NAMA
: LAUREN LITANI
NIM
: 09033
SEMESTER
:1
ANGKATAN
: XII
Setelah saya melihat dan mempelajari hasil yang dikerjakan oleh Triana Wahyuning Pratiwi dari kelompok 7 pada nomor 4, menurut saya pekerjaannya sudah cukup baik karena dia sudah berusaha untuk mengerjakannya , namun terlalu sedikit. Hal ini dikarenakan ia hanya menyebutkan secara singkat apa yang menjadi peran bidan pada setiap kala. Oleh karena itu, saya akan menambahkan apa yang telah Triana kerjakan.
Fase kala 1 persalinan 1. fase laten
dimulai dari awal kontraksi hingga pembukaan mendekati 4 cm kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantara 20-30 detik tidak terlalu mules
2. fase aktif
kontraksi di atas 3 kali dalam 10 menit lama kontraksi 40 detik atau lebih dan mules pembukaan dari 4 cm sampai lengkap(10cm) terdapat penurunan bagian terbawah janin
Persiapan Bidan pada KALA I
ruang bersalin dan asuhan bayi baru lahir perlengkapan dan obat esensial rujukan (bila diperlukan) asuhan sayang ibu dalam kala 1 upaya pencegahan infeksi yang diperlukan
Asuhan Sayang Ibu
memberi dukungan emosional kepada ibu bahwa ibu harus bangga dan mensyukuri anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT dan optimis bahwa ibu bisa mendidik anak dengan baik mengatur posisi yang nyaman bagi ibu cukup asupan cairan dan nutrisi keleluasaan untuk mobilisasi, termasuk ke kamar kecil penerapan prinsip pencegahan infeksi yang sesuai
Yang tidak dianjurkan
kateterisasi rutin periksa dalam berulang kali (tanpa indikasi yang jelas) mengharuskan ibu pada posisi tertentu dan membatasi mobilisasi (pergerakan) memberikan informasi yang tidak akurat atau berlawanan dengan kenyatan
Mengosongkan kandung kemih
memfasilitasi kemajuan persalinan memberi rasa nyaman bagi ibu mengurangi gangguan kontraksi mengurangi penyulit pada distosia bahu (bahu besar/lebar) bila dilakukan sendiri dapat mencegah terjadinya infeksi akibat trauma atau iritasi
PERAN BIDAN KALA I :
1. Kala I (pembukaan) a. Bantu ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, kekuatan dan kesakitan. b. Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan c. Mejelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi serta prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan. d. Menjaga rasa nyaman ibu e. Memenuhi kebutuhan energy dan mencegah dehidrasi f. Menyarankan ibu BAK sesering mungkin g. Memantau tanda-tanda vital dan kemajuan persalianan Persalinan Kala II dimulai saat pembukaan serviks lengkap dan berakhir dengan lahirnya seluruh tubuh janin. Tanda gejala kala II
ibu ingin meneran (dorongan meneran/doran) perineum menonjol (perjol) vulva membuka (vulka) tekanan anus (teknus) meningkatnya pengeluaran darah dan lendir kepala telah turun di dasar panggul
Diagnosis pasti
pembukaan lengkap kepala bayi terlihat pada introitus vagina
Fase kala II (Aderhold dan robert)
fase I : fase tenang, mulai dari pembukaan lengkap samapi timbul keinginan untuk meneran
faseII : fase peneranan, mulai dari timbulnya kekuatan untuk meneran samapi kepala crowning (lahirnya kepala) fase III : fase perineal, mulai sejak crowning kepala janin sampai lahirnya seluruh badan bayi
Kontraksi
sangat kuat dengan durasi 60-70 detik, 2-3 menit sekali sangat sakit dan akan berkurang bila meneran kontraksi mendorong kepala ke ruang panggul yang menimbulkan tekanan pada otot dasar panggul sehingga timbul reflak dorongan meneran
Persiapan Bidan : 1. persiapan ibu dan keluarga
memastikan kebersihan ibu, sesuai prinsip Pencegahan Infeksi (PI) perawatan sayang ibu pengosongan kandung kemih/2 jam pemberian dorongan psikologis
2. persiapan penolong persalinan
perlengkapan pakaian mencuci tangan (sekitar 15 detik)
3. persiapan peralatan
ruangan penerangan tempat tidur peralatan persalinan
Peran Bidan pada : 2. Kala II (kala pengeluaran janin) Member dukungan terus kepada ibu dengan cara :
a. Mendampingi ibu agar merasa nyaman b. Menawarkan minuman, memijat dan lain-lain c. Menjaga kebersihan diri d. Member dukungan moral untuk mengurangi kecemasan ibu e. Mengatur posisi senyaman mungkin f. Menjaga kantong kencing tetap kosong g. Member cukup minum untuk mencegah dehidrasi h. Menolong persalinan. PERSALINAN KALA III : FASE PENGELUARAN PLASENTA DIMULAI pada saat bayi telah lahir lengkap. BERAKHIR dengan lahirnya plasenta. Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus, serta pengeluaran plasenta dari kavum uteri. Lepasnya plasenta dari insersinya : mungkin dari sentral (Schultze) ditandai dengan perdarahan baru, atau dari tepi / marginal (Matthews-Duncan) jika tidak disertai perdarahan, atau mungkin juga serempak sentral dan marginal. Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding uterus adalah bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan berdarah. Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras, fundus setinggi sekitar / di atas pusat. Plasenta lepas spontan 5-15 menit setelah bayi lahir.
Peran Bidan pada : Kala III (kala pengeluaran urin) a. Memberikan oksitoksin/ uterustonika lain untuk merangsang uterus berkontraksi. b. Lakukan penanganan tali pusat terkendali, dilakukan saat uterus berkontraksi. c. Apabila plasenta tetap lepas, keluarkan plasenta dengan gerakan kebawah dan keatas sesuai dengan jalan lahir, kedua tangan meregang plasenta dan perlahan memutar plasenta dengan arah jarum jam. d. Segera setelah plasenta dan selaputnya lahir, massage fundus. e. Periksa ibu secara seksama dan jahit kalau ada robekan pada serviks, vagina dan prineum. Persalinan Kala IV: OBSERVASI PASCAPERSALINAN Sampai dengan 1 jam postpartum, dilakukan observasi. 7 pokok penting yang harus diperhatikan pada kala 4 : 1) kontraksi uterus harus baik, 2) tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain, 3) plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap, 4) kandung kencing harus kosong, 5) luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma, 6) resume keadaan umum bayi, dan 7) resume keadaan umum ibu.
Peran Bidan pada : Kala IV (kala pengawasan) a. Periksa fundus tiap 15 menit pada jam pertama dan 20 – 30 menit pada jam kedua. b. Memeriksa tanda vital, kandung kemih, perdarahan. c. Menganjurkan ibu makan dan minum d. Bersihkan perineum dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering e. Menganjurkan ibu beristirahat f. Meningkatkan hubungan ibu dan bayi g. Memberikan ASI segera setelah lahir h. Mengajarkan pada ibu dan keluarga tentang bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi, tanda-tanda bahaya ibu dan anak serta perawatan luka jahitan.
Sekian kritisi dari Saya, kurang dan lebihnya mohon dimaklumi. TERIMAKASIH