ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Z-SCORE (Study kasus pada Sektor Industri Manufaktur Automotif dan Komponen yang listed di BEI selama tahun 2006-2010)
Zanwar Aryo yudanto Fakultas Ekonomi Universitas Semarang Abstract : Bankruptcy is a very essential issue that must be aware of the company. To assess the health of a company to use an analysis tool Altman Z-Score. The method is used to analyze the company's financial statements to then detect the possibility of bankruptcy of the company. From the figures obtained (Z-Score) on each company as compared to the three criteria. If the value of the company's Z-Score is more than 2,99 then included in the healthy category. If the Z-Score value of the company amounted to 1,81 – 2,99 to fall into this category or are in a gray area. While companies with a ZScore of less than or equal to 1,81 then potentially bankrupt the company. The data used in this study is secondary data in the form of financial statements in 2006 - 2010 were obtained from the Indonesian Capital Market Directory. The results of this study indicate that there are five firms with the lowest value of Z-score and predicted bankruptcy, the two companies are categorized as gray areas, and five other companies in the category of healthy Keywords : Z-Score, Prediction of Potential Bankruptcy
Abstrak : Kebangkrutan merupakan masalah yang sangat esensial yang harus di waspadai oleh perusahaan. Untuk menilai kesehatan suatu perusahaan digunakan alat analisis Altman Z-Score. Metode inilah yang digunakan untuk menganalisa laporan keuangan perusahaan untuk kemudian mendeteksi kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada perusahaan tersebut. Dari angka yang diperoleh (Z-Score) pada masing masing perusahaan dibandingkan dengan tiga criteria. Apabila nilai Z-Score dari perusahaan tersebut lebih dari 2,99 maka termasuk dalam kategori sehat. Apabila nilai Z-Score perusahaan sebesar 1,81 sampai dengan 2,99 termasuk dalam kategori grey area atau berada dalam daerah kelabu. Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai Z-Score kurang dari atau sama dengan 1,81 maka maka perusahaan berpotensi bangkrut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan tahun 2006 -2010 yang didapat dari Indonesian Capital Market Directory. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima perusahaan dengan nilai Z-score terendah dan diprediksi bangkrut, dua perusahaan yang dikategorikan grey area, dan lima perusahaan lain yang masuk dalam kategori sehat.
Kata Kunci : Z-Score, Prediksi Potensi Kebangkrutan
113
PENDAHULUAN
dan komponen seperti pada tabel dibawah ini.
Setiap bentuk investasi tentu
Tabel 1
memiliki resiko dan setiap resiko
Working Capital
investasi tentu tidak sama. Dua unsur
(dalam juta rupiah)
yang melekat pada setiap modal atau KODE
dana yang diinvestasikan adalah return atau hasil dari resiko. Dua
WORKING CAPITAL
2006
2007
2008
2009
2010
unsur ini mempunyai korelasi positif,
GJTL
1.176.022
1.799.424
985.887
1.557.620
1.939.778
umumnya semakin tinggi risiko,
ADMG
946.061
863.085
-21.271
120.554
186.190
semakin besar pula return yang
IMAS
-112.906
-526.190
-310.605
-202.193
-292.585
diperoleh dan sebaliknya, semakin
HEXA
77.757
195.620
543.859
544.176
748.590
rendah risiko, semakin kecil pula
UNTR
1.352.744
1.797.993
5.009.455
4.730.701
5.614.537
return yang diperoleh. (Mamduh,
INTA
494.325
457.279
539.553
230.335
578.134
2005:314)
ASII
-4.339.003
6.817.000
8.648.000
9.982.000
9.719.000
BRAM
624.980
728.540
531.758
466.129
545.242
beresiko adalah pada sektor industri
PRAS
32.693
18.108
3.170
122.662
66.923
manufaktur
SMSM
205.218
197.039
249.804
212.635
357.344
komponen. Maka dalam penelitian
TURI
196.973
221.924
593.294
219.911
351.102
ini
MASA
-138.310
86.118
-72.211
-120.452
-327.210
Salah satu investasi yang
automotif
memilih
sektor
manufaktur komponen.
automotif Alasannya
dan
industri dan
Sumber : Data Sekunder yang sudah diolah
terjadi Dari tabel diatas dapat dilihat
fluktuasi pada Working Capital to
bahwa terjadi masalah pada PT.
