~1~ Pengantar . Tulisan ini dimaksudkan untuk perkenalan singkat mengenai bangunan klenteng Xie Tian Gong, Hiap Thian Kiong, Bandung yang dibangun tahun 1885. Bangunan tua bersejarah yang seharusnya menjadi kebanggaan bersama warga kota Bandung. Bangunan yang harus selalu dilestarikan dan dilindungi sebab nilai kesejarahannya yang tidak ternilai. Bangunan klenteng tua merupakan sumber kisah sejarah yang telah merekam suatu perjalanan masa lalu dengan cara tersendiri. Cara tradisionil sesuai dengan jamannya. Kini langgeng tersedia untuk diuraikan dan ditafsirkan secara lintas disiplin ilmu sesuai dengan perkembangan budaya dan jaman. Sarana penghubung masa lalu dan kini, yang alami telah dipelihara secara swakarsa oleh masyarakat sendiri tanpa hiruk pikuk kemegahan. Suatu artefak bersejarah yang juga mengingatkan mengenai keaneka ragaman nasion Indonesia, kebhinekaan mosaik bangsa yang merupakan kekuatan dan kekayaan budaya bersama Nusantara. Bahan-bahan tulisan ini tidak akan mungkin terkumpul tanpa pertolongan dari banyak pihak, yang tanpa pamrih telah membagikan pengetahuannya yang sangat berharga pada penulis. Kepada mereka yang tidak disebutkan ini saya ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan setulusnya. Diskusi, kritik, koreksi pada tahap terakhir serta penulisan huruf mandarin sangat dibantu oleh Sdr Ardian Cangianto yang telah bersedia meluangkan waktu siang-malam berhari-hari. Semua kesalahan, kekeliruan dan ketidak tepatan tulisan tetap merupakan tanggung jawab penulis. Kritik dan komentar untuk perbaikan dari para pembaca sangat diharapkan.
Bandung, 2 Februari 1010. ( Imlek, 30-12-2561, malam sinciah) . Koreksi tambahan, 11-2-2011.
Daftar isi.
~2~
PENGANTAR ....................................................................................................................................................1 PENDAHULUAN. ..............................................................................................................................................3 PENAMAAN KLENTENG MENURUT TOKOH UTAMA .........................................................................................5 ISTILAH KLENTENG ...........................................................................................................................................6 PENGELOMPOKAN KLENTENG MENURUT PERUNTUKAN FUNGSIONAL. ..........................................................6 DASAR KOSMOLOGI TIONGHOA, FILOSOFI DALAM BENTUK TAPAK BANGUNAN KLENTENG. ..........................8 LETAK KLENTENG XIE TIAN GONG, 協天宫 DI JL. KELENTENG. BANDUNG. .................................................... 10 TAPAK DAN DENAH BANGUNAN KLENTENG XIE TIAN GONG, BANDUNG. ..................................................... 11 TAMPAK DAN POTONGAN BANGUNAN KLENTENG. ...................................................................................... 12 GERBANG MASUK KELINGKUNGAN KLENTENG XIE TIAN GONG 協 天 宫 DAN PAPAN NAMA. (PAI LOU 牌 樓 ) ......................................................................................................................................................................13 WAJAH BANGUNAN KLENTENG XIE TIAN GONG; HIAP THIAN KIONG . ......................................................... 14 PAGAR HALAMAN KELENTENG. ..................................................................................................................... 16 TEMPAT PEDUPAAN TIAN 天, PATUNG GUANYU 關 羽.................................................................................. 16 SINGA PENJAGA TANGGA/JALAN MASUK, CIOK SAI; 石獅子 ......................................................................... 17 PAPAN NAMA PADA AMBANG ATAS PINTU MASUK UTAMA......................................................................... 18 SEJARAH ARSITEKTUR TIONGHOA DAN MASYARAKAT TIONGKOK SELATAN................................................ 19 ATAP BANGUNAN KLENTENG , WUWUNGAN (NOK), GABLE-WALL. ............................................................. 20 BENTUK WUWUNGAN, TIONG CIT ................................................................................................................. 20 KOPWAND, TEMBOK AMPIG, GABLE WALL.................................................................................................... 21 WARNA KELENTENG ......................................................................................................................................21 TEMPAT PEMBAKARAN KERTAS PERSEMBAHAN KIM LO ............................................................................... 21 DUDUKAN KOLOM BANGUNAN UTAMA........................................................................................................ 22 KOLOM DAN BATU DUDUKAN. ...................................................................................................................... 23 PAHATAN PADA LEMPENG DINDING BATU ................................................................................................... 24 MEN SHEN 門 神 PENJAGA PINTU UTAMA..................................................................................................... 24 PINTU SAYAP BARAT DAN TIMUR. ................................................................................................................. 26 LONCENG TUA. ..............................................................................................................................................28 ORNAMEN KOLOM BERUPA PAPAN KALIGRAFI. ( DUI LIAN 對 聯 )................................................................ 28 TOKOH UTAMA KLENTENG XIE TIAN GONG 脇天宫, ...................................................................................... 33 TOKOH TUAN RUMAH GUANYU 關 羽 ........................................................................................................... 33 TOKOH PEREMPUAN PENDAMPING: MA ZU ................................................................................................. 35 TOKOH PENDAMPING. FU DE ZHENG SHEN. 福 德 正 神 ................................................................................ 37 LUKISAN MURAL BANGUNAN KLENTENG TERSIRAT PESAN BUDAYA TIONGHOA .......................................... 38 PRASASTI PEMBANGUNAN, PERBAIKAN BANGUNAN KLENTENG XIE TIAN GONG......................................... 59
~3~
Klenteng Hiap Thian Kiong, Xie Tian Gong, 協天宫 (1885). Bandung. ( awal dibangun Sheng Di Miao, 聖帝廟 ) .
Sugiri Kustedja, 邱崇義。
Pendahuluan. Keberadaan masyarakat Tionghoa di Indonesia umunya, khususnya di pulau Jawa; tercatat dalam sejarah telah berabad-abad lamanya. Mereka telah bermukim lama dipesisir pulaupulau Nusantara; lama sebelum kedatangan para pelaut pedagang Eropah. Dalam jumlah yang besar kelompok Tionghoa telah bermukim di pulau Bangka, Belitung dan Kalimantan barat; bekerja sebagai penambang
timah . Sebagian emigran lainnya
bermukim sehubungan dengan perdagangan, dipesisir pulau-pulau Jawa, Sulawesi, dan Sumatra (dibagian timur Sumatra mereka bekerja sebagai buruh perkebunan karet dan tembakau, sedang disekitar daerah Bagansiapiapi sebagai nelayan). Sedangkan pendatang di pulau Jawa terutama berusaha sebagai pedagang; banyak yang berasal dari propinsi Fujian 福 建 dengan dialek Hokkian. Ada juga yang berasal dialek lain tetapi tidak signifikant jumlahnya, juga yang berasal dari propinsi Guangdong 广 东. Sehubungan dengan kegiatan perdagangan ini mereka membentuk kelompok hunian yang berdekatan dengan jalur transportasi dan pasar tempatnya berdagang. Pada kota pesisir didekat pelabuhan sering letak huniaan berdekatan dengan pasar setempat. Dikota pedalaman mereka mengelompok berdekatan dengan jalan utama(jalan raya dan jalan kereta api) serta pasar tempat perdagangan. Dalam lingkungan yang memusat demikian dengan sendirinya akan terbentuk suasan budaya yang sarat dengan tradisi dan kepercayaan asli yang terbawa dari tempat asal. Untuk menampung kegiatan kelompok masyarakat ini mulailah dibangun kelenteng sebagai comunity center sekalian juga tempat beribadah bersama. Maka kelenteng turut menjadi penentu beberapa pola pemukiman etnis Tionghoa setempat. Keberadaan klenteng selalu berkaitan dengan masyarakat etnis Tionghoa yang tinggal disekelilingnya, dengan fungsi utama merupakan tempat beribadat sesuai kepercayaan tradisional yang dibawa dari daerah asalnya di Tiongkok. Kepercayaan tradisional Tionghoa merupakan pencampuran beberapa ajaran, yang utama Buddhisme Mahayana, Konfusiusisme, dan Taoisme. Ketiga faham ini terangkum dalam filsafat bangunan kelenteng. Ritual pokok bagi masyarakat etnis Tionghoa inti utamanya
~4~
ialah penghormatan dan bakti pada orang tua, anggota keluarga yang dituakan dan Allah (tian 天) yang maha kuasa. Dalam penerapan penguraiannya (derivation) diantaranya juga penghormatan pada tokoh yang berjasa pada masyarakat semasa mereka hidup, pelaku sejarah yang kelakuan dan tindakannya patut diteladani, guru yang dihargai, serta para nabi. Dalam perjalanan sejarah berabad abad budaya ini bermetaforsa menjadi folklore, mitos, legenda, malah tpkoh tsb terangkat dipuja dianggap dewa-dewi yang dipercaya memiliki kemampuan atau berkat tertentu bagi yang mempercayai. Ada gejala sangat menarik bahwa di kawasan Nusantara terdapat inkulturasi dan toleransi yang sangat besar dengan menggabungkan tokoh setempat yang dihormati kedalam adat budaya ini, diantaranya dengan adanya tokoh Muslim setempat dan tokoh etnis Tionghoa yang dihormati dan dipuja bersama sama didalam klenteng. Para umatnya yang berlainan agama dan etnis berkunjung beribadat bercampur berbarengan, semuanya diterima dengan bersahabat dan senang hati. Tanpa prasangka dan konflik. Contoh klenteng: Tanjung Kait, Cileungsi, Ancol, Bogor, Palembang (pulau Kemarau), Semarang (SamPoKong), gunung Kawi, dst. Ini merupakan hasil adaptasi berabad-abad lamanya antara masyarakat yang bermukim dan terlibat disekelilingnya; toleransi yang saling melengkapi menjadikan objek klenteng berubah menjadikan suatu produk vernakular lokal dengan nuansa arsitektur Tionghoa. Daerah Periangan, Bandung merupakan daerah terakhir (1852) yang diizinkan secara resmi oleh pemerintahan kolonial Belanda untuk dihuni oleh para pendatang Tionghoa pada masanya. Kemudian tahun 1862 ibukota propinsi juga dipindah ke Bandung
yang
sebelumnya berkedudukan di Cianjur. Keterbukaan ini sejak akhir abad 18 sejalan dengan politik pemerintah Belanda yang sedang memajukan usaha perkebunan secara massal (onderneming), untuk menghasilkan komoditi pertanian bagi pasar Eropah. Diperkirakan daerah hunian etnis Tionghoa awal di Bandung berada didaerah sekitar Dalem Kaum, setelah terjadi kebakaran beralih ke sekitar Pasar Baru sekarang. Tercatat sebagai letnan Tionghoa pertama di Bandung adalah Oei Bouw Hun, yang dilantik Belanda pada tanggal 2 Maret 1881. Ia menjabat selama 1 tahun (1881 – 1882) Letnan Tionghoa lainnya di daerah Bandung ssb : 1882-1888 Tan Hay Long (Chen Hailong 陳海龍, Chen Haishe 陳海舍. Dilantik 2 Maret 1882. Asal dari Chailing 柴玲, Guangdong 廣東)
~5~
1888-1920 Tan Djoen Liong. (Tan Joen Liong 陳雲龍, Chen Yunlong. Tahun 1890 diangkat Belanda menjadi kapten Tionghoa ) Dari data yang tidak lengkap, tercatat juga wijkmeester Tionghoa, diantaranya : 1885 : Huang Wenlong (Oei Boen Liong 黃文龍) . 1914 : Tan Nyim Coy membawahi kawasan Citepus. Dan Thung Pek Koey mengurus daerah Suniaradja. 1 Klenteng Xie Tian Gong 協天宫 , Awal dibangun disebut Sheng Di Miao 聖帝廟 menurut prasati yang terdapat didinding; dibangun tahun 1885. Klenteng ini terutama ditujukan untuk menghormati Guan Yu (關 羽 ) seorang tokoh sejarah yang diceritakan dalam kisah Tiga Kerajaan; Sam Kok 三 国 . Ia dihargai sebagai pelindung berbagai profesi: pedagang, militer, pelajar, dst. Secara anumerta tokoh ini melalui dekrit kerajaan berulang kali dianugrahi gelar dalam struktur penguasa langit, terakhir pada tahun 1528 diberi gelar sebagai Raja; di 帝. Penamaan klenteng menurut tokoh utama. Tokoh yang diperuntukan didalamnya serta ritual yang diselengarakan membedakan penamaan bangunan klenteng. Meskipun sering kali penyebutan ini secara rancu dipakai bergantian pada bangunan kelompok lainnya. Klenteng Buddhis, sering disebut si, vihara. Kadang dalam kuil ini ada juga penghormatan pada dewi Welas Asih, Kuan Yin ( 觀音 ). Si (寺), An (庵 , sebutan khusus untuk klenteng yang dihuni oleh biarawati. Baik Taoist maupun Buddhist ). Klenteng Taoist, tempat beribadat menurut ajaran Tao(道 arti harafiah: jalan). Gong (宮), Guan (觀). Klenteng Konfusius. Disebut Miao(廟, juga dipakai penamaan klenteng untuk kepercayaan Tao, dan kepercayaan rakyat lainnya), Litang (禮 堂, awalnya dahulu kala merupakan bagian dari Shuyuan 書院, atau sekolahan), Ci ( 祠, bio pada dialek Hokkian) Klenteng juga dapat berfungsi untuk menghormati; mengenanag tokoh yang berjasa bagi masyarakat semasa hidupnya, ataupun sikap dan tindakan semasa hidupnya yang patut diteladani. Misalnya klenteng Hiap Thian Kiong, Xie Tian Gong ( 協天宮) ini. 1
Devisanthi Tunas. The Chinese settlement of Bandung in the turn of the 20th century. Papiroz,Rijswijk. Nederland . 2009. Halm 35.
