> > > Z > ~ ~ Z Z ~ t'li. t'li ~ t'li CJ. t'li. t"""i r:j'j ~ > ~ ~ I > ~ t'li. r:j'j ~

=

8

PUBLIK

PELAYANAN

KUALITAS

PENINGKATAN

~

t'li

>

Z 0

~ >

> ~ r:J'j

~ t'li

Z

t'li

~

CJ

t'li

~

~ ~ t'li

~

~

r:J'j

>

t"""I

~ Z

I

~

~

~

Z

~<.....(

> Z > >

Z ~

~

t'li

Z

t'li

~

Mengutamakanpeneegahandanpromotifdalamupavakeseha tan.

Memberikan pelavanan sesuai standar yang ditetapkan dan memenuhi harapan masvarakat

Membangun partisipasi masvarakat dalam penvelenggaran pelavanan kesehatan dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai pada pengawasan pelavanan

Bertindak eepat dan tepat saat terjadi beneana dan KLB

Memberikan pelavanan sesuai dengan prosedur dan standar yang dilakukan seea ra eepat dan tepat

Melakukan revisi anggaran dalam rangka merespon kebutuhan mendesak pada masvarakat

Pelavanan diberikan sesua dengan standar pelavanan dan memenuhi kebutuhan seeara eepat dan tepat

Memberikan pelavanan yang bersih (pungutan sesuai ketentuan, tidak menaikkan tarif seenaknva) dengan tidak membedakan perlakukan terhadap ras, golongan dan tingkat ekonomi. sertajenis kelamin (responsif gender)

I

I

I

I

Menvusun anggaran sesuai I dengan satuan biava van~ i ditetapkan Tidak mark up

Penetapan anggaran didasarkan pada sistem formulasi yang transparan.

N

6

PENGUATAN PENGAWASAN

Gl -U

OJa

~

W

(0

a

~

~

= mI~

~~ -Ume...

O~~JJ:J

m

w ru

:J

-0 0

(/)

ro

~

:J

~

~

0

'"

N

'

Z

:J

.,.

~ -

en en

Z

» Z

JJ

m

~

Z

m

~

m

~

~

-

(]1

.,.

W

- U _ ~ (0

:J

3(0

»

~

Z

'"T1 ......

~

m

c» ~

JJ

~ ~

m

-U

Gl

m

~

~

~

~

co

~~ :J Z

'"

~ OJ

0

-0

~

W w :J:J

~ Z

0

~

00 00

:::;.

(/)

C

:J

~

W ru :J:J

:J:J

OJa-

~(oOJZ

~

Z

~ Z


:J:J

~.~. ............

:J

-0 0

(/)

ro

~

:J

:J:J

@

OJa

~. co '<

E

Gl­ ~

Z(fi

-U~ m JJ

~O ~~ ~~ ~~

Dalam pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh APIP terhadap

Dalam pengadaan pegawai tidak membedakan suku, ras Membangun sistem pengukuran individu yang subyektif, transparan dan akuntable

~

WW

OJa

(/) ~. co

~(O:::;.~(O

2-. OJ

~(O

~. co

~. co

OJ

~C

OJ~ro

~!l!~I

~cOJ~

OJ.s.~O

Cn~r~

()ro~-u

Pelaksanaan kegiatan / program perlu dilakukan pengawasan oleh APIP dengan efektif

Menempatkan Penempatan SDM dengan kompetensi dan formasi (tempat)

Membina dan membentuk karakter SDM Kesehatan yang jujur dan bersih bebas KKN serta transparan

f -~.

~

:J

~

:::T OJ

(/)

CT

~ !l!

~

-U:J

W w :J:J

~(O

~. co m ~ ~

~

.,.

Dalam bekerja harus bebas dad KKN, transparan

Dalam bekerja sesuai dengan kompetensi dan profesionalisme Meningkatkan kualitas tenaga yang profesional dan melayani dengan cepat dan tepat

kolusi dan nepotisme, transparan

pegawai bebas dari korupsi,

dilakukan secara realistis, dan tepat pada sasaran dengan biaya semurah mungkin

~~ , -U

dilakukan pengawasan

segera

Kegiatan / program perlu

Membentuk karakter tanaga kesehatan yang cepat tanggap, ihklas, melayani dengan hati dan kesungguhan

mendatang dengan cepat dan tepat

masa

n pegawai yang tanggap akan permasalahan kesehatan masyarakat dan tantangan kesehatan di

~. -U -U -U -U -0 -U -U ~ -U -U JJ ~ Z ~ ~~:::T~~-~~g~~:::;'~~~JJ Z -U -U

~

~

m

~

Pelaksanaan kegiatan / program perlu pengawasan yang dllakukan

Merekruit tenaga kesehatan lokal yang profesional

Bekerja harus bisa bekerja sama dengan lainnya dan tidak'terkotak­ kotak'

Melakukan pengawasan dengan melibatkan stakeholder

pegawai melibatkan stakeholder

CTOJroCTOJmCTOJJJCTOJ-CTOJ-Uz~ro (0" _. _ .:J . . ~e...~~ •.

~

--oJ

c:

~ ~

C ~

JJ

~

(f)

ro -U m

Z

:­

2. ~

~

Z

~

;0

-U

~ ~

r

Mengutamakan keterbukaan yang dapat

Pelaksanaan kegiatan / program yang dilaksanakan sesuai dengan kepentingan rakyat perlu dilakukan penguatan pengawasan yang dilakukan.

Pemenuhan kebutuhan SDM kesehatan mengutamakan DTPK

kepentingan masyarakat

BABI PENDAHULUAN

tlO~~ 0 a.

ro

.::- '"O::J VI ro

C

(1J

~ >-:::::1

ftJ

~"CEj3J

o

nasional

merupakan

C::J "'

QI)

ttl

...

rangkaian

upaya

pembangunan

'Z;

';J

~ '"

-" '" .c ::J .> Q) ...... _ ..c ....:.£

.~ E ~ g- § .~ 8. ro~ .oEc~E

A, Latar Belakang Pembangunan

""c

co",

::J .c o

E ~ .~ ~

~~ 3Z .... ~

.0 .-

E

GI

'c"

C4

~ 0

c ""

", 1:: li :0 ~

1-0 "-

ro

Keseluruhan semangat, arah dan gerak pembangunan dilaksanakan sebagai pengamalan semua nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila . Sehingga seutuhnya

dan

pembangunan

masyarakat

Indonesia

manusia Indonesia seluruhnya

dengan

Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman pembangunan nasional. Untuk mewujudkan tujuan nasional maka diselenggarakan pembangunan nasional baik

..c

::J

QI)

n:I

(1J

­ '"

~

u

c::