Total Asset, Retained Earning Before
Gajah Tunggal karena penurunan
to Total Asset, Earning Before
working capital Pada tahun 2008
Income Tax to Total Asset, Market
menjadi
Value of Equity to Book Value of
985.887
dibandingkan dari tahun 2007 yaitu
Debt dan Sales to Total Asset. dari
sebesar
tahun ke tahun yang dapat dilihat dari rasio-rasio
sebesar
1.799.424.
Pada
PT.
Polychem Indonesia terjadi masalah
keuangan pada
penurunan working capital Pada
sektor industri manufaktur automotif
tahun 114
2007
menjadi
863.085
dibanding tahun 2006 yaitu sebesar
capital Pada tahun 2008 yaitu sebesar
946.061,
dan pada tahun 2008
531.758 dibandingkan pada tahun
menjadi -21.271 dibandingkan pada
2007 yaitu sebesar 728.540 dan pada
tahun 2007 sebesar 863.085. Pada
tahun 2009 yaitu sebesar 466.129
PT. Indomobil Sukses Internasional
dibandingkan pada tahun 2008 yaitu
terjadi masalah penurunan working
sebesar 531.758. Pada PT. Prima
capital pada tahun 2007 menjadi -
Alloy
526.190 dibandingkan tahun 2006
working capital pada tahun 2007
sebesar -112.906 dan Pada tahun
yaitu sebesar 18.108 dibandingkan
2010
pada tahun 2006
yaitu
sebesar
-292.585
Steell
terjadi
penurunan
yaitu sebesar
dibandingkan working capital pada
32.693. dan tahun 2008 yaitu sebesar
tahun 2009 yaitu sebesar -202.193.
3.170 dibandingkan pada tahun 2007
Pada PT. United Tracktor Terjadi
yaitu sebesar 18.108.Dan pada tahun
masalah penurunan working capital
2010
Pada tahun 2009
yaitu sebesar
dibandingkan pada tahun 2009 yaitu
4.730.701 dibandingkan pada tahun
sebesar 122.662. Pada PT. Selamat
2008 yaitu sebesar 5.009.455. Pada
Sempurna
PT. Intraco Penta Terjadi masalah
working capital Pada tahun 2007
penurunan working capital Pada
yaitu sebesar 197.039 dibandingkan
tahun 2007 yaitu
pada tahun 2006
sebesar 457.279
yaitu
sebesar
terjadi
66.923
penurunan
yaitu sebesar
dibandingkan pada tahun 2006 yaitu
205.218. dan tahun 2009 yaitu
sebesar 494.325. Pada tahun 2009
sebesar 212.635 dibandingkan pada
yaitu sebesar 230.335 dibandingkan
tahun 2008 yaitu sebesar 249.804.
pada tahun 2008
Pada PT. Tunas Ridean terjadi
539.553.
yaitu sebesar
Pada
Astra
penurunan working capital Pada
penurunan
tahun 2009 yaitu sebesar 219.911
working capital Pada tahun 2010
dibandingkan pada tahun 2008 yaitu
yaitu
sebesar
Internasional
terjadi
sebesar
PT.
9.719.000
593.294.
Sarana
PT.
dibandingkan pada tahun 2009 yaitu
Multistrada
sebesar 9.982.000. Pada PT. Branta
penurunan working capital Pada
Mulia terjadi penurunan working
tahun 2008 yaitu sebesar -72.211 115
Arah
Pada
terjadi
dibandingkan pada tahun 2007 yaitu
Pada
umumnya
sebesar 86.118, Pada tahun 2009
keuangan
yaitu sebesar -120.452 dibandingkan
(Munawir,1995:13) :
pada tahun 2008 yaitu sebesar 72.211, Pada tahun 2010
yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu
Dengan adanya latar belakang
perusahaan
yang telah dijelaskan seperti diatas,
manufaktur
Laporan
Z-Score
sektor
saat
laba
rugi
merupakan suatu laporan yang
industri
automotif
suatu
b. Laporan Laba Rugi.
judul “Analisis kinerja keuangan
kasus
pada
tertentu.
maka diadakan penelitian dengan
study
dari
Neraca adalah laporan
tahun 2009 yaitu sebesar -120.452.
menggunakan
terdiri
a. Neraca
yaitu
sebesar -327.210 dibandingkan pada
dengan
laporan
sistematis tentang penghasilan,
dan
biaya, rugi laba yang diperoleh
komponen yang listed di BEI
oleh suatu perusahaan selama
tahun 2006-2010”
periode tertentu. c. Laporan Perubahan Modal.
