PUTUSAN Nomor : 10/PID/2015/PT-Mdn. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ---- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama Lengkap
:
SAKTI MAHMUD SIPAHUTAR ;
Tempat Lahir
:
Kampung Pajak;
Umur/Tgl Lahir
:
28 Tahun/ 01 Oktober 1985;
Jenis kelamin
:
Laki-laki ;
Agama
:
Islam ;
Kebangsaan
:
Indonesia ;
Tempat Tinggal
:
Jalan Simonis Dusun I Desa Kapung Pajak Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labuhan Batu Utara ;
Pekerjaan
:
Wiraswasta;
Pendidikan
:
SMK ;
Terdakwa
ditahan
berdasarkan
Surat
Perintah/Penetapan
Penahanan
sebagaiberikut : 1. Penyidik terhitung sejak tanggal 15 Mei 2014, sampai dengan 03 Juni 2014 ; 2. Perpanjangan Penuntut Umum terhitung sejak tanggal 04 Juni 2014 sampai dengan 13 Juli 2014 ; 3. Penuntut Umum Nomor sejak tanggal 08 Juli 2014 sampai dengan 27 Juli 2014; 4. Hakim Pengadilan Negeri Rantauprapat sejak tanggal 21 Juli 2014 sampai dengan tanggal 19 Agustus 2014 ; 5. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Rantauprapat terhitung sejak tanggal 20 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2014; 6. Terdakwa sejak tanggal 26 Agustus 2014 menjalani pidana dalam perkara No,384/Pid.B/2014/PN-RAP.-
Pengadilan Tinggi Tersebut ; Telah membaca :
2
I.
Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tentang Penunjukan Majelis Hakim tertanggal 14 Januari 2015 ;
II. surat dakwaan REG.PERK : PDM – 133/Ep.2RP.RAP/07/2014 tanggal 14 Juli 2014 yang berbunyi sebagai berikut : DAKWAAN; PRIMAIR ; Bahwa ia terdakwa SAKTI MAHMUD SIPAHUTAR pada hari Minggu tanggal 11 Mei 2014 sekira pukul 23.30 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Mei tahun 2014, bertempat di Jalan PT Binanga Desa Kampung Pajak Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat, melakukan Penganiayaan dengan rencana lebih dahulu, terhadap saksi FAHRUDDIN MUNTHE, yang terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut Bahwa terdakwa NURASIAH Br SIANIPAR Alias NUR bersama dengan SYAIFUL BAHRI SIREGAR Alias IPUL (belum tertangkap) melakukan perbuatan yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : -
Pada hari Minggu tanggal 11 Mei 2014, sekira pukul 23.00 ketika terdakwa sedang duduk-duduk di Jalan Simonis Desa Kampung Pajak Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara, bersama dengan saksi Andi Restu Simbolon terdakwa menyuruh saksi Andi Restu Simbolon untuk melihat saksi FAHRUDDIN MUNTHE untuk memastikan apakah saksi FAHRUDDIN MUNTHE ada dirumahnya yang berada diKampung Pajak yang jaraknya sekitar 1 KM dari lokasi terdakwa duduk-duduk bersama dengan saksi Andi Restu Simbolon, atas suruhan terdakwa saksi Andi Restu Simbolon pergi melihat saksi FAHRUDDIN MUNTHE kerumahnya di Kampung Pajak, dan beberapa saat kemudian saksi Andi Restu Simbolon kembali menjumpai terdakwa dan mengatakan bahwa saksi FAHRUDDIN MUNTHE tidak berada dirumahnya, mendengar hal tersebut terdakwa langsung menghubungi saksi FAHRUDDIN MUNTHE melalui Handphone, yang pada saat tersebut saksi FAHRUDDIN MUNTHE sedang berada di Jalan PT Binanga Desa Kampung Pajak Kecamatan NA X-IX Kabupaten Labuhanbatu Utara bersama dengan temannya saksi ZAINAL ARIFIN Alias IPIN dan terdakwa mengajak saksi FAHRUDDIN MUNTHE untuk bertemu karena ada yang mau dibicarakan antara terdakwa dengan saksi FAHRUDDIN MUNTHE, karena terdakwa beranggapan terdakwa telah berjasa kepada saksi FAHRUDDIN MUNTHE karena pernah mengabarkan ada pekerjaan rental mobil kepada saksi FAHRUDDIN MUNTHE, dan terdakwa
3
hendak meminta uang tip ( uang rokok ) kepada saksi FAHRUDDIN MUNTHE dan ketika itu juga saksi FAHRUDDIN MUNTHE mengatakan kepada terdakwa bahwa saksi FAHRUDDIN MUNTHE berada di Jalan PT Binanga, dan tidak beberapa lama kemudian terdakwa bersama dengan saksi ANDI RESTU SIMBOLON pergi menjumpai saksi FAHRUDDIN MUNTHE ke Jalan PT Binanga, dan ketika itu juga terdakwa langsung meminta uang TIP ( uang rokok ) kepada saksi FAHRUDDIN MUNTHE sebesar Rp. 200.000,-( dua ratus ribu rupiah ), mendengar Rp. 200.000,-( dua ratus ribu rupiah ) saksi FAHRUDDIN MUNTHE berkata kepada terdakwa ?jangan la begitu, kitakan sama-sama cari makan, kalau sekedar uang rokok aku kasi? mendengar ucapan saksi FAHRUDDIN MUNTHE tersebut terdakwa langsung marah-marah kepada saksi FAHRUDDIN MUNTHE, dan terdakwa langsung mengambil sebilah pisau dari punggung terdakwa dengan menggunakan tangan kanannya dan langsung menusukkan pisau tersebut kebagian perut sebelah kiri saksi FAHRUDDIN MUNTHE, sehingga perut sebelah kiri saksi FAHRUDDIN MUNTHE mengalami luka dan mengeluarkan darah ; -
