KORELASI KEKUATAN OTOT PERUT, LEHER DAN FLEKSIBILITAS SENDI TULANG BELAKANG DENGAN JARAK SUNDULAN BOLA PADA POSISI DIAM DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA Zulkarnaen, S.Pd., M.Pd. *) ABSTRAK
Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar korelasi kekuatan otot perut, kekuatan otot leher dan fleksibilitas sendi tulang belakang dengan jarak sundulan bola pada posisi diam di tempat dalam cabang olahraga sepakbola. Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah kekuatan otot perut, kekuatan otot leher dan fleksibilitas sendi tulang belakang memberikan korelasi yang positif dengan jarak sundulan bola pada posisi diam di tempat dalam cabang olahraga sepakbola. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Sampel penelitian yang penulis gunakan sebanyak 20 orang dari jumlah populasi yang berjumlah 40 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling Purposive. Instrumen penelitian atau pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sit – up untuk mengukur kekuatan otot leher, sedangkan untuk mengukur fleksibilitas sendi tulang belakang dan jarak sundulan bola digunakan alat yang dimodifikasi sedemikian rupa, yaitu alat ukur sundulan bola yang dibuat dari kayu dengan tinggi kira-kira 3 meter dan disangga di bawah dengan lebar 1 meter, tujuan dari alat ukur ini adalah agar bola yang dating untuk disundul tetap konstan. Datadata yang penulis kumpulkan diolah dan dianalisis dengan tersebut dapat diketahui prosentase dukungan kekuatan otot perut, kekuatan otot leher dan fleksibilitas sendi tulang belakang dengan jarak sundulan bola pada posisi diam di tempat dalam cabang olahraga sepakbola. Dari hasil penghitungan data tersebut dapat disimpulkan bahwa prosentase dukungan kekuatan otot perut terhadap jarak sundulan bola sebesar 1 %, dukungan kekuatan otot perut terhadap jarak sundulan bola sebesar 19,36 % serta dukungan fleksibilitas sendi tulang belakang terhadap jarak sundulan bola sebesar 6,76 %. Kata Kunci : Kekuatan dan Flexibilitas PENDAHULUAN
dari sebelas pemain dan yang menjadi
A. Latar Belakang Masalah
tujuan dari permainan ini adalah berusaha
Olahraga
sepakbola
merupakan
menciptakan gol sebanyak-banyaknya ke
olehraga yan paling popular dan digemari
gawang lawan dan berusaha menjaga
baik oleh bangsa Indonesia maupun negara
gawangnya sendiri untuk tidak kemasukan.
lain. Sepakbola merupakan jenis olahraga
Dengan
permainan yang kompleks, selain itu juga
menciptakan gol sebanyak-banyaknya ke
menuntut adanya kerjasama tim (team
gawang
work) dan penguasaan keterampilan bola
pemenang.
demikian
lawan
regu
yang
dinyatakan
mampu
sebagai
(ball skill). Permainan ini dimainkan oleh
Teknik dasar yang harus dimiliki
dua regu, yang masing-masing regu terdiri
dan dikuasai dengan baik dan benar oleh
setiap pemainnya diantaranya adalah teknik
kondisi fisik, karena dengan kondisi fisik
menendang bola, teknik menggiring bola,
yang baik, teknik yang telah dikuasai akan
teknik menahan bola, teknik menyundul
lebih
bola, teknik lemparan ke dalam dan teknik
Harsono (1988 : 153) bahwa : “sebelum
menjaga gawang. Mengenai teknik dasar
diterjunkan
bermain sepakbola.
pertandingan, seorang atlet harus sudah
Berkaitan
dengan
mantap.
Seperti
ke
yang
dalam
dijelaskan
gelanggang
tujuan
berada dalam kondisi fisik atau tingkatan
permainan sepakbola, yaitu menciptakan
fitness yang prima”. Selanjutnya Harsono
gol ke gawang lawan sebanyak-banyaknya
(1988
dan mempertahankan gawangnya sendiri
kondisi fisik yang harus dimiliki oleh pemain
supaya
tidak
menciptakan
gol
:
204)
mengatakan
“Komponen
kemasukkan.