TINJAUAN PUSTAKA
Menunjukkan
dan penggunaan atau alasan-
Pengertian Laporan Keuangan Laporan
keuangan
sumber
alasan pada
yang
menyebabkan
perubahan modal perusahaan.
dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan
sebagai alat untuk berkomunikasi
Pengertian Kebangkrutan
antara data keuangan atau aktifitas
Kebangkrutan sebagai suatu
suatu perusahaan dengan pihak-pihak
kegagalan yang terjadi pada sebuah
yang berkepentingan dengan data
perusahaan
atau aktifitas perusahaan tersebut
didefinisikan
dalam
beberapa pengertian, Martin:1995
(Munawir,1995:2).
(Supardi dan Sri Mastuti,2003:79) yaitu : 116
1. Kegagalan ekonomi (economic
asset
distressed)
liability
sangat
Kegagalan
dalam
arti
berperan
tidak
perusahaan kehilangan uang atau
distressed.
perusahaan
mampu
menutupi
sendiri,
ini
tidak
terkena
financial
Faktor Penyebab kebangkrutan
biayanya
berarti
dalam
pengaturan untuk menjaga agar
ekonomi biasanya berarti bahwa
pendapatan
management
Faktor-faktor
tingkat
penyebab
kebangkrutan secara internal adalah,
labanya lebih kecil dari biaya
Harmanto,1984:488
modal atau nilai sekarang dari
(Akhyar
dan
Kurniasih,2001:139-142) :
arus kas perusahaan lebih kecil dari terjadi
kewajiban. bila
sebenarnya
a. Terlalu besarnya kredit yang
Kegagalan
arus
kas
dari
diberikan kepada Debitur atau
yang
pelanggan.
perusahaan
tersebut jatuh dibawah arus kas yang
diharapkan.
Kebangkrutan
Bahkan
diberikan
bahwa tingkat pendapatan atas
waktunya b. Manajemen yang tidak efisien.
sebuah
investasi tersebut.
Banyak
2. Kegagalan keuangan (financial
kurang
mempunyai
kegagalan
menurut
penulis
makna
kesulitan
kas
atau
adanya
pengalaman,
gagal
kemampuan,
ketrampilan,
sikap
adaptif, dan inisiatif dari manajemen. Ketidakefisienan
dana baik dalam arti dana dalam pengertian
perusahaan
untuk mencapai tujuannya karena
distressed)
keuangan
atau
yang
untuk
Pengertian
debitur
bisa dibayar oleh pelanggan pada
lebih kecil dari pada biaya
dikeluarkan
kepada
pelanggan yang pada akhirnya tidak
biaya historis dari investasinya
perusahaan
terjadi
karena besarnya jumlah kredit yang
kegagalan dapat juga berarti
modal
bisa
tercermin
dalam
pengertian modal kerja. Sebagai 117
pada
manajemen ketidakmampuan
manajemen menghadapi situasi yang
Menilai
terjadi diantaranya :
Metode Altman
Kebangkrutan
dengan
Menurut Mamduh (2000:456) Hasil
penjualan
yang
tidak
Z-Score untuk perusahaan yang go
memadai Kesalahan
publik dalam
ditentukan
dengan
menggunakan rumus :
penetapan
harga jual
Formulasi :
Pengelolaan utang piutang yang
Z-Score = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3
kurang memadai
+ 0,6 X4 + 1,0 X5
Struktur biaya
Keterangan :
Tingkat investasi dalam aktiva
X1 = Working Capital / Total Asset
tetap
dan
persediaan
yang
X2 = Retained Earning / Total Asset
melampui batas X3 = Earning Before Interest and Kekurangan modal
Tax / Total Asset
Ketidakseimbangan
dalam
X4 = Market Value of Equity / Book
struktur permodalan
Value of Debt
Sistem dan prosedur akuntansi
X5 = Sales / Total Asset
kurang memadai Kerangka pemikiran c. Penyalahgunaan wewenang dan
Secara
teoritis
kerangka
kecurangan-kecurangan
pemikiran dalam penelitian ini dapat
Penyalahgunaan
digambarkan seperti pada gambar
wewenang
berikut :
banyak dilakukan oleh karyawan, kadang oleh manajer puncak dan itu sangat
merugikan,
apalagi
jika
kecurangan itu berhubungan dengan keuangan perusahaan. 118
Kerangka pemikiran
tahun
2006-2010
adalah
17
perusahaan. Laporan keuangan sektor industri manufaktur automotif dan komponen tahun 2006-2010
Pengambilan sampel dalam penelitian sampel
Kinerja laporan keuangan
ini yang
purposive
adalah
pemilihan
bertujuan
sampling.
