Visi & Misi
VISI Menjadi Bank terpercaya dalam menjalin kemitraan dengan dunia usaha untuk mendukung perekonomian Indonesia yang mandiri
MISI -
Menyediakan layanan transaksi perbankan yang prima dan dipercaya oleh masyarakat Indonesia serta dunia usaha Nasional.
-
Meyakinkan masyarakat Indonesia untuk melakukan transaksi perbankan dengan Bank Nasional.
-
Menjangkau segenap lapisan masyarakat dengan memanfaatkan jaringan mitra usaha melalui sebuah kerjasama yang saling menguntungkan.
-
Melakukan setiap kegiatan perbankan dengan integritas yang luhur.
KEBIJAKAN MUTU PERUSAHAAN Pencapaian kepuasan pelanggan yang optimal melalui penyediaan kualitas kerja dan pelayanan prima secara berkesinambungan yang menjadi budaya kerja Bank Artos Indonesia
Laporan Tahunan 2014
i
Daftar Isi
Visi & Misi i Daftar Isi
ii
’
Laporan Manajemen 1 Strategi & Kebijakan 5 Pengelolaan Risiko 8 Pelaksanaan G C G 28 Perkembangan Usaha 42 Susunan Pengurus 45 Manajemen Eksekutif & Pimpinan Capem 46 Struktur Organisasi 48 Ikhtisar Keuangan 49 Jaringan Kantor 50 Produk & Jasa 51 Rasio Keuangan 52 Laporan Auditor Independen
Laporan Tahunan 2014
ii
Laporan Manajemen Tahun 2014 yang disebut sebut sebagai tahun politik telah kita tinggalkan. Kita patut bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa hanya dengan berkat dan rahmatNya Bank Artos Indonesia sampai sedemikian jauh masih dapat berkarya dibidang perbankan secara nasional. Keriuhan yang terjadi dibidang politik dengan Pemilu Legislatif dan disusul dengan Pemilihan Presiden Baru telah membuat masyarakat terpecah pada dua kelompok besar dari dua calon presiden. Bersyukur di akhir tahun situasi telah berubah
setelah
Presiden Baru terpilih dan Pemerintahan Baru
terbentuk.
Kebijakan awal dari Pemerintah Baru yang cukup signifikan adalah mengurangi subsidi BBM untuk menyehatkan APBN. Subsidi BBM digeser dan dialihkan pada usaha usaha produktif dan perbaikan infrastruktur. Disisi lain kebijakan pemerintah terkait dengan “administered prices” (BBM dan tarip tarip lain) memberikan tekanan inflasi tahun 2014 mencapai 8,36% meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 7,6 %, sementara pertumbuhan ekonomi melambat hanya 5,02 % turun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 5,6 %. Di bidang perbankan, kondisi makro yang ketat sebagai akibat tingginya inflasi mendorong suku bunga acuan bertahan pada sekitar 7,75 % dan berdampak pada penurunan pemberian kredit yang akhirnya memperlambat pertumbuhan. Manajemen Bank Artos Indonesia memahami kondisi tersebut dan bergerak pada tataran Rencana Bisnis Bank tahun 2014 yang menjadi panduan dalam upaya pencapaian target target, termasuk
menjaga kepercayaan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Bank Artos Indonesia selama ini telah terlibat dalam proses mendorong pertumbuhan dengan
berbagai
sektor
usaha
meningkatkan akselerasi
dan peranannya dapat dibuktikan
produktif
yang
dibiayai yang
mampu
pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Berbagai
upaya telah ditempuh untuk mewujudkan peran dan harapan tersebut. dalam jutaan rp.
Pos Keuangan
2014
2013
Growth
%
Total Asset
839.836
657.012
182.824
27,83
Kredit
548.658
431.396
117.262
27,18
Dana
724.718
544.066
180.652
33,20
Laba
2.002
3.179
- 1.177
- 37,02
Modal Inti
104.467
106.629
- 2.162
- 2.03
Ditengah kondisi perlambatan tersebut diatas, selama menunjukkan pertumbuhan yang
tahun 2014 kinerja bank
signifikan pada pos
pos keuangan utama.
Berbagai hambatan dan masalah yang terjadi dapat dihadapi dan disyukuri dengan
Laporan Tahunan 2014
mengambil sikap dan langkah yang cepat dan tepat untuk selanjutnya dijadikan sebagai solusi untuk mengarahkan segalanya sesuatunya kembali menjadi baik. Satu pelajaran yang dapat
dipetik adalah bahwa kita sering 1
lupa dan terlena untuk meningkatkan kewaspadaan atas berbagai keberhasilan, sehingga kurang antisipasi terhadap sesuatu terjadi yang bersifat mendadak. Kinerja keuangan bank selama tahun 2014 tercermin pada kegiatan operasional bank sebagaimana tampak
pada peningkatan pos portofolio kredit dan
kemampuan bank menghimpun dana pihak ketiga. Perkembangan tersebut mencerminkan tingkat akselerasi kepercayaan masyarakat yang tinggi kepada bank ditengah persaingan yang ketat. Berbagai bentuk terobosan dalam pemberian kredit dan
penghimpunan dana telah dilakukan untuk mencapai
target bank. Dengan memperhitungkan besarnya angsuran dan pelunasan, portofolio kredit per akhir Desember 2014 tercatat Rp 548,66 milyar atau tumbuh 27,18 % dari tahun sebelumnya dan diatas pertumbuhan nasional yang hanya mencapai 17,62 %. Pertumbuhan kredit yang cukup tinggi dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja
keuangan
bank
secara
terencana
dan
terstruktur dengan
tetap
memperhatikan mekanisme pemberian kredit yang sehat, prudent dan hati hati. Meskipun demikian pertumbuhan tersebut hanya merupakan 69,30 % dari nilai prospek kredit
baru yang diterima tahun 2014 sebesar Rp 295,95 milyar,
sebagian ditolak. Kerjasama kemitraan dengan Multifinance dan BPR sebesar total Rp175,72 milyar memberikan sumbangan signifikan, meningkat 48,81 % dari Rp 120,51 milyar jika dibandingkan tahun 2013. Penghimpunan dana pihak
III mencapai Rp 586,99 milyar meningkat diatas
48,42 % dari tahun sebelumnya sebesar Rp 395,49 milyar. Dukungan dana dari Mitra BPR Rp 137,72 milyar memperkuat sumber dana yang ada , meskipun tidak serta merta menambah kemampuan likuiditas bank karena perlakuannya berbeda.
dalam jutaan rp.
DANA
2014
2013
Growth
%
Total
724.717
544.066
180.651
33,20
Dana Pihak III
586.996
395.495
191.501
48,42
Giro
52.701
60.647
-7.946
- 13,10
Tabungan
24.577
24.966
- 389
- 1,56
Deposito
509.718
309.882
199.836
64,49
Dana Bank
137.721
148.571
-10.850
- 7,30
Kemampuan bank untuk menjaga likuiditas merupakan dasar dalam rangka menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada bank. Manajemen sangat concern tentang hal ini. Kebijakan untuk mendapatkan akses kepada sumber dana yang diperlukan dengan mudah, cepat yang bersifat fleksibel dan berjangka panjang telah membawa Bank Artos Indonesia pada kondisi yang cukup favourable dan nyaman dalam memenuhi kebuituhan pendanaan kerjasama saling
Laporan Tahunan 2014
melalui
berbagai
bentuk
membantu. Mitra BPR merupakan salah satu upaya untuk
menciptakan kondisi tersebut dengan kemungkinan mengembangkannya kedepan menjadi “linkaged” antar nasabah kedua bank melalui inovasi “ e Bank” yang selama ini telah dirintis dan perlu mendapatkan persetujuan OJK/BI. 2
Perkembangan likuiditas bank per akhir Desember 2014 cukup terjaga, dengan sebagian besar dananya ditempatkan di Bank Indonesia yang mencapai Rp 187,12 milyar. Penempatan ini merupakan kebijakan manajemen yang bersifat sementara namun aman sebelum digunakan untuk membantu dunia usaha. Keseimbangan dalam pengelolaan dana antara penyediaan dan penyalurannya penting untuk menjaga fungsi intermediasi bank. Muara dari keseluruhan kegiatan operasional bank, menghimpun dan menyalurkan dana dalam suatu periode tertentu akan tampak pada portofolio Total Aset, demikian pula akan tercermin kemampuannya menghasilkan Laba bank Pada level ini Bank Artos Indonesia mencapai posisi baik, Total Aset mencapai Rp 839,84 milyar sementara Laba Bank sebesar Rp 2,00 milyar ditengah kondisi ekonomi yang melambat dan tingkat persaingan yang ketat. Modal Inti Bank pada akhir tahun 2014 berkisar Rp 104,47 milyar yang pertumbuhannya berasal dari pertumbuhan organik yaitu dari laba bank yang selama ini ditahan dan tidak pernah dibagikan kepada pemegang saham. dalam jutaan rp.
NAMA PEMEGANG SAHAM
%
NOMINAL
Arto Hardy
40.00
38.600.000.000,-
Lanny Miguna
15.00
14.475.000.000,-
Sinatra Arto Hardy
15.00
14.475.000.000,-
William Arto Hardy
15.00
14.475.000.000,-
Lina Arto Hardy
15.00
14.475.000.000,-
Bank Artos Indonesia dikelola berdasarkan Tata Kelola Bank yang berlaku menurut Ketentuan Good Corporate Governance antara lain mengatur transparansi informasi yang kredibel, dari sumber yang akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan. Proses pengambilan keputusan oleh manajemen berdasarkan prinsip prinsip independen, profesional dan menjunjung tinggi azas keadilan, kesamaan dan kesetaraan. Publikasi Laporan Tahunan Bank adalah salah satu bentuk transparansi tentang profil bank yang lengkap dan menyeluruh. Manajemen Bank juga menjunjung tinggi perundangan yang berlaku dengan menunjukan kepatuhan atas berbagai ketentuan yang ditetapkan dan berlaku bagi jajaran yang paling tinggi maupun paling rendah. Komitmen tersebut diwujudkan dalam berbagai perangkat organisasi yang terbentuk, baik dalam pelaksanaan, pengawasan maupun fungsi kontrol untuk monitoring. Berbagai perangkat lain dalam bentuk satuan kerja khusus antara lain SKAI, SKMR dan berbagai Komite yang bersifat strategis seperti Komite Kredit, ALCO diperlukan untuk membantu manajemen bank dalam mengambil keputusan final.
Laporan Tahunan 2014
3
Dibidang pengelolaan manajemen risiko sebagai bagian dari langkah- langkah pengawasan yang bersifat strategis, bank telah memiliki pedoman tertulis yang dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan pengendalian risiko kerugian yang mungkin timbul antara lain risiko kredit, likuiditas, pasar dan risiko operasional dan risiko lain lain. Risiko risiko
tersebut dikendalikan melalui metode dan
parameter yang sesuai dengan kompleksitas masalah. Prosesnya dilakukan dengan identifikasi
masalah,
penetapan
ukuran
dan
monitoring
kemudian
merumuskan mitigasi risiko apabila benar terjadi. Dibidang pengembangan Sumber Daya Manusia, Manajemen Bank
sangat
memahami pentingnya memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas. Berbagai upaya training dan pelatihan SDM telah ditempuh baik bersifat internal maupun eksternal
demi
meningkatkan
kualitas
dan kompetensi
yang
diharapkan.
Program pengembangan SDM dirumuskan dalam Competency Based HR Management. Disiplin, etos kerja dan disertai dengan kerja keras dari segenap pejabat Manajemen dan didukung pemegang saham
diyakini Bank Artos
Indonesia mampu menatap masa depan. Semoga
Tuhan
Yang
Maha
Esa
selalu
melindungi
dan
memberikan
petunjukNYa dalam setiap langkah yang dihadapi untuk kemajuan bank.
Bandung, 29 Mei 2015
Laporan Tahunan 2014
4
William Arto Hardy
Reinantha Yaputra
Komisaris Utama
Direktur Utama
Strategi & Kebijakan Tahun 2014 kondisi yang dihadapi perbankan tidaklah mudah, tingkat persaingan antar Bank semakin ketat, khususnya dalam memperebutkan dana pihak III, kondisi tersebut mengakibatkan kenaikan cost of fund dan menekan Net Interest Margin. Tahun 2014 juga diikuti dengan agenda politik, dimana pasar mengharapkan kegiatan aktivitas pemilu akan meningkatkan perputaran uang dan pergantian pemimpin diharapkan akan membawa angin perubahan khususnya untuk perekonomian bangsa, realitanya harapan tersebut belum dapat dirasakan, walaupun satu kebijakan pemerintah yang perlu mendapatkan apresiasi adalah memangkas subsidi BBM agar subsidi dapat dialokasikan kepada yang benar-benar tepat sasaran walaupun kondisi tersebut mendorong tingkat inflasi serta pada saat bersamaan kondisi perekonomian global yang belum lagi stabil, sehingga kondisi tersebut ditambah dengan kondisi perekonomian dalam negeri membuat nilai tukar rupiah terpuruk terhadap dolar. Manajemen dalam menetapkan strategi dan kebijakan memperhatikan dan mempertimbangkan situasi perkembangan perbankan maupun perekonomian secara keseluruhan. Kebijakan regulator baik dari Pemerintah maupun Otoritas Jasa Keuangan / Bank Indonesia yang mempengaruhi sektor keuangan dan industri perbankan akan mempengaruhi perkembangan dan situasi pasar keuangan didalam negeri, sehingga faktor tersebut menjadi pertimbangan manajemen bank dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki bank saat ini. Bank akan fokus pada jenis kegiatan usaha yang telah ditetapkan sesuai dengan kelompok BUKU 1 dimana modal inti bank dibawah Rp. 1 triliun, dan strategi serta Kebijakan bank tetap berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip Kehati-hatian yang terukur (Prudential Banking) didukung oleh pengelolaan Manajemen Risiko (risk management), pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG) serta kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku (Compliance). TARGET PASAR Target pasar Bank Artos adalah skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). UMKM masih memiliki ruang yang sangat besar dan prospektif. Untuk menjangkau segmen UMKM dibutuhkan Jaringan kantor yang luas khususnya untuk pengusaha mikro dan kecil. Melihat kondisi tersebut Bank melakukan strategi bisnis yang difokuskan pada bisnis kemitraan dengan lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Bisnis kemitraan tersebut pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif bagi Bank Artos, yaitu memiliki jaringan melalui kantor yang dimiliki dari mitra-mitra tersebut. SUMBER DAYA MANUSIA Dalam situasi tingkat persaingan di industri perbankan yang semakin tinggi, Bank dituntut mampu menyediakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas yang memiliki kemampuan berkompetensi yang sehat. Sumber Daya Manusia merupakan aset yang sangat bernilai bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan. Kualitas Sumber Daya Manusia harus terus dikembangkan melalui Program Pengembangan SDM berbasis pada konsep - Competency Based HR Management.
Laporan Tahunan 2014
5
Program pengembangan Sumber Daya Manusia antara lain meliputi : 1. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan. 2.
Meningkatkan motivasi dan moral kerja karyawan.
3. Meningkatkan kepatuhan, kedisiplinan, produktivitas dan effisiensi kerja karyawan. 4. Melaksanakan program peningkatan kesejahteraan karyawan. 5. Menyempurnakan kebijakan dan sistem prosedur yang terkait dengan SDM. 6. Meningkatkan pemahaman karyawan terhadap risiko dalam setiap aktivitas perbankan dan menanamkan budaya sadar risiko. 7. Mengikutsertakan pengurus bank, seluruh pimpinan unit kerja dan staff karyawan yang terkait dengan take risk mengikuti program sertifikasi manajemen risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia serta memberikan pelatihan penyegaran (refreshment training) bagi yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko setelah melewati masa waktu tertentu. TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI Teknologi Sistem Informasi merupakan aset yang juga tidak kalah penting bagi suatu perusahaan. Bank Artos Indonesia merencanakan akan mengganti Core Banking System sesuai corporate plan, adapun core banking system yang di miliki saat ini bekerja secara realtime online sehingga mampu menyediakan informasi dan data secara tepat waktu, yang didukung dengan fasilitas back up yang bersifat realtime backup (mirroring) serta tersedianya Disaster Recovery Center yang secara berkala telah dilakukan proses pengujian untuk memastikan system dapat berfungsi secara tepat dan cepat, namun seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya dibutuhkan suatu core banking system yang lebih luas untuk dapat menunjang pertumbuhan kegiatan usaha, sehingga direncanakan sesuai dengan corporate plan akan dilakukan penggantian corebanking system. Keikutsertaan Bank Artos Indonesia sebagai anggota jaringan ATM Bersama telah memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah dalam bertransaksi melalui 13,000 jaringan ATM Bersama yang tersebar di seluruh Indonesia. Jenis transaksi yang dapat dilakukan melalui jaringan ATM Bersama antara lain ; penarikan tunai, kiriman uang / transfer antar bank anggota, pembayaran tagihan PLN, Telepon, Pajak dan pembayaran kartu kredit. Penyediaan Teknologi Sistem Informasi yang baik dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada setiap nasabah atau masyarakat yang akan mempergunakan jasa dan bertransaksi dengan Bank Artos Indonesia.
Laporan Tahunan 2014
6
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF (KAP)& RASIO NON PERFORMING LOAN (NPL) Rasio Non Performing Loan (NPL) posisi akhir tahun 2014 sebesar 3,66% meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya 1,60% . Meningkatnya rasio non performing loan disebabkan adanya penurunan kualitas dari beberapa debitur, namun kondisi tersebut masih dapat dikendalikan, dan Bank mampu menyelesaikan setiap kredit bermasalah. Penanganan permasalahan kualitas aktiva produktif lebih mengutamakan penyelesaian secara musyawarah untuk mencapai win-win solution. Penyelesaian aktiva bermasalah sebagian besar menunggu hasil penjualan agunan. Bank Artos telah melakukan pelelangan melalui Lembaga Lelang Negara dan menunjuk Agent Property untuk memasarkan penjualan agunan dari aktiva yang bermasalah serta bekerjasama dengan Kantor Kuasa Hukum khusus untuk menangani debitur yang tidak kooperatif untuk diteruskan proses litigasi sesuai dengan hukum yang berlaku. RASIO TINGKAT KECUKUPAN MODAL BANK (Capital Adequacy Ratio = CAR) Rasio Tingkat Kecukupan Modal (CAR) merupakan salah satu komponen kunci penting untuk menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank. Rasio CAR Bank Artos Indonesia per Desember 2014 sebesar 16,99% atau diatas ketentuan minimal CAR yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 8 %. Rasio CAR mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2013, hal ini sejalan dengan peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit yang diberikan yang mengakibatkan peningkatan portofolio Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Rasio CAR yang masih tinggi memberikan ruang terhadap kemampuan bank dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi serta memberikan ruang yang sangat besar untuk peningkatan pertumbuhan usaha. RASIO RENTABILITAS Rasio Rentabilitas bank perakhir tahun 2014 turun apabila dibandingkan dengan tahun 2013. Secara aktivitas usaha, Bank mengalami pertumbuhan yang cukup baik, khususnya terlihat dari adanya peningkatan pendapatan bunga bersih, namun adanya peningkatan biaya operasional yang cukup signifikan sehingga hasil akhir usaha yaitu Laba mengalami penurunan dibandingkan pencapaian tahun 2013. Peningkatan biaya operasional yang cukup signifikan tersebut terjadi karena tidak terlepas dari upaya manajemen dalam memperhatikan kesejahteraan karyawan, mengingat peningkatan biaya hidup yang terjadi pada tahun 2014, sementara terhadap biaya operasional lainnya tidak terjadi peningkatan yang cukup signifikan atau dengan kata lain kegiatan usaha masih dijalankan secara efisien.
Laporan Tahunan 2014
7
Pengelolaan Risiko Manajemen Risiko adalah suatu metode pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman kerugian sebagai dampak dari rangkaian aktivitas atau kegiatan usaha yang dijalankan. Untuk meminimalisir risikorisiko yang dihadapi, maka dibutuhkan manajemen yang harus memiliki keahlian dan kompetensi yang memadai sehingga segala macam risiko yang berpotensi muncul dapat diantisipasi sejak awal dan disiapkan penanggulangannya. Manajemen risiko pada Bank meliputi proses identifikasi, mengukur, memantau, mengendalikan risiko-risiko, untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul dari kegiatan usahanya. Manajemen risiko di Bank Artos memastikan tersedianya sistem pengendalian intern yang memadai untuk mengatasi berbagai risiko. Kebijakan dan prosedur senantiasa disempurnakan dengan menyesuaikan batas toleransi risiko untuk memastikan keseimbangan yang optimal antara kualitas aset dengan profibilitas usaha, serta untuk menjamin penerapan manajemen risiko sejalan dengan dinamika bisnis dan perubahan eksternal. Penerapan manajemen risiko yang baik dan menyeluruh diharapkan dapat meningkatkan kinerja usaha dengan risiko yang terkendali dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan praktek perbankan yang sehat. Penerapan manajemen risiko merupakan bagian untuk memperkuat stabilitas dan ketahanan kegiatan bisnis perbankan yang dilakukan melalui : 1. Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi. 2. Kecukupan kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit. 3. Proses pengelolaan risiko meliputi : proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko. 4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Pengungkapan Permodalan Struktur permodalan yang kokoh diperlukan untuk mendukung pertumbuhan usaha yang berkesinambungan maupun sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Pengelolaan modal (capital management) diselaraskan dengan rencana bisnis bank melalui pertumbuhan kredit yang berkesinambungan, melakukan belanja modal yang diperlukan untuk mendukung kegiatan bisnis serta mengembangkan bisnis kemitraan dengan lembaga keuangan bank dan non bank.
Laporan Tahunan 2014
Sesuai dengan rencana bisnis bank, kebutuhan permodalan dapat dipenuhi melalui pertumbuhan modal secara organik dengan didukung oleh profitabilitas yang maksimal dengan mengutamakan pertumbuhan bisnis guna meningkatkan perolehan laba usaha serta meningkatkan efisiensi disegala bidang. 8
STRATEGI MANAJEMEN RESIKO Untuk memastikan manajemen risiko dapat diterapkan secara memadai, maka langkah-langkah yang dilakukan oleh Bank Artos Indonesia, sebagai berikut : 1. Memiliki pedoman kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang disusun sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang penerapan Manajemen Resiko bagi Bank Umum. 2. Membentuk komite - komite yang secara aktif melakukan pemantauan atas mitigasi risiko, yaitu : Komite Manajemen Risiko, Komite Pemantau Risiko, Komite Audit, Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite Kredit, ALCO. 3. Penetapan parameter dan limit transaksi bertujuan untuk meningkatkan mitigasi risiko Bank Artos Indonesia dalam proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko. 4. Mengikutsertakan pengurus bank, seluruh pimpinan unit kerja dan staff karyawan di risk taking unit untuk mengikuti program sertifikasi manajemen risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia serta memberikan pelatihan penyegaran (refreshment training) bagi yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko setelah melewati masa waktu tertentu. 5. Mengembangkan budaya sadar risiko pada seluruh karyawan melalui program pelatihan dan sosialisasi manajemen risiko secara berkesinambungan.
