Jogjakarta
kala
itu
hujan
terus
menerus, aku dan Ona terdampar di J.Co mall malioboro, bercerita dan mengobrol tentang hal-hal yang tidak dapat kita bicarakan selama seminggu ini karna dia di Salatiga di tempat Ayi.
Pacarnya
ini
kuliah
disalah
satu
universitas Kristen di Salatiga. Mereka Long Distance tapi hanya sejauh Jogja-Salatiga. " Jadi kamu beneran putus mba?? ", tanyanya dengan histeris. " Menurut loh?? Masa' iya aku becanda sih... Iya aku putus Desember kemaren, diputusin tepatnya ", kataku seraya menyeruput caramellite ku yang tinggal setengah.
1
" Kenapa?? Ada masalah apa kalian? ", Ona mendekatkan wajahnya ke arahku dan bicara dengan nada pelan. " Nggak ada sih, kita habis ketemu kan. Dia mutusin itu 3 hari setelah aku pulang dari Bandung kemarin, kita nggak berantem kok pas terakhir ketemu... ", jawabku santai. " Kamu biasa aja? Nggak sedih? ", tanyanya heran. " Nggak sedih gimana?? Sekarang iya kelihatannya aku baik-baik aja, kemarin kemarin nangis aja kerjaannya... Sebulan lebih kalau inget dia malem sebelum tidur aku masi suka nangis... ", jawabku dengan nada setengah jengkel.
2
" Minta penjelasan dong... Kalo nggak di
jawab
telponnya
datengin
dong
ke
Bandung... " " Nggak bisa dek, dia bakalan sibuk KKL ke Palembang dua bulan, kemungkinan balik ke Bandung Februari entah tanggal berapa... " " Tunggu aja sampe dia dateng kan bisa?coba kamu telpon lagi dia, ajak ngomong baik-baik lah.. Mba sayang banget loh dah 3 tahun pacaran, putusnya nggak jelas gitu.. ", Ona
berusaha
meyakinkanku
untuk
mengejarnya lagi. " Entahlah coba nanti aku telpon dia lagi..aku dah hampir dua bulan ini nggak lancar
komunikasinya...
",
kunyalakan 3
sebatang rokok black menthol yang dari tadi tak ku sentuh. " Udah jangan sedih... Laki-laki emang kurang ajar kayak binatang kadang, mudah-mudahan ayi nggak kayak gitu... " " Jangan dek! Cukup aku aja yang ngerasain cukup lah, jangan orang lain apalagi oran terdekatku, sakit hati itu nggak enak... " Handphone Ona berdering terus dari tadi, tapi dia seperti malas menanggapinya. " Siapa dek? Angkat aja dulu... ", saranku. " Aiih itu nyong Vic kakakku... Nyuruh aku ke Bandung malam ini juga, 4
harus nyari tiket nih, kamu temenin aku ke Stasiun ya mba? " " Oh ayok, tunggu hujan reda ya baru kesana kita... ", kuhisap habis rokok tadi dan pikiranku
jauh
menerawang
mengingat
kenangan Bandung setahun silam. Kenangan saat aku pertama kali menginjakkan kaki disana, aku seperti memencet tombol rewind dan semua terputar secara flash back, rasanya aku masih bisa mencium aroma dingin udara Bandung kala itu dan masi terdengar suara berisik motor satria putihnya. Bandung pukul 03:15 wib. Bus yang kunaiki melaju pelan setelah memasuki kota Bandung, kulihat keluar jendela mencari plang tulisan daerah mana 5
ini, ujung berung. Aku segera mengabari Rama
sampai
mana
perjalananku
ini.