atau Peneliti
memungkinkan mempunyai tujuan
Perhitungan
atau target tertentu dalam memilih
Z-Score
sampel secara tidak acak. Pemilihan Bangkrut
Grey area
Sehat
Z-Score <1,81
1,81 >Z-Score<2,99
Z-Score >2,99
sampel bertujuan yang digunakan adalah jenis judgement sampling atau pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan yaitu merupakan tipe pemilihan sampel tidak acak yang
Implikasi manajerial
informasinya
diperoleh
pertimbangan
tertentu
disesuaikan
METODE PENELITIAN
dengan
dengan (umumnya
tujuan
atau
masalah penelitian) Indrianto dan Populasi dan penentuan sampel
Bambang (1999:131). Dan sampel yang diambil adalah berjumlah 12
Populasi adalah keseluruhan objek
yang
diobservasi,
tidak tetapi
seluruhnya
perusahaan.
merupakan
Jenis dan sumber data
seluruh objek penelitian. Populasi
Jenis data yang digunakan
merupakan keseluruhan unsur-unsur
dalam penelitian ini adalah data
yang memiliki satu atau beberapa ciri
sekunder. Yang terdiri dari :
atau
karakteristik
yang
sama 1. Data laporan laba rugi dan
(Indrianto dan Bambang, 2002).
neraca
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan
selama
tahun
2006
sampai dengan tahun 2010 pada
yang
bergerak dalam bidang automotif dan
sektor industri automotif dan
komponen yang terdaftar di BEI dari
komponen 119
dari
Indonesian
Capital
Market
Directory
perusahaan dari ICMD yang datanya
(ICMD)
dinyatakan dalam bentuk angkaangka.
2. Data jumlah lembar saham dan harga saham pada setiap akhir tahun
dari
manufaktur
(ICMD)
Untuk
industri
automotif
komponen Capital
sektor
Indonesian
Market
Directory
Z-Score
semua perusahaan yang diteliti pada
dan
dari
menghitung
tahun 2006-2010, langkah-langkah yang
digunakan
adalah
sebagai
berikut :
selama tahun 2006
a. Mengklasifikasikan
sampai dengan tahun 2010.
pos-pos
laporan keuangan tahunan sesuai Metode pengumpulan data
dengan kebutuhan untuk analisis
Data yang digunakan dalam
yaitu : current asset, current
penelitian ini dikutip dari buku
liabilities,
retaid
earning,
Indonesian Capital Market Directory
earning before income tax, total
(ICMD). Metode yang digunakan
asset, sales book value of debt,
adalah metode dokumentassi yaitu
jumlah lembar saham, dan harga
mencatat data yang diperlukan dari
saham.