PROFIL RISIKO
Jenis Risiko
Peringkat Risiko Inhern
Kualitas Penerapan Peringkat Risiko Manajemen Risiko
Risiko Kredit
Moderate
Fair
Moderate
Risiko Pasar
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Risiko Likuiditas
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Risiko Operasional
Moderate
Fair
Moderate
Risiko Hukum Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Risiko Stratejik
Moderate
Fair
Moderate
Moderate
Fair
Moderate
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Moderate
Fair
Moderate
Risiko Kepatuhan Risiko Reputasi Peringkat Profil Risiko
Laporan Tahunan 2014
9
RISIKO KREDIT Risiko kredit merupakan risiko yang timbul karena pihak yang berhutang atau counterparties tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada bank. Kewaspadaan dalam mengamati kondisi perkembangan dunia usaha adalah faktor penting bagi Bank Artos dalam menjaga kualitas portofolio kredit di tahun 2014. Bank membukukan pertumbuhan kredit yang signifikan pada tahun 2014 dengan kualitas kredit tetap terjaga. Bank Artos berhasil menjaga rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan - NPL) pada tingkat yang rendah sebesar 3,66%. Bank Artos mengelola risiko ini secara menyeluruh melalui penetapan batasanbatasan kredit bagi setiap segmen pasar untuk individual bisnis maupun antar sektor industri guna memastikan portofolio kredit terdiversifikasi dengan baik. Strategi Bank dalam mengelola risiko kredit dilakukan dengan upaya-upaya sebagai berikut : 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Kebijakan dan prosedur perkreditan yang mengutamakan prinsip kehati-hatian. 3. Proses persetujuan kredit yang transparan dan berjenjang oleh Komite Kredit. 4. Pengawasan berkesinambungan untuk mengidentifikasi secara dini potensi risiko kredit yang mungkin timbul, sehingga dapat melakukan langkah - langkah pencegahan, penyelamatan maupun penyelesaian yang efektif dan efisien. 5. Untuk mendukung pemberian kredit yang sehat dan telah mengandung unsur pengendalian internal, maka pejabat/pihak yang terlibat dalam proses manajemen risiko kredit adalah sebagai berikut : A. Komite Kredit, yang beranggotakan Dewan Komisaris, Direksi, Pemimpin Kantor Wilayah dan Bussines Manager. B. Divisi Analis Kredit yang independen bertugas untuk menilai risiko secara kasus perkasus atas kredit yang diberikan.
RISIKO PASAR Bank Artos menghadapi risiko pasar yang berhubungan dengan fluktuasi tingkat suku bunga. Pengelolaan risiko suku bunga secara keseluruhan dijalankan dengan metodologi yang dapat mengidentifikasikan risiko suku bunga dari portofolio aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan suku bunga. Selain itu penghimpunan dana selalu dikaitkan dengan kemampuan penyalurannya serta diupayakan tidak terjadi negative interest gap, sehingga pendapatan bunga bersih yang diperoleh selalu dalam kondisi positif dan pada akhirnya tingkat risiko suku bunga dapat ditekan seminimal mungkin.
Laporan Tahunan 2014
10
RISIKO LIKUIDITAS Memperhatikan kemungkinan perubahan mendadak dari tingkat aset atau kewajiban yang dikarenakan oleh kejadian yang tidak terduga baik dalam kondisi normal maupun untuk tujuan antisipasi kondisi krisis, maka bank harus memelihara pendanaan dan aset likuid yang mencukupi untuk mengakomodasi perubahan tersebut guna mengantisipasi permintaan dana yang dapat muncul setiap saat. Dalam upaya untuk memenuhi keseimbangan tersebut bank melakukan pemantauan likuiditas secara harian. Sepanjang tahun 2014 posisi likuiditas Bank Artos terjaga pada level yang memadai. Langkah-langkah yang proaktif senantiasa dilakukan bank untuk menjamin bahwa dana inti dapat dipertahankan pada tingkat yang konsisten sesuai dengan kebijakan internal Bank Artos maupun kebijakan Bank Indonesia, upaya upaya yang dilakukan adalah dengan: meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah Penyimpan untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan, bank membuat jaringan money market line dengan beberapa bank lain, disamping itu pula bank memiliki kebijakan Rencana Pendanaan Darurat yang berisi langkah-langkah yang dilakukan bank dalam rangka menghadapi perubahan likuiditas bank. Pengelolaan likuiditas bank dilakukan dalam penempatan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
RISIKO OPERASIONAL Hal-hal yang berpotensi menyebabkan risiko operasional yang material adalah diantaranya : kecukupan ketentuan dan prosedur, kualitas SDM, turn-over pegawai, IT, kecukupan supervisi dan faktor eksternal lainnya. Secara rutin bank melakukan sosialisasi dan pelatihan untuk mengembangkan risk culture (budaya mengelola risiko) dan meningkatkan risk awareness (kesadaran akan risiko) yang merupakan syarat utama pengelolaan risiko. Dengan meningkatnya risk culture diharapkan akan mampu meningkatkan budaya kontrol risiko pada setiap karyawan dalam melaksanakan aktivitas usaha sehari hari. Untuk meminimalkan risiko operasional, Bank Artos melakukan upaya-upaya seperti : setiap aktivitas operasional dibuatkan SOP yang selalu dievaluasi sesuai dengan perkembangan bisnis, meningkatkan fungsi kontrol dalam proses transaksi, mengamankan aset dan data, melakukan Disaster Recovery Plan secara rutin, memastikan bahwa setiap personil memiliki kualifikasi dan terlatih sesuai dengan fungsinya, dan memastikan seluruh aktivitas operasional yang dilakukan telah sesuai dengan ketentuan, sistem dan prosedur yang ditetapkan.
RISIKO HUKUM Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis yang dapat bersumber antara lain dari kelemahan aspek yuridis yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang dilakukan oleh bank, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang akan ada dan proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap bank maupun sebaliknya.
Laporan Tahunan 2014
11
Untuk dapat meminimalkan risiko hukum yang mungkin terjadi maka Bank Artos membentuk unit kerja hukum (legal) dengan misi mendukung Bank Artos dalam menjalankan usahanya dan serta mengamankan dan melindungi kepentingan Bank Artos dari risiko hukum. Bank Artos melakukan mitigasi risiko hukum, dengan cara antara lain : membuat manual kerja dan standarisasi dokumen hukum, melakukan sosialisasi kepada kantor cabang dan unit kerja terkait mengenai dampak peraturan dan perundangan yang baru berlaku, sosialisasi tentang modus operandi kejahatan perbankan beserta cara penanganannya secara hukum.
RISIKO REPUTASI Pelayanan nasabah yang kurang memuaskan dan kelambatan dalam penyelesaian pengaduan nasabah, serta pemberitaan negatif lainnya adalah merupakan permasalahan dari risiko reputasi yang berdampak pada penurunan kepercayaan terhadap bank yang dapat menimbulkan potensi kerugian, akibat dari penurunan jumlah nasabah dan pendapatan bank. Identifikasi risiko reputasi dilakukan Bank Artos secara berkala dengan cara memantau kualitas pelayanan, kecepatan penyelesaian pengaduan nasabah dan pemantauan berita yang terkait dengan bank maupun grup usaha bank di berbagai media masa. Upaya-upaya yang dilakukan bank dalam meminimalkan potensi risiko reputasi adalah dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah dengan cara peningkatan keahlian pegawai melalui program pelatihan dan merekrut tenagatenaga profesional.
RISIKO STRATEGIK Risiko stratejik dapat terjadi akibat ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Untuk dapat meminimalkan potensi risiko stratejik yang mungkin terjadi, Direksi telah menyusun rencana stratejik dan inisiatif - inisiatif bisnis. Hal – hal ini dituangkan dalam blue print strategi bisnis dalam corporate plan dan Rencana Bisnis Bank (RBB). Corporate plan dan RBB telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Bank Artos telah membentuk Komite RBB yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk mendukung perumusan RBB dan memantau pelaksanaannya, dengan menyusun laporan realisasi dibandingkan dengan rencana bisnis dan anggaran secara berkala dan melakukan kaji ulang sasaran bisnis baik yang bersifat finansial maupun non-financial.
Laporan Tahunan 2014
12
RISIKO KEPATUHAN Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan atau ketentuan lainnya baik internal maupun eksternal. Risiko ini dapat berdampak pada pemberian teguran secara administratif maupun pengenaan denda oleh pihak regulator (Bank Indonesia) /OJK ataupun instansi lainnya. Untuk dapat meminimalkan potensi risiko kepatuhan yang mungkin terjadi tersebut, Bank Artos telah menunjuk salah satu anggota Direksi sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktur Kepatuhan dibantu Satuan Kerja Kepatuhan yang mempunyai tanggung jawab untuk mengelola risiko kepatuhan Bank dan bersifat independen terhadap satuan kerja operasional. Satuan Kerja Kepatuhan juga bertanggung jawab terhadap penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) di Bank Artos. Bank menyadari bahwa risiko yang dapat ditimbulkan akibat ketidakpatuhan dapat mempengaruhi operasional dan reputasi Bank, Bank Artos mempunyai komitmen yang kuat untuk senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kelemahan apabila terjadi. Secara proaktif Bank melakukan pencegahan (ex-ante) dalam rangka meminimalkan terjadinya pelanggaran dan melakukan tindakan korektif (ex-post) dalam rangka perbaikan, dengan melakukan upaya upaya sebagai berikut : - Melakukan gap analisis antara ketentuan baru dengan ketentuan lama. - Melakukan kajian kepatuhan atas rencana produk dan aktivitas baru. - Melakukan sosialisasi ketentuan kepada karyawan. - Melakukan pemantauan atas transaksi keuangan mencurigakan.
Laporan Tahunan 2014
13
31 Desember 2014
( 4 )
Ko n s o l i d a s i
Dalam jutaan rupiah
( 6 )
Ko n s o l i d a s i
31 Desember 2013
( 5 )
Bank
-
( 3 )
-
96,500
106,613
Bank
-
( 2 )
KO M P O N E N M O D A L
Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum
No.
( 1 )
-
-
-
-
3 . F a k t o r P e n g u ra n g M o d a l P e l e n g k a p
2 . L e v e l B a wa h ( L o w e r T i e r 2 ) m a k s i m u m 5 0 % M o d a l I n t i
1. Level Atas (Upper Tier 2)
M o d a l Pe l e n g k a p
5 . Ke p e n t i n g a n N o n P e n g e n d a l i
4 . F a k t o r P e n g u ra n g M o d a l I n t i
-
-
-
-
4,807
4,807
-
3,907
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,987
3,987
-
64
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
96,500
104,467
-
10,177
-
1. Modal Disetor
Modal Inti
-
-
I KO M P O N E N M O D A L A
-
11,874
2 . C a d a n g a n Ta m b a h a n M o d a l
F a k t o r Pe n g u ra n g M o d a l I n t i d a n M o d a l Pe l e n g k a p M o d a l P e l e n g k a p
-
-
3 . M o d a l I n o va t i f
C
M o d a l P e l e n g k a p Ta m b a h a n Ya n g M e m e n u h i P e r s y a r a t a n ( T i e r 3 )
-
B
D
M O D A L P E L E N G K A P T A M B A H A N Y A N G D I A LO K A S I K A N U N T U K M E N G A N T I S I PA S I R I S I KO P A SA R
II
TOTA L M O D A L I N T I D A N M O D A L P E L E N G K A P ( A + B - C )
109,274
109,274
-
-
110,600
110,600
-
-
-
-
Eksposur Sekuritisasi
E
III
KO M P O N E N M O D A LTOT A L M O D A L I N T I , M O D A L P E L E N G K A P, D A N M O D A L P E L E N G K A P TA M B A H A N YA N G D I A L O K A S I K A N U N T U K M E N G A N T I S I PA S I R I S I KO PA SA R ( A + B - C + E )
49,213
462,424
-
-
-
-
-
-
-
-
49,213
-
-
-
593,814
-
21.62%
A S E T T E RT I M B A N G M E N U R U T R I S I KO ( A T M R ) U N T U K R I S I K O K R E D I T
-
-
-
A S E T T E RT I M B A N G M E N U R U T R I S I KO ( AT M R ) U N T U K R I S I KO O P E R A S I O N A L
-
V
Metode Standar
16.99%
IV
A
Model Internal
A S E T T E RT I M B A N G M E N U R U T R I S I KO ( A T M R ) U N T U K R I S I KO PA SA R
B
R A S I O K E WA J I B A N P E N Y E D I A A N M O D A L M I N I M U M U N T U K R I S I KO K R E D I T, R I S I KO O P E R A S I O N A L D A N R I S I K O PA SA R ( I I I : ( I V + V + V I ) )
14
VI
VII
Laporan Tahunan 2014
196
235,393 -
-
-
-
-
-
Ta g i h a n Ke p a d a B a n k Pe m b a n g u n a n M u l t i l a t e r a l d a n L e m b a g a I n t e r n a s i o n a l
Ta g i h a n Ke p a d a B a n k
3
12
11
10
TOTA L
E k s p o s u r D i U n i t Sy a r i a h ( a p a b i l a a d a )
A s s e t L a i n ny a
Ta g i h a n Y a n g Te l a h J a t u h Te m p o
218,939 490 21,832 -
321,418 15,769 55,784 839,836
3,462 -
138 -
107,320 13,626 28,683 -
210,636 2,005 27,101 -
Ta g i h a n Ke p a d a Ko r p o r a s i
9
28,250
189,792
2,667
9,265
-
Ta g i h a n Ke p a d a U s a h a M i k r o, U s a h a K e c i l d a n Po r t o f o l i o R I t e l
8
142,573
K r e d i t Pe g a wa i / Pe n s i u n a n
7
-
-
-
35,287
1,151 17,303
4,287 17,393
-
-
1,917 17,393
-
Kredit Beragun Rumah Tinggal
2,370
6
5
K r e d i t B e ra g u n P r o p e r t i Ko m e r s i l
4
1
-
( 8 )
-
( 7 )
Wilayah 1
235,393
( 6 )
Total
-
( 5 )
dst
-
( 4 )
Wilayah 3
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Wilayah 2
Ta g i h a n K e p a d a E n t i t a s S e k t o r P u b l i k
( 3 )
Wilayah 1
Ta g i h a n Ke p a d a P e m e r i n t a h
( 2 )
Ka t e g o r i Po r t o f o l i o
2
( 1 )
N o.
Desember 2014
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individual
Laporan Tahunan 2014
15
-
-
23,954
6,352
74,125
72,050
-
-
3,382
828
-
-
178,806
( 9 )
Wilayah 2
( 10 )
Wilayah 3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
dst
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9,354
( 11 )
657,012
-
45,786
6,842
302,418
100,300
-
17,303
4,533
1,024
-
-
178,806
( 12 )
Total
Dalam jutaan rupiah
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Desember 2013
Desember 2014 Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
Desember 2013
Total
> 5 thn
Non-Kontraktual
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
> 3 thn sd 5 thn
Non-Kontraktual
> 1 thn sd 3 thn
> 5 thn
<= 1 tahun
> 3 thn sd 5 thn
-
-
> 1 thn sd 3 thn
-
1,024
<= 1 tahun
-
-
4,533
Total
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank Secara Individual Ka t e g o r i Po r t o f o l i o
( 12 )
-
-
-
3,932
185,407
55,601
-
17,393
-
-
8,602
50,045
121,729
-
-
53,397
-
-
-
45,569
7,132
-
-
40,375
-
-
-
40,396
5,330
-
-
3,236
-
-
3,235
-
1
-
-
839,836
-
54,002
15,769
321,417
189,793
-
17,393
434,719
-
45,786
2,280
143,978
45,753
-
17,070
128,028
-
-
818
82,038
43,662
-
233
64,838
-
-
-
51,279
10,788
-
-
25,682
-
-
-
25,122
97
-
-
3,745
-
-
3,745
-
-
-
-
-
45,786
6,843
302,417
100,300
-
17,303
178,806
( 14 )
-
-
-
( 11 )
-
463
54,002
183,318
( 13 )
-
-
-
( 10 )
-
2,771
-
178,806
( 9 )
-
-
-
235,393
( 8 )
-
-
1,277
-
-
22
1,024
( 7 )
-
-
1,782
( 6 )
-
-
-
4,287
( 5 )
-
-
-
-
( 4 )
-
-
( 3 )
-
649
-
657,012
553,510
235,393
-
-
( 2 )
-
-
696
Ta g i h a n Ke p a d a Pe m e r i n t a h
N o.
1
( 1 )
Ta g i h a n Ke p a d a E n t i t a s S e k t o r P u b l i k
-
-
2
Ta g i h a n Ke p a d a B a n k P e m b a n g u n a n M u l t i l a t e ra l d a n L e m b a g a I n t e r n a s i o n a l
2,942
3
-
K r e d i t B e r a g u n Ru m a h T i n g g a l
Ta g i h a n Ke p a d a B a n k
1,782
5
4
K r e d i t B e r a g u n P r o p e r t i Ko m e r s i l
K r e d i t P e g a w a i / Pe n s i u n a n
A s s e t L a i n ny a
Ta g i h a n Y a n g Te l a h J a t u h Te m p o
Ta g i h a n Ke p a d a U s a h a M i k r o , U s a h a Ke c i l d a n Po r t o f o l i o R I t e l
7
Ta g i h a n Ke p a d a K o r p o ra s i
6
8
9
11
E k s p o s u r D i U n i t Sya r i a h ( a p a b i l a a d a ) TOT A L
16
10
12
Laporan Tahunan 2014
J a s a Pe n d i d i k a n
J a s a Ke s e h a t a n d a n Ke g i a t a n S o s i a l
J a s a Ke m a s ya ra k a t a n , S o s i a l B u d ay a , H i b u r a n d a n Pe r o r a n g a n L a i n ny a
13
14
15
Bukan Lapangan Usaha
L a i n n ya
19
20
Total
B a d a n I n t e r n a s i o n a l d a n B a d a n E k s t r a I n t e r n a s i o n a l L a i n ny a
K e g i a t a n Y a n g B e l u m J e l a s B a t a s a n ny a
17
18
J a s a P e r o r a n g a n Ya n g M e l a y a n i Ru m a h Ta n g g a
A d m i n i s t r a s i Pe m e r i n t a h a n , P e r t a h a n a n d a n J a m i n a n S o s i a l Wa j i b
16
Pe r a n t a ra K e u a n g a n
Re a l e s t a t e , U s a h a Pe r s e wa a n d a n J a s a Pe r u s a h a a n
10
12
Pe r t a n i a n , P e r b Tra n s p o r t a s i , Pe r g u d a n g a n d a n Ko m u n i k a s i
9
11
P e r d a g a n g a n B e s a r d a n E c e ra n
Pe nye d i a a n A ko m o d a s i d a n Pe ny e d i a a n M a k a n M i n u m
7
Ko n s t r u k s i
6
8
In du st ri Pe ng o la han
Listrik, Gas dan Air
4
3
5
Peri kanan
Pe r t a m b a n g a n d a n Pe n g g a l i a n
2
( 2 )
Desember 2014
Pe r t a n i a n , P e r b u r u a n d a n K e h u t a n a n
1
( 1
Ka t e g o r i Po r t o f o l i o
235,393
235,393
( 3 )
Ta g i h a n Ke p a d a
( 4 )
Ta g i h a n Ke p a d a Entitas ( 5 )
Ta g i h a n Ke p a d a B a n k Pe m b a n g u n a n M u l t i l a t e ra l
2,613
2,613
( 6 )
Ta g i h a n Ke p a d a
-
4,287
4,287
( 7 )
Kredit B e ra g u n Ru m a h
17,393
4,110
13,283
( 8 )
Kredit B e ra g u n Properti ( 9 )
Kredit P e g a wa i /
189,792
37,117
18,937
1,985
56,565
49,305
5,191
674
16,873
2,989
156
( 10 )
Ta g i h a n Ke p a d a U s a h a M i k r o, U s a h a Ke c i l d a n Po r t o f o l i o R i t e l
318,805
26,989
41,902
7,426
59,788
49,264
73,671
24,466
28,534
6,765
( 11 )
Ta g i h a n Ke p a d a K o r p o ra s i
15,769
2,074
485
3,792
3,734
1,183
4,267
234
( 12 )
Ta g i h a n Ya n g Te l a h Jatuh Te m p o
55,784
55,784
( 13 )
Aset L a i n n ya
( 14 )
Eksposur Di Unit Usaha Sya r i a h (apabila ada)
Dalam jutaan rupiah
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual
No.
Laporan Tahunan 2014
17
( 2 ) Desember 2013
J a s a P e r o ra n g a n Ya n g M e l a y a n i Ru m a h Ta n g g a
( 3 )
Ta g i h a n Ke p a d a
( 4 )
Ta g i h a n Ke p a d a Entitas ( 5 )
Ta g i h a n Ke p a d a Bank Pe m b a n g u n
1,024
1,024
( 6 )
Ta g i h a n Ke p a d a
( 10 )
Ta g i h a n Ke p a d a U s a h a M i k r o, U s a h a Ke c i l d a n
( 11 )
Ta g i h a n Ke p a d a
( 12 )
17,817
13,283
302,658
24,939
7,121
6,841
2,047
403
Desember 2013
Wilayah 2
Desember 2014
Wilayah 1
Wilayah Total
Dst.
Aset
( 13 )
45,786
45,786
Total
( 14 )
431,396
3,351
1,802
-
36
-
-
9,354
Wilayah 3
-
431,396
Dst.
