P U T U S A N No.160/PID.B/2012/PN.BJ “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa : Nama Lengkap
: HERBERT TAMPUBOLON ALIAS HAPOSAN SITOMPUL
Tempat Lahir
: Balige
Umur / Tanggal Lahir
: 42 Tahun / 05 April 1970.
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Kebangsaan
: Indonesia
Alamat
: Jl. Jambore I No. 411 Kel. Berngam Kec. Binjai Kota
Agama
: Kristen
Pekerjaan
: Wiraswasta
Terdakwa dalam perkara ini ditahan sejak ; 1. Penyidik sejak tanggal 18 Februari 2012 sampai dengan tanggal 08 Maret 2012. 2. Perpanjangan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 09 Maret 2012 sampai dengan 17 Desember 2012. 3. Penuntut Umum sejak tanggal 09 April 2012 sampai dengan tanggal 28 April 2012. 4. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Binjai sejak tanggal 17 Mei 2012 sampai dengan tanggal 16 Mei 2012.
Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum, dan menghadap sendiri dipersidangan; Pengadilan Negeri tersebut; Setelah mempelajari berkas perkara atas nama Terdakwa ; Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan Terdakwa ;
Setelah mendengar Tuntutan Pidana (Requisitoir) Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Binjai, yang pada pokoknya memohon agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara ini memutuskan :
1. Menyatakan
terdakwa
HERBERT
TAMPUBOLON
Als
HAPOSAN
SITOMPUL tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Primair. 2. Menyatakan
terdakwa
HERBERT
TAMPUBOLON
Als
HAPOSAN
SITOMPUL telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana “pemerasan dan pengancaman” sebagaimana yang diatur dan diancam pidana dalam Pasal 369 Ayat (1) KUHPidana dalam dakwaan Subsidair tersebut. 3. Menjatuhkan pidana
terhadap Terdakwa HERBET TAMPUBOLON Als
HAPOSAN SITOMPUL dengan pidana penjara selama : 6 (enam) bulan dikurangi selama Terdakwa berada dalam penahanan sementara dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan. 4. Menyatakan barang bukti berupa : -
Uang tunai sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah).
-
1 (satu) unit Handphone merek Nokia tipe 6120C berikut nomor Handphone-nya 081361324649. Dikembalikan kepada Rosida Anitaria Sihite
-
1 (satu) unit Handphone merek Nokia tipe E5 berikut nomor Handphone-nya 087748856702 Dikembalikan kepada Eka Nuraini
-
1 (satu) unit Handphone merek Nokia tipe 5130C-2 berikut nomor Handphone-nya 082165971333 Dirampas untuk dimusnahkan
5. Menetapkan agar Terdakwa dibebani untuk
membayar biaya dalam
perkara sebesar Rp. 2.000,-(dua ribu rupiah).
Setelah mendengar Pembelaan lisan dari Terdakwa
yang disampaikan
di persidangan, yang pada pokoknya memohon agar Hakim Pengadilan Negeri Binjai
yang memeriksa dan mengadili perkara ini memberikan hukuman yang
seringan-ringannya bagi Terdakwa ;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke muka persidangan ini oleh Jaksa Penuntut Umum dengan Dakwaan sebagai berikut:
Primair : Bahwa Terdakwa HERBET TAMPUBOLON ALIAS HAPOSAN SITOMPUL pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2012, sekitar pukul 08.00 Wib atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan Februari tahun 2012, bertempat di Jln. Jamin Ginting Kec. Binjai Selatan tepatnya di depan counter Handphone depan BRI Unit Bangkatan Binjai, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Binjai, dengan maksud 2
hendak menguntungkan dirinya atau orang lain dengan melawan hukum, memaksa orang dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan, supaya orang itu memberikan suatu barang, yang sama sekali atau sebagian kepunyaan orang itu sendiri atau kepunyaan orang lain, yakni saksi Rosida Anitaria Sihite atau supaya orang itu membuat utang atau menghapuskan piutang yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut: Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas ketika itu saksi korban Rosida Anitaria Sihite sedang berada di sekolah SMPN 09 Binjai tepatnya di Jln. Gunung Bendahara Kel. Pujidadi Binjai Selatan, terdakwa ada menelpon saksi korban melalui Handphone dengan tunuan meminta uang kepada saksi korban sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dengan alasan untuk modal usaha terdakwa di koperasi milik terdakwa. Kemudian terdakwa mengancam saksi korban apabila uang yang diminta terdakwa tidak diberikan maka terdakwa akan menyebarluaskan foto-foto bugil diri dari saksi korban Rosida Anitaria Sihite ke sekolah saksi korban, ketempat pekerjaannya ke dinas P dan P, ke kantor Depag, ke internet, ke kampung/ ke keluarga korban. Kemudian saksi korban menjawab bahwa ia hanya memiliki uang sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan terdakwa menyetujuinya. Setelah itu terdakwa menunggu di BRI Unit Bangkatan Binjai tempat saksi korban mengambil sebahagian uangnya di BRI Unit tersebut. Setelah itu saksi korban pulang kerumah mengambil uangnya dan kemudian saksi pergi menuju BRI Unit Bangkatan Binjai. Bahwa sebelum berangkat ke BRI Unit Bangkatan Binjai, saksi korbantelah menghubungi pihak kepolisian Binjai dan sedira pukul 09.03 Wib, saksi korban tiba di BRI Unit Bangkatan tersebut dan saksi korban mengajak terdakwa ke countger Handphone di depan BRI Unit Bangkatan Binjai. Bahwa saat itu saksi korban berkata kepada terdakwa “Kenapa kau lakukan ini semua, kenapa kau peras aku ini, aku sudah tidak punya uang”, lalu jawab terdakwa “kau kasih nggak“ selanjutnya saksi korban pun menyerahkan uang kepada terdakwa sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan terdakwa menerimanya. Namun terdakwa berkata “Tapi kau bilang 5 juta”, lalu jawab korban “Nanti sisanya kuambil di Bank”, lalu terdakwa memasukkan uang tersebut ke dalam kantong jaketnya tanpa dihitung oleh terdakwa. Tidak berapa lama kemudian datang petugas kepolisian menangkap terdakwa dan membawa terdakwa berikut barang bukti uang Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) ke Polresta Binjai guna pemeriksaan lebih lanjut. Bahwa sebelumnya antara saksi korban dan terdakwa telah menjalin hubungan pacaran sejak bulan
