B[ASIL DAN PEMBAHASAN A. Hubungan antara Potongan Tubuh dengan Bobot Potong Hasil analisis hubungan antara potongan tubuh dengan bobot potong disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Intersep (log a), Koefisien Perhrmbuhan Relatif (b) dari log Bobot Potongan Tubuh (Y)terhadap Bobot Potong (3
,
I
Keterangan : BP = Bobot Potong; Ke = Kepala; Le = Leher; Pu = Punggung ;
Pi = Pinggul; Da = Dada; Sa = Sayap; Pa = Paha atas; Pb = Paha bawah; Kk = Kaki.; KK = Kampung d X Kampung P ; KR = Kamprmg d X Ras petelur 9 ; Nilai Tengah Y disesnaikan dengan ratam bobot potong 414.09 g. * = Berbeda nyata antara ayam KK dan KR @ < 0.05) ** = Hasil uji nilai b terhacJap 1 yaug beheda antara ayam KK dan KR
I
Dari Tabel 2 ditunjukkan bahwa kepala dan leher pda ayam KK dan KR mempunyai nilai b < 1. Artinya, kedua potongan tubuh tmebut mengalami
pertumbuhan cepat sejak umur dini atau masak dini (Hafez 1955). Data penelitiau (Lampiran 3) menunjukkan bahwa persentase bobot kepala yang tinggi tejadi umur 2 minggy sedang persentase bobot leher wadi umur 4
m n im pada umur yang lebih tua persentasenya menurun seperti diilustrasikan pada Gambar 5 dan 6.
Gmbar 5. Hubungan Persentase Kepida Terhadap Bob& Potong dengan 3obot Potong Umur 2 12 Minggu
-
Gambar 6. Bubungan Persentasa L e h Tehdzq Bobot Potong dengan Bobot P o w Umur 2 - 12Mbggu
Yotangan punggung dm ping@ antam #yam KK dan KR rnempwryai nilai
b yang be&&.
P u n g p g pada ayam KK mernpwyai nifai b < 3, pa& KR
b - X, whngpinggu1nyapda ayam KK b
-
1, pads KR b < 1. EIal ini berarti
bahwa pung&ungayam KR rnasih tumbuk Ironstan siring dengan bextambhya bobt potong, sdmg pada KK perhunbuhmya terjadi pada umur diini. Untuk poEongm pinggul terjadi ke'baliltmnya dari ptongan gunggmg. Pertumbufian
kedua patongan tersebut diilwtmikan p d a Gambar 7 d m 8 berdasarh data
prsentase putangm punggmg dm pingguf texMap t>otPot ptong umur 2 - 12 minggu (Lampifan 3).
HasiI pnelitim ini membex?:kmindikasi bahwa a& kernmeinan pertumbuhm punggmg styam MI t e ~ n g a r u l deh l i n d h y a yang merupakan ayam
petelur, sehingga punggug terns mengalami prtumbukan sejaIan dengan beftmbahnya umur untuk membexi m g be~kmbangnyadat repxduksi.
Patongan-potangnn tubuh pa& ayam KR dan KK yang mernpunyai niXai b > 1 a&!&
drtdsl, p h a atas dan p h a bawah. B e h sampai umur 12 minggu
ketiga potongan tersebut masih mengalami pertumbuhan .
Terus krkembangnya p o t o n p dada, paha atss dan pwtxa bawafx disebab-
km karena adanya prkemhgm serabut atot. Ketiga potongnn tersebut rnenrpakan h@an tub& yang banyak ototnya. Hal ini terbukti dolri h i 1 pengrunatctn histologi serabut otot dada pa& Tabel 4, yang rnenunjdckan bnhwa
diameter serabut otot dada terns mengalami perkembangan dari umur 2 minggu sampai umur 12 minggu.
Besar kecilnya niIai kwfisien pertumbufian pada potongm-putongan tub&
aIrm menentub =ah p e r k m h g m tub& s e e m keseluruhan. Arah perkem-
bangan dimulai dari p o t o m tubuh yang mempunpi nilai b rendah ke 8IBh .
potonganhibuhyangrnemilikidaiblebihfinggi.
Gmbar 7. Hubungan Pesentase Punggung Terbsdap Bobot Potan8 denB o b a t P ~ U j t n u r 2 12 Minggu
-
Arah perkembangan terebut sesuai dengan pendapat Hammond (1932)
bahwa pada umumnya perkembangan ternak dimulai dari bagian kepala bergerak ke bagian belakang tubuh dan bagian lain mulai dari ujung kaki belakang
menyebar ke atas. Pertumbuhan tersebut bertemu pada bagian tengah tubuh.
M a r 9. Arah Perkembangan Tubuh Ayam KK dan KR =Arahperkembangan 1,2 dm3.
