LAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI PERGURTIAN TINGGI
PF]RSPF]K-f I F PEN{BE
0leh Sri Bondan Llniversitas'I'idar Nlagelang Abstract
of a higher education does not onlv produce the graduates who Basically the responsibility
are readv to work but it also has responsibility to create the graduates whcl are autonornous. In other u'ords, the graduates do not only look for a job but they can also create ajob. 'l-hey learning proccss should be designed as well as possible that make the students autonolnous after tlrey graduate. Preparing knowledge, and training. introducing market activities as u,ell as trained instructures should be prepared in order that the aims to create autonomous gladuate can be realized. Higher education as the key factors in entrepreneurship leanrins must panicipate actively to supporl the students in facing the future. The change of rnindset nrust be done earlv. Kev rvords: entrepreneurship. autonomous, mindset.
nlcngeteirrehkelt lrahu
a mind
mapping nterupakan salah satu
teknik pentbela.jalan )'ang dapat mentbuat suasana kelas mcnjadi aktit. Dernikian puia dcngan penrbelajaran bairasa yang dapat dika.ji dari stilistiko
Dari
'1131.,*
pe
ditulis oleh A. Yurvolo.
rekoirornian
Sri
Bondan
per-spektif pembela-iaran kervirausahaan
di
n-ie
lihat
bagaimana
perguruan tinggi dari
seui tcrapan sLrpartiui llel.lvatakan bagaimana penirrgkatan prestasi kiner-;a bau iihan terlltatra
di
perusaltaan irelayanan membutuhkan
motir.'asi.
Dalam biclang pertanian hubungan tinggi tanarnan dengan -jLrmlah cabang pr',lduktif-, berat
meter- pcrseui
de
biji terutalla yang kering untuk tiap
ngan kadar protein kedelai dipaparkan oleh
Cenrbong I{alvtlno. Sedangkan dari fakultas teknik Sapto Nisworo
mengilnalisis kr-rr.npensasi f-aktor dava transforrnator las listrik
3
fasa. den.can lreuggunakan bank kapasitor.
Derlikian arlikel-arlikel
van-e
ditulis dalarn Dinamika kali
ini. scnroga akan nrerrber rnanfaat baui pembaca sekalian.
Pendahuluan terakhir ini kita memperoich infornrasi tentang bebcrapa pelguruan tinggi baik negeli lllauptlll s\\'esta vallg rrengulnun-lkan bahr.va pacla 2 atau 3 tahun mendatang minimal 5060 persen lulusan yang diu,isuda telah menjadi wirausaha.Apa implikasi dari pernyataan di atas'J Apakah sumber daya di Pacla beberapa tahun
perguruan tinggi sudah siap. Suatu proses pembelajaran mernpunyai bebcrapa ullsur -Yang secara sedethana dapat digambarkarr sebagai beri]
:
Enverement Proses pernbelajaran yang sel-uttla tlengutamakau hasil telah berubah rnenjadi tnengutat.nakan proses dengatr asutlsi, apabila prosesnya bagus maka hasilnya juga L.'agus. Langkah au'al dalarn proses pembelajaran kewirausahaan adalah menguhah rrindset. Di dalarn penrbe la-iaran keu'irausahaan proses ke-eiatan dengan menggunakan media (instrumen) dalam lingkturgan
(environmental)
dan suasana yang kondusif maka
aspek
pernbelajaran -vang meliputi kognitif, afektif dan psikornotorik bisa mencapai tuluan pernbelajaran yang diinginkarl. Adanl'a konsep
bahwa lulusan suatu perguruan tinggi siap digLlnakan kemudian
ditingkatkan mer!adi siap latih dan pada periode sekarang ditingkatkan lagi menjadi siap berwirausaha atau siap mandiri, merupakan hal yang harus dibuktikan dengan kesungguhan
Adanya pernyataan bal-rwa lulusan siap men-jadi u'irausaha mengandung pengertian bahrva lulusan pL'rguruan tinggi menjadi siap mandiri, siap menciptakan pekerjaan minirnal untuk diri sendiri.Secara moral perguruan tinggi bertanggung jawab terhadap kernandirian lulusan. Dalam proses pernbelajaran rnenuju kearah kernandirian (berwirausaha) perlu dipersiapkan matcri pengetahuan, pelatrhan dan praktek riil di pasar. Tanpa pembelajaran yang sungguh-sungguh dan riil Irasil pembelajaran kewirausahaan tentu tidak akan optimal. Desain Pembelajaran Ken'irausahaan
