EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DITINJAU DARI DISPOSISI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN PURWOREJO Zainnur Wijayanto Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Email:
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan pendekatan open-ended atau pembelajaran langsung, 2) manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang memiliki disposisi matematis tinggi, sedang, atau rendah, 3) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan disposisi matematis tinggi, sedang, atau rendah, 4) pada masing-masing kategori disposisi matematis, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan openended atau pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Purworejo tahun ajaran 2013/2014. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMPN 20 Purworejo, SMPN 14 Purworejo, SMPN 13 Purworejo yang diambil secara stratified cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah instrumen tes prestasi belajar matematika, instrumen angket disposisi matematis siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji hipotesis menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa : 1) prestasi belajar matematika siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan open-ended lebih baik daripada siswa yang diberi pembelajaran langsung, 2) prestasi belajar matematika siswa dengan disposisi matematis tinggi lebih baik daripada siswa dengan disposisi matematis sedang dan rendah, begitu juga dengan prestasi belajar matematika siswa dengan disposisi matematis sedang lebih baik daripada siswa dengan disposisi matematis rendah, 3) pada model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan open-ended prestasi belajar matematika siswa yang memiliki disposisi matematis tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki disposisi matematis sedang maupun rendah. Pada pembelajaran langsung, siswa dengan disposisi matematis tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang memiliki disposisi matematis sedang dan rendah, siswa dengan disposisi matematis sedang memiliki prestasi belajar yang sama dengan siswa yang memiliki disposisi matematis rendah, 4) Pada siswa dengan disposisi matematis tinggi, siswa dengan disposisi matematis sedang dan siswa dengan disposisi matematis rendah memiliki prestasi belajar yang sama antara siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan open-ended dan pembelajaran langsung. Kata Kunci: Think Pair Share (TPS), Pendekatan Open-Ended, Pembelajaran Langsung, Disposisi Matematis
427
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 3 No. 2 Februari
428
Zainnur Wijayanto : Eksperimentasi Model Pembelajaran ..... 427 - 438
1. PENDAHULUAN Matematika
merupakan
ilmu
dalam belajar matematika. Peker (2008) “Students’
universal yang mendasari perkembangan
mengatakan
teknologi modern sehingga mempunyai
success level in mathematics has been a
peran penting dalam berbagai disiplin
worry for a long time in many countries.
ilmu dan mengembangkan daya pikir
There are a lot of factors affecting
manusia. Matematika perlu diberikan
success in mathematics. One of these
kepada semua peserta didik mulai dari
factors
sekolah dasar sampai perguruan tinggi
anxiety,
untuk membekali peserta didik dengan
mathematical fear”.
kemampuan sistematis,
berpikir kritis,
logis,
kreatif,
is
students’
in
other
low
mathematical words,
their
Untuk menjawab permasalahan
serta
tersebut
sama
menggunakan model pembelajaran yang
Pada
dapat memperbaiki dan meningkatkan
pendidikan
mutu proses belajar mengajar. Menurut
matematika di Indonesia masih rendah
George (2010), model pembelajaran yang
dibandingkan dengan mutu pendidikan
terbukti
dapat
matematika negara-negara lain. Hal ini
belajar
mengajar
setidaknya
tes
pembelajaran kooperatif. Hasil penelitian
Trends in International Mathematics and
dari Zakaria (2010) juga menyatakan,
Sciences Study (TIMSS) yang diikuti
“The
oleh siswa kelas VIII SMP. Hasil
improve
evaluasi TIMSS 2011 untuk matematika
mathematics
kelas VIII, Indonesia pada posisi 5 besar
mathematics” mengungkapkan bahwa
dari bawah (bersama Syria, Moroko,
pembelajaran
Oman, Ghana).
meningkatkan prestasi belajar dan sikap
kemampuan
dan
analitis,
bahwa
bekerja
(Permendiknas, kenyataannya
2006). mutu
tercermin
dari
hasil
Salah satu faktor penyebabnya
salah
satunya
meningkatkan
cooperative
learning
students’ and
adalah
dengan
proses model
methods
achievement attitude
kooperatif
in
towards
dapat
siswa terhadap matematika.
