PENGARUH SERVICE QUALITY, CUSTOMER VALUE, CITRA PERUSAHAAN DAN SWITCHING COST TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DENGAN EXPERIENTIAL MARKETING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT ASURANSI JASINDO KANTOR CABANG JEMBER 1) Angkat Samekto, 2) Imam Suroso, 3) Dessy Wulandari Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember
[email protected] 2 Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember
[email protected] 3 Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember Dessy Wulandari
[email protected] 1)
ABSTRACT The aim of this study was to examine the effect on service quality, customer value, corporate image on experiential marketing PT Asuransi Jasa Indonesia; to examine the influence of service quality, customer value, corporate image, switching cost on customer loyalty PT Asuransi Jasa Indonesia and to examine the effect of experiential marketing on customer loyalty PT Asuransi Jasa Indonesia. The object under study is a customer of PT Asuransi Jasa Indonesia. This study was to describe the facts and to test the hypothesis to see relationships between variables, The design of this research study explanation (explanatory research / confirmatory research). Sampling technique used in this study was purposive sampling. The population in this study is limited to the retail consumer segment is the insurance services PT.Asuransi Jasindo Jember fire insurance policy holders, vehicle insurance and miscellaneous insurance in 2013 , amounting to 986 people. Keywords : Experiential Marketing and Customer Loyalty . terjaga. Penurunan tersebut lebih berkaitan
PENDAHULUAN Perusahaan Indonesia mencatat bahwa
pertumbuhan
perekonomian
dengan
kondisi
perekonomian
global,
dimana
pertumbuhan
ekonomi
Eropa
dunia tahun ini lebih lambat dari tahun
mengalami kontraksi terkait dengan
sebelumnya. Meskipun demikian secara
berlarut-larutnya penyelesaian krisis
umum perekonomian domestik tetap
dikawasan tersebut. Sementara itu,
tumbuh baik dengan stabilitas
ekonomi
yang
AS
tumbuh cukup baik 601
meskipun
dibayangi
kekhawatiran
Tenggara
termasuk
di
terhadap ancaman jurang fiskal (fiscal
diprediksikan
cliff). Di kawasan Asia, China dan
berkembang di tahun-tahun yang akan
India, sebagai mitra dagang utama,
datang. Pada tahun 2013, bisnis premi
Indonesia juga mengalami penurunan
asuransi di Indonesia sebagaimana
pertumbuhan ekonomi. Perkonomian
dilaporkan oleh Fitch Ratings, akan
Indonesia
terdorong
tahun
2012
meskipun
akan
Indonesia
terus
oleh
tumbuh
semakin
tumbuh cukup baik, secara keseluruhan
berkembangnya pasar domestik, dan
tumbuh sekitar 6,3% dan merupakan
semakin menguatnya regulasi. Selain
salah satu yang tertinggi di Asia setelah
itu perkembangan sektor perasuransian
China yang tumbuh sebesar 7,8%
akan ditopang oleh
(YoY), namun asumsi
lebih
Anggaran
rendah
dari
kemakmuran
Pendapatan
dan
kesadaran bencana alam. (Laporan
Belanja Negara (APBN) 2012 sebesar 6,5%. Pertumbuhan ini
di
meningkatnya Indonesia
dan
Tahunan PT Jasindo, 2012:19)
juga lebih
Penetrasi asuransi di Indonesia
rendah dibandingkan tahun 2011 yang
saat ini sebesar 1.7% masih tergolong
mampu
rendah
mencapai
6,5%.
Kinerja
bila
dibandingkan
pertumbuhan ditopang oleh kuatnya
prosentase
permintaan
terutama
menembus 8.1%, di Inggris 11.8% dan
konsumsi rumah tangga dan investasi,
4% di negara-negara tetangga seperti
sementara penurunan kinerja ekspor
Singapura
dan
masih
rendahnya
tingkat
domestik,
berlanjut.
serupa
di
dengan
AS
Malaysia.
yang
Masih
penetrasi
ini
(bisniskeuangan.kompas.com/read/201
merupakan peluang bagi Perusahaan
3/11/20).
untuk terus bekerja keras mengisi
Pada sektor industri asuransi,
peluang
tersebut.
walaupun di negara maju cenderung
(bisniskeuangan.kompas.com,
menurun searah perlambatan ekonomi,
20/10/2013) Di sisi lain, meningkatnya
namun
persyaratan
602
industri
asuransi
di
Asia
regulasi,
termasuk
persyaratan modal minimum ke Rp. 70
menyebabkan
miliar pada tahun 2012 dan Rp 100
tidak mampu membayar kewajibannya
miliar
atas terjadinya klaim. Penetapan tarif
pada
tahun
2013,
akan
perusahaan
mendorong konsolidasi pasar yang
batas
lebih ketat. Otoritas Jasa Keuangan
melindungi
kepentingan
(OJK),
pemegang
polis.
Jumat
menerbitkan
24
Surat
6/D.05/2013 tanggal
Januari Edaran
2014,
bawah
ini
asuransi
ditujukan
untuk
masyarakat
Dengan
adanya
Nomor
penetapan tarif batas atas dan batas
31 Desember
bawah itu, bisa memberi ruang bagi
2013 tentang penetapan tarif premi
perusahaan
serta ketentuan biaya akuisisi pada lini
berkompetisi secara lebih sehat dan
usaha asuransi kendaraan bermotor dan
sekaligus mengakhiri era perang tarif
harta benda. Surat edaran ini juga
yang selama ini terjadi pada industri
mengatur jenis risiko khusus meliputi
asuransi di Indonesia.
banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami tahun 2014. Kepala
Eksekutif
asuransi
untuk
PT. Asuransi Jasindo adalah salah satu perusahaan asuransi umum milik
Pengawas
Negara (BUMN). Asuransi Jasindo
Industri Non-perusahaan OJK, Firdaus
dituntut untuk mencari keuntungan
Djaelani, menjelaskan bahwa surat
seperti
edaran ini mengatur penetapan batas
umumnya
atas dan batas bawah tarif premi,
intermediary penggerak pembangunan,
kecuali untuk asuransi gempa bumi.
Asuransi Jasindo dituntut menjalankan
Tarif batas atas ditetapkan dengan
misi asuransi sebaik-baiknya. Untuk
tujuan untuk melindungi kepentingan
melaksanakan visi dan misi serta tujuan
masyarakat dari pengenaan premi yang
perusahaan, maka disusun program
berlebihan
(over-pricing),
adapun
kerja yang dituangkan dalam Rencana
penetapan
tarif
bawah
Jangka Panjang (RJP) dan selanjutnya
dimaksudkan untuk mencegah tarif
dijabarkan dalam Rencana Kerja dan
premi yang tidak memadai, yang dapat
Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan.
batas
perusahaan juga
asuransi sebagai
pada fungsi
603
PT Jasindo pada saat ini belum dapat
Experiential
menjadi
market
domestik
dan
leader
Marketing
(Y1)
dan
di
pasar
Loyalitas Konsumen (Y2), Pengaruh
peringkatnya
terus
langsung Variabel Switching Cost (X4)
menurun dari tahun ke tahun.
terhadap Loyalitas Konsumen (Y2) dan
Kerangka Konseptual
Pengaruh
Pada kerangka konseptual ini akan
terlihat
pengaruh
secara
langsung
variabel
Experiential Marketing (Y1) terhadap
keseluruhan
Loyalitas Konsumen (Y2). Hubungan
langsung antara variabel
antar variabel ini lebih jelas dapat
Service quality (X1), Customer value
digambarkan pada Gambar 1 berikut:
(X2), Citra Perusahaan (X3) terhadap Gambar 1 Kerangka Konseptual
Sumber
:
Alkilani,
et
al.
