附录 (一) 问卷 姓名:______________ 1.请说出您父母的宗族?(中华:客家、福建、潮州) a. 父亲:______________ b. 母亲:______________ 2.对父母、兄弟姐妹及婚姻关系的称谓语 (如果没有的话就不必 添) a. 怎样称呼您的父亲? b. 怎样称呼您的母亲? c. 怎样称呼您的哥哥? d. 怎样称呼您哥哥的妻子? e. 怎样称呼您的姐姐? f. 怎样称呼您姐姐的丈夫? g. 怎样称呼您的弟弟? h. 怎样称呼您的妹妹? 3.对父系亲属的称谓语(如果没有的话就不必添) a. 怎样称呼您父亲的父亲? b. 怎样称呼您父亲的母亲? c. 怎样称呼您父亲的哥哥和他的妻子? d. 怎样称呼您父亲的姐姐和她的丈夫? e. 怎样称呼您父亲的弟弟和他的妻子? f. 怎样称呼您父亲的妹妹和他的丈夫? 4.对母系亲属的称谓语(如果没有的话就不必添) a.怎样称呼您母亲的爸爸? b. 怎样称呼您母亲的妈妈? c. 怎样称呼您母亲的哥哥和他的妻子? d. 怎样称呼您母亲的姐姐和她的丈夫? e. 怎样称呼您母亲的弟弟和他的妻子? f. 怎样称呼您母亲的妹妹和他的丈夫?
42
附录(二) 对父系和母系亲属的称谓语
43
致谢
四年大学本科的生活即将划上一个句号,而于我们的人生却只是 一个逗号,我们将面对的又一次征程的开始。在论文即将付梓之 际,我们想借此机会感谢大家给予我们的帮助。 首先,笔者想感谢上苍,感谢祂对笔者的思典,笔者才能按时 完成这篇以《建国大学中文系华人大学生对亲属的称谓语》为题的 论文。 借 此 机 会 笔 者 首 先 想 向 建 国 大 学 校 长 Prof. Dr. Ir Harjanto Prabowo,MM、建国大学语言与文化学院长 Drs. Johannes Adrian Arnoldus Rumeser, M.Psi.、中文系许丽妮主任表示诚挚的感谢; 除此之外、笔者还要向论文辅导老师林雪莹老师表示真诚的感谢。 有了她的细心帮助与认真指导,笔者才能完成这篇论文;感谢论文 进度指导老师黎欢仁老师给予笔者的帮助与指导;最后笔者特别感 谢建国大学中文系受访人朋友给予笔者的帮助,由于他们的帮助、 支持及祷告,笔者才能顺利完成这篇论文。希望这篇论文可以供大 家参考。
44
笔者: 彭爱媚
2011 年 7 月 20 日 雅加达
45
作者简介
个人资料 姓名
:彭爱媚
出生日期
:1989 年 5 月 23 日
地址
:Kelapa Puan Timur 1 NB 2. 21 号, 雅加达
电话或手机号码
:081806909318
电子邮件
:
[email protected]
教育经历 2007 至 2011
雅加达建国大学中文系
本科
2004 至 2007
St.Yakobus
高中毕业
2001 至 2004
St.Yakobus
初中毕业
1995 至 2001
Tunas Karya II
小学毕业
工作经验 2008 至今
汉语补习老师
46
附录 (二) 对父系和母系亲属的称谓语 跟父母 的关系
汉语亲属称谓
客家亲属称谓
福建亲属称谓
潮州亲属称谓
印尼亲属称谓
荷兰亲属称谓
父系亲属
母系亲属
父系亲属
母系亲属
父系亲属
母系亲属
父系亲属
母系亲属
父系亲属
母系亲属
父系亲属
母系亲属
父亲
爷爷/公公
外公
Akung/Kung2
Akung/Kung2
Akong/Kong2
Akong/Kong2
Akong/Kong2
Akong/Kong2
Kakek
Kakek
Opa
Opa
母亲
奶奶/婆婆
外婆
Phopho
Phopho
Ama
Ama
Ama
Ama
Nenek
Nenek
Oma
Oma
哥哥
伯伯
舅舅
Apak/Pakpak
Akhiu/Khiukhiu
Apek/Pekpek
Aku/Kuku
Apek/Pekpek
Aku/Kuku
Paman
Paman
Om
Om
哥哥的妻子
伯母
舅母
Pakme
Khiume
Aem
Akim/Kimkim
Aem
Akim/Kimkim
Bibi
Bibi
Tante
Tante
姐姐
姑姑
阿姨
Aku/Kuku
Aji/Jiji
Ako/Koko
Ayi/Ii
Akou/Koukou
Ayi/Ii
Bibi
Bibi
Tante
Tante
姐姐的丈夫
姑丈
姨丈
Kuchong
Jichong
Atiu/Kotiu
Itiu/Itio
Atiu/Kotiu
Itiu/Itio
Paman
Paman
Om
Om
弟弟
叔叔
舅舅
Asuk/Suksuk
Akhiu/Khiukhiu
Acek/Cekcek
Aku/Kuku
Acek/Cekcek
Aku/Kuku
Paman
Paman
Om
Om
弟弟的妻子
叔母
舅母
Sukme
Khiume
Acim
Akim/Kimkim
Asim
Akim/Kimkim
Bibi
Bibi
Tante
Tante
妹妹
姑姑
阿姨
Aku/Kuku
Aji/Jiji
Ako/Koko
Ayi/Ii
Akou/Koukou
Ayi/Ii
Bibi
Bibi
Tante
Tante
妹妹的丈夫
姑丈
姨丈
Kuchong
Jichong
Atiu/Kotiu
Itiu/Itio
Atiu/Kotiu
Itiu/Itio
Paman
Paman
Om
Om
KONDISI PENGGUNAAN KATA SAPAAN KERABAT PADA MAHASISWA KETURUNAN TIONGHOA JURUSAN SASTRA CHINA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata 1 Jurusan Sastra China
Oleh
ISABELLA STEFANIE – 1100041065
Fakultas Bahasa dan Budaya Universitas Bina Nusantara Jakarta 2011
Ucapan Terimakasih Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat-Nya yang begitu melimpah sehingga skripsi kami yang berjudul