f1J

c ~ -0 ..c c 2

tlO

-ro

ro c _ OIl

ro

~~~~~ro

.;;; ~ "E ~ ~ ~ ~ ~ ...... "- C '=0 ro rtI 'c ~ ~ ~ ~ E ~ ~~~~~~E O~E~~::J

Q)

c

rtI~ ~Q) ~ C

"Oa.EE~

0.

6J

"0

a.

Q)

C::J c ::J ...., co" '" co "" rtI :::J

>c:

E

Q)

-@ "0 2_ c ~ ~ ~ E ~

co

"-

00:::::

c:::

(1)

",­

:::J :;

u

..c:::.

'Vi ~"O

'"

QD..c C ttl

~

c

..0 Q)

~

~(1)'"O....:.£....:x

"0

Q)

Q)

.......

Q)

::J

0

~

::J "'0

"-

~

Q)

---l

rtI ":J'Vi fO""O.:.£

~ ~ .~ ~ ] ~ ~~~~~E' QJ <1'1 OD Q) fO "­ E ~ 0 E Vi ~

'"c

'"

­

'"

.-

VI

o V'I

:2:;;0<;' EEe::~~-o

a... :;. 0

Ill)

ttl ro tII)::

c

C

ro

Q)

ro "0 ""0 ""'0

>-"0

c:

Q)

C

~

Q)

C1J VI

ro a. 0

a.

c

ro I .... .:.£ ,C

"­

>fO

didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman dan bertakwa, berakhlak mulia , cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi dan disiplin. Terda.pat 12 misi yang ingin dicapai , dimana pad a misi ke sembilan adalah terwujudnya kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat serta perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar, yaitu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan

Q)

Q)

c

VI

II)

1'1)

\I)

:::J

>C

Q)

~

"'"C::J'"'"c

, r t I OD ro rtI C -0 >­ ro rtI fO OD""C C C C Q) Q) QJ

ro

U ~

c C

~:;:

a. a. c

~~

E "Vi

Q)

Q)

Q)

Q)

Q)

QJ

'"

-"

~

~



~

a. ~

_~

-" 0

["

.;:;

..

o '" a. ~

-g'"

rn

ro ~

'"

",-"

OIl

-" C '"

-"

'"

E ~ ~ ::J ::J >OD

C

~ .~ '" ~

C

Q)

a. c

~ .~

ro c

E

o c

~

'" Q) "E



.-~ '"OIl

~~ o ::J

negara yang berfungsi melayani masyarakat, profesional, berdaya guna, produktif,

~

roC

ro

>"Vj

"Vi

transparan; yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

-rtI .<::

OIl C

E

.<:: ._

.c

'" '"

'" >

ro

~

a. c-"

".<:: _

~~ ~

'"

C Q)

'" -"

E

""c

c: .~

'" .<::

~ ~

'-' C

Q. E

~

Q)

C E :::J .­ ~ ro

OIl

C

::J

'"

a.


:2

o

VI

E

_. . .~ c

rtI

'"

~ 3:

roc

0..

c

c

c

..

Q)

~ ~

:2 E

::J

.. ­.

"..«l C

o >'"

c

~

'" ""C

> '"

~

"..

OIl

c

C

~E

a.

o

c

'"

'"

:s

a. c

C

.c ::J

{

'"

'" ~E'" ~

~ ~

C

"ro"

C

~

>

ro

c

QJ

:2cE:;;O"EEEE:2i':'a.a.

C

""

c

ro

E

Q)

ro

""

Q)

0::


Z :;;

setinggi-tingginya,

Kementerian Kesehatan telah menyusun RPJPK 2005-2025 yang kemudian


::::.t:::

, QJ

Z

~ (l)

~ '5C3§ « «o..W

2

>- 0

>

w«ViO a.... 1 - _ 0 0

3

c

~~

Q)

QJ

Q)

VI tlO -0

~

masyarakat yang

tlO

Q)

Q)

~

lapangan kerja . Sedangkan pada misi ke sepuluh adalah perwujudan aparatur

Untuk mewujudkan derajat kesehatan

3:

ro

~ ~ ~ ~1 ~c ~~ ro""O E ~ "- .~ C ~ ~ ~ ~ ~ rtI' ~ ~ E~~c~~ ~CE~~~]E3~~~~~ ....,...., c:: u C C 2~~~~~ C ""CfO roC afO c: = fO m C 0 0 QJ ro

....,

C

OIl

berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah negara Republik Indonesia yang

ro

Q)

C

~ visi terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan,

.­

tID""C

dalam jangka panjang maupun menengah . Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang RPJPN tahun 2005-2025 dengan

fO

~ ~

:::J ~

C QJ

:::J

co

"-

Q.

....

m rtI -0 C

Q)

::J8.~g-~~ E Q) "-ro "0rtI coE ro :u G -E ... E

ro

I'll

C

C'Q

C C

a. a.

rtI

C

~

C

_ a.

::J

rtI

Q)

"-

co "" fO '"

.<::-"

c

V')

c

C

Q)

>00:::::

C

aJ~ro~~

rtI

C

b()-o

c:::aaa.

"Ocu~~~~

ro

>­

It)

QJ

c:

\I) ::J

C

OIl

~ ~

C

cEo-cum

C -0

(tI

U

:::J -0

ro

~OE~~~ VlQ: 'Vi~EE

ro

c

C

'2~E~~~ ro "0 _~ ::J c: :!

"0

c

"'" '"'"c

c

c o..c rtI

::J

.~ ~

c::.-

(1)

ro..c. c .-

.. c c

a.

ro

rtI

o..~~-g~ ~ ~~ E ~

'" .­ -,," .-E C

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

:J

§! ~ ~; 2 ~~ ; 5e .2 ~ ~-o E ~ 8.~3 E~ a.~

~ E ~ ~ ~

mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

c

Q.

a.c

bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,

c

ro

c

dalam Pembukaan Uandang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap

pembangunan

"

yang

negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktub

nasional adalah

a. '" c

ro

~~....:.£ ~ ~ c OJ ~ ~ ~ ~ 3 § .~ &

berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan

hakekat pembangunan

"" c

~~c ~~ GJ~~~c!~~

<J"

::J Z>­

Z

UJ
20::


cu
Z>­

22

~2 4:~
CLVi 2Vl

Ol

0>

c "0 ro ro >- "C

~

Q)

(5

"0

2

C

C

CO

ro

(J)

0> 0>

~

c

~

Q)

CO

"C'

0>

"0 :J .0

C

Ol

2

CO

Q)

0>

C ro :J Oro ~ Ol 1::

C

"5

CO

ro ro a.

c

c

ro ro

c

~

"iii

......

ro (i) (J) -'" .0 ro Q) C ro a. "0

E :;;i

0

"iii c

...:

ro ro 2Q) "0

roOl "(ij

c a. ro (J) E ~ Q) ...:

(J)

:J

'6 3<

0>

~ ro ro "!: a. "C

(J)

..!!1r

(J)

.!!!

e

CO

"'iii

>c·

.3 Oro

>- a.

"i5l co

Ol

0

~

~

Ol c ]j ro >-

c

Ol

.0

". ."

ro "0

:J U

CO >- ro CO C ro

-'"

..c ro

~ -'" ID .~ ro c E ro >c ~ Q) "a. ~ Ol -'"~ E ..c Q) (i) C (J)

ro c 0:: >- ro -'" .~ a. ro

C

c ~ ro -'" 7 :J ]j -'" c ~ CO

a.

~

Q)

c 0>

a.

"0

, ro , c -'" ~ ro "0roro -'" ]j ro :J .!!1 "(ij Q) Ol a. C ro (5 ~ "c Coro :J C c u :J (j) 2 a. ~ ro Ol c C C -'" Ol ro ro u 00 ro ro ro c (J) a.. " ~ N "0 -'" Q) "0 Ol E ,;, ro E Q) cOl ro c ro ro >- ro E :J 0 a. "0ro 0 Q) >- C .0 .!!1 ~ 0 c Q) c ro a. N(J) ~ (f) "i5l a. Q) "0 -'" vi Ol E c Ol Ol Q) ro Q) C -'" "0 Q) 0 c ro c c .0 -'" .~ ro a. :J c >- Q) t: ro ro Q) "i5l "0 E "0 E Q) C c 0 E Ol ro ]j Q) .0 :J Q) ~ -'" Co -'" "!: (J) ro a. -'" 7 ~ ID ~ ro c ro ro (J) >]j "0 Ui -'" ro ~ C Ol C (J) ~ "0 ~

Ui c

(J)

ro E ~ -'" ro "!!? Co ".!!1 Ol >- iii co co u 0>

CO

ro

>-

C

Ol

CO

Ol

"0

CO

"§ E c CO Ui c a.. E

CO

ro

0>

ro ..c

CO C

C

ro

U Q)

(J)

~ -'"

c

CO

"0

>c

.0

CO

c

Ol

c ~ CO C ro :J 0> ECO .~ ECO cCO "L:0>Ol ' ro CO C 0> C CO -'" c 0 -" (i) CO -'" "0 0> ro "0 '6 ro -'" C N c E "0 "0 Oro CO CO E :=- E 0 CCO 3: "0 :;::; :J CO

c

~

E 0> .!!! a.

CO N Ol c Q) CO E a. >ro c CO :J CO ..c

-'"

"C'

0>

"c

"~

~

Q)

c

.0

Q)

eo

c

"0

c ro a. >- ro

"(ij

co

<1l

C/) C/)

(!)

E

Q)

~

Ol

E

a.

0>

~

Q)

(J)

c

c

ro

"0

ro

.~

ro

E .E

~

C E Q)

Q)

Q)

~

ro

"0

~ '6 ro 3: ro ro a. Ol ro

a.

Q)

CO

C

0>

.0

CO

E

ro

CO

C

"0

CO

2

c

ro

, ]j 0

E

c c

ro

"C' Q)

-'" Q)

Q)

.0

(J) "

2

]j

ro

"0

c

ro

Ol

ro

E cQ)

0 "0 Q)

a.

0

C c ro ro E -'" c

"0

(J)

c

E

c

ro

£ Q)

CO

.~

~

ro

.!!1

cO >-

C

~

.E

E

"(ij CO

ro "0 ro "0 Q) ro a. Q) :; .~ "C

.0 ro "0 Q) ~ a.. .!!! ro .0 "L: ~ ro ro E ~ ro

"c

Q) a. E ro E ~ ro (J)

3:

Oro ro "0

Q)

"C'

"c

ro

c E C ro Q) ro ro Ol Q) E E a. ~ Q) ro "0 ro 7 Ci.. :J

Q)

0 "0

a.

"0 :J .0

CO

E CO

1:: 0>

~

Q)

0>

Ol

(J)

CO ~

c

CO

.0

C

"~

:J .0 "0

c (J) C CO Q) E CCO E

Oro ro Q)

"0 CO

ro E

-'" a. (J) a. :J Q) <1l ~ (i) (i) C E Q) c

ro ro >- c -'" ro ro ro

c -'" ro -'" :J

CO

CO

E c

"5 roCO 0> (J) 0>

~

.0

~

c CO

:J U

C . ~ (i)

.~

CO

~

Q)

2

~

ro C

CO ~

"c '6

(J)

ro

Ol

.3

(J)

ro

c ro -" ro c

ro

c -'" ro

ro

Q)

"C'

-'"

ro >­ ro

"0

"0 :J .0

Q)

"c Q)

(J)

Q)

~

ro ro c

"0

0>

E ro

c

ro

Q)

(J)

Q)

~

~

ro

c .~

Q)

C Q) E ~

.~

.!!1 c

]j

CO

C

"(ij

CO ro -'" ~ -'" a. . ~ '6 "!!? c

C C

ro

E E

Q)

ro

ro

~

C



.~

"L: Q)

c ~

0>

(J)

Q)

~

Q) ro E "'iii

Q)

~

]j

CO

"0

$c

7 c ~ co c

"L: ~

E

0>

~

]j .~

]j

"c "c Q)

CO

.0

ro

~

c

CO

"L:

"0

CO

CO

ro "0 -'"

:J

"!: :J .0

CJ)

:J

CO >- a. >­CO CO

C

>c

CO

"E 0

:J

co?

~

"0

"!!? ~

N

(5 (5

(J)

CO ~ "C ro .E 2 ..c 0> Q) ~

CO

C

C\I

:::l

I: :J

's "S'

l- I-

as

le~eJeAsew ue4eleSewJad uep ue4nlnqa~ uodsaJaw ndwew ~ueA "eSlueSJO unsnAuaV'J

c

.!!1

ro Q) COl ..c E .0 C Q) ro (i) 0> E E >a. ~ Q) 0> E ~ c E

0>

~

e~lweUIP

N\I\ll\lN3d

IS\lSIN\l9~O

ue~delauaV'J

UeSU!lUada~

"l e~eJeAsew

leAundwaw SueA lseSlueSJO unsnAuaV'J

SueA

ue~e [lqa ~ Ma ! ~aJV'J

N\I\ll\lN3d

N\I~n!\I~3d

-9N\laNn~3d

N\l9N\lONn

"le~eJeAsew ueSulluada~ ue~ewelnSuaw ! Sl~

ue~uap SunsSuel 4elesew leAundwaw SueA uele4asa~ ue~e[lqa~ SelIJO!Jd

"leA~eJ Ue~l~nJaW

"ellsn uep ellleq'IAeq 'nql 11Jadas 188ull o~lsaJ leAundwaw 8ueA le~eJeAsew uep 'III JalSnl~/~dlO IP le~eJeASeW 'UI~SIW le~eJeAsew ueSu!luada~ ue~lle4Jadwaw snJe4 unsnslP ue~e!!qa~

uele4asa~

lSlw uep

"le~eJeAsew uenpeSuad/lSeJldse 8undweuaw ls8unlJaq 8ueA llun leAundwaw SueA IseSlUe8Jo unsnAuaV'J

'6

a.

~

E

c

.~

"0

cO

0>

~

0>

(J)

Q)

~

"'iii -" a.

CO

C

C c>- 2

~

~

:; .0

0> ~

2

"C' Q)

-'"

ro

~

Q)

(J)

Q)

~

ro

ro

c

Ol 2 ro

:J

~

(J)

Q)

-'"

C ro ro "0 ro a.

ro

~

Q)

Q)

"(ij

(J)

~

0

(J)

"(ij

ro

ro ro "!!?

c

c0>

'fi5

(J)

-"

0>

~

CO

E c

CO

CO

E

"c

]j

:J

-'"

-.::::

"0 :J

~

]j -'"

~

~

:J

..c u

ellqed\!

~nSeWJal

ISlwape~e

SJaplO4a~elS

uep

" le~eJeAsew

ue~e

CJ)

"~

0>

CO

CO

.0

0>

C

ro

"0

0> Ol 'fij a. c

Oro CO 3: ~ CO

"c

c 0> 0> ~

$

CO

C

Q) ~

(J)

0>

~

ro

ro E .!!!

C

ro

~

(J)

Q)

~

.~

C/)

C (!)

c c Ol "(ij ro ro ro c c :;;i ro "0 -'" a. c ~ C ~ .E "0 ro ro 2 -'" ~ c c ,£ "E "0 ro ro Q) :J .0 Oro ~ ro -'":J -'" E a. -'" a. ~ Q) 0 ro .!!1 E "0 '6 E ro >- Nol ~ ~ C .!!1 ro ro Q) ro ro cQ) ]i E (J) Q) ro ~ Ol .0 ro "0

ro

c

ro

Q)

~

Q)

(J)

c

~

ro

c

.~

0>

.~

C E co I

0>

~

Q)

..c CO

0>

"L:"'

(J)

Q)

C 0> ~ E .~ ~

"(ij CO

E ]j

7

~

.E CO

C

"0

CO

CO

ro "0

<1l CO "0 C :J CO .0

>-

C

]j -'"

E

0>

CO "c E

"0

-'"

CO

C

Ol

ro

0> :J

"'iii (J)

CO

~

ro (f)

ue4eleSewJad

a.

Co

ua]s!ja ndwew

uodscuaw

le~eJeAsew

evas ueueAel nlnw depe4Jal

'2

:J CO CO "S' >- .0 a. .0 0> .0 E E (J) :~ ~ .!!1 Q) 0> "0 2 "c a. E

~oluaqwaV'J

"jlllpdwo~

uep la~Jel lensas ue~ljlUSlS ~ueA Ilse4 ue~llse4Suew ledep SueA ue~deJe4lp

!ses!ue8Jo unsnAuaV\l ue~nsew

ue~lle4Jadwaw

lJep

lln~18uaw

snJe4 ~nlUaqlP SueA lseSlUeSJO unsnAuaV'J

uelnlunl ueJn>jn

ndwew SueA lS e"UeSJO unsnAuaV'J

~nluaqwaV'J

ledal uep ls8unj ledal SueA lseS lU eSJO

ueSu!luada~

~nluaqwaV'J

uep e~nqJal SueA JalJe~ walS!S u!weruaw uep 'lSajoJd ueSu!luada~ sele lJeseplP ~epll 8ueA IseSlUeSJO

le~eJ

4 eJnw 4lqal SueA eAelq uep leda) ' le~eJeAesew ueSulluada~ ~epll

a~els

le~eJeAsew ue~leq!law

lle~Jal

ueSuap Ja "ue4nlnqa~

nl~eM

Japlo4

p04a~els/le~eJeAsew

ueSuap ue8uepunJad -ueJnleJad ueunsnAuad

unsnAuaV'J

ue~!esalasIP

uep 'e4esn elunp

" le~eJeAsew

'sewJo ', saJoJd

selull

lSeS!ue8Jo

uele4asa~

ellqede Ilse4Jaq eSlq eAue4

ue~leq!law

' J01~aS

le~eJeAsew

ue~e[lqa~

uep eJe)as

Ises!le!SOSJallle~Jal

enwas ledal

qeMe[uaw ledep SueA !S elnSaJ unsnAuaV'J

~leq

lllnSJadwaw SueA IselnSaH

ue~uedapaSuaw

uep unweu ueSuOlo8 nele ~odwOla~ 'lpeqlJd u

ueSu ll uada~ e~SUldwesa8uaw

ueSuap ue~e r! qa~ unsnAuaV'J

~odwola~

nele !peqlJd

ue4nlnqa~

ue~nq

!4nuawaw

ue8ulluada~

!ensas

ueun~ueqwad

ue~Jodelaw

el~ej/!l~nq

f

"Z

3

~

0)

0)

0)

'"

~

cO

(!)

""0

3 3 (!)

::l

30)

~

0)

Ul =<;

(!)

::l

0)

::l

AREA PERUBAHAN MANAJEMEN PERU BAHAN

N 1

0

Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi atau kelompok

agama dan status 50sial ekonomi .

Mempunyai mindset bahwa dalam kesehatan ada lah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan,

Berorientasi pad a hasil yang terbaik untuk rakyat guna terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Merubah pola pikir dari "dilayani rakyat" menjadi "melayani rakyat"

PRO RAKYAT

'"3 III

a: OJ

::J

iii·

;;<'

3

III

a.

:J

c

3

Z OJ

""0

C

Merubah pola pikir bahwa data adalah penting seh ingga dalam men cat at dan

Menyusun rencana dan

pembangunan

Merubah pol a pikir bahwa

dengan prinsip

melaksanakan kegiatan

haru segera

kesehatan

Merubahan pola pikir rakyat sebagai subyek dalam

sektor lain.

peran serta

manu sia

Bersikap disiplin, ju jur, bertindak sesuai dengan al u ran, dan tidak pungl/.

Mempunyai pandangan bahwa bekerja merupakan ibadah seh ingga seseorang akan bekerja dengan ikh las

BERSIH

9:

0.. OJ

cr ~ 0)

(Q

::l

OJ

'<

OJ

:E

OJ

(!) (Q

ditangani.

target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien

2

""0

:::J"

E

(!)

Ul

Menempatkan dalam dirinya bahwa KKN merupakan aib dan merendahkan marta ba t sebagai

peraturan yang berlaku

mematuhi

fungsinya serta

tugas dan

melaksanakan

yang signifikan sesuai

harus mencapai hasil

Program kesehatan

untuk tepat waktu, hemat biaya dengan hasil yang optimal

mempunyai semangat

Setiap pegawai

EFEKTIF

'" cr 0)

::l

0)

0)

::l

C

::l

Mempunyai pola pikir bahwa masalah kesehatan masyarakat

Merubah cara berpikir bahwa banyak masalah kesehatan yang memerlukan dukungan, keterlibatan dan

Secara aktif dan bertanggung jawab Merubah ego­ sektoral dengan melibatkan stakeholder

RESPONSIF Meningkatkan pola kerja menjadi cepat tanggap

I Tidak mengedepanka n kepentingan ego program

INKLUSIF

(!)

cO

9a. CQ.

Ul

:::J" ::l 0) C

(l)

Ul

'" Iii

::l

(l)

A

Ul

0)

::l

0

_Ul

Ul

(!)

5· '9.

Ul

'"

0)

c :::J"

cr c

::l

::l

3 0)

0

0..

(!)

""0

0)

::l

iD

0)

'"

'<

-0

0)

OJ

0.. OJ

0)

Ul

iJ

::l

;:;: '" '" 0.. Ul

'" 00· ::l

cr c

Iii

0)

:::J"

(!)

--i (!)

OJ

0)

IJJ

::l

Ul (!)

::l

Q) c '" isa.'" (!)

0)

Ul

C

c

Ul

iJ c::l

;:;:

::l

:::J"

30)

2

(!)

c (Q

5·

0)

Ul

::l

cO 0)

0

::l

""0 C

30) c ::l

Ql

0)

C

::l

""0

Q)

00·

::l

::l

0)

~

~

IJJ

0.. 0

