Statistik Deskriptif
Keruncingan atau Kurtosis Pengertian Kurtosis Pengukuran kurtosis (peruncingan) sebuah distribusi teoritis adakalanya dinamakam pengukuran ekses (excess) dari sebuah distribusi. Sebenarnya kurtosis bisa dianggap sebagai suatu distorsi dari kurva normal. Keruncingan atau kurtosis adalah tingkat ketinggian puncak atau keruncingan dari sebuah distribusi yang biasanya diambil secara relatif terhadap suatu distribusi normal. Berdasarkan keruncingannya, kurva distribusi dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu sebagai berikut: 1) Leptokurtik Merupakan distribusi yang memiliki puncak relatif tinggi 2) Platikurtik Merupakan distribusi yang memiliki puncak hampir mendatar 3) Mesokurtik Merupakan distribusi yang memiliki puncak tidak tinggi dan tidak mendatar Bila distribusi merupakan distribusi simetris, maka distribusi mesokurtik dianggap sebagai distribusi normal. Pada kurva simetris, jika skala tegak lurus kurva normal ditarik secara memanjang dan skala horisontalnya dipersempit maka kurvanya akan menjadi tingggi dan ramping. Sebaliknya, jika skala tegak lurusnya diperpendek dan skala horisontal diperlebar, maka kurvanya akan menjadi pendek dan melebar.
Leptokurtis
M esokurtis
18
Platykurtis
Momen, Skewness Dan Kurtosis Gambar 3.3 Bentuk kurva distribusi mesokurtik, distribusi leptokurtik dan platikurtik. Untuk mengetahui keruncingan atau koefisien kurtosis dilambangkan dengan Ξ±4 (alpha 4). Jika hasil perhitungan koefisien keruncingan diperoleh: 1) Nilai lebih kecil dari 3, maka distribusinya adalah distribusi pletikurtik. 2) Nilai lebih besar dari 3, maka distribusinya adalah distribusi leptokurtik. 3) Nilai yang sama dengan 3, maka distribusinya adalah distribusi mesokurtik.
Pengkuran Kurtosis Tingkat
keruncingan
suatu
kurva
distribusi
dihitung
dengan
mempergunakan Ξ±4, yaitu moment coefficient of kurtosis yang rumusnya sebagai berikut: (data tunggal)
πΆπ =
π΄π
πΊπ
=
π π
π Μ
π π π(πΏπ βπΏ) πΊπ
=
π π§
Μ
)π (πβπ
π¬π
3.16
Contoh 3.4 Soal:
Berikut diketahui kuota Anggaran
beasiswa (dalam milyar rupiah) bagi 5
kabupaten wilayah utara Kalimantan timur meliputi; Tana Tidung, Bulungan, Nunukan , Malinau, Berau dan Tarakan masing-masing adalah sebagai berikut 2, 3, 6, 8, 11 , tentukan tingkat keruncingan kurva (kurtosis) dari data tersebut ! Penyelesaian soal n
x ο« x2 ο« ..... ο« xn X ο½ 1 ο½ n
ο₯x
i
1
n
ο½
30 ο½6 5 19
Statistik Deskriptif β Μ
)
(
=β
=β
β
=3,66
Tabel 3.6 Penolong perhitungan Μ
X
Μ
Μ
Μ
)2
(
Μ
)
(
2
-4
16
256
3
-3
9
81
6
0
0
0
8
2
4
16
11
5
25
625
Jumlah
0
54
978
1 n
-Μ
s4
4
=
1 978 5
3,66
4
=
195,6 179,4
=
Karena nilainya 1,09 (lebih kecil dari 3) maka distribusinya adalah distribusi adalah distribusi platikurtik. Adapun jika data tersebut merupakan data yang berbentuk kelompok maka, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
πΌ =
π π
=
π
π π
ππ (ππ βπΜ
)
3.17
π
Berdasar pada rumus 3.17 dapat disederhanakan perumusannya dengan menggunakan metode pengkodean sehingga terbentuk rumus sebagai berikut:
3.18
πΆπ =
ππ π πΊπ π
π
ππ πππ π=π
π π( π
π
π=π
π ππ πππ ) ( π
π
π π ππ ) π=π
20
π π( π
π
π=π
π ππ πππ ) ( π
π
ππ ππ )π π=π
π π( π
π
ππ ππ )π π=π
Momen, Skewness Dan Kurtosis
Contoh 3.5 Soal: Berdasarkan data dari contoh pada
modal 40
populasi perusahaan
sebelumnya(contoh 3.3), hitunglah tingkat keruncingan kurva dengan menggunakan Rumus 3.18 (Lihat juga contoh sebelumnya di atas)
Penyelesaian soal: Kelas
Xi
f
fXi
c
fc
fc2
fc3
Fc4
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
118 β 126
122
3
366
-3
-9
27
-91
243
127 β 135
131
5
655
-2
-10
20
-40
80
136 β 144
140
9
1.260
-1
-9
9
-9
9
145 β 153
149
12
1.788
0
0
0
0
0
154 β 162
158
5
790
1
5
5
5
5
163 β 171
167
4
668
2
8
16
32
64
172 β 180
176
2
352
3
6
18
54
162
40
5.879
-9
95
-39
563
Jumlah
ππ π πΆπ = π πΊ π
=
π
ππ πππ π=π
π π( π
, (
π
ππ πππ ) π=π
)
π
π ( π
π π ππ ) π=π
β
(
β
π π( π
)( )
21
π
ππ πππ ) π=π
π ( π
β
π
π π ππ )
π π( π
π
π=π
( )( )
β
π
π π ππ ) π π=π
( ) -
Statistik Deskriptif
=
6.561 , 35.433,68
(
)
(
)
(
)(
)
β
( ) -
Ξ± 4 = 0,185 {14,075 β 4(0,129) + 6(0,120) β 3(0,0020)} = 0,185 (14,075 β 0,876 + 0,72 β 0,0078) =2,57 Kalau Ξ±4 > 3 dihasilkan kurva leptokurtis (meruncing) Ξ±4 = 3 dihasilkan kurva mesokurtis (normal) Ξ±4 < 3 dihasilkan kurva platykurtis (mendatar) Rumus
yang
lain
menggunakan
Koefisien
Kurtosis
Persentil
dilambangkan dengan K (kappa). Untuk distribusi normal, nilai K = 0,263. Koefisien kurtosis persentil, dirumuskan:
π²=
π (πΈ βπΈπ ) π π
3.19
π·ππ βπ·ππ
Contoh 3.6 Soal: Berikut ini disajikan tabel frekuensi dari tinggi 100 mahasiswa universitas XYZ ( Data rekayasa) a) Tentukan koefisien kurtosis persentil (K) !, b).Apakah distribusinya termasuk distribusi normal ! Tabel 3.7 Tinggi Mahasiswa Universitas XYZ Tinggi (inchi)
Frekuensi (f)
60 β 62
5
63 β 65
18
66 β 68
42
69 β 71
27
22
Momen, Skewness Dan Kurtosis 72 β 74
8
Penyelesaian soal: Kelas Q1 = kelas ke-3 .
=
(
)=
Kelas Q3 = kelas ke-4 .
=
(
)=
Kelas P10 = kelas ke-2 .
==
(
)=
Kelas P90 = kelas ke-4 .
=
(
)=
Koefisien kurtosis persentil (K) adalah: =
(
)
=
(
)
=
Karena nilai K = 0,25 (K < 0,263) maka distribusinya bukan distribusi normal.
23
Statistik Deskriptif
24