PUTUSAN Nomor : 259/Pid.B/2014/PN. Bj.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa: Nama Lengkap
: TRI ARDIYANTI Als YANTI
Tempat Lahir
: Binjai
Umur/Tanggal Lahir
: 45 Tahun/05 September 1968
Jenis Kelamin
: Perempuan
Kebangsaan
: Indonesia
Alamat
: Jl. KH. A. Karim Gg. Dipo No. 27 LK.V Kel Rambung Dalam Kec. Binjai Selatan Kota Binjai
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Pendidikan
: SMP
Terdakwa tidak ditahan dalam Rumah Tahanan Negara ; Terdakwa tidak didampingi penasehat hukum, melainkan menghadap sendiri dalam menjalani proses pemeriksaan perkara ini; Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca; Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Binjai, Nomor : 259/Pid.B/2014/PN.Bj, tanggal
2014 tentang penunjukan Majelis Hakim; Penetapan Majelis Hakim Binjai, Nomor : 259 /Pid.B/2014/PN.Bj,
tanggal
tentang penetapan hari sidang; Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan; Setelah mendengar keterangan saksi -
saksi, terdakwa serta
memperhatikan bukti surat yang diajukan di persidangan; Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
Halaman 1 dari 14 Putusan No. 259/Pid.B/2014/ PN. Bj
1. Menyatakan terdakwa TRI ARDIYANTI Als YANTI telah terbukti bersalah secara sah Menggunakan Tenaga Listrik Yang Bukan Haknya Secara Melawan Hukum sesuai dengan dakwaan Pasal 51 ayat (3) UU RI No.30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan dalam dakwaan Penuntut Umum; 2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa TRI ARDIYANTI Als YANTI selama 6 (enam) bulan dengan masa percobaan selama 1 (satu) bulan dan denda Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) subsidair 1 (satu) bulan kurungan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan; 3. Menyatakan barang bukti berupa : 1 (satu) unit APP (Alat Pembatas Pengukur) Nomor : 93054159, dirampas untuk dimusnahkan; 4. Menetapkan agar terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp. 1.000,(seribu rupiah).
Setelah mendengar pembelaan yang disampaikan oleh terdakwa yang pada pokoknya memohon keringanan hukuman, karena terdakwa merasa bersalah, menyesal serta berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya; Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum yang pada pokoknya menyatakan tetap pada tuntutannya semula; Menimbang, bahwa terdakwa diajukan di persidangan dengan surat dakwaan tanggal 17 Juli 2014, Nomor Register Perkara :PDM-227 /BNJEI /Ep/ 07/ 2014, yang isinya sebagai berikut :
Bahwa ia terdakwa TRI ARDIYANTI Alias YANTI, pada hari kamis tanggal 05 Desember 2013 sekira pukul 11.50 wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Desember atau setidak-tidaknya pada tahun 2013.Bertempat di Jalan Gunung Semeru Gg. Pribadi Lk. V Kel. Binjai Estate Kec. Binjai Selatan atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum pengadilan Negeri Binjai yang berwenang
memeriksa
dan
mengadili
perkaranya,
“setiap
orang
menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya,secara melawan hukum” perbuatan tersebut terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut:
Halaman 2 dari 14 Putusan No. 259/Pid.B/2014/ PN. Bj
-
Bahwa pada hari kamis tanggal 4 Desember 2013 sekira pukul 11.50 wib di rumah terdakwa di Jalan KH. A. Karim Gg. Dipo Kelurahan Rambung Dalam Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai saksi Roy Fransisco bersama dengan saksi Sudarman (petugas P2TL) dan juga bersama saksi Surya (anggota Polres Binjai) menemukan pelanggaran tentang ketenagalistrikan yang dilakukan terdakwa;