Eman Suherrnan (2008:29) menulis tentang bagan Pola ini Pen-rbelajaran Teori, Praktik, Implementasi
Dasar Pembelajaran Kewirausahaan sepefti berikut
:
Pendrdrkan yailg berorienlas !nhrk mengubah kondis obyektrf nner aspect khususrrya d eqo dar sLrPr. cgo
Pelat han yang ber onent2sr
ilnlrk
menqubah kor.drsi obyektif pcri aku yrng
mengubah kondrsr
Pembiraan yang berorienlasl u.tuk membentuk llwa kepdbadian pesena didik
obyekrI Kepr barl ;in
menjadr terbrasa
pcserla
rnelaksanakan hal hal yang nrinsip rJelarn banrira!saha dengan bark dan benar
Brnlb nqen yanq berorLenlasr unhrk
d1d
k aqar,nau
nielaksanakan aklrutas
Sikap menta uftuk mau berwirausaha
Per aku yang mampu menladi pemula dalam beMlrausaha
Per aku yang nreftrilik ketrampllan beMirausaha
lndividu yang memilik profesionalisme wirausaha sesuai dengan jenjang dan jalur pendid kan yang diik!ti
Konsultasi terutama hal pragmatis yang meliputi H-H
Head
Kepala / pemikiran diisi oleh pengetahuan
Hearl
Hati / perasaan diisi oleh empatisme sosial ekonomi
Hand Heart
tangan / ketrampilan dibekali oleh teknik produksi kesehatan diberikan kemampuan antisipasi
Adapun isi dali desain pe nrbcla-iaran kewirausahaan lrenunrt Eman Sulrcrnran selain Pola Dasar Pembela-jaran yang telah cligambarkan tlj atas jugn rncntuat tL-ntang ntaksud dan tu-iuan, sasaran. nranf'aat clan hasil 1,ang diharapkan irrrlikator l.:cbcrha-silan a ii. s iLategr pem bel a i ala n keu, i rausahaan.
r-l
Strategi perlbcla.jaran meliputi skenario, -job spesification dan job clescription, kurikulum, GBPP, SAP dan modul, teknik pernbelajaran pcngol'ganisasian peserla didik. alokasi rvaktu dan lain-lain.
jutrwa prosedur implententasi dan penvesuaiar.r proscrlur imple nre ntasi. Pacia clasarnya pemtrelajaran keu,irausahaan har-us clide sain agar mahasis.uva tidak hanya Sclan
mengetahui teori. tctapi jLrga nranrpu merubah sikap / perilaku dan mampu nrenrpraktikkan keahlian beru,irausaha cian menrpunyai r isi .jauh ke depan tentang hakikat keu'irausahaan itu sendiri sebagar sikap dan nilai-nilai kchidupan. Sebagairrana clikutip oleh Buchori Ahna (2008:52) pendapat BN Marburr tentang sifat-sifat vang perlu dimiliki oleh seoraug u'irausaha yaitr: percava
diri, belorientasi tugas dan hasil.
pcngarnbil resiko. kepen"rirnpinan, keorisinilan dan berorientasi ke masa depan. Ini berarli desain peurbela.jaran keu,irausahaan harus mampu nrembentuk sifat-sifat seperlr tersebut di atas.
Dimensi Pembelajaran Pembelajaran
keu'irausalraan
jauh lebih berat dan sulit ilnu-ilmr: teoritis ntaupul-l praktis lain
secierhana. PernbcI ai aran keu'irausahaan
ketimbar-rg pembela.j aran
tidaklah
l0
'iang tidak berkompetitif. Seorang mahasiswa yang lulus
dan
mencoba ber*,irausaha, selain kemampuan mengelola usaha untuk rnandiri dia harus menghadapi pesaing-pesaing yang sudah ada dan rnapan ataupun pesaing-pesaing baru dengan rnodal besal'. Dengan
derlikian pernbelajaran kewirausahaan rlempuny'ai aspek i'lng kompleks dan meliputi beberapa dimensi sebagai berikut a. Dimensi Waktu B
erapa I ama penve len ggaraan pernbel
aj
:
aran ker.l,irau
sa
haan
tergantung pada : 1) Luas tidaknva cakupan mateli .,,ang diberikan Ini akan ber-lir-rbungan dcngan standar kortrpetcrsi lulusan
2)
Alokasi Waktu
Bisa jadi alokasi waktu yang disediakan
akan
menentukan cakupan materi yang terseciia.
3)
Lingkungan Asal Mahasisrva Bagi rnahasiswa vang berasal dari lingkungan keluarga wirausaha tentu tidak akan asing dengan praktik Cunia wirausaha.
b.