~6~
Ada sarana bangunan lain yang mirip dengan klenteng; berupa rumah abu marga (klan) disebut zong ci ( 宗 祠) khusus bangunan tempat menitipkan abu leluhur dan papan nama keluarga sinci ( shenwei 神 位 , shenzhupai 神主牌) untuk orang-orang yang sudah meninggal agar dapat di hormati bersama . Istilah klenteng. Tidak ada keterangan yang ilmiah mengenai asal kata klenteng, asumsi yang paling dekat mungkin adalah peniruan dari suara lonceng, genta yang berbunyi ketika mengadakan ritual peribadatan, teng-teng-teng. Kata klenteng agaknya hanya ada diIndonesia, dan tidak ditemukan di Tiongkok sendiri atau pun perbendaharaan kosa kata Tionghoa. Setelah tahun 1965 kita lihat mulai bermunculan penamaan “vihara” diberikan pada sebagian gedung klenteng, ini merupakan solusi reaksi atas pelarangan pemerintah saat itu yang bermaksud menghapuskan, mengurangi jejak budaya etnis Tionghoa. (Bandingkanlah dengan revolusi kebudayaan di Tiongkok sendiri yang sangat gencar pada periode itu). Pawai liong, barongsai, toapekong dilarang keluar dari halaman klenteng (sebelumnya malah pernah upacara apapun tidak boleh diselengarakan sama sekali !). Juga pelarangan pemakaian huruf Tionghoa ditempat umum, pelarangan sekolah Tionghoa, pelarangan barang cetakan berbahasa Tionghoa, dsb. Agama yang diakui pada masa rejim Soeharto hanyalah: Buddha, Hindu, Kristen & Katolik, dan Islam. Akibatnya untuk menghindari penutupan sarana kepercayaan Tionghoa (klenteng), penyelesaian yang paling praktis oleh para pengurusnya disediakanlah tempat untuk menghormati Buddha; sehingga surat izin dapat dikeluarkan dengan nama vihara. Di sebagian Jawa tengah dan Jawa Timur lebih dikenal istilah T.I.T.D. (Tempat Ibadah Tri Dharma). Sebenarnya pada masa presiden RI pertama Soekarno, pemerintah telah mengakui keberadaan agama: Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Juga pada awal pemerintahan Soeharto masih memakai peraturan yang sama; kemudian baru pada tahun 1979 diputuskan untuk tidak mengakui ajaran Konghucu sebagai agama. 2
Pengelompokan klenteng menurut peruntukan fungsional. 3 1. Berkenaan dengan kehidupan masyarakat umum. Kekerabatan, keluarga. • Perkawinan: Tokoh untuk kebahagian perkawinan. 2 3
Suryadinata, Leo. et al. Penduduk Indonesia. Halaman 102. LP3ES, Jakarta. 2003. Yang,CK. Religion in Chinese society. Halaman 436-450. University of California press. Barkeley. 1961.
~7~
2.
3.
4. 5.
6.
• Kesuburan: Tokoh Kuan yin, tokoh penganugrah keturunan,dsb. • Nilai keluarga: Tokoh berbakti, tokoh kesucian,tokoh persaudaraan,dsb. Pelindung komunitas setempat. • Tokoh penguasa api, tokoh pengendali banjir,dsb. Kenegaraan. • Keteladanan penguasa bijak. Tokoh sejarah: pejabat jujur, tokoh panutan setempat, dsb. Tokoh legenda: kaisar Shen nung, tokoh Panku, dsb. • Tokoh kemiliteran: Kwan Yu, Yo Fei, dsb. • Tokoh keadilan : Tokoh hakim adil, tokoh hukum, dsb. • Tokoh cendekiawan : budaya Confucius, tokoh ujian kerajaan, Tsang Chieh penemu karakter Tionghoa, dsb. Moral, tata karma. Penguasa langit, surga: Kaisar langit, 3 Penguasa(langit, bumi, air), Buddha, Bodhisatva, dsb. Penguasa neraka, alam bawah bumi: jaksa neraka, tokoh penguasa local, dsb. Fungsi ekonomi. Pertanian : Shen Nung, kaisar Wu ( pengatur banjir), hama, dsb. Kerajinan pertukangan: Lupan (pertukangan kayu), tokoh pelayaran, dsb. Perdagangan kemakmuran: Tsai shen(tokoh kekayaan), pelindung pedagang, dsb. Kesehatan. Huato (tabib pandai), tokoh penguasa epidemik, dsb. Umum, kesejahteraan pribadi. Pantheon : altar semua tokoh. Pengusir hawa jahat: Kueiku tzu, Sanching, dsb. Penganugrah berkat : Kuan yin, 8 penguasa, dsb. Tidak tegas : klenteng kebahagiaan, klenteng kembar, dsb . Biara . Buddhist. Taoist.
Orientasi bangunan klenteng umumnya dianjurkan menghadap ke Selatan. Sumbu utama bangunan mengarah utara-selatan. Dalam banyak hal dengan alasan-alasan tertentu sering juga bangunan diarahkan berbeda. Bangunan Tionghoa tradisional biasanya dibangun diatas permukaan tanah podium, Tumpukan tanah yang telah dipadatkan dan ditinggikan dari permukaan tanah sekelilingnya. Ketinggian muka tanah podium akan menentukan tinggi lantai bangunannya. Bangunan penting pemerintahan (misalnya: istana dsb) akan ditempatkan pada podium yang lebih tinggi lagi. Manfaat utamanya mengurangi kelembaban yang merambat naik pada bangunan, terutama bila bahan struktur utamanya adalah kayu. Manfaat estetiknya adalah proporsi dengan ketinggian bangunan seluruhnya. Bagi peruntukan bangunan kerajaan podium naik sedikitnya 9 anak tangga, untuk perkantoran resmi 3-5 undakan. Melengkapi podium yang
~8~
tinggi dipasanglah balustrade sekeliling yang indah dan harmonis dengan keseluruhan bangunan. Langgam arsitektur klenteng awal di Nusantara murni mengikuti model vernakular bangunan tempat ibadat ajaran yang sama di Tiongkok. Bangunan klenteng disamping tujuan kegiatan relijius juga berfungsi untuk tempat aktifitas bersama masyarakat sekitarnya. Untuk pembangunan vihara baru bentuk arsitektur bangunan beragam, banyak yang terpengaruh keadaan lokal serta langgam arsitektur kontemporer ketika membangunnya dan lebih khusus diperuntukan kegiatan ritual keagamaan. Untuk Buddha Mahayana yang ajarannya berasal dari Tiongkok bangunan peribadatannya masih banyak yang tetap mengikuti langgam arsitektur vernakular klenteng di Tiongkok. Atap bangunan kelenteng merupakan ciri signifikant karakter arsitektur klenteng dibandingkan dengan bangunan lainnya. Atap melengkung secara terjal marupakan ciri khas bangunan klenteng di Tiongkok Selatan. Bagian atasnya dilengkapi dengan patung-patung kecil hewan mitologi mulai dari ujung hingga punggung wuwungan atap. Bangunan pendukung klenteng lainnya selalu ditempatkan pada sayap sisi barat atau timur bangunan klenteng utama.
Dasar kosmologi Tionghoa, filosofi dalam bentuk tapak bangunan klenteng. Denah klenteng umumnya secara garis besar dibentuk berdasarkan falsafah pemikiran Loshu 9 kotak 洛書. Pada masa dinasti Qin 秦 ( 221 BC – 206 BC) hingga dinasti Han漢 ( 206 BC - 220 AD ) merupakan masa pembentukan penyatuan kekaisaran Tiongkok kontinen. Berbarengan juga merupakan masa tergabungnya bermacam arus pemikiran falsafah budaya Tionghoa: YinYang 陰陽 ( liang yi 兩儀), 5 elemen wuxing 五行 , aturan bentuk kan yu 堪輿, dsb. Gabungan bermacam faham dalam kosmologi budaya Tionghoa ini akan sangat mempengaruhi teori bangunan berarsitektur Tionghoa. Perkembangan falsafah budaya ini mencapai puncaknya pada masa dinasti Tang唐( AD 618 – 907). Faham kosmologi yang sangat dominan terus berpengaruh sehingga akhir masa bangunan tradisionil. Tradisi bangunan ini terpelihara dan senantiasa diteruskan dari tiap generasi ke generasi selanjutnya oleh 3 kelompok masyarakat: kelompok terpelajar(cendekiawan; scholar; termasuk peramal), sejarahwan, dan para tukang bangunan. Pada masa dinasti Han 漢朝; ajaran Lao Zi 老子 dan Zhuang Zi 莊子mendapat banyak dukungan dari keluarga kerajaan. Sehingga menjadi sangat berpengaruh, pada masa ini
~9~
terbentuk pelambangan simbol-simbol falsafah alam yang dapat bertahan sehingga akhir dinasti Chin. Kosmologi bangunan masa dinasti Han mencakup: 1./ Konsep kubah langit yang bulat dan bumi segi empat, 天圓地方. Langit yang senantiasa berubah dan bumi yang besifat stabil; tetap. 2./ Konsep 9 benua di bumi, dan 9 ruang dalam aula cahaya, Ming Tang明堂. Dengan menerapkan penggunaan Luo Shu 洛書 (tulisan Luo, bagian dari falsafah Yijing 易 經 ) pada 9 ruangan
akan didapat angka simbolik bagi tiap ruang tsb. Ruang tepat
ditengah-tengah -bersimbol angka 5- merupakan titik pusat penghubung bumi dan langit; axis mundi. Penerapan pada bangunan merupakan tianjing 天井, skywell, sumur langit. Bentuk tapak courtyard, si he yuan 四合院 yang dijumpai pada klenteng Xie Tian Gong; Bandung. 3./ Keharmonisan bangunan hunian dengan alam semesta. Konsep ini menimbulkan idea yang popular sering disebut chi 氣, 炁 dan fengshui 風水 (pada masa dinasti Han kanyu 堪輿 adalah penerapan untuk hunian dan fengshui 風水 adalah penerapan untuk kuburan pada masa itu. Uraian menurut kitab: Zang Shu The Book of Burial 葬書 郭璞 karangan Guo Pu.) Suatu uraian yang lebih lanjut untuk menjelaskan mendetail segala aspek falsafah diatas adalah diluar jangkauan tulisan singkat ini. Akan merupakan tulisan terpisah; satu buku tersendiri.
~ 10 ~
Letak klenteng Xie Tian Gong, 協天宫 di jl. Kelenteng. Bandung.
~ 11 ~
Tapak dan denah bangunan klenteng Xie Tian Gong, Bandung.
~ 12 ~
Tampak dan potongan bangunan klenteng.
~ 13 ~
Gerbang masuk kelingkungan klenteng Xie Tian Gong 協 天 宫 dan papan nama. (Pai lou 牌 樓 )
Xie Tian Gong. 協 天 宫. Istana Xietian Shangdi 協天上帝 ( gelar dari keprcayaan Taoist untuk Guan Gong 關 公).
Daerah sekitar jalan masuk ke dalam klenteng.
Lin ci qian men jian jin hu dao. 瀶 此前門 渐近 乎道。 Tiba dipintu muka ini mendekati kebenaran “dao”. Zun qi zheng lu yong bi yu shen. 遵其 正路永 庇于神. Mengikuti jalan yang benar selalu dilindungi dewa.
~ 14 ~
Wajah bangunan klenteng Xie Tian Gong; Hiap Thian Kiong .
Koleksi KITLV , Nederland. (tanpa keterangan tahun).
Koleksi Tan Tjie Sian . tahun 1920 an
~ 15 ~
Tahun 1967. Claudine Salmond. Archipel 11. Sommaire.
Tahun 2008.
~ 16 ~
Pagar halaman kelenteng.
Prasasti penyumbang perbaikan pagar bertahun 1974
Tempat pedupaan Tian 天, patung GuanYu 關 羽 (Guan Gong 關 公) di pintu pagar.