-
Bahwa cara terdakwa menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya yaitu dengan cara merusak segel lalu menjamper pada bagian terminal 1 & 3 (satu dan tiga) dalam KWH meter sehingga mempengaruhi KWH meter atau memperlambat meteran yang ada pada KWH meter sehingga pembayaran listrik berkurang;
-
Bahwa terdakwa tidak mengetahui persis siapa yang merusak segel lalu menjamper pada bagian terminal 1 & 3 (satu dan tiga) dalam KWH meter sehingga mempengaruhi KWH meter atau memperlambat meteran yang ada pada KWH meter sehingga pembayaran listrik berkurang, namun perkiraan terdakwa dilakukan oleh mantan suami terdakwa yaitu Iswandi yang saat ini tidak tahun keberadaannya sejak tahun 2010 dan sebelumnya bayaran listrik terdakwa masih netral dan sejak itu pembayaran listrik terdakwa agak ringan dan sekitar antara Rp. 20.000 (dua puluh ribu rupiah) sampai dengan Rp. 25.000(dua puluh lima ribu rupiah) setiap bulannya hingga sampai sekarang ini;
-
Bahwa terdakwa merusak segel lalu menjamper pada bagian terminal 1 & 3 (satu dan tiga) dalam KWH meter sehingga mempengaruhi KWH meter atau memperlambat meteran yang ada pada KWH meter sehingga pembayaran listrik berkurang, namun perkiraan terdakwa dilakukan oleh mantan suami terdakwa yaitu Iswandi yang tidak mendapat izin dari pihak PT. PLN;
-
Bahwa terdakwa tidak mengetahui berapa banyak atau besar beban daya listrik yang terdakwa gunakan sejak merusak segel lalu menjamper pada bagian terminal 1 & 3 (satu dan tiga) dalam KWH meter sehingga mempengaruhi KWH meter atau memperlambat meteran yang ada pada KWH meter sehingga pembayaran listrik berkurang. Bahwa nomor APP (Alat Pembatas dan Pengukur) milik terdakwa bernomor 93054159;
-
Bahwa Kerugian pihak PT. PLN akibat kejadian tersebut sesuai degan Daya kedapatan atau beban yang telah digunakan oleh terdakwa tersebut yaitu sebesar Rp. 1.423.638,- (satu juta empat ratus dua puluh tiga ribu enam ratus rupiah).
Halaman 3 dari 14 Putusan No. 259/Pid.B/2014/ PN. Bj
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur yang diancam pidana dalam Pasal 51 ayat (3) UU RI No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan; Menimbang, bahwa atas dakwaan tersebut, terdakwa menyatakan mengerti dan tidak mengajukan keberatan/eksepsi ; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi sebagai berikut : 1. Saksi SUDARMAN, di bawah sumpah pada
pokoknya menerangkan
sebagai berikut : Bahwa pada hari Rabu tanggal 04 Desember 2013 sekitar pukul 11.30 Wib , saksi bersama dengan saksi Roy Fransisco ( petugas P2TL) bersama saksi Surya ( Anggota Polres Binjai ) melaksanakan Operasi Petir Toba 2013 sekira Pukul 11.50 Wib menemukan pelanggaran yang dilakukan tersangka; Beban yang telah digunakan oleh tersangka tanpa hak tersebut saksi – saksi ukur sebanyak 0,9 ( nol koma sembilan ) ampere, Cara tersangka menggunakan tenaga listrik tanpa hak tersebut dengan cara yang bersangkutan
selaku
pelanggan
PLN
telah
merusak
segel
lalu
menjamper pada bagian terminal 1 ( satu ) dan 3 ( tiga ) dalam KWH meter sehingga memperngaruhi atau memperlambat KWH meter atau energi; Bahwa alat yang digunakan tersangka untuk menggunakan tenaga listrik tanpa hak tersebut berupa kawat tembaga berukurann + 2 cm ( lebih kurang dua centimeter ) ; Bahwa pada hari Rabu tanggal 4 Desember 2013 sekitar pukul 10.50 Wib saksi bersama dengan saksi Roy Fransisco (petugas P2TL), bersama beberapa anggota Polres Binjai setelah melakukan pemeriksaan terhadap APP milik Elvis Kusuma Wardani alias Elis di Jl. KH.A. Karim Gg. Dipo kelurahan Rambung dalam Kecamatan Binjai Selatan. Dalam rangkan melaksanakan tugas Operasi Petir Toba 2013 dan kemudian melakukan pemeriksaan APP di rumah tersangka sekira pukul 11.30 wib. Saksi-saksi melaksanakan pemeriksaan dan saat itu