Dimensi Sumber Daya yang Tersedia
Pembelajarn kewirausahaan merrerlukan surnbei daya r.nanusia (dosen) tidak hanya menguasai teori berrvirausaira tetapi juga hdrus rnenguasai praktik berwirausaha. Di sarnping sumber daya manusia. sunrber daya lain sumber dana, perlengkapan praktek dan sebagainva melnang harus tersedia.
t1
Diu-rensi Prioritas
Tidak jarang pembelajaran kewirausalraan yang
sedang
berjalan bertabrakan dengan jadrval praktikurn, atau sedang
r.nenyusun tugas akhir.I{al ini sering terjadi. Proscs pembelajaran seperli di Universitas Ciputra yang tclah menetapkan kewirausahaan sebagai orientasi pokok, tidak menimbulkan masalah karena kegiatan prioritas adalah pada kewirausahaan. 'fetapi bagi perguruan tinggi lain yang di mana kewirausahaan sebagai MK tarnbahan ielas dengan segala konsekuensinya kewirausahaan akarr diternpatkan di belakang. d.
Dimensi Tantangan Berrvirausaha
e.
Ketika rnahasisu,a rnulai berpraktik berwirausaha talttangan yang dihadapi tidak hanya tantangan yang bersifat intemal seperli keterbatasan modal, teknik dan liku-liku bisnis narnun jrga tantangan ekstemal yang berasal global. Menurut Suryana (2003:53) untuk menghadapi tantangan berbagai tantangan yang bersifat global diperlukan suuber daya yang berkualitas yang dapat menciptakan berbagai keunggulan untuk menciptakan tenaga yang berkualitas dengan jiwa dan semangat keu'irausahaan ini yang menjadi tantangan tersendiri bagi perguruan tinggi. Dimensi Lingkungari
Dirnensi yang
tak kalah penting adalah dirnensi
lingkungan.Hampir sebagian besar masyarakat deu asan ini n-rasih menghendaki putra-putri mereka menjadi pegau'ai negeri bukan wirausaha yan-c lnenurut Renald Kasali
t2
(2009.!2i) belsahabat dcngan keticiakpastian. N,{emang untuk rnen-jadi entrcprenetir natla arval mula akan ircnghaclapi banl,ak tantaltqan dan hantbatan sehingga bisa incnjacli ptitensi keleurahan keu'irausahaan )iang nrenurut l'homas W. Immerer dkk (2008 17-21)) antara lain keputus asaan. stres yang tinggi. i,i,,aktu kerja larna, kualitas hidup fflenLlrun. dil. IIal-hal inilal-r vang amenjadi peftentangan masyarakat untuk tidak ingiri beru,irausaha.
Unsur-unsur Di Dalam Pembelajaran Ada beberapa LlnsLlr pokok di cialanr proscs penbela.jaran Ad Rooiiakkers (1986:14) proses belajar
kervirausahaan. Merrurut
dapat digambarkan scbagar lrerikLit: Tidak Tahu
Proses Belajar
1. 2. 3. 4.
5..
6.
Motivasi
Perhaiian pada pelajaran / kokoh Menerima dan mengingat Reproduksi Generalisasi Melaksanakan latihan dan umpan baliknya
Mengerti
ll
Untuk clapat nrengerti scorang pelajar atau mahasisu,a harus melalui proscs bela j ar. L)alan-r konteks pembela.jaran kewirausahaan Llnsur r.r.rotivasi clan latihan menjacli pokok.Unsur rriotivasi
mendorong mahasisw:r r,rntuk nerubah rnindset dari kondisi lingkLrngan yang rrenuju'-perrcari kerja" ke arah "penciptaan pekeriaan".Adapun r-rnsr-rr latilran nrenrbekal i nrahasi su'a menuju ke taraf ketrampilan dan keahlian. Agar kedua unsur di atas dapat berhasil dengan optimal peranan media tersebut dapat berbentuk peraga sirnulasi atau garne dan alat atau perlengkapan praktek seperli tenda, gerobak clorong atau kios pelrnanen. Belajar bagi seorang r,r'irausaha nren-jacli kebutul-ran nranakala dia ingin melakukan efisiensi clalarr usahanya (Yuyus dan Karlib Bayu, 2010 226). Dengan belajar kecakapan wirausaha akan meningkat. Belajar yang dimaksud adalah bcla.jar dalrn arli luas yaitu melalui pengalaman praktik atau latihan vang berulang-ulang. Ricl-rard Boehmana dari Universitas Ciputra Surabaya mendesain peurbcla-jaran kewirausahaan dalam bentuk yang disebut
Project Based Learning & Entlepreneurship I-earning. Desain ini terdiri atas format persiapan sebuah proyek dan pola dasar sebuah proyek yang disertai dengan enrpat kegiatan refleksi.
