01.
02. 04. 06. 07.
18.
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
29.
Laporan Komite Audit Audit Committee Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
32.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
34.
Analisa dan Pembahasan Managemen Management Analysis and Review
Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners
42.
Struktur Organisasi Organization Structure
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
43.
Lembar Persetujuan Dewan Komisaris dan Direksi Approval of the Board Commissioners and the Board of Directors
45.
Laporan Auditor Auditor’s Report
Visi, Misi, Nilai Nilai dan Kebijakan Mutu Perusahaan The Company’s Vision, Mission, Value and Quality Policies
10.
Profil Direksi Profile of the Board of Directors
12.
Profil Perseroan Company Profile
Visi, Misi, Nilai Nilai dan Kebijakan Mutu Perusahaan
01
The Company’s Vision, Mission, Values and Quality Policies
Visi Menjadikan PT Jembo Cable Company Tbk. sebagai produsen yang terdepan dalam indutsri kawat dan kabel: • Reputasi yang sangat baik. • Posisi keuangan yang sehat. • Lingkungan kerja yang sehat. • Pengembangan yang berkesinambungan. Misi Menjadikan seluruh mitra usaha kita sebagai pemenang, antara lain: • Pelanggan, • Karyawan, • Penyalur, agen dan pemasok, • Pemegang saham. Memberi Peluang kepada karyawan untuk menjadi unggul sehingga berdampak baik bagi pertumbuhan Perusahaan. • Dengan meletakkan dasar yang baik dan kuat sehingga memungkinkan karyawan untuk meraih target mereka sesuai dengan kemampuannya. Nilai-Nilai • Memberikan nilai tambah dari apapun yang kita kerjakan. • Pelanggan adalah pusat sasaran dari seluruh yang kita kerjakan. • Pengembangan yang berkesinambungan merupakan kunci sukses kita. • Setiap orang, tanpa pengecualian, terlibat, di berdayakan dan kontribusi mereka di akui serta prestasi mereka di hargai. • Kami bertanggung jawab terhadap komunitas di tempat tinggal kita dan masyarakat dunia. • Menjadikan PT Jembo Cable Company Tbk. tempat bekerja yang baik, menyenangkan, aman dan sehat. Kita bekerja sebagai kelompok di dalam lingkungan yang saling mempercayai, menghormati, menghargai, jujur dan adil. Kebijakan Mutu • PT Jembo Cable Company Tbk. berusaha untuk menjadi produsen yang terdepan dalam industri kawat dan kabel di Indonesia. • Kami bertekad untuk memproduksi produk yang sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan yang diinginkan oleh pelanggan. • Setiap orang terlibat, bermotivasi dan berpengetahuan untuk membuat kemajuan yang berkesinambungan dalam rangka menghasilkan prestasi yang luar biasa.
Vision To turn PT Jembo Cable Company Tbk. into the foremost producer in the wire and cable industry: • Very good reputation. • Sound financial position. • Healthy work environment. • Continual development. Mission To make all our skateholders as winners, among others: • Customers, • Employees, • Distributor, agent and supplier, • Shareholders. Provide opportunities to the employees to become excellent so that it will have a good impact on the Company’s growth. • By laying a good and strong foundation enabling employees to achieve their target according to their capabilities. Values • Provide added value to all that we work on. • The customer is the center of the objective of all what we do. • Ongoing development is the key to our success. • Everybody without exception are involved, enabled and their contribution acknowledged and their performance appreciated. • We are responsible to the community in our place and the global public. • To make PT Jembo Cable Company Tbk. a good place to work, comfortable, safe and healthy. We work as a group in a thrustworthy environment respecting each other, honestly and fair. Quality Policy • PT Jembo Cable Company Tbk. efforts to become the foremost producer in the wire and cable industry in Indonesia. • We are determined to produce products which are according to the needs and requirements needed by our customers. • Everybody is involved, motivated and has the knowledge to continually advance in the framework of an extraordinary performance.
Ikhtisar Keuangan
02
Financial Highlights
Data Keuangan Dalam Miliar Rupiah In Billion Rupiahs (Kecuali Jumlah Saham yang beredar dan laba bersih per saham) (Except for Total of Shares in circulation and net profit per share)
2012
2011
2010
2009
2008
151,2
151,2
151,2
151,2
151,2
75,6
75,6
75,6
75,6
75,6
614,7
521,1
461,1
459,6
558,9
2,0 72,2
1,8 80,0
2,7 79,8
1,0 83,2
1,5 90,1
Ekuitas Equity Jumlah Saham yang beredar (dalam juta lembar) Total Share in circulation (in million sheets) Modal Saham Share Capital
Posisi Keuangan Financial Position Aset Lancar Current Assets Investasi Dalam Saham Share Investment Aset Tetap Fixed Assets Aset Lain-lain Other Assets
20,1
24,1
18,4
43,5
22,9
Jumlah Aset Total Assets
709,0
627,0
562,0
587,3
673,4
Liabilitas Lancar Current Liabilities
531,7
467,8
438,9
465,8
568,5
34,4
31,8
24,4
19,0
17,7
Ekuitas Equity
142,9
127,4
98,7
102,5
87,2
Jumlah Liabilitas & Ekuitas Total Liabilities & Equity
709,0
627,0
562,0
587,3
673,4
Penjualan Bersih Net Sales
1.234,8
1.267,4
830,7
762,9
1131,1
Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold
1.102,1
1.148,4
784,4
694,3
1026,6
132,7
119,0
46,3
68.6
104,5
Laba (Rugi) Dari Usaha Income from Operations
74,7
59,6
3,5
23,3
55,4
Laba (Rugi) Bersih Net Profit (Loss)
31,8
29,7
(1,0)
15,8
0,08
Laba (Rugi) Komprehensif Comprehensive Profit (Loss)
32,0
28,8
0,7
-
-
32,0
28,8
-
-
-
211,71
196,4
(6,7)
104,7
0,52
%
%
%
%
%
4,5
4,7
-
2,7
-
22,2 118
23,3 111
105
15,4 99
154
Liabilitas Tidak Lancar Non-Current Liabilities
Hasil Usaha Operational Income
Laba (Rugi) Kotor Gross Profit (Loss)
Jumlah Laba (Rugi) komprehensif yg dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas induk & kepentingan non pengendali Total comprehensive income attributable to Equity holders of the parent compay & Non controlling Interest Laba (Rugi) Bersih per Saham (dalam rupiah penuh) Net Profit (Loss) per Share (in full rupiah)
Rasio-rasio Keuangan Financial Ratios Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Aset Net Profit (Loss) / Total Assets Laba (Rugi) Bersih / Ekuitas Net Profit (Loss) / Equities Rasio Lancar Current Ratio Liabilitas/ Ekuitas Liabilities / Equity
396
392
469
473
672,3
Liabilitas/ Jumlah Aset Liabilities / Total Assets
79,8 20,2 10,7
79,7 20,3 9,4
82,4 17,6 5,6
82,5 17,5 9
87 12,9 9,2
6,1 2,6
4,7 2,3
0,4 -
3,1 2,1
4,9 -
Ekuitas / Jumlah Aset Equity / Total Assets Laba Kotor / Penjualan Bersih Gross Profit / Net Sales Laba (Rugi) Usaha / Penjualan Bersih Operational Profit (Loss) / Net Sales Laba (Rugi) Bersih / Penjualan Bersih Net Profit (Loss) / Net Sales
03
Ikhtisar Mengenai Saham
Overview of Shares
Pada tanggal 31 Desember 2012, modal yang disetor Perseroan tidak mengalami perubahan yaitu sebesar Rp75,6 miliar yang terdiri dari 151,2 juta lembar saham biasa masing-masing dengan nilai nominal Rp500,00 (lima ratus rupiah) per lembar saham. Saham-saham Perseroan tersebut, seluruhnya telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (sebelumnya Bursa Efek Jakarta) sejak tanggal 18 November 1992.
On 31 December 2012, the paid-in capital of the Company did not experience a change from Rp.75.6 billion consisting of 151.2 million number of common shares with a respective nominal value of Rp.500,00 (five hundred Rupiah) per share. All those Company’s shares were listed in the Indonesian Stock Exchange (previously the Jakarta Stock Exchange) since 18 November 1992.
Tabel Harga Saham Perseroan Terendah, Tertinggi dan Penutupan serta Volume dan Nilai Transaksi pada Bursa Efek Indonesia untuk periode yang bersangkutan.
Table of the Lowest, Highest and Closing of the Company’s Shares and Volume and Transaction Value in the Jakarta Stock Exchange for the concerned period.
Harga Per Saham (Rp) Price Per Share (Rp)
Total Transaksi Total Transaction
Terendah Lowest
Tertinggi Highest
Penutupan Closing
570 760 1.980 1.800 570
860 2.700 3.150 1.800 3.150
800 2.125 2.050 1.900 1.900
20.889.500 53.094.000 45.764.500 5.804.500 125.552.500
15.759.455.000 106.873.317.500 121.729.655.000 12.510.015.000 256.872.442.500
500 455 450 430 430
630 560 760 690 760
520 500 480 600 600
1.900.000 1.255.000 7.388.500 1.704.500 12.248.000
1.029.500.000 650.125.000 4.584.625.000 982.377.500 7.246.627.500
Volume Volume
Nilai Value
2012 Triwulan Quarter 1 (Jan-Mar) Triwulan Quarter 2 (Apr-Jun) Triwulan Quarter 3 (Jul-Sep) Triwulan Quarter 4 (Okt-Des)
2011 Triwulan Quarter 1 (Jan-Mar) Triwulan Quarter 2 (Apr-Jun) Triwulan Quarter 3 (Jul-Sep) Triwulan Quarter 4 (Okt-Des)
Laporan Dewan Komisaris
04
Report from the Board of Commissioners
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Kiranya tidak berlebihan bila kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan anugrah-Nya, yang telah menghantarkan PT Jembo Cable Company Tbk. dapat melalui tahun 2012 dengan baik.
Let us give praise to the Lord Almighty for all the grace He has bestowed on PT Jembo Cable Company, Tbk. to enable the Company to successfully past the year 2012.
Dewan Komisaris telah meneliti dan menyetujui Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan tahun 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (member firm of BDO International) dengan pendapat ”Wajar Tanpa Pengecualian”, Dan untuk itu kami sangat menghargai kerja keras yang telah dilakukan oleh jajaran Direksi dalam upaya meningkatkan pertumbuhan Perseroan, serta menjaga konsistensi pengelolaan Perseroan agar tetap searah dengan tekad penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Bila dibandingkan dengan tahun 2011, penjualan konsolidasian Perseroan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp32,6 miliar atau sekitar 2,6%, dari Rp1.267,4 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp1.234,8 miliar pada tahun 2012. Namun penurunan penjualan tersebut tidak berdampak langsung terhadap laba bersih Perseroan, dimana Perseroan pada tahun 2012 memperoleh laba bersih sebesar Rp31,8 miliar atau 7,1% di atas laba bersih tahun 2011 sebesar Rp29,7 miliar. Demi mempertahankan dan meningkatkan kinerja Perseroan, Dewan Komisaris meminta kepada jajaran Direksi untuk tetap meningkatkan pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan Perseroan, serta tetap memperhatikan risiko yang mungkin timbul akibat dari operasional dan sekaligus dengan langkah-langkah sebagai antisipasi penanggulangannya. Juga tetap mempertahankan dan meningkatkan efisiensi di segala bidang, serta mempersiapkan langkah-langkah strategis terutama dalam mengantisipasi dampak dari situasi politik dan ekonomi akhir-akhir ini. Kemudian menjaga konsistensi dalam menjalankan Perseroan agar searah dengan tekad penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan seluruh perangkat yang terkait dengan penggunaan sistem teknologi informasi agar dapat memberikan informasi secara cepat, tepat dan akurat bagi penunjang pengelolaan Perseroan. Sumber daya manusia Perseroan harus dibangun di atas landasan disiplin kerja yang ketat namun dengan kreatifitas yang tinggi, dan di atas semua itu maka semangat kerja harus selalu dipelihara dengan motivasi yang kuat.
The Board of Commissioners has perused and approved the Company’s Consolidated Financial Statements for 2012 audited by the Accountant Public Tanubrata Sutanto Fahmi & Associates (a member firm of BDO International) with the opinion “Unqualified Without Exception””. We heartedly appreciate the hard work of the Board of Directors in their efforts to improve the Company’s growth, and consistently maintain the Company’s management to be line with good corporate governance. Compared to 2011, the consolidated sales of the Company in 2012 underwent a decline of Rp.32.6 billion or circa 2.6% from Rp.1,267.4 billion in 2011 to become Rp.1,234.8 billion in 2012. Such decline in sales, however, does not directly affect the Company’s net profit, as the Company in 2012 achieved a net profit of Rp.31.8 billion or 7.1% higher than the net profit of 2011 of Rp.29.7 billion. To maintain and improve the Company’s performance, the Board of Commissioners requested the Board of Directors to continue to improve its supervision in the Company’s business operation, and always be aware of the risks which may arise from operation and the steps to anticipate of overcoming it. By still maintaining and improve efficiency in all fields, prepare strategic steps especially in anticipating the impact of the political and economic situation lately. Further to it maintain consistency in the running of the Company to be complaint with the commitment of implementing the good corporate governance. Improve its human resources and all tools related to the application of good information technology to be able to provide speedy information, precise and accurate to support the management of the Company. The Company’s human resources must be built on a strict working discipline and high creativity, above it all the work spirit must be maintained by strong motivation.
05
Dewan Komisaris menyetujui prospek usaha Perseroan yang telah disampaikan oleh Direksi. Untuk masa mendatang, industri kabel masih tetap memiliki peluang yang besar, karena kebutuhan kabel listrik maupun telephone akan terus meningkat seiring dengan pembangunan di Tanah Air, baik yang dilakukan oleh Pemerintah maupun swasta akan terus berlanjut dari Sabang sampai Merauke, dan tidak dapat dipungkiri walau persaingan antara produsen kabel akan semakin ketat yang diakibatkan oleh pasar bebas namun hal itu juga sekaligus menjadikan semakin terbukanya peluang di pasar internasional dengan perkembangan dan pembangungannya di berbagai belahan dunia. Dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang melakukan fungsi pengawasan terhadap jalannya pengelolaan Perseroan, agar pengelolaan Perseroan tetap sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memenuhi ketentuan tata kelola perusahaan yang baik. Pada akhirnya, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada para Pemegang Saham, Pelanggan, mitra kerja dan semua pihak yang telah memberikan dukungan serta kepercayaan bagi kami dalam usaha terus memajukan Perseroan.
Tangerang, April 2013
Drs. IGM. Putera Astaman Presiden Komisaris & Komisaris Independen President Commissioner & Independent Commissioners
The Board of Commissioners approved the Company’s future business prospect submitted by the Board of Directors. In the years ahead, the cable industry prospect is still great as the need for electrical and phone cables shall consistently increase parallel to the sustainable domestic development, both by the government and private sector, from Sabang until Merauke. Although the competition among cable producers shall be more stringent due to the free market on the other hand it also means a broader opportunity in the international market which the ongoing growth and development all over the world. In executing its duties the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee who conducts supervisory functions on the Company’s operation, to ensure that the Company’s management abide by prevailing laws and regulations and meet the requirements of good corporate governance. Finally, allow us to convey our thanks to the Shareholders, Customers, partners and all other parties who have given their support and trust to us in our efforts to continuously improve the Company.
Profil Dewan Komisaris
06
Profile of the Board of Commissioners
dari kiri ke kanan from left to right Drs. I Gusti Made Putera Astaman Ny. Hauw Ay Lan Drs. Andreas S. Soedjijanto MBA, FLMI
Drs. I Gusti Made Putera Astaman Presiden Komisaris & Komisaris Independen President Commissioner and Independent Commissioner Purnawirawan Kepolisian Republik Indonesia dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal Polisi. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 1994 yang penunjukannya melalui Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham PT Jembo Cable Company Tbk., tercatat dalam akte Notaris No. 74 tanggal 27 Juni 1994. Lulusan dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1967 dan Lemhanas KSA II tahun 1991, aktif dalam berbagai organisasi di Indonesia.
