1 Timotius 4 : 4 “Karena semua yang diciptakan ALLAH itu baik dan satupun tiada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur” Sepintas sepertinya ayat ini menguatkan pendapat sebagian orang yang mengatakan, “ Segala sesuatu dapat dimakan karena tidak ada yang haram.” Sering pelajar Alkitab dibingungkan oleh ayat ini, tetapi oleh tuntunan Roh Kudus, pelajar Alkitab yang sungguh-sungguh akan mengerti segala maksud TUHAN bagi umat-Nya. Manakala kita membaca tulisan-tulisan dari hamba TUHAN Rasul Paulus, kita sangat perlu merenungkan sejenak apa yang dikatakan Rasul Paulus dalam suratnya 2 Petrus 3: 16 “...dalam surat-suratnya (Rasul Paulus) itu, ada hal-hal yang sukar dipahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminyadan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan bagi mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.” Rasul Petrus seorang rasul yang besar, ketika dia membaca tulisan-tulisan Rasul Paulus, mengatakan bahwa, “ada hal-hal yang sukar dipahami”. Oleh sebab itu, marilah kita memohon kuasa Roh Kudus, hikmat dari TUHAN, agar kita dimampukan untuk mengerti hal-hal yang sukar dipahami tersebut. Dalam mempelajari Alkitab, kita tidak boleh membahas satu ayat saja tanpa menghubungkannya dengan ayat-ayat yang lain. Dengan kata lain biarlah Alkitab itu yang menerangkan dirinya sendiri (Alkitab itu sendiri). Karena ayat-ayat di Alkitab saling mendukung. Tidak ada yang saling bertentangan. Mari kita mulai membacanya dari ayat yang pertama (1 Timotius 4 : 1) “Tetapi Roh dengan Tegas mengatakan bahwa diwaktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti rohroh penyesat dan ajaran setan-setan.” Apakah ajaran penyesat dan ajaran setan-setan tersebut? Mari kita lanjutkan pada ayat 3, “Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan ALLAH supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.” Ajarannya adalah: 1. Mereka melarang orang kawin 2. Mereka melarang orang memakan makanan yang diciptakan ALLAH Ada sebagian ajaran keagamaan yang mengharuskan pemimpin agamanya untuk tidak kawin. Alkitab dengan tegas mengatakan bahwa: “Tidak baik jika manusia itu seorang diri saja”, ALLAH memberi perintah agar manusia itu kawin dan beranak cuculah dan bertambah banyak” (Kejadian 1: 28). Dengan demikian, ajaran yang melarang orang untuk kawin adalah bertentangan dengan ajaran Alkitab. Kita lanjutkan membaca ayat yang ketiga. “ Melarang orang memakan-makanan yang diciptakan ALLAH.” Kita perlu mengetahui dengan jelas mengenai MAKANAN YANG DICIPTAKAN ALLAH. Kalimat ini diterjemahkan dari bahasa asli Alkitab Perjanjian Baru, yaitu bahasa Yunani, dari kata: broom’atoon 1) yang berarti semua makanan yang diciptakan ALLAH. Makanan yang diciptakan ALLAH apakah itu? Interlinear Bible-New Testament sv. 1 Tim 4:3 Copyright (c) 1966, 1968, 1975, 1983 by the United Bible Societies
Ada 3 kelas makanan manusia. 1. Kelas pertama adalah buah-buahan dan biji-bijian
Kejadian 1: 29 “Berfirmanlah ALLAH: Lihatlah Aku memberikan kepadamu segala tumbuhtumbuhan yang berbiji diseluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah yang akan menjadi makananmu.” Ini adalah makanan kelas pertama dan utama dari makanan yang diciptakan ALLAH untuk dikonsumsi oleh manusia. Makanan manusia waktu di taman Eden, sebelum jatuh kedalam dosa adalah buah-buahan dan biji-bijian.
2. Kelas dua adalah tumbuh-tumbuhan dan sayur-sayuran.
Kejadian 3: 18 “Semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu”. Tumbuh-tumbuhan dan sayursayuran adalah sebagai tambahan makanan setelah manusia jatuh dalam dosa.
3. Kelas tiga, adalah daging
Kejadian 9: 3 “Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu. Aku telah memberikan seperti juga tumbuhtumbuhan hijau.” Ini adalah makanan kelas tiga, yaitu daging yang diijinkan TUHAN untuk dimakan setelah air bah karena tidak ada tumbuhan-tumbuhan.
