BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan musik di kota Solo terlihat sangat pesat, hal tersebut dilihat penulis dari banyaknya musisi-musisi muda yang bermunculan dari anak SMP hingga Mahasiswa bahkan hingga usia 40 tahun ke atas dengan jenis musik yang beragam seperti Jazz, Pop, Rock, Punk, Hardcore dan masih banyak lainnya. Semakin banyaknya band-band yang muncul seperti ini, memicu adanya pelaku bisnis yang menggunakan kesempatan tersebut untuk membangun dan mendirikan sebuah studio musik. Tidak sedikit studio musik yang berdiri di kota Solo dan adapula beberapa studio yang mulai berguguran karena tidak mampu mempertahankan kualitas dan kuantitas studio. Menurut wawancara penulis dengan pemilik studio RDT (Tri)1, penyebab terjadinya kegagalan dalam bisnis studio musik dikarenakan pemilik studio tidak mampu mempertahankan kualitas dari alat-alat musik yang dimiliki. Namun hanya mempertahankan kualitas saja belum cukup, para pelaku bisnis seperti ini dituntut untuk semakin cerdas menentukan strategi untuk memasarkan bisnisnya sehingga tetap unggul dan tidak hilang dari pasar untuk itu promosi diperlukan. Promosi penjualan bermanfaat penting dalam merangsang respon konsumen berupa perilaku (behavioral response). Dalam beberapa tahun terakhir, promosi penjualan berkembang pesat dan bahkan porsinya terhadap total pengeluaran pemasaran mulai sejajar dengan pengeluaran iklan. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti tingkat kompetisi yang semakin ketat dalam memperebutkan pangsa pasar. Dalam program promosi penjualan harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan secara jelas dan konsisten dengan strategi pemasaran. Tujuan promosi penjualan dapat 1
Pemilik Studio RDT
dirumuskan berdasarkan siapa targetnya, pembeli akhir, perantara, dan wiraniaga (Gregorius Chandra,2002:202). Promosi merupakan pintu pertama untuk dapat memasuki pasar. Dari pintu itu para produsen melangkah menuju misi utamanya, yaitu menguasai pasar, merekrut pelanggan sebanyak-banyaknya dalam tenggat waktu yang secepat-cepatnya. Sayangnya yang memiliki misi seperti itu bukan hanya satu perusahaan atau satu produk saja. Ada banyak produk yang sama berjuang masuk sehingga terjadilah pertempuran sengit antar produk melalui media promosi (Didih Suryadi,2011 : 13). Sebelum
melakukan
program
perancangan
promosi,
harus
dilakukan riset agar rancangannya tepat sasaran. Setiap orang yang meniti karier di bidang bisnis atau banyak bidang lainnya harus memahami apa yang dapat dilakukan oleh riset pemasaran. Secara sederhana, pengambilan keputusan yang efektif bergantung pada kualitas input informasi dan riset pemasaran memainkan peranan penting dalam menyediakan informasi yang akurat serta membangun. Tugas pokok pemasaran adalah meciptakan nilai bagi pelanggan, di mana nilai pelanggan adalah perbedaan antara persepsi pelanggan terhadap manfaat yang mereka terima dari membeli dan menggunakan suatu produk atau jasa, dengan persepsi biaya yang harus mereka tanggung (Gilbert A. Churchill, JR,2001:7). Sesuai dengan konsep di atas, penulis telah melakukan tahap pra penelitian dengan melakukan wawancara dan membuat angket yang dibagikan kepada konsumen. Dalam angket yang dibagikan, penulis memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar studio musik RDT yang merupakan salah satu studio musik yang masih bertahan dan berani memasang harga lebih tinggi di atas harga rata-rata studio musik di Solo. Dari sekian banyak studio musik di Solo memasang harga tertinggi Rp.25.000/jam, sedangkan RDT berani memasang harga Rp 30.000 dan Rp.40.000/jam. Meski RDT memasang tarif yang tinggi, akan tetapi konsumen mendapatkan kepuasan dengan tersedianya alat-alat yang berkualitas. Opini penulis dikuatkan dengan hasil wawancara yang