ICMD dari tahun 2006 sampai tahun
b. Menghitung working capital dan
2010. Data tersebut diperoleh dari
market value of equity yang
pojok BEI USM.
belum diketahui dari laporan keuangan tahunan diatas
Metode Analisis Analisis
- Working capital = current yang
asset – current liabilities
digunakan
adalah metode analisis kuantitatif
- Market value of equity =
yaitu teknik yang menganalisis data
jumlah lembar saham ×
dengan melalui gambaran-gambaran,
harga pasar saham
penjelasan-penjelasan, melakukan langsung laporan
dengan
c. Menghitung
rasio-rasio
perhitungan
secara
menggunakan
analisis
altman,1993:186 (supardi dan sri
tahunan
mastuti, 2003)
keuangan
X1,X2,X3,X4,X5
120
Dimana :
HASIL DAN PEMBAHASAN
X1 = Working Capital / Total Asset
Table 2 Klasifikasi berdasarkan hasil nilai Z-
X2 = Retained Earning / Total Asset
Score X3 = Earning Before Interest and
KODE
Z-Score
Tax / Total Asset
Value of Debt X5 = Sales / Total Asset d. Masing-masing rasio kemudian kedalam
model
MDA untuk menghitung ZScore,
formulanya
adalah
Z-Score = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3
keuangan
perusahaan dengan batasan : -
Z-Score >2,99
-
1,81 > Z-Score < 2,99 = grey
= sehat
area -
Z-Score < 1,81
2009
2010
GJTL
1,1122
1,1566
0,6745
1,6679
1,9117
ADMG
0,6581
0,9894
0,3939
0,611
0,8094
IMAS
0,4322
0,8192
1,4458
1,4609
2,5196
PRAS
1,3972
1,3979
0,7
0,3075
0,9627
MASA
0,5647
0,8736
0,6848
1,1616
1,1072
HEXA
1,9365
2,1081
1,238
2,7714
5,1994
INTA
2,0575
2,0903
3,1872
2,0624
4,0081
UNTR
2,1505
4,3999
3,1956
6,3961
7,7018
ASII
3,2692
5,7607
3,763
7,555
9,8002
BRAM
6,2791
7,1934
7,3086
11,0743
14,9987
SMSM
2,9278
2,9263
3,2916
3,2667
3,4241
TURI
1,8223
2,1325
2,5391
5,1545
5,0503
Kategori Sehat
+ 0,6 X4 + 1,0 X5 kinerja
2008
Kategori Grey Area
sebagai berikut:
e. Menilai
2007
Kategori Bangkrut
X4 = Market Value Equity / Book
dimasukkan
2006
= bangkrut
Sumber : Data Sekunder yang sudah diolah
PT Gajah Tunggal Tbk Diketahui pada tahun 2008 mengalami
penurunan
secara
signifikan pada variabel retained earning to total asset (X2), yaitu dari 0,0294 pada tahun 2007, menjadi 121
0,0882 pada tahun 2008, sehingga
mengalami
pada tahun 2008 perusahaan tidak
signifikan pada variabel retained
memiliki laba ditahan bahkan minus,
earning to total asset (X2), yaitu dari
dan variabel EBIT to total asset (X3)
-0,231 pada tahun 2007, menjadi -
yaitu dari 0,0528 pada tahun 2007,
0,361 pada tahun 2008, sehingga
menjadi -0,2937 pada tahun 2008.
menyebabkan
Mengindikasikan
memiliki
laba
usaha
penurunan
secara
perusahaan
laba
bahkan
tidak menjadi
perusahaaan lebih kecil dari beban
minus, dan variabel EBIT to total
langsung, beban usaha, dan beban
asset (X3) yaitu dari 0,033 pada
lain-lain.
tahun 2007, menjadi -0,2805 pada tahun 2008. Mengindikasikan laba
Dengan demikian perusahaan Gajah
Tunggal
tidak
mempertahankan keuangannya.
usaha perusahaaan lebih kecil dari
dapat
beban langsung, beban usaha.
kinerja X3
Dengan demikian perusahaan
menjadi penyebab nilai Z-score pada
Polychem Indonesia tidak dapat
tahun
mempertahankan
2008
dirata-rata
Variabel
X2,
berkurang,dan
nilai
Z-Score
jika
dengan
kinerja
keuangannya. Variabel X1, X2, dan
tahun 2006,2007,2009 dan 2010
X3
penyebab
nilai
Z-score
perusahaan tersebut masuk dalam
berkurang, dan jika dirata-rata nilai
kategori bangkrut.
Z-Score perusahaan tersebut masuk dalam kategori bangkrut.