Drs. I Gusti Made Putra Astaman retired from the Indonesian national Police with the latest rank of Police Major General. Held the position of the Company’s Commissioner since 1994 appointed through an Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Jembo Cable Company Tbk, registered in the Notarial Deed number 74 dated 27 June 1994, a graduate of the Police Science Academy in 1967 and the National Defense Institute KSA II in 1991, active in various Organizations in Indonesia.
Ny. Hauw Ay Lan Komisaris Commissioner Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 1977 hingga saat ini. Penunjukan pertamanya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 1977 dan tercatat dalam Akte Notaris No. 113, tanggal 31 Mei 1977. Lulusan Sekolah Menengah Atas. Saat ini beliau juga merupakan Direktur Utama PT Monas Permata Persada sejak tahun 1992.
Ms. Hauw Ay Lan held the position of the Company’s commissioner since 1997 until present. Her appointment was through the Annual General Meeting of Shareholders in 1997 and registered in the Noterial Deed number 113 dated 31 May 1997. A graduate of the Secondary Senior High School she is also currently the President Director of PT. Monas Permata Persada since 1992.
Drs. Andreas S. Soedjijanto MBA, FLMI Komisaris Independen Independent Commissioner Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2001 hingga saat ini yang penunjukan pertamanya melalui Rapat Umum Pemengang Saham Tahunan tahun 2001 dan tercatat dalam Akte Notaris No 57 tanggal 25 Juni 2001. Mendapat gelar Master of Business Administration dari Netherlands International Institute for Management. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur PT. Indolife Pensiontama.
Drs. Andreas S. Soedjijanto held the position of Independent Commissioner since 2001 until present and his first appointment was by the Annual General Meeting of Shareholders in 2001. And registered in the Notarial Deed Number 57 dated 25 June 2001. Obtained his Master of Business Administration in the Nederland International Institute for Management. He is currently also Director of PT. Indolife Pratama.
Laporan Direksi
07
Report from the Board of Directors
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Segala Puji dan Syukur, kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, yang oleh karena rahmat dan anugrah-Nya, kita berhasil melalui 2012 dengan baik.
All Praise and Thanksgiving to the Lord Almighty as only due to His grace we could successfully pass 2012.
Walaupun tidak setinggi pertumbuhan pada tahun 2011, industry kabel di Indonesia pada tahun 2012 masih mengalami pertumbuhan sekitar 15% s/d 20%, Keterlambatan pertumbuhan pada tahun 2012 terutama terjadi pada triwulan ke tiga tahun 2012. Dalam rangka terus mempertahankan dan meningkatkan kinerja Perseroan di tahun 2012, Direksi menjalankan berbagai langkah kebijakan strategis, seperti terus meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi dan manajemen operasi, kemudian meningkatkan kapasitas produksi dan pengawasan kualitas yaitu dengan cara meningkatkan kemampuan beberapa mesin produksi serta melakukan penambahan beberapa unit mesin dan alat uji. Menjalankan program cost saving dan improvement dengan melakukan pengendalian biaya di semua Departemen. Memajukan dan menggiatkan gerakan Gugus Kendali Mutu, yang mendorong partisipasi karyawan dalam hal perbaikan dalam segala bidang dari unit kerja terhadap hasil ataupun usaha yang dilakukannya, serta meletakan dasar yang baik dan kuat sehingga karyawan dapat meraih target sesuai kemampuan juga merupakan langkah yang ditempuh oleh Perseroan. Meningkatkan penjualan terhadap produk yang bermargin tinggi. Memperluas jaringan distribusi dan pasar ekspor, serta tetap menjalin kerjasama di bidang pemasaran dengan berbagai pihak, merupakan langkah lain yang dilakukan. Kemudian melakukan restrukturisasi organisasi untuk mendapatkan format yang terbaik, dan tetap menerapan sistem Manajemen Mutu, Manajemen Lingkungan, serta Manajemen Kesehatan dan Keselamatan (K-3) yang juga telah memberikan dampak positif bagi kinerja Perseroan, pada tahun 2012. Penjualan konsolidasian Perseroan tahun 2012 sebesar Rp1.234,8 miliar mengalami penurunan Rp32,6 miliar atau atau 2,6% dibanding tahun 2011 sebesar Rp1.267,4 miliar demikian pula jika dibandingkan dengan target penjualan tahun 2012 sebesar Rp1.366,7 mengalami penurunan sebesar Rp131,9 miliar atau 9,7%. Pada tahun 2012 Perseroan memperoleh peningkatan laba bersih sebesar Rp2,1 miliar atau sebesar 7,1% yaitu dari Rp29,7 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp31,8 miliar pada tahun 2012. Tentunya pencapaian ini merupakan hal yang cukup menggembirakan.
Although not as high as the growth in 2011, the cable industry in Indonesia in 2012 still experienced a growth of around 15-20 %. The slowdown of growth in 2012 happened since the 3rd quarter of 2011. In maintaining and improving the Company Performance in 2012, The Board of Directors has conducted several strategic policies, such as improving the efficiency and effectiveness of production and operational management, improve production capacity and also quality supervision by upgrading the capacity of several production machines and also adding several machine units and testing tools. The Company conducted cost saving programs and improvement by conducting cost control in all departments. Boosted and activated the Quality Control Cluster, which encourage the participation of employees in the improvement in all fields of the working units on the results or efforts conducted, and lay a good and strong foundation so that employees are able to attain their target according to capacity is also taken by the Company. Improve the sales on high margin products, expand distribution network and the export market and continue to cooperate in the field of marketing with various parties, are other means conducted. The Company has also conducted an organization restructuration to obtain the best format and still applied the Quality Management System, Environment Management, and Occupational Health And Safety Management (K-3) which has given positive impact to the Company Performance in 2012. The Company’s Consolidated Sales in 2012 of Rp.1,234.8 billion underwent a decline of Rp.32.6 billion or 2.6% compared to 2011 of Rp.1,267.4 billion and also if compared to the sales target of 2012 of Rp.1, 366.7 billion a decline Rp.131.9 billion or 9.7%. In 2012 the Company obtained an increase in the net profit of Rp.2.1 billion or 7.1% from Rp.29.7 billion in 2011 to become Rp.31.8 billion in 2012.This achievement is of course encouraging.
08
Secara rinci gambaran tentang kinerja Perseroan dapat dilihat dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, yang telah diaudit oleh kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan (member firm of BDO International).
A detailed description of the Company’s performance can be seen in the Company’s consolidated financial statement for the book year which ended on 31 December 2012, audited by the Accounting Public Office Tanubrata SutantoFahmi and Associates (a Member Firm of the BDO International).
Prospek usaha dalam industri kabel pada waktu-waktu mendatang diperkirakan masih tetap memiliki peluang yang baik meskipun persaingan akan semakin ketat. Kebutuhan kabel listrik berpenghantar tembaga dan aluminium untuk dalam negeri diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan pembangunan dan infrastruktur, peningkatan pembangunan properti dan pemukiman baru, terlebih lagi dengan rencanarencana PT PLN (Persero) dalam hal peningkatan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan listrik dari sabang sampai Merauke. Kemudian pada kabel telepon, untuk jenis penghantar tembaga (metalik) masih akan tetap diperlukan, demikian pula pada kabel serat optik permintaannya akan terus meningkat baik untuk pemasangan baru dan penggantian dari kabel metalik ke serat optik, serta upaya peningkatan pelayanan dari PT Telkom Indonesia Tbk. dengan dimulainya penggunaan kabel serat optik pada jaringan perumahan dan perkantoran yang terkenal dengan istilah FTTH (Fiber to The Home), yang semuanya ini diperkirakan akan memberikan peluang yang baik. Sedangkan untuk pasar ekspor, dengan berlakunya aturan pasar bebas, tentu akan membuka atau memberikan peluang-peluang lainnya.
The business prospect in the cable industry in the coming years is expected to be still good although competition shall be more strict. The domestic need for electrical cable with copper and aluminum conductor is expected to continue to increase in line with the development improvement and also infrastructure property development upgrading and new housing, and also with the PLN Persero in improving its services to meet power needs from Sabang to Merauke. The need for copper conductor phone cable (metalic) and also fiber optic cable shall continue to increase both for new installations and replacement from metalic cable to fiber optic and also the effort of PT.Telkom Indonesia Tbk to improve its services, by starting the use of optic fiber cable for housing and offices network, know as FTTH (Fiber To The Home) estimated to provide a good opportunity. While for the export market with the execution of the free market it shall be more open or provide other opportunities.
Demikian laporan singkat yang dapat kami sampaikan, dan kami menyadari sepenuhnya bahwa pencapaian yang diraih pada tahun 2012 merupakan hasil dari kerjasama yang baik, dan tidak lepas dari kepercayaan dan dukungan yang terus diberikan oleh para Pemegang Saham, Pelanggan, Pemasok, Perbankan, Penyalur dan Karyawan Perseroan. Untuk itu perkenankan kami menyampaikan terima kasih yang tak terhingga atas seluruh bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada Perseroan hingga saat ini.
Tangerang, April 2013
Santoso Presiden Direktur President Director
That is the brief report that we can provide and we are of course aware that what was achieved in 2012 is the result of good cooperation, trust and support continuously given by the Shareholders, Customers, Suppliers, Banking, Distributor and the Company’s employees. Allow us to convey our heartiest thanks on all support and assistance given to the Company until present.
09
Jembo Cable
Fiber Optic Cable
Profil Direksi
10
Profile of the Board of Directors
dari kiri ke kanan from left to right Santoso Nany Ang Santoso Antonius Benady Nobuo Ninomiya
Santoso Presiden Direktur President Director Beliau merupakan pendiri Perseroan. Menjabat sebagai Presiden Direktur sejak tahun 1973 hingga sekarang ini yang penunjukan pertamanya tercantum dalam Akte Perseroan Terbatas PT Jembo Cable Company, akte Notaris No. 51 tanggal 17 April 1973. Lulusan dari Sekolah Menengah Atas ini berpengalaman luas dalam dunia bisnis, industri dan perdagangan.
Santoso is the founder of the company. Held the position of President Director since 1993 until present and his appointment was registered in the Limited Liability PT Jembo Cable Company Tbk. Deed of Incorporation number 51 dated 17 April 1993. A graduate of the Secondary Senior High School has an extensive experience in the business world, industry and trade.
Antonius Benady Direktur Director Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1996, penunjukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Jembo Cable Company Tbk., dan tercatat dalam akte Notaris No. 82 tanggal 25 Juni 1996. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, memulai karier sebagai auditor, dan sebelumnya menjabat sebagai Manajer Divisi Akuntansi di Direktorat Keuangan Perseroan.
Antonius Bernadi held the position of the Company Director since 1996, appointed by the Annual General Meeting of Shareholders of PT Jembo Cable Tbk. And registered in the Noterial Deed number 82 of 25 June 1996. A graduate of the Economic Faculty of the University of Indonesia, started his career as an auditor and also had the position of Accounting Division Manager in the Company’s Financial Division.
11
Nany Ang Santoso Direktur Director Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2011. Penunjukannya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Jembo Cable Company Tbk., dan tercatat dalam akte Notaris No. 39 tanggal 15 Juni 2011. Lulusan dari Universitas Toronto. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Perseroan yaitu sejak tahun 1994–2004, dan saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Multi Tembaga Utama.
Nanny Ang Santoso held the position of the Company Director since 2011. She was appointed through the Annual General Meeting of Shareholders of PT Jembo Cable Company Tbk and registered in the Noterial Deed number 39 dated 15 June 2011. A graduate from the University of Toronto has held the position of Commissioner in the Company from 1994 till 2004 and presently also hold the position of the President Director of PT Multi Tembaga Utama.
Nobuo Ninomiya Direktur Director Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2008, penujukannya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Jembo Cable Company Tbk. dan tercatat dalam Akte Notaris No 04 tanggal 2 Juni 2008. Lulusan dari Fakultas Teknik Elektro Univesitas Miyazaki, Jepang dan sangat berpengalaman dalam bidang teknik. Lebih dari 25 tahun bergabung dengan Fujikura Limited, salah satu perusahaan kabel terkemuka di Jepang, dan saat ini beliau juga menjabat sebagai Managing Director Fujikura Federal Malaysia.
Nobuo Ninomiya held the position of the Company Director since 2008, was appointed through an Annual General Meeting of PT Jembo Cable Company Tbk and also recorded in the Noterial Deed number 04 dated 02 June 2008. A graduate of the Electrical Technique Faculty Miyazaki University Japan and has various experience in the field of technique. Joined Fujikura Limited for more than 25 years. Fujikura Limited is one of the foremost cable industry in Japan, and he is also concurrently Managing Director in Fujikura Limited.
Profil Perseroan
12
Company Profile
Data Perusahaan Company’s Data Tanggal didirikan Date of incorporation
17-Apr-73
Pencatatan di Bursa Efek Listing at Jakarta Stock Exchange
18-Nov-92
Jumlah saham yang tercatat Total share listed
151.200.000
Susunan modal (Setelah penawaran umum) Capital structure (after IPO) -
Modal dasar Authorized capital Jumlah Saham Total Share Nominal per Saham Par Value per Share Modal ditempatkan Subscribed and paid-up
Rp 300 miliar bilion 600.000.000 Rp 500 Rp 75,6 miliar bilion
Pemegang saham Share holder -
PT Monas Permata Persada PT. Indolife Pensiontama Fujikura Ltd, Japan Fujikura Asia Ltd, Singapore Masyarakat Umum The Public
52,57 % 17,58 % 13,51 % 6,49 % 9,85 %
Produk-produk Products
Kabel listrik tegangan rendah tembaga Low voltage copper insulated cable Kabel listrik tegangan rendah aluminium Low voltage Aluminum insulated cable Kabel listrik tegangan menengah Medium voltage cable Kabel telekomunikasi Telecommunication cable Kabel serat optik Optical fiber cable Kabel data Data cable Energi listrik Power energy
Alamat kantor pusat dan pabrik Address of head office and factory
Jl. Pajajaran, Kel. Gandasari – Jatiuwung Tangerang 15137 Indonesia. Telp. (021) 591-9442 (Hunting) Fax. (021) 556-50466. Web : http://www.jembo.com
Alamat kantor pemasaran Address of marketing office
Mega Glodok Kemayoran Office Tower B 6th Floor Jl. Angkasa Kav B – 6 Jakarta Pusat - Indonesia Telp. : (62-21) 6570-1511 (Hunting), (62-21) 2937-1222 (Hunting) Fax. : (62-21) 6570-1488, 6570-1556
13
Riwayat Singkat Perseroan
Brief History of the Company
PT Jembo Cable Company Tbk. berdiri pada bulan April 1973 dengan produksi awalnya adalah kabel listrik tegangan rendah dengan penghantar tembaga dan sejak itu Perseroan terus memberi sumbangan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menambah varietas kabelnya dan juga memperluas serta meningkatkan kemampuan produksinya.
PT Jemo Cable Company Tbk ws incorporated in April 1973 with an initial production of low voltage copper insulated cable and since than the Company continued to contribute in the Indonesian economic growth by adding cable varieties and also extending and improving its production capacity.