Kondisi Penggunaan Kata Sapaan Kerabat pada Mahasiswa Keturunan Tionghoa Jurusan Sastra China Universitas Bina Nusantara ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Kami menyadari skripsi ini tidak mungkin terwujud tanpa dukungan dan bantuan dari banyak pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sedalamdalamnya atas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak baik berupa moral maupun materil, secara langsung maupun tidak langsung selama penulisan skripsi ini berlangsung. Untuk itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM, selaku Rektor Binus University yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menimba ilmu di Binus University. 2. Bapak Drs. Johannes A. A. Rumeser, M.Psi., Psi., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Budaya Binus University. 3. Ibu Andyni Khosasih, SE, BA, selaku Ketua Jurusan Sastra China Binus University sekaligus dosen seminar progress kami, yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, mengoreksi, dan memberi saran selama penulisan skripsi ini berlangsung. 4. Ibu Yi Ying, M.Lit, M.Pd., selaku dosen pembimbing kami yang telah dengan sabar dan setia memberikan bimbingan, pengarahan, nasehat, saran dan kritik yang membangun dalam penulisan skripsi ini.
vi
5. Bapak Agustinus Sufianto,BEC. selaku guru seminar progres yang telah senantiasa membantu penulis selama skripsi ini berlangsung. Yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan, saran dan kritik yang membangun dalam penulisan skripsi ini. 6. Segenap Bapak dan Ibu dosen dan staf pengajar sastra China yang telah mendidik kami selama menjalani masa studi di Sastra China. 7. Kepada kedua orang tua dan seluruh keluarga yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat dalam segala kegiatan yang penulis jalankan selama kuliah di Binus University. 8. Seluruh teman di Binus University yang telah mendukung, bekerja sama, dan menemani penulis dalam menuntut ilmu di Binus University, serta berjuang bersama dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam membantu penulisan skripsi ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis memohon maaf jika ada kesalahan penulisan. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Jakarta, 20 Juli 2011
Penulis
vii
ABSTRAKSI
Kata sapaan adalah bagian bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi oleh semua orang. Penulis melihat sebagian besar mahasiswa/i Sastra China adalah orang Tionghoa. Pada masyarakat tionghoa, panggilan terhadap kerabat memiliki aturan. Penulis merasa budaya tionghoa ini sangat unik dan istimewa sehingga merasa tertarik untuk melakukan penelitian. Penulis ingin mengetahui sejauh manakah mereka masih mempertahankan sapaan bahasa China ataukah sudah terpengaruh bahasa lain akibat hidup dalam kebudayaan Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan cara membagikan kuisioner kepada mahasiswa Sastra China Universitas Bina Nusantara. Bab 1 membahas mengenai pengenalan teori bahasa, budaya, dan sapaan. Bab 2 membahas mengenai kata sapaan kerabat pada mahasiswa yang orang tuanya sama suku. Bab 3 membahas mengenai kata sapaan kerabat pada mahasiswa yang orang tuanya berbeda suku. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar Mahasiswa keturunan tionghoa Sastra China Universitas Bina Nusantara masih menggunakan kata sapaan bahasa daerahnya untuk menyapa kerabatnya, hanya sebagian kecil saja yang menggunakan sapaan bahasa lain.