-Iinggi Berwirausaha bagi Lulusan Perguruan Indikator keberhasilan pentbelajaran keu'irausahaan di
perguruan tinggi adalah banyaknl,a lulusan
yang
bcru'irausaha.Menurut Thomas W. Zimmerer dkk (2008 24) banyak ide-ide dari para u'irausaha'urrau persuruan tinggi ini berasal dari perrgalarnan mereka cli unir''crsitas.lni berafti perguruan tinggi 11
lrarus rrenbekali mahasiswa mengembangkan ide-ide kreatif dan
inor.'atif dan banvak berlatih sebagai bentuk implernentasinya. Mcnurut Ciputra (2010:75-77) perguruan tinggi adalah aktor kunci dalam pendidikan kewirausahaan dengan dasar lima alasan yaitu Perlarna menjadi pusat pengkajian kurikulurn pernbelajaran entrepreneurship, kedua rnenjadi pusat pelatihan entrepreneurship, ketiga rnenjadi pusat pengembangan bisnis dan implemenrasi produk hasil riset dalam bentuk kornersialisasi produk hasil riset. Keernpat mengembangkan peluang untuk disediakannva fasilitas kredit mikro dan kelirna rnenger.nbangkan peluang pengenrbangan modal ventllra. Apa yang dikemukakan Ciputra di atas dervasa ini masilt rnenjadi harapan. Oleh karena itu dengan segala keterbatasan dana dan tenaga praktisi kewirausahaan yang ada per guruan tinggi mernang mencoba rnembekali mahasisu'a dengan berbagai pengetahuan kewirausahaan dan latihan meskipun dengan skala terbatas. Meskipun dernikian tuntutan bagi lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha memang semakin besar. FIal ini disebabkan antara lain semakin terbatasnya lapangan pekerjaan bagi lulusan perguruan tinggi dan besarnya junlah lulusan yang masuk ke pasar tenaga kerja. Belurn lagi ada pihak yang jumlahnya bisa ribuan sehingga memperbesar barisan calon pencari kerja. :
Bagaimana Masa Depan Kervirausahaan Masa depan kewirausahaan kata Roberl D. Hisrich, Michael P. Peters dan Dean A. Shepherd (2009:24) cerah. Dukungan dari berbagai pihak mengalir baik clari pemerintal-r. dunia usaha dan lain
l5
sebagainya. Kemampuan perguruan tinggi membekali lulusan dengan pengetahuan, ketrarnpilan dan akses usaha, akan rlenjadikan lulusan siap dan telah menjadi wirausaha. Semakin besar jumlah wirausaha yang dihasilkan oleh perguruan tinggi yang melekat pada lulusannya akan rnenjadi indikator keberhasilan perguruan tinggi itu dalam menciptakan pekerjaan bagi lulusan. Mengingat program kewirausahaan bagi mahasiswa di perguman tinggi baru digarap intensif beberapa tahun belakangan maka waktulah nanti yang membuktikan apakah perguruan tinggi rnampu menghasilkan wirausaha-wirausaha baru yang sukses seperti yang diharapkan.
t6
Daftar Kepustakaan 1. Alma. Buchori. 2009. fierr'It'tttrsultuun rtttltrl; .\'Iulttt'sisvu tlttn Lintunt. Alf-abeta : Banduns. 176 ilal.
?. Baclrman, Richard.
2009. .Vurct'i I)usttt'
Pclulihun
Keuirttttsa/taun dulum 7-O'l' bugi Dirlen Drltri. Universitas Ciputra (tidak cirterbitkan).
I)rtsert. Keritt.surnu
3. Ciputra.
20
10. Kcrliruttsuhuun
&
,I4trttufenrcn Li-tuhu Kec'il
;\lfabeta Bandung : 286 hal. Peters, Michacl P. Shephcrd. Dcan A. 2t108. Kev'it'trrt.sohaarr. Saletnba [:lrpat : .lakal-ta. 832 hal.
4. FIisrich, D.Roberl;
5. Kasali. Rhenald, Putnonlo. Boi'ke R - Nasution' Artnan I{akirn' dkk.20 10. Motlul Kev'it'cttt';uhuun ru'iluli Progrant Strctttt 1. Barrk Mandiri beker-ia sanla dengan Runiah Perubahan : Jakafta. 255 hal.
6. Rooijakkers. 1986. Mengujur tlattgtrtt .lrr/i.st:s. Gramedia
:
.lakar1a. 226 hal.
7. Suryana, 2003. Keu,iruu.soltuurt Pctlonturt Prtti;ti's, Kiat
dan
Pro.se.; !'[enujttlt Str/isc.s. Salcnlba lJnrpat : .lakarla' 204
hal.
l1
8. Survana. YLryus; tsayu Kartib. 2010. I)erttleliutun tlan Kurukterislik W iruusuhuv un Sttkse.s. Kencana Prenada Meciia Group : Jakarta, 246 hai.
9. Zimmerer, 'l'homas \\'.' Scarbor-ough, Nomran M: Wilson, ' Doug. 2009. Kevircrusultuun dun Munufertren Ltsuhu Kcc'il. Salernba Errrpat : .lakafta, 542 hal.
l8