PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK DAN AFEKSI MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN SHAMPO SUNSILK ( STUDI KASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA )
Skripsi Program Studi Manajemen
Nama
: Yun Dwi Sari
NIM
: 43105010051
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK DAN AFEKSI MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN SHAMPO SUNSILK ( STUDI KASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA )
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA EKONOMI Program Studi Manajemen –Strata 1 Nama : Yun Dwi Sari NIM
: 43105010051
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN KARYA SENDIRI Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Yun Dwi Sari
NIM
: 43105010051
Program Studi
: Manajemen S1
Menyatakan bahwa sikripsi ini adalah murni hasil karya sendiri. Apabila saya menguntip dari orang lain, maka saya mencantumkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saya bersedia dikenai sanksi pembatalan skripsi ini apabila terbukti melakukan tindakan plagiat ( penjiplakan ). Demikian surat pernyataan saya buat dengan sebenarnya. Jakarta, 6 Maret 2009
Tanda Tangan ( Yun Dwi Sari ) 43105010051
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Nama
: Yun Dwi Sari
Nim
: 43105010051
Program Studi
: Manajemen Strata-I
Judul Skripsi
: Pengaruh Kepercayaan Merek dan Afeksi Merek Terhadap Loyalitas Konsumen Shampo Sunsilk ( Studi Kasus Pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana )
Tanggal lulus ujian : 6 Maret 2009 Disahkan oleh : Pembimbing Skripsi
( Daru Asih, SE, M.Si ) Dekan
( Dra. Yuli Harwani, MM )
ketua Program Studi Manajemen-SI
( Arief Bowo Prayoga, SE, MM )
LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI Skripsi Pengaruh Kepercayaan Merek dan Afeksi Merek Terhadap Loyalitas Konsumen Shampo Sunsilk ( Studi Kasus Pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana ) Dipersiapkan dan disusun oleh : Yun Dwi Sari 43105010051 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Susunan Dewan Penguji Ketua Penguji / Pembimbing Skripsi
( Daru Asih, SE, M.Si ) Anggota Dewan Penguji
( Dra. Yuli Harwani, MM ) Anggota Dewan Penguji
( Dra. Evawati Khumaedi, M. Si )
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan kekuatan serta karunianya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dan dapat mencapai pendidikan akhir pada program sarjana ( SI ) yang mana skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh Gelar Sarjana pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Jakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tentunya tidak luput dari kekurangan, baik mengenai isi, pembahasan maupun cara penyajiannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca untuk lebih menyempurnakan isi dari skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik berupa saran, bimbingan dan pengarahan juga memberikan dorongan moril, maupun materil kepada penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dra. Yuli Harwani, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana 2. Bapak Arief Bowo Prayoga, SE, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana. 3. Ibu Daru Asih, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Materi yang selama ini telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk memberikan bantuan, pengarahan, petunjuk, serta dorongan yang sangat berharga dan berarti bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. 4. Para Dosen dan Staff pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan selama perkuliahan. 5. Seluruh Staff Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana atas bantuan administrasi dan prosedur selama ini. 6. Pimpinan dan Staff PT. Unilever Indonesia Tbk, yang telah memberikan bantuan dalam rangka pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini. 7. Mama tercinta yang telah membesarkan dan mendidik penulis serta kakak, sepupu dan tante tercinta yang telah memberikan semangat dan dorongan baik moril maupun materil, doa serta nasehat yang tidak hentin-hentinya kepada penulis.
8. The Best My Friends septi, Novi, Fatmah yang selalu meluangkan waktunya untuk membantu dan memberikan semangat untuk menyelesaikan studi ini. 9. Juga kepada rekan-rekan tercinta Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Khususnya Angkatan 2005 atas kebersamaannya, serta semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat moril kepada penulis didalam menyelesaikan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat dengan sebaik-baiknya untuk menambah wawasan baik oleh penulis pribadi maupun bagi pihak yang membacanya. Penulis
(Yun Dwi Sari )
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL…………………………………………
i
HALAMAN JUDUL…………………………………………...
ii
HALAMAN PERNYATAAN KARYA SENDIRI……………
iii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI……..
iv
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI……………
v
KATA PENGANTAR………………………………………….
vi
DAFTAR ISI……………………………………………………
ix
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………
xii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………
1
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………….
1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………..
5
1.3 Pembatasan Masalah………………………………...
5
1.4 Tujuan dan Kegunaan Penelitian……………………
5
BAB II LANDASAN TEORI………………………………….
7
2.1 Pengertian Pemasaran………………………………
7
2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran…………………
8
2.3 Pengertian Merek…………………………………..
9
2.4 Kesetian Merek…………………………………….
10
2.5 Kepercayaan Merek………………………………..
13
2.6 Afeksi Merek………………………………………
14
2.7 Pengaruh Kepercayaan dan Afeksi merek terhadap loyalitas konsumen……………………...
15
BAB III METODE PENELITIAN……………………………
17
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan………………………
17
3.1.1 Produk Shampo Sunsilk……………………
21
3.2 Metode Penelitian………………………………..
22
3.3 Hipotesis………………………………………….
22
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian…………………..
23
3.5 Variabel dan Pengukuran………………………….
23
3.6 Pengukuran Data………………………………….
26
3.7 Metode PengumpulanData………………………..
27
3.8 Metode Analisa Data …………………………….
27
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN…………………..
29
4.1 Karateristik Responden…………………………..
29
4.2 Analisis Deskriptif Tentang Kepercayaan merek, Afeksi merek dan Loyalitas Konsumen………….
31
4.3 Analisis Regresi…………………………………..
34
BAB V SIMPUL DAN SARAN………………………………
36
5.1 Kesimpulan………………………………………...
36
5.2 Saran……………………………………………….
36
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………..