Wilayah 2
9,354
-
Wilayah 3
Wilayah Wilayah 1
9,354
2,552
( 12 )
-
-
( 11 )
170,981
-
-
251,061
167,726
-
-
3,169
( 10 )
250,571
2,180
3,255-
( 9 )
548,659
490
170,981
-
372
251,061 6,129
-
( 8 ) ( 4 )
6,129
1,445
548,659 282,829
9,403
-
( 7 )
( 3 )
282,829
9,403
-
6,129
250,298
280,083
-
-
( 6 )
250,298
2,746
9,403
249,808
1,445
182
1,138 3,136
1,742 -
4
-
35
628
-
3,136
1,230 -
473
490
( 5 )
Eksposur Di Unit Usaha Sya r i a h
Dalam jutaan rupiah
Ta g i h a n Ya n g Te l a h Jatuh
12,978
100,061
( 9 )
Kredit P e g a wa i /
1,097
4,325
( 8 )
Kredit Beragun Properti
84
2,184
2,490 40,767
1,110
17,247
80,077
14,343
99 1,017
17,303
91,691
41,230
27,874
20,474
4,366
2,166
4,533
167
( 7 )
Kredit B e ra g u n Ru m a h
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual
Peri kanan
Pe r t a n i a n , P e r b u r u a n d a n Ke h u t a n a n
Ka t e g o r i Po r t o f o l i o
1
( 1
N o.
2
I n d u s t r i Pe n g o l a h a n
P e r t a m b a n g a n d a n Pe n g g a l i a n
Listrik, Gas dan Air
3
Ko n s t r u k s i
4 5
Pe r d a g a n g a n B e s a r d a n E c e ra n Pe ny e d i a a n A k o m o d a s i d a n Pe n y e d i a a n M a k a n M i n u m
7
6
8 Pe r t a n i a n , Pe r b Tra n s p o r t a s i , P e r g u d a n g a n d a n K o m u n i k a s i
R e a l e s t a t e , U s a h a P e r s e wa a n d a n J a s a Pe r u s a h a a n
Pe ra n t a r a K e u a n g a n
9
11
10
A d m i n i s t ra s i Pe m e r i n t a h a n , Pe r t a h a n a n d a n J a m i n a n S o s i a l Wa j i b
B a d a n I n t e r n a s i o n a l d a n B a d a n E k s t ra I n t e r n a s i o n a l L a i n n y a
J a s a K e m a s y a ra k a t a n , S o s i a l B u d ay a , H i b u ra n d a n P e r o ra n g a n L a i n ny a
J a s a Ke s e h a t a n d a n Ke g i a t a n S o s i a l
13
12 J a s a Pe n d i d i k a n
14
17
15
18
178,806
16
178,806
K e g i a t a n Y a n g B e l u m J e l a s B a t a s a n nya
L a i n nya
Bukan Lapangan Usaha
Total
19 20
Ka t e g o r i Po r t o f o l i o ( 2 )
Ta g i h a y a n g m e n g a l a m i p e n u r u n a n n i l a i ( i m p a i r e d ) k
Ta g i h a n
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara individual N o.
1
( 1
2
A . B e l u m J a t u h Te m p o
Ke r u g i a n P e n u r u n a n N i l a i ( C K P N ) - I n d i v i d u a l
B . Te l a h J a t u h T e m p o
C a d a n g a n Ke r u g i a n P e n u r u n a n N i l a i ( C K P N ) - K o l e k t i f
Ta g i h a n Y a n g D i h a p u s B u k u
18
3
5
4
Laporan Tahunan 2014
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual Dalam jutaan rupiah S E K TO R E K O N O M I
N o. ( 1
( 2 )
Ta g i h a n Ya n g M e n g a l a m i Penurunan Ni l ai Belum Te l a h
Ta g i h a n
( 3 )
( 4 )
Cadangan Cadangan Ke r u g i a n Ke r u g i a n Penurunan Penurunan Nilai Nilai (CKPN)Indiv
( 5 )
( 6 )
Ta g i h a n ya n g Dihapus Buku
( 7 )
( 8 )
Desember 2014 1
P e r t a n i a n , P e r b u r u a n d a n Ke h u t a n a n
2
Perikanan
3
Pertambangan dan Penggali an
390
390
-
-
23
-
-
-
-
-
-
9,754
9,754
-
-
6
-
-
4
Industri Pengolahan
49,674
48,491
1,183
419
208
-
5
Listrikl, Gas dan Air
674
674
-
-
-
-
6
Ko n s t r u k s i
7
Perdagangan Besar dan Eceran
8
P e n y e d i a a n A k o m o d a s i d a n P e ny e d i a a n M a k a n M i n u m
9
Tr a n s p o r t a s i , P e r g u d a n g a n d a n K o m u n i k a s i
30,840
30,840
-
-
18
-
126,710
126,710
-
1,026
429
-
-
-
-
-
-
-
109,621
109,621
-
-
820
-
10
P er an t a r a Ke u a n g a n
62,401
62,401
-
-
37
-
11
Real E state, U saha Persewaan dan J asa Perusahaan
-
-
-
-
-
-
12
A d m i n i s t r a s i P e m e r i n t a h a n , P e r t a h a n a n d a n J a m i n a n S o s i a l Wa j i b
-
-
-
-
-
-
13
Jasa Pendidi kan
-
-
-
-
-
-
14
J a s a Ke s e h a t a n d a n K e g i a t a n S o s i a l
7,426
7,426
-
-
-
-
15
J a s a K e m a s y a r a k a t a n , S o s i a l B u d a ya , H i b u r a n d a n P e r o r a n g a n
1,985
1,985
-
-
4
-
16
J a s a P e r o ra n g a n Ya n g M e l a ya n i R u m a h Ta n g g a
-
-
-
-
-
-
17
B a d a n I n t e r n a s i o n a l d a n B a d a n E k s t r a I n t e r n a s i o n a l L a i n n ya
-
-
-
-
-
-
18
K e g i a t a n Ya n g B e l u m J e l a s B a t a s a n n y a
74,607
74,307
300
-
83
-
19
Bukan Lapanga n Usaha
74,607
72,824
1,753
-
114
-
20
L a i n ny a
291,17
291,177
-
-
-
3,316
836,600
3,236
1,445
1,742
3,316
84
84
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
839,836
Total Desember 2013 1
Pe r t a n i a n , P e r b u ru a n d a n Ke h u t a n a n
2
Perikanan
3
Pertambangan dan Penggalian
2,490
2,490
-
-
9
-
59,112
59,112
-
34
207
-
99
99
-
-
-
-
17,544
16,542
1,002
713
57
-
109,227
4
Industri Pengolahan
5
Listrikl, Gas dan Air
6
Ko n s t r u k s i
7
Perdagangan Besar dan Eceran
108,832
395
799
580
-
8
Penye di a an Akomo das i da n Penyedi aan M ak an Mi num
-
-
-
-
-
-
9
Tr a n s p o r t a s i , P e r g u d a n g a n d a n Ko m u n i k a s i
61,704
61,704
-
33
204
-
10
P e ra n t a r a K e u a n g a n
92,714
92,714
-
178
420
-
11
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan
-
-
-
-
-
-
12
A d m i n i s t r a s i P e m e r i n t a h a n , P er t a h a n a n d a n J a m i n a n S o s i a l Wa j i b
-
-
-
-
-
-
13
Jasa Pendidikan
-
-
-
-
-
-
14
J a s a Ke s e h a t a n d a n Ke g i a t a n S o s i a l
2,166
2,166
-
-
7
15
J a s a K e m a s y a ra k a t a n , S o s i a l B u d a y a , H i b u r a n d a n P e r o r a n g a n
-
-
-
-
7
-
16
J a s a P e r o r a n g a n Ya n g M e l a y a n i R u m a h Ta n g g a
-
-
-
-
-
-
17
B a d a n I n t e r n a s i o n a l d a n B a d a n E k s t r a I n t e r n a s i o n a l L a i n n ya
18
Ke g i a t a n Ya n g B e l u m J e l a s B a t a s a n n ya
19
Bukan Lapangan Usaha
20
L a i n n ya Total
-
-
-
-
-
-
33,786
33,486
300
136
117
-
53,494
51,447
2,047
660
200
-
224,592
224,592
-
-
-
3,351
657,012
653,268
3,744
2,553
1,801
3,351
Laporan Tahunan 2014
19
( 2 )
KETERANGAN
( 6 )
CKPN Ko l e k t i f
Po s i s i Desember 2013
CKPN Individual
1,801
( 5 () 5 )
2,553
1,801
( 4 )
2,553
CKPN Ko l e k t i f
1,801
( 3 )
CKPN Individual
Po s i s i Desember 2014
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank Secara Individual
N o.
( 1 )
2,553
734
(59)
S a l d o Awa l C K P N
(1,108)
793
1
7,326
P e m b e n t u k a n ( Pe m u l i h a n ) C K P N p a d a Pe r i o d e B e r j a l a n ( N e t ) 2 a . Pe m b e n t u k a n C K P N p a d a P e r i o d e B e r j a l a n
8,434
Pe m b e n t u k a n ( Pe m u l i h a n ) L a i n n y a p a d a Pe r i o d e B e r j a l a n
C K P N Ya n g D i g u n a k a n U n t u k M e l a k u k a n H a p u s B u k u a t a s Ta g i h a n p a d a P e r i o d e B e r j a l a n
2 b. Pe mul iha n CKP N Pada Per io de Berj alan
2
4
3
1,742
20
1,445
Saldo Akhir CKPN
Laporan Tahunan 2014
Laporan Tahunan 2014
21
Ta g i h a n K e p a d a B a n k
K r e d i t B e r a g u n Ru m a h T i n g g a l
3
4
5
12
11
TOTA L
E k s p o s u r D i U n i t Sy a r i a h ( a p a b i l a a d a )
A s s e t L a i n ny a
Ta g i h a n Ke p a d a Ko r p o ra s i
Ta g i h a n Ya n g Te l a h J a t u h Te m p o
9
Ta g i h a n K e p a d a U s a h a M i k r o, U s a h a K e c i l d a n P o r t o f o l i o R I t e l
K r e d i t Pe g a wa i / Pe n s i u n a n
10
8
7
K r e d i t B e ra g u n P r o p e r t i K o m e r s i l
Ta g i h a n Ke p a d a B a n k Pe m b a n g u n a n M u l t i l a t e ra l d a n L e m b a g a
2
6
Ta g i h a n K e p a d a E n t i t a s S e k t o r P u b l i k
1
( 2 )
Ka t e g o r i Po r t o f o l i o
Ta g i h a n K e p a d a Pe m e r i n t a h
( 1 )
N o.
( 5 )
id AA+ sd id AA-
( 4 )
id AAA
PT PEFINDO ( 3 )
[idr]AA+ sd [idr]AA-
( 6 )
id A+ sd id A-
[idr]A+ sd [idr]A-
A + [ i d n ] s d A-
A1+ sd A3
AA+[idn] sd AA-[idn]
A + s d A-
A+ s d A-
AA+ sd Aa1+ sd Aa3
AA+ s d AA-
[idr]AA
Aaa
AAA
AAA
PT ICRA Indonesia
P T F i t c h Ra t i n g s I n d o
Moody's
F i t c h Ra t i n g
S t a n d a r d a n d Po o r ' s
L e m b a g a Pe r i n g k a t
( 7 )
id BBB+ sd id BBB-
[idr]BBB+ sd [idr]BBB-
BBB+[idn] sd BBB-[idn]
Baa1+ sd Baa3
BBB+ sd BBB-
BBB+ sd BBB-
( 8 )
id BB+ sd id BB-
[idr]BB+ sd [idr]BB-
BB+[idn] sd BB-[idn]
Ba1+ sd Ba3
BB+ sd BB-
BB+ sd BB-
B1+ sd B3
B+ sd B-
B+ sd B-
(9 )
id B+ sd id B-
[idr]B+ sd [idr]B-
B+[idn] sd B-[idn]
Pe r i n g k a t J a n g k a P a n j a n g
Ta g i h a n B e r s i h
Desember 2014
( 10 )
Kurang id B-
Kurang [idr]B-
Kurang B-[idn]
Kurang B3
Kurang B-
Kurang B-
( 11 )
id A1
[idr]A1+ sd [idr]A1
F1+[idn] sd F1[idn]
P-1
F1+ sd F1
A-1
( 12 )
id A2
[idr]A2+ sd [idr]A2
F2[idn]
P-2
F2
A-2
( 13 )
id A3 sd id A4
[idr]A3+ sd [idr]A3
F3[idn]
P-3
F3
A-3
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Katagori Portofolio dan Skala Peringkat- Bank Secara Individual
( 14 )
Kurang id A4
Kurang [idr]A3
Kurang F3[idn]
Kurang P-3
Kurang F3
Kurang A-3
556,811
-
318,805
2,613
-
-
235,393
( 15 )
Tanpa Peringkat
556,811
-
318,805
2,613
-
-
235,393
( 16 )
Total
Dalam jutaan rupiah
Ta g i h a n K e p a d a U s a h a M i k r o , U s a h a K e c i l d a n P o r t o f o l i o R I t e l
K r e d i t Pe g a w a i / Pe n s i u n a n
Ta g i h a n B e r s i h
Desember 2013
AA+ s d A A-
A + s d A-
BBB+ sd BBB-
BB+ sd BB-
B+ sd B-
Kurang B3
Kurang B-
Kurang B-
F1+ sd F1
A-1
F2
A-2
F3
A-3
Kurang F3
Kurang A-3
id A2
( 13 )
id A3 sd id A4
( 14 )
Kurang id A4
302,418
1,024
178,80
( 15 )
Tanpa Peringkat
302,418
1,024
178,806
( 16 )
Total
Dalam jutaan rupiah
AAA
B+ sd B-
P e r i n g k a t J a n g k a Pa n j a n g
S t a n d a r d a n d Po o r ' s
B1+ sd B3
Kurang P-3
BB+ sd BB-
Kurang F3[idn]
Ba1+ sd Ba3
P-3
BBB+ sd BBB-
F3[idn]
Baa1+ sd Baa3
P-2
A+ sd A-
F2[idn]
A1+ sd A3
[idr]A2+ sd [idr]A2 id A1
( 12 )
Kurang [idr]A3
P-1
( 11 )
[idr]A3+ sd [idr]A3
F1+[idn] sd F1[idn]
Aa1+ sd Aa3
Kurang [idr]B-
Kurang B-[idn]
AA+ s d A A-
B+[idn] sd B-[idn]
Kurang id B-
BB+[idn] sd BB-[idn]
Aaa
[idr]BBB+ sd [idr]BBB-
BBB+[idn] sd BBB-[idn]
id B+ sd id B-
( 10 )
[idr]A1+ sd [idr]A1
AAA
[idr]A+ sd
A + [ i d n ] s d A-
id BB+ sd id BB-
( 8 )
(9 )
[idr]B+ sd [idr]B-
Fitch Rating
AA+[idn] sd AA-[idn]
id BBB+ sd id BBB-
[idr]AA+ sd [idr]AA-
id A+ sd id A-
( 7 )
[idr]AA
id AA+ sd id AA-
( 6 )
AAA[id
id AAA
( 5 )
PT Fitch Ratings Indo
( 4 )
PT ICRA Indonesia
PT PEFINDO ( 3 )
[idr]BB+ sd [idr]BB-
Moody's
L e m b a g a Pe r i n g k a t
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Katagori Portofolio dan Skala Peringkat- Bank Secara Individual
No.
Ka t e g o r i Po r t o f o l i o
( 2 )
Ta g i h a n Ke p a d a E n t i t a s S e k t o r P u b l i k
Ta g i h a n Ke p a d a Pe m e r i n t a h
( 1 ) 1
Ta g i h a n Ke p a d a B a n k
Ta g i h a n K e p a d a B a n k Pe m b a n g u n a n M u l t i l a t e r a l d a n L e m b a g a I n t e r n a s i o n a l
2 3
7
Ta g i h a n Ke p a d a K o r p o ra s i
K r e d i t B e ra g u n P r o p e r t i Ko m e r s i l
4 5
8
Ta g i h a n Y a n g Te l a h J a t u h Te m p o
6
9
22
10 1 1 A s s e t L a i n ny a
Laporan Tahunan 2014
( 2)
-
7
6
5
4
3
2
1
TOTAL EKSPOSUR COUNTERPARTY CREDIT RISK
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Kredit Kepada Korporasi
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Pemerintah
Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan ( counterparty credit risk )
C
TOTAL EKSPOSUR TRA
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Asset Lainnya
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Kredit Kepada Korporasi
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Pegawai / Pensiunan
Kredit Beragun Properti Komersil
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
11
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
Tagihan Kepada Pemerintah
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening
B
1
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
111,617
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
82,253
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
406
-
28,958
-
-
-
-
-
-
1,184
-
-
-
-
-
1,782
-
-
-
-
-
-
295,582
-
57,189
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
-
1,184
-
-
-
( 5)
35 %
-
-
1,782
-
-
-
( 4)
20 %
-
-
-
235,393
( 3)
0 %
-
Asset Lainnya
Desember 2014
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,942
-
-
-
-
-
-
-
2,942
-
-
-
( 6)
40 %
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
155
155
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
( 7)
45 %
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
( 8)
50 %
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
189308
-
-
-
-
189,308
-
-
-
-
-
-
-
( 9)
75 %
-
-
17,383
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
338,473
-
-
-
321,090
-
( 10)
100 %
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13,410
-
-
13,410
-
-
-
-
-
-
-
-
( 11)
150 %
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
( 12)
Lainnya
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi
Kredit Kepada Korporasi
TOTAL EKSPOSUR NERACA
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Pegawai / Pensiunan
Kredit Beragun Properti Komersil
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Pemerintah
Eksposur Neraca
Ka t e g o r i Po r t o f o l i o
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
A
N o.
356
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
593,814
-
50,126
13,410
321,090
189,308
-
17,383
2,141
-
-
-
( 13)
ATMR
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
( 14)
Beban Modal
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
84,646
-
-
-
62,334
15,919
-
-
6,393
-
-
224,592
-
45,786
-
-
-
-
-
-
-
-
178,806
( 3)
0 %
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,024
-
-
-
-
-
-
-
1,024
-
-
-
( 4)
20 %
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
193
193
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
( 5)
35 %
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,878
-
-
-
-
-
-
-
3,878
-
-
-
( 6)
40 %
463-
-
-463
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
( 7)
45 %
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
( 8)
50 %
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
101,397
-
-
-
-
101,397
-
-
-
-
-
-
-
( 9)
75 %
-
-
17,303
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
318,548
-
-
-
301,245
-
( 10)
100 %
-
6,917
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6,917
-
-
-
-
-
-
-
-
-
( 11)
150 %
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
( 12)
Lainnya
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi
Desember 2013
205
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
462,424
-
37,437
4,622
299,678
100,984
-
17,238
2,260
-
-
-
( 13)
ATMR
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
( 14)
Beban Modal
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Individu Dalam jutaan rupiah
Laporan Tahunan 2014
23
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Individu Dalam jutaan rupiah Desember 2014
Ka t e g o r i Po r t o f o l i o
No. ( 1)
( 3 )
( 2)
A
Eksposur Neraca
Desember 2013
Bagian Yang Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin Dengan
Tagihan Bersih Agunan
Garansi
Asuransi Kredit
Lainnya
( 4 )
( 5 )
( 6 )
( 7 )
( 8 )
( 9 )
Bagian Yang Tidak Dijamin
Bagian Yang Dijamin Dengan
Tagihan Bersih Agunan
Garansi
Asuransi Kredit
Lainnya
( 10 )
( 11 )
( 12 )
(13 )
(14 )
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
1,782
-
-
-
-
1,782
1,024
-
-
-
-
1,024
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
4,281
10,752
-
-
-
(6,471)
4,533
8,167
-
-
-
(3,634)
17,383
28,594
-
-
-
(11,211)
17,303
23,677
-
-
-
(6,374)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(152,155)
100,300
139,256
-
-
-
(38,956)
235,393
6
Kredit Beragun Properti Komersil
7
Kredit Pegawai / Pensiunan
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
189,308
341,463
-
-
235,393
178,806
-
-
178,806
-
9
Kredit Kepada Korporasi
321,090
596,790
-
-
-
(275,700)
302,418
342,985
-
-
-
(40,567)
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
13,410
26,688
-
-
-
(13,278)
6,842
9,487
-
-
-
(2,645)
11
Asset Lainnya
57,189
-
-
-
-
57,189
45,786
-
-
-
-
45,786
12
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,004,287
-
-
-
(164.451)
-
-
-
-
TOTAL EKSPOSUR NERACA B
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening
1
Tagihan Kepada Pemerintah
839,836
103,785
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
657,012
523,572
103,785
-
-
133,440
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6,393
-
-
-
-
6,393
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
6
Kredit Beragun Properti Komersil
7
Kredit Pegawai / Pensiunan
-
-
406
-
406
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
28,958
-
-
-
-
28,958
15,919
-
-
-
-
15,919
9
Kredit Kepada Korporasi
82,253
-
-
-
-
82,253
62,334
-
-
-
-
62,334
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TOTAL EKSPOSUR REKENING ADMINISTRATIF
111,617
111,617
84,646
-
-
84,646
C
Eksposur Counterparty Credit Risk
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Kepada Korporasi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,004,257
-
-
-
-
-
-
TOTAL EKSPOSUR COUNTERPARTY CREDIT RISK
TOTAL [ A + B + C ]
951,453
(52,834)
741,658
523,572
218,086
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank Secara Individual Dalam jutaan rupiah Desember 2014
No.
P e n d e k a t a n Ya n g D i g u n a k a n
( 1 1
(2) ndikator Dasar n Iar en ata tor Das Pende ka ta n PIn didkeak
TOTAL
Laporan Tahunan 2014
24
Pendapatan Bruto R a t a 2 - 3 Ta h u n ( 3 )
26,247
Desember 2013
Beban Modal
AT M R
Pendapatan Bruto Ra t a 2 - 3 Ta h u n
( 4 )
( 5 )
( 6 )
3,937
49,213
Beban Modal
26,247
AT M R ( 8 )
( 7 )
3,937
49,213
PERHITUNGAN ATMR RISIKO KREDIT PENDEKATAN STANDAR - BANK SECARA INDIVIDUAL
Dalam jutaan rupiah No.
Ka t e g o r i Po r t o f o l i o
( 1)
( 2)
A
Eksposur Neraca
Desember 2013
Desember 2014 Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
( 3 )
( 4 )
( 5 )
( 6 )
( 7 )
( 8)
235,393
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga
178,806
4
Tagihan Kepada Bank
1,782
356
356
1,024
205
205
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
4,281
1,661
2,141
4,533
1,821
2,260
17,383
17,383
17,383
17,303
17,238
17,238
6
Kredit Beragun Properti Komersil
7
Kredit Pegawai / Pensiunan
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
189,308
141,981
189,308
100,300
75,738
100,984
9
Kredit Kepada Korporasi
321,090
321,090
321,090
302,418
299,678
299,678
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
13,410
20,115
13,410
6,842
6,933
11
Asset Lainnya
57,189
50,126
45,786
593,814
657,012
TOTAL
839,836
502,586
4,622 37,437
401,613
462,424
Pengungkapan Eksposur Komitmen / Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif No. ( 1) 1
Desember 2014
Ka t e g o r i Po r t o f o l i o ( 2)
Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
( 3 )
( 4 )
Desember 2013 ATMR Setelah MRK
( 5 )
Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
( 6 )
( 7 )
( 8)
Tagihan Kepada Pemerintah
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga
4
Tagihan Kepada Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
6
Kredit Beragun Properti Komersil
7
Kredit Pegawai / Pensiunan
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
9
Kredit Kepada Korporasi
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo TOTAL
Pengungkapan Eksposur yg Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) No.
