1
Populasi dan Sampel
2
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Contoh: seluruh karyawan perusahan “Maju Mundur”
3
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Contoh: sebagian karyawan perusahan “Maju Mundur” Syarat sampel : representatif terhadap populasinya
4
Sampling Sampling adalah teknik pengambilan sampel.
Probability Sampling
(1) Simple random sampling (2) Proportionate stratified random sampling (3) Disproportionate stratified random sampling (4) Area (cluster) sampling
Sampling
Non probability Sampling
(1) Sampling sistematis (2) Sampling kuota (3) Sampling incidental (4) Purposive sampling (5) Sampling jenuh (6) Snowball sampling
5
Probability Sampling Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel . a. Simple Random Sampling Pengambilan sampel pada teknik ini dilakukan secara acak dari populasi tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi
Populasi homogen/relative homogen
Random
Sampel representatif
6
Probability Sampling 2. Proportionate stratified random sampling Pengambilan sampel pada teknik ini dilakukan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
7
Probability Sampling 3. Disproportionate stratified random sampling Pengambilan sampel pada teknik ini dilakukan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak berstrata secara proporsional.
8
Probability Sampling 4. Cluster random sampling (Area sampling) Pengambilan sampel pada teknik ini dilakukan bila objek yang akan diteliti atau sumber dara sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten.
9
Nonprobability Sampling Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sanpel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel . a. Sampling Sistematis Pengambilan sampel pada teknik ini berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
10
Probability Sampling 2. Sampling Kuota Pengambilan sampel pada teknik ini dilakukan untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. 3. Sampling Insidental Pengambilan sampel pada teknik ini dilakukan berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data.
11
Probability Sampling 4. Sampling Purposive Pengambilan sampel pada teknik ini dilakukan dengan pertimbangan tertentu. Misalnya tentang kualita makanan dengan sumber data ahli makanan. Biasanya lebih cocok digunakan pada penelitian kualitatif 5. Sampling Jenuh (Sensus) Bila semua populasi dijadikan sampel karena jumlah populasi kecil (kurang dari 30 orang) atau penelitian ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang kecil
12
Probability Sampling 6. Snowball sampling Pengambilan sampel pada teknik ini dimulai dengan penentuan sampel yang mula-mula kecil, kemudian membesar. Karena informasi yang diperoleh dipandang kurang mencukupi. Contoh: meneliti siapa profokator kerusuhan
13
Penentuan Ukuran Sampel
14
Tabel: Penentuan Jumlah Sampel dari Populasi Tertentu dengan Kesalahan 1%, 5% dan 10%
Sumber: Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta: Bandung. Hal 128.
15
Penentuan Ukuran Sampel Contoh: Akan dilakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan kelompok masyarakat terhadap pendidikan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah. Kelompok masyarakat itu terdiri dari 1000 orang, yang dapat dikelompokkan berdasarkan jenjang pendidikan yaitu lulusan S1 = 50, Sarjana Muda = 300, SMK 500, SMP = 100, dan SD 50.
Pertanyaan: Berapakah sampel yang ideal untuk penelitian di atas?
16
Penentuan Ukuran Sampel Jawab Berdasarkan tabel sebelumnya, pada populasi 1000 orang dan dengan kesalahan 5%, maka jumlah sampelnya = 258 orang. Karena terdapat penggolongan jenjang pendidikan, maka banyaknya sampel tiap golongan sebagai berikut: S1 SM SMK SMP SD
= 50/1000 = 300/1000 = 500/1000 = 100/1000 = 50/1000
x x x x x
258 258 258 258 258
= 12,90 = 77,40 = 129,00 = 25,8 = 12,90 Total
= 13 = 78 = 129 = 26 = 13 = 259
17
Terima Kasih