adalah cara guru dalam pengelolaan
Salah satu model pembelajaran
pembelajaran di kelas. Penelitian yang
kooperatif yang efektif dan mudah
dilakukan Akinsola dan Olowojaiye
diterapkan adalah model pembelajaran
(2008) menyimpulkan bahwa cara guru
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
dalam penyampaian pembelajaran di
yang dikembangkan oleh F. Lyman pada
kelas
dalam
tahun 1985 dari Universitas Maryland.
mengubah sikap dan kebiasaan siswa
Think Paire Share merupakan salah satu
sangat
berpengaruh
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 3 No. 2 Februari
429
Zainnur Wijayanto : Eksperimentasi Model Pembelajaran ..... 427 - 438
model pembelajaran kooperatif sederhana
yang senada juga diungkapkan oleh Anita
yang memberi kesempatan pada siswa
Lie
untuk bekerja sendiri serta bekerja sama
kelompok berpasangan (kelompok yang
dengan orang lain. Keunggulan model
terdiri dari 2 orang siswa) salah satunya
pembelajaran
adalah lebih sedikit ide yang muncul.
ini,
yaitu
mampu
(2004:
mengoptimalkan partisipasi siswa (Anita
46),
Menurut
kekurangan
Shimada &
dari
Becker
Lie, 2004:57). Penelitian yang dilakukan
(1997), pendekatan open-ended adalah
oleh
(2007)
pembelajaran yang menyajikan suatu
model
permasalahan yang memiliki metode atau
pembelajaran TPS memberi pengaruh
penyelesaian yang benar lebih dari satu.
yang
Hal
Bowering
et
mengungkapkan
positif
al
bahwa
sehingga
menimbulkan
ini
sejalan
dengan
pendapat
prestasi yang baik. Danebeth (2012)
Hollingworth, Beard, & Proctor (2007)
dalam
menyimpulkan
yang mengatakan bahwa pokok pikiran
bahwa penerapan model pembelajaran
dari pembelajaran dengan open-ended
kooperatif
yaitu pembelajaran yang membangun
penelitiannya
pengaruh
tipe yang
TPS
memberikan
signifikan
terhadap
kegiatan interaktif antara matematika dan
kinerja kelompok dalam pembelajaran
siswa sehingga mengundang siswa untuk
jika dibandingkan dengan pembelajaran
menjawab
konvensional.
berbagai strategi.
permasalahan
melalui
Pendekatan open-
Menurut Alfiyatul Fajar (2010),
ended dapat memberi kesempatan kepada
dalam penelitiannya ditemukan bahwa
siswa untuk memperoleh pengetahuan/
terdapat
model
pengalaman menemukan, mengenali, dan
pembelajaran Think Pair Share (TPS)
memecahkan masalah dengan beragam
yang akhirnya menjadi kendala dalam
teknik.
kelemahan
pada
penggunaan model pembelajaran ini,
Salah
satu
faktor
yang
diantaranya adalah siswa yang pandai
mempengaruhi proses dan hasil belajar
cenderung mendominasi sehingga dapat
matematika
menimbulkan sikap minder dan pasif
mereka terhadap matematika. Damon
dari siswa yang berkemampuan rendah,
(2005)
diskusi tidak akan berjalan lancar jika
menyimpulkan
siswa hanya menyalin pekerjaan siswa
mempunyai
yang
memahami
terhadap proses pembelajaran. Disposisi
menyelesaikan
matematis adalah keinginan, kesadaran,
pekerjaan/ tugas yang diberikan. Hal
dan dedikasi yang kuat pada diri siswa
pandai
bagaimana
tanpa
proses
siswa
dalam
adalah
disposisi
penelitiannya bahwa
pengaruh
juga
disposisi yang
besar
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 3 No. 2 Februari
430
untuk
Zainnur Wijayanto : Eksperimentasi Model Pembelajaran ..... 427 - 438
belajar
melaksanakan
matematika berbagai
dan
kegiatan
matematika (Sumarmo, 2006). Berdasarkan
lebih
baik,
siswa
dengan
disposisi
matematis tinggi, sedang, atau rendah, 3) pada masing-masing kategori disposisi
uraian
yang
matematis, manakah yang memberikan
dikemukakan di atas, tujuan dalam
prestasi belajar matematika lebih baik
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
diantara model pembelajaran kooperatif
1) manakah yang memberikan prestasi
tipe TPS dengan pendekatan open-ended
belajar matematika lebih baik diantara
atau pembelajaran langsung, 4) pada
model
pembelajaran
kooperatif
masing-masing
Think
Pair
(TPS)
Share
pendekatan
open-ended
tipe
dengan atau
manakah
model
yang
pembelajaran,
mempunyai
prestasi
belajar matematika lebih baik, siswa
pembelajaran langsung, 2) manakah yang
dengan
disposisi
matematis
mempunyai prestasi belajar matematika
sedang, atau rendah.