Kata Kunci: Menyapa, Kata Sapaan, Keturunan Tionghoa, Suku
viii
DAFTAR ISI
Ucapan Terimakasih................................................................ vi Abstraksi................................................................................. viii Ringkasan Isi........................................................................... 1 Daftar Riwayat Hidup.............................................................. 11
ix
RINGKASAN ISI Sebagian besar penduduk Indonesia adalah Suku Tionghoa. Mereka adalah sekelompok manusia yang berasal dari China dan tinggal menetap di Indonesia. Pada jaman sekarang ini seluruh masyarakat Tionghoa di Indonesia sudah bisa berbahasa Indonesia, mereka berbaur dengan orang Indonesia dan hidup dalam lingkungan budaya Indonesia. Bahasa merupakan suatu sarana untuk berkomunikasi. Salah satu aspek bahasa yang penting adalah kata sapaan. Dalam sebuah peristiwa komunikasi yang sekurang-kurangnya melibatkan dua orang, kata sapaan berperan penting karena mengawali dan melancarkan komunikasi antara pembicara dan kawan bicara. Disadari atau tidak, kata sapaan merupakan bagian dari bahasa yang digunakan seharihari oleh semua jenis masyarakat. Dalam hal ini, objek yang paling menarik untuk dijadikan bahan penelitian adalah masyarakat Tionghoa. Penulis melihat bahwa dalam berkomunikasi dengan keluarga mereka selain menggunakan bahasa Indonesia juga ada yang menggunakan bahasa daerahnya masingmasing. Mahasiswa Universitas Bina Nusantara terutama pada jurusan Sastra China merupakan generasi muda yang berasal dari keturunan Tionghoa. Yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah apakah mereka sampai dengan sekarang ini masih menggunakan sapaan dalam bahasa China atau sudah mengalami perubahan akibat terpengaruh budaya Indonesia?
1
1.
Landasan Teori Dalam skripsi ini, teori yang digunakan adalah teori bahasa,
budaya, dan yang terpenting adalah teori sapaan. 1.1 Bahasa Bahasa adalah sebuah gejala yang umum dan istimewa. Disebut umum karena setiap hari manusia menggunakan bahasa, setiap orang yang memiliki organ bahasa yang lengkap paling sedikit dapat menguasai satu bahasa. Disebut istimewa karena tidak sepenuhnya sama
dengan
gejala
masyarakat
lainnya,
bagaimana
perkembangannya, apa hubungannya dengan otak dan pikiran, manusia bagaimana mempelajari bahasa, terhadap masalah-masalah ini sampai sekarang masih sulit memperoleh penjelasan yang memuaskan. Komunikasi adalah kegiatan yang tidak bisa kurang dari kehidupan
manusia,
menunjukkan
saling
menyampaikan
dan
menerima informasi untuk tercapainya pengertian dan pemahaman bersama. Komunikasi paling dasar, alat yang paling sering digunakan adalah bahasa. Bisa dikatakan bahasa adalah alat komunikasi manusia yang
paling
penting,
manusia
dengan
bantuan
bahasa
mempertahankan dan meneruskan peradaban. Banyak suku memiliki bahasanya
masing-masing.
Bahasa
setiap
suku
memiliki
kepribadiannya sendiri dikarenakan lingkungan hidup, masyarakat dan latar belakang budaya yang berbeda-beda. 1.2 Budaya Kamus filsafat yang disusun oleh ahli filsafat Rozentali Mark Moiseevich terhadap penetapan arti budaya adalah : ”Seluruh
2
kekayaan materi dan semangat yang diciptakan dalam proses praktek sejarah
umat
manusia.”
Kamus
modern
Bahasa
mandarin
menggunakan 3 makna untuk menjelaskan “Budaya”, salah satu makna diantaranya menerima makna dari Kamus filsafat menunjukkan: “Budaya adalah seluruh kekayaan materi dan semangat yang diciptakan dalam proses praktek sejarah umat manusia, dimana kekayaan semangat yang dimaksud misalnya sastra, seni, pendidikan, ilmu pengetahuan dan lain-lain.”