( 2)
( 1) 1
Desember 2014
Ka t e g o r i Po r t o f o l i o
Desember 2013
Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
( 3 )
( 4 )
( 5 )
( 6 )
( 7 )
ATMR Setelah MRK
( 8)
Tagihan Kepada Pemerintah
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga
4
Tagihan Kepada Bank
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
6
Kredit Kepada Korporasi TOTAL
Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk) No.
( 1) 1
Desember 2014
J e n i s Tra n s a k s i ( 2)
Desember 2013
Nilai Eksposur
Faktor Pengurang
ATMR Setelah MRK
Nilai Eksposur
Faktor Pengurang
ATMR Setelah MRK
( 3 )
( 4 )
( 5 )
( 6 )
( 7 )
( 8)
Delivery versus Payment a. Beban Modal 8% ( 5-15 hari ) b. Beban Modal 50% ( 16-30 hari ) c. Beban Modal 75% ( 31-45 hari ) d. Beban Modal 100% ( lebih dari 45 hari )
2
Non Delivery versus Payment TOTAL
Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi No.
( 1) 1
Desember 2014
J e n i s Tra n s a k s i ( 2)
Desember 2013
Faktor Pengurang Modal
ATMR
Faktor Pengurang Modal
ATMR
( 3 )
( 4 )
( 5 )
( 6 )
-
-
-
-
Fasilitas Kredit Pendukung yang Memenuhi persyaratan
2
Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
3
Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan
4
Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan
5
Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
6
Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
7
Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank
TOTAL
Laporan Tahunan 2014
Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
Po s i s i Ta n g g a l L a p o ra n TOTAL ATMR RISIKO KREDIT
Desember 2014
593,814
Desember 2013
462,424
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
25
NERACA
P o s - Po s ( 2 )
J a t u h Te m p o
Desember 2014
Dalam jutaan rupiah
( 11 )
> 1 sd 3 bulan
( 12 )
> 3 sd 6 bulan
( 13 )
> 6 sd 12 bulan
( 14 )
> 12 bulan
J a t u h Te m p o
Desember 2013
( 10 )
<= 1 bulan
-
( 9 )
Saldo
-
( 8 )
-
> 12 bulan
-
-
-
( 7 )
15,108
-
> 6 sd 12 bulan
15,108
-
( 6 )
-
-
> 3 sd 6 bulan
-
30,087
( 5 )
-
30,087
> 1 sd 3 bulan
-
-
( 4 )
12,840
4,841
< <= =1 1b bu ullaan n
12,840 14,661
-
5,454
-
218,548
210,438
92,176
28,465
235,393
-
-
57,251
-
-
-
-
22,031
-
-
-
-
41,390
197
-
-
1,024
431,396
2,016
148,719
-
1,024
283,090
30,678
148,719
-
-
79,467
37,494
-
-
-
87,240
-
-
-
-
247,013
-
64,870
-
-
92,176
-
-
-
57,251
-
33,992
871
-
22,228
-
-
-
238,344
-
548,659
3,668
-
657,012
1,782
-
-
320,584
-
42,033
-
84,308
-
-
-
-
101,901
583
-
-
71,195
1,645
-
-
2692,72
23,400
-
-
840,707
1,782
( 3 )
Saldo
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank Secara Individual N o. ( 1
1 . Ka s
A. Aset
2 . P e n e m p a t a n Pa d a B a n k I n d o n e s i a 3 . Pe n e m p a t a n B a n k L a i n 4 . S u ra t B e r h a r g a 5 . K r e d i t Ya n g D i b e r i k a n 7. Lain-lain
6 . Ta g i h a n L a i n ny a T O TA L A S E T
369,867 -
-
-
-
395,49 2,282
-
-
-
-
-
14,081
-
-
-
-
-
123,125
-
-
148,571
447,508
-
-
1 . D a n a P i h a k Ke t i g a
148,571
586,996
B . Ke wa j i b a n
-
-
-
-
-
-
-
137,721
-
-
-
-
137,721
3 . Ke wa j i b a n Pa d a B a n k L a i n
2 . K e w a j i b a n Pa d a B a n k I n d o n e s i a
-
-
-
-
-
-
-
-
4 . S u ra t B e r h a r g a y a n g D i b e r i k a n
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6 . Ke w a j i b a n L a i n n y a
5 . P i n j a m a n Ya n g D i t e r i m a
-
-
657,012
112,946
-
-
1,422
1,422
-
-
-
109,689 2,282
109,689 -
14,081
583
-
123,125
1,645
4,771
590,000
23,400
6,193
3,257 730,910
7. Lain-lain
137,324
521,695
TOTA L K E WA J I B A N
82,026
91,593 87,820
55,606
(51,930)
(1,172)
(327,280
- (283,35
109,797
319,162
S E L I S I H A S E T D E N G A N K E WA J I B A N D A L A M N E R A C A
R E K E N I N G A D M I N I S T R AT I F
2 . Ko n t i j e n
A . Ta g i h a n Re k e n i n g A d m i n i s t ra t i f 1 . Ko m i t m e n
B. K e wa j i b a n Re ke n i n g A d m i n i s t ra t i f
To t a l Ta g i h a n Re ke n i n g A d m i n i s t ra t i f
2 . Ko n t i j e n
1 . Ko m i t m e n To t a l Ke w a j i b a n Re ke n i n g A d m i n i s t ra t i f S e l i s i h Ta g i h a n d a n Ke wa j i b a n d a l a m Re ke n i n g
Sel i si h Kumul ati f
26
S e l i s i h { [ I A-I B ] + [ I I A-I I B ] }
Laporan Tahunan 2014
Laporan Tahunan 2014
27
( 2 )
( 1
Sel isi h Kumul ati f
S e l i s i h { [ I A-I B ] + [ I I A-I I B ] }
S e l i s i h Ta g i h a n d a n K e wa j i b a n d a l a m R e ke n i n g
To t a l K e w a j i b a n Re ke n i n g A d m i n i s t r a t i f
2 . Ko n t i j e n
1 . Ko m i t m e n
B. K e w a j i b a n R e k e n i n g A d m i n i s t ra t i f
To t a l Ta g i h a n Re k e n i n g A d m i n i s t r a t i f
2 . Ko n t i j e n
A . Ta g i h a n R e k e n i n g A d m i n i s t ra t i f 1 . Ko m i t m e n
R E K E N I N G A D M I N I S T R AT I F
SE LI SI H ASE T DE N G AN KE WA JIBA N DA LAM N ER ACA
TOTA L K E WA J I B A N
7. Lain-lain
6 . Ke wa j i b a n L a i n nya
5 . P i n j a m a n Ya n g D i t e r i m a
4 . S u ra t B e r h a r g a ya n g D i b e r i k a n
3 . Ke w a j i b a n P a d a B a n k L a i n
2 . K e w a j i b a n Pa d a B a n k I n d o n e s i a
1 . D a n a P i h a k Ke t i g a
B. Ke w a j i b a n
T OT A L A S E T
7. Lain-lain
6 . Ta g i h a n L a i n n ya
5 . K r e d i t Ya n g D i b e r i k a n
4 . S u ra t B e r h a r g a
3 . Pe n e m p a t a n B a n k L a i n
2 . P e n e m p a t a n Pa d a B a n k I n d o n e s i a
1 . Ka s
A. Aset
NERACA
Po s - Po s
No. ( 3 )
Saldo ( 4 )
<= 1 bulan
( 5 )
> 1 sd 3 bulan
( 6 )
> 3 sd 6 bulan
Desember 2014 J a t u h Te m p o
( 7 )
> 6 sd 12 bulan
( 8 )
> 12 bulan
( 9 )
Saldo
( 10 )
<= 1 bulan
Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank Secara Individual
( 11 )
> 1 sd 3 bulan
( 12 )
> 3 sd 6 bulan
( 13 )
> 6 sd 12 bulan
( 14 )
> 12 bulan
Dalam jutaan rupiah Desember 2013 J a t u h Te m p o
Pelaksanaan GCG Good Corporate Governance
Kompleksitas kegiatan usaha perbankan terus meningkat dari waktu ke waktu, kondisi tersebut berdampak kepada meningkatnya risiko yang dihadapi perbankan, sehingga untuk meminimalisir tingkat risiko yang dihadapi dibutuhkan Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) . Penerapan GCG secara konsisten tentunya akan membawa dampak yang sangat luas bagi perusahaan khususnya untuk perbankan, dimana dampak tersebut akan berpengaruh dari tingkat kepercayaan masyarakat hingga kepada hasil usaha. Penilaian atas penerapan GCG yang dilakukan tentunya dapat dijadikan sebagai alat monitor, untuk mengukur dan menilai, sehingga pada akhirnya dapat dijadikan sebagai media komunikasi akan hal-hal yang perlu mendapat perbaikan.Bank Artos senantiasa berkomitmen kuat untuk menerapkan praktek-praktek GCG secara maksimal. Dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan atas PBI nomor 8/4/PBI/2006 ditegaskan bahwa pelaksanaan GCG minimal harus diwujudkan dalam : 1. Efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Komisaris dan Direksi. 2.
Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang terkait dengan pengendalian internal dan manajemen risiko.
3.
Pelaksanaan fungsi kepatuhan, auditor internal, auditor eksternal dan manajemen risiko.
4. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar. 5.
Rencana strategis bank.
6
Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan bank.
PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE Dalam penerapan GCG, Bank Artos membangun nilai-nilai dan budaya perusahaan yang diterapkan dalam setiap aktivitas bisnis dan operasional bank yang berprinsip pada keterbukaan (tranparancy), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency), kewajaran (fairness). PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Bank Artos telah memiliki pedoman dan kebijakan pelaksanaan GCG yang digunakan sebagai dasar dalam penerapan GCG yang mengatur Rapat Umum Pemegang Saham, pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Komisaris, Direksi dan komite komite, etika bisnis dan perilaku yang berbudi luhur, disamping itu pula pelaksanaan GCG juga mengacu pada ketentuan - ketentuan yang berlaku umum.
Laporan Tahunan 2014
28
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah merupakan pemegang kekuasaan tertinggi perseroan. RUPS memiliki kewenangan antara lain : menyetujui Laporan Tahunan, memutuskan pembagian deviden, memutuskan pemupukan cadangan tujuan, menyetujui perubahan anggaran dasar, mengangkat memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menetapkan bentuk dan jumlah imbalan, tunjangan dan fasilitas bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan keputusan-keputusan lainnya yang sejalan dengan strategi dan kebijakan bank. Selama tahun 2014 pemegang saham telah melakukan beberapa kali RUPS yang menghasilkan keputusan antara lain : Mengesahkan Laporan Tahunan tahun 2013. DEWAN KOMISARIS Sistem pengelolaan Bank Artos dilakukan secara dual kontrol dengan memisahkan fungsi yang jelas antara fungsi kepengurusan bank yang dijabat oleh Direksi dan fungsi pengawasan bank yang diemban oleh Komisaris. Komposisi Dewan Komisaris Bank Artos telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang GCG yaitu terdiri dari 3 (tiga) orang dimana 2 (dua) diantaranya adalah komisaris independen. Hingga akhir Desember 2014, susunan anggota Dewan Komisaris sebagai berikut : Nama
Jabatan
Hubungan Keuangan / Keluarga
William Arto Hardy
Komisaris Utama
Nono Sukarno
Komisaris
Pihak Independen
Lucia Djatmiko
Komisaris
Pihak Independen
Pemegang Saham ( 15% )
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris secara rinci telah tertuang dalam Buku pedoman Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris, antara lain : +
Memberikan usulan kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai pencalonan anggota Direksi
+
Memberikan persetujuan atau penolakan perangkapan jabatan anggota Direksi pada perusahaan lain.
+
Melakukan pengawasan
+
Melakukan pengawasan perkembangan usaha bank.
+
Memberi bantuan secara terbatas atas kegiatan usaha bank.
atas
pelaksanaan kebijakan Direksi.
+
Menyelesaikan benturan kepentingan antara sesama anggota Direksi.
+
Memberikan nasehat kepada Direksi.
Dewan komisaris senantiasa melakukan pengawasan tindak lanjut Direksi dalam menyelesaikan temuan Auditor Internal, Auditor Eksternal dan hasil pemeriksaan OJK. Penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris telah dilakukan dengan baik, dimana sepanjang tahun 2014 telah dilaksanakan sebanyak empat kali, dan secara keseluruhan dihadiri lengkap oleh seluruh anggota Komisaris, dengan agenda utama mengevaluasi perkembangan kinerja bank serta memberikan nasehat dan rekomendasi kepada Direksi dalam meningkatkan kinerja bank agar tetap berpedoman pada prinsip kehati-hatian (Prudential Banking Practices) dan selalu mematuhi (comply) terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Tahunan 2014
29
KOMITE-KOMITE Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Dewan Komisaris dibantu oleh 3 (tiga) komite, yaitu :Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi. Sampai dengan akhir Desember 2014, susunan komite-komite tersebut adalah sebagai berikut : KOMITE AUDIT Nama
Jabatan
Hubungan Keuangan / Keluarga
Lucia Djatmiko
Ketua
Merangkap Komisaris Independen
Manuel Lahengke Nusa
Anggota
Pihak Independen
Anggota
Pihak Independen
Verawati
KOMITE PEMANTAU RISIKO Nama
Jabatan
Hubungan Keuangan / Keluarga
Nono Sukarno
Ketua
Merangkap Komisaris Independen
Manuel Lahengke Nusa
Anggota
Pihak Independen
Anggota
Pihak Independen
Verawati
KOMITE REMUNERASI & NOMINASI Nama
Jabatan
Hubungan Keuangan / Keluarga
Lucia Djatmiko
Ketua
Merangkap Komisaris Independen
William Arto Hardy
Anggota
Merangkap Komisaris Utama
Fifiningsih A
Anggota
Merangkap Kepala Urusan
Tugas dan tanggung jawab dari Komite-Komite tersebut secara terperinci telah dituangkan dalam Buku Pedoman Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi, antara lain memberikan pendapat profesional dan tidak memihak (independen) atas laporan-laporan yang disampaikan oleh Direksi, serta mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian dari Komisaris. Selama tahun 2014, Komite-Komite tersebut telah mengadakan rapat sebanyak dua kali, yang membahas pembuatan program kerja, pembagian tugas anggota komite, serta pemantauan kegiatan usaha bank sesuai fungsi dan bidang masing-masing komite.
Laporan Tahunan 2014
30
DIREKSI Susunan dan jumlah keanggotaan Direksi telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Susunan Direksi hingga akhir tahun 2014 adalah sebagai berikut : Nama Reinantha Yaputra
Jabatan Direktur Utama
Lina Arto Hardy
Direktur SDM, Umum, SKMR & MIS
Bambang Setiawan
Direktur
Hubungan Keuangan / Keluarga Pihak Independen Pemegang Saham ( 15% ) Pihak Independen
Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah melaksanakan kepengurusan dan mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang secara terperinci dituangkan dalam Buku Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi, antara lain : + Memastikan bahwa semua kegiatan usaha bank telah berjalan dengan ketentuan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Merumuskan dan menetapkan kebijakan umum bank, serta memastikan bahwa pelaksanaannya sudah berjalan secara konsekuen dan konsisten +
+
Melakukan pengkajian ulang terhadap kualitas portofolio pengamanan atas risiko terkait.
dalam rangka
Menetapkan kebijakan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles) dan memastikan bahwa pelaksanaannya sudah dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan.
+ Menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan
mengendalikan risiko yang dihadapi, serta menetapkan kebijakan dan strategi prosedur sistem pengendalian intern. + Memantau kecukupan dan efektivitas dari sistem pengendalian intern. +
Menindaklanjuti hasil pemeriksaan SKAI, OJK, Bank Indonesia, PPATK, dan Otoritas lainnya, serta memastikan bahwa hal tersebut telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai.
+
Memberikan laporan secara berkala kepada Dewan Komisaris mengenai langkah-langkah yang telah, sedang dan akan dilakukan atas Perkembangan portofolio bank, Temuan-temuan penting dari SKAI/OJK, Pelaksanaan realisasi rencana kerja bank dan Penyimpangan yang terjadi.
Laporan Tahunan 2014
31
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Direksi dibantu oleh 2 (dua) Komite, yaitu : Komite Aktiva Pasiva dan Komite Manajemen Risiko Sampai dengan akhir Desember 2014, susunan komite-komite tersebut adalah sebagai berikut : KOMITE AKTIVA PASIVA (ALCO) Nama
Jabatan
Hubungan Keuangan / Keluarga
Ketua
Merangkap Direktur Utama
Lina Arto Hardy
Anggota
Merangkap Direktur
Bambang Setiawan
Anggota
Merangkap Direktur
Anggota
Merangkap Kepala Urusan
Reinantha Yaputra
Fifiningsih Ario
KOMITE MANAJEMEN RISIKO Nama
Jabatan
Hubungan Keuangan / Keluarga
Reinantha Yaputra
Ketua
Merangkap Direktur Utama
Achmad Humam
Sekretaris
Merangkap Kepala SKMR
Lina Arto Hardy
Anggota
Merangkap Direktur
Supiarti O. Wijaya
Anggota
Merangkap Treas, Opr, & Credit Suppt Mng
Fifiningsih Ario
Anggota
Merangkap Kepala Urusan
Tugas dan tanggung jawab dari Komite-Komite tersebut secara terperinci telah dituangkan dalam Buku Pedoman Tugas dan Tanggung Jawab Komite Aktiva Pasiva dan Komite Manajemen Risiko. Selama tahun 2014, masing-masing Komite tersebut telah mengadakan rapat : untuk Komite Aktiva Pasiva dilaksanakan satu kali dalam satu bulan, dan Komite Manajemen Risiko setiap triwulan, yang membahas pembuatan program kerja, pemantauan kegiatan usaha bank sesuai fungsi dan bidang masing-masing komite.
Laporan Tahunan 2014
32
PEMEGANG SAHAM BANK ARTOS INDONESIA & HUBUNGAN KEUANGAN / KELUARGA Komposisi kepemilikan saham perusahaan serta keterkaitan hubungan keuangan/ keluarga antara Direksi, Komisaris dan/atau Pemegang Saham Bank Artos Indonesia adalah sebagai berikut :
Hubungan Keuangan / Keluarga Dewan Komisaris
Direksi
Arto Hardy
Keluarga
Keluarga
Lanny Miguna
Keluarga
Keluarga
Sinatra Arto Hardy
Keluarga
Keluarga
William Arto Hardy
Keluarga
Keluarga
Lina Arto Hardy
Keluarga
Keluarga
Pemegang Saham
Pemegang Saham
Hubungan Keuangan / Keluarga
Dewan Komisaris William Arto Hardy
Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Keluarga
Direksi
Keluarga
Nono Sukarno Lucia Djatmiko
Direksi Reinantha Yaputra Lina Arto Hardy
Keluarga
Keluarga
Bambang Setiawan
Laporan Tahunan 2014
33
Komisaris dan Direksi tidak mempunyai saham dan atau hak option atas saham pada Bank Artos Indonesia maupun pada kelompok usaha terkait lainnya. Kepemilikan saham para pemegang saham Bank Artos Indonesia pada perusahaan lainnya adalah sebagai berikut :
Nama Perusahaan
Alamat
PT. Polyfin Canggih
Jl. Raya Rancaekek Km.19/28 Kab. Sumedang
PT. Hotel Talagasari
Jl. Dr. Setiabudhi No. 269-275 Bandung
PT. Artostex
PT. Polyfilatex
Pemegang Saham PT. Artostex 99.00% Sinatra Arto Hardy 01.00% Arto Hardy 33.33% Sinatra Arto Hardy 33.33% William Arto Hardy 20.00% Lina Arto Hardy
13.33%
Jl. Raya Dayeuh Kolot No.66 Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung
Arto Hardy Kaikay Hardy
90.68%
Jll. Panyawungan Rt.02 Rw.03 Ds Cileunyi Wetan Kab. Bandung
Arto Hardy Lanny Miguna Sinatra Arto Hardy William Arto Hardy Lina Arto Hardy
40.00%
09.32%
15.00% 15.00% 15.00% 15.00%
Jl. Jalur Sutra Kav. 23C No.20 PT. Artostex 80.00% PT. Swarna Niaga Finance Alam Sutra-Tangerang Selatan Tan Ninoy Tandra M 20.00% Banten Bank Pasar Artos Parahyangan
Laporan Tahunan 2014
34
Jl. Panjunan No. 22 Bandung
Arto Hardy Lain-lain
99.00% 01.00%
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN & AUDIT EKSTERN
FUNGSI KEPATUHAN Dalam menjalankan setiap aktivitas kegiatannya, Bank Artos selalu berkomitmen untuk mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, Bank Indonesia maupun pihak lainnya. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, Direktur Kepatuhan dibantu oleh unit (satuan) kerja Kepatuhan (compliance), Sistem & Prosedur, APU dan PPT. Fungsi kepatuhan meliputi upaya-upaya untuk mewujudkan budaya patuh terhadap seluruh ketentuan pada seluruh tingkatan organisasi, mengelola risiko kepatuhan memastikan kepatuhan komitmen terhadap hasil Auditor Internal, Auditor Independen dan Bank Indonesia, memastikan sistem dan prosedur telah sesuai dengan perundang undangan yang berlaku dan ketentuan Bank Indonesia. Selama tahun 2014, Bank telah memenuhi komitmen kepada Bank Indonesia dan pihak ketiga lainnya, serta tidak terdapat pelanggaran terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
FUNGSI AUDIT INTERN Bank Artos membentuk Satuan Kerja Auditor Interna (SKAI) yang bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama. SKAI bertanggungjawab melakukan pemeriksaan secara independen terhadap seluruh unit kerja SKAI bekerja sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun dan disampaikan kepada Direktur Utama. Seluruh hasil pemeriksaan SKAI dilaporkan kepada Direktur Utama.
FUNGSI AUDIT EKSTERN Laporan keuangan harus dipastikan bebas dari salah saji material serta telah memenuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Akuntan Publik bertanggung jawab untuk menyatakan pendapat atas Laporan Keuangan yang diaudit dan bersifat independen. Pernyataan pendapat didasarkan atas kewajaran dalam penyajian. Penunjukan Akuntan Publik telah sesuai ketentuan Bank Indonesia.