saksi-saksi
menemukan di APP tersebut yaitu pada KWH meternya telah di jamper pada bagian terminal 1 (satu) dan 3 (tiga) dalam KWH meter sehingga mempengaruhi
atau
memperlambat
KWH
meter
dan
kemudian
melakukan pengukuran beban yang yang digunakan oleh tersangka
Halaman 4 dari 14 Putusan No. 259/Pid.B/2014/ PN. Bj
tersebut setelah setelah diukur diketahui kalau beban yang digunakan oleh tersangka sebanyak 0,9 (nol koma sembilan) ampere. Kemudian saksi membantu pihak Polres Binjai melakukan penyitaan terhadap APP milik tersangka tersebut sebagai barang bukti dan setelah selesai melakukan Operasi Petir Toba 2013 saksi menyampaikan hasil opearasi kepada pimpinan PLN area Binjai. Bahwa kerugian negara akibat penggunaan tenaga listrik yang bukan haknya yang dilakukan oleh tersangka sebesar Rp. 1.423.638,- ( satu juta empat ratus dua puluh tiga ribu enam ratus tiga puluh delapan rupiah ) Bahwa alat yang digunakan saksi dan saksi ROY FRANSISCO (petugas P2TL) untuk melakukan pengukuran beban arus listrik yang digunakan oleh tersangka adalah berupa alat yang dinamakan TANG AMPER / AMPER METER; Bahwa tersangkan bukan merupakan pelanggan dari PT. PLN ( non pelanggan ) yang disebut P4; Bahwa tersangkan tidak ada mendapat izin dari pihak PT. PLN untuk menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya tersebut; Terhadap keterangan saksi, terdakwa membenarkannya;
2. Saksi ROY FRANSISCO, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Bahwa pada hari Rabu tanggal 04 Desember 2013 sekitar pukul 11.30 Wib , saksi bersama dengan saksi Roy Fransisco ( petugas P2TL) bersama saksi Surya ( Anggota Polres Binjai ) melaksanakan Operasi Petir Toba 2013 sekira Pukul 11.50 Wib menemukan pelanggaran yang dilakukan tersangka; Beban yang telah digunakan oleh tersangka tanpa hak tersebut saksi – saksi ukur sebanyak 0,9 ( nol koma sembilan ) ampere, Cara tersangka menggunakan tenaga listrik tanpa hak tersebut dengan cara yang bersangkutan
selaku
pelanggan
PLN
telah
merusak
segel
lalu
menjamper pada bagian terminal 1 ( satu ) dan 3 ( tiga ) dalam KWH meter sehingga memperngaruhi atau memperlambat KWH meter atau energi; Bahwa alat yang digunakan tersangka untuk menggunakan tenaga listrik tanpa hak tersebut berupa kawat tembaga berukurann + 2 cm ( lebih kurang dua centimeter ) ;
Halaman 5 dari 14 Putusan No. 259/Pid.B/2014/ PN. Bj
Bahwa pada hari Rabu tanggal 4 Desember 2013 sekitar pukul 10.50 Wib saksi bersama dengan saksi Roy Fransisco (petugas P2TL), bersama beberapa anggota Polres Binjai setelah melakukan pemeriksaan terhadap APP milik Elvis Kusuma Wardani alias Elis di Jl. KH.A. Karim Gg. Dipo kelurahan Rambung dalam Kecamatan Binjai Selatan. Dalam rangkan melaksanakan tugas Operasi Petir Toba 2013 dan kemudian melakukan pemeriksaan APP di rumah tersangka sekira pukul 11.30 wib. Saksi-saksi melaksanakan pemeriksaan dan saat itu saksi-saksi menemukan di APP tersebut yaitu pada KWH meternya telah di jamper pada bagian terminal 1 (satu) dan 3 (tiga) dalam KWH meter sehingga mempengaruhi
atau
memperlambat
KWH
meter
dan
kemudian