~ 30) .... ~

(!)

0.. 0..

Ul

0 -0 CIl

g

~. ""0

5

a<

-0

: :l

~ 0) 0)

0)

(Q

0.. ::l

::l

in

0)

'" ::l'" Q ::l -0 C '" 5

(!)

cr 3 c c ""0

(Q (Q

ro ::l

(!)

'<

::l

(!)

""0

3

0)

~

0..

5

0)

::l

Ul

~

<. 0.. 0

A

PENJABARAN NILAI-NILAI KEMENTERIAN KESEHATAN PADA DELAPAN AREA PERU BAHAN REFORMASI BIROKRASI

Lampiran 1.

""0

::l (!)

C

BAB III

PENUTUP

Pedoman

Penerapan

nilai-nilai

Kementerian

BAB II

PENJABARAN DAN STRATEGI PENERAPAN

Kesehatan

dalam

budaya

NILAI-NILAI KEMENTERIAN KESEHATAN

kerja

diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan acuan bagi pegawai termasuk sebagai bahan untuk mengevaluasi sejauhmana pelaksanaan penerapan tersebut

Dalam melaksanakan nilai-nilai Kemenkes sebagai mana yang tertuang dalam

berjalan . Namun demikian, sukses dan tidaknya nilai-nilai tersebut diterapkan oleh

Renstra Kemenkes 2010-2014, maka perlu dijabarkan agar para pegawai dapat

pegawai sangat bergantung pada moralitas setiap individu . Apabila lima nilai

menerapkan dalam budaya kerja. Terkait dengan agenda reformasi, maka penjabaran

Kemenerian Kesehatan dapat diterapkan oleh semua pegawai baik pimpinan maupun

nilai-nilai tersebut di arahkan ke dalam delapan area perubahan .

staf,

maka

Insya

Allah

penyelenggaraan

pembangunan

kesehatan

dapat

menghasilkan capaian program kesehatan yang maksimal.

A. PENJABARAN 1. Pro Rakyat

Pedoman Penerapan nilai-nilai Kementerian Kesehatan merupakan suplemen dari

a . Pengertian

pedoman lain terkait dengan agenda reformasi birokrasi Kementerian Kesehatan.

Dalam

penyelenggaraan

pembangunan

kesehatan,

Kementerian

Pedoman ini dapat selalu dievaluasi dan disempurnakan setiap saat guna semakin

Kesehatan

sempurnanya pedoman ini Mudah-mudahan dengan pedoman ini dapat bermanfaat

menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan

selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan haruslah

bagi kita semua untuk terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang baik di

yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi

Kementerian Kesehatan.

manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama, dan status sosial ekonomi . Banyak masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan, banyak pula mereka yang tinggal di daerah terpencil dan perbatasan. Pada masyarakat juga terdapat kelompok yang mepunyai risiko tinggi terhadap masalah kesehatan seperti ibu hamil, bayi , balita dan usia lanjut. Beberapa kelompok inilah yang memerlukan perhatian , sehingga penyelenggaraan pembangunan kesehatan dapat diarahkan untuk kelompok masyarakat ini. b. Pejabaran nilai pro rakyat

Penerapan nilai pro rakyat dalam pelaksanaan tugas sehari-hari antara lain: a) Merubah pola pikir dari "dilayani rakyat" menjadi "melayani rakyat" b) Berorientasi pada hasil yang terbaik untuk rakyat guna terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya . Mempunyai mindset bahwa dalam

kesehatan

adalah

salah

satu

hak

asasi

manusia

tanpa

membedakan suku , golongan, agama dan status sosial ekonomi. c) Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi atau kelompok d) Mereview kebijakan yang merugikan rakyat.

17

6

e) Kebijakan disusun miskin ,

harus memperhatikan

masyarakat

di

OTPKlkluster

kepentingan

IV,

dan

masyarakat

masyarakat

yang

prioritas

kebijakan

kesehatan

yang

Kemenkes. Seluruh pimpinan dan pemangku kepentingan wajib menjadi contoh I

mempunya i resiko tinggi seperti ib u, bayi,balita dan usila . f) Menetapkan

Menyusun peraturan/kesepakatan untuk mendukung penerapan nilai-nilai

mempunyai

touladan dalam penerapan nilai-nilai, dll

kepentingan langsung dengan masalah kesehatan masyarakat. g) Menyusun organisasi yang mempunyai visi dan misi mengutamakan

Perkembangan penerapan nilai-nilai Kementerian Kesehatan

kepentingan masyarakat. h) Menyusun organisasi yang mempunya i unit yang berfungsi menampung i) j)

harus selalu

dipantau agar dapat diketahui apakah terdapat hambatan/masalah baik dalam

aspirasi/pengaduan masyara kat.

tahap

Menyusun organ isasi yang mampu merespon dinamika kebutuhan dan

hambatan/masalah

pemahaman

maupun secara

dalam

cepat

akan

penerapannya . memudahkan

Identifikasi kita

untuk

permasalahan masyarakat

mengantisipasinya.

Penatalaksanaan organisasi yang pro rakyat dengan merampingkan

Beberapa pertanyaan berikut ini dapat digunakan pada saat pemantauan dan

jalur birokrasi

evaluasi , yaitu:

k) Menyusun standar

operasional prosedur publik yang mengutamakan

kepentingan masyarakat I)

3. Melakukan pemantauan dan evaluasi

Menyusun

rencana ,

Apakah tersedia media KIE yang staf mudah membacanya? Apakah staf dapat mudah memahami nilai-nilai Kemenkes dari media KIE

pengadaan ,

dan

pendayagunaan

pegawai

memperhatikan masalah kesehatan masyarakat.

yang ada? Apakah unit kerja tersedia sarana pendukung yang memungkinkan staf

m) Penataan sistem SOM Apa ratur yang lebih mengutamakan kepentingan

dapat menerapkan nilai-nilai Kemenkes? Apakah pengetahuan staf terhadap nilai-nilai Kemenkes sudah baik?

masyarakat n) Pemenuhan kebutuhan SOM kesehatan mengutamakan OTPK

Apakah terjadi persepsi positif terhadap nila i-nilai Kemenkes?

0) Pelaksanaan kegiatan I program yang dilaksanakan sesuai dengan

Apakah terjadi dukungan staf dalam gerakan menerapkan nilai-nilai

kepentingan

rakyat perl u dilakukan penguatan pengawasan yang

Kemenkes? OIl.

dilakukan . p) Mengutamakan dengan

keterbukaan

mengedepankan

yang

dapat

transparansi

dipertanggungjawabkan

pada

masyarakat

dalam

pengelolaan sumberdaya kesehatan q) Penetapan IKU harus pro rakyat r) Memiliki ukuran dan indikator kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat s) Mengaolokasikan

anggaran

mengutamakan

secara

langsung

menyentuh pada kepentingan masyarakat, terutama orang miskin. t) Menetapkan kegiatan sesuai dengan

proritas untuk penyelesaian

masalah kesehatan serta menyentuh kepentingan masyarakat. u) Memberikan pelayanan sesuai standar yang ditetapkan dan memenuhi harapan masyarakat v) Mengutamakan pencegahan dan promotif dalam upaya kesehatan.

7

16

1. Membangun suasana yang kondusif Membangun suasana yang kondusif harus diciptakan agar opini maupun

2. lnklusif a. Pengertian

lingkungan sosial di Kementerian Kesehatan sadar dan bersedia menjadikan

Nilai Inklusif berarti

nilai-nilai tersebut menjadi perilaku setiap hari dalam bekerja.

melibatkan semua pihak secara aktif, dengan deskripsi peran yang jelas bagi

semua program pembangunan kesehatan

harus

Yang dimaksud dengan lingkungan sosial yang mendukung, dapat dimaknai

masing-masing pihak , karena pembangunan kesehatan tidak mung kin hanya dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan saja . Dengan demikian, seluruh

sebagai: Setiap pegawai mempunyai persepsi yang positif terhadap nlai-nilai

komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif yang meliputi lintas sektor,

Kemenkes .

organisasi profesi , organisasi masyarakat pengusaha , masyarakat madani,

Setiap

pegawai

mendukung

terhadap

upaya

penerapan

nilai-nilai

Kemenkes dalam budaya kerja.

dan masyarakat akar rumput , untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri.

Untuk mencapai lingkungan yang kondusif tersebut, maka beberapa upaya Partisipasi aktif seluruh sektor dan komponen masyarakat yang ada

yang perlu dilakukan yaitu : Seringnya pimpinan rapat menyampaikan pad a saat membuka rapat atau

diharapkan dapat memberikan hasil peningkatan status kesehatan dari

pertemuan

seluruh lapisan masyarakat dari seluruh strata sosial , dan seluruh tingkat

Menyampaikan pesan penerapan nilai-nilai Kemenkes pada saat upacara

umur melalui pelayanan kesehatan yang terjangkau , cepat tanggap secara

Menyampaikan pesan penerapan nilai-nilai Kemenkes pada penyusunan

tepat dan berkualitas. Semua pihak harus dapat bekerja secara sinergis dan

sambutan pimpian

bekerjasama dengan semangat kemitraan men capai sasaran pembangunan

Menyisipkan pesan-pesan nilai-nilai Kemenkes pada shalat jumat

kesehatan.

Menyampaikan pesan nilai-nilai Kemenkes pada saat ceramah dhuhur. Membuat media KIE seperti leaflet, poster, spanduk, billboard tentang

Dengan semakin kompleksnya permasalahan kesehatan dan respons yang

pesan-pesan nilai-nilai Kemenkes.

dibutuhkan untuk menangani permasalahan tersebut, Pembangunan di

Memperdengarkan pesan nilai-nilai Kemenkes pada jam tertentu melalui

sektor kesehatan merupakan tanggung jawab segenap potensi bangsa baik

sound system Kemenkes, dll.

Pemerintah , Masyarakat dan Swasta.

2. Melakukan gerakan penerapan nilai-nilai kemenkes

Sebagaimana penjelasan inklusif pada Renstra Kemenkes bahwa semua

Nilai-nilai Kemenkes harus menjadi gerakan moral Kementerian. Seluruh staf

program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena

dan jajarannya di lingkungan Kementerian Kesehatan harus tumbuh rasa

pembangunan

kesadaran, kemampuan dan kemauan untuk menerapkan nilai-nilai Kemenkes

Kementerian

kesehatan Kesehatan

tidak

mung kin

saja . Dengan

hanya

dilaksanakan

demikian , seluruh

oleh

komponen

dalam bekerja .

masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi

Seluruh staf harus mampu berdaya bahkan bisa ikut menggerakan kepada

profesi , organisasi masyarakat pengusaha,

teman kerjanya untuk menerapkan nilai-nilai Kemenkes.

masyarakat akar rumpul.

masyarakat madani dan

Upaya yang dapat dilakukan untuk tumbuhnya kemampuan dalam menerapkan

b. Penjabaran nilai inklusif

nilai-nilai Kemenkes, meliputi: Menetapkan hari gerakan di lingkungan Kemenkes dengan memilih salah

Penerapan nilai-nilai inklusif dalam tugas sehari-hari antara lain:

satu pesan dari nilai-nilai Kemenkes

a) Tidak mengedepankan kepentingan ego program

Penyediaan sarana dan prasarana pendukung

b) Merubah ego-sektoral dengan melibatkan stakeholder

15

8

c) Merubah

cara

berpikir

bahwa

banyak

masalah

kesehatan

yang

c) Merubah pola pikir bahwa data adalah penting sehingga dalam mencatat dan

memerlukan dukungan, keterlibatan dan peran serta sektor lain. d) Merubahan pola pikir rakyat sebagai subyek dalam pembangunan

sesuai

bukti/fakta

Menyusun

kebijakan

dengan

dan mengedepankan kepentingan rakyat

kesehatan e) Merubah pol a pikir bahwa pembangunan kesehatan hanya bisa berhasil

d) Membentuk organisasi yang tidak didasari alas kepentingan profesi, dan menjamin sistem karier yang terbuka dan kompetitif.

apabila melibatkan lintas sektor, organisasi profesi , ormas, dunia usaha,

e) Membentuk organisasi yang tidak mendorong timbulnya upaya memupuk

dan masyarakal. f)

melaporkan

mengesampingkan kepentingan pribadi , kelompok atau golongan namun

Penyusunan peraturan-perundangan dengan melibatkan stake holder

keuntungan pribadi atau kelompok Membentuk organisasi yang dibentuk

terkait

be bas dari KKN

g) Menyusun organisasi yang dibentuk harus memperhatikan masukan dari

f) SOP dan e-government yang . disusun tidak memberikan ruang dan peluang

stakeholders termasuk akademisi dan masyarakal.

terhadap

penyalahgunaan

wewenang

maupun

keuntungan

pribadi atau kelompok

h) Apabila akan melakukan restrukturisasi organisasi perlu melibatkan

g) Menyusun rencana , pengadaan dan pendayagunaan pegawai bebas dari

stakeholder termasuk LSM i)

Merumuskan SOP dan e-government dengan melibatkan stakeholder

korupsi, kolusi dan nepotisme, transparan Dalam bekerja harus bebas dari

j)

Mengembangkan

KKN, transparan

dan

memperbaiki

Standar

Oparasional

dengan

h) Membina dan membentuk karakter SDM Kesehatan yang jujur dan bersih

melibatkan dan memperhatikan masukan masyarakat

be bas KKN serta transparan

k) Menyusun rencana, pengadaan dan pendayagunaan pegawai melibatkan I)

stakeholdei

i)

Melakukan pengawasan dengan melibatkan stakeholder

j)

k) Dalam pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh APIP terhadap

n) Merekruit tenaga kesehatan lokal yang profesional

kegiatan I program harus bersih dari KKN

0) Pelaksanaan kegiatan I program perlu pengawasan yang dilakukan oleh

I)

APIP dengan melibatkan stakeholder melibatkan

masyarakat

dalam

melakukan

Membangun sistem pengukuran individu yang subyektif, transparan dan akuntable

m) Bekerja harus bisa bekerja sam a dengan lainnya dan tidak 'terkotak-kotak'

p) Selalu

Dalam pengadaan pegawai tidak membedakan suku, ras

pengawasan

Penyelenggaraan pengawasan yang transparan,

akuntabel dan be bas

KKN m) Penilaian kinerja dilakukan secara bersih dan akuntabel

pembangunan kesehatan q) Dalam penetapan IKU harus melibatkan stakeholder

n) Pelaksanaan IKU dilakukan secara akuntable

r) Lebih mengedapankan ukuran akuntabel yang harapkan oleh masyarakat

0) Tidak mencipktakan indikator yang syarat dengan kepentingan pribadi

s) Membangun partisipasi masyarakat dalam penyelenggaran pelayanan kesehatan

dari

mulai

perencanaan ,

pelaksanaan

sampai

pada

atau kelompok p) Memberikan pelayanan

yang bersih (pungutan sesuai ketentuan, tidak

menaikkan tarif seenaknya) dengan tidak membedakan perlakukan

pengawasan pelayanan

terhadap ras, golongan dan tingkat ekonomi serta jenis kelamin (responsif 3. Responsif

gender)

a. Pengertian Program kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan

B. STRATEGI PENERAPAN NILAI-NILAI KEMENKES

rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi

Nilai-nilai Kementerian Kesehatan perlu terus diupayakanagar staf dan seluruh

kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini

jajaran di Kementerian Kesehatan semakin memahami dan mau menerapkan dalam budaya kerja sehari-hari . Strategi yang perlu dilakukan adalah :

9

14

I) Pengawasan harus efektif dapat menekan dan mencegah upaya untuk menumpuk kepentingan pribadi atau kelompok

menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda­ beda, sehingga diperlukan penanganan yang berbeda pula.

m) Tersedianya sistem manajemen organisasi yang menjadi standar baku dalam proses perencanaan kinerja , pemantauan kinerja dan evaluasi

Responsif berarti ekspektasi masyarakat akan intervensi pemerintah di

kinerja

sektor kesehatan dapat dilakukan secara 4 (em pat) tepat, yaitu: tepat waktu,

n) Menyusun indikator yang mudah dilaksanakan dan diukur secara efisien

0) Pelayanan diberikan sesua dengan standar pelayanan dan memenuhi

tepat lokasi , tepat sasaran , dan tepat tindakan . Kunci dari keberhasilan perwujudan nilai Responsif adalah mekanisme dan kecepatan waktu antara keputusan untuk melakukan intervensi sampai dengan dilaksanakannya.

kebutuhan secara cepat dan tepat

Intervensi tersebut secara optimal di tempaUlokasi yang membutuhkan. Peran proses pengambilan keputusan yang efektif memegang peran yang

5. Bersih

sangat penting disini. Harap selalu diingat bahwa efisiensi waktu adalah

a. Pengertian Masyarakat semakin memahami perannya dan kepentingannya dalam

faktor yang sangat krusial pada prinsip nilai Responsif ini.

penyelenggaraan pembangunan. Oleh karena itu, mewujudkan sistem kepemerintahan

yang

bersih

mutiak

harus

dikedepankan

dalam

meningkatkan pelayanan publik dan menjawab semua tantangan yang ada .

b. Penjabaran nilai responsif Penjabaran nilai responsif dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Meningkatkan pola kerja menjadi cepat tanggap

Yang dimaksud dengan bersih adalah penyelenggaraan pembangunan kesehatan

harus bebas dari

korupsi,

kolusi

dan

b) Secara aktif dan bertanggung jawab melaksanakan tugas dan fungsinya serta mematuhi peraturan yang berlaku

nepotisme (KKN),

transparan, dan akuntabel. Korupsi adalah perbuatan pejabat pemerintah

c) Mempunyai pola pikir bahwa masalah kesehatan masyarakat haru segera ditangani.

yang menggunakan uang pemerintah dengan cara-cara yang tidak legal. Kolusi adalah bentuk kerjasama antara pejabat pemerintah dengan oknum

d) Menyusun

rencana

dan

melaksanakan

kegiatan

dengan

prinsip

lain secara ilegal pula (melanggar hukum) untuk mendapatkan keuntungan

memenuhi kebutuhan masyarakat bukan kepentingan pribadi atau

material bagi mereka. Nepotisme adalah pemanfaatan jabatan untuk

kelompok

memberi pekerjaan, kesempatan, atau penghasilan, bagi keluarga atau

e) Menyusun regulasi yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat

kerabat dekat pejabat, sehingga menutup kesempatan bagi orang lain. Agar

f)

Menyusun organisasi yang mampu mengikuti tuntutan masyarakat terhadap mutu layanan serta mampu merespon permasalahan dan

pemerintahan bebas dari KKN, maka para peneyelenggara pemerintahan

dinamika perubahan di masa mendatang dengan cepat

hendaknya mengindahkan nilai-nilai molaritas dan taat hukum.

g) Organisasi kesehatan yang mencerminkan pelayanan dan kepentingan utama pad a masyarakat

b. Penjabaran nilai bersih Penerapan nilai bersih pada setiap tahapn tersebut dapat dijelaskan sebagai

h) SOP dan e-government

a) Mempunyai pandangan bahwa bekerja merupakan ibadah sehingga

i)

sesuai dengan aturan , dan tidak pungli. dalam

dirinya

bahwa

merendahkan marta bat sebagai manusia

13

j)

KKN

merupakan

aib

dan

Menyusun Standar Operasional Prosedur yang mampu merespon secara cepat terhadap permasalahan di masyarakat

seseorang akan bekerja dengan ikhlas Bersikap disiplin, jujur, bertindak b) Menempatkan

agar dapat dilaksanakan dengan cepat dan

tepat

berikut:

Menyusun rencana , pengadaan dan pendayagunaan pegawai yang tanggap akan permasalahan kesehatan masyarakat dan tantangan kesehatan di masa mendatang dengan cepat dan tepat

10

dituntut untuk memahami apa kelebihan dan kekurangan dari masing­

k) Membentuk karakter tanaga kesehatan yang cepat tanggap, ihklas,

masing pilihan dari seluruh opsi yang ada untuk mencapai tujuan dan

melayani dengan hati dan kesungguhan

I)

Kegiatan / program perlu segera dilakukan pengawasan oleh APIP agar

prioritas.

tidak berlanjut

Kesehatan. tetapi juga milik seluruh rakyat Indonesia, sehingga ketika

Dimana hal terserbut yang tidak hanya milik Kementerian

sebuah keputusan untuk memilih satu diantara sekian banyak opsi pilihan

m) Tanggap dan segera menidaklanjuti keluhan masyarakat.

n) Pemantauan pencapaian kinerja dilakukan secara berkala agar tindakan

tersebut adalah pilihan yang terbaik , diukur dari rasio efisiensi proses dan

perbaikan dapat dilakukan dengan segera untuk IKU yang belum tercapai

sumber daya, yaitu hasil yang optimal dengan sumber daya dan waktu yang

0) Segera

memperbaiki

kasalahan

dan

penyalahgunaan

paling efisien.

untuk

meningkatkan kepercayaan maysrakat

p) Melakukan

revisi

anggaran

dalam

rangka

merespon

b. Penerapan nilai efektif

kebutuhan

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam menerapkan nilai efektif

mendesak pada masyarakat

antara lain:

q) Memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur dan standar yang

a) Setiap pegawai mempunyai semangat untuk tepat waktu , hemat biaya

dilakukan secara cepat dan tepat

dengan hasil yang optimal.

r) Bertindak cepat dan tepat saat terjadi bencana dan KLB

b) Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang

4. Efektif Pada

prinsip

telah

ditetapkan

dan

bersifat

efisien

Menyusun

kebijakan

diselesaikan secara tepat waktu dan semua masyarakaUstakehoder

a. Pengertian

nilai

efektif,

mengandung

makna

keharusan

terkait tersosialisasi dengan baik

untuk

"mengerjakan sesuatu yang benar" (do the right things) , sehingga setiap

c) Menyusun aturan yang tidak mempersulit kepentingan masyarakat, cepat dan biaya yang lebih murah

kebijakan yang akan dilaksanakan harus terlebih dahulu diyakini sebagai

sesuatu yang tepat untuk dilaksanakan . Program kesehatan harus mencapai

d) Membentuk organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran

hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan , dan bersifat efisien.

e) Menyusun organisasi yang diharapkan dapat manghasilkan hasil yang

Untuk itu dalam upaya kesehatan titik krusialnya adalah pada memilih tujuan

signifikan sesuai target dan efisien SOP dan e-government dapat

yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan

dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran

pilihan dari beberapa pilihan lainnya, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan

f)

Standar Operasional Prosedur yang lebih simpel, mudah dan cepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

dapat berdayaguna dan berhasil guna (efektif dan efisien)

g) Menyusun rencana, pengadaan dan pendayagunaan pegawai

dapat

Efektif adalah mengambil keputusan tentang kebijakan , langkah, tindakan

dilakukan secara realistis, dan tepat pada sasaran dengan biaya

atau

semurah mungkin

aksi

yang

tepat

untuk dilaksanakan,

mengingat sekali

pilihan

ditentukan, maka alokasi sumber daya akan tercurah untuk melaksanakan

h) Dalam bekerja sesuai dengan kompetensi dan profesionalisme

pilihan tersebut dan "menghilangkan" kemungkinan untuk melaksanakan hal

i)

lain yang juga menjadi opsi / pilihan yang dimiliki.

jl j)

Inilah kunci dari nilai efektif, yaitu memutuskan sesuatu yang tepat untuk

dilaksanakan sesuai dengan tuntuan terkini dari berbagai kondisi di

masyarakat, maupun mengantisipasi masa depan yang berpotensi untuk

Meningkatkan kualitas tenaga yang profesional dan melayani dengan cepat dan tepat Menempatkan Penempatan SDM dengan kompetensi dan formasi (tempat)

k) Pelaksanaan kegiatan / program perlu dilakukan pengawasan oleh APIP dengan efektif

menimbulkan kondisi yang negatif. Setiap insan Kementerian Kesehatan

11

12

dituntut untuk memahami apa kelebihan dan kekurangan dari masing­

k) Membentuk karakter tanaga kesehatan yang cepat tanggap, ihklas,

masing pilihan dari seluruh opsi yang ada untuk mencapai tujuan dan

melayani dengan hati dan kesungguhan

I)

Kegiatan / program perlu segera dilakukan pengawasan oleh APIP agar

prioritas.

tidak berlanjut

Kesehatan. tetapi juga milik seluruh rakyat Indonesia, sehingga ketika

Dimana hal terserbut yang tidak hanya milik Kementerian

sebuah keputusan untuk memilih satu diantara sekian banyak opsi pilihan

m) Tanggap dan segera menidaklanjuti keluhan masyarakat.

n) Pemantauan pencapaian kinerja dilakukan secara berkala agar tindakan

tersebut adalah pilihan yang terbaik , diukur dari rasio efisiensi proses dan

perbaikan dapat dilakukan dengan segera untuk IKU yang belum tercapai

sumber daya, yaitu hasil yang optimal dengan sumber daya dan waktu yang

0) Segera

memperbaiki

kasalahan

dan

penyalahgunaan

paling efisien.

untuk

meningkatkan kepercayaan maysrakat

p) Melakukan

revisi

anggaran

dalam

rangka

merespon

b. Penerapan nilai efektif

kebutuhan

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam menerapkan nilai efektif

mendesak pada masyarakat

antara lain:

q) Memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur dan standar yang

a) Setiap pegawai mempunyai semangat untuk tepat waktu , hemat biaya

dilakukan secara cepat dan tepat

dengan hasil yang optimal.

r) Bertindak cepat dan tepat saat terjadi bencana dan KLB

b) Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang

4. Efektif Pada

prinsip

telah

ditetapkan

dan

bersifat

efisien

Menyusun

kebijakan

diselesaikan secara tepat waktu dan semua masyarakaUstakehoder

a. Pengertian

nilai

efektif,

mengandung

makna

keharusan

terkait tersosialisasi dengan baik

untuk

"mengerjakan sesuatu yang benar" (do the right things) , sehingga setiap

c) Menyusun aturan yang tidak mempersulit kepentingan masyarakat, cepat dan biaya yang lebih murah

kebijakan yang akan dilaksanakan harus terlebih dahulu diyakini sebagai

sesuatu yang tepat untuk dilaksanakan . Program kesehatan harus mencapai

d) Membentuk organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran

hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan , dan bersifat efisien.

e) Menyusun organisasi yang diharapkan dapat manghasilkan hasil yang

Untuk itu dalam upaya kesehatan titik krusialnya adalah pada memilih tujuan

signifikan sesuai target dan efisien SOP dan e-government dapat

yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan

dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran

pilihan dari beberapa pilihan lainnya, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan

f)

Standar Operasional Prosedur yang lebih simpel, mudah dan cepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

dapat berdayaguna dan berhasil guna (efektif dan efisien)

g) Menyusun rencana, pengadaan dan pendayagunaan pegawai

dapat

Efektif adalah mengambil keputusan tentang kebijakan , langkah, tindakan

dilakukan secara realistis, dan tepat pada sasaran dengan biaya

atau

semurah mungkin

aksi

yang

tepat

untuk dilaksanakan,

mengingat sekali

pilihan

ditentukan, maka alokasi sumber daya akan tercurah untuk melaksanakan

h) Dalam bekerja sesuai dengan kompetensi dan profesionalisme

pilihan tersebut dan "menghilangkan" kemungkinan untuk melaksanakan hal

i)

lain yang juga menjadi opsi / pilihan yang dimiliki.

jl j)

Inilah kunci dari nilai efektif, yaitu memutuskan sesuatu yang tepat untuk

dilaksanakan sesuai dengan tuntuan terkini dari berbagai kondisi di

masyarakat, maupun mengantisipasi masa depan yang berpotensi untuk

Meningkatkan kualitas tenaga yang profesional dan melayani dengan cepat dan tepat Menempatkan Penempatan SDM dengan kompetensi dan formasi (tempat)

k) Pelaksanaan kegiatan / program perlu dilakukan pengawasan oleh APIP dengan efektif

menimbulkan kondisi yang negatif. Setiap insan Kementerian Kesehatan

11

12

I) Pengawasan harus efektif dapat menekan dan mencegah upaya untuk menumpuk kepentingan pribadi atau kelompok

menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda­ beda, sehingga diperlukan penanganan yang berbeda pula.

m) Tersedianya sistem manajemen organisasi yang menjadi standar baku dalam proses perencanaan kinerja , pemantauan kinerja dan evaluasi

Responsif berarti ekspektasi masyarakat akan intervensi pemerintah di

kinerja

sektor kesehatan dapat dilakukan secara 4 (em pat) tepat, yaitu: tepat waktu,

n) Menyusun indikator yang mudah dilaksanakan dan diukur secara efisien

0) Pelayanan diberikan sesua dengan standar pelayanan dan memenuhi

tepat lokasi , tepat sasaran , dan tepat tindakan . Kunci dari keberhasilan perwujudan nilai Responsif adalah mekanisme dan kecepatan waktu antara keputusan untuk melakukan intervensi sampai dengan dilaksanakannya.

kebutuhan secara cepat dan tepat

