No conto Lokasi
A
: Napal hulu : Alur S. Napal
B
C
Zona ubahan: sub propilitik Nama batuan: lava andesit
D
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
0.5 mm
E P1
A B X – Nikol 0
C
D
E 0.5 mm
Sayatan andesit terubah dengan intensitas sedang, bertekstur hipokristalin, porfiritik, tersusun oleh fenokris plagioklas, hornblenda, berukuran 0,25-2,5mm tertanam pada massadasar berupa mikrolit plagioklas dan gelas berukuran sangat halus.mineral ubahan yang hadir antara lain kalsit, klorit, kuarsa, mineral lempung dan mineral opak. Mineralogi: Plagioklas (30%):. hadir sebagai fenokris (C6) (30%) prismatik, euhedral-subhedral, kembaran polisintetik, dan terdapat gejala zoning. hadir sebagai mikrolit halus pada massa dasar (15%). sebagian telah terubah menjadi kalsit, klorit, kuarsa, mineral lempung. Kuarsa (5%): Hadir sebagai fenokris (D4), berbentuk irregular, memperlihatkan tekstur embayment Hornblenda (10%): Hadir sebagai fenokris (D2) dengan ciri opak rim, sebagian besar terubahkan menjadi kalsit, klorit, mineral lempung, dan mineral opak. Gelas (25%): Hadir sebagai massadasar dengan warna coklat keruh bersama mikrolit plagioklas, sebagian besar telah terubah menjadi kalsit, klorit, mineral lempung Kalsit (10%): Berwarna coklat keruh, dengan warna interferensi ekstrim. Hadir mengisi rekahan dan menggantikan fenokris hornblenda, plagioklas dan ,massadasar gelas (D5). Klorit (10%): Berwarna kehijauan, menyerabut. Hadir sebagai mineral ubahan dari fenokris plagioklas dan hornblenda serta massadasar gelas(D6). Mineral Lempung (5%): Hadir sebagai mineral ubahan berwarna keruh menggantikan gelas, hornblenda, plagioklas (A3). Mineral opak (5%): Sebagai mineral ubahan bersama klorit dan kalsit pada fenokris plagioklas (B2).
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
A
: Bungin 3 : S. Air Bung inan
B
C
Zona ubahan : Propilitik Nama batuan : lava andesit
D
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
0.5 mm
E P1
A B X – Nikol 0
C
D
E 0.5 mm
Sayatan Andesit terubah dengan intensitas sedang, tekstur hipokristalin, vitrofirik. Tekstur khusus berupa embayment (A4). Fenokris terdiri dari plagioklas, hornblenda, kuarsa berukuran 0,3-1,5mm tertanam pada massadasar gelas. Batuan ini telah mengalami ubahan hidrotermal sehingga menghasilkan mineral-mineral sekunder berupa kuarsa sekunder, klorit, kalsit, epidot, mineral lempung dan mineral opak. Mineralogi: Plagioklas (30%): hadir sebagai fenokris (C5) berbentuk prismatik, euhedral-subhedral, memperlihatkan kembaran polisintetik, dan setempat terdapat gejala zoning. Sebagian kristal plagioklas mengalami ubahan menjadi kalsit ± klorit, kuarsa dan mineral lempung. Hornblenda (5%): hadir sebagai fenokris (E7) dicirikan dengan bentuk prismatik-rombik, euhedral-subhedral. Sebagian besar fenokris hornblenda ini telah terubahkan menjadi klorit ± kalsit ± epidot ± mineral opak. Kuarsa (10%): Berbentuk irregular, relief rendah, beberapa mencirikan tekstur embayment (D1). Gelas (30 %): Hadir sebagai massadasar berwarna keruh, sebagian telah terubah menjadi kuarsa sekunder dan mineral lempung. Klorit (10%). Berwarna kehijauan, dengan warna interferensi biru anomali. Hadir sebagai mineral ubahan dari hornblenda (pseudomorf) (E2). Kalsit (5%): Hadir sebagai mineral ubahan menggantikan hornblenda, plagioklas, dan mengisi rekahan (E6) Epidot (5%): Hadir sebagai mineral ubahan dari hornblenda (pseudomorf), berwarna hijau kekuningan dengan warna interferensi kuning-hijau orde 3 (B8) Mineral opak (5%): Hadir sebagai mineral ubahan berwarna gelap, tidak beraturan (E1). .