tinggi,
2. METODE PENELITIAN Penelitian
ini
merupakan
Teknik
pengumpulan
data
penelitian eksperimental semu dengan
menggunakan metode dokumentasi, tes
menggunakan rancangan faktorial 2x3.
dan
Populasinya adalah seluruh siswa kelas
digunakan untuk mengumpulkan data
VIII
kemampuan awal siswa, metode tes
SMP
Purworejo,
Negeri
Kabupaten
dokumentasi
digunakan untuk mengumpulkan data
dengan teknik stratified cluster random
prestasi belajar matematika, dan metode
sampling. Penelitian dilakukan di SMP
angket digunakan untuk mengumpulkan
Negeri 13 Purworejo, SMP Negeri 14
data
Purworejo, SMP Negeri 20 yang masing-
Instrumen
masing diambil satu kelas eksperimen
penelitian ini berupa tes objektif bentuk
dan satu kelas kontrol. Sampel dalam
pilihan ganda pada materi bangun ruang
penelitian ini berjumlah 190 siswa yang
sisi datar dan angket disposisi matematis
terdiri
untuk membedakan disposisi matematis
96
sampelnya
Metode
diambil
dari
dan
di
angket.
siswa
pada
kelas
eksperimen dan 94 siswa pada kelas
dalam
kontrol. Dalam penelitian ini terdapat dua
rendah.
disposisi yang
matematis
siswa.
digunakan
dalam
kategori tinggi,
sedang atau
variabel bebas yaitu model pembelajaran
Uji coba instrumen dilakukan di
dan disposisi matematis siswa dan satu
SMP Negeri 18 dan SMP Negeri 32
variabel terikat yaitu prestasi belajar
Purworejo dengan responden 69 siswa.
matematika.
Untuk instrumen tes prestasi belajar,
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 3 No. 2 Februari
431
Zainnur Wijayanto : Eksperimentasi Model Pembelajaran ..... 427 - 438
mengacu pada kriteria yaitu validitas isi,
reliabilitas (r11 ≥ 0,7), dari 60 butir
daya pembeda (D
pernyataan yang diujicobakan diperoleh
kesukaran (0,3
0,3), tingkat
≤ P ≤ 0,7) dan
40
butir
pertanyaan
disposisi
alat
reliabilitas (r11 ≥ 0,7), dari 40 butir soal
pengambil
yang diujicobakan diperoleh 25 butir soal
siswa. Uji prasyarat analisis yaitu uji
yang digunakan sebagai alat pengambil
normalitas dengan Lilliefors dan uji
data prestasi belajar matematika siswa.
homogenitas dengan uji Bartlett. Uji
Uji coba angket disposisi matematis,
analisis data yang digunakan yaitu
mengacu pada kriteria yaitu validitas isi,
analisis variansi dua jalan dengan sel tak
konsistensi internal (D
sama.
0,3) dan
data
sebagai
matematis
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum dilakukan eksperimen
menggunakan uji Bartlett dengan statistik
sampel harus dalam keadaan seimbang.
uji Chi-Kuadrat pada tingkat signifikansi
Data
0,05 diperoleh hasil
yang
digunakan
sebagai
uji
keseimbangan adalah data dokumentasi nilai
Ujian
matematika
Akhir
Sekolah
semester
1.