PT. PT Polychem Indonesia Tbk
Indomobil
Sukses
Internasional Tbk
Diketahui pada tahun 2008
Diketahui pada tahun 2006
working capital (X1) perusahaan -
sampai tahun 2010 variabel working
0,006, mengindikasikan aktiva lancar
capital (X1) perusahaan selalu dalam
perusahaan
keadaan minus, berarti aktiva lancar
lebih
kecil
daripada
hutang lancar, dan pada tahun 2008
perusahaan 122
lebih
kecil
daripada
hutang lancar. Pada tahun 2006
keuangannya.
sampai tahun 2009 variabel retained
menjadi
earning (X2) selalu dalam keadaan
berkurang, dan perusahaan tersebut
minus, yang berarti perusahaan tidak
masuk dalam kategori bangkrut.
memiliki laba bahkan minus.
Sukses
Diketahui
Internasional
menjadi
Variabel
penyebab
X1,
nilai
capital
X2,
pada
tahun
(X1)
perusahaan
berada
aktiva lancar lebih kecil dari pada hutang lancar. Dan pada tahun 2007,
masuk dalam kategori bangkrut.
dan 2008 retained earning to total
PT. Prima Alloy Steell Tbk pada
Z-score
dalam keadaan minus, ini berarti
Z-score
berkurang, dan perusahaan tersebut
Diketahui
nilai
X5,
2006,2008,2009, dan 2010 working
tidak dapat mempertahankan kinerja keuangannya.
penyebab
X3,
PT Multistrada Arah Sarana Tbk
Dengan demikian perusahaan Indomobil
Variabel
asset (X2) mengalami penurunan yaitu sebesar 0,1862 dan 0,1386
tahun
sehingga
2006,2008, dan 2009 variabel EBIT
jumlah
perusahaan
to total asset (X3) minus, ini berarti
laba
menjadi
ditahan semakin
berkurang.
laba usaha perusahaan lebih kecil daripada beban langsung, beban
Dengan demikian perusahaan
usaha. Dan pada tahun 2007,2008,
Multistrada Arah Sarana tidak dapat
dan 2009 sales to total asset (X5)
mempertahankan
menurun secara signifikan ini berarti
keuangannya.
perusahaan
menjadi
tidak
meningkatkan
dapat
penjualan
produk
keuangan
perusahaan
nilai
X2,
Z-score
PT Hexindo Adiperkasa Tbk Diketahui pada tahun 2008
Dengan demikian perusahaan
mempertahankan
penyebab
X1,
masuk dalam kategori bangkrut.
terganggu.
Prima Alloy Steell
Variabel
berkurang, dan perusahaan tersebut
perusahaan. Sehingga menyebabkan kinerja
kinerja
pada EBIT to total asset (X3), karena
tidak dapat
terjadi
kinerja 123
penurunan
jumlah
laba
sebelum pajak yaitu dari tahun 2007
lancar.
sebesar 0,2013 turun menjadi 0,1584
2006,2007,2009 perusahaan masuk
pada
kedalam kategori grey area. Tetapi
tahun
2008,
sehingga
Dan
pada
meningkatkan jumlah laba, karena
perusahaan mengalami peningkatan
jumlah laba lebih kecil daripada
pada variabel MV of Equity to BV of
beban langsung, beban usaha. Dan
debt (X4), yaitu sebesar 0,4374 dan
perusahaan dalam kategori bangkrut.
2,0556.
Tetapi perusahaan tersebut tertolong
variabel sales to total asset (X5)
karena pada tahun 2009, 2010 MV of
secara terus menerus dari tahun 2006
equity to BV of debt (X4) meningkat
sampai
secara signifikan yaitu sebesar 0,579
mengindikasikan perusahaan mampu
dan 2,113. Dan sales to total asset
meningkatkan nilai pasar uang dan
(X5)
jumlah
signifikan pada
2009
tahun
mengindikasikan perusahaan gagal
meningkat
tahun
pada
Dan
dan
peningkatan
tahun
2010,
penjualan,
2010
pada
ini
sehingga
tahun 2009, dan 2010 yaitu menjadi
perusahaan pada tahun 2008 dan
1,065
perusahaan
2010 perusahaan masuk kedalam
jumlah
kategori sehat, tetapi jika dirata-rata
mampu
dan
1,558.ini meningkatkan
penjualan dan pada tahun 2010
nilai
z-score
perusahaan Intraco
perusahaan tersebut masuk dalam
Penta masuk kedalam kategori grey
kategori sehat. Tetapi jika dirata-rata
area.
nilai Z-Score perusahaan masuk dalam kategori grey area.