Januari 2011 sampai bulan Nopember 2011,
bahkan dibelakang hari hubungan saksi korban dengan terdakwa menjadi tidak baik karena terdakwa telah berjanji pada saksi korban bahwa ia terdakwa akan menikahi saksi korban, namun terdakwa terus saja membatalkan dan mengelak janjinya tersebut. Dan selama terdakwa dan saksi korban berpacaran terdakwa 3
dan korban berbisnis masalah pinjam meminjam uang atas kemauan bersama. Dan terakhir dibulan Desember 2011 terdakwa terdesak dengan kebutuhan uang kemudian meminta penjaman pada saksi korban. Dan pada bualan Desember 2011 terdakwa ada meng-sms korban dimana terdakwa mengatakan pada korban dalam isi sms terdakwa “ Ya kalau begitulah kemauanmu yang kau minta, ya gak apa-apalah kita mulailah keributan ini, tapi jangan sampai menesal nanti ya, aku perlu uang sepuluh juta dalam minggu ini, jadi kalau ga bisa lagi ku pinjam, ya gak apa-apalah, tapi kita lihat nanti seberapa malu kau ke orang lain yang melihat foto bugilmu, jadi bakal menyesal kau selama hidupmu. (sms diterima 21-12-2011). Jangan kau tambahi lagi kesusahanmu dengan kehancuran masa depanmu, hancurnya harga dirimu serta penyesalan seumurhidupmu nantinya kalau foto-foto bugilmu ini beredar nantinya hanya gara-gara kamu gak mau meminjamkan aku duit lima juta aja. Biar kamu tau diinternet kemarin udah aku serbar luaskan, entar lagi ke Handphone si Rolan, foto bugilmu terkirim, jadi coba kamu bayangkan dulu shocknya kejiwaannya si Rolan karena habis melihat foto bugil mamanya di dalam Hpnya ( sms diterima tgl 22-12-2011 pkl. 14.01 Wib). Jadi jangan lagi kamu berpikir kalau aku enggak mungkin nekat mempermalukan kamu dimuka umum, karena lebih penting sama kamu duit kamu itu dari pada harga diri kamu serta masa depan kamu, aku udah gak ada perasaan apa-apa lagi sama kau sekarang ini jadi udah jelas kamu tau kan? (sms terdakwa pada korban tgl 21-12-2011). Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa saksi korban merasa dirugikan sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah).
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dalam pasal 368 (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Subsidair : Bahwa Terdakwa HERBET TAMPUBOLON ALIAS HAPOSAN SITOMPUL pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2012, sekitar pukul 08.00 Wib atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam bulan Februari tahun 2012, bertempat di Jln. Jamin Ginting Kec. Binjai Selatan tepatnya di depan counter Handphone depan BRI Unit Bangkatan Binjai, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Binjai, dengan maksud untuk menguntungkan dirinya atau orang lain dengan melawan hukum, memaksa orang dengan ancaman akan mencemar atau mencemar dengan surat atau dengan ancaman akan membuka rahasia, suapaya orang itu memberikan kepadanya suatu barang, yang sama sekali atau sebagian kepunyaan orang itu sendiri atau kepunyaan orang lain, yakni saksi Rosida anitaria Sihite, atau suapaya orang itu membuat utang atau menghapuskan piutang, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut: 4
Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas ketika itu saksi korban Rosida Anitaria Sihite sedang berada di sekolah SMPN 09 Binjai tepatnya di Jln. Gunung Bendahara Kel. Pujidadi Binjai Selatan, terdakwa ada menelpon saksi korban melalui Handphone dengan tunuan meminta uang kepada saksi korban sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dengan alasan untuk modal usaha terdakwa di koperasi milik terdakwa. Kemudian terdakwa mengancam saksi korban apabila uang yang diminta terdakwa tidak diberikan maka terdakwa akan menyebarluaskan foto-foto bugil diri dari saksi korban Rosida Anitaria Sihite ke sekolah saksi korban, ketempat pekerjaannya ke dinas P dan P, ke kantor Depag, ke internet, ke kampung/ ke keluarga korban. Kemudian saksi korban menjawab bahwa ia hanya memiliki uang sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan terdakwa menyetujuinya. Setelah itu terdakwa menunggu di BRI Unit Bangkatan Binjai tempat saksi korban mengambil sebahagian uangnya di BRI Unit tersebut. Setelah itu saksi korban pulang kerumah mengambil uangnya dan kemudian saksi pergi menuju BRI Unit Bangkatan Binjai. Bahwa sebelum berangkat ke BRI Unit Bangkatan Binjai, saksi korbantelah menghubungi pihak kepolisian Binjai dan sedira pukul 09.03 Wib, saksi korban tiba di BRI Unit Bangkatan tersebut dan saksi korban mengajak terdakwa ke countger Handphone di depan BRI Unit Bangkatan Binjai. Bahwa saat itu saksi korban berkata kepada terdakwa “Kenapa kau lakukan ini semua, kenapa kau peras aku ini, aku sudah tidak punya uang”, lalu jawab terdakwa “kau kasih nggak“ selanjutnya saksi korban pun menyerahkan uang kepada terdakwa sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan terdakwa menerimanya. Namun terdakwa berkata “Tapi kau bilang 5 juta”, lalu jawab korban “Nanti sisanya kuambil di Bank”, lalu terdakwa memasukkan uang tersebut ke dalam kantong jaketnya tanpa dihitung oleh terdakwa. Tidak berapa lama kemudian datang petugas kepolisian menangkap terdakwa dan membawa terdakwa berikut barang bukti uang Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) ke Polresta Binjai guna pemeriksaan lebih lanjut. Bahwa sebelumnya antara saksi korban dan terdakwa telah menjalin hubungan pacaran sejak bulan
