1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas Widodaren adalah puskesmas yang terletak di desa Widodaren, kecamatan Gerih, kabupaten Ngawi. Pada puskesmas tersebut pelaksanaan imunisasi dilaksanakan di dua tempat, yaitu di puskesmas dan di posyandu. Puskesmas Widodaren menangani 40 posyandu yang tersebar di 5 desa. Kegiatan imunisasi di posyandu dimulai dengan bidan mencatat data vaksin yang akan dibawa ke posyandu, setelah tiba di posyandu bidan mencatat data bayi pada kertas, bidan memanggil nama bayi lalu dilakukan imunisasi. Setelah itu, bidan mencatat data imunisasi di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Tahap terakhir, bidan membuat laporan hasil kegiatan imunisasi pada sebuah buku registrasi yang biasa disebut kohort. Sedangkan kegiatan imunisasi pada puskesmas dimulai dengan pendaftaran pasien di loket, petugas loket menulis data pasien pada sebuah kertas kemudian kertas tersebut diberikan ke poli KIA. Setelah itu bidan memanggil nama bayi untuk dilakukan pemberian vaksin. Pencatatan kegiatan imunisasi oleh bidan dilakukan di kertas dari petugas loket tadi dan direkap di kohort juga. Baik kohort maupun kumpulan kertas- kertas tersebut diserahkan kepada admin yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan. Proses pengelolaan data imunisasi pada puskesmas tersebut masih dilakukan secara manual. Pencatatan data yang dilakukan oleh admin masih dituliskan didalam sebuah buku. Perhitungan- perhitungan ketika pembuatan laporan yang dilakukan pun masih manual juga, sehingga memungkinkan terjadi kesalahan-kesalahan perhitungan. Setiap satu bulan sekali petugas membuat laporan dengan melihat informasi dari buku tersebut dan membutuhkan waktu 4 hari untuk pembuatannya. Laporan tersebut nantinya akan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi sebelum tanggal 5 pada bulan berikutnya. Laporan- laporan yang dikirimkan ke Dinas Kesehatan adalah laporan hasil vaksinasi, pencatatan imunisasi rutin batita, laporan hasil kegiatan skrinning imunisasi Tetanus Toksoid (TT), laporan logistik imunisasi
1
serta laporan jumlah hasil perhitungan bayi yang telah melakukan imunisasi dasar lengkap. Ketika salah satu stok vaksin tinggal sedikit, admin mengambil vaksin ke Dinas Kesehatan dengan membawa surat permintaan vaksin. Petugas admin masih bingung menentukan permintaan jumlah vaksin. Admin hanya mengira- ngira permintaan jumlah vaksin yang dibutuhkan pada bulan selanjutnya kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi. Dengan melihat umur bayi, jumlah vaksin untuk bulan selanjutnya dapat diprediksi. Masalah yang lain adalah jadwal pelaksanaan imunisasi yang berubah- ubah. Walaupun jadwal sudah diberitahukan kepada orang tua bayi sebelumnya, tetapi masih ada kemungkinan orang tua lupa akan jadwal imunisasi bulan sebelumnya. Untuk itu dibutuhkan teknologi komputerisasi yang dapat membantu dalam pengelolaan data imunisasi sehingga dapat menyajikan informasi secara cepat dan akurat. Selain itu, dibutuhkan aplikasi yang dapat memprediksi kebutuhan vaksin imunisasi dasar lengkap setiap bulan dan menginformasikan jadwal imunisasi di posyandu kepada orang tua melalui sms. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil tema dengan judul “APLIKASI BERBASIS WEB UNTUK PENGELOLAAN DATA IMUNISASI DENGAN FITUR PENJADWALAN (STUDI KASUS PUSKESMAS WIDODAREN)”.
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas adalah sebagai berikut: a. Bagaimana membangun sebuah aplikasi yang dapat mempermudah proses pengelolaan data imunisasi? b. Bagaimana membuat laporan untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi kurang dari 4 hari? c. Bagaimana mendapatkan informasi tentang prediksi kebutuhan vaksin setiap bulannya? d. Bagaimana memberikan informasi kepada orang tua mengenai jadwal pelaksanaan imunisasi di suatu posyandu?
2
1.3 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan aplikasi ini adalah: a. Membangun aplikasi berbasis web yang dapat mempermudah proses pengelolaan data imunisasi. b. Membuat laporan untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi kurang dari 4 hari. c. Menyediakan informasi mengenai prediksi kebutuhan vaksin untuk setiap bulannya sesuai dengan umur bayi. d. Memberi pemberitahuan H-1 kepada orang tua mengenai jadwal pelaksanaan imunisasi di posyandu melalui sms broadcast.