= 3,841 berarti harga dari
(UAS)
dengan
Untuk
selanjutnya dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji keseimbangan pada data tersebut. Berdasarkan uji normalitas
, sehingga
sigifikansi 0,05 pada kelas eksperimen didapatkan Lobs = 0,0792 dan L0,05;96 = 0,0904 dan kelas kontrol Lobs = 0,0774 dan L0,05;86 = 0,0914, pada masing-masing sampel nilai Lobs< L0,05;n dengan , sehingga
maka H0 diterima artinya masing-
dari populasi yang mempunyai variansi homogen. Berdasarkan uji keseimbangan menggunakan anava satu jalan sel tak sama dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh hasil Fobs = 1,214 dengan F0,05;1,188 = 3,89. Karena Fobs < F0,05;1,188
dengan
,
sehingga berarti
populasi
Sebelum variansi
Hasil analisis uji homogenitas
maka H0 diterima dalam
keadaan
seimbang.
masing sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
maka H0
diterima. Artinya bahwa sampel berasal
dengan menggunakan metode Lilliefors diperoleh harga statistik uji untuk taraf
= 2,211 dengan
dilakukan
dua uji
dilakukan
jalan,
terlebih
normalitas
analisis dahulu dan
uji
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 3 No. 2 Februari
432
Zainnur Wijayanto : Eksperimentasi Model Pembelajaran ..... 427 - 438
homogenitas analisis
sebagai
variansi.
uji
prasyarat
Rangkuman
normalitas dan homogenitas disajikan
uji
dalam Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1. Rangkuman hasil uji normalitas Uji Normalitas TPS Open-Ended Langsung Disposisi Tinggi Disposisi Sedang Disposisi Rendah
L obs 0,0688 0,0700 0,0861 0,0820 0,0890
L 0,05;n 0,0904 0,0914 0,0934 0,0830 0,0967
Keputusan H0 diterima H0 diterima H0 diterima H0 diterima H0 diterima
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Normal
Tabel 2. Rangkuman uji homogenitas Sampel Model Pembelajaran Disposisi Matematis siswa
K
Keputusan
Kesimpulan
2
2,657
3,841
H0 diterima
Homogen
3
1,701
5,991
H0 diterima
Homogen
Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2,
jalan
dapat diketahui bahwa sampel berasal
dengan
sel
tak
sama
dapat
dilakukan.
dari populasi yang berdistribusi normal
Rerata
prestasi
belajar
dan mempunyai variansi yang homogen
matematika kelompok eksperimen dan
dengan
kelompok kontrol dapat dilihat dalam
demikian
uji
hipotesis
menggunakan teknik analisis variansi dua
tabel 3.
Tabel 3. Rerata masing-masing sel dari data model pembelajaran dan disposisi matematis. Model Pembelajaran TPS-Open Ended Pembelajaran Langsung Rerata Marginal
Disposisi Matematis Siswa Tinggi Sedang Rendah (b1) (b2) (b3) 91,44 77,00 61,92 83,45 70,16 65,94 88,74 73,11 64,27
Rerata Marginal 79,54 71,70
Hasil perhitungan analisis variansi dua jalan sel tak sama dengan tingkat signifikansi 0,05 disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4. Rangkuman analisis variansi dua jalan Sumber Model Pembelajaran (A)
Disposisi Matematis Interaksi (B)(AB) Galat Total
JK 437,86 4765,52 1074,76 10876,35 17190,49
dk 1 2 2 184 189
RK 245,74 2382,76 537,38 59,11 -
8,02 40,31 9,09 -
3,89 3,05 3,05 -
Keputusan H0 ditolak H0 ditolak H0 ditolak -
Kesimpulan analisis variansi dua
Tabel 4. adalah: (1) pada efek utama
jalan dengan sel tak sama berdasarkan
antar baris (A), siswa-siswa yang dikenai
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 3 No. 2 Februari
433
Zainnur Wijayanto : Eksperimentasi Model Pembelajaran ..... 427 - 438
dengan model pembelajaran kooperatif
pembelajaran
TPS
disposisi
dengan
pembelajaran prestasi
open-ended langsung
belajar
dan
mempunyai
matematika
yang
digunakan
matematis
siswa
dan
terhadap
prestasi belajar matematika.