Januari 2011 sampai bulan Nopember 2011,
bahkan dibelakang hari hubungan saksi korban dengan terdakwa menjadi tidak baik karena terdakwa telah berjanji pada saksi korban bahwa ia terdakwa akan menikahi saksi korban, namun terdakwa terus saja membatalkan dan mengelak janjinya tersebut. Dan selama terdakwa dan saksi korban berpacaran terdakwa dan korban berbisnis masalah pinjam meminjam uang atas kemauan bersama. Dan terakhir dibulan Desember 2011 terdakwa terdesak dengan kebutuhan uang kemudian meminta penjaman pada saksi korban. Dan pada bualan Desember 2011 terdakwa ada meng-sms korban dimana terdakwa mengatakan pada korban dalam isi sms terdakwa “ Ya kalau begitulah kemauanmu yang kau minta, ya gak apa-apalah kita mulailah keributan ini, tapi jangan sampai menesal nanti ya, aku 5
perlu uang sepuluh juta dalam minggu ini, jadi kalau ga bisa lagi ku pinjam, ya gak apa-apalah, tapi kita lihat nanti seberapa malu kau ke orang lain yang melihat foto bugilmu, jadi bakal menyesal kau selama hidupmu. (sms diterima 21-12-2011). Jangan kau tambahi lagi kesusahanmu dengan kehancuran masa depanmu, hancurnya harga dirimu serta penyesalan seumurhidupmu nantinya kalau foto-foto bugilmu ini beredar nantinya hanya gara-gara kamu gak mau meminjamkan aku duit lima juta aja. Biar kamu tau diinternet kemarin udah aku serbar luaskan, entar lagi ke Handphone si Rolan, foto bugilmu terkirim, jadi coba kamu bayangkan dulu shocknya kejiwaannya si Rolan karena habis melihat foto bugil mamanya di dalam Hpnya ( sms diterima tgl 22-12-2011 pkl. 14.01 Wib). Jadi jangan lagi kamu berpikir kalau aku enggak mungkin nekat mempermalukan kamu dimuka umum, karena lebih penting sama kamu duit kamu itu dari pada harga diri kamu serta masa depan kamu, aku udah gak ada perasaan apa-apa lagi sama kau sekarang ini jadi udah jelas kamu tau kan? (sms terdakwa pada korban tgl 21-12-2011). Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa saksi korban merasa dirugikan sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah).
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dalam pasal 369 (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Menimbang, bahwa atas pertanyaan Majelis Hakim tersebut
Terdakwa
menerangkan telah mengerti isi Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut, dan Terdakwa
menerangkan tidak mengajukan keberatan/ eksepsi atas dakwaan
Jaksa Penuntut Umum tersebut; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil dakwaannya, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi yang selengkapnya keterangan tersebut telah dicatat dalam berita acara persidangan perkara ini, yang pada pokoknya dapat disimpulkan sebagai berikut:
Saksi ROSIDA ANITARIA SIHITE (saksi korban): -
Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa akan tetapi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa;
-
Bahwa pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2012, sekitar pukul 08.00 Wib sewaktu saksi berada di Sekolah SMPN 09 Binjai di Jalan Gunung bendahara Kel. Pujidadi Kec. Binjai Selatan saksi ditelpon terdakwa untuk meminta uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dengan alasan untuk modal usaha Koperasi yang dilakukan terdakwa;
-
Bahwa karena tidak punya uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) tidak dipenuhi korban lalu terdakwa mengancam saksi apabila saksi 6
tidak memberikan uang Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) terdakwa akan menyebarluaskan foto-foto bugil korban yang ada di dalam Handphone milik terdakwa; -
Bahwa terdakwa mengancam korban apabila uang yang diminta terdakwa tidak diberikan maka terdakwa akan menyebarluaskan foto-foto bugil diri korban ke sekolah SMPN 09 Binjai tempat pekerjaannya, ke dinas P dan P, ke kantor Depag, ke internet, ke kampung/ ke keluarga saksi;
-
Bahwa karena merasa takut terdakwa akan menyebarluaskan foto-foto bugilnya lalu korban mengatakan kepada terdakwa hanya sanggup dan punya uang sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan terdakwa menyetujuinya dan korban mengatakan sebagian uang ada di Bank BRI Unit Bangkatan Binjai;
-
Bahwa sebelum menuju ke Bank BRI Unit Bangkatan Binjai korban pulang kerumahnya dan mengambil uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan selanjutnya korban melaporkan peristiwa yang sedang dialami ke Polrel Binjai selanjutnya dan setelah itu korban pergi menuju Bank BRI Unit Bangkatan Binjai dan korban melihat terdakwa sudah berada di depan Bank BRI Unit Bangkatan Binjai lalu korban mengajak terdakwa ke depan counter Handphone yang berada diseberang jalan Bank BRI Unit Bangkatan Binjai;
-
Bahwa setelah korban dan terdakwa berada di dalam counter Handphone Menara Ponsel korban mengatakan kepada terdakwa “Kenapa kau lakukan ini semua, kenapa kau peras aku ini, aku sudah tidak punya uang”, lalu jawab terdakwa “kau kasih nggak“ selanjutnya korban pun menyerahkan uang kepada terdakwa sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan terdakwa menerimanya. Namun terdakwa berkata “Tapi kau bilang 5 juta”, lalu jawab korban “Nanti sisanya kuambil di Bank”, lalu terdakwa memasukkan uang tersebut ke dalam kantong jaketnya tanpa dihitung oleh terdakwa. Tidak berapa lama kemudian datang dua petugas kepolisian yang berpakaian preman menangkap terdakwa dan membawa terdakwa berikut barang bukti uang Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah);