(2012);Tumpal (2012); Caruana (2002); 604
Widdis (2001); Soegoto (2011); Syafri, et
al.
(2014);
Goodman
(2005);
Smilansky (2009); Bloemer and Ruyter
and Keller (1990); Zeithaml, et al.
(1998); Selnes (1993); Goodman, et
(1996); Parasuraman (1985, 1988 dan
al., (1995); Geykens, et al., (1999);
1996)
Febiana (2009); Hazlet (2005); Aaker Keterangan gambar: X1.1 : Reliabilitas X1.2 : Daya Tanggap X1.3 : Jaminan X1.4 : Empati X1.5 : Bukti Fisik X2.1 : Nilai Fungsional
X2.3 : Nilai Emosional
X4.1 : Biaya risiko ekonomik X4.2 : Biaya evaluasi X4.3 : Set-up cost X4.4 : Biaya belajar X4.5 : Benefit lost costs X4.6 : Personal relationship loss cost X4.7 : Brand relationship loss costs Y1.1 : sense (panca indera)
X2.4 : Nilai Interaksi Sosial
Y1.2 : feel (perasaan)
X2.2 : Nilai Sosial
X2.5 : Nilai Fungsional Y1.3 : think (pikiran) X3.1 : Citra perusahaan Y1.4 : act (kebiasaan) dibanding pesaing X3.2 : Citra produk dimata Y1.5 : relate (pertalian) konsumen X3.3 : Citra pelayanan yang memuaskan
Berdasarkan telaah teori dan
X4 : Switching Cost Y1 : Experiential Marketing Y2 : Loyalitas Konsumen Hi : Hipotesis : Hubungan pengaruh : indikator e : error
2. Customer
HIPOTESIS
Y2.1 : Pembelian ulang Y2.2 : Rekomendasi Y2.3 : komitmen X1 : Service Quality X2 : Customer Value X3 : Citra Perusahaan
signifikan
value
berpengaruh
terhadap
Experiential
kerangka konseptual di atas, maka pada
Marketing di PT. Jasindo KC
studi ini dapat diajukan hipotesis
Jember;
sebagai berikut: 1. Service signifikan
3. Citra
terhadap
berpengaruh
quality
berpengaruh
signifikan
terhadap
Experiential
Marketing di PT. Jasindo KC
Marketing di PT. Jasindo KC Jember;
Perusahaan
Experiential
Jember; 4. Service
quality
berpengaruh 605
signifikan
Loyalitas
(X2); Citra Perusahaan (X3); Switching
Konsumen di PT. Jasindo KC
Cost (X4). Variabel Endogen atau
Jember;
dependent
5. Customer signifikan
terhadap
value
berpengaruh
terhadap
Loyalitas
variabel,
terdiri
dari
:
Experiential Marketing (Y1) sebagai endogen
intervening
dan
Loyalitas
Konsumen di PT. Jasindo KC
Konsumen (Y2) sebagai endogen terikat.
Jember;
Hubungan-hubungan dijelaskan dalam
6. Citra
Perusahaan
signifikan
berpengaruh
hubungan
struktural,
dimana
Loyalitas
terjadi saling hubungan antara variabel-
Konsumen di PT. Jasindo KC
variabel tersebut baik secara parsial,
Jember;
simultan, langsung dan tidak langsung.
7. Switching signifikan
terhadap
suatu
Cost
berpengaruh
terhadap
Loyalitas
Jenis dan Sumber Data Data ini diperoleh dengan cara
Konsumen di PT. Jasindo KC
melakukan
wawancara
Jember;
menyebarkan
kuesioner
8. Experiential
atau kepada
Marketing
responden. Pada penelitian ini data
terhadap
primer meliputi data hasil penyebaran
Loyalitas Konsumen di PT. Jasindo
kuesioner kepada responden. Sedangkan
KC Jember.
data sekunder yang digunakan dalam
berpengaruh
signifikan
METODE PENELITIAN
penelitian ini berupa studi kepustakaan,
Rancangan Penelitian
jurnal, literatur-literatur yang berkaitan
Penelitian hubungan
antara
(independen), (antara),
ini
dan
mendeskripsikan variabel
variable variabel
(dependen). Variabel
eksogen
perekonomian,
laporan
tahunan
PT
intervening
Jasindo dan informasi dokumentasi lain
endogen
yang dapat diambil melalui sistem on-
Eksogen atau
independent variable yang terdiri dari : service quality (X1); Customer Value 606
dengan permasalahan, majalah-majalah
line (internet). Pengumpulan data menggunakan metode
survey,
yaitu
dengan
menyebarkan kuesioner pada sampel
Jember
yang akan diteliti. Penyebaran kuesioner
kebakaran,
dilakukan
asuransi aneka tahun 2013 yang yang
langsung
dengan
cara
dengan
para
bertemu responden.
pemegang
polis
asuransi
asuransi
kendaraan
dan
berjumlah 986 orang.
Pertanyaan kuesioner dalam penelitian
Teknik penentuan sampel yang
ini berupa pertanyaan tertutup dan
dipakai dalam penelitian ini adalah
terbuka yang terdiri dari dua bagian.
purposive sampling. Adapun jumlah
Bagian pertama berisi data responden
sampel sebanyak 200 nasabah dengan
yang
umum
kriteria minimal 2 tahun secara berturut-
dan
turut untuk polis yang sama (Renewal)
bagian kedua berisi daftar pertanyaan
dan merupakan konsumen perorangan
yang mewakili variabel penelitian.
(bukan konsumen korporasi) dan sudah
Populasi dan Sampel
pernah mengajukan klaim. Selanjutnya
merupakan
responden
gambaran
secara
Populasi
demografis,
pada
penelitian
ini
distribusi
sampel
dilakukan
dibatasi untuk segmen konsumen ritel
proporsional
yaitu
Class of Business konsumen Jasindo,
pengguna
Asuransi
jasa
Jasindo
asuransi
Kantor
PT.
Cabang
untuk
secara
masing-masing
dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:
Tabel 5 Distribusi Sampel berdasarkan Class of Business Class Of Business Populasi Proportional Asuransi Kebakaran 310 (310/986)*200 Asuransi Kendaraan Bermotor 626 (626/986)*200 Asuransi Aneka 50 (50/986)*200 Jumlah 986 Sumber: data diolah
Sampel 63 127 10 200
mempunyai gradasi dari sangat negatif
Skala Pengukuran Dalam penelitian ini skala Likert
sampai sangat positif, 1 = Sangat tidak
diukur dengan pemberian skor dari 1
setuju 2 = Tidak setuju 3 = Netral 4 =
sampai 5. Jawaban setiap instrumen
Setuju 5 = Sangat setuju
yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan
skala
Likert
607
Deskripsi
dan
Karakteristik
risiko
seperti
kebakaran,
asuransi
kendaraan dan asuransi aneka. Hasil
Responden Responden dalam penelitian ini
distribusi responden menunjukkan total
adalah nasabah PT. Jasindo KC Jember.
200 responden diketahui bahwa jenis
Jumlah responden 200 responden yang
asuransi cukup bervariatif, sehingga
dianalisis dalam penelitian adalah usia,
dapat disimpulkan bahwa jenis asuransi
jenis
responden
asuransi,
dan
frekuensi
yang
dominan
adalah
penggunaan pada PT. Jasindo KC
asuransi kendaraan yaitu sebesar 135
Jember .
orang
a.
asuransi Asuransi Kebakaran 45
Usia Responden
atau 66%, sementara jenis
Usia responden cukup variatif dari 200
orang atau
22.5%, dengan
responden rentang usia dari 17 – 50
jumlah terendah adalah asuransi aneka
tahun. Dimana usia yang dominan
yaitu sebesar 25 orang atau sebanyak
menjadi responden adalah usia antara
12.5%.
umur 30 sampai 50 tahun yaitu sebesar
Deskripsi Variabel Penelitian
165 orang atau dengan jumlah 79%.
