Jurnal
rssN l4l0-3354
Akta Agro Vol. I I No.l .lanuari - Juni
si
&,n,on,)iakrc,,itasi
ZOOS
DAFTAR ISI
Soybean Root-'I'ip-Cell Mitosis unde r tlrc Inlluence olAqucous [jxtracts of 'l-hree Weed Species. (trarvari chaniago, a. rn.ii, i;. . ......
K;i;;i;;;';;;i'ii:i:rropy
Pengaruh Jantttr Mik-oriza ArbuskLrla terhadap PcrtLrnrbLrhan -larrarrran Sclasih (oc.itttrrt ! unt L. ). (llen i Mll,crni tlan Dini tI"iuuni)-... _. :..:.... :.....
.\unc'
Potc'nsi Kotttoos clarr I)ttpuk Kartclang untuk l)rocluksi PadiOrglrrik di'l'analr Ipccptis.l.
(Achmarl tqnaly
l)
!!aj iarr Konscntrasi Zat Pctigatttr"l'Lrrnbuh 2.4-D tcrlraclap viabititas. Vigor r.lurr pcrlLrrlbuharr Ilcnilr pada llchcranl Gcrfuripc_linnila,i:riui r;ngi,i: tj)',',,:,)i),r, c,ttt.c.ir.t t_inn.). (Fiana
l)odesta. [Jnrnri Kirlsunr Aah nviriiri' Iri,r."ra)
I()
Pengarult [)crlakuatt Stlhrt clalt waktu Pernarrasan [Jcrrih terhadap I)crkccanrbalnn Arabika
(Ccf/au urubic'u). lArtlian) ....._ ..........
K,pi 2.s
Gcnot}pic Variation in M.ung Ilcilrrs I'ossessir.rg t)illcrcnt Seecl C'oar characteristic lirr llesisrarrcc ro I ncubator Weirtlrcrirrg. .............
[ninir"rnto)
of Sovbcarr l)ocl Ilor.cr. orr CrouncJn ut (At.acltit ltl.yt,qrrt (DrvinartIiApriyanto,'s'i";i.in.loi".l"iiii,ti"i,,glir.i......'' Incidcncc
1..) irr Berrgkrrlu.
Culrrra 'l usLrk Korrdc (ltaclclitt triloh.tttcr) dan Kirinl ((,ltlotrtolttt,tttt u oclt)t.ttttt) sebaqlri I)upLrk orgarrik pada Sarvi (Bru'.ti,,ct c.tiir,;,;,;;. L.). u.;;;i;;;
iN,i;iiiJ;i;;;;iii,
dun Dcvi Haryanti)
34
4l
Nir;:;;:iii
l1 +/
IndLrksi Mtrtasi Mclalui Iratliasi Sinar Gamnra terhadap [Jcnih urrtrrk Mcrrin!-rkatkarr
Keragar.a. porrurasi DasrrJagurr
s0.",,,,;;i;[.i. ic;tu ft";ii"ir, H. Sutjlhjo dan S.v-arif ris'Aii1:ii[] . _.'. ... ....
iiiir,jr;,,l;ii:=$,i#;
l'lant [lcgcttcraliott liortt l-eal'Bladt' Ilxplants ol'llorscraclislr (Antrtt.tr,.iu through /rr Virro Cutrurc.
fpi*i, vrri;;ifi:..
. .....
/st'\
t.tr.t.rit.trtru 1..) 63
ldcntiflkasi Molcktrler.Elegontovirus Pcnyebab Penyakit Keriring KLrning pada Tanaman lbrnat cli Jarva Tengah. ("Scdyo H";i;;;i
69
Strstainabilitv ol lndLrcccl Systc.nric Rcsisrarrcc by vesikular Arbuskullr. M'co116vzae (ilomus sp. in Tonrato ntil'ri.{gairiii^,rr, ox.t,.\porrnr
and H. Gusmara)
(satrianii'ii:;'il;i';;;;;ilrT; 75
Korelas i Akti vitas Enzi nr N itrat
';i:5?i.-i[l'f
'6:f,tf
Rccr Lrktase dan.
pertumburran Beberapa Genotipe Tanaman
,Hifl ,1,,,u,;liil*ll;ili*f tlm*f
Serangan Cendarvan Pascapanen.pada
di Propinsi Bengkutu. tAlvi virnij
z;
Iliji Kopidi-l'ingkat petanidan
Pe
ngatur Tumbuh 80
pedagang pengLrmpLrl
. .1..._:... ...