-
Bahwa benar korban ada memberikan uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada terdakwa karena korban takut atas ancaman terdakwa akan menyebarluaskan foto-foto bugil korban kepada orang lain apabila saksi tidak memberikan sejumlah uang yang diminta terdakwa;
-
Bahwa sejak bulan Januari 2011 sampai bulan Nopember 2011, terdakwa telah berjanji pada korban bahwa ia terdakwa akan menikahi dan bertemu dengan keluarga korban di Tarutung;
-
Bahwa benar foto-foto bugil korban ada didalam Handphone milik terdakwa, karena terdakwa yang meminta korban untuk difoto bugil, karena korban merasa terdakwa sebentar lagi akan menjadi suaminya maka saksi mau difoto 7
bugil oleh terdakwa dengan mempergunakan Handphone merek Nokia tipe 5130C-2 milik terdakwa, dan foto-foto bugil tersebut dibuat bulan Oktober tahun 2012 di dapur dalam rumah korban di Jalan Sei Deli Kel. Pujidadi Kec. Binjai Selatan; -
Bahwa benar foto bugil korban yang ada di dalam Handphone milik terdakwa digunakan terdakwa untuk memeras korban dengan ancaman apabila korban tidak memberikan uang yang diminta terdakwa maka foto-foto bugil tersebut akan disebarluaskan oleh terdakwa ke masyarakat sehingga korban merasa takut foto-foto dalam keadaan bugil tersebar di masyarakat;
-
Bahwa adapun isi sms uang dikirim terdakwa ke Handphone korban adalah “ Ya kalau begitulah kemauanmu yang kau minta, ya gak apa-apalah kita mulailah keributan ini, tapi jangan sampai menyesal nanti ya, aku perlu uang sepuluh juta dalam minggu ini, jadi kalau ga bisa lagi ku pinjam, ya gak apaapalah, tapi kita lihat nanti seberapa malu kau ke orang lain yang melihat foto bugilmu, jadi bakal menyesal kau selama hidupmu. (sms diterima 21-12-2011). Jangan kau tambahi lagi kesusahanmu dengan kehancuran masa depanmu, hancurnya harga dirimu serta penyesalan seumur hidupmu nantinya kalau foto-foto bugilmu ini beredar nantinya hanya gara-gara kamu gak mau meminjamkan aku duit lima juta aja. Biar kamu tau diinternet kemarin udah aku serbar luaskan, entar lagi ke Handphone si Rolan, foto bugilmu terkirim, jadi coba kamu bayangkan dulu shocknya kejiwaannya si Rolan karena habis melihat foto bugil mamanya di dalam Hpnya ( sms diterima tgl 22-12-2011 pkl. 14.01 Wib). Jadi jangan lagi kamu berpikir kalau aku enggak mungkin nekat mempermalukan kamu dimuka umum, karena lebih penting sama kamu duit kamu itu dari pada harga diri kamu serta masa depan kamu, aku udah gak ada perasaan apa-apa lagi sama kau sekarang ini jadi udah jelas kamu tau kan? (sms terdakwa pada korban tgl 21-12-2011);
-
Bahwa benar terdakwa sudah pernah mengirim foto-foto bugil korban melalui Handphone terdakwa kepada saksi Eka Nur Aini dan adik korban yaitu Ronnite Sihite. Dan korban merasa keberatan atas perbuatan terdakwa;
-
Bahwa dari kejadian tersebut saksi korban mengalami kerugian materil sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan korban merasa malu atas perbuatan terdakwa;
Saksi EKA NUR AINI ALIAS EKA: -
Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa
akan tetapi tidak ada hubungan
keluarga dengan Terdakwa ; -
Bahwa benar saksi mengenal korban adalah Mak tua saksi sedangkan terdakwa saksi kenal karena berpacaran dengan korban; 8
-
Bahwa pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2012 sekitar pukul 10.00 Wib bertempat di Jalan Jamin Ginting Kec. Binjai tepatnya di counter Handphone Menara Ponsel terdakwa ditangkap oleh anggota Polresta Binjai karena melakukan pemerasan terhadap korban Rosida Anitaria Sihite;
-
Bahwa terdakwa melakukan pemerasan kepada korban dimana terdakwa meminta uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada korban dengan alasan untuk modal usaha koperasi terdakwa dan apabila korban tidak memberikan uang yang diminta terdakwa, foto-foto bugil orban yang ada didalam Handphone milik terdakwa akan disebarluaskan ke sekolah saksi korban, ketempat pekerjaannya ke dinas P dan P, ke kantor Depag, ke internet, ke kampung/ ke keluarga korban;
-
Bahwa saksi ada menerima MMS atau kiriman foto bugil korban dari Handphone tipe 5130C-2 milik terdakwa ke Handphone nokia tipe E5 milik saksi sebanyak 2 (dua) kali yang ptertama MMS foto berisikan wajah korban Rosida Anitaria Sihite dengan bahu terbuka dan MMS foto kedua berisikan korban dalam pose setengah telanjang dari pinggang keatas tanpa memakai pakaian selembar pun sehingga nampak buah dada korban Rosida Anitaria Sihite dan saksi menerima MMS foto bugil korban melalui Handphone merek Nokia tipe 5130C-2 milik terdakwa pertama hari Jumat tanggal 30 Desember 2011 sekitar pukul 17.47 Wib dan MMS kedua hari Jumat tanggal 30 Desember 2011 sekitar pukul 18.12 Wib;
-
Bahwa pada tanggal 31 Desember 2011 korban menemui saksi dan menanyakan kepada saksi apakah saksi ada menerima foto-foto korban yang dikirim terdakwa ke Handphone saksi lalu saksi mengatakan ada dan menunjukan foto-foto bugil korban yang ada di dalam Handphone saksi yang dikirim oleh terdakwa dan korban mengatakan kepada saksi agar foto-foto bugil korban tersebut jangan dihapus;
-
Bahwa benar korban mengalami kerugian sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah);