37
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Hasil Analisis Regresi
Lampiran 2
Hasil Kuesioner
Lampiran 3
Kuesioner
ABSTRAK skripsi ini membahas tentang pengaruh kepercayaan merek dan afeksi merek shampo Sunsilk, yang selanjutnya akan berdampak pada loyalitas konsumen. Data ini diperoleh melalui survey dengan menyebarkan kuesioner kepada 50 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling, sedangkan analisis yang digunakan adalah Regresi Berganda. Hasil pengujian hipotesis menunjukan terdapat pengaruh yang positif dari kepercayaan dan afeksi merek terhadap loyalitas konsumen shampo Sunsilk. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian selain Mahasiswa Mercu Buana, dengan lingkup penelitian diperluas. Kata kunci : kepercayaan merek, afeksi merek dan loyalitas konsumen shampo Sunsilk.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak konsumen disuguhi dengan berbagai macam merek untuk berbagai produk. Melalui kegiatan periklanan dan berbagai media cetak, elektronik, papan reklame, brosur dan sebagainya. Banyak perusahaan yang bersaing untuk merebut persaingan konsumen, karena merek menjadi identitas khas bagi produk tetapi tidak semua merek dapat menarik perhatian konsumen atau mendapat respon yang dapat mendorong daya beli konsumen. Terlebih lagi pada saat ini persaingan semakin ketat, merek merupakan suatu hal yang sangat penting bagi suatu produk. Nama merek yang kuat di pasaran merupakan aset penting bagi perusahaan dan tak ternilai harganya, merek yang memiliki suatu nilai yang tinggi akan dapat bertahan dan dapat memenangkan persaingan di pasaran. Sebuah merek dapat membentuk dan memelihara loyalitas konsumennya, namun tidak mudah memiliki merek yang kuat apalagi banyak merek-merek saat ini yang sedang beredar dipasaran.
Merek jangan hanya dipandang sebagai sebuah merek tetapi harus disadari sebagai sebuah nyawa, dari pernyataan tersebut merek haruslah dianggap karena merek bukanlah produk/jasa tetapi symbol yang membedakan dari merek-merek yang lain, namun tidak semua merek yang kuat menghasilkan kesetiaan. Merek yang terkenal dan sudah kuat dipasaran kadang kala bisa merugikan karena mereknya bisa menjelma menjadi nama produk (generic) Merek yang memiliki nilai lebih di mata konsumen akan lebih disenangi oleh konsumen dan mendapat tempat tersendiri dibenak konsumen, merek yang mampu memberikan kesan yang berarti kepada konsumen akan lebih mudah mendapat perhatian khusus dari konsumen artinya sebuah merek harus benar-benar dapat mengerti apa keinginan konsumennya, agar konsumen dapat merasakan bahwa merek tersebut dapat menjadi bagian dari dirinya sehingga kesetian merek akan lebih mudah untuk di bentuk. Merek bertindak sebagai pembeda antara merek yang satu dengan yang lainnya, seiring dengan perkembangan saat ini banyak merek produk shampo yang ditawarkan kepada masyarakat. Salah satu merek produk shampo yang beredar adalah shampo SUNSILK, karena pada saat ini orang lebih selektif dalam memilih produk shampo, karena semua orang mengaggap kesehatan rambut juga penting untuk penampilan diri seseorang.
Masalah yang sering ditimbulkan oleh rambut adalah ketombe, rambut rusak/bercabang, dan lain-lain. Kerusakan rambut tersebut membuat seseorang tidak percaya diri dan menggagu aktivitas seseorang, shampo SUNSILK mengeluarkan berbagai macam jenis shampo yaitu: 1.
Sunsilk anti dandruff untuk rambut berketombe
2.
Sunsilk black shine untuk rambut kusam dan tidak berkilau
3. Sunsilk strong & smooth untuk rambut bercabang dan patah-patah 4. Sunsilk perfect balance untuk rambut berminyak dan ujung rambut kering. Menurut penelitian Budiyanto Universitas UGM, bahwa kepercayaan merek itu kemauan konsumen untuk mempercayai merek dengan segala resikonya. Karena dengan adanya harapan dapat memberikan hasil yang positif dari merek tersebut, oleh karena itu kepercayaan konsumen terhadap merek menjadi lebih penting untuk diperhatikan karena merek yang sudah dipercaya akan lebih sering dibeli dan dapat memunculkan
komitmen
( sumber Internet )
yang
kuat
untuk
setia
kepada
merek
tersebut.
Shampo Sunsilk ini dikeluarkan pada tahun 1952 sebagai salah satu merek PT. Unilever Indonesia, shampo sunsilk ini pun sudah dipercaya oleh konsumen karena sudah diteliti di pedesaan Bantul Yogyakarta mengenai shampo tersebut dan hasilnya memang para konsumen mempercayai merek shampo sunsilk. Setelah konsumen percaya dengan merek tersebut pastinya afeksi yang ditimbulkan dalam diri konsumen bersifat positif selama konsumen memakainya, dan loyalitas konsumen pada merek tersebut semakin tinggi, pastinya konsumen tersebut akan melakukan pembelian berulang-ulang pada merek sunsilk. Penulis tertarik untuk melihat pengaruh kepercayaan merek (brand trust) dan afeksi merek ( brand affect ) terhadap loyalitas konsumen, dengan mengambil produk kategori shampo dengan merek sunsilk. Hal inilah yang membuat penulis melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK DAN AFEKSI MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN SHAMPO SUNSILK ( STUDI KASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA )”
1.2 Perumusan Masalah maka penelitian ini mencoba untuk mengemukakan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kepercayaan dan afeksi konsumen terhadap shampo merek Sunsilk? 2. Bagaimanakah pengaruh kepercayaan dan afeksi merek terhadap loyalitas konsumen pada shampo Sunsilk? 1.3 Pembatasan Masalah Penelitian ini hanya mengambil satu kategori produk (shampo) dengan satu merek (SUNSILK) di Universitas Mercu Buana, sehingga masih sangat dini untuk menilai hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang lainnya. 1.4 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian a. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pengaruh kepercayaan merek dan afeksi merek terhadap loyalitas konsumen shampo Sunsilk. 2. Mengetahui apakah konsumen memiliki kesetiaan merek yakni kesetian sikap dan pembelian kembali terhadap merek tersebut.