melakukan pengukuran beban yang yang digunakan oleh tersangka tersebut setelah setelah diukur diketahui kalau beban yang digunakan oleh tersangka sebanyak 0,9 (nol koma sembilan) ampere. Kemudian saksi membantu pihak Polres Binjai melakukan penyitaan terhadap APP milik tersangka tersebut sebagai barang bukti dan setelah selesai melakukan Operasi Petir Toba 2013 saksi menyampaikan hasil opearasi kepada pimpinan PLN area Binjai. Bahwa kerugian negara akibat penggunaan tenaga listrik yang bukan haknya yang dilakukan oleh tersangka sebesar Rp. 1.423.638,- ( satu juta empat ratus dua puluh tiga ribu enam ratus tiga puluh delapan rupiah ) Bahwa alat yang digunakan saksi dan saksi ROY FRANSISCO (petugas P2TL) untuk melakukan pengukuran beban arus listrik yang digunakan oleh tersangka adalah berupa alat yang dinamakan TANG AMPER / AMPER METER; Bahwa tersangkan bukan merupakan pelanggan dari PT. PLN ( non pelanggan ) yang disebut P4; Bahwa tersangkan tidak ada mendapat izin dari pihak PT. PLN untuk menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya tersebut; Terhadap keterangan saksi, terdakwa membenarkannya; 3. Saksi SURYA, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Bahwa pada hari Rabu tanggal 04 Desember 2013 sekitar pukul 11.30 Wib , saksi bersama dengan saksi Roy Fransisco ( petugas P2TL) bersama saksi Surya ( Anggota Polres Binjai ) melaksanakan Operasi
Halaman 6 dari 14 Putusan No. 259/Pid.B/2014/ PN. Bj
Petir Toba 2013 sekira Pukul 11.50 Wib menemukan pelanggaran yang dilakukan tersangka; Beban yang telah digunakan oleh tersangka tanpa hak tersebut saksi – saksi ukur sebanyak 0,9 ( nol koma sembilan ) ampere, Cara tersangka menggunakan tenaga listrik tanpa hak tersebut dengan cara yang bersangkutan
selaku
pelanggan
PLN
telah
merusak
segel
lalu
menjamper pada bagian terminal 1 ( satu ) dan 3 ( tiga ) dalam KWH meter sehingga memperngaruhi atau memperlambat KWH meter atau energi; Bahwa alat yang digunakan tersangka untuk menggunakan tenaga listrik tanpa hak tersebut berupa kawat tembaga berukurann + 2 cm ( lebih kurang dua centimeter ) ; Bahwa pada hari Rabu tanggal 4 Desember 2013 sekitar pukul 10.50 Wib saksi bersama dengan saksi Roy Fransisco (petugas P2TL), bersama beberapa anggota Polres Binjai setelah melakukan pemeriksaan terhadap APP milik Elvis Kusuma Wardani alias Elis di Jl. KH.A. Karim Gg. Dipo kelurahan Rambung dalam Kecamatan Binjai Selatan. Dalam rangkan melaksanakan tugas Operasi Petir Toba 2013 dan kemudian melakukan pemeriksaan APP di rumah tersangka sekira pukul 11.30 wib. Saksi-saksi melaksanakan pemeriksaan dan saat itu saksi-saksi menemukan di APP tersebut yaitu pada KWH meternya telah di jamper pada bagian terminal 1 (satu) dan 3 (tiga) dalam KWH meter sehingga mempengaruhi
atau
memperlambat
KWH
meter
dan
kemudian
melakukan pengukuran beban yang yang digunakan oleh tersangka tersebut setelah setelah diukur diketahui kalau beban yang digunakan oleh tersangka sebanyak 0,9 (nol koma sembilan) ampere. Kemudian saksi membantu pihak Polres Binjai melakukan penyitaan terhadap APP milik tersangka tersebut sebagai barang bukti dan setelah selesai melakukan Operasi Petir Toba 2013 saksi menyampaikan hasil opearasi kepada pimpinan PLN area Binjai; Bahwa kerugian negara akibat penggunaan tenaga listrik yang bukan haknya yang dilakukan oleh tersangka sebesar Rp. 1.423.638,- ( satu juta empat ratus dua puluh tiga ribu enam ratus tiga puluh delapan rupiah ); Bahwa alat yang digunakan saksi dan saksi ROY FRANSISCO (petugas P2TL) untuk melakukan pengukuran beban arus listrik yang digunakan oleh tersangka adalah berupa alat yang dinamakan TANG AMPER / AMPER METER; Halaman 7 dari 14 Putusan No. 259/Pid.B/2014/ PN. Bj