~ 17 ~
Guan Yu 關 羽 ( ?–219), seorang panglima perang terkenal hidup semasa 3 Kerajaan (San Guo;三 国 220 - 280). Mengabdi pada raja Liu Bei. 劉備. (Golok besar pada patung disimpan pengurus) Uraian lihat dibagian lain. Singa penjaga tangga/jalan masuk, ciok sai; 石獅子 . Klenteng Xie Tian Gong協天宫。
Patung batu singa, ciok sai, shishizi 石狮 子 penjaga tangga/jalan masuk dilambangkan sebagai penangkal roh jahat agar tidak memasuki ruang dalam bangunan klenteng. Disebelah kanan singa jantan, dikiri betina. Kaki kiri singa jantan menginjak bola, dan pada kaki kanan betina terdapat anak singa kecil. Singa jantan dikiri melambangkan Taishi太師 ( grand master) dari kantor kerajaan, singa betina dikanan melambangkan Shao-Bao penjaga keturunan. Singa penjaga berpasangan demikian dikenal di Tiongkok sejak abad ke 3 AD. Singa dalam lafal mandarin: shi 狮, berasal dari kata Persia: sir berarti singa juga. Sebenarnya singa bukanlah hewan asli dialam kawasan Tiongkok, awalnya mulai dikenal sebagai cendramata; hadiah dari bangsa-bangsa Asia barat pada kerajaan. Mungkin masuk berbarengan dengan penyebaran ajaran Buddha. Singa disebutkan juga sebagai pembela ajaran Buddha. Singa-singa yang diterima kemudian dipelihara ditaman-taman istana raja. Baru ketika dinasti Tang 唐 (618 – 906) kekaisaran mulai mengirim ekspedisi pasukan ke Asia tengah, mereka dapat melihat hewan aslinya hidup di alam bebas. Meskipun demikian bentuk ukiran singa dan lukisan pada budaya Tionghoa tetap digambarkan berbeda dari hewan aslinya. Patung patung singa, cioksai 石狮 子 dari daerah Tiongkok utara sedikit berbeda dari patung cioksai 石狮 子 dari Tiongkok Selatan, tampilan dari utara disebutkan lebih garang.
~ 18 ~
Dalam tulisan kuno dinasti Song 宋; singa disebut sebagai “raja hewan”, kemudian pada abad 17 disebut sebagai mahluk dewata. Hewan ini juga digambarkan sebagai tunggangan Bodhisatva Kebijaksanaan ( Manjusri, Wen-shu 文殊 ). Singa melambangkan kejantanan, keberanian, tenaga dan kecerdikan militer, maka pakaian militer Tiongkok kuno banyak disulam dengan gambar singa. Jumlah lingkaran bulu singa (kuncir) dipundak singa mengambarkan tingkat kedudukan pemiliknya.
Papan nama pada ambang atas pintu masuk utama.
Xie Tian Gong.脇 天 宫。 Zhong Yi Yong. 忠義 勇。Setia, kebajikan, keberanian/ kejantanan. Di bagian muka ambang atas pintu masuk terdapat koin-koin kuno kerajaan; yang dalam esoteric Taoism mengandung makna memotong hawa jahat yang hendak masuk. Dibalik bagian dalam ambang atas pintu ini terdapat juga beberapa koin, menunjukkan dahulu mungkin terdapat altar dan kimsin, rupang Sanguan Shangdi 三官上帝 yang ditempatkan tepat diatas ambang pintu utama; yang karena beberapa alasan tertentu telah diturunkan.
~ 19 ~
Sejarah arsitektur Tionghoa dan masyarakat Tiongkok Selatan. Arsitektur Tionghoa 4 memiliki sifat unik dengan sejarah yang panjang. Pada dinasti Song 宋(AD 960 – 1101) telah ada buku tentang arsitektur Tionghoa : Yingzao Fashi. 营造法式 yang ditulis oleh Li Jie 李诫. Kemudian ketika dinasti Ming 明(AD 1368 – 1644) terbit buku mengenai landscape architecture Yuan Yi 园诒. Lalu dalam periode dinasti Qing 清 (AD 1644 – 1912)diterbitkan mengenai cara-cara membangun Gongbu Gongcheng Zuo-fa 工 部工程做 法 (AD 1734) yang kemudian menjadi acuan bagi para tukang dan ahli bangunan Tiongkok tradisional. Kesan visual utama suatu bangunan Tionghoa secara singkat 5 : 1./ Dominan pada atap dengan konstruksi yang melengkung. 2./ Orientasi kedalam, pengelompokan ruang dengan menghadap pada halaman dalam persegi dengan garis sumbu yang tegas. 3./ Kejujuran konstruksi, struktur kolom pemikul dan konstruksi atap yang explicit jelas terlihat. 4./ Pemakaian warna yang menyolok pada atap, kolom, balok, detail pertemuan konstruksi dan pada tembok.
4
Lip, Evelyn, Feng Shui. Environments of power. A study of Chinese architecture. Academy editions. London. 1995. halaman 20 - 39. 5 Needham , Joseph, Science and civilization in China. vol 4, part 3. halaman 65. Cambridge University Press, Cambridge. 1971.
~ 20 ~
Beberapa halaman dari Yingzoo Fashi. 营 造 法 式 .Menggambarkan detail pertemuan konstruksi kayu, dougong ??? (Joseph Needham, Science and Civilization in China. vol 4, part 3. halaman 96, 98, 100, 108, 109. Cambridge University Press, Cambridge. 1971) Pada proses pembangunannya, bangunan berarsitektur
Tionghoa dapat dibagi dalam
tahap: penentuan tapak, perencanaan, dan pembangunan. Sedangkan komponen bangunan berarsitektur Tionghoa dapat dipilah sbb: sistim struktur, bentuk atap, komponen atap, hiasan atap, genteng, penerapan warna, dinding, kolom, jendela, pintu, bukaan lainnya, podium dan balustrades.
Atap bangunan klenteng , wuwungan (nok), gable-wall.
Bentuk wuwungan, tiong cit ( 樑 ), ridge, nok. Bentuk wuwungan bangunan berarsitektur Tionghoa di Tiongkok utara wuwung/nok berupa garis lurus mendatar lalu pada kedua ujungnya menjungkit keatas. Di Tiongkok tengah wuwungan rata, dengan kedua ujungnya melengkung keatas bersamaan dengan pertemuan atap dengan tembok kopwand. Sedangkan di Tiongkok Selatan sepanjang wuwungan akan melengkung seluruhnya, bersamaan dengan pertemuan atap pada kopwand yang juga melengkung keatas. Seringkali
wuwungan
dilengkapi
dengan
ornament
hiasan
yang
mengandung
perlambangan dari kepercayaan masyarakat. Motif yang digunakan dari jenis mahluk hidup mitologi atau tumbuhan, kebanyakan berhubungan dengan lambang air, dengan harapan agar
~ 21 ~
terhindar bahaya kebakaran. Genteng penutupnya dilengkapi dengan bermacam genteng pelengkap pada ujung dan tepinya.
Kopwand, tembok ampig, gable wall.
Ujung atas dinding akhir pada pertemuan atap arsitektur Tionghoa memiliki berbagai bentuk. Pada klenteng ini pertemuan ujung nok dengan puncak tembok bentuknya dinamai ma tou ciang 馬頭牆 bentuk kepala kuda pada pengakhiran dinding. Tujuan utamanya dengan tepi pengakhiran tembok yang ditinggikan dari bidang atap demikian adalah untuk menghambat merambatnya api bila terjadi kebakaran atap pada bangunan lain disampingnya.
Warna kelenteng : pemakaian warna pada bangunan klenteng dianjurkan mengikuti 5 unsur alam menurut falsafah Tionghoa, penerapan secara berurutan agar harmonis dan sesuai alam . Digunakan warna-warna cerah yang memiliki makna simbolis. Hijau, biru merupakan unsur kayu (木), keharmonisan, lambang pertumbuhan dan panjang umur. Merah lambang harapan yang baik, hangat, keberuntungan dan kebahagiaan, indentik dengan unsur api (火). Kuning warna yang digunakan kaisar, lambang kekuasaan dan kedigjayaan, merupakan lambang pertumbuhan, berhubungan dengan unsur tanah(土). Putih lambang kesedihan dan mewakili unsur logam (金). Warna hitam lambang unsur air (水) dan kegelapan.
Tempat pembakaran kertas persembahan kim lo (kertas emas untuk Hiap Tian Kiong). Kimlo, jin lu, 金爐 dihalaman dalam sayap barat/timur, peringatan seabad Xie Tian Gong. Inskripsi Zhengqi chantian 正氣參天 Hawa Kebenaran Memenuhi Langit.
~ 22 ~
Konstruksi kayu pada atap teras muka.
Dudukan kolom bangunan utama
~ 23 ~
Kolom dan batu dudukan. Penempatannya dengan jarak yang teratur. Dalam bangunan berarsitektur Tionghoa terdapat 2 jenis kolom, Zhi 支 balok kolom berbentuk lurus segi 4 dan suo kolom bundar yang berdiameter lebih kecil diujung atas dan bawah; diameter batang ditengah lebih besar. Penampang kolom dapat bermacam-macam bentuk lingkaran, segi empat dll. Pada klenteng ini secara berurutan dari teras luar hingga ruang utama didalam terlihat bentuk alas tiang kolom yang berubah-ubah. Berawal segi 8 diteras, segi 4 ditengah ruang peralihan, dan alas bulat dudukan tiang ruang utama terdalam. Perubahan ini dapat ditafsirkan ketika pengunjung meginjakkan kaki diruang teras muka klenteng pikiran masih banyak bercabang, bertahap memasuki ruang dalam klenteng perhatian mulailah dipusatkan sesuai tujuan kunjungannya; berkurang gangguan pikiran dari dunia luar, akhirnya setelah tiba diruang utama terdalam; pusat tempat ritual dijalankan; hati dan pikiran telah utuh bulat menyatu untuk beribadat. Dari penelitian sepanjang sejarah arsitektur Tiongkok ternyata telah terjadi evolusi dimensi dougung 斗 拱 dan kolom 6 yang makin mengecil. Ujung dasar kolom biasa ditempatkan diatas dudukan dari batu, dimaksudkan untuk menaikan kolom dari permukaan lantai agar terhindar dari kerusakan yang disebabkan kelembaban dan rambatan air.
Pada ujung kolom atas biasa terdapat ikatan rotan yang terbungkus dengan kulit harimau. Dipercaya sebagai penolak hawa buruk, bila ditinjau secara mekanika bahan mungkin juga dimaksudkan; diharapkan untuk mencegah retaknya kayu pada bagian ujung dan pertemuan.
6
Liang Ssu-ch’eng Chinese Architecture. A pictorial history. halaman 32. Dover Publications. New York. 2005.
~ 24 ~
Pahatan pada lempeng dinding batu, pintu samping bersebelahan pintu utama.
Pintu utama, pahatan kirin dan burung bangau.
Wu shi cheng fu zi zi gu qi jin wu er zhe. 武 士 稱夫 子 自古迄 今無 二者. Kesatria disebut Fuzi ( cat: gelar dari Confuciusm / Ruism 儒 教 untuk Guan Gong adalah Shanxi Fuzi 山西夫子) sejak dahulu sampai sekarang tidak ada keduanya. Dimaksudkan memuliakan tokoh Goan Gung 關 公. Jiang jun yue sheng jun li chao chuan guo you ji ren. 將 軍 曰 聖 君 歴 朝 傳 國 有 幾 人 。 Jendral berkata orang suci dan bijaksana dari pergantian dinasti dan negara ada berapa orang ?. Dimaksudkan untuk pribadi Goan Gung 關 公.
Pintu utama tengah serta pintu pendamping sebelah barat dan timur. Men shen 門 神 penjaga pintu utama. Cin Siok Poo, Qinshubao; 秦 叔 寶 dan Oet Tie Kiong , Yu Chigong 尉遲恭 panglima perang zaman dinasti Tang 唐. Menurut cerita rakyat
~ 25 ~
kedua panglima ini yang telah menjaga kamar tidur kaisar Lie Shi Bien 李世民 ketika ia selalu diganggu oleh mahluk halus. Setelah dikawal mereka berdua; kaisar dapat beristirahat dengan tenang. Dalam kepercayaan rakyat masih terdapat beberapa versi tokoh lain dari penjaga pintu ini. Ada juga penjaga lain untuk pintu belakang. Pintu masuk utama klenteng bergambarkan dewa penjaga pintu menshen 門 神 dan dilengkapi patung singa penjaga ciok sai 石獅子, melindungi tangga dan jalan masuk, serta penghalang ambang pintu ditujukan untuk mengusir roh jahat agar tidak masuk kedalam bangunan . Menurut kepercayaan umat dianjurkan harus masuk kedalam bangunan klenteng dari pintu kiri (sisi dari arah tubuh tokoh rupang tuan rumah) dan keluar dari pintu kanan. Dalam kebiasaan budaya Tionghoa yang mereka yang diutamakan; dihormati ditempatkan di sisi kiri, yang sekunder di daerah kanan. Masuk disisi naga hijau dan keluar disisi macan putih, masuk menjalankan kebaikan, keluar dengan meninggalkan semua perilaku buruk.( lihat uraian dibagian lain).