Saksi NUR KHOLIS : -
Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa ;
-
Bahwa saksi adalah anggota Polri pada Polres Kota Binjai;
-
Bahwa pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2012, sekitar pukul 08.00 Wib bertempat di Jalan Jamin Ginting Kec. Binjai tepatnya di dalam counter Handphone Menara Ponsel saksi bersama saksi Ariandi Ginting telah melakukan penangkapan terhadap terdakwa HERBERT TAMPUBOLON Alias HAPOSAN SITOMPUL;
9
-
Bahwa penangkapan terhadap terdakwa dikarenakan korban yaitu Rosida Anitaria Sihite sebelumnya telah membuat laporan ke Polres Binjai bahwa korban mengaku diperas dan diancam oleh terdakwa, selanjutnya saksi bersama saksi Apriandi Ginting diperintahkan oleh atasan para saksi untuk menyelidiki dan melakukan penangkapan terhadap terdakwa;
-
Bahwa adapun cara terdakwa melakukan pemerasan kepada korban adalah awalnya terdakwa meminta uang kepada korban sebesar Rp. 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) kalau korban tidak
memberikan uang sebesar yang
diminta terdakwa, maka foto-foto korban yang
dalam keadaan bugil akan
terdakwa sebarkan ke internet, ke sekolah tempat korban bekerja, ke kantor Dinas P dan P dan ke kantor Departemen Agama, karena korban merasa takut dengan ancaman terdakwa korban hanya sanggup memberikan uang sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan terdakwa mau lalu korban mengatakan bahwa uang korban sebagian masih ada di Bank BRI unit Bangkatan Binjai; -
Bahwa kemudian korban menjumpai terdakwa di dalam counter Handphone Menara Ponsel yang letaknya berada di depan Bank BRI unit Bangkatan Binjai dan korban menyerahkan uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada terdakwa lalu terdakwa menerima uang tersebut dan pada saat terdakwa hendak pergi lalu saksi bersama saksi Apriandi Ginting menangkap terdakwa dan dari terdakwa ditemukan uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan Handphne milik terdakwa berisikan foto-foto bugil korban;
-
Bahwa benar korban memberikan uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada terdakwa karena korban merasa terancam dan korban juga merasa diperas, karena apabila korban tidak mau memberikan uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang diminta terdakwa kepada korban, maka foto-foto bugil korban yang ada di dalam Handphone milik terdakwa akan disebarluaskan oleh terdakwa.;
Saksi APRIANDI GINTING: -
Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa ;
-
Bahwa saksi adalah anggota Polri pada Polres Kota Binjai;
-
Bahwa pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2012, sekitar pukul 08.00 Wib bertempat di Jalan Jamin Ginting Kec. Binjai tepatnya di dalam counter Handphone Menara Ponsel saksi bersama saksi Ariandi Ginting telah melakukan penangkapan terhadap terdakwa HERBERT TAMPUBOLON Alias HAPOSAN SITOMPUL;
-
Bahwa penangkapan terhadap terdakwa dikarenakan korban yaitu Rosida Anitaria Sihite sebelumnya telah membuat laporan ke Polres Binjai bahwa 10
korban mengaku diperas dan diancam oleh terdakwa, selanjutnya saksi bersama saksi Apriandi Ginting diperintahkan oleh atasan para saksi untuk menyelidiki dan melakukan penangkapan terhadap terdakwa; -
Bahwa adapun cara terdakwa melakukan pemerasan kepada korban adalah awalnya terdakwa meminta uang kepada korban sebesar Rp. 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) kalau korban tidak
memberikan uang sebesar yang
diminta terdakwa, maka foto-foto korban yang
dalam keadaan bugil akan
terdakwa sebarkan ke internet, ke sekolah tempat korban bekerja, ke kantor Dinas P dan P dan ke kantor Departemen Agama, karena korban merasa takut dengan ancaman terdakwa korban hanya sanggup memberikan uang sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan terdakwa mau lalu korban mengatakan bahwa uang korban sebagian masih ada di Bank BRI unit Bangkatan Binjai; -
Bahwa kemudian korban menjumpai terdakwa di dalam counter Handphone Menara Ponsel yang letaknya berada di depan Bank BRI unit Bangkatan Binjai dan korban menyerahkan uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada terdakwa lalu terdakwa menerima uang tersebut dan pada saat terdakwa hendak pergi lalu saksi bersama saksi Apriandi Ginting menangkap terdakwa dan dari terdakwa ditemukan uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan Handphne milik terdakwa berisikan foto-foto bugil korban;
-
Bahwa korban memberikan uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada terdakwa karena korban merasa terancam dan korban juga merasa diperas, karena apabila korban tidak mau memberikan uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang diminta terdakwa kepada korban, maka foto-foto bugil korban yang ada di dalam Handphone milik terdakwa akan disebarluaskan oleh terdakwa;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut Terdakwa membenarkannya dan tidak menaruh keberatan;
Menimbang, bahwa selanjutnya di persidangan telah pula didengar keterangan Terdakwa yang selengkapnya keterangan tersebut telah dicatat dalam berita acara pemeriksaan perkara ini, yang pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2012 sekitar pukul 10.30 Wib ditangkap oleh anggota Polresta Binjai karena melakukan pemerasan terhadap korban Rosida Anitaria Sihite;
Bahwa antara terdakwa dengan korban berpacaran sejak Desember 2010 sampai Oktober 2011 dan terdakwa mengaku kepada korban sebagai duda berak satu dan terdakwa mengenkan dirinya kepada korban bernama HAPOSAN SITOMPUL;