Bahwa tersangkan bukan merupakan pelanggan dari PT. PLN ( non pelanggan ) yang disebut P4; Bahwa tersangkan tidak ada mendapat izin dari pihak PT. PLN untuk menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya tersebut; Terhadap keterangan saksi, terdakwa membenarkannya; 4.Saksi ARMAYA ZULFAHEMI, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
Bahwa saksi saat ini bekerja di PT.PLN sebagai pegawai PT.PLN Cabang Binjai dan Jabatan saksi sebagai Analis dan Evaluasi P2TL ( Pemeriksa Tenaga Listrik);
Bahwa kerugian PT.PLN akibat kejadian tersebut sesuai dengan daya kedapatan atau beban yang telah digunakan oleh tersangka tersebut sebesar Rp. 1.423.638,- ( Satu juta empat ratus dua puluh tiga ribu enam ratus tiga puluh delapan rupiah ) ;
Bahwa cara saksi menghitung kerugian dengan cara untuk pemakaian non pelanggan untuk daya kedapatan lebih besar dari 176 VA dengan cara memasukan rumus yang telah baku yaitu TS4;
Bahwa tersangka telah menggunakan listrik yang bukan haknya secara liar melalui APP dan bukan pelanggan dari PT.PLN;
Bahwa saksi selaku ahli tidak dapat mengetahui berapa lama tersangka menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya ;
Bahwa jenis pelanggaran tentang ketenagalistrikan ada 4 ( empat ) macam yaitu : Pelanggaran memperbesar Daya , P1 Pelanggaran mempengaruhi KWH Meter Pelanggaran mempebesar daya dan energi Pelanggaran yang dilakukan oleh Non Pelanggan
Bahwa menurut saksi Roy Fransisco bersama dengan saksi Sudarman dan juga saksi Surya , kalau tersangka telah melakukan perbuatan tindak pidana menggunakan listrik yang bukan haknya;
Bahwa selaku ahli sekaligus mewakili dari Pihak PT.PLN Cabang Binjai merasa keberatan terhadap tersangka dan agar diproses sesuai hukum yang berlaku ;
Terhadap keterangan saksi, terdakwa membenarkannya; Menimbang,
bahwa
terdakwa
di
persidangan
telah
memberikan
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : Halaman 8 dari 14 Putusan No. 259/Pid.B/2014/ PN. Bj
-
Bahwa pada hari kamis tanggal 4 Desember 2013 sekira pukul 11.50 wib di rumah terdakwa di Jalan KH. A. Karim Gg. Dipo Kelurahan Rambung Dalam Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai saksi Roy Fransisco bersama dengan saksi Sudarman (petugas P2TL) dan juga bersama saksi Surya (anggota Polres Binjai) menemukan pelanggaran tentang ketenagalistrikan yang dilakukan terdakwa;
-
Bahwa cara terdakwa menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya yaitu dengan cara merusak segel lalu menjamper pada bagian terminal 1 & 3 (satu dan tiga) dalam KWH meter sehingga mempengaruhi KWH meter atau memperlambat meteran yang ada pada KWH meter sehingga pembayaran listrik berkurang;
-
Bahwa terdakwa tidak mengetahui persis siapa yang merusak segel lalu menjamper pada bagian terminal 1 & 3 (satu dan tiga) dalam KWH meter sehingga mempengaruhi KWH meter atau memperlambat meteran yang ada pada KWH meter sehingga pembayaran listrik berkurang, namun perkiraan terdakwa dilakukan oleh mantan suami terdakwa yaitu Iswandi yang saat ini tidak tahun keberadaannya sejak tahun 2010 dan sebelumnya bayaran listrik terdakwa masih netral dan sejak itu pembayaran listrik terdakwa agak ringan dan sekitar antara Rp. 20.000 (dua puluh ribu rupiah) sampai dengan Rp. 25.000(dua puluh lima ribu rupiah) setiap bulannya hingga sampai sekarang ini;
-