Akibat dari perbuatan terdakwa saksi FAHRUDDIN MUNTHE mengalami luka sesuai dengan Visum Et Repertum No:09/BPSMK/V/2014, tanggal 24 Mei 2014 yang diperiksa dan ditanda tangani oleh Dr.H.Ahyar Rangkuti, Dokter pada Balai Pengobatan Swasta (BPS) MITRA KLINIK Dr. H.Ahyar Rangkuti dengan hasil pemeriksaan organ tubah sebagai berikut : Perut : dijumpai jejas luka robek pada perut sebelah kiri tingginya sejajar dengan pusat denganukuran ( 2 x 1 x X ) Cm ; Pedarahan (-) ; berkesimpulan: Diduga luka robek pada perut sebelah kiri tingginya sejajar dengan pusat dengan ukuran (2X1xX)cm dengan pendarahan (-) adalah di akibatkan oleh bagian tubuh korban tersebut terkena oleh tusukan/goresan ujung sebuah benda tajam dan runcing ;
Bahwa
perbuatan
terdakwa
tersebut
sebagaimana
diatur
dan
diancam
pidanadalamPasal 353 ayat (1) KUHP; SUBSIDIAIR Bahwa ia terdakwa SAKTI MAHMUD SIPAHUTAR pada hari Minggu tanggal 11 Mei 2014 sekira pukul 23.30 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Mei tahun 2014, bertempat di Jalan PT Binanga Desa Kampung Pajak Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri
4
Rantauprapat, melakukan Penganiayaan terhadap saksi FAHRUDDIN MUNTHE, yang terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut : -
Pada hari Minggu tanggal 11 Mei 2014, sekira pukul 23.00 ketika saksi FAHRUDDIN MUNTHE sedang berada di Jalan PT Binanga Desa Kampung Pajak Kecamatan NA X-IX Kabupaten Labuhanbatu Utara bersama dengan temannya saksi ZAINAL ARIFIN Alias IPIN, saksi FAHRUDDIN MUNTHE dihubungi oleh terdakwa dengan menggunakan handphone dan terdakwa mengajak saksi FAHRUDDIN MUNTHE untuk bertemu karena ada yang mau dibicarakan antara terdakwa dengan saksi FAHRUDDIN MUNTHE, karena terdakwa beranggapan terdakwa telah berjasa kepada saksi FAHRUDDIN MUNTHE karena pernah mengabarkan ada pekerjaan rental mobil kepada saksi FAHRUDDIN MUNTHE, dan terdakwa hendak meminta uang tip (uang rokok) kepada saksi FAHRUDDIN MUNTHE dan ketika itu juga saksi FAHRUDDIN MUNTHE mengatakan kepada terdakwa bahwa saksi FAHRUDDIN MUNTHE berada di Jalan PT Binanga Desa Kampung Pajak Kecamatan NA X-IX Kabupaten Labuhanbatu Utara dan tidak beberapa lama kemudian terdakwa bersama dengan saksi ANDI RESTU SIMBOLON pergi menjumpai saksi FAHRUDDIN MUNTHE ke Jalan PT Binanga Desa Kampung Pajak Kecamatan NA X-IX Kabupaten Labuhanbatu Utara, dan ketika itu juga terdakwa langsung meminta uang tip ( uang rokok ) kepada saksi FAHRUDDIN MUNTHE sebesar Rp. 200.000,-( dua ratus ribu rupiah ), mendengar Rp. 200.000,-( dua ratus ribu rupiah ) saksi FAHRUDDIN MUNTHE berkata kepada terdakwa ?jangan la begitu, kitakan sama-sama cari makan, kalau sekedar uang rokok aku kasi? mendengar ucapan saksi FAHRUDDIN MUNTHE tersebut terdakwa langsung marah-marah kepada saksi FAHRUDDIN MUNTHE, dan terdakwa langsung mengambil sebilah pisau dari punggung terdakwa dengan menggunakan tangan kanannya dan langsung menusukkan pisau tersebut kebagian perut sebelah kiri saksi FAHRUDDIN MUNTHE, sehingga perut sebelah kiri saksi FAHRUDDIN MUNTHE mengalami luka dan mengeluarkan darah ;
-
Akibat dari perbuatan terdakwa saksi FAHRUDDIN MUNTHE mengalami luka sesuai dengan Visum Et Repertum No:09/BPSMK/V/2014, tanggal 24 Mei 2014 yang diperiksa dan ditanda tangani oleh Dr.H.Ahyar Rangkuti, Dokter pada Balai Pengobatan Swasta (BPS) MITRA KLINIK Dr. H.Ahyar Rangkuti dengan hasil pemeriksaan organ tubah sebagai berikut : Perut : dijumpai jelas luka robek pada perut sebelah kiri tingginya sejajar dengan pusat denganukuran ( 2 x 1 x X ) Cm ; Pedarahan (-) ; Berkesimpulan :
5