Variabel
dalam
penelitian
ini
Sedangkan usia paling sedikit sebagai
adalah Service Quality yang diukur
responden adalah yang berumur > 50
dengan lima indikator, Customer Value
tahun yaitu sebesar 12% atau dengan
diukur dengan lima indikator, Citra
jumlah 25 orang. Data ini dapat
Perusahaan
diartikan bahwa nasabah PT. Jasindo
indikator,
KC Jember merupakan kelompok umur
menggunakan
yang
dan
Experiential Marketing diukur dengan
memahami pentingnya asuransi untuk
lima indikator dan Loyalitas Nasabah
mengatasi risiko di masa mendatang.
PT. Jasindo KC Jember diukur dengan
b.
tiga indikator.
sudah
berpengalaman
Jenis Asuransi
diukur Switching tujuh
dengan Cost
tiga diukur
indikator,
Jenis asuransi merupakan jenis asuransi
Responden sejumlah 200 orang
yang digunakan untuk proteksi dari
melakukan penilaian tentang variabel
608
penelitian antara lain Service Quality,
dengan baik pada waktu yang berbeda
Customer
dan kondisi yang berbeda, dengan
Value,
Citra
Perusahaan,
Switching Cost, Experiental Marketing
demikian
dan Loyalitas Nasabah PT. Jasindo KC
seberapa
Jember.
memberikan hasil yang relatif tidak
Uji Validitas dan Reliabilitas
berbeda
Konstruk pada teknik SEM di
nilai
yang
langsung)
dapat dan
di
dapat
bila dilakukan pengukuran
batas
yang
digunakan
untuk
secara
menilai tingkat reliabilitas yang dapat
indikatornya
adalah
diterima ;
sebagai
operasionalisasi
pengukuran atas variabel laten). Setelah susunan
pengukuran
ukur
observed variabel (variabel yang di amati,
besar
menunjukkan
kembali terhadap subyek yang sama,
sebut dengan laten variabel (variabel tidak
reliabilitas
konstruk
dan
indikatornya
dinyatakan dalam persamaan, kemudian
a. Contruct reliability dengan nilai > 0,7, baik; b. Contruct reliability dengan nilai 0,60,7,
masih
dapat
ditoleransi/
diterima (Ghozali, 2005:133).
dengan menggunakan prosedur SEM
Rumus
dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
menghitung reliabilitas konstruk ini
Instrument
dikatakan
reliabel
yang
digunakan
untuk
adalah sebagai berikut :
apabila alat ukur tersebut memperoleh hasil yang konsisten dan dapat dipakai dengan aman karena dapat bekerja Construct - reliability = (Σ Std Loading)2 (Σ Std Loading)2 + Σ εj Uji
Validitas
dan
Reliabilitas
(ditunjukan
oleh
nilai
C.R)
untuk
Konstruk Eksogen
loading setiap variabel nilainya lebih
a.
Service Quality
besar dari nilai kritisnya pada tingkat
Berdasarkan hasil pengujian uji
signifikansi 0,05 (nilai kritis 1,96),
validitas
diketahui
bahwa
nilai
t
demikian juga nilai probabilitasnya kecil 609
dari
α
(0,05).
Sehingga
dapat
Berdasarkan hasil pengujian uji
disimpulkan bahwa semua variabel
validitas
secara signifikan berhubungan dengan
(ditunjukan
konstruk
(semua
loading setiap variabel nilainya lebih
indikator valid). Construct Reliability
besar dari nilai kritisnya pada tingkat
Service Quality sebesar 0,753 berada di
signifikansi 0,05 (nilai kritis 1,96),
atas nilai yang direkomendasikan 0,6-
demikian juga nilai probabilitasnya kecil
0,7. Dengan demikian semua indikator
dari
Service Quality Reliable.
disimpulkan bahwa semua variabel
b.
Customer Value
secara signifikan berhubungan dengan
Berdasarkan hasil pengujian uji
konstruk
validitas
Service
Quality
diketahui
nilai
(0,05).
citra
C.R)
Sehingga
perusahaan
nilai
t
untuk
dapat
(semua
indikator valid). Construct Reliability
untuk
citra perusahaan sebesar 0,657 berada di
loading setiap variabel nilainya lebih
atas nilai yang direkomendasikan 0,6-
besar dari nilai kritisnya pada tingkat
0,7. Dengan demikian semua indikator
signifikansi 0,05 (nilai kritis 1,96),
Customer Value Reliable.
demikian juga nilai probabilitasnya kecil
d.
dari
α
oleh
nilai
(0,05).
C.R)
Sehingga
nilai
α
oleh
bahwa
t
(ditunjukan
bahwa
diketahui
dapat
Switching cost Berdasarkan hasil pengujian uji
disimpulkan bahwa semua variabel
validitas
secara signifikan berhubungan dengan
(ditunjukan
konstruk
(semua
loading setiap variabel nilainya lebih
indikator valid). Construct Reliability
besar dari nilai kritisnya pada tingkat
Customer Value sebesar 0,752 berada di
signifikansi 0,05 (nilai kritis 1,96),
atas nilai yang direkomendasikan 0,6-
demikian juga nilai probabilitasnya kecil
0,7. Dengan demikian semua indikator
dari
Customer Value Reliable.
disimpulkan bahwa semua variabel
c.
secara signifikan berhubungan dengan
Customer
Citra Perusahaan
Value
α
konstruk 610
diketahui oleh
bahwa nilai
(0,05).
switching
C.R)
Sehingga
cost
nilai
t
untuk
dapat
(semua
indikator valid). Construct reliability
variabel laten, maka dilakukan uji
switching cost sebesar 0,753 berada di
asumsi
atas nilai yang direkomendasikan 0,6-
persyaratan
yang
0,7 berarti semua indikator switching
permodelan
SEM
cost reliable.
Persyaratan yang harus dipenuhi adalah
Uji
Validitas
dan
Reliabilitas
Berdasarkan hasil pengujian uji diketahui
(ditunjukan
bahwa
diperlukan dapat
multivariate
dalam
dipenuhi.
normal,
multikolinieritas
tidak atau
singularitas dan outlier. a. Uji Normalitas
loading setiap variabel nilainya lebih
asumsi
besar dari nilai kritisnya pada tingkat
dilakukan dengan menggunakan nilai
signifikansi 0,05 (nilai kritis 1,96),
statistic
demikian juga nilai probabilitasnya kecil
kurtosisnya dan secara empirik dapat
(0,05).
C.R)
t
apakah
Untuk
α
nilai
nilai
melihat
untuk
dari
oleh
asumsi adanya
Konstruk Endogen
validitas
untuk
dilanggar/tidaknya
normalitas,
z
untuk
maka
dapat
skewnes
dan
dapat
dilihat pada critical ratio (CR). Jika
disimpulkan bahwa semua variabel
digunakan tingkat signifikan 5%, maka
secara signifikan berhubungan dengan
nilaii CR yang berada diantara -1,96
konstruk endogen (semua indikator
sampai dengan 1,96 (-1,96 ≤ CR ≤ 1,96)
valid). Construct reliability endogen
dikatakan data berdistribusi normal,
sebesar 0,818 (Y1) dan 0,628 (Y2)
baik
berada
yang
multivariate (Ghozali, 2008:128). Hasil
Dengan
pengujian normalitas atau assessment of
di
Sehingga
menguji
atas
direkomendasikan
nilai
0,6-0,7.
secara
univariat
demikian semua indikator konstruk
normality
endogen reliable.
memberikan nilai CR sebesar 1,741
Analisis Data
terletak diantara 1,96 (-1,96 ≤ CR ≤ 1,96
Uji Asumsi SEM
(α =0,05), sehingga dapat dikatakan
uji
(CR)
maupun
(lampiran
6)
Setelah dilakukan uji validitas dan
bahwa data multivariate normal. Selain.
reliabilitas
Selain itu juga data univariat normal
pada
masing-masing
611
ditunjukan oleh semua nilai critical
indikator pada tingkat signifikan p<
ratio semua indikator diantara 1,96 (-
0,05 (Ghozali, 2008:130).