Intervensi tersebut secara optimal di tempaUlokasi yang membutuhkan. Peran proses pengambilan keputusan yang efektif memegang peran yang

5. Bersih

sangat penting disini. Harap selalu diingat bahwa efisiensi waktu adalah

a. Pengertian Masyarakat semakin memahami perannya dan kepentingannya dalam

faktor yang sangat krusial pada prinsip nilai Responsif ini.

penyelenggaraan pembangunan. Oleh karena itu, mewujudkan sistem kepemerintahan

yang

bersih

mutiak

harus

dikedepankan

dalam

meningkatkan pelayanan publik dan menjawab semua tantangan yang ada .

b. Penjabaran nilai responsif Penjabaran nilai responsif dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Meningkatkan pola kerja menjadi cepat tanggap

Yang dimaksud dengan bersih adalah penyelenggaraan pembangunan kesehatan

harus bebas dari

korupsi,

kolusi

dan

b) Secara aktif dan bertanggung jawab melaksanakan tugas dan fungsinya serta mematuhi peraturan yang berlaku

nepotisme (KKN),

transparan, dan akuntabel. Korupsi adalah perbuatan pejabat pemerintah

c) Mempunyai pola pikir bahwa masalah kesehatan masyarakat haru segera ditangani.

yang menggunakan uang pemerintah dengan cara-cara yang tidak legal. Kolusi adalah bentuk kerjasama antara pejabat pemerintah dengan oknum

d) Menyusun

rencana

dan

melaksanakan

kegiatan

dengan

prinsip

lain secara ilegal pula (melanggar hukum) untuk mendapatkan keuntungan

memenuhi kebutuhan masyarakat bukan kepentingan pribadi atau

material bagi mereka. Nepotisme adalah pemanfaatan jabatan untuk

kelompok

memberi pekerjaan, kesempatan, atau penghasilan, bagi keluarga atau

e) Menyusun regulasi yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat

kerabat dekat pejabat, sehingga menutup kesempatan bagi orang lain. Agar

f)

Menyusun organisasi yang mampu mengikuti tuntutan masyarakat terhadap mutu layanan serta mampu merespon permasalahan dan

pemerintahan bebas dari KKN, maka para peneyelenggara pemerintahan

dinamika perubahan di masa mendatang dengan cepat

hendaknya mengindahkan nilai-nilai molaritas dan taat hukum.

g) Organisasi kesehatan yang mencerminkan pelayanan dan kepentingan utama pad a masyarakat

b. Penjabaran nilai bersih Penerapan nilai bersih pada setiap tahapn tersebut dapat dijelaskan sebagai

h) SOP dan e-government

a) Mempunyai pandangan bahwa bekerja merupakan ibadah sehingga

i)

sesuai dengan aturan , dan tidak pungli. dalam

dirinya

bahwa

merendahkan marta bat sebagai manusia

13

j)

KKN

merupakan

aib

dan

Menyusun Standar Operasional Prosedur yang mampu merespon secara cepat terhadap permasalahan di masyarakat

seseorang akan bekerja dengan ikhlas Bersikap disiplin, jujur, bertindak b) Menempatkan

agar dapat dilaksanakan dengan cepat dan

tepat

berikut:

Menyusun rencana , pengadaan dan pendayagunaan pegawai yang tanggap akan permasalahan kesehatan masyarakat dan tantangan kesehatan di masa mendatang dengan cepat dan tepat

10

c) Merubah

cara

berpikir

bahwa

banyak

masalah

kesehatan

yang

c) Merubah pola pikir bahwa data adalah penting sehingga dalam mencatat dan

memerlukan dukungan, keterlibatan dan peran serta sektor lain. d) Merubahan pola pikir rakyat sebagai subyek dalam pembangunan

sesuai

bukti/fakta

Menyusun

kebijakan

dengan

dan mengedepankan kepentingan rakyat

kesehatan e) Merubah pol a pikir bahwa pembangunan kesehatan hanya bisa berhasil

d) Membentuk organisasi yang tidak didasari alas kepentingan profesi, dan menjamin sistem karier yang terbuka dan kompetitif.

apabila melibatkan lintas sektor, organisasi profesi , ormas, dunia usaha,

e) Membentuk organisasi yang tidak mendorong timbulnya upaya memupuk

dan masyarakal. f)

melaporkan

mengesampingkan kepentingan pribadi , kelompok atau golongan namun

Penyusunan peraturan-perundangan dengan melibatkan stake holder

keuntungan pribadi atau kelompok Membentuk organisasi yang dibentuk

terkait

be bas dari KKN

g) Menyusun organisasi yang dibentuk harus memperhatikan masukan dari

f) SOP dan e-government yang . disusun tidak memberikan ruang dan peluang

stakeholders termasuk akademisi dan masyarakal.

terhadap

penyalahgunaan

wewenang

maupun

keuntungan

pribadi atau kelompok

h) Apabila akan melakukan restrukturisasi organisasi perlu melibatkan

g) Menyusun rencana , pengadaan dan pendayagunaan pegawai bebas dari

stakeholder termasuk LSM i)

Merumuskan SOP dan e-government dengan melibatkan stakeholder

korupsi, kolusi dan nepotisme, transparan Dalam bekerja harus bebas dari

j)

Mengembangkan

KKN, transparan

dan

memperbaiki

Standar

Oparasional

dengan

h) Membina dan membentuk karakter SDM Kesehatan yang jujur dan bersih

melibatkan dan memperhatikan masukan masyarakat

be bas KKN serta transparan

k) Menyusun rencana, pengadaan dan pendayagunaan pegawai melibatkan I)

stakeholdei

i)

Melakukan pengawasan dengan melibatkan stakeholder

j)

k) Dalam pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh APIP terhadap

n) Merekruit tenaga kesehatan lokal yang profesional

kegiatan I program harus bersih dari KKN

0) Pelaksanaan kegiatan I program perlu pengawasan yang dilakukan oleh

I)

APIP dengan melibatkan stakeholder melibatkan

masyarakat

dalam

melakukan

Membangun sistem pengukuran individu yang subyektif, transparan dan akuntable

m) Bekerja harus bisa bekerja sam a dengan lainnya dan tidak 'terkotak-kotak'

p) Selalu

Dalam pengadaan pegawai tidak membedakan suku, ras

pengawasan

Penyelenggaraan pengawasan yang transparan,

akuntabel dan be bas

KKN m) Penilaian kinerja dilakukan secara bersih dan akuntabel

pembangunan kesehatan q) Dalam penetapan IKU harus melibatkan stakeholder

n) Pelaksanaan IKU dilakukan secara akuntable

r) Lebih mengedapankan ukuran akuntabel yang harapkan oleh masyarakat

0) Tidak mencipktakan indikator yang syarat dengan kepentingan pribadi

s) Membangun partisipasi masyarakat dalam penyelenggaran pelayanan kesehatan

dari

mulai

perencanaan ,

pelaksanaan

sampai

pada

atau kelompok p) Memberikan pelayanan

yang bersih (pungutan sesuai ketentuan, tidak

menaikkan tarif seenaknya) dengan tidak membedakan perlakukan

pengawasan pelayanan

terhadap ras, golongan dan tingkat ekonomi serta jenis kelamin (responsif 3. Responsif

gender)

a. Pengertian Program kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan

B. STRATEGI PENERAPAN NILAI-NILAI KEMENKES

rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi

Nilai-nilai Kementerian Kesehatan perlu terus diupayakanagar staf dan seluruh

kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini

jajaran di Kementerian Kesehatan semakin memahami dan mau menerapkan dalam budaya kerja sehari-hari . Strategi yang perlu dilakukan adalah :

9

14

1. Membangun suasana yang kondusif Membangun suasana yang kondusif harus diciptakan agar opini maupun

2. lnklusif a. Pengertian

lingkungan sosial di Kementerian Kesehatan sadar dan bersedia menjadikan

Nilai Inklusif berarti

nilai-nilai tersebut menjadi perilaku setiap hari dalam bekerja.

melibatkan semua pihak secara aktif, dengan deskripsi peran yang jelas bagi

semua program pembangunan kesehatan

harus

Yang dimaksud dengan lingkungan sosial yang mendukung, dapat dimaknai

masing-masing pihak , karena pembangunan kesehatan tidak mung kin hanya dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan saja . Dengan demikian, seluruh

sebagai: Setiap pegawai mempunyai persepsi yang positif terhadap nlai-nilai

komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif yang meliputi lintas sektor,

Kemenkes .

organisasi profesi , organisasi masyarakat pengusaha , masyarakat madani,

Setiap

pegawai

mendukung

terhadap

upaya

penerapan

nilai-nilai

Kemenkes dalam budaya kerja.

dan masyarakat akar rumput , untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri.

Untuk mencapai lingkungan yang kondusif tersebut, maka beberapa upaya Partisipasi aktif seluruh sektor dan komponen masyarakat yang ada

yang perlu dilakukan yaitu : Seringnya pimpinan rapat menyampaikan pad a saat membuka rapat atau

diharapkan dapat memberikan hasil peningkatan status kesehatan dari

pertemuan

seluruh lapisan masyarakat dari seluruh strata sosial , dan seluruh tingkat

Menyampaikan pesan penerapan nilai-nilai Kemenkes pada saat upacara

umur melalui pelayanan kesehatan yang terjangkau , cepat tanggap secara

Menyampaikan pesan penerapan nilai-nilai Kemenkes pada penyusunan

tepat dan berkualitas. Semua pihak harus dapat bekerja secara sinergis dan

sambutan pimpian

bekerjasama dengan semangat kemitraan men capai sasaran pembangunan

Menyisipkan pesan-pesan nilai-nilai Kemenkes pada shalat jumat

kesehatan.

Menyampaikan pesan nilai-nilai Kemenkes pada saat ceramah dhuhur. Membuat media KIE seperti leaflet, poster, spanduk, billboard tentang

Dengan semakin kompleksnya permasalahan kesehatan dan respons yang

pesan-pesan nilai-nilai Kemenkes.

dibutuhkan untuk menangani permasalahan tersebut, Pembangunan di

Memperdengarkan pesan nilai-nilai Kemenkes pada jam tertentu melalui

sektor kesehatan merupakan tanggung jawab segenap potensi bangsa baik

sound system Kemenkes, dll.

Pemerintah , Masyarakat dan Swasta.

2. Melakukan gerakan penerapan nilai-nilai kemenkes

Sebagaimana penjelasan inklusif pada Renstra Kemenkes bahwa semua

Nilai-nilai Kemenkes harus menjadi gerakan moral Kementerian. Seluruh staf

program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena

dan jajarannya di lingkungan Kementerian Kesehatan harus tumbuh rasa

pembangunan

kesadaran, kemampuan dan kemauan untuk menerapkan nilai-nilai Kemenkes

Kementerian

kesehatan Kesehatan

tidak

mung kin

saja . Dengan

hanya

dilaksanakan

demikian , seluruh

oleh

komponen

dalam bekerja .

masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi

Seluruh staf harus mampu berdaya bahkan bisa ikut menggerakan kepada

profesi , organisasi masyarakat pengusaha,

teman kerjanya untuk menerapkan nilai-nilai Kemenkes.

masyarakat akar rumpul.

masyarakat madani dan

Upaya yang dapat dilakukan untuk tumbuhnya kemampuan dalam menerapkan

b. Penjabaran nilai inklusif

nilai-nilai Kemenkes, meliputi: Menetapkan hari gerakan di lingkungan Kemenkes dengan memilih salah

Penerapan nilai-nilai inklusif dalam tugas sehari-hari antara lain:

satu pesan dari nilai-nilai Kemenkes

a) Tidak mengedepankan kepentingan ego program

Penyediaan sarana dan prasarana pendukung

b) Merubah ego-sektoral dengan melibatkan stakeholder

15

8

e) Kebijakan disusun miskin ,

harus memperhatikan

masyarakat

di

OTPKlkluster

kepentingan

IV,

dan

masyarakat

masyarakat

yang

prioritas

kebijakan

kesehatan

yang

Kemenkes. Seluruh pimpinan dan pemangku kepentingan wajib menjadi contoh I

mempunya i resiko tinggi seperti ib u, bayi,balita dan usila . f) Menetapkan

Menyusun peraturan/kesepakatan untuk mendukung penerapan nilai-nilai

mempunyai

touladan dalam penerapan nilai-nilai, dll

kepentingan langsung dengan masalah kesehatan masyarakat. g) Menyusun organisasi yang mempunyai visi dan misi mengutamakan

Perkembangan penerapan nilai-nilai Kementerian Kesehatan

kepentingan masyarakat. h) Menyusun organisasi yang mempunya i unit yang berfungsi menampung i) j)

harus selalu

dipantau agar dapat diketahui apakah terdapat hambatan/masalah baik dalam

aspirasi/pengaduan masyara kat.

tahap

Menyusun organ isasi yang mampu merespon dinamika kebutuhan dan

hambatan/masalah

pemahaman

maupun secara

dalam

cepat

akan

penerapannya . memudahkan

Identifikasi kita

untuk

permasalahan masyarakat

mengantisipasinya.

Penatalaksanaan organisasi yang pro rakyat dengan merampingkan

Beberapa pertanyaan berikut ini dapat digunakan pada saat pemantauan dan

jalur birokrasi

evaluasi , yaitu:

k) Menyusun standar

operasional prosedur publik yang mengutamakan

kepentingan masyarakat I)

3. Melakukan pemantauan dan evaluasi

Menyusun

rencana ,

Apakah tersedia media KIE yang staf mudah membacanya? Apakah staf dapat mudah memahami nilai-nilai Kemenkes dari media KIE

pengadaan ,

dan

pendayagunaan

pegawai

memperhatikan masalah kesehatan masyarakat.

yang ada? Apakah unit kerja tersedia sarana pendukung yang memungkinkan staf

m) Penataan sistem SOM Apa ratur yang lebih mengutamakan kepentingan

dapat menerapkan nilai-nilai Kemenkes? Apakah pengetahuan staf terhadap nilai-nilai Kemenkes sudah baik?

masyarakat n) Pemenuhan kebutuhan SOM kesehatan mengutamakan OTPK

Apakah terjadi persepsi positif terhadap nila i-nilai Kemenkes?

0) Pelaksanaan kegiatan I program yang dilaksanakan sesuai dengan

Apakah terjadi dukungan staf dalam gerakan menerapkan nilai-nilai

kepentingan

rakyat perl u dilakukan penguatan pengawasan yang

Kemenkes? OIl.

dilakukan . p) Mengutamakan dengan

keterbukaan

mengedepankan

yang

dapat

transparansi

dipertanggungjawabkan

pada

masyarakat

dalam

pengelolaan sumberdaya kesehatan q) Penetapan IKU harus pro rakyat r) Memiliki ukuran dan indikator kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat s) Mengaolokasikan

anggaran

mengutamakan

secara

langsung

menyentuh pada kepentingan masyarakat, terutama orang miskin. t) Menetapkan kegiatan sesuai dengan

proritas untuk penyelesaian