.hrrnal Akta Agrosia telah diakreditns'i melalui Kepurusan Direktur ,lenderal Pendidikcrn Tinggi Departemen pendiclikan JVasioncrl llcpuhlik lntlones'icr tlengun l{rntor . 26/DIKTI/Kep/2005
PERAG
I
87
Jurnal Akta Agrosia
Vol. I I No. I hlm 57 - 62 Jan - Jun 2008
ISSN t4t0-3354
{'r
Induksi Mutasi Melalui lradiasi Sinar Gamrna terhadap Benih untuk Meningkatkan Keragaman Populasi Dasar Jagung {Zea mays L) Mutation Induction by Gamma lrradiation on Seeds to Increase Base Population Variance of Maize (Zea mays L.) Catur Herisonr, Rustikawatir, Sujono H. Sutjahjo2 dan Syarifah lis Aisyah2 Program Studi Agronomi Fakultas Pertiniin tlniveisitas Bengkulu 2 Departemen Agrohort, Fakultas pertanian, IpB Jt Raya Darmogo, iogo, 166g0 Jl Rayo Kandang Limun, Bengkulu 38JTt catur
_h e r
is o n
@y
a h o o. c a m
;
ti
ka _n gr h@y a h o o. c o nt
Base population.variance i, u.r, ,n',no*,-,1ilHff.eding progranr. Mularion inducrion by gamma irradiation was known to increase population variance in rnany ptant. itre oUiective of this research was to study population respons of several maize inbred lines to gamma irradiation. The research was conducted in two consecutive steps' i.e' determination of LD50 and gamma irradiation experiment. The result shgwed that early growth respon patern to irradiation were varied !ine to Iine. Radiosensitiveness were also varied among inbred lines indicated by the LDro ranging froln 97 oy to 424 cy. Base population variance increase tremendousely due to gamma irrad iation at LDr. Leaf numbeq leaf length, ano tearwiain variance increase in the range ofiao/o - g0% and plant height variance inirease 250% - 1300%among lines.
Keyword: poptrlation vqriance, maize, gamnta irrqdiation
PENDAHULUAN Jagung merupakan salah satu kornoditas strategis yang ekonornis dan berpeluang besar untuk dikembangkan sebagai bahan baku produk
pangan lain, Jagung termasuk sumber utama karbohidrat dan protein, setelalr beras. Jagung juga merupakan salah satu bhhan baku industri pakan ternak yang paling bariyak dibutuhkan akhir-akhir ini. Pada tahun-tahun mendatang kebutuhan akan
jagung terus rneningkat sejalan
derrgan rneningkatnya laju pertumbuhan penduduk dan menirrgkatnya kebutuhan pakan ternak.
Perkembangan produksi jagung di
Indonesia selama lima tahun terakhir mingaiami pen ingkatan cukup berarti. procluks i jagung talrun 2004 dan 2005 nreningkat berturut-tuiut iebesar 3,1 I dan 4,560A (BpS, 2005). Namun demikian,
perringkatan produksi jagung yang telah dicapai masih belurn dapat mernenuhi kebutulrarr dalam negeri sehingga hingga saat ini Indonesia,masih mengimporjagung dalarn j umlah besar,
Produki jagung dapat ditingkatkan melalu i perubahan varitas yang ditanam petani dari varitas lokalke varitas kornposit atau hibrida unggulyang nrenriliki produktivitas ringgi dan adaptif terhadap
lingkungan tercekarn. Perakitan kultivar seperti itu dapat d i lakukan seleksi terhadap popu lasi dasar yang beragarn yang dilanjutkan dengan hibridisasi.