Laporan Tahunan 2014
35
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Komisaris dan Direksi telah melakukan pengawasan secara aktif terhadap seluruh kegiatan usaha bank, termasuk sistem pengendalian intern. Pelaksanaan kebijakan manajemen risiko bank, antara lain meliputi : +
Melakukan revisi terhadap kebijakan, sistem dan prosedur bank agar berbasis manajemen risiko.
+
Menetapkan limit / batasan wewenang memutuskan secara berjenjang sesuai bobot risiko pada tingkat masing-masing.
+
Melakukan proses indentifikasi, pengukuran, pengendalian risiko atas seluruh kegiatan usaha bank.
+
pemantauan
dan
Menerapkan sistem pengendalian intern berbasis manajemen risiko pada setiap kegiatan usaha bank.
Sesuai ketentuan Bank Indonesia, sampai tahun 2014 Bank telah mengikut sertakan Pengurus dan pejabat bank untuk mengukuti ujian sertifikasi manajemen risiko yang diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR), sebagai berikut :
Nama
Laporan Tahunan 2014
36
Jabatan
Level
William Arto Hardy
Komisaris Utama
2
Nono Sukarno
Komisaris Independen
2
Lucia Djatmiko
Komisaris Independen Direktur Utama
2
Reinantha Yaputra Lina Arto Hardy
Direktur SDM, Umum, SKMR & MIS
3 3
3
Bambang Setiawan
Direktur Kepatuhan
Theresia Harjati
Pemimpin Kantor Wilayah Jakarta
2
Fifiningsih Ario
Kepala Urusan SDM, Umum, SKMR & MIS
3
Lanjar
Operation & Credit Support Manager
2
Marthen Sulle Konda
Kepala SKAI
2
Achmad Humam
Kepala SKMR & MIS
2
Deddy Triyana
Business Manager
2
Rostiawaty
Business Manager
1
Fanny Chandrawati Tjhan
Business Manager
1
Yurin Ahmad Rizki
Business Manager
1
Andri Stevanus San Field
Business Manager
1
Supiarti O. Wijaya Dicky Setiady
Treasury, Operation & Credit Support Mng. Business Manager
2
Tang Bok Lan Lucyana Suryapranata
Business Manager
1
Business Manager
Denny Lunardi
Business Manager
1 1
2
PENILAIAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Penilaian (self assessment) atas pelaksanaan Good Corporate Governance tahun 2014 menunjukan nilai predikat komposit “ Cukup Baik “ dengan Nilai Komposit sebesar 3. No.
Aspek yang dinilai
Peringkat
1.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
3
2.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
2
3.
Kelengkapan Tugas dan Pelaksanaan Tugas Komite
3
4.
Penanganan Benturan Kepentingan
2
5.
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
3
6.
Penerapan Fungsi Audit Intern
3
7.
Penerapan Fungsi Audit Ekstern
2
8.
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian intern
3
9.
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large Exposures)
2
10.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan pelaksanaan GCG dan Laporan Internal
3
11.
Rencana Strategis Bank
3
Kelemahan : Core Banking System sulit untuk dilakukan pengembangan. Penyebabnya : 8 Masih dikelola sendiri dan tidak didukung oleh Vendor.
Action Plan : 8 Bank akan mengganti core bangking system sesuai corporate plan
Laporan Tahunan 2014
37
Kekuatan : Kekuatan pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank Artos Indonesia terletak pada Komitmen dari seluruh pihak, Pemegang Saham, Pengurus Bank (Komisaris, Direksi dan seluruh Pejabat Eksekutif) untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT & DEBITUR BESAR Bank Artos Indonesia selalu berpedoman pada Prinsip Kehati-hatian dalam mengelola penyediaan dana kepada nasabah, khususnya pada Pihak terkait dan Debitur Besar, pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Pada tahun 2014, penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan Debitur Inti (Besar) adalah sebagai berikut : dalam jutaan rp.
No.
Jumlah
Penyediaan Dana Debitur
Nominal
1.
Kepada Pihak Terkait
2
6.784
2.
Kepada Debitur Inti : a. Individu b. Group
10 -
152.563 -
RENCANA STRATEGIS BANK Rencana Strategis Bank telah dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan) dan Rencana Jangka Menengah dan Pendek (Business Plan), serta telah dilaporkan dan mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia/OJK.
Laporan Tahunan 2014
38
PAKET KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS BAGI KOMISARIS DAN DIREKSI Paket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas yang diberikan oleh perusahaan kepada Komisaris berupa : Honorarium, Tunjangan Hari raya, Tunjangan Kendaraan. Dan kepada Direksi berupa : Gaji, Tunjangan Jabatan, Tunjangan Kendaraan, Tunjangan Telepon, Tunjangan Hari Raya, Tunjangan Asuransi Kesehatan serta Kendaraan Dinas (Natura); sebagai berikut : Jumlah Diterima dalam 1 Tahun * Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Direksi
Komisaris
Orang Jutaan Orang Jutaan Rupiah Rupiah
Remunerasi : Honorarium, Gaji, Bonus, Tunjangan Hari Raya, Tunjangan Jabatan/ Kendaraan/ Telepon
3
1.744
3
2.959
Fasilitas lain dalam bentuk Natura, berupa Asuransi Kesehatan, Sewa Kendaraan Dinas yang sifatnya tidak dapat dimiliki.
3
109
3
241
3
1.853
3
3,200
TTotal otal
*) Dinilai dalam Ekuivalen Rupiah
Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima Paket Kebijakan Remunerasi dalam satu tahun, yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan sebagai berikut : Jenis Remunerasi Perorang dalam 1 tahun yang diterima secara Tunai
Jumlah Komisaris
Direksi
-
-
Di atas Rp. 1 Miliar s.d Rp. 2 Miliar
-
-
Di atas Rp. 500 Juta s.d Rp. 1 Miliar
3
3
Rp. 500 Juta ke Bawah
-
-
Di atas Rp. 2 Miliar
RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH Pemberian gaji kepada karyawan sampai dengan batas Pelaksana (Bukan Direksi dan Komisaris), mulai dari tingkat Attandent sampai dengan tingkat Vice President sudah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, khususnya ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku setempat bagi karyawan tingkat Dasar. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah pada Bank Artos Indonesia sebagai berikut :
Laporan Tahunan 2014
39
Jabatan
Gaji Perbulan (Jutaan Rp) Tertinggi
% Rasio
Terendah
Pegawai Tetap s.d Batas Pelaksana
41
2
Direksi
58
45
77.59
Komisaris
40
25
62.50
Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Pegawai Tertinggi
4.88
70.69
PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD) Selama tahun 2014 tidak terdapat adanya penyimpangan internal (internal fraud).
JUMLAH PERMASALAHAN HUKUM DAN UPAYA PENYELESAIAN OLEH BANK Terdapat satu permasalahan hukum yang tidak membahayakan usaha bank maupun pihak ketiga lainnya. Bank sedang mengajukan permohonan sita eksekusi dan gugatan melalui Pengadilan Negeri Bandung atas AYDA yang sudah diserahkan kepada Bank tetapi penghuni rumah tersebut tidak mau menyerahkannya secara sukarela. Langkah tersebut terpaksa dilakukan karena upaya musyawarah tidak menghasilkan.
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis bank dengan kepentingan ekonomis pribadi pemilik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, Pejabat Eksekutif dan/atau pihak terkait dengan bank yang dapat merugikan bank. Dalam menjalankan kegiatan operasional bank, Dewan Komisaris, Anggota Direksi, Pejabat Eksekutif dan pegawai Bank Artos selalu berupaya semaksimal mungkin untuk menghindari atau mengurangi adanya potensi benturan kepentingan, namun terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan yaitu Sewa Gedung Kantor Pusat dari Bapak Arto Hardy yang juga merupakan pemegang saham Bank Artos dan Sewa Gedung Kantor Cabang Pembantu Bandung - Kosambi dari Ibu Lina Arto Hardy yang juga merupakan pemegang saham Bank Artos. Transaksi tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku Bank Artos sudah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur terkait dengan benturan kepentingan yang akan terus dikaji dan disempurnakan kembali sesuai dengan perkembangan bisnis dan peraturan yang berlaku.
Laporan Tahunan 2014
40
BUY BACK SHARES DAN/ATAU BUY BACK OBLIGASI BANK Selama tahun 2014 Bank tidak melakukan buy back shares dan/atau buy back obligasi Bank, karena Bank belum menerbitkan obligasi.
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK SELAMA PERIODE LAPORAN Pada tahun 2014, sumbangan / donasi tidak diberikan kepada Kegiatan Politik, namun diberikan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan yang jumlahnya tidak signifikan, seperti : HUT RI, Acara RT/RW setempat, sumbangan kepada anak yatim dengan jumlah sumbangan rata-rata sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). Secara rutin Bank juga melakukan kegiatan donor darah. Sebagai bentuk kepedulian Bank terhadap kesejahteraan Karyawan dan Keluarganya khususnya kepada Karyawan Tingkat Dasar, saat ini Bank Artos memberikan beasiswa pendidikan bagi putra-putri Karyawan Bank yang berprestasi disekolahnya serta memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan, yaitu : Sudah bekerja lebih dari 5 (lima) Tahun, Kategori Pegawai dasar s.d Staf, Penilaian kinerja tahunan Baik. Sepanjang tahun 2014 putra-putri karyawan yang menerima beasiswa beasiswa dari Bank Artos adalah sebagai berikut :
No.
Nama Anak Asuh
Anak Karyawan
Sejak th
Bantuan/Bln (Rupiah)
1.
Mila Amelia Putri
Undang Surahman
2013
250.000,-
2.
Muhamad Dzulpan F
Wawan Irawan
2013
250.000,-
Ghina Nur Huzaipah
Wawan Irawan
2013
250.000,-
Fajar Surya Gunilang
Agus Heryanto
2013
250.000,-
5.
Muhamad Rizky
Hidayat
2014
250.000,-
6.
Sonny Kurniawan
Agus Heryanto
2014
250.000,-
7.
Nasyifa Bilbina Nur Septian
Asep Sopandi
2014
250.000,-
8.
Rio Phili Sidik
Dadang Rustandi
2014
250.000,-
3. 4.
Laporan Tahunan 2014
41
Perkembangan Usaha Secara umum kinerja Bank Artos selama tahun 2014 menunjukan hasil yang cukup positif hal tersebut ditandai dengan perkembangan total aset berikut instrumeninstrumennya.
KREDIT YANG DIBERIKAN Penyaluran kredit pada posisi tahun 2014 sebesar Rp. 548.658 juta sedangkan pada tahun 2013 sebesar Rp. 431.396 juta, penyaluran kredit terdiri dari kredit investasi, modal kerja, dan konsumsi, dengan komposisi sebagai berikut :
Jenis Kredit Investasi Modal Kerja Konsumsi Modal Kerja Total
31 Desember 2014
31 Desember 2013
57.146
67.759
457.300
340.175
34.213
23.462
548.658
431.396
Untuk menjaga potensi risiko konsentrasi kredit, Bank Artos senantiasa menjaga diversifikasi portofolio kredit untuk relatif menyebar ke berbagai sektor ekonomi. Pada tahun 2014 sebaran konsentrasi kredit sebagai berikut : 12,61% Jasa (multifinance dll) 23,09 % Perdagangan Besar 9,05 % Perindustrian
19,98% Pengangkutan 5,62% Konstruksi 29,64% Lainnya
PENGHIMPUNAN DANA Penghimpunan dana pada posisi tahun 2013 sebesar Rp. 544.066 juta, pada tahun 2014 terjadi peningkatan sehingga menjadi Rp. 724.717 juta, dengan komposisi dana pihak ketiga Rp. 586.996 juta dan dana bank lain Rp. 137.721 juta.
Laporan Tahunan 2014
42
Perkembangan usaha Bank jika dilihat dari perbandingan kondisi keuangan Bank Artos Indonesia posisi akhir tahun 2014 dengan tahun 2013 menunjukan :
PENDAPATAN BUNGA BERSIH Pendapatan bunga bersih Bank mengalami peningkatan sebesar 6,69 % atau sebesar Rp. 1.835 juta dari Rp. 27.440 juta menjadi Rp. 29.275 juta. Peningkatan ini terkait dengan peningkatan penyaluran kredit yang mengalami pertumbuhan sebesar 27,18 % pada tahun 2014.
LABA BERSIH Laba bersih setelah pajak turun sebesar 53,58 % dari 1.076 Juta pada tahun 2014.
Rp. 2.318 juta menjadi Rp.
AKTIVA PRODUKTIF Total Aktiva Poduktif mengalami peningkatan sebesar 27,02 % atau sebesar Rp. 157.000 juta dari Rp. 581.139 juta menjadi Rp. 738.139 juta pada tahun 2014.
DANA PIHAK KETIGA Total Dana Pihak Ketiga mengalami peningkatan sebesar 48,42 % atau sebesar Rp. 191.501 juta dari Rp. 395.495 juta menjadi Rp. 586.996 juta pada tahun 2014.
KREDIT YANG DIBERIKAN Pinjaman yang Diberikan mengalami peningkatan sebesar 27,18 % atau sebesar Rp. 117.262 juta dari Rp.431.396 juta menjadi Rp. 548.658 juta pada tahun 2014.
PERMODALAN Capital Adequacy Ratio (CAR) mengalami penurunan sebesar 4,63% sehingga menjadi 16,99%, penurunan tersebut disebabkan oleh meningkatnya ATMR yang diakibatkan dari peningkatan penyaluran kredit, namun masih diatas ketentuan Bank Indonesia.
Laporan Tahunan 2014
43
STRUKTUR ORGANISASI BANK Organisasi diciptakan berdasarkan keseimbangan antara struktur dan faktor eksternal dalam hal ini adanya ketentuan regulasi perbankan. Struktur Organisasi disesuaikan dengan memperhatikan faktor lingkungan, skala usaha, kompleksitas usaha serta strategi dan sumber daya manusia yang dimiliki. Struktur Organisasi Bank Artos Indonesia telah menggambarkan penerapan prinsip Good Corporate Governance ( GCG ). Kecepatan proses pengambilan keputusan juga menjadi perhatian yang sangat penting dalam mengantisipasi tingkat persaingan usaha.
JARINGAN USAHA Sampai dengan tahun 2014, Bank telah memiliki 17 jaringan usaha dalam mendukung pencapaian target pengembangan usaha yang telah ditetapkan ( lihat tabel jaringan usaha ). Jumlah tersebut direncanakan akan terus bertambah sejalan dengan rencana pengembangan usaha kedepan.
Jaringan Usaha 2014 Kantor Pusat
1
Kantor Cabang
1
Kantor Cabang Pembantu
5
Kegiatan Kas diluar Kantor
5
ATM
5
TOTAL
17
SUMBER DAYA MANUSIA TOTAL SDM 2014 Dewan Komisaris
3
Direksi
3
Karyawan Tetap Karyawan Tidak Tetap
TOTAL
168 -
174
P e n e r a pa n k o n s e p d a n t e h n i k manajemen sumber daya manusia yang tepat dan efektif, akan menghasilkan sumber daya manusia yang produktif, inovatif, kreatif dan loyal. Sumber Daya Manusia yang memiliki kriteria tersebut dapat didayagunakan untuk merealisasikan
Visi dan Misi Bank. Penyediaan Sumber Daya Manusia yang memiliki keunggulan kompetitif sangat dibutuhkan ditengah tingkat persaingan usaha yang tinggi dan skala usaha yang mengglobal. Pengembangan Sumber Daya Manusia difokuskan kepada nilai tambah yang dimiliki oleh setiap individu sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang ditetapkan. Berbagai program peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia, terus dilaksanakan melalui penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan serta pengiriman Sumber Daya Manusia untuk memperoleh sertifikasi profesi pada lembaga sertifikasi yang berwenang.
Jenjang Pendidikan SDM Magister ( S2 )
Laporan Tahunan 2014
44
7
Sarjana ( S1 )
84
Sarjana Muda ( D3 )
18
SLTA
54
Dibawah SLTA
11
Susunan Pengurus
William Arto Hardy, Bcom, Komisaris Utama Berpengalaman 23 tahun dalam industri perbankan dan industri sepatu. Meraih Bachelor of Commerce dari University of Western, Sydney. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1992 sampai sekarang.
Nono Sukarno, SE, MM, Komisaris Berpengalaman 38 tahun dalam industri perbankan. Meraih Magister Manajemen dari Universitas Padjadjaran, Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2004 sampai sekarang.
Lucia Djatmiko, Bsc, Komisaris Berpengalaman 21 tahun dalam industri perbankan. Meraih Bachelor of Science dari University of New South Wales, Sydney. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1994 sampai sekarang.
Reinantha Yaputra MBA , Direktur Utama Berpengalaman 33 tahun dalam industri perbankan. Meraih Master of Business Administration (MBA) dari Washington International University, USA. Memulai karir di dunia perbankan pada Bank Panin sejak tahun 1982 sampai dengan 1995, Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1996 sampai sekarang.
Lina Arto Hardy MBA, Direktur Berpengalaman 23 tahun dalam industri perbankan. Meraih Master of Business Administration (MBA) dari Edinburgh Bussiness School, Heriot Watt University Cambridge United Kingdom. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1992 sampai sekarang.
Bambang Setiawan SE, Direktur Kepatuhan Berpengalaman 29 tahun dalam industri perbankan. Meraih Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Memulai karir di dunia perbankan pada Bank Panin sejak tahun 1986. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1997 sampai sekarang.
Laporan Tahunan 2014
45
Manajemen Eksekutif & Pimpinan Capem
Theresia Harjati M Pemimpin Kantor Wilayah Jakarta Berpengalaman 39 th dalam industri perbankan, menyelesaikan pendidikan di Santa Maria Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1996 sampai sekarang.
Supiarti Ong Widjaja Treasury, Operation & Credit Support Manager Berpengalaman 29 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Sospol dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2001 sampai sekarang.
Denny Lunardi Business Manager KC jakarta Berpengalaman 26 th dalam industri perbankan, meraih Bachelor of Arts (BA) dari The University of New South Wales, Australia. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2000 sampai sekarang.
Tang Bok Lan Business Manager KC Jakarta Berpengalaman 22 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Manajemen dari Universitas Kristen Duta Wacana Yogjakarta. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2009 sampai sekarang.
Rostiawati Wakil Pemimpin Kantor Pusat Berpengalaman 24 th dalam industri perbankan, meraih Magister Kenotariatan Universitas Padjadjaran Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1996 sampai sekarang.
Laporan Tahunan 2014
46
Fifiningsih Ario Kepala Urusan SDM, Umum, SKMR & MIS Berpengalaman 21 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya Jakarta. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2000 sampai sekarang.
Deddy Triyana Business Manager Pemimpin KP Bandung Berpengalaman 13 th dalam industri perbankan, meraih Master of Business Administration dari Hawai Pacific University, Honolulu, Hawai, USA. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2011 sampai sekarang.
Lucyana Suryapranata Business Manager KCP Jakarta Berpengalaman 17 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Muda Akuntansi dari STIE Indonesia Jakarta. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2006 sampai sekarang.
Dicky Setiady Business Manager KC Jakarta Berpengalaman 18 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Manajemen dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2009 sampai sekarang.
Fanny Chandrawati Tjhan Business Manager KCP Bandung Berpengalaman 9 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Manajemen Universitas Tarumanegara Jakarta. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2013 sampai sekarang.
Andri Stevanus Sian Field Business Manager KCP Bandung Berpengalaman 7 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Teknik Industri Universitas Maranatha Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2013 sampai sekarang.
Achmad Humam Kepala SKMR, MIS & Pejabat APU-PPT Berpengalaman 7 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2008 sampai sekarang.
Marthen Sulle Konda Kepala Satuan Kerja Audit Intern - SKAI Berpengalaman 13 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Akuntansi STIEB Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2002 sampai sekarang.
Lanjar Operation & Credit Support Manager - KPO Berpengalaman 23 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Muda Akuntansi Universitas Sumatera Utara Medan. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2001 sampai sekarang.
Laporan Tahunan 2014
47
Struktur Organisasi
DEWAN KOMISARIS Komite Audit Komite Pemantau Risiko Komite Remunerasi & Nominasi
DIREKTUR UTAMA Komite Aktiva Pasiva
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
Komite Manajemen Risiko
DIREKTUR KEPATUHAN
DIREKTUR SDM, UMUM, SKMR & SIM
PEMIMPIN KANWIL JAKARTA
Pejabat APU-PPT
Kepatuhan
Pemimpin KP Bandung
Koordinator KK/ Bussines Manager Jakarta
WAPIM KP
OPERATION & CREDIT SUPPORT MANAGER
Pemimpin KC Jakarta
IT & CC
Treasury, Operation, & Credit Support Manager-Jakarta
TREASURY
CAB. PEMBANTU
CAB. PEMBANTU
URUSAN SDM, UMUM, SKMR & SIM
KEPALA SKMR & SIM
SKMR & SIM
Sisdur UMUM
SDM
Laporan Tahunan 2014
48
Ikhtisar Keuangan
dalam jutaan rupiah. Ikhtisar Keuangan
2014
2013
2012
Giro Pada Bank Indonesia
48.271
30.087
25.368
Simpanan pada Bank Lain
1.782
1.024
3.519
Surat Berharga (SBI)
187.122
148.719
124.872
Kredit Yang Diberikan
548.658
431.396
313.713
Total Aset
839.836
657.012
511.105
Dana Pihak Ke-3
586.996
395.495
314.710
Simpanan dari Bank Lain
137.721
148.571
87.007
Ekuitas
104.467
106.613
103.785
Pendapatan Bunga
85.993
56.502
46.851
Biaya Bunga
56.718
29.062
24.207
Pendapatan Bunga Bersih
29.275
27.440
22.644
4.001
3.194
1.555
33.042
27.464
24.005
234
3.170
194
Neraca
Laba Rugi (Juta Rp.)