Yang tersebut diatas pada
kenyataannya dikatakan bahwa “Budaya” termasuk dua hal yakni materi dan semangat, ciptaan umat manusia, seluruh materi dan semangat
yang pernah ada atau sedang berlangsung pada
perkumpulan umat manusia semuanya termasuk Budaya, kecuali materi alam. 1.3 Sapaan Sapaan merupakan sebutan/panggilan untuk orang karena adanya hubungan masyarakat dan pernikahan, serta karena identitas, pekerjaan dan lain-lain. Kata sapaan adalah landasan berkomunikasi. Penggunaan kata sapaan yang tepat dan pantas adalah salah satu peradaban bahasa yang paling penting. Kata sapaan dapat dibagi menjadi sapaan kerabat dan masyarakat. Dalam skripsi ini penulis meneliti sapaan kerabat karena merasa topik ini lebih unik. Sapaan kerabat adalah sebutan ditujukan pada orang yang secara langsung atau tak langsung berhubungan darah, pernikahan, hukum dan sebagainya. Sapaan kerabat menunjukkan seseorang sebagai pusat menentukan sebutan anggota keluarga dan hubungan dengan dirinya sendiri, berdasarkan hubungan darah dan pernikahan.
3
Pada
Bahasa
Mandarin
modern,
sapaan
kerabat
dapat
menyatakan secara jelas identitasnya, misalnya urutan kesenioran dalam keluarga (Kerabat laki-laki generasi tua: 伯伯 kakak laki-laki ayah, 叔叔 adik laki-laki ayah ; Kerabat segenerasi : 哥哥 kakak lakilaki , 姐 姐 kakak perempuan, 弟 弟 adik laki-laki
, 妹 妹 adik
perempuan), Kerabat dari ayah atau dari ibu ( 姑 姑 adik/kakak perempuan ayah , 阿姨 adik/kakak perempuan ibu), Kerabat langsung atau tak langsung (儿 子 anak laki-laki, 侄 子 kemenakan laki-laki), Besar kecilnya usia ( 伯 伯 kakak laki-laki ayah , 叔 叔 adik laki-laki ayah,哥哥 kakak laki-laki,弟弟 adik laki-laki) serta hubungan darah atau perkawinan (哥哥 kakak laki-laki,嫂子 kakak ipar perempuan, 姐姐 kakak perempuan,姐夫 kakak ipar laki-laki). Sapaan kerabat bahasa mandarin sangat banyak, semuanya memiliki aturan yang ketat, dibedakan satu per satu, fungsi makna bahasanya teliti dan cermat melukiskan keakuratan. Dalam buku Peradaban Tionghoa Selajang Pandang karya Nio Joe lan ada membahas bahwa sapaan kerabat masyarakat Tionghoa sangat banyak, paling banyak jika dibandingkan dengan suku-suku lain di dunia. Sapaan kerabat dibagi menjadi kerabat ayah dan kerabat ibu, kerabat perempuan dan kerabat laki-laki. Oleh karena itu, seseorang tidak bisa sembarangan menerjemahkan kata paman dan bibi ke bahasa China jika tidak mengetahui hubungan dengan orang yang dipanggil. Dalam sapaan kerabat suku Tionghoa, sekali
4
menyebutkan sebuah kata sapaan maka dapat diketahui silsilah kerabat yang disapa.