b. Kegunaan Penelitian •
Bagi penulis untuk menambah wawasan berpikir tentang kepercayaan dan afeksi merek, khususnya terhadap loyalitas konsumen dalam bidang pemasaran.
•
Bagi Perusahaan dapat dijadikan bahan perbandingan antara teori yang didapat dalam masa perkuliahan dengan kenyataan yang ada dalam perusahaan.
•
Bagi pihak lain sebagai tambahan pengetahuan yang berguna bagi pihak lain yang membacanya.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan strategi yang harus dijalankan oleh perusahaan dalam rangka untuk menawarkan produk kepada konsumen. Dengan strategi pemasaran yang baik maka konsumen dapat mengenal produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga sasaran dan tujuan perusahaan tercapai. Oleh karna itu setiap pelaksanaan pemasaran haruslah dijadikan tolak ukur oleh perusahaan dalam kegiatan produksinya, sehingga produk-produk yang dihasilkan berkualitas dan sesuai dengan selera konsumen. Selain hal tersebut, yang perlu juga diketahui dalam pemasaran adalah konsep-konsep pokok pemasaran. Karena pemasaran bermula dari kenyataan bahwa manusia adalah mahluk yang mempunyai kebutuhan dan keinginan, karena adanya keinginan dan kebutuhan itulah yang memberikan peluang bagi perusahaan untuk memproduksi suatu produk yang mempunyai tingkat kepuasan yang tinggi.
Menurut Lamb Charles W, Hair Joseph P, Mc Daniel Carl ( 2001:6 ) sebagai berikut : “Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan distribusi sejumlah ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi” Menurut Philip Kotler ( 2005:10 ) sebagai berikut : “pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses satu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, mewarakan secara bebas pertukaran produk dan jasa yang bernilai pada pihak lain” Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong ( 2001:7 ) sebagai berikut : “Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.”
2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran menurut Phillip Kotler dan Gary Amstrong ( 2001:19 ) sebagai berikut : “Manajemen
pemasaran
adalah
analisis,
perencanaan,
implementasi
dan
pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan organisasi.”
Manajemen pemasaran menurut Drs. T. Hani Handoko dan Drs. Basu Swastha Dharmmesta (2000: 4) sebagai berikut : “Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, dan pengawasan program,-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan.” Pada pelaksanaan manajemen pemasaran, setiap orang dan setiap bagian dalam pemasaran turut berkecimpung untuk memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Dalam pemasaran terdapat juga penyesuaian dan koordinasi antara produk, harga, saluran distribusi, dan promosi untuk menciptakan hubungan yang kuat dengan pelanggan, jadi harga harus sesuai dengan kualitas produk.
2.3 Pengertian Merek Pengertian merek ( 2005 ), yaitu merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsurunsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa; Daya pembeda pada suatu merek sangat penting digunakan dalam kegiatan perdagangan guna membedakan antara barang atau jasa dari pelaku usaha yang satu dengan barang atau jasa dari pelaku usaha lain yang sejenis. (ib.atmajaya.ac.id/default.aspx )
Merek adalah merupakan alat penanda bagi produsen bisa berupa nama, logo, trademark, atau berbagai bentuk simbol lainnya yang berguna untuk membedakan satu produk dengan produk lainnya, juga akan mempermudah konsumen dalam menganali dan mengidentifikasi suatu produk. ( wsmulyana.wordpress.com/2008 ) Merek bukan hanya bentuk fisik dari produk saja melainkan merek dibentuk oleh sifat dari merek itu sendiri, hubungan merek dengan konsumen, symbol, pernyataan aktualisasi diri dan tentunya sangat berhubungan dengan identitas perusahaan. Menurut Aaker dan Joachimsthaler (2000) sebagai berikut : “Merek adalah lebih dari sekedar produk dimana didalamnya terdapat brand personality, organizational association, symbol, user imaging, emotional benefit, self exprensive dan brand relationship.”
2.4 Kesetiaan Merek Konsumen pada dasarnya berusaha untuk memilih salah satu dari merek yang terbaik yang menurut mereka dapat memberikan nilai tambahan dan tentunya berdasarkan referensi yang sudah ada. Sebuah merek yang memiliki ekuitas tinggi tentunya berpotensi untuk menjadi pemimpin dipasaran, kesadaran akan merek berkaitan dengan kemampuan konsumen untuk memahami dan mengingat merek tersebut sebagai bagian dari suatu produk tertentu.