yang
Berdasarkan anava dua jalan
berbeda. (2) pada efek utama antar kolom
diperoleh bahwa H0A ditolak, sehingga
(B), ketiga disposisi matematis siswa
perlu dilakukan uji lanjut pasca analisis
memberikan efek yang berbeda terhadap
variansi dengan metode Scheffe’ untuk
prestasi belajar. (3) pada efek interaksi
uji komparasi antar baris.
(AB), terdapat interaksi antara model Tabel 5. Rangkuman hasil uji komparasi ganda antar baris Komparasi H0 H1 Fobs 2F0,05;2;276 Keputusan μ1. vs μ2. μ1. = μ3. μ1. ≠ μ3. 49,38 7,78 H0 ditolak Keputusan Berdasarkan Tabel 5. hasil uji
pembelajaran yang membangun kegiatan
komparasi antar baris pada masing-
interaktif antara matematika dan siswa
masing kategori model pembelajaran dan
sehingga
dengan
menjawab
melihat
diperoleh
rerata
simpulan
marginalnya,
bahwa
model
mengundang
siswa
permasalahan
untuk melalui
berbagai strategi. Diperkuat oleh Nohda
pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan
(2000)
pendekatan
memberikan
dengan pendekatan open-ended guru
prestasi belajar matematika yang lebih
berpeluang untuk membantu siswa dalam
baik
pembelajaran
memahami dan mengelaborasi ide-ide
langsung. Kesimpulan ini didukung oleh
matematika siswa sejauh dan sedalam
hasil penelitian Mella Yuliani (2013)
mungkin. Di lain pihak, prestasi belajar
yang dalam penelitiannya menyimpulkan
matematika peserta didik yang dikenai
prestasi belajar matematika peserta didik
model pembelajaran langsung, proses
yang
pembelajaran
pembelajaran terpusat pada guru guru
kooperatif STAD dengan pendekatan
yang menyebabkan siswa menjadi pasif.
open-ended
bahasan
Dengan demikian, pemahaman materi
logaritma lebih baik daripada peserta
pokok bangun ruang sisi datar yang
didik yang dikenai model pembelajaran
dikenai pembelajaran langsung lebih
STAD. Kemudian menurut Hollingworth,
rendah dari dari pada peserta didik yang
Beard,
yang
dikenai model pembelajaran kooperatif
mengatakan bahwa pokok pikiran dari
tipe TPS dengan pendekatan open-ended.
pembelajaran dengan open-ended yaitu
Alasan ini kemudian diperkuat dengan
open-ended
dibandingkan
dikenai
&
model
pada
pokok
Proctor
(2007)
yang
mengemukakan
bahwa
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 3 No. 2 Februari
434
Zainnur Wijayanto : Eksperimentasi Model Pembelajaran ..... 427 - 438
penelitian yang dilakukan oleh Ofodu
konvensional.
dan Raheem (2011) yang menyimpulkan
Berdasarkan anava dua jalan
bahwa pembelajaran matematika dengan
diperoleh bahwa H0B ditolak, sehingga
menggunakan model pembelajaran TPS
perlu dilakukan uji lanjut pasca analisis
memberikan prestasi belajar yang lebih
variansi dengan metode Scheffe’ untuk
baik
uji
daripada
model
pembelajaran
komparasi
antar
kolom.
Tabel 6. Rangkuman hasil uji komparasi ganda antar kolom Komparasi μ.1 vs μ.2 μ.2 vs μ.3 μ.1 vs μ.3
H0 μ.1 = μ.2 μ.2 = μ.3 μ.1 = μ.3
H1 μ.1 ≠ μ.2 μ.2 ≠ μ.3 μ.1≠ μ.3
Fobs 195,14 63,79 475,89
2F0,05;2;276 6,10 6,10 6,10
Keputusan Keputusan H0 ditolak H0 ditolak H0 ditolak
Berdasarkan Tabel 6. hasil uji
berpikir. Sehingga tujuan belajar tercapai
komparasi antar kolom pada masing-
dan menghasilkan prestasi belajar yang
masing kategori disposisi matematis dan
lebih
dengan
diperkuat oleh Mutia (2013) yang dalam
melihat
rerata
marginalnya,
baik.