2. Pembagian Suku Mahasiswa Sastra China Total keseluruhan mahasiswa sastra china 380 orang. Dengan rumus Slovin diperoleh sebanyak 195 orang sebagai sample penelitian. Hasil penelitian menyatakan pembagian suku kedua orang tua mereka adalah: 1. Ayah dan ibu bersuku Khek/Hakka sebanyak 71 orang. 2. Ayah dan ibu bersuku Hokkian sebanyak 46 orang. 3. Ayah dan ibu bersuku Tiociu sebanyak 34 orang. 4. Ayah bersuku Khek,Ibu bersuku Hokkian sebanyak 19 orang. 5. Ayah bersuku Hokkian ,Ibu bersuku Khek sebanyak 6 orang. 6. Ayah bersuku Khek, Ibu bersuku Tiociu sebanyak 5 orang. 7. Ayah bersuku Tiociu, Ibu bersuku Khek sebanyak 4 orang. 8. Ayah bersuku Tiociu, Ibu bersuku Hokkian sebanyak 6 orang. 9. Ayah bersuku Hokkian, Ibu bersuku Tiociu sebanyak 4 orang. 3. Analisa sapaan kerabat pada mahasiswa yang orang tuanya bersuku sama 3.1 Khek/Hakka (71orang) Dalam keluarga inti, sebagian besar menggunakan kata sapaan “Papa dan Mama” untuk memanggil orang tua mereka, kata sapaan ini adalah kata sapaan bahasa mandarin. Untuk memanggil adik baik lakilaki atau perempuan mereka menggunakan kata sapaan “Dede”, kata
5
ini berasal dari bahasa Indonesia “Adik” yang dalam percakapan seharihari seringkali diucapkan “Adek” , kemudian lama kelamaan menjadi “Dede” sebagai panggilan yang umum digunakan untuk memanggil kerabat yang usianya lebih kecil. Untuk memanggil kakak laki-laki dan istrinya
serta
kakak
perempuan
dan
suaminya
mereka
masih
menggunakan kata sapaan bahasa Khek. Kerabat ayah dan ibu sebagian besar menggunakan sapaan bahasa Khek, hanya sebagian kecil yang telah menggunakan kata sapaan bahasa lain (Om, Tante bahasa Belanda ; Paman bahasa Indonesia ; Uncle bahasa Inggris). 3.2 Hokkian (46 orang) Dalam keluarga inti, sebagian besar menggunakan kata sapaan “Papa dan Mama” untuk memanggil orang tua mereka, menggunakan “Dede” untuk memanggil adik laki-laki dan perempuan. Untuk memanggil kakak laki-laki dan istrinya serta kakak perempuan dan suaminya mereka masih menggunakan kata sapaan bahasa Hokkian. Memanggil
kerabat
ayah
dan
ibu
sebagian
besar
masi
menggunakan bahasa Hokkian, hanya ada beberapa orang yang menggunakan sapaan bahasa lain (Opa,Oma,Om, Tante bahasa Belanda ; Uncle, Aunty bahasa Inggris). 3.3 Tiociu (34 orang) Dalam keluarga inti, sebagian besar menggunakan kata sapaan “Papa dan Mama” untuk memanggil orang tua mereka , sedangkan panggilan untuk keluarga inti lainnya sebagian besar mahasiswa masih menggunakan bahasa Tiociu.
6
Dalam menyapa kerabat ayah dan ibu sebagian besar masih menggunakan kata sapaan bahasa Tiociu, dimana sapaan bahasa Tiociu tersebut kurang lebih sama dengan bahasa Hokkian. Hanya sebagian kecil mahasiswa menggunakan sapaan bahasa lain (Opa,Oma,Om bahasa Belanda). 4.
Analisa sapaan kerabat pada mahasiswa yang orang tuanya berbeda suku
4.1 Ayah bersuku Khek,Ibu bersuku Hokkian (19 orang) Dalam keluarga inti, sebagian besar menggunakan kata sapaan “Papa dan Mama” untuk memanggil orang tua mereka, untuk memanggil adik laki-laki dan perempuan langsung menyebut nama. Sedangkan untuk memanggil kakak laki-laki dan istrinya serta kakak perempuan dan suaminya mereka masih menggunakan kata sapaan bahasa Khek dan hokkian. Dalam menyapa kerabat ayah dan ibu sebagian besar masih menggunakan kata sapaan bahasa khek dan hokkian. Hanya sebagian kecil mahasiswa menggunakan sapaan bahasa lain (Opa,Oma,Om,tante bahasa Belanda ; Uncle, Aunty bahasa inggris). 4.2 Ayah bersuku Hokkian ,Ibu bersuku Khek (6 orang) Dalam keluarga inti, sebagian besar menggunakan kata sapaan “Papa dan Mama” untuk memanggil orang tua mereka, untuk memanggil adik laki-laki dan perempuan langsung menyebut nama. Sedangkan untuk memanggil kakak laki-laki dan istrinya serta kakak perempuan dan suaminya mereka masih menggunakan kata sapaan bahasa Hokkian dan Khek.
7
Dalam menyapa kerabat ayah dan ibu sebagian besar masih menggunakan kata sapaan bahasa khek dan hokkian. Hanya 1 orang mahasiswa menggunakan sapaan bahasa lain (Om,tante bahasa Belanda) untuk memanggil kerabat ayah.