Menurut Darmadi Durianto, sugiarto dan Tony Sitinjak ( 2001:128 ) ada beberapa tingkatan kesetiaan merek, yaitu: 1. Berpindah-pindah : pelanggan ini dapat dikatakan berada pada tingkat paling dasar, karena pelanggan tersebut membeli produk dengan mencari harga yang murah. 2. Pembeli yang bersifat kebiasaan : pembeli tersebut dapat dikategorikan sebagai pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya atau didasarkan atas kebiasaan merek yang mereka pakai selama ini. 3. Pembeli yang puas : pembeli tersebut dikategorikan sebagai pembeli yang puas dengan menggunakan satu merek tersebut, meskipun mereka mencoba beralih ke produk lain. 4. Pembeli yang menyukai merek : pembeli tersebut dapat dikategorikan pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut karena didasari oleh asosiasi yang terkait dengan pengalaman dalam penggunaan sebelumnya. 5. Pembeli yang komit : pembeli ini merupakan pelanggan yang setia, mereka memiliki suatu kebanggan tersendiri sebagai pengguna suatu merek tersebut.
Kesetiaan
merek
konsumen
merupakan
kunci
utama
yang
dapat
dipertimbangkan dalam menciptakan atau mengembangkan nilai terhadap mereka tersebut. Kesetiaan merek sebagai suatu komitmen mendalam untuk mengkonsumsi produk atau jasa dimasa yang akan datang, merek yang mampu menciptakan komitmrn konsumen akan menghasilkan kepercayaan konsumen dalam pengambilan keputusan sehingga akirnya menghasilkan kesetiaan merek. Kesuksesan merek yaitu merek yang dapat mengidentifikasikan produk, jasa, orang atau tempat yang mana digunakan oleh konsumen dengan persepsi adanya tambahan nilai yang diperoleh. Kesetiaan konsumen sangatlah berhubungan erat dengan frekuensi pembelian kembali, mengenai perilaku konsumen yang mengelompokan kesetiaan konsumen kepada dua katagori yakni kesetiaan sikap dan kesetiaan perilaku. Studi mengenai merek konsumen yang dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekataan instrumental dan pendekataan kognitif (attitudinal). Pendekatan instrumental menilai bahwa konsumen yang melakukan pembelian yang konsisten sepanjang waktu merupakan indikasi kesetiaan merek konsumen, sedangkan pendekatan kognitif menjelaskan bahwa pengukuran perilaku pembeliaan bukanlah satu-satunya indikator kesetiaan merek. Hal ini bisa saja dikarenakan harga yang rendah, oleh sebab itu untuk mengukur kesetiaan merek yang ideal dibutuhkan pengukuran perilaku atau pembelian dan sikap.
2.5 Kepercayaan Merek Kepercayaan merek menurut Chaudhuri dan Holbrook (2001) merupakan keinginan dari rata-rata konsumen untuk meyakini dan komitmen terhadap kemampuan suatu merek dalam menampilkan aspek fungsional yang dimiliki kualitas, kepercayaan yang dimiliki oleh konsumen ini kemudian berhubungan dengan kesetiaan sikap dan pembeliaan konsumen sebagai bagian dari penentu atas besarnya pangsa pasar dan harga yang relativ dari harga merek lainnya. Kepercayaan merek konsumen dapat mengurangi resiko atas ketidakpastiaan dimana konsumen dapat dikacaukan dengan promosi merek yang lain, ini berarti bahwa dengan kepercayaan merek konsumen akan merasa apa yang dipilihnya (merek tertentu) akan memberikan nilai tersendiri dan mereka yakin yang dipilihnya itu adalah yang terbaik yang mana merek tersebut dinilai akan memberikan apa yang diharapkan. Bahwa kepercayaan sendiri sebenarnya meliputi proses yang telah terkalkulasi sedemikian rupa yang pada akhirnya akan terevaluasi pada penilaian positif negatif apa yang dihasilkan dari sebuah hubungan, kepercayaan merek pada akhirnya akan menentukan kesetiaan merek karena kepercayaan akan menciptakan hubunganhubungan yang bernilai tinggi.
Kepercayaan sangat berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen konsumen yang mana dapat diwujudkan melalui nilai yang dapat diberikan kepada konsumen, perusahaan yang mampu memberi nilai tambah dengan menyajikan merek-merek berkualitas tinggi akan meningkatkan komitmen konsumen sehingga pada akhirnya akan setia pada merek tersebut
2.6 Afeksi Merek Afeksi merek merupakan kemampuan sebuah merek untuk mendatangkan atau menstimulasi emosional konsumen secara positif ( Chaundhuri dan Holbrook:2001 ). Afeksi merek yang positif akan memberikan keuntungan bagi perusahaan karena sangat berhubungan dengan loyalitas atau komitmen kesetiaan sikap dan pembeliaan. Afeksi merupakan konsep dimana konsumen dipengaruhi oleh perasaan positif dan negatif setelah atau selama mengkonsumsi sebuah merek. Ini berarti afeksi sangat berkaitan dengan keadaan internal konsumen seperti perasaan atau emosi. Loyalitas atau komitmen memiliki hubungan yang erat dengan afeksi yang positif dan potensial, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti serangan promosi atau merek-merek lainnya. Dapat dikatakan bahwa afeksi merek tidak lebih merupakan hubungan emosional dan interpersonal antara merek tersebut dengan konsumennya sendiri,
oleh karena itu respon afektif yang kuat dan positif akan berdampak pada kesetiaan sikap dan pembeliaan konsumen. Ini disebabkan karena afeksi merek akan membuat konsumen bahagia dan senang dimana berdampak positif pada kesetiaan atau komitmennya terhadap merek tersebut.