Pendapat
tersebut
menyimpulkan
juga
diperoleh simpulan bahwa siswa dengan
penelitiannya
disposisi matematis tinggi mempunyai
siswa dengan disposisi tinggi mempunyai
prestasi belajar lebih baik dibandingkan
prestasi belajar yang lebih baik dari siswa
siswa dengan disposisi matematis sedang
dengan
dan rendah, dan siswa dengan disposisi
maupun rendah.
disposisi
matematis
bahwa
sedang
matematis sedang mempunyai prestasi
Berdasarkan analisis variansi dua
belajar lebih baik dibandingkan siswa
jalan diperoleh bahwa H0AB ditolak,
dengan disposisi matematis rendah. Hasil
sehingga perlu dilakukan uji lanjut pasca
ini sesuai dengan hipotesis penelitian.
analisis variansi dengan metode Scheffe’
Hal ini dikarenakan siswa yang memiliki
untuk uji komparasi antar sel pada
disposisi matematis tinggi dalam belajar
masing-masing
matematika akan lebih percaya diri
pembelajaran dan disposisi matematis.
dengan
dapat
Hasil uji komparasi ganda antar sel pada
mengeksplorasi ide-ide matematis dan
baris yang sama dideskripsikan sebagai
mencoba
untuk
berikut: 1) Pada model pembelajaran
memecahkan masalah, bertekad yang
kooperatif tipe TPS dengan open-ended,
kuat, ketertarikan dan keingintahuan
siswa dengan disposisi matematis tinggi
menemukan sesuatu yang baru serta
akan mencapai prestasi belajar yang lebih
kecenderungan untuk merefleksi proses
baik daripada siswa dengan disposisi
kemampuannya,
berbagai
metode
kategori
model
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 3 No. 2 Februari
435
Zainnur Wijayanto : Eksperimentasi Model Pembelajaran ..... 427 - 438
matematis sedang maupun rendah. Hal
menemukan sesuatu yang baru serta
ini dikarenakan model pembelajaran
kecenderungan untuk merefleksi proses
kooperatif TPS dengan pendekatan open-
berpikir.
Sehingga
ended merupakan model pembelajaran
disposisi
matematis
konstruktivisme yang menuntut peran
memperoleh informasi dalam jumlah
aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran,
yang sama banyak selama proses belajar
oleh karena itu siswa dengan disposisi
sehingga memberikan prestasi belajar
matematis tinggi akan cenderung lebih
yang sama baiknya. 2) Pada siswa
aktif baik dalam proses pembelajaran
dengan
sehingga hasil yang dicapai juga lebih
prestasi belajar matematika siswa yang
optimal. 3) Pada model pembelajaran
dikenai model pembelajaran kooperatif
langsung siswa dengan disposisi tinggi
TPS dengan open-ended sama baiknya
mempunyai prestasi belajar lebih baik
dengan siswa yang dikenai pembelajaran
daripada siswa dengan disposisi rendah,
langsung. 3) Pada siswa dengan disposisi
sedangkan siswa yang memiliki disposisi
matematis
matematis sedang akan mencapai prestasi
matematika siswa yang dikenai model
belajar yang sama dengan siswa yang
pembelajaran kooperatif TPS dengan
memiliki disposisi matematis rendah.
open-ended sama baiknya dengan siswa
disposisi
rendah,
siswa tinggi
matematis
prestasi
dengan akan
sedang,
belajar
Hasil uji komparasi ganda antar
yang dikenai pembelajaran langsung.
sel pada kolom yang sama dideskripsikan
Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis
sebagai berikut: 1) Pada siswa dengan
penelitian.