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
A
: Napal 54 : S. Air Napalan
B
C
Zona ubahan : Propilitik Nama batuan : lava andesit
D
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
0.5 mm
E P1
A B X – Nikol 0
C
D
E 0.5 mm
Sayatan andesit yang telah mengalami ubahan hidrotermal dengan intensitas sedang, hipokristalin, bertekstur pilotaksitik, porfiritik, hipidiomorfik granular, berukuran 0.1–2mm tersusun oleh fenokris yaitu plagioklas, hornblenda dan mineral opak yang tertanam dalam massa dasar mikrolit plagioklas, dan kuarsa. Mineral ubahan (10%) terdiri dari klorit, epidot dan aktinolit. Mineralogi: Plagioklas (55%): hadir sebagai fenokris (35%) dan massa dasar (20%). Sebagai fenokris, hadir berbentuk prismatik, subhedral, berukuran 0,5-1.8mm, memperlihatkan kembaran albit, An52-58, Sebagai massa dasar hadir berupa mikrolit plagioklas, telah terubah sebagian. (C5) Hornblenda (20%): hadir seluruhnya sebagai fenokris, berwarna hijau kecoklatan, pleokroik sedang, berbentuk subhedral, berukuran 0,14-1mm. sebagian besar telah terubah menjadi klorit (E-3), epidot (B3) dan aktinolit (B3) Kuarsa (5%): hadir sebagai massa dasar berupa mikrokristalin silika. Mineral opak (20%): sebagai fenokris (1%), berukuran 0.2-0.3 mm (D5), dan sebagai massa dasar berupa mikrokristalin telah mengalami oksidasi Gelas (5%): hadir sebagai massa dasar (B6)
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
A
: P. HSN. 1 : Punggungan Husein
B
C
D
Zona ubahan : sub propilitik Nama batuan : tuf
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
0.5 mm
E P1
A B X – Nikol 0
C
D
E 0.5 mm
Tuf yang telah mengalami ubahan hidrotermal dengan intensitas sedang, menunjukkan butiran yang menyudut-menyudut tanggung, terpilah sedang, berukuran 0.1-2 mm, terdiri dari pecahan fragmen batuan, plagioklas, piroksen dan mineral opak. Butiran tertanam dalam matriks klorit dan mineral lempung serta tersemenkan oleh oksida besi. Mineralogi: Fragmen Batuan (40%): Sebagai butiran, membundar-membundar tanggung, berukuran 0.3-2 mm, terdiri dari pecahan Andesit dan sebagian Basalt (C4-D7, A7-B8). Sebagian telah teroksidasi. Plagioklas (15%): Sebagai butiran, menyudut-membundar tanggung, berukuran 0.2-0.8 mm, colorless, menunjukkan kembaran polisintetik, dan sebagian telah terubah menjadi kalsit (C2-D1, A3, C7). Piroksen (2%): Sebagai butiran, hijau pucat, menyudut-menyudut tanggung, berukuran 0.10.3 mm, sebagian terubah menjadi klorit (E4). Klorit (17%): Sebagai matriks yang mengisi rongga diantara butiran, sebagai ubahan dari gelas dengan setempat masih ditemukan tekstur glass shard. Mineral lempung (10%): Sebagai matriks yang mengisi rongga diantara batuan. Mineral opak (1%): Sebagai butiran yang berukuran 0.1-0.2 mm. Oksida Besi (1%): hadir sebagai semen yang mengikat antar butiran dan matriks, coklat kemerahan. Porositas (10%): hadir sebagai rongga kosong diantara butiran dan matriks, nampak berupa intrapartikel dan interpartikel.