Makanan manusia berubah dari yang tidak bergerak (tumbuh-tumbuhan, biji-bijian dan buahbuahan dan sayuran) menjadi yang bergerak (binatang-binatang). Mengenai tumbuhan dan sayuran tidak dipersoalkan apakah itu bisa dimakan atau tidak bisa dimakan. Tetapi mengenai binatang, sangat banyak diperbincangkan orang. Yang sangat penting kita tanyakan adalah, “Apakah semua binatang itu adalah ‘makanan yang diciptakan ALLAH’ atau apakah semua binatang itu diijinkan ALLAH untuk dimakan?” Tidak semua buah-buahan dan biji-bijian bisa dimakan, demikian juga dengan tumbuh-tumbuhan bisa dimakan. Manusia mencoba terlebih dahulu, kalau enak mereka akan memakannya; tetapi kalau tidak enak atau beracun, maka mereka tidak akan memakannya lagi. Tetapi mengenai binatang ada peraturannya; karena TUHAN telah memberikan ketentuan yang sangat jelas akan hal itu. Mari kita membacanya dalam Kitab Imamat 11 dan Ulangan 14. Di dalam kedua pasal tersebut dijelaskan mana binatang yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan.” Makanan yang diciptakan ALLAH selalu diawali dengan kalimat, “Inilah binatang yang boleh kamu makan.” Sedangkan yang diawali dengan kalimat, “Inilah binatang yang tidak boleh kamu makan.” Bukan makanan. Jadi dari semua binatang yang diciptakan ALLAH, ada yang menjadi makanan dan ada yang bukan makanan. Untuk lebih jelasnya, mari kita buat pengelompokkannya agar kita lebih mengeri akan hal ini: Makanan yang boleh dimakan adalah makanan yang diciptakan ALLAH, ini adalah binatang yang halal. Sedangkan binatang yang kepadanya ALLAH mengatakan untuk tidak boleh dimakan adalah bukan makanan dan ini tergolong binatang yang haram.
1. Binatang berkaki empat (Imamat 11: 2-8)
11.2 Katakanlah kepada Orang Israel, begini: Inilah binatang-binatang yang boleh kamu makan dari segala binatang berkaki empat yang ada diatas bumi. 11.3 Setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang dan yang memamah biak boleh kamu makan. 11.4 Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.
11.5 Juga pelanduk, karena memang memamah biak tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu. 11.6 Juga kelinci, karena memang memamah biak tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu. 11.7 Demikian juga babi, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu 11.8 Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya bagimu. Binatang yang boleh dimakan (halal) dari jenis binatang berkaki empat, yaitu yang berkuku belah dan memamah biak (ayat 3). Kalau binatang itu hanya memenuhi salah satu dari dua syarat tersebut, maka binatang itu tidak halal, melainkan haram. Contoh binatang yang halal: Sapi, kerbau, kambing, rusa dan sebagainya. Khusus mengenai babi dan tikus serta binatang haram lainnya, dengarkanlah firman TUHAN yang tertulis di dalam Yesaya 66 : 15-17 Ayat 15 “ Sebab sesungguhnya, TUHAN akan datang dengan api, dan kereta-kereta-Nya akan seperti puting beliung, untuk melampiaskan murka-Nya dengan kepanasan dan hardik-Nya dengan nyala api. Ayat 16 “Sebab TUHAN akan menghukum segala yang hidup dengan api dan dengan pedangNya, dan orang-orang yang mati terbunuh oleh TUHAN akan banyak jumlahnya. Ayat 17 “Mereka yang menguduskan dan mentahirkan dirinya untuk taman-taman dewa dengan mengikuti seseorang yang ada ditengah-tengahnya, yang memakan daging babi dan binatang-binatang jijik, serta tikus, mereka semuanya akan lenyap sekaligus, demikianlah firman TUHAN” Alkitab menasehatkan kita agar tidak memakan semua binatang haram (yang bukan makanan) termasuk babi dan tikus, jangan pernah coba untuk memakannya, dan kalau ada diantara kita yang sudah terlanjur memakannya, maka setelah membaca firman TUHAN pada saat ini , hendaklah kita meninggalkan kebiasaan kita tersebut.