..,
(Sumber : Abbot Laboratories, hanational Vetekuy Division 1968)
B. Hubnngan antara Potongan Karkas dengan Bobot Karkas Persentase karkas ayam KK dan KR pada umur 12 minggu adalah 60.0% dan 58.8 %, sedang bobot potongnya adalah 713.7 g, pada ayam KR 757.5 g (Tabel 3). Hasil analisis menunjukkan bahwa bobot potong dan persentase karkas pada ayam KK dan KR tidak berbeda nyata. Hal ini bukan berarti potensi produksi daging antara ayam KR dan KK sama, karena ayam KR telurnya diproduksi dari induk ayam ras petelnr yang mempunyai produksi telur tinggi yaitu 70 - 90 %, sedang a y m KK telnrnya diproduksi dari ayam kampung yang produksinya 34.8%, sehingga potensi produksi daging ayam KR lebih tinggi dibandingkan ayam KK. Tabel 3. Bobot Potong dan Persentase Karkas Ayam KK dan KR Umur 12 Minggu.
Persentase karkas pada ayam KK dan KR lebih rendah dibandingkan karkas ayam pedaging yaitu 67.5% (Moran 1999). Oleh karena itu, perlu diupayakan peningkatan kuantitas dan kualitasnya khususnya ayam KR. Suryanto (1989) melaporkan bahwa pada ayam kampung peningkatan pakan yang mengandung protein kasar 16% ke IS%, karkasnya meningkat dari 59.4% menjadi 64.6%. Leeson dan Summers (1997) melaporkan bahwa peningkatan protein dari 16 %
sampai 20 % &pat meningkahn persen-
pro~eink k a s dan m e n d a n
persentwe l e d larkas. Upaya pexlingkatan kuantitas dan kualitas karkas tersebut perlu metnpertim-
bangkan bent&
fisik dari ayam hail persilangm. Hasil pen&amatan gada
penelitian ini menmjukkan Mwa pa& umur 2 - 6 minggu bentuk fisik ayam KR lebih k s a r dibandingkan ayam KK, namun setelah umur 8 - 12 minggu sulit dikdakan antam ayam KR dan ayam KK (Gmbar 10, 11, 12 dm 13).
Ben& fisik yang hmpir
ini &pat meningkatkan apresiasi rnasyaralcat
terhadap ayam KR. Wil d i s i s hubmgan an-
patongan karkas dengan bob&
karkas
d i m j i b pda Tabel 4. Dnri titbe1 tersebut d i t u n j h b&wa prtumbdm relatif antara bbae potongan k a r h terhadap boht kkas yang brbeda antam a y m KK dan KR ads1iaR potongan dads, sayrtp dm paha atas. fertumbuhan
relatif ketiga ptongan tersebut terhadap bbut karbs pda ayam K61 terjadi lebih dini dihdingkan dengan ayam KK.
Perbedam tersebut disebabkan karena pngaruh prulmhan pakan yang diberih pttda umur 4 - I2 minggu yaitu 14 % protein kasar, sedangkan
mur 2 - 4 rninggu kandungm protein k m r d a l ~ mpakannya 21 %, sehingga mengahambat p-&mbu)lan dada, sayap dm paha atas pa& ayam KR.
Tabel 4. Intersep (log a), Koefisien PerU&uhan Relatif (b) dari log Bobot Potongan Karkas (Y) terhadap Bobot Karkas ( X )
BP Pa
KK KR
- 0.9342 - 0.8143
+ 0.0469 + 0.0539 1.0684 + 0.0516
1.0798 1.0212
> 1** =1
1.6245 42.1211 1.6116 40.8884
>I 1.6199 41.6773 >1 1.0601 + 0.0545 1.5923 39.1111 Kekmagan :BK = Bobot Karkas, Ke = Kepala; Le = Leher; Pu = Punggung ; Pi = P i n d Da = Dada; Sa = Sam, Pa = Paha atas; Pb = Paha bawah. KK = Kampung 8 X Kampg 8 ; KR = Kampung 8 X Ras petelur 8 Nilai Tengah Y disesuaikan dengan rataan bobot karkas 234.07 g. * = Berbeda nyata antara ayam KK dan KR @ <0.05) ** =Hasil nji nilai b terhadap 1 yang betbeda antara ayam KK dan KR
BP Pb
KK KR
-0.9103
- 0.9292
Gambar 10.Ayam KK Umur 4 Minggu
Gambar 11. Ayam KR Umur 4 Minggu
Gambar 12. Ayam KK Umur 12 Minggu.
Gambar 13. Ayam KR Umur 12 Minggu
Data pertumbuhan relatif dari dada, sayap dan paba atas terhadap bobot karkas
-
umnr 2 12 minggu (Lampiran 4) diilustrasikan pada Gambar 14, 15, dm 16. Dari gambar tersebut t e r m bahwa potongan dada dan paha atas pada KR dan KK tern rneningkat dari umur 2 - 4 rninggu, tetapi peningkatannya setelah umur 6 minggu tidak secepat sebelum umur 6 minggu. Persentase potongan sayap terhadap bobot karkas umur 2 - 12 minggu pada ayam KR terjadi penunman, sedang pada ayam KK walaupun terjadi penunman tetapi
tidak sebesar KR Oleh karena itu, ptongan sayap pada KK mempunyai
nilaib= l,sedangKRb< 1.