Konstruksi tradisionil penutup/palang pintu dan dudukan sumbu as sisi daun pintu atas & bawah.
Penghalang ambang pintu utama. Dipasang dengan diselipkan pada alur yang terdapat pada bagian bawah kaki kosen pintu.
~ 26 ~
Penghalang ini dipercaya dapat mencegah mahluk halus yang berniat buruk masuk kedalam ruang klenteng. Secara falsafah juga membuat pengunjung menunduk/menghormat ketika akan memasuki bangunan klenteng untuk menghindarkan terantuk penghalang. Dianjurkan untuk melangkahi dan tidak menginjak rintangan ambang pintu ini. Juga berfungsi sebagai pemisah/penyekat antara luar dan ruang dalam, sehingga merupakan suatu daerah yang terpisah. Lampion tenglung 燈籠 Xie Tian Da Di. 协天大帝
Pintu sayap barat dan timur.
Tao yuan 桃園. Kebun persik (peach). Feng tiao yu shun 風 調 雨 順. Angin berhembus selaras dan hujan turun pada masanya. Harapan agar ekonomi berlangsung tanpa terganggu bencana. ( Pintu samping timur. )
~ 27 ~
Han Shi. 漢 室 Keluarga Han (= etnis Tionghoa). Guo tai min an 國 泰 民 安. Negara sejahtera, rakyat sentosa. Keamanan dan kemakmuran bersama. (Pintu samping barat )
Pintu keluar sayap samping bangunan klenteng. Terlihat dari bagian dalam.
Nama klenteng di atas atap.
~ 28 ~
Lorong penghubung kearah bangunan sayap samping.
Lonceng tua.
Genta kuno 2 buah tergeletak disudut lapang dalam klenteng. Lonceng dari besi cor, dibentuk pada dapur tanur Longshen 隆盛. Berlokasi di Foshan 佛山 Guangdong 广 东. bertahun 1888. Lonceng besi cor, dibentuk pada dapur tanur Xinchang 信昌, Guangdong 广 东. Foshan 佛山 Nanhai 南海, Guangzhou 廣州. Bertuliskan Guanshen dijun. 關聖帝君( Yang mulia Goan shen, panglima perang ). Bertahun 1905.
Alangkah baiknya bila kedua benda bersejarah ini disimpan ditempat yang lebih terlindung !!
Ornamen kolom berupa papan kaligrafi. ( Dui lian 對 聯 ) Huruf tulisan Tionghoa dianggap berawal dari kaisar Fu Hsi, 伏 羲 (circa 2953 BC-2838 BC) dimulai dengan sistim pengambaran. Tinggalan tertua yang dapat ditemukan berupa ideografik dari abad 18 BC dalam rupa guratan pada batok kura-kura, untuk alat peramalan. Kemudian kaisar Qin Shi Huangdi 秦 始 皇 帝 (259 BC – 210BC) menyatukan lagi dalam satu sistim standard, xiaozhuan小篆. Ada beberapa langgam penulisan dazhuan大篆 ( pra Qin ),lishu 隸書 ( sekitar abad ke 1 BC ),kaishu 楷書 ( sekitar abad ke 1 AD ). Huruf
~ 29 ~
yang sama dapat disuarakan, dilafalkan, dibaca, berbeda-beda sesuai dialect setempat. Hurufhuruf ini merupakan suatu gambaran idea (ideographs). Kemungkinan besar juga hal ini merupakan salah satu unsur pemersatu masyarakat sehingga persatuan kekaisaran yang demikian luas cakupannya dapat bertahan berabad-abad,
Dalam budaya Tionghoa disebutkan ada 3 kesenian keindahan : lukisan, kaligrafi dan syair. Para pejabat kerajaan diharuskan lulus pengujian ketiga bidang materi ini untuk dapat memperoleh kedudukan /jabatan. Ornamen pada kolom-kolom bangunan klenteng merupakan (dui lian對 聯 ), kaligrafi yang diukirkan berpasangan (kanan-kiri); diutarakan dalam jumlah huruf yang sama. Suara lafal pembacaaan dan susunan subjek, objek, sifat harus berpadanan bersyair dilempeng kanan dan kiri; simetris. Banyak permainan huruf, suara dan pelambangan. Untuk mampu menjelaskan makna simbol-simbol ini sangat erat berhubungan dengan sejarah, kepercayaan, filsafat, legenda, mitos, folklore dsb sebagai bagian budaya Tionghoa.
Zheng qi bao yun xiao qian zai wei cheng liang Han zui 正氣簙 雲霄 千載惟 稱两 漢最 Ahlak tinggi Guan Gong menjulang menembus awan tebal mencapai beribu tahun, semua orang menunjuk dinasti Han . Zhong yi man tian xia yi sheng de zi chun qiu duo忠 義 满天下 一生 得自春 秋多 Kepribadian Guan Gong sangat berbakti pada negara dan sangat setia banyak berasal dari buku Chun Qiu 春 秋, “Musim semi dan gugur”
~ 30 ~
Guo zhong shen qing Han shi you gong chang bu 國 重 身轻漢 室有 公長不 (?????) Dinasti Han bertahan lama sebab Guan Gong mengutamakan negara dari pada diri pribadi..( tertutup 1 huruf terakhir) Xiong gong di you tao yuan da yi jiu mi 兄恭弟 友桃 園 大義久 彌(?????) Menghormati kakak ( Liu Bei ) bersahabat dengan adik ( Zhang Fei) sumpah setia dikebun tao bertahan . ( tertutup 1 huruf terakhir)
Yi qi gao fang you you sui tian di tong hua. 義氣高風 悠悠 随天地 同化 Kesetia kawanan Guan Gong sangat tinggi bertahan, berbaur dengan langit dan bumi . Zhong xin chi dan geng geng yu ri yue qi guang 忠心 赤胆 耿耿與 日月齊 光 Kesetian hati dan semangat kejujuran bersinar abadi bagaikan matahari dan bulan.
~ 31 ~
Bing zhu qi lian ci ri xinzhong wei you han 秉燭豈嬚此日心中惟有漢 Lilin menyala bukan berarti tidak mengantuk, menjaga kesucian, saat itu hatinya hanya ada Han ( kisah Guan Yu ketika terpaksa menumpang ditempat Cao Cao demi keselamatan kakak iparnya. Saat-saat itu Guan Yu selalu menjaga moral dan melindungi kesucian kakak iparnya, hatinya tidak tergoda dan selalu memikirkan nasib dinasti Han ) Hua rong fei bao de dang shi yan di yi wu chao. 華容非報德當時眼底已無曹 Di celah Hoarong 華容 tadak ada Cao Cao di mata Guan Yu, yang ada hanyalah balas budi. (Guan Gong melepas Cao Cao di celah Hua Rong, karena mengingat budinya. Meski pun berakibat kepala sendiri akan dipenggal sesuai janji sebelumnya)
Xiong Xuan De di Yi De de xiong de di.兄玄 德弟翼 德 德兄德 弟 Kakaknya Xuan De (Liu Bei) adiknya Yi De (Zhang Fei) kakak beradik memiliki kebajikan, de 德. Shi wo long you zi long long shi long you 師 卧龍友 子 龍龍 師龍友 Penasehat militer (軍師) Wo Long (Kong Beng) kawannya Zhao Zi Long, penasehat militer dan kawan naga, long 龍.
~ 32 ~
Shen zhi ge si zhuan cheng zi zu yi xian. 神之格 思專 誠自 足以顯 Pikiran dewa sudah benar dan lengkap dirasakan sempurna. De qi sheng yi ti wu er bu ke yi. 德共 成矣體 而不可 遺 Kebajikan berlimpah hal ini tidak boleh dilupakan.
Chao liu ri yi shen dao shi wei gong xiang yi ran zhan bai. 流 日 異 神 道 式 微 公 像 依 然 瞻 拜。 Perubahan zaman, matahari berbeda, cara jalan kesucian (kedewaan), bertemu rupang Wei Gong ( Guan Gong ) tetap menghormat. Shi jie dai xin jun ren mu fan zhong yi zai suo bu yi. 世界 代新軍 人模 範忠義 在所 不移 Dunia berubah baru, teladan berbudi dan kesetiaan prajurit tidak berubah. ( maksudnya Guan Gong )
~ 33 ~
Tokoh utama klenteng Xie Tian Gong 脇天宫,
Didalam ruang utama klenteng, terdapat kim sin 金身,rupang; tokoh tuan rumah yang diletakan pada altar tengah. Bagi tokoh inilah klenteng dibangun khusus. Kim sin 金身 ; rupang; lainnya akan diletakan pada kedua bangunan sayap samping. Lokasi altar bagi banyak tokoh yang selalu dapat ditambahkan oleh para umat dan pengurus kemudian hari. Bagi mereka yang berjasa untuk klenteng, ataupun guru yang pernah membina klenteng itu akan diwakili okeh papan nama sin ci, shenzhupai 神主牌. Tokoh tuan rumah GuanYu 關 羽.
Guān Yǔ (Guan Yu 關羽, 关羽). Guān Gōng 關公, Yun Chang 雲長, Chang Sheng 長生, Guān èr Yé 關二爺, Měi Rán Gōng 美 髯 公, Guān Dì 關 帝, Marquis Zhuang Mou 壯繆 侯. Nama Buddhist: Sangharama Bodhisattva, Qíe Lán Pú Sà 伽 藍 菩 薩. Nama pendewaan: Guān Shèng Dì Jūn 關 聖 帝 君. Ia seorang panglima perang dari kerajaan Han Timur (Dong Han 東 漢 ), hidup semasa Zaman Tiga Negara( 220 -280, Sankuo 三 國 :kerajaan Wei 魏, Shu 蜀,Wu 吳 ) lahir di kabupaten Jie 解, wilayah Hedong 河東 (sekarang kota Yuncheng 雲城, provinsi Shanxi 山西) ( ? – 219 ). Pada tahun 188 bersumpah setia dikebun persik milik Zhang Fei 张飞, mengangkat saudara dengan Liu Bei 劉備(sebagai kakak tertua) dan Zhang Fei 張 飛 (sebagai adik terkecil).
~ 34 ~
Bertiga mereka berjanji menumpas Pemberontakan Serban Kuning (huangjin qiyi 黃 巾 起 義 184-192 AD ). Upacara ini kemudian hari sering ditiru oleh perkumpulan yang tertutup (eksklusip). Dilakukan juga pada banyak acara insiasi bagi organisasi kemasyarakatan. GuanYu sangat terkenal serta dihormati sepanjang sejarah kerajaan-kerajaan Tiongkok. Ceritanya sangat diminati oleh masyarakat etnis Tionghoa di kawasan Asia timur dan tenggara. Tindakan dan sikap moralnya menjadi legenda panutan dengan banyak cerita tambahan mengenai jasa dan moral menjadi bahan novel sejarah San guo yanyi 三 国 演 义 penulisnya Luo GuanZhong 羅貫中(circa 1330 -1400), kemudian ditulis ulang oleh Mao ZongGang 毛宗剛 pada ahir abad 17, masa dinasti Qing 清. Menjadi naskah yang dikenal kita sekarang ini. Dengan pengambaran beberapa tokoh menjadi sangat hebat, dan berhasil mendewakan beberapa tokoh; antara lain GuanYu. GuanYu berperan dalam peperangan yang meruntuhkan dinasti Han; dan membangun kerajaan Shu Han 蜀漢 dengan Lu Bei劉備 sebagai raja pertamanya. Ketika terpisah karena kekalahan pertempuran; Guan Yu tinggal dengan CaoCao. Setelah diketahui tempat keberadaan LiuBei ia menyusulnya bersamaan 2 istri LiuBei. Budi kebaikan ini kelak menyebabakan Guan Yi melepaskan CaoCao dan rombongan yang sedang malarikan diri dicelah Huarong 華容道. Padahal sebelumnya GuanYu telah berjanji pada Kong Beng bila gagal menangkap CaoCao ia bersedia dihukum pancung. Kejadian ini dijadikan panutan kebajikan oleh masyarakat Tionghoa; sikap mengingat balas budi yang sangat dihargai masyarakat. Dari kejadian ini bagi masyarakat yang percaya, sering berdoa dan meminta pertolongan ketika dalam kebuntuan; GuanYu akan menunjukan jalan keluarnya. Diceritakan ketika luka terpanah GuanYu dibedah bahu kanan nya sambil bermain catur go 圍棋 tanpa keluhan sama sekali. Sepanjang sejarah hidupnya ia sangat percaya diri. Ahirnya GuanYu dan putranya GuanPing 關 平 jatuh di Linju 臨沮 ditangan SunQuan 孫權 pangeran dari kerajaan Wu timur 東吳 yang bekerjasama dengan CaoCao 曹操.