Bandung masih gelap tapi sudah banyak penjual sayur di pasar-pasar yang kulewati tadi. Akhirnya aku ketemu pacarku setelah beberapa bulan berpisah. Dia ke bandung karena memang kuliahnya di jogja sudah selesai dan mengambil tambahan studi di salah satu universitas di Bandung. Ini pertama kalinya
aku
berpergian
sejauh
10jam
perjalanan seorang diri, demi bertemu lelaki yang kusayang, naif memang tapi itulah aku. Do the best then Let God do the rest. Bus berjalan semakin pelan, kondektur berjalan ke belakang
bus
meneriakkan
nama
pemberhentian selanjutnya, inilah Terminal Leuwipanjang. Kok nggak kayak terminal kebanyakan, kayaknya ini terminal kecil deh 6
bukan
terminal
pemberhentian
terakhir,
mataku celingukan mencari sosok Rama. Sopir
sopir
taksi
sudah
berkerumun
menawarkan jasanya, aku hanya menggeleng menjauh sejauh mungkin dan berdiri di depan warung masakan padang yang belum buka, tanganku tak berhenti mendial nomer hape Rama, telpon diangkat. Hampir tiga tahun bersama,
suka-duka,
berantem
baikan,
cemburu-cemburuan, hampir setiap hari ku lalui bareng dia selama di jogja. Tahun 2010 dia harus ke Bandung, itulah awal long distance relationship kami, sampai akhirnya akhir 2011 kami berpisah karena alasan yang abu-abu. Kami sudah tidak cocok. Tidak satu prinsip atau tidak sejalan dan satu ide pikiran lagi. Memang semua terasa berat bagiku, mana pernah aku mengira kalau suatu saat 7
aku akan berpisah dengan dia, Rama lelaki itu yang aku sayangi dan cintai dengan sepenuh hatiku, semua terasa mimpi. Ini bukan berlebihan,
kalau
aku
disuruh
mengungkapkan rasanya ditinggal dia, aku Cuma bisa tersenyum simpul, sakit tapi sakit yang tak tergambarkan. Saat aku harus mengingat
atau
sekedar
teringat
pada
kenangan kami, aku Cuma bisa berdecak dan berkata dalam hati seandainya aku punya mesin waktu. Aku menentramkan hatiku sendiri dengan berkata Tuhan punya rencana indah untukku nanti, atau Bila memang kita berjodoh kelak pun bersama lagi. Sudah banyak kata-kata bijak yang kutelan ku telaah, ku camkan, ku jadikan pedoman apalah itu istilahnya lagi, tapi tetap saja aku merasa semua tidak pernah membuat hatiku tenang 8
dan lega, tak ada yang bisa mengobati rasa sakit ini. Kalau disuruh memilih aku lebih baik sakit tipes atau sakit gigi deh, karna setelah minum obat bisa baikan, kalaupun separah harus di opname di Rumah Sakit aku pun tak keberatan karna nanti pasti sembuh, kalau sakit yang aku rasa sekarang tak ada obatnya. Apa sih salahku?? Dua bulan aku berdiam diri menunggu dia luluh dan melunak supaya bisa diajak bicara, tapi yang aku dapat masih saja tanggapan dingin dan jutek. Seolah aku sudah mengkhianati dia, seolah aku sudah melakukan dosa paling hina dan aku sudah nista buat dia. Ya tuhan, aku membenamkan wajah ke bantal dan menangis tersedu-sedu. Rasanya dadaku sakit dan sesak, aku belum pernah merasa sesakit ini Tuhan. Dan yang menorehkan luka itu adalah orang yang paling 9
aku sayang. Malam itu aku menangis lagi entah untuk keberapa kalinya, entah kenapa lagi, yang pasti untuk rasa sakit yang baru pertama kali ku rasakan seumur hidup ini. Entah berapa biji tisu yang kuhabiskan untuk mengelap air mata dan ingusku ini. Tolong dong anyone! Kalo misal ada obat sakit hati boleh lah di promoin ke aku, nanti aku beli deh. I hate feeling this pain! Kalau misal boleh di rewind mending nggak usah ada cinta-cintaan deh, cuma bikin sakit hati.
10