1,96 ≤ CR ≤ 1,96).
Hasil
b. Uji Multikolinieritas
nampak pada mahalnobis distance atau
Nilai determinan yang sangat kecil atau
mahalnobis
mendekati nol, menunjukan indikasi
menghitung nilai mahalnobis distance
terdapatnya masalah multikoliniaritas
berdasarkan nilai Chi Squares pada
atau singularitas, sehingga data itu tidak
derajat bebas (jumlah variabel indikator)
dapat
pada tingkat p<0,05
digunakan
untuk
penelitian
uji
outliers
pada
penelitian
d-squared.
Untuk
adalah sebesar
(Tabachnick and Fidell, 1998 dalam
41,337 (berdasarkan Tabel distribusi χ2
Ghozali, 2008: 131). Hasil pengujian
df 28). Jadi data yang memiliki jarak
memberikan nilai determinant of sample
mahalnobis distance lebih besar dari
covariance matrix sebesar 1.052 nilai ini
41,337 adalah multivariate outlier. Hasil
jauh dari angka nol sehingga dapat
uji
simpulkan bahwa data tidak terdapat
menunjukkan bahwa tidak ada satu pun
masalah
dan
kasus yang memiliki nilai mahalnobis
yang
distance lebih besar dari 41,337 karena
dapat
Mahalanobis
dalam
41,337 maka dapat disimpulkan tidak
multikolinieritas
singularitas
pada
dianalisis.sehingga dilanjutkan
sebagai
data data data
outlier
pada
yang
lampiran
disetujui
8
adalah
penelitian ini.
ada multivariate outlier dalam data
c. Uji Outliers
penelitian.
Deteksi terhadap multivariate outlier
Analisis
dilakukan dengan memperhatikan nilai
Modeling (SEM)
Mahalanobis distance. Kreteria yang
Structural
Equation
Setelah dilakukan uji validitas dan
digunakan adalah berdasarkan nilai Chi
reliabilitas
pada
semua
variabel
Square pada derajat kebebesan (degree
indikator serta uji SEM dimana data
of freedom) sebesar jumlah variabel
mulitivariat normal, dan tidak terjadi multikolonieritas dan tidak terjadi data
612
outliers, maka variabel tersebut dapat
Pengujian model pada SEM bertujuan
dilanjutkan dengan uji kausalitas model
untuk melihat kesesuaian model, hasil
dan uji signifikansi sesuai dengan tujuan
pengujian kesesuaian model dalam studi
penelitian
dan
ini disajikan berdasarkan Tabel 6,
menganalisis pengaruh Service Quality,
diketahui bahwa dari tujuh kriteria yang
citra
Value
digunakan untuk menilai layak/tidaknya
experiental marketing dan loyalitas
suatu model terpenuhi, dan semua
nasabah dengan menggunakan program
kriteria
AMOS.
dapat dikatakan model dapat diterima
a.
yaitu
membuktikan
perusahaan,
Uji
Customer
Kesesuaian
Model
(Goodness-of-fit Test)
terpenuhi,dengan
demikian
yang berarti ada kesesuaian model dengan
data.
Hasil
uji
model
ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6 Indeks Kesesuaian Model SEM Hasil Kriteria Nilai Cut Off Keterangan perhitungan Diharapkan lebih kecil (< X2 Chi square dengan df 342 adalah sebesar 311,477 Baik 405.766) Probabilitas >0,05 0,881 Baik RMSEA ≤ 0,08 0,000 Baik GFI ≥0.90 0,900 Baik AGFI ≥0.90 0,882 Marginal CMIN/DF ≤ 2 atau 3 0,911 Baik TLI ≥0,90 1,030 Baik CFI > 0,95 1,000 Baik Sumber: Data diolah Berdasarkan Tabel 6 diketahui hasil telah memenuhi salah satu kriteria kriteria
goodness
pengujian
model
menunjukkan kesesuaian
fit
pada
bahwa yaitu
bahwa
Hasil
Tabel
satu
CMINDF
goodness
of
fit
maka berdasarkan
6,
parsimony theory model ini telah dapat
indeks
diterima dan tidak diperlukan untuk
telah
melakukan modifikasi, bahwa
sebab dapat
memenuhi nilai yang diisyaratkan. Oleh
dipastikan
modifikasi
akan
karena model dasar (default model)
menghasilkan nilai chi-square yang 613
lebih
baik.
Dengan
kata
lain,
2002) dan dapat digunakan untuk
berdasarkan parsimony theory, jika
estimasi.
model dasar (default model) telah
b.
menghasilkan minimal satu kriteria
Langkah selanjutnya adalah menguji
maka model tersebut dipastikan akan
hipotesis dan kausalitas hipotesis yang
menghasilkan kriteria yang diharapkan.
dikembangkan dalam model tersebut
Sehingga hasil pengujian ini dapat
pengujian
disimpulkan bahwa model ini dapat
dalam Tabel 7.
Uji Hipotesis dan Kausalitas
koefisien
jalur
disajikan
diterima secara cukup baik (Ferdinand, Tabel 7 Hasil Pengujian Kausalitas Hubungan Variabel
Koefisien CR
Experiental_Marketing Experiental_Marketing Experiental_Marketing Loyalitas_ Nasabah Loyalitas_ Nasabah
Service Quality Citra Perusahaan Customer Value Switching Cost Experiental_Marketing
0,196 0,337 0,423 0,319 0,304
2,471 3,055 3,257 2,506 2,342
Loyalitas_ Nasabah
Customer Value
0,042
0,248
Loyalitas_ Nasabah
Citra Perusahaan
0,061
0,458
P Keterangan value 0,013 Signifikan 0,002 Signifikan 0,001 Signifikan 0,012 Signifikan 0,019 Signifikan Tidak 0,777 Signifikan Tidak 0,647 Signifikan *** Signifikan
Loyalitas_ Nasabah Service Quality 0,428 3,836 Sumber : data diolah Berdasarkan hasil perhitungan diatas KC Jember dengan arah hubungan dapat dijelaskan hasil uji hipotesa yang
positif. Hal ini terlihat dari koefisien
didapat sebagai sebagai berikut :
jalur positif sebesar 0,196 dengan CR
Hipotesis berpengaruh
1:
Service
signifikan
Quality
sebesar 2,471 dan diperoleh probabilitas
terhadap
signifikan (p) sebesar 0,013 lebih kecil dari
KC
Quality
disyaratkan 0,05. Dengan demikian
terhadap
Service Quality berpengaruh secara
Jember.
berpengaruh
Service signifikan
experiental marketing di PT. Jasindo 614
taraf
signifikan
(α)
yang
experiential marketing di PT. Jasindo
langsung pada experiental marketing
signifikan (p) sebesar 0,002 lebih kecil
PT. Jasindo KC Jember.
dari
Hipotesis
2:
berpengaruh
Customer
signifikan
Value terhadap
taraf
signifikan
(α)
yang
disyaratkan 0,05. Dengan demikian citra perusahaan
berpengaruh
secara
experiental marketing di PT. Jasindo
langsung pada experiental marketing
KC
PT. Jasindo KC Jember.