GuanYu sangat mudah dikenali sebab secara tradisional ia digambarkan berwajah merah, berjangut panjang sedada. Disebut juga sebagai dewa perang yang menghargai persaudaraan dan kejujuran. Dihormati sebagai bodishatva dalam Buddhisme, pelindung Taoisme (disebut GuanGong ), dihargai juga dalam ajaran Konfusius.
~ 35 ~
Banyak klenteng dibangun untuknya: di Tiongkok, Asia timur dan Asia Tenggara. Di Hongkong malah ditiap pos polisi disediakan tempat penghormatan pada GuanYu. Tapi juga dipuja dalam kalangan perkumpulan yang tertutup, pada upacara penerimaan anggota meniru upacara sumpah di kebun persik. Dengan darah dan arak dilakukan sumpah setia dimuka patung GuanYu. Hanya digambarkan berbeda, dikantor polisi senjata dipegang ditangan kanan, sedangkan pada perkumpulan eksklusip di tangan kiri. Di Asia Tenggara, HongKong, Macau, dan provinsi ShanXi 山 西 dianggap sebagai salah satu dewa kekayaan dan pelindung para pedagang dari penipuan . Di Jawa Barat klenteng untuk Gwan Yu juga terdapat diantarnya di Krawang, dengan nama klenteng sama Xie Tian Gong 協天宫. Juga ada di Jakarta, Tuban, dan Yogyakarta. Tokoh perempuan pendamping: Ma Zu媽祖. (disisi timur altar utama)
Tian Shang Sheng Mu 天上聖母 (Bunda suci dari langit), Hokkian: Thian Siang Sing Bo. Ma Zu, Mak Co, 媽祖 atau Tian Hou 天后. Pernah hidup di daerah Fujian 福建, Pulau Mei Zhou 湄洲 dekat Pu Tian 莆田. Nama aslinya Lin Mo Niang 林默娘, Lim Bik Nio. Lahir tahun 960.Ayahnya Lin Huiyuan 林諱願 pernah menjabat di Propinsi Fujian ia dipercaya dapat menyembuhkan yang sakit serta menolong para pelaut dalam mara bahaya.
Konon sejak bayi ia jarang menangis dan ketika dilahirkan berhembuslah angin yang wangi harum. Ia sangat cerdik dan berdaya ingat sangat tajam; sejak kecil pelajaran yang diberikan oleh guru dapat diselesaikannya dalam waktu singkat.
~ 36 ~
Suatu malam ketika sedang tidur tiba-tiba ia terserang kejang-kejang, orang tuanya menjadi sangat panik dan berusaha menyadarkannya. Ketika sadar dalam keadaan sangat lemah; ia bercerita bahwa sungguh sayang ia disadarkan ketika sedang menolong kakak dan adiknya yang terserang badai ketika sedang melaut, sehingga gagal menolong sang adik dari bahaya diterjang ombak ganas. Ketika kembali dari berlayar kakaknya menceritakan kejadian yang sama dan tertolong dari badai yang menerpa sebab perahunya ditarik keluar dari badai oleh seorang dewi yang mirip dengan Bik Nio tetapi adiknya gagal diselamatkan.
Setelah itu ada beberapa kejadian pertolongan dilaut yang juga dialami para nelayan lainnya. Dalam usia 28 tahun ia wafat bersama ayahanda ketika perahunya terhantam badai. Legenda bercerita pagi itu penduduk pulau Meizhou melihat awan berwarna diiringi music; terlihat Lin MoNiang 林默娘 perlahan-lahan terangkat kelangit. Untuk memperingatinya dibangun klenteng pertama untuknya.
Pada masa dinasti Song perdagangan didaerah Fujian berkembang, perahu yang berlayar selalu membawa patung MaZu sebagai Dewi pelindung dilaut. Sehingga klentengnya banyak dibangun di pesisir Tiongkok. Bersamaan dengan para emigran etnis Tionghoa ini dewi MaZu 妈 祖 dibawa ketempat pemukiman baru dibanyak daerah. Pada tahun 1987 dan 2000 di MeiZhou pernah diadakan upacara peringatan dengan umat yang berkumpul termasuk dari berbagai negara di Asia Timur, Asia tengara dan pantai Pasifik lainnya yang memiliki klenteng MaZu. Serta diselengarakan seminar dengan para sejarahwan yang membahasnya. Sejarah penamaan Tian Shang Sheng Mu 天上聖母 disebut Ma Zu 妈 祖 ; Ma Couw; atau Ma Zu Po; 媽祖婆, Ma Couw Po, dalam buku kitab pujian Tian Shang Sheng Mu Jing天上 聖母
dijelaskan sbb : Pada Dinasti Tang ada seorang pendeta suci yang disebut Dao Yi
Chan Shi; 道一禪師, To It Sian Su; beliau bernama Ma Zu 馬祖. Sheng Mu yang hidup pada masa Dinasti Song adalah penitisan dari Ma Zu 馬祖 yang hidup pada jaman Dinasti Tang ini. Hanya kemudian huruf Ma 馬 ( berarti kuda) pada nama marga pendeta Ma Zu diganti dengan huruf Ma 媽 yang berarti ibu, agar sesuai dengan Sheng Mu yang berarti "Ibu yang suci". Dari sinilah sebutan Ma Zu berasal. Tian Shang Sheng Mu; 天 上 聖 母 biasa ditampilkan sebagai dewi berpakaian kebesaran permaisuri, dikawal oleh dua siluman yang
~ 37 ~
pernah ditaklukkannya, yaitu Qian Li Yan 千 里 眼 (Si Mata Seribu Li) dan Shun Feng Er 順 風耳 (Si Kuping Pendengar Angin) .
Tokoh pendamping. Fu De Zheng Shen. 福 德 正 神(sisi barat)
Tokoh Fu De Zheng Shen; 福 德 正 神, Hok Tek Cing Sin, adalah pimpinan dari semua Tho Te Kong (土地公 Dewa bumi dan pertanian/kekayaan). Nama aslinya adalah Zhang Fude 張 福德, seorang pejabat pada dinasti Zhou 周. Tokoh ini di tempat asalnya Fujian kadangkala dihormati berupa pasangan rupang, berdua dengan istrinya. Tetapi di klenteng pulau Jawa agaknya hanya dihormati sendiri saja.
Ada kepercayaan bahwa sang istri seringkali
menghambat pemberian rejeki oleh suami bagi para pemohonnya. Banyak umat yang menghormatinya. Ia dipercaya dapat memberi berkat bagi para pedagang dan petani sehingga hasil panen berlimpah. Hari sembahyang utamanya ialah menurut penanggalan imlek tanggal 2 bulan 2, tou ya 頭牙; yang dianggap sebagai hari kelahirannya. Pada klenteng-klenteng di pantura Jawa Barat dan sekitar Cirebon mayoritas klenteng dengan tokoh utamanya ialah Hok Tek Cing Sin. Mungkin kenyataan ini dapat dikaitkan dengan awal kedatangan imigran Tionghoa dulu yang kebanyakan bekerja sebagai petani. Pada penanggalan imlek tanggal 15 bulan 8 merupakan perayaan pertengahan musim gugur ( tiong ciu, zhong qiu 中秋 ) suatu tradisi petani untuk bersyukur pada Hok Tek Cing Sin atas hasil panen yang berjalan; pada masa sekitar ini dapat dijumpai kue kering Tiong Ciu Phia (zhong qiu yue bing 中秋月餅) berbentuk bulat pipih. Ada juga beberapa versi lain cerita mengenai acara tradisionil Tiong Ciu Phia ini, Ho Cek 後羿 pemanah yang tinggal di matahari dan istrinya yang tinggal di bulan dengan kelinci,
~ 38 ~
mereka hanya berjumpa pada tanggal 15 bulan 8 imlek setiap tahunnya. (Kadang dipasaran dapat dijumpai kue Tiong Ciu Phia bergambar kelinci). Sedangkan pada ahir tahun: tanggal 16 bulan 12 imlek para pedagang bersembahyang Bwee Gee 尾牙untuk keberuntungan, juga membagi bonus kepada karyawan atas laba yang telah diperoleh sepanjang tahun yang akan segera berlalu.
Meja altar bertahun 1929, musim rontok .
Alat untuk bertanya dimeja altar utama. Tabung bilah bambu bernomor qian; 簽 dan pasangan lempeng kayu shengjiao, swee pwee 聖筊 digunakan sebagai perantara jawaban afirmatif atau negatif.
Alat pengiring doa huat ki, fa qi 法器. Proses meminta petunjuk
disebut qiuqian, ciuciam 求簽, sedangkan kertas jawaban yang diperoleh disebut qianshi, ciamsie 簽詩.
Lukisan mural bangunan klenteng tersirat pesan budaya Tionghoa Budaya dan kepercayaan kuno Tiongkok seperti juga masyarakat di lingkungan Asia dan Pasifik lainnya berawal dari anisme, kepercayaan yang beranggapan tiap benda atau mahluk memiliki jiwa. Baik batuan, tumbuhan , hewan, arwah leluhur, gejala alami dst. Timbulah tokoh mitologi naga, topeng roh jahat dst yang mirip dengan totemisme bagi masing masing suku. Kemudian (500BC) muncul ajaran Confusius, Laotse, dan Buddha yang pengaruhnya membentuk budaya dan kesenian Tionghoa. Masa dinasti Han 漢 (202 BC- 221 AD) banyak timbul karya seni yang kemudian kita kenal sekarang sebagai budaya Tionghoa, sutera, lacquer dan tulisan. Muncul juga motif bertemakan harimau, kura-kura, bangau, macan, rusa dll, hewan-hewan mitologi phoenix,
~ 39 ~
kirin, naga yang kita kenal sekarang yaitu bertanduk, berekor panjang, berkaki, bersisik, berduri punggungnya. Ketika dinasti Tang 唐(AD 618-906) karya seni banyak dipengaruhi Buddhisme. Muncul simbol bergambarkan: malaikat, Bodhisatva, penjaga gerbang, roh jahat, juga tokoh perorangan yang dianggap suci. Dalam proses pencampuran budaya ini timbul juga ajaran Chan 禪(Jepang: Zen). Pada periode dinasti Song 宋 (AD 960 – 1279) didapat karya yang sangat indah dan halus mutunya, berupa keramik dan lukisan sangat menonjol; bersifat naturalist, burung, unggas, ikan, bunga, tumbuhan dan gunung. Pada masa ini sering disebut periode munculnya karya puncak dari kebudayaan Tionghoa. Menurut sejarahnya huruf tulisan Tionghoa berasal dari gambar (pictographic symbols) setiap huruf mewakili suatu objek. Simbol berkembang menjadi huruf yang kita kenal sekarang (abstract ideographic writing). Cara membacanya haruslah diingat dan dihafal. Tidak ada ejaan untuk membentuk suatu bunyi suara seperti pada alfabet (phonetic alphabet). Ini lebih membentuk budaya komunikasi Tionghoa menjadi cenderung “komunikasi mata/gambar” berbeda dengan kita yang terbiasa “ komunikasi kuping/suara”. Tulisan Tionghoa hakekatnya merupakan susunan simbol-simbol. Huruf ini disebut sebagai
hanzi 漢 字
huruf yang dipakai oleh suku bangsa Han 漢 yang merupakan
mayoritas penduduk di Tiongkok. Lafal yang disebut mandarin adalah lafal baca warga sekitar Beijing yang menjadi pusat pemerintahan.
(kata mandarin berasal dari
bahasa
Portugis, mandrim : pejabat. Maka bahasa mandarin berarti bahasa resmi pemerintahan ). Huruf yang sama dapat dilafalkan berbeda-beda menurut dialek berbagai tempat. Lukisan yang dihasilkan juga sering berupa simbol, membawakan pesan tersirat yang harus ditafsirkan oleh penerima. Sebagai pengantar kadang-kadang disertakan suatu kutipan dari bagian tulisan sastra kuno. Untuk dapat mengerti pesan-pesan tersirat ini secara tepat; mutlak perlu mengetahui secara lengkap karya yang dikutip, serta sejarahnya dan dalam kerangka apa saat diciptakan. Penggunaan simbol dalam budaya Tionghoa banyak juga digunakan huruf dengan bunyi yang sama (homophone). Kata yang berbunyi sama ini lalu dituangkan dalam bentuk huruf kaligrafi, ornament, dan lukisan. Mural yang lukisannya sekarang dapat diteliti pada bangunan klenteng Xie Tian Gong 協天宫 Bandung, membawakan pesan budaya yang serupa. Kepercayaan menurut falsafat Tao, Budhisme, dan ajaran kehidupan Confusius. Mengangkat episode-episode dalam cerita
~ 40 ~
Hong Sin; 封神 榜, epos San Kuo; 三 国 ; zaman 3 kerajaan. Dilengkapi contoh-contoh perbuatan tokoh bersejarah yang dinilai patut untuk diteladani oleh masyarakat generasi penerus. Mitos, folklore, legenda rakyat Tiongkok yang telah berusia berabad-abad bercampur terangkum didalamnya . Wujud lambang, simbol, ornament pada bangunan merupakan expresi arsitektur yang brasal dari budaya tsb, untuk dapat mengerti dan menguraikannya ; memerlukan pengertian mengenai situasi dan kondisi sejarah ataupun falsafat yang berhubungan dengan episode yang terlukis.