Mutu adalah hal yang paling diutamakan oleh Perseroan dan hal ini terintegrasi erat dalam kinerja harian Perseroan. Investasi besar telah dilakukan demi menunjang terjaganya mutu barang dan jasa secara terus-menerus, dengan melakukan pengadaan peralatan dan perlengkapan dibidang Quality Control. Dan dalam upaya meningkatkan mutu barang dan jasa, Perseroan mendapatkan sertifikat ISO 9002 dari TUV Product Service GmbH pada tahun 1995 dan sertifikat ISO 9001 di tahun 2000 yang kemudian diperbaharui dengan sertifikat ISO 9001:2008, dimana Perseroan telah dinyatakan layak menerimanya pada bulan April 2010. Perseroan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta atau yang sekarang dikenal dengan Bursa Efek Indonesia, pada tahun 1992. Pada tahun 1992, Perseroan membuat perjanjian kerjasama dalam bidang teknik dengan Fujikura Ltd., yang merupakan salah satu perusahaan kabel terkemuka dari Jepang. Penerapan Sistem Managemen Lingkungan yang dilakukan oleh Perseroan sejak pertengahan tahun 2007 menjadikan Perseroan dinyatakan layak untuk mendapatkan sertifikat ISO 14001:2004 oleh Badan Sertifikasi TUV Product Service GmbH pada bulan Desember 2007. Sedangkan untuk penerapan Sistem Managemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, pada akhir Desember 2009, Perseroan juga telah dinyatakan layak untuk menerima sertifikat OHSAS 18001:2007 oleh Badan Sertifikasi TUV Product Service GmbH. Dengan kemajuan dan pengalaman selama empat puluh tahun, serta semangat “TOGETHER WE GROW”, PT Jembo Cable Company Tbk. telah mampu menjadi produsen terkemuka dalam industri kawat dan kabel.
Quality is the most important aspect of the Company and this is deeply integrated in the daily performance of the Company. Great investment was conducted to support the maintenance of continual qualified goods and services, by providing tools and equipment in the field of Quality Control. And in its efforts to improve its goods and services quality, the Company succeeded in obtaining an ISO 9002 certificate from TUV Product Service GmbH in 1995 and an ISO 9001 certificate in 2000 which was further renewed by the ISO 9001:2008; where the Company was stated worthy to receive it in April 2010. The Company listed its shares in the Jakarta Stock Exchange or which is now known as the Indonesian Stock Exchange in 1992. In 1992, the Company entered into a mutual cooperation agreement in the field of technique with Fujikura Ltd., which is one of the foremost cable manufacturers from Japan. The implementation of Environmental Management System conducted by the Company since mid 2007 has resulted in the Company stated to be worthy to obtain an ISO 14001:2004 by the Certification Board of TUV Product Service GmbH in December 2007. While for the Occupational Health and Safety Management System, at the end of December 2009, the Company was also pronounced to receive the OHSAS certificate 18001:2007 by the Certification Board of TUV Product Service GmbH. By improvement and experience of more than forty years, and the spirit of “TOGETHER WE GROW”, PT Jembo Cable Company Tbk. succeeded in the becoming the foremost producer in the wire and cable industry.
14
Kegiatan Usaha
Business Activities
Perseroan memiliki kegiatan usaha pembuatan segala jenis kawat, segala jenis kabel dan memperdagangkan produk-produk hasil industri tersebut baik antara pulau maupun internasional.
The Company manufactures all types of wires, all types of cables and trade in such industrial products both interisland and also international.
Sejak awal berdirinya hingga saat ini, Perseroan telah memproduksi berbagai jenis kabel dengan berbagai macam ukuran yang mengacu pada standar baik nasional maupun internasional. Hal inilah menjadikan produk-produk tersebut dapat diterima dengan baik oleh pasar domestik maupun internasional. Beberapa standar tersebut, seperti ; Standar Nasional Indonesia (SNI), Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN), Standard Telkom (STEL-K-QA), Japanese Industrial Standar (JIS), Deutsche Industrial Norm (DIN) International Electroctechical Commision (IEC), American Society for Testing and Materials (ASTM), British Standar (BS) Australian Standard (AS) dan lain-lain. Adapun berbagai jenis kabel yang dihasilkan tersebut antara lain : 1. Kabel listrik tegangan rendah dengan konduktor tembaga dan aluminium 2. Kabel listrik tegangan menengah dengan konduktor tembaga dan aluminium 3. Kabel transmisi udara dan distribusi 4. Kabel telekomunikasi dengan konduktor tembaga dan serat optik 5. Kabel instrumen 6. Kabel kontrol 7. Kabel data 8. Kabel tahan api dan flame retardant Selain memproduksi berbagai jenis kabel, Perseroan juga memiliki usaha lain yaitu energi listrik melalui Entitas Anak yang dihasilkan untuk melayani kebutuhan energi listrik sebagian area di Pulau Batam.
Since its establishment until present, the Company has produce various types of cable with various measurement by observing both the national and also international standards. Those products are therefore accepted both in the domestic and international markets. Several of those standards are; The Indonesian National Standard (SNI), The State Electrical Company Standard (SPLN), The Telkom Standard (STEL-K-QA), The Japanese Industrial Standard (JIS), Deutsche Industrial Norm (DIN), The International Electrotechnical Commision (IEC), American Society for Testing and Materials (ASTM), British Standard (BS), Australian Standard (AS), and others. The types of cables manufactured are among others : 1. Low voltage copper and alumunium conductor 2. Medium voltage electrical cable with copper and alumuniun conductors 3. Air transmission and distribution cable 4. Communication cable with copper and optical fiber conductor 5. Instrument cable 6. Control cable 7. Data cable 8. Fire resistant and flame retardant cable Besides manufacturing various types of cable, the Company has also another business of power energy through its Subsidiary to serve the need of power energy in part of the Batam Island area.
15
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Memberikan peluang kepada karyawan untuk menjadi unggul sehingga berdampak baik bagi pertumbuhan Perseroan yaitu dengan meletakkan dasar yang baik dan kuat sehingga memungkinkan karyawan untuk meraih target mereka sesuai dengan kemampuannya merupakan Misi dari Perseroan. Hal ini mencerminkan, bahwa karyawan merupakan aset yang sangat berharga bagi Perseroan, dan pada tahun 2012, Perseroan memiliki 800 orang karyawan. Sumber Daya Manusia
The Company provides opportunity to employees to become superior so that it has a good effect for the Company’s growth by providing a good and strong basic providing employees to attain their targets according to their capability is one of the missions of the Company. This reflects that employees are the most previous assets of the Company, and in 2012, the Company has 800 employees.
Beberapa cara dilakukan oleh Perseroan dalam rangka mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya, antara lain: 1. Program Pendidikan dan Pelatihan, Program Pendidikan dan Pelatihan diselengarakan baik di dalam maupun di luar lingkungan Perseroan dengan pelaksana baik dari internal maupun pihak eksternal Perseroan, atau merupakan gabungannya. Realisasi dari rencana pelatihan adalah sebesar 90%. Berbagai macam subject materi pendidikan dan pelatihan telah laksanakan diantaranya: Manajemen, Attitude, 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin), Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3), Kemampuan Berkomunikasi, Pengetahuan tentang Produk, BAAN System, Fokus pada Pelanggan, Keuangan – Akuntansi - Pajak, HRIS (Human Resources Information System), ISO (International Standard Organization), Kepemimpinan, Key Performance Index, Pengawasan dan Pengendalian, Perencanaan Produksi, Material dan Alat Proses, Operator Standard, Perawatan Mesin, Perencanaan Produksi, Proces Engineering, Desain Produk, Manajemen Produk, Prosedur Kerja, Manajeme Risiko, Kerja Tim, Teknik Pengamanan dan Beladiri
Several means are conducted by the Company in the framework of improving the quality of its existing human resources, among others: 1. Education and Training Program, The Education and Training Program is conducted both inside and outside the Company by internal and external organizers, or a combination of it. The realization of the training plan is 90%. Various lines of educational material subjects and training have been conducted among others: Management, Attitude, 5R (Concise, Neat, Clean, Maintain and Diligent), Occupational Health & Safety (K3), Communication Ability, Knowledge of Product, BAAN System, Focus on Customers, Finance Accountancy - Tax, Human Resources Information System (HRIS), ISO (International Standard Organization), Leadership, Key Performance Index, Supervision and Control, Production Plan, the process of Material and Tools, Operator Standard, Machinery Maintenance, Production Planning, Engineering Process, Product Design, Product Management, Working Procedure, Risk Management, Teamwork, Security and Self-Defense Technique
16
2. Scholarship Program One of the programs to improve the competence and knowledge of employees in supporting their work is a Scholarship Program. This scholarship is provided for employees who have met the requirements to study further on the level of Diploma 3 (D-3), Strata I and Strata II. In overall in 2012, four employees are following education supported by the Scholarship Program.
2. Program Beasiswa Salah satu program untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan karyawan dalam menunjang pekerjaan adalah Program Beasiswa. Beasiswa ini disediakan bagi karyawan yang memenuhi persyaratan untuk melanjutkan ke jenjang Diploma 3 (D-3), Strata I dan Strata II. Dan secara keseluruhan pada tahun 2012, sebanyak 4 orang karyawan yang sedang menjalankan pendidikan dengan dukungan Program Beasiswa.
3. A library is also provided in the Company’s environment, this is part of the employee development program, with 534 number of books from various science disciplines, such as Technique, Management, Information Technology and others and 31 films regarding motivation in soft copies as one of the educational media.
3. Perpustakaan juga di sediakan di lingkungan Perseroan, hal ini merupakan bagian dari program pengembangkan karyawan, dengan jumlah buku sekitar 534 buku dari berbagai disiplin ilmu, seperti Teknik, Manajemen, Teknologi Informatika dan lainnya serta 31 film tentang motivasi dalam bentuk soft copy sebagai salah satu media pembelajaran.
Shareholders
Pemegang Saham
Until present shares in circulation amounts to 151.2 million shares or a total nominal value of Rp. 75.6 billion, respectively owned by PT Monas Permata Persada with 79.485.000 number of shares or 52.57%, PT. Indolife Pensiontama with 26.578.300 shares or 17.58%, Fujikura Ltd. Japan with 20.430.000 shares or 13.51%, Fujikura Asia Ltd., Singapore with 9.810.000 shares or 6.49% and the Public with 14.896.700 shares or 9.85%.
Hingga saat ini saham yang beredar sebanyak 151,2 juta lembar atau bernilai nominal sebesar Rp75,6 miliar, yang masing-masing dimiliki oleh PT Monas Permata Persada sebanyak 79.485.000 lembar saham atau 52,57%, PT. Indolife Pensiontama sebanyak 26.578.300 lembar saham atau 17,58%, Fujikura Ltd. Japan sebanyak 20.430.000 lembar saham atau 13,51%, Fujikura Asia Ltd., Singapore sebanyak 9.810.000 lembar saham atau 6,49% dan Masyarakat sebanyak 14.896.700 lembar saham atau 9,85%.
Prosentase Pemegang Saham Percentage of Shareholders
Prosentase Pemegang Saham Percentage of Shareholders 52.57%
9.85%
lic
re m
um
Lt d. S
Th
in
e
ga
Pu b
po
an
ya as M
Fu j
ik u
ra
ra
ka
tU
As ia
ik u Fu j
Pe n ife nl do In
ra
sio
Lt d. J
nt
ap
am
a
da sa aP er
9.85 %
PT
Masyarakat Umum The Public
13.51% 6.49%
at
6.49 %
rm
Fujikura Asia Ltd. Singapore
17.58%
pe
13.51 %
as
17.58 %
Fujikura Ltd. Japan
on
PT Indonlife Pensiontama
M
52.57 %
PT
PT Monaspermata Persada
17
Sejak pertama kali mencatatkan efeknya di bursa, Perseroan selalu menggunakan jasa PT Puri Datindo yang beralamat di Wisma Sudirman, Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 – 35 Jakarta 10220, Indonesia. Telp. (62-21) 570-9009, Fax. (62-21) 570-9026. Dengan biaya jasa sebesar Rp6.200.000,- per enam bulan dimana dalam setahun dibagi dalam dua periode pertama dari bulan Mei s/d Oktober, kemudian periode berikutnya dimulai dari November s/d April.
Since the first time of enlisting its securities in the bourse, the Company has used the services of PT Puri Datindo domiciled in Wisma Sudirman, Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 - 35 Jakarta 10220, Indonesia. Telephone (62-21) 570-9009, Fax. (62-21) 570-9026. With a service cost of Rp. 6.200.000,- per six months where annually it is divided into two first periods from May until October, and the following starting from November to April. Subsidiary Entity
Entitas Anak Perseroan memiliki entitas anak bernama PT Jembo Energindo yang bergerak dibidang Pembangkit Listrik. PT Jembo Energindo beralamat di Jl. Kuda Laut No. 4 Batu Ampar – Batam - Indonesia, Telp.: (62-0778) 430-164; Fax.: (62-0778) 430-165
The Company has a subsidiary entity named PT Jembo Energindo active in the field of Power Production. PT Jembo Energindo is domiciled in Jl. Kuda Laut No. 4 - Batu Ampar - Batam - Indonesia, Telephone: (62-0778) 430-164; Fax.: (62-0778) 430-165 Awards and Ceritifcation
Penghargaan dan Sertifikasi Sepanjang tahun 2012, Perseroan menerima beberapa Sertifikat dan Penghargaan penting yang diperlukan guna mendukung Perseroan dalam operasionalnya seperti beberapa Sertifikat Type Test yang merupakan salah satu persyaratan untuk dapat ikut serta dalam pengadaan kabel pada beberapa instansi baik pemerintah maupun swasta. Kemudian dengan adanya perubahan badan sertifikasi yang mengawasi penerapan Sistem Manajemen Kualitas, Sistem Manajemen Lingkungan, serta Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari TUV Reinland – Jerman kepada TUV-SUD – Singapore, maka terjadi pengantian sertikat ISO 9001:2008, ISO 14001:2007 dan OHSAS 18001:2007 sesuai dengan badan sertifikasi yang mengawasi. Pada tahun 2012, Perseroan juga memperoleh Penghargaan dari Pemerintah Provinsi Banten bersama Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah (DK3W) Provinsi Banten, untuk kategori Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) kepada perusahaan Tingkat Provinsi Banten.
During 2012, the Company received several Certificates and important Awards to support the Company in its operation such as several Type Test Certificates which is one of the requirements to supply cables to several institutions both government and also private. With the change in the certification body supervising the application of the Quality Management System, Environment Management System, and Occupational Health and Safety Management System from TUV Reinland - Germany to TUV-SUD - Singapore, there is an change in the ISO 9001:2008, ISO 14001:2007 and OHSAS 18001:2007 according to the supervising certification body. In 2012, the Company also received an Appreciation from the Banten Province Government together with the Regional Occupational Safety and Health Board (DK3W) of the Banten Province, for the category of Committee of Work Health and Safety (P2K3) to the Banten Province Level Companies.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
18
Good Corporate Governance
Dewan Komisaris dan Direksi PT Jembo Cable Company Tbk. menyadari benar akan arti pentingnya pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, selain berguna untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas Perseroan kepada publik, bagi Perseroan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik juga memiliki makna penting yaitu melindungi aset dari pengelolaan Perseroan yang tidak benar, dan memberikan jaminan bahwa Perseroan beroperasi dengan berorientasi kepada keuntungan, serta menjamin bahwa setiap keputusan yang diambil adalah berdasarkan pertimbangan matang yang menghasilkan keputusan yang terbaik. Dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan menganut 5 prinsip dasar antara lain: Transparansi, Kemandirian, Akuntabilitas, Pertanggung jawaban, dan Kewajaran, yaitu untuk mengatur mekanisme kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi serta komite yang ada. Dewan Komisaris Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 3 (tiga) orang anggota Komisaris dan salah seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Presiden Komisaris. Dengan formasi 1 (satu) orang Presiden Komisaris dan 2 (dua) orang anggota Komisaris atau lebih. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, masing-masing untuk jangka waktu sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS yang mengangkatnya sampai dengan penutupan RUPS Tahunan yang ke-3 (tiga) setelah tanggal pengangkatan. Adapun tugas dari Dewan Komisaris adalah untuk melakukan pengawasan dan memberikan arahan kepada Direksi dalam melaksanakan tugas sebaikbaiknya demi kepentingan Perseroan dan Pemegang Saham serta memantau efektifitas dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Sepanjang tahun 2012, dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Dewan Komisaris telah melakukan rapat khusus sebanyak 4 kali dan rapat gabungan yang dihadiri oleh Direksi juga sebanyak 4 kali, dengan rata-rata kehadiran anggota Komisaris sebesar 100%. Direksi Dalam Anggaran Dasar diatur bahwa Direksi terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih anggota Direksi, dan seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Presiden Direktur dengan susunan anggota Direksi adalah seorang Presiden Direktur dan 2 (dua) orang Direktur atau Lebih.