disposisi
penelitian ini dimungkinkan karena siswa
matematis
tinggi,
prestasi
Ketidaksesuaian
belajar matematika siswa yang dikenai
dengan
model
TPS
cenderung tidak bersemangat dan tidak
dengan open-ended sama baiknya dengan
aktif dalam mengikuti proses belajar
siswa
pembelajaran
sehingga pemahaman siswa terhadap
langsung. Hal ini dikarenakan siswa yang
materi bangun ruang sisi datar menjadi
memiliki
tinggi
kurang. Dengan demikian, pada disposisi
dalam belajar matematika akan lebih
matematis rendah, peneliti tidak mampu
percaya diri dengan kemampuannya,
menjamin terjadinya interaksi antara
dapat mengeksplorasi ide-ide matematis
siswa yang dikenai model pembelajaran
dan mencoba berbagai metode untuk
kooperatif tipe TPS dengan open-ended,
memecahkan masalah, bertekad yang
TPS dan model pembelajaran langsung.
pembelajaran
yang
kooperatif
dikenai
disposisi
matematis
disposisi
matematis
hasil
rendah
kuat, ketertarikan dan keingintahuan
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 3 No. 2 Februari
436
Zainnur Wijayanto : Eksperimentasi Model Pembelajaran ..... 427 - 438
4. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan
hasil
penelitian
dibandingkan siswa dengan disposisi
dapat disimpulkan sebagai berikut. 1)
matematis sedang dan rendah, siswa
Model pembelajaran kooperatif tipe TPS
dengan disposisi matematis sedang dan
dengan
open-ended
rendah mempunyai prestasi belajar yang
memberikan prestasi belajar yang lebih
sama, 4) Pada masing-masing disposisi
baik
matematis siswa (tinggi, sedang dan
pendekatan
dibandingkan
pembelajaran
langsung. 2) Siswa dengan disposisi
rendah)
matematis tinggi mempunyai prestasi
kooperatif tipe TPS dengan pendekatan
belajar lebih baik dibandingkan siswa
open-ended dan pembelajaran langsung
dengan disposisi matematis sedang dan
memberikan prestasi belajar yang sama
rendah, dan siswa dengan disposisi
pada materi bangun ruang sisi datar.
matematis sedang mempunyai prestasi
antara
model
pembelajaran
Berdasarkan
simpulan,
belajar lebih baik dibandingkan siswa
dikemukakan beberapa saran yaitu bagi
dengan disposisi matematis rendah. 3)
kepala sekolah hendaknya senantiasa
Pada model pembelajaran kooperatif tipe
memberikan motivasi, monitoring dan
TPS dengan pendekatan open-ended
evaluasi kepada para guru dan bagi guru
siswa dengan disposisi matematis tinggi
matematika yaitu hendaknya termotivasi
mempunyai prestasi belajar lebih baik
untuk menerapkan model pembelajaran
dibandingkan siswa dengan disposisi
yang inovatif seperti model pembelajaran
matematis sedang maupun rendah, siswa
kooperatif tipe TPS dengan pendekatan
dengan
open-ended.
disposisi
matematis
sedang
Guru
hendaknya
mempunyai prestasi belajar lebih baik
memperhatikan faktor lain dari dalam diri
dibandingkan siswa dengan disposisi
siswa yaitu disposisi matematis siswa,
matematis
model
karena dalam penelitian ini disposisi
pembelajaran langsung, siswa dengan
matematis siswa memberikan pengaruh
disposisi matematis tinggi mempunyai
terhadap prestasi belajar siswa.
prestasi
rendah.
belajar
Pada
yang
lebih
baik
5. DAFTAR PUSTAKA
Mathematics Education, 3(1): 60-
Akinsola, M.K. and Olowojaiye, F.B.
73.
2008.
“Teacher
Instructional
Methods and Student Attitude towards
Mathematics”.
International Electronic Journal of
Alfiyatul Fajar. 2010. Eksperimentasi Metode
Pembelajaran
Teams-
Games-Tournament Dan Think-
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 3 No. 2 Februari
437
Zainnur Wijayanto : Eksperimentasi Model Pembelajaran ..... 427 - 438
Pair-Share Pada Bab Bangun Ruang Prisma Tegak Dan Limas Ditinjau
Dari
Kecerdasan
George, P.G. 2010. “The Effectiveness of Cooperative Learning Strategies in
Intelektual (IQ) Siswa Kelas VIII
Multicultural
Semester 2 SMP Se-Surakarta.