Catatan : gambar-gambar mural berikut dari tahun 1976, dikutip dari : Claudine LombardSalmon : Une morale en images: Les peintures murals du Xie-Tian-Gong de Bandung. Archipel no. 11. Sommaire 1976. Guerat. Publiees avec le concours du Centre National de la Recherche Scientifique. Halaman 167 – 180.
Mural sayap timur gedung utama. (gambar tahun 2008 & 1976)
~ 41 ~
Zhao cai yuan shi xing ren de. 招財原是行仁徳 Menjalankan kebajikan adalah sumber harta. Jin bao quan wei zai shan xin. 進寶全為在善心 Hati yang baik adalah dasar mendapatkan rejeki. Kelelawar ( bian fu;蝙蝠 ). Secara fonetik mirip dengan huruf fu keberuntungan. Sering digambarkan dengan 5 ekor kelelawar melambangkan keberuntungan: panjang umur, kaya, sehat, bijaksana, meninggal secara alami. Diceritakan bila telah berusia 1000 tahun; kelelawar berwarna putih, bila dimakan akan memberi manfaat panjang umur dan penglihatan yang tajam. Bila digambarkan berwarna merah; hong; 红 dibacanya mirip kata yang berarti besar 鴻. Rusa( lu; 鹿). Dipercaya rusa dapat hidup lama, digunakansebagai pelambang panjang umur. Tubuhnya akan berubah warna menjadi abu-abu setelah berusia 1000 tahun, setelah 500m tahun lagi menjadi putih. Sebagai hewan tunggangan dewa panjang umur. Tanduk menjangan dihargai sebagai obat panjang umur. (Lihat juga keterangan mengenai rusa dibagian lain). Gerobak kecil berisikan tanduk rusa dan buah persik, peach (tao; 桃) yang keduanya melambangkan panjang umur. Gambar bangau (he; 鶴 ) dibagian muka juga melambangkan panjang usia (baca juga penjelasan hal bangau dibagian lain). Bunga chrysanthemum; ju 菊花 adalah bunga musim panas, lambang panjang umur dan kegembiraan. Berwarna warni menarik.
~ 42 ~
Mural sayap barat gedung utama. (gambar tahun 2008 & 1976).
Fu lu shou san xing gong zhao.福禄寿三星拱照. Keberuntungan, kejayaan/bermartabat, usia lanjut, 3 bintang menyinari. Tian di ren yi qi tong chun. 天地人一氣同春. Langit, bumi, manusia bersama di musim semi. Tergambar 3 (tiga) orang tokoh, dewa panjang usia 壽星shouxing ( pria tua), disebelahnya mungkin dewa kejayaan 祿星 luxing , dan sedang duduk dewa keberuntungan 福星fuxing ( memangku bayi) dalam filsafat Tionghoa keturunan adalah hal yang juga sangat didambakan. Meneruskan nama keluarga serta melakukan upacara menghormati leluhur. Gambar rusa, bangau, pohon cemara, naga pada tiang kolom; semua penjelasannya dapat dilihat pada bagian lain.
~ 43 ~
Buah persik, peach; tao 桃; besar dijunjung oleh seorang anak, menurut cerita diartikan sebagai buah dewa panjang usia. Pohon p’an tao 蟠桃 hanya tumbuh di gunung Kun Lun昆 侖, berbunga tiap 3000 tahun sekali, serta buahnya masak setelah 3000 tahun berikutnya. Disampingnya berdiri dengan menyender pada sebatang tongkat adalah dewa panjang usia. Digambarkan juga dengan 2 bayi yang sedang dipangku dan 2 anak kecil yang sedang bermain melambangkan keturunan yang banyak dan sehat. Bunga peony; mu dan 牡 丹. Bunga musim semi, disebut-sebut sebgai “ratu bunga” melambangkan kekayaan dan kejayaan (Bunga musim panas: lotus, lian 莲花, musim dingin: plum, mei 梅). Muncul dalam bentuk sekarang sejak abad ke 8, dengan bermacam warna. Yang paling dikagumi peony berwarna merah. Naga pada kolom, lihat penjelasan dibagian lain. Perempuan dipinggir lukisan sedang membawa kain dan emas, lambang kekayaan.
Mural di teras muka kelenteng.
Nian nian you yu. 年年有餘. Tahun-tahun berlebihan . Yu shui he xie . 魚水和谐. Ikan dan air harmonis. Lukisan Ikan; yu 鱼 ,berbunyi serupa dengan kata yang berarti berkecukupan, berkelebihan makmur. Sehingga ikan digunakan untuk melambangkan kekayaan. Sepasang ikan yang berenang berbarengan dimaksudkan sebagai pasangan yang bahagia dan harmonis. Sering digambarkan pada upacara pernikahan pengantin. Pada hari raya musim semi (tahun baru imlek) hidangan dari ikan melambangkan harapan kemakmuran dari tahun ke tahun. Pada upacara penghormatan bagi leluhur pada makanan sesaji mutlak tersedianya samseng 三牲, 3 jenis hidangan dari 3 matra, darat, air dan udara. Ikan merupakan hidangan harus selalu tersaji. Ikan merupakan objek gambar hiasan yang banyak dipakai pada hasil kerajinan poselen Tiongkok. Suatu adat tradisional mengirim ikan pada keluarga calon mertua melambangkan
~ 44 ~
kebersamaan pasangan dengan kesuburan keturunan. Adat ini diadaptasi oleh warga Betawi di sekitar Jakarta dengan mengirimkan ikan bandeng, pada mertua. Ikan emas yang berenang melawan arus air melambangkan keulatan , dipakai simbul dalam persilatan. Sejenis ikan di sungai Kuning : Sturgeon (gurame, 鯉魚), pada setiap bulan ketiga imlek diceritakan berenang melawan arus kehulu, ikan yang dapat melewati pintu naga; tiao longmen; 跳龍門; berubah menjadi naga. Cerita ini dipakai sebagai kiasan untuk mereka yang lulus melewati ujian. Kadang bila sekelompok ikan berenang melawan arus dipercaya sebagai pertanda mereka yang melawan ketertiban masyarakat, awal suatu pergolakan. Legenda menceritakan raja Fu Xi; 伏羲 ( 2953 – 2838 BC ) yang pertama mengajarkan masyarakat membuat bermacam macam jaring penangkap ikan, serta mengawetkan hasil kelautan. Ikan digambarkan bersamaan dengan lotus berbunga, lian 蓮; he 鶴 berlafal mirip huruf yang berarti: bersatu, berkelanjutan, sayang.
Bunga lotus dengan daun dan putik
melambangkan kesatuan yang lengkap. Menunjukan kebersihan batin yang tidak tercemar oleh lingkungan yang buruk. Menurut cerita rakyat, ada seorang kaisar pada sekitar 500 AD menghamparkan bunga lotus agar seorang isteri kesayangannya dapat menari diatasnya. Mungkin yang dimaksud adalah hamparan karpet lantai bergambar bunga-bunga lotus. Cerita ini dianggap sebagai awal adat pengikatan kaki perempuan Tionghoa, agar dapat menari diatas bunga lotus yang kecil. Sebagian pria tradisional menganggap
perempuan berkaki kecil sebagai menarik.
Tradisi ini yang dimulai sekitar tahun 900 AD; lalu pada masa dinasti Qing mencoba menghapus dengan diterapkan pelarangan oleh kaisar Kang Xi tapi hal ini tidak diikuti oleh mayoritas orang Han. Warga etnis Khe tidak mengikuti adat ini. 2 bunga lotus melambangkan sehati dan harmonis bersama, dengan buah lotus melambangkan kesuburan dan keturunan.
~ 45 ~
Lukisan rusa; lu 鹿 ; fonetik mirip dengan kata yang berarti: kedudukan, jabatan, terpandang/dihargai masyarakat. Sering dipakai sebagai simbol panjang umur. Legenda menuturkan rusa merupakan hewan yang dapat menemukan jamur abadi. Ini mengakibatkan dipercayanya tanduk rusa sebagai obat panjang umur. Pohon pinus (song 松), dan cypres( bai 柏), yang juga simbol panjang usia. Sebab pohon cemara ; bambu dan pohon plum selalu hijau saat musin dingin bersalju(evergreen). Sungai, air terjun, air unsur alam melambangkan yin 陰 sifat feminin.
Long yin. 龍吟 Naga bersenandung. Naga ; long 龍 : hewan mitologi Tionghoa popular yang memiliki pelambangan sangat rumit. Simbolisasi sumber kebaikan dan kemakmuran. (Berbeda dengan budaya barat naga digambarkan bersifat buruk dan jahat). Naga melambangkan kejantanan dan kesuburan, unsur Yang 陽. Sejak dinasti Han ( 206 BC – 220 AD ) naga juga melambangkan raja sebagai “Putera langit”. Hewan ke 5 dalam sistim sodiak 12 tahunan kelahiran Tionghoa; shio; xiao 肖. Pada sistem perhitungan kalender dan juga falsafah yang berkaitan dengan ruang, dan waktu ganzhi 干支 , naga biru/hijau dianggap hewan penjaga di timur, mengatur hujan dan musim semi. Berhadapan di barat dengan macan putih, musim gugur. Ular hitam di utara berkaitan dengan musim dingin, phoenix merah di selatan dengan musim panas. Naga dipercayai memiliki sifat supranatural, ia dapat mengecil sebesar ulat sutra; tapi juga dapat mengembang memenuhi semesta alam. Dapat kasat mata tapi juga dapat menghilang sesuai kemauannya sendiri. Usia naga ditentukan oleh dirinya sendiri. Naga memangsa burung walet, maka dalam upacara penghormtan naga dilepaslah burung-burung walet. Naga dapat melayang diatas awan; juga melintas diatas samudera. Gambar 2 (dua) naga yang bermain bola api, di lambangkan sebagai pembawa pesan dari langit ke bumi bolak-balik. Juga dimaksudkan permainan yang membawa hujan bagi petani.
~ 46 ~
Dipercaya ada 4 jenis naga : “naga langit”; tian-long; 天 龍 sebagai daya tumbuh berkembangnya langit, “naga jiwa”; shen-long; 神龍; yang mengatur angin dan turunnya hujan, “naga bumi” di-long; 地龍; menguasai mata air dan aliran sungai, “naga penjaga harta” fu-cang-long 伏藏龍, sehingga harta kekayaan tidak terlihat kasat mata . Disamping juga ada 4 (empat) “naga raja”; long-wang; 龍王; yang menguasai 4(empat) samudera sekeliling bumi. Mereka tinggal diistana dasar samudera yang indah dan sangat berharga. Samudra timur; 東海, samudra barat; 西海, samudra utara; 北海; samudra selatan; 南海. Dalam mitologi Tionghoa naga digambarkan memiliki 9 kemiripan bentuk tubuh: kepala unta, tanduk menjangan, mata kelinci, kuping lembu, leher ular, perut katak, sirip ikan karper, cakar rajawali, dan telapak harimau. Punggungnya bergerigi, 81 buah ujung gigi. Gerigi dileher mengarah kemuka. Gerigi dikepala bersambungan mirip pegunungan. Kedua sisi mulutnya berjambang, dan jangut didagunya ditempati mutiara. Nafasnya berbentuk kabut, kadang berubah menjadi air. Kedangkala juga berbentuk semburan api. Pada tanggal 5 bulan 5 imlek, biasa diadakan lomba perahu naga. Suatu perahu panjang 40m, lebar 1.5m, dalam 0.7m, dihias dengan kepala naga pada hulunya dan ekor naga diburitan. Diawaki sampai 60 pedayung pada masing-masing perahu. Serta diiringi suara tambur dan hiasan bendera. Kini sering dihubungkan dengan peringatan negarawan Qu-Yuan 屈原 dari daerah Ying yang bunuh diri di sungai Mi-lou 汨羅江(295BC) ketika dirinya difitnah, serta melihat penyelengara negara yang korup. Masyarakat yang mencintainya berlayar hilir mudik seolah mencari jasadnya; membekali diri dengan kweecang gaozong 糕 粽; ketan dibungkus daun bamboo. Ketan dibungkus daun bambu berisikan daging; bacang bacang rouzong 肉粽 untuk bekal arwahnya. Bungkusan ketan ini dahulu dilambangkan dengan dilemparkan kedalam sungai. Hiasan naga pada jubah pejabat dan perlengkapannya dari
jumlah jari cakarnya
mununjukan tingkatan resminya, 5(lima) cakar untuk raja,putra dan pangeran tingkat pertama dan kedua, 4(empat) cakar untuk pangeran tingkat tiga dan empat, cakar 3(tiga) untuk pejabat.
~ 47 ~
Hu xiao. 虎啸 Macan mengaum Harimau; hu; 虎 .
