20/11/2011
ERGONOMI - BUNYI DAN KEBISINGAN -
Universitas Mercu Buana 2011
Telinga (menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Telinga)
TELINGA LUAR
TELINGA TENGAH
TELINGA DALAM http://v-class.gunadarma.ac.id/mod/resource/view.php?id=2458
1
20/11/2011
Telinga (menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Telinga)
Daun telinga TELINGA LUAR
Liangg telinga g Gendang telinga
TELINGA TENGAH
Tiga tulang pendengaran : 1. Tulang martil 2. Tulang landasan 3 Tulang sanggurdi 3. Labirin osea
TELINGA DALAM Labirin membranasea
Telinga Luar (menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Telinga)
TELINGA LUAR
Pertama-tama udara sebagai medium, menghantarkan gelombang suara menuju daun telinga. Daun telinga berfungsi untuk menangkap stimulus suara dan mengarahkan serta meneruskan suara tersebut ke bagian liang telinga Setelah suara masuk ke bagian liang telinga selanjutnya suara tersebut diteruskan ke bagian gendang telinga Di bagian gendang telinga, suara diteruskan ke telinga tengah
2
20/11/2011
Telinga Tengah (menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Telinga)
TELINGA TENGAH
Suara yang dikirimkan oleh gendang telinga diterima oleh bagian tulang pendengaran. Pada bagian ini terdapat tiga macam tulang yaitu tulang martil, martil tulang landasan dan tulang sanggurdi. Getaran suara diteruskan oleh masing-masing tulang secara bertahap menuju ke rumah siput.
Telinga Dalam (menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Telinga)
TELINGA DALAM
Pada bagian telinga dalam, getaran suara dirubah menjadi impuls. Lalu impuls ini dikirimkan ke otak untuk diterjemahkan. j
3
20/11/2011
Suara Stimulus pendengaran adalah suara yang merupakan getaran molekul udara
(menurut Wickens dkk dkk,, 2004)
Getaran ini berupa gelombang yang memiliki amplitudo dan frekuensi
Oleh karena itu kualitas suara dipengaruhi oleh amplitudo dan frekuensi
Suara (menurut Wickens dkk dkk,, 2004)
FFrekuensi k i berhubungan b h b dengan nada
frekuensi terukur dalam satuan hertz (Hz)
amplitudo terukur dalam satuan desibel (dB)
Amplitudo berhubungan dengan kekerasan suara
4
20/11/2011
Suara (menurut Wickens dkk dkk,, 2004)
Frekuensi
Amplitudo Rentang ambang batas pendengaran manusia adalah 20 Hz s/d 20 kHz 85 dB secara general digunakan sebagai batas dimana suara pada level itu mulai berbahaya bagi pendengaran seseorang
140
Dapat menyebabkan kerusakan telinga, suara jet lepas landas
Desibel (dB)
120
Suara yang menyakitkan telinga (menurut Wickens dkk dkk,, 2004, hal 93) Suara pesawat lepas landas
110
Suara guntur
100
Suara kereta api
90
Suara truk/bis
130
80 70
Suara rata-rata mobil, suara radio
60
Percakapan normal
50
Suasana restoran yang sepi
40
Suasana perkantoran / rumah yang sepi
30 20
Bisikan
10
Suara pernafasan normal Ambang batas pendengaran
0
5
20/11/2011
Tingkat Intensitas Suara (menurut Kroemer dkk, dkk, 2001, hal 197)
Deafening Very loud Loud
120 dBA
Suara mesin jet, ledakan, mesin rivet, guntur
100 dBA
Suara bis, mesin, suasana pabrik
80 dBA
Suara mesin ketik, aktivitas jalan raya
60 dBA
Moderate Faint Quiet
Percakapan, p , AC,, radio
40 dBA
Suara latar belakang musik yang lembut
20 dBA
Suara bisikan di suatu ruangan
Tingkat Tekanan Suara (SPL) (menurut Kroemer dkk, dkk, 2001)
SPL = 10 log (P2 Po-2)
SPL = 20 log10 (P Po-1)
Contoh soal : Besarnya desibel suara antara 20 x 10-6 s/d 200 Pa adalah (1 Pa = 1 Nm-2) SPL = 10 log (P2 Po-2) 2 / ((20 x 10-6)-2) ( SPL = 10 logg (200 SPL = 140 dB Atau SPL = 20 log10 (P Po-1) SPL = 20 log10(200 / (20 x 10-6) SPL = 140 dB
6
20/11/2011
Kecepatan Suara (menurut Kroemer dkk, dkk, 2001)
1/2 V = (E/D)-1/2
Keterangan : V = kecepatan suara (m s-1) E = modulus elastisitas (N m-2) D = densitas/berat jenis (kg m-3)
Kemampuan Pendengaran (menurut Kroemer dkk, dkk, 2001)
FAKTOR INTERNAL YANG DAPAT MEMPENGARUHI KEMAMPUAN PENDENGARAN FAKTOR USIA Bayi dapat mendengar suara pada frekuensi 16 Hz s/d 20 kHz sedangkan manula jarang yang dapat mendengar suara diatas 12 kHz kH
7
20/11/2011
Kebisingan (menurut Kroemer dkk, dkk, 2001, hal 199)
“KEBISINGAN merupakan suara-suara yang tidak diinginkan, dan tidak diharapkan keberadaannya”