2.7 Pengaruh Kepercayaan dan Afeksi Merek Terhadap Loyalitas Konsumen Kepercayaan merek akan memberikan loyalitas kepada konsumen. Bahwa kepercayaan merek akan berimplikasi pada kesetiaan konsumen baik itu sikap maupun perilaku atau pembeliaan, kepercayaan yang dimaksud adalah kemapuan menghasilkan hubungan penting yang berkualitas dan memiliki nilai tambah. Kepercayaan akan pada tingkatan komitmen atau kesetiaan konsumen terhadap merek itu sendiri baik kesetiaan sikap maupun kesetiaan pembeliaan. Merek yang memiliki tingkat kesetiaan pembeliaan yang tinggi akan sejalan dengan peningkatan pangsa pasar, sedangkan merek dengan kesetiaan pembeliaan yang rendah akan memperoleh pangsa pasar yang lebih kecil dibandingkan merek yang mempunyai tingkat kesetiaan pembeliaan kembali yang tinggi.
Kesetiaan untuk melakukan pembelian ulang terhadap suatu merek mendorong peningkatan pangsa pasar, bahwa semakin seringnya konsumen melakukan pembelian maka semakin meningkatkan pangsa pasar demikian sebaliknya, sementara kesetiaan sikap atau komitmen terhadap merek akan member dampak positif terhadap harga yang diinginkan dimana konsumen rela untuk membayar seberapapun hrga yang ditentukan oleh produsen terhadap merek yang disukai.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Sejarah Singkat Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 5 Desember 1993 dengan
nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. dengan akta No.23 Mr. A.H. Van Ophujisen, notaries di Batavia, disetujui oleh Gouvernour General Van Nederlansch-Indie dengan No.1 tanggal 16 Desember 1933, didaftarkan di Raad Van Justitie di Batavia dengan No.302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan di umumkan dalam tambahan No. 3 pada Javasche Courant tanggal 9 January 1934. Nama perusahaan diubah menjadi “PT. Unilever Indonesia” dengan akte notaris Ny. Kartini Mulyadi S.H. No.171 tanggal 22 Juli 1980. Selanjutnya perubahan nama perseroan menjadi “PT. Unilever Indonesia Tbk”, dilakukan dengan akte Tn. Mudofir Hadi S.H. No. 92 tanggal 30 Juni 1997. Akte ini disetujui oleh Mentri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-1.049HT.01.04 tanggal 23 Februari 1998. Dan di umumkan dalam tambahan No.39 Berita Negara No.2620 tanggal 15 Mei 1998. Kegiatan usaha perusahaan meliputi pembuatan sabun, deterjen, margarin, shampo, minyak nabati, dan makanan berinti susu, minuman dengan bahan pokok teh, es krim, dan produk kosmetik.
PT. Unilever Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan dari Unilever group, produsen produk konsumsi terbesar di dunia. Unliver group ini adalah perusahaan gabungan dari negara Inggris dan Belanda, berkantor pusat di London dan Rotterdam dan beroperasi di 75 negara di dunia. PT. Unilever Indonesia Tbk yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 1933 telah tumbuh menjadi perusahaan penyedia counsumer products yang memiliki peranan penting dimasyarakat. Unilever merupakan perusahaan yang kokoh dalam budaya dan pasar lokal di dunia, merupakan warisan yang tidak ternilai dan menjadi dasar bagi pertumbuhan perusahaan di masa datang. Selama 70 tahun PT. Uilever Indonesia Tbk telah berupaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari konsumen di Indonesia dengan merek-merek yang menyajikan nilai dan kualitas tinggi serta menyenangkan untuk digunakan. Dengan para pemasok dan pelanggan, Unilever telah mengembangkan suatu komitmen bersama terhadap kualitas, kehandalan dan pilihan produkproduknya. Kini PT. Unilever Indonesia Tbk adalah salah satu produsen barang konsumen yang terkemuka dan berhasil di Indonesia. Untuk meningkatkan produktivitas karyawan, PT. Unilever Indonesia Tbk juga memberikan pendidikan dan latihan untuk jenjang karir serta memberikan perhatian kesejahteraan karyawan dengan berbagai fasilitas seperti koperasi, jamsostek, poliklinik, sarana olahraga serta didirikan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia ( SPSI ).
PT. Unilever Indonesia Tbk telah menerima beberapa penghargaan dari pemerintah untuk keberhasilannya dalam bidang sumber daya manusia untuk perlakuan terbaik kepada karyawan wanitanya dan dinyatakan sebagai perusahaan teladan untuk hubungan industrial yang sehat serta memiliki koperasi karyawan yang baik. Tujuan dari Unilever adalah memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap anggota masyarakat dimanapun mereka berada, mengantisipasi aspirasi konsumen dan pelanggan, serta menaggapi secara kreatif dan kompetitif dengan produk-produk bermerek dan layanan yang meningkatkan kualitas kehidupan. Sukses Unilever menuntut perilaku korporasi yang berstandar tertinggi terhadap karyawan, konsumen dan masyarakat serta dunia tempat kita tinggal. Menyertakan pengetahuan dan pengalaman internasional dalam melayani konsumen lokal, sehingga menjadikan perusahaan multinasional yang benar-benar multilokal. Kerja keras yang tak pernah henti dan membaiknya kondisi lingkungan yang aman bagi pekerja mendapat pengakuan dan memperoleh penghargaan bergengsi ISO 9001 untuk Quality Management dan Sertifikat ISO 14001 untuk Environment Sustainability bagi pabrik Surabaya dan Jakarta.