diperoleh dari konsumen RDT musik studio. Salah seorang yang kami wawancara ada yang mengatakan.. “Ya kalau soal harga sih RDT memang mahal... dari sekian studio yang pernah saya datangi memang RDT yang memasang harga paling tinggi mas.., tapi mahalnya setara dengan alatalat yang ada di RDT.. ngga seperti studio lain..memang murah mas, tapi alat nya ya alakadarnya.yang main malah jadi emosi mood nya bablas mas.” Dengan melakukan pra penelitian diharapkan penulis mendapatkan data-data yang diperlukan untuk mengawali tahap pra produksi media promosi. Berdasarkan dari hasil wawancara dan pembagian angket kepada konsumen, penulis mengambil beberapa sampel jawaban yang diperlukan untuk melengkapi data untuk rencana perancangan media promosi. Semakin banyaknya studio musik yang berdiri di kota Solo dengan harga yang standart tidak membuat studio RDT takut untuk memasang harga di atas rata-rata. Tri (salah satu pemilik studio) mengatakan bahwa, “kami berani memasang lebih tinggi dari yang lain karena kami juga berani menjamin bahwa peralatan yang kami gunakan lebih berkualitas dan kami mempunyai studio yang nyaman, fasilitas yang lengkap seperti mushola, ruang tunggu yang nyaman, toilet yang bersih.”. Menurut hasil wawancara penulis dengan pemilik studio RDT, selama ini mereka belum pernah melakukan atau membuat sebuah media promosi yang nyata seperti yang sudah dilakukan studio music lainnya. Hal tersebut dikatakan oleh pemilik studio karena pada saat itu studio RDT meminimalis pengeluaran untuk promosi dan hanya dari mulut ke mulut saja yang akhirnya menarik konsumen baru. Beberapa studio kompetitor yang ada di kota Solo diantaranya Warna studio, 58 Studio, BM Studio, Studio Biroe, D’Bross, Esma , Solo Studio, Carmesha Music Studio. Untuk membuat sebuah perancangan media promosi agar tepat sasaran penulis menggunakan model analisis SWOT. Analisis SWOT ialah komponen analisa yang bisa digunakan untuk mengukur S = Strenghts
(Kekuatan-kekuatan yang dimiliki), W = Weakness (Kelemahankelemahan yang ada), O = Opportunities (Peluang-peluang yang mungkin bisa diperoleh), dan T = Threats (Ancaman-ancaman yang ditemui). Dari empat komponen yang digunakan dalam analisis SWOT, maka komponen Kekuatan (Strenghts) dan Kelemahan (Weakness) berada dalam ranah internal organisasi. Kedua komponen ini erat hubungannya dengan sumber daya dan manajemen organisasi, karena itu disebut sebagai assesmen
internal
organisasi.
Sedangkan
komponen
Peluang
(Opportunities) dan Ancaman (Threats) terjadi karena hasil dinamika yang terjadi dalam masyarakat. Kedua komponen ini banyak ditentukan oleh kemampuan komunikasi, jaringan, dan kerja sama dengan orang lain. (Hafied Cangara,Maret 2013). Penggunaan analisis SWOT dapat diketahui adanya kelebihan, kekurangan, peluang serta ancaman yang dimiliki obyek. Kelebihan dari studio RDT, menurut survei yang sudah dilakukan oleh penulis studio RDT memiliki tingkat kenyamanan yang lebih tinggi dibanding dengan studio lainnya. Sehingga hal tersebut dapat menjadi daya tarik bagi studio RDT. Kelemahan yang dimiliki studio RDT adalah lokasi studio itu sendiri. Studio RDT memiliki lokasi yang kurang strategis, sehingga tidak banyak pendatang baru dunia musik yang mengenal studio RDT. Selain itu, studio RDT tidak memiliki strategi komunikasi untuk menarik dan mempengaruhi pendatang baru. RDT pernah menggunakan sosial media sebagai media berpromosi, akan tetapi itu tidak berlangsung lama karena kurangnya keaktifan untuk mengakses internet. Dengan adanya media promosi ini, akan memberikan peluang untuk studio RDT agar lebih dikenal khususnya oleh para pendatang baru. Selain itu, media promosi ini juga akan menjadi sarana penyampaian pesan untuk menarik dan mempengaruhi minat calon konsumen. Ancaman untuk studio RDT yaitu munculnya studio-studio baru yang ada di lokasi strategis dan penampilan luar yang lebih tampak “elegant”. Serta promosi yang mereka lakukan untuk meraih konsumen sebanyak-banyaknya.