The Board of Commissioners and Board of Directors of PT Jembo Cable Company Tbk. are fully aware of the importance of implementing good corporate governance, as it improve the performance and accountability of the Company to the public. For the Company itself the implementation of a good corporate governance has an important meaning to protect its assets from unsound management, and provide a guarantee that the Company shall operate oriented on profit, and ensure that each resolution taken are based on a mature decision. In implementing the good corporate governance, the Company abides by 5 basic principles among others: Transparency, Independence, Accountability, Responsibility, and Reasonability, to manage its working mechanism between the Board of Commissioners and Board of Directors and also existing committees. The Board of Commissioners The Board of Commissioners consists of at least 3 (three) members Commissioners and one of them shall be appointed as President Commissioner. With the formation of 1 (one) President Commissioner and 2 (two) or more member Commissioners. The members of the Board of Commissioners are appointed by the General Meeting of Shareholders pursuant to prevailing laws and regulation for a term since the date stipulated in a General Meeting of Shareholders appointing them until the closing date of the Annual General Meeting of Shareholders in the third year after the date of their appointment. The duties of the Board of Commissioners is to conduct supervision and provide directives to the Board of Directors in conducting their duties to the best of their ability for the interest of the Company and Shareholders and effectively monitor the implementation of good corporate governance. During 2012, in conducting their tasks and authority, the Board of Commissioners has held 4 times special meetings and 4 times join meetings with the Board of Directors with a 100% attendance rate of the members of the Board of Commissioners The Board of Directors The Articles of Association regulates that the Board of Directors consists of 3 (three) persons or more, and one of them shall be appointed as the President Director with a formation of one President Director and 2 (two) or more Directors.
19
Dan para anggota Direksi diangkat melalui RUPS Tahunan.
The members of the Board of Directors are appointed through an Annual GMS.
Dalam pengelolaan Perseroan untuk tahun 2012, pada Direksi terdapat 5 posisi yang terdiri dari Presiden Direktur dengan 4 Direktur yaitu Direktur Pemasaran, Direktur Keuangan, Direktur Produksi dan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum.
In managing the Company during 2012, the Board of Directors consisted of 5 positions namely the President Director and 4 Directors namely the Director of Marketing, the Director of Finance, the Director of Production and the Director of Human Resources and General.
Secara umum, Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya bagi kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya. Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi tersebut antara lain:
In general, the Board of Directors is fully responsible in conducting its duties for the interest of the Company in attaining its goals and objectives. The tasks and responsibilities of the respective members of the Board of Directors are among others:
1. Presiden Direktur - Memastikan kontinuitas keberhasilan dan pertumbuhan entitas Perseroan. - Mengawasi jalannya Perseroan secara paling efektif, efisien dan mudah beradaptasi.
1. President Director - To ensure continuing success and growth of the corporate entity - To oversee the operation of the Company in the most effective, efficient and adaptable manner
2. Direktur Pemasaran - Memimpin, mengelola dan mengarahkan: inisiatifinisiatif pemasaran dan penjualan yang strategis dan taktis guna memastikan pertumbuhan pendapatan yang menguntungkan. - Menciptakan dan memelihara cara-cara pengukuran program pemasaran dan penjualan yang efektif dan kinerja sendiri. - Menciptakan strategi hubungan masyarakat dan rencana pelaksanaan kegiatan.
2. Marketing Director - To lead, manage and direct: Strategic and tactical marketing and sales initiatives to ensure profitable revenue growth - To create and sustain methods of measuring marketing and sales program effectiveness and own performance - To create public relations strategy and implementation plan of action
3. Direktur Keuangan - Memastikan bahwa keuangan Perseroan dalam keadaan benar dan ditangani dengan cara yang bertanggung jawab. - Memantau kesehatan keuangan Perseroan secara menyeluruh menggunakan matriks standar industry - Menambah nilai Perusahaan dengan menyediakan perspektif keuangan yang dapat dipercaya dan konsisten. 4. Direktur Manufaktur - Memastikan efektivitas, efisiensi dan kemampuan penyesuaian pabrik / kegiatan Operasi-Operasi dalam Perseroan. - Memastikan kesesuaian produk dan jasa-jasa terhadap kebutuhan pelanggan. - Mempertahankan standar-standar tinggi operasi pembuatan, kualitas produk, keterpercayaan dan keamanan. 5. Direktur Sumber Daya Manusia & Urusan Umum - Memastikan tempat kerja yang sehat dan aman dan tenaga kerja yang kompeten. - Memastikan bahwa praktik-praktik Sumber Daya Manusia Perseroan aman, efisien dan mendukung pertumbuhan Perseroan.
3. Finance Director - To ensure that the Finances of the Company are in order and managed in a responsible manner - To monitor the overall sound financial condition of the Company using industry-standard metrics - To add value to the Company by providing dependable and consistent financial perspectives 4. Manufacturing Director - To ensure the effectiveness, efficiency and adaptability of the Manufacturing / Operations activities within the company - To ensure product and service conformance to customer requirements - To maintain high standards of manufacturing operations, product quality, reliability and safety 5. Human Resources & General Affairs Director - To ensure a healthy and secure workplace and a workforce that is competent - To ensure that the Company Human Resources practices are safe, efficient and support the Company growth
20
Sepanjang tahun 2012, dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Direksi telah melakukan rapat khusus sebanyak 37 kali dan rapat gabungan yang juga dihadiri oleh Dewan Komisars sebanyak 4 kali, dengan rata-rata kehadiran anggota Direksi sebesar 90,3%.
During 2012, in conducting their tasks and authority, the Board of Directors has held 37 times special meetings and four (4) times join meetings with the Board of Commissioners, with a 90.3% attendance rate of the members of the Board of Directors.
Remunerasi
Remuneration
Dalam menjalankan tugasnya, setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi menerima penghargaan atas jasanya atau remunerasi yang pemberiannya diatur dalam Anggaran Dasar dengan nilai sebagaimana yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Dan untuk tahun 2012, total remunerasi anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi sebesar Rp2,09 miliar.
In conducting their duties, each member of the Board of Commissioners and Board of Directors receives an appreciation on their services or remuneration which is regulated in the Articles of Association with the value as stipulated in an Annual General Meeting of Shareholders. And for 2012, the total remuneration for the members of the Board of Commissioners and Board of Directors amounted to Rp. 2.09 billion.
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit merupakan Komite yang membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan atas kinerja Perseroan, terutama yang berkaitan dengan tinjauan terhadap sistim pengendalian interen Perseroan, memastikan kualitas laporan keuangan dan meningkatkan efektifitas fungsi audit, serta dipatuhinya ketentuan perundangundangan yang berlaku. Selain itu Komite Audit juga bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
The Audit Committee is a Committee assisting the Board of Commissioners in conducting its supervisory function on the Company’s performance, especially related to the review in the Company’s internal control, ensures the quality of the financial statement and improves the audit function effectiveness and compliance to prevailing laws and regulation. Beside it the Audit Committee also has the duty to provide independent professional opinion to provide professional opinion to the Board of Commissioners on the report on matters submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners and identify matters which need attention from the Board of Commissioners.
Struktur dan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut:
The structure and membership of the Audit Committee are as follows:
1. Drs. IGM Putera Astaman adalah Presiden Komisaris, Komisaris Independen Perseroan dan sekaligus bertindak sebagai Ketua Komite Audit. Pertama kali ditunjuk sebagai anggota Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan no. 001/SKP/DK/JCC/05 tanggal 28 Juni 2005 Perihal Pengangkatan Para Anggota dan Ketua Komite Audit pada PT Jembo Cable Company Tbk. Riwayat hidup singkat ditampilkan setelah Laporan Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.
1. Drs. IGM Putera Astaman is the President Commissioner, the Company’s Independent Commissioner and also acting as the Head of the Audit Committee. He was for the first time appointed as a member of the Audit Committee pursuant to a decision letter by the Board of Commissioners of the Company no 001/SKP/DK/JCC/05 dated 28 June 2005 for a term of year. A brief CV is contained after the report of the Board of Commissioners in this Annual Report.
2. Drs. Helmy Darwin Siregar, anggota Komite Audit Perseroan, lulusan Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia jurusan Akuntansi, mempunyai pengalaman kerja sebagai Auditor Independen di Kantor Akuntan Publik selama lebih dari 20 tahun dengan jabatan terakhir Senior Manajer Divisi Audit di Kantor Akuntan Publik Hans, Tuanakotta dan Mustofa (member of Deloitte Touch Tohmatsu).
2. Drs. Helmy Darwin Siregar, a member of the Audit Committee of the Company, graduate of the Faculty of Economy Indonesian University majoring in Accountancy, has a working experience as Independent Auditor in the Accountant Public Office during more than 20 years and the latest position as Senior Manager Audit Division in the Accountant Public Office Hans, Tuanakotta and Mustofa (member of Deloitte Touch Tohmatsu).
21
Pertama kali ditunjuk sebagai anggota Komite Audit berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris Perseroan no. 001/SKP/DK/JCC/12 tanggal 2 Januari 2012 untuk masa jabatan 3 tahun. 3. Drs. Ali Masykur, anggota Komite Audit Perseroan, lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE-YKPN) Yogyakarta jurusan Akuntansi, mempunyai pengalaman kerja di bidang Keuangan, Akuntansi dan terakhir sebagai Internal Auditor dengan jabatan Ketua. Pertama kali ditunjuk sebagai anggota Komite Audit berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris perseroan no. 001/SKP/DK/JCC/12 tanggal 2 Januari 2012 untuk masa jabatan 3 tahun.
For the first time appointed as member of the Audit Committee pursuant to a decision letter of the Board of Commissioners number 001/SKP/DK/JCC/12 dated 2 January 2012 for a period of 3 years. 3. Drs. Ali Masykur, member of the Company’s Audit Committee, graduate of the Economic High School (STIE-YKPN) Yogyakarta majoring in Accountancy, has a working experience in the field of Finance, Accountancy and the last as Internal Auditor in the position of Chairman. For the first time appointed as an Audit Committee member pursuant to a decision letter of the Company’s Board of Commissioners number 001/SKP/DK/JCC/12 dated 2 January 2012 for a term in office during 3 years.
Laporan Komite Audit dimuat dalam lembar tersendiri. The Audit Committee report is stated in an apart page. Sekretaris Perseroan Dalam rangka meningkatkan pelayanan Perseroan kepada masyarakat pemodal, Perseroan telah membentuk Sekretaris Perusahaan. Adapun yang bertindak sebagai Sekretaris Perusahaan adalah Antonius Benady, yang ditunjuk berdasarkan SK No.K – 042A/SKP/JCC/05, tanggal 1 September 2005. Untuk tahun buku 2012, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan beberapa tugas, antara lain:
Corporate Secretary In the framework of improving the Company’s service to the investment community, the Company has appointed a Corporate Secretary. The current Corporate Secretary is Antonius Benady, appointed pursuant to the decision letter SK No. K – 042A/SKP/JCC/05 for the period of 1 September 2005. During the book year 2012, the Corporate Secretary has conducted several duties, among others:
- Mengikuti perkembangan Pasar Modal, khususnya yang berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. - Memberikan pelayanan kepada Masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal berkaitan dengan kondisi Emiten atau Perusahaan Publik. - Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar modal dan peraturan pelaksananya. - Sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam dan Masyarakat.
- Followed the development in the Capital Market, especially related to prevailing regulations in the field of Capital Market. - Provide services to the Public for every information needed by investors related to the Emittent condition or the Public Company. - Provide input to the Company’s Board of Directors to comply to Law number 8 of 1995 regarding Capital Market and its implementation regulation. - Acting as a contact person between the Company, Bapepam, and the Public.
Satuan Pengawasan Internal
Internal Supervision Unit
Satuan Pengawasan Internal (SPI) adalah unit kerja dalam Emiten atau Perusahaan Publik yang menjalankan fungsi Audit Internal. Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan,
The Internal Supervision Unit (SPI) is a working unit in the Emittent or the Public Company conducting the function of an Internal Audit. Internal Audit is an activity to provide assurance and independent and objective consultation in nature, with the aim to improve the value and also the company’s operational,
22
melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Perseroan telah memiliki SPI berdasarkan Keputusan Direksi Perseroan no. K-013/SKP/JCC/04 tertanggal 31 Maret 2004 dan telah memiliki Piagam Audit Internal. Dalam piagam tersebut diatur secara rinci mengenai tugas, tanggung jawab dan wewenang SPI. Perseroan telah mengangkat Sdr. Joni Dinata yang sekaligus sebagai Kepala SPI Perseroan berdasarkan Surat Keputusan nomor No. K-005 A/SKP/JCC/11 tanggal 30 November 2011. Kepala SPI Perseroan tersebut berpendidikan Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Mercu Buana jurusan Akuntansi, mempunyai pengalaman kerja di bagian Keuangan dan Akuntansi di beberapa perusahaan, dan sudah bekerja di Perseroan lebih dari 2 tahun pada bagian yang sama dan sudah memiliki sertifikat di bidang perpajakan (Brevet A & B) Sebagaimana tercantum dalam Piagam Audit Internal, tugas dan tanggungjawab SPI, antara lain adalah sebagai berikut: - Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan. - Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dari sistim manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan. - Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia. Pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. - Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. - Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur Perseroan dan Dewan Komisaris Perseroan. - Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. - Bekerja sama dengan Komite Audit. - Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan. - Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
through a systematic approach by means of evaluation and improving the effectiveness of risk management, control and corporate governance. The Company has an SPI based on the Company’s Board of Directors Resolution number K-013/SKP/JCC/04 dated 31 March 2004 and has an Internal Audit Charter. The charter details the regulation regarding the tasks, responsibility and authority of the SPI. The Company has appointed Mr. Joni Dinata concurrently also Head of the Company’s SPI pursuant to a Decision Letter number K-005 A/SKP/JCC/11 dated 30 November 2011. The Chairman of the Company’s SPI graduated as an Economic Bachelor at the Mercu Buana University majoring in Accountancy, he has a work experience in Finance and Accounting in several companies, and has been with the Company for more than 2 years in the same department and is holder of a certificate in the field of taxation (A & B Brevet). As stated in the Internal Audit Charter, the task and responsibility of the SPI, are among others as follows: - Formulate and execute annual Internal Audit. - Examine and evaluate the implementation of internal control and risk management system pursuant to the company’s policies. - Conduct inspection and assessment on the effectiveness in the field of finance, accountancy, operational, human resources. Marketing, information technology and other activities. - Provide improvement ideas and objective information regarding activities inspected in all level of management. - Compile a report of the audit result and submit such report to the Company’s President Director and the Company’s Board of Commissioners. - Monitor, analyze and report the implementation of proposed improvement follow-up. - Cooperate with the Audit Committee. - Formulate a program for evaluating the quality of Internal Audit activities. - Conduct special inspection when needed.