PT. United Traktor Tbk
PT. Intraco Penta Tbk Diketahui
terjadi
Diketahui
masalah
bahwa
terjadi
penurunan variabel working capital
peningkatan secara signifikan MV of
(X1) pada tahun 2007, 2008, dan
Equity to BV of Debt (X4) pada
2009 yaitu sebesar 0,6348, 0,5688,
tahun 2009 dan 2010 yaitu sebesar
dan 0,2352. Ini berarti jumlah aktiva
3,701 dan 5,116. Dan sales to total
lancar lebih kecil daripada hutang
asset (X5) pada tahun 2007 yaitu 124
sebesar 1,397. Ini mengindikasikan
secara terus menerus dari tahun 2006
bahwa
sampai tahun 2010. Dan peningkatan
perusahaan
meningkatkan
nilai
mampu pasar,
dan
sales to total asset (X5) dari tahun
penjualan. dan variabel X4, X5
2007,
merupakan penyebab meningkatnya
mengindikasikan bahwa perusahaan
nilai Z-Score perusahaan United
mampu meningkatkan nilai pasar,
Traktor, Sehingga perusahaan masuk
dan penjualan. dan variabel X4, X5
dalam kategori perusahaan yang
merupakan penyebab meningkatnya
sehat.
nilai
bahwa
dan
Z-Score
2010.
Ini
perusahaan
Indokordsa/Branta Mulia. Dengan
PT. Astra Internasional Tbk Diketahui
2009
demikian perusahaan masuk dalam terjadi
kategori perusahaan yang sehat.
peningkatan secara signifikan MV of
PT. Selamat Sempurna Tbk
Equity to BV of Debt (X4) pada tahun 2009 dan 2010 yaitu sebesar
Diketahui
bahwa
terjadi
5,128 dan 7,360. Dan sales to total
peningkatan pada variabel EBIT to
asset (X5) pada tahun 2007 dan 2008
Total Asset (X3) pada tahun 2009
yaitu sebesar 1,104 dan 1,202. Ini
yaitu
mengindikasikan bahwa perusahaan
sebelumnya tahun 2008 yaitu sebesar
mampu meningkatkan nilai pasar,
0,508, dan peningkatan pada variabel
dan penjualan. dan variabel X4, X5
sales to total asset (X5) secara terus
merupakan penyebab meningkatnya
menerus,dari tahun 2006 sampai
nilai
Astra
2010. Ini mengindikasikan bahwa
demikian
perusahaan mampu meningkatkan
perusahaan masuk dalam kategori
jumlah laba sebelum pajak dan
perusahaan yang sehat.
mampu
meningkatkan
penjualan,
dengan
demikiam
perusahaan
Z-Score
Internasional.
perusahaan Dengan
PT. Indokordsa/Branta Mulia Tbk Diketahui
bahwa
sebesar
0,650
dibanding
Selamat Sempurna masuk dalam
terjadi
kategori perusahaan yang sehat.
peningkatan MV of Equity to BV of Debt (X4) secara signifikan dan 125
PT. Tunas Ridean Tbk Diketahui
Sukses Internasional Tbk, PT. Prima
bahwa
Alloy Steell Tbk, PT. Multistrada
terjadi
Arah Sarana Tbk.
peningkatan secara signifikan MV of
mengalami
Equity to BV of Debt (X4) pada
kategori grey area, dan PT. United
2009 dan 2010,
Traktor Tbk, PT. Astra Internasional
yaitu sebesar 1,541, 2,593, dan
Tbk., PT Indokordsa / Branta Mulia
3,250. Ini mengindikasikan bahwa
Tbk, PT. Selamat Sempurna Tbk,
perusahaan mampu meningkatkan
dan PT. Tunas Ridean Tbk. selalu
nilai pasar, dan penjualan. dan X4,
X5
(bangkrut),
PT. Intraco Penta Tbk masuk dalam
peningkatan sales to total asset (X5)
variabel
kegagalan
PT. Hexindo Adiperkasa Tbk, dan
tahun 2009 yaitu sebesar 0,971. Dan
dari tahun 2008,
diprediksikan
berada dalam kategori sehat.
merupakan
penyebab meningkatnya nilai Z-
Saran
Score perusahaan Tunas Ridean.