Peningkatan keragarnan populasi dasar dapat dilakukan salah satunya nlelalui induksi mutasi secara fisik dengan iradiasi sinar gamma (Micke and Donini,1993; Duncafl et al. 1995), Mutasi dapat disebut sebagai perubahan materi genetik pada tingkat genom, kromosom dan DNA atau gen seh ingga menyebabkan terjad i nya keragaman
genetik (Soeranto, 2003). Dari sejumlah mutan
yang dihasilkan terdapat petuang untuk mendapatkan genotipe yang lebih baik daripada plasma nutfah asal. Pada tanaman sorgurn, induksi mutasi
fisik
dengan iradiasi sinar gamma tertradap benih telah
berhasil meningkatkan keragaman genetik tanaman sorgum (Soeranto, ZA6f|,. Beberapa
a
lnduksi mutasi catur Herison, Rustikawati, suJono H. Sutjahjo tlan syarilirh li:sAisyah :
kultivar tanaman pangan ssperti padi tahan wert:ng, dan bercak daun, kacang merah toleran kekeringan
dan bercak cercospora BATAN (1996). dan beberapa genotip€ tanarnan hias (P3TlR BAfAN 2000) yang diseleksi dari mutan hasil induksi iradiasi sinar gamma.
Keberhasilan' upay4 iradiasi untuk meningkatkan keragaman populasi sangat ditentukan oleh radiosensitivitas genotipe yang diiradiasi. Tingkat sensitivitas tanaman sangat bervar ias i antarjen i s tan affi afi dan antargenoti pe (Banerj i and Datta I 992) t,Rad iosensitiv itas dapat diukur berdasarkan nilai LDro (lethal dose 50) yaitu dosis yang menyebabkan kematian 50% populasi tanaman. Dalarn induksi mutasi, beberapa studi menunjukkan bahwa dosis optimum yang dapat menghasilkan mutan terbanyak biasanya terjadi di sekitar LDrn (lbralrirn 1999). Selain dengan LDro, rad iosens itivitas juga dapat d iamati dari adanya hambatan pertumbuhan atau letalitas, mutasi somatik, patahan kromosom, serta jumlah dan ukuran kromosom (Datta 2001). Penelitian ini bertujuart untuk mempelajari tingkat radiosensitivitas 9 genotipe jagun g terlradap radiasi sinar gamma, dan mempelajari peningkatan keragaman populasi akibat iradiasi sinar gamma
pada dosis sekitar LDru pada generasi M0, generasi tetua yang diiradiasi.
METODE PENELITIAN Iradiasi sinar gamma terhadap benih dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi (P3TIR) Badan Tenaga Atrm Nasional (BATAN) Pasar Jumat, Jakarta, Penanaman biji setelah diiradiasi dilakukan di Kebun Percobaan IPB Leuwikopo, Darmaga- Penelitian dilakukan mulai bulan Juni samPai November 2007' Bahan tanaman yang digunakan adalah benih 9 galur murni jagungyang meliputi Cl (Pool
4 51-29'4'4}, Q2 (Pool 5 33-47-2),
G3
(Sw92D343L4DMR PC3S4-56), C4 (S l/48811 )' bs (seppio 45tts),66 (s4/16914), c7 (SgP/k/ r t t i+ tzz1,G I (s gPD/660/ I 5 ), G9 (s gPlK/T t t 7 I t 22\ danG l0 (SgPDi620/15). Galur murni tersebut diperoleh dari Balai Penelitian Bioteknologi dan Cenetika (Balitb'iogen), Bogor' Sumber sinar mCo' gamma yang digunakan adalah
Penelitian dilakukan dalarn dua tahap' yaitu penentuan LDr,, utttuk mernpelajari radiosensitivitas beberapa galur jagung dan induksi mutasi untuk meningkatkan keragantatt poptrlasi sebagai bahan penruIiaan tanaman jagttng'
Penentuan LD.o Percobaan disusun mengikuti rancangan
acak lengkap (RAI-) dengan dua faktor. Faktor perlama adalah galur nlrtrni jagurrg, dan faktor kedua adalah dosis iradiasi, yang terdiri atas 9 taraf, yaitu 0, 00, I 50, 200, 259, 300, 3 50, 450 dan 500 gray (Cy). Jadi pada percobaan ini terdapat 8l 1
kombinasi perlakttan, dan setiap kombinasi perlakuan digunakan 30 butir benih' Sernbilan taraf
dosis tersebu. digunakan untuk mempelajari pola respon galur terhadap irradiasi sinar gamma dan menentukarr ni lai LD.,,.