Bahwa terdakwa merusak segel lalu menjamper pada bagian terminal 1 & 3 (satu dan tiga) dalam KWH meter sehingga mempengaruhi KWH meter atau memperlambat meteran yang ada pada KWH meter sehingga pembayaran listrik berkurang, namun perkiraan terdakwa dilakukan oleh mantan suami terdakwa yaitu Iswandi yang tidak mendapat izin dari pihak PT. PLN;
-
Bahwa terdakwa tidak mengetahui berapa banyak atau besar beban daya listrik yang terdakwa gunakan sejak merusak segel lalu menjamper pada bagian terminal 1 & 3 (satu dan tiga) dalam KWH meter sehingga mempengaruhi KWH meter atau memperlambat meteran yang ada pada KWH meter sehingga pembayaran listrik berkurang. Bahwa nomor APP (Alat Pembatas dan Pengukur) milik terdakwa bernomor 93054159;
Bahwa Kerugian pihak PT. PLN akibat kejadian tersebut sesuai degan Daya kedapatan atau beban yang telah digunakan oleh terdakwa tersebut yaitu sebesar Rp. 1.423.638,- (satu juta empat ratus dua puluh tiga ribu enam ratus rupiah);
Halaman 9 dari 14 Putusan No. 259/Pid.B/2014/ PN. Bj
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti dalam perkara ini berupa : 1 ( satu ) unit APP ( Alat Pembatas dan Pengukur) Nomor : 93054159 , dirampas untuk dimusnahkan ; Menimbang, bahwa barang bukti tersebut telah disita berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan barang butkti tersebut telah diperlihatkan kepada saksi-saksi dan terdakwa dimana saksi-saksi dan terdakwa membenarkan barang bukti tersebut, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi – saksi , keterangan terdakwa dihubungkan dengan barang bukti yang diajukan dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : -
Bahwa benar pada hari kamis tanggal 4 Desember 2013 sekira pukul 11.50 wib di rumah terdakwa di Jalan KH. A. Karim Gg. Dipo Kelurahan Rambung Dalam Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai saksi Roy Fransisco bersama dengan saksi Sudarman (petugas P2TL) dan juga bersama saksi Surya (anggota Polres Binjai) menemukan pelanggaran tentang ketenagalistrikan yang dilakukan terdakwa;
-
Bahwa cara terdakwa menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya yaitu dengan cara merusak segel lalu menjamper pada bagian terminal 1 & 3 (satu dan tiga) dalam KWH meter sehingga mempengaruhi KWH meter atau memperlambat meteran yang ada pada KWH meter sehingga pembayaran listrik berkurang;
-
Bahwa terdakwa tidak mengetahui persis siapa yang merusak segel lalu menjamper pada bagian terminal 1 & 3 (satu dan tiga) dalam KWH meter sehingga mempengaruhi KWH meter atau memperlambat meteran yang ada pada KWH meter sehingga pembayaran listrik berkurang, namun perkiraan terdakwa dilakukan oleh mantan suami terdakwa yaitu Iswandi yang saat ini tidak tahun keberadaannya sejak tahun 2010 dan sebelumnya bayaran listrik terdakwa masih netral dan sejak itu pembayaran listrik terdakwa agak ringan dan sekitar antara Rp. 20.000 (dua puluh ribu rupiah) sampai dengan Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) setiap bulannya hingga sampai sekarang ini;
-
Bahwa terdakwa merusak segel lalu menjamper pada bagian terminal 1 & 3 (satu dan tiga) dalam KWH meter sehingga mempengaruhi KWH meter atau memperlambat meteran yang ada pada KWH meter sehingga pembayaran Halaman 10 dari 14 Putusan No. 259/Pid.B/2014/ PN. Bj
listrik berkurang, namun perkiraan terdakwa dilakukan oleh mantan suami terdakwa yaitu Iswandi yang tidak mendapat izin dari pihak PT. PLN;
Bahwa Kerugian pihak PT. PLN akibat kejadian tersebut sesuai degan Daya kedapatan atau beban yang telah digunakan oleh terdakwa tersebut yaitu sebesar Rp. 1.423.638,- (satu juta empat ratus dua puluh tiga ribu enam ratus rupiah);