2. Binatang yang hidup di dalam air (Imamat 11: 9-12)
11:9 Inilah yang boleh kamu makan dari segala yang hidup didalam air: segala yang bersirip dan bersisik di dalam air, di dalam lautan, dan di dalam sungai, itulah semuanya yang boleh kamu makan. 11:10 Tetapi segala yang tidak bersirip atau bersisik didalam lautan dan didalam sungai, dari segala makhluk hidup yang ada di dalam air dan dari segala makluk hidup yang ada di dalam air, semuanya itu kejijikan bagimu. 11:11 Sesungguhnya haruslah semuanya itu kejijikan bagimu; dagingnya janganlah kamu makan, & bangkainya haruslah kamu jijikkan. 11:12 Segala yg tidak bersirip & yg tidak bersisik di dalam air, adalah kejijikan bagimu. Allah berfirman bahwa dari segala binatang yg hidup di dalam air hanya yg bersirip & bersisik (ayat 9) dan bersisik itu sajalah yg halal, selebihnya haram, tidak boleh dimakan.Apa-apa saja binatang yg halal dan haram tersebut? Binatang yg halal: Ikan mas, ikan mujair, ikan gabus, ikan tongkol, & sebagainya. Binatang yg haram: Udang, bersisk tapi tidak bersirip Ikan patin, bersirip tapi tidak bersisik Kepiting Cumi-cumi
Udang Ikan lele Belut, dan sebagainya
3. Unggas (Imamat 11:13-23)
11:13 Inilah yg harus kamu jijikkan dari burung-burung, janganlah dimakan, karena semuanya itu adalah kejijikkan:burung rajawali, ering janggut, dan elang laut; 11:14 elang merah dan elang hitam menurut jenisnya; 11:15 setiap burung gagak menurut jenisnya; 11:16 burung unta, burung hantu, camar, dan elang sikap menurut jenisnya; 11:17 burung pungguk, burung dendang air dan burung hantu besar; 11:18 burung hantu putih, burung undan, burung ering; 11:19 burung ranggung, bangau menurut jenisnya, meragai dan kelelawar. 11:20 Segala binatang yg merayap dan bersayap dan berjalan dengan ke4 kakinya adalah kejijikkkan bagimu. 11:21 Tetapi inilah yg boleh kamu makan dari segala binatang yg merayap dan bersayap dan yg berjalan dengan ke4 kakinya, yaitu yg mempunyai paha di sebelah atas kakinya utk melompat kakinya 11:22 Inilah yang boleh kamu makan dari antaranya: belalang-belalang menurut jenisnya, yaitu belalang-belalang gambar menurut jenisnya, belalang-belalang kunyit menurut jenisnya, dan belalang-belalang padi menurut jenisnya. 11:23 Selainnya segala binatang yg merayap dan bersayap dan yg berkaki 4 adalah kejijikkan bagimu. Apakah semua unggas dapat dimakan? Tentu saja tidak. Kita tidak boleh memakan segala jenis unggas, karena ada unggas yg halal juga ada unggas yg haram. Ciri-ciri dari unggas yg halal, yg boleh dimakan adalah “mempunyai paha di sebelah atas kakinya”(ayat 21).Jadi yg memiliki paha boleh kita makan, karena itu halal; sedangkan yg tidak memiliki paha tidak boleh dimakan, karena itu haram. Unggas yg halal: Ayam, bebek, entok, merpati dan sebagianya. Unggas yg haram:Bangau, burung hantu, elang, dan sebagainya.
4. Binatang merayap
Imamat 11:23, “Selainnya segala binatang yg merayap dan bersayap dan yg berkaki 4 adalah kejijikkan bagimu.”Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa segala binatang yg merayap adalah kejijikkan bagi manusia. Contoh: Ular, Komodo, Cecak, Kadal, Biawak,dan sebagainya
Sekarang kita sudah mengetahui dengan jelas bahwa tidak ada makanan yg diciptakan Allah itu yg haram, karena yg haram itu bukan makanan yg diciptakan Allah utk dikonsumsi manusia. Dan kita juga dapat mengerti dengan jelas, mengapa rasul Paulus menulis dalam 1 Timotius 4:4 “ Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur.” Ayat keempat ini adalah sambungan dari ayat yang ketiga, yang membicarakan tentang makanan yang diciptakan Allah. Rasul Paulus dengan tegas mengatakan bahwa: MAKANAN YANG DICIPTAKAN ALLAH ITU TIDAK ADA YANG HARAM. Dalam ayat ini, rasul Paulus ingin memberitahukan sesuatu yang akan datang, yaitu pada hari-hari terakhir (ayat 1), agar umat Tuhan mewaspadainya. Jadi, jika ada ajaran yang melarang kita untuk memakan makanan yang diciptakan Allah (Contoh: Sapi tidak boleh dimakan