Jember.
berpengaruh
Customer signifikan
Value terhadap
Hipotesis
4:
Service
experiental marketing di PT. Jasindo
berpengaruh
KC Jember dengan arah hubungan
loyalitas nasabah di PT. Jasindo KC
positif. Hal ini terlihat dari koefisien
Jember. Service Quality berpengaruh
jalur positif sebesar 0,423 dengan CR
signifikan terhadap loyalitas nasabah di
sebesar 3,257 dan diperoleh probabilitas
PT. Jasindo KC Jember dengan arah
signifikan (p) sebesar 0,001 lebih kecil
hubungan positif. Hal ini terlihat dari
yang
koefisien jalur positif sebesar 0,428
disyaratkan 0,05. Dengan demikian
dengan CR sebesar 3,836 dan diperoleh
Customer Value berpengaruh secara
probabilitas signifikan (p) sebesar 0,000
langsung pada experiental marketing
lebih kecil dari taraf signifikan (α) yang
PT. Jasindo KC Jember.
disyaratkan 0,05. Dengan demikian
dari
taraf
signifikan
Hipotesis berpengaruh
3:
(α)
Jember.
berpengaruh
terhadap
Citra
perusahaan
Service Quality berpengaruh secara
signifikan
terhadap
langsung pada loyalitas nasabah PT.
experiental marketing di PT. Jasindo KC
signifikan
Quality
Citra signifikan
perusahaan terhadap
Jasindo KC Jembe. Hipotesis berpengaruh
5:
Customer
signifikan
Value terhadap
experiental marketing di PT. Jasindo
loyalitas nasabah di PT. Jasindo KC
Jember dengan arah hubungan positif.
Jember. Hasil penelitian ini menyatakan
Hal ini terlihat dari koefisien jalur
bahwa
positif sebesar 0,337 dengan CR sebesar
berpengaruh
3,055
loyalitas nasabah di PT. Jasindo KC
dan
diperoleh
probabilitas
Customer
Value
signifikan
tidak terhadap
615
Jember dengan arah hubungan positif.
loyalitas nasabah di PT. Jasindo KC
Hal ini terlihat dari koefisien jalur
Jember. Switching cost berpengaruh
positif sebesar 0,042 dengan CR sebesar
signifikan terhadap loyalitas nasabah di
0,248
probabilitas
PT. Jasindo KC Jember dengan arah
signifikan (p) sebesar 0,777 lebih besar
hubungan positif. Hal ini terlihat dari
dari
yang
koefisien jalur positif sebesar 0,319
disyaratkan 0,05. Dengan demikian
dengan CR sebesar 2,506 dan diperoleh
Customer
berpengaruh
probabilitas signifikan (p) sebesar 0,012
secara langsung pada loyalitas nasabah
lebih kecil dari taraf signifikan (α) yang
di PT. Jasindo KC Jember.
disyaratkan 0,05. Dengan demikian
dan taraf
diperoleh signifikan
Value
Hipotesis berpengaruh
6:
tidak
(α)
Citra
perusahaan
signifikan
terhadap
loyalitas nasabah di PT. Jasindo KC Jember.
Citra
berpengaruh
perusahaan signifikan
tidak terhadap
switching
cost
berpengaruh
secara
langsung pada loyalitas nasabah PT. Jasindo KC Jember. Hipotesis 8: Experiental marketing berpengaruh
signifikan
terhadap
loyalitas nasabah di PT. Jasindo Jember
loyalitas nasabah di PT. Jasindo Jember.
dengan arah hubungan positif. Hal ini
Experiental
terlihat dari koefisien jalur positif
signifikan terhadap loyalitas nasabah
sebesar 0,061 dengan CR sebesar 0,458
dengan arah hubungan positif. Hal ini
dan diperoleh probabilitas signifikan (p)
terlihat dari koefisien jalur positif
sebesar 0,647 lebih besar dari taraf
sebesar 0,304 dengan CR sebesar 2,342
signifikan (α) yang disyaratkan 0,05.
dan diperoleh probabilitas signifikan (p)
Dengan demikian citra perusahaan tidak
sebesar 0,019 lebih kecil dari taraf
berpengaruh signifikan secara langsung
signifikan (α) yang disyaratkan 0,05.
pada loyalitas nasabah di PT. Jasindo
Dengan demikian experiental marketing
KC Jember.
berpengaruh
Hipotesis berpengaruh 616
7:
Switching
signifikan
cost
terhadap
marketing
secara
berpengaruh
langsung
pada
loyalitas nasabah di PT. Jasindo Jember.
Persamaan
struktural
yang
(X4) dan Experiential Marketing
diperoleh dari uji kausalitas terhadap
(Y1) terhadap Loyalitas Nasabah
model yang sesuai diinterpretasikan oleh
(Y2)
masing-masing koefisien jalur. Adapun penerapan
persamaan
Y2 = 0,428X1i + 0,061X2i + 0,042X3i +
struktural
hubungan kausalitasnya adalah sebagai berikut:
0,319X4i + 0,304Y1i + e2i c.
Pengaruh
Langsung
Antar
Variabel
1. Pengaruh service quality (X1),
Tabel 8 Menyajikan besarnya
Customer Value (X2) dan Citra
pengaruh langsung yang terjadi
Perusahaan (X3) terhadap
diantara variabel eksogen dengan
Experiential Marketing (Y1)
variabel endogen sebagai berikut;
Y1 = 0,196X1i +0,337X2i + 0.433X3i + e1i 2. Pengaruh service quality (X1), Customer Value (X2), Citra Perusahaan (X3), Switching Cost Tabel 8 Pengaruh Langsung Antar Variabel Variabel Endogen Pengaruh langsung Experiental Loyalitas marketing nasabah Service Quality 0,209 0,413 Customer Value 0,345 0,035 Variabel eksogen Citra Perusahaan 0,331 0,061 Switching Cost 0.000 0,261 Experiental marketing 0,000 0,275 Sumber: data diolah Hasil pengujian menunjukkan Hal ini berarti variabel laten bahwa
Service
Quality
Service Quality dan Switching
mempunyai efek langsung terbesar
Cost memberikan kontribusi yang
pada Experiental marketing dan
besar
Switching Cost terhadap loyalitas
Experiental
dalam
mempengaruhi marketing
dan
nasabah PT. Jasindo KC Jember. 617
d.
loyalitas nasabah PT. Jasindo KC
Tabel 9 menyajikan besarnya
Jember.
pengaruh tidak langsung antar
Pengaruh Tidak Langsung Antar
variabel eksogen dengan variabel
Variabel
endogen.
Tabel 9 Pengaruh Tidak Langsung Antar Variabel Variabel Endogen Pengaruh langsung Experiental Loyalitas marketing nasabah Service Quality 0,000 0,086 Customer Value 0,000 0,012 Variabel eksogen Citra Perusahaan 0,000 0,020 Switching Cost 0,000 0,000 Experiental marketing 0,000 0,000 Sumber: data diolah Hasil pengujian menunjukkan PT. Jasindo KC Jember Secara bahwa
Service
Quality
tidak
mempunyai efek langsung terbesar pada loyalitas nasabah PT. Jasindo
langsung
melalui
Experiental marketing. e.
