RISET HARIAN HIGHLIGHT
BEI STATISTIC
Senin, 08 Agustus 2011
- S&P turunkan peringkat utang AS menjadi AA+. - RUPSLB BNBR untuk kuasi reorganisasi Okt 11 - IPO Golden Energy mundur awal 2012. GRAFIK IHSG
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
MARKET PREVIEW Pergerakan IHSG hari ini diperkirakan akan kembali didominasi aksi jual menyusul respon negatif pasar atas diturunkannya peringkat utang AS oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor’s (S&P). S&P akhir pekan kemarin, setelah pasar AS tutup, menurunkan peringkat utang AS dari ‘AAA’ menjadi ‘AA+’ dengan outlook negatif. Meskipun perekonomian Indonesia sejauh ini menunjukkan tren positif namun pengaruh memburuknya pasar keuangan di AS dan Eropa bisa memicu aksi ambil untung lanjutan, terutama oleh investor asing. Penurunan peringkat utang AS ini sebagai respon atas persoalan krisis anggaran di AS akibat perseteruan antara politisi di AS. Membengkaknya utang AS dan defisit ganda yang dihadapi negara tersebut telah memperburuk prospek ekonomi di negara adidaya tersebut. Penurunan peringkat utang AS tersebut diperkirakan akan berdampak pada perdagangan saham pekan ini di AS. Padahal akhir pekan kemarin respon pasar terlihat mulai positif setelah keluarnya data pengangguran di AS (unemployment rate) yang menunjukkan penurunan, dari 9,2% pada Juni menjadi 9,1% pada Juli lalu. Indeks DJIA pada perdagangan akhir pekan kemarin rebound 0,54% di posisi 11.444,61. Kondisi pasar saham global yang kembali ditandai dengan meningkatnya resiko pasar tentunya akan kembali berimbas pada kondisi pasar domestik. Diperkirakan untuk jangka pendek, pasar saham Indonesia akan terkena dampak negatif. Namun kondisi ini dinilai bersifat sementara, mengingat perekonomian Indonesia yang memiliki prospek pertumbuhan positif. Hingga kuartal kedua tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,5% sesuai dengan perkiraan banyak ekonom. Hingga akhir tahun ini diperkirakan pertumbuhan akan bisa mencapai 6,6%-6,7%. Indonesia juga berpeluang mendapatkan kenaikan peringkat utang menjadi ‘investment grade’ tahun ini. Laba emiten juga masih bertumbuh rata-rata di atas 30% hingga paruh pertama tahun ini. Investor disarankan tidak menyikapi penurunan peringkat utang AS dengan melakukan aksi jual yang massif. Pekan kemarin IHSG turun 5,06% ke posisi 3921,643, terimbas sentimen negatif dari kondisi pasar saham global. Penurunan indeks komposit tersebut dipicu aksi jual asing yang mencapai Rp.1,4 triliun, mengikis habis nilai pembelian bersih asing selama dua pekan sebelumnya yang mencapai Rp.1,33 triliun. Secara technical, IHSG saat ini akan menguji level support di 3850 dan peluang penguatan terbatas di level 3940. Apabila support 3850 tidak kuat menahan aksi jual, maka level tahanan berikutnya ada di 3780. Investor disarankan melakukan pembelian selektif bertahap ketika terjadi tekanan jual atas sejumlah saham unggulan yang berfundamental kuat seperti saham Grup Astra, perbankan, konsumsi, farmasi, infrastuktur dan aneka industri. IHSG 3850-3940
GLOBAL MARKET
COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET
BERITA TERKINI
Rating Diturunkan, AS Bilang S&P Salah Hitung. Pemerintah AS langsung menanggapi penurunan peringkat yang diberikan Standard & Poor's dari level AAA menjadi AA+. Juru Bicara Departemen Keuangan bilang, ada kesalahan dalam penghitungan yang dilakukan S&P dengan nilai kesalahan hitung mencapai US$ 2 triliun. Sayangnya, sumber yang tak mau disebut namanya itu tidak mengelaborasi lebih jauh mengenai kesalahan hitung tadi. Dia beralasan, kesalahan itu akan muncul dengan sendirinya. Meski begitu, S&P menghitung, utang AS masih akan naik menjadi 74% dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir tahun 2011, 79% dari PDB di 2015, dan 85% dari PDB pada 2021. Seperti yang diketahui, S&P menurunkan peringkat kredit AAA Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam sejarah. Menurut S&P, pemangkasan anggaran yang disetujui oleh Kongres AS dan kesepakatan untuk menaikkan pagu batasan utang tidak akan mampu untuk mengurangi defisit anggaran Negeri Paman Sam itu yang sudah mencapai rekor tertingginya. Outlook atau prospek dari peringkat kredit ini juga negatif. Artinya, peringkat AS masih bisa turun lagi. (Kontan Online) Payrolls AS Positif, Tingkat Pengangguran Berkurang. Data bulanan mengenai payrolls Amerika Serikat (AS)pada Juli dirilis positif, melebihi perkiraan awal. Pada periode tersebut, jumlah pekerjaan bertambah hingga 117.000. Tingkat pengangguran berkurang tipis dari 9,2% menjadi 9,1%. Data pemerintahan terbaru mengatakan, 193.000 orang keluar dari angkatan kerja. Upah per jam rata-rata naik 10 sen atau 0,4% menjadi US$ 23,13. Minggu kerja tidak berubah yaitu di 34,3 jam. Sebelumnya, ekonom yang disurvei MarketWatch memproyeksi payrolls AS hanya akan naik 75,000 dengan tingkat pengangguran bertahan kuat di 9,2% dan upah per jam rata-rata diekspektasi akan naik 0,2%. Survei Bloomberg juga menyatakan sebagian ekonom memperkirakan tingkat pengangguran Juli akan sama dengan bulan sebelumnya. (Kontan Online) Indah Kiat Merugi US$ 14,7 Juta. PT Indah Kiat Pulp and Paper (INKP), anak usaha grup Sinar Mas, mencatat rugi bersih US$ 14,76 juta hingga semester I2011. Padahal sebelumnya perseroan mampu menghasilkan laba US$ 91 juta. Akumulasi rugi terjadi akibat kenaikan beban penjualan INKP dari US$ 993,04 juta di semester I-2010, menjadi US$ 1,134 miliar. Penjualan perseroan sejatinya naik 8,07% menjadi US$ 1,338 miliar di Juni 2011, dari posisi sebelumnya US$ 1,23 miliar. Laba bersih per saham dari yang tahun lalu US$ 0,016, menjadi rugi bersih US$ 0,002 per lembar. (Detikcom)
IPO Golden Energy Akan Mundur Jadi Awal Tahun 2012. Rencana penawaran saham perdana PT Golden Energy Mines kembali tertunda. Perusahaan tambang yang terafiliasi dengan grup Sinarmas ini akhirnya memutuskan menggelar initial public offering (IPO) tahun depan. Keputusan menunda IPO ini karena masalah investor strategis. Kabarnya, Coal India sebagai investor strategis yang mengincar 40% kepemilikan saham Golden Mines terganjal izin dari pemerintah India. Selain itu, kedua pihak belum sepakat mengenai mekanisme masuknya investor strategis ke perusahaan batubara ini. (Kontan Online) KIJA Akan Akuisisi Banten West Dan Tanjung Lesung Senilai Rp 1,5 Triliun. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) berencana mengambil alih saham PT Banten West Java Tourism Development (BWJ) dan PT Tanjung Lesung Leisure Industry (TLLI). Perseroan telah menekan perjanjian pengikatan jual beli bersyarat (Conditional Sale and Purchase Agreement) dengan para pemegang saham, pada 3 Agustus 2011. KIJA akan mengakuisisi 100% saham BWJ dari Green Emerald Investments Ltd., PT Nuansa Duta Pratama, PT Bima Sakti Inti Pratama, PT Sapta Manunggal Investama, PT Tanjung Lesung Paradise, Bramelis Investment Pte. Ltd., dan Meadowood Capital Ltd. Perseroan juga membidik 21,63% saham TLLI dari PT Sapta Manunggal Investama. Total nilai transaksi pembelian saham kedua perusahaan itu mencapai Rp 1,5 triliun. Pelaksanaan pembelian saham BWJ dan TLLI akan dilaksanakan setelah semua syarat pendahuluan sudah terpenuhi. (Kontan Online) Oktober BNBR Gelar RUPSLB. PT. Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) sekitar Oktober 2011. RUPSLB akan membicarakan rencan kuasi reorganisasi. BNBR akan menyelesaikan kuasi reorganisasi secepatnya sebelum akhir 2011. Kuasi reorganisasi diyakini berdampak positif bagi perseroan dan pemegang saham. (Investor Daily) KKGI Gencar Membuka Blok Baru. PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) baru saja membuka blok baru sehingga laba bersih semester I Rp 214,40 miliar, meroket 208,1% dibandingkan paruh pertama 2010. Volume produksi dan penjualan KKGI juga naik berlipat ganda, masing-masing menjadi 2,06 juta ton dan 2,04 juta ton. Konsesi tambang batubara yang dimiliki KKGI sejatinya hanya satu. Izin itu membentang dari Samarinda sampai Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Dari tujuh blok yang berada di konsesi tersebut, baru empat blok yang sudah berproduksi secara komersial. (Kontan Online)
SAHAM PILIHAN ASII 64000–71650. Penjualan mobil Juli lalu, menurut data Gaikindo, meningkat sekitar 25% mencapai 88.000 unit dibandingkan penjualan Juni yang mencapai 70.157 unit. Penjualan mobil Juni lalu sendiri naik 15% dari Mei. Dalam dua bulan terakhir penjualan mobil nasional naik hingga 40%. Penjualan mobil Januari-Juli diperkirakan mencapai 420.000 unit, naik 7,8% dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar 389.483 unit. Sementara penjualan Toyota bulan Juli diperkirakan mencapai 30.000 unit, naik dibandingkan Juni 26.175 unit. Kenaikan penjualan mobil di pasar domestik sepanjang tujuh bulan terakhir ditopang oleh kondisi perekonomian nasional yang kondusif yang ditandai dengan tren penguatan nilai tukar rupiah atas dolar AS dan peningkatan daya beli masyarakat yang tercermin dari terkendalinya laju inflasi di bawah angka 5,5%. Sedngkan tingkat bunga relatif rendah dengan BI Rate stabil di 6,75%. Peningkatan penjualan otomotif tersebut akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan kinerja industri otomotif di Tanah Air. ASII sebagai salah satu perusahaan dimana divisi otomotif menyumbangkan 45% terhadap total laba perseroan akan diuntungkan dengan pertumbuhan penjualan otomotif tahun ini. PT Astra Internasional Tbk (ASII) sepanjang paruh pertama tahun ini (1H11) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja di atas ekspektasi awal pelaku pasar. Laba bersihnya tumbuh 33,37% mencapai Rp.8,59 triliun. Laba tersebut mencerminkan 52% dari target laba tahun ini sebesar Rp.16,55 triliun. Hal ini dicapai dengan topangan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 24% mencapai Rp.7,63 triliun. Pencapaian pendapatan tersebut sebesar 51% dari target tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp.15 triliun. Pertumbuhan laba tersebut dicapai berkat kinerja anak-anak perusahaanya yang mencatatkan pertumbuhan laba positif melampaui perkiraan awal. Seluruh bisnis anak perusahaan ASII mencatatkan pertumbuhan laba positif. Ini terlihat misalnya dari divisi otomotif perseroan dimana laba bersih dari divisi tersebut tumbuh 18% mencapai Rp.3,9 triliun. Penjualan kendaraan bermotor ASII pada 1H11 mencapai 230.000 unit atau tumbuh 10% dengan penguasaan pangsa pasar 55%. Penjualan sepeda motor Honda Astra dalam periode yang sama tumbuh 26% mencapai 2,1 juta unit dengan penguasaan pangsa pasar naik menjadi 51%. Secara valuasi saat ini harga saham ASII ditransaksikan dengan PE 15,9x proyeksi laba 2011 dan PE 13,9x proyeksi laba 2012. Harga sahamnya setahun terakhir ditransaksikan dengan PE tertinggi 20x dan terendah 14x. Pada PE 20x harga saham perseroan berpeluang mencapai Rp.82000 berdasarkan proyeksi laba 2011. Pada perdagangan akhir pekan kemarin harga sahamnya ditutup turun 4,55% ke posisi Rp.67.200 dipicu memburuknya sentimen pasar. Secara technical, harga saham ASII masih berpeluang melemah menuju level Rp.64000 (retracement 38,2%) setelah Jumat lalu support di Rp.68000 tertembus. Disarankan akumulasi buy ketika harga terkoreksi mendekati level supportnya. Buy on Weakness.