karena binatang keramat, atau tidak boleh memakan daging pada hari-hari tertentu karena itu adalah pantangan dari daging tersebut, disuatu daerah yang melarang orang untuk memakan suatu jenis ikan yang dianggap keramat), ingatlah bahwa itu adalah ajaran sesat, ajaran yang tidak berasal dari Alkitab, karena rasul Paulus telah lebih dahulu memperingatkan akan hal itu. Di Tana Toraja Sulawesi Selatan, disebuah telaga di Tilanga hidup sejenis ikan yang disebut Masapi. Ikan itu kepalanya mirip ular, tetapi badannya mirip ikan gabus. Panjang normalnya adalah 75 cm sampai satu meter. Tapi induk ikannya atau rajanya, bisa lebih dari satu meter dan diameter tubuhnya hampir sebesar paha manusia dewasa. Mereka mengatakan bahwa itu adalah ikan keramat, ikan tetesan dewa. Jangan pernah menangkapnya apalagi memakannya. Ini juga ajaran sesat yang Rasul Paulus telah nasehatkan sebelumnya. Selagi binatang itu halal, itu diciptakan Allah untuk menjadi makanan. Mari kita baca ayat selanjutnya (ayat 5). “Sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa” Untuk lebih lengkap mari kita baca dari ayat 4; “Karena semua yang diciptakan Allah (makanan yang diciptakan Allah, binatang yang halal) itu baik dan satupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur. Sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan doa.” Semua makanan yang dimakan oleh umat Tuhan harus dikuduskan oleh firman dan oleh doa. Artinya makanan itu sah dan boleh dimakan, kalau firman Tuhan memperbolehkannya. Kalau firman Tuhan katakan boleh dimakan, itu boleh dimakan. Tetapi kalau firman Tuhan mengatakan tidak boleh dimakan, jangan pernah kita memakannya karena itu bukanlah makanan. Hindarkanlah itu. Dan segala sejenis makanan (binatang yang halal). Sebelum kita memakannya harus dikuduskan dulu dalam doa, artinya kita harus terlebih dahulu berdoa sebelum memakannya. Banyak orang yang mengaku pengikut Tuhan, tetapi memakan semua binatang yang dia sukai. Mereka mengatakan asalkan sudah didoakan terlebih dahulu, maka semua binatang itu bisa dimakan. Ingatlah, doa tidak dapat merubah binatang yang haram (bukan makanan), walaupun binatang yang haram itu didoakan berjam-jam lamanya, itu tidak akan pernah berubah menjadi halal; karena babi, anjing, kucing udang, belut, lele dan segala jenis binatang haram lainnya, tidak dikuduskan oleh firman Tuhan sebagai makanan bagi manusia. Kesimpulan: 1. Melarang orang untuk kawin bukan ajaran dari Allah 2. Makanan yang diciptakan Allah tidak ada yang haram 3. Yang boleh dimakan oleh umat Tuhan adalah makanan yang dikuduskan oleh firman Allah dan doa.
BAB II SEMUA HIDANGAN BOLEH DIMAKAN? 1 Korintus 10 : 27 “Kalau kamu diundang makan oleh seseorang yang tidak percaya, dan undangan itu tidak kamu terima, makanlah apa saja yang dihidangkan kepadamu, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan hati nurani.” Pada waktu penulis membaca ayat ini untuk pertama kalinya, penulis berpikir sepertinya ayat ini menyokong pendapat sebagian orang yang menghalalkan segalanya (binatang). Apakah jika seorang mengundang kita makan Bersambung... (Bab ini belum selesai ditulis karena kesibukan.. Rgds) Langsung lompat ke Bab VII karena dulu ibu Roseline Pernah memakai ayat ini: ----------------------------------------------------------------------------BAB VII HARI RAYA ORANG ISRAEL Kolose 2 : 16, 17 Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; sebab semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang sedang wujudnya ialah Kristus. Kembali kita dihadapkan kepada ayat yang seolah=olah mengizinkan umat TUHAN untuk bebas memakan segala yang disukainya, bebas minum apa saja yang dikehendakinya (termasuk minuman beralkohol) dan tidak perlu menyucikan hari Sabat. Sebagian orang menyimpulkan bahwa, bila seorang menerima Jesus maka soal makanan, soal minuman dan soal hari Sabat tidak perlu lagi dipermasalahkan, karena Yesus sudah mengakhiri di kayu salib. Benarkah ayat diatas mengajarkan dan menyetujui pendapat diatas tadi? Mari kita teliti kebenaran yang terkantung didalam ayat tadi. Pertama-tama kita harus lebih dahulu menyadari bahwa sebagian dari anggota jemaat yang mulamula (pada waktu zaman rasul Paulus) berasal dari agama kekafiran dan sebagian lagi berasal dari agama Yahudi. Kebiasaan-kebiasaan peribadatan agama Yahudi adalah merayakan hari-hari raya mereka sebanyak 7 kali dalam setahun. Hari-hari raya tersebut adalah sebagai berikut: No. Hari Raya 1. Paskah 2. Roti Tak Beragi 3. Hulu Hasil 4. Pentakosta 5. Meniup Serunai 6. Pendamaian 7. Pondok Daun