Diduga luka robek pada perut sebelah kiri tingginya sejajar dengan pusat dengan ukuran (2X1xX)cm dengan pendarahan (-) adalah di akibatkan oleh bagian tubuh korban tersebut terkena oleh tusukan/goresan ujung sebuah benda tajam dan runcing ; Bahwa perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP ; III. Surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum, Nomor Register Perkara : PDM – 133/Ep.2RP.RAP/07/2014 tanggal 13 Oktoberi 2014 yang menuntut Terdakwa sebagai berikut : 1. Menyatakan terhadap Terdakwa SAKTI MAHMUD SIPAHUTAR, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana “Penganiayaan dengan rencana lebih dahulu” sebagaimana diatur diancam pidana dalam Pasal 353 ayat (1) KUHPidana dalam dakwaan Primair; 2. Menyatakan terdakwa SAKTI MAHMUD SIPAHUTAR, terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana “Penganiayaan” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (1) KUHPidana dalam dakwaan
Subsidiair ;
3. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun potong masa tahanan sementara, dengan perintah terdakwa tetap ditahan ; 4. Menyatakan barang bukti : Nihil ; 5. Menetapkan agar kepada terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ; IV. Salinan putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat tanggal 11 Nopember 2014 Nomor : 552/Pid.B/2014/PN-RAP.- yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan terdakwa SAKTI MAHMUD SIPAHUTAR tidak terbukti secara
sah
dan
meyakinkan
bersalah
melakukan
tindak
pidana
“Penganiayaan berencana” Sebagaimana dakwaan Primair Penuntut Umum ; 2. Membebaskan oleh karena itu terdakwa dari dakwaan Primair Penuntut Umum ; 3. Menyatakan terdakwa SAKTI MAHMUD SIPAHUTAR telah terbukti secara
sah
dan
meyakinkan
bersalah
melakukan
tindak
pidana
“Penganiayaan” sebagaimana dakwaan Subsidiair Penuntut Umum ; 4. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 9 (sembilan) Bulan;
6
5. Menetapkan bahwa masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; 6. Menetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan ; 7. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ; V. Akta
Permintaan Banding masing-masing pada tanggal 12 Nopember 2014,
Nomor : 75/Akta.Pid.B/2014/PN-RAP.-yang dibuat oleh Satia Maulana Siregar,SH. Yang menerangkan bahwa Jaksa Penutut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat 11 Nopember 2014 No.552/Pid.B/2014/PNRAP.- dan permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Penasihat Hukum Terdakwa pada tanggal 20 Nopemember 2014 dan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 27 Nopember 2014 ; VI.Memori banding dari Jaksa Penuntut Umum bertanggal 24 Nopember 2014, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantau Prapat pada tanggal 26 September 2013, memori banding mana telah diberitahukan dan diserahkan salinannya kepada Penasihat Hukum Terdakwa
pada tanggal 27 Nopember
2014, VII.Kontra memori banding dari Penasihat Hukum Terdakwa bertanggal 17 Desember 2014, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantau Prapat pada tanggal 18 Desember 2014, kontra memori banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan salinannya kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 22 Desember 2014 ; VIII. Memori banding dari Penasihat Hukum Terdakwa bertanggal 17 Desember 2014, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantau Prapat pada tanggal 18 Desember 2014, memori banding mana telah diberitahukan dan diserahkan salinannya kepada Jaksa penuntut Umum pada tanggal 22 Desember 2014 ; IX. Kontra memori banding dari Jaksa penuntut Umum, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantau Prapat pada tanggal 14 Januari 2015, kontra memori banding mana telah diberitahukan dan diserahkan salinannya kepada Penasihat hukum Terdakwa pada tanggal 15 Januari 2015 ;
X. Surat Pemberitahuan Mempelajari Berkas Perkara tanggal 16 Desember 2014 No.W2.U13/6719/HN.01.10/XII/2014, terhitung sejak tanggal 16 Desember 2014, yang ditandatangani oleh Panitera Pengadilan Negeri Rantau Prapat, telahdiberi kesempatan kepada Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum
7
Terdakwa untuk mempelajari berkas perkara pidana No.552/Pid.B/2014/PNRAP, sebelum berkas perkara tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan ;