4.3 Ayah bersuku Khek, Ibu bersuku Tiociu (5 orang) Dalam keluarga inti, sebagian besar menggunakan kata sapaan “Papa dan Mama” untuk memanggil orang tua mereka, untuk memanggil
adik
laki-laki
dan
perempuan
1
orang
mahasiswa
menggunakan kata sapaan “Dede”. Sedangkan untuk memanggil kakak laki-laki dan istrinya serta kakak perempuan dan suaminya mereka masih menggunakan kata sapaan bahasa China. Dalam
menyapa
kerabat
ayah
dan
ibu
seluruhnya
masih
menggunakan kata sapaan bahasa Khek dan Tiochiu, tidak ada yang terpengaruh bahasa lain. 4.4 Ayah bersuku Tiociu, Ibu bersuku Khek (4 orang) Dalam keluarga inti, sebagian besar menggunakan kata sapaan “Papa dan Mama” untuk memanggil orang tua mereka, untuk memanggil adik laki-laki dan perempuan langsung menyebut nama. Sedangkan untuk memanggil kakak laki-laki dan istrinya serta kakak perempuan dan suaminya mereka masih menggunakan kata sapaan bahasa China. Dari 4 orang tersebut, hanya 1 orang yang menggunakan sapaan bahasa mandarin. Dalam menyapa kerabat ayah dan ibu sebagian besar masih menggunakan kata sapaan bahasa Tiochiu dan Khek, hanya ada 1
8
orang menggunakan kata sapaan bahasa mandarin (Waigong, Waipho, Jiujiu,Jiumu). 4.5 Ayah bersuku Tiociu, Ibu bersuku Hokkian (6 orang) Dalam keluarga inti, seluruhnya menggunakan kata sapaan “Papa dan Mama” untuk memanggil orang tua mereka, untuk memanggil adik laki-laki dan perempuan langsung menyebut nama. Sedangkan untuk memanggil kakak laki-laki dan istrinya serta kakak perempuan dan suaminya mereka masih menggunakan kata sapaan bahasa China. Dalam menyapa kerabat ayah dan ibu sebagian besar masih menggunakan kata sapaan bahasa Tiochiu/Hokkian, hanya ada 1 orang menggunakan kata sapaan bahasa mandarin (Yeye, Nainai, Bobo, Bomu, Shushu, Shenshen, Jiujiu, Jiuma, Kuzhang, Yizhang). 4.6 Ayah bersuku Hokkian, Ibu bersuku Tiociu (4 orang) Dalam keluarga inti, sebagian besar menggunakan kata sapaan “Papa dan Mama” untuk memanggil orang tua mereka, untuk memanggil adik laki-laki dan perempuan langsung menyebut nama. Sedangkan untuk memanggil kakak laki-laki dan istrinya serta kakak perempuan dan suaminya mereka masih menggunakan kata sapaan bahasa China. Dari keempat mahasiwa, hanya 1 orang menggunakan sapaan bahasa Indonesia untuk memanggil orang tua ayah (kakek, nenek), mahasiswa lainnya masih menggunakan sapaan bahasa China. 5.
Simpulan Melalui penelitian dan analisa kuesioner dapat diketahui kondisi di
bawah ini:
9
Sebagian besar mahasiswa Sastra China Universitas Bina Nusantara keturunan Tionghoa masih tetap mempertahankan budaya sapaan kekerabatan China dengan menggunakan kata sapaan sesuai bahasa daerah orang tua mereka. Sedangkan kata sapaan diluar bahasa daerah China yang digunakan sebagian kecil mahasiswa lainnya antara lain adalah Bahasa Indonesia (Dede, Kakek, Nenek, Paman, Bibi) , Bahasa Belanda (Papi, Mami, Opa, Oma, Om, Tante) , Bahasa Inggris (Mommy, Daddy, Uncle, Aunty).
10
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI Nama
: Isabella Stefanie
Tempat/ Tgl. Lahir
: Jakarta, 23 Mei 1989
Alamat
: Kelapa Puan Timur I Blok NB 2/21, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14240
Telp. / HP.
: 081806909318
E-mail
:
[email protected]
PENDIDIKAN FORMAL 2007-2011
Universitas Bina Nusantara
2004-2007
SMU St.Yakobus
2001-2004
SMP St.Yakobus
1995-2001
SD Tunas Karya II
PENGALAMAN KERJA 2008-2011
Guru Les Mandarin
11
12