23
Dalam tahun buku 2012, SPI telah melaksanakan, hal-hal sebagai berikut :
In the book year 2012, SPI has conducted, among others, the following matters:
- Menyusun rencana audit pada bulan Oktober 2011, untuk pelaksanaan audit tahun 2012. - Mengevaluasi transaksi-transaksi antar departemen, dan hubungan antar personal yang terkait dalam satu transaksi. - Mengevaluasi transaksi dan dokumen untuk dibandingkan dengan Jembo Standart (JS) yang ada di Perseroan. - Menganalisa transaksi yang ada di Perseroan tentang efektivitas, effisien dan ekonomis dalam pelaksanaannya. - Mengevaluasi optimalisasi penggunaan data yang terintegrasi antar departemen. - Melakukan pembahasan hasil pemeriksaan bersama dengan Auditee, sebelum laporan pemeriksaan diterbitkan. - Memberikan usul saran atas temuan hasil pemeriksaan yang dilakukan dalam bentuk Laporan Hasil Audit (LHA). - Menyampaikan LHA kepada Presiden Direktur Perseroan dan ada tembusan ke Auditee. - Memonitor tindak lanjut atas usul saran perbaikan yang disetujui oleh Presiden Direktur Perseroan. - Melaporkan hasil monitor atas tindak lanjut Auditee kepada Presiden Direktur Perseroan. - Melakukan pembahasan bersama dengan Komite Audit satu bulan sekali, atas hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh SPI. - Melakukan pemeriksaan atas Order Pengiriman (Delivery Order), Account Receivable dan Over Time yang diminta oleh Board Of Directors (BOD).
- Formulate an audit plan for October 2011, to be conducted in the audit year 2012. - Evaluate inter department transaction, and inter personal relation related to a transaction. - Evaluate transactions and documents to be compared to the Jembo Standard (JS) in the Company. - Analyze existing transaction in the Company regarding the effectiveness, efficiency and economic in its implementation. - Evaluate optimization of integrated data application between departments. - Conduct a study regarding join inspection with the Auditee, prior to the issuance of the audit report. - Provide ideas on the result of findings conducted in the form of an Audit Result Report (LHA). - Submit the LHA to the President Director of the Company with a cc to the Auditee. - Monitor the follow-up on the improvement approved by the Company’s President Director. - Report the result on the monitoring of the Auditee follow-up to the Company’s President Director. - Conduct discussion with the Audit Committee once in a month on the result of the Audit conducted by SPI. - Conduct inspection on Delivery Order, Account Receivable and Over Time requested by the Board of Directors.
Pengendalian Internal dan Pengawasan Intern Pembentukan Satuan Pengawasan Internal (SPI) untuk memenuhi salah satu unsur tata kelola yang baik (Goods Corporate Governance), agar dapat mengevaluasi pengendalian internal, sehingga memberi jaminan yang memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasional Perseroan, kehandalan laporan keuangan, pengamanan terhadap asset Perseroan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan kebijakan Perseroan. Guna menguatkan peran dan tanggung jawab SPI, Piagam Satuan Pengawasan Internal (Internal Audit Charter) telah mendeskripsikannya secara jelas visi, misi, struktur, status, tugas tanggung jawab dan wewenang SPI, persyaratan auditor dan persetujuan Direktur Utama di dalamnya termasuk Komite Audit atas isi Piagam SPI.
Internal Control and Internal Supervision The formation of an Internal Supervision Unit (SPI) as one of the requirements of a Good Corporate Governance, to be able to evaluate the internal control, and provide adequate guarantee on the attainment of efficiency and effectiveness in the Company’s operation, accountable financial statements, protecting the Company’s assets, compliance to law and regulation and the Company’s policies. To strengthen the role and responsibility of the SPI, the Internal Audit Charter has already clearly described the vision, mission, structure, status, responsibility and authority of the SPI, requirements for an auditor and the approval of the President Director including the Audit Committee on the SPI Charter.
24
SPI mempunyai aktivitas yang sangat strategis dalam rangka menformulasikan kontribusi peran SPI terhadap penyelenggaraan bisnis Perseroan, sebagai pemberi jaminan dan layanan konsultasi internal. Aktivitas SPI diselenggarakan secara sistematis dari mulai persiapan, pelaksanaan dan monitoring tindak lanjut.
SPI has a very strategic tasks in the framework of formulating the contribution of SPI on the management of the Company business, as guarantee and internal consultation services. The SPI activities are conducted systematically since its preparation, implementation and monitoring of follow-ups.
Peningkatan peran serta SPI sejalan dengan peningkatan kualitas jaminan atas operasional Perseroan melalui audit maupun non audit. Audit dilakukan untuk memastikan bahwa risiko-risiko bisnis yang mungkin terjadi dapat segera diatasi melalui pengendalian internal yang efektif.
The improvement of SPI involvement is parallel to the improvement of quality guarantee on the Company’s operation through its audit and also non audit. Audit is conducted to ensure that business risk which may arise can immediately be overcome through effective internal control.
Manajemen Risiko
Risk Management
Dewan Direksi memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk menetapkan dan mengawasi kerangka manajemen risiko. Direksi telah menetapkan fungsi keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Perseroan. Sedangkan fungsi internal audit memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan dengan memberikan laporannya kepada Direksi.
The Board of Directors has the full responsibility to stipulate and supervise the risk management. The Board of Directors has stipulated a responsible financial function to develop and monitor the Company’s risk management policies. While the internal audit function has the responsibility to monitor compliance with the policies and procedures of risk management and to study the adequacy of the risk management framework related to risks faced by the Company by providing reports to the Board of Directors.
Tujuan keseluruhan dari manajemen risiko adalah untuk mengindentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Perseroan, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan, namun tanpa terlalu mempengaruhi daya saing Perseroan dan fleksibilitas. 1. Jenis Risiko dan Pengelolaannya. Perseroan menghadapi risiko dari instrument keuangan antara lain: a. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian keuangan yang disebabkan nasabah atau counterparty gagal memenuhi liabilitasnya. Risiko kredit yang dihadapi oleh Perseroan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, kebijakan untuk melakukan penjualan hanya kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik.
The overall objective of risk management is to identify and analyze risks faced by the Company, stipulate risk limitation and adequate control, and also to monitor the risk and compliance to the set limit, but without interfering into the Company’s competition capability and flexibility. 1. Type of Risk and its Management. The Company face the risk of financial instrument among others: a. Credit Risk Credit risk is a financial risk due to the customer or counterparty failure to meet its liabilities. The credit risk faced by the Company originated from credit given to customers. To mitigate this risk, the policy to conduct sales only to trustworthy customers and proved to have a good credit history.
25
Perseroan akan melakukan analisa pemberian kredit kepada semua calon pelanggan yang akan melakukan pembelian produk dengan terlebih dahulu melakukan penilaian 5C (Character, Capacity, Capital, Colateral, Condition) dari calon pelanggan yang tidak mampu memenuhi liabilitasnya dalam jangka waktu yang telah diberikan, Perseroan akan terus-menerus melakukan penagihan. Jika belum ada hasilnya, Perseroan akan menindaklanjuti melalui jalur hukum.
The Company shall also conduct credit disbursement analysis to all candidate customers intending to buy products by previously conducting a 5C assessment (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition) to candidate customers who are unable to meet their liabilities within a given term, the Company shall continue to enforce its collection. If this does not give any result, the Company shall follow it up by legal actions. b. Market Risk
b. Risiko Pasar Perseroan menyadari adanya risiko yang terjadi akibat fluktuasi mata uang rupiah terhadap nilai tukar mata uang asing, sehingga Perseroan melakukan kontrak lindung nilai dengan tujuan melakukan aktivitas lindung nilai atas fluktuasi mata uang asing. Untuk risiko nilai tukar mata uang asing, dimana sebagian besar hasil penjualan produk Perseroan diperoleh dengan mata uang rupiah sedangkan seluruh pembelian bahan baku dilakukan dengan mata uang asing, sehingga terjadi ketidak seimbangan antara mata uang rupiah yang ada dari hasil penjualan produk dengan kewajiban pembayaran pembelian bahan baku dengan mata uang asing. Untuk mengurangi ketidak seimbangan tersebut maka Perseroan melakukan transaksi berjangka pembelian mata uang asing dengan mata uang rupiah pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran pembelian bahan baku. Dengan kata lain sebagian besar hutang bahan baku dalam mata uang asing telah dikonversi ke dalam mata uang rupiah pada tanggal jatuh tempo pembayaran hutang pembelian bahan baku tersebut. c. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan telah menelaah, memantau, serta menetapkan kebijakan syarat pembayaran yang sesuai dengan penerimaan penjualan produk Perseroan. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan kewajiban yang jatuh tempo lebih panjang waktunya dari dana yang diperoleh dari pelunasan piutang pelanggan. d. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal.
The Company is aware of a risk which is due to fluctuation in the rupiah currency against the foreign currency exchange rate, so therefore the Company conduct value hedging contract with the objective to conduct value hedging on foreign currency fluctuation. For the foreign currency exchange rate risk, where the greatest part of the Company’s product sales is obtained in rupiah currency while all procurement of raw materials is conducted in foreign currencies, creating an imbalance between the existing rupiah from the results of product sales with the outstanding payment to purchase raw material with foreign currencies. To reduce this imbalance the Company conduct term transaction in purchasing foreign currency with rupiah at the due date of payment for the raw material purchase. In other words the greatest part of the debt for raw material in foreign currency has been converted into the rupiah currency at the due time of paying the purchase debt for such raw material. c. Liquidity Risk Liquidity risk is the risk where the Company is unable to meet its payment obligation at due date. To decrease this risk, the Company has studied, monitored, and stipulated policies of payment requirements which are in accordance to the receivable of the Company’s product sales. In general, the need for funds to settle an obligation due has a longer time compared to the fund obtained from the payment of the customers’ outstanding loan. d. Operational Risk Operational risk is a loss risk due to the inadequacy or failure of internal process, human factor and system or from external events.
26
Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk Perseroan. Risiko operasional terjadi antara lain mesin berhenti proses produksi karena putus pasokan listrik dari PLN. Untuk mengurangi risiko ini Perseroan menyediakan generator sebagai penganti pasokan listrik. Demikian pula mesin berhenti karena kekurangan bahan baku atau kerusakan mesin. Untuk mengurangi risiko tersebut Perseroan membentuk stok penyangga bahan baku dan suku cadang mesin. 2. Review atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko Penerapan Manajemen Risiko yang telah berjalan dan upaya untuk lebih mengefektifkan kinerja masih terus ditingkatkan, diantaranya: Meningkatkan kesadaran akan pentingnya manajemen risiko ke semua level organisasi Perseroan. Terus mendorong dukungan yang penuh dari seluruh anggota Manajemen, dan mengadakan training eksternal untuk unit kerja manajemen risiko. Pengembangan dan pelaksanaan manajemen risiko Perseroan perlu dipantau untuk menjamin terciptanya optimalisasi manajemen risiko. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menjamin bahwa implementasi manajemen risiko tetap sejalan dengan kebijakan Perseroan. Diharapkan pemantauan dan telaah ulang akan menjamin efektifitas dan efisiensi pelaksanaan manajemen risiko agar berjalan optimal. Perseroan meyakini bahwa dengan memperkuat kultur dan membangun kemampuan manajamen risiko, Perseroan akan lebih efektif dalam memonitor dan menghadapi semua risiko yang terkait dengan aspek operasional.
This risk is inherent in all business processes, operational activities, the Company’s system and products. Operational risk may happen among others by the failure in the machinery to process production due to power outage from PLN. To decrease this risk the Company has provided generators to create electricity. Machineries may also stop due to lack of raw material or damage to the machines. To mitigate this risk the Company has setup a buffer stock of raw material and machinery spare parts. 2. Review on the Risk Management System Effectiveness The current Risk Management implementation and efforts to make the performance more effective is still being improved, among others: Improve the awareness on the importance of risk management to all the Company’s organization levels. To boost the full support of all the Management members and conduct external training for risk management work units. The development and implementation of risk management must be monitored to ensure the creation of risk management optimizing and also with the objective to ensure that the risk management implementation is parallel to the Company’s policy. It is expected that the reviewing shall ensure effective and efficient risk management implementation to risk management. The Company is convinced that by strengthening its culture and develop the risk management capability the Company shall be more effective in monitoring and facing all related risk with the operational aspects. Important Cases
Perkara Penting
In 2012, the Company faced serious cases, among others:
Pada tahun 2012, Perseroan menghadapi perkara penting, antara lain:
1. Civil Lawsuit on Land
1. Gugatan Perdata atas Tanah Tanggal 12 Maret 2010 sesuai dengan surat gugatan, penggugat mengaku pemilik sebelumnya dari tanah 2.190 m2 yang kini dimiliki oleh Perseroan, dan berdasarkan gugatan tersebut Perseroan digugat dengan nilai tuntutan ganti rugi sebesar Rp 600.000/m2 atau sebesar Rp1.314.000.000 atau meninggalkan tanah sengketa. Perseroan telah menunjuk pengacara untuk mewakilinya dalam hal ini. Dan berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi Banten tanggal 24 Januari 2012 gugatan penggugat ditolak baik di Pengadilan Negeri maupun Pengadilan Tinggi Banten.
On 12 March 2010 pursuant to a claim, the claimant confess to be the former owner of the 2.190 m2 land presently owned by the Company, and pursuant to such claim the Company is sued to pay a compensation of Rp.600.000/m2 or an amount of Rp.1.314.000.000 or leave the disputed land. The Company has appointed a lawyer to represent them in this case. According to the Verdict of the Banten High Court dated 24 January 2012 the claim was rejected both in the District Court and the Banten High Court.
27
Sehingga tidak ada liabilitas bersyarat. Atas hal tersebut pihak penggugat telah mengajukan kasasi tetapi sampai saat ini belum ada keputusan final dan tidak ada kewajiban bersyarat.
And therefore no conditional liability at all. The claimant has submitted a cassation, but so far no final sentence or conditional liability has been pronounced. 2. Standard Chartered Bank
2. Standard Chartered Bank. Kasus bermula dari Standard Chartered Bank (SCB) yang telah memperkenalkan transaksi derivatif kepada Direktur Pemasaran. Tidak ada persetujuan untuk transaksi yang diberikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan atau Komisaris. SCB mengklaim bahwa transaksi tersebut dilakukan di London Metal Exchange sesuai dengan Swaps dan Derivatif International Association (ISDA), sehingga SCB menggugat Perseroan sebesar US$ 14.355.578. Perseroan menolak untuk mengakui/ menerima klaim/ kewajiban dan menunjuk pengacara untuk menuntut bahwa transaksi itu tidak adil dan bertentangan dengan hukum di Indonesia (Pasal 1 angka 2 Peraturan Bank Indonesia No. 7/31/PBI/2005 tanggal 13 September 2005) dan juga anggaran dasar Perseroan. Tanggal 28 Januari 2011, SCB telah berinisiatif mendaftarkan kasus ini di Singapore International Arbitration Centre (SIAC), dan Perseroan dengan surat tertanggal 28 Februari 2011 yang disampaikan kepada SIAC menegaskan bahwa Yuridiksi dan hukum yang cocok dan sesuai dengan penentuan masalah hukum adalah hukum Indonesia. Dan berdasarkan Putusan SIAC No. 87/2012 tanggal 28 September 2012 ditetapkan bahwa PT Jembo Cable Company Tbk. diwajibkan melakukan pembayaran kepada SCB sebesar US$16.067.407. Tanggal 5 Oktober 2012 Perseroan melalui surat kembali menegaskan bahwa Yuridiksi dan hukum yang cocok sesuai dengan penentuan masalah hukum adalah hukum Indonesia. Sehubungan dengan kondisi di atas, manajemen Perseroan belum dapat memperkirakan hasil dan jumlah kerugiannya. 3. Gugatan Perdata PT Monaspermata Persada PT Monaspermata Persada yang merupakan salah satu pemilik Perseroan melakukan gugatan terhadap tergugat yaitu Standar Chartered Bank dan PT Jembo Cable Company Tbk. di Pengadilan Negeri Tangerang untuk membatalkan perjanjian ISDA 2002 Master Agreement karena bertentangan dengan Hukum yang berlaku di Indonesia (salah satunya melanggar peraturan Bank Indonesia) serta menuntut SCB untuk mengembalikan pembayaran yang telah diterima serta membayar sejumlah uang tertentu sebagai ganti rugi. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Tangerang tanggal 14 November 2012 telah diputuskan antara lain mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian, menyatakan PT Jembo Cable Company Tbk.