Berdasarkan hasil penelitian
Dengan demikian perusahaan masuk
yang
dalam kategori perusahaan yang
telah
perusahaan
sehat.
dilakukan
pada
Automotif
dan
komponen pada tahun 2006-2010, maka peneliti ingin memberikan saran-saran sebagai berikut:
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Bagi perusahaan
Kesimpulan
Hasil analisis nilai Z-
Berdasarkan
pada
hasil
Score menunjukkan bahwa pada
penelitian dan pembahasan penelitian
perusahaan
maka berkesimpulan :
komponen terdapat perusahaan yang
Berdasarkan nilai perubahan variabel
harus
Gajah Tunggal Tbk., PT. Polychem PT
ancaman
pihak manajemen perusahaan
maka pada tahun 2006-2010 PT.
Tbk.,
mengalami
dan
kebangkrutan, oleh karena itu
Z-Score selama tahun 2006-20010,
Indonesia
Automotif
tindakan
Indomobil 126
segera
mengambil
korektif
atau
pencegahan jika telah diketahui tingkat
kesehatan
Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim , 2005, Analisis laporan keuangan, UPP UMP YKPN, Yogyakarta
keuangan
perusahaan semakin menurun dan
menunjukkan
kegagalan
gejala
bisnis
Munawir, S, 1995, Analisis laporan keuangan, Edisi ke-4, Liberty, Yogyakarta
atau
kebangkrutan, yang dapat dilihat perkembangan nilai Z-Score dari
Nur
tahun ketahun, selain itu bagi perusahaan
Automotif
komponen
dan
sebaiknnya
memperhatikan kondisi makro di Indonesia politik
seperti
sehingga
Riyanto, Bambang, 1995, Dasardasar pembelanjaan perusahaan, BPFE, Yogyakarta
keamanan, performance
perusahaan dapat ditingkatkan.
Yoseph, Peter, 2011, analisis kebangkrutan dengan metode Z-Score Altman, Springate, dan zmijewski pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2005-2009, akurat jurnal ilmiah akuntansi nomor 04 tahun ke-2 januari-april 2011
2. Bagi investor Dalam keputusan harus
melakukan
investasi,
benar-benar
investor selektif.
Perusahaan dengan nilai Z-Score yang
rendah
dan
tidak
menunjukkan perbaikan kinerja
Setyorini, Abdul halim,2002, Study potensi kebangkrutan perusahaan publik di BEJ tahun 1996-1998,kompak, no.5
selama lima tahun berturut-turut sebaiknya potensi
dihindari kebangkrutan
indriyanto dan Bambang supomo, 2002, Metode penelitian bisnis untuk akuntansi dan manajemen, Edisi 1, BPFE, Yogyakarta
karena cukup
Supardi, Sri mastuti, 2003, Validitas penggunaan Z-Score Altman untuk menilai kebangkrutan pada perusahaan perbankan Go Publik di BEJ, kompak, no.7
besar.
DAFTAR PUSTAKA Husnan, Suad, 2003, Dasar-dasar teori portofolio dan sekuritas, Edisi 3 UPP UMP YKPN, Yogyakarta
Adnan, Muhammad Akhyar, et al, 2001, Analisis tingkat kesehatan perusahaan untuk memprediksi potensi 127
kebangkrutan dengan pendekatan Altman (kasus pada sepuluh perusahaan di Indonesia), JAAI, vol. 5, no.2 Adnan, Muhammad Akhyar, et al, 2001, Analisis ketepatan prediksi metode Altman terhadap terjadinya likuidasi pada lembaga perbankan (kasus likuidasi perbankan di Indonesia),JAAI, vol.5, no.2 ECFIN, 2009, ICMD 2009, Institute For Economic and Finance Research, Jakarta ECFIN, 2010, ICMD 2010, Institute For Economic and Finance Research, Jakarta ECFIN, 2011, ICMD 2011, Institute For Economic and Finance Research, Jakarta
128