Pengaruh Total Antar Variabel
KC Jember melalui Experiental
Pengaruh total adalah pengaruh
marketing. Hal ini berarti variabel
yang disebabkan oleh adanya
laten Service Quality memberikan
berbagai hubungan antar variabel.
kontribusi
Total
yang
besar
dalam
mempengaruhi loyalitas nasabah
pengaruh
langsung
dijelaskan pada Tabel 10
Tabel 10 Pengaruh Total Antar Variabel Variabel Endogen Total Pengaruh Experiental Loyalitas marketing nasabah Service Quality 0,209 0.499 Customer Value 0,345 0.047 Variabel eksogen Citra Perusahaan 0,331 0.081 Switching Cost 0.000 0,261 Experiental marketing 0,000 0,275 Sumber: data diolah Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh langsung pengaruh langsung dan tidak langsung 618
lebih besar daripada pengaruh tidak
langsung
terhadap
Experiental
terbukti (diterima). Hal itu menunjukkan
marketing dan loyalitas adalah service
bahwa semakin baik Service Quality
quality. Hal itu berarti bahwa pengaruh
maka
tidak
Marketing. Service Quality dapat diukur
langsung
pengaruh
yang
service
lemah
qualitiy
dari
melalui
semakin
dengan
tinggi
melihat
Experiental
pelayanan
dengan
Experiental marketing dapat menajdi
diukur lima indikator yang nantinya
perantara variabel terhadap variabel
akan menjadi penilaian bagi nasabah
endogen.
sehingga akan menimbulkan Customer
Berdasarkan
pengujian
Value. Service Quality dapat diukur
model (model pengukuran dan model
dengan melihat bukti fisik, keandalan,
struktural) yang di buat untuk studi ini
daya tanggap, jaminan dan empati
(evaluasi model dengan data) yang di
(Parasuraman,
hasilkan sehingga model yang di bangun
nantinya akan menjadi penilaian bagi
layak
nasabah sehingga akan menimbulkan
digunakan
hasil
untuk
menguji
et
al.,
1988)
yang
hipotesis kemudian diperoleh hasil uji
Experiental Marketing.
hipotesis.
Pengaruh Customer Value terhadap
Pengaruh Service Quality terhadap
Experiental marketing PT. Jasindo
Experiental Marketing PT. Jasindo
KC Jember. Hasil pengujian koefisien jalur
KC Jember Hasil
pengujian
SEM
sebesar 0.345 atau 34.5% menunjukan
menunjukkan bahwa Service Quality
bahwa Customer Value berpengaruh
berpengaruh
positif
Experiental
signifikan Marketing.
terhadap Berdasarkan
dan
experiental
signifikan marketing
berdasarkan
hasil pengujian nilai koefisiensi sebesar
pengujian
0.207
disimpulkan bahwa hipotesis kedua
pertama
atau
20.7%
yang
maka
menyatakan
hipotesis bahwa
yang
tersebut
terhadap
menyatakan
maka
bahwa
dapat
Customer
Service Quality berpengaruh signifikan
Value berpengaruh signifikan terhadap
terhadap Experiental Marketing adalah
experiental
marketing
terbukti 619
(diterima) Artinya hasil penelitian dapat
perusahaan
merupakan
persepsi
masyarakat
terhadap
signifikan Customer Value terhadap
perusahaan
yang
experiental marketing PT. Jasindo KC
proses komunikasi informasi baik yang
Jember.
Hal itu menunjukkan bahwa
disengaja maupun tidak disengaja, yang
semakin baik Customer value maka
dilakukan maupun tidak dilakukan oleh
semakin tinggi Experiental Marketing.
perusahaan.
membuktikan
adanya
pengaruh
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat
Widdis
(2001)
yang
Citra
dibentuk
melalui
Hasil
pengujian
menunjukkan bahwa citra perusahaan berpengaruh
signifikan
terhadap
menjelaskan bahwa konsep customer
Experiental
value mengindikasikan suatu hubungan
menunjukkan bahwa semakin baik citra
yang
perusahaan
kuat
marketing konsep
terhadap
dari
experiential
konsumen.
tersebut
Dimana
Marketing.
maka
Hal
semakin
Experiental Marketing.
itu
tinggi
Berdasarkan
menggambarkan
penilaian responden dan alasan tentang
pertimbangan yang evaluatif konsumen
indikator citra perusahaan maka dapat
tentang produk yang mereka konsumsi.
dikatakan bahwa citra perusahaan PT.
Customer value merupakan kualitas
Jasindo KC Jember memiliki penilaian
yang
yang
dirasakan
konsumen
yang
baik
dari
nasabah
sehingga
disesuaikan dengan harga relatif dari
meningkatkan Experiental Marketing
produk yang dihasilkan oleh suatu
bagi nasabah. Hal itu dapat dijelaskan
perusahaan (Tjiptono, 2014:308). Nilai
dengan jawaban responden yang paling
yang diinginkan konsumen terbentuk
banyak
ketika mereka membentuk persepsi
penilaian terhadap citra perusahaan
bagaimana baik buruknya suatu produk
termasuk baik. Dengan besaran nilai
dimainkan dalam situasi penggunaan.
koefisien
Pengaruh Citra Perusahaan terhadap
0.331 atau 33.1% menunjukan bahwa
Experiental marketing PT. Jasindo
citra perusahaan berpengaruh secara
KC Jember. 620
menjawab
hasil
baik
perhitungan
sehingga
sebesar
langsung
terhadap
experiential
marketing pada PT. Jasindo KC Jember Impelementasi
hasil
persepsi nasabah akan Service Quality meningkat, maka akan meningkatkan
penelitian
loyalitas nasabah, dan sebaliknya jika
yang menunjukkan PT. Jasindo KC
persepsi nasabah akan Service Quality
Jember memiliki citra perusahaan yang
turun
baik dimata konsumen nya disamping
nasabah.
akan
menurunkan
loyalitas
bahwa PT Jasindo berstatus sebagai
Hasil penelitian konsisten dengan
BUMN, para karyawan PT. Jasindo KC
Kandampully, et al., (2009) menemukan
Jember
rasa
bahwa Customer value bersama dengan
kepercayaan yang tinggi di benak
service quality dan citra perusahaan
konsumennya
secara
mampu
menanamkan
sehingga
pengalaman
signifikan
berhubungan
yang dialaminya menjadi lebih istimewa
mempengaruhi
ketika menikmati jasa yang diberikan
Loyalitas pelanggan berarti kemampuan
PT. Jasindo KC Jember.
perusahaan memposisikan jasanya di
Pengaruh Service Quality terhadap
benak pelanggan, dimana perusahaan
Loyalitas nasabah PT. Jasindo KC
berusaha
Jember
sebagai
Hasil pengujian koefesien jalur
loyalitas
dan
konsumen
memposisikan pelanggan mitranya
memantapkan
dengan
keyakinan
pelanggan,
sebesar 0.413 atau 41.3% menunjukan
selalu
bahwa Service Quality berpengaruh
mengembangkan
signifikan terhadap loyalitas nasabah
bersama.
dengan
positif.