Besarnya dosis iradiasi yang diberikan merupakan fungsi dari waktu dan laju dosis yang dimiliki gafinlo chantber saat perlakuan, dettgan rlrmus: dosis = rvaktu x laju dosis (Manual book
Chamber 40004' type Irpasena, India). Besarnya laju dosis dalam glammc chumber benrbah dari waktu ke waktu' ierganturrg pada waktrr paruhnya. Menggunakan laju dosis yang telah diketahui, maka dosis iradiasi dapat ditentukan berdasarkan waktu pemaparan' Setelah dilakukan iradiasi, benih ditanam dan diamati persentase kematian tanaman di lapang' Untuk mendapatkan nilai Lethal Dosis 50 (LD50), digunakan program curve-fit analysis, yaitu"suatu program analisis statistik yang dapat digunakan untuk mencari model persamaan terbaik (Finney, 2005). Analisis statistika pada program ini merupakan penggabungan antara " data-driven gga an aly s is" dan " m a de l' dr iv en analy s i s" seh i n model persamaan matematika yang diperoleh dari pola kematian populasi galur-galtrr jagung tidak harus sama antar galur yang satu dengan galur lainnya. Hanya model dengan nilai koefisien koreiasi (r) tertinggi yang digunakan pada penelitian ini. Model'rnodel yang digunakarr iersebut adalalr linier, quadratic fit, dan polinornial
for lrradiatar Gamma
fit,
Induksi Mutasi
Percobaan dilakukan mengikuti rancangan
acak lengkap (RAL) dengan galur sebagai
Jurnal AktaAgrosia Vol.
ll
No. I hlm 57 - 62 Jan - Jun 2008
59
perlakuan dengan tiga ulangan. Masirrg-masing
itu juga diarnati secara visual abnonnalitas tanaman
galur digunakan 60 .biji untuk diiradiasi
karena pengaruh iradiasi,
menggunakan dosis LDro. Sebagai pembanding digunakan juga kontrol (tanpa iradiasi).
Percobaan
Analisis data dilakukan dengan analisis koefisien keragaman untuk mengukur tingkat keragaman populasi pada n asing-masing galur,
ini dilakukan dengan teknik
budidaya intensif supaya variabel peftumbuhan dan hasil dapat diarnati secara optirnal. Persiapan lahan dilakukan dengalr cara penggenrburarr lahan dengan pencangkulan dua kali buat bedengan dan
disebarkan pupuk kandang dengan dosis t0 ton lra-r, diaduk dan kemudian diratakarr. Lahan dibiarkan selama dua minggu untuk memberikan reaksi pupuk kandang, baru kemudian ditanarni. Setiap galur ditarram dalam baris dengan jarak tanam 25 cm dan jarak antar baris 100 cm, pada masing-masing ularrgan. Benih ditanarn satu biji per Iubang pada lubarrg tanam yarrg telah diberi furadan. Penreliharaan tanaman dilakukan dengan penyiraman setiap dua hari sekalij ika tidak turun hujan, serta penyemprotan insektisida dan fungisida setiap dua minggu sekali. perrgendalian gulma dilakukan intensif2 minggu sekali pada bulan pertama dan kedua selanjutnya jika diperlukan. Pengamatan dilakukan pada umur 5 mst terhadap karakter vegetatif yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun dan lebar daun. Selain Tabel
I
'
baik pada populasiyang diiradiasi maupun kontrol
sebagaipembanding.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan Lethal Dosis (LDso) Dari sembilan galur yang diteliti, umumnya galur-galur jagung masih mampu berkecambah dan turnbuh baik sarnpai pada tingkat iradiasi 100 Cy. Pada tingkat iradiasi yang lebih tinggi maka pola respolt setiap galur tidak sama. Berdasarkan ana I is is Curv
e
-fi t men ggunakan program ap I i kasi
Data Fit ver. 8.2 Okdale Engineering, pada kisaran dosis hingga 450 Gy, galur G l, GZ, G4, C5, G6, dan G9 menunjukkan pola respon linier negatif, galur G7 dan G8 kuadrati( sedangkan G3 polinomial orde tiga. Berdasarkan persamaan matematik tersebut maka dapat diduga nilai LDro yaitu nilai X untuk Y :50o/o. Persamaan matpmatili dan hasil penghitungan LDro disaj ikan padatTabel
l.