Disebut sebagai raja hewan buas, digunakan sebagai simbol
kejantanan, keberanian. Sifat garang dan ketegasan. Simbol harimau banyak dipakai dalam kemiliteran Tiongkok kuno. Gambar kepala harimau sering ditempatkan diambang pintu rumah, sebagai penangkal agar roh jahat tidak berani memasuki rumah ybs. Topi dan alas kaki anak-anak juga digambari kepala harimau untuk tujuan perlindungan dan menghindari gangguan. Banyak simbol harimau muncul pada keramik dan kerajinan perunggu (bronze). Harimau juga merupakan hewan ke 3 dalam sodiak kelahiran Tionghoa 12 tahunan; shio, xiao 肖. Ada kepercayaan setelah berusia 500 tahun tubuh harimau akan berubah berwarna putih. Long yin hu xiao. 龙吟虎啸. Naga bersenandung dan harimau mengaum, merupakan pasangan penjaga pintu masuk disisi kiri, dan pintu keluar disisi kanan klenteng. Dipercaya dapat menghalau mahluk halus yang berniat buruk.
Song he yan nian. 松鹤延年. Pohon pinus dan bangau melambangkan panjang usia.
~ 48 ~
Yun zhong bai he. 雲中百鹤. Bangau putih di tengah awan. Bangau. He 鶴 . Melambangkan panjang umur, digambar bersamaan dengan pohon cemara dan batu
yang juga merupakan simbol dengan arti sama juga.
Bangau juga
melambangkan kebijaksanaan, digambarkan dengan sepasang bangau terbang kelangit atas; tien-he 天鶴. Ia juga dipercaya dapat mengusir roh jahat . Legenda menyebutkan ada 4 warna bangau: hitam, kuning, putih dan biru. Hitam merupakan bangau tertua. Ketika bangau mencapai usia 600 tahun, ia hanya minum saja dan tidak lagi makan. Bangau dianggap juga sebagai pesuruh yang maha kuasa , dewa panjang umur dan ratu langit. Kadang ketika pemakaman diatas peti mati tergambar bangau terbang; seperti juga rusa,melambangkan hewan tunggangan jiwa berangkat ke langit barat bagi hidup abadi. Gambar bangau putih dipakai pada jubah pejabat Tiongkok dulu tingkatan ke3.
Ayam hutan (sha nji ye ji 山雞 野雞). Ayam hutan berleher emas sering disulamkan pada jubah pejabat pengadilan kerajaan tingkat 2. Dan yang berleher perak bagi tingkat 5. Ayam digambarkan berdiri ditebing batu pantai laut memandang matahari ( pelambang raja ). Ada cerita ketika musim gugur dan musim salju, ayam hutan merubah menjadi remis/tiram didalam air. Kadang kadang ayam hutan dipercaya juga membawa pertanda buruk. Pada beberapa cerita rakyat roh ayam hutan jahat berubah menjadi perempuan cantik yang berniat mencelakakan.
~ 49 ~
Peacock, burung merak; kong que 孔 雀 . Melambangkan kecantikan dan harga diri. Dipercaya mengusir kejahatn. Hidup dialam di Tiongkok selatan, mungkin berasal dari semenanjung Malaka. Sejak dinasti Ming bulu ekornya digunakan untuk menunjukan derajat pejabat, kebiasaan ini dihapus setelah 1918. Jumlah lingkaran pada bulunya menujukan perbedaan tingkatan.
Ayam jantan dan betina; cixiongji 雌 雄 雞 . Ayam jantan merupakan hewan ke10 dalam susunan zodiak Tionghoa. Dipercaya dapat mengusir kejahatan serta membawa keberuntungan. Kadang pada dinding rumah ditempelkan gambar ayam jantan merah dimaksudkan untuk melindungi dari kebakaran. Ketika ditempelkan gambar ayam jantan putih (kadang juga bangau putih)pada peti mati, dimaksudkan untuk membujuk arwah yang meninggal agar masuk kedalam peti dan mengusir roh jahat. Dianggap pemberani dan menguntungkan dari sifatnya yang mengundang ayam betina bila menemukan makanan. Tepat waktu, selalu berkokok bila pagi tiba. Gambar ayam betina juga dipercaya ditakuti roh jahat. Sepasang ayam diatas batu karang membawa pesan keharmonisan hidup, dilengkapi anak ayam mengingatkan pendidikan bagi keluarga.
~ 50 ~
Ji Zha gua jian. 季扎挂剑 (gambar dulu: Ji Zha xian jian 季紮顯劍)Pada masa sejarah yang disebut “Musim semi dan gugur” 春秋 kerajaan Wu 吳 mengangkat putra mahkota Ji Zha 季紮sebagai menteri luar negeri. Dalam rangka kunjungan kebeberapa kerajaan, pertama kali Ji Zha singgah kenegara Xu徐. Ia disambut dengan sangat baik. Sebab memiliki minat dan kesenangan yang mirip; raja Xu dengan cepat menjadi sangat bersahabat dengan nya. Ketika dalam pertemuan Ji Zha menangkap bahwa raja berulang kali memperhatikan pedang yang dibawanya. Meskipun tidak diutarakan tapi Ji Zha sadar bahwa raja sangat senang dengan pedang yang dibawanya tsb. Pedang antik warisan dari leluhurnya, sangat tajam dan terhias dengan permata. Saat akan berpisah untuk meneruskan perjalanan kenegar lainnya ( Ji, Lu, Jin; 齊國,魯國, 晉國, dsb) Ji Zha berjanji: nanti bila telah selesai tugasnya ia akan kembali untuk menghadiahkan pedang itu bagi raja Xu. Ketika tugas muhibah selesai Ji Zha melapor pada raja Wu. Ketika bersiap untuk membawa hadiah lainnya bagi raja Xu, terdengar berita ybs telah wafat. Beberapa saat setelah Ji Zha berangkat ia jatuh sakit dan tidak tertolong . Ketika sakit pun ia sangat mengharapkan kedatangan kembali Ji Zha sebagai sahabatnya. Dengan cepat Ji Zha berkunjung kemakam raja Xu, ia berlutut dan memberi hormat dengan sangat sedih. Setelahnya ketika bangkit dilepaskanlah pedang yang dijanjikan itu dari punggungnya lalu digantungkan dibatang pohon yang menaungi makam. Sambil berkata, inilah pedang hadiah yang pernah di janjikan. Meskipun baginda kini telah meninggal tapi pedang tetap kuserahkan bagi baginda..
~ 51 ~
Kong Rong rang li. 孔 融 让 梨 Kong Rong; 孔融 (143-208) hidup dimasa dinasti Han Timur 東漢, San Guo 三国( Tiga Kerajaan). Lahir dinegara Lu 魯國. Dikenal sebagai sastrawan dan pejabat. Bekerja untuk CaoCao曹操, karena sering berbeda pendapat dan mengkritiknya; ahirnya dibunuh. Cerita pada mural ini mengenai Kong Rong kecil berusia 4 tahun yang mendapatkan buah pear, ia membagikan pada saudaranya dan mengambil terahir yang terkecil. Ketika ditanya; jawabnya yang lebih besar mengambil yang besar; sebagai anak terkecil wajar mendapatkan bagian yang kecil juga. Kejadian ini merupakan bahan pelajaran bagi pengajaran di sekolah dasar Tiongkok; membawakan ajaran Confucius. Sebagai seorang yang cerdik, ketika berusia belasan tahun Kong Rong berkunjung pada seorang tokoh LiYing 李 膺 yang tidak biasa menerima sembarang tamu kecuali yang dikenalnya dengan baik. Kong Rong mengaku sebagai saudara dan kawan ; lalu dipertemukan dengan LiYing 李膺 yang sedang menerima tamu. Ia ditanya kamu saudara dari mana? Kong Rong bertanya balik: Bukankah LiYing turunan dari LaoTze sedangkan ia adalah keturunan ke20 dari Confucius. Kedua tokoh itu adalah kawan baik dan seolah berkerabatan. Sehingga sekarang Kong Rong dan LiYing juga berkerabat dan bersahabat. Mereka semua tertawa melihat kecerdikannya. Seorang tamunya berkomentar; seorang anak yang waktu kecil pintar pada saat dewasa belum tentu mendapat jabatan yang berarti. Kong Rong menukas, tuan ketika kecil pandai rupanya dan sekarang tidak punya kedudukan yang baik. Mendengar jawaban yang tepat ini; tamu tsb merasa malu.
~ 52 ~
Wo xin chang dan. 臥薪嚐膽. Pada masa sejarah “Musim semi dan gugur” 春秋(770 – 476 BC) ada perang antar negara Wu dan Yue. Raja Yue Goujian 越 王 勾 踐 ( bertahta 496-465 BC)ditahan sebab kalah perang. Ia selama 3 tahun diperlakukan menjadi pesuruh dan pemelihara kuda di negara Wu. Setelahnya ia diizinkan kembali kenegara Yue. Goujian mengangkat bebrapa penasehat yang cerdik, dengan bermacam cara berusaha melemahkan negara Wu. Serta membangun kekuatan bersenjatanya. Selama masa membangun kembali negaranya ia menolak tinggal diistana dan menghindari kemewahan. Dibuatnya gubuk diluar istana, ia tidur diatas tumpukan kayu ranting serta digantungkannya kantung empedu di atas kepalanya. Setiap hari; ketika bangun dan akan tidur dicicipinya kantung ini. Untuk mengingatkan dirinya atas segala penderitaan selama ditahanan. Setelah 10 tahun membina dan merasa cukup kuat; Yue menyerang Wu secara tiba-tiba. Berhasilah ia menaklukan Wu 吳, Fu Chai 夫差 rajanya bunuh diri. Goujian tercatat menurut tutur cerita pernah mengerahkan digaris terdepan pertempuran para kriminal yang telah diputus hukuman mati, untuk memengal kapala mereka sendiri berbarengan. Pasukan musuh yang melihat darah bertebaran menjadi ngeri dan takut berperang lagi.
~ 53 ~
Jìn zhōng bào guó . 精忠報國 Yue Fei 岳飛(1103 – 1142) seorang panglima perang yang termashur, dalam budaya Tionghoa menjadi teladan kesetiaan dalam membela negara. Memimpin pasukan dinasti Song selatan 南宋 melawan dinasti Jin 金. Dibunuh karena difitnah. Sampai sekarang ada kuil untuk menghormatinya. Riwayat hidupnya banyak dilengkapi dengan tutur rakyat yang mengaguminya. Yue Fei pernah menolak tawaran untuk menjadi pimpinan panglima pasukan perampok, dan berketetapan untuk memasuki dinas negara demi mencapai tingkat panglima. Ibunya mengetahui hal ini, ketika 1122 akan berangkat berdinas ia berujar : engkau telah menolak tawaran yang sesat dan bersedia menderita kemiskinan tanpa tergoda kekayaan atau kedudukan. Tapi ibu kuatir setelah kematian ku kamu dapat tergoda. Ibu akan menulis 4 huruf dipunggung mu. “sepenuh hati” “setia” “melayani” “negara” 精忠報國. Dikerjakanlah tatoo di punggung YueFei; yang menjadi sangat termashur dalam sejarah Tiongkok kuno.
Meng mu jiao zi. 孟母教子.
~ 54 ~
MengZi 孟子(Mencius; 372-289BC) ketika kecil sangat diperhatikan pendidikannya oleh ibunya yang bijaksana. Ia berpindah rumah berulang kali: dekat kuburan ayah Mengzi, lalu dekat pasar, terahir dekat sekolah. Sebab dari pengamatannya Meng Zi kecil sering meniru kelakuan para pengunjung pada masing-masing tempat. Setelah bertetangaan dengan sekolah ibunda berkesimpulan, lokasi ini merupakan yang paling sesuai untuk pendidikan putranya. Suatu hari Meng Zi kecil merasa bosan didalam ruang kelas. Ia lari pulang lalu makan sambil duduk diatas kain hasil tenunan ibunda. Tenunan ini biasanya untuk dijual sebgai penghasilan seorang janda untuk penghidupan sekeluarga. Ketika melihat putranya telah pulang sebelum waktunya; ditegurnya Meng Zi. Ia menjawab bahwa belajar di sekolah itu sulit, dan dirinya bukan anak pintar yang mudah mengingat pelajaran. Ibunda menjadi sangat gusar; tetapi ia tidak banyak berbicara. Diambilnya potongan kain hasil pekerjaannya itu; lalu disobeknya berulang-kali menjadi potongan kecil yang tidak berguna lagi. Melihat demikian Meng Zi kecil tersentuh perasaannya dan menyadari ibunya sangat gusar. sambil menangis memohon agar ibunda berhenti memotong-motong kain itu. Ibunda menjelaskan: “Lihatlah kain ini hasil menenun sehelai demi sehelai benang, baru menjadi kain yang lebar. Kemudian baru dapat dibentuk menjadi baju indah. Belajarpun sama, sedikit demi sedikit meskipun sulit; lalu belajar lebih lanjut lagi. Kemudian kamu akan mengerti belajar adalah menarik dan berguna. Bila sekarang sering membolos
yang
terpikirkan hanya bermain yang lebih menyenangkan. Tidak akan pernah mengerti pelajaran bermanfaat.” Sejak saat itu Meng Zi bersungguh-sungguh bersekolah dan belajar. Sejarah mencatat Meng Zi merupakan filsuf terkemuka Tiongkok setelah Kong Zi 孔子 (Confusius). Tokoh yang sangat berpengaruh dalam budaya Tionghoa.