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
A
: TBG HSN 5 : Tebing Husein
B
C
Zona ubahan :argilik Nama batuan : tuf
D
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
0.5 mm
E P1
A B X – Nikol 0
C
D
E 0.5 mm
Sayatan Tuf Kristal yang telah mengalami ubahan hidrotermal dengan intensitas sedang menunjukkan ukuran debu (Ash), 0.15 – 2.25 mm. Butiran menyudut-menyudut tanggung, terpilah buruk, kemas terbuka, terdiri dari kuarsa, mineral opak dan mineral lempung terdapat matriks berupa pecahan gelas.. Sebagian gelas volkanik telah terdevitrifikasi menjadi mikrokristalin kuarsa. Mineralogi: Kuarsa (50%): sebagai butiran (2%), berukuran 0.3-1 mm, colorless, menunjukkan tekstur embayment (C7), dan sebagai matriks hasil devitrifikasi dari gelas volkanik. Mineral opak (5%): hadir sebagai butiran, membundar-menyudut tanggung, berukuran 0.05-0.1 mm. Pecahan gelas (30%): hadir sebagai matriks yang mengisi rongga diantara butiran, berwarna coklat keruh. Mineral lempung (15%): hadir sebagai mineral skunder hasil ubahan pecahan gelas dan opak, colorless-coklat pucat, bias rangkap tinggi anhedral-subhedral, nampak sebagai agregat halus. Porositas (5%): hadir sebagai rongga kosong diantara butiran dan matriks, nampak berupa intrapartikel dan setempat interpartikel.
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
A
: TBG HSN 4 : Tebing Husein
B
C
Zona ubahan : Argilik Nama batuan : tuf
D
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
0.5 mm
E P1
A B X – Nikol 0
C
D
E 0.5 mm
Sayatan tuf yang telah mengalami ubahan hidrotermal dengan intensitas sedang, kristal memiliki tekstur klastik, terpilah buruk, kemas terbuka dengan komposisi butiran terdiri, kuarsa, mineral opak dan mineral lempung terdapat matriks berupa pecahan gelas. Mineralogi Kuarsa (40%): hadir berupa pecahan butiran, berukuran 0.1-2 mm,, (E-4), sebagai matriks hasil devitrifikasi dari gelas volkanik Mineral opak (15%): berbentuk anhedral, berukuran 0.04-0.07 mm, hadir tersebar dalam batuan, Pecahan gelas (30%): hadir sebagai matriks, berwarna coklat keruh, yang sebagian besar telah terubah menjadi kuarsa dan mineral lempung. (A-5) Mineral lempung (15%): hadir sebagai mineral skunder hasil ubahan pecahan gelas dan opak, colorless-coklat pucat, bias rangkap tinggi anhedral-subhedral, nampak sebagai agregat halus. Porositas (15%): hadir sebagai rongga kosong diantara butiran dan matriks, nampak berupa intrapartikel.
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
A
: TBG HSN 1 : S. Husein
B
C
Zona ubahan : sub propilitik Nama batuan : tuf
D
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
0.5 mm
E P1
A B X – Nikol 0
C
D
E 0.5 mm
Sayatan Tuf Kristal yang telah mengalami ubahan hidrotermal dengan intensitas sedang, menunjukkan ukuran debu (Ash), 0.15 – 2.25 mm. Butiran menyudut-menyudut tanggung, terpilah buruk, kemas terbuka, terdiri dari pecahan plagioklas, hornblenda, kuarsa, dan mineral opak yang mengambang dalam matriks pecahan gelas volkanik. Sebagian gelas volkanik telah terdevitrifikasi menjadi mikrokristalin kuarsa. Mineralogi: Plagioklas (25%): hadir sebagai butiran, menyudut tanggung, berukuran 0.15-2.25 mm, colorless, menunjukkan kembaran polisintetik dan zoning (E5). Kuarsa (5%): sebagai butiran (2%), berukuran 0.3-1 mm, colorless, menunjukkan tekstur embayment (C7), dan sebagai matriks hasil devitrifikasi dari gelas volkanik. kalsit (15%): hadir sebagai butiran, menyudut-menyudut tanggung, berukuran 0.1-0.2 mm, berwarna coklat pucat, pleokroik sedang dan belahan 2 arah (B5). Mineral opak (5%): hadir sebagai butiran, membundar-menyudut tanggung, berukuran 0.05-0.1 mm. Gelas volkanik (50%): hadir sebagai matriks yang mengisi rongga diantara butiran, berwarna coklat keruh. Porositas (5%): hadir sebagai rongga kosong diantara butiran dan matriks, nampak berupa intrapartikel dan setempat interpartikel.