Untuk
sepakbola diantaranya adalah (a) kekuatan
salah
dapat
otot, (b) daya tahan otot, (c) fleksibilitas atau
satunya
dilakukan dengan teknik sundulan, oleh
agilitas dan (d) power”.
sebab itu teknik dasar menyundul bola ini
Fleksibilitas
merupakan
perlu dikuasai dengan baik dan benar oleh
kemampuan seseorang bergerak dalam
setiap pemain. Sejalan dengan pendapat
ruang gerak sendi dengan seluas-luasnya,
Luxbacher (1997: 34) yang mengemukakan
semakin
bahwa : ”untuk menjadi seorang pemain
sesseorang, maka akan semakin luas dalam
sepakbola yang sempurna anda harus
memperoleh awalan. Dalam melakukan
mengembangkan kemampuan menyundul
teknik menyundul bola, fleksibilitas sendi
yang baik”. Selanjutnya Devaney (1988 : 34)
tulang belakang memiliki peranan yang
mengatakan : “Dalam dunia sepakbola
penting. Hal ini disebabkan pada saat
‘gunakan kepala anda’ artinya anda dapat
melakukan
mempergunakan
diperlukan lentingan badan ke belakang
kepala
anda
untuk
luas
teknik
persendian
menyundul
lebih
memasukkannya ke dalam gawang”.
menghasilkan awalan yang lebih panjang,
bola
tidak
teknik
kalah
menyundul
demikian
akan
kekuatan (k) dan lamanya kekuatan (t) yang
jika
dikerahkan
dibandingkan teknik dasar lainnya. Untuk
momentum
menguasai teknik dasar menyundul bola
besar. Hal ini sejalan dengan pendapat
dengan
Imam
baik
dan
pentingnya
Dengan
bola
menyundul bola baik ke teman, maupun
Penguasaan
jauh.
pergerakan
benar
oleh
setiap
lebih yang
Hidayat
besar,
sehingga
ditimbulkan
semakin
(1992
:
202)
yang
pemainnya diperlukan faktor lain sebagai
mengatakan bahwa : “Besarnya kekuatan
penunjang,
(k) dan lamanya kekuatan yang dikerahkan
diantaranya
adalah
Volume I. No. 1. September 2010
faktor
2
(t)
menentukan
Selanjutnya
besarnya
mengenai
momentum”. lentingan
ke
teknik menyundul bola. Untuk mengetahui seberapa
besar
korelasi di
atas
ketiga
belakang Woods (1988 : 111) mengatakan :
komponen
“Pada saat akan menyundul, mata melihat
penguasaan
ke bola, lakukan lentingan ke belakang lalu
diperlukan
dorong badanmu dan kepalamu ke depan
dengan
dan pertemukan dahi dengan bola”.
menghasilkan data-data yang empirik dan
leher
fisik
dari
teknik suatu
menyundul penelitian,
penelitian
akurat.
terhadap
B. Perumusan Masalah
teknik
menyundul bola adalah akan mempengaruhi
Berdasarkan
bola
sehingga
tersebut
Sedangkan peranan kekuatan otot penguasaan
terhadap
akan
penjelasan
latar
terhadap hasil sundulan, artinya apabila
belakang di atas, dalam penelitian ini
kekuatan otot leher tinggi, maka pada saat
Penulis
perkenaan
berikut : Seberapa besar korelasi kekuatan
dahi
dengan
bola
akan
merumuskan
masalah
sebagai
menghasilkan pantulan yang lebih kuat,
otot perut,
sebab pada saat dahi dengan bola, leher
fleksibilitas sendi tulang belakang dengan
ditegangkan atau difiksir.
jarak sundulan bola pada posisi diam di
Mengenai
pentingnya
peranan
kekuatan otot leher,
dan
tempat dalam cabang olahraga sepak bola.