The case started when Standard Chartered Bank (SCB) introduced a derivative transaction to the Marketing Director. No approval was given for such transaction either by the General Meeting of Shareholders and or the Board of Commissioners. SCB claimed that such transaction was conducted in the London Metal Exchange compliant to the Swaps and Derivatif International Association (ISDA), and therefore SCB sued the Company US$14,355,578. The Company refused to acknowledge the claim/liability and appointed a lawyer to counterclaim that the transaction was not fair and contradictive with the law in Indonesia (Article 1 number 2 Bank Indonesia Regulation No. 7/31/PBI/2005 dated 13 September 2005) and also the Company’s Articles of Association. On 28 January 2011, SCB took the initiative to register this case in the Singapore International Arbitration Centre (SIAC), and the Company with its letter dated 28 February 2011 submitted to SIAC stressed that the competent Jurisdiction and law in this case is the law of Indonesia. Based on SIAC Decision No. 87/2012 dated 28 September 2012 it was stipulated that PT Jembo Cable Company Tbk. Had to pay SCB the amount of US$16,067,407. On 5 October 2012 the Company through its letter again stressed that the competent Jurisdiction and law pursuant to the case is the Indonesian law. Due to the above condition, the Company management is not yet able to estimate the result and loss amount. 3. The Civil Claim of PT Monaspermata Persada PT Monaspermata Persada one of the owners of the Company submitted a claim against the defendants Standar Chartered Bank and PT Jembo Cable Company Tbk. In the Tangerang District Court to annul the ISDA Master Agreement as it is contradictory to the Law in Indonesia (among others a violation to Bank Indonesia Regulation) and sued SCB to reimburse the payment received and pay a certain sum as indemnity. Pursuant to the sentence of the Tangerang District Court dated 14 November 2012 it was among others stipulated to accept part of the Claimant claim, pronounce PT Jembo Cable Company Tbk
28
melakukan perbuatan melawan hukum, memerintahkan tergugat PT Jembo Cable Company Tbk. untuk menghentikan segala transaksi derivatif yang didasarkan pada perjanjian ISDA 2002 Master Agreement dan schedule to the 2002 Master Agreement beserta turunannya. Dan menghukum tergugat I untuk membayar ganti rugi berupa deviden tahun buku 2008, 2009, 2010 sebesar USD 1.138.850,47 dengan bunga 12% per tahun sejak tahun buku 2008 sampai dilaksanakannya putusan ini serta menghukum PT Jembo Cable Company Tbk. untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp291.000. Atas keputusan tersebut, Perseroan tanggal 24 November 2012 mengajukan permohonan banding.
to act against the law, order defendant PT Jembo Cable Company, Tbk. to stop all derivative transaction based on the ISDA Master Agreement and schedule to the 2002 Master Agreement and its derivatives. Sentence Defendant I to pay an indemnity in the form of the book years dividends of 2008, 2009, 2010 amounting to US$1,138,850.47 and interest of 12% per annum since the book year 2008 until the execution thereof and sentence PT Jembo Cable Company Tbk. to pay the lawsuit cost of Rp.291.000. The company filed an appeal on 24 November 2012 to those sentences.
Laporan Komite Audit
29
Audit Committee Report
Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris. Komite Audit Perseroan pertama kali dibentuk pada tahun 2001.
The Audit Committee is a committee assigned by and responsible to the Board of Commissioners in the framework of assisting the task and function of the Board of Commissioners. The Company’s Audit Committee was initially assigned in 2001.
Perseroan telah memiliki Piagam Komite Audit yang menjadi landasan kerja Komite Audit. Dalam Piagam tersebut juga telah diatur secara lebih rinci mengenai tugas dan tanggung jawab maupun wewenang dan kode etik yang harus dipatuhi oleh Komite Audit, serta tanggung jawab mengenai pelaporannya.
The Company owns an Audit Committee Charter which is the working base for the Audit Committee work. In such Charter is regulated in detail regarding the task and responsibility and also authority and code of ethics which has to be met by the Audit Committee, and responsible for its report.
Sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Audit Perseroan, Komite Audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya sama dengan minimal rapat Dewan komisaris yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar perseroan. Untuk tahun 2012, Komite Audit telah melakukan rapat, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris dan Direksi perseroan sebanyak 19 kali dengan tingkat kehadiran sebanyak 89%. Untuk tahun buku 2012, Komite Audit telah melaksanakan antara lain hal-hal sebagai berikut :
As stated in the Company’s Audit Committee Carter, the Audit Committee held at least the same minimal meeting with the Board of Commissioner as stated in the Company’s article of Association. For 2012, the Audit Committee has conducted meetings, including join meeting with the Board of Commissioners and the Board of Directors 19 times, which an attendance rate of 89%.
• Melakukan penelaahan atas laporan keuangan triwulan dan laporan keuangan tahun 2012. • Melakukan penelaahan dan analisis atas laporan kinerja triwulanan dan laporan kinerja selama tahun 2012 berkaitan dengan pencapaian target yang telah ditetapkan. • Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal dan peraturan perundangundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. • Melakukan penelaahan atas aktifitas pelaksanaan manajemen risiko. • Melakukan penelaahan atas hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI). • Melakukan penelaahan atas Draft Laporan hasil audit tahun buku 2012 yang dilakukan oleh auditor eksternal. • Membuat laporan hasil penelaahan dan analisisnya program kerja untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris. • Melakukan pembahasan dengan manajemen mengenai hasil penelaahan dan analisisnya sebagai masukan bagi manajemen dalam mengelola perusahaan.
• Conduct studies on the quarterly financial statements and the Financial Statements of 2012. • Conduct studies and analysis on the quarterly perfor mance report and Performance Report during 2012 related to the attainment of the stipulated target. • Conduct studies on the Company’s compliance to prevailing laws and regulations in the capital market and other laws and regulations related to the activity of the Company’s business. • Conduct studies on the activity of the risk management implementations. • Conduct studies on the result of inspection conducted by the Internal Supervision Unit. • Conduct studies on the draft of the audit result report of the book year 2012 conducted by the external auditor. • Compile a report on the result of the studies and analysis on the work program to be submitted to the Board of Commissioners. • Conduct discussion with the Management regarding the result of study and analysis as an input for the management in managing the Company.
For the book year 2012, the Audit Committee has conducted:
30
Dalam proses penelaahannya, Komite Audit telah melakukan beberapa aktifitas, antara lain sebagai berikut: • Melakukan rapat kerja bulanan dengan SPI untuk membahas program kerja, laporan hasil audit rutin dan laporan pemeriksaan khusus dan pelaksanaan tindak lanjut dari hasil temuannya. • Melakukan pertemuan internal Komite Audit bulanan untuk membahas laporan Komite Audit yang akan disampaikan kepada Dewan Komisaris Perseroan yang antara lain berisi hasil penelaahan atas informasi keuangan dan permasalahan lain yang membutuhkan perhatian manajemen. • Melakukan pertemuan baik formal maupun informal dengan Corporate Legal dan Corporate Secretary dan bagian-bagian lain untuk memastikan kepatuhan perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan, antara lain peraturan perundang-undangan di bidang ketenaga kerjaan dan program Corporate Sosial Reponsibility (CSR). • Menyampaikan hasil penelaahan atas informasi keuangan Perseroan kepada Dewan Komisaris dan Direksi setiap 3 bulan. • Melakukan pembahasan laporan hasil penelaahan bersama Dewan komisaris dan Direksi perseroan 3 bulan. • Melakukan pertemuan dengan auditor eksternal Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (member of BDO Internatiional Limited) yang mengaudit laporan keuangan untuk tahun buku 2012, baik formal maupun informal, untuk memastikan kompetensi dan independensi Auditor eksternal dan memastikan bahwa seluruh temuan audit telah diselesaikan secara memuaskan. Berdasarkan hasil penelaahan atas laporan keuangan dan informasi lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan untuk tahun buku 2012, sepanjang pengetahuan terbaik yang dimiliki, Komite Audit berpendapat bahwa: • Tidak terdapat hal-hal yang menyebabkan Komite Audit yakin bahwa laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 tidak disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia.
In its study process the Audit Committee has executed several activities among others: • Conduct monthly work meeting with the SPI to discuss the work program, the results of the routine audit report and special inspection report and the implementation of follow-up from the result of findings. • Conduct monthly internal Audit Committee meeting to discuss the report of the Audit Committee to be submitted to the Company’s Board of Commissioners that among others contain the result of study on Financial Information and other issues that need the attention of the management. • Conduct formal and informal meeting with the Corporate Legal and Corporate Secretary and other departments to ensure the Company’s compliance to prevailing laws and regulation in the capital market and other laws and regulations related to the implementation of the company’s business activities, among others laws and regulations in the field of manpower and the Corporate Social Responsibility (CSR Program). • Submit the result of study on the Company’s Financial Information to the Board of Commissioners and the Board of Directors every three months. • Conduct discussion on the result of study together with the Board of Commissioners and the Board of Directors every three months. • Conduct meetings with the external auditor the Accountant Public Office of Tanubrata Susanto Fahmi and Associates (a member of BDO International Limited) who audit the Financial Statement for the book year 2012, both formal and informal, to ensure the competence and independency of the external auditor and ensure that all audit findings has been satisfactory settled. Based on the result of study on the financial report and other information related to the implementation of the Company’s business activity in the book year 2012 to the best of knowledge, the Audit Committee is of the opinion that: • There are no matters that cause the Audit Committee to doubt the Company’s Financial Statement for the book year 2012 that it is not presented according to the general financial accounting standards generally accepted in Indonesia.
31
• Tidak terdapat hal-hal yang menyebabkan Komite Audit yakin bahwa kegiatan usaha Perseroan tidak dilakukan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku di pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha perseroan dalam tahun 2012. Untuk meningkatkan kinerja Perseroan dalam mencapai tata kelola perusahaan yang baik (GCG) beberapa hal yang berikut ini perlu mendapat perhatian Manajemen. • Meningkatkan ketertiban dalam pencatatan seluruh proses kegiatan Perseroan terutama pada kegiatan produksi dan penjualan. • Meningkatkan terwujudnya pengendalian internal yang efektif di Perseroan mulai dari system dan prosedur, termasuk fungsi pengawasan melekat (Build in Control), mekanisme pengawasan dalam setiap proses pelaksanaan kegiatan Perseroan dan pengambilan keputusan. • Menyesuaikan petunjuk pelaksanaan kegiatan Perseroan sesuai kondisi terkini. • Meningkatkan pelaksanaan Manajemen Risiko. • Memelihara semangat kerja seluruh karyawan dengan berbagai kiat motivasi dengan motto “Jembo Luar Biasa”. • Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan perangkat lunaknya terkait dengan penggunaan system teknologi informasi, agar dapat memberikan informasi secara cepat, tepat dan akurat bagi Manajemen dalam mengelola Perseroan.
Tangerang, April 2013 Komite Audit Audit Committee
Drs. I.G.M. Putera Astaman Ketua Komite Audit Chairman Audit Committee
• There are no matters for the Audit Committee to doubt that the Company’s business activities are conducted according to prevailing laws and regulations in the capital market and other laws and regulations related to the Company’s business activities in 2012. To improve the company’s performance in attaining its best corporate govern GVG several method that need the attention which need the managements are: • Improve discipline in recording all the Company’s process especially in the production and sales. • Improve an effective internal control in the Company starting from the system and procedure, including work in control, supervision in each process of the implementation being the Company’s activities and taking of decision • Compliance of the Company’s activities implementation according to the latest condition • Improve the implementation of risk management • Maintain the work spirit of all employees by holding motivation events with the motto ”Super Jembo” • Improve the capability of human resources and related software by the application of information technology system to provide precise and accurate information to the Management in the management of the Company.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
32
Corporate Social Responsibility
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan dan melalui pelaksanaannya diharapkan dapat terjalinnya hubungan yang harmonis antara Perseroan dengan lingkungannya. Dalam rangka mendukung pelestarian lingkungan, sejak tahun 2007 Perseroan telah menerapkan Sistem Manjemen Lingkungan dengan standard ISO 14001:2004 (Sertifikat No.: 2012-0557), yang selalu mendapat audit dari Badan Sertifikasi setiap sekali dalam setahun. Dan dalam realisasinya Perseroan melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan, diantaranya melakukan pengukuran secara berkala terhadap kualitas udara ambien dan udara lingkungan kerja, suhu dan kelembaban, pencahayaan, kebisingan, kebauan, kualitas air minum, dan air bersih, pengukuran air limbah, dan menyediakan TPS. Kemudian efisiensi penggunaan tenaga listrik dengan menggunakan lampu penerangan hemat energi. Perseroan juga melaksanakan program penggunaan Haspel Bekas, yang telah melalui proses pemeriksaan dan perbaikan kualitasnya. Sedangkan dalam hal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Perseroan berkomitmen untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Saat ini Perseroan telah menerapkan SMK3 yang berbasis pada OHSAS 18001:2007 (Serifikat No.: OHS 2012-0429), yang juga juga setiap tahunnya selalu di audit oleh Badan Sertifikasi sejak tahun 2009. Selama tahun 2012, Perseroan terus-menerus memantau dan mengukur segala hal yang berkaitan dengan keselamatan kerja, seperti melakukan pelatihan-pelatihan di bidang K3, melengkapi dan memperbaharui sarana prasarana, peralatan produksi, dan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi seluruh pekerja. Di bidang kesehatan kerja, Perseroan juga melaksanakan Pemeriksaan Kesehatan Karyawan (Medical Check Up) setiap sekali setahun, memberikan edukasi kesehatan secara berkala dan menyelenggarakan Donor Darah setiap tiga bulan sekali. Kemudian guna memudahkan dalam pelayanan kesehatan karyawan, selain menyediakan Poliklinik di lingkungan Pabrik, Perseroan juga bekerja sama dengan pihak asuransi kesehatan swasta. Penggunaan tenaga kerja lokal menjadi bagian dari pemberdayaan masyarakat di sekitar Perseroan selain melakukan kerjasama pengelolaan sisa proses (scrap) produksi yang memiliki nilai ekonomis dan bermanfaat.
The corporate social responsibility is a very important aspect to be executed and through its implementation is expected that there will be a harmonious relation between the Company and its environment. In the framework of supporting the environment protection, since 2007 the Company has applied the Environment Management System with the ISO 14001:2004 standard (Certificate No.: 2012-0557), which is continuously audited by the Certification Board annually. And its realization the Company conducted management and monitoring on the environment, among others by periodically conducting measurement on the ambient air quality and work environment air, temperature and moisture, lighting, noise level, smell, potable water quality, and clean water, measurement of waste water, and provide waste disposal places. Also efficiency in the use of power by using energy saving lighting. The Company also implement a program of applying Used Haspel, which has been through examination process and quality improvement. While in the field of Occupational Safety and Health (K3), the Company is committed to apply the Occupational Safety and Health Management System (SMK3). Presently, the Company has already applied SMK3 based on the OHSAS 18001:2007 (Certificate No.: OHS 2012-0429), which is annually audited by the Certification Body since 2009. During 2012, the Company continuously monitored and measured all matters related to occupational safety, such as conducting training in the field of K3, complete and renew means of infrastructure, production equipment and provide Personal Safety Equipment, Employees’ Health (Medical Check Up) once in a year, provide periodical health education and conduct Blood Donor once every three months. To facilitate health service for the employees, besides providing a Polyclinic in the Plant environment, the Company also cooperate with private health insurance companies. The utilization of local workers has become part of the empowerment of the community around the Company vicinity besides conducting cooperation in the management of scrap leftover from production which still has an economic and beneficial value.
