1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Syariah adalah suatu bentuk akuntansi yang disusun berdasarkan pada pencapaian tujuan syariah, tujuan ekonomi Islam dan tujuan masyarakat Islam. Hal ini digambarkan dalam suatu hubungan antara akuntansi syariah dengan masyarakat Islam [1] Koperasi Baitul Muttaqin merupakan koperasi yang berdiri sejak tahun 2008 yang beralamat di jalan Marga Bakti No.52 Perumahan Cibolerang Indah dengan kegiatan usahanya meliputi bidang simpan pinjam, penjualan, dan bidang investasi. Koperasi Baitul Muttaqin ini terdapat tiga manajer yaitu, Manajer Pembiayaan, Manajer Sandang dan Manajer Tabungan dan Toko yang memiliki tugas dan kewajibanya sendiri-sendiri. Koperasi Syariah Baitul Muttaqin ini memiliki anggota aktif 312 orang. Modal koperasi merupakan hal utama yang terpenting dalam berdirinya suatu usaha. Modal Koperasi Baitul Muttaqin sendiri bersumber dari simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan modal Koperasi, saham pendiri, Donasi (bantuan dari kecamatan) dan cadangan modal toko. Pada Koperasi Baitul Muttaqin, jika ada anggota baru yang akan bergabung, koperasi memiki syarat yaitu dengan membayar simpanan pokok sebesar Rp. 25.000, simpanan wajib sebesar Rp. 10.000 dan biaya administrasi Rp. 5.000, selain itu terdapat simpanan sukarela dan simpanan qurban yang bersifat tidak wajib bagi anggota. Dalam mengelola simpanan, Koperasi Baitul Muttaqin ini menggunakan Microsoft excel tetapi dalam pengelolaan simpanan wajib yang dibayar setiap bulan oleh anggota, dilakukan dengan input secara manual satu per satu setiap anggota sehingga petugas sering tidak tahu bahwa anggota sudah berapa kali menyetorkan simpanan wajib.
1
Koperasi Syariah Baitul Muttaqin terdapat kebijakan dalam hal pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dilakukan pada setiap tahun, pembagian SHU pada koperasi ini bersumber dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela setiap anggota dengan mempertimbangkan keaktifan anggota koperasi dalam melakukan transaksi pembelian kebutuhan sadang maupun pangan di toko tanpa melihat besarnya tabungan sukarela anggota koperasi. Pada akhir tahun, Koperasi Syariah Baitul Muttaqin akan melakukan rapat tahunan oleh semua pengurus dan semua anggota Koperasi untuk melihat berapa margin yang diperoleh Koperasi pada tahun berjalan dan akan ditentukan berapa besar indeks presentase alokasi SHU yang akan didapat oleh pengurus, pengawas, pengelola, anggota, pendiri, modal, pembangunan, pendidikan, zakat dan pajak. Dan akan dialokasikan ke tahun berikutnya sesuai kesepakatan pada Rapat Anggota Tahunan (RAT). Perhitungan dalam pembagian SHU masih manual dengan menggunakan Microsoft Excel, sehingga dalam hal pemyusunan pelaporan juga masih disusun secara manual dengan menggunakan Microsoft excel. Selain itu, pada akhir tahun pengurus koperasi harus menyusun laporan keuangan yang akan dilaporkan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tetapi laporan keuangan koperasi masih menggunakan Miscrosoft excel dan pengurus harus menginput satusatu transaksi yang terjadi pada periode yang berjalan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperlukan Aplikasi Berbasis Web sehingga dapat membantu dalam hal pencatatan simpanan wajib yang wajib dibayarkan setiap bulan oleh anggota serta dalam hal perhitungan dan pembagian SHU terdokumentasi dengan baik yang dapat menjadi alat pembuat keputusan yang cepat dan tepat untuk perkembangan koperasi selanjutnya. Aplikasi ini juga diharapkan dapat membantu koperasi dalam melakukan pelaporan keuangan.
2
1.2 Rumusan Masalah Berdasar latar belakang yang diuraikan, maka permasalahan yang dirumuskan adalah sebagai berikut : a.
Bagaimana membuat aplikasi yang dapat mengelola modal koperasi berbasis syariah ?
b.
Bagaimana mengelola pencatatan simpanan pokok dan simpanan wajib ?
c.
Bagaimana
menghitung
Sisa
Hasil
Usaha
pada
koperasi
dengan
mempertimbangkan tabungan dan keaktifan belanja anggota ? d.
Bagaimana menyajikan laporan keuangan pada koperasi ?
1.3 Tujuan Adapun tujuan pada penyusunan proyek akhir ini adalah menghasilkan aplikasi yang dapat menangani hal-hal seperti berikut. a.