Pengaruh Customer Value terhadap
Berdasarkan hasil pengujian tersebut,
Loyalitas nasabah PT. Jasindo KC
maka
Jember.
arah
dapat
hipotesis
hubungan
di
kelima
simpulkan yang
bahwa
menyatakan
berinteraksi,
cara
Customer
demi
value
bila
perlu
kemajuan
merupakan
Service Quality berpengaruh signifikan
keseluruhan penilaian konsumen tentang
terhadap loyalitas nasabah PT. Jasindo
kegunaan atau utilitas suatu produk
KC Jember. Hal ini berarti bahwa jika
yang berdasar pada persepsi tentang apa 621
yang diterima dan apa yang diberikan
membuktikan tidak adanya pengaruh
(Zeithaml, 1988). Anderson, et al.,
signifikan Customer Value terhadap
(1993)
loyalitas nasabah
menyatakan
bahwa
nilai
PT. Jasindo KC
pelanggan merupakan perceived worth
Jember. Hasil ini dikarenakan bebarapa
dalam unit moneter atas serangkaian
faktor antara lain:
manfaat ekonomik, teknis, layanan, dan
1) Nasabah dalam bersikap loyal tidak
sosial sebagai pertukaran atas harga
hanya diukur dari sedikit banyaknya
yang dibayarkan untuk suatu produk,
nilai tetapi dari sikap loyal berupa
dengan mempertimbangkan penawaran
transaksi
dan harga dari pemasok yang tersedia.
rekomendasi dari orang lain dan
Monroe (1990) mengemukakan bahwa
membicarakan
nilai pelanggan adalah tradeoff antara
tentang PT. Jasindo KC Jember.
persepsi pelanggan terhadap kualitas
ulang
2) Tuntutan
asuransi,
hal-hal
positif
atau
harapan
yang
terlalu
dari
atau manfaat produk dan pengorbanan
konsumen
yang
terhadap Asuransi, mengingat dalam
dilakukan
lewat
harga
yang
dibayarkan.
pelaksanaan
Hasil pengujian koefisien jalur
regulasi
jaminannya yang
perusahaan
asuransi
bahwa
diperkenankan
menjamin
berpengaruh
positif
Value dan
tidak
signifikan
risiko,
atau
terdapat
mengharuskan
sebesar 0.035 atau 3.5% menunjukan Customer
tinggi
masih
tidak 100% terdapat
terhadap loyalitas nasabah pada taraf
kewajiban nasabah (berkisar antara
signifikansi 5%. Berdasarkan pengujian
5% sd 25% dari setiap kerugian
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
yang ditanggung oleh nasabah itu
hipotesis keenam yang menyatakan
sendiri) hal ini sering menjadikan
bahwa Customer Value berpengaruh
alasan ketidakpuasan dari nasabah,
signifikan terhadap loyalitas nasabah
sehingga
dengan
keterbatasan
dalam penelitian ini tidak terbukti
tersebut
Nasabah
menganggap
(ditolak). Artinya hasil penelitian dapat
Asuransi Jasindo KC Jember tidak
622
memiliki nilai lebih dibandingkan
iklan tersebut melalui pengalaman
dengan pesaing.
yang didapat.
3) Masih banyak nasabah yang lebih mengutamakan faktor harga (murah) dibandingkan yang
dengan
diberikan,
Pengaruh Citra Perusahaan terhadap Loyalitas PT. Jasindo Jember.
pelayanan
dalam
hal
ini
Hasil bahwa
pengujian
citra
menunjukkan
perusahaan
tidak
dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
berpengaruh langsung terhadap loyalitas
4) Customer Value dalam penelitian ini
nasabah PT. Jasindo KC Jember pada
dijelaskan dengan indikator image
taraf signifikansi sebesar 0.05 dengan
asuransi
ukuran
arah hubungan positif dengan nilai
seorang nasabah komplain atau tidak
koefisien sebesar 0.061 atau 6.1%. Hal
terhadap PT. Jasindo KC Jember.
itu menunjukkan bahwa semakin baik
Nasabah
yang
citra perusahaan tidak dapat secara
keluhan
terhadap
yang
menjadi
akan
mengalami akan
langsung menaikkan loyalitas nasabah.
negatif
Berdasarkan penilaian responden dan
tentang image asuransi. Sebaliknya,
alasan tentang indikator citra perusahaan
jika nasabah memiliki penilaian
maka dapat dikatakan bahwa citra
positif tentang image PT. Jasindo
perusahaan PT. Jasindo KC Jember
KC
akan
memiliki penilaian yang baik dari
mengeluh terhadap pelayanan PT.
nasabah. Hal itu dapat dijelaskan dengan
Jasindo KC Jember.
jawaban responden yang paling banyak
memiliki
layanan
jawaban
Jember
maka
yang
tidak
5) Customer Value berpengaruh secara signifikan Experiential dimungkinkan
justru
melalui
Marketing
sehingga
Nasabah
menjawab
baik
sehingga
penilaian
terhadap citra perusahaan termasuk baik.
tidak
Hasil penelitian ini sependapat
langsung percaya terhadap slogan
dengan Aaker and Keller (1990) bahwa
atau iklan, melainkan membuktikan
citra perusahaan berpengaruh secara
terdahulu kebenaran dari slogan atau
tidak langsung kepada loyalitas nasabah, 623
dalam penelitian Aaker and Keller
menjawab
dimaksud variabel perantara melalui
terhadap switching cost termasuk baik.
kepuasan
Penelitiannya
Pengaruh
menguji pengaruh citra perusahaan dan
terhadap
ekuitas
Jasindo KC Jember
konsumen.
merek
terhadap
kepuasan
baik
sehingga
Experiental Loyalitas
penilaian
marketing
nasabah
PT.
nasabah dan pengaruh kepuasan nasabah
Hasil pengujian koefisien jalur
terhadap loyalitas nasabah, dimana hasil
sebesar 0.275 atau 27.5% menunjukan
penelitiannya menunjukkan bahwa citra
bahwa
yang baik dari perusahaan mampu
berpengaruh
meningkatkan kepuasan dari konsumen
terhadap loyalitas nasabah berdasarkan
akan produk perusahaan yang kemudian
pengujian
berdampak pada loyalitasnya.
disimpulkan bahwa hipotesis kedelapan
Pengaruh Switching cost terhadap
yang menyatakan bahwa experiental
Loyalitas PT. Jasindo KC Jember
marketing
Hasil pengujian koefesien jalur
experiental
terhadap
positif
marketing dan
tersebut
maka
berpengaruh loyalitas
signifikan
nasabah
signifikan terbukti
sebesar 0.261 atau 26.1% menunjukan
(diterima).
bahwa
berpengaruh
mampu merubah konsumen mereka dari
signifikan terhadap loyalitas nasabah
pembeli (yang bisa tidak setia pada
dengan
positif.
waktu dan dengan pilihan merek mereka
Berdasarkan penilaian responden dan
yang kacau) menjadi pengisah merek
alasan tentang indikator switching cost
(word of mouth) yang menceritakan
maka dapat dikatakan bahwa switching
merek, kepribadian dan pesan inti atau
cost PT. Jasindo KC Jember memiliki
fitur
penilaian
keluarga, rekan kerja dan masyarakat.
Switching
arah
yang
cost
hubungan
baik
dari
nasabah
kepada
Experiential
dapat
teman-teman
Marketer
mereka,
sehingga meningkatkan Loyalitas bagi
(Smilansky, 2009: 5)
nasabah. Hal itu dapat dijelaskan dengan
Peran Experiential Marketing Sebagai
jawaban responden yang paling banyak
Variabel Intervening
624
Peran intervening variabel dalam
nilai sebesar 0,275, sehingga dapat
penelitian ini yaitu variabel Experiential
dikatakan berhasil menjadi alat mediasi
Marketing
yang
antara
yang
menjadi
perantara
variabel
Service
Quality,
Customer Value dan Citra Perusahaan
efektif
untuk
meningkatkan
loyalitas Nasabah (tabel 10). KESIMPULAN
terhadap variabel Loyalitas Konsumen,
Berdasarkan hasil analisis yang
dari hasil perhitungan besaran pengaruh
telah dilakukan pada penelitian ini,
yaitu sebagai berikut:
maka diperoleh kesimpulan sebagai
Service Quality mempunyai efek langsung
terbesar
pada
berikut :
loyalitas
1. Semakin tinggi Service Quality maka
konsumen PT Jasindo KC Jember
akan meningkatkan persepsi nasabah
(0.086) melalui Experiential Marketing,
melalui experiental marketing, dan
hal ini berarti variabel laten service
sebaliknya
quality memberikan konstribusi yang
menurun akan berpengaruh terhadap
besar dalam mempengaruhi loyalitas
turun nya experiental marketing
konsumen PT Jasindo KC Jember secara
2. Customer
jika
Service
Value
yang
Quality
dirasakan
tidak langsung melalui Experiential
berpengaruh positif dan signifikan
Marketing (tabel 9).