11
Bahwa terdakwa ada meminta uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada korban tapi uang tersebut akan dikembalikan;
Bahwa terdakwa ada mengirimkan sms kepada korban dan mengacam korban apabila tidak diberikan uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada terdakwa maka foro-foto bugil korban akan terdakwa sebarluaskan kepada orang lain;
Bahwa adapun terdakwa melakukan pengancaman terhadap korban mulai tanggal 30 Desember 2011 sampai sebelum terdakwa ditangkap;
Bahwa benar foto-foto telanjang korban ada di dalam Handphone merek Nokia 5130C-2 dengan nomor Hp 082165971333 milik terdakwa dan foto-foto tersebut yang akan disebarluaskan oleh terdakwa kepada orang lain apabila korban tidak memberikan uang yang diminta terdakwa;
Bahwa benar terdakwa ada menerima uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dari korban di counter HP Menara Ponsel Binjai dari uang Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang terdakwa minta dari korban;
Bahwa terdakwa ada membuat foto-foto tentang diri korban dalam keadaan bugil atau telanjang dengan mempergunakan Handphone merek Nokia tipe 5130C-2 milik terdakwa dan foto-foto tersebut terdakwa buat di dalam kamar rumah korban di Jalan Sei Deli Kel. Puji Dadi Kec. Binjai Selatan pada bulan Oktober 2011;
Bahwa foto-foto bugil korban terdakwa simpan di dalam HP milik terdakwa dan digunakan untuk mengancam korban, dan terdakwa ada mengirimkan foto-foto bugil atau telanjang korban sebanyak 2 (dua) kali ke HP Eka Nuraini dan Ronni Sihite;
Bahwa terdakwa mengaku bersalah dan menyesal atas perbuatannya;
Menimbang,
bahwa
dipersidangan
Jaksa
Penuntut
Umum
telah
mengajukan barang bukti berupa Uang tunai sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), 1 (satu) unit Handphone merek Nokia tipe 6120C berikut nomor Handphone-nya 081361324649, 1 (satu) unit Handphone merek Nokia tipe E5 berikut nomor Handphone-nya 087748856702, 1 (satu) unit Handphone merek Nokia tipe 5130C-2 berikut nomor Handphone-nya 082165971333;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi, barang bukti, bukti surat serta keterangan Terdakwa
yang saling bersesuaian diperoleh fakta hukum
sebagai berikut; -
Bahwa pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2012, sekitar pukul 08.00 Wib bertempat di Jalan Jamin Ginting Kec. Binjai tepatnya di dalam counter Handphone Menara Ponsel saksi bersama saksi Ariandi Ginting telah 12
melakukan penangkapan terhadap terdakwa HERBERT TAMPUBOLON Alias HAPOSAN SITOMPUL; -
Bahwa penangkapan terhadap terdakwa dikarenakan korban yaitu Rosida Anitaria Sihite sebelumnya telah membuat laporan ke Polres Binjai bahwa korban mengaku diperas dan diancam oleh terdakwa, karena apabila korban tidak mau memberikan uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang diminta terdakwa kepada korban, maka foto-foto bugil korban yang ada di dalam Handphone milik terdakwa akan disebarluaskan oleh terdakwa; selanjutnya saksi bersama saksi Apriandi Ginting diperintahkan oleh atasan para saksi untuk menyelidiki dan melakukan penangkapan terhadap terdakwa;
-
Bahwa dari kejadian tersebut saksi korban mengalami kerugian materil sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan korban merasa malu atas perbuatan terdakwa;
Menimbang,
bahwa
Terdakwa
telah
didakwa
dengan
Dakwaan
Subsidaritas, Primair melanggar Pasal 368 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Subsidair melanggar Pasal 369 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Jaksa Penuntut Umum disusun secara
Subsidaritas
maka
Majelis
Hakim
terlebih
dahulu
akan
mempertimbangkan dakwaan Primair dari Jaksa Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa untuk dapat dipidana atas dasar Pasal 368 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana sebagaimana didakwakan dalam Dakwaan Primair Jaksa Penuntut Umum, haruslah dipenuhi unsur-unsur sebagai berikut : 1. Unsur Barangsiapa 2. Unsur dengan maksud hendak menguntungkan dirinya atau orang lain dengan melawan hukum, memaksa orang dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan, supaya orang itu memberikan suatu barang, yang sama sekali atau sebagian kepunyaan orang itu sendiri atau kepunyaan orang lain
Ad. 1 Unsur Barangsiapa . Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur barang siapa adalah setiap orang selaku subyek hukum yang diduga melakukan suatu tindak pidana, dalam pengertian seseorang secara pribadi atau menunjuk pada suatu badan hukum tertentu yang mampu bertanggungjawab menurut hukum. Menimbang, bahwa mengacu dari keterangan para saksi serta didukung oleh keterangan para Terdakwa sendiri, maka subyek hukum dalam hal ini adalah Terdakwa HERBET TAMPUBOLON Als HAPOSAN SITOMPUL sebagaimana 13
yang diuraikan dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum dan telah dibenarkan pula oleh para Terdakwa dipersidangan. Oleh karena itu, unsur barangsiapa
telah
terpenuhi/terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum;
Ad. 2 Unsur dengan maksud hendak menguntungkan dirinya atau orang lain dengan melawan hukum, memaksa orang dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan, supaya orang itu memberikan suatu barang, yang sama sekali atau sebagian kepunyaan orang itu sendiri atau kepunyaan orang lain;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi yang saling bersesuaian dengan keterangan Terdakwa serta barang bukti dipersidangan bahwa pada hari Jumat tanggal