----- Menimbang, bahwa permintaan banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, dan Penasihat Hukum Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta syarat-syarat yang ditentukan dalam undang-undang, maka permintaan banding tersebut secara yuridis formal dapat diterima ;
----- Menimbang bahwa atas permintaan banding tersebut, Jaksa penuntut Umum telah mengajukan memori banding yang pada pokoknya sebagai berikut : -
bahwa penjatuhan hukuman terhadap terdakwa
terlalu ringan belum
mencerminkan rasa keadilan dan tidak memberi efek jera bagi pelaku dan mengingat akibat perbuatan terdakwa mengakibatkan saksi korban Fahruddin Munthe mengalami luka dan terhalang melakukan aktifitasnya beberapa hari dan untuk memberi psikologis kepada terdakwa agar tidak mengulangi perbuatannya perlu penjatuhan hukuman yang lebih berat ;
-
bahwa atas dasar alasan tersebut kiranya terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 1(satu) tahun sesuai dengan tuntutan kami tanggal 13 Oktober 2014 ;
----- Menimbang, bahwa terhadap memori banding Jaksa Penuntut Umum tersebut, Penasihat Hukum Terdakwa mengajukan memori banding yang pada pokoknya sebagai berikut : -
bahwa putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat baru selesai dikerjakan dan
-
bahwa memori banding banding Jaksa penuntut Umum diajukan pada tanggal
diserahkan kepada kami tanggal 2 Desember 2014 atas desakan kami ;
24 Nopember 2014, menjadi pertanyaan apa bahan yang dijadikan Jaksa Penuntut Umum dalam menyusun memori bandingnya ;
-
bahwa Jaksa Penuntut Umum keberatan terhadap putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat karena pidana terhadap terdakwa terlalu ringan yaitu 9(sembilan) bulan, sedangkan tuntutan Jaksa penuntut Umum 1(satu) tahun ;
-
bahwa “ jangankan 1(satu) tahun terdakwa dihukum satu detikpun kami keberatan terdakwa dihukum karena berdasarkan fakta-fakta hukum yang diperoleh dalam persidangan tidak ada bukti apapun secara sah dan meyakinkan
terdakwa
bersalah
melakukan
didakwakan subsidair Jaksa Penuntut Umum ;
perbuatan
sebagaimana
8
----- Menimbang, bahwa atas permintaan banding Penasihat Hukum Terdakwa, Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan memori banding yang pada pokoknya sebagai berikut : - bahwa Pengadilan Negeri Rantau Prapat dalam menjatuhkan putusan pemidanaan terhadap Terdakwa Sakti Mahmud Sipahutar sengaja tidak
mempertimbangkan dan bahkan sama sekali tidak mempertimbangkan faktafakta hukum dalam persidangan dimana apabila Pengadilan Negeri Rantau Prapat secara objektif dan bukan sebagian sub kordinasi Jaksa, maka dengan menghunjuk pasal 191 ayat (1) KUHAP pasti terdakwa diputus bebas dari segala dakwaan dan tuntutan hukum ; -
Bahwa seharusnya Pengadilan Negeri Rantau Prapat mengenyampingkan untuk mempertimbangkan dakwaan primair Jaksa Penuntut Umum, karena dalam surat penangkapan, surat Perintah Penahanan, surat perintah Penyidikan, surat pemberitahuan dimulainya penyidikan, berita acara pemeriksaan terhadap terdakwa tidak tercantum pasal 353 ayat (1) KUHPidana dalam dakwaan primair ;
-
bahwa Tahanan Hakim berakhir tanggal 19 Oktober 2014, akan tetapi hingga surat ini terdakwa tetap berada dalam tahanan, seharusnya Majelis Hakim berkewajiban secara resmi membuat surat kepada Kalapas Rantau Prapat agar terdakwa dikeluarkan dari tahanan demi hukum ;
-
Bahwa putusan diucapkan pada tanggal 11 Nopember 2014, tanpa konsep, hanya dipertimbangkan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
penganiayaan sebagaimana dalam dakwaan Jaksa
Penuntut Umum tanggal 14 Juli 2014, akan tetapi tidak ada satupun kalimat menyebutkan bahwa Terdakwa Nurasiah Br.Sianipar alias Nur bersama dengan Syaiful Bahri Siregar Als Ipul (belum tertangkap) dan seterusnya, akan tetapi dalam putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama halaman 4 (dalam dakwaan primair) tercantum nama-nama tersebut ; -
Bahwa urutan penahanan mulai no.1 sampai dengan no.6 dan, urut 6 Terdakwa ditahan dalam perkara lain, menjadi pertanyaan perkara lain yang mana ;
-
Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama menghunjuk pasal 183