fleksibilitas sendi tulang belakang terhadap penguasaan teknik menyundul bola adalah dibutuhkan
pada
ke
Prestasi tidak bisa diraih begitu saja
belakang (ekstensi). Hal ini menyebabkan
tanpa adanya persiapan-persiapan yang
adanya suatu awalan yang lebih panjang,
matang dan jauh hari sebelumnya. Sebagai
kekuatan (k) dan lamanya kekuatan (t) yang
dasar utamanya yaitu persiapan fisik. Hal ini
dikerahkan
kuat
lebih
saat
lengkungan
C. LANDASAN TEORITIS
besar,
sehingga
alasannya
sebab
aspek
fisik
menghasilkan momentum lebih besar yang
merupakan salah satu aspek fundamental
berguna
dalam
menunjang dorongan tubuh de
upaya
mencapai
prestasi
yang
depan melalui lecutan yang dilakukan dari
maksimal. Oleh karena itu sebagai pemain
belakang ke depan.
sepakbola dituntut untuk memiliki kondisi
Peranan ketiga komponen fisik di
fisik atau tingkatan fitness yang prima.
atas yaitu kekuatan otot perut, kekuatan otot
Kondisi
leher dan fleksibilitas sendi tulang belakang
prasyarat untuk mengikuti latihan-latihan
diharapkan
selanjutnya seperti latihan teknik, taktik dan
mempunyai
hubungan
atau
fisik
yang
prima
merupakan
korelasi yang berarti terhadap pengusaan
Volume I. No. 1. September 2010
3
mental.
Bompa
yang
dikutip
Harsono
(1998).
dalam menciptakan gol ke gawang lawan. Selain itu dengan menguasai teknik dasar
Prestasi tidak akan dapat tercapai
yang baik akan mempengaruhi terhadap
jika seorang atlet tidak mempunyai kondisi
kualitas dan mutu permainannya, sehingga
fisik yang prima, begitu pula halnya dengan
permainan
atlet sepakbola derajat kondisi fisik harus
perhatian orang lain yang menyaksikannya.
dimiliki dengan sempurna. Hal ini diperlukan
sepakbola
akan
menarik
Teknik dasar menyundul bola adalah
untuk menghadapi suatu kompetisi yang
salah
jadwalnya
sepakbola yang memainkan bola dengan
kondisi
padat,
fisik
diharapkan
yang
prima
dengan
akan
dapat
satu
kepala.
teknik
dasar
Penguasaan
permainan
teknik
tersebut
menunjang tercapainya suatu prestasi yang
diperlukan pada saat berlangsungnya suatu
maksimal.
pertandingan. Oleh karena dengan teknik
Secara umum kondisi fisik yang
menyundul bola yang baik akan membuka
perlu dimiliki dan dilatih secara seksama
peluang-peluang terciptanya suatu gol ke
terdiri
yang
gawang lawan. Selain berfungsi untuk
keberadaannya saling berkaitan. Adapun
menciptakan gol, teknik menyundul dapat
komponen kondisi fisik yang dimaksud,
pula berfungsi untuk mengoper ke teman
Harsono (1988 : 100) mengatakan sebagai
dan menghalau serangan lawan.
dari
beberapa
komponen
berikut : “beberapa komponen yang perlu dikembangkan
adalah
kardiovaskular,
daya
tahan
tidak diperoleh dengan begitu saja, tetapi
kekuatan,
memerlukan suatu latihan yang sistematis,
kelentukan
berulang-ulang berdasarkan prinsip-prinsip
(flexibility), kecepatan, stamina, kelincahan
latihan, sehingga dengan latihan tersebut
(agility), power”.
dapat memberikan sumbangan yang positif
kekuatan
otot
daya
Penguasaan teknik menyundul bola
tahan
(strength),
Penguasaan teknik dasar itu mutlak
terhadap
kualitas
penguasaan
teknik
…, dilihat dari segi taktik, mutu permainan
menyundul bola. Untuk lebih memantapkan
suatu
oleh
penguasaan teknik dasar menyundul bola
Tujuan
memerlukan komponen penunjang seperti
untuk
komponen kondisi fisik. Sejalan dengan
meningkatkan mutu permainan sepakbola
penelitian yang penulis lakukan dalam hal
secara kolektif, sehingga setiap pemain
ini hanya mengambil beberapa komponen
dapat melakukan aksi perseorangan untuk
kondisi fisik yang akan dihubungkan dengan
membuka peluang bagi rekan-rekannya
jarak sundulan bola, adapun komponen fisik
kesebelasan
penguasaan menguasai
teknik teknik
ditentukan dasar”.
dasar
Volume I. No. 1. September 2010
adalah
4
tersebut, antara lain kekuatan otot perut,
persiapan
yang
matang
kekuatan otot leher dan fleksibilitas sendi
membuat kesimpulan nanti dapat teruji
tulang belakang.
kebenarannya.