masalah kesehatan serta menyentuh kepentingan masyarakat. u) Memberikan pelayanan sesuai standar yang ditetapkan dan memenuhi harapan masyarakat v) Mengutamakan pencegahan dan promotif dalam upaya kesehatan.

7

16

BAB III

PENUTUP

Pedoman

Penerapan

nilai-nilai

Kementerian

BAB II

PENJABARAN DAN STRATEGI PENERAPAN

Kesehatan

dalam

budaya

NILAI-NILAI KEMENTERIAN KESEHATAN

kerja

diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan acuan bagi pegawai termasuk sebagai bahan untuk mengevaluasi sejauhmana pelaksanaan penerapan tersebut

Dalam melaksanakan nilai-nilai Kemenkes sebagai mana yang tertuang dalam

berjalan . Namun demikian, sukses dan tidaknya nilai-nilai tersebut diterapkan oleh

Renstra Kemenkes 2010-2014, maka perlu dijabarkan agar para pegawai dapat

pegawai sangat bergantung pada moralitas setiap individu . Apabila lima nilai

menerapkan dalam budaya kerja. Terkait dengan agenda reformasi, maka penjabaran

Kemenerian Kesehatan dapat diterapkan oleh semua pegawai baik pimpinan maupun

nilai-nilai tersebut di arahkan ke dalam delapan area perubahan .

staf,

maka

Insya

Allah

penyelenggaraan

pembangunan

kesehatan

dapat

menghasilkan capaian program kesehatan yang maksimal.

A. PENJABARAN 1. Pro Rakyat

Pedoman Penerapan nilai-nilai Kementerian Kesehatan merupakan suplemen dari

a . Pengertian

pedoman lain terkait dengan agenda reformasi birokrasi Kementerian Kesehatan.

Dalam

penyelenggaraan

pembangunan

kesehatan,

Kementerian

Pedoman ini dapat selalu dievaluasi dan disempurnakan setiap saat guna semakin

Kesehatan

sempurnanya pedoman ini Mudah-mudahan dengan pedoman ini dapat bermanfaat

menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan

selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan haruslah

bagi kita semua untuk terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang baik di

yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi

Kementerian Kesehatan.

manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama, dan status sosial ekonomi . Banyak masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan, banyak pula mereka yang tinggal di daerah terpencil dan perbatasan. Pada masyarakat juga terdapat kelompok yang mepunyai risiko tinggi terhadap masalah kesehatan seperti ibu hamil, bayi , balita dan usia lanjut. Beberapa kelompok inilah yang memerlukan perhatian , sehingga penyelenggaraan pembangunan kesehatan dapat diarahkan untuk kelompok masyarakat ini. b. Pejabaran nilai pro rakyat

Penerapan nilai pro rakyat dalam pelaksanaan tugas sehari-hari antara lain: a) Merubah pola pikir dari "dilayani rakyat" menjadi "melayani rakyat" b) Berorientasi pada hasil yang terbaik untuk rakyat guna terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya . Mempunyai mindset bahwa dalam

kesehatan

adalah

salah

satu

hak

asasi

manusia

tanpa

membedakan suku , golongan, agama dan status sosial ekonomi. c) Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi atau kelompok d) Mereview kebijakan yang merugikan rakyat.

17

6

3

~

0)

0)

0)

'"

~

cO

(!)

""0

3 3 (!)

::l

30)

~

0)

Ul =<;

(!)

::l

0)

::l

AREA PERUBAHAN MANAJEMEN PERU BAHAN

N 1

0

Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi atau kelompok

agama dan status 50sial ekonomi .

Mempunyai mindset bahwa dalam kesehatan ada lah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan,

Berorientasi pad a hasil yang terbaik untuk rakyat guna terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Merubah pola pikir dari "dilayani rakyat" menjadi "melayani rakyat"

PRO RAKYAT

'"3 III

a: OJ

::J

iii·

;;<'

3

III

a.

:J

c

3

Z OJ

""0

C

Merubah pola pikir bahwa data adalah penting seh ingga dalam men cat at dan

Menyusun rencana dan

pembangunan

Merubah pol a pikir bahwa

dengan prinsip

melaksanakan kegiatan

haru segera

kesehatan

Merubahan pola pikir rakyat sebagai subyek dalam

sektor lain.

peran serta

manu sia

Bersikap disiplin, ju jur, bertindak sesuai dengan al u ran, dan tidak pungl/.

Mempunyai pandangan bahwa bekerja merupakan ibadah seh ingga seseorang akan bekerja dengan ikh las

BERSIH

9:

0.. OJ

cr ~ 0)

(Q

::l

OJ

'<

OJ

:E

OJ

(!) (Q

ditangani.

target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien

2

""0

:::J"

E

(!)

Ul

Menempatkan dalam dirinya bahwa KKN merupakan aib dan merendahkan marta ba t sebagai

peraturan yang berlaku

mematuhi

fungsinya serta

tugas dan

melaksanakan

yang signifikan sesuai

harus mencapai hasil

Program kesehatan

untuk tepat waktu, hemat biaya dengan hasil yang optimal

mempunyai semangat

Setiap pegawai

EFEKTIF

'" cr 0)

::l

0)

0)

::l

C

::l

Mempunyai pola pikir bahwa masalah kesehatan masyarakat

Merubah cara berpikir bahwa banyak masalah kesehatan yang memerlukan dukungan, keterlibatan dan

Secara aktif dan bertanggung jawab Merubah ego­ sektoral dengan melibatkan stakeholder

RESPONSIF Meningkatkan pola kerja menjadi cepat tanggap

I Tidak mengedepanka n kepentingan ego program

INKLUSIF

(!)

cO

9a. CQ.

Ul

:::J" ::l 0) C

(l)

Ul

'" Iii

::l

(l)

A

Ul

0)

::l

0

_Ul

Ul

(!)

5· '9.

Ul

'"

0)

c :::J"

cr c

::l

::l

3 0)

0

0..

(!)

""0

0)

::l

iD

0)

'"

'<

-0

0)

OJ

0.. OJ

0)

Ul

iJ

::l

;:;: '" '" 0.. Ul

'" 00· ::l

cr c

Iii

0)

:::J"

(!)

--i (!)

OJ

0)

IJJ

::l

Ul (!)

::l

Q) c '" isa.'" (!)

0)

Ul

C

c

Ul

iJ c::l

;:;:

::l

:::J"

30)

2

(!)

c (Q

5·

0)

Ul

::l

cO 0)

0

::l

""0 C

30) c ::l

Ql

0)

C

::l

""0

Q)

00·

::l

::l

0)

~

~

IJJ

0.. 0

~ 30) .... ~

(!)

0.. 0..

Ul

0 -0 CIl

g

~. ""0

5

a<

-0

: :l

~ 0) 0)

0)

(Q

0.. ::l

::l

in

0)

'" ::l'" Q ::l -0 C '" 5

(!)

cr 3 c c ""0

(Q (Q

ro ::l

(!)

'<

::l

(!)

""0

3

0)

~

0..

5

0)

::l

Ul

~

<. 0.. 0

A

PENJABARAN NILAI-NILAI KEMENTERIAN KESEHATAN PADA DELAPAN AREA PERU BAHAN REFORMASI BIROKRASI

Lampiran 1.

""0

::l (!)

C

Ol

0>

c "0 ro ro >- "C

~

Q)

(5

"0

2

C

C

CO

ro

(J)

0> 0>

~

c

~

Q)

CO

"C'

0>

"0 :J .0

C

Ol

2

CO

Q)

0>

C ro :J Oro ~ Ol 1::

C

"5

CO

ro ro a.

c

c

ro ro

c

~

"iii

......

ro (i) (J) -'" .0 ro Q) C ro a. "0

E :;;i

0

"iii c

...:

ro ro 2Q) "0

roOl "(ij

c a. ro (J) E ~ Q) ...:

(J)

:J

'6 3<

0>

~ ro ro "!: a. "C

(J)

..!!1r

(J)

.!!!

e

CO

"'iii

>c·

.3 Oro

>- a.

"i5l co

Ol

0

~

~

Ol c ]j ro >-

c

Ol

.0

". ."

ro "0

:J U

CO >- ro CO C ro

-'"

..c ro

~ -'" ID .~ ro c E ro >c ~ Q) "a. ~ Ol -'"~ E ..c Q) (i) C (J)

ro c 0:: >- ro -'" .~ a. ro

C

c ~ ro -'" 7 :J ]j -'" c ~ CO

a.

~

Q)

c 0>

a.

"0

, ro , c -'" ~ ro "0roro -'" ]j ro :J .!!1 "(ij Q) Ol a. C ro (5 ~ "c Coro :J C c u :J (j) 2 a. ~ ro Ol c C C -'" Ol ro ro u 00 ro ro ro c (J) a.. " ~ N "0 -'" Q) "0 Ol E ,;, ro E Q) cOl ro c ro ro >- ro E :J 0 a. "0ro 0 Q) >- C .0 .!!1 ~ 0 c Q) c ro a. N(J) ~ (f) "i5l a. Q) "0 -'" vi Ol E c Ol Ol Q) ro Q) C -'" "0 Q) 0 c ro c c .0 -'" .~ ro a. :J c >- Q) t: ro ro Q) "i5l "0 E "0 E Q) C c 0 E Ol ro ]j Q) .0 :J Q) ~ -'" Co -'" "!: (J) ro a. -'" 7 ~ ID ~ ro c ro ro (J) >]j "0 Ui -'" ro ~ C Ol C (J) ~ "0 ~

Ui c

(J)

ro E ~ -'" ro "!!? Co ".!!1 Ol >- iii co co u 0>

CO

ro

>-

C

Ol

CO

Ol

"0

CO

"§ E c CO Ui c a.. E

CO

ro

0>

ro ..c

CO C

C

ro

U Q)

(J)

~ -'"

c

CO

"0

>c

.0

CO

c

Ol

c ~ CO C ro :J 0> ECO .~ ECO cCO "L:0>Ol ' ro CO C 0> C CO -'" c 0 -" (i) CO -'" "0 0> ro "0 '6 ro -'" C N c E "0 "0 Oro CO CO E :=- E 0 CCO 3: "0 :;::; :J CO

c

~

E 0> .!!! a.

CO N Ol c Q) CO E a. >ro c CO :J CO ..c

-'"

"C'

0>

"c

"~

~

Q)

c

.0

Q)

eo

c

"0

c ro a. >- ro

"(ij

co

<1l

C/) C/)

(!)

E

Q)

~

Ol

E

a.

0>

~

Q)

(J)

c

c

ro

"0

ro

.~

ro

E .E

~

C E Q)

Q)

Q)

~

ro

"0

~ '6 ro 3: ro ro a. Ol ro

a.

Q)

CO

C

0>

.0

CO

E

ro

CO

C

"0

CO

2

c

ro

, ]j 0

E

c c

ro

"C' Q)

-'" Q)

Q)

.0

(J) "

2

]j

ro

"0

c

ro

Ol

ro

E cQ)

0 "0 Q)

a.

0

C c ro ro E -'" c

"0

(J)

c

E

c

ro

£ Q)

CO

.~

~

ro

.!!1

cO >-

C

~

.E

E

"(ij CO

ro "0 ro "0 Q) ro a. Q) :; .~ "C

.0 ro "0 Q) ~ a.. .!!! ro .0 "L: ~ ro ro E ~ ro

"c

Q) a. E ro E ~ ro (J)

3:

Oro ro "0

Q)

"C'

"c

ro

c E C ro Q) ro ro Ol Q) E E a. ~ Q) ro "0 ro 7 Ci.. :J

Q)

0 "0

a.

"0 :J .0

CO

E CO

1:: 0>

~

Q)

0>

Ol

(J)

CO ~

c

CO

.0

C

"~

:J .0 "0

c (J) C CO Q) E CCO E

Oro ro Q)

"0 CO

ro E

-'" a. (J) a. :J Q) <1l ~ (i) (i) C E Q) c

ro ro >- c -'" ro ro ro

c -'" ro -'" :J

CO

CO

E c

"5 roCO 0> (J) 0>

~

.0

~

c CO

:J U

C . ~ (i)

.~

CO

~

Q)

2

~

ro C

CO ~

"c '6

(J)

ro

Ol

.3

(J)

ro

c ro -" ro c

ro

c -'" ro

ro

Q)

"C'

-'"

ro >­ ro

"0

"0 :J .0

Q)

"c Q)

(J)

Q)

~

ro ro c

"0

0>

E ro

c

ro

Q)

(J)

Q)

~

~

ro

c .~

Q)

C Q) E ~

.~

.!!1 c

]j

CO

C

"(ij

CO ro -'" ~ -'" a. . ~ '6 "!!? c

C C

ro

E E

Q)

ro

ro

~

C



.~

"L: Q)

c ~

0>

(J)

Q)

~

Q) ro E "'iii

Q)

~

]j

CO

"0

$c

7 c ~ co c

"L: ~

E

0>

~

]j .~

]j

"c "c Q)

CO

.0

ro

~

c

CO

"L:

"0

CO

CO

ro "0 -'"

:J

"!: :J .0

CJ)

:J

CO >- a. >­CO CO

C

>c

CO

"E 0

:J

co?

~

"0

"!!? ~

N

(5 (5

(J)

CO ~ "C ro .E 2 ..c 0> Q) ~

CO

C

C\I

:::l

I: :J

's "S'

l- I-

as

le~eJeAsew ue4eleSewJad uep ue4nlnqa~ uodsaJaw ndwew ~ueA "eSlueSJO unsnAuaV'J

c

.!!1

ro Q) COl ..c E .0 C Q) ro (i) 0> E E >a. ~ Q) 0> E ~ c E

0>

~

e~lweUIP

N\I\ll\lN3d

IS\lSIN\l9~O

ue~delauaV'J

UeSU!lUada~

"l e~eJeAsew

leAundwaw SueA lseSlueSJO unsnAuaV'J

SueA

ue~e [lqa ~ Ma ! ~aJV'J

N\I\ll\lN3d

N\I~n!\I~3d

-9N\laNn~3d

N\l9N\lONn

"le~eJeAsew ueSulluada~ ue~ewelnSuaw ! Sl~

ue~uap SunsSuel 4elesew leAundwaw SueA uele4asa~ ue~e[lqa~ SelIJO!Jd

"leA~eJ Ue~l~nJaW

"ellsn uep ellleq'IAeq 'nql 11Jadas 188ull o~lsaJ leAundwaw 8ueA le~eJeAsew uep 'III JalSnl~/~dlO IP le~eJeASeW 'UI~SIW le~eJeAsew ueSu!luada~ ue~lle4Jadwaw snJe4 unsnslP ue~e!!qa~

uele4asa~

lSlw uep

"le~eJeAsew uenpeSuad/lSeJldse 8undweuaw ls8unlJaq 8ueA llun leAundwaw SueA IseSlUe8Jo unsnAuaV'J

'6

a.

~

E

c

.~

"0

cO

0>

~

0>

(J)

Q)

~

"'iii -" a.

CO

C

C c>- 2

~

~

:; .0

0> ~

2

"C' Q)

-'"

ro

~

Q)

(J)

Q)

~

ro

ro

c

Ol 2 ro

:J

~

(J)

Q)

-'"

C ro ro "0 ro a.

ro

~

Q)

Q)

"(ij

(J)

~

0

(J)

"(ij

ro

ro ro "!!?

c

c0>

'fi5

(J)

-"

0>

~

CO

E c

CO

CO

E

"c

]j

:J

-'"

-.::::

"0 :J

~

]j -'"

~

~

:J

..c u

ellqed\!

~nSeWJal

ISlwape~e

SJaplO4a~elS

uep

" le~eJeAsew

ue~e

CJ)

"~

0>

CO

CO

.0

0>

C

ro

"0

0> Ol 'fij a. c

Oro CO 3: ~ CO

"c

c 0> 0> ~

$

CO

C

Q) ~

(J)

0>

~

ro

ro E .!!!

C

ro

~

(J)

Q)

~

.~

C/)

C (!)

c c Ol "(ij ro ro ro c c :;;i ro "0 -'" a. c ~ C ~ .E "0 ro ro 2 -'" ~ c c ,£ "E "0 ro ro Q) :J .0 Oro ~ ro -'":J -'" E a. -'" a. ~ Q) 0 ro .!!1 E "0 '6 E ro >- Nol ~ ~ C .!!1 ro ro Q) ro ro cQ) ]i E (J) Q) ro ~ Ol .0 ro "0

ro

c

ro

Q)

~

Q)

(J)

c

~

ro

c

.~

0>

.~

C E co I

0>

~

Q)

..c CO

0>

"L:"'

(J)

Q)

C 0> ~ E .~ ~

"(ij CO

E ]j

7

~

.E CO

C

"0

CO

CO

ro "0

<1l CO "0 C :J CO .0

>-

C

]j -'"

E

0>

CO "c E

"0

-'"

CO

C

Ol

ro

0> :J

"'iii (J)

CO

~

ro (f)

ue4eleSewJad

a.

Co

ua]s!ja ndwew

uodscuaw

le~eJeAsew

evas ueueAel nlnw depe4Jal

'2

:J CO CO "S' >- .0 a. .0 0> .0 E E (J) :~ ~ .!!1 Q) 0> "0 2 "c a. E

~oluaqwaV'J

"jlllpdwo~

uep la~Jel lensas ue~ljlUSlS ~ueA Ilse4 ue~llse4Suew ledep SueA ue~deJe4lp

!ses!ue8Jo unsnAuaV\l ue~nsew

ue~lle4Jadwaw

lJep

lln~18uaw

snJe4 ~nlUaqlP SueA lseSlUeSJO unsnAuaV'J

uelnlunl ueJn>jn

ndwew SueA lS e"UeSJO unsnAuaV'J

~nluaqwaV'J

ledal uep ls8unj ledal SueA lseS lU eSJO

ueSu!luada~

~nluaqwaV'J

uep e~nqJal SueA JalJe~ walS!S u!weruaw uep 'lSajoJd ueSu!luada~ sele lJeseplP ~epll 8ueA IseSlUeSJO

le~eJ

4 eJnw 4lqal SueA eAelq uep leda) ' le~eJeAesew ueSulluada~ ~epll

a~els

le~eJeAsew ue~leq!law

lle~Jal

ueSuap Ja "ue4nlnqa~

nl~eM

Japlo4

p04a~els/le~eJeAsew

ueSuap ue8uepunJad -ueJnleJad ueunsnAuad

unsnAuaV'J

ue~!esalasIP

uep 'e4esn elunp

" le~eJeAsew

'sewJo ', saJoJd

selull

lSeS!ue8Jo

uele4asa~

ellqede Ilse4Jaq eSlq eAue4

ue~leq!law

' J01~aS

le~eJeAsew

ue~e[lqa~

uep eJe)as

Ises!le!SOSJallle~Jal

enwas ledal

qeMe[uaw ledep SueA !S elnSaJ unsnAuaV'J

~leq

lllnSJadwaw SueA IselnSaH

ue~uedapaSuaw

uep unweu ueSuOlo8 nele ~odwOla~ 'lpeqlJd u

ueSu ll uada~ e~SUldwesa8uaw

ueSuap ue~e r! qa~ unsnAuaV'J

~odwola~

nele !peqlJd

ue4nlnqa~

ue~nq

!4nuawaw

ue8ulluada~

!ensas

ueun~ueqwad

ue~Jodelaw

el~ej/!l~nq

f

"Z

BABI PENDAHULUAN

tlO~~ 0 a.

ro

.::- '"O::J VI ro

C

(1J

~ >-:::::1

ftJ

~"CEj3J

o

nasional

merupakan

C::J "'

QI)

ttl

...

rangkaian

upaya

pembangunan

'Z;

';J

~ '"

-" '" .c ::J .> Q) ...... _ ..c ....:.£

.~ E ~ g- § .~ 8. ro~ .oEc~E

A, Latar Belakang Pembangunan

""c

co",

::J .c o

E ~ .~ ~

~~ 3Z .... ~

.0 .-

E

GI

'c"

C4

~ 0

c ""

", 1:: li :0 ~

1-0 "-

ro

Keseluruhan semangat, arah dan gerak pembangunan dilaksanakan sebagai pengamalan semua nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila . Sehingga seutuhnya

dan

pembangunan

masyarakat

Indonesia

manusia Indonesia seluruhnya

dengan

Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman pembangunan nasional. Untuk mewujudkan tujuan nasional maka diselenggarakan pembangunan nasional baik

..c

::J

QI)

n:I

(1J

­ '"

~

u

c::

f1J

c ~ -0 ..c c 2

tlO

-ro

ro c _ OIl

ro