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan secara yuridis apakah berdasarkan fakta-fakta hukum di atas, terdakwa dapat diyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya; Menimbang, bahwa Terdakwa didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum dengan dakwaan tunggal yaitu : Pasal 51 ayat (3) UURI No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan;
Menimbang, bahwa sesuai dengan fakta – fakta hukum yang terungkap dipersidangan maka Majelis langsung mempertimbangkan dakwaan Tunggal yakni Pasal 51 ayat (3) UURI No. 30 Tahun 2009 ; Menimbang, bahwa didalam dakwaan Tunggal Penuntut Umum yakni : Pasal 51 ayat (3) UURI No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan yang unsur – unsurnya adalah sebagai berikut : 1. Barangsiapa; 2. Menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya secara melawann hukum; Menimbang, bahwa terhadap unsur ” Barangsiapa ” adalah menunjuk kepada subjek hukum yaitu orang yang telah dewasa serta mampu untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya serta akibat dari perbuatannya, berdasarkan fakta yang terungkap selama
dipersidangan
dari keterangan
saksi – saksi , keterangan terdakwa sendiri, dan adanya barang bukti bahwa benar Terdakwa TRI ARDIYANTI Als YANTI telah dihadapkan kedepan persidangan dan telah dipertanyakan terhadap perbuatannya dan terdakwa mengakui perbuatannya tersebut sehingga terdakwa dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya tersebut, dengan demikian Unsur ini telah terbukti ;
Halaman 11 dari 14 Putusan No. 259/Pid.B/2014/ PN. Bj
Menimbang, bahwa unsur “ Menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya secara melawan hukum, yang dimaksud melawan hukum perbuatan tersebut bertentangan dengan
yaitu
hak orang lain karena dilakukan
tanpa ijinnya atau bertentangan dengan hak orang lain atau bertentangan dengan kewajiban hukum si Pelaku, dimana dalam perkara ini berdasarkan fakta – fakta yang terungkap dipersidangan sebagaimana tersebut diatas , terdakwa telah melakukan pelanggaran dengan cara merusak segel lalu menjamper pada bagian terminal 1 & 3 (satu dan tiga) dalam KWH meter sehingga mempengaruhi KWH meter atau memperlambat meteran yang ada pada KWH meter sehingga pembayaran listrik berkurang, adapun maksud tujuan terdakwa yaitu untuk memperingan pembayaran listrik yang biasanya pembayaran dilakukan antara Rp. 20.000,- s/d Rp. 30.000,- setiap bulannya, namun setelah dilakukan penyambungan kabel listrik merk NYM warna biru pembayaran listrik tidak mencapai Rp. 20.000,- dan tidak mendapat izin dari pihak PT. PLN untuk melakukan penyambungan kabel listrik jenis NYM warna biru dan berdasarkan keterangan saksi Sudarman dan saksi Roy Fransisko beban ampere yang digunakan oleh terdakwa sebanyak 1,5 ampere setelah diukur dengan menggunakan tang ampere dan setelah dihitung oleh saksi Armaya Zulfahelmi pihak PT. PLN mengalami kerugian sebesar Rp. 1.423.638,(satu juta empat ratus dua puluh tiga ribu enam ratus rupiah), dengan menggunakan 1 ( satu ) unit APP ( Alat Pembatas dan Pengukur) Nomor : 93054159, disini terdakwa telah bertindak seolah – olah sebagai pihak PT.PLN tersebut
yang dapat
mengambil , jenis perbuatan
terdakwa
tersebut
bertentangan dengan hak orang lain, karena menggunakan 1 ( satu ) unit APP ( Alat Pembatas dan Pengukur) Nomor : 93054159
tanpa izin dari saksi
korban PT.PLN, terdakwa melakukan penyambungan kabel listrik jenis NYM warna biru tidak ada ijin dari PT.PLN sebagai pemiliknya , sehingga dengan demikian unsur ini telah terpenuhi ;