Dirayakan Tgl 14 Abib/Nisan 15 Abib/Nisan 16 Abib/Nisan 6 Siwan 1 Tisri 10 Tisri 15 Tisri
Ayat Imamat 23 : 5 Imamat 23 : 6 Imamat 23 : 11 Imamat 23 : 15,16 Imamat 23 : 23 -25 Imamat 23: 27 Imamat 23 : 24
Ketujuh hari raya tersebut dirayakan oleh orang Israel (Yahudi) sejak mereka keluar dari perhambaan Mesir. Ketika hari raya itu tiba maka pada hari dan tanggal itu harus diaanggap sebagai hari
pertemuan kudus. (Imamat 23 : 32, 37). Hari pertemuan kudus berarti sabat (sabat artinya hari perhentian) dan itu berbeda dengan hari Sabat TUHAN. Perhatikam perbedaannya: Imamat 23:32 “Kamu harus merayakan sabatmu (sabatmu berarti sabat manusia) Imamat 23: 38 “ Belum termasuk hari-hari Sabat TUHAN (Sabat hari ketujuh) Pada Setiap hari raya tersebut, mereka membawa persembahan korban, korban sajian, dan korban curahan. Korban bakaran adalah seekor domba, korban sajiannya adalah roti, dan sebagai korban curahannya ialah anggur. (Imamat 23: 13, 17, 19). Pada waktu Yesus mati diatas kayu salib, semua hari-harinya tersebut beserta dengan korban bakaran, korban makanan dan korban sajianyang berbentuk roti dan korban minuman, atau korban curahan yang berbentuk anggur, semuanya itu tidak berlaku lagi dan secara otomatis sabat perayaan itupun berakhir pula, karena semuanya itu adalah bayangan yang menggambarkan Yesus, sedang wujudnya adalah Yesus. Dengan kematian-Nya di kayu salib, Yesus menghapus semua upacara perayaan tersebut, bersama dengan semua korban makanan dan minumannya serta sabath perayaannya. ___________
(Vine’s Expository Dictionary of Old Testament Words. Sv Sabbath. OT: 7676, copyright (c) 1985, Thomas Nelson Publisher)
Umat TUHAN yang berada di Kolose, yang sebagian berasal dari agama Yahudi masih ada yang mempersoalkan mengenai hari-hari raya tersebut, apakah perlu merayakan ketujuh hari raya tersebut atau tidak. Tentunya orang-orang Yahudi dan masih beragama Yahudi (bukan Kristen), mencela umat-umat TUHAN (orang Yahudi yang sudah menjadi Kristen), karena mereka meninggalkan semua upacara-upacara perayaan tersebut. Dan karena masalah itu timbul di jemaat Kolose, maka rasul Paulus perlu meluruskannya. Mengenai hari sabat, ada sebagian orang yang mengatakan bahwa itu sudah dihapuskan di kayu salib, saat kematian Yesus. Benar memang ada Sabat yang dihapuskan di kayu salib, saat kematian Yesus, dan itupun sudah dinubuatkan terlebih dahulu oleh Nabi Hosea, dalam Hosea 2: 10 “ Aku akan menghentikan segala kegirangannya, hari rayanya, bulan barunya dan hari sabatnya dan segala perayaannya” Adapun sabat yang dihapuskan itu adalah sabat perayaan atau sabat hari raya (sabatmu), dan itu bukanlah hari Sabat Tuhan, hari yang ketujuh. Karena Sabat TUHAN akan tetap berlaku selamalamanya. (Yesaya 66: 22, 23). Sekarang jelaslah bagi kita bahwa surat rasul Paulus ke jemaat Kolose itu tidak ada hubungannya dengan makanan dan minuman yang kita makan setiap hari, juga tidak membebaskan orang untuk memakan segalanya (termasuk binatang yang haram). Demikian juga ayat ini tidak berbicara tentang hal membebaskan orang untuk tidak menguduskan hari Sabat TUHAN. Pemazmur berkata “Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya ALLAH ku , taurat-Mu ada dalam dadaku” (Mazmur 40: 9). Rasul Yakobus juga berkata, “Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna” (Yakobus 2: 22). Umat TUHAN yang percaya pada Yesus akan membuktikan imannya melalui perbuatan. Mintalah kuasa Roh Kudus untuk menuntun kita, maka kita akan menuruti semua perintah ALLAH dengan setia.