terhadap
Variabel Customer Value (0,047)
experiential
marketing
maka experiential marketing pemilik
dan Citra Perusahaan (0,081) tidak
polis
berpengaruh signifikan secara langsung
Sebaliknya
terhadap Loyalitas Konsumen, namun
dirasakan pemilik polis dipersepsikan
jika
semakin buruk, maka experiential
dalam
pemasaran
melakukan
dilakukan
kegiatan
dengan
cara
akan
semakin apabila
meningkat. nilai
yang
marketing pemilik polis semakin
experiential marketing maka loyalitas
buruk
Nasabah akan menjadi semakin tinggi,
3. Persepsi
nasabah
akan
citra
hal ini membuktikan bahwa variabel
perusahaan meningkat, maka akan
Experiential Marketing menghasilkan
meningkatkan experiental marketing, 625
dan sebaliknya jika persepsi nasabah
turun,
hal
tersebut
semakin
akan citra perusahaan turun akan
memudahkan
nasabah
berpindah
menurunkan experiental marketing,
maskapai.
4. Persepsi
Service
8. Experiental marketing berpengaruh
akan
signifikan terhadap loyalitas nasabah
meningkatkan loyalitas nasabah, dan
PT Jasindo Jember dengan arah
sebaliknya jika persepsi nasabah
hubungan positif, maka loyalitas
akan Service Quality turun akan
nasabah akan semakin tinggi, dan
menurunkan loyalitas nasabah.
sebaliknya
Quality
nasabah
akan
meningkat,
maka
jika
nasabah
sering
5. Jika Persepsi nasabah akan Customer
mengalami pengalaman-pengalaman
Value meningkat, maka belum tentu
buruk atas penggunaan jasa-jasa atau
meningkatkan loyalitas nasabah dan
pelayanan maka akan menurunkan
sebaliknya
loyalitas nasabah.
jika
Customer
Value
menurun belum tentu menurunkan loyalitas nasabah PT Jasindo Jember 6. Jika persepsi nasabah akan citra perusahaan meningkat, maka belum tentu akan meningkatkan loyalitas nasabah, dan sebaliknya jika persepsi nasabah akan citra perusahaan turun juga belum tentu akan menurunkan loyalitas nasabah. 7. Semakin tinggi switching cost, maka loyalitas nasabah akan meningkat atau nasabah akan semakin sulit untuk
berpindah
maskapai
dan
sebaliknya jika switching cost turun maka 626
loyalitas
nasabah
semakin
REFERENSI Aaker, David A. and Keller, Kevin Lane, 1990, Consumer Evaluations of Brand Extensions, Journal of Marketing, Vol. 54, No. 1 (Jan., 1990), pp. 27-41, Published by: American Marketing Association, Article Stable URL: http://www.jstor.org/stable/12521 71 Alkilani, Khaled., Ling, Kwek Choon., & Abzakh, Anas Ahmad., 2013, The Impact of Experiential Marketing and Customer Satisfaction on Customer Commitment in the World of Social Networks, Asian Social Science , Vol. 9, No. 1 , January 2013 Anderson, Eugene W., & Sullivan, Mary W., 1993, The antecedents and consequences of customer satisfaction for firms. Marketing Science, Vol. 12, No. 2 (Spring,
1993), pp. 125-143. Bloemer, Josée., Ruyter, Ko de., & Peeters, Pascal., 1998, Investigating Drivers of Loyalty: the Complex Relationship Between Image, Service Quality and Satisfaction, International Journal of marketing, Vol.17, No.7. Burnham, Thoma A., Frels, Judy K., & Mahajan, Vijay., 2003, Consumer switching cost: A Typology, antecedents, and consequences. Journal of the Academy of Marketing Science, Vol. 31, No.2, pp. 109-126 Caruana, Albert., 2002, Service loyalty: the effects of service quality and the mediating role of customer satisfaction. Eur. J. Mark., 36(7/8), 28-811. Fandy Tjiptono, Ph.D., 2014, Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan dan Penelitian, CV. Andi Offset, Yogyakarta Geykens, Inge., Steenkamp, JanBenedict E. M., and Kumar, Nirmalya., 1999, A Meta – Analisys of Satisfaction in Marketing Channel Relationships, Journal of Marketing Research, Vol. 36, No. 2 (May, 1999), pp. 223-238. Goodman, Paul S.,Fichman, Mark., Lerch,F.Javier and Snyder, Pamela R.,1995,Customer Firm Relationships, Involment, and Customer Satisfactions, Academy of Management Journal, Vol. 38, No.5. Future Research, Journal of Marketing, _________, 1988, A Multiple-Item Scale Consumer Perceptions of Service
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/ 2013/11/20/1433369/Industri.Asur ansi.Indonesia.Berkembang Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane., 2009, Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip, Hermawan Kertajaya, dan Iwan Setiawan, 2010, Marketing 3.0: Mulai dari Produk ke Pelanggan ke Human Spirit, Erlangga, Jakarta. Lee, Jonathan and Lee, Janghyuk, 1999, The Influence of Switching Costs on Customer Retention: a Study of the Cell Phone Market in France. European Advances in Consumer Research Volume 4, eds. Bernard Dubois, Tina M. Lowrey, and L. J. Shrum, Marc Vanhuele, Provo, UT : Association for Consumer Research, Pages: 277-283. Likert, Rensis., 1932, A Technique for the Measurement of Attitudes.Archives of Psychology No. 140: 1–55, Volume 22 (19321933) Masri Singarimbun dan S. Effendi, 1989, Metode Penelitian Survei, Pustaka LP3ES, Jakarta Parasuraman, A, 1997, Reflections on Gaining Competitive Advantage Through Customer Value, Journal of The Academy of Marketing Science, vol.25, No.2, p.154-161 Parasuraman, A., Zeithaml, Valarie A., and Berry, Leonard L., 1985, A Conceptual Model of Service Quality and Its Implications for Vol. 49 (Fall 1985), p. 41-50. for Measuring Consumer Quality, Journal of Retailing, 627
vol.64, p.12-40 Schmitt, Bernd, 1999, “Experiential Selnes, Fred., 1993, An Examination of the Effect of Product Performance on Brand Reputation, Satisfaction and Loyalty, European Journal of Marketing 27 (9), 19-35 Smilansky, Shaz, 2009, Experiential marketing : a practical guide to interactive brand experiences, Kogan Page Limited, London and Philadelphia Syafri Antoni, 2014, Peranan Switching Costs Memoderasi Hubungan Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah Deposito Bank BNI Cabang Sungai Penuh, Jurnal Pemasaran, Syafri Antoni – Univ. Bung Hatta, Padang-2014 Widdis, P., 2001, Bringing brands to life: experiential marketing works by touching customers hearts, Marketing Magazine Zeithaml, Valarie A., 1988 Consumer Perceptions of Price, Quality, and Value: A Means-End Model and Synthesis ofEvidence, Journal of Marketing, Vol. 52, No. 3 (Jul., 1988), pp. 2-22 Zeithaml, Valarie A., Parasuraman, A., and Berry, Leonard L., 1996, The Behavioral Consequences of Service Quality, Journal of Marketing, Vol. 60, No. 2 (Apr., 1996), pp. 31-46
628
Marketing”, Journal of Marketing Management, 15:1-3, 53-67.