Proses
agar
dalam
analisis
dalam
penelitian ini penulis lakukan dalam dua D. METODE PENELITIAN
tahap.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan
bahwa
metode
deskriptif
merupakan salah satu metode penelitian yang
memusatkan
pada
dengan
cara
mengolah
mengumpulkan
data
serta
data,
menganalisisnya.
Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian yang dilaksanakan ini adalah pemain senior Ps. Trikora yang berjumlah 40 orang. sampel berjumlah 20 orang. Alasannya yaitu karena dengan sampel 20 orang
sudah
mewakili atau memenuhi
syarat penelitian
pertama
adalah
analisis
pengolahan data pada tahap uji coba alat ukur.
Untuk
mengetahui
validitas
dan
reliabilitas alat ukur.
pemecahan
masalah yang ada pada masa sekarang
Tahap
Tahap
kedua
adalah
analisis
pengolahan data pada tahap sesungguhnya yaitu
menganalisis
Tetapi
sebelum
variabel
analisis
penelitian.
penghitungan
penulis lakukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian distribusi normal. Maksud dari pengujian ini adalah untuk mengetahui secara berasal
benar apakah dari
sampel
distribusi
tersebut
normal
atau
sebaliknya. Untuk lebih jelasnya, jika melihat hasil dari penghitungan dan pengujian korelasi
E. HASIL DAN PEMBAHASAN Penghitungan maksudkan
untuk
korelasi
parsi daripada variabel kekuatan otot perut ini
mengetahui
penulis korelasi
setiap butir tes. Untuk mengetahui arti dari korelasi berganda tersebut, maka langkah selanjutnya adalah uji signifikansi koefisien ganda dengan korelasi parsil. Mengenai besarnya dukungan dari variabel-variabel tersebut, penulis hitung dengan menggunakan Koefisien Determine r2 x 100%. Analisis pengolahan data dalam suatu penelitian merupakan faktor yang
dengan
jarak
sundulan
bola
diperoleh
hubungan sebesar r = 0,04 lalu dilakukan pengujian signifikansi diperoleh harga t = 0,17 kemudian t hitung tersebut penulis bandingkan dengan t hitung = 2,10, maka t hitung (0,17) < t table (2,10), artinya hipotesis diterima dengan dk (n-2) pada taraf nyata 0,05. Kesimpulannya korelasi tersebut tidak signifikan. Ini menunjukkan bahwa
kekuatan
otot
perut
tidak
memberikan suatu tingkat keterhubungan
sangat penting, guna menguji setiap hasil pengolahan. Oleh karena itu dibutuhkan
Volume I. No. 1. September 2010
5
yang berarti terhadap jarak sundulan bola
pengolahan dan analisis data yang telah
pada posisi diam di tempat.
penulis lakukan menunjukkan bahwa ketiga
Hubungan kekuatan otot leher dengan
komponen fisik sebagai variabel bebas yaitu
jarak sundulan bola diperoleh hubungan
kekuatan otot perut, kekuatan otot leher dan
sebesar
fleksibilitas sendi tulang belakang dalam
r
=
0,44.
Setelah
dilakukan
pengujian signifikansi diperoleh harga t =
kenyataannya
tidak
memberikan
suatu
2,07 kemudian penulis bandingkan dengan t
tingkat keterhubungan yang berarti terhadap
table (2,10), maka t hitung (2,07) < t table
jarak sundulan bola. Dengan kata lain
(2,10) pada taraf nyata 0,05 kesimpulan
bahwa ketiga variabel tersebut hanya dapat
tidak signifikan. Ini menunjukkan bahwa
dijadikan sebagai factor penunjang untuk
kekuatan otot leher tidak menunjukkan
lebih memantapkan kualitas sundulan bola.
suatu tingkat keterhubungan yang berarti dengan jarak sundulan bola pada posisi
F. KESIMPULAN DAN SARAN
diam di tempat.