Penilaian “apakah suatu suara dikategorikan sebagai kebisingan” adalah bersifat subjektif dan berdasarkan kondisi psikologis seseorang
Kebisingan (menurut Kroemer dkk, dkk, 2001, hal 199)
PENGARUH DARI KEBISINGAN
Dapat menimbulkan emosi negatif pada diri seseorang (seperti rasa frustrasi, marah, kaget dsb)
Mengganggu tidur seseorang
8
20/11/2011
Kebisingan (menurut Kroemer dkk, dkk, 2001, hal 199)
PENGARUH DARI KEBISINGAN
Kesulitan dalam mendengar suara lain yang sebenarnya ingin didengar
Menyebabkan perubahan secara permanen atau sesaat pada kondisi kimia tubuh
Kebisingan (menurut Kroemer dkk, dkk, 2001, hal 199)
PENGARUH DARI KEBISINGAN Mengganggu kapabilitas sensor dan perceptual seseorang sehingga dapat menyebabkan penurunan perfomansi seseorang Menyebabkan perubahan secara permanen atau sesaat pada kemampuan pendengaran seseorang
9
20/11/2011
Kebisingan (menurut Wignjosoebroto Wignjosoebroto,, 2000)
FAKTOR YANG MENENTUKAN TINGKAT GANGGUAN TERHADAP PENDENGARAN MANUSIA FAKTOR LAMA WAKTU BUNYI TERDENGAR Pengaruh buruk ditimbulkan ketika kebisingan terdengar dalam jangka waktu yang lama. Pengaruh terburuknya dapat berupa k t li ketulian
Kebisingan (menurut Wignjosoebroto Wignjosoebroto,, 2000)
FAKTOR YANG MENENTUKAN TINGKAT GANGGUAN TERHADAP PENDENGARAN MANUSIA FAKTOR INTENSITAS Dapat terukur dalam dB. Semakin besar dB maka semakin keras suara yang terdengar. Suara yang terlalu keras dapat merusakk telinga t li seseorang
10
20/11/2011
Kebisingan (menurut Wignjosoebroto Wignjosoebroto,, 2000)
FAKTOR YANG MENENTUKAN TINGKAT GANGGUAN TERHADAP PENDENGARAN MANUSIA FAKTOR FREKUENSI SUARA Dapat terukur dalam Hz. Frekuensi menunjukkan jumlah gelombang suara yang sampai ke telinga setiap detiknya
Masking (menurut Wickens dkk dkk,, 2001)
Masking adalah suatu kondisi dimana suatu suara terselimuti oleh suara lainnya Suatu suara dapat terselimuti oleh suara lainnya dipengaruhi oleh intensitas dan frekuensi suara. Kedua variabel ini dapat dipengaruhi oleh faktor gender dan jenis suara Suara wanita memiliki frekuensi lebih tinggi dari suara pria sehingga suara wanita rentan menyelimuti suara lainnya
11
20/11/2011
Cara Mereduksi Kebisingan (menurut Wickens dkk dkk,, 2001)
Terhadap sumber suara Penggunaan material peredam suara seperti karet Terhadap lingkungan Menjauhkan lingkungan dari sumber suara, memberi pelindung di sekitar mesin Terhadap manusia sebagai pendengar Penggunaan ear plug dan ear muff, memberi sekat antara pekerja dan mesin
Alat Pelindung Diri EAR PLUG
EAR MUFF
http://safetymigas.blogspot .com/2011/05/alatpelindung-mata-muka-dantelinga.html
http://safetymigas.blogspot .com/2011/05/alatpelindung-mata-muka-dantelinga.html
12
20/11/2011
Alat Pelindung Diri (menurut Kroemer dkk, dkk, 2001)
DAMPAK NEGATIF KEBERADAAN ALAT PELINDUNG DIRI Pemakaian dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada pengguna Ketika pekerja menggunakan alat pelindung diri, memungkinkan mereka tidak mengetahui keberadaan sinyal peringatan (seperti alarm dsb)
Material Peredam Suara Alat conveyor diberi peredam suara berupa karet agar dapat mereduksi suara yang ditimbulkan akibat gesekan antar besi
http://indonetwork.co.id/UTE_machinary/2141 029/pembuatan-aneka-conveyor.htm
13
20/11/2011
Lapisan Pelindung pada Mesin
Mesin diberikan lapisan pelindung agar suara mesin dapat tereduksi
http://www.cncmachinereviewsonline.info/personal-cnc-machine.html
Regulasi terkait dengan Kebisingan (menurut Kroemer dkk, dkk, 2001)
Di Amerika Serikat (OSHA) Lama waktu mendengar 16 jam 8 jam
Besarnya desibel maksimal yang diijinkan 85 dB 90 dB
4 jam j
95 dB
14
20/11/2011
Regulasi terkait dengan Kebisingan (menurut Kroemer dkk, dkk, 2001)
Di Eropa Lama waktu mendengar 16 jam 8 jam 4 jam j
Besarnya desibel maksimal yang diijinkan 87 dB 90 dB 93 dB
Perancangan Alarm (menurut Wickens dkk dkk,, 2001)
suara alarm harus terdengar diatas batas suara lingkungan sekitar Suara alarm tidak boleh diatas batas tingkat suara yang boleh diperdengarkan Suara alarm tidak boleh muncul secara tiba-tiba
15
20/11/2011
Perancangan Alarm (menurut Wickens dkk dkk,, 2001)
Suara alarm harus informatif Suara alarm tidak boleh menyebabkan kesalahan dalam proses perseptual receiver
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT
16