LD,o beberapa garur jagung akibat iradiasi sinar gamma terhadap benih
Galw Y = a +bX Y= a * bX + cXP (polinomiat
y=99,2:,2:- _ 0,20lAX 0rri,eD 0,7g24 24..,41lj +dX3,, y= gq,?J,l - O,q:+:aX + 0,00248X1 O,Sii+ 424,Btg fir) +€,0001I X3 y=99,4j4j -0,0j06X 91 Y = a +bX (tinier) 0,9084 ZgS,B5g y=106,40JJ_0,9041lBlX 9l t=a+bX(linier) A,T746 sT,g3tl y=89,818r82- 0,20363636x = u * bx (lrrier) 9l I 0,B4zz 198, r 13 G7 Y= u*bX+cF (quadraric y= 100,2J175 +g,19333fiX* 0,9401 344,46J
9? G3
G8
fiD
Y = a + bX +
Y= a*bX
cF
i
o,ooogoef
(quad^raric
flr) y= g .5,4j4J
_0,j31?7g33X +
0,003lt888l
tf
Y= I I 0,1 8 182 - 0,249A9 69i
X
0,7796
330,953
0,8J35
241.0 19
catur Herison, Rusrikawati. sujono H. sutj*hjo dnn syarifah lis Aisynh : lRduksi murasi Tabel 2' Nilai koefisien keragaman gama pada LDr,
Jumlah
darxt
)
(cv) karakteryegetatifgalurjagung
Partjang daun 8,64 9,37 ?,56
9,W
umur 5 mst pada kontrol dan iradiasi sinar
!-ebar daun
Tirrgg
Panjug
tanam*n
daun
8,4?
2,82
14,0J
9,:o
1,27
t594
2,24
Trrgg
Lebar datrn
tanaman
12,14
13,74
19,15
18,03
19,21
13,62
25,37 19,96
I4,06
23,94
G1
9,77
G2
9,81
o3
10,79
G4
9,04
6,90
11,3J
1,49
05
t6,99
I7,60
10,07
rsJ3
18,86
?,45
l, I4
24,04
14,43
19,92
l5,p
1
2fr,35 27,9A
G6
l2,gg
J,4$
I t,pg
5,31
14,00
7,76
I
o8
12,26 1AA2
2rB l,8J
n,67
21fi4
17,42 16,25
6,58
l,*; tslT
19,61
G7
G9
t0
I8,rl0
lEJr
t9
16;48
5.27
28,04
t6
22
40
I
Gambar I' visualisasi perrumbuhan abnornrattananian
2
jrg.r,,;
gamma.
Hasil analisis menunjukkarr bahwa kirasaran LDro untuk iradiasiterhadap berrih pada tanaman jagung cukup lebar, ycitu antara gO_424
Gy iradiasi sinar gamma, Tampak bahwa secara
genetik, tingkat radiosensitivitas antargalur tersebut berbeda-beda. Calur C3 merupakan genotipe dengan tingkat radiosensitivitas yang paling rendah terhadap sinar gamm * 1t_O* lZ+ Gy), sedangkan galur C5 merupakan genbtipe yang paling sensitif terhadap sinar gamma (LDru 97
Gy),
I
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat radiosensitivitas suatu tanaman terhadap iradiasi. Secara fisik, bentuk morfologi bahan tanaman dapat mempengaruhi ketahanan fisik sel saat menerima iradiasi sinar gamma. Selain itu juga faktor biologis seperti faktor genetik, danjuga faktor lingkungan seperti oxigen, kadar air, penyimpanan pasca iradiasi dan suhu (Ahnstroem 1977). Broertjes and van Harten (1988) menyatakan bahwa semakin banyak
l8,Jg
*it" i*lirri
J,i-i
kadar oksigen dan nrolekul air (H,O) berada dalarn materiyang diradiasi. maka s"n.,ikin barryak pula radikal bebas yang terbentuk sehingga rnerrjadi semakin sensitif.
Induksi Mutasi Keragaman Awal populasi Galur
I.nbred. Keseragaman dalam galur sangat penting fafam program pemuliaan tanamair sebagai indikator keseragaman konstitusi genetik antar
tanaman dalam satu galur. Bila galur nrurni tersebut dibuat melalui selfing tiap individu tananran. nraka keseragaman tersebut dapat juga merupakan indikator kehornozigositasan tiap lokus gen pengendali karakter yang dipelajari. Hasii analisis ragam menggunakan koefisien variasi fenotipik dapat dililrat bahwa
galur-galur yang
diuji merniliki
tingkar
keseragaman yang tinggi untuk karakter vegetatif,
generatif dan komponen
hasil.