Secara lengkap lokasi PT. Unilever Indonesia Tbk, adalah : Kantor Pusat : -
Jl. Gatot Subroto Kav.15 Jakarta 12930
Lokasi Pabrik : -
Jl. Pangeran Tubagus Angke No. 170 Jakarta 14440
-
Kawasan Industri Jababeka
-
Jl. Jababeka IX kav D 1-29 Cikarang
-
Jl. Rungkut Industri IV No. 5-11 Surabaya 60291
3.1.1 Produk Shampo Sunsilk Pada saat ini jenis produk yang dikeluarkan sunsilk adalah shampo, sunsilk menawarkan jenis shampo dengan varian yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan konsumen. Shampo tersebut memiliki keunggulan yang berbeda-beda, sunsilk anti dandruff pengurang rasa gatal akibat ketombe dengan Citrus-cream energizers yang kegunaannya melindungi kondisi alami rambut dari kekeringan dan rambut rontok, ZPTO kegunaannya menghilangkan ketombe. Sunsilk black shine untuk rambut hitam berkilau dengan Urang Aring Pearl energizers kegunaannya mengangkata kotoran pada rambut yang dapat menghalangi kilau rambut. Sunsilk strong and smooth merawat rambut bercabang dengan Soya energizers yang kegunaannya menutrisi dan merawat secara menyeluruh rambut yang patah dan bercabang. Sunsilk perfect balance merawat rambut kering dengan Almond Oil enegizers kegunaannya membersihkan rambut yang kasar secara halus dan lembut serta mengurangi rambut berminyak. Kemasan shampo sunsilk terdiri dari kemasan botol dan sachet, kemasan botol terdiri dari dua ukuran yaitu ukuran 180 ml dan 100 ml sedangkan kemasan sachet 6 ml. Shampoo sunsilk diperuntukan bagi pria dan wanita yang memiliki masalah pada rambut, namun shampo sunsilk bisa digunakan sebagai perawatan rambut.
3.2 Metode Penelitian Telah diuraikan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh kepercayaan dan afeksi merek terhadap loyalitas konsumen shampo Sunsilk, dengan demikian metode penelitian yang digunakan adalah metode kausal yaitu untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel). 3.3 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara mengenai masalah yang akan diteliti, adapun hipotesis untuk penelitian ini adalah “kepercayaan dan afeksi merek mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen shampo sunsilk” a.
Hipotesis Ho = kepercayaan merek dan afeksi merek tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen shampo Sunsilk. Ha = kepercayaan merek dan afeksi merek berpengaruh terhadap loyalitas konsumen shampo Sunsilk.
b.
Tingkat signifikasi ( α ) yang digunakan dalam penelitian ini adalah α = 5%
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian Mengingat keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga dalam penelitian ini penulis melakukan pengambilan data melalui kuestioner yang dibagikan kepada para responden yang memakai produk shampo merek Sunsilk. Pengambilan data ini melalui tehnik Accidental Sampling yaitu cara pengumpulan data dengan mengambil responden sebagai sumber data yang ditemui saja oleh penulis secara kebetulan di tempat pengambilan data. Dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak 50 responden, karena menurut Sugiarto at el ( 2001 :10 ) untuk menghemat waktu, biaya, dan tenaga bagi peneliti pemula banyaknya sampel yang digunakan minimal 10% dari jumlah populasi atau 50 buah sampel sudah cukup mewakili dari seluruh responden. 3.5 Variabel dan Pengukuran 3.5.1 Variabel Penelitian Sebagai variabel-variabel bebas dalam penelitian ini : •
Kepercayaan merek
•
Afeksi merek
Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini : Loyalitas konsumen.
3.5.2 Definisi operasional Variabel diantaranya: a. Kepercayaan merek mencakup perbedaan dan ciri khas, kualitas mutu yang terjamin, mengatasi masalah pada rambut, dan dapat merawat rambut yang rusak. b. Afeksi merek mencakup memberikan kesenangan bagi konsumen, memiliki kebanggaan tersendiri, merasakan kelembutan pada rambut, kulit kepala menjadi bersih. c. Loyalitas konsumen mencakup tetap memakai shampo sunsilk, tidak mengganti shampo sunsilk, bersedia membeli dan akan tetap setia membeli shampo sunsilk . 3.5.3 Indikator dan Pengukuran a. Indikator dari variabel kepercayaan merek adalah : •
Percaya bahwa shampo Sunsilk memiliki perbedaan dan ciri khas tertentu dengan produk lain
•
Percaya shampo Sunsilk memiliki kualitas mutu yang terjamin.
•
Percaya shampo Sunsilk dapat mengatasi masalah rambut.
•
Percaya dengan pemakaian shampo Sunsilk yang teratur akan merawat kesehatan rambut.
3.5.4 Indikator dari variabel afeksi merek adalah : •
Shampo Sunsilk mampu memberikan kesenangan bagi konsumen.
•
Dengan menggunakan shampo Sunsilk pastinya memiliki kebanggaan tersendiri.
•
Setelah
keramas
memakai
shampo
Sunsilk
pasti
merasakan
kelembutan pada rambut. •
Kulit kepala menjadi bersih setelah menggunakan shampoo Sunsilk
3.5.5 Indikator dari loyalitas konsumen adalah : •
Tetap memakai shampo Sunsilk.
•
Tidak mengganti shampo Sunsilk dengan yang lain.
•
Bersedia membeli produk merek Sunsilk selain shampo.
•
Akan tetap setia membeli shampo dengan merek Sunsilk.
3.6 Pengukuran Dalam melakukan suatu hasil penelitian sangat diperlukan adanya pengukuran sebagai dasar atas batasan-batasan agar dalam penelitian ini tidak menyimpang jauh dari permasalaha yang dibahas.