33
Pada tahun 2012, Perseroan telah melakukan beberapa aksi sosial antara lain: Bantuan pengadaan air bersih, Bantuan bagi Sekolah Dasar, Bantuan penghijauan, Santunan bagi Anak Yatim dan Hewan Qurban yang seluruhnya diperuntukkan bagi masyarakat sekitar (Kampung Rawacana), kemudian Penyediaan tangki penampungan air bersih dengan kapasitas 8.500 liter bagi masyarakat di Desa Ketapang RT 02/09- Ketapang – Tangerang dan masyarakat di Kampung Ararempang-Desa Kohot- Kec. Pakuhaji – Tangerang, serta Donor Darah. Serta memberikan kesempatan kepada para pelajar dan mahasiswa dari beberapa sekolah dan perguruan tinggi untuk melakukan Praktek Kerja Industri serta Kunjungan Industri ke Pabrik Jembo Cable. Seluruh produk yang dihasilkan oleh Perseroan memiliki sertifikat tes sesuai standar yang ditetapkan dan dijamin kualitasnya sehingga aman bagi konsumen pengguna. Perseroan juga melayani pengaduan konsumen dengan melakukan kunjungan ke lokasi dimana terdapat produk yang dilaporkan untuk memeriksa apakah benar masalah yang ditimbulkan berasal dari produk Perseroan ataukah dari produk lain dan atau mungkin dikarenakan keliru dalam proses penanganannya, serta memberikan solusi bagi penyelesaian masalah.
In 2012, the Company has conducted several social activities among others: Providing clean water, Assistance for Elementary Schools, Greening, Donation for Orphans and Offering Animals which are provided for the community in the vicinity of the Company (Rawacana Village), and also providing a clean water Reservoir with a holding capacity of 8.500 liter for the community in the Desa Ketapang RT 02/09 - Ketapang - Tangerang and the community in Kampung Ararempang-Desa Kohot-District Pakuhaji - Tangerang, and Blood Donation. The Company also provides educational visit and internship for school and college students in related industry. All products manufactured by the Company has a test certificate according to the standards stipulated and quality guarantee and therefore safe for users. The Company also provide consumers’ claims by conducting visits to the location where such products are claimed to inspect whether the issue arising is due to the Company’s product or a product of other companies and or also the possibility of misuse in its usage, and provide solution to solve those problems. During 2012 there were 9 cases where most of it was due to the fault of the customer in the use of it, and was later settled through solutions provided by the Company’s technicians.
Analisa dan Pembahasan Manajemen
34
Management Analysis and Review
1. Tinjauan Operasional
1. Operational Review
Pada tahun 2012 industri kabel di Indonesia masih tumbuh sekitar 10% s/d 15%, walaupun angka pertumbuhannya tidak setinggi pertumbuhan pada tahun 2011 yang mencapai sekitar 50% s/d 60%. Pertumbuhan industri kabel tersebut terutama diperoleh dari kabel listrik dan diperoleh dari dalam negeri. Rendahnya pertumbuhan pada tahun 2012 jika dibanding tahun 2011 menurut informasi antara lain karena adanya Keterlambatan Operating Date (COD) pembangkit ditahun 2012 tidak hanya pada proyek percepatan 10.000 MW, tapi juga pada proyek-proyek loan. Permasalahan yang dihadapi pada proyek loan diantaranya adalah proses pembebasan tanah dan ganti rugi lahan, masalah proses pengadaan dan terkendalanya penyerapan untuk pembayaran uang muka dan material on site, terkendala proses perijinan dari institusi yang berwenang khususnya PEMDA atau Kementrian Kehutanan yang berlarut-larut, penundaan jadwal pelaksanaan pekerjaan, proses tender tertunda sehingga perlu adanya retender dan adanya penyesuaian spesifikasi teknis serta perubahan lingkup pekerjaan. Hingga saat ini proyek percepatan PLTU 10.000 ada sekitar 10 PLTU yang belum COD dan akan mulai operasi pada tahun 2013.
In 2012 the cable industry in Indonesia was still growing around 10% to 15%, although this growth rate is not as high as the one in 2011 which reach about 50% to 60%. Such growth was mainly obtained from electrical cables and domestic results. The low growth in 2012 compared to 2011 according to information was among others due to the Delay in Operating Date (COD) of power generation in 2012 not only in the acceleration project of 10.000 MW, but also in project loans. The problem face by the project loans was among others the process of land acquisition and land compensation, problems in procurement process and constrain in the absorption of advance payment and on site, material obstructed by the permit process from those in authority especially in the Regional Government or Minister of the Forestry the postponement of the work implementation, postponement of tender processes causing the retendering and complain to technical specification and changes in the scope of work. Until present the acceleration process of the Coal Fired Power Generation (PLTU) of 10.000 there are about 10 PLTU which are not yet COD and shall start operation in 2013.
a. Produksi
The Cable production process conducted by the Company combination of several sequential processes according to the type of cable to be produce starting from the process of stretching the wire according to the diameter measurement needed until the process of the final insulation where between those two processes there are various other processes pursuant to its need, for example the process of applying fire retardant coating, mechanical guard and others. The more complicated the requirement of the cable the longer the process of production.
Proses produksi kabel yang dilakukan oleh Perseroan, merupakan kumpulan dari beberapa proses, yang dilakukan secara berurutan sesuai dengan jenis kabel yang akan diproduksi. Dimulai dari proses penarikan kawat sesuai dengan ukuran diameter yang dibutuhkan, hingga proses pembungkusan akhir, dimana antara kedua proses tersebut terdapat berbagai proses sesuai kebutuhan, misalnya proses pemasangan lapisan anti bakar, pelindung mekanis dan lain-lain. Semakin rumit jenis kabel yang dibuat, maka rangkaian proses produksinya pun semakin panjang. Untuk menghasilkan produk kabel yang berkualitas, proses pengawasan mutu produk terus dilakukan, mulai dari awal proses produksi, hingga akhir proses produksi dimana produk siap untuk dikirimkan ke pelanggan. Adapun pengawasan pada proses produksi diantaranya pengawasan terhadap visual, dimensi dan konstruksi seperti ketebalan dan diameter. Sedangkan pengawasan dan pemeriksaan pada hasil akhir dari proses produksi, diantaranya dimensi dan konstruksi, elektrik, uji bakar, uji petir dan lain-lain.
a. Production
To produce good quality cable products, the supervision process of the product quality must be continuous starting from the primary production process until the end process when the product is ready to be delivered to the costumer. Supervision on the production process is among others in visual inspection, dimension, and construction such as thickness and diameter. While supervision and control on the end product from the production process are among others dimension and construction, electric, fire test, lightning test, etc.
35
Kapasitas produksi diharapkan terus meningkat seiring dengan penambahan mesin-mesin baru, serta perubahan tata ruang penempatan mesin-mesin yang ada guna meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi.
Production capacity is expected to increase in line with additional new machine and also changes in the spatial arrangement of placing the machine to obtain improved efficiency and production capacity. b. Sales
b. Penjualan Jumlah penjualan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 1.234,8 miliar mengalami penurunan sebesar Rp 32 ,6 miliar atau turun 2,6% dibanding tahun 2011 sebesar Rp 1.267,4 miliar. Penurunan penjualan tahun 2012 terjadi pada kabel telekomunikasi, baik kabel metalik maupun kabel serat optik masing-masing turun 59,2 % dari Rp 84,9 miliar tahun 2011 menjadi Rp 34,6 miliar tahun 2012 dan turun 12,8% dari Rp 29,7 miliar tahun 2011 menjadi Rp. 25,9 miliar tahun 2012. Demikian pula penjualan energi listrik turun 35,3% dari Rp 16,7 miliar menjadi Rp 10,8 miliar tahun 2011, pada akhir Agustus 2012 kontrak penjualan energi listrik dengan PLN telah berakhir. Penjualan kabel listrik pada tahun 2012 masih mengalami kenaikan 2,4% dari Rp 1.136 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 1.163,5 miliar pada tahun 2012. Kenaikan terjadi pada semua kelompok kabel listrik yaitu kabel listrik tegangan rendah tembaga naik 0,3% , kabel listrik tegangan rendah aluminium naik Rp. 3% dan Kabel listrik tegangan menengah naik 6,3%. c. Profitabilitas Kemampuan Perseroan untuk mendapatkan laba periode tahun 2012 mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2011, ukuran profitabilitas perseroan dapat dilihat pada: Gross Profit Margin Perseroan tahun 2012 sebesar 10,7% mengalami kenaikan sebesar 1,3% dibanding tahun 2011 sebesar 9,4%. Kenaikan Gross Profit margin terutama diperoleh dari penjualan kabel listrik, Operating Profit Margin Perseroan tahun 2012 sebesar 6,1% mengalami kenaikan sebesar 1,4% dibanding tahun 2011 sebesar 4,7%. Kenaikan Operating Profit Margin sejalan dengan kenaikan Gross margin dan juga adanya efesiensi biaya pada beban usaha tahun 2012. Demikian pula Net Profit Margin tahun 2012 sebesar 2,6% juga mengalami kenaikan sebesar 0,3% dibanding tahun 2011 sebesar 2,3%. 2. Analisa Kinerja Keuangan a. Aset Jumlah aset lancar konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 614,7 miliar
The Company consolidated total sales for the year ended on 31th December 2012 of Rp.1,234.8 Billion underwent a decrease of Rp.32.6 milliard or a decline of 2.6% compared to 2011 of Rp.1,267.4 billion. The decline in sales in 2012 happen to telecommunication cable both metallic and also optic fiber cables, respectively 59.2 % from Rp.84.9 milliard in 2011 to become Rp.34.6 milliard in 2012 and down 12.8% from Rp.29.7 billion in 2011 to become Rp.25.9 billion in 2012. The sales of electric energy also declined 35,3% from Rp.16.7 billion to become Rp.10.8 billion in 2011, at the end of August 2012 the electric energy sales to the State Electrical Company ended. The electrical cable sales in 2012 still underwent an increase of 2.4% from Rp.1,136 billion in 2011 to become Rp.1,163.5 billion in 2012. The increase happened to all types of electrical cable such as low voltage copper electrical cable up 0.3%, low voltage of aluminum electrical cable up to 3% and minimum voltage electrical cable up to 6.3%. c. Profitability The Company capacity to obtain profit for the 2012 period underwent an increase compared to 2011, profitability rate of the Company is reflected in; the Company Gross Profit Margin in 2012 when up to 10.7% has increase 1.3% compared to 2011 of 9.4%. This Gross Profit Margin was mainly obtained from electrical cable sales; the Company Operating Profit Margin in 2012 of 6.1% has increase 1.4% compared to 2011 of 4.7%. The Company Operating Profit Margin is in line with the high increase of Gross margin and also due to cost efficiency in operating expenses during 2010. The Net Profit Margin in 2012 of 2.6% also has increased 0.3% compared to 2011 of 2.3%. 2. Financial Performance Analysis a. Asset The Company’s consolidated current asset on 31 December 2012 of Rp.614.7 billion
36
mengalami kenaikan sebesar Rp 93 ,6 miliar atau naik 18% dibanding tahun 2011 sebesar Rp 521,1 miliar. Kenaikan aset lancar tersebut terutama terjadi pada Persediaan mengalami kenaikan sebesar Rp 64,8 miliar atau naik 24,9% yaitu dari Rp 260,1 miliar menjadi Rp 324.9 miliar, penyebab terjadinya kenaikan ini karena ada keterlambatan dalam realisasi pengiriman karena masalah teknis dan Piutang Usaha mengalami kenaikan sebesar Rp 53,8 miliar atau naik 32,8% yaitu dari Rp 163,8 miliar menjadi Rp 217,6 miliar. Aset tidak lancar konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 94,3 miliar mengalami penurunan sebesar Rp 11,6 miliar atau turun 10,9% dibanding tahun 2011 sebesar Rp 105,9 miliar. Penurunan aset lancar terutama terjadi pada taksiran klaim pajak penghasilan turun Rp 5,9 miliar atau turun 72,8% yaitu dari Rp 8,1 miliar menjadi Rp 2,2 miliar sedangkan penurunan yang lain terjadi pada Aset tetap turun sebesar Rp 7,8 miliar atau turun 9,7 % yaitu dari Rp 80 miliar menjadi Rp 72,2 miliar. Dalam tahun 2012 telah terjadi penambahan Aset tetap dengan penyusutannya masing-masing sebesar Rp 11,2 miliar dan Rp 18,9 miliar. b. Liabilitas Jumlah liabilitas lancar konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp. 531,7 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 63,9 miliar atau naik 13,7% dibanding tahun 2011 sebesar Rp 467,8 miliar. Kenaikan liabilitas lancar tersebut terutama terjadi pada pinjaman bank jangka pendek mengalami kenaikan sebesar Rp 194,2 miliar atau naik 262,4%, sedangkan hutang usaha mengalami penurunan Rp 127,6 miliar atau turun 36,7% yaitu dari Rp 347,7 miliar menjadi Rp 220,1 miliar. Kenaikan liabilitas lancar dan penurunan hutang usaha tersebut karena klasifikasi pencatatan , tahun lalu hutang usance L/C dicatat sebagai hutang usaha pada tahun ini dicatat sebagai hutang bank non cash loan. Jumlah liabilitas tidak lancar pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 34,4 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 2,6 miliar atau naik 8,2% dibanding tahun 2011 sebesar Rp 31,8 miliar. Kenaikan terjadi karena kenaikan imbalan paska kerja tahun berjalan sebesar Rp 6,2 miliar dan pembayaran manfaat sebesar Rp 1,9 miliar. c. Ekuitas Jumlah ekuitas konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 142,9 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 15,4 miliar atau naik 12,1% dibanding tahun 2011 sebesar Rp 127,5 miliar. Pada tahun 2012 Perseroan telah membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 16,6 miliar atau sebesar 51,9% dari keuntungan bersih yang diperoleh tahun 2012 sebesar Rp 32 miliar.
underwent an increase of Rp.93.6 billion or an increase of 18% compared to 2011 of Rp.521.1 billion. The increase of the current asset was mainly due to Stock going up Rp.64,8 billion or up to 24.9% from Rp.260.1 billion to become Rp.324,9 billion, this increase is due to delay in shipment realization due to technical issues and the Company’s Receivable underwent increase of Rp.53.8 billion or 32.8% from Rp.163.8 billion to become Rp.217.6 billion. The Company consolidated noncurrent asset on 31 December 2012 of Rp.94.3 billion declined around Rp.11.6 billion or decline 10.9% compared to 2011 of Rp.105.9 billion. This decrease was mainly due to income tax claim decreasing of Rp.5.9 billion or decrease of 72.8% from Rp.8.1 billion to become Rp.2.2 billion and another decline in fix Asset decreasing Rp.7.8 billion or decrease 9.7 % from Rp.80 billion to become Rp.72.2 billion. In 2012 there was also a fix Asset addition with a respective depreciation of respectively Rp.11.2 billion and Rp.18.9 billion. b. Liability The Company consolidated current liability on 31 December 2012 of Rp.531.7 billion underwent an increase of Rp.63.9 billion or 31.7% compared to 2011 of Rp.467.8 billion. This increase was mainly due to a short term bank loan of Rp.194.2 billion or up 262.4%, while operational loan underwent a decrease of Rp.127.6 billion or has decreased 36.7% from Rp.347.7 billion to become Rp.220.1 billion. The increase of current liability or decrease of the operational debt was due to recording classification, last year the L/C usance debt was recorded as operational debt while in this year it is recorded as bank non cash loan. The amount of noncurrent liability on 31 December 2012 on Rp.34.4 billion underwent increase of Rp.2.6 billion or increase of 8.2% compared to 2011 of Rp.31.8 billion. This hike is due to increase in post-employment benefit of the current year of Rp.6.2 billion and benefit payment of Rp.1.9 billion. c. Equity The Company Consolidation equity on 31 December 2012 of Rp.142.9 billion increase by Rp.15.4 billion or 12.1% compared to 2011 of Rp.127.5 billion. In 2012 the Company has distributed dividend to its shareholders amounting to Rp.16.6 billion or 51.9% from the net profit obtained in 2012 of Rp.32 Billion.
