1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi yang memisahan kekayaan para anggota sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial dan budaya sesuai nilai dan prinsip koperasi. Koperasi simpan pinjam “Rukun Mekar” adalah badan usaha koperasi yang berdomisili di Jalan Ciganitri Bandung. Koperasi ini beranggotakan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah sekitar Bojongsoang dan Kota Bandung dengan jumlah sekitar 5.000 orang pada tahun 2013. Kegiatan utama koperasi ini adalah simpan dan pinjam. Jumlah simpanan anggota sampai saat ini sekitar 500 milyar rupiah. Proses simpan pinjam yang berjalan pada koperasi ini merupakan semi manual, dimana data anggota dikelola menggunakan Microsoft Excel. Petugas harus memasukkan data anggota satu persatu dan perhitungan simpanan juga dilakukan per data anggota. Data simpanan baru tidak ter-update karena tidak disimpan di dalam database, sehingga petugas harus memasukkan data baru dengan data anggota yang sama, dan di akhir bulan petugas melakukan akumulasi data simpanan anggota. Proses perhitungan jatuh tempo pinjaman dilakukan dilakukan dengan menyeleksi dari data pinjaman yang tidak mengangsur jasa pinjaman selama tiga bulan. Data tersebut kemudian dikelompokkan dan dihitung jumlah angsuran yang belum dibayar menggunakan Microsoft Excel. Proses ini menyebabkan data pinjaman yang telah jatuh tempo tidak terintegasi dengan data pinjaman anggota. Dengan tidak terintegasinya data tersebut ada kemungkinan akan terjadinya kesalahan dalam perhitungan jumlah pinjaman dan jatuh temponya. Penangan pinjaman macet pada koperasi ini dilakukan dengan menyeleksi dari data pinjaman jatuh tempo yang belum dibayarkan. Anggota yang tidak membayar angsuran selama waktu jatuh tempo yang ditentukan langsung dimasukkan dalam
1
kategori pinjaman macet. Petugas harus mengecek apakah anggota tersebut memiliki simpanan, jika iya, maka tunggakan angsuran yang belum dilunasi akan dipotong dari jumlah simpanannya. Petugas harus mencari berkas simpanan anggota tersebut untuk mengetahui jumlah simpanannya. Proses perhitungan sisa hasil usaha anggota dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh laba dari partisipasi jasa pinjaman setiap bulan dengan simpanan wajib dan simpanan pokok anggota. Dengan jumlah anggota yang lebih dari 5.000 orang menyebabkan perhitungan membutuhkan waktu yang lama, hal ini juga akan mengakibatkan adanya kemungkinan kesalahan dalam perhitugan sisa hasil usaha anggota.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana mengelola data simpanan dan pinjaman anggota secara akurat? 2. Bagaimana menghitung dan mengelola jatuh tempo pinjaman anggota? 3. Bagaimana mengelola angsuran pinjaman dan pinjaman macet? 4. Bagaimana menghitung pembagian SHU berdasarkan pendapatan jasa pinjaman bersih dan jasa untuk peminjam?
1.3 Tujuan Tujuan proyek akhir ini adalah membuat aplikasi pengelolaan simpan pinjam dan pembagian sisa hasil usaha yang mampu melakukan hal berikut. 1. Mengelola data simpanan dan pinjaman anggota. 2. Mengelola perhitungan dan waktu jatuh tempo pinjaman. 3. Mengelola perhitungan dan penghapusan pinjaman macet. 4. Menghitung sisa hasil usaha berdasarkan laporan perhitungan hasil usaha dan jasa pinjaman anggota.
1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dalam proyek akhir ini yaitu sebagai berikut.
2
1. Aplikasi memproses transaksi simpan pinjam hingga menjadi laporan simpan pinjam termasuk proses penjurnalan dan posting ke buku besar. 2. Aplikasi tidak menangani perhitungan nilai jaminan atas pinjaman jangka panjang anggota. 3. Aplikasi tidak menangani pembagian deviden/hasil usaha kepada anggota. 4. Aplikasi tidak menangani pendapatan dan beban diluar proses simpan pinjam. 5. Aplikasi menangani proses pemutihan atau penghapusan pinjaman atau pinjaman tak tertagih. 6. Informasi yang dihasilkan aplikasi ini berupa data simpanan, jurnal, buku besar, buku besar pembantu piutang, laporan perhitungan hasil usaha dan laporan perhitungan sisa hasil usaha. 7. Metode pengembangan Software Development Live Cycle (SDLC) tidak meliputi tahap peng-install-an dan pemeliharaan program. 8. Aplikasi yang dibangun berbasis web.
1.5 Definisi Operasional Aplikasi adalah penerapan dari rancangan sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu dan merupakan suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna. Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat, berupa pinjaman dan tempat penyimpanan uang bagi masyarakat yang berasaskan kekeluargaan. Kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan. Laporan keuangan adalah neraca dan perhitungan laba/rugi serta segala keterangan yang dimuat dalam lampirannya, antara lain laporan tentang sumber dan penggunaan dana. Lapran keuangan merupakan produk akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses.
3
SHU Koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
1.6 Metode Pengerjaan Metode pengembangan yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah dengan menerapkan tahapan-tahapan model Software Development Life Cycle (SDLC) atau waterfall model.
Sumber: [1] Gambar 1-1 Metode Waterfall
Keterangan : 1. Requirements Definition Pada tahap requirements definition dilakukan wawancara. Proses wawancara dilakukan dengan Bapak Saepudin dan petugas yang terlibat. Selain itu juga dilakukan pengamatan proses bisnis yang berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan tersebut maka proses bisnis yang sedang berjalan kemudian digambarkan menggunakan flowchart. 2. System and Software Design Pada tahap ini dilakukan desain program yang akan dibangun. a. Design Interface menggunakan Balsamiq Mockups b. Design database menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) c. Design Program menggunakan Data Flow Diagram (DFD)
4
3. Implementation and Unit Testing Proses pembuatan kode program dibuat berdasarkan desain yang telah dibuat pada tahap desain sistem. Desain diimplementasikan ke dalam bahasa yang dapat dibaca oleh mesin, pembuatan kode program ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, Editor Notepad++ dan database MySQL dengan Webserver Apache. 4. Integration and System Testing Pengujian dilakukan dengan metode blackbox. Pada tahap ini dilakukan kegiatan mengevaluasi fungsionalitas sistem yang telah dibuat. a. Pengujian dilakukan dengan studi kasus b. Studi kasus di-input-kan dalam aplikasi dan dihitung menggunakan Microsoft Excel. c. Selanjutnya dilakukan perbandingan hasil dari hasil aplikasi dan perhitungan manual. d. Jika data yang dihasilkan sama maka datanya valid dan program siap diimplementasikan.
1.7 Jadwal Pengerjaan Berikut adalah tabel jadwal pengerjaan Proyek Akhir. Tabel 1-1 Jadwal Pengerjaan
No
Bulan Pengerjaan Feb - Agust 2014 Feb Mar Apr-Jul
Kegiatan
3 1 2 3 4 5 6
4
1
2
3
4
1
2
3
Agust
4
1
2
3
Analisa Kebutuhan Wawancara Desain Sistem Penulisan Kode Program Pengujian Program Dokumentasi
5