Koefisien
keragaman yang diperoleh pada setiap galur untuk
l
Jurual Akta Agrosia Vol. I
.61
I No. I hlm 57 - 62 .lan - Jun 2008
karakter-karakter tersebut pada ulnutnnyai lebih rendah dari l5o/o (Tabel 2).
dengan baik pada sekurang'kurangnya pada M2.
Hasil analisis tersebut menunjukkan balrwa gaIur-gaI ur jagung yang d igunakan dalarn peneI itian
muncul berpeluang lebih stabil, sementara karakter unggul tanaman tetua tetap terekspresi. Pada generasi M0, iradiasi sinar gamma
menunj ukan ciri-ciri galur inbred. Nalnun dernikian terbatasnya gal ur-galul dengan karakteristik yang ada belurn dapat memenuhi kebutuhan program
pernuliaan untuk meirgatasi berbagai masalah peningkatan produksijagung dcu,asa ini. Oleh karena itu maka perlu dilakukan upaya nreningkat kan keragaman populasi dengan harapan muncul karakter baru yang dapat diseleksi untuk berbagai tujuan progrant pemuliaan, sepcrti toleransi terhadap berbagai cekaman biotik dan abiotik, karakter kualitas gisitertentu, dan lain sebagainya. Keragaman populasi M0. lnduksi mutasi yang dilakukan dengan iradiasi sinar gamma terhadap benih pada dosis sekitar dosii LD* ternyata menghasilkan tanaman.tanaman yang merniliki karakter berbeda dari tetuanya sehingga nreningkatkan keragaman populasi dalanr setiap galur. Secara visual keragaman perturnbuhan tananlan akibat iradiasi sinar ganrrrur nreniadi lebih besar, Selain tidak berkecanrbah paila dosis iradiasi tinggi, pada dosis iradiasi sedarrg (150 300 Cy) beberapa tanaman tunrbuh juga tidak rronnal (Garnbar l). Terjadirrya abnorrnalitas pada populasi yarrg diiradiasi menunjukkan bahrva telah terjadi perubahan pada tingkat genorn, kromosoln dan DNA atau gen yang sangat besar sehingga proses fisiologis yang dikendalikan secara genetif Ai dalam tanaman merrjadi tidak normal dan meninrbutkan
variasi-variasi genetik baru (Soeranto, 2003). Abnorntalitas hingga kematian tanaman yang diiradiasi disebabkan oleh terbentuk radikal bebai seperti H,', yaitu ion 1,ang sangat labil datanr proses
reaksi akibat iradiasi, sehingga banyak
merrghasilkan benturan ke berbagai arah, yang akibatrrya akarr mernbuat perubatran atau tnutasi baik di tingkat DNA. tingkat sel, maupurr.jaringan,
bahkan sampai rnengakibatkan kenratian pada tanaman (Ahnsrroem lr971; Darta 200 I ). Abnormalitas pada generasi M0 separa pr.aktis
tidak menguntungkan karena seringkali tidak manrpu menghasilkan generasi keturunan lebih
lanjut. Mutasi yang diharapkan terjadi adatah mutasi.mutasi kecil seperti mutasi titik (ltoinr
ntutution) yang terekspresi dan dapat diseleksi
Dengan demikian maka karakter baru yang
pada tingkat LDro secara keseluruhan menyebabkan peningkatan keragaman vegetatif tanaman pada 5 mst. Hasil penghitungan nilai koefi sien keragaman populasi pada masing-masing
galur diperoleh bahwa koefisierr keragaman karakter j um lah daun, panjang daun dan lebar daun meningkat antara 30-,80%, sedangkan untuk tinggi
tanaman meningkat 250-I 3*0%. Peningkatan keraganran karakter vegetatif dan diharapkan terj ad i j u ga pad a karakter-karakter lain nya sangat positif karena ada peluang munculnya karakterkarakter baru di dalarn populasi dasar yang bermanfaat. Secara teoritis, mutasi yang terjadi akan bersifat acak ke berhagai kemungkinan. pada
iradiasi terhadap biji, peluang terjadinya mutasi lebilr besar pada generasi keturunan menyerbuk sendiri dari bijiyang diiradiasi, yaitu pada generasi M I atau M2. Pada generasi rersebut sudah terjadi segregasi pada lckus-lokus yang lnergalami nrutasi sehingga peluang munculnya karakter baru akan semakin besar.