KUHAP
dalam menjatuhkan pidana kepada Terdakwa karena telah memenuhi pasal 183 KUHAP adalah keliru karena 2(dua) alat bukti yang sah harus dipenuhi pasal 185 (1) KUHAP yaitu keterangan saksi adalah apa yang saksi terangkan dipersidangan dimana saksi akhli H.Akhyar Rangkuti dipersidangan dibawah
9
sumpah menerangkan tidak ada pendarahan diakibatkan oleh tusukan benda tajam dan Visum bukan menentukan siapa pelaku penikaman tersebut dan saksi adecharge Buyung Hasibuan alias Buyung Bengkel menerangkan pada tanggal 11 Mei 2014 sekira pukul 24.00.Wib, terdakwa duduk-duduk dijalan Neraka setelah berbicara sebentar lalu saksi pergi ronda, sedangkan menurut saksi Faruddin Munthe kejadian pada hari Minggu tanggal 11 Mei 2014 sekira pukul 23.30.Wib di jalan PT Binanga Desa Kampung Pajak Kec.Na IX,X ; -
Bahwa saksi Andi Restu Simbolon dan saksi Zainal Arifin alias Ipin, keterangannya dibacakan dipersidangan yang sebelumnya telah mengajukan surat pernyataan masing-masing tanggal 30 Agustus 2014 yang ditujukan kepada Jaksa penuntut Umum yang menyatakan tidak dapat menjadi saksi dalam persidangan karena tidak melihat dan mengetahui perkelahian Fachruddin Munthe dengan saksi
Mahmud Sipahutar tapi diajari oleh
Fachruddin Munthe di Kantor Polisi dan surat tersebut sudah disampaikan dipersidangan ; -
Bahwa atas dasar uraian tersebut diatas mohon agar Pengadilan Tinggi membatalkan putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat dan mengacu pasal 191 ayat (1) KUHAP, merehabilitir harkat, martabat dan nama baik terdakwa sebagaimana sediakala dan membebaskan biaya perkara kepada Negara ;
------- Menimbang bahwa terhadap memori banding dari penasihat Hukum Terdakwa tersebut, Jaksa penuntut Umum telah mengajukan memori banding yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa Majelis Hakim pengadilan Negeri Rantau Prapat dalam menjatuhkan pemidanaan
terhadap
terdakwa
Sakti
Mahmud
Sipahutar
sangatlah
mempertimbangkan fakta-fakta hukum yang diperoleh dipersidangan dari keterangan saksi korban Fahruddin, keterangan saksi Andi Restu Simbolon dan Zainal alias Afin dalam berita acara pemeriksaan di penyidik dibacakan, keterangan ahli dr.Rangkuti serta Vesum et Repertum, sehingga telah memenuhi pasal 184 ayat (1) dan pasal 183 KUHAP ; -
bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rantau Prapat bukan tidak mempertimbangkan
masa
penahanan
terdakwa
dan
mengenyampingkan Hak Azasi Manusia akan tetapi Majelis Hakim
bukan dan
Kalapas tidak langsung mengeluarkan terdakwa karena terdakwa harus menjalani hukuman hukuman terdahulu dalam perkara “ penadahan “ melanggar pasal 480 KUHP yang dijatuhi pidana selama 10 (sepuluh) bulan ;
10
-
Bahwa jika Penasihat Hukum berpendapat, bahwa fakta Hukum harus diputus bebas kemudian melakukan kroscek terhadap Hakim dan menanyakan pertimbangannya, menurut Jaksa penuntut Umum jika Penasihat Hukum terdakwa merasa keberatan atau merasa tidak puas dapat melakukan upaya hukum (banding) ;
-
Bahwa Visum et Repertum tidak ditentukan siapa pelaku penikaman saksi korban Fachruddin, karena bukan kewenangan dokter, akan tetapi dokter mengeluarkan Visum karena ada permintaan dari Penyidik ;
-
Bahwa sesuai fakta dan kronologi kejadianya itu pada hari Minggu tanggal 11 Mei 2014 sekira pukul 23.00.Wib, ketika Terdakwa sedang duduk-duduk di Jalan Simonis bersama saksi Andi Restu Simbolon, terdakwa menyuruh Andi Restu Simbolon untuk melihat saksi Fahruddin Munthe dirumahnya setelah Andi Restu Simbolon melaporkan bahwa saksi Faruddin Munthe tidak ada dirumahnya lalu terdakwa langsung menghubungi Faruddin Munthe yang sedang dijalan PT Binanga dengan temannya Zainal Abidin Als Ifin, dan terdakwa mengajak saksi Fahruddin Munthe untuk meminta uang rokok, tidak berapa lama terdakwa bersama Andi Restu Simbolon bertemu dengan saksi Fahruddin Munthe langsung terdakwa minta uang rokok (uang tip) sebesar Rp.200.000.- karena jasa terdakwa memberi kerja saksi Fahruddin , dijawab saksi korban “ janganlah kau begitu, kita sama-sama cari makan, kalau sekedar uang rokok aku kasi “ mendengar ucapan tersebut terdakwa langsung marah-marah dan langsung mengambil pisau dari punggung terdakwa dengan menggunakan tangan kanannya dan menusukkan pisau tersebut kebagian perut sebelah kiri saksi Fahruddin Munthe sehingga mengalami luka dan berdarah yang dilihat oleh saksi Andi Restu Simbolon dan Zainal Arifin alias Ipin ;