Menghasilkan aplikasi yang dapat mengelolaan modal pada Koperasi Syariah Baitul Muttaqin.
b.
Menghasilkan aplikasi yang mencatat simpanan pokok dan simpanan wajib anggota.
c.
Menghasilkan aplikasi yang memproses perhitungan dan pembagian SHU bagi anggota Koperasi Syariah Baitul Muttaqin.
d.
Menyajikan laporan akuntansi dalam bentuk jurnal, buku besar dan laporan hasil usaha.
3
1.4 Batasan Masalah Di dalam proyek akhir ini, batasan dari aplikasi yang dibangun adalah : a.
Aplikasi ini mengelola simpanan wajib dan simpanan pokok anggota, tidak mengelola simpanan sukarela dan simpanan qurban.
b.
Aplikasi ini menangani proses perhitungan SHU anggota koperasi dengan mempertimbangkan simpanan dan keaktifan anggota dalam melakukan transaksi, tidak menangani bonus dan bagi hasil.
c.
Aplikasi ini menangani pengeluaran modal koperasi yang digunakan untuk modal toko, tidak menangani pembayaran beban koperasi atau pembelian asset koperasi.
d.
Aplikasi ini menangani pendaftaran anggota, tidak menangani anggota keluar.
e.
Aplikasi ini menangani pencatatan pengeluaran anggota, tidak menangani penjualan koperasi kepada anggota
f.
Aplikasi yang dibangun berbasis web dengan menggunakan PHP dan My-SQL.
g.
Tahapan dalam pembangunan sistem hanya sampai tahap pengujian.
1.5 Definisi Operasional 1. Aplikasi Berbasis Web Aplikasi yang dibangun pada Koperasi Syariah Baitul Muttaqin yaitu aplikasi pengelolaan modal dan pembagian SHU berbasis web dengan menggunakan database MySQL 2. Koperasi Syariah adalah badan usaha kopersi yang menjalankan kegiatannya dengan prisip-prinsip syariah yaitu berdasarkan Al QUr’an dan Assunah 3. Koperasi Baitul Muttaqin adalah koperasi yang memiliki jenis usaha antara lain penjualan dan jasa. Koperasi ini beranggotakan masyarakat yang berdomisili di Cibolerang.
4
4. Modal Koperasi adalah sejumlah dana yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan atau usaha-usaha dalam koperasi. Modal ini berasal dari modal sendiri, modal hibah dari pihak eksternal maupun modal yang berasal dari pendiri koperasi. 5. SIsa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam satu tahun buku yang bersangkutan.
1.6 Metode Pengerjaan Metode yang digunakan untuk pengerjaan proyek akhir ini adalah Software Devolpment Life Cyrcle (SDLC) dengan metode waterfall. SDLC adalah proses yang mengembangkan atau mengubah suatu system perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan caracara yang sudah teruji. Tahapan Waterfall meliputi [2] :
Gambar 1-1 SDLC Model Waterfall
1. Analisis Tahap analisis bertujuan untuk memperoleh cakupan dari proyek pengembangan sistem, dasar-dasar untuk kendali dan mengumpulkan data. Adapun urutan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
5
1) Wawancara Melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara kepada staf Koperasi Syariah Baitul Muttaqin mengenai proses bisnis dan data-data lain yang dibutuhkan dalam menyelesaikan laporan proyek akhir. 2) Studi Literatur Melakukan studi literatur yang berkaitan dengan objek penelitian yang bersumber pada buku pedoman, literatur yang disusun oleh para ahli, yang ada hubungannya dengan maksud dan tujuan masalah yang diperlukan dalam penulisan dan pembuatan aplikasi. 2. Desain Tahap desain bertujuan untuk mengimplementasikan kebutuhan dan rancangan fungsionalitas yang didapat dari tahap pertama ke dalam bentuk flowmap dan Data Flow Diagram (DFD) yang menggambarkan aliran data dari proses bisnis serta Entity Relationship Diagram (ERD) yang menggambarkan relasi antar entitas yang digunakan dalam database. 3. Kode Hasil dari desain tersebut kemudian dikonversikan menjadi aplikasi dengan melewati proses penulisan kode program. Aplikasi ini berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai DBMS. 4. Tes Pada tahap ini pengujian sistem dilakukan agar sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan yang telah dirancang. Pengujian juga bertujuan agar fungsionalitas serta logika dari sistem tersebut berjalan dengan baik tanpa terjadi eror. Pengujian pada pengembangan aplikasi dapat berupa white box testing dan black box testing. Adapaun metode pengujian yang digunakan untuk proyek akhir ini adalah black box testing.
6
1.7 Jadwal Pengerjaan Tabel 1-1 Jadwal Pengerjaan
7