Pendapatan Operasional Lainnya Biaya Operasional Lainnya Laba Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasional
1.768
9
716
Laba Sebelum Pajak
2.002
3.179
910
Laba Setelah Pajak
1.076
2.318
425
738.139
581.139
442.104
9.810
4.417
2.175
747.949
585.556
444.279
Kualitas Aktiva (Juta Rp.) Aktiva Produktif Aktiva Non Produktif Total Aktiva Produktif & Non Produktif
Laporan Tahunan 2014
49
Jaringan Kantor
Kantor Pusat Jl. Otto Iskandardinata No.18, Bandung 40171 Indonesia Ph. (022) 4200202, 4200303 (hunting) Fax. (022) 4200401 Telex. (022) 24145
Kantor Cabang Utama Jakarta Jl. Suryopranoto No. 59, Jakarta Pusat 10160 Indonesia Ph. (021) 3453323 (hunting) Fax.(021) 3802756
Kantor Cabang Pembantu Kompleks Rukan Artha Gading Niaga Blok C No. 12, Kawasan Sentra Bisnis Artha Gading Kelapa Gading Jakarta Utara 14240 Indonesia Ph. (021) 45856788 (hunting) Fax. (021) 45850308 Kompleks Kopo Mas Regensi 9 G Jl. Kopo No. 618,
Bandung 40225 Indonesia Ph. (022) 5423371, 5436673, 5436669 Fax. (022) 5436672 Jl. Gardujati No. 75,
Bandung 40181 Indonesia Ph. (022) 6004087, 6004088 Fax. (022) 6014970 Segitiga Emas Kosambi Blok A/15 Jl. Jend. Ahmad Yani No. 221-223, Bandung 40113 Indonesia Ph. (022) 7218272, 7237024 Fax. (022) 7237024 Komplek Rukan Golden Boulevard Blok D-1 Bumi Serpong Damai (BSD) City Tangerang Banten 15322 Indonesia Ph. (021) 5388880 Fax. (021) 53160728
Kantor Kas Pusat Perdagangan Tanah Abang Bukit (Eks AURI) Jl. KH. Fahrudin No.36 Blok E Lantai Dasar A.5 No.3-3A Tanah Abang- Jakarta Pusat Ph. (021) 3805377 Fax. (021) 3161021
Laporan Tahunan 2014
Alamat Website www.bankartos.co.id
50
Produk & Jasa
Produk Pinjaman / Kredit Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi Kredit Pemilikan Rumah / Ruko Kredit Pemilikan Mobil / Sepeda Motor Kredit Multi Guna Kredit Artos Sejahtera Kredit Artos Manfaat Kredit Artos Berdikari
Produk Simpanan Tabungan Artos Tabungan Artoscash - ATM Bersama Tabungan Pendidikan Mutiara Tabunganku Tabungan Artos Plus Deposito Berjangka Deposito On Call Sertifikat Deposito Giro Artos Giro Artos Kemitraan
Jasa Layanan Penukaran Mata Uang Asing-Money Changer Pelayanan Antar Jemput Transaksi-Pickup Service Sentra Pembayaran Tagihan Telepon, Flexi & PLN Kiriman Uang/Transfer - RTGS / SKN Tagihan Warkat Luar Kota Inkaso-Intercity Kliring Tagihan Warkat dalam kota - Kliring Bank Garansi Payroll System - Fasilitas Penggajian Karyawan Pembayaran Uang Sekolah Safe Deposit Box - SDB Jaringan ATM Bersama
Laporan Tahunan 2014
51
Rasio Keuangan
2014
2013
2012
CAR
16,99 %
21,62 %
27,72 %
Aktiva Tetap terhadap Modal
18,41 %
18,22 %
34,44 %
Aset Produktif Bermasalah dan Non Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan Non Produktif CKPN Aset Keuangan terhadap Aset Produktif
4,00 %
2,51 %
1,80 %
0,43 %
0,75 %
0,89 %
NPL - Gross
3,66 %
1,60 %
1,90 %
NPL - Net
3,20 %
1,07 %
1,33 %
ROA
0,27 %
0,58 %
0,19 %
ROE
1,03 %
2,19 %
0,40 %
Rasio Keuangan Permodalan
Kualitas Aktiva
Rentabilitas
NIM BOPO
4,69 %
6,75 %
6,78 %
98,59 %
94,69 %
99,63 %
93,47 %
109,08 %
99,68 %
Likuiditas LDR Kepatuhan Pelanggaran BMPK
0,00 %
0,00 %
0,00 %
Rasio Pelampauan BMPK
0,00 %
0,00 %
0,00 %
Giro Wajib Minimum Utama - GWM
8,40 %
8,14 %
8,13 %
9,68 %
7,00 %
6,18 %
Lainnya Cost of Fund Cost of Money Kewajiban terhadap Ekuitas Kewajiban terhadap Aktiva
Laporan Tahunan 2014
52
15,53 %
13,25 %
13,75 %
703,92 %
516,26 %
392,47 %
87,56 %
83,77 %
79,69 %
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
R-002/BAI_ry/RY02/IV/2015
Pengurus, Pengawas dan Dewan Penasihat PT. Bank Artos Indonesia
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Bank Artos Indonesia, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta laporan laba-rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Tanggung Jawab manajemen atas laporan keuangan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Tanggung Jawab auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan ini berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut auditor mempertimbangkan pengedalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai denga kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntasi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntasi yang dibuat oleh manajemen, serta mengevaluasi atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalan cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami. Opini Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Artos Indonesia tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
PT BANK ARTOS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah) Catatan
2014
2013
ASET Kas
2a,3
12,839,738,750
15,107,693,000
Giro pada Bank Indonesia
2a,4
48,271,338,882
30,086,599,958
2a,c,g,5
1,782,324,366
1,024,481,550
Giro pada bank lain
2d,g,6
Efek-efek setelah dikurangi pendapatan bunga diterima di muka Rp Rp
578,405,868 280,768,481
tahun 2014 tahun 2013
187,121,594,132
148,719,231,519
Pihak ketiga Pihak berelasi Dikurangi provisi kredit Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
543,643,550,656 6,786,914,199 (1,771,591,696) (3,186,934,494) ----------------------------
425,484,368,843 7,468,563,407 (1,556,815,837) (4,354,183,111) -------------------------
Jumlah kredit yang diberikan bersih
545,471,938,665 ----------------------------
427,041,933,303 -------------------------
20,240,001,558 ----------------------------
19,871,484,305 -------------------------
9,809,648,693 3,668,560,352 6,684,801,529 86,000,000 3,860,423,882 ---------------------------24,109,434,456 ----------------------------
4,417,128,692 2,017,805,660 8,017,144,302 708,371,322 ------------------------15,160,449,976 -------------------------
Kredit yang diberikan
2e,f,g,7,24
Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp 13,828,314,569 tahun 2014 Rp 12,484,418,069 tahun 2013
Aset lain-lain Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai Pendapatan yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Uang muka Aset lainnya Jumlah Aset lain-lain Rekening antar kantor JUMLAH ASET
2h,8
2i,g,9 2j 10
839,836,370,809
657,011,873,611
==============
============
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
1
PT BANK ARTOS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah) Catatan
2014
2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan Giro Pihak ketiga Pihak berelasi
2o.11
Simpanan dari bank lain
Jumlah simpanan
2m,15
2p,16 2m,15
Jumlah liabilitas EKUITAS Modal disetor Modal saham nilai nominal @ Rp 1.000,Modal dasar 200.000.000 lembar saham, modal saham ditempatkan dan disetor penuh 96.500.000 lembar saham untuk 2014 dan 2013. Cadangan umum Saldo laba Jumlah ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
33,695,913,120 26,951,068,452 -------------------60,646,981,572 --------------------
22,137,726,170 2,439,598,926 -------------------24,577,325,096 --------------------
22,599,606,011 2,366,802,139 -------------------24,966,408,150 --------------------
491,115,661,590 18,602,624,063 -------------------509,718,285,653 -------------------137,720,761,270 --------------------
292,106,861,268 17,775,232,806 -------------------309,882,094,074 -------------------148,570,762,940 --------------------
724,717,721,532 --------------------
544,066,246,736 --------------------
1,353,677,772 2,648,668,094 73,117,569 936,177,659 421,593,633 -------------------730,924,943,621 --------------------
1,341,453,380 1,653,679,320 41,673,460 660,210,503 373,085,596 -------------------549,176,063,229 --------------------
96,500,000,000 9,000,000,000 3,411,427,188 -------------------108,911,427,188 --------------------
96,500,000,000 6,000,000,000 5,335,810,381 -------------------107,835,810,381 --------------------
839,836,370,809 ==========
657,011,873,611 ==========
2f,14,24
Jumlah deposito berjangka
Utang pajak Biaya harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Liabilitas lainnya Kewajiban pajak tangguhan
31,640,305,543 21,061,043,970 -------------------52,701,349,513 -------------------2f,13,24
Jumlah tabungan Deposito Berjangka Pihak ketiga Pihak berelasi
1,039,714,234
2f,12,24
Jumlah giro Tabungan Pihak ketiga Pihak berelasi
773,987,362
18
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
2
PT BANK ARTOS INDONESIA LAPORAN LABA-RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah) Catatan
2014
2013
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL PENDAPATAN BUNGA: Bunga yang diperoleh Provisi dan komisi kredit
2k,20 2l
Jumlah
85,511,684,230 481,408,260
56,257,208,225 94,440,436
----------------------85,993,092,490 -----------------------
------------------------56,351,648,661 -------------------------
(56,717,580,029) -----------------------
(29,061,940,745) -------------------------
29,275,512,461 -----------------------
27,289,707,916 -------------------------
101,633,049 3,899,084,296 ----------------------4,000,717,345 -----------------------
128,991,941 3,215,142,263 ------------------------3,344,134,204 -------------------------
(51,674,750) (11,026,510,889) (21,885,711,804) (78,303,495) ----------------------(33,042,200,938) -----------------------
(51,710,999) (437,000,000) (9,843,349,503) (17,067,396,986) (64,262,765) ------------------------(27,463,720,253) -------------------------
(29,041,483,593) -----------------------
(24,119,586,048) -------------------------
234,028,868 ===========
3,170,121,868 ============
BEBAN BUNGA : Bunga yang dibayar
2k,21
PENDAPATAN BUNGA BERSIH PENDAPATAN DAN (BEBAN) OPERASIONAL LAINNYA Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi diterima selain dari pemberian kredit Pendapatan operasional lainnya
2l
Jumlah pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Provisi dan komisi dibayar selain untuk penerimaan dana Beban penyisihan kerugian aset produktif Beban umum dan administrasi Beban personalia Beban lain-lain Jumlah beban operasional lainnya
Beban operasional lainnya - Bersih
LABA OPERASIONAL
2g,5,7 22 23
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
3
PT BANK ARTOS INDONESIA LAPORAN LABA-RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah) Catatan
2014
2013
PENDAPATAN DAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Pendapatan non operasional
1,878,759,874
20,873,444
(110,767,898) ----------------------1,767,991,976 -----------------------
(12,250,000) -----------------------8,623,444 ------------------------
2,002,020,844
3,178,745,311
(877,896,000) (48,508,037) ----------------------(926,404,037) -----------------------
(829,628,000) (31,055,244) -----------------------(860,683,244) ------------------------
LABA TAHUN BERJALAN
1,075,616,807 -----------------------
2,318,062,067 ------------------------
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
-----------------------
------------------------
1,075,616,807 ===========
2,318,062,067 ============
Beban non operasional Pendapatan non operasional - Bersih
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Penghasilan (beban) pajak tangguhan Jumlah pajak penghasilan
PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
2m,15
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
4
PT BANK ARTOS INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
Catatan
Saldo Laba Yang belum ditentukan penggunaannya
Modal disetor
Cadangan umum
96,500,000,000
6,000,000,000
2,592,983,083
105,092,983,083
-
-
424,765,231
424,765,231
96,500,000,000
6,000,000,000
3,017,748,314
105,517,748,314
-
-
2,318,062,067
2,318,062,067
96,500,000,000
6,000,000,000
5,335,810,381
107,835,810,381
Cadangan umum
-
3,000,000,000
(3,000,000,000)
-
Laba bersih tahun berjalan
-
-
1,075,616,807
1,075,616,807
96,500,000,000
9,000,000,000
3,411,427,188
108,911,427,188
Saldo per 1 Januari 2012 Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2012 Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2013
Saldo per 31 Desember 2014
18
Jumlah ekuitas
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
5
PT BANK ARTOS INDONESIA LAPORAN ARUS KAS Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah) 2014 ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI Laba bersih tahun berjalan Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih tahun berjalan menjadi kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi : Penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai kredit Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai kredit Provisi kredit Laba penjualan aset tetap Penyusutan aset tetap Beban pajak tangguhan Penghapusan kredit (write off) Laba operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilities operasi Penerimaan kredit yang telah dihapus bukukan (Kenaikan) Penurunan dalam aset operasi Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Agunan yang diambil alih Uang muka Aset lain-lain (Penurunan) kenaikan dalam liabilitas operasi Liabilitas segera Giro Tabungan Simpanan berjangka Simpanan dari bank lain Utang pajak Biaya harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Liabilitas lain-lain Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
2013
1,075,616,807
2,318,062,067
(1,205,510,009) 214,775,859 (671,102,865) 2,238,908,368 48,508,037 ---------------------
437,000,000 1,215,206,853 1,927,735,709 31,055,244 (46,590,605) ----------------------
1,701,196,196 38,261,392
5,882,469,268 22,398,924
(117,477,532,604) (1,650,754,692) 1,332,342,773 (5,392,520,001) (86,000,000) (3,152,052,560)
(118,897,858,310) 553,575,676 (3,766,525,223) (2,242,083,000) 65,527,359
(265,726,872) (7,945,632,059) (389,083,054) 199,836,191,579 (10,850,001,670) 12,224,392 994,988,774 31,444,109 275,967,156 --------------------57,013,312,859 ---------------------
307,267,179 13,150,811,174 5,475,709,642 62,159,446,340 61,918,802,140 778,025,876 218,834,319 (540,504,359) 89,395,210 ---------------------25,175,292,215 ----------------------
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
6
PT BANK ARTOS INDONESIA LAPORAN ARUS KAS Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah) 2014
2013
ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI : Pembelian aset tetap Penjualan aset tetap/ penggantian asuransi Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Arus kas bersih yang digunakan aktivitas investasi
KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
(2,714,822,753) 778,499,997 (38,402,362,613) ------------------------(40,338,685,369) -------------------------------------------------
(1,437,946,011) 7,721,487,767 (23,847,216,956) ------------------------(17,563,675,200) -------------------------------------------------
16,674,627,490
7,611,617,015
46,218,774,508 ------------------------62,893,401,998 ============
38,607,157,494 ------------------------46,218,774,508 ============
12,839,738,750 48,271,338,882 1,782,324,366 ------------------------62,893,401,998 ============
15,107,693,000 30,086,599,958 1,024,481,550 ------------------------46,218,774,508 ============
55,722,591,255 1,503,631,000
28,843,106,426 209,163,495
Rincian kas dan setara kas akhir tahun : Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain
CATATAN TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS Pembayaran kas selama tahun berjalan untuk: Bunga Pajak penghasilan
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
7
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
1.
UMUM PT BANK
ARTOS INDONESIA (untuk selanjutnya disebut sebagai "Bank") berkedudukan dan berkantor
pusat
di
Jln. Otto Iskandardinata No. 18 Bandung, didirikan dengan akta notaris Netty Tjandrania, SH no. 1 tanggal 1 Mei 1992 dan akta ini telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan tertanggal 3 Juni 1992
No. C2-4584 HT 01. 01.tahun 1992. Anggaran Dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir adalah mengenai perubahan modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh, dan perubahan seluruh anggaran dasar perseroan sehubungan dengan diberlakukannya Undang - undang Republik Indonesia no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang diaktakan dengan akta notaris Hj Tetty Surtiati Hidayat, SH No. 1 tanggal 10 Nopember 2010.
Perusahaan telah mendapat izin
sebagai Bank Umum sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 737/KMK.013/1992 tanggal 10 Juli 1992. Mulai tanggal 12 Desember 1992 perusahaan telah menjalankan operasinya sebagai Bank Umum.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris
: William Arto Hardy : Lucia Djatmiko : Nono Sukarno
Dewan Direksi : Direktur Utama Direktur Direktur kepatuhan
: Reinantha Yaputra : Lina Arto Hardy : Bambang Setiawan
Susunan komite audit, komite pemantau resiko serta komite remunerasi dan nominasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
Komite Audit : Ketua Anggota
Komite Pemantau Resiko : Ketua Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi : Ketua Anggota
: Lucia Djatmiko : Manuel Lahengke Nusa : Verawaty Surya Putra
: Nono Sukarno : Manuel Lahengke Nusa : Verawaty Surya Putra : Lucia Djatmiko : William Arto Hardy : Fifiningsih Ario
8
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
1.
U M U M (Lanjutan) Kantor Pusat PT Bank ARTOS INDONESIA beralamat di Jalan Otto Iskandardinata No 18 Bandung. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 jumlah seluruh kantor di Indonesia adalah sebagai berikut :
Kantor Kantor Kantor Kantor
2014 1 1 5 1 -----------------------------8 ===============
Pusat Cabang Cabang Pembantu Kas
2013 1 1 5 1 ----------------------------8 ==============
Jumlah karyawan per 31 Desember 2014 dan 2013 sebanyak 174 karyawan (tidak diaudit). Jumlah imbalan yang diberikan untuk Rp 1.512.705.915,- dan Rp 1.184.238.360,-
2.
Direksi
dan
Komisaris
Bank
pada tahun 2014 dan 2013 sebesar
KEBIJAKAN AKUNTANSI Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Bank, yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini. a. Dasar penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) serta praktek yang lazim berlaku di Indonesia Laporan keuangan kecuali laporan arus kas disusun dengan menggunakan dasar akrual. Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis dan asumsi kelangsungan hidup, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung yang menunjukan secara terpisah perubahan yang terjadi selama tahun periode dari aktivitas operasi,investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain yang penggunaannya tidak dibatasi, dan deposito berjangka pada bank lain yang penempatannya 1 bulan hingga jatuh tempo. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan merupakan penggabungan laporan keuangan Kantor Pusat dan Cabang - cabang sebagai suatu kesatuan usaha.
9
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Perubahan kebijakan akuntansi Penerapan dari ISAK 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2014 tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan periode berjalan atau tahun sebelumnya. Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut: -
ISAK 26 "Penilaian ulang derivative melekat"
-
PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian”
-
PSAK 66 “Pengaturan bersama”
-
PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”
-
PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”
-
PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”
-
PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”
-
PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
-
PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”
-
PSAK 46 (revisi 2013) “Pajak Penghasilan”
-
PSAK 48 (revisi 2013) “Penurunan nilai asset”
-
PSAK 50 (revisi 2013) “Instrumen keuangan : penyajian”
-
PSAK 55 (revisi 2013) “Instrumen keuangan : pengakuan dan pengukuran”
-
PSAK 60 (revisi 2013) “Instrumen keuangan : pengungkapan”
Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan. Pada saat penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perusahaan. Manajemen berpendapat bahwa penerapan dan pencabutan Interpretasi dan Standar tersebut di atas tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan Perusahaan. Perusahaan masih menganalisa dampak penerapan interpretasi baru berikut yang berlaku sejak 1 Januari 2015 terhadap laporan keuangan Perusahaan: -
ISAK 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”; ISAK 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”; ISAK 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka”.
c. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call money, deposito berjangka dan lain - lain. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
10
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
d. Efek - efek Efek - efek/Surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia yang diperdagangkan di pasar uang. Surat-surat berharga pasar uang yang dibeli dengan cara diskonto disajikan di neraca sebesar nilai nominal di kurangi dengan bunga yang belum diamortisasi. Investasi dalam efek yang diklasifikasikan "Dimiliki Hingga Jatuh Tempo" disajikan di neraca sebesar biaya perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto. e. Pinjaman yang diberikan Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. f. Transaksi dengan pihak berelasi Dalam menjalankan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No 7 (Revisi 2010) tentang "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi". Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank menerapkan perubahan PSAK No 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi". PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan posisi keuangan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan posisi keuangan Bank. i.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermadiaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries);
ii.
Perusahaan asosiasi (associated companies);
iii.
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
iv.
Karyawan kunci, yaitu orang - orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin,dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelaporan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut;
11
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) v. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam 3) atau 4), atau setiap
orang tersebut mempunyai
pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan - perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan
perusahaan - perusahaan
yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. g. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bank membentuk penyisihan kerugian atas aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas aset produktif dan aset non-produktif tersebut pada tiap akhir tahun, evaluasi manajemen atas prospek usaha, kinerja keuangan dan kemampuan membayar setiap debitur. Serta mempertimbangkan juga hal-hal lain seperti klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan Bank Indonesia, klasifikasi yang ditetapkan oleh bank umum lainnya atas aset produktif yang diberikan oleh lebih dari satu bank (BI checking) dan ketersediaan laporan posisi keuangan debitur yang telah diaudit. Dalam menentukan penyisihan kerugian dan peringkat kualitas aset, Bank menerapkan PBI No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011. Klasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut : Kredit yang diberikan Peringkat I
Peringkat II
Peringkat III
Peringkat IV
Peringkat V
0,43 %
0,43 %
50,00 %
75,00 %
100,00 %
Persentase diatas berlaku untuk aset produktif serta komitmen dan kontinjensi minimum, berdasarkan Surat Bank Indonesia No.13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan kerugian atas aset non produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi. Namun, Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. Penyisihan khusus terhadap kredit bermasalah dihitung berdasarkan kemampuan debitur dalam membayar hutang. Penyisihan khusus dibentuk ketika timbul keraguan akan kemampuan debitur dalam membayar dan menurut pertimbangan manajemen, estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali dari debitur berada di bawah jumlah pokok dan bunga kredit yang belum terbayar. Penyisihan kerugian untuk agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori dengan besarnya minimum persentase sebagai berikut :
Klasifikasi Lancar Kuranga Lancar Diragukan Macet
Batas Waktu
Persentase minimum penyisihan kerugian
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun Lebih dari 5 tahun
0% 15% 50% 100%
12
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang menyebabkan penurunan nilai), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Bukti penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi). Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif di hitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) dengan menggunakan pendekatan migration loss analysis yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini. Aset keuangan dan penyisihan yang terkait tersebut dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian di masa datang dan semua jaminan telah direalisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Aset keuangan tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik penyisihan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
13
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) Jika, pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga. Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikeluarkan`dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan dalam instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan`peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Suatu aset mengalami penurunan nilai jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai yang dapat dipulihkan. Nilai tercatat dari aset non-keuangan, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap periode, untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank akan melakukan estimasi jumlah nilai yang dapat dipulihkan. h. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Aset tetap, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) dengan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Penyusutan per tahun
Taksiran Masa Manfaat
Inventaris
25 %
4 tahun
Mesin Kantor
25 %
4 tahun
Kendaraan Kantor
25 %
4 tahun
Software
25 %
4 tahun
Gedung
2,5 %
40 tahun
Aset tetap untuk pertama kalinya disusutkan pada periode perolehan aset tetap yang bersangkutan.
14
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba-rugi pada saat terjadinya. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Penurunan nilai aset tersebut diakui sebagai kerugian penurunan nilai aset dan dibebankan pada tahun berjalan. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari laporan keuangan. Keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
i.
Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset Lain-lain”. Agunan yang diambil alih dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih atau sebesar nilai outstanding kredit yang diberikan, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai kredit. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan. Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang diambil alih. Beban pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan pada saat terjadinya. Beban perbaikan (reconditioning cost) yang timbul setelah pengambilalihan agunan dikapitalisasi.
15
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j. Biaya yang ditangguhkan Terdiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Aset lain-lain dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi, penurunan nilai atau penyisihan kerugian. k. Pendapatan dan Beban bunga Secara prospektif, untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunganya diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat, sebagai nilai tercatat bersih dari aset atau liabilitas keuangan tersebut. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual instrumen keuangan termasuk fee/biaya tambahan yang terkait secara langsung dengan instrumen tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Nilai tercatat aset keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasi pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahan nilai tercatat dicatat di laporan laba rugi konsolidasi. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada tahun berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan, efek-efek diklasifikasikan sebagai nonperforming jika penerbit efek mengalami wanprestasi dalam memenuhi pembayaran bunga dan/atau pokok atau memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat di bawah peringkat investasi.
16
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) l.
Pendapatan Provisi dan Komisi Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya material yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian aset keuangan diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan aset keuangan yang bersangkutan dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif sepanjang perkiraan umur aset atau liabilitas keuangan. Saldo beban dan pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan atas kredit yang diberikan yang diakhiri atau diselesaikan sebelum jatuh tempo langsung diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaiannya. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kredit yang diberikan dan pinjaman diterima atau jangka waktu kredit yang diberikan dan pinjaman diterima atau tidak material, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
m. Perpajakan Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas. Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas laporan keuangan (balance sheet liability method). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
17
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan posisi keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi, dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas taksiran akuntansi diakui pada periode dimana taksiran tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut. Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan sebagai berikut: Usaha yang berkelanjutan Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Nilai wajar atas instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada neraca tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang Bank menelaah kredit yang diberikan dan piutang yang signifikan secara individual pada setiap tanggal neraca untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, pertimbangan manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan kerugian penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas tersebut, Bank melakukan penilaian atas kondisi keuangan peminjam dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin berbeda, yang mengakibatkan perubahan di masa mendatang atas penyisihan penurunan nilai. Bank juga membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur kredit yang dimiliki, dimana evaluasi dilakukan terhadap kelompok kredit berdasarkan data kerugian historis.
18
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk dijual Bank mereview efek piutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian secara individual atas kredit yang diberikan. Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.
o. Liabilitas segera Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Liabilitas segera disajikan sebesar jumlah kewajiban bank.
p. Imbalan pasca kerja Bank menyelenggarakan kebijakan imbalan pasca kerja program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap sesuai Standar Akuntansi Keuangan PSAK 24 (revisi 2010) imbalan pasca kerja. Bank menunjuk pihak ketiga lainnya untuk mengelola dana imbalan pasca kerja karyawannya.
q. Cadangan umum Menurut Undang - undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007, Perusahaan wajib setiap tahun menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan, sampai cadangan mencapai sekurang-kurangnya 20 % dari modal yang ditempatkan. Penentuan jumlah penyisihan sebagaimana yang dimaksud akan ditentukan oleh Rapat Umum Para Pemegang Saham.
19
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
3.
KAS 2014 Rupiah
12,839,738,750 ==========
2013 15,107,693,000 ==========
Kas (Cash In Transit, Cash In Safe dan Cash In Box) telah diasuransikan pada PT Asuransi Bintang General Insurance dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 34.668.000.000.- dan Rp 7.500.000.000,- untuk tahun 2014 dan 2013. Jenis risiko yang ditanggung pihak asuransi adalah All Risk. Jumlah kas ATM per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp 129.900.000,- dan Rp 297.100.000,-.
4.
GIRO PADA BANK INDONESIA 2014 Giro Jumlah
48,271,338,882 --------------------48,271,338,882 ==========
2013 30,086,599,958 -------------------30,086,599,958 ==========
Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia untuk tahun 2014 dan 2013 mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam rupiah dan valuta asing, yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 November 2010. Bank diwajibkan mempunyai saldo Giro Wajib Minimum di Bank Indonesia sebesar 8 % dari dana pihak ketiga dalam rupiah. Giro Wajib Minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 menurut ketentuan Bank Indonesia seharusnya sebesar Rp 47.374.000.000.- dan Rp 28.675.000.000,-.
5.
GIRO PADA BANK LAIN 2014 Pihak ketiga bank lain PT Bank Panin, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Central Asia, Tbk Jumlah - bersih
165,224,397 1,303,348,588 313,751,381 --------------------1,782,324,366 ==========
2013 20,257,481 20,843,034 983,381,035 -------------------1,024,481,550 ==========
20
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
5.
GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan) 2014 Kolektibilitas Lancar Jumlah - bersih
2013
Rp
%
Rp
1,782,324,366 -----------------1,782,324,366 =========
100.00 -----------------100.00 =========
1,024,481,550 -------------------1,024,481,550 ==========
% 100.00 -------------------100.00 ==========
Bunga jasa giro yang diterima sebesar Rp 16.895.954,- dan Rp 14.054.688,- untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
6.
EFEK-EFEK 2014 Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Dikurangi pendapatan bunga diterima di muka
187,700,000,000 (578,405,868) -----------------------187,121,594,132 ============
Jumlah
2013 149,000,000,000 (280,768,481) -----------------------148,719,231,519 ============
Efek - efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia Lelang dan Sertifikat Bank Indonesia Intervensi dengan jangka waktu antara 28 sampai dengan 90 hari untuk Sertifikat Bank Indonesia Lelang, dan sampai dengan 7 hari untuk Sertifikat Bank Indonesia Intervensi. Tingkat bunga rata-rata per tahun mulai 6,93 % sampai dengan 5,93 %. Bunga Sertifikat Bank Indonesia yang diterima sebesar Rp 1.515.353.379,- dan Rp 780.376.646,- untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Biaya perolehan setelah amortisasi dan nilai pasar efek yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut : Dimiliki hingga jatuh tempo 31 Desember 2014 31 Desember 2013
Nilai Pada saat jatuh tempo 187,700,000,000 ========== 149,000,000,000 ==========
Biaya perolehan
187,121,594,132 ========== 148,719,231,519 ==========
Jatuh tempo efek utang dalam kelompok dimiliki hingga
Nilai Pasar
187,121,594,132 ========== 148,719,231,519 ==========
Laba (Rugi) Belum Direalisasi ========= =========
jatuh tempo adalah 1 bulan atau kurang dan dengan
tingkat kolektibilitas lancar pada tahun 2014 dan 2013.
21
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
7.
KREDIT YANG DIBERIKAN Komposisi kredit yang diberikan adalah sebagai berikut : 7.1
Jenis Kredit Pihak ketiga Kredit Modal Kerja Rekening Koran Kredit Modal Kerja Angsuran Kredit Modal Kerja Joint Financing Kredit Modal Kerja Berjangka Kredit Konsumsi Pemilikan Rumah
type 70 Kredit Konsumsi Angsuran Kredit Konsumsi Angsuran Joint Financing Kredit Konsumsi Berjangka Kredit Investasi lainnya Jumlah kredit yang diberikan pihak ketiga Pihak berelasi (catatan 24a) Kredit Jumlah pihak berelasi Jumlah kredit yang diberikan Provisi kredit Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - Bersih
2014
2013
114,909,153,593 95,080,599,336 101,545,469,755 109,965,307,372 104,140,338 12,713,911,516 15,433,526,094 11,676,911,548 3,462,500,000 78,752,031,104 --------------------543,643,550,656 ---------------------
87,887,173,351 114,938,258,230 28,140,628,304 98,754,672,389 280,150,793 13,344,623,089 10,032,703,575 685,569,751 9,362,500,000 62,058,089,361 ----------------------425,484,368,843 -----------------------
6,786,914,199 --------------------6,786,914,199 --------------------550,430,464,855 (1,771,591,696) (3,186,934,494) --------------------545,471,938,665 ==========
7,468,563,407 ----------------------7,468,563,407 ----------------------432,952,932,251 (1,556,815,837) (4,354,183,111) ----------------------427,041,933,303 ===========
Berikut ini adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan : a.
Tingkat bunga rata - rata kredit dalam rupiah 16 % dan 14,25 % per tahun masing - masing untuk tahun 2014 dan 2013. Jumlah bunga kredit yang diterima pada tahun 2014 sebesar Rp 75.038.249.347,- dan sebesar Rp 48.387.118.163,- untuk tahun 2013.
b.
Kredit kepada nasabah dijamin dengan deposito berjangka yang disertai surat kuasa pencairan, hak tanggungan atas aset atau jaminan lain yang umum diterima oleh bank.
c.
Kredit yang diberikan kepada karyawan akan dilunasi melalui pemotongan gaji tiap - tiap bulannya dengan tingkat bunga sebesar 5 % per tahun.
d.
Posisi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang diperkenankan Bank Indonesia kepada Pihak yang berelasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing - masing sebesar Rp 10.930.000.000,- dan Rp 11.062.000.000,- dan kepada pihak yang tidak terkait pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing masing sebesar Rp 21.860.000.000,- dan Rp 22.123.000.000,-. Tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan terhadap ketentuan BMPK pada masing-masing periode.
22
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
7.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 2014 7.2
7.3
Kolektibilitas
2013
Rp
%
Rp
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
477,019,934,719 53,290,451,123 8,614,477,095 5,032,592,476 6,473,009,442 --------------------
86.66 9.68 1.57 0.91 1.18 ----------
400,166,342,170 25,869,583,180 6,917,006,901 --------------------
92.43 5.98 0.00 0.00 1.60 ----------
Jumlah Dikurangi provisi kredit
550,430,464,855 (1,771,591,696)
100.00 (0.32)
432,952,932,251 (1,556,815,837)
100.00 (0.36)
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
(3,186,934,494) --------------------
(0.58) ----------
(4,354,183,111) --------------------
(1.01) ----------
545,471,938,665 ==========
99.10 =====
427,041,933,303 ==========
98.63 =====
Sektor ekonomi Pertanian Pertambangan Pertanian,Pertambangan, Perindustrian, Listrik, gas dan air Konstruksi Perdagangan,restoran,hotel Pengangkutan, pergudangan, komunikasi Jasa dunia usaha Jasa sosial masyarakat Lain-lain
Dikurangi provisi kredit Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - Bersih
2014 390,563,316 9,799,259,992 49,818,896,662 678,183,418 30,947,661,858 127,437,373,336 109,788,146,601 142,077,889,700 1,565,118,364 77,927,371,608 ---------------------550,430,464,855 (1,771,591,696) (3,186,934,494) ---------------------545,471,938,665 ===========
%
2013 85,745,100 2,490,137,880 59,330,757,707 100,437,693 17,595,561,878 109,696,611,489 61,971,512,664 122,847,480,866 2,148,872,263 56,685,814,711 ---------------------------432,952,932,251 (1,556,815,837) (4,354,183,111) ---------------------------427,041,933,303 =============
23
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
7.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 2014 7.4
3 s/d 6 bulan 6 s/d 12 bulan 12 s/d 24 bulan diatas 2 tahun
5,588,813,763 226,507,889,884 43,052,593,914 275,281,167,294 ---------------------550,430,464,855 (1,771,591,696) (3,186,934,494) ---------------------545,471,938,665 ===========
Jumlah Dikurangi provisi kredit Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - Bersih
7.5
2013
Jangka waktu 1,560,789,543 198,224,387,665 35,350,076,587 197,817,678,456 ---------------------------432,952,932,251 (1,556,815,837) (4,354,183,111) ---------------------------427,041,933,303 =============
Klasifikasi jangka waktu berdasarkan Sisa umur sampai saat jatuh tempo 31 Desember 2014 s/d 1 bulan Kredit yang diberikan Belum jatuh tempo 30,849,967,500 Sudah jatuh tempo 3,235,487,800 ------------------Jumlah 34,085,455,300 -------------------
1 s/d 3 bulan
> 3 s/d 6 bulan
> 6 s/d 12 bulan
> 12 bulan
65,038,149,528 ------------------65,038,149,528 -------------------
87,559,779,601 ------------------87,559,779,601 -------------------
79,868,943,536 ------------------79,868,943,536 -------------------
283,878,136,890 --------------------283,878,136,890 ---------------------
31 Desember 2013 s/d 1 bulan Kredit yang diberikan Belum jatuh tempo 37,740,262,679 Sudah jatuh tempo 3,744,762,614 ------------------Jumlah 41,485,025,293
1 s/d 3 bulan
> 3 s/d 6 bulan
> 6 s/d 12 bulan
> 12 bulan
22,090,844,099 ------------------22,090,844,099
57,413,436,146 ------------------57,413,436,146
92,679,535,579 ------------------92,679,535,579
219,284,091,133 --------------------219,284,091,133
24
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
7. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) Ketidaklancaran dalam pengembalian kredit dapat menimbulkan kredit bermasalah yang dapat menurunkan pendapatan, likuiditas dan kesehatan bank. Kebijakan bank dalam pemberian kredit untuk mengurangi risiko kredit adalah kredit berjangka pendek untuk perindustrian dan perdagangan yang berukuran menengah kebawah, serta beragunan cukup dengan tingkat bunga yang umum berlaku dipasar. Konsentrasi risiko kredit pada umumnya timbul bila satu atau beberapa nasabah yang bergerak dibidang usaha dan mempunyai sifat ekonomi yang sama, kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktual dapat terpengaruh oleh kondisi ekonomi atau faktor lain yang sama pula.
Perubahan penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai Kredit yang diberikan Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Pemulihan Penghapusan pinjaman (write off) Penerimaan dari pinjaman yang telah dihapusbukukan
2014
2013
4,354,183,111 (1,205,510,009) 38,261,392 ------------------
3,941,374,792 437,000,000 (46,590,605) 22,398,924 -------------------4,354,183,111 =========
Saldo akhir tahun
3,186,934,494 =========
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian kredit yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi : 31 Desember 2014 Kredit bermasalah Sektor ekonomi Perindustrian Perdagangan, restoran, hotel Konstruksi Jasa dunia usaha Lain-lain
Penyisihannya Perindustrian Perdagangan, restoran, Konstruksi Jasa dunia usaha Lain-lain
Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
4,885,532,957 13,338,113,863 36,130,427 31,177,834,552 3,852,839,324 ------------------53,290,451,123 ========
4,988,470,385 741,826,756 2,366,485,335 517,694,619 ----------------8,614,477,095 ========
2,253,090,312 712,582,232 2,023,447,701 43,472,231 ----------------5,032,592,476 ========
1,482,541,861 2,395,510,468 2,594,957,113 -----------------6,473,009,442 ========
13,609,635,515 17,188,033,319 36,130,427 38,162,724,701 4,414,006,174 --------------------73,410,530,136 ==========
16,174,170 94,113,935 254,937 219,991,284 21,192,732 ------------------351,727,058 =========
271,489,621 72,069,716 229,908,029 49,134,502 ----------------622,601,868 ========
190,129,117 138,338,789 392,826,667 8,180,023 ----------------729,474,596 ========
172,188,258 716,133,951 310,000,383 -----------------1,198,322,592 ========
649,981,166 1,020,656,391 254,937 1,152,726,363 78,507,257 --------------------2,902,126,114 ==========
Jumlah
25
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
7.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 31 Desember 2013 Kredit bermasalah Sektor ekonomi Perindustrian Perdagangan, restoran, hotel Konstruksi Jasa dunia usaha Lain-lain
Penyisihannya Perindustrian Perdagangan, restoran, Konstruksi Jasa dunia usaha Lain-lain
Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
3,429,685,848 430,479,999 18,530,037,609 3,479,379,724 ----------------25,869,583,180 ========
----------------========
---------------========
2,282,791,526 2,184,253,468 402,627,234 2,047,334,673 ----------------6,917,006,901 ========
3,429,685,848 2,713,271,525 2,184,253,468 18,932,664,843 5,526,714,397 -------------------32,786,590,081 ==========
34,296,858 4,304,800 185,300,376 33,915,706 ----------------257,817,740 ========
-
-
----------------========
---------------========
794,478,346 712,678,972 128,840,715 658,994,752 ----------------2,294,992,785 ========
34,296,858 798,783,146 712,678,972 314,141,091 692,910,458 -------------------2,552,810,525 ==========
Jumlah
26
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
8.
ASET TETAP Ringkasan aset tetap adalah sebagai berikut : 31 Desember 2014 Penambahan Pengurangan
Saldo Akhir
3,185,071,957 3,882,582,616 4,617,075,700 2,389,213,303 12,662,531,798 5,619,427,000 ----------------------32,355,902,374 -----------------------
342,800,803 629,145,450 1,610,876,500 132,000,000 -----------------2,714,822,753 ------------------
1,002,409,000 -----------------1,002,409,000 ------------------
3,527,872,760 4,511,728,066 5,225,543,200 2,521,213,303 12,662,531,798 5,619,427,000 -------------------34,068,316,127 --------------------
2,285,737,344 3,217,658,498 2,844,988,601 2,373,203,753 1,762,829,872 ----------------------12,484,418,069 -----------------------
454,457,134 437,552,586 1,004,298,409 26,036,944 316,563,295 -----------------2,238,908,368 ------------------
895,011,868 -----------------895,011,868 ------------------
2,740,194,478 3,655,211,084 2,954,275,142 2,399,240,697 2,079,393,167 -------------------13,828,314,569 --------------------
Saldo Awal Pemilikan langsung Biaya perolehan Inventaris Mesin kantor Kendaraan kantor Software Gedung Tanah Jumlah Akumulasi penyusutan Inventaris Mesin kantor Kendaraan kantor Software Gedung Jumlah
Nilai buku Inventaris Mesin kantor Kendaraan kantor Software Gedung Tanah Jumlah
899,334,612 664,924,117 1,772,087,099 16,009,550 10,899,701,926 5,619,427,000 ----------------------19,871,484,305 ===========
787,678,282 856,516,982 2,271,268,058 121,972,606 10,583,138,631 5,619,427,000 -------------------20,240,001,558 ==========
27
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
8.
ASET TETAP (Lanjutan) 31 Desember 2013 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
2,678,658,395 3,645,880,367 3,991,900,700 2,389,213,303 14,481,287,480 11,543,787,000 ----------------------38,730,727,245 -----------------------
506,413,562 236,702,249 625,175,000 69,655,200 ----------------------1,437,946,011 -----------------------
1,888,410,882 5,924,360,000 -------------------7,812,770,882 --------------------
3,185,071,957 3,882,582,616 4,617,075,700 2,389,213,303 12,662,531,798 5,619,427,000 --------------------32,355,902,374 ---------------------
1,930,142,208 2,807,684,847 2,009,477,060 2,363,036,113 1,537,625,247 ----------------------10,647,965,475 -----------------------
355,595,134 409,973,651 835,511,541 10,167,641 316,487,740 ----------------------1,927,735,709 -----------------------
91,283,115 -------------------91,283,115 --------------------
2,285,737,344 3,217,658,498 2,844,988,601 2,373,203,753 1,762,829,872 --------------------12,484,418,069 ---------------------
Pemilikan langsung Biaya perolehan Inventaris Mesin kantor Kendaraan kantor Software Gedung Tanah Jumlah
Akumulasi penyusutan Inventaris Mesin kantor Kendaraan kantor Software Gedung Jumlah
Nilai buku Inventaris Mesin kantor Kendaraan kantor Software Gedung Tanah Jumlah
748,516,187 838,195,520 1,982,423,640 26,177,190 12,943,662,233 11,543,787,000 ----------------------28,082,761,770 ===========
899,334,612 664,924,118 1,772,087,099 16,009,550 10,899,701,926 5,619,427,000 --------------------19,871,484,305 ==========
28
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
8.
ASET TETAP (Lanjutan) Penyusutan aset tetap dialokasikan pada :
2014
Beban umum dan administrasi
2013
2,238,908,368 ===============
Aset tetap tersebut telah diasuransikan pada PT Asuransi Bintang dan
1,927,735,709 ==============
PT Asuransi Wahana Tata dengan nilai
pertanggungan sebesar Rp 37.536.087.500,- dan Rp 38.352.187.500,- untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Jenis risiko yang ditanggung oleh pihak asuransi adalah kebakaran, kehilangan, kebongkaran, kecelakaan dan huru - hara. Manajemen bank yakin bahwa jumlah pertanggungan memadai untuk menutup kerugian potensial.
Berdasarkan hasil penelaahan
keadaan akun masing-masing jenis aset pada akhir tahun, manajemen Perusahaan
berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013.
9.
AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH 9.1. Agunan Yang Diambil Alih merupakan aset yang diperoleh sehubungan dengan debitur-debitur yang tidak dapat memenuhi atau melunasi kewajibannya.
Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir
2014
2013
4,417,128,692 5,392,520,001 ------------------------9,809,648,693 -------------------------
2,175,045,692 2,242,083,000 (39,191,002) ------------------------4,417,128,692 -------------------------
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011 bahwa penurunan nilai untuk transaksi aset non produktif tidak diperhitungkan lagi di posisi laporan keuangan (neraca) dan laporan laba rugi bank, sehingga penurunan nilai untuk transaksi aset non produktif yang telah dibentuk Bank selama ini dilakukan pemulihan/koreksi dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
9.2.
2014
Kolektibilitas
Lancar Jumlah Jumlah bersih
2013
Rp
%
Rp
%
9,809,648,693 -----------------9,809,648,693 -----------------9,809,648,693 ------------------
100.00 -----------------100.00 -----------------100.00 ------------------
4,417,128,692 ----------------4,417,128,692 ----------------4,417,128,692 -----------------
100.00 ----------------100.00 ----------------100.00 -----------------
29
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
10.
ASET LAINNYA 2014 Persediaan Biaya Penyelesaian Kredit Aset lainnya
659,845,220 3,009,920,419 190,658,243 ----------------3,860,423,882 ========
Jumlah
11.
507,169,735 201,201,587 ----------------708,371,322 ========
LIABILITAS SEGERA 2014 Pengembalian asuransi Titipan transfer Jamsostek Inkaso Admin-Multifinance Titipan administarsi kredit Titipan listrik dan telepon Titipan dana nasabah Tagihan nasabah notaris Bunga jatuh tempo - bunga Deposito jatuh tempo - pokok Pembayaran ATM Lainnya
2,526,100 10,409,000 325,000 254,501,523 195,245,757 1,309,800 21,429,686 44,245,000 55,823,774 180,821,722 7,350,000 ----------------773,987,362 ========
Jumlah
12.