RDT (Music studio and Home Recording) berdiri pada bulan April 2001. Awalnya studio ini tidak dibuka untuk umum melainkan hanya milik pribadi yang digunakan oleh keluarga kemudian seiring berjalannya waktu dikembangkan dan mulai dibuka untuk umum pada awal tahun 2001. Nama RDT sendiri diambil dari inisial nama dari 3 bersaudara yaitu (R) Remier, (D) Destianto, dan (T) Tri. RDT music studio and home recording beralamat di Jl. Bekisar III/1 Manahan, Solo. Studio RDT merupakan salah satu studio di kota Solo yang memiliki 2 jenis ruang studio yang masih terrawat dan menggunakan alat-alat musik yang berkualitas lebih baik dari studio-studio lain yang ada di kota Solo. Masing-masing ruang diberi patokan harga yang berbeda untuk ruang standart dipasang harga Rp30.000/jam dan untuk ruang VIP dipasang harga Rp40.000/jam. Berdasarkan data yang diperoleh penulis baik dari hasil wawancara atau penyebaran angket kepada konsumen, penulis mengambil beberapa sampel data yang dinilai dapat menguatkan dan membantu penulis untuk menentukan media yang digunakan untuk membuat sebuah perancangan media promosi. Konsumen mengakui bahwa RDT memiliki kualitas alat music lebih baik dari studio lain yang ada di kota Solo serta memiliki tempat yang tergolong nyaman. Seperti yang dikatakan Willy (salah satu pelanggan RDT) kepada penulis. “RDT itu.. kalo dari segi tempat, menurut saya RDT terbilang studio yang nyaman ruang tunggunya yang nyaman sejuk dan studionya juga rapi dengan ruang yang cukup luas. Alat-alatnya pun juga berkualitas seperti, gitarnya Epiphone,Squire soundnya juga mantap Behringer, Marshal.” Konsumen
berpendapat
RDT
memiliki
potensi
untuk
dipromosikan dan dikembangkan lagi. Seperti yang diungkapkan Willy kepada penulis, mengatakan bahwa RDT music studio punya potensi untuk lebih maju dan berkembang. “Layak.. sangat disayangkan kalau tidak dipromosikan dan dikembangkan lagi.. RDT punya potensi untuk lebih maju dan berkembang. Kalau ditanya soal media saya bingung mas, soalnya saya ngga tau soal media.. tapi kalau menurut saya,dengan
menyebar brosur-brosur seperti itu cukup sih mas, disebar di tempat-tempat umum di sekolahan gitu.. kan anak-anak sekolahan SMP SMA pasti sering ikut lomba-lomba gitu mas.”
Selain hasil wawancara tersebut, penulis juga memperoleh data dari angket yang dibagikan kepada pelanggan yang menyatakan bahwa RDT layak untuk dipromosikan. Beberapa pendapat dari para pelanggan yang mengatakan bahwa media yang cocok adalah media sosial dan media cetak. Untuk media cetak, konsumen memilih brosur dan booklet. Pemilihan brosur dikarenakan dengan brosur penyebarannya lebih mudah dan dekat dengan semua kalangan, sehingga siapapun yang mendapatkan brosur dapat memahami isi dan pesan yang disampaikan brosur tersebut. Sedangkan pemilihan booklet dikarenakan konsumen menganggap studio RDT sebagai studio profesional dan pantas untuk dibuatkan booklet agar lebih spesifik lagi dalam mempromosikan RDT yang dianggap mampu menjadi daya tarik bagi konsumen. Data-data tersebut yang menjadikan alasan penulis untuk menyusun Tugas Akhir dengan membuat sebuah media promosi seperti yang dikatakan di atas bahwa studio RDT layak dan berpotensi untuk dipromosikan dan dikembangkan. Pada Tugas Akhir ini, penulis akan membuat sebuah media promosi untuk studio musik RDT. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis menyusun tugas akhir dengan mengambil judul “MERANCANG
MEDIA
PROMOSI
UNTUK RDT
MUSIC
STUDIO AND HOME RECORDING DI KOTA SOLO”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: bagaimana merancang media promosi untuk RDT Music Studio and Home Recording?
C. Tujuan Produksi Adapun tujuan yang akan dicapai dalam perancangan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Untuk merancang sebuah media promosi berupa brosur dan booklet.
D. Manfaat Produksi Produksi ini dapat memberikan manfaat baik teoritis maupun praktis yaitu : 1. Manfaat Teoritis a. Bagi Mahasiswa Melalui proses produksi media promosi ini , dapat membantu
mahasiswa
untuk
keterampilan dalam berkarya
lebih
mengembangkan
dan mampu menciptakan
sebuah pencitraan bagi sebuah brand instansi / perusahaan. b. Bagi Perusahaan melalui produksi media promosi ini, dapat membantu mengenalkan perusahaan kepada masyarakat khususnya pecinta musik dan meningkatkan volume customer untuk perusahaan yang terkait. 2. Manfaat Praktis Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat khususnya di bidang komunikasi dengan membuat sebuah strategi pemasaran melalui perancangan media promosi.