Jiang tai gong diao yu. 姜太公钓魚. Jiang Ziya 姜子牙, Lv Shang 呂尚 hidup pada masa dinasti Zhou Barat西周(1046 – 771 SM) tokoh sejarah legendaris, tinggal ditepi sungai
~ 55 ~
Weishui渭水. Ketika muda Jiang menjabat diahir dinasti Shang tetapi karena kecewa dengan keadaan pemerintahan yang korup ia berhenti. Dalam keadaan miskin istrinya yang bernama marga MaShi 馬 氏 meminta cerai. Kemudian hari ketika Jiang sukses MaShi bermaksud kembali, ia menjawabnya dengan menupahkan air keatas tanah, sambil bertanya; “Dapatkah kau kumpulkan kembali air yang telah tumpah?” MaShi 馬氏 melihat dan menyadari arti perumpamaan ini. Dengan sedih is pergi dan tidak pernah kembali lagi. Dinegara Zhou 周, bertahta raja Wen 文王. Jiang mengetahui bahwa raja Wen adalah seorang yang bijaksana. Ia ingin memperoleh kedudukan dalam istananya. Jiang sering kali memancing dengan cara yang sangat ganjil, mata kail yang lurus, tanpa umpan, tergantung semeter diatas muka air. Sambil bergumam, ikan-ikan; kamu
yang telah bosan hidup
datanglah dan gigit kailmu sendiri. Ketika tetangganya bertanya, dijawab bahwa Jiang tidak mengarah pada ikan, tetapi pada raja dan pangeran. Kabar ini terdengar oleh raja Wen, lalu dikirimnya seoramg prajurit untuk menjemput. Jiang tidak melayaninya; meneruskan memancing sambil bergumam: ikan-ikan belum ada yang terkail, tapi muncul udang bodoh. Tentara itu melapor balik pada raja. Wen bertambah tertarik dengan hal aneh ini, dikirimnya seorang staf istana untuk mengundangnya. Kembali diacuhkan Jiang
yang terus memancing sambil bergumam, ikan-ikan ikan besar belum
terkail, muncul yang kecil mengacau. Raja Wen bertambah penasaran lalu berkunjung sendiri. Ia bertanja dengan sopan:” Apakah tuan senang memancing ?”, jawab Jiang:” Orang besar menikmati ambisi yang tercapai, rakyat kecil menikmati pekerjaan pribadinya. Demikianlah kemiripan dengan saya” Mereka lalu berbincang-bincang, raja Wen menyadari bahwa Jiang seorang yang pandai dan berilmu. Dibujuklah agar membantu di pemerintahan. Jiang tidak menjawab; malah meminta agar raja Wen menarik kereta yang ganti dinaikinya, setelah menarik 800 langkah raja berhenti. Jiang berkata kerajaan yang dibangun Wen akan bertahan 800 tahun. Lalu Jiang diangkat menjadi perdana menterinya. Ia mengulingkan dinasti Shang商, dan mendirikan dinasti Zhou 周. Jiang diberi gelar Tai-gong 太公. Tercatat dalam sejarah militer Tiongkok sebagai seorang ahli strategi yang unggul, salah satu karyanya adalah liu tao 六韜 liu tao merupakan buku strategi militer yang tua sekali .
~ 56 ~
Yun long cheng xiang 雲龍呈祥. Naga di awan memberi berkah dan kemakmuran.
Qin he feng qing.秦鶴风清 Kecapi, bangau, angin segar. Alam serasi dan indah. Maknanya adalah hal-hal yang indah jangan dihancurkan atau dibuang. Peribahasa yang terukir ini adalah kebalikan dari peribahasa yang berbunyi fenqin zhuhe 焚琴煮鶴 yang bermakna membakar kecapi dan memasak bangau artinya adalah menghancurkan hal-hal yang indah. Semacam peringatan agar keindahan kelenteng ini jangan sampai dirusak.
~ 57 ~
Beberapa mural yang ada pada tahun 1976. Kini telah dihapus, diganti.
Mu Lan cong jun. 木兰从军。 Hua Mulan 花 木 兰 , seorang pahlawan wanita. Keberadaannya tidak pasti, semua hikayatnya berdasarkan balada etnis Xianbei 鮮卑 Tionghoa kuno abad ke 5. Diceritakan hidup ketika dinasti Wei utara 北魏 (386–534). Ketika negara diserang ayahnya yang tua dipanggil wajib militer. Mulan menyamar sebagai pria menggantikan menjadi tentara. Selama masa pelatihan MuLan mendapat banyak gangguan dan cemooh, yang diatasinya semua. Ia mengingatkan mereka akan persatuan dan menghadapi musuh sesungguhnya bangsa nomad yang sedang menyerang negara. Selama pelatihan Mu Lan berteman dengan Liu Fen Dou yang tidak sadar berhadapan dengan seorang perempuan. Dimedan perang Mu Lan menemukan para panglima yang lemah, serta penasehat militer yang ingin menyerah pada musuh. Suatu saat Mu Lan menyamar dengan berpakaian adat lawan menyelinap, lalu mengtahui akan adanya penyerangan. Peringatan dini pada penglima tidak mendapat perhatian, sehingga terjadi kekalahan. Ketika panglima akan meninggal diangkatlah Mulan sebagai pengganti pimpinan perang. Ia menata ulang laskarnya, membunuh penasehat yang berhianat dan memenangkan pertempuran. Sekembalinya dari peperangan ditawari jabatan diistana yang ditolaknya. Ia pulang kekampung dan ayahnya, ketika rekan-rekannya menyusul mereka menemukan Mu Lan sebagai seorang perempuan.
~ 58 ~
Da Shun geng tian. 大顺耕田 . Yii Shun sangat berbakti pada orang tua, meski ayah ibu dan adiknya bersifat kasar terhadapnya. Shun bertani sendiri di gunung Li. Ketika membajak sawah datanglah gajah membantu dengan belalainya, ketika menyiangi rumput datanglah burung-burung membantu dengan cakar. Para hewan pun bersimpati dengan sifat baktinya. Kaisar Yao 堯帝 (2356 BC) yang memerintah mendengar hal Shun ini, lalu raja mengirim 9 orang pria untuk membantu untuk bertani. Ketika kaisar turun tahta karena usia lanjut, diserahkannya tahta pada Shun (2255 BC) serta 2 orang putrinya dinikahkan padanya.
Su Wu fang yang. 蘇武放羊, Su Wu mu yang. 蘇武牧羊. Su Wu mengambala kambing. Su Wu utusan raja Han Wu Di 漢武帝 dari dinasti Ming dikirim ke Xiong Nu 匈奴. Ditahan suku utara selama 13 tahun dijadikan gembala kambing. Tetapi ia tetap setia sampai diizinkan pulang. Meninggal setelah dilepas dari tahanan, ia beristeri orang setempat. Sie Jien Kwie Tjeng Tang / Se. Xue Rengui zheng dong 薛仁貴征東; Xue Rengui zheng xi 薛仁貴征西. Cerita rakyat popular tentang tokoh Sie JienKwie yang memimpin penyerbuan kerajaan Tong ke Timur dan Barat. Cerita ini dilukis pada dinding klenteng dalam .
~ 59 ~
Prasasti pembangunan, perbaikan bangunan klenteng Xie Tian Gong.
1985. Perbaikan Vihara Satya Budhi.
1971 Perbaikan. Terdiri dari 140 penyumbang.
1958 Perbaikan. Terdiri dari 220 penyumbang, diantaranya dari Jakarta, Palembang, Garut. Juga bhiksu(heshang) Shi Tiyong ( 釋體勇和尚)
~ 60 ~
1919. Perbaikan. Terdapat nama penyumbang dari perusahaan di Shanghai, Kapten Heihe Longji 海合龍記( mungkin Kapten Chen Yunlong陳雲龍). Chen Jinping陳金平, Fang Tianfu 方添福, 3 orang pendeta Buddhis, dan 4 orang dari Batavia.
1907. Perbaikan. Kapten Tionghoa Chen Yunlong ( Tan Oen Liong陳雲龍) putra Tan Hai Liong. Dilantik sebagai letnan Tionghoa tahun 1888. Kemudian diangkat menjadi kapten Tionghoa tahun 1890, menjabat hingga tahun 1920an. Penyumbang lainnya 21 orang dari Batavia, 5 dari Krawang, 1 dari Batang, dan 1 dari Cirebon.
Patut dicatat juga pada tahun 1904: letnan Tionghoa Chen Yunlong陳雲龍, Chen Guihua陳 桂華, Fang Tianfu方添福, Gan Shixie甘石蟹, Wang Dingguan王定官, Yang Mingjian楊明 簡, Wang Jiede 王皆德 (Ong Kay Tek, Xiamen 1870) dengan 5 orang lain dari Bandung telah mendirikan cabang Tiong Hoa Hwe Koan Bandung, organisasi yang bergerak untuk pendidikan anak-anak Tionghoa.
~ 61 ~
1885. (Guang Xu 11 tahun, 光緒 十一年) . Pembangunan. “Sheng Di Miao.” 聖帝廟。 Para penyumbang dari Bandung, Batavia, Cirebon, Cianjur, Semarang, Tanjung pura, Ciamis, Manonjaya. Terdapat Huang Chengjie (Oei Seng Kiat黄成傑) kemudian hari dilantik menjadi letnan Tionghoa pada tanggal 1 September 1883. Tercantum seluruhnya 85 penyumbang dana, 39 diantar mereka adalah warga kota Bandung. Dipimpin oleh letnan Tionghoa Chen Hailong ( Tan Hai Liong 陳海龍, Chen Haishe陳海舍) ia dilantik pada tanggal 2 maret 1882. Ada nama Yan Wudu ( Gan Boe To, 顏武都) pemilik rumah gadai, Yang Changchi ( Yo Tiong Tie 楊長池) yang kemudian menjadi pengurus klenteng periode 1891 – 1892. Huang Wenlong (Oei Boen Liong黃文龍) seorang wijkmeester. Gan Shixie (Kam Tjio Ho甘石懈) pedagang /toko besi. Zhang Yudan ( Thio Oe Tan 張宇丹) pemilik pabrik tapioca.
Penutup. Bangunan klenteng dalam pengertian masyarakat umum terutama sebagai tempat yang khusus diperuntukan untuk beribadat menurut kepercayaan umat Tionghoa. Suatu kesan yang sangat sederhana mengacu pada kebiasaan pemanfaatan bangunan dari agama-agama lain. Kenyataanya bila diteliti perlengkapan yang terdapat pada bangunan Klenteng akan menunjukan sarat sebagai media penerus falsafat budaya kehidupan Tionghoa, pengunjung bila menyimak akan diajak menelusuri sejarah yang sangat panjang. Disebut sebagai kepercayaan masyarakat Tionghoa, utamanya terdiri dari Buddhis, Tao, Konfusius. Sepanjang perjalanan sejarah, masyarakat banyak menambahkan tokoh-tokoh panutan dengan harapan agar diteladani sikap dan perbuatannya oleh generasi penerus. Tokoh –tokoh yang nyata pernah hidup maupun sekedar folklore. Mural klenteng sarat berfungsi membawakan pesan-pesan budaya tersirat ini. Sebagai salah satu sarana untuk menyampaikan pokok budaya etnis yang berasal dari Tiongkok .
~ 62 ~
Sedang rupang utama merupakan personifikasi tokoh panutan yang dipuja pada masingmasing klenteng. Di Indonesia dalam periode pemerintahan Soeharto sangat
ditekankan untuk
menghapuskan jejak budaya dan sejarah etnis Tionghoa di Indonesia. Diinginkan untuk mengurangi segala aktifitas budaya Tionghoa; diantaranya diusahakan
meminimalkan
jumlah klenteng yang berfungsi . Sehingga untuk dapat memenuhi syarat izin resmi sebagai tempat ibadat, berkembanglah perubahan penamaan
klenteng menjadi vihara
dengan
menyediakan fasilitas utama bagi rupang Budha serta kegiatannya. Penyeragaman situasi ini sekarang dapat dijumpai hampir disetiap klenteng di Jawa Barat yang masih berfungsi. Paper singkat ini dimaksudkan untuk peminat umum yang ditulis secara popular. Sebenarnya sangat banyak kutipan dari berbagai macam buku dan terbitan yang telah disalin, tetapi sesuai tujuan pembacanya bahan-bahan literature dan catatan kaki dari banyak sumber keterangan sengaja tidak dicantumkan. Tulisan ini sekedar pembuka, semoga dapat menimbulkan rasa keingin tahuan lebih lanjut dari para pemerhati sehingga dapat memuncul tulisan dan penelitian lainnya.