STUDIO TUGAS AKHIR (TKA-‐490) ARSITEKTUR METAFORA
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar belakang Musik sudah menjadi salah satu bagian umum di dalam kehidupan
masyarakat. Kita sering menjumpai musik ketika kita berada di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Manusia sudah mengenal musik sejak berabad-‐abad sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu, membuat dari tulang-‐tulang hewan dan kayu hutan untuk menghasilkan suara yang menakutkan atau menyenangkan. Musik selalu mengiringi perkembangan zaman, di awali dari musik klasik pada zaman Renaissance (1500) , hingga sampai sekarang yang di kenal dengan musik modern (1900-‐ ). Musik juga mempunyai beberapa jenis pengelompokan musik sesuai dengan era musik itu berkembang. Di zaman yang sangat berkembang ini mempunyai pengaruh besar untuk anak muda yang mempunyai berbagai macam kreatifitas termasuk salah satunya seni musik. Musik modern mempunyai banyak macam jenis pembagian musik. Setiap pembagian jenis music yang ada di era modern ini selalu di hasilkan dari karya anak muda. Medan adalah salah satu kota terbesar ke tiga di Indonesia. Dalam pertumbuhan kota medan mengalami cukup pesat pada beberapa sektor salah satunya di sektor musik, yang di tandai dengan semakin banyaknya anak muda di kota medan mempunyai minat cukup besar tentang seni termasuk musik. Dengan banyaknya anak muda yang berminat di bidang musik di iringi juga semakin banyaknya studio musik ,tempat kursus dan perguruan tinggi music yang ada di Medan. Berlatar belakang kondisi di atas, dibutuhkan alternatif fasilitas yang mampu menghadapi tantangan tersebut. Alternatif yang di tawarkan adalah Sekolah Musik Moderen yang mempunyai fasilitas yang memperkenalkan lebih dalam tetang musik.
SEKOLAH MUSIK MODREN
9
STUDIO TUGAS AKHIR (TKA-‐490) ARSITEKTUR METAFORA
1.2
Maksud dan Tujuan Proyek a. Maksud Maksud dari penyusunan Landasan dari Program Perencanaan dan Perancangan
Arsitektur
ini
adalah
mendapatkan
Landasan
dalam
merencanakan dan merancang suatu fasilitas Sekolah Musik Modern di Medan. b. Tujuan Merencanakan dan Merancang Sekolah Musik Modern di Medan, yang diharapkan bisa menjadi sarana pendidikan formal di bidang musik. Tempat diadakannya berbagai kegiatan pertemuan music ataupun berbagai seminar dan pelatihan. 1.3
Masalah Perancangan Berdasarkan Latar belakang di atas, permasalahan yang timbul adalah: a. Kurangnya tempat, sarana dan fasilitas tentang pendidikan formal di bidang musik di kota Medan. b. Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang di angkat dan mewujudkan pada bangunan melalui proses perancangan. c. Merancang desain bangunan yang aktraktif sehingga meningkatkan citra kota medan.
1.4
Pendekatan Metode yang digunakan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan
dan Perancangan Sekolah Musik Modern di Kota Medan ini adalah dengan Metode deskriptif dokumentatif, yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui : a. Obeservasi Lapangan b. Studi Kepustakaan dan Literatur c. Analisa Guna mendapatkan solusi dari permasalahan yang di temukan, selain itu juga memanfaatkan potensi yang ada sehingga diperoleh suatu output yang berupa
SEKOLAH MUSIK MODREN
10
STUDIO TUGAS AKHIR (TKA-‐490) ARSITEKTUR METAFORA
alternative pemecahan permasalahan berupa Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. 1.5
Lingkup/ Batasan a.
Substansial
Perencanaan dan Perancangan Sekolah Musik Modern di Kota Medan yang menunjang aktivitas-aktivitas didalamnya, dan termasuk kedalam kategori bangunan. b.
Spasial
Sekolah Musik Modern di Kota Medan dengan berbagai sarana yang di rancang akan memiliki fungsi sebagai tempt belajar dan mengajar musik modern yang memiliki standart internasional.
SEKOLAH MUSIK MODREN
11
STUDIO TUGAS AKHIR (TKA-‐490) ARSITEKTUR METAFORA
1.6
Kerangka Berfikir
LATAR BELAKANG
MAKSUD DAN TUJUAN
IDENTIFIKASI MASALAH
MASALAH PERANCANGAN
PENGUMPULAN DATA
STUDI LITERATUR
STUDI BANDING
HASIL SURVEY
MASALAH
ANALISA
POTENSI
PROSPEK
PRA DESAIN
KONSEP
DESAIN AKHIR
Gambar I.1 Kerangka Berfikir
SEKOLAH MUSIK MODREN
12
STUDIO TUGAS AKHIR (TKA-‐490) ARSITEKTUR METAFORA
1.7
Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan ini meliputi bagian sebagai berikut: BAB I. Pendahuluan Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan perancangan yang meliputi: latar belakang, maksud dan tujuan pembahasan, sasaran, pendekatan, batasan masalah, kerangka berpikir dan sistematika pembahasan. BAB II. Deskripsi Proyek Berisi terminologi judul, alternatif lokasi, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis. BAB III. Elaborasi tema Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis. BAB IV. Analisa Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema dan kesimpulan. BAB V. Konsep Perancangan Berisi konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah. BAB VI. Hasil Perancangan Merupakan hasil gambar rancangan arsitektur dan maket . Daftar Pustaka Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek.
SEKOLAH MUSIK MODREN
13