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari dakwaan telah terpenuhi, maka terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana
didakwakan dalam
dakwaannya ; Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai
Halaman 12 dari 14 Putusan No. 259/Pid.B/2014/ PN. Bj
alasan
pembenar
dan
atau
alasan
pemaaf,
maka
terdakwa
harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya; Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa mampu bertanggung jawab, maka terdakwa harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana yang setimpal dengan kesalahannya;
Menimbang, bahwa oleh karena
terdakwa ditahan dan penahanan
terhadap terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan; Menimbang, bahwa tujuan pemidanaan bukan semata-mata sebagai pembalasan atas perbuatan terdakwa melainkan bertujuan untuk membina dan mendidik agar terdakwa menyadari dan menginsafi kesalahannya sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dikemudian hari; Menimbang, bahwa
untuk
menjatuhkan pidana terhadap terdakwa,
maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan keadaan yang meringankan; Keadaan yang memberatkan: - Perbuatan terdakwa tidak mendukung program pemerintah di bidang ketenagalistrikan; Keadaan yang meringankan : - Terdakwa telah membayar kerugian yang dialami PT.PLN; - Terdakwa bersikap sopan selama persidangan; - Terdakwa menyesali perbuatannya; - Terdakwa belum pernah dihukum; Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dijatuhi pidana, maka terdakwa haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara; Memperhatikan Pasal 51 Ayat (3) UU RI No.30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikkan,
serta
peraturan
perundang-undangan
lain
yang
bersangkutan; MENGADILI: 1. Menyatakan Terdakwa TRI ARDIYANTI Als YANTI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ Menggunakan tenaga listrik secara melawan hukum ”; Halaman 13 dari 14 Putusan No. 259/Pid.B/2014/ PN. Bj
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa TRI ARDIYANTI Als YANTI oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar maka akan diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan; 3. Menetapkan, bahwa pidana itu tidak akan dijalankan, kecuali jika dikemudain hari ada perintah lain dalam putusan hakim, karena terdakwa dipersalahkan melakukan sesuatu kejahatan / pelanggaran atau tidak memenuhi suatu syarat yang ditentukan, dalam masa percobaan selama 1 (satu) bulan; 4. Menetapkan barang bukti : 1 ( satu ) unit
APP ( Alat Pembatas dan
Pengukur) Nomor : 93054159, dirampas untuk dimusnahkan; 5. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp. 1.000,- ( seribu rupiah ) ; Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Binjai, pada hari Senin, tanggal 03 Nopember
2014,
oleh kami : DWIANA KUSUMASTANTI, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua, NURNANINGSIH AMRIANI, SH.MH dan DIANA FEBRINA LUBIS, SH., M.kn, masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Hakim Ketua dengan didampingi
para Hakim Anggota
tersebut,
dibantu oleh DEWI BALQIS
LUBIS, SH., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Binjai,serta dihadiri oleh NOVA SURYANITA S, SH., Penuntut Umum dan terdakwa.
Hakim-Hakim Anggota,
Hakim Ketua Majelis,
1. NURNANINGSIH AMRIANI,SH.MH
DWIANA KUSUMASTANTI,SH.,M.H.
2. DIANA FEBRINA LUBIS,SH.M.Kn Panitera Pengganti,
DEWI BALQIS LUBIS, S.H. Halaman 14 dari 14 Putusan No. 259/Pid.B/2014/ PN. Bj