2
4
8
6
Umur Img)
18
12
Gambar 16. Habungan Persentase Paha Atas Terhadap Bobot Karkas dengan Bobot Karkas Umur 2 - 12 Minggu
C. Tiajauan EIistologi Otot Dada (MusculuspeetoraZLs)
Perubahan pembesaran sel pa& waktu pertumbuhan dapat diketahui dengan mengukur diameter serabut otot secara histologis. Otot yang dip~lihadalah otot dada, karena otot dada merupakan otot terbesar pada unggas (Soepama 1998). Hasil pengdaran dlameter serabut otot pada ayam KK dan KR umur 2 - 12 minggu disajlkan pada Tabel 5. Tabel 5. Diameter Serabut Otot Dada pada A yarn KK dan KR (pm)
Keterangrm : KK = Kampuag x Kampung; KR = Kampung x Raa petelur * = Berbeda ayah pada kolom yang sama (P < 0.05)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran diameter serabut otot dada meningkat sesuai dengan bertambahnya umur ayam, namun peningkatamya pada ayam KK dan KR tidak sama. Bertambahnya ukuran diameter tersebut secaTa visual dapat dilihat pada Gambar 17 dan 18 dengan pembesaran 120 kali dan Gambar 19 dan 20 dengan pembesaran 479 Mi.
"d>~u q S w q r p msaq qtqal n%&mu g mmn >131umKe $40Jnqunsra2arus!p/wmm
'(x021) nZ8upq ZI- 8 mmn
140 ~ n q v m = B 'ureL8 mmn uKwtt~l8umam&map
nsq q m a s o
a
ntrp X>I meLv (stludo~3adm) =pa$010 InqeJas8mnl1apv8uEdmad
-
mpq.~ad.8 1 l e q n n r ~
Pada pelitian ini diameter serabut otot dads umur 2, 4, 8, 10 dm 12
rninggw antara ayam KK dm KR ti& berbeda, m u n pada umur 6 minggu
diameter pa& ayam
KK nyata lebih hm (P < 0.05) dibdingkan
dengan KR. Pexbedaan ini d i h i r k m h n a setelah umur 4 minggu d i l h k a n
p&antimpsrkan dari pak;an ymg hdun&an pxotex'nnya 21 % ke pakm yang mengandung protein 14 %. dadi &pat disimpulkan bahwa faktar @an mempengnthi u k m diameter serabut otot dada (Tfilutmann dm Fiebiger 1957; Ockeman 1983)
Permtian @an tersebut, menyebabkan primbatan perkembangan otot
d d a , namun setelah umuf 8 rningetu ayam &pat menyesuaikan diri sehinggp perkembangan serabut atutnya meningkat sama dengm ayam KK. Hal ini &pat
disimpulkan W w a ayam Kfi lebih peka terhadap perubahan palcan. Selanjutnysa petda umur 10 rninggu dm 12 minggu diameter serabut otot dada ayam KR
sama dengan ayam KK.
Sebaliknya serabut otot Ada a y m KK mampu berkernbang pada umur 6 rninggu. Hal ini disebabkan karena ayam KK adalah keturunan dari ayam kam-pung yang asalnya dipelihara mars tradisianal dengan kualitas &an yang mdah. Kuditas pairan rendah ini ditaprkan oleh Sutjipto
ei
al. (1988) dan
Sudaryanti dm Maryanto ( 1939) dengm rnenganalisa proksimat isi tembolok ayam kampung, ternyata kandungan proteimya 11 - 12%. Jadi dapat
disirnpulkm b&wa ayam KK yang diberi @an
dengm kmdungan protein 14%
berpengmh psitip terhadap perkembangan serabut otot dab.
Diameter serabut atot dada umur 12 mingp mtara ayam KK dan ayam KR tidrtk berbeda nyata (33.06 pm dan 33.27 pm), Hal ini dapat diartikrtn bahwa
t e k otot dada
8 n b
a y m KK d m KR umur 12 minggu dab sama,
kare114t mmt hsroier (19719), diameter m b u t atot menmtuh kdenhiran
dm kkstur dagtng, serabut atot ymg memiliki diameter ksar pemmpilmya lebih k-
dan lebih keras dituandingkm serabut otot yang kdisuneter kecil .
Tektur ymg sama antma a y m KR dan KK tersebut &pat memprbesar
piuang ayam K.R setrag& sumbex prsduksi daging mggas, karena ayam KR &pat diproduksi didam jumlah banyak d i h d i n g h dengan ayam kampung
0. Kesimpulm ini juga
didukung dengan pengamatan selma penelitian,
yaitu k w h has11 pemotongm dari ayam KR dm KK umur 12 rninggu secara
fisik sufit dibedak:m (Gambar 21).
JANTAN UMUR 12 MINGGU
POTONGAN KAHKAS AYAM KK DAN KI BETINA UMUR 12 MlNCGU
I
Gambar 21. Potongan Karkas Ayam KK dan KR Umur 12 Minggu. Keterangan : Sulit membedakan karkas ayarn KK dan KR a = dada; b = punggung c = paha atas d = sayap; e = pinggul; f = paha bawah; a+ = dada yang disayat dagingnya f+ = paha bawah yang disayat dagingnya