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
A
: Napal 44b : S. Air Napalan
B
C
Zona ubahan : Argilik Nama batuan : urat kuarsa
D
E
A
B
C
D
E
1
1
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C 1 mm
D
E P1
1 kalsit
A B X – Nikol 0
C
2
D
E 1 mm
Sayatan urat kuarsa, dengan komposisi mineral kuarsa, kalsit, mineral lempung dan mineral opak. Mineralogi: Kuarsa (80%): hadir berupa kristalin dan mikrokristalin. Kuarsa kristalin, berbentuk anhedral-subhedral, ukuran 0,2-0,5mm. memperlihatkan tekstur comb dan radial yang menandakan tekstur urat tumbuh primer. Mikrokristalin kuarsa membentuk massa dasar dan mulai terubah menjadi lempung. Kalsit (5%): hadir sebagai agregat halus pada kuarsa, bentuk anhedral-subhedral, relief bergelombang. Mineral lempung (10%): putih berserabut, sebagai ubahan dari kuarsa. Mineral opak (5%): berbentuk anhedral-euhedral, berukuran 0,05-0,1 mm.
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
A
: HBB 19 : S. Air Bunginan
B
C
Zona ubahan : sub propilitik Nama batuan : urat kuarsa
D
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
3
kalsedon
A
B
C
D
E
A
B
C
D
E
A
B
C
D
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
2 mm
E P1
klorit
A B X – Nikol 0
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
C
D
E 2 mm
4
Sayatan urat kuarsa yang telah mengalami ubahan hidrotermal dengan intensitas kuat, dengan komposisi mineral kuarsa, klorit, zeolit, mineral lempung dan mineral opak. Mineralogi: Kuarsa (75%): hadir berupa kristalin dan mikrokristalin dan kalsedon. Kuarsa kristalin, berbentuk anhedral-subhedral, ukuran 0,1-0,4 mm. memperlihatkan tekstur crustiform dan radial yang menandakan tekstur urat tumbuh primer. Kalsedon hadir berupa butiran granular dengan pemadaman radial sebagian membentuk tekstur colloform. Mikrokristalin kuarsa membentuk massa dasar dan mulai terubah menjadi mineral lempung. klorit (10%): berwarna hijau mnyerabut, anhedral-subhedral, hadir bersaman dengan kuarsa zeolit (10%): bentuk anhedral-subhedral, berukuran 0,05-0,3 mm, hadir menyebar pada kuarsa. Mineral opak (5%): berbentuk anhedral-euhedral, berukuran 0,05-0,1 mm.
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
A
: TBG HSN 3 : Tebing Husein
B
C
Zona ubahan : sub propilitik Nama batuan : urat kuarsa
D
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
0.5 mm
E P1
zeolit
A B X – Nikol 0
C
D
6
E 0.5 mm
Sayatan urat kuarsa yang telah mengalami ubahan hidrotermal dengan intensitas kuat, dengan komposisi mineral kuarsa, zeolit, dan mineral lempung Mineralogi: Kuarsa (75%): hadir berupa kristalin dan mikrokristalin dan kalsedon. Kuarsa kristalin, berbentuk anhedral-subhedral, ukuran 0,1-0,4 mm. memperlihatkan tekstur crustiform dan radial yang menandakan tekstur urat tumbuh primer. Kalsedon hadir berupa butiran granular dengan pemadaman radial sebagian membentuk tekstur colloform. Mikrokristalin kuarsa membentuk massa dasar dan mulai terubah menjadi mineral lempung. zeolit (10%): bentuk anhedral-subhedral, berukuran 0,05-0,3 mm, hadir menyebar pada kuarsa. Mineral lempung (15%): putih berserabut, sebagai ubahan dari kuarsa.