17 Februari 2012, sekitar pukul 08.00 Wib bertempat di Jalan
Jamin Ginting Kec. Binjai tepatnya di dalam counter Handphone Menara Ponsel saksi bersama saksi Ariandi Ginting telah melakukan penangkapan terhadap terdakwa HERBERT TAMPUBOLON Alias HAPOSAN SITOMPUL; Menimbang bahwa penangkapan terhadap terdakwa dikarenakan korban yaitu Rosida Anitaria Sihite sebelumnya telah membuat laporan ke Polres Binjai bahwa korban mengaku diperas dan diancam oleh terdakwa, karena apabila korban tidak mau memberikan uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang diminta terdakwa kepada korban, maka foto-foto bugil korban yang ada di dalam Handphone milik terdakwa akan disebarluaskan oleh terdakwa; selanjutnya saksi bersama saksi Apriandi Ginting diperintahkan oleh atasan para saksi untuk menyelidiki dan melakukan penangkapan terhadap terdakwa; Menimbang bahwa adapun cara terdakwa melakukan pemerasan kepada korban adalah awalnya terdakwa meminta uang kepada korban sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kalau korban tidak memberikan uang sebesar yang diminta terdakwa, maka foto-foto korban yang dalam keadaan bugil akan terdakwa sebarkan ke internet, ke sekolah tempat korban bekerja, ke kantor Dinas P dan P dan ke kantor Departemen Agama, karena korban merasa takut dengan ancaman terdakwa korban hanya sanggup memberikan uang sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan terdakwa mau lalu korban mengatakan bahwa uang korban sebagian masih ada di Bank BRI unit Bangkatan Binjai; Menimbang bahwa kemudian korban menjumpai terdakwa di dalam counter Handphone Menara Ponsel yang letaknya berada di depan Bank BRI unit Bangkatan Binjai dan korban menyerahkan uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada terdakwa lalu terdakwa menerima uang tersebut dan pada saat terdakwa hendak pergi lalu saksi bersama saksi Apriandi Ginting menangkap terdakwa dan dari terdakwa ditemukan uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan Handphne milik terdakwa berisikan foto-foto bugil korban, maka unsur ini tidak terbukti dalam perbuatan terdakwa; 14
Menimbang, bahwa dengan tidak terpenuhinya salah satu unsur dari dakwaan
Primair
Jaksa
Penuntut
Umum
tersebut
maka
Majelis
Hakim
berpendapat bahwa Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan Primair Jaksa Penuntut Umum, sehingga oleh karenanya maka Terdakwa haruslah dibebaskan dari dakwaan Primair tersebut;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan Subsidair dari Jaksa Penuntut Umum yakni melanggar Pasal 369 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;
Menimbang, bahwa untuk dapat dipidana atas dasar Pasal 369 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana sebagaimana didakwakan dalam Dakwaan Subsidair Jaksa Penuntut Umum, haruslah dipenuhi unsur –unsur: 1. Unsur Barangsiapa; 2. Unsur dengan maksud untuk menguntungkan dirinya atau orang lain dengan melawan hukum, memaksa orang dengan ancaman akan mencemar atau mencemar dengan surat atau dengan ancaman akan membuka rahasia, suapaya orang itu memberikan kepadanya suatu barang, yang sama sekali atau sebagian kepunyaan orang itu sendiri atau kepunyaan orang lain;
Menimbang, bahwa mengenai unsur barangsiapa dalam dakwaan subsidair ini, Majelis Hakim secara mutatis mutandis mengambil alih seluruh pertimbangan unsur “barangsiapa” dalam dakwaan primair, sehingga dengan demikian unsur ini telah terpenuhi dalam diri Terdakwa; Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai unsur kedua ‘dengan maksud untuk menguntungkan dirinya atau orang lain dengan melawan hukum, memaksa orang dengan ancaman akan mencemar atau mencemar dengan surat atau dengan ancaman akan membuka rahasia, suapaya orang itu memberikan kepadanya suatu barang, yang sama sekali atau sebagian kepunyaan orang itu sendiri atau kepunyaan orang lain’ Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi yang saling bersesuaian dengan keterangan Terdakwa serta barang bukti dipersidangan bahwa pada hari Jumat tanggal
17 Februari 2012, sekitar pukul 08.00 Wib bertempat di Jalan
Jamin Ginting Kec. Binjai tepatnya di dalam counter Handphone Menara Ponsel saksi bersama saksi Ariandi Ginting telah melakukan penangkapan terhadap terdakwa HERBERT TAMPUBOLON Alias HAPOSAN SITOMPUL;
15
Menimbang bahwa penangkapan terhadap terdakwa dikarenakan korban yaitu Rosida Anitaria Sihite sebelumnya telah membuat laporan ke Polres Binjai bahwa korban mengaku diperas dan diancam oleh terdakwa, karena apabila korban tidak mau memberikan uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang diminta terdakwa kepada korban, maka foto-foto bugil korban yang ada di dalam Handphone milik terdakwa akan disebarluaskan oleh terdakwa; selanjutnya saksi bersama saksi Apriandi Ginting diperintahkan oleh atasan para saksi untuk menyelidiki dan melakukan penangkapan terhadap terdakwa; Menimbang bahwa adapun cara terdakwa melakukan pemerasan kepada korban adalah awalnya terdakwa meminta uang kepada korban sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kalau korban tidak memberikan uang sebesar yang diminta terdakwa, maka foto-foto korban yang dalam keadaan bugil akan terdakwa sebarkan ke internet, ke sekolah tempat korban bekerja, ke kantor Dinas P dan P dan ke kantor Departemen Agama, karena korban merasa takut dengan ancaman terdakwa korban hanya sanggup memberikan uang sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan terdakwa