SAHAM PILIHAN SIMP 1100-1250. Memburuknya iklim pasar telah menekan hampir semua saham sektoral pada perdagangan akhir pekan lalu, termasuk saham pendatang baru PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Harga sahamnya terkoreksi hingga 9,5% ditutup di Rp.1240. Ini merupakan harga terendah sejak 18 Juli lalu. Perseroan akan melunasi utang perbankan senilai Rp.1,77 triliun atau sekitar USD200 juta. Dana untuk pembayaran utang tersebut berasal dari hasil penawaran umum perdana sebanyak 51%. Perseroan juga menganggarkan belanja modal Rp.2,2 triliun tahun ini dimana sebagiannya akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan dua pabrik gula di Sumatera Selatan. Kapasitas per pabrik mencapai 40 juta ton. Investasi per pabrik sekitar Rp.100 miliar dan pengerjaan selama 18 bulan. Perseroan pada kuartal pertama tahun ini membukukan pertumbuhan laba bersih 98% mencapai Rp.689 miliar dengan marjin bersih meningkat mencapai 23,54% ketimbang periode yang sama 2010 sebesar 16,49%. Pada harga Rp.1240, harga saham perseroan telah menguat 12,7% dibandingkan harga perdananya di Rp.1100. Tahun ini pendapatan usaha perseroan diperkirakan mencapai Rp.12,63 triliun tumbuh 33% dari 2010 sebesar Rp.9,48 triliun. Dengan asumsi marjin bersih sekitar 20%-23% maka laba bersih tahun ini diperkirakan mencapai Rp.2,5 triliun hingga Rp.2,9 triliun atau dengan EPS berkisar Rp.158 hingga Rp.184. Pada harga Rp.1240, saham SIMP hanya ditransaksikan dengan PE antara 6,7x hingga 7,8x, jauh lebih murah ketimbang saham di sektor barang kosnusmi yang saat ini ditransaksikan sekitar 15x-17x. Buy on Weakness.
Perhatikan : PGAS 2850-3250 Buy ADRO 2275-2425 Buy JSMR 3575-3975 Buy on Weakness AKRA 2550-2900 Buy on Weakness BMRI 6900-7450 Buy on Weakness GGRM 49900-55000 Buy on Weakness INDF 5800-6500 Sell
TECHNICAL VIEW
CORPORATE ACTION
INFO DIVIDEN
PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021- 726 3969 (H) Fax : 021 - 571 0895 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021 - 319 31811 Fax : 021 - 319 31838 Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102 Yogyakarta: Ruko Gajah Mada Square Kav. E Jl. Juminahan No 26 Yogyakarta 55212 Tlp. 0274-587888 Fax. 589171 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411 - 313 122 Fax : 0411 - 311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561 - 767 839 Fax : 0561 - 761 056
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.