1.4 Batasan Masalah Batasan masalah pembangunan aplikasi ini adalah: a. Mengunakan bahasa pemrograman PHP. b. Tidak membahas resep obat pasien. c.
Vaksin yang dapat diprediksi hanya vaksin dasar lengkap.
d.
Tidak membuat surat permintaan vaksin.
1.5 Definisi Operasional Aplikasi Berbasis Web untuk Pengelolaan Data Imunisasi dengan Fitur Penjadwalan adalah aplikasi yang ditujukan untuk admin di puskesmas Widodaren. Aplikasi ini dapat digunakan untuk pencatatan data yang diperlukan untuk pembuatan laporan. Laporan tersebut akan diberikan untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi setiap bulan. Laporan yang dikirimkan ke Dinas Kesehatan adalah laporan hasil vaksinasi bayi yang berisi jumlah bayi yang melakukan imunisasi per desa berdasarkan jenis vaksin, pencatatan imunisasi rutin batita yang berisi jumlah bayi yang melakukan imunisasi lanjutan, laporan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) yang berisi jumlah ibu hamil dan non hamil yang melakukan suntik TT per desa, laporan logistik imunisasi yang berisi jumlah vaksin, spuit dan safety box serta laporan jumlah hasil perhitungan bayi yang telah melakukan imunisasi dasar lengkap. Aplikasi ini akan memberikan informasi tentang kebutuhan vaksin setiap posyandu berdasarkan umur bayi, sehingga dapat memberikan informasi bagi admin untuk menentukan prediksi jumlah vaksin yang dibutuhkan untuk imunisasi bayi pada
3
bulan selanjutnya agar vaksin yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi tidak mengalami kelebihan yang terlalu banyak. Selain itu, aplikasi ini dapat mengirimkan sms broadcast kepada orang tua bayi mengenai jadwal pelaksanaan imunisasi di posyandu dan informasi mengenai imunisasi yang akan dilakukan. Sms tersebut akan dikirim H-1 sebelum pelaksanaan kegiatan imunisasi. Aplikasi ini juga dapat memberikan informasi mengenai kapan kira- kira bayi sudah bisa melakukan imunisasi tertentu berdasarkan tanggal lahir bayi.
1.6 Metode Pengerjaan a. Pengembangan aplikasi Pada pembuatan aplikasi ini model yang paling tepat digunakan adalah model waterfall. Tahapan utama dari model waterfall langsung mencerminkan aktifitas pengembangan dasar. Terdapat 5 tahapan pada model waterfall, yaitu requirement analysis and definition, System and software design, implementation and unit testing, integration and System testing, dan operation and maintenance [1].
Gambar 1-1 Model Waterfall
1. Requirement Analysis and Definition Pada tahap analisis yang dilakukan adalah pengumpulan data semua kebutuhan pengguna sesuai dengan aplikasi yang dibangun. Pengumpulan data dilakukan dengan cara: a. Observasi, pada tahap ini penulis mengumpulkan data dengan meninjau secara langsung proses imunisasi di tempat studi kasus yakni Puskesmas Widodaren.
4
b. Wawancara, pada tahap ini penulis melakukan dialog secara langsung dengan admin yang bertugas mencatat data imunisasi dan bidan. c. Studi pustaka, pada tahap ini dilakukan pemahaman tentang teori- teori mengenai imunisasi, rekayasa perangkat lunak baik itu bersumber dari buku- buku maupun dari internet. 2. System and Software Design Pada tahap ini akan dibuat desain dari sistem berdasarkan hasil analisis pada proses sebelumnya. Pembuatan desain ini yaitu perancangan menggunakan UML (Unified Modeling Language), ERD dan flowmap. 3. Implementation and Unit Testing Dalam tahapan ini dilakukan penerjemahan dari desain model kedalam aplikasi. Aplikasi yang akan dibangun adalah aplikasi pencatatan berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework CodeIgniter dan media penyimpanan data MySQL. 4. Integration and System Testing Pada tahap ini dilakukan evaluasi fungsionalitas sistem untuk memastikan fungsionalitas berjalan sesuai yang diharapkan atau tidak. Pengujian menggunakan metode Black Box Testing yaitu pengujian yang dilakukan dengan cara mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. 5. Operation and Maintenance Pengerjaan Proyek Akhir tidak sampai pada tahap ini. b. Dokumentasi Penyusunan dokumentasi dari proyek akhir yang telah dibuat.
5
1.7 Jadwal Pengerjaan Tabel 1-1 Jadwal Pengerjaan
Tahun 2015 Kegiatan
Feb 3
4
Maret 1
2
3
April 4
1
2
3
Mei 4
1
2
3
Juni 4
1
2
3
Juli 4
Requirement analysis and definition System and software design Implementation and unit testing Integration and system testing Dokumentasi
6
1
2
3
4