1. Kesimpulan
Kemudian hubungan fleksibilitas sendi
Berdasarkan hasil pengolahan data
tulang belakang dengan jarak sundulan bola
dan analisis data yang telah penulis peroleh
diperoleh hubungan sebesar r = - 0,26.
dari hasil pengetesan dan pengukuran
Setelah dilakukan pengujian signifikansi
dalam pelaksanaan penelitian, maka dapat
diperoleh harga t = 0,17 kemudian t hitung
diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
tersebut bandingkan dengan t table,maka t
Ketiga
hitung 0,17 ¸t table (2,10) pada taraf nyata
menunjukkan
0,05 dengan dk (n-2). Ini menunjukkan
signifikan. Artinya ketiga komponen fisik
bahwa fleksibilitas sendi tulang belakang
tersebut tidak memberikan suatu tingkat
tidak
keterhubungan yang berarti dengan jarak
memberikan
suatu
tingkat
keterhubungan yang berarti dengan jarak
komponen
fisik
hubungan
yang
tersebut tidak
sundulan bola.
sundulan bola pada posisi diam di tempat. Sejalan dengan perolehan hasil yang didasarkan
pada
dan
Berdasarkan pengolahan dan analisis
pengujian dengan menggunakan rumus-
data menunjukkan bahwa kekuatan otot
rumus statistic dapat penulis ambil suatu
perut, kekuatan otot leher dan fleksibilitas
kesimpulan bahwa hipotesis yang penulis
sendi tulang belakang menunjukkan tingkat
ajukan dalam penelitian ini adalah ditolak.
keterhubungan yang tidak berarti terhadap
Artinya
jarak sundulan bola pada posisi diam di
dengan
penghitungan
2. Saran-saran
berdasarkan
Volume I. No. 1. September 2010
pada
6
tempat.
Walaupun
demikian
penulis
sarankan janganlah komponen fisik tersebut diabaikan begitu saja, karena komponen kondisi fisik tersebut merupakan suatu factor
pendukung
yang
layak
untuk
diberikan kepada atlet melalui program
Sudrajat, Prawirasaputra, (1999). Teori dan Metodologi Latihan Olahraga. FPOK UPI Bandung. Widdows and Buckle, (1982). Sepakbola, Keterampilan, Taktik, Fakta. Jakarta. *)
Zulkarnaen, S.Pd., M.Pd. Dosen PJKR FKIP Unisma Bekasi
latihan yang tererncana untuk meningkatkan kualitas sundulan bola. DAFTAR PUSTAKA Bompa, Tudor, (1990). Theory and Metodhology of Training. Kendal/Hunt Publishing Company, Dubuque, IOWA. Coerver, Wiel, (1995). Score! Soccer tactics & Technique for a Better Offense. New York : Sterling Publishing Co, Inc. Devaney, Jhon, (1998). Rahasia Para Bintang Sepakbola. Semarang : Dahara Prize. Harsono, (1998). Coaching dan AspekAspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta : C.V. Tambak Kusuma. HIdayat, Imam, (1996). Biomekanika. FPOK UPI Bandung. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, (1990). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : IKIP Bandung. Kosasih, Engkos, (1983). Olahraga, Teknik dan Program Latihan. Jakarta : Akademika Pressindo, C.V. Luxbacher, Joe, (1993). Sepakbola Taktik dan Teknik Bermain. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Mulyana, Nanang, (1998). Pengaruh Latihan Spesifik Terhadap Perkembangan Daya Tahan dan Kecepatan Pada Permainan Sepakbola. Makalah. Sneyers, Jef, (1988). Sepakbola Latihan dan Strategi Bermain. Jakarta : PT. Rosda Jaya Putra. Sudjana, (1992). Metode Statistika. Tarsito : Bandung.
Volume I. No. 1. September 2010
7
MOTION Volume I. No. 1. September 2010
8