-
Bahwa saksi Andi Restu Simbolon dan Zainal Arifin alias Ipin telah memberikan keterangan di penyidik Indra Gandhi dan telah menandatangani BAP bahwa masing-masing menerangkan bahwa mereka ada di TKP pada waktu peristiwa tersebut terjadi, akan tetapi pada tanggal 30 Agustus 2014, penuntut Umum menerima surat dari penasihat Hukum Terdakwa yang isinya adalah pernyataan Andi restu Simbolon dan Zainal Arifin als Ipin yang mencabut keterangannya, seharusnya pencabutan keterangan tersebut dalam persidangan bukan pernyataan mengundurkan diri sebagai saksi, dan karena kedua saksi tersebut beberapa kali dipanggil tidak hadir dipersidangan, maka berdasarkan penetapan pemanggilan didampingi pihak Kepolisian dan Jaksa Penuntut Umum berhasil menemukan saksi Zainal Arifin als Ipin dirumahnya
11
dengan alasan ganti baju, dan saksi Zainal Arifin als Ipin melarikan diri sehingga Penuntut Umum menilai ada tekanan ; ------- Menimbang bahwa setelah Pengadilan Tinggi memeriksa, membaca mempelajari dengan seksama berkas perkara No.552/Pid.B/2014/PN-RAP dan salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat tanggal 11 Nopember 2014 No.552/Pid.B/2014/PN-RAP serta memori banding dari Jaksa penuntut Umum dan penasihat Hukum terdakwa, kontra memori banding dari penasihat Hukum Terdakwa dan Jaksa penuntut Umum Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut : ------- Menimbang bahwa meskipun Andi Restu Simbolon dan Zainal Arifin alias Ipin tidak hadir dipersidangan dan penasihat Hukum Terdakwa telah menyerahkan pernyataan dari Andi Restu Simbolon dan Zainal Arifin Alias Ipin kepada Jaksa penuntut Umum pada tanggal 30 Agustus 2014 dan kepada Majelis Hakim dipersidangan yang pada pokoknya bahwa mereka menyatakan tidak dapat menjadi saksi dalam persidangan karena tidak melihat perkelahian Fachruddin Munthe dengan Sakti Mahmud Sipahutar dan pada waktu kejadian tidak berada ditempat, semua yang diterangkan di penyidik diajari oleh Fachruddin Munthe, Pengadilan Tinggi sependapat dengan Majelis Hakim Tingkat Pertama bahwa keterangan Andi Restu Simbolon dan Zainal Arifin alias Ipin yang tertuang dalam Berita Acara, Penyidik dibacakan di persidangan dan keterangan tersebut dijadikan alat bukti; ------- Menimbang bahwa jika pernyataan Andi Restu Simbolon dan Zainal Arifin alias Ipin tersebut benar maka seharusnya Penasihat Hukum Terdakwa berusaha menghadirkan mereka kepersidangan untuk didengar alasan-alasannya mencabut keterangannya dalam berita acara Penyidik dan tidak seharusnya pula Zainal Arifin alias Ipin melarikan diri pada saat Jaksa Penuntut Umum menemukannya untuk dibawa kepersidangan tanggal 15 September 2014 ; ------- Menimbang bahwa terhadap keterangan Andi Restu Simbolon dan Zainal Arifin alias Ipin yang dibacakan dipersidangan, Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa oleh karena Andi Restu Simbolon dan Zainal Arifin alias Ipin di penyidik belum disumpah, maka keterangan Andi Restu Simbolon dan Zainal Arifin alias Ipin yang terdapat dalam Berita Acara Penyidik bukan merupakan keterangan saksi,akan tetapi merupakan petunjuk karena keterangan Andi Restu Simbolon dan Zainal Arifin alias Ipin satu sama lain saling bersesuaian dan pada saat memberikan keterangan di Penyidik tanpa tekanan dan paksaan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan setelah selesai pemeriksaan membaca kembali berita Acara dan menandatangani Berita Acara pemeriksaan sesuai dengan keterangan saksi Verbalisan Indra Gandhi ; ------- Menimbang bahwa oleh karena keterangan Andi Restu Simbolon dan Zainal Arifin alias Ipin merupakan petunjuk dihubungkan dengan keterangan saksi
12