~~~~~ro

.;;; ~ "E ~ ~ ~ ~ ~ ...... "- C '=0 ro rtI 'c ~ ~ ~ ~ E ~ ~~~~~~E O~E~~::J

Q)

c

rtI~ ~Q) ~ C

"Oa.EE~

0.

6J

"0

a.

Q)

C::J c ::J ...., co" '" co "" rtI :::J

>c:

E

Q)

-@ "0 2_ c ~ ~ ~ E ~

co

"-

00:::::

c:::

(1)

",­

:::J :;

u

..c:::.

'Vi ~"O

'"

QD..c C ttl

~

c

..0 Q)

~

~(1)'"O....:.£....:x

"0

Q)

Q)

.......

Q)

::J

0

~

::J "'0

"-

~

Q)

---l

rtI ":J'Vi fO""O.:.£

~ ~ .~ ~ ] ~ ~~~~~E' QJ <1'1 OD Q) fO "­ E ~ 0 E Vi ~

'"c

'"

­

'"

.-

VI

o V'I

:2:;;0<;' EEe::~~-o

a... :;. 0

Ill)

ttl ro tII)::

c

C

ro

Q)

ro "0 ""0 ""'0

>-"0

c:

Q)

C

~

Q)

C1J VI

ro a. 0

a.

c

ro I .... .:.£ ,C

"­

>fO

didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman dan bertakwa, berakhlak mulia , cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi dan disiplin. Terda.pat 12 misi yang ingin dicapai , dimana pad a misi ke sembilan adalah terwujudnya kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat serta perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar, yaitu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan

Q)

Q)

c

VI

II)

1'1)

\I)

:::J

>C

Q)

~

"'"C::J'"'"c

, r t I OD ro rtI C -0 >­ ro rtI fO OD""C C C C Q) Q) QJ

ro

U ~

c C

~:;:

a. a. c

~~

E "Vi

Q)

Q)

Q)

Q)

Q)

QJ

'"

-"

~

~



~

a. ~

_~

-" 0

["

.;:;

..

o '" a. ~

-g'"

rn

ro ~

'"

",-"

OIl

-" C '"

-"

'"

E ~ ~ ::J ::J >OD

C

~ .~ '" ~

C

Q)

a. c

~ .~

ro c

E

o c

~

'" Q) "E



.-~ '"OIl

~~ o ::J

negara yang berfungsi melayani masyarakat, profesional, berdaya guna, produktif,

~

roC

ro

>"Vj

"Vi

transparan; yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

-rtI .<::

OIl C

E

.<:: ._

.c

'" '"

'" >

ro

~

a. c-"

".<:: _

~~ ~

'"

C Q)

'" -"

E

""c

c: .~

'" .<::

~ ~

'-' C

Q. E

~

Q)

C E :::J .­ ~ ro

OIl

C

::J

'"

a.


