1 Nama : Anas Rachmadi Priambodo Nim : RDT 2.1 RDT dan PIPELINING Proses yang terjadi pada saat RDT 2.1 dijalankan dari sisi pengirim,dan penghandle-a...
RDT dan PIPELINING RDT 2.1 Proses yang terjadi pada saat RDT 2.1 dijalankan dari sisi pengirim,dan penghandle-an atau penanganan kekacauan ACK/NAK yaitu :
Menunggu panggilan dari atas di mana panggilan tersebut bernilai 0. Kemudian data dikirimkan yang mana pada saat pengiriman paket tersebut dilakukan checksum. Kemudian menunggu NAK atau ACK bernilai 0. Proses tersebut terus berulang hingga nilai NAK ataupun ACK bernilai 0.Jika nilai NAK atau ACK belum 0 maka proses tersebut masih looping tetapi jika sudah bernilai 0 maka akan lanjut ke proses selanjutnya. Setelah itu paket-paket tadi diterima dan pada saat penerimaan paket terjadi proses menunggu pemanggilan dari atas oleh paket.Kemudian paket dikirim lagi. Lalu menunggu ACK atau NAK. Begitu seterusnya.
Kemudian dilihat dari sisi penerima :
Menunggu pemanggilan data yang akan diterima. Setelah itu pada saat proses pengiriman paket dari si pengirim kemudian paket tersebut diekstrak oleh sistem dan dilakukan cheksum untuk mengecek isi paket tersebut. Kemudian paket sudah bisa diterima oleh si penerima paket.
RDT 2.2 Pada RDT 2.2, NAK bersifat free protocol. Sama seperti protocl RDT 2.1 yang hanya menggunakan proses ACK. Berikut adalah proses yang dijalankan prokol RDT 2.2 dari sisi pengirim :
Pertama mengirim data dengan menunggu pemanggilan dari atas kemudian paket siap untuk dikirim. Setelah paket tersebut dikirim, kemudian diproses oleh ACK Kemudian setelah pengecekan eror selesai paket siap untuk dikirim.
Kemudian jika dilihat dari sisi penerima :
Menunggu panggilan dari bawah sampai nilainya 0 kemudian paket diterima.
RDT 3.0
Proses pertama adalah RDT mengirim data dengan cara menunggu pemanggilan dari atas. Kemudian RDT menerima paket jika paket rusak atau corrupt maka ACK bernilai 1 dan tidak bisa menuju proses selanjutnya sebelum paket tersebut dibenahi erornya. Setelah eror dari paket tersebut sudah diatasi maka ACK bernilai 0 dan paket siap menuju proses selanjutnya. Pada proses ini jika waktu pengiriman habis (time out) maka paket itu dengan sendirinya memberlakukan start time ulang jika paket tersebut corrupt. Kemudian jika corrupt paket sudah bisa teratasi maka paket memberlakukan stop timer. Kemudian RDT menerima paket. Setelah itu RDT mengirim data. Di sini ACK harus bernilai 1 dan jika tidak maka paket tidak bisa diteruskan. Kemudian RDT menerima paket. Begitu proses ini terulang seterusnya.
PIPELINING
Protokol pipelining di sini tidak saya jelaskan secara lengkap. Pertama adalah definisi dari pipelining sendiri adalah sebuah protocol yang memungkinkan klien untuk membuat beberapa permintaan tanpa menunggu setiap respon, sehingga instruksi lebih efisien. Pipeline sendiri merupakan suatu cara yang digunakan untuk melakukan sejumlah kerja secara bersaman tetapi dalam tahap yang berbeda yang dialirkan secara kontinu pada unit pemrosesan. Denagn cara ini, maka unit pemrosesan selalu bekerja. Berikut adalah contoh skema pipelining
Teknik pipelining ini menyebabkan ada sejumlah hal yang harus diperhatikan sehingga ketika diterapkan dapat berjalan dengan baik. Tiga kesulitan yang sering dihadapi ketikan menggunakan teknik pipeline ini adalah: terjadinya penggunaan resourceyang bersamaan, ketergantungan terhadap data, pengaturan Jump ke suatu lokasi memori. Karena beberapa instruksi diproses secara bersamaan dada kemungkinan instruksi tersebut sama-sama memerlukan resource yang sama, sehingga diperlukan adanya pengaturan yang tepat agar proses tetap berjalan dengan benar. Sedadngkan ketergantungan terhadap data,bisa muncul, misalnya instruksi yang berurutan memrlukan data dari instruksi yang sebelumnya. Kasus
jump, juga perlu diperhatikan, karena ketika sebuah instruksi meminta untuk melompat ke suatu lokasi memori tertentu, akan terjadi perubahan program counter, sedangkan instruksi yang sedang berada dalam salah satu tahap proses yang berikutnya mungkin tidak mengharapkan terjadinya perubahan program counter. Pipelining sendiri juga memiliki kelemahan yaitu dalam menggunakan selective repeat antara lain :
Pengirim dapat mempunyai paket dalam jumlah banyak di dalam pipelining. Penerima mengirim ACK secara individu untuk setiap paket. Pengirim mempertahankan waktu untuk setiap paket yang tidak atau bukan ACK