Fachruddin Munthe dan adanya Visum et Repertum, maka Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam menjatuhkan pidana kepada Terdakwa telah memenuhi pasal 183 KUHAP , sedangkan keterangan saksi ade charge Buyung Hasibuan alias Buyung keterangannya harus dikesampingkan karena keterangannya berdiri sendiri ; ------- Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertmbangan tersebut diatas Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa kesimpulan Hakim Tingkat Pertama mengenai fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan dan pertimbangan-pertimbangan hukum Hakim Tingkat Pertama yang menyatakan Terdakwa telah terbukti melakukan perbuatan-perbuatan sebagaimana diuraikan dalam dakwaan subsidair melanggar pasal 351 ayat (1) KHUP, sudah tepat dan benar,karena kesimpulan mengenai faktafakta hukum dan pertimbangan hukum tersebut telah sesuai dan didasarkan pada alatalat bukti yang diajukan kepersidangan ‘ ------- Menimbang bahwa selama berlangsungnya pemeriksaan perkara tidak ada dan tidak diketemukan hal-hal yang dapat dijadikan sebagai alasan pemaaf bagi diri Terdakwa , sehingga perbuatan Terdakwa yang terbukti salah tersebut dapat dipertanggung jawabkan kepada Terdakwa oleh karena itu sudah benar jika kepada terdakwa dijatuhi pidana ; ------- Menimbang bahwa dengan memperhatikan azas keadilan kepastian hukum dan kemanfaatan serta hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan sebagaimana dalam putusan Hakim Tingkat pertama, Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa tersebut sudah setimpal dengan kesalahan Terdakwa oleh karena itu pidana dalam putusan HakimTingkat Pertama tersebut sudah tepat dan telah memenuhi rasa keadilan dalam masyarakat serta diharapkan memberi efek jera bagi Terdakwa maupun masyarakat lainnya agar tidak melakukan perbuatan serupa sehingga memori banding dari Jaksa penuntut Umum agar Terdakwa dijatuhi pidana yang lebih berat sesuai dengan tuntutannya tidak mempunyai alasan hukum yang tepat -------
Menimbang bahwa
terhadap
Terdakwa
telah
dilakukan
penahanan
sebagaimana tertera dalam putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama sejak tanggal 15 Mei 2014 sampai dengan 18 Oktober 2014, selanjutnya ditahan dalam perkara lain ; ------- Menimbang bahwa setelah pengadilan Tinggi meneliti surat-surat tentang setatus penahanan Terdakwa ternyata Terdakwa pada tanggal 26 Agustus 2014, telah melaksanakan putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat tanggal 17 Juli 2014 No.384/Pid.B/2014/PN-RAP yang telah berkekuatan hukum tetap, dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan berdasarkan berita acara pelaksanaan putusan tanggal 26 Agustus 2014 yang
13
ditandatangani Jaksa penuntut Umum, Kepala Lembaga Pemasyarakatan kelas II A Rantau Prapat dan terdakwa Sakti Mahmud Sipahutar alias Mahmud sendiri ; ------- Menimbang bahwa oleh karena Terdakwa telah menjalani hukuman dalam perkara No.384/Pid.B/2014/PN-RAP pada tanggal 26 Agustus 2014, dan Majelis Hakim Tingkat pertama telah mendapat laporan tentang adanya eksekusi putusan tersebut, menurut Pengadilan Tinggi seharusnya Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama dalam putusannya halaman 1 mencantumkan tentang penahanan Terdakwa No 6, Terdakwa sejak tanggal 26 Agustus 2014, menjalani putusan dalam perkara No.384/Pid.B/2014/PN-RAP ; demikian pula dalam laporan banding, sehingga jelas dan Pengadilan Tinggi tidak melakukan penahanan terhadap Terdakwa ; ------- Menimbang bahwa oleh karena status terdakwa sejak tanggal 26 Agustus 2014 sudah sebagai narapidana dalam perkara No.384/Pid.B/2014/PN-RAP.- menurut Pengadilan Tinggi, maka perpanjangan penahanan oleh Katua Pengadilan Negeri Rantau Prapat hanya dipergunakan sampai dengan tanggal 25 Agustus 2014 dan penahanan Hakim Pengadilan Tinggi Medan No.765/Pen.Pid/2014/PT.MDN tanggal 21 Nopember 2014 serta perpanjangan penahanan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan No.802/Pen.Pid/2014/PT.MDN tanggal 1 Desember 2014 dianggap tidak pernah ada karena tidak dipakai/digunakan untuk menahan Terdakwa dalam perkara ini ; ------- Menimbang bahwa oleh karena penahanan terhadap terdakwa dalam perkara ini telah berakhir sampai dengan tanggal 25 Agustus 2014, maka pada saat putusan Majelis Hakim Tingkat pertama diucapkan tanggal 11 Nopember 