mau lalu korban mengatakan bahwa uang korban sebagian masih ada di Bank BRI unit Bangkatan Binjai; Menimbang bahwa kemudian korban menjumpai terdakwa di dalam counter Handphone Menara Ponsel yang letaknya berada di depan Bank BRI unit Bangkatan Binjai dan korban menyerahkan uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada terdakwa lalu terdakwa menerima uang tersebut dan pada saat terdakwa hendak pergi lalu saksi bersama saksi Apriandi Ginting menangkap terdakwa dan dari terdakwa ditemukan uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan Handphne milik terdakwa berisikan foto-foto bugil korban; Menimbang bahwa dari kejadian tersebut saksi korban mengalami kerugian materil sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan korban merasa malu atas perbuatan terdakwa, sehingga Unsur ini telah terbukti dalam perbuatan terdakwa;
Menimbang, bahwa dengan demikian maka seluruh unsur dari dakwaan subsidair Jaksa Penuntut Umum ini telah terpenuhi secara sah menurut hukum, sehingga oleh karenanya maka Terdakwa haruslah dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana kejahatan “Pengancaman untuk memaksa orang lain agar memberi sesuatu”;
Menimbang, bahwa sepanjang pengamatan Majelis Hakim dipersidangan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar yang dapat menghapuskan atau mengecualikan perbuatan Terdakwa tersebut;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan subsidair dari Jaksa 16
Penuntut Umum maka Terdakwa haruslah diberi hukuman yang setimpal dengan kadar kesalahan Terdakwa serta Terdakwa haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara ini;
Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan hukuman terhadap Terdakwa terlebih dahulu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Hal-hal yang memberatkan : - Akibat
perbuatan
terdakwa,
korban
mengalami
kerugian
sebesar
Rp.
2.000.000,- (dua juta rupiah); Hal-hal yang meringankan : -
Terdakwa belum pernah dihukum.
-
Terdakwa mengakui perbuatannya serta menyesalinya
-
Terdakwa berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya dikemudian hari;
-
Terdakwa merupakan tulang punggung keluarga untuk mencari nafkah.
Menimbang, bahwa dari hal-hal yang diuraikan diatas maka mengenai hukuman yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa Majelis Hakim tidak sependapat dengan Jaksa Penuntut Umum dan akan menjatuhkan hukuman sebagaimana yang tertera dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa oleh karena barang bukti dalam perkara aquo dipergunakan sebagai sarana melakukan kejahatan maka barang bukti tersebut dimusnahkan; Menimbang,
bahwa
lamanya
Terdakwa
ditahan
seluruhnya
akan
dikurangkan dari hukuman yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa; Menimbang, bahwa oleh karena hukuman yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa lebih lama dari masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa maka Majelis Hakim menetapkan agar Terdakwa tetap ditahan; Menimbang, bahwa mengingat dari tujuan pemidanaan bahwa hukuman yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa
bukanlah sebagai suatu pembalasan
akan tetapi lebih kepada tujuan memberikan efek jera bagi Terdakwa dan kelak dikemudian hari setelah
Terdakwa selesai menjalani hukumannya
Terdakwa
dapat diterima kembali di lingkungan masyarakat; Mengingat dan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Pasal 369 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana serta ketentuan hukum lain yang berhubungan dengan perkara ini;
MENGADILI: 17
1. Menyatakan terdakwa HERBERT TAMPUBOLON Als HAPOSAN SITOMPUL tersebut tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Primair Jaksa Penuntut Umum; 2. Membebaskan terdakwa dari dakwaan Primair tersebut; 3. Menyatakan terdakwa HERBERT TAMPUBOLON Als HAPOSAN SITOMPUL tersebut terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak
pidana “Pengancaman untuk memaksa orang lain agar memberi sesuatu”; 4. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 4 (empat) bulan 5. Menetapkan, lamanya terdakwa ditahan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 6. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan; 7. Menetapkan barang bukti : -
Uang tunai sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah).
-
1 (satu) unit Handphone merek Nokia tipe 6120C berikut nomor Handphone-nya 081361324649, Dikembalikan kepada Rosida Anitaria Sihite;
-
1 (satu) unit Handphone merek Nokia tipe E5 berikut nomor Handphonenya 087748856702, Dikembalikan kepada Eka Nuraini;
-
1 (satu) unit Handphone merek Nokia tipe 5130C-2 berikut nomor Handphone-nya 082165971333, Dirampas untuk dimusnahkan;
8. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Binjai pada hari Selasa, tanggal 22 Mei 2012, oleh kami PAHATAR SIMARMATA, SH, M.Hum selaku Hakim Ketua, DWIANA KUSUMASTANTI, SH, MH dan ENDRA HERMAWAN, SH,MH masing - masing sebagai Hakim Anggota. Putusan mana diucapkan pada hari itu juga di persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua tersebut, yang dihadiri oleh Hakim-Hakim anggota tersebut, dibantu oleh JOJOR PARDEDE, SH, M.Hum Panitera Pengganti pada
18
Pengadilan Negeri tersebut, dihadapan oleh ARMANSYAH LUBIS, SH sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Binjai, dihadiri Terdakwa ;
Hakim – Hakim Anggota :
1. DWIANA
Hakim Ketua,
KUSUMASTANTI, SH, MH
PAHATAR SIMARMATA, SH, M.Hum
2. ENDRA HERMAWAN, SH, MH
Panitera Pengganti tersebut, JOJOR PARDEDE, SH
19