1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab jumlahnya paling besar. Persediaan diperlukan untuk dapat melakukan proses produksi dan penjualan secara lancar. Persediaan bahan mentah dan barang dalam proses diperlukan untuk menjamin kelancaran proses produksi. Perusahaan manufaktur mempertahankan persediaan, baik persediaan bahan baku maupun persediaan barang setengah jadi dalam jumlah tertentu selama masa produksi. Manajemen persediaan merupakan bagian penting dari perencanaan laba bagi perusahaan manufaktur, manajemen persediaan mencakup aktivitas perencanaan, pengoordinasian, dan pengendalian yang berhubungan dengan arus persediaan ke dalam, melalui, dan keluar dari suatu organisasi. Mommyindo adalah bisnis di bidang kuliner yang berupa cemilan, bisnis ini dirintis oleh seorang pengusaha muda bernama Lofty Rainidi Kusnadi yang tertarik untuk mengangkat kuliner tradisional yang ada di dae rahnya Jawa Barat yaitu seblak, bahan baku utama yang digunakan untuk membuat seblak basah instan ini adalah kerupuk, bumbu berupa bubuk cabai dan minyak sayur, dan bahan pelengkap baso dan sosis. Manajemen persediaan bahan baku menjadi sangat penting, karena jika persediaan bahan baku habis dapat mengakibatkan perusahaan tidak dapat memproduksi seblak basah instan ini sesuai dengan target produksi perharinya, Mommyindo masih kurang baik dalam mengelola persediaan bahan baku, sehingga terkadang mengakibatkan persediaan bahan baku di gudang habis dan mengakibatkan kurangnya jumlah produksi perharinya. Berlatar belakang dari masalah yang terkadang dihadapi oleh Mommyindo ini, maka perlu dibangun suatu sistem Aplikasi Berbasis Web untuk Manajemen Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode Economic Order Quantity (Studi Kasus pada Mommyindo Seblak Basah Instan).
1
Aplikasi yang dapat memberikan informasi mengenai jumlah stok atau persediaan bahan baku, aplikasi yang dapat menentukan titik pemesanan kembali (reorder point) dan persediaan pengaman (safety stock), dan aplikasi yang dapat menentukan jumlah pemesanan bahan baku yang ekonomis ke supplier dengan metode EOQ.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dijabarkan, dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut. a. Bagaimana mengelola tingkat persediaan bahan baku dengan biaya yang optimal berdasarkan perhitungan Economic Order Quantity (EOQ)? b. Bagaimana menentukan titik pemesanan kembali (reorder point) dan persediaan pengaman (safety stock) untuk bahan baku Mommyindo Seblak Basah Instan? c. Bagaimana memberikan informasi persediaan bahan baku yang masih tersedia digudang? d. Bagaimana menyajikan jurnal dan buku besar?
1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah dan latar belakang yang telah diuraikan, berikut tujuannya. a. Memberikan keputusan dalam mengelola persediaan untuk menentukan berapa banyak bahan baku yang harus dipesan pada setiap titik pemesanan kembali dengan biaya yang optimal menggunakan metode EOQ. b. Memberikan keputusan tiitik pemesanan kembali (reorder point) bahan baku dan persediaan pengaman (safety stock). c. Menyajikan laporan persediaan bahan baku yang masih tersedia di gudang. d. Menyajikan jurnal dan juga buku besar.
2
1.4 Batasan Masalah Adapun beberapa batasan masalah dalam penyusunan proyek akhir ini adalah sebagai berikut. a. Proyek akhir ini hanya sampai tahap pengujian pada siklus SDLC. b. Jumlah permintaan bahan baku berdasarkan target penjualan yang telah ditetapkan oleh bagian penjualan. c. Periode perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) selama 1 bulan. d. Persediaan mencakup bahan baku untuk pembuatan Mommyindo Seblak Basah Instan. e. Sistem hanya dapat menghasilkan jurnal dan buku besar.
1.5 Definisi Operasional Aplikasi berbasis web untuk manajemen persediaan bahan baku menggunakan metode Economic Order Quantity ini akan diterapkan pada sistem yang akan dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dalam kerangka framework codeIgniter dan MySQL. Aplikasi ini merupakan sebuah aplikasi yang berguna untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku yang ekonomis dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada setiap titik pemesanan kembali (reorder point) juga dengan memperhatikan persediaan pengamanan (safety stock) untuk menjaga kontinuitas produksi. Metode EOQ ini merupakan metode penentuan jumlah pembelian atau pengadaan bahan baku yang ekonomis yang dapat diperoleh dengan biaya optimal. Aplikasi ini menghasilkan output berupa jurnal dan buku besar aplikasi ini juga dapat menampilkan jumlah persediaan yang masih tersedia digudang.
1.6 Metode Pengerjaan Pada awal pengembangan sebuah perangkat lunak, para programmer langsung melakukan pembuatan kode program tanpa mengggunakan tahapan pengembangan
3
perangkat lunak. Hal ini dapat mengakibatkan masalah-masalah seiring dengan perkembangan skala sistem-sistem yang semakin besar.
Metode yang digunakan dalam pengerjaan proposal ini adalah dengan menggunakan Software Development Life Cycle (SDLC) dengan menggunakan model waterfall. [1]
Sistem/ Rekayasa Informasi Analisis
Desain
Pengodean
Pengujian
Gambar 1-1 Model Waterfall
Dibawah ini merupakan tahapan dari model waterfall : a. Analisis kebutuhan Pada tahap ini mengidentifikasi dan pengumpulan data-data yang dibutuhkan. Proses pengumpulan data dilakukan dengan melakukan kunjungan langsung ke tempat produksi Mommyindo Seblak Basah Instan dan melakukan wawancara langsung kepada pemilik perusahaan dan kepada pegawai-pegawai disana yang sehari-harinya menangani proses produksi Mommyindo Seblak Basah Instan ini. b. Desain Sistem Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem yang nantinya akan mempermudah proses pengkodean. Desain yang dihasilkan dari tahap perancangan ini antara lain desain proses berjalan dan proses usulan dengan menggunakan flowmap. Desain aplikasi dengan menggunakan Use Case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Entity Relationship Diagram (ERD).
4
c. Penulisan Kode Program Pada tahap ini dilakukan pengkodean untuk membuat aplikasi manajemen persediaan dan database sistem, sehingga akan menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk memanajemen persediaan. Penulisan kode program menggunakan bahasa pemrograman PHP dalam kerangka framework codeIgniter dan dengan database menggunakan MySQL. d. Pengujian Program Pengujian aplikasi dilakukan untuk memastikan bahwa aplikasi yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan semua fungsi dapat dipergunakan dengan baik tanpa ada kesalahan hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error).
1.7 Jadwal Pengerjaan
Gambar 1-2 Jadwal Pengerjaan
5