2014, Terdakwa tidak lagi berstatus tahanan, sehingga amar putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam perkara ini yang menyatakan Terdakwa tetap berada dalam tahanan tidak perlu dicantumkan ; ------- Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka memori banding dan kontra memori banding dari penasihat Hukum terdakwa yang menyatakan pada pokoknya Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana dalam dakwaan primair maupun subsidair dan harus dibebaskan dari segala dakwaan serta merehabilitir harkat martabat Terdakwa sebagaimana sediakala, serta Terdakwa harus dikeluarkan demi hukum karena penahanan Terdakwa berakhir pada tanggal 19 Oktober 2014, tidak beralasan hukum yang tepat dan harus dikesampingkan, kecuali mengenai adanya kalimat “ Bahwa Terdakwa Nurasiah Br.Sianipar alias Nur bersama dengan Syaiful Bahri Siregar alias Ipul (belum tertangkap) yang tercantum dalam dakwaan Primair terdapat pada halaman 4 putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama, Pengadilan Tinggi berpendapat koreksi Penasihat Hukum Terdakwa tersebut, benar dan dapat diterima, akan tetapi hal tersebut hanya merupakan ketidak telitian majelis
14
Hakim Tingkat Pertama dalam menyalin dakwaan Jaksa penuntut Umum, dan hal tersebut telah diperbaiki oleh pengadilan Tinggi sebagaimana tersebut diatas ; -------
Menimbang bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas
maka putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat tanggal 11 Nopember 2014 No.552/Pid.B/2014/PN-RAP yang dimintakan banding harus dirubah, sekedar tentang penetapan Terdakwa dalam tahanan dan menguatkan putusan pengadilan Negeri tersebut untuk selebihnya, sehingga amar selengkapnya sebagaiamana tersebut dibawah ini : -------
Menimbang bahwa oleh karena terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan
dijatuhi pidana maka kepadanya dibebani untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan : ------- Mengingat pasal 351 ayat (1) KUHP dan, Pasal 193 ayat (1) KUHAP, serta Ketentuan-ketentuan hukum lain yang berkenaan dengan perkara ini ; -------------------
MENGADILI ----- Menerima permintaan banding dari Jaksa penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa ; ---------------------------------------------------------------------------- Mengubah Putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat tanggal 11 Nopember 2014 No.552/Pid.B/2014/PN-RAP, yang dimintakan banding tersebut, sekedar mengenai penahanan terhadap Terdakwa, dan menguatkan putusan Pengadilan Negeri tersebut untuk selebihnya sehingga amar selengkapnya menjadi sebagai berikut : 1. Menyatakan terdakwa SAKTI MAHMUD SIPAHUTAR tidak terbukti secara
sah
dan
meyakinkan
bersalah
melakukan
tindak
pidana
“Penganiayaan berencana” Sebagaimana dakwaan Primair Penuntut Umum ; 2. Membebaskan oleh karena itu terdakwa dari dakwaan Primair ; 3. Menyatakan terdakwa SAKTI MAHMUD SIPAHUTAR telah terbukti secara
sah
dan
meyakinkan
bersalah
melakukan
tindak
pidana
“Penganiayaan” ; 4. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itudengan pidana penjara selama 9 (sembilan) Bulan; 5. Menetapkan bahwa masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
15
6. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang untuk tingkat banding sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus Rupiah) ;
----- Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari : Selasa Tanggal 27 Januari 2015, oleh kami Hj.WAGIAH ASTUTI,SH.- Hakim Pengadilan Tinggi Medan selaku Ketua Majelis, YANSEN PASARIBU,SH.-- dan ABDUL FATTAH,SH.MH.- masingmasing Hakim Anggota Majelis, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tertanggal 14 Januari 2015, N0.10/PID/2015/PT-MDN.- putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari : Senin,
Tanggal 2
Februari 2015, oleh Ketua Majelis dihadiri Anggota Majelis dan dibantu oleh : AGUS IBNU SUTARNO,SH.- Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa.-
HAKIM HAKIM ANGGOTA,
HAKIM KETUA MAJELIS,
ttd.-
ttd.-
YANSEN PASARIBU,SH.-
Hj.WAGIAH ASTUTI.SH.-
ttd.-
ABDUL FATTAH,SH.MH.-
PANITERA PENGGANTI,
ttd.AGUS IBNU SUTARNO, SH