Metode pengukuran data yang digunakan penulis yaitu menggunakan Skala Likert yaitu metode yang mengukur sikap, persepsi dan pendapat seseorang dengan menyatakan : •
Angka 1 menyatakan sangat setuju
(SS)
•
Angka 2 menyatakan setuju
(S)
•
Angka 3 menyatakan ragu-ragu
(RR)
•
Angka 4 menyatakan tidak setuju
(TS)
•
Angka 5 menyatakan sangat tidak setuju
(STS)
3.7 Metode Pengumpulan Data a) Penelitian keperpustakaan Kegiatan ini dilakukan untuk mencari data dan pengetahuan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi dengan maksud agar pembahasan dan pemecahan masalah dalam penelitian ini bersifat ilmiah dan objektif serta dapat dipertanggung jawabkan. Bahan-bahan studi kepustakaan tersebut meliputi : buku-buku wajib, catatan-catatan kuliah dan berbagai data lainnya yang berkaitan dengan topik yang ditulis.
b) Riset Lapangan Pengumpulan data dengan mendatangi langsung obyek penelitian yang dilakukan melalui wawancara dan kuesioner. 1. Wawancara, dilakukan dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak perusahaan untuk mengetahui sejarah perusahaan tersebut. 2. Kuesioner, memberikan pertanyaan yang akan diajukan dan mengetahui tanggapan responden terhadap produk shampo Sunsilk. 3.8 Metode Analisis Data Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan model analisis kuantitatif yaitu suatu model analisa yang dipakai untuk mengetahui dan menguji pengaruh kepercayaan dan afeksi konsumen terhadap loyalitas merek shampo Sunsilk. Model analisa kuantitatif yaitu : • Analisa Regresi yaitu analisa yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel tersebut mempunyai pengaruh signifikan dengan variabel lainnya.
rumus regresi berganda Supranto ( 2001 : 186 )
Y = a + b1 x1 + b2x2 Keterangan : Y : loyalitas konsumen X1 : kepercayaan merek X2 : afeksi merek
UJI HIPOTESIS
Sumber : Supranto 2001: 71 Kepercayaan dan afeksi merek berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen.
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Karateristik Responden Pada bab ini penulis akan menganalisis secara keseluruhan mengenai hal-hal yang menentukan besar kecilnya pengaruh kepercayaan dan afeksi merek terhadap loyalitas konsumen. Pengukuran pengaruh kepercayaan dan afeksi merek terhadap loyalitas konsumen memerlukan informasi yang diperoleh dari para responden, responden yang berpartisipasi untuk dimintai informasi dalam penulisan ini adalah 50 responden yang semuanya adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana yang merupakan konsumen pengguna shampo Sunsilk. Karakteristik responden yang diteliti adalah meliputi jenis kelamin, jurusan dan semester yang sedang dijalani. Untuk lebih jelas mengenai karakteristik responden yang menjadi sampel penelitian penulis membuat tabel yang menjelaskan tentang frekuensi dan persentase jumlah responden
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Jurusan dan Semester Yang Sedang Dijalani. Variabel
Indikator
Frekuensi
Jenis Kelamin
Perempuan
40
Laki-laki Manajemen
10 30
20% 60%
Akuntansi 1 3 5
20 3 20 10
40% 6% 40% 20%
7 17 Sumber : data kuesioner yang telah diolah
34%
Jurusan Semester yang Sedang Dijalani
Persentase (%) 80%
Berdasarkan tabel karakteristik responden diatas, menjelaskan bahwa jenis kelamin pengguna shampo sunsilk yang menjawab berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki, karena shampo sunsilk lebih dominan pemakainya perempuan. Berdasarkan jurusan, menunjukkan pengguna shampo sunsilk lebih banyak jurusan manajemen dibandingkan jurusan akuntansi, karena dari hasil penelitian yang didapat secara acak dikampus Mercu Buana. Dari hasil penelitian berdasarkan jurusan manajemen dan akuntansi diatas ternyata lebih banyak yang menjawab di semester tiga dibandingkan dengan semester lain.
4.2 Analisis Deskriptip Tentang Kepercayaan merek, Afeksi merek dan Loyalitas Konsumen.
Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptip Berdasarkan Kepercayaan Merek, Afeksi Merek dan Loyalitas Konsumen Variabel Kepercayaan merek
Indikator Percaya bahwa shampo sunsilk memiliki perbedaan dengan produk lain
Tingkat kesetujuan
Frekuensi Persentase
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju
10 30 5 3 2
20% 60% 10% 6% 4%
Sangat setuju setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Sangat setuju Setuju Ragu-ragu
12 20 10 5 3 5 25 10 5 5 15 18 10
24% 40% 20% 10% 6% 10% 50% 20% 10% 10% 30% 36% 20%
Tidak setuju Sangat tidak setuju Sumber : data kuesioner yang telah diolah
4 3
8% 6%
Percaya shampo sunsilk memiliki mutu terbaik
Percaya bahwa shampo sunsilk dapat mengatasi masalah rambut Percaya dengan pemakaian shampo sunsilk yang teratur dapat merawat kesehatan rambut
Variabel pertama dari kepercayaan merek, berdasarkan hasil survey atau pembagian kuestioner kepada para responden banyak yang memilih setuju. Berarti mereka benar-benar percaya bahwa shampo Sunsilk memiliki perbedaan dengan produk lain dan mutu yaang terjamin serta dapat mengatasi masalah pada rambut. Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptip Berdasarkan Kepercayaan Merek, Afeksi Merek dan Loyalitas Konsumen Puas dan senang setelah memakai shampo sunsilk
Bangga karena shampo sunsilk mempunyai nama yang cukup dikenal masyarakat Afeksi Merek
Merasakan kelembutan pada rambut setelah keramas