:2

o

VI

E

_. . .~ c

rtI

'"

~ 3:

roc

0..

c

c

c

..

Q)

~ ~

:2 E

::J

.. ­.

"..«l C

o >'"

c

~

'" ""C

> '"

~

"..

OIl

c

C

~E

a.

o

c

'"

'"

:s

a. c

C

.c ::J

{

'"

'" ~E'" ~

~ ~

C

"ro"

C

~

>

ro

c

QJ

:2cE:;;O"EEEE:2i':'a.a.

C

""

c

ro

E

Q)

ro

""

Q)

0::


Z :;;

setinggi-tingginya,

Kementerian Kesehatan telah menyusun RPJPK 2005-2025 yang kemudian


::::.t:::

, QJ

Z

~ (l)

~ '5C3§ « «o..W

2

>- 0

>

w«ViO a.... 1 - _ 0 0

3

c

~~

Q)

QJ

Q)

VI tlO -0

~

masyarakat yang

tlO

Q)

Q)

~

lapangan kerja . Sedangkan pada misi ke sepuluh adalah perwujudan aparatur

Untuk mewujudkan derajat kesehatan

3:

ro

~ ~ ~ ~1 ~c ~~ ro""O E ~ "- .~ C ~ ~ ~ ~ ~ rtI' ~ ~ E~~c~~ ~CE~~~]E3~~~~~ ....,...., c:: u C C 2~~~~~ C ""CfO roC afO c: = fO m C 0 0 QJ ro

....,

C

OIl

berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah negara Republik Indonesia yang

ro

Q)

C

~ visi terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan,

.­

tID""C

dalam jangka panjang maupun menengah . Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang RPJPN tahun 2005-2025 dengan

fO

~ ~

:::J ~

C QJ

:::J

co

"-

Q.

....

m rtI -0 C

Q)

::J8.~g-~~ E Q) "-ro "0rtI coE ro :u G -E ... E

ro

I'll

C

C'Q

C C

a. a.

rtI

C

~

C

_ a.

::J

rtI

Q)

"-

co "" fO '"

.<::-"

c

V')

c

C

Q)

>00:::::

C

aJ~ro~~

rtI

C

b()-o

c:::aaa.

"Ocu~~~~

ro

>­

It)

QJ

c:

\I) ::J

C

OIl

~ ~

C

cEo-cum

C -0

(tI

U

:::J -0

ro

~OE~~~ VlQ: 'Vi~EE

ro

c

C

'2~E~~~ ro "0 _~ ::J c: :!

"0

c

"'" '"'"c

c

c o..c rtI

::J

.~ ~

c::.-

(1)

ro..c. c .-

.. c c

a.

ro

rtI

o..~~-g~ ~ ~~ E ~

'" .­ -,," .-E C

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

:J

§! ~ ~; 2 ~~ ; 5e .2 ~ ~-o E ~ 8.~3 E~ a.~

~ E ~ ~ ~

mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

c

Q.

a.c

bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,

c

ro

c

dalam Pembukaan Uandang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap

pembangunan

"

yang

negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktub

nasional adalah

a. '" c

ro

~~....:.£ ~ ~ c OJ ~ ~ ~ ~ 3 § .~ &

berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan

hakekat pembangunan

"" c

~~c ~~ GJ~~~c!~~

<J"

::J Z>­

Z

UJ
20::


cu
Z>­

22

~2 4:~
CLVi 2Vl

N

6

PENGUATAN PENGAWASAN

Gl -U

OJa

~

W

(0

a

~

~

= mI~

~~ -Ume...

O~~JJ:J

m

w ru

:J

-0 0

(/)

ro

~

:J

~

~

0

'"

N

'

Z

:J

.,.

~ -

en en

Z

» Z

JJ

m

~

Z

m

~

m

~

~

-

(]1

.,.

W

- U _ ~ (0

:J

3(0

»

~

Z

'"T1 ......

~

m

c» ~

JJ

~ ~

m

-U

Gl

m

~

~

~

~

co

~~ :J Z

'"

~ OJ

0

-0

~

W w :J:J

~ Z

0

~

00 00

:::;.

(/)

C

:J

~

W ru :J:J

:J:J

OJa-

~(oOJZ

~

Z

~ Z


:J:J

~.~. ............

:J

-0 0

(/)

ro

~

:J

:J:J

@

OJa

~. co '<

E

Gl­ ~

Z(fi

-U~ m JJ

~O ~~ ~~ ~~

Dalam pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh APIP terhadap

Dalam pengadaan pegawai tidak membedakan suku, ras Membangun sistem pengukuran individu yang subyektif, transparan dan akuntable

~

WW

OJa

(/) ~. co

~(O:::;.~(O

2-. OJ

~(O

~. co

~. co

OJ

~C

OJ~ro

~!l!~I

~cOJ~

OJ.s.~O

Cn~r~

()ro~-u

Pelaksanaan kegiatan / program perlu dilakukan pengawasan oleh APIP dengan efektif

Menempatkan Penempatan SDM dengan kompetensi dan formasi (tempat)

Membina dan membentuk karakter SDM Kesehatan yang jujur dan bersih bebas KKN serta transparan

f -~.

~

:J

~

:::T OJ

(/)

CT

~ !l!

~

-U:J

W w :J:J

~(O

~. co m ~ ~

~

.,.

Dalam bekerja harus bebas dad KKN, transparan

Dalam bekerja sesuai dengan kompetensi dan profesionalisme Meningkatkan kualitas tenaga yang profesional dan melayani dengan cepat dan tepat

kolusi dan nepotisme, transparan

pegawai bebas dari korupsi,

dilakukan secara realistis, dan tepat pada sasaran dengan biaya semurah mungkin

~~ , -U

dilakukan pengawasan

segera

Kegiatan / program perlu

Membentuk karakter tanaga kesehatan yang cepat tanggap, ihklas, melayani dengan hati dan kesungguhan

mendatang dengan cepat dan tepat

masa

n pegawai yang tanggap akan permasalahan kesehatan masyarakat dan tantangan kesehatan di

~. -U -U -U -U -0 -U -U ~ -U -U JJ ~ Z ~ ~~:::T~~-~~g~~:::;'~~~JJ Z -U -U

~

~

m

~

Pelaksanaan kegiatan / program perlu pengawasan yang dllakukan

Merekruit tenaga kesehatan lokal yang profesional

Bekerja harus bisa bekerja sama dengan lainnya dan tidak'terkotak­ kotak'

Melakukan pengawasan dengan melibatkan stakeholder

pegawai melibatkan stakeholder

CTOJroCTOJmCTOJJJCTOJ-CTOJ-Uz~ro (0" _. _ .:J . . ~e...~~ •.

~

--oJ

c:

~ ~

C ~

JJ

~

(f)

ro -U m

Z

:­

2. ~

~

Z

~

;0

-U

~ ~

r

Mengutamakan keterbukaan yang dapat

Pelaksanaan kegiatan / program yang dilaksanakan sesuai dengan kepentingan rakyat perlu dilakukan penguatan pengawasan yang dilakukan.

Pemenuhan kebutuhan SDM kesehatan mengutamakan DTPK

kepentingan masyarakat

7

:

PENGUATAN 5 KINERJA

AKUNTANBILITA

Menetapkan kegiatan sesuai dengan proritas untuk" penyelesaian masalah kesehatan serta menyentuh kepentingan masyarakat.

Mengaolokasikan anggaran mengutamakan secara langsung menyentuh pada kepentingan masyarakat, terutama orang miskin.

harus Memiliki ukuran dan indikator kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat

akuntabel yang harapkan oleh masyarakat

n ukuran

Lebih mengedapanka

melibatkan stakeholder

Dalam penetapan IKU

ke sehatan

pembangunan

Selalu melibatkan masyarakat dalam melakukan pengawasan

oleh APIP dengan melibatkan stakeholder

Penetapan IK U harus pro rakyat

dipertanggungjawabkan dengan mengedepankan transparan si pada masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya ke sehatan

kepercayaan maysrakat

meningkatkan

n untuk

Segera memperbaiki kasalahan dan pen yalahgunaa

belum tercapai

Pemantauan pencapaian kinerja dilakukan secara berkala agar tindakan perbaikan dapat dilakukan dengan segera untuk IKU yang

Tanggap dan segera menidaklanjuti keluhan masyarakat.

oleh APIP agar tidak berlanjut

yang mudah dilaksanakan dan diukur secara efisien

Menyusun indikator

manajemen organisasi yang menjadi standar baku dalam proses perencanaan kinerja, pemantauan kinerja dan evaluasi kinerja

Tersedianya sistem

mencegah upaya untuk menumpuk kepentingan pribadi at au kelompok

menekan dan

efektif dapat

Pengawa san harus

Pen€ta pan prloritas kegiatan did asarkan pad. data berbasis buk t i.

Tidak menci pkta kan indikat or yang syarat dengan kepentingan pr ibadi atau kelo mpok

Peni la ian kinerja di la kukan secara bersih dan akun t abel - Pelaksanaan IKU di lakukan secara aku fl table

akuntabel dan bebas KKN

t r a n~ paran ,

Pen yelenggaraan pengawasan yang

kegiata n / program haru s bersih dari KKN

8

PUBLIK

PELAYANAN

KUALITAS

PENINGKATAN

~

t'li

>

Z 0

~ >

> ~ r:J'j

~ t'li

Z

t'li

~

CJ

t'li

~

~ ~ t'li

~

~

r:J'j

>

t"""I

~ Z

I

~

~

~

Z

~<.....(

> Z > >

Z ~

~

t'li

Z

t'li

~

Mengutamakanpeneegahandanpromotifdalamupavakeseha tan.

Memberikan pelavanan sesuai standar yang ditetapkan dan memenuhi harapan masvarakat

Membangun partisipasi masvarakat dalam penvelenggaran pelavanan kesehatan dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai pada pengawasan pelavanan

Bertindak eepat dan tepat saat terjadi beneana dan KLB

Memberikan pelavanan sesuai dengan prosedur dan standar yang dilakukan seea ra eepat dan tepat

Melakukan revisi anggaran dalam rangka merespon kebutuhan mendesak pada masvarakat

Pelavanan diberikan sesua dengan standar pelavanan dan memenuhi kebutuhan seeara eepat dan tepat

Memberikan pelavanan yang bersih (pungutan sesuai ketentuan, tidak menaikkan tarif seenaknva) dengan tidak membedakan perlakukan terhadap ras, golongan dan tingkat ekonomi. sertajenis kelamin (responsif gender)

I

I

I

I

Menvusun anggaran sesuai I dengan satuan biava van~ i ditetapkan Tidak mark up

Penetapan anggaran didasarkan pada sistem formulasi yang transparan.

7

:

PENGUATAN 5 KINERJA

AKUNTANBILITA

Menetapkan kegiatan sesuai dengan proritas untuk" penyelesaian masalah kesehatan serta menyentuh kepentingan masyarakat.

Mengaolokasikan anggaran mengutamakan secara langsung menyentuh pada kepentingan masyarakat, terutama orang miskin.

harus Memiliki ukuran dan indikator kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat

akuntabel yang harapkan oleh masyarakat

n ukuran

Lebih mengedapanka

melibatkan stakeholder

Dalam penetapan IKU

ke sehatan

pembangunan

Selalu melibatkan masyarakat dalam melakukan pengawasan

oleh APIP dengan melibatkan stakeholder

Penetapan IK U harus pro rakyat

dipertanggungjawabkan dengan mengedepankan transparan si pada masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya ke sehatan

kepercayaan maysrakat

meningkatkan

n untuk

Segera memperbaiki kasalahan dan pen yalahgunaa

belum tercapai

Pemantauan pencapaian kinerja dilakukan secara berkala agar tindakan perbaikan dapat dilakukan dengan segera untuk IKU yang

Tanggap dan segera menidaklanjuti keluhan masyarakat.

oleh APIP agar tidak berlanjut

yang mudah dilaksanakan dan diukur secara efisien

Menyusun indikator

manajemen organisasi yang menjadi standar baku dalam proses perencanaan kinerja, pemantauan kinerja dan evaluasi kinerja

Tersedianya sistem

mencegah upaya untuk menumpuk kepentingan pribadi at au kelompok

menekan dan

efektif dapat

Pengawa san harus

Pen€ta pan prloritas kegiatan did asarkan pad. data berbasis buk t i.

Tidak menci pkta kan indikat or yang syarat dengan kepentingan pr ibadi atau kelo mpok

Peni la ian kinerja di la kukan secara bersih dan akun t abel - Pelaksanaan IKU di lakukan secara aku fl table

akuntabel dan bebas KKN

t r a n~ paran ,

Pen yelenggaraan pengawasan yang

kegiata n / program haru s bersih dari KKN

=