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
A
: Napal 44 A : S. Air Bunginan
B
C
Zona ubahan : Argilik Nama batuan : urat kuarsa
D
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5 comb
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
0.5 mm
E P1
A B X – Nikol 0
C
D
E 0.5 mm
Sayatan urat kuarsa yang telah mengalami ubahan hidrotermal dengan intensitas sedang, dengan komposisi mineral kuarsa, kalsit, mineral lempung dan mineral opak. Mineralogi: Kuarsa (75%): hadir berupa kristalin dan mikrokristalin. Kuarsa kristalin, berbentuk anhedral-subhedral, ukuran 0,2-0,5mm. memperlihatkan tekstur comb yang menandakan tekstur urat tumbuh primer. Mikrokristalin kuarsa membentuk massa dasar dan mulai terubah menjadi mineral lempung. Kalsit (10%): hadir sebagai agregat halus pada kuarsa, bentuk anhedralsubhedral, relief bergelombang. Mineral lempung (10%): putih berserabut, sebagai ubahan dari kuarsa. Mineral opak (5%): berbentuk anhedral-euhedral, berukuran 0,05-0,1 mm.
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
No conto Lokasi
A
: Napal 28 : S. Air Napalan
B
C
Zona ubahan : propilitik Nama batuan : urat kuarsa
D
E
A
B
C
D
E
1
1
1
2
2
2
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
0
A B // - Nikol
C
D
0.1 mm
E P2
crustiform
A B X – Nikol 0
3
C
D
E 0.1 mm
Sayatan urat kuarsa yang telah mengalami ubahan hidrotermal dengan intensitas kuat, dengan komposisi mineral kuarsa, kalsit, mineral lempung dan mineral opak. Mineralogi: Kuarsa (80%): hadir berupa kristalin dan mikrokristalin. Kuarsa kristalin, berbentuk anhedral-subhedral, ukuran 0,2-0,5mm. memperlihatkan tekstur comb yang menandakan tekstur urat tumbuh primer. Mikrokristalin kuarsa membentuk massa dasar dan mulai terubah menjadi mineral lempung. Kalsit (5%): hadir sebagai agregat halus pada kuarsa, bentuk anhedral-subhedral, relief bergelombang. Mineral lempung (10%): putih berserabut, sebagai ubahan dari kuarsa. Mineral opak (5%): berbentuk anhedral-euhedral, berukuran 0,05-0,1 mm.
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
Hasil analisis Difraksi Sinar – X (XRD) (Lokasi pengambilan conto tertera pada peta lokasi pengamatan)
(data milik PT. Aneka Tambang tbk., laporan eksplorasi Prospeksi Air Bunginan, Seblat, Bengkulu, 2006)
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
Grafik identifikasi X-ray Drifraksi pada sampel SBL.E. 06
Grafik identifikasi X-ray Drifraksi pada sampel SBL.E. 07
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
Grafik identifikasi X-ray Drifraksi pada sampel SBL.E. 19
Grafik identifikasi X-ray Drifraksi pada sampel SBL.E. 21
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
Grafik identifikasi X-ray Drifraksi pada sampel SBL.E. 05
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”
(data milik PT. Aneka Tambang tbk., laporan eksplorasi Prospeksi Air Bunginan, Seblat, Bengkulu, 2006)
“Geologi dan Studi Ubahan Hidrotermal Daerah Prospeksi Air Bunginan, Kecamatan Air Muring, Kabupaten Ketaun, Bengkulu”