Kulit kepala jadi bersih dan wangi pada rambut
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju
7 32 6 4
14% 64% 12% 8%
Sangat tidak setuju
1
2%
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju
15 23 1 10
30% 46% 2% 20%
Sangat tidak setuju
1
2%
Sangat setuju
6
12%
Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju
35 2 5 2
70% 4% 10% 4%
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju
20 15 6 4
40% 30% 12% 8%
Sangat tidak setuju
5
10%
Sumber : data kuesioner yang telah diolah
Variabel kedua yang mempengaruhi afeksi merek, banyak yang memilih setuju dan sangat setuju. Berarti mereka merasa puas karena dapat merasakan kelembutan dan wangi pada rambut serta kulit kepala menjadi bersih dan mereka bangga karena shampo sunsilk cukup dikenal oleh konsumen. Tabel 4.4 Hasil Analisis Deskriptip Berdasarkan Kepercayaan Merek, Afeksi Merek dan Loyalitas Konsumen Tetap memakai shampo sunsilk
Loyalitas konsumen
Tidak akan mengganti shampo sunsilk dengan shampo jenis lainnya Bersedia membeli produk merek sunsilk selain shampo Akan tetap setia membeli shampo sunsilk
Sangat setuju
11
22%
Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju
26 9 3 1 5 26 6 9 4 3 33 7 4 3 22 10 10 5 3
52% 18% 6% 2% 10% 52% 12% 18% 8% 6% 66% 14% 8% 6% 44% 20% 20% 10% 6%
Sumber : data kuesioner yang telah diolah
Variabel ketiga dari loyalitas merek, banyak yang memilih setuju dan sangat setuju. Berarti para konsumen bersedia membeli produk Sunsilk selain shampo serta tetap memakai merek Sunsilk dan tidak akan mengganti dengan produk lain.
4.3
ANALISIS REGRESI Setelah dianalisis terdapat tiga variabel dengan rincian yaitu variabel
kepercayaan merek dan variabel afeksi merek sebagai variabel bebas ( independent variabel ) sedangkan variabel loyalitas sebagai variabel terikat ( dependent variabel ). Ketiga variabel tersebut diolah dengan menggunakan analisis regresi berganda pada program SPSS. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel bebas ( kepercayaan merek dan afeksi merek ) terhadap variabel terikat ( loyalitas konsumen ). Dari hasil analisis regsresi persamaan berganda yang dibentuk, yaitu :
y = a + b1x1 + b2x2 y = 6,224 + 0,021x1 + 0,378x2 keterangan : y = loyalitas konsumen x1 = kepercayaan merek x2 = afeksi merek
Rekap analisis regresi : Nilai constant dari koefisien unstandarisasi ( B ) = 6,224, nilai total kepercayaan dari koefisien unstandarisasi ( B ) =
0,021, dan nilai total afeksi dari koefisien
unstandarisasi ( B ) = 0,378.
Gambar Uji F
Sumber : Supranto 2001: 71 jadi kepercayaan dan afeksi merek berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen, hal ini dapat dilihat pada besarnya nilai Fhitung 4,478 > Ftabel 3,15 dan signifikan 0,017 < 0,05
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah: 1. Berdasarkan dari hasil penelitian ini banyak konsumen yang percaya shampo Sunsilk memiliki perbedaan dengan produk lain dan mutunya terjamin serta dapat mengatasi masalah pada rambut, sedangkan pada afeksi konsumen terhadap shampo merek Sunsilk menunjukan rasa emosionalnya seperti rasa senang, dan puas setelah menggunakan shampo Sunsilk dan mereka bangga karena shampo Sunsilk cukup dikenal masyarakat serta mampu mengatasi masalah pada rambut. 2. Berdasarkan hasil analisis, kepercayaan dan afeksi merek berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dan mempunyai pengaruh yang signifikan. Hal ini berdasarkan pada hasil uji hipotesis F, dapat dilihat pada besarnya nilai Fhitung 4,478 > Ftabel 3,15.
5.2 Saran Dari hasil penelitian mengenai kepercayaan merek dan afeksi merek terhadap loyalitas shampo Sunsilk, ada beberapa saran yang penulis dapat sampaikan diantaranya adalah : • Pada saat ini konsumen sangat mengenal shampo Sunsilk sebagai salah satu shampo yang mempunyai teknologi yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan rambut konsumen, untuk itu citra ( image ) tersebut harus dijaga mengingat banyak shampo pada saat ini juga menawarkan hal serupa. • Untuk
dapat
meningkatkan
loyalitas
pelanggan,
perusahaan
dapat
memperhatikan dan memenuhi indikator-indikator afeksi merek. Karena dengan terpenuhnya semua indikator afeksi merek konsumen akan memunculkan rasa memiliki terhadap produk merek shampo Sunsilk, sehingga konsumen akan bangga dan loyal terhadap produk tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis sebagian konsumen percaya bahwa shampo Sunsilk memiliki mutu dan kualitas terjamin, oleh karena itu perusahaan harus menjaga kepercayaan konsumen terhadap shampo merek Sunsilk agar para konsumen tetap setia atau memiliki loyalitas terhadap produk tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Basu, Swashta, et all. 2000. Pengantar Bisnis Modern, edisi ketiga, Yogyakarta Durianto Darmadi, dkk. 2001. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kotler, Philip dan Amstrong Gary. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran, penerbit Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Penerbit Erlangga, Jakarta. Lamb, Hair, McDaniel. 2001. Manajemen Pemasaran. Salemba Empat, Jakarta. Supranto. J. 2001. Statistik : Teori dan Aplikasi, edisi keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta ib.atmajaya.ac.id/default.aspx, Pengertian Merek wsmulyana.wordpress.com/2008, Pengertian Merek