2013
2013 6,118,456 8,388,000 1,844,424 465,000 99,372,328 677,426,604 1,359,000 3,972,078 42,979,500 2,720,734 195,068,110 ----------------1,039,714,234 ========
GIRO 2014 Pihak ketiga bukan bank Pihak berelasi Jumlah
(catatan 24b)
31,640,305,543 21,061,043,970 ------------------52,701,349,513 ==========
2013 33,695,913,120 26,951,068,452 ---------------------60,646,981,572 ===========
Tingkat bunga rata-rata giro 4,5 % dan 3 % per tahun masing-masing untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Beban bunga giro adalah masing-masing sebesar Rp 3.534.525.860,- dan Rp 2.873.688.285,- masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
30
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
13.
TABUNGAN 2014 Tabungan Artos Tabungan Artos Cash Tabungan Artos Plus Tabungan Mutiara Tabunganku
19,094,367,981 2,817,697,525 778,964,447 47,213,030 1,839,082,113 -------------------24,577,325,096 ==========
Jumlah tabungan
2013 20,441,203,825 2,976,254,311 668,544,820 58,003,966 822,401,228 -----------------------24,966,408,150 ===========
Tingkat bunga rata-rata tabungan 3,75 % per tahun untuk tahun 2014 dan 4,5 % per tahun untuk tahun 2013. Beban bunga tabungan sebesar Rp 785.044.917,- untuk tahun 2014 dan sebesar Rp 460.793.830,- untuk tahun 2013. Dalam jumlah tabungan terdapat pihak yang berelasi sebesar Rp 2.439.598.926,- dan Rp 2.366.802.139,- masingmasing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (catatan 24c).
14.
DEPOSITO BERJANGKA 2014 Deposito berjangka pihak ketiga bukan bank : Jangka waktu s/d 1 bulan Jangka waktu diatas 1 bulan s/d 12 bulan Jumlah Deposito berjangka pihak berelasi Jangka waktu 1 s/d 3 bulan
(catatan 24d)
Jumlah deposito berjangka
Komposisi besarnya kepemilikan deposito : Yayasan dan badan sosial Asuransi Perusahaan nasional Koperasi Perorangan Jumlah
2013
351,127,768,415 139,987,893,175 -------------------491,115,661,590 --------------------
246,310,089,834 45,796,771,434 -----------------------292,106,861,268 ------------------------
18,602,624,063 -------------------509,718,285,653 ==========
17,775,232,806 -----------------------309,882,094,074 ===========
2014 1,503,618,363 21,000,000,000 23,831,361,248 2,326,286,122 461,057,019,920 -------------------509,718,285,653 ==========
2013 2,046,293,224 7,000,000,000 26,891,669,029 462,864,030 273,481,267,791 -----------------------309,882,094,074 ===========
31
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
14.
DEPOSITO BERJANGKA (Lanjutan) Tingkat suku bunga rata-rata per tahun deposito berjangka Menurut jangka waktu :
2014
2013
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
7.75% 8.50% 7.75% 8%
7% 8.75% 7.75% 7.25%
Klasifikasi jangka waktu deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: Rupiah 1 bulan > 1 bulan
369,730,392,479 139,987,893,174 -------------------509,718,285,653 ==========
284,254,614,169 25,627,479,905 -----------------------309,882,094,074 ===========
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan dan diblokir atas fasilitas kredit yang diberikan oleh bank masing - masing berjumlah Rp 6.170.472.778,- dan Rp 21.332.571.205,-. untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Beban bunga Deposito sebesar Rp 43.517.578.053,- dan Rp 22.350.642.696,- masing-masing untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
15.
PERPAJAKAN 2014 PPh pasal 21 karyawan PPh pasal 23 tabungan PPh pasal 23 deposito PPh pasal 23 bunga jasa giro PPh pasal 25 PPh pasal 29 PPN Safe Deposit Box PPN PPh pasal 23 lainnya Jumlah
424,645,056 7,133,224 887,549,294 24,982,358 3,288,000 3,645,000 2,434,840 ----------------1,353,677,772 ========
2013 259,797,603 8,015,699 396,407,633 41,624,802 4,178,000 628,490,000 272,730 74,580 2,592,333 ----------------1,341,453,380 ========
32
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
15.
PERPAJAKAN (Lanjutan) a. Perhitungan laba fiskal Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum penghasilan pajak dengan penghasilan kena pajak untuk tahun- tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : 2014
2013
Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba - rugi komprehensif
2,002,020,844
3,178,745,311
Beda permanen Pengurangan yang tidak diperkenankan
1,703,595,542
349,103,009
(180,933,435) (163,078,788) 149,980,095 -------------------3,511,584,258 ==========
(228,575,505) 19,239,287 ---------------------3,318,512,103 ==========
877,896,000 -------------------877,896,000 (874,251,000) -------------------3,645,000
829,628,000 ---------------------829,628,000 (201,138,000) ---------------------628,490,000
==========
==========
Beda temporer Beda penyusutan aset tetap antara komersial dan fiskal Beda laba penjualan aset tetap antara komersial dan fiskal Imbalan pasca kerja Jumlah penghasilan kena pajak Pajak penghasilan : 25 25
% x Rp. 3,511,584,000 % x Rp. 3,318,512,000
Jumlah PPh terhutang PPh pasal 25 yang telah disetor Pajak kurang bayar PPh pasal 29
33
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
15.
PERPAJAKAN (Lanjutan) 2014 b.
Pajak penghasilan Pajak kini Beban pajak tangguhan Jumlah beban pajak penghasilan
2013
877,896,000 48,508,037 --------------------926,404,037 ==========
829,628,000 31,055,244 -------------------860,683,244 ==========
2,002,020,844
3,178,745,311
500,505,211
794,686,328
425,898,886 (59) --------------------926,404,037 ==========
87,275,752 (21,278,811) (26) -------------------860,683,244 ==========
Rekonsiliasi antara beban pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi. Laba akuntansi Jumlah pajak dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda permanen Koreksi saldo awal fiskal Selisih pembulatan Jumlah beban pajak penghasilan
c.
Ikhtisar aset dan liabilitas pajak tangguhan Pajak tangguhan timbul disebabkan terdapat akun yang diperlakukan berbeda untuk tujuan akuntansi keuangan dan untuk tujuan pelaporan perpajakan, analisis dari aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
1 Januari 2013
Aset pajak tangguhan dari : Aset tetap Imbalan pasca kerja Aset pajak tangguhan
(371,806,169) 29,775,817 -----------------(342,030,353) =========
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi
(35,865,065) 4,809,822 -------------------(31,055,244) ==========
31 Desember 2013
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi
31 Desember 2014
(407,671,235) 34,585,638 -----------------(373,085,596) =========
(86,003,061) 37,495,024 -----------------(48,508,037) =========
(493,674,296) 72,080,662 -----------------(421,593,633) =========
34
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
16.
LIABILITIES LAINNYA
Setoran jaminan Safe deposit box Imbalan pasca kerja Lainnya
Imbalan pasca kerja : Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Pembayaran Saldo akhir tahun
2014 280,250,000 288,322,649 367,605,010 -----------------------936,177,659 ===========
2013 276,250,000 138,342,554 245,617,949 --------------------660,210,503 ==========
138,342,554 939,341,073 (789,360,978) -----------------------288,322,649 ===========
119,103,267 787,309,494 (768,070,207) --------------------138,342,554 ==========
Bank telah menghitung dan menyelenggarakan kebijakan imbalan pasca kerja program pensiun iuran pasti sesuai Standar Akuntansi Keuangan PSAK 24 (revisi 2010), Iuran yang dibayarkan dicatat sebagai beban pada tahun berjalan.
17.
ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Merupakan penyisihan kerugian terhadap kewajiban komitmen dan kontinjensi, untuk tahun-tahun yang tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Bank membentuk penyisihan kerugian terhadap
berakhir pada
kewajiban komitmen dan
kontinjensi (bank garansi) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/ 2 / PBI tanggal 20 Januari 2005. Instrumen keuangan yang off balance sheet yang berisiko kredit adalah sebagai berikut : 2014 Kewajiban komitemen dan kontijens : Bank garansi yang diberikan Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Jumlah -
Fasilitas kredit yang dapat di batalkan
Dasar Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif
2013
111,617,473,574 -----------------------111,617,473,574
794,041,471 84,646,147,960 --------------------85,440,189,431
(111,617,473,574) -----------------------===========
(84,646,147,960) --------------------794,041,471 ==========
Kualitas bank garansi yang diberikan diklasifikasikan sebagai lancar dengan jaminan berupa deposito. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian kewajiban komitmen dan kontinjen yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya kewajiban komitmen dan kontinjen oleh nasabah.
35
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
18.
MODAL DISETOR Berdasarkan akta notaris Dr. Wiratni Ahmadi, SH No. 4 tanggal 3 Oktober 2007 modal dasar Bank berjumlah Rp 200.000.000.000,- terbagi atas 200.000.000 lembar saham, dengan harga nominal tiap-tiap saham adalah @ Rp 1.000,-. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 96.500.000 lembar saham dengan jumlah nominal sejumlah Rp 96.500.000.000 ,- masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013. Pada tanggal 09 Juni 2014 diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tentang persetujuan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 3.000.000.000.Pemilikan saham untuk masing-masing tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham
Arto Hardy Lanny Miguna Sinatra Arto Hardy, MBA William Arto Hardy, B.Com Lina Arto Hardy, B.Ec Jumlah
19.
Lembar Saham 38,600,000 14,475,000 14,475,000 14,475,000 14,475,000 ----------------------96,500,000 ===========
31 Desember Persentase Kepemilikan 40 15 15 15 15 ---------------------100 ==========
Jumlah Saham Rp 38,600,000,000 14,475,000,000 14,475,000,000 14,475,000,000 14,475,000,000 --------------------96,500,000,000 ==========
KOMITMEN DAN KONTINJENSI 2014 Komitmen Kewajiban komitmen - Bank garansi yang diberikan - Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Jumlah Kontinjensi Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Jumlah tagihan kontinjen Jumlah kewajiban komitmen dan kontinjensi bersih
2013
(111,617,473,574) --------------------(111,617,473,574) ==========
(794,041,471) (84,646,147,960) --------------------(85,440,189,431) ==========
1,648,442,083 --------------------1,648,442,083 ---------------------
339,931,831 --------------------339,931,831 ---------------------
(109,969,031,491) ==========
(85,100,257,601) ==========
36
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
20.
PENDAPATAN BUNGA 2014 Giro Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Dari Bank - Bank lain (jasa giro, call money dan deposito) Pihak ke-3 bukan Bank (kredit yang diberikan) Provisi amortisasi pinjaman Jumlah
21.
6,250,444,599 1,515,353,379 7,9847,342 75,038,249,347 2,627,789,563 -------------------------85,511,684,230 ============
5,571,928,961 780,376,646 14,054,688 48,387,118,163 1,503,729,767 -----------------------56,257,208,225 ===========
BEBAN BUNGA 2014 Bunga jasa giro Bunga tabungan Bunga deposito berjangka Call money Penghimpunan dana Jumlah
22.
2013
3,534,525,860 785,044,917 43,517,578,053 8,880,431,199 ----------------------56,717,580,029 ===========
2013 2,873,688,285 460,793,830 22,350,642,696 466,667 3,376,349,267 ---------------------29,061,940,745 ===========
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2014 Premi asuransi Pajak-pajak Pemeliharaan dan perbaikan Amortisasi sewa Penyusutan aset tetap Iuran Otoritas Jasa Keuangan Barang dan jasa Jumlah
1,349,420,268 278,757,985 625,835,319 1,798,111,103 2,238,908,368 174,225,471 4,561,252,375 ----------------------11,026,510,889 ===========
2013 1,081,233,456 181,950,292 561,675,980 1,713,531,228 1,927,735,709 4,377,222,837 ---------------------9,843,349,503 ===========
37
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
23.
BEBAN PERSONALIA 2014 Gaji Tunjangan hari raya Honorarium komisaris Tunjangan makan dan transportasi Lembur Imbalan pasca kerja Pengobatan Jamsostek Gratifikasi,hadiah dan bonus Tunjangan pajak penghasilan pasal 21 karyawan Lainnya Jumlah
24.
15,231,034,620 1,370,618,063 1,512,705,915 177,958,000 85,751,560 939,341,073 466,889,342 560,679,966 850,256,535 282,811,796 407,664,934 ----------------------21,885,711,804 ===========
2013 12,240,094,981 1,116,212,777 1,184,238,360 175,799,000 78,302,500 787,309,494 538,871,888 470,149,256 71,206,591 88,362,186 316,849,953 ---------------------17,067,396,986 ===========
TRANSAKSI PIHAK BERELASI Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang memiliki keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung. a.
Kredit yang diberikan pada pihak-pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 6.786.914.199,- dan Rp 7.468.563.407,- dengan persentase terhadap total aset adalah 0,81 % dan 1,14 % masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (catatan 7).
b.
Giro yang diterima dari pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 21.061.043.970,- dan Rp 26.951.068.452,dengan persentase terhadap total liabilitas adalah 2,88 % dan 4,91 % masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (catatan 12).
c.
Tabungan yang diterima dari pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 2.439.598.926,- dan Rp 2.366.802.139,- dengan persentase terhadap total liabilitas adalah 0,33 % dan 0,43 % masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (catatan 13).
d.
Deposito berjangka yang diterima dari pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 18.602.624.063,- dan Rp 17.775.232.806,- dengan persentase terhadap total liabilitas adalah 2,55 % dan 3,24 % masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (catatan 14).
38
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
25.
PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA 25.1 Analisis jatuh tempo aset dan liabilitas (Maturity GAP) pada tanggal 31 Desember 2014 (dalam jutaan rupiah) SALDO
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Efek - efek Giro pada bank lain Kredit yang diberikan Yang belum jatuh tempo Yang sudah jatuh tempo Lain-lain
s/d 1 bulan
JATUH TEMPO 1 s/d > 3 s/d 3 bulan 6 bulan
> 6 s/d 12 bulan
> 12 bulan
12,840 48,271 187,122 1,782
12,840 48,271 187,122 1,782
-
-
-
-
547,195 3,235 24,109 -------------824,555 =======
30,850 3,235 24,109 ------------308,210 ======
65,038 ------------65,038 ======
87,560 ------------87,560 ======
79,869 -------------79,869 =======
283,878 -------------283,878 ======
52,701 24,577 509,718 137,721 5,433 -------------730,151 =======
52,701 24,577 369,730 137,721 5,433 ------------590,163 ======
123,625 ------------123,625 ======
14,081 ------------14,081 ======
2,282 -------------2,282 =======
-------------======
Selisih (A-B)
94,404 --------------
(281,953) -------------
(58,587) -------------
73,479 -------------
77,587 --------------
283,878 --------------
Akumulasi Selisih (A-B)
=======
(281,953) ======
(340,540) ======
(267,062) ======
(189,474) =======
94,404 ======
Jumlah aset (A)
LIABILITIES Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Lain-lain Jumlah Liabilities (B)
39
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
25.
PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan) 25.2
Rasio kecukupan modal Bank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal (KPMM) atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang ditetapkan Bank Indonesia, yang mempertimbangkan secara kuantitatif seperti aset, kewajiban dan akun off balance sheet tertentu, juga pertimbangan secara kualitatif tentang komponen dan risiko tertimbang. Capital Adequacy Ratio (CAR) atau Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kesehatan dan permodalan bank. Bank Indonesia menetapkan rasio kecukupan modal pada akhir tahun 1998 adalah sebesar
4 %
dari aset
Tertimbang Menurut Risiko, mulai akhir tahun 2001 adalah sebesar 8 %. Capital Adequacy Ratio bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing adalah sebesar 16,99 % dan 21,62 %. Tabel dibawah ini menunjukkan modal dan rasio kecukupan
modal
(CAR)
untuk tahun - tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. 2014 Rp (Juta) Modal Inti (Tier I) Modal disetor Cadangan umum PPA atas aset non produktif yang tidak wajib dihitung Laba bersih tahun sebelumnya Laba (rugi) bersih tahun berjalan Jumlah Modal pelengkap (Tier II) Penyisihan atas kemungkinan kerugian pada aset produktif Jumlah Jumlah Modal (Tier I dan Tier II) Jumlah ATMR CAR Persentase Modal Inti terhadap ATMR
2013 Rp (Juta)
96,500 9,000 (3,907) 2,336 562 ----------------------104,491 -----------------------
96,500 6,000 (64) 3,018 1,175 ----------------------106,628 -----------------------
4,807 ----------------------4,807 ----------------------109,298 643,027 16.99% 16.25%
3,987 ----------------------3,987 ----------------------110,615 511,637 21.62% 20.84%
Bank akan selalu memenuhi ketentuan Bank Indonesia termasuk dalam bidang permodalan, sehingga apabila terdapat perubahan ketentuan dalam perbankan Indonesia, manajemen akan segera menyusun perencanaan untuk memenuhi ketentuan tersebut. Bilamana Bank tidak memenuhi persyaratan ratio kecukupan modal (CAR), maka Bank Indonesia dapat mengambil tindakan yang dapat mempengaruhi operasi bank.
40
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
25.
PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan) 25.3 Rasio aset produktif yang diklasifikasi terhadap total Aset produktif Krisis ekonomi yang sedang terjadi dapat berdampak negatif terhadap kualitas aset produktif yang dimiliki oleh Bank terutama kredit yang diberikan oleh Bank. Namun Bank dapat mempertahankan kualitas aset produktif dari aspek kualitatifnya dan aspek kuantitatifnya. Tabel dibawah ini menunjukkan perkembangan kualitas aset produktif Bank untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. 2014 Rp
Kategori Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah (A) Aset yang diklasifikasikan Dalam pehatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah (B)
Rasio Kualitas aset produktif (B/A x 100 %)
2013 Rp
666,502,259,085 53,290,451,123 8,614,477,095 5,032,592,476 6,473,009,442 -------------------------------739,912,789,221 --------------------------------
550,190,823,720 25,869,583,180 6,917,006,901 -------------------------------582,977,413,801 --------------------------------
13,322,612,781 4,307,238,548 3,774,444,357 6,473,009,442 -------------------------------27,877,305,127 --------------------------------
6,467,395,795 6,917,006,901 -------------------------------13,384,402,696 --------------------------------
3.77
2.30
41
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
25.
PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan) 25.4
Rasio-rasio lainnya I.
Aset produktif bermasalah Non Performing Loan (NPL) PPAP terhadap aset produktif Pemenuhan PPAP
Return On Assets (ROA) Return On Equity (ROE) Net Interest Margin (NIM) Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO)
2.72% 3.66% 0.43% 49.05%
1.05% 1.60% 0.75% 100.46%
0.27% 1.03% 4.69% 98.59%
0.58% 2.19% 6.75% 94.69%
93.47%
109.08%
-
-
8.40%
8.14%
Likuiditas - Loan Deposit Rasio (LDR)
V.
21.62% 29.25%
Rentabilitas -
IV.
16.99% 31.17%
Aset produktif -
III.
2013
Permodalan - Rasio Kecukupan Modal - Aset tetap terhadap modal
II.
RASIO (%) 2014
Kepatuhan (Compliance) 1. Persentase Pelanggaran BMPK - Pihak terkait - Pihak tidak terkait 2. Giro Wajib Minimum Rupiah Tidak ada pelanggaran BMPK dan Giro Wajib Minimum.
42
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
26.
MANAJEMEN RISIKO Penerapan manajemen risiko sepanjang tahun 2014 mencakup hal-hal sebagai berikut : I.
Penetapan komponen-komponen parameter risiko inheren dan komponen-komponen parameter kualitatif (sistem pengendalian risiko). a. Penetapan komponen-komponen parameter risiko inheren mencakup kedelapan jenis risiko yang ada yakni risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategi dan risiko kepatuhan. Setiap parameter risiko inheren bersifat kuantitatif. b. Penetapan komponen-komponen parameter kualitatif (sistem pengendalian risiko) mencakup kedelapan jenis risiko yang ada. Dimana untuk setiap jenis risiko mengukur hal-hal sebagai berikut: -
II.
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi, Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit, Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan SIM. Pengendalian Risiko.
Pembobotan atas setiap
kriteria komponen – komponen parameter
risiko
inheren dan komponen-komponen
parameter kualitatif (sistem pengendalian risiko). a. Risiko inheren Pembobotan risiko inheren mengacu pada pembobotan yang ada pada SE BI No 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. b. Risiko Kualitatif (Sistem Pengendalian Risiko) Pembobotan parameter kualitatif selain mengacu pada pembobotan yang ada pada SE BI No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum juga dengan melakukan self assessment terhadap parameter-parameter yang ditetapkan. III. Penilaian risiko bank secara komposit dalam laporan profil risiko Penilaian profil risiko yang mencakup penilaian terhadap Risiko inheren dan penilaian terhadap kualitas penerapan Manajemen Risiko yang mencerminkan sistem pengendalian Risiko (risk control system), sebagaimana yang diatur dalam SE BI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, Perubahan atas SE BI No. 5/21/DPNP Perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.
43
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(dalam Rupiah)
26.
MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) IV.
Pengukuran risiko dan pelaporan profil risiko Dengan memperhatikan volume usaha dan kompleksitas usaha pengukuran risiko yang dilaksanakan sudah cukup memadai. Pengukuran risiko dilakukan setiap bulan dan pelaporan profil risiko dilakukan secara triwulan yakni pada posisi laporan bulan Maret, Juni, September dan Desember 2014.
V.
Profil risiko tahun 2014 Berdasarkan hasil pemantauan dan pengukuran, profil risiko bank secara komposit sepanjang tahun 2014 berada pada tingkat yang moderate dengan tren yang stabil.
VI.
Pelaksanaan rapat-rapat komite manajemen risiko Sepanjang tahun 2014 Komite Manajemen Risiko (KMR) telah melaksanakan rapat sebanyak 4 kali dalam rapat rapatnya KMR banyak membahas yang terkait dengan risiko strategis dan risiko likuiditas.
27.
JAMINAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Nilai simpanan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan sebagaimana diatur dalam UU LPS Nomor 24 Tahun 2004 adalah maksimum Rp 100.000.000,- untuk setiap nasabah dalam satu Bank. Namun demikian, pada tanggal 13 Oktober 2008 nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan di ubah menjadi maksimum Rp 2.000.000.000,- sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, PT Bank Artos Indonesia adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
28.
PERKARA PERDATA Pada akhir tahun tidak terdapat perkara perdata yang dapat menimbulkan tagihan/kewajiban kontinjen.
29.
PERISTIWA SETELAH AKHIR PERIODE PELAPORAN Sampai dengan tanggal laporan auditor tidak terdapat peristiwa setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaian terhadap, atau pengungkapan dalam laporan keuangan.
30.
PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan terlampir yang diselesaikan pada tanggal 07 April 2015.
44