Classroom”. Journal on Excellence
Tesis: UNS Surakarta.
in College Teaching, 5 (1): 21-30.
Anita Lie. 2004. Cooperative Learning: Mempraktekkan
Cooperative
University
Hollingworth, L., Beard, J., and Proctor, T. 2007. “An Investigation of Item
Learning di Ruang-Ruang Kelas.
Type
in
a
Jakarta: PT.Gransindo
Assessment”.
Standards-Based International
Journal of Practical Assessment, Bowering,
M.,
Britget,
M.L.,
and
Michael, H. 2007. “Opening up
Research & Evaluation. 12(18): 11-16.
Thinking Reflections on Group Work in a Bilingual Postgraduate
Mella Yuliani. 2013. Eksperimentasi
Program”. International Journal of
Pembelajaran
Teaching and Learning in Higher
STAD dengan Pendekatan Open-
Education. 19(1): 77-83.
Ended
Pada
Kooperatif
Pokok
Tipe
Bahasan
Logaritma Ditinjau Dari Gaya Damon, W. 2005. “Personality Test: The
Berpikir dan Kreativitas Peserta
dispositional dispute in teacher
Didik Kelas X SMA Negeri Se-
preparation today, and what to do
Kabupaten
about it”. Journal of Teacher
Pelajaran 2012/2013. Tesis: UNS
Education Issues on Dispositions.
Surakarta.
Gunungkidul Tahun
2(3): 1-6. Mutia. Danebeth, T.G. 2012. “Think-Pair Share:
2013.
Eksperimentasi
Pembelajaran Matematika dengan
Academic
Model Eliciting Activities (MEAs)
Performance of ESL Students”.
dan Kooperatif Tipe Team Assisted
International
Its
Effect
On
the
Journal
of
Individualizaton
Linguistics
&
Dari Disposisi Matematis Siswa
Interdisciplinary Studies. 1(3): 22-
Kelas VII Se-Kota Bengkulu Pada
Literature,
(TAI)
Ditinjau
26.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 3 No. 2 Februari
438
Zainnur Wijayanto : Eksperimentasi Model Pembelajaran ..... 427 - 438
Materi Bangun Datar. Tesis: UNS
hukum/peraturanmenteri/2006 [23
Surakarta.
November 2013].
Nohda, N. 2000. “Learning and Teaching
Shimada, S. & Becker, J. P. 1997. The
Through Open-ended Approacrh
open-ended
Method. Dalam Tadao Nakahara
proposal
for
teaching
dan Masataka Koyama (editor)”.
mathematics.
Reston,
Virginia:
Proceeding of the 24 Intenational
Group
Psychology
of
th
of the
for
the
approach:
A
new
National Council of Teachers of Mathematics.
Mathematics
Education. Hiroshima: Hiroshima University.
Sumarmo U. 2010. Berfikir dan Disposisi Matematik: Apa. Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan pada
Ofodu, G.O. & Raheem, A.L. 2011. “Cooperative
Instructional
Strategies and Performance Levels of
Students
in
Comprehension”.
Peserta Didik. [Online]. Tersedia: http://dc594.4shared.com/ [25 Mei 2013].
Reading
International
Zakaria, E. 2010. “The Effects of
Journal Education Science. 3(2):
Cooperative Learning on Students’
103-107.
Mathematics
Achievement
and
Attitude towards Mathematics”. Peker, M. 2008. “Pre-Service Teachers’ Teaching
Anxiety
about
Journal of Social Sciences. 6(2): 272-275.
Mathematics and Their Learning Style”.
Eurasia
Mathematics,
Journal Science
of &
Technology Education. 5(4): 335345.
Permendiknas. [Online].
2006.
Standar
Isi.
Tersedia:
http://www.kemdiknas.go.id/list_li nk/produk-
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 3 No. 2 Februari