KESIMPULAN
rad
Pola respon pertumbuhan awal berrih dan iosensitivitas galurjagung terlradap irad iasi sinar
gamma bervariasi antargalur. ga
I
ur yan g
d i uj
Nilai
LD,,, galuri berk i sar antara 97 Gy hintgga 424
Gy. Keragaman karakter jumlah daun, panjang daun dan lebar daun meningkat antara 30.g0ya, sedangkan ti nggi ra,Hman men ingkat ZSA" nA}% akibat iradiasi pada LDro.
SANWACANA
Terima kasih disampaikan kspada Program lnsentif Riset Dasar dari Kemerrterinn Riset dan Teknologiyang telah mendanai seluruh rangkaian penelitiarr ini; kepada Badan penelitian
Bioteknologi Pertanian dan Cenetika atas kontri busi galur-galur mum i jagung yang digunakan sebagai tetua; dan kepada P3TIR BATAN atas bantuarr dalam perlakuan iradiasi sinar gamma.
Cattrr Herison. R.ustikawati. Sujono H. $utiahjc dat Syarilirh lis /-ris1,nh ; lntlgk.,ii nrutasi
DAFTARPUSTAKA Ahnstroem
G. 1977. Radiobiology. In Manual
on Mutation Breeding,2nd edition. Tech.
Report Series No.l l9. Joint FAO/IAEA. Vienna: Div. of Atomic Energy in Food and Agriculture.
Banerji B.K. and S.K. Datta. 1992. Gamma ray mutation in .\ induced flower shape chrysanthemum cv oJava,. J. Nuclear Agric. Biol. 2 l(2): 1j-79. [B,{TAN] Badan Tenaga Atom Nasional. 1996. Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi. Jakarta: Subbag.l lrniah dan Dokunrenrasi-
PAIR. BPS. 2005. Statistik lndonesia. Biro pussar Statistik, Jakarta. Datta, S.K." 2001. Mutation studies on garden chrysanthemum : A review. Scientific Horticulture 7 :l 5g-199. Duncan R.R., R.M. Waskom, and M.W. Nabors. I 995. [n vitro screen ing and field evaluation of tissue culture-regenerated sorghum (Sorghum bicolor (L.) moench) for soil stress toleranee. Euphytica 85:371380.
Edi,
S. 2084.
Peningkatan Letenggangan
TerhadapAluminium dan pH rendah pada
Tanaman Padi Melalui Keragaman Somaklonal dan lradiasi Sinar Camma.
Disertasi. Bogor. Sekolah pascasarja Institut Pertanian Bogor. Finney, D.J. Probit analysis and muttivariant. 2005 H t tp : //wwtv. gs e is. uc I a. e du/ c ours e s/. ed2 3 I al/notes 3/prob it. htnl. Diakses 5 Januari 2005.
Ibrahim, R. I999. lrr vitro mutagenesis in roses. Phd Thesis. Aplied Biotogical Sci. Cell and Gene Biotechnology Fac. Univ Gent, Belgium. Micke A and Donini B. 1993. Irrduced Mutation. /r. l-layrvard MD, Bosemark NO, Rornagosa I, editor. plant Breeding Principles and prospects, Chapman & Hall.
IP31'lR BATAN] Pusar perrelirian
dan Pengembangan Teknologi lsotop dan
Radiasi
Badan Tenaga Atom Nasional. 2000. present and luture activities of mutation breeding in CRDIRI Country: Indonesia. FNCA
Reporl. BATAN, Jakarta Soeranto I-1. zAU. Peran iptek nuklir dalam pemuliaan tanaman untuk rnendukung industri pertanian. puslitbang Teknologi lsotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Jakarta Soeranto H. (tanpa tahun). Pemuliaan Tanaman Sorgum di P3TIR-BATAN. www.batan. go. i d/p a t ir/ b e r i t a/p e r t an i an /s o rgu m/ sorgum.htnr. l0 Juni 2006