37
d. Pendapatan , Beban, Laba (Rugi), Pendapatan komprehensif lain
d. Income, Expenses, Profit (loss), Comprehensive income, etc.
Jumlah penjualan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 1.234,8 miliar mengalami penurunan sebesar Rp 32 ,6 miliar atau turun 2,6% dibanding tahun 2011 sebesar Rp 1.267,4 miliar. Penurunan penjualan tahun 2012 terjadi pada kabel telekomunikasi, baik kabel metalik maupun kabel serat optik masing-masing turun 59,2% dan turun 12,8% . Demikian pula penjualan energi listrik turun 35,7%, pada akhir Agustus 2012 kontrak penjualan energi listrik dengan PLN telah berakhir. Penjualan kabel listrik pada tahun 2012 masih mengalami kenaikan 2,4% dari Rp 1.136 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 1.163,5 miliar pada tahun 2012.
The consolidated Company sales of the year ended 31 December 2012 of Rp.1,234.8 billion declined Rp.32.6 billon or a decrease of 2.6% compared to 2011 of Rp.1,267.4 billion. Decline in sales in 2011 was in the telecommunication cable both metallic cable and also fiber optic cable respectively declined 59.2% and 12.8%. This also happen to electric energy sales declining 35.7%, at the end of August 2012 the sales contract of electrical energy with PLN expired. Electrical cable sales in 2012 still underwent an increase of 2.4% from Rp.1,136 billion in 2011 to become Rp.1,163.5 billion in 2012.
Kelompok Produk Type of Products
Tahun 2012 Year
Tahun 2011 Year
% Naik (Turun) Increase (Decrease)
Rp. 1.163,5 M
Rp. 1.136
M
2,4%
Rp. 34,6
M
Rp. 84,9
M
(59,2 %)
Rp. 25,9
M
Rp. 29,7
M
(12,8 %)
Energi Listrik Power Energy
Rp. 10,8
M
Rp. 16,8
M
(35,7 %)
Jumlah Total
Rp. 1.234,8 M
Rp. 1.267,4 M
(2,6%)
Kabel Listrik Energy Cable Kabel Telepon Phone Cable : Kabel Serat optik Fiber Optic Cable Kabel Metalik Metallic Cable
1500 1000
2012
1.163,5 1.136
2011
900 800 700 600 500 400 300 200 84,9
100 34,6
50
25,9 29,7
10,816,8
Kabel Metalik Metallic Cable
Energi Listrik Power Energy
0 Kabel Listrik Energy Cable
Kabel Serat optik Fiber Optic Cable
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
38
The Company’s consolidated gross profit for the period of 2012 of Rp.132.7 billion increased Rp.13.7 billion or 11.5% compared to 2011 of Rp.119 billion. The consolidated profit increase for the period of 2012 was mainly obtained from electrical cable sales.
Laba kotor konsolidasian Perseroan untuk periode tahun 2012 sebesar Rp 132,7 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 13,7 miliar atau naik sebesar 11,5% dibanding tahun 2011 sebesar Rp 119 miliar. Kenaikan laba konsolidasian untuk periode tahun 2012 terutama diperoleh dari penjualan kabel listrik.
The Company‘s consolidated operational profit for the period of 2012 of Rp.74.7 billion underwent an increase of Rp15.1 billion or 25.3% compared to 2011 of Rp.59.6 billion. Increase of the consolidated operational profit for the period 2012 was obtained from the consolidated gross profit and efficiency in general and administrative expenses.
Laba usaha konsolidasian Perseroan untuk periode tahun 2012 sebesar Rp 74,7 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 15,1 miliar atau naik sebesar 25,3% dibanding tahun 2011 sebesar Rp 59,6 miliar. Kenaikan laba usaha konsolidasian untuk periode tahun 2012 diperoleh dari kenaikan laba kotor konsolidasian dan adanya efisiensi biaya pada beban umum dan administrasi.
The consolidated comprehensive profit for the period 2012 of Rp.32 billion increased Rp.3.2 billion or 11.1% compared to 2011 of Rp.28.8 billion. The consolidated comprehensive increase for the period of 2012 was mainly due to increase of consolidated operational profit.
Jumlah laba komprehensif konsolidasian untuk periode tahun 2012 sebesar Rp 32 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 3,2 miliar atau naik sebesar 11,1% dibanding tahun 2011 sebesar Rp 28,8 miliar. Kenaikan laba komprehensif konsolidasian untuk periode tahun 2012 terutama diperoleh akibat dari kenaikan laba usaha konsolidasian.
31 Desember December 31 Analisa Keuangan (dalam miliar rupiah)
2012
2011
2010
2009
Financial Analysis (In billion Rupiah)
2008
Uraian
Description
Laba Usaha
74,7
59,6
3,5
23,3
55,4
Operating Income
Laba Bersih
31,8
29,7
(1,0)
15,8
0,08
Net Income
32
28,8
0,7
-
-
Comprehensive Income
Aset
709,0
627,0
562,0
587,3
673,4
Total Assets
Kewajiban
566,0
499,6
463,3
484,8
586,3
Liabilities
Ekuitas
142,9
127,5
98,7
102,5
87,2
Stockholder's Equity
Laba Komprehensif
80,0
Laba Usaha 74,7
Laba Bersih
70,0 59,6
60,0
55,4
50,0 40,0 30,0
31,8
29,7
23,3
20,0
15,8
10,0
3,5 (1,0)
0,0 2012
2011
2010
0,08 2009
2008
39
e. Arus Kas
e. Cash Flow
Kas dan setara kas pada akhir tahun 2012 sebesar Rp 28,1 miliar mengalami penurunan sebesar Rp 13,4 miliar atau turun 32,3% dibanding tahun 2011 sebesar Rp 41,5 miliar. Penurunan arus kas terjadi pada arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp 11,4 miliar. Arus kas dari aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar Rp 9,9 miliar terutama terjadi karena adanya pengurangan asset tetap. Arus Kas dari aktivitas pendanaan mengalami penurunan sebesar Rp 12,1 miliar, terutama terjadi karena adanya pembayaran dividen pada tahun 2012.
Cash and cash equivalent at the end of 2012 of Rp.28.1 billion declined Rp.13.4 billion or 32,3% compared to 2011 of Rp 41,5 billion. This cash flow decline occurred in the net Cash flow resulting from operational activities of Rp.11.4 billion. Cash flow from investment activity went up Rp.9.9 billion mainly due to the decrease in fixed asset. Cash flow from financing activities declined Rp.12.1 billion, mainly due to dividend payment in 2012.
3. Pembayaran Hutang Rata-rata pembayaran hutang usaha Perseroan tahun 2012 adalah 116 (seratus enam belas) hari lebih lama 9 (sembilan) hari dibanding tahun tahun 2011, bertambah lamanya pembayaran hutang usaha karena diperpanjang pembayaran hutang usance LC yang telah jatuh tempo menjadi hutang TR. 4. Kolektibilitas Piutang Rata-rata kolektibilitas piutang usaha Perseroan tahun 2012 adalah 56 (lima puluh enam) hari mengalami kenaikan 5 (lima) hari dibanding tahun 2011, bertambah lamanya kolektibilitas piutang usaha, Karena keterlambatan pembayaran beberapa kontraktor yang menangani proyek PLN 5. Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Pada tahun 2012 tidak ada ikatan material untuk investasi barang modal. 6. Informasi dan Fakta Material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntansi Tidak ada Informasi & Fakta Material yang terjadi setelah tanggal Laporan Akuntansi. 7. Propek Usaha Penjualan Bersih Perseroan tahun 2012 mengalami sedikit penurunan sebesar 2,6% bila dibandingkan dengan tahun lalu, namun pada pencapai akhir Perseroan mengalami peningkatan laba sebesar 7,1% bila dibandingkan dengan tahun 2011.
3. Debt Payment The average Company’s trade receivables payment in 2012 is 116 (one hundred and sixteen) days longer 9 (nine) days compared to 2011, this delay in the trade receivables payment was due to the LC usance debt payment which has matured to become a TR (Total Recovery) debt. 4. Trade Receivables Collectability The average collectability of the Company’s trade receivables for 2012 was 56 (fifty-six) days or an increase of 5 (five) days compared to 2011, this was due to the delay in payment of several contractors handling the PLN project. 5. Material Bond for Capital Goods Investment In 2012 there was no material bond for capital goods investment. 6. Information and Material Facts which happen after the accountancy report. There is no Information and Material Facts which happen based on the accountancy report. 7. Business Prospect The Company Net Sales in 2012 underwent a slight decline of 2.6% compared to the previous year, but at the final achievement, however, the Company achieved a profit increase of 7.1% compared to 2011.
40
Hingga saat ini peluang pasar dalam negeri masih sangat besar untuk industri kabel, PLN memiliki visi 75 -100, yang artinya dalam usia Republik Indonesia yang ke 75 yakni pada tahun 2020, seluruh wilayah telah terlayani listrik. Kebutuhan kabel untuk proyek pembangunan gedung perkantoran dan perumahan saat ini sangat besar. Hal ini memberikan dampak bisnis yang besar bagi industri kabel di Indonesia terutama untuk kabel lisrik. Demikian pula untuk kabel telepon serat optik juga mempunyai peluang yang sangat besar, PT Telkom sedang mengembangkan proyek FTTH (Fiber To The Home) untuk mewujudkan 15 juta home pass di seluruh Indonesia hingga tahun 2017 dan 25 juta home pass pada 2025. Selain pasar lokal, peluang di pasar internasional juga cukup besar walaupun untuk tahun 2012 penjualannya rendah. hal ini tentunya tidak akan mengurangi rasa optimis bahwa Perseroan akan terus mengalami pertumbuhan. Kinerja anak perusahaan Perseroan juga diharapkan akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik. 8. Perbandingan antara target /proyeksi dan realisasi Penjualan konsolidasi Perseroan untuk satu tahun yang berakhir 31 Desember 2012 sebesar Rp 1.234,83 miliar masih belum tercapai dari target /proyeksi tahun 2012 yaitu sebesar Rp 1.366,69 miliar atau dengan kata lain realisasi penjualan konsolidasian perseroan tahun 2012 adalah 90,4% dari target /proyeksi tahun 2012. Tidak tercapainya realisasi penjualan tahun 2012 disebabkan dengan tertundanya proyek Banyu Urip dengan nilai sekitar USD 13 juta karena belum tercapainya kesepakatan spesifikasi teknis. Target/ proyeksi Laba Bersih Konsolidasi Perseroan tahun 2012 sebesar Rp 51,46 miliar hanya tercapai sebesar Rp 31,77 miliar atau 61,7 % dari proyeksi. 9. Aspek Pemasaran Target yang ingin dicapai Infrastruktur, Industri, serta Konstruksi dan Bangunan merupakan tiga pasar utama yang dilayani oleh Perseroan dengan berbagai macam produk yang dihasilkan, baik pada pasar lokal maupun internasional. Dalam usaha meningkatkan penjualan, selain terus meningkatkan kualitas dan kemampuan, Perseroan juga terus berusaha untuk menambah jenis kabel yang dapat diproduksi terutama pada jenis-jenis kabel khusus, serta mendorong naiknya angka ekspor melalui penjualan produk-produk unggulan.
Until the present domestic market opportunity is very great for the cable industry, PLN has a “vision 75-100”, meaning that in the 75 years anniversary of the Republic of Indonesia which mean in 2020, all territory shall be served with electricity. The need of electricity cable for this project development of official building and housing is presently still great. This provides big business impact for the cable industry in Indonesia especially for electrical cables. This also applies to optic fiber phone cable which is also a big opportunity, PT Telkom is presently developing its FTTH (Fiber To The Home) project to create 15 thousand home pass in all Indonesia until 2017 and 25 million home pass in 2025. Beside the local market, the opportunity of international market is also quite big although for 2012 sales are low. But this will not decrease the optimism that the company shall have continuous growth. The Company’s subsidiary performance is also expected to improve in line with the improvement in electric energy demand. 8. Comparison between target/ projection and realization. The Company’s consolidated sale for the year which end on 31 December 2012 amounted to Rp.1,234.83 billion but still not attaining the target/projection for 2011 of Rp.1,366.69 billion or in other words company sales realization in 2012 is 18.4% of the target/projection for 2012. The non-attainment of the sales realization for 2012 was due to delay in the Banyu Urip Project valued at around USD 13 million as there was not yet a compromise regarding the technical specification. The Company could only achieve Rp.31.77 billion or 61.7% of the Consolidated Net Profit target/ projection for 2012 of Rp.51.4 billion. 9. Market Target Aspects to be Achieved Infrastructure, industries and Constriction and Building are three main markets served by the Company with its various types of products produced, both in the domestic market and also international market. In its effort to improve the sales besides improving of its quality and capability, The Company also continue to add the types of cable which can be produce especially in special types of cable and also boost the increase of the export rate though the prime product sales.
41
10. Kebijakan Dividen
10. Dividend Policy
Untuk mencapai keseimbangan yang baik antara kepentingan dari para Pemegang Saham dengan kondisi keuangan serta pertumbuhan Perseroan, pembayaran atau pembagian dividen ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham selama tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perseroan.
To attain a good balance between the interest of Shareholders, the financial condition and the growth of the Company, payment or distribution of the dividend is stipulated in a General Meeting of Shareholders as long it is not contradictory to the Company Articles of Association.
Pada tanggal 30 Mei tahun 2012 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akte Risalah Rapat No. 89 tanggal 30 Mei 2012, Pemegang Saham menyetujui penetapan penggunaan laba bersih untuk Tahun Buku 2011 sebagai berikut: sebesar Rp 16,63 miliar dibagikan sebagai Deviden Tunai atau Rp 110 perlembar saham, dan sebesar Rp 6 miliar untuk dana cadangan, kemudian sisanya Rp 7 miliar dibukukan sebagai laba di tahan.
On 31 Mei 2012 pursuant to the Annual General Meeting of Shareholders as stated in Deed of Minutes of Meeting number 89 on 30 Mei 2012, the Shareholders have agreed on the net profit of the book year 2011 as follows: Rp.16.63 billion shall be distributed as cash dividend or Rp.110 per share and Rp.6 billion for reserve fund and the balance of Rp.7 billion shall be booked as retained profit.
PRODUCTION 1 MANAGER
PRODUCTION 2 MANAGER
PROCESS ENGINEERING COORDINATOR
MAINTENANCE MANAGER
QUALITY ASSURANCE MANAGER
LEGAL & CSO
CORPORATE COMMUNICATION OFFICER
RISK MANAGEMENT MANAGER
FINANCE AND ACCOUNTING MANAGER
FINANCE DIRECTOR & CORPORATE SECRETARY
PRODUCTION PLANNING MANAGER
MANUFACTURING GENERAL MANAGER
MANUFACTURING DIRECTOR
SATUAN PENGAWAS INTERNAL
INFORMATION TECHNOLOGY COORDINATOR
SUPPY CHAIN MANAGER
HUMAN RESOURCES MANAGER
SALES MANAGER (PLN, TELKOM, EKSPORT, FREE MARKET, INDUSTRI / DISTRIBUTOR)
SALES SUPPORT MANAGER
SALES DEVELOPMENT MANAGER
MARKETING DIRECTOR
GENERAL AFFAIRS MANAGER
HUMAN RESOURCES & GENERAL AFFAIRS DIRECTOR
MANAGEMENT REPRESENTATIVE ISO 9001 - ISO 14001 OSHAS 18001
PRESIDENT DIRECTOR
ORGANIZATION STRUCTURE PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk.
Struktur Organisasi 42
Organization Structure
Halaman ini sengaja di kosongkan. This page is intentionally left blank.
